21
MAKALAH ANATOMI DAN MORFOLOGI AKAR Disususun Oleh Kelompok : 11 Prodi : D3 FARMASI Tingkat/Semester : 1 / 1 Nama Anggota : 1. Endah Kusumawati (30314056) 2. Estu Husna Ardini (30314042) 3. Heny Kusumawati (30314057) 4. Nilamatul Dyna Nurlatri (30314078) 5. Piere Ristika Mala (30314062) 6. Riski Septya Pratiwi (30314072) 7. Tilawatur Rifqi (30314019) 8. Sri Aning (30314036) FAKULTAS FARMASI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI 2014

ANMORFIS AKAR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah tentang akar

Citation preview

MAKALAHANATOMI DAN MORFOLOGI AKAR

Disususun OlehKelompok:11Prodi:D3 FARMASITingkat/Semester:1 / 1Nama Anggota:1. Endah Kusumawati(30314056)2. Estu Husna Ardini(30314042)3. Heny Kusumawati(30314057)4. Nilamatul Dyna Nurlatri(30314078)5. Piere Ristika Mala(30314062)6. Riski Septya Pratiwi(30314072)7. Tilawatur Rifqi(30314019)8. Sri Aning(30314036)

FAKULTAS FARMASIINSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI2014

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb.Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Anatomi dan Morfologi Akar ini tepat pada waktunya.Dalam penulisan dan penyusunannya kami tidak mengalami kendala yang berarti. Tentu saja hal ini tidak lepas dari adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :1. Ibu Dwi Afrina Santi, S.Pd, selaku dosen pembimbing.1. Teman-teman D3 Farmasi Tingkat I Semester I1. Serta seluruh pihak yang turut berperan hingga terselesaikannya laporan ini dengan baik.Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan dimasa yang akan datang.Akhir kata kami ucapkan selamat membaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya para mahasiswa IIK dan masyarakat pada umumnya.Wassalamualaikum Wr.Wb.

Kediri, 15 Maret 2015

Penulis

BAB I. PENDAHULUAN

2. PENGERTIAN AKARAsal akar adalah dari akar lembaga (radix), yaitu bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti bumikormus. Menurut kamus besar bahasa indonesia akar adalah bagian tumbuhan yang biasanya tertanam di dalam tanah sebagai penguat dan pengisap air serta zat makanan.PadaDikotil,akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. Pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi olehtudung akar atau kaliptra,yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakankolumela.

2. SIFAT AKAR Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkanudaradancahaya Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.

2. FUNGSI AKAR Sebagai penyokong batang tumbuhanAkar merupakann tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah. Akar yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan dapat bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.

Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah dengan menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh memanjang menuju sumber yang banyak mengandung air.

Sebagai penyimpan makanan cadangan.Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan wortel, akar digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut akan membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan. Makanan cadangan ini digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika kesulitan mencari sumber makanan.

Sebagai alat pernapasanPada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan. Hal ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam tanah.

Sebagai alat perkembangbiakan. Pada tumbuhan tertentu, seperti mikoriza, tumbuhan sejenis jamur ini menginfeksi ujung akarnya untuk berkembangbiak secara vegetatif.

2. JENIS AKARBerdasarkan siatem perakarannya, akar tumbuhan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:a. Akar serabutAkar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok.

b. Akar tunggangAkar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya, kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo. Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain, akar isap, contohnya akar benalu; akar tunjang, contohnya akar pandan; akar lekat, contohnya akar sirih; akar gantung, contohnya akar pohon beringin; akar napas, contohnya akar pohon kayu api.

c. Akar adventifMerupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (cangkokan).Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari permukaan tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada bagian yang tidak semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitious. Akar liar berfungsi sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi. Sebagai contoh ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.

