180
2013 Annual Report Build Your Success with Arwana

Arwana Citramulia AR-2013

Tags:

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Arwana Citramulia AR-2013

2013 Annual ReportBuild Your S

uccess with Arwana

Page 2: Arwana Citramulia AR-2013
Page 3: Arwana Citramulia AR-2013
Page 4: Arwana Citramulia AR-2013

Table of Content

Daftar Isi

Kinerja Perusahaan& Informasi SahamCompany Performance & Information of Shares

02 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

03 Grafik Pertumbuhan Graphs of Growth

05 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition

05 Kronologis Pencatatan Saham Shares Listing Chronology

06 Pergerakan Harga Saham Movement of Shares Price

07 Ikhtisar Transaksi Saham Share Transaction Overview

08 Kebijakan Dividen Dividend Policy

09 Pembayaran Dividen Dividen Dividend Payment

10 Laporan Komisaris Commissioner’s Report

12 Laporan Direksi Director’s Report

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

44 Konsep dan Landasan Concept and Principle

45 Penerapan Prinsip-prinsip Dasar Implementation of Basic Principles

46 Hubungan Mekanisme Internal dan Eksternal Link of Internal and External Mechanism

47 Rapat Umum Pemegang Saham Shareholders General Meeting

48 Dewan Komisaris Board of Commissioners

49 Dewan Direksi Board of Directors

50 Rapat Dekom dan Direksi BOC and BOD Meetings

51 Komite-komite Committees

58 Sekretaris Perseroan Corporate Secretary

59 Unit Audit Internal Corporate Internal Audit

60 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System

61 Manajemen Risiko Risk Management

65 Auditor Independen Independent Auditor

66 Buku-buku Panduan Handbooks

69 Pengungkapan Informasi 2013 Information Disclosure In 2013

70 Korespondensi dengan Otoritas Jasa Keuangan Correspondence with Financial Services Authority

Laporan Keuangan Financial Statements

80 Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Responsibility on the Annual Report

81 Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Responsibility on the Financial Statements

Tanggung JawabSosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

73 Perusahaan Hijau Green Company

76 Pengembangan Masyarakat Setempat Community Development

Profil PerusahaanCompany Profile

16 Visi, Misi & Nilai-nilai Perusahaan Corporate Vision, Mission & Values

18 Data Perusahaan Company Data

19 Entitas Anak Subsidiaries

20 Riwayat Singkat Brief History

21 Aspek Pemasaran Marketing Aspect

23 Produk Perusahaan Company’s Products

24 Kapasitas dan Hasil Produksi Production Capacity and Output

25 Struktur Organisasi Organization Structure

26 Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners Profile

27 Profil Direksi Directors Profile

28 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management

30 Penghargaan-penghargaan Recognation & Awards

Analisis & PembahasanManajemenManagement’s Analysis & Review

32 Tinjauan Prospek Usaha Business Prospect Overview

34 Strategi dan Kebijakan Usaha Business Strategy and Policy

35 Tinjauan Hasil Usaha & Posisi Keuangan Operating Results & Financial Position Overview

41 Ikatan Material atas Investasi Barang Modal Material Commitments Related to Capital Investment

42 Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi The Impact of Changes in Accounting Policy

34 Dampak Perubahan Perundang-undangan Terhadap Perusahaan The Impact of Changes in Regulation Against Company

Page 5: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 1

Kinerja Perusahaan& Informasi SahamCompany Performance& Information of Shares

Page 6: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk2

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

714.062 830.184 922.685 1.113.664 1.417.640

501.343 565.896 636.882 735.935 915.440

212.719 264.288 285.803 377.729 502.200

128.186 141.637 150.184 224.434 321.297

35.005 31.201 19.145 10.707 3.813

90.887 107.737 129.918 212.272 316.350

25.849 27.623 33.968 53.587 78.652

65.038 80.114 95.949 158.684 237.698

1.835.357.744 1.835.357.744 1.835.357.744 1.835.357.744 7.341.430.976

205.033 298.437 261.066 323.837 405.106

87.986 115.491 143.853 237.696 278.878

617.654 574.717 570.442 613.523 730.139

(16.052) (7.972) (22.241) (56.893) (158.717)

822.687 873.154 831.508 937.360 1.135.245

(79.642) (69.843) (151.629) (145.792) (133.069)

5.803 6.346 7.256 9.136 11.068

258.756 307.160 257.011 277.678 311.781

250.521 316.714 383.917 503.672 665.421

215.606 150.934 91.323 54.874 54.974

348.324 415.060 483.173 604.808 768.490

474.362 458.094 348.334 332.552 366.755

(53.723) (8.723) 4.055 46.159 93.325

Laba Rugi Konsolidasi

Neraca Konsolidasi

Ikhtisar Arus Kas Konsolidasi

Consolidated Statements of Income

Consolidated Balance Sheet

Ikhtisar Arus Kas Konsolidasi

Penjualan Bersih

Beban Pokok Penjualan

Laba Kotor

Laba Usaha

Beban Bunga - Bersih

Laba Sebelum Beban Pajak

Beban Pajak

Laba Tahun Berjalan

Jumlah Saham yang Beredar

Aset Lancar

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Aset Tidak Lancar

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Jumlah Aset

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Kepentingan Nonpengendali

Kewajiban Lancar

Saldo Laba

Kewajiban Tidak Lancar

Ekuitas Bersih

Jumlah Kewajiban

Modal Kerja Bersih

Net Sales

63.888 79.040 94.734 156.462 235.164Laba Tahun Berjalan Yang Dapat DiatribusikanKepada Pemilik Entitas Induk

Profit for the Year Attributableto Owners of the Parent Entity

1.150 1.074 1.215 2.222 2.534Laba Tahun Berjalan Yang Dapat DiatribusikanKepada Kepentingan Non Pengendali

Profit for the Year Attributableto Non-Controlling Interests

63.888 79.040 94.734 156.462 235.164Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan YangDapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

Comprehensive Income for the YearAttributable to Owners of the Parent Entity

1.150 1.074 1.215 2.222 2.534Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali

Comprehensive Income for the YearAttributable to Non-Controlling Interests

169.178 189.029 200.145 276.213 379.278Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak,Penyusutan dan Amortisasi EBITDA

35 43 52 85 32Laba per Saham Yang Dapat DiatribusikanKepada Pemilik Entitas Induk

Earnings per Share Attributableto Owners of the Parent Entity

Cost of Goods Sold

Gross Profit

Income from Operations

Interest Expense – Net

Income Before Income Tax

Income Tax Expense

Profit for the Year

Number of Shares Outstanding

Current Assets

Cash Flow from Operating Activities

Non-Current Assets

Cash Flow from Investing Activities

Total Assets

Cash Flow from Financing Activities

Non-Controlling Interests

Current Liabilities

Retained Earnings

Non-Current Liabilities

Net Stockholers’ Equity

Total Liabilities

Net Working Capital

Tahun Yang Berakhir Tanggal31 Desember

Years EndedDecember 312009 2010 2011 2012 2013

Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecualilaba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk

Expressed in million Rupiah,except earnings per Share

Page 7: Arwana Citramulia AR-2013

Grafik PertumbuhanGraph of Growth

Hasil Usaha Operation Results

09 10 11 12 13

16%

11%

21%

27%

1.41

7.64

0

714.

062

830

.184

922.

685

1.11

3.66

4

10%

09 10 11 12 13

24%

7%

8%

32%

33%

5

02.2

00

212

.719

264

.288

285

.803

377

.729

Penjualan Bersih Net Sales Laba Kotor Gross Profit

Annual Report 2013 3

18% 19% 20% 26% 31%8% 9% 11% 17% 21%

Tingkat Pengembalian terhadap EkuitasTingkat Pengembalian terhadap Aset

Return on EquityReturn on Assets

24% 23% 22% 25% 27%Marjin Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak,Penyusutan dan Amortisasi Profit Margin EBITDA

9% 10% 10% 14% 17%Marjin Laba Tahun Berjalan yang dapatDiatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

Profit Margin for the Year Attributableto Owners of the Parent Entity

30% 32% 31% 34% 35%

79% 97% 102% 117%

78% 66% 33% 11% 6%

18% 17% 16% 20% 23%

136% 110% 72% 55% 48%

58% 52% 42% 35% 32%

Rasio Usaha

Rasio Keuangan

Operating Ratios

Financial Ratios

Marjin Laba kotor

Rasio Lancar

Hutang Bank terhadap Ekuitas

Marjin Laba Usaha

Kewajiban terhadap Ekuitas

Kewajiban terhadap Aset

Gross Profit Margin

Current Ratio

Gearing Ratio

Operating Margin

Debt to Equity Ratio

Debt to Asset Ratio

Tahun yang berakhir tanggal31 Desember

Years EndedDecember 312009 2010 2011 2012 2013

130%

Page 8: Arwana Citramulia AR-2013

09 10 11 12 13

321

.297

128

.186

141

.637

150

.184

224

.434

10%19%

6%

49%

43%

Laba Usaha Income from Operation

Posisi Keuangan Financial Position

EBITDA

1.13

5.24

5

665.

421

822.

687

250.

521

873.

154

316.

714

831.

508

383.

917

937.

360

503.

672

348.

324

415.

060

483.

173

604.

808

768.

490

09 10 11 12 13

09 10 11 12 13

09 10 11 12 13

09 10 11 12 13 09 10 11 12 13

12%

16% 24%

18%

6%

12%

26%

31%

6% 20%

5%

21%

38% 65%

13%

31%

37%50%

21%32%

379

.278

235

.164

169

.178

63.8

88

189

.029

79.0

40

200

.145

94.7

34

276

.213

156

.462

19%

21%

16%

25%

27%

Laba Bersih Net Income

Saldo Laba Retained EarningsJumlah Aset Total Assets EkuitasBersih

Net Stakeholders’Equity

PT Arwana Citramulia Tbk4

Page 9: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 5

Shareholders Composition

Shares Listing Chronology

Komposisi Pemegang Saham

Kronologis Pencatatan Saham

Pemegang SahamShareholders

Pendiri Perusahaan / Company Founder

Pemodal Asing / Foreign Investors

Lain-lain ( kepemilikan kurang dari 5%)Others ( 5% ownership less than )

Jumlah / Total

PT Suprakreasi Eradinamika

Credit Suisse AG Singapore Trust AccountClient Monotena 2023904036

Credit Suisse AG SG BR S.A. ManotenaUniversal SA-2023904192

UBS AG Singapore Non-TreatyOmnibus Account - 2091144090

Persentase KepemilikanPercentage of Ownership

49,6%

100 %

13,9%

16,9%

7,4%

12,2%

Jumlah SahamNumber of Shares

3.636.548.976

7.341.430.976

1.022.100.000

1.244.000.000

540.000.000

898.782.000

Direksi / Board of Directors

Dewan Komisaris / Board of Commissioner

Tandean Rustandy, MBA;

Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH;

Edy Suyanto, SE;Hadi Purnama Widjaja, Oei

Drs. Karsanto, MBA;

Donisius Iliadi, BBA;

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering

Penawaran Umum Terbatas Rights Issue

Pembagian Saham Dividen Distribution of Dividend Shares

Pemecahan Saham 1:2 Stock Split 1:2

Pemecahan Saham 1:4 Stock Split 1:4

548.851.000 100

905.604.150 100

917.678.872 100

1.835.357.744 50

7.341.430.976 12,5

Juli 2001July 2001

November 2002 November 2002

April 2006 April 2006

September 2009September 2009

Juli 2013July 2013

Tindakan Korporasi Corporate Action

TanggalDate

Jumlah Saham Number of Shares

Nilai Nominal (Rp)Par Value (IDR)

Page 10: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk6

Movement of Shares Price

Pergerakan Harga Saham

400

600

800

1000

1100

1300

1000

2000

3000

4000

5000

6000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

-2,6%

8,5%

25,7%

2,8% 1,5%

30,5%9,7%

2,6%

-5,9%

-6,1%

7.5%

-4,4%

-5.8%

-9,0%

4.9%

5,4%

5.9%

2,0%

400

600

800

1.000

1.100

300

400

500

600

700

800

900

1.000

1.000

10M

50M

100M

4.000

3.000

2.000

5.000

ARNA

Share Price in rupiah

IHSG / Jakarta Composite Index

Volume

870

4256,4

820

4213,0

485

4418,7

472,5

4795,8

594

4928,1

775

4999,8

850

5129,6

800

4818,9

830

4608,5

810

4195,1

850

4423,7

900

4510,6

-3.3%

-5,6%

-3.4%

-1.0%

2012

570 625

350 345

495 594

1030 1010

730 710

1010 850

800 863

490 588

760 800

1670 910

990 760

1640 820

Triwulan

Tertinggi The Highest

Terendah The Lowest

Penutupan Closing

Tahun 2013

Quarter

Year

Pergerakan Harga Saham Share Price Movement

I IIII IIIII IIIV IV

Page 11: Arwana Citramulia AR-2013

Ikhtisar Data Saham Overview of Shares Data

2012 2013

Harga Tertinggi (Rp)

