Anatomi Susunan Saraf Tepi Es

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sst

Citation preview

INERVASI EXTREMITAS SUPERIORSaraf tepi yang memberi inervasi ekstremitas superior berasal dari pleksus brachialis. Plexus brachialis adalah anyaman serabut saraf yang dibentuk oleh rami primarii anteriores nervus cervicales V- nervus thoracalis I. Plexus brachialis ini terletak dalam satu bungkus dengan arteri et vena axillaris dan pada tepi bawah lateral dari musculus pectoralis minor, pleksus ini memberi cabang terminalBanyak variasi dari susunan serabut-serabut yang membentuk pleksus tersebut, tetapi yang paling banyak didapat adalah:1. Rami primarii anteriores dari nervi cervicales V-VI bersatu untuk membentuk truncus superius atau cranial.2. Ramus primarius nervus cervicales VII tetap tunggal untuk nantinya membentu truncus medius.3. Ramus primarii anteriores dari nervus cervicales VIII dan nervus thoracalis I bersatu untuk membentuk truncus inferius atau caudal.Tiap-tiap truncus kemudian akan terbagi ke dalam division, dan setiap division terbagi menjadi pars anterior dan pars posterior.1. Divisio pars anterior dari truncus superius dan medius bersatu membentuk fasciculus lateralis.2. Divisio pars anterior dari truncus inferior membentuk fasciculus medialis.3. Pars posterior ketiga truncus tersebut membentuk fasciculus posterior.Dari fasciculus-fasciculus yang terbentuk akan memiliki cabang-cabang terminal dari pleksus brachialis yang menginervasi ekstremitas superior. Cabang-cabang terminal pleksus brachialis yang penting adalah nervus medianus, nervus ulnaris, nervus radialis, nervus axillaris, dan nervus musculocutaneus.

