6
1 Laporan Persiapan Perjalanan perintisan jalur baru Gn. Argopuro Oleh Deko, Dewi, dan Astri 1. Pembuatan Proposal Proposal dibuat sebagai acuan konsep kegiatan. Selain sebagai pengantar permohonan perijinan, proposal juga dibuat sebagai pengantar permohonan bantuan dana maupun kerja sama dengan pihak lain. Dalam pembuatannya tim membagi proposal dalam beberapa bentuk yang disesuaikan dengan penerima proposal. Dalam proses pembuatan proposal tim melakukan diskusi dan konsultasi dengan pembimbing. 2. Pengurusan Perijinan Dalam pengurusan perijinan eksternal, tim bekerja sama dengan MAHAPENA untuk menyampaikan perijinan kepada pihak BKSDA dan PT Ledokombo sehingga tim cukup konfirmasi ulang. Untuk perijinan internal, perijinan ditujukan kepada Dewan Pengurus, orang tua dan Rektorat Unpad. Berkenaan dengan pemberitahuan, tim melakukan pemberitahuan kepada pihak Puskesmas Rambipuji dan Krucil, Rumah Sakit Subandi Jember dan kepolisian sektor Jember. 3. Program-Program Penting Program Materi disusun oleh tim bersama dengan pembimbing, materi disesuaikan dengan kapasitas yang diperlukan untuk melakukan perjalanan perintisan jalur dan pendakian. Materi diberikan oleh anggota luar biasa PMPA PALAWA UNPAD yang kompeten dengan materi tersebut. Khusus untuk materi komunikasi lapangan tim peroleh melalui latihan gabungan komunikasi lapangan. Begitu pula dengan materi survival, sebagian anggota tim memperoleh materi survival dengan mengikuti All things are possible for those who believe... petzl PALAWA UNPAD Desember 2007

Argopuro: serangkaian persiapan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

catatan persiapan perjalanan

Citation preview

Page 1: Argopuro: serangkaian persiapan

1

Laporan Persiapan Perjalanan perintisan jalur baru Gn. ArgopuroOleh Deko, Dewi, dan Astri

1. Pembuatan Proposal Proposal dibuat sebagai acuan konsep kegiatan. Selain sebagai pengantar permohonan perijinan, proposal juga dibuat sebagai pengantar permohonan bantuan dana maupun kerja sama dengan pihak lain. Dalam pembuatannya tim membagi proposal dalam beberapa bentuk yang disesuaikan dengan penerima proposal. Dalam proses pembuatan proposal tim melakukan diskusi dan konsultasi dengan pembimbing.

2. Pengurusan Perijinan Dalam pengurusan perijinan eksternal, tim bekerja sama dengan MAHAPENA untuk menyampaikan perijinan kepada pihak BKSDA dan PT Ledokombo sehingga tim cukup konfirmasi ulang. Untuk perijinan internal, perijinan ditujukan kepada Dewan

Pengurus, orang tua dan Rektorat Unpad. Berkenaan dengan pemberitahuan, tim melakukan pemberitahuan kepada pihak Puskesmas Rambipuji dan Krucil, Rumah Sakit Subandi Jember dan kepolisian sektor Jember. 3. Program-Program PentingProgram Materi disusun oleh tim bersama dengan pembimbing, materi disesuaikan dengan kapasitas yang diperlukan untuk melakukan perjalanan perintisan jalur dan pendakian. Materi diberikan oleh anggota luar biasa PMPA PALAWA UNPAD yang kompeten dengan materi tersebut. Khusus untuk materi komunikasi lapangan tim peroleh melalui latihan gabungan komunikasi lapangan. Begitu pula dengan materi survival, sebagian anggota tim memperoleh materi survival dengan mengikuti

All things are possible for those who believe...

