Upload
tri-h-harinanto
View
520
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
seputar anjing gembala jerman atau herder
Citation preview
coba cari di dokter hewan dr Rini atau di pameran anjing biasanya ada kl pake obat kuping org biasa
pake oto pain
juga bisa tapi yg pasti sdh ampuh ilium ear drop, kita juga sedia hrgnya 55rb tapi boleh cari tempat
tempat lain .terimakasih
Biar selera makan, coba tinggalkan dulu DF keringnya, beri aja dulu sup daging buatan sendiri, beri
makan pakai nasi, boleh jg sup hati ayam atau hati lainnya. Loop pada herder biasanya 10 bulan ke atas,
jd kalau umur 6 bulan pasti bukan loop. Untuk Vitamin, bisa di beri syrup multivitamin yg utk anak2
(manusia)
Maaf para senior punya pendapat lain sepertinya pencernaan terganggu, karena banyak penyebabnya
sebaiknya berikan enzymplex rutin dan yoghurt juga bagus buat pencernaan karena mengandung
lactobastilus bakteri menguntungkan buat pencernaan, sedangkan kotoran warna hitam biasanya kena
bakteri gram negatif,biasa kami berikan flagly sirop buat bakteri dan parasit atau jamur 1 hari 3 x tapi
sebaiknya periksa dan cek kesehatan ke dokter saja, karena kami tidak lihat langsung, biasanya anjing
tidak mau makan karena maag bisa juga terjadi jadi banyak faktor, semua makanan bagus asal anjing
tidak mencret atau lembek jika terjadi harus di tangani dulu kl kotorannya bagus pasti pertumbuhan
baik bulu dan pertumbuhan tulang juga pesat.Ingat makanan jangan di lalati jaga kebersihan. Kl hati
mengandung zat besi biasanya membuat kotoran lembek jadi jangan terlalu banyak dan merusak selera
anjing jadi pengennya yg enak enak kecuali anjing sakit berat boleh kasih pancingan hati. Kl kami biasa
pake dog food kering dengan kandungan yg baik buat pertumbuhan, vitamin E bulu dan kulit omega
3&6 dan folic acid , kalsium dan sudah dirancang oleh para ahli khusus dibuat utk anjing spy
pertumbuhan optimal, karena dg gizi yg kurang pasti akan menghambat pertumbuhan. Jangan sampe
anjing tidak mau makan dibiarkan berikan vitamin obat nafsu makan dan masih belum mau makan harus
di cekok dari pada perut kosong, jika sudah stabil pasti mau makan dg sendirinya,
Sebelumnya maaf jika ada yg pake makanan buatan sendiri, karena semua penghobi punya cara
tersendiri dan kami menghagai semuanya.Terimakasih ciri2 penjaga jerman yg bagus : aku coba bantu
jawab, mhn maaf buat yg berilmu tinggi, aku newbie jg nich.
Prinsip dasar memilih herder;
1.Tidak long hair
2.Gigi lengkap
3.Lengkap 2 buah zakar nya (testisnya) bg jantan
4.Telinga berdiri tegak
Itu saja sedikit infonya, yg lain ayo tambahin lg
Latihan 1 Tahun Pertama Usia Anjing
Februari 7, 2008 — anjingku
Pertumbuhan anak anjing terbilang cepat. Kita pasti akan merasa terkejut jika merenungkan hal ini.
Anak anjing yang anda beli misalnya berusia sekitar 3 bulan. Sementara masa bersama dengan anak
anjing kesayangan baru menginjak masa 3 bulan. Berarti ia telah berusia 6 bulan.
Anak anjing trah besar sudah nampak seperti anjing kebanyakan yang berusia dewasa. Ia terlihat besar
dan cukup untuk membuat nyali orang menjadi ciut. Padahal, anda masih ingat betul seperti apa anak
anjing itu ketika anda beli 3 bulan yang lalu.
Perlu diingat. Berapapun besarnya tubuh anak anjing, ia tetap anak anjing. Ia belum menjadi anjing
dewasa hingga berusia sekitar 1 tahun. Untuk itulah, pelatihan terhadap anak anjing harus dilakukan
sejak dini.
Hingga usia 1 tahun, anak anjing suka menggigit dan mengunyah apa saja. hal itu disebabkan oleh
pertumbuhan gigi. Ketika ia mencoba menggigit anda, segera berikan mainan anjing ke mulutnya.
Jangan bentak anjing anda. Beri pujian begitu ia menggigit mainan yang anda berikan. Jika tidak ada
mainan untuk digigit dan dikunyah, berikan handuk bekas yang sudah dibasahi dengan air es.
Periode sebelum anjing berusia 1 tahun adalah periode yang berat bagi pemilik dan anjing itu sendiri.
Ketekunan dalam melatih anak anjing harus selalu dijaga. Dengan demikian, kesulitan ketika melatih
anjing berusia 1 tahun tidak akan terjadi.
Berikut petunjuk dasar latihan untuk anak anjing hingga ia berusia 1 tahun.
Penggunaan kata untuk memberikan perintah tidak harus menggunakan bahasa Inggris. Bahasa apapun
asal bisa dimengerti dan tidak membuat anjing bingung juga dapat digunakan.
Usia 1 – 5 bulan
Perintah yang harus dilatih :
-memperhatikan
-datang ketika dipanggil
-menunggu
-berjalan dengan tali badan dan tali penuntun
-duduk
-larangan menyentuh benda
(lakukan latihan dengan cara-cara yang menyenangkan bagi anjing dan jangan terlalu keras dalam
melatih)
Latihan ringan :
-berjabat tangan
-menggonggong
Usia 5 – 8 bulan
Perintah yang harus dilatih :
-berbaring
-melepaskan benda
-duduk diam
-berdiri
(Perintah pada usia 1 hingga 5 bulan harus terus dilatih. Pada kategori usia 5-8 bulan, latihan kepatuhan
dapat mulai diajarkan)
Latihan ringan :
-mencium
-merajuk
-bergulingan
Usia 8 – 12 bulan
Perintah yang harus dilatih :
-Pemantaban latihan kepatuhan
-Meneruskan latihan pada usia 1 – 5 bulan dan 5 – 8 bulan
Latihan ringan :
-berputar-putar
-bergulingan
-telentang dalam keadaan diam
Anak anjing berusia sekitar 6 bulan hingga 1 tahun ibarat telah memasuki masa remaja. Mereka perlu
kesibukan. Mereka ingin bersikap seperti anjing dewasa namun belum cukup mental. Rasa tidak percaya
diri masih menghinggapi anjing hingga berusia 1 tahun.
Menjelang usia 1 tahun, aktifitas mengajaknya berjalan-jalan serta bermain harus makin ditingkatkan.
Sediakan waktu sebanyak mungkin untuk bersama anjing kesayangan.
Tips :
Ciptakan kondisi menyenangkan saat melatih
Cari cara mudah dan tidak membingungkan bagi anjing
Tanamkan pada benak anjing bahwa Anda adalah pemimpinnya
Jangan bentak anjing jika ia tidak menuruti perintah
Segera hentikan latihan jika anda mulai merasa jengah dalam melatih
Latihan diatas sepertinya juga termasuk tanggung jawab seorang breeder (first owner) agar anakan hasil
breedingnya tidak lemah mental dan agar tidak menurunkan kualitas mental seekor GSD karena tujuan
breeding di negara asalnya dan tujuan dikembangkannya GSD adalah untuk meningkatkan kualitas
keturunan GSD bukan malah menurunkan kemampuan masa depan seekor GSD yang diupayakan
menjadi working dog yang dapat dimanfaatkan untuk membantu kehidupan manusia bukan dijadikan
anjing manja (ini berlaku buat showline maupun working line).
Jadi mesti berpikir dulu kita jadi breeder ya...tanggung jawabnya berat juga ya...
Tapi memang kata Gunbil, itu semua juga tergantung pada bawaan ownernya pertama kali
Ibarat anak kalau udah dari kecil di didik di sekolah standar international pasti kelihatan lebih
pintar/cerdas dan beda daripada anak disekolahin SD Inpres...tapi gak juga lah yao...kalo ini lebay kali ya
perumpamaannya...;o)
Ya yang penting kalau sudah melakukan breeding, harus memiliki tanggung jawab/kewajiban untuk
mendidik sejak dini puppies nya.
Kalimat ini sepertinya kunci (ILMU) melatih anjing. Pelaksanaannya atau realisasinya itu adalah seni
(ART) dan tergantung kita dalam mengimplementasikan ke anjing kita
"Anjing adalah anjing, anjing mustahil menjadi manusia juga mustahil menjalani hidup dengan cara
manusia. Anjing tidak bisa bahasa manusia, itu sebabnya mustahil mengajarinya bahasa manusia atau
mengerti bahasa manusia. Namun,manusia adalah penguasa dunia dan salah satu mandat yang
diembannya adalah berkuasa atas semua binatang yang ada di dunia. Tujuan utama melatih anjing
adalah untuk berkuasa atasnya tujuan selanjutnya adalah menghindarkan manusia dari bahaya digigit
anjing serta memanfaatkan anjing untuk kepentingan manusia. Melatih adalah suatu ilmu dan
seni. Anda harus memahami ilmunya dulu agar mampu mengembangkan seninya. Inilah pelajaran
paling mendasar untuk melatih anjing.
Anjing adalah binatang berkelompok. Di dalam kelompok anjing, berlaku hukum kelompok, saya
menyebutnya Sistem Kasta. Di dalam kelompoknya, setiap anjing menempati kastanya masing-
masing. Kasta yang tinggi berkuasa atas kasta yang lebih rendah dan kasta yang lebih rendah takluk
kepada kasta yang lebih tinggi. Anjing dengan kasta paling tinggi disebut Sang Alfa atau pemimpin
kelompok. Bila kasta yang lebih rendah tidak menaati hukum kasta, maka dia hakan dihajar bahkan
dibunuh. Di hajar artinya digigit. Bila kasta yang lebih tinggi tidak berprilaku sesuai kastanya maka
anggota kasta yang lebih rendah akan mengambil alih. Di dalam masa kelimpahan, kasta yang lebih
tinggi berhak hidup paling nyaman, tidur di tempat paling nyaman dan makan duluan serta dihormati
anggota kasta yang lebih rendah. Di dalam masa kesusahan, kasta yang lebih tinggi akan mati duluan
guna membela wilayah dan anggota kelompoknya.
Bagi anjing, semua makluk hidup di dalam wilayahnya adalah anggota kelompoknya. Makluk asing
hanya berarti satu di antara dua hal, bila bukan mangsa maka dia adalah pemangsa. Mangsa akan
dimangsa sementara pemangsa akan diusir. Bila memelihara anjing, anda punya dua
pilihan: Menduduki kasta yang lebih tinggi darinya atau lebih rendah darinya. Bila anda tidak
berprilaku sebagai pemimpin maka anjing anda akan mengangkat dirinya menjadi pemimpin dan
menuntut anda menaatinya tanpa syarat atau dia akan menghajar anda.
Anjing menggigit orang asing dengan dua alasan, sebagai mangsa atau pemangsa. Namun anjing hanya
menggigit anggota kelompoknya karena satu alasan yaitu menegakkan sistem kasta. Apabila memiliki
anjing maka taatilah sistem kasta anjing anda. Berprilakulah sebagai sang Alfa atau pemimpin
kelompok secara konsisten agar anjing menghormati dan menaati anda sepenuhnya. Bila anda tidak
melakukannya maka cepat atau lambat anda akan digigit anjing peliharaaan anda".
JADI kita gak usah sok baik ama anjing kita lah**...karena jelas ditulis diatas ANJING adalah ANJING.
Apalagi ma anjing Herder/AGJ which is a working dog...karena itu sudah seharusnya...kalau mau
sayang2 an mungkin jenis lainnya...tapi bukan dalam artian kita sadis...anda tahu bedanya kan...
So...mari kita benahi jangan hanya mencari pembenaran agar anjing kita laku atau agar dianggap
berkualitas karena itu tidak akan berguna bagi kita GSD Lovers...karena para newbie GSD Lover sekarang
sudah mulai berpengetahuan dan tentunya akan menjadi breeeder yang berpengetahuan
pula...AMIIIEEN...
**Jangan sampai kita terlalu baik pada anjingnya...ntar gak jelas kasta kita....masak kita mau dilihat
ma dia bahwa kasta kita lebih rendah...:O)
kalau lihat ilmu dasarnya...apalagi hanya "berharap" sebenarnya gak akan bisa pak...GSD itu anjing juga,
jadi ya itulah naluri anjing secara alami... mungkin nanti kalau sudah nurut ma anda bisa dilatih untuk
berinteraksi agar sesuai kemauan anda. Jadi step by step pak...
Cuman untuk seninya sesuai pikiran dan hati kita masing masing...makannya katanya ada anjing yang
bisa cepat pintar ada yang bisa lambat pintar. Kalau menurut kalimat2 itu berarti...memang tergantung
ma ownernya mau bertindak seperti apa dan mau dijadikan apa anjingnya. Kalo anda beli bukan
breeding sendiri, hal ini sebenarnya sangat tergantung juga dari breedernya sejak anjingnya kecil.
Mungkin kebanyakan digendongin dll...itu sangat berpengaruh kayaknya...
Makanya kata pak undergroundslay yang tersurat adalah.."don't come with hope, but come with
expectation" tapi untuk yang tersiratnya ini kita mesti pintar pintar mengartikannya...karena itu seni-
nya...
Tidak sayang itu kan bukan dalam artian di gebukkin anjingnya pak...bisa saja kita buat kelaparan jadi dia
nurut ma kita karena hadiah/makanan bukan makian/pukulan. Toh kalau dia kelaparan dia akan nurut
dan dapat makan...karena ya itu yang dia mengerti...apalagi kalo memang anjingnya super
agresif...mungkin lebih berat dihati untuk menanganinya...
kan dia gak akan bakal ngerti kalau kita bilang I love You...kalau belum terlatih/terbiasa...kalau sudah
diajari i love you atau diganti kata A dia akan peluk anda trus dapat hadiah...tapi belum tentu dia cinta
ma anda...;o)
Untuk per-anjing-an...tidak ada kata "sayang atau cinta" pak...yang ada "menghormati"
hal ini bisa juga kita perhatikan pada binatang lain seperti kucing atau ikan koi tetangga...ownernya
bawa makanan, ikannya pada samperin...emang ikannya cinta ma tuannya?...LAPAR....itu ikan lapar yang
dibiasakan makan dari tangan bukan disebar ke kolam kan pak...suruh aja tuannya pegang...pasti ngabur
itu ikannya...;o( tapi gaya ke penonton kan boleh...nih ikan saya cinta banget ma saya...kalau saya
datang mereka menghampiri...walaaah...tepu bener yak...;o) coba kemarin lihat kejamnya tuannya ikan
dibuat lapar seminggu...
Coba saja bapak tes...suruh taruh tangan kosong...ikan pasti tetap menghampiri...krn sudah
kebiasaan...tahu di tepu...ikan ngabur lagi kan..
Juga sering kita lihat di pameran perkin...misal golden...tangan handler kan sering pura2 bawa
makanan...
Ya yang begini ini masalah hati pak...sehingga mempengaruhi kecepatan pintar si anjing...seperti
masalah saya dulu koq...tapi yg biasa manja'in itu anak saya...makanya ga mau nurut ma saya...;o)
Lha kita mau GSD nya jadi golden atau mau jadi working dog...tergantung kita kan ternyata...kalau gak
anda latih untuk diam atau stay ya dia tetap aja seperti itu.
Mungkin boleh di elus asal dia tidak melakukan kesalahan aja pak (anjing dan sepertinya kita sendiri
harus bisa berdisiplin).
Anjingnya pintar bermain hati tuh kayaknya...kebiasaan kalo tuannya ditempel trus ma tuannya dikasih
deh makanan...kalau menurut anda positif dan anda bisa menerima ya gak apa sih pak...kalau saya ogah
deh...mending peluk pacar saya aja...;o)
Jadi kalau di mata anjing sepertinya berarti dengan dia mencari perhatian atau nempel itu perintah buat
bapak agar beri dia makanan/elusan...;o)
Bisa juga kebiasaan dia dari kecil...makanya selalu dibilang bahwa latihan sejak kecilnya di breeder
sangat berpengaruh sekali pak. Cuman mayoritas breeder kalau sudah untung jadi kejar kuantitas bukan
kualitas sehingga sudah tidak sempat urusin anjingnya satu satu.
Tapi ya itu sifat alami dia untuk mendapatkan makanan/hadiah/elusan/pujian. Bukan sayang...sifat kita
manusia aja yang suka mendramatisir bilang dia sayang...trus kasih deh makanan.
Sebenarnya ini sama aja seperti dengan manusia koq pak...
kadang kita mesti di kerasin dulu di kelas supaya mau belajar..
Kalo di kantor mesti diancam dipecat atau potong gaji baru nurut dan kerja dengan baik...alami
ya?...sama nih ma kita ya...tapi kita mesti tunjukin kasta kita donk...;o)
jadi jangan berpikir/berharap agar anjingnya tidak alpfa...karena sudah tidak mungkin dia nurut atau
loyal ma yang bukan pemiliknya yang kasih makan dia kan pak..itu sudah naluri alami atau kita biasa
sebut bawaan orok...kalau ada itu keajaiban...diluar teori pak...nunggu anjing yang baik gitu susah...
Kalau ada anjing menolong orang lain selain pemiliknya mungkin karena memang pernah dilatih.
Makanya saya lihat rata rata tampang pelatih working dog yang punya nama itu tegas/keras
hati....mungkin bisa dibilang mati rasa ma anjing...meski gak sampai gebukin anjing sih...;o)
kalo ada pelatih yang malah bilang ke pemilik..."jangan kamu harus pakai kasih sayang dalam melatih
anjing...". Wah itu gaya melatih anjing show...bukan working dog dan mungkin akan semakin banyak
kesulitan dalam melatih si anjing...apalagi suruh latih yang agresif tambah ruwet...
Ini terawangan saya saja bukan teori lho...tapi sepertinya itu diperlukan oleh pelatih yang berkelas
dalam melatih anjing working dog ini. yang tidak main perasaan tapi pintar memanipulasi sifat si anjing.
makanya koq tahapan pelatihan disusun oleh SV harus obidience dulu baru protection...ya karena
itu...harus bisa bikin anjing tunduk dulu ma kita kan...mari kita urai habis habis an masalah latihan ini.
Mungkin agar bisa disebut menjadi pemilik yang berkualitas...tahapan selanjutnya adalah melatih GSD
kita. Dan tetap menjaga komitmen agar tidak memperbanyak GSD yang memang kurang berkualitas.
sehingga tidak sampai ada yang membuang GSD lagi dan menambah beban orang yang baik seperti pak
Svend.
