17
ANATOMI NERVUS FACIALIS Nervus fasialis merupakan salah satu nervus kranialis yang berfungsi untuk motorik sensorik somatik, dan aferen eferen visceral (Baehr, 2005). Nervus Facialis meninggalkan permukaan anterior otak di dalam sulkus antara batas bawah pons dan medulla oblongata (Richard,1996). Nervus fasialis memiliki dua subdivisi, yang pertama adalah serat motorik yang mempersarafi otot ekspresi wajah kemudian yang kedua memiliki serat yang jauh lebih tipis yaitu intermediate yang membawa aferen otonom, somatik, dan eferen otonom (Baehr, 2005). Gambar 1. Divisi nervus fasialis (Baehr, 2005) Nervus fasialis mengandung 4 macam serabut, yaitu (Sidharta, 2000) :

Anatomi Nervus Facialis

  • Upload
    kik

  • View
    165

  • Download
    10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dj

Citation preview

ANATOMI NERVUS FACIALIS

Nervus fasialis merupakan salah satu nervus kranialis yang berfungsi untuk motorik sensorik somatik, dan aferen eferen visceral (Baehr, 2005). Nervus Facialis meninggalkan permukaan anterior otak di dalam sulkus antara batas bawah pons dan medulla oblongata (Richard,1996). Nervus fasialis memiliki dua subdivisi, yang pertama adalah serat motorik yang mempersarafi otot ekspresi wajah kemudian yang kedua memiliki serat yang jauh lebih tipis yaitu intermediate yang membawa aferen otonom, somatik, dan eferen otonom (Baehr, 2005).Gambar 1. Divisi nervus fasialis (Baehr, 2005)

Nervus fasialis mengandung 4 macam serabut, yaitu (Sidharta, 2000) :1. Serabut somato-motorik, yang mensarafi otot-otot wajah (kecuali m.levator palpebrae (N.III)), otot platisma, stilohioid, digastrikus bagian posterior dan stapedius di telinga tengah.2. Serabut visero-motorik (parasimpatis) yang datang dari nukleus salivarius superior. Serabut saraf ini mengurus glandula dan mukosa faring, palatum, rongga hidung, sinus paranasal, dan glandula submaksilar serta sublingual dan lakrimalis.3. Serabut visero-sensorik yang menghantar impuls dari alat pengecap di dua pertiga bagian depan lidah.4. Serabut somato-sensorik rasa nyeri (dan mungkin juga rasa suhu dan rasa raba dari sebagian daerah kulit dan mukosa yang disarafi oleh n.trigeminus. Daerah overlapping (disarafi oleh lebih dari satu saraf (tumpang tindih) ini terdapat di lidah, palatum, meatus akustikus eksterna dan bagian luar gendang telinga.

Sedangkan menurut J. L. Wilkinson dalam bukunya Neuroanatomy for Medical Students 2nd ed., nervus facialis (N VII) mempunyai komponen somatosensorik eferen dan aferen dengan fungsi yang dapat dibedakan, yaitu:Comment by NB 10: Ini beda gitu ko sama yang no. 4 diatas, terus gimana ya?1. Branchial motor (special visceral efferent), yang menginervasi otot-otot fasialis, otot digastrik bagian belakang, otot stylohyoideus dan stapedius.2. Viseral motor (general visceral efferent), yang memberikan inervasi parasimpatik pada kelenjar lakrimal, submandibular dan sublingual; serta mukosa menginervasi mukosa nasofaring, palatum durum dan mole.3. Sensorik khusus atau gustatory (special visceral afferent), yaitu memberikan sensasi rasa pada 2/3 anterior lidah dan inervasi palatum durum dan mole.4. Sensorik umum (general somatic afferent), menimbulkan sensasi kulit pada konka, auricula dan area di belakang telinga.Serabut syaraf yang membentuk branchial motor merupakan komponen N. VII yang paling dominan, sedangkan ketiga komponen serabut lainnya menggabung menjadi satu terpisah dari branchial motor. Gabungan dari ketiga serabut terakhir membentuk nervus intermedius.