FISIOLOGI RANGSANG SENSORIKRangsang sensorik dapat diterima oleh saraf berasal dari reseptor-reseptor yang ada pada tubuh. Terdapat reseptor-reseptor sensorik misalnya untuk raba, cahaya, tekan, nyeri, dingin, hangat. Modalitas sensorik yang kita terima berasal dari penjalaran impuls dari reseptor yang menerima rangsang dan kemudian menjalarkannya pada suatu titik tertentu pada susunan saraf pusat.Penjalaran impuls saraf berlangsung sama seperti sel saraf lainnya. Stimulus menurunkan potensial membran dan membuat potensial membran berjalan sepanjang sel saraf dan diteruskan menuju saraf berikutnya melalui sinaps. Bersama dengan neurotransmitter terjadi penjalaran rangsang menuju sel saraf berikutnya.Rangsang sensorik dapat diinterpretasikan sebagai rangsang somestesi atau viseroestesi. Dalam klinik somestesilah yang menjalani pemeriksaan. Somestesi mencakup perasaan yang menyekiti atau perasaan protopatik dan perasaan yang diperlukan untuk mengatur diri sendiri atau perasaan proprioseptif. Rangsang protopatik mencakup rasa nyeri, suhu dan rasa tekan, sedang rangsang proprioseptif mencakup rasa gerak, getar, sikap dan rasa halus. Integrasi perasaan protopatik dan proprioseptif dalam tingkat selanjutnya memungkinkan terwujudnya kesadaran luhur. Dalam hal ini fungsi asosiasi, korelasi dan intelegensi ikut mengolah somestesi sehingga suatu benda dapat diketahui bentuk tanpa melihat benda tersebut.JENIS-JENIS GANGGUAN SENSORIKGejala sensorik dapat diklasifikasikan dalam lima golongan:1. Hilang perasaan kalau dirangsang (anestesia).2. Perasaan terlalu berlebihan saat dirangsang (hiperestesia).3. Perasaan yang timbul secara spontan, tanpa adanya perangsangan (parestesia).4. Nyeri.5. Gerakan yang canggungserta simpang siur.Anestesia dapat terjadi kalau reseptor impuls protopatikmusnah atau penghantaran perifer dan sentralnya terhalang atau terputus. Pada kulit yang rusak karena luka bakar, reseptor impuls protopatik musnah seluruhnya, sehingga kawasan kulit yang mengalami kerusakan ini menjadi anestetik.Hiperestesia biasanya berupa perasaan tidak enak atau perasaan tidak menyenangkan pada suatu daerah tubuh bila dirangsang secara wajar.Jika reseptor impuls protopatik atau serabut saraf perifer atau lintasan spinotalamiknya mengalami gangguan sehingga ambang rangsangnya menurun, maka perangsangan yang wajar menghasilkan perasaan yang berlebihan. Gangguan ini dapat bersifat mekanik,toksik atau vaskular yang ringan.Parestesia dinyatakan sebagai kesemutan. Namun arti parestesia sesungguhnya ialah terasanya perasaan pada daerah permukaan tubuh tertentu yang tidak dibangkitkan oleh perangsangan khusus dari dunia luar. Tercakup dalam parestesia ialah perasaan dingin atau panas, kesemutan, rasa berat atau rasa dirambati sesuatu (Anderson, 2002).III. DISKUSI / BAHASANGangguan pada saraf perifer umumnya akan mengakibatkan gangguan sensorik negatif, yaitu hipoestesia/anestesia atau parestesia. Jika nyeri diakibatkan dari saraf perifer yang terjebak/terlibat dalam proses patologik pada tempat yang dilewati saraf perifer yang bersangkutan, ini dinamakanentrapment neuritis. Manifestasi gangguannya berupa sensorik dan gangguan motorik.Pada kasus di skenario terdapat gangguan fungsional motorik dan sensorik pada ekstremitas superior penderita. Bisa disimpulkan ini adalah gangguan pada saraf perifer yang berasal dari plexus brachialis. Cabang-cabang penting dari plexus brachialis yang menginervasi ekstremitas superior adalah:1.Nervus musculocutaneusSaraf ini dipercabangkan oleh fasciculus lateralis dan di dalam perjalanannya akan menembus musculus coracobrachialis. Saraf ini akan menginervasi otot-otot flexores dari lengan atas dan articulatio cubiti.2.Nervus medianusSaraf ini dibentuk oleh persatuan dari fasciculus medialis dan fasciculus lateralis. Saraf ini terdistribusi pada kulit bagian anterior dan lateral dari tangan dan sebagian besar otot-otot flexores di bagian depan regio antebrachium.3.Nervus radialisNervus ini disebut juga nervus musculospiralis. Nervus ini merupakan cabang dari fasciculus posterior dan merupakan cabang terbesar plexus