Ini yang harus diperhatikan untuk melatih GSD kita agar lebih mantap dan kita makin
menyayanginya...dan GSD kita bisa dianggap berkualitas dan kemudian layak breeding (Itulah bukti
nyata bahwa kita menyayangi GSD kita agar dia bisa layak breeding/dimuliakan sebagai fitrahnya
yaitu working dog)
Di dalam pelatihan anjing, ada empat tingkatan yang harus dilalui oleh seekor anjing sebelum dia
disebut anjing terlatih yaitu:
1. Tingkat Belajar – anjing mempelajari arti tanda dan perintah.
2. Tingkat Pembentukan – anjing dimotivasi untuk menyukai latihan
3. Tingkat Godaan – anjing digoda ketika menjalan perintah
4. Tingkat Koreksi – anjing dikoreksi ketika melakukan kesalahan
Note :
Anjing adalah binatang. Binatang adalah binatang. Ketika anda berusaha memanusiakan anjing, itu
berarti anda tidak berperikeanjingan dan tidak berperikemanusiaan. Usaha anda itu selain sia-sia juga
sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan manusia digigit anjing (karena kita tidak akan pernah tahu
apabila anjing tsb dapat menjadi liar sewaktu-waktu). Perlakukan anjing sebagai anjing karena itulah
kodratnya. Makanya ada taman safari segala agar mereka kembali ke habitat dan sifat alaminya.
Apabila dipelihara dilingkungan manusia sudah seharusnya si Anjing dilatih agar mereka tetap sesuai
kodratnya menjadi binatang dilingkungan manusia dan tidak berpikir mereka adalah si alfa bagi para
manusia.
Beberapa tips melatih Anjing
PERSIAPAN:
Sebelum kita memulai melatih doggie kita, ada beberapa aturan main dalam pelatihan ini:
* Singkat. Jangan terlalu lama memberikan/mengulang2 training. cukup 15 menit 2x sehari untuk satu
materi.
* Sederhana. Ulangi materi pelatihan sampai doggie kita mengerti dengan baik, jangan melanjutkan ke
materi yang lain.
* Senang. Buatlah latihan ini menjadi suatu saat yang menyenangkan untuk kita dan doggie.
'Mood'
kita selama pelatihan adalah sama pentingnya dengan 'mood' doggie kita. Jika kita dan doggie sedang
tidak dalam mood yang baik, sebaiknya tunda dulu latihan. Ingat, objektif latihan adalah bagaimana
menguatkan hubungan kita (bounding) dengan doggie. Kita adalah pemimpin dari mereka (pack leader)
dan doggie harus menjadi suatu pengikut yang setia.
Selama ribuan tahun, doggie selalu mempergunakan mental dan fisik mereka. Sementara dewasa ini
doggie selalu tinggal di rumah dan dilindungi dari bahaya. Kondisi ini bisa membuat doggie tersebut
menjadi bosan dan akhirnya mendorong timbulnya masalah pada tingkah laku. Semua ini dapat
dihindarkan dengan melatih doggie kita dengan cara singkat, sederhana, dan menyenangkan sampai
bisa terjalin hubungan (bounding) antara kita dan doggie tersebut
Tipe Kepribadian
Walaupun trah atau keturunan anjing sudah miliki profil kepribadian masing-masing, namun pada
akhirnya setiap anjing memiliki kepribadian yang unik. Beberapa anjing adalah extroverts dan suka
menjadi pusat perhatian, sementara yang lainnya adalah lebih bersikap tunduk. Kedua jenis anjing bisa
saja dilatih, tetapi berbeda cara penanganannya. Asal muasal doggie kita serta apa saja yang telah
dialaminya dimasa lalu bisa mempengaruhi kemampuannya dalam proses pelatihan.
Ciri kepribadian
Kompromi
Sebagian besar anjing adalah tidak bisa dibilang patuh ataupun suka mendominasi. Kondisi dan pemilik
yang berbeda bisa menyebabkan situasi yang berbeda pula. Nah, sebagian besar doggie memiliki
campuran dari sifat patuh atau mendominasi. Namun pada dasarnya mereka mau membuka dengan
pemilik mereka untuk diberikan masukan/ajaran2.
Manipulasi
Banyak dari doggie yang sebetulnya kita mengira mereka patuh, namun sebenarnya mereka
memanipulasi pemilik mereka. Contoh misalnya, kita memiliki doggie yang sering mencakar/menggigit
kaki kita dengan maksud meminta kita untuk menggendong mereka. Buat dari beberapa kita merasa ini
adalah manis (cute), tapi sebenarnya anjing ini telah mempelajari metoda yang berbeda dalam
menentukan otoritas.
Penakut
Anjing dengan sikap tunduk (kepala menunduk) serta mereka menghindari hubungan mata (dengan
pemilik), menyembunyikan ekor mereka antara kaki mereka, dan ketakutan ketika seseorang mendekati
mereka. Anjing ini memerlukan satu pendekatan lambat dan lembut selama pelatihan, sebaiknya kita
tidak mengeluarkan perintah dengan kasar. Untuk tipe ini, sebaiknya mintalah bantuan pelatih yang
lebih professional, jika sebelumnya kita belum pernah melatih doggie.
Pengacau
Beberapa anjing adalah lebih tertarik untuk bermain dengan anjing lain dibandingkan mematuhi pemilik
mereka. Seringkali yang menjadi penyebabnya adalah pada masa puppy doggie tidak/kurang
bersosialisasi dengan orang (lebih cenderung bermain di kandang bersama anjing2 lainnya).
Kooperatif dan mau mendengarkan
Ini adalah doggie yang paling mudah untuk dilatih karena mempunyai satu rasa ingin tahu alami serta
mau memberikan perhatian pada lingkungan sekitar, khususnya dengan manusia. Anjing yang memiliki
tipe seperti ini akan lebih mudah untuk dilatih dibandingkan dengan doggie yang memiliki tipe-tipe
lainnya.
Dominan dan konfiden
Beberapa anjing, tanpa menghiraukan keturunan, telah profil yang secara alami yakin. Jenis kelamin
anjing juga mempengaruhi itu trainability. Doggie yang telah dikebiri dan doggie betina yang tidak
sedang loops adalah yang paling mudah untuk dilatih. Sementara doggie jantan (apalagi yang sedang
dalam kondisi birahi tinggi) cenderung untuk lebih dominan dan konfiden, sebagai hasilnya, mereka
mungkin menjadi lebih tidak mau mendengarkan instruksi pelatihan; apalagi menuruti perintah
pelatihan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Sebelum Melakukan Pelatihan:
Sebelum kita memulai pelatihan, sebaiknya dipersiapkan treat/snack sebagai reward dan pistol air
sebagai punishment. Pelatihan sebaiknya dimulai pada saat perut anjing kosong (agar dia lebih fokus
pada perintah kita, dan tentunya lebih mengharapkan treat).
Reward dan Punishment
Setiap kali doggie kita mengikuti apa yang kita perintahkan, berikan dia reward berupa treat sambil
diiringi dengan pujian "Yes" atau "Pintar". Sementara jika dia melakukan kesalahan, tembakkan pistor air
dibelakang telinganya atau di punggung sambil mengatakan "No" atau "Nakal". Jika lama kelamaan
doggie sudah terbiasa untuk mengikuti perintah, maka sedikit demi sedikit treat/snack dikurangi namun
tetap berikan pujian berupa "Yes" atau "Pintar" tadi.
Body Language
Selama pelatihan perhatikan body language doggie. Bila dia tampak sudah lelah atau hilang konsentrasi,
sebaiknya hentikan latihan sementara waktu. Pelatih juga sebaiknya dalam keadaan yang 'mood'.
tunjukkan ekspresi dan jalin eye-contact dengan doggie selama latihan.
Release Command
Dalam latihan ini doggie harus berdisiplin, namun kita harus pula mengajarkan kata "Free" atau "Selesai"
bila kita menginginkan doggie untuk bersantai atau artinya pula latihan telah selesai.
Hal-hal yang perlu dihindari selama pelatihan:
1. Jangan memberikan treat kepada doggie kecuali pada saat latihan.
2. Jangan menjadikan treat untuk memancing doggie untuk berhenti melakukan sesuatu. Misalnya ada
doggie yang sedang mengejar sepeda, terus kita panggil dengan makanan. Ini artinya kita mengajarkan
kepadanya bahwa mengejar sepeda itu baik.
3. Jangan memukul doggie dengan alasan apapun selama pelatihan.
4. Jika berlatih bersama doggie lain, sebaiknya jangan sampai doggie kita bertatapan dengan doggie lain.
karena ini bisa menimbulkan perkelahian. alihkan pandangannya dengan tangan kita sehingga tidak
terjadi eye-contact.
Seperti halnya manusia, doggie juga memiliki karakter yang bervariasi. ada yang bawel, ada yang galak,
ada yg terlalu protektif. ini semua lepas dari jenis kelamin atau trah doggie tersebut.
karakter yang bervariasi ini memang sulit dirubah total. namun lebih mungkin jika bisa diarahkan.
namun sebelum itu, ikatan kontak dengan pemilik harus ditingkatkan.
yang saya lakukan biasanya, ajaklah dia main2 paling tidak 45 menit sehari. atau bisa diisi dengan jalan
(dogwalk). kemudian untuk lebih mempererat kontak, sebaiknya kita sendiri yang memberikannya
makan. hindari menyakiti ataupun menakuti doggie dengan alasan apapun.
jika kontak sudah terbentuk dengan baik, ajarkan doggie istilah NO dan GOOD. salah satu caranya bisa
dengan food driven. kemudian perlahan2 bentuklah doggie sesuai dengan karakter yang kita inginkan.
tentunya lebih mudah berbicara daripada melakukan, sebab ini memerlukan kesabaran dan ketekunan.
no rush and enjoy your time playing with your dog.
ini memang yang selalu menjadi tantangan setiap dog owner, termasuk saya sendiri. dan sejujurnya
lebih mudah untuk berbicara daripada melaksanakan.
pada intinya yang perlu dibentuk di awal adalah motivasi dogie untuk masuk ke rumah atau ke kandang.
caranya bisa bervariasi. namun pada intinya harus dipastikan dogie memiliki aktifitas yang cukup,
misalnya bermain2 atau jalan kaki. kalau di tempat saya, rata2 kita spend 45 - 60 menit untuk aktifitas
(mungkin karena dogie saya rott). setelah main2, saya kemudian taruh makanan dan minuman di
kandang. sambil memerintahkan masuk. nah, lama kelamaan ini menjadi suatu mantra agar doggie
mengerti arti kata tadi, ya tentunya setelah beberapa waktu pengulangan. pada akhirnya tidak perlu
pakai makanan dia sudah mengerti arti kata tadi.
mungkin ditempat bos2 bisa berbeda, tapi cobalah tingkatkan motivasi doggie untuk melakukan hal2
yang kita minta. dan motivasi awal doggie biasanya adalah food-driven, jadi paling cepat dan mudah
mengarahkan doggie dengan memberikan reward makanan.
terakhir dibutuhkan kesabaran dan tidak emosi. dengan mengingat bahwa ini adalah proses
pembentukan karakter yang cukup penting.
jangan dipukul2. nanti stress. memang diusia segini doggie masih sudah menentukan tempat poo-nya.
kita yang harus sabar bisa mengarahkan. kalau doggie sering poo sembarangan, mungkin bisa dicoba
cara ini.
pertama2, berikan makanan pada doggie. kemudian ajak dia bermain2 ditempat yg kita ingin dia poo.
setelah beberapa menit bermain biasanya doggie akan poo disana. jika sudah selesai, bersihkan bekas
poo dan taruh doggie kembali ke kandang (saran, jika mungkin sebaiknya doggie punya tempat poo
selain kandang).
kemudian jika selanjutnya doggie tampak seperti ingin poo, angkat doggie dan taruh di tempat dia
pernah poo sebelumnya. biasanya dia akan mencium2 tempat poo tadi dan menemukan bekas 'bau' poo
sebelumnya dan akan poo di tempat itu.
jangan biasain anjing di taroh ranjang..
dia poop karna ya itu waktunya dia poop
dan karna udah ada baunya.. maka dia ya balik ke tempat itu lagi dan poop disitu..
loe perhatiin aja..anjing itu ada pattern nya pee and poo..
biasanya pee kalo anjing dewasa pagi abis bangun tidur, abis makan dan abis maen2.. sebelum tidur..
kalo poop biasnya normalnya 2 kali
abis bangun tidur pagi dan sesudah makan..
nah kalo udah jam2 nya gitu.. loe coba ajak dia keluar ato ke spot yg loe tunjuk buat dia poop..
trus suruh dia poop disitu..
memukul bukan cara efektif.. dia bakal takut kalo ada loe /nyokap doang..kalo gak ada kalian ya dia pasti
ndableg poop disitu lagi percayalah..
yg penting cara intonasi wkt bilang 'NO' harus firm dan jangan memukul.. pandang tajem aja
matanya..dan ulangi 'NO'
pelan2 pasti dia lama2 ngerti..semua gak da yg instant..
setelah itu baru dipuji kalo dia udah poop di spot yg bener.. atau dikasih reward seperti makanan atau
biskuit
Penghobi pemula sering mengeluh, karena sulitnya menjadikan anjingnya penurut dan cepat akrab
dengan majikan baru. Apalagi jika tidak memakai tenaga pelatih, pasti akan lebih meropotkan. Nah,
dibawah ini saya akan memberikan solusinya, tentang bagaimana “menundukkan” melatih Anjing
sendiri. Penghobi cukup melatih sendiri.
Memberikan Kasih Sayang
1. Kasih sayang adalah modal yang paling penting, untuk membuat agar anjing itu menjadi patuh
dan membalas kasih sayang majikannya. Saat pertama kali berkenalan dengan anjing, calon
majikan wajib memegang, mengelus kepala atau menepuk dagu dan dada anjing yang akan
dibelinya. Cara ini akan memudahkan penghobi agar cepat akrab dengan anjing itu. Anjing
memiliki naluri atau insting yang cukup kuat. Bahkan instingnya lebih tajam dari manusia. Jika
dia diperlakukan seperti itu, nalurinya akan mengatakan bahwa dia telah mendapatkan kasih
sayang dari orang yang belum dikenalnya itu.
2. Begitu pula jika anjing itu sudah menjadi salah satu anggota keluarga di rumah kita. Sebaiknya
kita lebih sering menegur atau memanggil namanya dalam setiap kesempatan. Baik itu saat akan
berangkat kerja atau ketika pulang. Jika anjing memberikan respon dengan gonggongannya,
anda harus mengelus kepalanya, menepuk dagu atau dadanya. Jika ekor mengibas-ngibaskan
ekornya, berarti dia dalam keadaan bahagia. Lebih baik lagi, jika anda selalu membawa makanan
kecil bisa berupa roti, irisan daging dan lainnya.
3. Biasakan juga anjing menenal masing-masing anggota keluarga, orang-orang dekat atau tamu
dirumah anda. Caranya adalah dengan memperkenalkan nama anjing itu pada orang-orang yang
dikenal keluarga itu, sehingga setiap orang yang bisa datang di tempat itu akan memanggil
namanya setiap kali ketemu.
4. Sering mengajaknya berjalan-jalan, agar anjing itu merasa terlindungi meskipun berada diluar
lingkungan rumah. Sebaliknya, dia akan marah jika melihat ada orang yang mencoba mengusik
majikannya.
Pelatihan
Setiap kali akan melakukan pelatihan dasar pada anjing, usahakan anjing itu makan atau memberikan
sesuatu yang membuat dia senang.
1. Latihan anjing duduk. Langkah pertama adalah dengan cara menekan bagian punggung bawah
dengan lembut. Setiap kali melakukan itu ucapkan kalimat perintah untuk duduk. Jika anjing
sudah menuruti perintah dan bisa duduk dengan tenang, berikan dia pujian dan memberikan
makanan ringan.
2. Latihan anjing buang air. Sering kita direpotkan oleh anjing kita yang berak di sembarang
tempat. Jikan mengetahui anjing berak di tempat yang bukan tempatnya, ambil kototan itu lalu
perlihatkan padanya, lalu buang ditempat yang kita kehendaki. Jika dilakukan berulang,rulang,
anjing akan mengerti dan menuruti kemauan kita.
3. Latihan anjing Mengenali tamu. Setiap kali bel rumah berbunyi berarti ada tamu, perintahkan
anjing untuk menggonggong . jika tamu itu orang yang kita kenal, cepat-cepat kita perintahkan
anjing untuk berhenti menggonggong dan menjauh dengan ucapan ramah. Anjing itu pasti bisa
membedakan setiap tamu yang datang bertamu ke rumah kita.
Catatan:
Biasanya untuk anjing yang masih berumur 4-7 bulan, masih memiliki sifat-sifat nakal. Misalnya suka
menjatuhkan benda-benda di rumah, merusak sofa, mengambambil makanan di meja makan dan
lainnya. Jika mengetahui itu, anda siapkan gulungan kertas Koran sebagai alat pemukul pada anjing.
Dengan demikian, anjing akan menyadari bahwa apa yang salah, dan juga tidak merasa disakiti.
Kami akan memberikan tips bagi anda :
1. Mulailah merawatnya (memandikan, memberikan makan, membawa jalan jalan hingga membuang
hajatnya) dan bermain dengannya ( menggunakan bola, kain, boneka ataupun berlari kecil kecil) NOTE:
kedua hal tersebut harus di lakukan sendiri rasionya 80 : 20
2. Memberikan nama pada anjing kesayangan anda. Setelah anda menetapkan nama pada anjing selalu
panggil namanya, pancing dengan menggunakan makanan kesukaannya ketika dia datang berikan
makanan tersebut secepatnya.
3. Biasakan anjing untuk mengenakan kalung leher dimana kalung leher di ibaratkan baju bagi anjing
tersebut apabila nantinya anjing ingin di ajak berjalan jalan maka kalung leher tersebut akan di
asosiasikan sesuatu yang menyenangkan akan tiba.
4. Berbicaralah dengannya walau anjing tidak mengerti tetapi lambat laun dia akan mengenali intonasi
anda. Bagi anjing Intonasi sangatlah penting / awal dari anjing berkomunikasi dengan pemiliknya. Inotasi
bisa tinggi rendah dan mendayu. Tinggi di gunakan pada saat anjing melakukan sesuatu yang tidak
menyenangkan seperti mengigit barang di rumah “ NOOOOO” rendah di gunakan pada pemberian
perintah” SIT” dan mendayu untuk memberikan pujian pada anjing anda seperti
Gooooooooooooooooooooodddddd.
Metode latihan lempar ambil sering kali berbeda antara trainer dengan trainer lainnya, sehingga
mempengaruhi teknik si Anjing dalam bermain. Tapi mungkin metode ini bisa membantu:
1. Dalam posisi duduk, suruh anjing gigit bola. Seperti para trainer lain menggunakkan kata-kata
"take", dll. Yang terpenting tidak berubah-ubah sehingga lama-lama anjing akan hafal dengan
perintah dan apa yang harus ia lakukan.
2. Kalau dia mau gigit, beri snack. Ini akan menjadikan terpacuh jika nurut diberi makan.
3. Lalu ambil bola tersebut. Seperti para trainer lain menggunakkan kata-kata 'drop' atau 'off; atau
'lepas' namun kembali harus konsisten.
4. Beri kembali snack kesukaannya jika dia mau menurut dengan perintah Anda.
Kalau sudah lancar latihan ambil - lepas, lanjut ke tahap kedua:
1. Anjing dalam posisi duduk dan stay (untuk itu sebenarnya latihan dasarnya duduk dan diam,
makanya latihannya harus latihan sit - stay dulu. Sebenarnya melatih anjing biasanya
menggunakan bahasa inggris, lebih cepat dimengerti oleh anjing)
2. Taruh bola 3-5 meter di depannya
3. Panggil anjing dengan perintah yang biasa Anda gunakan
4. Kembali beri pujian atau snack, kalau anjing datang dan nggigit bolanya
5. Kalau anjingnya datang, ambil bola, lalu dia lari tarik anjing tersebut, bawa balik/ tarik ke tempat
bola yang di taruh, dengan perintah 'take' (tergantung apa saat Anda melatihnya)
6. Namun anjingnya datang kepada Anda sambil mengigit bolan, perintahkan drop sambil
ngambil/ngelepas bola dari gigitannya dia. Kembali berikan snack.
