23
Analisis SWOT dalam Perencanaan dan Penanggulangan Masalah KVA Kelompok I: Ardiansyah (S531308004) Enggar Anggraeni (S531308009) Maya Klementina D. (S531308012) Niken (S531308025) Roni Ardiansyah (S531308032)

Analisis SWOT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Data presentasi tentang Anaisis SWOT

Citation preview

Page 1: Analisis SWOT

Analisis SWOT dalam Perencanaan dan Penanggulangan Masalah KVA

Kelompok I:Ardiansyah (S531308004)

Enggar Anggraeni (S531308009)Maya Klementina D. (S531308012)

Niken (S531308025)Roni Ardiansyah (S531308032)

Page 2: Analisis SWOT

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Saat ini Indonesia masih mengalami empat masalah gizi utama seperti, Kekurangan Energi Protein (KEP), Kekurangan Vit. A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI).

Page 3: Analisis SWOT

KLASIFIKASI PERMASALAHAN GIZIMenKes. RI. pada WKNPG ke-10

(19-21 November 2012) di Jakarta

• Permasalahan gizi dibagi menjadi 3 : masalah yg sdh dpt dikendalikan, masalah yg belum selesai (unfinished) & masalah baru yg mengancam kesh masy. (emerging)

• Masalah gizi yg sudah dapat dikendalikan adalah KVA, GAKI, AGB pada usia 2 – 5 tahun.

• Masalah gizi unfinished adalah pendek dan gizi kurang.

• Masalah gizi yg mengancam kesh masy (emerging) adalah obesitas.

Page 4: Analisis SWOT

PERAN & SUMBER VITAMIN A• Vit. A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh,

antara lain penglihatan, perkembangan tulang, gigi dan kulit, fungsi kekebalan tubuh, serta berperan dalam sistem reproduksi.

• Air Susu Ibu (ASI) mrp sumber utama vit. A selama 6 bulan pertama dari kehidupan s/d berumur 2 tahun. Suplementasi vit. A sesudah melahirkan akan meningkatkan kandungan vit. A ASI & memperbaiki status vit. A bayi.

• Sumber lain: hati, kuning telur, daging, ayam, buah berwarna kuning, sayur berwarna hijau tua dan jingga

• BM difortifikasi dg vit. A (margarine, susu, mie instan).

Page 5: Analisis SWOT

Akibat Akibat KekuranganKekurangan

• Menyebabkan gangguan pada sel-sel epitel pada kulit maupun mukosa.

• Pada balita akan meningkatkan risiko kesakitan, penyakit ifeksi, diare, radang paru-paru, pneumonia & kematian

• Klasifikasi Xeroptalmia (primer) di antaranya, buta senja, xerosis konjungtiva, bitot’s spot, xerosis kornea, ulkus kornean, ulks kornea, skar kornea dan fundus xeropthtalmik.

Page 6: Analisis SWOT
Page 7: Analisis SWOT

•Survei nasional (2003), menunjukkan KVA yang diindikasi dengan prevalensi bercak bitot bukan merupakan masalah kesehatan masyarakat lagi, (angkanya secara klinis).•Namun klinis tidak disertai penurunan secara marginal, dimana angka balita yang mengalami KVA di bagian timur Indonesia sebesar 62,5% dan angka KVA pada tujuh provinsi di Indonesia sebesar 50,6%.

Page 8: Analisis SWOT

• Hasil Survei Nasional Gizi Mikro (2007), prevalensi kekurangan vit. A sub klinis sudah menjadi 14,6%.

• Hasil penelitian SEANUTS (2011), prevalensi vit. A sub klinis adalah sebesar 0,8%. Sedangkan ambang batas prevalensi kekurangan vit. A sub klinis dinyatakan sebagai masalah kesehatan bila prevalensinya ≥ 15 %. Berdasarkan hal ini kekurangan vit. A sudah bukan menjadi masalah kesehatan lagi di Indonesia. Namun demikian masih perlu diverifikasi dengan penelitian selanjutnya, sebelum Indonesia dinyatakan bebas dari masalah kekurangan vit. A.