brachialis. Nervus ini akan memberi inervasi bagian dorsal dari ekstremitas superior, yaitu kulit bagian dorsal regio brachium, antebrachium, dan regio manus. Nervus ini juga menginervasi musculus-musculus extensores di bagian dorsal regio brachium dan antebrachium. Dalam perjalanannya, nervus ini berjalan bersama arteri profunda brachii.4.Nervus axillarisNervus ini berasal dari fasciculus posterior dan akan melewati fissura axillaris lateralis bersama dengan arteri circumflexa humeri posterior. Nervus ini akan menginervasi musculus deltoideus dan musculus teres minor. Cabang dari nervus ini yang memberi inervasi kulit regio brachium bagian dorsal adalan nervus cutaneus brachii lateralis.5.Nervus ulnarisNervus ini merupakan cabang dari fasciculus medialis, terdistribusi di kulit bagian depan dan belakang dari tangan juga menginervasi beberapa otot flexor di bagian depan regio antebrachium.Musculus thenar dinervasi oleh nervus medianus. Terjadi atrofi dan gangguan sensorik pada musculus thenar dapat diartikan adanya gangguan pada nervus medianus. Juga terdapat parestesia pada daerah tangan yang diinervasi oleh nervus medianus. Yaitu daerah volar dan dorsum dari falangs satu sampai setengah dari falangs empat.Kerusakan pada upper motoneruon tidak akan menyebabkan atrofi pada musculus. Jika terjadi pengurangan pada ukuran otot bukan diakibatkan oleh atofi melainkan karenadisuse atrophy. Tetapi kerusakan pada lower motoneuron akan menyebabkan atrofi otot. Karena lower motoneuron dan musculus yang diinervasinya merupakan satu kesatuan fisiologis dan jika terjadi gangguan maka akan terjadi atrofi.Nervus medianus sering terjepit pada terowongan karpal,sehingga mengakibatkan parestesia yang menyakitkan. Karena kerja tangan yang terlalu keras misalnya pada mencuci (hiperaktivitas musculus pronator teres), nervus medianus mengalami iritasi di dekat caput musculus pronator teres dan juga terjadi kompresi di retinakulum volar pada nervus medianus. Kemudian akan meningkatkan tekanan intravasikuler yang menghambat aliran darah vena. Kekurangan nutrisi akan mengakibatkan anoksia yang berakibat pada kerusakan endotel sehingga terjadi kebocoran protein. Edema epineural terjadi karena kebocoran protein ini yang jika berlanjut dapat terjadi fibrosis epineural yang merusak nervus medianus.Langkah pertama yang sering efektif adalah pemberian obat anti inflamasi non-steroid (NSAID). Tersedia bermacam-macam NSAID dengan efek antipiretik, analgesik dan antiinflamasi. Asam asetilsalisilat dan ibuprofen merupakan NSAID yang paling sering digunakan.NSAID menghasilkan analgesia dengan bekerja di tempat cedera melalui inhibisi sintesis prostaglandin dari prekursor asam arakidonat. Prostaglandin (terutama PGE1, PGE2, PGI2) mensensitisasi nosiseptor dan bekerja secara sinergistis dengan produk inflamatorik lain di tempat cedera, misalnya bradikinin dan histamin, untuk menimbulkan hiperalgesia. Dengan demikian NSAID mengganggu mekanisme transduksi nosiseptor aferen primer dengan menghambat sintesis prostaglandin.Pengembangan tipe NSAID baru yang lebih spesifik bergantung pada pemahaman mengenai dua kelas sikooksigenase (COX) utama. Enim golongan ini membentuk salah satu dari beberapa jalur untuk metabolisme asam arakidonat., yaitu produk pemecahan sel manusia yang rusak atau mati. Salah satu kelas COX-1, secara konstitusif diekspresikan dan diperlukan untuk fungsi fisiologik normal di banyak sistem tubuh. Kelas kedua COX-2, diinduksi oleh peradangan dan bertanggung jawab menghasilkan berbagai hasil akhir peradangan yang menghasilkan nyeri. Inhibitor COX-2 bersifat selektif karena hanya menghambat jalur COX-2. Sehingga akan memperkecil efek samping yang dihasilkan NSAID.Pemberian NSAID hanya akan memperingan gejala tetapi bukan terapi kuratif. Gangguan pada terowongan karpal (carpal tunnel syndrome) harus menjalani terapi rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi dari nervus medianus yang tertekan.Jika terapi konservatif tidak berhasil karena parahnya kondisi makan dapat dilakukan sayatan retinakulum yang dapat dikerjakan secara endoskopik.