Seperti itu saja terus, sampai dia hafal. Namun sesekali jangan Anda berikan snack atau pujian ini untuk
membuatnya lebih giat lagi.
Jika sudah bisa take-drop, barulah tahap terakhir latihan lempar-ambil bola
1. Anjing posisi duduk, pemilik posisi diri disebelahnya
2. Lempar bolanya, tapi tahan/pegang tali anjingnya supaya anjingnya tidak langsung lari ngambil
bola. Sebelumnya tentunya sudah Anda latih kalau dipegang talinya maka dia tidak akan lari, jika
dilepas talinya baru dia berlari.
3. Kalau bola udah berhenti dan jatuh, lepas talinya sambil perintah take.
4. Kalau anjingnya ambil bola dan kembali ke kita, biasakan anjingnya suruh duduk dulu didepan
kita dengan perintah sit baru kita ambi/lepasin bola dari gigitannya dengan perintah drop
5. Seperti biasa, kalau lancar kasih snack. Kalo nggak lancar, ulangi lagi.
Mengatasi Anjing Mengemis Makanan Anda (0 Komentar)
Oleh Bobby Sant.
Melihat tatapan memelas dari anjing kesayangan kita ketia ia melihat kita sedang makan, pastinya kita
tidak akan tega jika tidak ikut membagi makanan tersebut. Rasa sayang terhadap anjing kita ini dapat
menyebabkan kebiasaan buruk dan membuat anjing anda menjadi tidak displin.
Kebiasaan ini dapat kita ubah dengan kemauan dan disiplin, meskipun mengemis makanan merupakan
salah satu perilaku yang paling mudah untuk diperbaiki. Ikuti tips sederhana untuk mengubah pengemis
berbulu Anda ala Cesar Milan.
Jangan memberikan
Tip ini mungkin tampak seperti akal sehat, tetapi Anda akan terkejut betapa sedikit orang yang
menganggap itu adalah hal yang sangat sulit. Tatapan mereka yang sangat dalam, berharap anda
memberikan sedikit dari makanan anda. Ketika anda memberikannya pertama kali, anjing anda akan
mulai belajar!!!. Cukup dengan menatap anda dengan tampang memelas, dia tahu anda akan mulai
membagi makanan anda.
Ubah cara mereka dengan memberikan perintah. Jika mereka mau melakukan perintah dari anda maka
dia akan mendapatkan bagian dari makanan anda. Dengan cara ini berarti mereka bukan belajar menjadi
pengemis. Hal ini sangat berguna bagi anda, terutama disaat masa pelatihan untuk dia.
Abaikan
Mengemis adalah perilaku mencari perhatian. Daripada menyerah pada tuntutan anjing Anda, lebih baik
anda mengabaikan perilaku ini dan anjing anda akan belajar bahwa mengemis pada anda adalah hal
yang sia-sia. Pada saat anda makan sebaiknya hindari tatapan mata secara langsung, tidak berbicara
dengannya dan tidak menyentuhnya. Dengan cara ini, dia akan mulai belajar bahwa upayanya adalah
sia-sia.
Jangan merasa iba
Anda telah memberi anjing anda cukup makan. Anda harus tahu, Anda memberinya makan! Dia tidak
dalam bahaya kelaparan jika Anda tidak memberikan makanan anda. Jadi jangan merasa kasihan
kepadanya ketika ia mengedipkan matanya dengan tatapan sedih atau menarik nafas panjang sambil
menyenderkan kepalanya dikaki anda. Atau bahkan ketika dia mulai menyentuh kaki anda dengan tapak
kakinya. Jika Anda menjadi khawatir tentang hal ini, berapa banyak anjing Anda harus diberi makan? Jika
anda khawatir anjing anda kekurangan makan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter hewan
anda. Mungkin Anda dengan berkonsultasi anda akan tetap tenang dan tegas!.
Konsisten
Dalam setiap jenis pelatihan, konsistensi adalah kunci keberhasilan. Anjing Anda mengetahui bahwa
perilakunya mengemis tidak efektif, jika anda melakukannya dengan sama. Jangan kadang anda
memberikannya dengan alasan hari itu adalah hari ulang tahunnya. Jika anda melakukannya dengan
tidak konsisten, maka anjing anda akan berpikir bahwa hal yang dia lakukan dapat diulang lagi dimasa
depan. Penegakan peraturan yang tidak konsisten menyebabkan anjing yang tidak taat. Pastikan bahwa
setiap anggota rumah anda memahami dan melaksanakan aturan yang sama.
Bersabar
Beberapa anjing dapat mengerti aturan ini dengan cepat. Jika Anda telah mengikuti tips ini tetapi anjing
anda masih terus mengemis, jangan putus asa! Ingat, lakukan hal ini secara konsisten dan jangan
menyerah dari dia. Anda sedang melakukan hal yang baik untuk prilakunya dimasa depan.
Mengatasi Anjing Yang Takut Terhadap Petir (0 Komentar)
Oleh Winny Zhang - AnjingKita.Com
Jadi apa yang akan anda lakukan dengan anjing yang takut dengan suara dan kilat cahaya petir?. Dengan
pendengaran mereka yang sensitif dan kesadaran akan perubahan alam dan tekanan atmosfer, anjing
memiliki alasan untuk menjadi takut.
Anjing di laporkan setidaknya 10 kali lebih sensitif dibanding manusia terhadap listrik statis yang
dihasilkan oleh perubahan tekanan. Sebagian dari mereka akan merasa lebih nyaman berada di dalam
kandang atau tempat yang dirasa aman oleh mereka.
Anjing anda akan merasa tenang jika anda bersikap tenang. Mainkan musik yang lembut untuk
menenangkan anda berdua. Biarkan anjing anda untuk masuk kedalam kandangnya atau tempat kecil
lainnya dimana ia dapat merasa aman dan terlindungi. Jangan menghukum anjing anda karena
ketakutannya. Sebaliknya, cobalah untuk mengalihkannya dengan bermain dengannya. Tutuplah tirai
jendela sehingga ia tidak dapat melihat cahaya dari petir tersebut. Anda juga dapat membantunya
dengan menyumpalkan kapas pada lubang telinganya untuk menghambat suara petir.
Anjing yang takut pada badai petir pada umumnya juga takut pada kembang api atau suara petasan.
Ketika pertunjukkan sudah dekat, bawa masuk anjing anda dan cobalah beberapa teknik yang tertera
diatas.
Anjing yang takut pada petir, sebaiknya diberi pelatihan agar terbiasa terhadap suara-suara yang keras.
Jika anjing sudah terbiasa takut terhadap petir hingga dia dewasa maka akan semakin sulit untuk
melatihnya.
Jika anda memelihara anjing sejak kecil, misalnya berumur 2 bulan. Biasakan dia untuk mendengar
suara-suara yang keras seperti suara lagu, atau bisa juga dengan membawanya ke jalan raya agar
mendengar suara klakson mobil. Ada juga yang sengaja membawa anjingnya ke stasiun kereta api agar
mendengar suara deru mesin kereta api dan tentu saja klakson kereta api yang cukup keras. Di
Indonesia, menjelang Lebaran atau tahun baru biasanya banyak orang membakar petasan atau
kembang api, momen ini bisa anda gunakan untuk melatih anjing anda agar dia tidak takut terhadap
suara keras.
Satu hal yang penting, pada saat terjadi petir atau ada suara yang keras, sebagai alfa atau pemimpin ,
anda tidak boleh ikut takut atau cemas karena anjing akan berpikir kalau dia takut maka itu adalah hal
yang wajar karena anda sebagai pemimpinnya juga takut. Bersikaplah wajar seperti tidak ada apa-apa
maka anjing juga akan merasa aman dan dia tidak akan takut terhadap petir.
Jika hal-hal diatas tidak dapat membantu, periksakanlah anjing anda ke dokter hewan. Dokter hewan
dapat meresepkan obat anti cemas atau obat herbal untuk membantu menenangkan anjing anda yang
ketakutan.
Perbedaan Antara “Anjing Show” Dengan “Anjing Pekerja” (2 Komentar)
Oleh Wing Loke.
Seseorang mengatakan pada saya bahwa semua anjing penjaga sama saja, tetapi keluarga saya pernah
mempunyai Doberman dari keturunan pekerja dan Doberman dari keturunan show. Mereka berbeda
secara struktur anatomi dan fungsinya. Sebagai contoh, Jean Muller (2001) ketika menggambarkan
perbedaan antara Anjing Gembala Jerman keturunan show dan Anjing Gembala Jerman ketuturunan
pekerja menjelaskan bahwa "... pergerakan anjing trah Herderketika melakukan tugas tertentu seperti
menggembala, melompat, berganti arah: semua memerlukan keseimbangan yang hanya ada pada anjing
yang kakinya dekat dengan badannya untuk menjaga keseimbangan..... Coba bandingkan diagram A dan
B... Pada diagram A, terlihat kaki belakang yang hanya sedikit menyangga badan ketika kaki menginjak
tanah.... Berbalik arah atau berbelok akan membuat anjing itu mudah kehilangan keseimbangan. "
Mengapa anjing show dan anjing pekerja secara struktur berbeda? Selama beberapa tahun,
struktur Anjing Gembala Jerman berevolusi karena anjing show dibiakkan dengan anatomi yang lebih
indah, pigmentasi yang lebih baik dan pergerakan yang lebih elegan. Lihat perbandingan di bawah ini
(anjing show lokal keturunan Jerman dan anjing pekerja import keturunan Cekoslovakia).
Temperamen yang tenang penting untuk anjing show agar dapat memenangkan pertandingan. Di pihak
lain, anjing pekerja dibiakkan untuk 3 tujuan yang berbeda: 1. untuk menggembalakan domba di
peternakan (diperlukan kepatuhan, kesetiaan dan stamina yang tinggi), 2. untuk bertanding di kompetisi
anjing sport (diperlukan kepatuhan, drive dan kecepatan yang tinggi) atau 3. untuk melindungi polisi
(memerlukan keberanian dan stamina). Selanjutnya, Linda Shaw (2003) menekankan bahwa: "Serigala
dan anjing liar mempunyai bentuk dari yang hampir bujur sangkar (kotak) sampai yang sedikit persegi
panjang.... Anjing yang mempunyai bentuk kotak (bujur sangkar) sangat efektif dalam melompat dan
berlari karena kakinya yang relatif panjang, tetapi untuk berjalan secara efisien, bentuk yang sedikit
persegi panjang lebih disukai."
Oleh karena itu Anjing Gembala Jerman dari keturunan pekerja cenderung lebih lincah dan mempunyai
lebih kemampuan untuk melompati jendela atau mobil untuk mengejar penjahat - Lihat foto di bawah
ini.
Selain itu, percobaan proteksi di Bundessieger (Jerman) menunjukkan bahwa lebih dari 95% anjing
anjing yang dapat menggigit secara penuh dan lebih kuat adalah keturunan pekerja. Jadi, tidak hanya
anjing show dan anjing pekerja secara struktur mempunyai anatomi berbeda, tetapi mereka juga
mempunyai temperamen, keahlian dan kemampuan untuk menggigit yang berbeda.
Pakai Choke Chain Atau Harness ?? (9 Komentar)
Oleh Melvin
Pertama perlu diingat harness diciptakan untuk tujuan tracking (harness akan membiarkan hidung anjing
kontak dengan tanah) atau untuk menarik sesuatu (Pit Bull memakai harness untuk menarik
beban/weight pulling, Siberian Husky memakai harness untuk menarik kereta salju,dll), harness tidak
diciptakan untuk mengontrol anjing.
Seringkali, penulis melihat orang berjalan-jalan dengan anjingnya yang dipakaikan harness, sudah bisa
ditebak pasti orang itu akan ditarik-tarik oleh anjingnya kemanapun mereka pergi, dan ini sudah pasti
sangat melelahkan bagi si pemilik, mereka akui itu, namun begitu disodorkan choke chain untuk
pengganti harness, mereka menolak karena takut anjingnya tercekik (berdasar pengalaman penulis
melatih para pemilik anjing dalam melatih anjingnya).
Perlu diluruskan bahwa anjing tidak akan semudah itu mau tercekik choke chain, begitu mereka menarik
dan merasa sakit/tercekik, maka mereka tidak akan menariknya lagi sekencang mereka menarik bila
menggunakan harness, anjing dapat belajar dari sebab akibat, bila melakukan sesuatu yang
menyenangkan ia akan mau mengulanginya lagi, namun bila mendapatkan sesuatu yang tidak
menyenangkan tentu ia tidak akan melakukannya lagi.
Dengan choke chain anjing akan belajar menarik-narik anda seenaknya selama berjalan bukanlah hal
yang diperbolehkan, sekarang terdapat banyak sekali pilihan choke chain di pasaran, pilihlah besar kecil
choke chain sesuai ukuran tubuh anjing anda, dan bila anda masih merasa choke chain dari logam terlalu
kejam, anda bisa memilih choke chain yang terbuat dari nilon atau katun di petshop-petshop.
Gunakanlah alat sesuai fungsinya.
Kebiasaan Anjing Melanjak / Menomplok Orang (12 Komentar)
Oleh: Melvin.
Banyak orang yang mengatakan bahwa apabila anda pulang ke rumah dan anjing anda
melanjak/loncat/menomplok ke anda adalah bentuk kecintaannya menyambut anda. Tahukah anda
bahwa ternyata itu TIDAK sepenuhnya benar, menomplok/melanjak bukanlah hal natural yang
dilakukan oleh anjing dalam menunjukkan cintanya, tetapi itu adalah salah satu cara mereka untuk
berusaha berkomunikasi dengan kita (manusia) bahwa mereka (anjing) sedang kesepian, bosan,dan ada
kebutuhan mereka yang belum dipenuhi (seringkali adalah kurangnya exercise, ingat sekecil apapun
anjing anda dia tetap perlu exercise untuk perkembangan tubuh dan pikirannya, bedanya adalah di porsi
latihan yang disesuaikan besar kecilnya anjing), jadi lanjakan/lompatan ke anda juga salah satu cara
mereka membuang energi yang telah disimpannya seharian dan sayangnya bukan karena menunjukan
cinta kepada anda, anjing tidak menggunakan emosi sebanyak seperti yang dilakukan manusia.
Mereka adalah anjing, untuk menyayangi dan mencintai mereka, yang harus kita lakukan adalah
memperlakukan mereka selayaknya hewan, spesifiknya ialah anjing. Dimana maksudnya disini adalah
memenuhi kebutuhan mereka, kita harus memberinya latihan untuk menyalurkan tenaganya (bisa
dengan jalan pagi & sore, lempar tangkap bola dan sebagainya), mengajarkan disiplin, setelah itu
barulah kita memberi kasih sayang kepadanya.
Melatih Insting Berburu (Bagian I) (10
Komentar)
Oleh Armin Winkler/Diterjemahkan oleh Umar Sesko
Ad. Tri Hananto.
Artikel dalam edisi November/Desember saya
diminta untuk melanjutkan diskusi mengenai insting-
insting yang dipakai dalam latihan proteksi dalam
sebuah artikel pendek. Saya akan menggunakan
terjemahan saya dari bukunya Helmut Raiser sebagai
referensi dalam diskusi saya.
Mari kita memulai praktek latihan proteksi dari yang
seharusnya pertama-tama dikembangkan yaitu
promosi daya berburu
Terlebih dahulu saya akan terangkan mengapa saya memilih kata promosi daripada pengembangan
dalam terjemahan bahasa Jerman “forderung”, yang artinya bukan keduanya. Bagi saya kata
pengembangan lebih mengarah kepada proses itu sendiri. Daya berkembang secara alami melalui
kedewasaan sampai titik tertentu. Sebagai pelatih kita seharunsya mencoba memberi bantuan tangan
alamiah dengan mempromosikan apa yang sudah ada dan kemudian secara aktif memaksimalkan daya
tertentu ke potensi yang maksimum.
Saya suka memulai latihan berburu sedini mungkin kepada anakan, biasanya dari umur 10 sampai 12
minggu. Ini akan memungkinkan saya untuk bekerja kesemua insting alamiah dari anjing tersebut. Saya
memulai anakan muda dengan cara yang sama dengan dewasa yang baru mulai latihan menggunakan
karung goni atau bantal-bantalan. Yang paling penting bagi helper adalah untuk mengerti selama latihan
awal ini bahwa yang menjadi subjek buruan adalah karung bukan helper. Maka dari itu gerakan karung
yang cepat, sporadis dan tidak bisa di prediksi adalah yang menjadi puncak ketertarikan anjing dan
secara konsekuen membangkitkan daya berburunya.
Sebagaimana Raiser tulis dalam bukunya: “Jika seseorang mencoba mempromosikan daya berburu, yang
mana fokus si anjing berada di buruannya, maka yang bergerak adalah benda buruannya itu bukan
helpernya”. Salah satu alasan untuk memulai dengan karung karena lebih gampang untuk digoyang-
goyangkan, diayun-ayunkan dan dilempar kesana kemari sehingga mendapat perhatian dari si anjing.
Selain itu karung sangat mudah untuk digigit oleh anjing pemula, apakah itu anakan atau dewasa yang
baru mulai. Sekarang kita mempunya ide mendasar elemen penting apa untuk memluai sesuatu latihan
daya berburu dan mari kita melihat latihan yang biasanya di lakukan.
Ketika anjing memakai tali kendali, handler berupaya untuk menaikkan kepercayaan diri dan keberanian
anjing tanpa mengganggu konsentrasinya pada buruan. Helper dengan menggunakan karung goni
mengayunkan dan melempar secara sporadis agar kelihatan seperti hidup. Karung goni yang bergerak ini
menghidupkan insting berburu si anjing tersebut. Helper akan melihat bagaimana mata si anjing
mengikuti gerak – gerik dari goni tersebut, lalu badannya si anjing akan mengikuti dan bersiap untuk
menerjang, lalu anjing akan mengonggong sekaligus mencoba untuk menangkap dan menguasai
buruannya. Ketika fokus si anjing sudah mulai ke goni, pada saat yang bersamaan helper bergerak masuk
ke daerah jangkuan si anjing, sambil memberi goni tersebut ke mulut anjing. Pada saat itu, anjing
menang atas buruannya. Kemenangan si anjing harus dibarengi dengan pujian rasa bangga dari helper
(namun jangan sampai si anjing itu lupa akan buruannya). Untuk latihan awal biasanya saya membiarkan
si anjing melakukan caranya sendiri untuk menangkap buruannya, tapi yang perlu saya tegaskan
padanya bahwa buruan itu harus menjadi barang berharga yang harus dipertahankan. Saya
menggunakan 2 cara untuk itu, pertama saya memakai tali pada goni yang tetap saya pegang pada saat
si anjing menguasai goni. Lalu kalau kita rasa pada saat dia mulai bosan pada buruannya, dan mulai
perlahan-lahan melepas gigitannya, maka tarik goni tersebut secepat mungkin dan stimulasi kembali
insting buru. Setelah beberapa kali kehilangan atau hampir kehilangan buruannya dua atau tiga kali,
anjing tersebut akan makin kuat mempertahankan buruannya, dan tidak akan membiarkan lepas lagi.
