15
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sebelum membahas mengenai metode gravitasi, maka perlu dipahami terlebih dahulu apa arti dari gravitasi itu sendiri. Gravitasi adalah gaya tarik antar partikel yang memiliki nilai massa Metode gravitasi adalah satu dari beberapa metode dalam geofisika yang biasa digunakan dalam melakukan suatu eksplorasi. Fungsi metode ini adalah untuk menghitung ragam medan gravitasi bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan densitas antar batuan. Dalam penerapannya, metode ini mengamati perbedaan antara nilai medan gravitasi di suatu titik dengan suatu titik lainya sehingga apabila ada suatu zona massa dibawah permukaan bumi maka akan memberikan gangguan terhadap medan gravitasi. Gangguan terhadap medan gravitasi inilah yang dinamakan dengan anomali gravitasi yang kemudian diukur dan dianalisa untuk mengetahui apa yang dibawah permukaan tersebut. Pada laporan ini membahas tentang Anomali Bouguer Lengkap (ABL). ABL adalah nilai anomali bouguer yang didapat dengan mengkoreksi nilai anomali bouguer sederhana terhadap medan baik darat maupun laut. 1

Anomali Bouguer Lengkap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan tentag ABL

Citation preview

Page 1: Anomali Bouguer Lengkap

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sebelum membahas mengenai metode gravitasi, maka perlu dipahami terlebih

dahulu apa arti dari gravitasi itu sendiri. Gravitasi adalah gaya tarik antar partikel

yang memiliki nilai massa

Metode gravitasi adalah satu dari beberapa metode dalam geofisika yang biasa

digunakan dalam melakukan suatu eksplorasi. Fungsi metode ini adalah untuk

menghitung ragam medan gravitasi bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan

densitas antar batuan. Dalam penerapannya, metode ini mengamati perbedaan antara

nilai medan gravitasi di suatu titik dengan suatu titik lainya sehingga apabila ada

suatu zona massa dibawah permukaan bumi maka akan memberikan gangguan

terhadap medan gravitasi. Gangguan terhadap medan gravitasi inilah yang dinamakan

dengan anomali gravitasi yang kemudian diukur dan dianalisa untuk mengetahui apa

yang dibawah permukaan tersebut.

Pada laporan ini membahas tentang Anomali Bouguer Lengkap (ABL). ABL

adalah nilai anomali bouguer yang didapat dengan mengkoreksi nilai anomali

bouguer sederhana terhadap medan baik darat maupun laut.

I.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari praktikum pengolahan data ABL ini adalah untuk memahami

konsep dan melakukan pengolahan sesuai dengan prosedur yang ada. Selain itu

tujuan dari praktikum acara ABL ini adalah untuk mendapatkan nilai ABL yang

didapatkan dari koreksi darat dan juga koreksi medan marine yang kemudian diolah

untuk menjadi sebuah peta ABL.

1

Page 2: Anomali Bouguer Lengkap

2

Page 3: Anomali Bouguer Lengkap

3

Page 4: Anomali Bouguer Lengkap

4

Page 5: Anomali Bouguer Lengkap

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

III.1. Diagram Alir Pengolahan Data

v

Gambar III.1 Diagram Alir Penelitian

5

Koreksi medan darat

Kesimpulan

Seles

Data Sintetik

Peta ABL

Surfer

Koreksi Medan

ABL

Mula

Koreksi medan marine

Gravy900 MicroDem Topex.usdc.edu

Rockwork

Gravy3600

Page 6: Anomali Bouguer Lengkap

III.2 Pembahasan Diagram Alir Pengolahan Data

Pengolahan data ABL adalah lanjutan dari pengolahan data ABS

dimana nilai data sintetik nya adalah sama jika dibandingkan dengan

data ABS

Yang pertama harus dilakukan adalah mendapatkan koordinat sayatan

daerah observasi dan menghitung nilai anomaly medan darat nya

menggunakan gravy900.

Dalam pengolahan menggunakan gravy900 ini memerlukan data

dalam bentuk notepad (.TXT) dimana nilai Z, Y dan Z nya sudah

dipisah menjadi beberapa folder untuk kepentingan pengolahan data.

Setelah dilakukan pengukuran koreksi medan darat, dilakukan pula

koreksi medan laut dimana nilai Z dari data didapatkan melalui

pemrosesan koordinat melalui website khusus yang kemudian nantinya

nilai yang didapatkan diolah kembali menggunakan software

gravy3600 untuk mendapatkan nilai koreksi medan laut nya.

Dilakukan pengolahan data koreksi medan laut dan juga darat untuk

mendapatka nilai koreksi medan yang sebenarnya dengan

mempertimbangkan nilai densitas rata-rata medan sekitarnya.