Innervasi Ekstremitas SuperiorSecara umum, extremitas superior dipersarafi oleh cabang-cabang plexus brachialis. Cabang-cabang terminal plexus brachialis adalah N.musculocutaneus, N.medianus, N.ulnaris, dan N.radialisNervus medianusDibentuk oleh radix superior dari fasciculus lateralis dan radix inferior dari fasciculus medialis, berada di sebelah lateral arteria axillaris. Dibentuk oleh serabut saraf yang berpusat pada medulla spinalis segmental C5 Thoracal 1.Sepanjang brachium n.medianus berjalan berdampingan dengan arteria brachialis, mula-mula berada di sebelah lateral, lalu menyilang di sebelah ventral arteria tersebut kira-kira pada pertengahan brachium, selanjutnya memasuki fossa cubiti dan berada di sebelah arteria brachialis. Di dareah brachium nervus ini tidak memberi percabangan.Memasuki daerah antebrachium, n.medianus berada di antara kedua caput m.pronator teres, berjalan ke distal di bagian medial antebrachium, oleh karena itu disebut nervus medianus, berada di sebelah profunda m.flexor digitorum sublimis.Di regio antebrachium, nervus ini mempersarafi m.flexor pollicis longus, pars lateralis m.flexor digitorum profundus, dan m.pronator quadratus.Nervus ulnarisMerupakan cabang utama dari fasciculus medialis, berada di sebelah medial a.axillaris, selanjutnya berada di sebelah medial a.brachialis. Pada pertengahan brachium, saraf ini berjalan ke arah dorsal menembusi septum intermusculare medial, berjalan terus ke caudal dan berada pada facies dorsalis epicondylus medialis humeri, yaitu di dalam sulcus nervi ulnaris humeri. Di daerah brachium n.ulnaris tidak memberi percabangan.Saraf ini masuk regio anterbrachium dengan melewati celah antara kedua caput m.flexor carpi ulnaris, lalu berjalan di antara m.flexor carpi ulnaris dan m.flexor digitorum profundus. Di sebelah distal pertengahan antebrachium n.ulnaris memberi dua cabang cutaneus, yaitu:1) ramus dorsalis, yang berjlaan ke dorsal, berada di sebelah parofunda tendo m.flexor carpi ulnaris, mempersarafi kulit pada sisi ulnaris manus dan facies dorsalis 1 jari, sejauh phalanx intermedia;2) ramus palmaris, yang mempersarafi kulit sisi ulnaris pergelangan tangan dan manus.Pada regio manus, n.ulnaris terbagi ke dalam ujung-ujung terminal, yaitu:1) ramus superficialis, mempersarafi m.palmaris brevis, lalu terbagi dua membentuk nn.digitales palmares communes. Cabang ini mempersarafi kulit 1 jari bagian medial, pada facies palmaris seluruhnya dan pada facies dorsalis sampai phalanx distalis;2) ramus profundus, yang berjalan bersama dengan arteri ulnaris, mempersarafi otot-otot hypothenar, memberi dua buah cabang yang masing-masing menuju ke ruang interossea, bersifat motoris untuk mm.interossei. Juga mempersarafi kedua otot lumbricales bagian medial. Ramus profundis ini berakhir dengan mempersarafi m.adductor pollicis dan m.interosseus palmaris I.Nervus radialisMerupakan cabang terbesar dari plexus brachialis, merupakan lanjutan dari fasciculus posterior. Berjalan menyilang pada tendo m.latissimus dorsi, melewati tepi caudal m.teres major, di antara caput longum m.triceps brachii dan humeris. Saraf ini berjalan ke distal melingkari humerus, berada di dalam sulcus spiralis bersama dengan arteria profunda brachii. Tiba pada sisi lateal brachium n.radialis menembusi septum intermusculare lateral, berjalan di antara m.brachialis dan m.coracobrachialis, di sebelah ventral epicondylus lateralis humeri, terbagi menjadiramus superficialisdanramus profundus.Ramus superficialis nervi radialis merupakan lanjutan dari n.radialis, berjalan pada sisi lateral antebrachium, ditutupi oleh m.brachioradialis. Setelah mencapai facies dorsalis pergelangan tangan, nervus ini bercabang dua mementukramus lateralisdanramus medialis.Ramus lateral kecil dan mempersarafi kulit bagian radialis. Ramus medialis mengadakan anastomose dengan cabang-cabang nervus cutaneus antebrachii lateralis dan ramus dorsalis nervi ulnaris, selanjutnya membentuk 4 buah nervus digitalis dorsalis, yang mempersarafi sisi ulnaris jari I, sisi radialis jari II, sisi ulnaris jari III dan sisi radialis jari III, sisi ulnaris jari III dan sisi radialis jari IV.Nervus nusculocutaneusMerupakan cabang dari fasciculus lateralis dan berpusat pada medulla spinalis segmen C 5 7, menembusi m.coracobrachialis, berjalan menyilang le arah lateral di antara m.biceps brachii dan m.brachialis. Memberi cabang ramus muscularis untuk m.coracobrachialis, m.biceps brachii, dan m.brachialis. Saraf ini berjalan meninggalkan tepi lateral m.biceps brachii, tembus fascia, melanjutkan diri sebagainervus cutaneus antebrachii lateralis,yang mempersarafi facies lateralis regio antebrachium.