Pada saat kita rasa dia sudah menunjukkan sifat mempertahankan (insting berkelahi) sudah timbul maka
saatnya kita membawa dia keluar arena sambil membawa kemenangan.
Metode berikutnya yang saya gunakan agak mendekati dengan apa Raiser gambarkan sebagai sesuatu
yang berupa “tantangan” di dalam bukunya. Caranya bermula pada saat si anjing menang atas
buruannya baik dalam keaadaan agak lemah gigitannya atau diletakkan olehnya di tanah. Kali ini saya
mencoba menunjukkan bahwa bukan dia saja yg suka dengan goni itu. Helper harus menunjukkan rasa
sukanya atas goni tersebut, ini lah kunci dari latihan ini. Mulai lah helper mengendap-endap dari arah
mana saja, sambil mencoba mengambil goni tersebut dari kekuasaan si anjing. Kalau goni masih dimulut
si anjing, sedikit sentakan akan membuat si anjing paham bahwa goni itu akan direbut kembali. Biasanya
anjing akan menunjukkan sikap dengan menarik goni itu, atau dengan percaya diri mengigit lebih dalam
lagi sambil menunjukkan muka marah, atau mengeram sedikit dengan nada mengancam sambil
mengencangkan gigitannya kembali. Semua sikap ini menunjukkan bahwa buruan di pegang dengan
penuh percaya diri, berilah si anjing reward sambil keluar lapangan untuk menunjukkan bahwa dia
menang saat itu juga. Metode-metode latihan ini dapat dipakai untuk anjing yang memiliki
keseimbangan drive dan kita malah harus melakukan metode-metode ini agar latihan ini tetap menarik
bagi si anjing. Kalau prey drive ini adalah motivasi terkuat bagi si anjing, maka metode pertama akan
lebih cepat hasilnya. Metode kedua bekerja lebih bekerja untuk anjing yang agak posesif dan
menunjukkan sikap defense terlalu mudah. Seperti yang di tulis Raiser dalam bukunya: “tantangan
sudah merupakan stimulasi defense drive”.
Langkah selanjutnya dalam latihan adalah untuk lebih meyakinkan anjing mempertahankan buruannya
sekeras mungkin pada gigitan pertama. Ini dilakukan dengan cara tanpa memberi kemenangan pada si
anjing pada gigitan pertama, dan kita harus mempertahankan goni tersebut agak sedikit lama dengan
sedikit tekanan pada si anjing sambil bergerak. Pada saat si anjing menerjang untuk pertama kalinya dan
apabila gigitannya melemah, segera jauh kan goni itu dan mulailah bergerak-gerak kembali untuk
memberikan kesempatan kedua pada si anjing. Tujuan latihan ini bukan untuk membuat anjing
melepaskan gigitannya tapi agar lebih memberikan tekanan lebih pada anjing supaya dia lebih ngotot
lagi untuk meraih kemenangan.
Kemajuan dalam latihan apabila si anjing melompat untuk meraih goni dan memenangkannya. Saya
lakukan dengan cara yg mudah yaitu dengan menggulung goni itu seperti sosis dan mengangkatnya
setinggi mungkin, sehingga anjing harus melompat untuk meraihnya. Untuk anjing yang kurang
berbakat, tingginya jangan lebih dari dada atau perut helper, untuk anjing yang berbakat biasanya saya
buat setinggi mungkin sampai kaki depannya tidak menyentuh tanah. Prinsip latihan ini tetap sama,
lompat dan gigit sampai menang atas buruannya. Inilah teknik pondasi bagi anjing-anjing yang akan
berkarir dalam proteksi.
Langkah selanjutnya yang saya pilih agak lompat dari urutan yang digambarkan oleh Raiser dalam
bukunya. Tetapi masih mengikuti salah satu prinsip fundamentalnya: “Keberhasilan dari suatu latihan
terjadi bukan karena helpernya melainkan anjingnya. Dalam latihan pengembangan drive, yang menjadi
tujuan utama adalah anjing menstimulasi helper, bukan sebaliknya” Pilihan latihan saya selanjutnya
adalah bagaimana anjing belajar mengintimidasi lawannya dengan gonggongan. Latihan sebelumnya
seharunya sudah melatih si anjing untuk mengejar dan mengigit buruannya (karung goni). Sama seperti
sebelumnya, saya memulai latihan dengan menggoyang-goyangkan karung goni, saya akan membiarkan
anjing menerjang namun gagal sekali saja. Ketika anjing begitu fokus pada latihan ini, saya segera
mengakhiri semua latihan dimana dia akan menjadi sangat frustasi. Helper masih berdiri dalam
jangkauan pandang si anjing, dengan karung goni ditangannya yang tidak bergerak lagi seakan-akan
sudah tidak bernyawa. Anjing akan mengonggong sedikit tanda frustasi. Begitu ketika gonggongan itu
terjadi, pada saat yg bersamaan goni kembali dihidupkan seperti burung yang terbang dari semak, dan
anjing harus segera meburu dan menguasainya. Tidak akan lama setelah itu gonggongan kecil itu akan
menjadi gonggongan yang keras dan memaksa, inilah tujuan utama latihan ini. Jadi anjing akan belajar
bahwa untuk mengendalikan situasi adalah dengan cara mengonggong. Alasan saya membuat anjing ini
mengonggong agar si anjing tidak hanya fokus pada mengigit saja, namun belajar meminta dan
mengancam.
Latihan selanjutnya dalam program saya adalah yang biasa disebut Penyerangan. Dan urutan ini disadur
dari bukunya Helmut Raiser. Beliau membuat daftar urutan program dari karung goni ke sleeve (samsak)
sebelum mengajarkan penyerangan. Saya mengikuti urutan ini ketika mengajar anjing dewasa yg
berpotensi. Namun untuk melatih anakkan atau remaja saya ajarkan terlebih dahulu bentuk dasar teknik
penyerangan. Apabila anjing sudah bagus dalam meloncat dan mengigit dalam latihan sebelumnya,
mulailah mengajar teknik penyerangan
Pawang memegang kontrol tali, kemudian si helper mulai stimuli si anjing dan untuk awalnya helper
akan masuk ke area si anjing namun tidak membiarkan si anjing menang. Lalu helper akan sedikit
menjauh dari pawang namun masih stimuli si anjing. Menjauhlah sekitar 3 – 4 meter dan masih
mengoyang-goyangkan karung goni atau tug.
Pada saat yang bersamaan, helper memberikan sinyal pada pawang untuk melepaskan anjing. Helper yg
berdiri menjauh dari si anjing akan menjauhkan karung goni (buruan) lebih jauh lagi ketika si anjing
sudah mulai melompat “ingat bahwa buruan itu selalu bergerak menjauhi si anjing (raiser)”. Kedua
gerakan terakhir ini yang akan memotivasi si anjing untuk menerjang lebih keras lagi agar buruannya
tidak kabur darinya. Setelah itu helper hendaknya menenangkan si anjing yang sudah mengigit
buruannya dan meletakkannya. Begitu buruan dilepas oleh helper, ambil kembali kendali dan sambil
berlari membawa buruannya keluar lapangan sebagai tanda kemenangan. Saya menemukan bahwa
anakkan dan remaja biasanya tidak mau mengigit sambil menggantung kepada helper yg masih asing
baginya dari sudut manapun.
Maka dari itu, ajari lah teknik penyerangan ini dari yang sangat mudah dulu. Kadang anjing tidak mau
mengigit sleeve karena mereka terlalu kecil, atau karena defense drive nya lebih banyak terpakai dalam
latihan sebelum mereka cukup mantap untuk mengigit sleeve.
Dari pengalaman saya bahwa tidak berurutan dalam latihan dapat menimbulkan kejanggalan nantinya.
Janganlah salah pengertian, saya hanya mencontoh program-program dari Helmut Raiser hanya saja ada
pengembangan sedikit dari urutan-urutan yang diuraikan karena hasil dari latihan-latihan saya selama
bertahun-tahun.
Baiklah saya akhiri dulu artikel ini, karena banyaknya batasan waktu. Artikel selanjutnya akan membahas
transisi dari karung goni ke sleeve, mengajar fight drive, transisi dari prey drive ke fase kontrol. Juga
membahas pro dan kontra pada latihan prey sudah dalam pengerjaan. Saya berharap untuk artikel
selanjutnya dapat menarik perhatian anda.
Catatan: Intinya perbanyak latihan. Barengi latihan dengan membaca. Bukan hanya teori saja, malahan
praktek latihan saja jauh lebih baik. Moto dalam latihan anjing adalah “let the dog talks” bukan handler
(pawang), pelatih dan pemilik anjing. Keberhasilan anjing kerja ini tidak terlepas dari peran helper.
Untuk menjadi pawang membutuhkan keahlian, demikan juga menjadi helper. Kenapa saya tidak
mengatakan pawang itu pelatih, karena helper pun juga masuk kategori pelatih. Helper bukan
hanya Kennel boy yang menjadi sasaran empuk untuk digigit, namun menjadi teman sparring bagi
anjing.
www.schutzhundvillage.com
Melatih Insting Berburu (Bagian 2) (7
Komentar)
Oleh Armin Winkler/Diterjemahkan oleh Umar Sesko
Ad. Tri Hananto.
Seperti yang saya janjikan, sekarang inilah bagian
kedua dari artikel saya mengenai melatih insting
berburu (prey drive). Normalnya saya tidak
mengulang latihan ini dari awal lagi. Saya berasumsi
bahwa pembaca sudah membaca bagian pertama dari artikel ini dan kemudian melanjuti diskusi dengan
saya. Ada beberapa latihan yg saya pribadi merasa ada yg perlu di mulai dalam melatih prey drive ini,
latihan-latihan tersebut akan saya uraikan dalam artikel ini.
Seperti kebanyakan orang yang main anjing kerja sudah cukup lama, saya paham betul bahwa latihan
tidaklah selalu mengikuti langkah-langkah yg ditulis di buku atau ada di video. Tapi kalau kita berlatih
dengan anjing yg mempunya prey drive yang solid, dan kita mengikuti program yang saya jabarkan
dalam artikel ini, dapatlah kita simpulkan anjing yang mempunyai mental yang baik akan memiliki ciri-
ciri seperti dibawah ini :
Anjing mengigit karung goni dengan mantap dan tetap ngotot
Anjing akan tetap mempertahankan goni itu dengan mulutnya dan membawanya pergi menjauh
untuk beberapa saat
Anjing akan melompat dan mengigit karung goni dalam satu gerakan
Anjing akan mengonggong pada helper yang diam agar si helper melakukan gerakan
Anjing akan menerjang helper kemudian melompat dan mengigit buruannya
Dengan asumsi bahwa anjing kita memiliki ciri yang sama dengan diatas, maka transfer dari karung goni
ke sleeve adalah langkah terbaik untuk latihan berikutnya. Baik itu puppy arm, sleeve intermediate atau
full size arm semua ini tergantung pada progress si anjing. Tipe-tipe sleeve ini untuk sementara waktu
tidaklah begitu penting karena bentuk latihannya sama saja.
Langkah awal untuk transfer ke sleeve adalah pertama membuat anjing mengerti bahwa sleeve adalah
sasaran buruannya yang baru, dengan kata lain sleeve harus disamakan dengan karung goni atau
handuk yang selama ini dipakai. Yang pertama-tama saya lakukan adalah mengayunkan dan membuat
sleeve bergerak didepan si anjing yang sudah diikat atau ditahan pemilik. Lakukan agak berjauhan
sehingga tidak bisa dijangkau dengan mudah. Setelah berkali-kali, sesekali lemparkan sekali ke arahya
agar bisa diperoleh oleh anjing.
Saya mendapati hasil yang lebih memuaskan apabila saya tidak memulai latihan sleeve pada tangan
untuk awal latihan dikarenakan:
Sleeve dapat digerakkan lebih bebas yang mana bisa men-stimulasi anjing lebih kuat
Beberapa anjing takut mengigit helper, tapi mereka akan lebih percaya diri apabila bagian dari
helper (sleeve) itu lepas.
Dalam tahap awal latihan ini kita seharusnya mengambil langkah hati – hati agar anjing lebih percaya diri
sehingga drive yang si anjing miliki lebih keluar lagi dan bahkan lebih kuat.
Yang perlu kita perhatikan dalam latihan ini sebagai helper, kita menyadari bahwa sleever tidak lebih
adalah bagian dari tubuh kita daripada sebuah karung atau handuk. Yang perlu kita berhati-hati dan
ingat adalah ucapan Dr. Raiser: “apabila anda hendak melatih prey drive, maka fokus si anjing harus
pada buruannya, yang berarti buruan tersebut harus tetap bergerak terus, bukan pada helpernya. Maka
lebih lanjut buruan itu bukan bergerak maju ke anjing namun selalu menjauh dari anjing walaupun
setelah tertangkap olehnya”. Kenapa saya membesar-besarkan masalah ini? jawabannya sederhana, hal
ini memang hal yang paling penting.
Sebagaimana kita mencoba menggerakkan sleeve di alam bebas secara sporadik dan sangat mudah
ditebak bahwa gerakkan tersebut dipandang sebagai tantangan bagi si anjing. Hal ini dapat pula
memutarbalikkan fungsi prey drive ini. Masalah lain apabila kita bergerak maju ke depan, hal ini agak
menyakiti mulut si anjing. Beberapa masalah yang sangat mengganggu saya ketika melihat banyak
anjing-anjing anakkan dan muda menghindar dari sleeve seakan-akan takut akan dipukul atau takut
sleeve itu menyakiti lehernya. “Buruan harus selalu menjauh dari anjing”. Konsep sleeve ini sama
dengan konsep karung/handuk.
Sekarang saya jabarkan cara kerjanya. Seperti yang digambarkan sebelumnya, prey drive anjing
distimulasi dengan sleeve yang bergerak yang mana dia akan berusaha menerjang dan menerkam
namun karena jauhnya tidak tergapai akan membuat dia semakin ngotot. Pada saat kita hendak
memberikan kesempatan untuk mengigit, bisa sambil dipegang atau sarungkan di tangan. Helper harus
bergerak ke kanan dan kiri sampai pada saat anjing mengigit adalah pada saat kita bergerak maju
menuju samping. Ingat jangan bergerak maju pas kedepan si anjing.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan:
Anjing harus diberi kesempatan yang baik (timing) untuk mengigit sleeve
Apabila si anjing agak ragu akan buruannya, segeralah beri dia reward walaupun gigitannya
masih lemah
Ini adalah proses belajar, kita ingin menunjukkan si anjing bagian mana pada sleeve yang harus dia gigit
dengan cara memberi timing yang baik dan presentasi sleeve yang benar pula.
Begitu anjing menang atas sleeve maka tahap berikutnya adalah agar dia tetap mempertahankan
buruannya. 2 metode yang saya gambarkan pada latihan dengan karung/handuk, menggunakan tali
untuk di kaitkan dengan sleeve agar pada saat sleeve tidak dipertahankan kita bisa segera stimulasi atau
menghidupkan terus menerus pada saat masih di gigitannya, cara berikutnya adalah dengan menantang
untuk merebut kembali sleeve dari si anjing. Saya melakukan hal yang sama dengan metode
karung/handuk agar saya mendapatkan gigitan pertama yang baik pada sleeve. Sama saja seperti
karung/handuk, sleeve harus dipresentasikan secara progressif dan tinggi agar anjing mau pula
melompat untuk mendapatkan kemenangan pada sleeve itu. Ingat, jangan terburu-buru untuk
mengenalkan sleeve.
Sampai tahap ini saya merasa bahwa pentingnya untuk membicarakan sedikit mengenai latihan
penyerangan lagi. Seperti yang telah digambarkan pada artikel sebelumnya latihan dimulai dengan
menggunakan karung goni dan sebisa mungkin anjing telah diajarkan untuk mentarget dan membuat
nafsu si anjing untuk mengigit terfokus pada karung saja bukan pada helper. Ada 2 poin yang paling
penting yang mengakibatkan masalah baru ketika kita latihan dengan sleeve. Pertama, helper harus tahu
bagaimana menerima gigitan anjing pada sleeve dengan sehalus mungkin agar anjing tidak merasa sakit
dan sleeve harus dekat dengan badan helper agar lebih kelihatan mengancam bagi anjing
Raiser menggambarkan ketika dia memluai latihan ini dengan bergerak-gerak untuk menstimulasi si
anjing, kemudian anjing dilepas ketika helper memberi signal. Pada mulanya anjing akan memberikan
gigitan pada helper pada posisi samping ketimbang di depan yang lebih frontal. Lama kelamaan setelah
terbiasa, pandangan frontal itu akan memberikan keinginan memburunya itu timbul lebih besar
sehingga prey yang dipresentasikan oleh helper tepat didada secara horizontal akan diterjang dari
depan. Semua gigitan pada latihan adalah penting dan helper haruslah lebih banyak membantu
masalah-masalah si anjing dan membaca si anjing agar mengerti bagaimana cara mengigit yang benar
sesuai targetnya.
Metode yang saya ajarkan sangatlah sama dalam prinsipnya, namun beda tekniknya. Begini, anjing akan
di tahan dengan tali leher (kulit) dan distimulasi oleh helper sebagai prey yang mana sleeve akan
bergerak-gerak dan biasanya saya akan membiarkan anjing kehilangan kesempatan untuk mengigit
beberapa kali. Kemudian saya membawa pergi sleeve menjauh dari anjing dan pastikan mata anjing
tetap fokus pada sleeve dengan cara mengoyang-goyangkannya. Pada awalnya saya tidak akan menjauh
dari 5-10 meter dari anjing dan pada saat itu saya membuat posisi siap (presentasi) dengan sleeve tidak
terlalu jauh dari tanah.
Begitu anjing mengonggong dengan intensifnya, saya beri tanda pada pawang untuk melepas si anjing.
Kemudian anjing akan menerjang pada sleeve yg selalu bergoyang di tempat. Pada saat anjing akan
melompat dengan target gigitan maka saya akan mengangkat sleeve pada ketinggian yang masih
dicapainya.
Manuver untuk mengakhiri latihan dengan sleeve adalah dengan membuat anjing lebih nafsu lagi.
Anjing akan meloncat ke depan dan ke belakang untuk mendapatkan sleeve yang maju dan mundur
yang mana prey akan menjauh dari anjing. Kontak haruslah pada waktu sleeve pada posisi normal untuk
melakukan pelatihan frontal ke depan. Hasil yang didapat dari anjing haruslah dirasakan oleh helper
yang mana akan mempersiapkan anjing untuk trial. Untuk awal, biarkan anjing memenangkan sleeve.
Saya merasa methode ini membawakan success yg besar bagi anjing yang tidak menyerang secara
frontal dan keras.
Anjing yang menyerang helper secara frontal dan keras dari awal tanpa menyadarainya karena serangan
kedua akan lebih memikat si anjing untuk mengigit. Seperti saya katakan pada prinsip – prinsip awal,
latihan promosi prey adalah sama namun caranya sedikit berbeda. Kita harus sedikit berhati-hati untuk
ini karena harus dengan timing yang tepat dari si helper. Saya merekomendasikan pada helper agar
latihan ini dilakukan awalnya dengan anjing yang sudah berpengalaman yang mana gigitannya sudah
bagus dan tepat sebelum melakukannya dengan anjing yang belum berpengalaman.