Page 9: Analisis SWOT

Data dari Riskesdas 2013:

•Prevalensi kebutaan umur ≥6 tahun, Papua (0,2%) & tertinggi dan di propinsi Gorontalo (1,1%).

•Prevalensi pemakaian kaca mata untuk semua kelompok umur, 6-14 tahun dan 55-64 tahun.

•Prevalensi kebutaan untuk semua kelompok umur, 6-14 tahun dan 75+ tahun.

•Prevalensi pemakaian kaca mata/lensa kontak berdasarkan tingkat pendidikan, tidak tamat SD (2,2%) dan tamat PT (15,9).

•Prevalensi kebutaan berdasarkan tingkat pendidikan, tamat SMP, SMA, PT (0,1%) dan tidak sekolah (1,7%).

Page 10: Analisis SWOT

• Prevalensi penggunaan kaca mata, di wilayah perkotaan dan kebutaan di pedesaan.

• Prevalensi kekeruhan kornea (5%) di Papua Barat dan (10%) di Bali.

• Prevalensi katarak (<1,0%) di DKI dan (>3,5%) di Sulawesi Utara.

• Prevalensi belum operasi katarak: a. Tidak tahu kalau katarak (<40%) di Bengkulu dan

(60%) di Jambi. b. Mampu membiayai (<10%) di NTB dan (>20%) di

Malut. c. Takut operasi (<10%) di Kalbar dan (>10%) di

Sulteng

Page 11: Analisis SWOT

Analisis SWOT

•AnalisisAnalisis SWOT SWOT adalah cara adalah cara mmeenyampaikan nyampaikan tujuantujuan dengan dengan sistematis, teknis dan strategi sistematis, teknis dan strategi

untuk mengatasiuntuk mengatasi atau atau memecahkanmemecahkan suatu suatu masalah masalah yang dikemukakan dengan yang dikemukakan dengan

sederhana.sederhana.

Page 12: Analisis SWOT

A. STRENGTH (KEKUATAN)

adalah sebuah faktor pendorong atau kekuatan yg berasal dari dlm guna pemenuhan cakupan vit. A, antara lain:1.Adanya program pemberian kapsul vit. A: a.Ibu nifas (0-42 hr) segera setelah melahirkan 1 kapsul 200.000 IU (warna merah) dan 1 kapsul lg dg selang wktu minimal 24 jam. b. Bayi (6-11 bln) diberikan 1 kapsul vit A 100.000 SI lewat program posyandu / puskesmas setiap 6 bln sekali di bln Februari dan Agustus.

Page 13: Analisis SWOT

c. Anak balita (12-59 bln) diberikan 1 kapsul vit. A 200.000 SI warna merah melalui program posyandu atau puskesmas setiap 6 bulan sekali

bulan Februari dan Agustus.

d. Struktur Organisasi Puskesmas mendukung program Pembagian Vit. A.

e. Jumlah orang yang bekerja di Puskesmas cukup untuk mengkoordinasikan Posyandu. melalui pembagian daerah binaan.

Page 14: Analisis SWOT

B. B. WEAKNESS WEAKNESS (KELEMAHAN)(KELEMAHAN)

WeaknessWeakness adalah suatu faktor kekuatan adalah suatu faktor kekuatan “yang seharusnya dimiliki dalam pemenuhan “yang seharusnya dimiliki dalam pemenuhan cakupan vit. A” namun tidak terpenuhi:cakupan vit. A” namun tidak terpenuhi:

1. Faktor Individu (biologis)1. Faktor Individu (biologis) •Anak BBLR, BGM, anak dg penyakit infeksiAnak BBLR, BGM, anak dg penyakit infeksi•Anak yg tdk mendapat ASI-Eksklusif & tdk Anak yg tdk mendapat ASI-Eksklusif & tdk diberi ASI sampai usia 2 tahundiberi ASI sampai usia 2 tahun..•Anak tdk mendapat MP-ASI yg cukup (mutu n Anak tdk mendapat MP-ASI yg cukup (mutu n jumlahnya)jumlahnya)•Anak tidak pernah mendapatkan Anak tidak pernah mendapatkan kapsul vit. A kapsul vit. A dan imunisasi.dan imunisasi.