"Claw Hand" results from an ulnar nerve injury. The patient has paralysis of most of the intrinsic muscles of the hand. The appearance of the hand is such that the metacarpopharyngeal joints become hyperextened and their proximal and distal interphalangeal joints are flexed. This is most pronounced in the 4th and 5th digits.Motor deficit==with low lesions the hand becomes clawed. Owingto the loss of interossei and lumbrical function the metacarpophalangealjoints of the ring and little fingers hyperextend and theirinterphalangeal joints flex. The clawing is attributed to the unopposedaction of the extensors and flexor digitorum profundus.When injury occurs at the elbow or above, the ring and little fingersare straighter because the ulnar supply to flexor digitorum profundusis lost. The small muscles of the hand waste with the exceptionof the thenar and lateral two lumbrical muscles (supplied by themedian nerve).

Upper Limb Nerves Lesions: Examinations; median, radial, ulnar nerve specificUpper Limb Nerves Lesions: Examinations (by Dr.J Archer, notes of sheer gold)

1. Complete the normal peripheral nervous system expiation of the upper limb2.What nerves do this test? -- Median Ulnar radial3.How do you know which one is being tested?

Ulnar Nerve: C8-T1

Remember the route that this nerve follows - Here are some good tricks to remember:

1. Remember the dermatomal pattern of sensory loss for the ulnar nerve.2. Flexor digitorum profundus (FDP) C8 - flexes the DIP of the ring and little finger3. Lumbricals C8 - flexes the PIP of the ring and little finger4. Interossei (PAD - Palmar interossoi adduct - hold this between your fingers, DAB - doral interossoi abduct - push out against my finger)

Ulnar nerve lesion signs:- general wasting (dorsal guttering, hollowing of the web space) - thenar eminence sparing- LOW LESIONS - Will result in a CLAW HAND : the MCP of the ring and little finger are hyperextended and the IP are flexed, (FDP intact). Weakness of abduction and adduction of the fingers and thumb. Sensory loss over the medial side of the hand and little finger + medial border of the ring finger. (Use Froments sign - paper between thumb and finger- testing adductor pollicis of thumb against finger). Low lesions occur at the wrist.

- HIGH LESIONS - FDPs are also paralysed and so the DIPs are not flexed and the clawing is less obvious.Called the ULNAR PARADOX. High lesions occur at the elbow - OA and RA.

Median Nerve : C6-T1

Remember the route that this nerve follows -

Good tricks to remember (LOAF muscles)

1. Lateral two lumbricals (flexes at the PIP of index and middle)2. Oppenens pollicis - thumb to little finger3. Abductor pollicis brevis - palms up, lift thumb toward the ceiling4. Flexor pollicis brevis - touch your palms with your thumb5. Think about the pattern of sensory loss6. Lastly, another imp muscle: median part of FDP of index and middle fingers - flexes at the DIP....