Skill selanjutnya untuk si anjing adalah selama promosi prey drive ini adalah sifat melawan balik yang
aktif. Dalam buku dr. Raiser ditulis mengenai ini dalam bab “mengajar anjing untuk melawan”. Saya
ingatkan kembali pada pembaca bahwa semua latihan tidak harus sama dengan langkah-langkah yang
saya jabarkan. Kadang saya melatih sifat melawan ini pada awal apabila anjing mempunyai potensi
untuk itu. Namun tetapi saya percaya bahwa gigitan pada sleeve, terjangan dan melawan adalah teknik
yang harus dikuasai anjing sebelum latihan untuk trial yang mana program-program dilakukan
semuannya. Oke kita kembali ke kata melawan. Apakah arti melawan bagi si anjing? Saya beri beberapa
definisi. Melawan adalah sifat tegas pada diri anjing yang mana akan keluar pada saat stress yang
terpendam pada latihan gigitan. Bentuk perlawanan yang biasanya terlihat adalah tarikan-tarikan yang
kuat, geraman, gigitan kembali dan menggoyang-goyangkan buruan. Dr. Rasier berkonsentrasi penuh
pada sifat “menggoyangkan buruan sampai mati”pada bukunya. Reaksi yang saya sukai adalah gigitan
kembali untuk mendapatkan gigitan yang full karena bagi saya itulah yang paling penting bagi si anjing
terutama dalam karirnya sebagai anjing sport. Untuk ini saya akan memberi sebutan “perlawanan”.
Mengajari perlawanan tergantung sekali pada anjing, kita harus mendesain latihan kita sampai pada tiap
anjing. Seperti kata Dr. Raiser: “dalam diri anjing yang mempunyai drive yang kuat dan yang lemah
biasanya akan cepat terstimulasi pada sifat “menggoyang-goyangkan buruan sampai mati”. Pada anjing
lain mungkin ini tidak mungkin dilatih sampai pada umur 15 bulan atau lebih atau yang pernah mejalani
latihan defence drive yang terlalu berat”. Untuk itu maka saya percaya sekali bahwa untuk selalu
mempelajari teknik dan tiap langkahnya agar tidak terlewati. Kita harus mengenal semua sifat
perlawanan sebagaimana adanya dan memberikan reward ketika itu terjadi, sama ketika kita melakukan
latihan lainnya.
Saya akan jabarkan bagaimana mengajari anjing untuk melawan balik ke helper. Biarkan anjing
menggigit pada sleeve namun posisi on leash, pada saat bersamaan helper mempertahankan sleeve
dengan tenang dan tidak bergerak. Helper jangan terlalu menstimulasi anjing justru malah harus
menenangkan si anjing. Tapi ingatlah, banyak cara untuk menstimulasi. Maka cara yg kita pakai untuk
tahap ini adalah yang paling kecil dosisnya. Bisa dengan cara menggerakkan sedikit pada sleeve yg
membuat si anjing kembali menggigit sedikit. Bisa dengan menutup mata si anjing atau pandangan mata
ke mata yang lebih frontal atau dengan menggelitik leher si anjing atau menggangkat sedikit atau
menggosok stik ke badannya atau menariknya kearah objek lain dan juga bisa meniup ke arah mukanya.
Banyak sekali cara dan kemungkinan yang bisa kita lakukan asal kita harus ingat jangan melakukannya
secara berlebihan. Kemungkinan itu digunakan dengan tujuan si anjing mendapatkan tekanan stress
lebih yang mana memberikan rasa tidak nyaman padanya. Stress itu haruslah disertai dengan faktor lain
yg bisa melepaskan stress itu sendiri karena apa yng dirasakan oleh anjing pada stress itu adalah sesuatu
momen yang melemahkan mentalnya. Anjing yang mempunyai drive yang bagus akan melawan stres
tersebut dan stress itu yang menjadi suatu tuntutan yang menjadi dasar untuk melawan kembali.
Apa yang harus kita sadari adalah bahwa stress itu menjadi pemicu untuk melawan. Mungkin saja
dengan kita membuat stress si anjing dalam latihan yang mana anjing akan melawan pada awal latihan,
tapi kita harus ingat untuk memberikan kemenangan padanya. Itu bisa kita lakukan dengan melepaskan
sleeve. Kita harus bisa merasakan perasaan apa yang keluar dari si anjing untuk memutuskan metode
apa yang terbaik hingga tidak akan mengakibatkan masalah pada grip. Awalnya saya akan memberikan
reward pada semua reaksi perlawanan sehingga saya tidak akan membuat si anjing merasa tidak aman
dan nyaman (Raiser: toleransi agresi yang tidak enak akan mengakibatkan rasa ketidak-amanan dan
kenyamanan). Namun tetapi, sejalan dengan perkembangan kepercayaan diri anjing dan keberanian
untuk melawan, saya haruslah memilah-milah perlawanan mana yang saya beri reward, dan yang mana
yang tidak. Contohnya, seekor anjing dengan grip yang tidak penuh dan menggoyang-goyangkan secara
kasar tidaklah yang saya inginkan, namun saya akan menungggu grip yang penuh sebelum saya
memberikan kekuatan pada perlawanannya.
Pada umumnya, saya akan katakan bahwa reward akan diberikan hanya pada gigitan yang menggoyang-
goyangkan, geraman, atau tug sebagai penganti pada awal latihan hanya pada pada grip yang full dan
hampir sempurna. Tapi sekali lagi saya harus katakan untuk menilai setiap situasi yang terjadi dan tidak
ada sesuatu itu yg tidak terjadi tanpa latihan layaknya tidak ada pahatan pada batu tanpa kita
memahatnya. Jika metode di atas, yang caranya sama dengan apa yang dr. Raiser gambarkan di
bukunya, tidaklah mendekati dengan reaksi yang kita inginkan maka mungkin lebih baik kita menunggu
agar anjing lebih dewasa lagi dan pada saat promosi defense drive mulai dilakukan.
Sebelum kita mengakhiri promosi prey drive, saya ingin mendiskusikan satu latihan lagi yang mana saya
kira sangat penting. Latihan ini bertujuan untuk meledakkan bentuk drive dari fase kontrol. Untuk ini
saya memerlukan anjing agar lebih berpengalaman dalam latihan dan pernah latihan gigit pada sleeve
(paling tidak puppy sleeve) dan lebih baik dengan latihan perlawanan ( lebih baik namun tidak menjadi
keharusan). Satu yang lebih umum namun menjadi masalah yang sangat besar dan sering saya temukan
adalah anjing tertekan oleh pawangnya sendiri walaupun sedikit mungkin.
Drive anjing terkunci pada latihan kepatuhan, lagipula kepatuhan adalah untuk mengajarkan anjing
bahwa pawang yang memutuskan kapan dia bisa dan tidak untuk menuruti instingnya. Adalah wajar
kalau setelah kepatuhan latihan bitework membuat anjing tampil tertekan. Mari kita jabarkan beberapa
kritik disini. Pernahkah anda mendengar drive capping? Apabila belum maka drive capping itu
mempunyai arti sebagai pengumpulan drive melalui latihan kepatuhan. Sayang sekali hal ini haruslah
dibarengi dengan keahlian agar teknik ini dilakukan dengan benar dan tidak semua termasuk saya ahli
salam hal ini. Latihan yang saya akan gambarkan mempunyai tujuan yang sama hanya saja anjing harus
belajar sendiri bukan pawangnya yang mengajarkan.
Cara yang saya lakukan diawal latihan ini adalah dengan melakukan seperti ujian escape ScH II dan III.
Dengan kata lain, saya akan meminta pawang untuk memberi perintah down pada anjing dan pawang
memegangnya pada collar. Kemudian saya sebagai helper berdiri pada posisi miring dari anjing dengan
sleeve menghadap ke arah anjing. Kemudian anjing di lepas oleh pawang bersamaan dengan gerakan
saya untuk lari. Begitu saya lari anjing harus segera mengejar dan mengigit sleeve. Begitu anjing
mendapatkan grip yang pas dan tenang saya akan melepas sleeve dan memberikan kemenangan pada si
anjing. Pada awalnya saya tidak menemukan grip si anjing tidak meyakinkan pada latihan stimulasi yang
berat. Anjing bisa berkelakuan setengah hati karena latihan kepatuhannya untuk tetap down dan harus
melanggar perintah downnya itu. Namun tetap saja anjing harus bisa mengumpulkan dan mengatasi
drive untuk mengejar helper dan menggigit sleeve. Sebenarnya latihan ini sangat berat bagi si anjing dan
saya yakin semua helper pasti setuju pernyataan saya ini bahwa semua anjing menunjukkan gigitan yang
sangat kurang dalam awal latihan ini.
Latihan akan berkembang ketika anjing harus down dalam keadaan off leash dan tetap diam sampai
helper bergerak. Ini akan membutuhkan kontrol sedikit lebih extra. Langkah selanjutnya perintahkan
anjing untuk heel dan berjalan berputar sedikit kemudian down, lalu seketika mungkin helper
melakukan escape. Selanjutnya kita heel sekali lagi kemudian perintahkan untuk sit kemudian ketika
anjing sudah benar-benar duduk dengan tenang, helper segera melakukan penyerangan face to face
secara frontal dengan sleeve.
Pembaca yang cermat akan segera mengenali serangan frontal ini sebagai bagian dari bagian ScH I.
Akhirnya latihan berikut sebagai helper saya akan meminta pawang membawa anjing memutar saya dan
kemudian stop dibelakang saya dan anjing dalam keadaan sit, kemudian dalam beberapa saat saya akan
berputar dan menpresentasikan sleeve untuk anjing melakukan gigitan. Latihan down sebelumnya
adalah bagian dari ScH II dan III escape, heeling ke blind adalah bagian dari ScH I, dan back transport
adalah ScH II dan III sebelum melakukan face attack, semua ini adalah latihan-latihan yang banyak
tekanan dari pawangnya dalam setiap trial. Anjing yang belajar bagaimana mengeluarkan drive dari fase
kepatuhan akan mendapatkan beberapa masalah dari latihan ini. Saya mengajarkan latihan-latihan ini
dalam promosi prey drive karena saya pikir anjing belajar mengeluarkan drive lebih mudah daripada
mereke hanya bekerja untuk mengeluarkan prey drive dan belum lagi stres dari defense drive yang
keluar. Pada hakikatnya level kepatuhan yang dilewati haruslah sesuai dengan level kepatuhan yang
sudah diajarkan.
Tujuan dari promosi prey drive ini haruslah dicapai ketika anjing belajar bahwa keberadaan helper
dilapangan berarti buruan berharga tidak terlalu jauh untuk didapatkan, dan itu bisa didapatkan dengan
mengonggong dan menguasai dengan baik bagaimana grip yang baik, cepat, terjangan keras, melawan
dan mengeluarkan drive dari fase kepatuhan. Sampai titik ini, dilapangan, helper akan menjadi stimuli
pembangkit untuk prey drive si anjing. Jika kita sanggup memberikan fondasi yang kuat dan solid untuk
prey drive dalam latihan proteksi ini maka selanjutnya dalam dunia sport kita akan mendapatkan sukses
yang besar.
Tentu saja seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa prey drive juga bisa mengalami kemunduran.
Salah satu masalah terbesar adalah prey drive bisa mengakibatkan anjing capek dan sedikit mengalami
ketidaksadaran. Ini bisa terlihat pada saat anjing terlihat malas untuk mengejar atau menangkap
buruannya lagi, Raiser menyebutkan hal ini sebagai spesifikasi simulasi aksi yang melelahkan. Ketika
prey drive anjing sudah melelahkan itu berarti latihan terlalu berlebihan. Apabila level lelah itu terlalu
cepat maka untuk menormalkan kembali sangatlah sulit. Masalah lain dengan prey drive adalah
kurangnya drive pada si anjing hingga untuk mengigit karung saja sangat susah. Dengan anjing seperti ini
yang kurang harapan, kemajuan tidak dapat dicapai dengan latihan prey saja. Saya tidak mengatakan
bahwa bahwa latihan prey drive itu ada sisi negatifnya karena seyogyanya prey drive harus menjadi
pondasi dari latihan ini. Yang mau saya katakan dengan jelas bahwa latihan tidak hanya selesai dengan
promosi prey drive saja. Kita masih harus melatih anjing untuk menggunakan defense drivenya, dan
kemudian kita harus bekerja bagaimana membentuk defense menjadi prey dan bagaimana nanti kita
membuat kedua drive ini seimbang. Saya berharap nanti kita ada kesempatan untuk memberikan diskusi
dalah topik ini dan juga menjelaskan beberapa terminologi kinologi.
Catatan Latihan Pelacakan (4 Komentar)
Oleh Armin Winkler/Diterjemahkan oleh Umar Sesko
Ad. Tri Hananto.
Saya agak berhati-hati dalam pelacakan karena saya
yakin kita tidak pernah sepenuhnya tahu apa yang
dipikirkan oleh anjing. Jadi banyak evaluasi yang
diperlukan untuk menilai apakah anjing itu siap akan
pengaruh-pengaruh yang mengurangi insting (drive).
Saya banyak menggunakan waktu untuk mempelajari
anjing agar dapat mengerti apakah mereka melacak,
membedakan, memecahkan masalah, atau mencari
jejak yang lain. Ini sangat penting untuk
membedakan apakah anjing sedang mengikuti jejak
atau karena pengaruh tekanan yang kita beri.
Pengaruh tersebut tidaklah memotivasi, ini adalah
pengaruh yang buruk yang bertujuan untuk matikan
insting (drive) untuk gangguan apakah itu suara, penglihatan atau yang difabrikasi.
Bayangkan anda sedang bermain bola dengan anjing dan anjing tersebut malah mengejar burung. Anda
bisa saja membentak dengan kasar dan cukup keras agar anjing kembali, tetapi bukan burung saja yang
ditinggal malah bola juga. Tetapi anda bisa saja mempengaruhi anjing dengan cara menstimulasi
(membuat reaksi) dari bola agar tetap aktif agar tetap fokus kembali bermain bola.
Pengaruh yang sama yang dipakai dalam pelacakan, keinginan untuk memeriksa anjing lain atau melacak
jejak kelinci atau sesuatu yang ada dialam yang bisa mengganggu anjing melanjutkan pelacakan jejak
yang kita buat.
Dari pengalaman kita sebelumnya, dimana kita menggunakan mainan dalam latihan obedience (anjing
sahabat), tetapi disaat kita mengalihkan perhatian mereka ke yang lain, mereka malah tidak mau
mainan lagi. Keseimbangan harus dicapai atau anjing akan kehilangan sikap (kedisiplinan). Dalam
pelacakan ini lebih dari penting karena kita tidak bisa menunjukkan arah mana yang harus anjing itu
tempuh, melainkan hidung anjing itu sendiri.
Kadang kala perkataan simpel seperti “uh-uh –such” (bahasa jerman yang berarti “cari”) mungkin cukup
dan kita melihat anjing berhenti mengikut jejak dan kemudian melanjuti penciuman jejak itu lagi.
Kadang mereka memerlukan pengaruh yang keras seperti “correction” (penghukuman) atau suara yang
keras dalam memberi perintah. Malah kadang perlu untuk memerintahkan anjing “platz” (down/tiarap)
kemudian menghidupkan “drive” (insting) untuk melacak dengan kata “such” kembali.
Kita bisa melakukan itu dengan menunjukkan atau menarik sedikit kebelakang sambil mengatakan
perintah lacak. Atau kadang cukup dengan mengulang versi mini dari ritual yang kita lakukan sebelum
anjing kita diperintah untuk melacak. Saya katakan kadang-kadang untuk memberi efek “kita harus
ngapain nih” sambil kita menempatkan dia pada jejak. Saya kadang menggunakan itu untuk
memfokuskan anjing agar kembali melacak.
“Pfui” (“tidak” dalam bahasa Jerman) atau “no” (tidak) adalah perintah-perintah yang selalu kita
gunakan untuk mematikan insting ketika anjing kita mengikuti insting tersebut yg mengarah pekerjaan
yang tidak disenangi (seperti makan sampah atau bangkai). Untuk mengunakan kalimat tersebut kita
harus sepenuhnya yakin bahwa perintah tersebut ditujukan untuk hal-hal yang tidak ada sangkut
pautnya dengan pelacakan. Kalau anjing yang putus asa pada waktu pembelokkan dan berusaha mencari
bau diluar atau termasuk dari jejak maka kita ucapkan kata “pfui” sehingga ada kesempatan bagus untuk
melakukan koreksi pada mereka untuk melanjutkan pelacakan sehingga anjing dapat kembali focus ke
drive yang benar.
Saya memberi komando ketika saya yakin anjing mengerti apa yang saya mau ketika komando “such”
dan ketika saya yakin dia keluar dari jalur pelacakan. Saya selalu yakin bahwa anjing pasti keluar dari
jejak, tapi sejujurnya penilaian apakah anjing itu sepenuhnya mengerti pada komando “such” tidaklah
selalu akurat. Apabila saya didalam situasi tersebut, maka saya harus menyadari kesalahan saya dan
mengulang kembali.
Kebanyakan anjing belajar melacak dari ritual yang biasa kita lakukan seperti menyiapkan bendera,
harness, tali panjang, sepatu bot, dan beberapa komando. Tetapi kalo anda mempunyai anjing pelacak
yang bermotivasi maka anda akan melihat anjing itu melacak dengan baik tanpa harus menyadari
apakah dia mengerti dengan komando yang diberikan. Tetapi apabila anjing kencing di atas jejak
pelacakan setelah komando “such” akhirnya kita hanya berhenti sampai ditengah-tengah pelacakan dan
si anjing tidak benar siap secara mental untuk melacak. Maka dari itu berilah terus komando “such”
sebanyak mungkin.
Kita sering melihat anjing dengan titel IPO 3 yang melakukan barking di depan blind (persembunyian),
tetapi ketika dalam keadaaan platz di depan helper yang tidak memberi reaksi ketika perintah “revier”
(cari dalam bahasa jerman, perintah ini banyak digunakan dalam blind search) diberikan.
Pastikan anjing melacak atas perintah dan pastikan bahwa anjing sedang mencium bau lain sebelum
anda memberi perintah kembali dan apabila ada keraguan berilah semangat pada anjing. Ketika anda
mempengaruhi anjing, pastikan anda membantu anjing untuk kembali melacak. Namun bukan berarti
menunjukkan anjing jejak mana yang anda inginikan (walaupun kadang ini sangat membantu). Yang saya
maksud adalah agar fokus pikiran anjing kembali bekerja ke hidung untuk melacak. Apabila
menunjukkan bau mana yang yg mereka lupa diperlukan maka lakukan hal tersebut. Apabila menolong
dengan sesuatu yang dapat membantu mereka berpikir kembali pada jejak seperti artikel yang berkaitan
dengan jejak maka lakukan hal tersebut. Apabila pawang sendiri yang merusak kegiatan ini seperti
buang air kecil dan sebagainya, lebih berhenti total sepenuhnya dan persiapkan diri di kemudian hari
agar hasil lebih maksimum.
Bayangkan latihan penciuman narkotik. Tidak ada paksaan dalam latihan. Apabila ada kesalahan maka
itu berupa koreksi bukan paksaan. Kita mengandalkan hidung anjing untuk bekerja dan biarkan
hidungnya lah yg bekerja. Sama seperti pelacakkan. Hanya karena kita bisa membuat kepala anjing
menunduk sambil berjalan bukan berarti dia sudah bisa melacak.