Tabel 1. Nervus Fasialis (Baehr, 2005)NamaKomponenAsalFungsi

Saraf fasialisBrankial eferenNukleus fasialisOtot-otot ekspresi wajah: M.platisma, m.stilohioideus, m.digastrikus

Saraf intermediateViseral eferenNukleus salivatorius superiorNasal, lakrimal, kelenjar liur (sublingual dan submandibular)

Viseral aferen specialGanglion genikuliPengecapan 2/3 anterior lidah

Somatik aferenGanglion genikuliTelinga luar, bagian kanalis auditorius, permukaan luar membran timpani (sensibilitas)

I. Saraf apa nukleus sih? MotorikNukleus motorik terletak pada bagian ventrolateral tegmentum pontin bawah dekat medula oblongata. Sewaktu masih di tegmentum pons, akson pertama motorik berjalan dari arah sudut pontoserebelar dan muncul di depan nervus vestibularis. Saraf intermediate muncul di antara saraf fasialis motorik dengan vestibulokoklearis (Baehr, 2005). Seperti terlihat pada Gambar 2, krus dari saraf fasialis memberikan kolikulus fasialis pada lantai ventrikel keempat tepat di atas striae medular horizontal. Saraf intermediate muncul di antara daraf fasialis dan akustikus, dan ketiganya semua (fasialis, intermediate, dan vestibulokoklearis) berjalan ke lateral ke dalam kanal akustikus interna. Di dalam kanalis, saraf fasialis dan intermediet berpisah dari saraf kranisalis dan terus ke lateral dalam kanalis fasialis, kemudian ke atas ke tingkat ganglion genikulatum (Duus, 1994).

MAU ADA GAMBAR GT TP BINGUNG GIMANA KALO DARI PDF HUHU

Di sini kanalis fasialis membuaut belokan tajam ke arah kaudal. Karena saraf fasialis mengikuti kanalis, maka saraf fasialis juga ikut berbelok, yang disebut sebagai krus eksterna atau krus luar dari saraf fasialis. Pada ujung akhir kanalis, saraf fasialis meninggalkan cranium melalui foramen stilomastoideus. Dari foramen tersebut, serat motorik menyebar ke wajah, beberapa melewati glandula parotis. Nukleus motorik merupakan bagian dari arkus refleks yakni refleks kornea dan refleks berkedip. Refleks kornea berasal dari membran mukosa mata (aferen) dibawa melalui nervus V1 oftalmikus menuju ke nukleus sensorik trigeminus utama. Di nukleus tersebut rangsang ditransmisikan ke neuron yang berhubungan dengan nervus fasialis pada sisi yang sama. Bagian eferen dari refleks tersebut berasal dari neuron eferen nervus fasialis (Baehr, 2005).Gambar 3. Otot yang dipersarafi nervus fasialis (Baehr, 2005)

Refleks berkedip berasal dari mata (aferen) mengantarkan impuls optiknya ke nukleus di tektobulbaris menyebabkan refleks berkedip jika cahaya terang. Selain kedua refleks tersebut, impuls akustik yang berasal dari nervus vestibulokoklearis mencapai nukleus dorsalis dan menghasilkan arkus refleks berupa tegangan otot stapedius atau relaksasi (Baehr, 2005).Persarafan supranuklear dari nervus fasialis terletak pada kedua hemisfer serebri untuk otot dahi, sedangkan otot wajah sisanya mendapat persarafan dari girus presentralis kontralateral (Baehr, 2005).

Gambar 4. Letak nukleus nervus fasialis di batang otak dilihat dari dorsal (Baehr, 2005)Gambar 5. Nukleus nervus fasialis dari samping (Baehr, 2005)

Nervus intermediate, nervus fasialis, dan nervus vestibulokoklearis berjalan bersama ke lateral ke meatus akustikus internus (Baehr, 2005).

Gambar 6. Tempat keluarnya nervus fasialis dari cranium (Baehr, 2005)

Di dalam meatus akustikus internus, nervus fasialis dan intermediate berpisah dengan nervus vestibulokoklearis (Baehr, 2005).

Gambar 6. Perjalanan beserta cabang dan efektor nervus fasialis (Netter, 2005)

Nervus fasialis berjalan ke lateral ke dalam kanalis fasialis kemudian ke ganglion geniculatum. Pada ujung kanalis tersebut, nervus fasialis keluar kranium melalui foramen stilomastoideus (Baehr, 2005).Dari foramen tersebut, serat motorik menyebar ke wajah, beberapa melewati glandula parotis. Nukleus motorik merupakan bagian dari arkus refleks yakni refleks kornea dan refleks berkedip. Refleks kornea berasal dari membran mukosa mata (aferen) dibawa melalui nervus V1 oftalmikus menuju ke nukleus sensorik trigeminus utama. Di nukleus tersebut rangsang ditransmisikan ke neuron yang berhubungan dengan nervus fasialis pada sisi yang sama. Bagian eferen dari refleks tersebut berasal dari neuron eferen nervus fasialis (Baehr, 2005).Refleks berkedip berasal dari mata (aferen) mengantarkan impuls optiknya ke nukleus di tektobulbaris menyebabkan refleks berkedip jika cahaya terang. Selain kedua refleks tersebut, impuls akustik yang berasal dari nervus vestibulokoklearis mencapai nukleus dorsalis dan menghasilkan arkus refleks berupa tegangan otot stapedius atau relaksasi (Baehr, 2005).Persarafan supranuklear dari nervus fasialis terletak pada kedua hemisfer serebri untuk otot dahi, sedangkan otot wajah sisanya mendapat persarafan dari girus presentralis kontralateral (Baehr, 2005).