Median nervelesions- eg carpal tunnel syndrome

- Thenar wasting- Weaknes of LOAF muscles- Reduced sensation over the palmar side of the hand to lateral side of ring finger- percussion over the wrist produces tingling (Tinel's sign)- flexing the wrist causes tingling (phalen's sign) - for one minute

Causes - CTS (idiopathic most common, then RA, pregnanct, OA), in addition to wrist lacerations, foream fracture #, elbow #

Radial Nerve : C6-8

Signs:

- wrist drop, confirm intrinsic muscles of the hand intact - (therefore not an ulnar or median nerve palsy) - by lying hand on a pillow, unable to straighten fingers; (because the action of the radial nerve is to extend those fingers and extend at the wrist)-Sensory loss over the first dorsal interosseous- high or low lesion - test the triceps reflex (C7) - if present lesion is below the spiral groove of humerous. If it is absent, it implies the lesion, is high, up in the axilla -[ saturday night palsy.]

Neuropati Ulnaris Neuropati ulnaris pada siku adalah neuropati entrapmen yang paling sering kedua setelah CTS. Nervus ulnaris dapat terkompresikan secara langsung pada dua area yakni : pergelangan tangan ( pada kanal Guyon) dan siku. Ketika saraf melewati sulkus ulnar pada siku, cenderung mendapat beberapa tipe dari cedera-cedera kompresi.Anatomi Dan PatofisiologiTerowongan Cubital adalah aponeurosis antara kedua kepala dari otot flexor carpi ulnaris dan mengandung nervus ulnaris. Pada sebagian orang, aponeurosis ditarik kencang sepanjang saraf, terutama ketika fleksi siku telah digambarkan oleh O'Driscoll dkk sebagai Tipe 1A. Mereka melaporkan pada suatu studi kadaver bahwa retinaculum terowongan cubita (yang membentuk atap terowongan) kemungkinan merupakan sisa dari otot epitroklear ankoneus. Secara anatomi diklasifikasikan dalam empat tipe, berkisar dari tidak ada ikatan sama sekali (Tipe 0) sampai yang otot itu sendiri masih tersisa (Tipe II). Saraf ini paling sering tertekan ketika melintasi tonjolan olekranon di belakang epikondilus, jika siku berulangkali diistirahatkan pada permukaan datar, sebagaimana pada titik lain dalam perjalanannya melintas sendi siku, yang mencakup epikondilus dan sulkus epicondylar, massa otot flexor yang mencakup aponeurosisnya dan lengkung Struthers. Kebanyakan ahli berpendapat keseluruhan area diatas merupakan bagian dari terowongan cubital atau, jika tidak, dianggap sebagai jepitan nervus ulnaris pada siku yang disebut sebagai CuTS jika kompleks gejala yang sesuai telah terjadi.Evaluasi pasienGambaran klinis secara tipikal dikarakterisasikan oleh parestesia nokturnal yang melibatkan jari ke-4 dan ke-5, nyeri pada siku menjalar ke tangan, dan gejala-gejala sensorik tersebut berhubungan dengan fleksi siku yang lama. Jika kelemahan terjadi, dapat menyebabkan banyak fungsi tangan terganggu, termasuk abduksi jari tangan, abduksi ibu jari, jepitan ibu jari dan telunjuk, dan juga kekuatan menggenggam. Pemain musik dan profesi lain yang membutuhkan kontrol halus jari jemari dapat menglami performa yang menurun saat terjadi kompresi ulnar minimal. Kompleks gejala dapat bervariasi intensitasnya dan bahkan hilang selama berbulan-bulan atau tahun, atau dapat juga hilang secara akut dengan ekstensi lengan. Sindrom ini kadang-kadang ada selama bertahun- tahun setelah cedera pertama kali pada siku, sering dikenal sebagai 'tardy ulnar palsy'. Saraf ini sering dapat teraba membesar pada sulkus ulnar dan mungkin timbul rasa nyeri saat disentuh. Adanya riwayat trauma ( fraktur atau dislokasi), artritis atau