Pelatihan Anjing (8 Komentar)
Positive Reinforcement & Negative Reinforcement
Memberikan pujian (positive reinforcement) pada anjing adalah hal yang sangat penting dalam
pelatihan anjing. Berikan pujian dengan tulus bukan hanya sekedar melakukan. Memberikan pujian
kepada anjing dengan tulus maka anjing akan dapat merasakannya sehingga anjing akan mengharapkan
anda melakukannya lagi,lagi, dan lagi.
Teguran (negative reinforcement) dianggap sebagai hukuman oleh anjing dan dia akan berpikir untuk
menghindarkan hal tersebut terjadi pada dirinya.
Pujian atau teguran membuat anjing mengerti apa yang anda inginkan atau tidak.
Anjing yang dilatih secara tertekan akan lebih berkonsentrasi untuk menghindari hukuman daripada
meraih prestasi. Hal ini berarti anda tidak akan bisa memberikan pelatihan secara maksimal terhadap
anjing tersebut.
Alat bantu yang dapat mengindikasikan pujian atau perintah.
Anda tidak mungkin selalu memuji anjing setiap ia melakukan hal yang anda inginkan seperti
mengatakan “good dog….good dog..!!!”. Bagaimana anda melakukannya jika ia jauh dari anda, apakah
anda harus berteriak?. Anda memerlukan alat bantu untuk menggantikan pujian yang keluar dari mulut
anda. Clicker, alat yang mengeluarkan suara “klik”. Dengan clicker, anda dapat memberikan pujian
ataupun perintah terhadap anjing anda.
Clicker juga dapat menggantikan snack/treat. Anjing akan senang jika diberi snack/treat begitu juga
dengan suara “klik” dari clicker. Jika anda memerintahkan anjing anda untuk bergerak dengan clicker,
begitu anjing anda bergerak bunyikan clicker lalu berikan ia snack/treat. Lakukan ini 20-30 kali sampai
anjing anda mengerti kalau clicker anda bunyikan maka bunyi “klik” tersebut adalah snack/treat. Bunyi
“klik” juga berarti bahwa anjing telah selesai melaksanakan tugasnya.
Selalu membunyikan clicker yang sama untuk tujuan tertentu. Contoh : 1 kali “klik” untuk pujian, 2 kali
“klik” berurutan untuk memerintahkan anjing duduk, dan seterusnya seperti kode morse. Jika anjing
melakukan kesalahan, katakan pada anjing “salah” dan jangan membunyikan clicker.
Jumlah perintah dalam latihan dan lamanya latihan.
Jangan terlalu memberikan banyak perintah dalam pelatihan. Jika anjing sudah tidak pernah melakukan
kesalahan maka anda dapat melanjutkan ke perintah selanjutnya. Anjing yang sudah terbiasa dilatih
dapat diberi latihan lebih dari 1 jam dalam 1 hari.
Setelah anjing mengetahui mana pujian dan mana teguran maka anda dapat memberikan pelajaran.
Anjing dapat membedakan kedua hal ini setelah 20-50 kali pengulangan. Akan lebih cepat ia mengerti
jika anda melakukannya dengan tegas. Untuk pujian mungkin anda bisa membelai dengan gemas sambil
memuji-muji dirinya, sedangkan untuk teguran anda dapat memukul gulungan kertas koran kelantai. Ia
akan dapat membedakan hal ini dengan cepat.
Kapan waktu yang tepat untuk memberikan pujian.
Jangan memberikan pujian jika anjing anda melakukan hal yang tidak anda perintahkan walaupun hal
tersebut adalah benar. Anda harus mengajarkan kepada anjing bahwa pujian atau pemberian
snack/treat hanya bisa ia dapatkan jika ia melakukan hal yang anda perintahkan. Hal ini dapat
meningkatkan anjing berkonsentrasi atau memperhatikan perintah yang anda berikan.
Begitu anjing anda menyadari bahwa hanya respon yang benar saja yang mendapat pujian atau ia akan
mendapat teguran jika ia melakukan hal yang salah maka pelatihan akan berjalan sesuai dengan yang
anda inginkan.
Perintah baru dan perintah lama.
Setiap perintah baru yang anda berikan, akan lebih diingat oleh anjing daripada perintah sebelumnya.
Pelatih harus memberikan latihan yang seimbang antara perintah baru dan perintah lama agar semua
perintah dapat dimengerti dengan sempurna oleh anjing.
Beberapa hal yang harus ditambahkan dalam pelatihan :
Jackpots : Berikan penghargaan yang sangat besar dari biasanya jika anjing terlihat bosan.
Conditioned Reinforced : Pujian atau teguran dapat berupa signal (tanda) seperti suara, cahaya, gerakan
anggota tubuh anda seperti tangan atau kedipan mata atau memelototkan mata.
Schedules Of Reinforcement : Pada saat anjing anda sudah sangat mahir melakukan perintah yang anda
berikan, maka anda tidak perlu memberikan pujian setiap kali ia melakukannya dengan benar. Berikan
pujian pada saat benar-benar dibutuhkan, secara tiba-tiba, secara acak atau secara tak terkira.
Contohnya : jika ia sudah melakukan 3 perintah dengan benar, puji dia. Hal ini dapat membuat ia selalu
menjalankan perintah dengan benar dengan berharap ia akan mendapat pujian dan membuat ia dapat
menjalankan beberapa perintah sekaligus.
Latihan Dasar (13 Komentar)
Sumber, www.pedigree.com
Suatu ide bagus untuk membaca beberapa buku latihan Anjing, untuk mengetahui
lebih banyak masukan tentang perilaku Anjing dan teknik latihannya.
Banyak sekali berbagai macam kelas dan metode latihan yang tersedia, ini
menjadi tugas Anda untuk memilih metode yang cocok untuk temperamen
Anjing Anda.
Mulailah latihan teratur (di rumah, di kelas mingguan, atau pelatih pribadi)
setelah Anda tinggal serumah dengannya selama 2 minggu atau lebih.
Gunakan hal yang lucu dalam latihan dan pastikan bahwa Anda dan Anjing
Anda bersenang-senang. Jika anda tidak merasakannya, cari alasannya dan
pertimbangkan pilihan latihan yang lain.
Melatih Anjing untuk duduk/diam, merunduk/diam, dan sebagainya sangat
penting untuk membangun peran sebagai pemimpin.
Membaca dan mengerti bahasa tubuh Anjing Anda adalah bagian terpenting dalam latihannya.
Pastikan Anda banyak berkomunikasi dengannya serta berikan pujian psikis dan perhatian bila ia
menyelesaikan perintah dengan baik.
Hargai Anjing Anda walaupun ia hanya melakukan tanda-tanda kemajuan kecil yang sesuai
dengan harapan Anda.
Cemilan Anjing dapat digunakan untuk menghargai perilaku yang baik selama latihan, tetapi
setelah latihan selesai, tetap sesekali berikan camilan dan pujian setiap ia berperilaku baik.
Kekonsistenan sangat esensial dalam latihan Anjing, terutama dengan perintah dan perbaikan.
Gunakan suara pelan, teratur dan tegas bila berkata: ’jangan’ untuk mengontrol Anjing Anda.
Perintah yang mudah seperti ‘duduk’, lalu puji dia dengan berkata ’Anjing hebat!’ untuk
memperat hubungan.
Latih dia sehari sekali, bila Anda punya waktu luang di area yang tenang jauh dari gangguan.
Batasi 5- 10 menit dan jaga agar latihan tetap menyenangkan baginya.
Latihan perlu dilanjutkan sampai Anjing dapat mendengar dan merespon, bahkan jika ia sedang
tidak fokus atau bersemangat.
Latih Anjing Anda di lingkungan yang lebih ramai setelah Anjing Anda mengerti perintah dengan
baik. Jika Anda mengalami luka kecil darinya karena ia tidak menurut, maklumi saja karena ia
sedang beradaptasi di lingkungan baru.
Perhatikan kemajuan Anjing Anda dan pastikan ia menyelesaikan latihannya setiap hari. Training
yang disarankan adalah beberapa bulan dari kelas minggguan tergantung kondisi Anjing Anda.
Jika Anjing Anda kesulitan dalam suatu latihan, lakukan lagi dalam situasi santai, tingkatkan
kemajuannya secara teratur dan jaga agar ia tetap bersenang-senang sepanjang latihan
berlangsung.
Untuk mengerti mengapa Anjing Anda berprilaku kurang baik, cari tahu penyebabnya. Selidiki
perilaku yang merusak rumah, seperti merajuk atau mengunyah. Ini bisa saja terjadi karena ia
mengalami masalah kesehatan. Telepon dokter hewan untuk diperiksa.
Anjing belajar di tingkat latihan yang berbeda. Tergantung dari keturunan, usia, dan
keterampilan setiap Anjing.
Melatih Anakan Anjing Buang Air Ditempat Yang Benar (61 Komentar)
Disadur oleh Bobby Sant
Karena memiliki kantung kencing yang kecil dan saluran pencernaan yang belum sempurna maka anakan
anjing lebih sering buang air kecil dan besar daripada anjing dewasa. Mereka juga belum tahu caranya
menahan buang air kecil dan besar.
Anda harus mengajak anakan anjing anda ketempat yang seharusnya mereka melakukan buang air
setelah mereka makan atau minum. Usahakan selalu ditempat yang sama agar mereka mengerti
disitulah tempat mereka harus melakukannya. Anakan anjing atau anjing dewasa biasa akan melakukan
gerakan pemberitahuan sebelum melakukan buang air. Biasanya mereka akan berputar-putar disatu
tempat sambil mengendus (sniffing) tempat yang dituju.
Jangan lupa untuk memberikan pujian jika anjing anda buang air pada tempat yang benar, dengan
begitu ia akan melakukannya lagi dilain waktu. Jangan memberikan hukuman yang berlebihan jika ia
melakukannya ditempat yang salah.
Berikut 5 langkah untuk melatih anakan anjing buang air ditempat yang benar :
Perhatikan tanda-tanda anjing yang ingin buang air seperti melakukan gerakan berputar atau
mengendus (sniffing). Jika anda melihat anjing anda melakukan gerakan tersebut segera bawa dia
ketempat yang seharusnya.
Anakan anjing memiliki kantung kencing yang kecil dan pencernaan yang belum sempurna sehingga
akan sering melakukan buang air setelah makan, minum, bermain, atau tidur. Pada malam hari, mereka
juga harus buang air kecil setidaknya 3 kali dalam semalam.
Hukuman bukan cara yang tepat untuk mengajarkannya buang air ditempat yang benar. Mereka belum
mengerti dan mungkin saja mereka menemukan tempat yang mereka sukai untuk melakukn hal itu
selagi anda tidak berada disisinya.
Puji dia jika melakukan ditempat yang benar.
Selalu ajak mereka ditempat yang sama untuk buang air. Cepat atu lambat mereka akan mengingat
tempat yang benar untuk buang air dan menagih pujian dari anda.
Pelatihan Anjing Trah (21 Komentar)
Oleh DR.- Ing. S. Leowardi VDI (Nucl.)
Pelatihan anjing terbagi dari beberapa bidang :
1. Pelatihan Kepatuhan (Obedience).
2. Pelatihan Ketangkasan (Schutzhund I, II, III).
3. Pelatihan Pelacakan.
Anjing termasuk buta warna dan rabun jauh, jarak maksimum melihat hanya +/- 10 meter, jika anjing
melihat dia bekerja memakai 3 indra, yaitu :
1. Mata : Melihat sesuatu yang bergerak.
2. Hidung : Mencium bau, untuk mengenal.
3. Pendengaran : Mendengar setiap gerakan .
Di Jerman melatih anjing adalah meningkatkan / meng-efisienkan kehandalan anjing tersebut yang telah
dimilikinya, seperti :
1. Hidung : Pelacakan.
2. Tenaga : Sebagai pekerja (Gebrauch Hund).
3. Loyalitas : Penjaga, Sahabat (Companion).
Dalam melatih anjing kita harus, berusaha :
1. Komunikasi.
2. Sentuhan / Touch.
3. Bounding / Pendekatan.
1. Komunikasi :
Anjing berkomunikasi dengan mata (Eye Contact), mereka tidak mengenal bahasa, yang mereka kenal
hayalah “Intonnasi― (Tekanan Suara), makanya kita harus konsisten mempergunakan intonnasi
dalam :
* Memerintah (Nada keras sedikit panjang), Seperti : “Staay ! ― ; “Goo ! ― ; “Siitz !―.
* Pujian (Nada lembut dan panjang), Seperti : “Gooooood Booooy― ; .“Braaaavoooo―.
* Melarang (Nada keras dan singkat), Seperti : “Pfui― ; “Stop― ; “No―.
2. Sentuhan / Touch :
Dalam melatih anjing, kita harus banyak memberi sentuhan, untuk meningkatkan kepercayaan si anjing
terhadap kita, seperti menepuk, mengelus. Hal ini kita lakukan sewaktu kita memuji.
3. Bounding / Pendekatan :
Hal ini adalah hal yang sangat sulit, untuk merekat jiwa kita dengan si anjing dan sebaliknya, hal ini jika
diperlukan kita harus tidur bersama-sama dengan si anjing, atau si anjing menganggap kita sebagai
induknya, dimana hanya si induklah yang mengajarkan si anak.
Seperti kita melihat induk anjing mengigit leher si anak dan dibawa pindah dari satu tempat ke tempat
yang lain, atau si induk mengongong untuk melarang anaknya berjauhan dari dirinya. Dalam hal ini kita
dapat berlaku seperti induknya dengan mencoba mengangkat si anjing dengan memegang pipi kiri dan
kanan dan kita dekap ke diri kita.
Jika telah terjalin Bounding / Merekat, maka sang anjing akan bersedia membela kita dengan
mempertaruhkan jawanya.
Harus diingat sebagai pelatih kita harus mengetahui gelagat si anjing, sebelum dia melakukan atau ingin
melakukan sesuatu. Sehingga kita dapat menggoreksi kesalahan2nya sebelum dia melakukan sesuatu.
Seorang pelatih harus dapat mengurangi hal2 negatip si anjing dan memasukan hal2 positip sebagai
koreksi.
Jangan sekali-kali anjing telah melakukan sesuatu baru dilarang, hal ini akan menimbulkan pikiran pada
sang anjing, dia boleh melakukannya, tetapi tidak terus menerus.
Timing untuk melarang sangatlah penting, makanya laranglah dia sebelum dia akan melakukan sesuatu,
dengan memperhatikan Eye Contact atau gelagatnya, biasanya jika anjing ingin melakukan sesuatu, dia
akan melihat ke kita, disinilah saatnya yang tepat kita melarangnya, sebelum dia melakukannya.
Dalam pelatihan seekor anjing, kita harus selalu kelihatan aktif oleh si anjing, sehingga si anjingpun
selalu mengikuti keaktifan kita. Jangan jika anjing ingin berlari, kemudian kita hanya berjalan santai,
sehingga si anjingpun mengikuti santai dan kadang kala ditinggal duduk saja.
Dalam melatih anjing, anjing harus dalam keadaan aktif, apa yang diajarkan dalam keadaan aktif, si
anjing akan mengingatnya untuk seterusnya.
Sanjungan atau Imbalan :
Jika kita melatih anjing, setelah dia melakukan sesuatu yang kita inginkan, berilah dia sanjungan seperti
perkataan : “ Gooooood giiiirl / booooy― sambil menepuk dadanya dan mengusap kepalanya.
Tidak selalu imbalan itu berupa makanan, kita juga dapat memberikan “mainan― yang kita
pergunakan dalam pelatihan, seperti jika kita bermai bola atau sejenisnya, berikanlah bola tersebut
kepadanya sekali, ini juga sebagai bentuk imbalan, dengan kata lain setelah dia mengejar bola tersebut,
sebagaimana yang kita inginkan, kemudian berikan bola tersebut padanya, sehingga dia berpikir Ooo
… begitu yaa, setelah saya mengejar-ngejar bola, akhirnya diberikan.
Pelatihan juga dibagi dalam 2 besar, yaitu :
1. Untuk Show.
2. Untuk kepatuhan.
Anjing yang akan dipergunakan untuk show, disarankan tidak dilatih terlalu dini untuk kepatuhan, anjing
untuk show kita latih untuk konsentrasi, sedikit pujian atau imbalan. Anjing Show hanya dilatih ataupun
dibiasakan untuk diam jika mulutnya dibuka (Pemeriksaan gigi), atau dibiasakan supaya tidak kaget jika
dipegang Testes-nya (Untuk anjing jantan, dalam pemeriksaan jumlah bijinya).
Disini kita hanya mengoreksi pada saat anjing tersebut “Stand― pada :
* Letak kaki belakang ataupun depan, untuk memperbaiki Stand yang benar, dengan senggolan badan
atau sentuhan ke kaki belakang.
* Posisi kepala, agar tetap fokus dan berdiri tegak.
Menutupi kesalahan punggung, dengan cara menjauhkan kaki belakang.
Posisi telingga yang harus tegak, dengan mengatur letak telingga sembari sedikit dipijat, atau
memperbaiki posisi letak rantai leher yang dinaikan ke tengah antara leher dengan telingga.
Mengoreksi kepalan kaki depan dan belakang agar terletak sejajar dengan badan, dengan cara
mengangkat/mengantung anjing dengan rantainya.
Waktu Pelatihan :
Anjing dapat menerima pelajaran sangat terbatas, maksimal 15 menit. Oleh karena itu, adalah sangat
baik jika latihan tersebut disambili dengan bermain, sehingga si anjing tidak merasa bosan, dan kita
dapat memperpanjang waktu hingga ½ jam.
Dalam latihan kita diharuskan banyak berkomunikasi dengan si anjing, hal ini dapat kita lihat, jika sang
anjing menyimak apa yang kita katakan, walaupun mereka tidak mengerti, yaitu sang anjing selalu
menatap mata kita (Eye Contact).
Pada dasarnya semua anjing takut pada manusia, karena dia melihat kita tinggi besar, sedangkan si
anjing pendek, oleh karena itu kita kadang kala dalam melatih anjing harus membuat diri kita sama
tinggi dengan si anjing, dan kita harus mengalah, seperti pada saat tarik2an bola, kita beri dia
kemenanggan (se-olah2 kita kalah rebutan), tentunya anjing tersebut merasa bangga bahwa dia bisa
menang, hal ini ditujukan untuk meningkatkan percaya diri-nya.
PELATIHAN :
Pelatihan hanya dapat kita lakukan, berdasarkan jam terbang atau pengalaman, dengan memperhatikan
cara para pelatih melatih. Hal ini dikarenakan jika kita disuruh berkomunikasi dengan si anjing, pada
awalnya kita merasa kikuk, atau merasa seperti orang sinting.
Jika kita sedang melatih anjing, kita harus terus berbicara, seperti : Ya … Goood Booy, Come move ….
Tangkap gue … Hayoo lariii … gooooood ….
Untuk menghadapi seekor anjing, kita harus percaya pada si anjing demikian juga sebaliknya si anjing
percaya kepada kita, bahwa kita tidak akan menyakiti dia. Ingat Insting anjing jauh lebih tinggi dari kita
manusia, hanya kelebihan kita adalah kita memiliki akal sedangkan dia (binatang) tidak.