Page 15: Analisis SWOT

2. Faktor Sosekbud & Yankes yg tdk mendukung-Kurang ketersediaan pangan sumber vit. A-Kemampuan daya beli yg rendah-Kurangnya pengetahuan-Pola dan cara makan yg tdk seimbang-Adanya tabu atau pantangan thd mkn sumber vit. A-Cakupan imunisasi & distribusi kapsul vit. A rendah, angka kesakitan yg tinggi karena campak & diare-Kurang tersedianya air bersih dan sanita-si lingkungan yg sehat-Kinerja petugas Puskesmas dlm pendistribusian Kapsul vit. A belum terorganisir. -semangat Kader di Posyandu untuk membantu program di Posyandu kurang.

Page 16: Analisis SWOT

C. C. OPPORTUNITYOPPORTUNITY (FAKTOR PENDUKUNG) (FAKTOR PENDUKUNG)

OpportunityOpportunity merupakan faktor-faktor merupakan faktor-faktor pendukung dari luar guna pemenuhan pendukung dari luar guna pemenuhan

cakupan vit. A:cakupan vit. A:

•Menggali potensi sumber daya alam Menggali potensi sumber daya alam menjadi karotenoid dalam minyak menjadi karotenoid dalam minyak kepala sawit untuk semakin optimal kepala sawit untuk semakin optimal berproduksi. berproduksi. •Merintis dan mengembangkan Merintis dan mengembangkan fortifikasi vitamin A ke dalam fortifikasi vitamin A ke dalam makanan. makanan.

Page 17: Analisis SWOT

Faktor Pendukung

• Pembentukan KP-ASI• Adanya program revitalisasi Posyandu

oleh pemerintah sehingga diharapkan adanya regenerasi kader dan timbulnya semangat baru dari masyarakat.

• Peran lintas sektoral yang cukup besar antara lain dari pihak kecamatan, kelurahan dan dinas / instasi lainnya (upaya promosi vit. A, suplementasi dan fortifikasi).

.

Page 18: Analisis SWOT

Promosi vit. A melalui berbagai media :Paper bag, kaos, topi, balob, gantungan kunci, stiker, spanduk, kain penutup warung (shop blind), selebaran (flyer), brosur, poster, poster kalender, mini poster, buku saku xerophthalmia, radio berbahasa dan spot TV.

Page 19: Analisis SWOT

D. D. THREATTHREAT (FAKTOR (FAKTOR PENGHAMBAT/ANCAMAN)PENGHAMBAT/ANCAMAN)

ThreatThreat merupakan faktor-faktor merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat penghambat atau hal-hal yang dapat

mengancam cakupan vit. A dalam mengancam cakupan vit. A dalam masyarakat:masyarakat:

•Advokasi dan sosialisasi pada Advokasi dan sosialisasi pada pengambil kebijakan pada era pengambil kebijakan pada era

otonomisasi.otonomisasi.•Pengadaan kapsul vit. A dapat Pengadaan kapsul vit. A dapat

terhambat karena bagi pengusaha terhambat karena bagi pengusaha lokal, keuntungan finansialnya tidak lokal, keuntungan finansialnya tidak

begitu besar. begitu besar.

Page 20: Analisis SWOT

• Pendistribusian kapsul vit. A kadang-kadang terlambat.

• Sulitnya akses ke sarana pelayanan kesehatan.

• Daerah tandus, sering paceklik atau rawan pangan.

• Keadaan darurat karena ancaman alam, perang dan kerusuhan.

Page 21: Analisis SWOT

DAFTAR PUSTAKA• Astuti, Trisna., Zulfianto, N.A., Harjatmo, T.P.. 2012. Astuti, Trisna., Zulfianto, N.A., Harjatmo, T.P.. 2012.