trauma minor berulang sangat menolong dalam menegakkan diagnosis. Gout tofaseosa, deposisi kristal kalsium pirofosfat dihidrat dan hemangioma extraneural dapat juga menyebabkan kompresi akut.Penelitian elektrodiagnostik memperlihatkan perlambatan sedikitnya 10 md, atau jika ada terdapat atrofi yang bermakna, terdapat perlambatan 15 md pada lengan yang terkena relatif dibandingkan dengan lengan yang tak terkena. Tanda tinel positif membantu, namun kurang akurat. Salah satu dari tanda yang pertama kali muncul adalah 'tanda Wartenberg' dimana kelingking diabduksikan akibat kelemahan otot interoseeous palmaris ketiga. Tanda Froment adalah indikator keterlibatan motorik pada neuropati ulnaris, jepitan ibu jari dengan jari lainnya terdistorsi karena kelemahan adductor pollicis, bagian ulnar flexor polllicis brevis, dan interosea dorsal pertama. Montagna pada tahun 1994 melaporkan tanda tinel motorik pada pasien dengan entrapmen nervus ulnaris di siku. Perkusi atau manipulasi nervus ulnaris pada sulkus ulnar memprovokasi sensasi elektrik pada tangan ( tanda tinel sensorik) yang berhubungan dengan suatu hentakan motorik yang terlihat pada otot-otot yang diinervasi nervus ulnaris, dimana hal ini berhubungan dengan adanya burst mioklonik pada perekaman elektromiografik dari abduktor digiti minimi dan otot-otot interosea dorsalis pertama. Disarankan oleh para ahli bahwa tanda Tinel motorik dapat digunakan pada evaluasi diagnostik dari neuropati entrapmen.Diagnosis DiferensialBeberapa kondisi lain yang dapat mengakibatkan rasa baal pada kelingking dan kelemahan motorik harus dipertimbangkan. Nervus ulnaris dapat tertekan pada pergelangan tangan ketimbang pada siku oleh trauma berulang pada telapak tangan ( sering berhubungan denagn pekerjaan) atau oleh suatu ganglion atau suatu tumor. Perbedaan dapat ditunjukkan oleh pemeriksaan konduksi saraf. Temuan klinis juga membantu untuk melokalisasi lesi. Dengan entrapmen pada pergelangan tangan, tidak terdapat gangguan sensorik pada dorsal sebab cabang kutaneus dorsalis dari nervus ulnaris meninggalkan trunkus utama 5-8 cm proksimal dari kanal Guyon. Radikulopati servikal bawah, sindrom outlet torasik neurogenik, amiotropik lateral sklerosis, siringomielia dan lesi medula lain juga dapat dipertimbangkan sebagai diagnosis diferensial.TatalaksanaKedua modalitas baik operatif maupun konservatif bisa mengatasi CuTS. Diagnosis yang baik yang mencakup penjelasan kondisi anatomis saraf selama diam dan gerakan merepresentasikan langkah pertama dalam terapi. Beberapa kasus dapat sembuh secara spontan tanpa operasi. Salah satu bagian dari perbaikan dapat dilakukan dengan perubahan posisi, sebagai contoh menghindari fleksi siku yang lama. Pasien juga dapat mencoba memakai suatucast bivalvedyang longgar pada malam hari untuk mencegah fleksi siku, namun hal ini biasanya dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien. Injeksi steroid dan obat antiinflamasi oral tidak bermanfaat. Adanya trauma dari luar harus dicegah.Pada pasien dengan disabilitas, terutama kelemahan, atau dengan neuropati ringan sampai sedang namun telah gagal dengan tatalaksana konservatif, prosedur bedah direkomendasikan. Dekompresi komplit, yang diikuti restorasi saraf pada lokasi yang aman dan kingking dalah tujuan utama dari operasi. Hasil pembedahan lebih berhubungan dengan derajat hilangnya fungsi motorik atau sensorik pra-opreratif dibandingkan dengan tipe dari prosedur bedah. Secara umum hasilnya memuaskan. Nyeri tekan lokal dan Parestesia dapat menetap pada beberapa pasien.