Selain jenis akar diatas, akar juga dibedakan berdasarkan sifat dan fungsinya, antara lain:a. Akar napasAkar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia,Soneratia) berguna sebagai penyerap air dan untuk melakukan fotosintesis.

b. Akar gantungAkar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhanepifitAnggrek. Yaitu untuk memudahkan tumbuhan epifit menempel pada inangnya, dan juga sebagai tempat fotosintesis.

c. Akar banirAkar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik. Yaitu sebagai pengkokoh berdirinya suatu pohon. Biasanya pohon yang memiliki akar banir adalah pohon besar.

d. Akar penghisapAkar ini terdapat pada tumbuhan jenisparasitsepertibenalu. Berguna sebagai alat penghisap dari tumbuhan seperti benalu terhadap inang yang ditumpanginya.

BAB II.PEMBAHASAN

3. STRUKTUR ANATOMI AKAR

Secara anatomi ( dipotong melintang ) Struktur dan jaringan penyusun akar tumbuhan adalah sebagai berikut :a. EpidermisJaringan epidermis akar merupakan lapisan yang hanya terdiri dari satu lapisan sel. Keadaan sel-sel yang menyusun epidermis akar sangat rapat, tetapi karena dinding sel epidermisnya tipis, akar mudah ditembus oleh air. Air dan garam-garam mineral yang terlarut di dalamnya masuk pertama kali melalui rambut-rambut akar, bagian di antara epidermis akar, atau melalui dinding sel epidermis akar itu sendiri. Rambut akar merupakan hasil dari penonjolan epidermis yang arahnya ke luar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini maka permukaan dinding sel akan semakin bertambah luas, sehingga proses penyerapan air akan lebih efisien. Jaringan epidermis pada akar tumbuhan tidak mengandung kutikula. Pada tanaman anggrek terdapat akar yang disebut akar gantung (akar udara). Akar udara ini dapat berkembang menjadi velamen, yaitu jaringan yang hanya terdiri atas beberapa lapis sel.b. KorteksKorteks adalah bagian dalam akar yang tersusun oleh berbagai sel yang membentuk beberapa lapisan. Pada korteks ini terdapat jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Korteks tersusun oleh sel-sel yang susunannya longgar, yang menghasilkan ruang di antara sel-selnya disebut rongga antarsel. Rongga antarsel bermanfaat untuk proses pertukaran gas. Dinding-dinding sel pembentuk korteks keadaannya tipis, hal ini memberikan kelancaran pada proses pertukaran gas. Di samping itu, di dalam sel korteks kadang-kadang terdapat butir-butir zat tepung.c. EndodermisEndodermis merupakan bagian dari jaringan akar yang terdiri atas satu lapisan sel. Pada arah radial dan transversal lapisan dinding sel endodermis terdapat penebalan yang dihasilkan dari endapan zat yang disebut suberin. Zat suberin (gabus) memiliki sifat kedap air (tidak dapat ditembus). Penebalan pada dinding sel jaringan endodermis tampak berupa titik-titik yang disebut titik caspary. Deretan titik caspary selanjutnya membentuk pita caspary. Penebalan oleh lapisan gabus menyebabkan dinding selnya sukar untuk dilalui air, sedangkan air harus melalui lapisan endodermis agar mencapai silinder pusat. Oleh karena itu, air mengambil jalan lain, yaitu melalui lapisan endodermis yang dindingnya tidak mengalami penebalan. Sel-sel endodermis yang dinding selnya tidak mengalami penebalan ini disebut sel penerus. Dengan adanya sel penerus, air dapat mencapai silinder pusat tanpa harus mengalami hambatan lain. Dilihat dari letaknya, endodermis memiliki peranan untuk lewatnya air yang mengandung unsur hara dari korteks menuju silinder pusat. Oleh karena itu, endodermis memiliki bentuk dan susunan sel yang khas.d. Stele (silinder pusat)Silinder pusat terbentuk oleh berkas-berkas pengangkut dan beberapa jaringan lain. Berkas pengangkut yang membentuk silinder pusat, yaitu xilem, floem, dan perisikel. Letak xilem dan floem pada silinder pusat tumbuhan monokotil berselingan tersusun secara teratur sehingga membentuk jari-jari atau radial (berbentuk lingkaran). Pada tumbuhan dikotil, xilemnya terletak di pusat akar dan floemnya mengelilingi xilem. Oleh karena itulah, lapisan ini disebut silinder pusat. Pada tumbuhan dikotil, di antara xilem dan floemnya terdapat lapisan kambium. Fungsi lapisan kambium ke arah luar yaitu untuk membentuk bagian kulit, sedangkan ke arah dalam untuk membentuk bagian kayu. Selain ke empat lapisan akar di atas, pada lapisan terluar dari akar, yaitu di lapisan terluar silinder pusat, juga terdapat perisikel atau perikambium. Perisikel ini merupakan jaringan khusus yang berfungsi untuk membentuk percabangan pada akar.

