Upload
alvin-pratama-jauharie
View
57
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
anatomi ssp, embriogenesis
Citation preview
Anatomi Sistem Saraf Pusat
1.1 Otak Sistem saraf pusat dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu otak dan medulla spinalis.
Keduanya dibungkus oleh sistem membran yang disebut meningen dan dikelilingi oleh
liquor Cerebrospinal. Kemudian dibungkus oleh tulang tengkorak dan columna
vertebralis.(Snell, 2011)
Otak dilindungi oleh:
1. SCALP ( Skin, Connective tissue, Aponeurotic galea, Loose connective tissue and
Pericranium )
2. Meninges, terdiri dari: duramater, arachnoid mater, dan pia mater
3. Cairan cerebrospinal(Snell, 2011)
1.1.1. Cerebrum
Serebrum merupakan bagian terbesar dari otak manusia, dibagi menjadi dua
belahan, yaitu hemisfer serebrum kiri dan kanan. Keduanya dihubungkan satu sama lain
oleh korpus kalosum. Setiap hemisfer terdiri dari sebuah lapisan luar yang tipis yaitu
substansia grisea (bahan abu-abu) atau korteks serebrum, menutup bagian tengah bagian
tengah yang lebih tengah yaitu substansia alba (bahan putih).(Snell, 2011)
Cerebrum terdiri dari 4 lobus, yaitu lobus frontal, parietal, temporal dan oksipital.
1. Lobus frontal
Lobus frontal terdiri atas 4 gyrus, yaitu:
1 gytus precentralis ( area motorik primer)
3 gyrus horizontal: gyrus frontalis superior , gyrus frontalis media, dan gyrus
frontalis inferior.
Gyrus frontalis inferior terdiri atas pars orbitalis, pars opercularis, dan
triangularis. Pars triangularis dan opercularis pada hemisfer dominan terdapat area bicara
( broca ).(Snell, 2011)
2. Lobus Temporal
Lobus temporalis terdiri atas gyrus temporalis superior, gyrus temporalis medius,
dan gyrus temporalis inferior. Gyrus temporalis superior disebut pula sebagai pusat
pendengaran primer, sedangkan gyrus temporalis medius dan inferior sebagai korteks
para auditory. (Snell, 2011)
3. Lobus Parietal
Lobus parietal terdiri dari gyrus precentralis yaitu sebagai pusat somatosensorik
primer, lobus parietalis superior, dan lobus parietalis inferior yang terdiri atas gyrus supra
marginalis dan angularis yang berfungsi sebagai area bicara sensorik wenicke.(Snell, 2011)
4. Lobus occipital
Pada lobus occipital terdapat suatu sulcus yaitu sulcus calcarinus yang berfungsi
sebagai area penglihatan primer.(Snell, 2011)
1.1.2. Talamus
Jauh di dalam otak dengan nucleus basal terdapat diensefalon, suatu struktur
garis-tengah (mid line) yang membentuk dinding rongga vebtrikel ketiga, salah satu
ruang tempat lewatnya cairan serebrospinalis. Diensefalon terdiri dari dua bagian utama,
thalamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi sebagai stasiun penyambung dan pusat
integarasi sinap untuk pengolahan pendahuluan semua masukan senorik dalam
perjalananya ke korteks.(Snell, 2011)
1.1.3. Hipotalamus
Hipotalamus adalah kumpulan nucleus spesifik dan serat-serat terkait yang
terletak di bawah thalamus. Daerah ini merupakan pusat integrasi untuk banyak fungsi
homeostatic penting dan berfungsi sebagai penghubung pentinga antara sistem saraf
otonom dan sistem saraf.(Snell, 2011)
1.1.4. Serebelum
Serebelum, yang melekat ke belakang bagian atas batang otak, terletak di bawah
lobus oksfipitalis korteks. Sebelum terdiri dari tiga bagian yang secara fungsional
berbeda, yang diperkirakan terbentuk secara berurutan secara evolusi. Bagian-bagian ini
memiliki sendiri rangkaian, masukan, dan keluaran, dan, dengan demikian, masing-
masing memiliki fungsi berbeda.(Snell, 2011)
Serebelum dapat dibagi menjadi dua massa lateral yang disebut hemisfer cerebelli
yang disebut sebagai vermis. Pada tiap hemisfer terdapat folia dan fissura : arbor vitae.