petzl

PALAWA UNPADD

esem

ber

200

7

Page 2: Argopuro: serangkaian persiapan

2

“Kartini Jungle Survival Basic Course 2007” yang diadakan oleh Yayasan Survival Indonesia. Program latihan fisik disusun oleh tim bersama dengan pembimbing. Dalam pelaksanaannya program latihan beberapa kali disesuaikan dengan rangkaian proses perjalanan dan kegiatan PMPA PALAWA UNPAD secara integral. Untuk pelatihan fisik difokuskan pada bina jasmani untuk menjaga stamina dan kebugaran. Untuk pelatihan mental menghadapi medan gunung hutan dan berbagai resikonya, tim melakukan simulasi perintisan dan pendakian ke Puntjak Eurad, mengikuti latihan bersama komunikasi lapangan, dan Kartini Jungle Survival Basic Course” sebagai bekal melakukan perjalanan perjalanan ini. 4. Kalkulasi Pendanaan Pendanaan dikalkulasikan dengan estimasi dana yang digunakan untuk prapelaksanaan, pelaksanaan dan pascapelaksanaan. Perolehan dana didapat dari hasil swadaya tim, Pemda Jawa Barat, Rektorat Unpad, dan Dewan Pengurus XX PMPA PALAWA UNPAD, serta donasi Anggota Luar Biasa. 5. Pengadaan Logistik Untuk pengadaan logistik tim melakukan penyusunan logistik apa saja yang diperlukan sesuai dengan rencana waktu perintisan jalur dan pendakian ditambah dengan pengadaan logistik cadangan makanan untuk 3 hari, kemudian membeli keperluan logistik tersebut. Logistik makanan yang tidak bertahan lama dibeli oleh tim di Indomaret yang lokasinya berdekatan dengan Fakultas Ekonomi Universitas Jember. 6. Dokumentasi Kegiatan perintisan jalur dan pendakian Gunung A r g o p u r o d i d o k u m e n t a s i k a n d e n g a n menggunakan kamera manual dengan roll film sebanyak 6 buah dan kamera digital dengan kapasitas memori 1 Gigabyte. Untuk pendokumentasian cerita rakyat digunakan recorder. Dalam pendokumentasiannya sendiri dilakukan oleh anggota tim yang pada waktu perintisan jalur dan pendakian bertugas sebagai pemasang string tag perjalanan-perjalanan. Hasil

dari dokumentasi bentuk foto akan dicetak dan dikumpulkan dalam satu album untuk arsip foto perhimpunan atau dokumentasi perjalanan Gunung Argopuro 2007. 7. Jalur Komunikasi dan Evakuasi Komunikasi dilakukan dengan menggunakan telephone, handphone, handy talkie, dan SSB ( single sign band). MAHAPENA sebagai stasion relay atau penerus informasi. Untuk penggunaan SSB ini tidak maksimal dikarenakan waktu pemasangan yang tidak tepat. Menurut informasi yang tim peroleh untuk pemasangan SSB yang tepat itu adalah pada waktu pertengahan hari, sedangkan waktu pemasangan SSB pada waktu perintisan jalur dan pendakian dilakukan pada waktu pagi dan sore hari sesuai dengan rencana yang dibuat dengan MAHAPENA. Karena itu untuk komunikasi dengan sekretariat dilakukan melalui handphone dengan fasilitas SMS sampai pada ketinggian 2215 mdpl karena keterbatasan signal. Untuk selanjutnya komunikasi hanya menggunakan handy talkie dengan BASECOM MAHAPENA dan informasi mengenai tim ke sekretariat PMPA PALAWA UNPAD disampaikan oleh MAHAPENA. Jalur evakuasi terbagi dua, yaitu menggunakan jalur perintisan dan jalur konvensional. Evakuasi menggunakan jalur perintisan apabila tim mengalami cedera di daerah lintasan dari titik awal sampai pada karvak 83.14. Estimasi waktu untuk mencapai balai kesehatan di Desa Badean berupa mantri dan Puskesmas Rambi Puji yang jaraknya 10 km dapat ditempuh sekitar 2 hari. Apabila tim mengalami cedera di daerah lintasan dari karvak 83.14 sampai daerah lintasan ke Puncak Argopuro maka evakuasi menggunakan jalur konven-sional, yaitu jalur Bermi. Untuk puskesmas terdekat yang berada di kecamatan Krucil membutuhkan waktu 1.5 hari dengan berjalan kaki normal. Sehingga j ika diperhitungkan dengan membawa korban cedera bisa memakan waktu 2 hari bahkan bisa lebih. Tetapi untuk memaksimalkan proses evakuasi ini tim akan sangat dibantu dengan sistem komunikasi yang digunakan dalam perjalanan ini.