Kita dalam menghadapi seekor anjing, jangan menunjukan kita ragu/sangsi atau gamang terhadapnya,
dia akan mengetahui akan hal tersebut, dan mencoba mengonggong dengan maksud “Eeeh …
jangan coba dekat2 sama gue― tetapi jika kita tidak ragu dan menunjukan maksud berteman, dengan
cara memanggil namanya sambil memberi pujian dan membiarkan dia mencium atau menjilat tangan
kita, kemudian mengelus kepalanya, niscaya dia tidak akan mengerang atau mengusir kita dengan
gonggongan.
Pada saat kita membeli anjing yang masih muda ataupun kecil, harus diingat bahwa dia akan berpisah
pada saudara2nya ataupun pada pengasuh sebelumnya, anjing tersebut akan merasa sedih ataupun
bingung beserta perasaan takut. Cobalah sewaktu kita membawanya pulang kita memangku ataupun
duduk berdampingan sambil mengusap dan mengatakan sesuatu padanya dengan nada lembut, supaya
dia tidak bingung dan takut, serta merasa aman, niscaya dia akan menganggap diri kita adalah sebagai
induknya dan kita akan melekat pada dirinya bahwa kita adalah tuannya. Jangan sekali-kali sewaktu
membawa pulang anjing yang baru dimasukan ke Box atau karton yang kecil dan diletakan di belakang
mobil sendirian, hal ini akan membuat anjing tersebut takut, binggung dan sangat susah atau memakan
waktu setelah tiba di rumahnya yang baru untuk beradaptasi.
Dengan tulisan ini saya berharap dapat bertukar informasi dengan para teman-teman pencinta hewan,
tulisan ini kami tulis juga berkat saling tukar pikiran sesama pencinta hewan dan pengalaman.
Foto : Demonstrasi Karya Guna pada acara Dogs Gathering oleh Team Chambaraya.
Sekilas latar belakang penulis:
DR.- Ing. S. Leowardi VDI (Nucl.), sudah memelihara anjing sejak tahun 1980-an. Sekarang beliau sedang
menekuni trah Rottweiler dengan nama Kennel Von White Sand Amour. Selain aktif dalam pameran
anatomi anjing trah, Pak Leo juga senang mengikuti pameran anjing karya guna. Beberapa diantaranya
sudah mengantongi sertifikat anjing karya guna.
Karya Guna: Standart BH ( Begleithund ) & Sch H ( Schutzhund
) (14 Komentar)
Oleh Rachmatdi Hatmosrojo, SH (Chambaraya DTC)
Pedoman atau Standart latihan ini merupakan ringkasan yang
diadopsi atau terjemahan dari buku atau peraturan Standart
pelatihan anjing telah yang dikeluarkan oleh SV Jerman mengenai
Dasar pendidikan / Latihan serta Karya Guna sesuai dengan
Standarisasi ( Prufungsordnung ) yang berlaku.
Pedoman dan standarisasi ini juga dipergunakan dalam latihan atau ujian Karya Guna mulai dari
kwalifikasi BH ( Begleithunt ), Sch H A ( Schutzhund ), Sch H 1,II, dan III sehingga tidak terdapat
kerancuan. Standart ini digunakan oleh IGSC.
A. Jenis Latihan & Penjelasannya
1. Sikap Anjing Dalam Posisi Sedang Berjalan Dengan Menggunakan Tali Penuntun / Tanpa Tali
Penuntun Selama Latihan.
Pada saat berjalan dan anjing diberi komando “Heel / Samping / Fuss―, anjing dengan gembira dan
penuh perhatian akan merapatkan pundaknya pada sisi lutut atau kaki kiri pelatih untuk berjalan,
berbelok, dan melewati kerumunan orang.
Pada waktu melakukan gerakan ini, hendaknya tali penuntun harus selalu dalam keadaan tergantung
kendor pada leher anjing, dan tali harus dipegang oleh pelatih dalam posisi ditangan sebelah kiri ketika
berjalan.
Posisi anjing pada saat berjalan harus selalu tepat berada di samping pelatih dan jika berhenti maka
anjing dengan sendirinya segera duduk dengan tenang dan penuh perhatian di samping pelatih.
Perubahan langkah juga harus diperhatikan pada saat berjalan normal, berlari cepat (tidak boleh spint)
dan berjalan perlahan, harus segera bergerak, tidak boleh perlahan-lahan, terutama dari lari cepat
menjadi jalan perlahan.
Pada saat memulai dan terjadi perubahan langkah saja yang diperbolehkan atau di izinkan untuk
memberi perintah “Hell / Samping / Fuss―, dan jumlah langkah harus sesuai dengan skema latihan
yang tertera dan telah menjadi syarat minimal.
2. Melalui Kerumunan Orang Asing / Berjalan Di Tempat Yang Ramai.
Dalam ujian tingkat BH, SchH A, SchH 1dan 2, ketika berjalan melalui kerumunan orang yang bergerak,
seekor anjing dapat melakukannya dengan mempergunakan tali penuntun atau tanpa tali, tetapi untuk
tingkat SchH 3 Harus tanpa tali penuntun.
Setiap latihan, anjing harus berputar kekiri sekali dan sekali berputar kekanan, serta membentuk
konfigurasi angka 8 melalui kerumunan orang yang bergerak. Setiap kali melewati kerumunan orang,
sedikitnya harus berhenti sekali didekat satu orang dan juri berhak untuk memberi perintah
pengulangan jika dianggap perlu.
Setelah anjing berada diluar kerumunan orang banyak untuk latihan tingkat BH, SchH 1 dan SchH 2,
makaTali Penuntun Harus Dilepaskan. Setelah itu pelatih dan anjingnya segera kembali ke posisi awal
dan anjing hanya boleh di puji setelah meninggalkan kerumunan orang banyak dan mengambil sikap
kembali ke posisi awal dan anjing hanya boleh dipuji setelah meninggalkan kerumuan orang banyak dan
telah kembali keposisi awal dimulainya rangkaian pengujian / latihan.
3. Test Sikap Anjing Terhadap Suara Tembakan atau Suara Keras.
Test sikap anjing terhadap suara tembakan dilaksanakan pada saat latihan berjalan tanpa tali penuntun
saat berjalan lurus pertama dan saat latihan “di bawah gangguan―. Test terhadap suara tembakan
hanya ada 2 kali dengan mempergunakan pistol berkaliber 6 mm, sedangkan jarak tembakan harus
diberi selisih waktu sekitar 5 detik. Tembakan pertama dilakukan dari jarak kira-kira 15 langkah dari
posisi anjing, sedangkan test tembakan pada SchH 3 dilaksanakan pada saat anjing dalam posisi
ditinggalkan pelatih dan tidak dapat melihat pelatihnya.
Catatan.
Pada suatu permasalahan yang meraguknan, maka juri atau penguji harus mengulangi test dengan suara
tembakan dan menyuruh pelatih untuk memasang tali penuntun pada anjing. Setelah berjarak sekitar 15
langkah maka juri melepaskan tembakan 2 kali dan anjing harus tetap berdiri pada posisi tali penuntun
bergantung kendor. Jika anjing menunjukan gejala takut, maka jauri harus segera mengeluarkan anjing
dari ujian dan anjing tersebut dianggap gugur atau tidak mendapat nilai.
4. Pemberian Komando / Perintah Selama Latihan
Latihan duduk / Sit / Sitz, Tiarap / Down / Platz, dan berdiri / Stand / Steh dilaksanakan masing-masing
hanya dengan satu kali perintah saja dan tambahan satu kali perintah lagi hanya diijinkan segera
menyusul perintah yang sama. Jika anjing melakukan gerakan yang tidak sesuai dengan perintah yang
dimaksud, maka anjing tidak akan memperoleh nilai penuh.
5. Membawa Benda
Jika dalam posisi membawa barang dan anjing diberi komando hingga 3 kali untuk melepaskan barang,
anjing tetap tidak mau melepaskan kayu dumbel yang dibawanya, maka latihan itu akan segera diakhiri
dengan nilai 0 (NOL).
6. Duduk Dalam Gerakan Berjalan
( Perintah Yang Diberikan “Heel / Samping / Fuss― dan “Sit / Duduk / Sitz― )
Pelatih memulai dari posisi awal berjalan dan anjing bebas mengikuti berjalan lurus kedepan dengan
langkah normal. Setelah berjalan 10-15 langkah dan mendengar perintah “Sit― dari pelatih yang
masih terus berjalan maju tanpa menengok, maka anjing harus segera duduk tenang dan setelah
berjalan kira-kira 30 langkah maka pelatih harus berhenti dan segera berbalik menghadap kearah
anjingnya. Juri memerintahkan pelatih untuk berjalan menuju anjingnya dan berdiri disebelah kanannya
seperti posisi awal.
Apabila anjing tidak duduk, melainkan tiarap atau tetap berdiri, maka bagi kelas BH, SchH A dan SchH 1
nilainya dikurangi 5, sedangkan bagi kelas SchH 2 dan SchH 3 nilainya dikurangi 3
7. Tiarap Dan Panggilan Untuk Datang
( Komando “Heel / Samping / Fuss―, “Down / Tiarap / Platz―, “Here / Sini / Hier―atau
“Nama Anjing “ dan “Fuss― )
a. Bagi Kelas BH, SchH A, SchH 1 dan 2
Pelatih memulai dari posisi awal bersama anjingnya yang bebas mengikutinya dengan berjalan lurus
kedepan dengan langkah normal. Setelah mencapai 10 sampai dengan 15 langkah maka anjing harus
segera tiarap setelah mendengar perintah “Down / Plazt― dari pelatih yang terus berjalan maju
tanpa menengok.
Setelah berjalan sekitar 30 langkah maka pelatih harus berhenti dan segera berbalik arah menghadap
anjingnya, juri kemudian akan memerintahkan pelatih untuk memanggil anjingnya dengan perintah
“Here / Hier― atau dengan memanggil “nama anjing.―.
Anjing harus segera berlari dengan gembira langsung menuju pelatihnya dan duduk dengan rapat dan
Tepat dihadapan pelatih, dan bila pelatih memberi perintah “Heel / samping / Fuss― maka anjing
harus segera mengambil posisi awal disebelah kiri pelatih
Jika pada waktu latihan Tiarap, anjing tetap berdiri atau duduk maka nilainya dikurangi 5.
b. Bagi Kelas SchH 3
Pelatih hendaknya memulai latihan dari posisi awal bersama anjingnya yang bebas mengikutinya
berjalan lurus kedepan dengan langkah normal. Setelah anjing dan pelatih berjalan mencapai jarak 10-
15 langkah, maka anjing harus segera berlari bersama pelatihnya setelah mendengar printah
“Samping / Hell / Fuss― dari pelatihnya. Jika telah mencapai sekitar 10-15 langkah lagi, maka
latihan dapat diteruskan seperti pada materi kelas BH, SchH A, SchH 1 dan 2,dimana anjing
diperintahkan untuk Tiarap oleh pelatih yang terus berjalan maju tapa menengok.
8. Mengambil / Membawa / Benda Pada Tanah Datar.
( Perintahnya “Take / Ambil / Bring―, “Loss / Lepas / Aus―, dan “Hell / Samping / Fuss―
)
Kelas SchH A : Nilai 10, berat benda 650 Gr.
Kelas SchH 1 : Nilai 10, berat benda 650 Gr.
Kelas SchH 2 : Nilai 10 , berat benda 1000 Gr.
Kelas SchH 3 : NNilai 10 , berat benda 1000 Gr .
Catatan :Benda terbuat dari Dumbel Kayu
Anjing harus duduk dekat pelatih dalam posisi seperti awal tanpa tali penuntun dan pelatih segera
melempar benda kayu kedepan minimal 10 langkah. Jika benda telah jatuh ketanah dan berhenti, maka
pelatih segera memberi perintah “Take / Ambil / Bring― pada anjingnya. Anjing harus segera
berlari menuju benda tersebut untuk mengambilnya dan membawa kembali benda tersebut kepada
pelatihnya. Anjing harus segera kembali duduk berdekatan dihadapan pelatih sambil tetap membawa
benda pada mulutnya.
Setelah 3 detik, maka pelatih memberikan perintah “Loss / Lepas / Aus― sambil mengambil benda
dari anjingnya, dan anjing harus tetap dalam posisi duduk di hadapan pelatihnya. Benda harus tetap
dipegang oleh pelatih pada tangan kiri atau tangan kanannya. Setelah beberapa detik kemudian pelatih
kembali memberi perintah “Heel / Samping / Fuss― agar segera mengambil posisi awal ( Duduk
disamping Kiri Pelatih ).
9. Lompat Rintangan Setinggi 1 M.
( Perintahnya “Jump / Lompat / Hopp―, “Take / Ambil / Bring―, “Loss / Lepas / Aus―,
dan “Heel / Samping / Fuss―).
Setiap selesai menjalankan serangkaian gerakan / perintah maka pelatih dan anjingnya harus selalu
kembali siap pada posisi awal dan segera mengambil jarak yang cukup untuk ancang-ancang sehingga
anjing dapat melompati rintangan guna mengambil benda yang dilemparkan pelatih pada jarak tertentu
/ cukup jauh. Anjing harus dengan tenang dan kembali pada posisi awal sampai ada komando
“Lompat―.
Perintah “Jum / Lompat / Hopp― diberikan pada saat benda sudah jatuh ketanah dan tidak
bergerak lagi, sedangkan perintah “Take / Ambil / Bring― diberikan ketika anjing sedang
melompatirintangan dananjing tidak diijinkan untuk melakukan lompatan percobaan.
10. Penilaian
Pengurangan Nilai – 4 (Dikurangi 4 Nilai).
- Anjing menjatuhkan benda yang dibawa.
- Anjing ragu-ragu untuk mengambil benda.
- Anjing mempunyai sikap tidak tenang, atau asal-asalan.
- Anjing bersikap lambat dalam menjalankan perintah / pada waktu membawa benda.
- Anjing bermain dengan benda yang dibawanya,atau juga mengunyah benda yang ada di mulutnya.
Untuk mendapat nilai tertinggi pada waktu mengambil benda, maka anjing harus mempunyai sikap yang
tenang dan memegang benda dengan erat.
Pada waktu lompat rintangan, penilaian secara parsial dimungkinkan jika anjing memenuhi 2 kriteria
dari 3 kriteria yang berdasarkan persyaratannya, yaitu;
- Lompat menuju benda
Melompat menuju benda, mengambil dan melompat kembali sambil membawa benda Tanpa kesalahan
maka akan mendapat nilai 15.
- Mengambil Benda.
Melompat menuju dan kembali melompat balik tanpa membawa benda maka nilainya dapat dikurangi
5.
-Lompat balik dengan membawa benda
Melompat menuju benda, mengambil benda dan kembali tanpa melompat dengan membawa benda
maka nilainya dikurangi 5.
Sedangkan untuk kesalahan-kesalahan lain dapat juga mengurangi nilai perolehan pada waktu
pengujian.
Dispensasi :
Jika letak benda yang dilemparkan terlalu jauh kesamping maka atas persetujuan juri, pawing boleh
mengulangi kembali lemparan bendanya agar posisi benda benar-benar berada didepan atau diseberang
rintangan. Pada waktu pelemparan benda maka anjing harus tetap pada posisi awal.
Jika dalam pemberian 3 kali perintah “Loss / Lepas / Aus― tapi anjing tetap tidak mau melepaskan
gigitannya pada benda yang dibawanya, maka anjing itu akan dinyatakan gugur dengan Nilai 0.
11. Maju Sendiri Ke Muka.
( Perintahnya “Heel / Samping / Fuss―, “Go / Maju / Voraus―, “Down / Tiarap / Platz―
dan “Sit / Duduk / Sitz―).
Juri akan meminta pelatih bersiap pada posisi awal. Juri akan segera memerintahkan pelatih dan
anjingnya untuk melangkah maju kearah yang ditunjukan juri sejauh 10-15 langkah.
Dengan perintah “Go / Maju / Voraus―, maka anjing akan berlari dengan cepat lurus kedepan
dengan jarak minimal sejauh 30 langkah, dan sementara itu pelatih tetap berdiri di tempat saat perintah
“Go / Maju― diberikan, dan perintah “Go / Maju― boleh diberikan sambil mengayunkan
tangan kedepan. Setelah anjing mencapai jarak yang diharapkan, atau sedikitnya 8 langkah dari tepi
lapangan latihan, maka pelatih harus
memberi perintah “Down / Tiarap / Platz― atau jika juri memerintahkan pelatih untuk
menghentikan anjingnya dan pelatih harus segera memberi perintah “Tiarap―.
Setelah juri memberikan aba-aba dan anjing harus dalam posisi tiarap maka pelatih mendatangi
anjingnya. Pelatih mengambil posisi disebelah kanan anjingnya dan memberikan perintah
“Duduk―setelah beberapa detik berdiri disebelah anjingnya. Anjing harus segera duduk dan
kembali mengambil posisi awal.
Kesalahan – Kesalahan Berat Yang Perlu Diperhatikan Seperti :
- Pelatih berulang kali mengangkat lengannya
- Anjing berlari kesamping dan tidak berlari kedepan, atau ragu-ragu untuk tiarap, dan juga jika terlalu
dini tiarap.
- Anjing terlalu dini bangun / duduk ketika pelatih menghampirinya.
12.Tinggal Dalam Posisi Tiarap Dengan Diberikan Gangguan.
( Perintahnya “Down / Tiarap / Platz― dan “Sit / Duduk / Sitz― )
Pada waktu awal latihan ketaatan untuk anjing lain, pelatih harus meniarapkan anjingnya pada posisi
awal yang telah ditetapkan oleh juri. Anjing dalam posisi tanpa tali penuntun dekat dengan suatu benda
sebagai suatu bentuk gangguan dan pelatih harus meninggalkannya untuk jarak kira-kira 30 langkah
dengan posisi berdiri dan membelakangi anjingnya. Sedangkan untuk pengujian SchH 3 maka pelatih
harus tidak terlihat oleh anjingnya ( pelatih bersembunyi ).
Pelatih tidak diperbolehkan meninggalkan tempat dan anjingpun harus dengan tenang dalam posisi
tiarap, maka juri akan segera memberi aba-aba kepada pelatih untuk berjalan kembali menuju anjingnya
(anjing dijemput) dan pelatih mengambil posisi berdiri disebelah kanannya. Setelah beberapa detik
kemudian maka pelatih segera memberi perintah “Duduk― dan anjing segera duduk serta
mengambil posisi awal.
Apabila anjing dengan tidak tenang dan posisinya sedang Duduk / Berdiri / Tiarap atau bahkan
meninggalkan tempatnya lebih dari 3 m, makaa nilainya harus dikurangi. Pada saat sebelum latihan
membawa benda pada tanah datar dan anjing meninggalkan tempat lebih dari 3 m, maka anjing
tersebut akan mendapat Nilai 0 (Nol).
Apabila anjing bangun sambil menyongsong kedatangan pelatih yang menghampirinya maka anjing itu
hanya akan dinilai cukup, sedangkan untuk anjing dikelas BH yang meninggalkan tempatnya secara dini
akan memperoleh Nilai 0 ( Nol ).
Catatan : Anjing Betina Yang Sedang Mens (Datang bulan) harus diuji ditempat terpisah atau diuji paling
terakhir.
B. Kepatuhan Serta Penjelasan Latihan
Kelas BH
Total Nilai 60
Ketentuan Umum.