Frekuensi (kali)

Harga Terendah (Rp)

Nilai Transaksi (Rp)

Penutupan (Rp)

Kapitalisasi Pasar (Rp)

Jumlah Saham (lembar)

Laba per Saham (Rp)

Volume Transaksi

Rasio Harga Saham TerhadapLaba Perlembar Saham*

Rasio Harga Saham TerhadapNilai Buku*

1.670 1.010

1.207.698.500

32

345

92.218

25,6

820

1.871.119.932.500

7,8

7.341.430.976

6.019.973.400.320

1.835.357.744

436.814.237.500

19,2

350

543.720.000

3.009.986.700.000

4,9

1640

29.336

85

Highest Price (IDR)

Number of Shares

Transaction Amount (IDR)

Price Earning Ratio (PER)*

Lowest Price (IDR)

Transaction Volume

Market Capitalization (IDR)

Price to Book Value (PBV)*

Closing (IDR)

Frequency (times)

Earning per Share (IDR)*

Tabel Transaksi Saham Table of Share Transaction

I

I

7.569

21.410

160.355.500

228.947.500

76.812.972.500

441.619.422.500

97.308.765.000

804.998.737.500

105.356.950.000

414.390.797.500

157.335.550.000

210.110.975.000

436.814.237.500

1.871.119.932.500

148.479.500

263.882.500

119.007.000

467.529.000

115.878.000

247.339.500

543.720.000

1.207.698.500

6.554

24.878

6.473

27.915

8.740

18.015

29.336

92.218

II

II

III

III

IV

IV

Total

Total

2012

2013

TriwulanQuarter

Frekuensi (kali)Frequency (times)

Volume TransaksiTransaction Volume

Nilai Transaksi (Rp)Transaction Amount (IDR)

Stock Split dengan ratio 1 : 4 pada Juli 2013Stock split with 1:4 ratio on July 2013

*) Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.*) Computed based on weighted average of outstanding shares for the year.

Annual Report 2013 7

Ikhtisar Transaksi SahamShare Transaction Overview

Page 12: Arwana Citramulia AR-2013

Kebijakan DividenDividend Policy

PT Arwana Citramulia Tbk8

“Peningkatan persentase Rasio Pembayaran Dividenuntuk menambah nilai pemegang saham.”

“Increase in the percentage of Dividend Payout Ratio to give added value to shareholders.”

Kebijakan dividen tidak hanya semata-mata tergantung pada laba, tetapi juga pada faktor-faktor lain yang mengacu pada stabilnya pendapatan, laju pertumbuhan, peluang investasi, dividen yang dibayarkan tahun sebelumnya, dan kondisi keuangan. Tingkat dividen mencerminkan kesehatan kondisi keuangan perseroan, dengan memperhitungkan peluang investasi yang memberikan nilai tambah.

Selaku industri keramik yang bertumbuh pesat pada pasar yang berkembang, kebutuhan Arwana yang utama adalah memenuhi kebutuhan modal kerja operasional dan investasi proyek baru. Pada saat yang sama, Arwana berusaha meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham.

Sesuai dengan kebijakan kami yang lalu-lalu, Arwana akan terus berupaya meningkatkan persentase Rasio Pembayaran Dividen untuk memberi nilai tambah kepada pemegang saham. Dalam menentukan pembayaran dividen perseroan, Direksi mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk prospek pertumbuhan pendapatan, kebutuhan belanja modal, arus kas dari operasi, potensi peluang ekspansi serta posisi utang perseroan. Keputusan atas dividen diusulkan oleh Dewan Direksi dan disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada semester pertama tahun berikutnya.

Pada tahun 2013, Dewan telah merekomendasikan pembayaran dividen tunai sebesar Rp 40 per saham, atau 46,9% dari laba bersih perseroan untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Desember 2012. Dengan demikian, pembayaran dividen, yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, meningkat 100%. Dividen ini telah dibayar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Besarnya dividen untuk tahun buku 2013 akan ditetapkan pada RUPST 2014, dan akan diumumkan kemudian.

The dividend policy depends not only on profits, but also on other factors pertaining to the stability of its earnings, rate of growth, opportunities for investments, dividend paid in the previous year and financial condition. The dividend’s rate reflects the health of company’s financial condition, by taking into accounts investment opportunities that will give added value.

As a ceramic industry that is growing rapidly in the emerging market, Arwana’s primary needs is to fulfill the demand of operational working capital and investments in new projects. At the same time, Arwana seeks ways to increase values for shareholders.

In keeping with our historical practices, Arwana will continue in its effort to increase the percentage of Dividend Payout Ratio to give added value to shareholders. In determining the company’s dividend payout, the Board of Directors considers a variety of factors, including the outlook for earnings growth, capital expenditure requirements, cash flow from operations, potential expansion opportunities as well as the company’s debt position. Decisions on dividends are proposed by the Board of Directors and agreed upon thereafter at the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) in the first half of the succeeding year.

For 2013, the Boards has recommended a cash dividend payment of Rp40 per share, or 46.9% of the company’s net income for fiscal year ended December 31, 2012. Therefore, dividend payment that has been approved by General Shareholders Meeting, increased by 100%. The Dividend has been paid in compliance with applicable regulations.

The amount of dividend for fiscal year 2013 will be decided during the 2014 ASGM, and will be declared later.

Page 13: Arwana Citramulia AR-2013

50

100

100

100

100

100

100

100

100

50

50

50

Dividen PerSaham

Dividend PerShare

Pembayaran Dividen TunaiCash Dividend Payment

Pembagian Dividen SahamStock Dividend Distribution

Laba Bersih(dalam jutaan

Rupiah)

Net Income(in millions

Rupiah)

Tahun Buku

Fiscal YearJumlah

Dividen SahamTotal Stock

Dividend

RatioPembayaran

DividendPayout Ratio

Nilai NominalPer Saham

ValuePer Share Rasio

PembagianPayout Ratio

5

5

8

10

11,5

-

5

5

7

15

20

40

10.652

10.652

20.604

25.133

35.419

28.254

43.433

54.290

63.888

79.040

94.734

156.462

-

-

-

-

-

12.074.722

-

-

-

-

-

-

-

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

24,5%

30,2%

35,2%

36,0%

29,2%

-

10,6%

8,5%

20,1%

34,8%

38,7%

46,9%

-

-

-

-

1 : 75

-

-

-

-

-

-

-

Akan ditetapkan dalam RUPST 2014 / To be decided in the 2014 ASGM

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

12,5

Annual Report 2013 9

Pembayaran DividenDividend Payment

Semenjak penawaran umum perdana pada tahun 2001 perseroan telah membayar dividen kepada pemegang saham sebagai berikut:

Since the initial pulic offering in 2001 the company has paidout dividends to the shareholders as follows:

Page 14: Arwana Citramulia AR-2013

Laporan KomisarisCommissioner’s Report

PT Arwana Citramulia Tbk10

Para pemegang saham yang terhormat,

Kami, Dewan Komisaris, dengan sangat bersyukur hendak melaporkan kinerja perseroan tahun fiskal 2013 yang sangat memuaskan, baik dari segi operasional, maupun keuangan. Kolaborasi kinerja yang kokoh antara Direksi dan seluruh Manajemen telah membawa perseroan pada kesinambungan tingkat pertumbuhan dari tahun ke tahun dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan.

Realisasi peningkatan kinerja perseroan yang telah dicapai pada tahun 2013 dibanding tahun 2012 antara lain adanya pertumbuhan Penjualan Bersih sebesar 27,3% dan Laba Bersih 50,2% bukan semata-mata dari peningkatan harga jual, tetapi juga bersumber dari meningkatnya kuantitas produksi dan penerapan inovasi produksi dengan nilai tambah yang lebih tinggi walaupun adanya pelemahan nilai Rupiah di penghujung tahun 2013 yang menyebabkan meningkatnya biaya produksi. Kesinambungan penerapan filosofi pertumbuhan yang mempedulikan kelestarian lingkungan hijau melalui penerapan program “zero waste” dan “heat recovery” juga turut memberikan sumbangan yang berarti.

Dengan melihat peluang pasar yang cukup potensial baik jangka menengah maupun jangka panjang, perseroan berupaya terus menjalankan program intensifikasi antara lain dengan inovasi mengoptimalkan utilisasi kapasitas mesin, meningkatkan keterampilan dan produktivitas SDM untuk mencapai profitabilitas yang lebih baik. Sedangkan untuk program ekstensifikasi telah diselesaikan pembangunan pabrik baru di Palembang, Sumatera Selatan, yang mulai berproduksi di bulan September tahun 2013.

Dear shareholders,

We, the Board of Commissioners, would like to report that the company’s Performance for the fiscal year 2013 is very satisfactory, in terms of operational, as well as financial. Solid performance collaboration between Board of Directors and the whole Management has carried the company to a sustainable growth rate from year to year in the pursuit of reaching the target that has been set.

The realization of the company’s improvement on their performance that had been achieved in 2013 compared to 2012, such as growth in Net Sales by 27.3% and Net Profit Margin by 50.2%, are not merely caused by increase in sales price, but also derived from increase in production quantity and implementation of production innovation with higher added value, even though there was a weakening in Rupiah value at the end of 2013 that caused an increase in production cost. A sustainable implementation of growth philosophy that cares for the preservation of green environment through implementation of “zero waste” and “heat recovery” program also gives a valuable contribution.

Looking at the potential in the market in mid-term as well as long-term, PT Arwana Citramulia Tbk is continuously accomplishing intensification program such as innovation in optimizing the utilization of machine capacity, increasing human resource skills and productivity to achieve better profitability. As for the extensification program, development of the new factory in Palembang, South Sumatera, has been accomplished and production has started on September 2013.

Page 15: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 11

President Commissioner

Dewan Komisaris dengan dibantu Komite Audit dan Komite Remunerasi serta peningkatan implementasi Self Compliance dan Risk Management, akan terus proaktif mengawasi kebijakan perseroan dan implementasi Tata Kelola perseroan yang berprinsip: Keterbukaan, Kemandirian, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, dan Kewajaran. Hal ini dalam upaya mencapai produktivitas yang lebih tinggi supaya nilai pemegang saham bisa maksimal. Selain itu Dewan Komisaris sangat mendukung rencana kerja perseroan tahun 2014 dan akan memberikan arahan kepada Direksi sesuai dengan prinsip kehati-hatian di tengah ketidakpastian gejolak perekonomian global dan domestik serta mengantisipasi dinamika politik domestik pada tahun 2014 dengan adanya Pemilihan Umum.

Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 28 Maret 2013, telah disetujui perubahan penunjukkan Bapak Edwin Pamimpin Situmorang, S.H., M.H. sebagai Presiden Komisaris, Bapak Drs. Karsanto, M.B.A. sebagai Komisaris Independen merangkap sebagai Ketua Komite Audit, dan Bapak Hadi Purnama Widjaja sebagai Direktur Sumber Daya Manusia. Penambahan Direktur Sumber Daya Manusia ini dikarenakan perseroan menyadari perlunya ditingkatkan pengelolaan kualitas dan produktivitas Sumber Daya Manusia yang ada.

Sebagai akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada para Pemegang Saham, Direksi, Komite Audit, Komite Remunerasi, Manajemen, Karyawan, Pemasok, dan khususnya para pelanggan kami yang setia, atas dukungan dan kepercayaan terhadap perseroan. Kami tetap yakin bahwa perseroan dapat mempertahankan atau meningkatkan kinerjanya pada tahun-tahun mendatang.

Board of Commissioners, with the assistance of Audit Committee and Remuneration Committee along with enhancement in Self Compliance and Risk Management implementation, will proactively continue to monitor company’s policy and implementation of a Good Corporate Governance that is based on: Transparency, Independence, Accountability, Responsibility, and Fairness. This is in the attempt to achieve higher productivity in order to maximize the shareholders value. Moreover, Board of Commissioners is very supportive towards the company’s work plan for 2014 and will provide directions to Board of Directors according to the principle of prudence in the midst of uncertainties of global and domestic economic turmoil as well as anticipating the dynamics of domestic politics in 2014 with the occurrence of General Election.

