33
ANASTESI OBSTETRI

Anastesi Obstetri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

indikasi dan kontra indikasi anastesi obstetri dan persiapan alat

Citation preview

Page 1: Anastesi Obstetri

ANASTESI OBSTETRI

Page 2: Anastesi Obstetri

Pada saat pembedahan pada bidang obstetri dihadapkan pada tiga individu yang berbeda

1. Ibu sebagai penderita2. Bayi yang akan dilahirkan 3. Ahli bedah (obstetrikus)

Page 3: Anastesi Obstetri

PERUBAHAN FISIOLOGI PADA KEHAMILAN Sistem kardiovaskuler dan dan

komposisi darah curah jantung meningkat pada sebagian

penderita karena penekanan vena cava inferior dan aorta oleh uterus dan volume plasma meningkat 45% dan jumlah eritrosit meningkat 20%

Peningkatan volume darah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan darah pada uterus yang membesar dan sistem vaskularisasinya yang mengalami hipertropi

Page 4: Anastesi Obstetri

Sistem pernapasan terjadinya hiperventilasi alveolar

konsumsi oksigen menurun. Saluran pencernaan

pengosongan isi lambung sering terlambat karena adanyanya perubahan anatomis

Page 5: Anastesi Obstetri

Perubahan Traktus Genitaliauterus pada wanita tidak hamil memiliki struktur padat dengan berat 70 gram bervolume 10ml

Ketika hamil menjadi organ muskular berdinding tipis berat 1100 gram volume total mencapai 20 liter atau lebih.

Page 6: Anastesi Obstetri

Perubahan Payudarapada minggu awal kehamilan : menjadi lebih lunak dan timbul rasa gatal dan nyeri

Bulan kedua : bertambah besar, puting mengalami pembesaran, berpigmen lebih gelap

Page 7: Anastesi Obstetri

Perubahan berat badan

Pertambahan berat ini disebabkan 1.uterus dan isinya 2. payudara3. peningkatan volume darah (cairan

ekstraseluler dan intraseluler)4. Penumpukan lemak dan protein

(cadangan ibu)

Page 8: Anastesi Obstetri

PENGARUH OBAT TERHADAP JANIN1.Obat anastesi inhalsiUmumnya dapat melewati barier plasenta

dan akan ditemukan di dalam darah janin rata-rata setelah 2-3 menit di hisap oleh ibu. Eter dalam waktu 8 menit kadar dalam darah janin sama dengan kadar dalam darah ibu

Obat inhalasi dapat menimbulkan : gangguan kontraksi pada rahim

Contoh obat inhalasi antara lain : halothen ,isoflurane, sevorane

Page 9: Anastesi Obstetri

Obat induksi1. Pentothal

karena kelarutan dalam lemak tinggi, maka akan sampai di sirkulasi fetal 45 menit setelah pemberian IV pada ibu ( pada dosis rendah 3-4 mg tidak akan menimbulkan depresi pada janin

2. Ketamindengan cepat akan melewati barier plasenta dan dalam waktu 2 menit kadar dalam janin akan sama dengan kadara pada darah ibu (pada dosis 0,75-1 mg tidak akan memberikan pengaruh buruk pada janin)

Page 10: Anastesi Obstetri

Propofol tidak dianjurkan pada pemakaian pada

ibu hamil karena akan disekresi di air susu

DiazepamDengan mudah lewat barier plasenta dan

dapat mengakibatkan gangguan nafas

Page 11: Anastesi Obstetri

Narkotika analgesikobat ini diberikan untuk menghilangkan rasa sakit sewaktu persalinan. Pengaruh buruk pada ibu memperlambat pengosongan lambung, depresi nafas, mual dan muntah,

sehingga pemberian nakortika harus dipertimbangkan sebaik mungkn dan waktu yang tepat

Page 12: Anastesi Obstetri

Obat anastesi lokalGolongan bupivacain,chloroprocaine dan

etidocaine yang diberikan pada ibu tidak akan mempengaruhi bayi yang dilahirkan

Page 13: Anastesi Obstetri

PRINSIP ANASTESI OBSTETRI Seminimal mungkin mendepresi janin Aman dan nyaman bagi ibu Tidak mempengaruhi HIS Memungkinkan ahli obstetri bekerja

optimal

Page 14: Anastesi Obstetri

ANASTESI LOKAL1. Infiltrasi langsung di sekitar luka Untuk luka perineum Lidokain (2-3 ampul untuk sisi kanan

dan kiri) Teknik: infiltrasi lokal disekitar lokasi

jahitan luka, tunggu 2 menit dan jahitan terhadap luka episiotomi dapat dilakukan