Pada saat semua anjing Trah berusia 12 bulan, baik jenis anjing besarmaupun jenis anjing kecil berhak
mengikuti ujian BH ini dan setiapm akhirujian seekor anjing tidak akan memperoleh hasilnya dalam
NILAI / ANGKA, melainkan hanya dengan predikat “LULUS― atau “TIDAK LULUS― dari juri.
Seekor anjing dapat dinyatakan lulus ujian apabila pada bagian A pengujian anjing telah me4ndapat nilai
minimal 70%, sedangkan dibagian B yaitu juri Leistung dapat memberikan predikat memenuhi syarat (
Ausreichend ). Penilaian yang diberikan kepada anjing tidak ada hubungannya atau kaitannya dengan
peraturan-peraturan yang ada lainnya, seperti ;
- Peraturan Trah
- Peraturan pameran anjing Trah
- Peraturan Korung
- Peraturan perkumpulan tertentu.
Setiap saat semua anjing diperoleh untuk mengikuti ujian ulang, bila penyelenggara ujian tanpa harus
menunggu beberapa waktu lagi. Anjing dinyatakan lulus, apabila ujian pada materi Bagian 1 dapat
memperoleh Nilai minimal 70%.
Bagian 1 : Ujian Anjing Pendamping ( Begleithundprufung ) DiLapangan Latihan Atau Lapangan
Terbuka.
Pada saat latihan akan dimulai ataupun diakhiri maka anjing harus selalu dalam posisi awal dan yang
dimaksud dengan posisi awal yaitu seekor anjing harus duduk rapat disebelah kiri pelatihnya dan
pundaknya harus segaris dengan lutut pelatihnya sedangkan posisi akhir suatu latihan dapat pula
menjadi posisi awal latihan berikutnya.
Juri akan memberi pengarahan untuk memulai suatu latihan seperti membelok, berhenti, berganti
kecepatan langkah, dan sebagainya yang dilakukan oleh pelatih tanpa campur tangan dari juri. Akan
tetapi pelatih dapat pula meminta ijin agar mendapat pengarahan dari juri.
Anjing hanya boleh mendapat pujian apabila satu rangkaian latihan selesai. Setelah itu pelatih
diperbolehkan mengambil posisi awal yang baru. Pada saat memberikan pujian dan mulai latihan
berikutnya maka pelatih harus memberikan jarak waktu minimal 3 Detik.
Antara jarak 2 macam latihan, anjing harus tetap selalu berjalan dan berada di samping kiri pelatihnya.
Materi Latihan ;
1. Berjalan Dengan Tali Penuntun (Nilai 15)
Perintahnya : “Heel / Samping / Fuss―
Keterangan : Sistem latihan sesuai dengan skema di bagian C
2. Berjalan Tanpa Tali Penuntun (Nilai 15)
Perintahnya ; “Heel / Samping / Fuss―
Keterangan : Sistem latihan sesuai dengan skema di bagian C
3. Duduk Dalam Gerakan Berjalan / Berlari ((Nilai 10)
Perintahnya ; “Heel― dan “Sit―
Berjalan 10-15 langkah dari garis startlalu duduk kemudian berjalan lagi sejauh 30 langkah.
4. Tiarap Disusul Dengan Memanggil (Nilai 10)
Perintahnya ; “Heel―, “Down / Tiarap / Platz―, “Here / Sini / Hier / Nama Anjing― dan
“Heel―.
Berjalan 10-15 langkah lalu tiarap kemudian berjalan lagi sejauh 30 langkah.
5. Tiarap Dengan Diberi Gangguan (Nilai 10)
Perintahnya ; “Down― dan “Sit―
Bagian 2 ; Ujian Dalam Menghadapi Suasana Lalu – Lintas
Umum.
Latihan harus diselenggarakan ditempat umum yang berlalu – lintas cukup ramai (jalan raya, dan jalan
kecil ) atau suatu tempat yang terbuka dimana banyak orang lalu-lalang tetapi tidak boleh mengganggu
kegiatan lalu-lintas. Dalam ujian ini hanya melibatkan pelatih dan anjing yang akan diuji, juri, dan bila
diperlukan termasuk pula pimpinan ujian ( Ketua Panitia ). Peserta lain wajib menunggu di tempat yang
telahditunjuk dan disepakati sambil menunggu gilirannya, karena latihan ini memerlukan waktu yang
cukup banyak. Waktu untuk setiap anjing mengikuti latihan tidak boleh dipengaruhi oleh banyaknya
anjing yang mengikuti ujian, karena itu jumlah anjing yang akan diuji maksimum hanya 15 ekor
perharinya. Nilai tidak diberikan pada setiap latihan di bagian B, tetapi kesan keseluruhan atas anjing
tersebut sangat menentukan Lulusnya latihan ini.
Jalannya Ujian :
1. Kepatuhan dan sikap anjing di tengah ramainya lalu-lintas.
Atas petunjuk juri, pelatih harus menuntun anjingnya berjalan diatas trotoar sesuai jarak yang
ditentukan dan juri akan mengikutinya dengan jarak tertentu .
Anjing harus berjalan selalu di sisi kiri pelatih dan pundak anjing sebaiknya selalu segaris dengan lutut
pelatih yang menggunakan tali penuntun.
Anjing harus acuh tak acuh terhadap lalu-lalang yang terjadi di sekitarnya, baik terhadap kendaraan
umum mau[un terhadap manusia. Dalam perjalanan pelatih dan anjingnya tiba-tiba akan dipotongoleh
seseorang (petugas ujian ) yang berlari menyilangi ( memotong ) anjing dan pelatih. Kemudian seseorang
lagi dengan mengendarai sepeda (petugas ujian) juga melewati mereka dari arah belakang si belah sisi
anjing sanmbil membunyikan bel sepedanya.
Setelah itu pelatih dan anjingnya akan berbalik arah berjalan menuju juri dan kemudian berhenti di
hadapannya untuk berjabat tangan sambil mengobrol sebentar, sedangkan anjing boleh tetap berdiri,
tiarap atau duduk, tetapi harus tetap tenang.
2. Sikap anjing dalam situasi lalu-lintas yang sangat ramai / berisik.
Atas aba-aba dari juri, pelatih beserta anjingnya diminta untuk berjalan di jalanan yang ramai dengan
orang yang berlalu-lalang, dan berhenti sebanyak 2 kali.
Saat perintah “Down / Tiarap― pertama anjing akan segera tiarap dan tetap tiarap. Dalam latihan
ini adalah saatnya berjalan di bawah jalan laying yang sangat berisik, yaitu di bawah jalan kereta api atau
diatas penyebrangan jalan kereta api dan didalam situasi seperti itu akan harus tetap tenang dan patuh
serta penuh perhatian terhadap pelatihnya. Tempat yang cocok untuk latihan ini adalah disekitar
Square, ( tempat dimana banyak orang berlalu-lalang ), sekitar stasiun kereta api, atas stasiun Bu
3. Sikap anjing yang diikat sendirian di suatu tempat terhadap binatang lain.
Atas perintah juri, pelatih beserta anjingnya berjalan-jalan di jalan yang ramai dengan orang yang
berlalu-lalang, setelah itu juri memerintahkan berhenti dan pelatih segera mengikatkan anjingnya pada
suatu tempat seperti tiang listrik / telepon atau pagar. Pelatih kemudian meninggalkan anjingnya dan
bersembunyi agar tidak terlihat oleh anjingnya selama 2 menit. Pada waktu ditinggalkan, anjing boleh
duduk, tiarap, atau berdiri. Pada waktu anjing sendirian, berjalanlah seseorang (petugas penguji)
melewati anjing yang ditinggalkan pelatihnya sambil menuntun anjingnya dalam jarak sekitar 5 langkah.
Anjing yang ditinggalkan harus tetap tenang, begitupula dengan anjing yang melewatinya tidak boleh
menunjukan sikap agresif ( menarik – narik tali pentuntun atau menyalak dengan agresif ).
Catatan :
Pada latihan ini, terserah kepada Pimpinan Ujian apakah semua anjing akan diuji ditempat yang sama,
atau untuk setiap anjing akan dicarikan tempat yang berbeda.
Kepatuhan – Ringkasan Latihan :
SchH A dan SchH A 1
1. Berjalan Dengan Menggunakan Tali Penuntun ( Nilai 15 )
Perintahnya “Heel / Samping / Fuss―
Lihat skema latihan bagian C di “Photo Gallery―
2. Berjalan Tanpa Tali Penuntun ( Nilai 20 )
Perintahnya “Heel / Samping / Fuss―
Lihat skema latihan bagian C di “Photo Gallery―
3. Duduk Dalam Gerakan ( Berjalan / Berlari ) ( Nilai 10 )
Perintahnya “Heel / Samping / Fuss― dan “Sit / Duduk― Berjalan 10-15 langkah dari garis
startlalu duduk kemudian berjalan lagi sejauh 30 langkah.
4. Tiarap Dalam Gerakan Dan Datang Kalau Dipanggil
Perintahnya “Heel―, “Down / Tiarap / Platz―, “Here / Hier atau Nama Anjing― dan
“Heel―
Berjalan 10-15 langkah lalu tiarap kemudian berjalan lagi sejauh 30 langkah
5. Mengambil Benda ( 60 Gr ) Pada Tanah Datar ( Nilai 10 )
Perintahnya “Take / Ambil / Bring―, “Loss / Lepas / Aus― dan “Heel / Samping / Fuss―.
6. Mengambil, Membawa Kembali Benda Yang Dilemparkan Dengan Melompati Rintangan Setinggi 1
M ( Nilai 15 )
Perintahnya “Jump / Lompat / Hopp―, “Take―, “Loss― dan “Heel―
7. Maju Ke Kepan Sendirian ( Nilai 10 )
Perintahnya “Heel―, “Go / Maju / Voraus―, “Down / Tiarap / Platz― dan “Sit /
Duduk / Sitz―.
Berjalan 10-15 langkah kemudian anjing diperintah untuk tinggal ditempat yang telah ditentukan ,
pelatih berjalan sejauh 30 langkah kedepan. Setelah tiba, pelatih memanggil anjing . Setelah anjing tiba,
anjing diberi perintah untuk “down
8. Tiarap Dengan Diberikan Gangguan ( Nilai 10 )
Perintahnya “Tiarap― dan “Sit―
PENUTUP
Pedoman dasar ini di kutip dari ketentuan BiroLatihan Indonesia German Shepherd Club dan
Pedoman SchH American Kennel Club. Pedoman Dasar ini juga di gunakan dan di terapkan dalam
system latihan Indonesia K 9 selain pedoman Dasar latihan Karya Guna Perkin. Perubahan dalam
Pedoman Dasar latihan ini dapat terjadi jika mendapat petunjuk lanjutan atau terjadi Perubahan dari
IGSC Pusat karena Pedoman Dasar SchH yang berlaku di Indonesia mengacu kepada organisasi IGSC.
Positive Training (89 Komentar)
Ditulis dari berbagai sumber dan penelitian oleh Luis Anthony demi kehidupan anjing yang lebih layak.
"SIT!!!", seorang trainer membentak seekor anak anjing Rottweiler yang tampak menyedihkan: takut,
bingung, gelisah. Anjing yang bernama Kinto itu hanya berputar-putar dan bergerak tidak beraturan,
berusaha berontak lepas dari rantai yang mengikat lehernya. "KINTO!! SIT!" Teriak trainer itu lagi sambil
mendorong kuat-kuat pangkal paha Kinto sampai terduduk. Tidak sampai dua detik dalam posisi itu,
Kinto kembali berdiri dalam kegelisahan, ketakutan. Trainer tersebut tidak menunggu lama untuk
mendaratkan sebuah tamparan ke paha anjing itu yang langsung melonglong kesakitan.
Kejam, memang. Namun ada banyak trainer di Indonesia yang menganut paham tradisional seperti ini
dalam melatih anjing. Mereka mengklaim bahwa dengan cara itu anjing akan lebih ingat perintah-
perintah dasar yang mereka ajarkan karena mereka ingat bila tidak menurut maka mereka akan dipukul.
Tidak ada yang salah dalam pernyataan ini, kecuali bahwa tidak ada makhluk apapun di dunia ini yang
menyukai rasa takut. Seekor anak anjing yang masih kecil dan tidak berdaya akan tunduk dan patuh
terhadap trainer seperti ini, namun apakah yang terjadi kepada anjing tersebut ketika dia dewasa dan
berbobot 35 Kg? Dia akan mengalami masalah kejiwaan, emosinya tidak akan stabil, dan cenderung
agresif terhadap manusia karena kini dia sudah jauh lebih bertenaga dan dapat melawan manusia yang
pernah begitu kejam kepadanya.
Tidak perlu penelitian bertahun-tahun untuk mengetahui bahwa salah satu alasan banyaknya kejadian
anjing yang menggigit manusia berawal dari cara pelatihan seperti ini.
Oleh karena itulah saya sebagai seorang pecinta anjing mencoba mensosialisasikan cara-cara pelatihan
yang lebih berlandaskan rasa sayang. Setiap anjing yang normal pada dasarnya hanya ingin dicintai oleh
tuannya dan dia akan dengan suka cita melakukan apa yang sang tuan inginkan demi cinta. Satu hal yang
perlu diingat di sini adalah perbedaan pengertian 'sayang' antara anjing dan manusia, namun hal ini
akan terlalu luas jika dibahas pada artikel ini. Oleh karena itu pembahasan mengenai perbedaan
terminologi antara 'sayang' menurut pengertian anjing dan 'sayang' menurut pengertian manusia akan
dibahas lebih lanjut dalam artikel lain.
Positive Training adalah teknik melatih dengan menggunakan sifat dasar ini. Pada dasarnya teknik
pelatihan anjing dapat dibagi menjadi 4 kuadran sebagai berikut:
Kuadran Pertama berisi Motivasi Positif, kuadran kedua berisi Motivasi Negatif, kuadran ketiga berisi
Hukuman Positif, dan kuadran keempat berisi Hukuman Negatif. Motivasi Positif (M+) adalah
memberikan hadiah positif kepada anjing karena perilaku yang dia lakukan yang membuat kita senang.
Contoh konkretnya adalah ketika kita memberikan sepotong keju kepada anjing kita ketika dia duduk
dengan tenang, maka kemungkinan besar dia akan lebih sering duduk dengan tenang di waktu yang
akan datang. Perilaku yang diberikan hadiah positif seperti ini akan diingat anjing dan dia akan secara
insting mengulanginya, karena anjing akan berpikir, "Hey, saya cuma duduk dan saya diberikan keju!
Mudah sekali!"
Motivasi Negatif (M-) adalah memberikan hadiah negatif kepada anjing karena perilaku yang dia lakukan
yang membuat kita senang. Contoh konkretnya adalah misalnya anjing dipasangi kalung rantai yang
menyakitkan dan ketika dia duduk dengan manis kita akan mengendurkannya sehingga anjing tidak
kesakitan lagi. Teknik ini sangat berpotensi membuat anjing menjadi trauma terhadap kita dan terutama
terhadap sebuah sesi latihan. Anjing akan berpikir, "Saya harus segera duduk, kalau tidak tuanku ini akan
menyiksa saya"
Apakah anda ingin anjing anda berpikir anda seorang penyiksa?
Hukuman Positif (H+) adalah melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi anjing untuk
mengurangi perilaku yang jelek. Misalnya ketika anjing kencing di atas karpet kesayangan dan kita
memukul keras-keras pantatnya. Banyak kontroversi di kuadran ini. Banyak pakar anjing mengatakan
bahwa jika hukuman kita tidak menyakiti anjing maka tidak bisa dikategorikan dalam kuadran ini. Lalu
saya ingin bertanya, apakah kita bisa benar-benar tahu perasaan seekor anjing? Mari kita analogikan
secara sederhana: Anda adalah anak kecil yang sangat kebelet ingin pipis, anda lihat sebuah tempat
yang nyaman di pojok sebuah ruangan yang lantainya berbulu. Anda pikir, ah jika saya pipis di sana maka
air kencing saya akan segera hilang diserap bulu-bulu itu. Maka anda pun pipis di situ. Tiba-tiba Ibu anda
datang dan memukul anda dengan menjerit-jerit dalam bahasa yang tidak anda mengerti. Kira-kira,
bagaimanakah perasaan anda? Ketakutan? Itulah apa yang dirasakan anjing anda ketika anda memukul
pantatnya atau bahkan hanya sekedar memakinya ketika anda melihatnya buang air sembarangan.
Hukuman Negatif (H-) adalah menarik apa yang dirasakan nyaman oleh anjing karena perilakunya yang
tidak sesuai dengan keinginan kita. Anda tentu masih ingat bahwa anjing merasa paling bahagia jika
berada di dekat kita dan disayang. Misalnya anjing anda sedang duduk di depan anda dan dia menjilati
tangan anda. Anda tidak suka dan memutuskan untuk pergi ke ruangan lain meninggalkan anjing anda
sendirian. Ini adalah bentuk H-, karena anda menarik apa yang dirasakan nyaman oleh anjing anda
(berada dekat dengan makhluk yang disayanginya: anda) ketika dia melakukan apa yang anda tidak suka
(menjilati tangan anda).
(H+) dan (M-) adalah dasar dari teknik latihan tradisional yang kejam dan sudah tidak layak dipraktekkan
lagi. (H-) dan (M+) adalah dasar dari positive training yang ingin saya jabarkan lebih lanjut di bawah ini.
Dalam Positive Training, jika anda membuat kesalahan, anjing anda mungkin akan lebih lambat dalam
belajar hal-hal baru, namun anda tidak akan membuat anjing anda takut terhadap anda dan yang pasti
tidak akan kesakitan. Sakit dan takut adalah efek bawaan pada teknik pelatihan tradisional yang
membuat anjing dan pelatihnya stres.
Satu hal yang perlu diingat adalah teknik melatih anda akan sulit dirubah begitu anda sudah mulai
melatih dengan satu teknik yang anda pilih. Jika anda misalnya mengajak anjing anda jalan dengan
senantiasa menarik dia, bahkan menyeret, kemungkinan besar sampai dia sudah tua pun anda masih
harus menyeret dia agar mau jalan di samping anda. Hal ini tidak terjadi jika anda melatih anjing anda
agar mau berjalan di samping anda dengan patuh dan tidak menarik dengan memberikan makanan kecil
ketika dia berjalan di samping anda.
Jadi pada akhirnya, tentukan lah metode yang paling cocok untuk anda dan anjing anda. Namun
ingatlah, siapa pun tidak akan suka merasa takut dan kesakitan, demikian pula anjing. Tidak ada pula
seorang pun yang mau melakukan sesuatu demi orang yang menyakiti dan membuat kita takut (dalam
jangka panjang), demikian pula anjing. Semua orang akan berontak jika merasa mampu mengatasi orang
yang membuat kita takut dan sakit dan melakukan pembalasan, demikian pula anjing. (Bayangkan anjing
anda menggigit anak anda hanyakarena dia ingin membalas anda namun takut terhadap anda... Ini
kejadian nyata yang berawal dari teknik pelatihan yang salah).
Namun tanyakanlah apa yang anda mau lakukan untuk orang yang menyayangi anda? Anda pasti
bersedia melakukan hampir segalanya, tanpa imbalan. Demikian pula anjing anda mau melakukan
segalanya demi anda jika anda menyayanginya dengan benar...
Love your dog, love your self!