According to the Annual General Meeting of Shareholders on March 28th, 2013, the following change in appointment has been approved: Bapak Edwin Pamimpin Situmorang, S.H., M.H. as President Commissioner, Bapak Drs. Karsanto, M.B.A. as Independent Commissioner and concurrently as Chair of Audit Committee, and Bapak Hadi Purnama Widjaja as Director of Human Resource. The addition of Director of Human Resource is due to the realization of the company of the needs to improve in the development of quality and productivity of the existing Human Resource.

As final words, the Board of Commissioners would like to express our gratitude to the Shareholders, Board of Directors, Audit Committee, Remuneration Committee, Management, Employees, Suppliers, and especially our loyal customers, for the support and trust in the company. We remain confident that the company will be able to maintain and improve its performance in the years ahead.

Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH;

Atas Nama Dewan KomisarisOn Behalf of Board of Commissioners

Page 16: Arwana Citramulia AR-2013

Laporan DireksiDirector’s Report

PT Arwana Citramulia Tbk12

Segala hormat dan Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerahNya Arwana dapat mewujudkan pertumbuhan yang sangat memuaskan dan berkesinambungan.

Penjualan bersih bertumbuh sebesar 27,3% dari Rp1.114 miliar di tahun 2012 menjadi Rp1.418 miliar. Salah satu penopang yang mewujudkan keberhasilan ini adalah merealisasikan strategi pertumbuhan jangka pendek dan menengah melalui pembangunan pabrik ke empat di Indralaya, Sumatra selatan. Pabrik ini mulai berproduksi komersil pada bulan September dan telah menjadi motor pertumbuhan volume penjualan dan penghematan beban usaha pada Kwartal terakhir tahun 2013, sehingga mampu menurunkan Ratio Beban Usaha terhadap Penjualan bersih dari 13,4% di tahun 2012 menjadi 11,1%. Margin Laba Usaha bertumbuh 24,8% dibandingkan tahun 2012 yang hanya 20,6%, sedangkan Laba Bersih berhasil mencapai sebesar Rp235 miliar dan bertumbuh 50,2% dibandingkan kinerja tahun 2012.

Pertumbuhan Laba bersih tahun 2013 merupakan kinerja yang sangat memuaskan. kami berhasil mencapai kinerja dalam kondisi ekonomi makro Indonesia yang kurang kondusif pada semester kedua. Melemahnya nilai rupiah yang terdepresiasi sebesar 26% ke level Rp12.198 pada Desember 2013, telah meningkatkan biaya produksi, mengingat sebagian besar barang modal masih harus diimport dan pembayaran bahan bakar gas alam yang masih ditransaksi dalam mata uang asing.

Pertumbuhan kinerja berkesinambungan yang disertai aksi korporasi melalui stock split dengan ratio 1:4 telah berhasil meningkatkan likuiditas transaksi saham ARNA. Transaksi volume saham bertumbuh 123,7% dari 543,7 juta saham pada tahun 2012

We would like to extend our praise and gratitude to God Almighty. Only by His grace that Arwana is able to deliver a continuous and satisfactory growth.

Net sales grew as much as 27.3% from Rp1,114 billion in 2012 to Rp1,418 billion. One of the supporting factors in achieving this success is by accomplishing short-term and mid-term growth strategy through the development of the fourth factory in Indralaya, South Sumatra. This factory has started commercial production in September and has become the growth engine in driving sales volume and cost savings in the last quarter of 2013, which succeeded in decreasing Ratio of Expenses to Net Sales from 13.4% in 2012 to 11.1%. Profit Margin increased to 24.8% compared to 20.6% in year 2012, and Net Profit is accomplished in the amount of Rp235 billio, an increase of 50.2% compared to the performance in 2012.

Growth in Net Profit Margin in 2013 was a greatly satisfying performance. In the second semester, we successfully performed In the midst of a less condusive macroeconomic condition in Indonesia. A decline in the currency value of Rupiah by 26% to Rp12,198 on December 2013, has increased production costs, especially since most of our raw materials were imported and the payment of natural gas fuel was traded in foreign currency.

The sustainable growth in performance, followed by corporate action through stock split of 1:4 ratio, has successfully increased the liquidity of the transaction of ARNA shares. Shares volume transaction increased by 123.7% from 543.7 million shares in 2012

Page 17: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 13

menjadi 1.216,5 juta saham. Nilai transaksi saham juga meningkat 316,1% dari Rp436,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.817,5 miliar. Kapitalisasi pasar ARNA juga bertumbuh sangat signifikan sebesar 100% dari Rp3,0 triliun pada akhir tahun 2012 menjadi Rp6,0 triliun pada akhir tahun 2013.

Kepedulian para Direksi dalam menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan perseroan melalui pertumbuhan kinerja berkelanjutan berlandaskan pada “Green Industry” telah dianugerahi berbagai penghargaan antara lain:

- Penghargaan Industri Hijau selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Perindustrian 2011, 2012 dan 2013. - Penghargaan Best of the Best “the top 50 companies” dari majalah Forbes Indonesia 2013. - Penghargaan MURI “Industri Keramik Pertama yang mendapat Sertifikat Industri Hijau dari kementerian Perindustrian Republik Indonesia” - Market Leader Keramik Segmen menengah ke bawah , dari Property & Bank ,2013

Pada tahun 2013, sebagai komitmen untuk meningkatkan budaya kepatuhan dalam Tata Kelola , Direksi telah berupaya untuk menerapkan aspek manajemen risiko dalam kegiatan operasional perseroan. Komite Audit dan Tim Audit Intern telah berkolaborasi dengan Tim konsultan professional untuk menyusun profile resiko dari semua kegiatan operasional. Selain itu, Perseroan juga menekankan budaya Self Compliance kepada semua karyawan melalui pelatihan agar dapat diterapkan secara konsisten. Dengan terindentifikasi resiko-resiko operasional dan managemen yang proaktif menerapkan self compliance. kami yakin bahwa pada tahun-tahun mendatang produktivitas menjadi lebih efisien dan semakin mendorong peningkatan kinerja.

Kami juga sangat menyadari pentingnya pengembangan sumber daya manusia. Program pelatihan secara internal maupun external terus dikembangkan untuk mempersiapkan sumber daya yang produktif, berdedikasi dan lebih memahami budaya kerja “Arwana”. Dengan demikian mampu menopang visi strategi pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Pada Tahun 2013, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham, telah dilakukan pengangkatan 1 (satu) Direktur Sumber Daya Manusia dalam upaya lebih fokus dalam pengembangan SDM yang berintegritas, peduli dan bertanggung jawab.

Prospek usaha keramik tahun 2014 akan tetap baik karena merupakan sektor usaha yang berhubungan dengan konsumsi domestik dan demografi. Konsumsi keramik Tahun 2014 ,khususnya untuk segmen pasar menengah ke bawah masih akan bertumbuh karena ditopang oleh peningkatan masyarakat kelas menengah, peningkatan pendapatan minimum, dan pendapatan per kapita Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan. Pada Tahun 2014, perekonomian Indonesia diproyeksikan bertumbuh sebesar 5,3% oleh Bank Dunia. Pertumbuhan ini terproyeksi dibawah Tahun 2013 yang sebesar 5,78%

to 1,216.5 million shares. Value of shares transaction also increased by 316.1% from Rp436.8 billion in 2012 to Rp1,817.5 billion. ARNA’s market capitalization also grew significantly as much as 100% from Rp3.0 trillion at the end of 2012 to Rp6.0 trillion at the end of 2013.

The diligence of the Board of Directors in creating added value for all stakeholders in the company, through a sustainable performance growth that is based on “Green Industry”, has been presented with various awards, such as:

- Green Industry Award for three years consecutively from Ministry of Industry; 2011, 2012 and 2013

- Best of the Best Award as “The Top 50 Companies” from Forbes Indonesia, 2013

- World Record Museum of Indonesia as “The First Ceramic Industry that received Green Industry Certificate from the Ministry of Industry in Republic of Indonesia”, 2013

- Market Leader in Ceramic for Middle to Low Segment, from Property & Bank, 2013

In 2013, as a commitment to increase culture of compliance in Good Corporate Governance, Board of Directors has been pursuing to implement risk management aspect in the company’s operational activity. Audit Committee and Internal Audit team have collaborated with team of professional consultants in compiling risk profile from all operational activities. Beside that, company also promoted compliance culture to all employees through trainings for a consistent implementation. By identifying operational risks and management team that proactively implements self-compliance, we are confident that productivity will become more efficient in years ahead and thus, boosting growth in performance.

We also realized the importance of developing human resource. Internal and external training program are continuously being developed to prepare a resource that is productive, dedicated and comprehensive of the “Arwana” working culture. This will lead to the ability to support the vision of a long-term sustainable growth strategy. In 2013, according to the result of Shareholders General Meeting, an appointment of 1 (one) new Director has been made, that is Chief of Human Resource, in the attempt to be more focused in developing human resource that is full of integrity, empathy and responsibility.

The prospect of ceramic business in 2014 will maintain in a good condition because it is a business sector that has to do with domestic consumption and demography. Ceramic consumption in 2014, especially for middle to lower market segment, will still grow, supported by an increase in middle-class income, increase in minimum wage, and Indonesia’s income per capita that continuously experiencing growth. In Year 2014, Indonesia’s economy is projected to grow by 5.3% by World Bank. This growth is projected below the growth in 2013 of 5.7%; however, this projection is still within the

Page 18: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk14

tetapi masih berada dalam rentang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir yang kerkisar 4,6% s/d 5,6%.

Perseroan berkeyakinan dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja pada tahun-tahun mendatang, khususnya tahun 2014 melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi yang dapat menopang pertumbuhan ROE secara signifikan. Kwalitas laba bersih secara marginal akan bertumbuh dengan efisiensi biaya produksi terutama penurunan konsumsi bahan bakar gas, penghematan biaya pengiriman barang jadi dan penghematan biaya finansial. Total asset turnover juga akan bertumbuh melalui peningkatan utilisasi kapasitas produksi dan inovasi produksi berbagai tipe keramik yang bernilai tambah lebih tinggi.

Kekompakan dan kerja keras dari tim manajemen dan seluruh karyawan telah membuktikan mampu mencapai target yang dicanangkan untuk tahun 2013. Penghargaan-penghargaan yang di terima perseroan sepanjang tahun 2013 merupakan bonus dan insentif supaya kami bisa lebih baik lagi untuk tahun 2014. Kami menghaturkan apresiasi yang setinggi tingginya kepada segenap karyawan atas dedikasinya, dan kepada Dewan Komisaris atas masukan dan arahan yang berharga. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pemegang saham, rekan-rekan strategis Arwana, institusi keuangan, pemasok dan pelanggan atas dukungan dan kepercayaan selama ini. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin Arwana akan semakin bertumbuh dan bisa mewujudkan visi untuk “ Menjadi perseroan yang terbaik dalam industry keramik, penuh dengan daya cipta dan inovasi, serta mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan Negara dan masyarakat”.

growth range of Indonesia’s economy in the last 5 years, which ranges between 4.6% to 5.6%.

The company is confident in sustaining performance growth in years ahead, especially in 2014 through intensification and extensification programs that are able to support ROE growth significantly. The quality of net profit will grow marginally by efficiency in production costs especially in reduced consumption of gas fuel, cost savings in shipping finished goods and financial expenses. Total asset turnover will also grow by increasing the utilization of production capacity and innovation in producing various types of ceramics with higher added value.

The cohesiveness and hard work of the management team and all of the employees has been proven able to achieve the target set in year 2013. The achievements that the company received throughout year 2013 have become a bonus and incentives for us to thrive even better in year 2014.We would like to extend our highest appreciation to all of our employees for their dedication, and the Board of Commissioners for their valuable advices and directions. We would also like to extend our gratitude and appreciation to the shareholders, Arwana’s strategic partners, financial institutions, suppliers and customers for the supports and trusts all this time. With the support from everyone, we are confident that Arwana will keep growing and be able to realize the vision to “be the best company in ceramic industry, full of creation and innovation, able to contribute to the development of the country and the society”.