Gambar 7. Jarak motorik nervus fasialisSumber : http://www.eyesthetica.com

2. Saraf IntermediatSaraf intermediate mempunyai beberapa komponen aferen dan eferen. Serat aferen dimiliki oleh neuron gsnglion genikulatum. Sel-sel ini, seperti sel ganglion spinalis, adalah pseudounipolar. Beberapa dari serat aferen ini melaporkan rangsanan dari tuas pengecap pada dua pertiga anterior lidah, serat pengecap ini pertama-tama menyertai saraf lingualis (cabang mandibbular saraf V). Sesudah itu mereka mengikuti korda timpani ke ganglion genikulatum dan kemudian saraf intermediate ke nucleus traktus solitaries, dimana serat pengecap dari saraf glosofaringeus (sepertiga posterior lidah, papilla valata) dan juga saraf vagus (epiglotis) berakhir (Duus, 1994).Nukleus traktus soliarius merupakan stasiun penghubung dari serat pengecap saraf yang telah disebutkan. Dari sini, impuls pengecapan pergi ke thalamus kontralateral (jarak yang tepat tidak diketahui) dan berakhir pada bagian yang paling medial dari nucleus ventral posteromedial. Dari thalamus, berjalan neuron lain ke kaki bagiani operkular dari kkoknvolusi sentral posterior dekat insula. Karena rasa pengecapan yang dikirim secara ventral dikumpulkan oleh tiga saraf yang berbeda (VII, IX, X), maka jarang terjadi hilangnya seluruh pengecapan (Duus, 1994).Beberapa serat aferen somatic dri daerah kecil telinga luar, kanalis auditorius, dan permukaan luar dari membrane timpani, bergabung dnegan saraf fasialis. Mereka berjalan melalui ganglion genikulatum ke kelompok nucleus trigeminus dalam batang otak (Duus, 1994). Serat parasimpatik eferen juga merupakan bagiani dari saraf intermediat. Nukelus salivatorius superior merupakan tempat asal dari serat-serat ini. Nucleus ini terletak di kaudal dan medial dari nucleus fasialis, tepat pada perbatasan antara pons dan medulla oblongata, dekat lantai ventrikel keempat. Satu kelompok akson dari nukelus ini, berpisah dari saraf fasialis pada tingkat ganglion genikulatum. Serat-serat ii berbelok dan menuju ke ganglion pterigopalatiina dan dari sini ke glandula lakrimalis dan glansula mukosa nasal. Kelompok akson lain,terus ke kaudal dan menyerai korda timpani serta saraflingualis ke ganglion submandibularis. Dari dana, impuls berjalan ke glandula sublingualis dan submandibularis, dimana impuls merangsang salvias. Kami telah menyebutkan sebelumnya, bahwa nucleus salivatorius superior menerima impuls dari system olfaktorius melalui berkas longitudinalis dorsalis. Bau yang merangsang menyebabkan refleks salvias. Pengeluaran air mata berhubungan dengan stimuli sentral dari hipotalamus melalui formasio retikularis dan melalui nucleus spinalis saraf trigeminus (Duus, 1994).