berdiri kokoh di puncak bukit hijautakgoyah diguncang badai

Himne Palawa Unpad

PALA

WA

UNPA

D D

esem

ber

200

7

Page 3: Argopuro: serangkaian persiapan

3

Persiapan Perjalanan: mutlak

1. Persiapan Proposal Dalam pembuatan proposal, tim memperoleh data pendukung melalui laporan perjalanan terdahulu, internet, buku-buku yang relevan, dan perhimpunan lain yang pernah berkegiatan di daerah tersebut. Proposal perjalanan ini dibuat oleh seluruh anggota tim dengan pembagian tugas yang telah disepakati sebelumnya dan dibantu serta diarahkan oleh pembimbing. 2. Persiapan Perijinan Untuk perijinan dari Dewan Pengurus PMPA PALAWA UNPAD, tim harus membuat proposal per ja lanan dan mengikuti sidang proposal perjalanan. Untuk perijinan ke rektorat tim membuat proposal kegiatan. Selain itu dibuat pula perijinan kepada orang tua dari anggota tim. Perijinan eksternal diajukan kepada BKSDA Jawa Timur, PTP12, PT Ledokombo dan Kepolisian Resort Jember. Untuk yang bersifat pemberitahuan diajukan kepada pemerintahan Desa Badean, Desa Bremi, Puskesmas Rambi puji, Puskesmas Bremi, Rumah Sakit Subandi Jember. Untuk menyampaikan surat-surat baik ijin maupun pemberitahuan kepada badan maupun instansi yang berada di luar Bandung kami memohon bantuan MAHAPENA.

3. Materi, Program Latihan fisik dan Mental Dalam melaksanakan kegiatan perintisan jalur dan pendakian Gunung Argopuro, tim membutuhkan penguasaan materi yang baik terutama berkaitan dengan materi gunung hutan dan materi-materi pendukung lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tim memohon bantuan kepada anggota luar biasa dan anggota biasa serta pihak luar yang berkompeten di bidangnya. Untuk itu dibuat rencana materi yang dibutuhkan dan jadwal pelaksanaan materi sebagai acuan pelaksanan penerimaan materi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran VI (Tabel Absensi Bimbingan Materi). Untuk persiapan kondisi fisik, tim melaksanakan program latihan fisik yang telah

dibuat sebelumnya. Selain itu tim juga menjaga kondisi tubuh dengan berusaha makan dan tidur teratur. Pelaksanaan binjas dilakukan pada siang hari pukul 14.00 Wib. untuk mendapatkan hasil yang maksimal karena suhu udara pada jam tersebut melatih tubuh untuk beradaptasi dengan suhu panas. Namun karena musim hujan yang belum berakhir berakhir pada jam tersebut sering kali turun hujan. Oleh karena itu, pelaksanaan binjas situasional. Untuk mendapatkan ketahanan dan kekuatan ekstra pada program binjas ditambah dengan pemanjatan papan panjat PMPA PALAWA UNPAD yang dilakukan sebelum binjas.