“Pertumbuhan kinerja berkesinambungan yang disertai aksi korporasi melalui stock split dengan rasio 1:4, telah berhasil meningkatkan likuiditas

transaksi saham ARNA”“The sustainable growth in performance, followed by corporate action, through stock split of

1:4 ratio, has successfully increased the liquidity of the transaction of ARNA shares. ”

Tandean Rustandy, MBA;Chief Executive Officer

Atas Nama DireksiOn Behalf of Board of Directors

Page 19: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 15

ProfilPerusahaanCompany Profile

Plant IPasar Kemis, Tangerang

Plant IICikande, Serang

Plant IIIWringin Anom, Gresik

Plant IVIndralaya, Ogan Ilir

Plant VMojosari, Mojokerto

Page 20: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk16

Corporate Vision, Mission & Values

Visi, Misi & Nilai-nilai Perusahaan

Misi Mission1. Menjunjung tinggi kualitas produk dan layanan dengan menerapkan prinsip efisiensi secara konsisten, sehingga mampu menghasilkan keramik yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh para pelanggan.

1. Prioritizing products quality and services by consistently applying the principles of efficiency to produce high quality ceramic tiles, yet affordable to all.

Uraian: “Arwana Ceramic Tiles” adalah merek yang menandai kualitas produk, layanan prima, dan harga yang bersaing. Arwana berkomitmen untuk melayani pasar menengah ke bawah dengan harga yang terjangkau, di sisi lain memberikan jaminan bahwa persyaratan standar kualitas terpenuhi. Dalam hal ini, Arwana memahami perlunya mengadakan investasi dalam teknologi untuk mencapai tujuan tersebut.

Remark: “Arwana Ceramic Tiles” is a brand signifying quality product with exceptional service and competitive price. Arwana is committed to serve the medium-low income market with affordable price while making sure that quality standard requirements are fulfilled. In this regard, Arwana understands the need to invest in technology to achieve its objectives.

2. Menerapkan proses produksi yang dinamis, kreatif dan inovatif.

3. Menciptakan iklim usaha yang mampu menyerap tenaga lokal dan mengembangkan usaha skala menengah yang terkait.

2. Implementing a dynamic, creative and innovative production process.

3. Creating a business climate that encourages local labor employment and stimulates the development of medium-sized businesses.

Uraian: Arwana menerapkan proses produksi dengan mengadakan penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik agar mampu menciptakan produk sesuai tren pasar dengan berbagai corak dan ragam.

Uraian: Arwana berusaha bersinergi dengan kemajuan ekonomi setempat dan usaha skala menengah terkait dengan cara mempekerjakan tenaga kerja setempat dan memprioritaskan pemanfaatan sumber bahan baku yang dekat dengan pabrik.

Remark: Arwana applies production process by conducting research and development to obtain better results in order to be able to create product in accordance with the market trend with various patterns and designs.

Remark: Arwana seeks to synergize with local economic advancement and related medium-sized business by employing local labor and prioritizing the benefit of local sources of raw material nearby the factory.

Uraian:

Visi ini tercipta karena adanya hasrat yang ideal yang ingin diperjuangkan oleh pendiri perseroan, serta merupakan komitmen kepada masyarakat. “Menjadi perusahaan yang terbaik” tidak sekedar dilihat dari sudut bisnis, tetapi juga meliputi tanggung jawab sosial sebagai perusahaan yang diakui keberadaannya dan dapat dipercaya oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Sistem operasional kami dijiwai oleh semangat daya cipta serta mengutamakan cara pemikiran dan praktek yang inovatif. Pendekatan berdaya cipta dan inovatif dalam meningkatkan nilai-nilai perseroan yang luhur akan dihargai oleh dunia bisnis dan masyarakat sekitar.

Remark:

The vision is conceptualized by the ideal desire, which the company’s founder strive for, and underlying the vision is the commitment to the society. “To be the best company” is not only from the perspective of business, but also social responsibility in the capacity of a company, whose existence is deemed necessary and reliable within its stakeholders and society at large. Our operational system is inspired by the spirit of creativity and gives priority to innovative way of thinking and practices. Creative and innovative approach in order to enhance corporate value will be highly appreciated by business society and surrounding society.

Visi VisionMenjadi perusahaan yang terbaik dalam industri keramik, penuh dengan daya cipta dan inovasi, serta mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan negara dan masyarakat.

To be the best company in the ceramic industry, full of creativity and innovation, and able to contribute to the development of the country and the society.

Page 21: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 17

Nilai-nilai Perusahaan Corporate Values• Nilai Pemegang Saham

Usaha kami harus menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi atas aset yang dipercayakan oleh para pemegang saham kepada kami. Kami memastikan keberhasilan dengan menghasilkan laba dan meningkatkan nilai pemegang saham.

• Tanggung Jawab Sosial KorporasiKami akan menyediakan tempat kerja yang aman dan memelihara lingkungan serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan semua karyawan. Kami akan memperhatikan isu-isu mengenai peraturan, undang-undang dan kepatuhan hukum yang berlaku pada bisnis dan lingkungan negeri kami.

• Kepuasan PelangganMemenuhi kepuasan pelanggan merupakan tujuan mutu kami. Kami bekerja keras untuk terus menerus memperbaiki kualitas dalam semua pekerjaan kami, meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memahami apa yang pelanggan inginkan serta menyerahkannya dengan tidak bercacat.

• Kerja-sama TimKami menghargai berbagai macam bakat dan kreativitas setiap karyawan untuk ikut terlibat dalam mencapai tujuan perseroan. Kami bangga terhadap kontribusi yang datang dari berbagai gagasan.

• Integritas Kami masing-masing membawa nilai-nilai individu ke tempat kerja yang mengarah pada pemenuhan standar etika tertinggi dalam setiap aspek pekerjaan, termasuk kejujuran dan keadilan. Kami secara pribadi bertanggung jawab atas tindakan kami, dan berlaku sopan dan hormat terhadap setiap orang.

• Shareholder ValueOur business must generate superior returns on the assets entrusted to us by our shareholders. We will ensure our success by producing profits and increasing shareholder value.

• Corporate Social Responsibility We will provide a safe workplace and preserve the environment, promote the health and well-being of all employees and their families. We will be well-informed in the regulations, rules, and compliance issues that apply to our businesses around the nation.

• Customer SatisfactionThe pursuit of customer satisfaction is the objective of our quality objective. We strive for continuous quality improvement in all we do, and achieve enhanced customer satisfaction by understanding what the customer wants and delivering it flawlessly.

• TeamworkWe value the diverse talents and creativity of every employee to be involved in achieving the company’s objectives. We take pride in the contributions that come from the diversity of ideas.

• IntegrityEach of us carries personal values to the working place that aims at meeting the highest ethical standards in all aspects of our work, including honesty and fairness. We will take personal responsibility for our actions, and treat everyone with respect and good manners.

Page 22: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk18

Company Data

Data Perusahaan

Nama :PT Arwana Citramulia Tbk

Bidang Usaha :Perusahaan Industri Keramik

Pemilik :13,9% Dimiliki oleh pendiri Perseroan86,1% Dimiliki oleh Publik

Tanggal Pendirian :22 Februari 1993

Dasar Hukum Pendirian :SK Menkeh RI Tanggal 20/12/1993No : C2 - 14065 HT. 01.01. Th.1993

Modal Dasar :Modal dasar 3.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominalRp50 per saham pada tahun 2011

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :Modal ditempatkan dan disetor penuh : 1.835.357.744saham pada tahun 2011

Pencatatan di Bursa Efek Indonesia :17 Juli 2001

Kantor Pusat :Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No.24,Kembangan Selatan - Jakarta 11610Ph : +62-21-58302363Fax : +62-21-58302361

Name :PT Arwana Citramulia Tbk

Business Field :Ceramic Industry Manufacturer

Owner :13.9% Company Founder Ownership86.1% Public Ownership

Date Founded :February 22, 1993

Founding Law Basis :Decree of Ministry of Justice RI Dated 20/12/1993No : C2 - 14065 HT. 01.01. Th.1993

Authorized Capital :Authorized 3,000,000,000 shares with a nominal valueof Rp50 per share in 2011

Issued and fully paid-in Capital :Issued and fully paid-in Capital : 1,835,357,744 shares in 2011

Listing at the Indonesian Stock Exchange :July 17, 2001

Head Office :Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No.24,Kembangan Selatan - Jakarta 11610Ph : +62-21-58302363Fax : +62-21-58302361

Identitas Perusahaan Corporate Identity

Arwana sedang mengusahakan pertumbuhan nilai korporasi yang berkelanjutan bagi keuntungan para pemegang saham, konsumen dan karyawan. Arwana ingin memelihara pertukaran informasi yang komprehensif, konsisten dan cepat dengan para pemegang saham, investor, analis dan media ekonomi melalui internet.

Anda akan mendapatkan informasi yang penuh mengenai perusahaan dan saham Arwana melalui situs perusahaan. Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut, kami dengan senang hati akan melayani Anda.

Untuk menghubungi bagian Hubungan Investor, kirimkan email ke [email protected]

Seluruh informasi mengenai perseroan dapat diakses melalui :

Arwana is working towards sustainable corporate value growth for the benefit of shareholders, customers and employees. Arwana wishes to maintain a comprehensive, consistent and immediate exchange of information with shareholders, investors, analysts and the economic media via internet.

You will find detailed information about our company and Arwana’s shares on our corporate website. If you have further questions, feel free to contact us and we will be pleased to serve you.

To contact our Investor Relations department, please send an email to [email protected].

All information concerning corporate could be accessed at :

Ph : +62-21-58302363Fax : +62-21-58302361Email : [email protected] : www.arwanacitra.comLayanan Pelanggan : 0800.1. A R W A N A (bebas pulsa) 2 7 9 2 6 2

Ph : +62-21-58302363Fax : +62-21-58302361Email : [email protected] : www.arwanacitra.comCustomer Care : 0800.1. A R W A N A (toll free) 2 7 9 2 6 2

Akses Terhadap Informasi Access to Information

Page 23: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 19

1. PT Arwana Nuansakeramik

Alamat Address

3. PT Arwana Anugerah Keramik

4. PT Primagraha Keramindo

2. PT Sinar Karya Duta Abadi

Jl. Raya Gorda – Desa Kibin Km 69 - Serang – Banten, 42185

Jl. Wringin Anom Raya Km. 33,9 - Gresik – Jawa Timur, 61176

Jl. Raya Palembang - Prabumulih Km.34, Tanjung Pering - Indralaya Utara, Ogan Ilir - Sumatera Selatan, 30662

Sentra Niaga Puri Indah Blok T5 No.16-17, Kembangan Selatan - Jakarta Barat 11610

Industri KeramikCeramic Manufacturer 2000 99,90%

Industri KeramikCeramic Manufacturer 2001 99,89%

Industri KeramikCeramic Manufacturer

Industri KeramikCeramic Manufacturer

2011

2001

99,85%

65,00%

1. PT Arwana Nuansakeramik

2. PT Sinar Karya Duta Abadi

3. PT Arwana Anugerah Keramik

4. PT Primagraha Keramindo

Serang,Banten 1997

Gresik,Jawa Timur 2002

Ogan Ilir,Sumatera Selatan

Puri Indah,Jakarta

2013

1995

NamaPerusahaanCompany Name

LokasiPerusahaanCompany Location

Tahun Awal OperasiStart ofCommercialOperation

BidangUsahaCoreBusiness

TahunPenyertaanInvestingYear

KepemilikanSahamShareOwnership

Subsidiaries

Entitas Anak

Auditor Independen / Independent AuditorPurwantono, Suherman & SurjaA member firm of Ernst & Young Global LimitedIndonesia Stock Exchange BuildingTower 2, 7th FloorJl. Jend. Sudirman Kav.52-53Jakarta 12190

Konsultan Hukum / Law ConsultantNugraha, Leman & PartnersWisma BSG Lt 5Jl. Abdul Muis No. 40Jakarta Pusat 10160

Biro Administrasi Efek / Securities Administration BeureauPT Adimitra TransferindoPlaza Property lantai 2Kompleks Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No.1Jl. Perintis KemerdekaanJakarta Timur 13210

Notaris / Notary PublicMisahardi Wilamarta, SHJl. Denpasar Raya Blok C4 No. 23 KuninganJakarta Selatan

Institusi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions

Page 24: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk20

Brief History

Riwayat Singkat

PT Arwana Citramulia Tbk (Arwana) adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri keramik dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Mulai beroperasi komersial pada tahun 1995 dengan kapasitas terpasang 2,88 juta m² per tahun, dan berkembang menjadi 49,37 juta m² per tahun saat ini. Pada tanggal 17 Juli 2001 saham Arwana tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan kode “ARNA”. Saat ini seluruh saham Arwana berjumlah 7.341.430.976 lembartercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia.