Perencanaan Program Gizi, Serial Buku Ajar, No. 008 G. Perencanaan Program Gizi, Serial Buku Ajar, No. 008 G. JakartaJakarta. . Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II.II.

• Direktorat Gizi Masyarakat Dep.Kes.. 2006. Direktorat Gizi Masyarakat Dep.Kes.. 2006. Pedoman Pedoman Distribusi Kapsul Vitamin ADistribusi Kapsul Vitamin A. Jakarta. Ditzi.. Jakarta. Ditzi.

• Herman, Susilowati. 2010. Herman, Susilowati. 2010. Kajian Masalah Kurang Vitamin A Kajian Masalah Kurang Vitamin A (KVA) dan Prospek Penanggulangannya(KVA) dan Prospek Penanggulangannya. Media Litbang . Media Litbang Kesehatan Volume XVII No. 4 2007.Kesehatan Volume XVII No. 4 2007.

• Muherdiyantiningsih, dkk.. 2003. Muherdiyantiningsih, dkk.. 2003. Kekurangan Vitamin A pada Kekurangan Vitamin A pada Kelompok Bayi dan Faktor yang Berhubungan Di Kabupaten Kelompok Bayi dan Faktor yang Berhubungan Di Kabupaten BogorBogor. Jurnal PGM Volume 2.. Jurnal PGM Volume 2.

• Nurlinda, Andi. 2013. Nurlinda, Andi. 2013. Gizi dalam Siklus Daur KehidupanGizi dalam Siklus Daur Kehidupan, , Seri Seri BadutaBaduta. Yogyakarta. Andi. . Yogyakarta. Andi.

Page 22: Analisis SWOT

• RISKESDAS. 2013. RISKESDAS. 2013. Penyajian Pokok-pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar Penyajian Pokok-pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. 2013. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

• Sandjaja dan Ridwan, Endi. 2011. Sandjaja dan Ridwan, Endi. 2011. Cakupan Suplementasi Kapsul Cakupan Suplementasi Kapsul Vitamin A pada Ibu Masa Nifas dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Vitamin A pada Ibu Masa Nifas dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Di Indonesia Analisis Data Riskesdas 2010. Di Indonesia Analisis Data Riskesdas 2010. Buletin Penelitian Sistem Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Volume 15 No. 1. 1-10.Kesehatan, Volume 15 No. 1. 1-10.

• Suhardjo. 2013. Suhardjo. 2013. Perencanaan Pangan dan Gizi, Edisi Cetakan KeenamPerencanaan Pangan dan Gizi, Edisi Cetakan Keenam. . Bogor. Bumi Aksara bekerja sama dengan Psat Antar Universitas – Bogor. Bumi Aksara bekerja sama dengan Psat Antar Universitas – Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.

• Sulaiman. 2013. Sulaiman. 2013. Contoh-contoh Metode Analisis SWOT. Contoh-contoh Metode Analisis SWOT. http://dkc-kota-pekalongan.blogspot.com/2012/02/pemecahan-masalah-dengan-menggunakan.html. Diunduh pada, 8 Maret 2014.. Diunduh pada, 8 Maret 2014.

• Trinawati. 2010. Trinawati. 2010. Contoh Analisis SWOT dalam Bidang Perdagangan. Contoh Analisis SWOT dalam Bidang Perdagangan. http://anotherday26.weebly.com/9/post/2012/04/analisis-swot-strength-weakness-oportunity-threat.html. Diunduh pada, 8 Maret 2014.. Diunduh pada, 8 Maret 2014.

• Panduan praktis vit A. untuk praktisi kesehatan, DepKes RI. Dirjen Bina Panduan praktis vit A. untuk praktisi kesehatan, DepKes RI. Dirjen Bina giziKesh Mas. Direktorat Bina Gizi Mas, 2009 giziKesh Mas. Direktorat Bina Gizi Mas, 2009

Page 23: Analisis SWOT

Terima kasih semoga bermanfaat….