Serebelum terdiri atas lobus flocculonodullaris, lobus anterior, dan lobus posterior.
(Snell, 2011)
1.1.5. Batang otak
Batang otak yang terdiri dari medulla, pons, dan otak tengah (mid brain), adalah
penghubung penting atara bagian otak lainnya dengan korda spinalis, semua serat-serat
yang datang dan pergi antar pusat-pusat di otak dan perifer harus melerwati batang otak,
dengan serat-serta yang datang memancarkan informasi sensorik ke otak dan serat-serat
yang keluar membawa sinyal perintah dari otak untuk keluaran eferen. (Snell, 2011)
1.2 Medulla Spinalis Medulla spinalis mulai dari foramen magnum tulang tengkorak hingga filum
terminal. Sepanjang medulla spinalis melekat 31 pasang saraf spinal melalui radix
anterior (motorik) dan radix posterior (sensior). Masing-masing melekat pada medulla
spinalis melalui sederetan fila radicularia. Membentang sepanjang segmen-segmen
medulla spinalis yang sesuai. Masing-masing radix posterior memiliki ganglion radix
poterior pada serabut saraf pusat dan tepi. (Snell, 2011)
Medula spinalis terdiri atas 5 regio, yaitu cervical, thoracal, lumbal, sacral, dan
coccygeal. Terdapat 31 pasang saraf spinal, yaitu:
a. 8 pasang cervical
b. 12 pasang thoracal
c. 5 pasang lumbal
d. 5 pasang sacral
e. 1 pasang coccygeal(Snell, 2011)
Gambarannya seperti gambar di bawah ini. (Putz, 2010)
Selama perkembangannya, kolumna vertebra tumbuh sekitar 25 cm lebih panjang
dari medula spinalis. Medula spinalis hanya sampai lumbal 1 atau 2 dengan ujung
membentuk kerucut yang disebut dengan conus medullaris.(Sherwood, 2001)
Sumber :
Richard, S. Snell. Neuroanatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran edisi 7. Jakarta:EGC.
2011
R. Putz & R. Pabst. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 22. Jakarta: EGC. 2010
Sherwood, L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC. 2001
Gambar radiologi
Gambar 1. Tampak dorsal dari embrio dengan 5 somite, usia 22 hari (Moore, 2007)
Gambar 2. (Moore, 2007)
Gambar 3. Embrio usia 26 hari tampak lateral dengan 27 somite (Moore, 2007)
Gambar 4. Embrio usia 28 hari tampak lateral (Moore, 2007)
Gambar 5. Gambaran embrio manusia usia 32 hari menggunakan mikroskop elektron (Moore,
2007)
Gambar 6. Embrio manusia usia 32 hari tampak lateral (Moore, 2007)
Gambar 7. Embrio manusia usia 42 hari (Moore, 2007)
Gambar 8. Embrio manusia usia 48 hari (Moore, 2007)
Gambar 9. A. Embrio manusia usia 52 hari. C. embrio manusia usia 50 hari (kiri) menggunakan
mikroskop optik. (kanan) menggunakan MRI (Moore, 2007)
Gambar 10. Embrio manusia usia 56 hari (Moore, 2007)
Gambar 11. Embrio manusia 56 hari (Moore, 2007)
Gambar 12. Fetus usia 9 minggu (Moore, 2007)
Gambar 13. Fetus usia 11 minggu (Moore, 2007)
Gambar 14. Fetus pada trisemester ke-3 dilihat menggunakan ultrasonografi (Moore, 2007)
Sumber : Moore, Keith L. TVN Persaud. 2007. The Developing Human. 8th Edition. Saunders
Elsevier. ebook