Arwana memiliki empat pabrik yang terletak di empat lokasi yang berbeda, yaitu Plant I dan Plant II, masing-masing berlokasi di Pasar Kemis, Tangerang dan Cikande, Serang, yang sebagian besar melayani pasar di bagian barat Indonesia; kemudian Plant III terletak di Gresik, Jawa Timur yang melayani pasar di bagian timur Indonesia; dan Plant IV di Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang khusus melayani pasar Sumatera bagian selatan. Setiap pabrik mengkhususkan diri memproduksi pola dan motif tertentu, dan terjalin baik dengan jaringan pemasaran yang luas.

Pemasaran dan distribusi dilakukan oleh anak perusahaan, PT Primagraha Keramindo (PGK), distributor tunggal, dan 46 sub-distributor yang tersebar hampir di setiap kota-kota besar dan didukung ribuan toko eceran. Jaringan pemasaran yang tersebar luas tersebut memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan produk Arwana, serta didukung dengan layanan purna jual yang baik.

Arwana telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Dengan berfokus pada segmen pasar menengah ke bawah, Arwana mempertahankan reputasi di dalam industri sebagai produsen produk berkualitas dengan harga terjangkau. Jejak pertumbuhannya telah melewati masa ekonomi yang sulit dan diuntungkan oleh kondisi usaha yang stabil dengan permintaan yang terus meningkat. Ekspansi terakhir adalah Plant IV di Indralaya, Ogan Ilir, yang mulai berproduksi dalam bulan September 2013, sehingga kapasitas bertambah menjadi 49,37 juta m².

PT Arwana Citramulia Tbk (Arwana) is a national public company engaged in ceramic industry endorsed with Indonesian National Standard. Commenced commercial operation in 1995 with an installed capacity of 2.88 million m2 per annum, and currently has grown to 49.37 million m² per annum. On July 17, 2001, Arwana’s shares were listed on the Jakarta Stock Exchange with “ARNA” stock code. Currently, all of Arwana’s shares in the amount of 7,341,430,976 shares are listed on main board of Indonesia Stock Exchange.

Arwana has four factories located in four different locations, namely Plant I and Plant II, each located at Pasar Kemis, Tangerang, and Cikande, Serang, which mostly serve the market in the western part of Indonesia; Plant III, which is located in Gresik, East Java, mostly serve markets in the eastern part of Indonesia; and Plant IV in Indralaya, Ogan Ilir, South Sumatera that especially serves the markets in south part of Sumatera. Each factory specializes in manufacturing certain designs and motifs, and well-connected with an extensive marketing network.

The marketing and distribution are carried out by the company’s subsidiary, PT Primagraha Keramindo (PGK), the sole distributor, and 46 sub-distributors that are spread in nearly every major cities in Indonesia through thousands of retail outlets. The widely spread marketing network provides convenience for consumers to obtain Arwana’s products, and supported by good after-sales service.

Arwana has experienced rapid growth. Being focused on medium to low market segment, Arwana maintains a reputation for quality products with affordable price in the industry. Its track records of growth has gone through a difficult economic period and has benefited from a stable operating condition with rising demand. The most recent expansion was Plant IV in Indralaya, Ogan Ilir, which commenced production in September 2013, so that total capacity is increased to 49.37 million m².

Page 25: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 21

Marketing Aspect

Aspek Pemasaran

Kondisi pasar produk keramik pada tahun 2012 yang stabil dan terus bertumbuh mampu dimanfaatkan secara optimal oleh perseroan melalui angka penjualan yang terus meningkat. Untuk melengkapi ragam produknya, pada tahun ini Arwana mengeluarkan ukuran baru untuk keramik dinding dengan teknologi cetak terkini yaitu digital printing untuk ukuran 25 cm x 40 cm dengan tipe Marble dan Decorative, serta keramik lantai kamar mandi ukuran 25 cm x 25 cm. Hal ini juga merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat posisi dan pangsa pasar keramik menengah ke bawah serta bagian dari inovasi dan pengembangan produk.

Di tengah persaingan pasar produk keramik yang ketat, perseroan secara konsisten mampu memelihara dan mengembangkan 3 faktor penting di dalam dunia pemasaran yaitu PDB: Positioning, Differentiation, dan Branding.

Perseroan menempatkan diri secara Positioning sebagai produsen keramik single brand terbesar dengan varian produk yang lengkap, produsen keramik kategori “Green Industry” atau Industri Hijau, sebagai produsen keramik dengan kemampuan berproduksi paling efisien, dan keramik dengan keunggulan “Value for Money” atau harga sesuai kualitas. Faktor kedua yang tak kalah pentingnya adalah mampu menjadi pembeda dibanding pesaing produk keramik lainnya atau Differentiation perseroan, antara lain dekat dengan pelanggan di mana perseroan merupakan satu-satunya produsen keramik yang memiliki 4 lokasi pabrik yang berbeda, tingkat ketersediaan produk yang tinggi, jaringan distribusi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke melalui 46 sub distributor dan lebih dari 17.000 outlet serta produsen keramik dengan fokus produksi pada orientasi pasar. Pentingnya Branding juga disadari oleh perseroan melalui berbagai kegiatan promosi seperti pameran Keramika di JCC, dipilihnya Miss Indonesia 2013 Vania Larissa sebagai duta merek Arwana, ikut menjadi mitra sponsor klub sepak bola nasional Indonesia Persib, dan lain-lain.

Dalam rangka memperbesar pangsa pasar dan menjawab peluang pasar yang terbuka lebar, perseroan melakukan beberapa langkah strategis, yaitu:

Menjaga pelanggan yang sudah ada dan melakukan ekspansi pelanggan berdasarkan data analisis.Dengan dukungan data analisis yang lengkap dan detil, perseroan melalui tim penjualan melakukan analisis aktivasi pelanggan yang sudah ada, yang langsung ditindaklanjuti dengan “visit planning” ke lapangan. Sehingga, aktivasi pelanggan dapat terjaga dengan baik dan volume transaksi bisa dipertahankan dan bertumbuh. Di samping itu, perseroan secara terus menerus meningkatkan kuantitas pelanggan dengan pengembangan produk baru (ukuran baru).

Pengembangan jaringan distribusi dan infrastruktur penunjang.Distribusi merupakan hal yang sangat penting dalam memasarkan suatu produk. Guna meningkatkan cakupan area distribusi, perseroan secara terus menerus mengembangkan jaringan distribusi dengan menambah dan membuka area-area baru terutama di luar Pulau Jawa agar dapat meningkatkan ketersediaan produk di pasar sehingga mudah diperoleh konsumen. Disamping itu perseroan juga mengembangkan sarana penunjang seperti : membangun dan menambah gudang

In 2012, ceramic market condition was stable and growing, and the company was able to utilize this condition optimally through an ever increasing sales volume. To complete its product range, this year, Arwana launched a new size for wall tile with the latest printing technology called digital printing for size 25 cm x 40 cm with Marble and Decorative types, as well as bathroom floor tile size 25 cm x 25 cm. This is also part of the company’s strategy to strengthen its position and market share in the middle to lower market segment, as well as part of innovation and product development.

In the midst of tough competition in the market of ceramic products, the company is able to consistently maintain and develop 3 important factors in the world of marketing, that is PDB: Positioning, Differentiation, and Branding.

Arwana puts itself in Positioning as the biggest single brand ceramic producer with a complete product range, as a ceramic producer in “Green Industry” category, ceramic producer with most efficient production, and ceramic with “Value for Money” advantage. Second factor that is as important is the ability to differentiate itself from the other ceramic product competitors or company’s Differentiation, namely being close to customers, in which the company is the only ceramic producer that has factories in 4 different locations, high rate of product availability, distribution network that is spread from Sabang to Merauke through 46 sub distributors and more than 17.000 outlets, as well as ceramic producers with market-oriented production. The importance of Branding is also realized by the company through various promotion activities, such as Keramika exhibition at JCC, appointing Miss Indonesia 2013 Vania Larissa as Arwana’s brand ambassador, participate as sponsor partner of Indonesia national soccer club Persib, and so on.

In order to expand the market share and to answer the widely open market opportunity, the company is taking several strategic steps, namely:

Keeping existing customers and expanding customer based on data analysis.With the support of a complete and detailed data analysis, the company, through a sales team, analyzes the existing customer liveliness, which is immediately followed up by a visit to the field. Thus, the liveliness of the customer can be maintained and the volume of transactions is preserved and continues to grow. Moreover, the company is continuously increasing the number of customers with new product development (new sizes).

Development of distribution network and supporting infrastructure.Distribution is very important in marketing a product. To increase the coverage area of the distribution, the company is continuously developing distribution network by adding and opening new areas, especially outside Java, in order to increase the availability of products in the market so that it is accessible to consumers. Besides that, the company has also developed supporting infrastructure, such as building and adding a new warehouse so that the supplies in each distribution area can be increased, adding to the conveyance

Page 26: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk22

baru sehingga persediaan di masing-masing area distribusi bisa ditingkatkan, menambah armada pengiriman dalam rangka peningkatan kecepatan pengiriman barang ke pelanggan, menambah tim penjualan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kunjungan ke pelanggan.

Pengembangan produk yang berorientasi ke pasar.Perseroan membuat rencana produksi keramik berdasarkan permintaan pasar dan tren yang ada, dimana semua tim marketing dari perseroan secara terus menerus melakukan kunjungan langsung ke pasar untuk memantau secara langsung perkembangan dan tren produk keramik khususnya produk menengah ke bawah.

Mempertahankan loyalitas pelanggan dengan kampanye strategisUntuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar tentunya perseroan akan mempertahankan loyalitas dan pengembangan outlet. Perseroan secara konsisten dan terus melakukan program kampanye yang sifatnya “surprise” dengan memberikan hadiah pada momentum tertentu yang merupakan momen yang sangat berarti bagi pelanggan, misalnya ulang tahun pelanggan atau ulang tahun pernikahannya, dll, dimana pemberian hadiah tidak dikaitkan dengan target volume penjualan pelanggan.

Strategi ekspansi yang berkelanjutan.Tentu untuk melaksanakan semua strategi diatas, perseroan secara terus menerus melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Ekspansi didasarkan atas 2 hal strategis, yang pertama : berdasarkan perkembangan tren produk baik ukuran dan model sehingga perseroan selalu merencanakan peralihan lini produksi untuk mengantisipasi perkembangan tren produk. Kedua : Geografis, dimana pembangunan pabrik baru didasarkan pada tujuan kecepatan dan efektivitas dalam penyediaan barang di pasar. Sehingga tujuan pembangunannya harus didasarkan pada rencana area pengembangan pasar. Saat ini perseroan sedang melaksanakan ekspansi dengan membangun pabrik baru di Palembang dan tentunya fokus pengembangan pasarnya adalah Sumatera.

Perlindungan KonsumenGuna meningkatkan pelayanan terhadap konsumen perseroan telah melakukan beberapa hal :

1. Menyediakan Customer Service (Toll Free) : 0800.1.Arwana. Hal ini berguna untuk menerima informasi dari konsumen baik komplain terhadap produk secara langsung ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan servis terhadap konsumen.

2. Tindak lanjut yang cepat atas penanganan komplain dari pelanggan dengan solusi yang terbaik dan target penyelesaian komplain tidak lebih dari 2 x 24 jam.

3. Terus menerus meningkatkan sosialisasi pengetahuan terhadap produk keramik Arwana dengan cara diinformasikan saat kunjungan langsung ke pasar, melakukan update informasi ke tim penjualan distributor dan toko-toko sehingga diharapkan informasi ini akan diteruskan secara langsung ke konsumen.

4. Peningkatan kualitas produk secara terus menerus dan memberlakukan standar ketat terhadap penyortiran barang yang akan keluar dari pabrik dengan cara melakukan sistem QA Finish Good, yaitu QA melakukan sampling akhir dari finish good keramik untuk lebih memastikan bahwa barang yang dikirim telah memenuhi standar produk yang telah ditetapkan

in order to increase the speed of dispatch to customers, adding to the sales team to improve the efficiency and effectiveness of customer visits.