3. STRUKTUR MORFOLOGI AKAR

Secara morfologis ( dipotong membujur )Struktur dan Jaringan akar terdiri atas: a. Leher akar atau pangkal akar (collum)Leher akar yaitu bagian yang bersambungan langsung dengan batang.b. Ujung akar (apex radicis)Ujung akar adalah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih mengadakan pertumbuhan.c. Batang akar (corpus radicis)Batang akar adalah bagian akar yang terdapat di antara leher akar dan ujungnya.d. Cabang-cabang akar (radix lateralis)Cabang akar adalah bagian akar yang keluar dari akar pokoknya dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.e. Serabut akar (fibrilla radicalis)Serabut akar adalah cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.f. Rambut akar atau bulu akar (pilus radicalis)Rambut akar terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara butiran tanah. Selain itu, rambut akar juga berfungsi menyerap air dari dalam tanah.g. Tudung akar (calyptra), Tudung akar adalah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda.

3. PERBEDAAN STRUKTUR ANATOMI DAN MORFOLOGI AKAR TUMBUHAN DIKOTIL DAN MONOKOTIL

Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda. Namun struktur morfologi keduanya adalah sama yaitu terdapatnya pangkal akar, rambur akar, serabut akar, batang akar, tudung akar, ujung akar, dan cabang akar. Berikut adalah tabel perbedaan struktur anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil.PembedaDikotilMonokotil

Batas ujung akar dan kaliptraTidak jelasJelas

Susunan perisikelTerdiri dari satu lapis sel sajaTerdiri dari beberapa lapis sel

EmpulurTidak mempunyai empulur/ empulurnya sempitMempunyai empulur yang luas sebagai pusat akar

KambiumMempunyai kambiumTidak mempunyai kambium

Jumlah lengan protoxilemjumlah antara 2-6Jumlah banyak (lebih dari 12)

Letak xylem dan floemLetak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas)Letak xilem dan floem berselang-seling

BAB III. PENUTUP

KESIMPULAN :a. Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), yaitu bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti bumikormusb. Akar berfungsi sebagai penyokong batang tumbuhan, Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar, Sebagai penyimpan makanan cadangan, Sebagai alat pernapasan pada tanaman tertentu, ebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan tertentu.c. Berdasarkan system perakarannya akar dibagi menjadi dua jenis, yaitu akar tunggang, akar serabut dan akar adventif.d. Berdasarkan sifat dan fungsinya akar dibagi menjadi 4 yaitu, Akar napas, akar gantung, akar banir dan akar penghisap.e. Secara morfologi (dipotong membujur) struktur akar terdiri atas leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra).f. Struktur dan jaringan penyusun akar secara anatomi (dipotong melintang) terdiri dari epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat/stele.g. Struktur anatomi tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda namun struktur morfologinya sama.

Daftar Pustaka

Rajieb, Ahmad. 2013. Jenis Dan Struktur Akar. Diakses pada Senin, 11 Maret 2013, dari http://utakatikituk.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-struktur-akar.html

Sridianti.2014.Struktur Fungsi Akar Tumbuhan. Diakses pada 9 September 2014 pukul 04.55, dari http://www.sridianti.com/struktur-fungsi-akar-tumbuhan.html

Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.

Wan, lucky.2012. Morfologi akar. Diakses pada selasa, 07 februari 2012, dari http://surobio.blogspot.com/2012/02/akar-root.html