Page 15: Anastesi Obstetri

KOMPLIKASI ANESTESI LOKALa. Intoksikasi susunan saraf pusat: pusing dan kepala terasa ringan Prilaku aneh Kejang kejang Terdapat gangguan pernapasan

Page 16: Anastesi Obstetri

b. Intoksikasi sistem kardiovaskular: Gejala awal : Hipertensi, Takikardi Gejala lanjutan : Hipotensi, bradikardi

Page 17: Anastesi Obstetri

ANESTESI INTRAVENA Indikasi:a. Gawat janinb. Ada kontraindikasi terhadap anestesia

regionalc. Diperlukan keadaan relaksasi uterus

Page 18: Anastesi Obstetri

Keuntungan a. Induksi cepatb. Pengendalian jalan napas dan

pernapasan optimalc. Risiko hipotensi dan instabilitas

kardiovaskular lebih rendah

Page 19: Anastesi Obstetri

Kerugian a. Risiko aspirasi pada ibu lebih besarb. Dapat terjadi depresi janinc. Hiperventilasi pada ibu dapat

menyebabkan terjadi hipoksemia da asidosis pada janin

d. Kesulitan melakukan intubasi

Page 20: Anastesi Obstetri

Obat anastesi IV: a. Pentotal, 5mg/KgBB dalam larutan

2,5% dengan pH 10,8b. Ketamin, 1 – 2 mg/KgBBc. Valium, 10 gr IV atau IM, bila untuk

induksi anestesi: 0,2 – 0,6 mg/kgBBd. Diprivan

Page 21: Anastesi Obstetri

ANALGESI REGIONAL

Spinal anastesi atau subarachniod adalah salah satu teknik anastesi regional yang dilakukan dengan cara menyuntikan obat anastesi lokal ke dalam ruang subaraknoit untuk mendapatkan analgesi

Page 22: Anastesi Obstetri
Page 23: Anastesi Obstetri
Page 24: Anastesi Obstetri
Page 25: Anastesi Obstetri
Page 26: Anastesi Obstetri

Keuntungan :a. Mengurangi pemakaian narkotik

sistemik sehingga depresi janin dapat dicegah

b. Ibu tetap dalam keadaan sadar dan dapat berpartisipasi aktif dalam persalinan

c. Risiko aspirasi pulmonal minimal

Page 27: Anastesi Obstetri

Kerugian:a. Hipotensi akibat vasodilatasib. Waktu mula kerja lebih lamac. Kemungkinan terjadi sakit kepala

pasca punksid. Untuk persalinan per vaginam,

stimulus nyeri dan kontraksi dapat menurun, sehingga kemajuaan persalinan dapat lebih lambat

Page 28: Anastesi Obstetri

Kontraindikasi:a. Pasien menolakb. Syok hipovolemikc. Infeksi/ tumor / inflamasi pada lokasi

injeksid. Sepsise. Gangguan pembekuanf. Kelainan SSP

Page 29: Anastesi Obstetri

Teknik: a. Pasang infus line dengan diameter

besar beri 500 -1000 cc cairan kristaloid

b. 15-30 menit sebelum anestesi beri antasida

c. Observasi tanda vital

Page 30: Anastesi Obstetri

Blok epidural : Posisi pasien lateral dekubitus atau

duduk membungkuk Lakukan punksi antara vertebra L2-L5

(umumnya L3-L4) dengan jarum/trokard Ruang epidural dicapai dengan

perasaan hilangnya tahanan pada saat jarum menembus ligamentum flavum

Page 31: Anastesi Obstetri

Blok spinal: posisi pasien lateral dekubitus atau

duduk membungkuk Lakukan punksi antara vertebra L3-L4 (di

daerah cauda equina medulla spinalis) dengan jarum/trokard

setelah menembus ligamentum flavum tusukan diteruskan hingga menembus duramater, mencapai ruang subarachnoid

Identifikasi dengan keluarnya LCS jika stylet ditarik perlahan

Page 32: Anastesi Obstetri

Kemudian injeksikan k dalam ruang epidural / subarachnoid

Keberhasilan anastesi di uji dengan tes sensorik pada daerah operasi

Jika menggunakan kateter untuk anestesi, dilakukan fiksasi, daerah punksi ditutup dengan kasa dan plester

Atur posisi pasien

Page 33: Anastesi Obstetri

TERIMA KASIH