Development of market-oriented products.The company makes ceramic production plan based on market demand and existing trends, where all of the company’s marketing teams continuously visit the market to monitor directly the development and trends of the ceramic products especially the middled low segment product.

Maintaining customer loyalty with strategic campaign.To maintain and increase the market share, the company will maintain loyalty and outlet development. The company has continuosly and consistently conducted “surprise” promotion programs by giving away gifts to customers on special occassions, such as customer’s birthday or wedding anniversary, etc., where the gift is not associated with the customer target sales.

Sustainable expansion strategy.It is obvious that in order to implement all of the above strategies the company is continuously expanding to increase its production capacity. The expansion is based on two strategic issues, the first: based on development trends of both the size and model of the product so the company always plans shift of production lines in anticipation of the development trend of the product. Second: Geographic, where a new plant is based on the purpose of the speed and effectiveness in the provision of goods in the market. So the purpose of development should be based on the market development area plan. The company is implementing expansion by building a new plant in Palembang and its market development is surely focused on Sumatra.

Consumer ProtectionTo intensify service to consumers the company has performed certain things:

1. Providing Customer Service (Toll Free) : 0800.1.Arwana. It is useful to receive information from consumers either direct complain to the product or other matters pertaining to the service to the consumer.

2. Following-up promptly on the handling of customer complaints with the best solutions and with the complaint completion targetted to no more than 2 x 24 hours.

3. Continuously enhancing the dissemination of the knowledge on Arwana Ceramic Tiles while visit to the market, updating the information to the distributor sales team and outlets with the hope that the information will be forwarded directly to the consumers.

4. Improving product quality continuously and imposing stricter standards for sorting items to be out of the factory by way of QA Finish Goods systems, which perform QA end-sampling for finished goods to further ensure that the goods delivered meet the standards that have been set.

Page 27: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 23

Company’s Products

Produk Perusahaan

Pertumbuhan dan pengembangan ekspansi dilakukan perseroan secara terus menerus dan berkelanjutan dengan mempertimbangan faktor perkembangan pasar baik secara ukuran dan tren motif serta warna. Sebagai perusahaan dengan produk yang fokus pada segmen menengah dan bawah, saat ini perseroan telah memiliki range of product yang lengkap, yaitu 20X20 dengan matching floor tile 20x25 dengan motif Polos, Marble, dan Decorative, ukuran 30X30 dengan motif Polos, Marble, Rustic, Decorative, Fancy. Ukuran 40x40 dengan kontribusi terbesar secara volume 55% terhadap total produksi dan penjualan dengan variasi tipe yang paling lengkap, Polos, Marble, Decorative, Rustic, Strata, Granite, Wood.

Pada tahun 2012 perseroan melengkapi range of product dengan menambah ukuran 25X40 dengan merk baru yaitu UNO. Kehadiran ukuran baru dengan merk baru tersebut dengan tujuan untuk memperluas segmen pasar Arwana ke level menengah, disamping faktor tren di pasar untuk dinding juga sudah mulai bergerak ke ukuran yang lebih besar. Dengan merk baru UNO tersebut tentu output produksi yang dihasilkan juga berbeda dengan ukuran dan motif-motif sebelumnya disesuaikan dengan segmen pasar produk tersebut yaitu menengah. Produk dengan ukuran 25X40 dengan Merk UNO tersebut sangat bisa diterima dengan baik oleh pasar karena desain yang dikeluarkan sesuai dengan tren yang ada di pasar saat ini dan faktor harga yang sangat bisa bersaing dengan Kompetitor pada segmen pasar yang sama.

Untuk melengkapi kehadiran ukuran 25X40, pada tahun 2013 perseroan kembali mengeluarkan satu ukuran baru yaitu: 25X25 sebagai matching floor untuk ukuran 25X40, sehingga semakin meningkatkan pangsa pasar Arwana di pasar. Seiring dengan berkembangnya teknologi baru berkaitan dengan produksi, perseroan melakukan upgrade teknologi produksi dengan sistem digital printing dimana output produksi yang dihasilkan sangat variatif dan menarik. Produksi dengan sistem digital printing tersebut mempertegas kehadiran produk perseroan pada level menengah atas dan semakin memperluas segmen pasar. Saat ini teknologi digital printing baru diaplikasikan pada ukuran 25X40 dan selanjutnya akan dikembangkan pada ukuran-ukuran lainnya terutama ukuran 40X40, sehingga nantinya produk-produk dari perseroan akan semakin menarik dan variatif dengan pilihan desain dan warna yang lebih banyak.

Pada saat ini produk Arwana telah memperoleh pengakuan dari segi kualitas dengan diterimanya Sertifikat Standar Nasional, SNI, dan setiap output produksi perseroan menggunakan tanda dan logo SNI tersebut yang merupakan jaminan standar mutu yang telah ditetapkan oleh pihak independen. Perseroan juga menerima sertifikasi ISO 1401:2004 yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dengan pengelolaan lingkungan yang baik, hal ini telah menambah keyakinan dari para customer dan user atas produk perseroan.

A continuous and sustainable growth and development in terms of expansion is accomplished by the company by taking into account the market growth factor in size, pattern and color trends. As a company focusing on product for middle and lower segment, currently the company has a complete range of product, such as size 20x20 with matching floor tile size 20x25 in Plain, Marble and Decorative motif; size 30x30 with Plain, Marble, Rustic, Decorative, and Fancy motif; and size 40x40, which is the biggest contributor in production volume, counting up to 55% of the total production and sales with the most complete variation in category: Plain, Marble, Decorative, Rustic, Strata, Granite, and Wood.

In 2012, the company completed its range of products by adding size 25x40 with a new brand UNO. The purpose of this new size with a new brand is to expand Arwana’s market segment to the middle level, besides, market trend for wall tile was starting to move to bigger tile size. With the new brand UNO, production output was also different from the previous size and motifs, which is adjusted according to the market segment of the product, which is middle level. This UNO 25x40 product was well accepted in the market because the design was suited to the current trend in the market and also the factor of competitive price with competitors in the same market segment.

To compliment size 25x40, in 2013, the company once again released a new size, which is 25x25, as the matching floor tile for size 25x40, so to increase Arwana’s market share even more. As new technology for production kept on developing, company upgraded its production technology with digital printing system, in which the resulted production output is varied and attractive. The production with digital printing system reaffirms the existence of the company’s products in the middle upper level and expands its market segment. Currently, this new digital printing technology was just applied to size 25x40 and next, it will be developed on other sizes especially size 40x40; so that looking ahead, company’s products will be even more attractive and varied with more choices in designs and colors.

At this moment, Arwana’s products have gained recognition in terms of quality by receiving the National Standard Certificate, called SNI, and each production output from the company has been using the SNI sign and logo, which is a guaranteed quality standard that has been established by an independent party. The company also receives ISO 1401:2004 certification, which is related to corporate governance with good environmental management, this has added to the confidence of customers and users of company’s products.

Page 28: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk24

Production Capacity and Output

Kapasitas dan Hasil Produksi

Tahun BukuFiscal Year

Plant I

Plant IIA

Plant IIB

Plant IIC

Plant IIIA

Plant IIIB

Plant IIIC

Plant IV**

Jumlah Hasil Produksi*Total Production

Output*

Jumlah KapasitasTotal Capacity*

Production Capacity

*) in Million sqm per annum

Kapasitas Produksi

97

2,88

4,50

7,38

4,21

96

2,88

2,88

2,68

95

2,88

2,88

1,29

*) dalam jutaan m² per tahun

98

3,15

4,50

7,65

3,35

13

3,78

6,70

5,80

7,20

4,75

5,22

7,92

8,00

44,20

49,37

12

3,78

6,70

5,80

7,20

4,75

5,22

7,92

41,26

41,37

10

3,78

5,94

5,80

5,40

4,68

5,04

7,56

36,14

38,20

09

3,78

5,76

5,62

5.62

5,04

4,68

7,56

30,00

38,06

11

3,78

6,19

5,80

7,20

4,75

5,22

7,92

37,35

40,86

08

3,15

5,76

5,18

5,00

3,60

4,68

27,37

27,40

07

3,15

5,76

5,18

5,00

3,60

4,68

27,37

23,28

06

3,15

5,76

5,18

3,60

4,68

22,37

17,10

05

3,15

5,76

3,60

4,68

17,19

15,75

04

3,15

5,76

3,60

11,51

11,90

03

3,15

4,50

3,60

11,25

10,28

02

3,15

4,50

3,60

11,25

10,27

01

3,15

4,50

7,65

6,49

00

3,15

4,50

7,65

5,93

99

3,15

4,50

7,65

5,18

**) Plant IV memulai produksi komersil sejak September 2013 **) Plant IV started its commercial production on September 2013

Perseroan melakukan strategi pertumbuhan dengan mempertimbangkan beberapa hal strategis, yaitu perkembangan tren produk baik dari sisi ukuran maupun desain dan dari sisi geografis, artinya perseroan mempertimbangkan efisiensi dalam hal kecepatan pengiriman dan efisiensi dalam pengurangan biaya pengiriman sehingga harga produk lebih kompetitif dan terjangkau bagi pelanggan.

Pada tahun 2013 ini, Plant IV yang berlokasi di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, telah berproduksi dengan kapasitas 666.667 m² per bulan. Dengan adanya plant tersebut, pengiriman ke wilayah Sumatera, khususnya Sumatera bagian selatan seperti Palembang, Jambi, Bengkulu, dan Lampung akan menerima tambahan barang yang cukup signifikan secara kuantitas dan juga lebih cepat dalam pengiriman; sebagai contoh, Palembang yang sebelumnya dikirim dari pabrik di Cikande, Serang membutuhkan waktu pengiriman rata-rata 10 hari, saat ini bisa menerima barang hanya dalam 1 hari. Strategi ekspansi seperti ini akan terus dikembangkan perseroan guna meningkatkan efisiensi dalam hal biaya dan efisiensi dalam hal waktu pengiriman sehingga profit perseroan secara signifikan akan terus bertambah; dan pangsa pasar di daerah tersebut meningkat.

Company executes growth strategy by considering several factors, such as growth in product trends, in terms of size as well as designs and geography, which means the company seeks to increase the speed in delivery and the reduction in shipping costs. In that way, the product price becomes more competitive and affordable to customers.

In 2013, Plant IV, which located in Ogan Ilir, South Sumatera, started its initial production with capacity of 666.667 m² per month. With this plant in operation, shipping to Sumatera region, especially southern part of Sumatera like Palembang, Jambi, Bengkulu, and Lampung will receive a significant addition of goods in terms of quantity and faster delivery; for example, Palembang, whenever received goods from the plant in Cikande, Serang, previously took average delivery time of 10 days; currently, the can receive the goods within one day. Expansion strategy like this will continue being developed by the company in order to improve efficiency in terms of costs and delivery time. As such, the company’s profit and market share in the region will keep increasing significantly.

Page 29: Arwana Citramulia AR-2013

Chief Financial Officer

Ir. Rudy Sujanto

(C.F.O.)

RemunerationCommittee

Chairman :Donisius Iliadi, BBA

Chairman :Drs. Karsanto, MBA

AuditCommittee

Corporate SecretaryIr. Rudy Sujanto

Technical AdvisorMariano Maino

(C.E.O.)

Tandean Rustandy, MBA

Chief Executive Officer

Chief Operating Officer

Edy Suyanto, SE

Chief Human Resource Officer

Hadi Purnama Widjaja, Oei

(C.H.R.O.) (C.O.O.)

Board of Commissioners

Drs. Karsanto, MBA

Donisius Iliadi, BBA

Edwin Pamimpin Situmorang, S.H., M.H.

V. P. Corporate Affairs

Max Tan

V. P. FinancialController

Agustinus Kusnadi

V. P.Procurement

Rally Sudarta

V. P. MarketingRenny A. Sandi, SE

V. P. OperationIr. Lim Tjhiu Iong

Human ResourceManager

Annual Report 2013 25

Organization Structure

Struktur Organisasi

Page 30: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk30

The Board of Commissioners ProfileProfil Dewan Komisaris

Drs. Karsanto, MBA;Independent Commissioner

Edwin PamimpinSitumorang, SH, MH;President Commissioner

Donisius Iliadi, BBA;Independent Commissioner

Meraih gelar Bachelor of Business Administration dibidang Keuangan dari Iowa State University, Ames, Iowa pada tahun 1989. Memulai karirnya di Bank Modern dan Bank Panin. Saat ini menjabat sebagai Direktur PT Papan Jaya Sentosa, pengembang Perumahan Taman Kopo Indah di Bandung.

Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Padjajaran dan gelar Magister Hukum dari Universitas Tanjungpura. Menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat tahun 2001 dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan tahun 2005. Menjabat sebagai Deputi Menko Polhukam Bidang Koordinasi Hukum dan HAM dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara pada tahun 2008, dan sebagai Jaksa Agung Muda Intelijen pada tahun 2010-2012.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro dan gelar Magister dari Institute Technology of New York in Business, Amerika Serikat. Beliau mengawali karir dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) dari 1979 sampai 2007 di beberapa lokasi, secara berurutan, Singapura (1989), London (1992), New York (1994), menjabat sebagai Kepala Regional Sumatera Utara, dan juga sebagai Kepala Divisi Kebijakan dan Manajemen Resiko. Dari tahun 2008 sampai 2012, menjabat sebagai Direktur Pelaksanaan dan Direktur Keuangan di PT Jamsostek.

Obtained Bachelor Degree from Faculty of Law at Padjajaran University and Master Degree from Tanjungpura University. In 2001, served as Head of Regional Attorney General for West Kalimantan and for South Sumatra in 2005. Also served as Deputy for Coordinating Minister of Politic, Law, Security, and Human Rights; and as Deputy Attorney General in Civil and Administrative in 2008; and as Deputy Attorney General in Intelligence in 2010-2012.

Holds a Bachelor degree in Economic from Diponegoro University and a Master degree in Business from Institute Technology of New York, USA. He started with PT Bank Negara Indonesia (Persero) from 1979 to 2007 in several locations, sequentially, Singapore (1989), London (1992), New York (1994), served as Regional Head in North Sumatra, and also as the Head of Policy Division and Risk Management. From 2008 to 2012, he served as Director of Compliance and Finance Director at PT Jamsostek.

Holds a Bachelor of Business Administration degree in Finance from Iowa State University, Ames, Iowa in 1989. Started his career in Modern Bank and Panin Bank. Currently, serving as Director of PT Papan Jaya Sentosa, a housing estate developer of Taman Kopo Indah, in Bandung.

Page 31: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 31

Directors ProfileProfil Direksi

Tandean Rustandy, MBA; Chief Executive Officer

Ir. Rudy Sujanto Chief Financial Officer &Corporate Secretary

Edy Suyanto, SE;Chief Operating Officer

Serves as Chief Operating Officer of the company since January 5, 2007. Started his career as the management trainee, and has reached present position after contributing a number of proven successes. He obtained Bachelor (SE) degree in Economics from Tarumanagara University, Jakarta. Active for many years at the Association of Indonesian Ceramic Industry (ASAKI), and on July, 31 2009 was elected vice chairman of the organization for 2009-2012 period of service.

Began his career in various manufacturing and distribution companies. His experience during 27 years in building materials distribution companies ranging from Branch Manager, Regional Manager, Operational Director and Chief Operating Officer (COO). Served as Independent Commissioner for PT Arwana Citramulia Tbk from 2011 to 2013.

Hadi Purnama Widjaja, OeiChief Human Resource Officer

Menjabat Direktur Operasional Perusahaan sejak 5 Januari 2007. Meniti karir dari management trainee, dan mencapai posisi saat ini setelah memberikan bukti keberhasilan. Meraih gelar Sarjana Ekonomi (SE) dalam Ilmu Ekonomi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta. Berperan aktif di Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) dan pada tanggal 7 Juni 2012 terpilih kembali sebagai Wakil Ketua Umum ASAKI untuk masa bakti 2012-2015.

Pendiri dan Direktur Utama PT Arwana Citramulia Tbk. Meraih gelar Bachelor of Science dari The University of Colorado, Boulder, dan Master of Business Administration (M.B.A) dari The University of Chicago Booth School of Business. Saat ini adalah anggota dari Global Advisory Board and Councils di University of Chicago Booth School of Business. Dianugerahi dengan “Distinguished Entrepreneurial Alumni Award 2011”oleh Chicago Booth School of Business. Di tahun 2002, beliau menerima “Indonesia’s Young Entrepreneur Award” dari Ernst & Young dan dinobatkan sebagai “Honorary Citizen of Boulder, Colorado” di tahun 1987.

Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak awal 2010 dan CFO sejak awal 2011 di PT Arwana Citramulia Tbk. Meniti karir selama 18 tahun mulai dari Kepala Bagian hingga posisi Direktur Keuangan di industry perkayuan terpadu. Meraih gelar Insinyur Teknik Sipil dari Universitas Tarumanagara.

Mengawali karirnya di berbagai perusahaan manufaktur dan distribusi. Pengalaman beliau selama 27 tahun dalam perusahaan distribusi material bangunan berkisar mulai dari Branch Manager, Regional Manager, Operational Director dan Chief Operating Officer (COO). Dari tahun 2011 sampai 2013 menjabat sebagai Komisaris Independen untuk PT Arwana Citramulia Tbk.

Founder and Chief Executive Officer of PT Arwana Citramulia Tbk. He obtained Bachelor of Science from The University of Colorado, Boulder, and Master of Business Administration from The University of Chicago Booth School of Business. Currently, a member of the Global Advisory Board and the Councils in University of Chicago Booth School of Business. He is awarded the “Distinguished Entrepreneurial Alumni Award 2011” by the Chicago Booth School of Business. In 2002, he received the “Indonesia’s Young Entrepreneur Award” from Ernst & Young and was honored as an “Honorary Citizen of Boulder, Colorado” in 1987.

Serves as Corporate Secretary since 2010 and CFO since 2011. Started his career as Supervisor and has reached a position of CFO in the integrated wood industry company. He obtained Bachelor of Civil Engineering from Tarumanagara University.

Page 32: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk28

Human Resource Management

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Sebagai bagian terintegrasi dengan seluruh fungsi manajemen perseroan, pengelolaan sumber daya manusia termasuk dalam strategi inti yang dikelola secara serius, fokus dan berkesinambungan. Dengan kekuatan SDM sebanyak 1957 sampai dengan 31 Desember 2013, team angkatan kerja kami telah menunjukkan kemampuan berprestasi dalam mencapai target-target yang telah disepakati bersama.

Dalam pengelolaan SDM, beberapa aspek strategis jangka menengah dan jangka panjang yg melandasi praktek manajerial perseroan antara lain adalah penekanan pada kepatuhan dan ketaatan pada kebijakan dan prosedur standar operasionil. Dengan disiplin dan kepatuhan yg diimplementasikan secara berkesinambungan dengan disertai oleh sikap mental positif, dedikatif dan loyal, telah memampukan perseroan untuk melakukan kaderisasi dari dalam.

Secara garis besar model pelatihan yang diterapkan di P.T.Arwana Citramulia, Tbk bisa dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu : Pengembangan Karir yang memberikan penekanan dan pembekalan pada aspek manajerial, Kompetensi Teknis pada fungsi masing-masing serta Soft Skill yang mencakup human skill, leadership dan motivation training. Para Trainer kami adalah para senior yang telah sarat dengan pengalaman kerja, dan para pelatih teknis yang kami datangkan dari luar perseroan. Disamping in-house training, perseroan juga telah memberikan kesempatan bagi karyawan berprestasi untuk mengikuti pelatihan dan lokakarya di lembaga pendidikan diluar perseroan guna menambah wawasan yang berujung pada kemampuan karyawan lebih ber-inovasi dan ber-kontribusi dalam pekerjaannya.

Peningkatan prestasi dan kwalitas kerja perseroan dicapai juga melalui peningkatan standard kerja SDM yang pada prakteknya diimplementasikan melalui penilaian kinerja karyawan yang bersifat progresif dan innovatif. Dengan demikian perseroan bisa berharap akan terjadi motivasi kerja dalam perlombaan prestasi yang sehat.

As an integrated part along with the function of company’s management, human resource management is included in the core strategy that is being managed in a serious, focus, and continuous manner. With the manpower totaling 1,957 persons as of December 31, 2013, our manpower team has shown excellent achievement in reaching targets that are mutually agreed.

In managing human resource, several medium and long-term strategic aspects that underlie the company’s managerial practice are emphasis on compliance and obedience towards operational standard policies and procedures. With the discipline and compliance that have been implemented continuously accompanied with positive attitude, dedication and loyalty, the company has been able to regenerate internally.

In broad, the training models that are conducted in PT Arwana Citramulia, Tbk can be categorized into three groups, namely: Career Development that emphasize and debrief on managerial aspects, Technical Competence on each functions as well as Soft Skill that include human skill, leadership and motivational training. Our trainers are the seniors that are full of work experience, and we bring our technical trainers from outside of the company. Besides in-house training, the company also provides opportunity for performing employees to attend trainings and workshops in educational institutes outside the company in order to broaden their knowledge that will eventually lead to the employee being more innovative and able to contribute in his or her job.

The increase of achievement and work quality of the company are also gained by improving HR work standards that, in practice, are being implemented through employee’s performance evaluation that is progressive and innovative in nature. Thus, the company can hope to see working motivation in a healthy competition in performance.

Pelatihan KepemimpinanLeadership Training

Page 33: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 29

Jenjang Jabatan / Position Level

Kepala Regu / Supervisors

Staff, Operator & Lain-lain / Lower Level

Jumlah / Total

Kepala Bagian / Head of Department

Wakil Manajer / Assistant Managers

Kepala Sub Seksi / Supervisors

Kepala Seksi / Head of Section

Sarjana (S1) / Graduate

Pasca Sarjana (S2) / Post Graduate

Jenjang Pendidikan / Education Level Level

SLTA / Senior High School

Diploma / Undergraduate

Jumlah / Total

SLTP dan lainnya / Junior High School & others

Pertumbuhan Karyawan / Growth of Employees Per 31 Desember 2013Per 31 Desember 2012

Direksi / Directors

Manajer / Managers

Vice President

78,2 78,0

100,0 100,0

1.339 1.591

1.712 2.041

2,0 1,7

0,2 0,2

7,2 6,5

1,3 1,7

9,7 10,5

34 35

3 4

124 133

23 34

166 215

0,2 0,2

0,9 1,0

0,2 0,2

3 4

16 20

4 5

9,9 10,2

0,3 0,3

170 209

5 7

75,1 74,8

3,6 4,0

100,0 100,0

11,0 10,6

1.286 1.527

62 81

1.712 2.041

189 217

% %Orang / Person Orang / Person

Untuk menjaga kesinambungan berprestasi karyawan, perseroan bertekad membangun kultur “Every Manager is a Human Resource Manager” , sehingga kepentingan karyawan juga akan mendapatkan perhatian yang setimpal dedikasi dan loyalitas mereka melalui atasan yang “care”.

Kami melandaskan kesuksesan berkarya melalui “Super Team” bukan Superman !

To preserve a sustainable achievement in employees, company is determined in building a culture of “Every Manager is a Human Resource Manager”, so that the interests of employees will also get the attention that is suitable to their dedication and loyalty through a “caring” supervisor.

We established our working success through “Super Team” not Superman!

My workplace is my home, it must be kept clean and tidy.

Tempat kerjaku adalah rumahku,harus dijaga bersih dan rapi.