2.1 Perkembangan Nervus Facialis Perkembangan IntratemporalNervus facialis mulai berkembang menjelang akhir bulan pertama kehamilan, ketika acousticofacial primordium, yang memunculkan nervus facial dan nervus akustik, berkembang berdekatan dengan primordial telinga bagian dalam, placode otic. Anlagen dari ganglion geniculate muncul di awal bulan kedua kehamilan. Berdekatan dengan perkembangan ganglion geniculate, primordial acousticofacial dibedakan menjadi batang kaudal, menjadi batang utama dari nervus facialis, dan batang rostral, yang akhirnya berkembang menjadi saraf korda timpani. Rumitnya, tentu saja liukan dari kedua saraf yang dijelaskan oleh asal usulmereka yang terpisah dan berikutnya persimpangan. Selama minggu keenam kehamilan, bagian motorik dari nervus facialis membangun posisinya di telinga tengah antara labyrinth membranosa (struktur placodeotic) danpengembanganstapes(struktur lengkungankedua). Selama waktuini saraf chordatimpanimenjadiberhubungandengan saraftrigeminus, yang membawakorda timpanipada jalannya menujulidahmelalui saraflingualis. saraf petrosus superficial yang lebih besar membawa seratpreganglionik parasimpatiske arahganglionpterygopalatinejugaberkembangselama periode ini(Sadler, 1985).Hubungan anatomi dari nervus facialis didirikan pada akhir bulan kehamilan kedua. Di perkembangan selanjutnya, saraf memanjang sebagai pertumbuhan tulang temporal, sementara kanal tuba, kanal bertulang yang mentransmisikan nervus facialis melalui tulang temporal mulai terbentuk. Meskipun kanal tuba mulai dibentuk pada bulan kehamilan kelima, belum lengkap sampai beberapa tahun setelah lahir. tidak lengkap pengembangan yang belum lengkap dari saluran tuba bertanggung jawab untuk identifikasi alami dalam spesimen tulang temporal, dan dapat menyebabkan palsi wajah yang dikaitkan dengan otitis media(Sadler, 1985).

Perkembangan EkstratemporalSelama minggu kehamilan keenam sampai akhir bulan kehamilan kedua, kelima divisi saraf extratemporal - temporal, zygomatic, bukal, mandibula, dan cabang cervical terbentuk. Selama bulan ketiga, kuncup parotis membesar dan menelan nervus facialis. otot wajah, berkembang secara independen, terbentuk pada usia kehamilan 7-8 dan harus diinervasi oleh cabang nervus fasialis distal atau otot lain akan berdegenerasi, meskipun periode kritis waktu sebelum degenerasi saat ini tidak diketahui. Pada akhir bulan ketiga kehamilan, sebagian besar otot-otot wajah dapat diidentifikasi dan fungsional(Sadler, 1985).

Gambar 8. Sebuah ilustrasi skematik menunjukkan embriologi dari nervus facialisSumber : Langman Medis Embriologi(A) Lokasi nervus facialis primitif dalam perkembangan embrio ditunjukkan dalam kaitannya dengan saraf penting lainnya di kepala dan leher.(B) Lokasi lengkungan branchial kedua, menunjukkan batang utama dari nervus facialis ditunjukkan dalam kaitannya dengan lengkungan branchial lainnya.(C) turunan lain dari lengkungan branchial kedua ditunjukkan dan membantu menjelaskan pola persarafan yang kompleks dari nervus facialis.

Perkembangan PostnatalSaat lahir, nervus facialis terletak tepat di bawah kulit di dekat ujung mastoid seperti muncul dari tulang temporal, dan rentan terhadap insisi postauricular pada anak kecil Sebagaimana bentuk ujung mastoid dan pemanjangan selama masa kanak-kanak Namun, nervus facialis mengasumsikan posisinya lebih medial dan dilindungi. Individu akson dari saraf wajah juga mengalami mielinasi sampai usia 4 tahun, suatu pertimbangan penting selama pengujian listrik dari saraf selama periode waktu ini (Sadler, 1985).

Tabel 2. Tabel perkembangan nervus facialisBulan kehamilanPerkembangan

1Acousticofacial (AF) primordium memunculkan nervus facial and acoustic

2Perkembangan ganglion geniculate

Batangcaudal AF primordial berkembang menjadi batang utama dari Nervus Facialis (NF)

Batang rostral AF primordial berkembang menjadi saraf Korda timpani

Bagian motorik FN menetapkan posisi antara labirin dan stapes

Saraf korda timpani menjadi terkait dengan saraf trigeminus

Saraf petrosus superfisial besar berkembang

5 cabang extratemporal berkembang

Otot-otot wajahberkembang secara mandiri

3NFmemanjang

Kanal tuba berkembang, berkelanjutan sampai kelahiran

Kuncup parotisengulfsextratemporal NF

Otot-otot wajah dapat diidentifikasi dan fungsional

4lahirNF memanjang

Kanal tuba terus berkembang

postnatalMielinasiakson NF, berkelanjutan sampai usia 4 tahun

Lokasi lateral dari saraf wajah extratemporal secara bertahap ke tengah, dibawah perkembangan ujung mastoid