NIlai ABL didapatkan setelah koreksi medan keseluruhan didapatkan

dan kemudian diolah menggunakan surfer untuk mendapatkan suatu

peta ABL daerah observasi.

Melakukan interpretasi data dengan mengkorelasikan peta ABL

dengan peta geologi daerah observasi.

6

Page 7: Anomali Bouguer Lengkap

7

Page 8: Anomali Bouguer Lengkap

IV.2 PetaAnomali BouguerLengkap

8

Page 9: Anomali Bouguer Lengkap

Gambar IV.1Peta Anomali Bouguer Lengkap

Dengan mengacu pada peta ABL diatas, nilai ABL tertinggi pada daerah penelitian

adalah senilai 87 mGal dan nilai ABL terendah pada daerah penelitian ini adalah senilai 60

mGal. Untuk nilai ABL pada line 9 sendiri terdapat 3 gradasi warna yang masing-masing

9

Page 10: Anomali Bouguer Lengkap

mewakili nilai ABL tersendiri. Untuk warna-warna yang terdapat pada line 9 sendiri adalah

warna merah, kuning dan juga hijau. Untuk warna merah mewakili nilai 82 mGal – 86 mGal,

untuk warna kuning mewakili nilai 76 mGal – 81 mGal dan untuk warna hijau mewakili nilai

73 mGal – 75 mGal. Untuk gradasi nilai ABL pada line 9 sendiri adalah bahwa pada daerah

sisi utara dari line 9 memiliki nilai ABL tertinggi senilai 86 mGal dan pada daerah selatan

emiliki nilai ABL terendah dengan nilai 73 mGal.

Untuk gambaran keseluruhan peta ABL diatas adalah bahwa pada sisi utara di

dominasi oleh warna merah dan semakin kearah selatan, warna nya semakn berubah menjadi

ungu. Warna merah pada sisi utara dengan range 87 mGal hingga 77 mGal mengindikasikan

adanya intrusi batuan beku di daerah tersebut, kemudian untuk daerah tengah dari peta

didominasi oleh warna hijau dengan range 69 mGal – 76 mGal yang menunjukkan adanya

persebaran batuan sedimen dan untuk daerah selatan memiliki warna biru hingga ungu

dengan range 60 mGal – 69 mGal menunjukkan bahwa daerah tersebut didominasi oleh soil.

BAB V

PENUTUP

10

Page 11: Anomali Bouguer Lengkap

V.1. Kesimpulan

Metoda gravitasi adalah suatu metoda eksplorasi yang mengukuran

medan gravitasi pada kelompok-kelompok titik pada lokasi yang berbeda dalam suatu

area tertentu. Tujuan dari eksplorasi ini adalah untuk mengasosiakan variasi dari

perbedaan distribusi rapat massa dan juga jenis batuan.

1. Nilai ABL tertinggi pada daerah penelitian adalah senilai 87 mGal dan nilai ABL

terendah pada daerah penelitian ini adalah senilai 60 mGal

2. Nilai ABL pada line 9, terdapat 3 gradasi warna yang masing-masing mewakili

nilai ABL tersendiri. Untuk warna-warna yang terdapat pada line 9 sendiri adalah

warna merah, kuning dan juga hijau. Untuk warna merah mewakili nilai 86 – 82

mGal, untuk warna kuning mewakili nilai 81 – 76 mGal dan untuk warna hijau

mewakili nilai 75 – 73 mGal. Untuk gradasi nilai ABL pada line 9 sendiri adalah

bahwa pada daerah sisi utara dari line 9 memiliki nilai ABL tertinggi senilai 86

mGal dan pada daerah selatan memiliki nilai ABL terendah dengan nilai 73 mGal.

3. Deskripsi keseluruhan peta ABL adalah bahwa pada sisi utara di dominasi oleh

warna merah dan semakin kearah selatan, warna nya semakn berubah menjadi

ungu. Warna merah pada sisi utara dengan range 87 mGal hingga 77 mGal

mengindikasikan adanya intrusi batuan beku di daerah tersebut, kemudian untuk

daerah tengah dari peta didominasi oleh warna hijau dengan range 69 mGal – 76

mGal yang menunjukkan adanya persebaran batuan sedimen dan untuk daerah

selatan memiliki warna biru hingga ungu dengan range 60 mGal – 69 mGal

menunjukkan bahwa daerah tersebut didominasi oleh soil.

V.2. Saran

Dalam melakukan pengajaran dalam acara kelas diharapkan dapat

diefisiensian supaya dalam pengerjaan software dapat lebih mudah dan lebih jelas.

11