I Maecenas aliquampurus sodales mauris, eu vehicula

PALA

WA

UNPA

D D

esem

ber

200

7

“Kami percaya bahwa gesekan kaki dengan kerikil dan pasir jalanan; onak dan duri hutan; di bawah ancaman badai dan setapak yang hilang adalah jaminan seseorang tetap dapat berjalan tegap saat menghadapi tantangan kehidupan.Deko/ PLW24382127LM

Anggaran Dasar Pasal 3Perhimpunan ini berkedudukan di Universitas Padjadjaran Anggaran Rumah Tangga Pasal 241. PALAWA UNPAD2.PALAWA berasal dari nama aksara yang

merupakan aksara pertama di Indonesia3.UNPAD merupakan singkatan dari

Universitas Padjadjaran

Page 4: Argopuro: serangkaian persiapan

4

“Api tidak bisa dibuat dari bara mati, begitu pula antusiasme tidak bisa dinyalakan oleh orang yang tidak terbakar.”Dewi/PLW24382115LM

Sedangkan persiapan kondisi mental tim dilakukan melalui aktivitas bimbingan dengan pembimbing, pendalaman materi, serta simulasi. Melalui proses bimbingan, tim dapat saling bertukar pikiran baik mengenai hal teknis maupun managerial sehingga tim dapat lebih mempersiapkan mental dengan berbagai kemungkinan hal yang akan dihadapi. Oleh karena itu, telah dipersiapkan jadwal bimbingan dengan pembimbing yang diupayakan berjalan rutin. Untuk pendalaman materi, tim melakukannya dengan mendalami bersama materi-materi yang telah diterima dari pemateri serta berusaha mencari referensi yang terkait untuk menambah literasi pengetahuan akan materi

tersebut. Sebagai aplikasi dari pendalaman materi yang telah dilakukan maka tim melakukan simulasi perintisan jalur dan pendakian selama enam hari di wilayah gunung sekitar Bandung dan Sumedang, simulasi ini juga dimaksudkan untuk melatih mental tim agar terbiasa dengan gunung hutan sehingga waktu simulasi minimal setengah dari jumlah hari perintisan jalur dan pendakian. 4. Persiapan Pendanaan Kebutuhan dana yang perlu dipenuhi untuk kegiatan ini tidak cukup hanya dari kantong pribadi. Oleh karena itu tim membuat dan kemudian mengajukan proposal permohonan bantuan dana kepada pihak-

terukirlah sebuah namadari semangat yang membara

PALA

WA

UNPA

D D

esem

ber

200

7

Page 5: Argopuro: serangkaian persiapan

5

pihak yang dapat membantu pengadaan dana yang dibutuhkan. Proposal tersebut diajukan kepada: 1. Rektorat Universitas Padjadjaran 2. POMA Universitas Padjadjaran 3. Dewan Pengurus 4. IKA Universitas Padjadjaran 5. Pemerintah Daerah Jawa Barat 6. Yayasan PALAWA Indonesia 7. Pemerintah Daerah Sumedang 8. EIGER The Real Adventure Store 5. Persiapan Pengadaan Logistik Persiapan ini meliputi persiapan bahan makanan, perlengkapan tim dan perleng-kapan pribadi yang dibutuhkan selama 11 hari. Untuk peralatan dan perlengkapan dilengkapi maksimal satu minggu sebelum keberangkatan. Untuk alat-alat maupun perlengkapan yang dilengkapi dengan me-lakukan peminjaman dibuat surat peminjamannya. Pembelian makanan dila-kukan dua hari menjelang keberangkatan. Bahan makanan yang tidak tahan lama, pembeliannya dilakukan di toko yang berada di pasar terdekat yaitu pasar tra-disional 24 jam di lokasi sekitar sekretariat MAHAPENA Universitas Jember.

6. Persiapan Perintisan dan Pendakian Untuk persiapan yang dilakukan dalam perintisan jalur dan pendakian maka tim menyusun Rencana Operasi Harian yang berisi targetan harian. Targetan ini disusun berdasarkan ketinggian dan kondisi medan yang terbaca dari peta. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel Rencana Operasi Harian. 7. Persiapan Dokumentasi Peralatan dokumentasi yang kami siapkan berupa kamera saku seluloid dan kamera d i g i t a l . K r o n o l o g i s R O H a k a n didokumentasikan dan akan ikut melengkapi laporan tertulis. Untuk keleng-kapannya tim membeli roll film dan baterai.

“Persiapan yang baik menjadi indikator keberhasilan perjalanan yang akan kami lakukan. Karena itu kami benar-benar serius menyiapkan berbagai hal dan peralatan sebelum memulai langkah pertama menuju petualangan.”

Astri Yulianti/ PLW24382126LM

sejujurnya, inilah perjalanan pertama saya ke gunung, benar-benar ke sebuah gunungOleh Deko, Dewi, dan Astri

PALA

WA

UNPA

D D

esem

ber

200

7

warning: antisipasi bahaya objektif dan subjektif merupakan bagian dari persiapan yang harus benar-benar clear sebelum perjalanan.

HidayatPLW24382121DB

Page 6: Argopuro: serangkaian persiapan

6

8. Jalur Komunikasi dan Evakuasi Untuk persiapan jalur komunikasi tim melakukan konfirmasi stasiun relay kepada MAHAPENA; Mempersiapkan instalansi Single Sign Band di sekretariat PMPA PALAWA UNPAD; melakukan peminjaman Handy Talky (HT); membeli chip GSM Simpati; Membuat sistem pengaturan handphone dan membuat sistem pelaporan harian ke sekretariat serta mempelajari komunikasi lapangan melalui diskusi dan mentoring materi komunikasi lapangan bersama ahli mengenai seluk-beluk, trip dan trik membangun jaring komunikasi saat berada di medan operasional, dalam hal ini pendakian gunung. Untuk persiapan jalur evakuasi tim mengonfirmasi potensi SAR kepada MAHAPENA dan potensi SAR lain yang ada di sekitar wilayah Gunung Argopuro seperti masyarakat Desa

Badean dan Desa Bermi maupun perhimpunan yang sebelumnya terlibat dalam SAR Vincensius seperti MAPALSA IAIN Surabaya. Selain itu tim juga memperoleh materi medik darurat yang merupakan langkah awal saat melakukan pertolongan pertama sebelum dilakukannya evakuasi. Tim juga memberikan surat pemberitahuan kepada balai kesehatan terdekat termasuk puskesmas dan rumah sakit terdekat dengan tujuan untuk memohon bantuan pelayanan kesehatan jika sekiranya nanti terjadi kecelakaan saat sedang melakukan pendakian ke puncak Gunung Argopuro. Tindakan-tindakan preventif mutlak dilakukan dan pemeriksaan berkala sepanjang persiapan menjadi penting untuk menilai kesiapan kita.

bangkit dan menyaladi Universitas Padjadjaran

PALA

WA

UNPA

D D

esem

ber

200

7

Skill man: pendakian gunung dengan teknik perintis-an jalur baru mengharuskan pendaki untuk menguasai ilmu navrat, manajemen, fisik dan

mental yang tangguh.

Eman SulaimanPLW24382109GP

9. Aksessibilitas: Untuk mencapai titik awal Desa Badean ini ditempuh tim dengan menggunakan kendaraan umum berupa kereta api bisnis jurusan Surabaya yang berangkat dari Stasiun Hall Bandung. Setibanya di Surabaya, tim kembali menggunakan kereta api bisnis menuju Jember. Selain kereta api, tim juga menggunakan angkot atau biasa di

sebut LIN di wilayah Jawa Timur. Untuk menuju desa tim menggunakan angkutan desa yang ada. Informasi keberangkatan kereta api bisnis diperoleh tim sebelumnya melalui kantor bagian customer service di Stasiun HalI, informasi lain mengenai aksessibilitas diperoleh dari anggota MAHAPENA. Untuk selengkapnya dapat dilihat di tabel aksessibilitas (lampiran XII).