Page 34: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk30

Penghargaan - penghargaanRecognation & Awards

Penghargaan Industri Hijau diserahkan oleh Presiden R.I. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono Green Industry Award submitted by the President R.I. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

Forbes Indonesia Terbaik dari yang Terbaik “50 Perusahaan Terbaik “ 2013 25 November 2013 Forbes Indonesia Best of the Best “The Top 50 Companies” 2013 November 25, 2013

Penghargaan Industri Hijau 2013 oleh Kementerian Perindustrian Indonesia untuk 3 Pabrik

26 November 2013 Green Industry Award in 2013 by Ministry of

Industry of Indonesia for 3 Plant November 26, 2013

Property & Bank “Market Leader Keramik Segmen

Menengah ke Bawah” 20 Juni 2013

Property & Bank “Ceramic Market Leader Middle Low Segment” June 20, 2013

Property & Bank Apresiasi dan Prestasi Khusus sebagai

Penerima Penghargaan Indonesia Property & Bank Lebih Dari 5 Kali Berturut-turut

20 Juni 2013

Property & Bank Appreciation and Achievement as Indonesia

Property & Bank Award’s Recipient of More Than 5 Times in Succession

June 20, 2013

Rekor Bisnis (ReBi) “Green Industry Keramik Pertama di Indonesia” 15 Mei 2013

Business Record (ReBi) “First Green Industry Ceramic in Indonesia” May 15, 2013

Museum Rekor-Dunia Indonesia Industri Keramik dengan Lokasi Pabrik Terbanyak 29 Oktober 2013 Indonesia World-Record (Muri) Ceramic Industry with the Most Factory Location October 29, 2013

Museum Rekor-Dunia Indonesia Industri Keramik Pertama Yang Mendapatkan

Sertifikat Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 29 Oktober 2013

Indonesia World-Record (Muri) First Ceramic Industry That Received Green

Industry Certificate from the Ministry of Industry of Republic of Indonesia

October 29, 2013

Page 35: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 31

Analisis &Pembahasan ManajemenPembahasan ManajemenManagement Analysis & Review

Page 36: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk32

Tinjauan Prospek UsahaBusiness Prospect Overview

Prospek industri keramik nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sangatlah cerah seiring dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Didukung oleh pertumbuhan yang pesat di sektor properti dan konstruksi dalam negeri, permintaan untuk produk keramik, terutama ubin lantai dan dinding terus meningkat. Pertumbuhan industri keramik biasanya di atas dari pertumbuhan ekonomi nasional. Melihat tren permintaan yang terus meningkat, barangkali pertumbuhan industri ini bisa lebih tinggi dari itu.

Tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,78%, Asosiasi Industri Keramik Indonesia (ASAKI) memprediksi pertumbuhan industri keramik bisa mencapai 15% hingga 20%, dengan omzet penjualan mencapai 30 triliun rupiah pada tahun 2013, atau naik sekitar 20% dari tahun sebelumnya. Sekitar 90 persen dari jumlah penjualan berasal dari pasar lokal, sedangkan 10 persen lainnya dari ekspor.

Kemampuan Indonesia dalam hal memproduksi produk keramik yang bermutu tinggi dan desain yang bagus, disertai bahan baku dan sumber daya alam lainnya yang melimpah, telah memposisikan Indonesia sebagai pusat industri keramik di tingkat regional dan dunia. Indonesia merupakan salah satu produsen utama dunia di bidang keramik, atau peringkat ke enam di antara 30 produsen teratas pada tahun 2012, dan salah satu dari 10 negara teratas dalam hal konsumsi keramik sejak tahun 2010. Dengan menerapkan teknologi mutakhir dan ramah lingkungan, produksi keramik Indonesia saat ini dapat disejajarkan dengan produk keramik bermutu internasional.

Kondisi ini menciptakan peluang bisnis yang luar biasa bagi industri keramik domestik, serta memberikan kontribusi tinggi dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional melalui penyediaan kebutuhan domestik, perolehan devisa, dan penyerapan tenaga kerja. Oleh sebab itu, Pemerintah juga memperlihatkan komitmen dalam mengembangkan industri keramik dan selalu menyusun strategi dan kebijakan terbaik untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Untuk menghasilkan produk berkualitas, gas alam cair (LNG) merupakan sumber energi utama bagi industri keramik. Gas alam mengambil porsi sekitar 85% dari seluruh energi yang dikonsumsi sektor keramik karena telah terbukti menjadi bahan bakar yang paling cocok, efisien dan menghemat energi untuk mendapatkan suhu pembakaran tinggi yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang awet dari segi teknis, dan memuaskan dari segi estetika. Di masa mendatang, agaknya gas alam akan terus menjadi bahan bakar yang dominan karena kurangnya bahan bakar hayati (biofuel) yang terjamin dan berkesinambungan, serta tingginya biaya jika menggunakan LPG (liquefied petroleum gas) dan listrik untuk pembakaran.

Menurut majalah Oil & Gas, Indonesia memiliki cadangan gas alam terjamin sebanyak 141 TCF (sekitar 12,11 triliun barel) per Januari 2012, yang menempatkan Indonesia pada urutan ketiga terbesar di kawasan Asia-Pasifik. Indonesia merupakan salah satu negara eksportir gas bumi terbesar di dunia. Ironisnya, pemenuhan kebutuhan gas di Indonesia masih banyak mengalami kendala sehingga sampai saat ini Indonesia belum dapat memanfaatkan gas secara maksimal. Kekurangan LNG yang disebabkan oleh masalah produksi dan meningkatnya konsumsi memaksa Indonesia membeli kargo di tempat LNG guna memenuhi kewajiban mengekspor.

The prospect of national ceramic industry, both short term and long term, is quite bright, along with the population and economic growth of Indonesia. Supported by the rapid growth in the local property and construction sectors, the demand for ceramic products, especially floor tiles and wall tiles is constantly on the rise. The growth of ceramic industry is usually above the growth of national economy. Looking at the rising trend of the demands, the growth of the industry could even go higher than that.

This year, the economic growth of Indonesia is 5.78%, the Indonesian Ceramic Industry Association (ASAKI) predicted the growth of ceramic industry could reach 15% to 20%, with total sales amounted to 30 trillion rupiah in 2013, or increased by approximately 20% y.o.y. About 90 percent of the total sales come from the local market, whilst the other 10 percent from exports.

Indonesia's capability to produce high quality ceramic products, strong designs and abundance of raw materials and other natural resources has positioned Indonesia to be the center of ceramic industry at the regional level and the world. Indonesia is one of the world’s main producers in ceramic industry or ranks sixth among the top 30 producers in 2012, and one of the top 10 countries in terms of ceramic consumption since 2010. By applying advanced technology and environmentally friendly, Indonesia's current production of ceramics can be aligned with international quality ceramic products.

This condition creates a remarkable business opportunity for domestic ceramic industry, and returns a high contribution in supporting national economic growth through provision of domestic needs, foreign exchange income, and employment. Accordingly, the government also demonstrates its commitment in promoting the ceramic industry and constantly formulates the best strategy and policy to create an environment favorable for the business.

In order to produce quality products, Liquefied Natural Gas (LNG) is a main energy source for the ceramic industry. The natural gas represents approximately 85% of all energy consumed in the ceramics sector because it has proven to be the most suitable, energy efficient and economic fuel to achieve high firing temperatures required to produce technically durable and aesthetically pleasing products. In the foreseeable future, it is likely that LNG will continue to be the dominant fuel due to the lack of guaranteed, sustainable biofuel feedstock and the high costs associated with liquefied petroleum gas (LPG) and electric firing.

According to Oil & Gas Journal, Indonesia had 141 TCF (approximately 12.11 trillion cubic feet) of proven LNG reserves as of January 2012, making it the third largest in the Asia-Pacific region. Indonesia is one of the biggest natural gas exporters in the world. Ironically, the consumation of gas needs in Indonesia still encounters many restrictions so far such that Indonesia cannot exploit the gas to the full-scale. The LNG shortages caused by the production problems and the rising consumption forced Indonesia to buy spot cargoes of LNG to meet export obligations.

Page 37: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 33

Bagaimanapun juga, pada saat membahas kenaikan harga gas industri, pemerintah telah berkomitmen untuk mengurangi ekspor gas serta mempercepat pembangunan infrastruktur gas guna menjaga kelangsungan pasokan gas bagi industri dalam negeri. Sebagai bukti komitmen tersebut, penyalur gas Indonesia, Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina Gas (Pertagas), telah mampu memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Gas untuk kegiatan industri.

Cadangan gas di perairan laut dalam merupakan lahan berpotensi berikutnya. Berdasarkan proyek-proyek baru tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memproyeksikan produksi LNG sebanyak 5.118 mmscfd selama periode 2012-2020, dari 17 ladang gas yang baru dan yang beroperasi saat ini.

Eksploitasi sumber daya tersebut akan meningkatkan jaminan pasokan gas, seraya mengurangi harga dan ketidakstabilan harga gas bagi konsumen. Di masa mendatang, dengan banyaknya penemuan cadangan gas di dunia, gas akan berpotensi menjadi energi yang murah dan menjadi sumber energi yang strategis.

Dengan dukungan pasokan gas yang memadai, sudah barang tentu produsen keramik dapat memproduksi keramik dengan lebih optimal, dan dengan demikian, prospek jangka panjang industri keramik akan semakin cerah.

However, when discussing the price of industrial gas, the government has committed to reducing gas exports as well as expediting the development of gas infrastructure to preserve continuity of the gas supply for the domestic industry. To prove this commitment, Indonesia's gas distribution utilities, the State Gas Company (PGN) and Pertamina Gas (Pertagas), have been able to meet the needs for Gas Fuel for industrial activity.

Deep-water gas reserves are a further area of potential. Based on these new projects, the Ministry of Energy and Mineral Resources projects LNG production from 17 new and currently operating gas fields to be 5,118 mmscfd over the 2012-2020 period.

The exploitation of such resources would improve the guarantee of gas supply, whilst reducing price and price volatility for gas consumers. In the future, with many discoveries of gas reserves in the world, gas will potentially become an inexpensive and strategic source of energy.

Supported by the adequate gas supply, definitely, the ceramics producers can produce ceramics in a more optimal manner, thus enhancing the ceramic industry's long-term outlook.

04 12 1311000908070605 04 12 1311000908070605

Grafik Pertumbuhan Penjualan Arwana 2004 - 2013Graph of Arwana’s Sales Growth 2004 - 2013

Grafik Produk Domestik BrutoGross Domestic Product Graph

dalam miliar Rupiahdalam dolar Amerika

Indonesia GDP per Capita in US Dollar (Constant Prices Since 2004)

source : data.worldbank.orgin billion Rupiahin US dollar

922

3.47

1

1.41

7

1.11

4

3.55

7

3.50

0

830

2.94

7

714

2.27

2

647

2.17

8

507

1.87

1

345

1.60

1

309

1.27

3

217

1.16

1

Page 38: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk34

Business Strategy and Policy

Strategi dan Kebijakan Usaha

Strategi dan kebijakan usaha Arwana berfokus pada pengintegrasian manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.

Arwana telah membangun posisi yang kokoh di dalam pasar dalam negeri selama bertahun-tahun berdasarkan program penjualan dan pemasaran yang cermat secara nasional. Kekuatan Arwana pada pasar yang ada terletak pada operasi yang sangat efisien yang didukung oleh pengendalian persediaan yang ketat melalui kerjasama yang baik dengan jaringan ritel, perencanaan produk dan program pemasaran yang memenuhi kebutuhan setiap pasar dengan memuaskan.

Sejak 2013, beberapa prakarsa telah diambil dan ide-ide baru untuk proyek-proyek digalakkan bagi pelaksanaan bisnis strategis. Arwana mengejar inovasi lebih cepat berdasarkan strategi jangka menengah dan jangka panjang dengan mengembangkan teknologi berlainan yang mampu menghasilkan nilai yang cocok bagi produk-produknya. Ini dilakukan dengan menunjang teknologi canggih dan produk inti, yang merupakan kekuatan inti bagi bisnis keramik Arwana.

Arwana berencana untuk terus memperluas dan memperkaya lini produknya, dari tradisional, kontemporer, hingga produk gaya modern. Pada Tahun 2013, produk keramik dengan sistem Digital Printing mulai diproduksi dan diperkenalkan ke pasar dengan nama “Digi Uno”. Produk Digi Uno merupakan salah satu program intensifikasi dari strategi pertumbuhan jangka menengah. Dengan berbuat demikian, Arwana bertujuan untuk menawarkan kepuasan bentuk baru kepada pelanggan. Kombinasi warna, gaya, dan bentuk untuk ubin lantai dan dinding adalah tidak terbatas.

Strategi dan kebijakan usaha Arwana memandang perusahaan sebagai satu entitas lengkap yang berinteraksi dalam lingkungan sosial, ekonomi, politik dan persaingan yang dinamis, serta meliputi fokus jangka panjang terhadap sumber daya dan proses guna mencerminkan visi, misi dan nilai-nilai perseroan.

Kisah sukses seperti ini memperlihatkan kekuatan Grup Arwana secara menyeluruh, dan memposisikan Arwana untuk lebih memperlancar penjualan di pasar lainnya yang sedang berkembang pesat. Dengan terus-menerus membangun budaya cost-consciousness Arwana telah menjadi market leader dalam industri keramik, dan mampu meningkatkan penjualan produk dalam bisnis keramik dan membangun posisinya sebagai merek paling atas.

Arwana's business strategy and policy focus on integrating management, marketing, finance/accounting, production/operations, research and development, and computer information systems to achieve organizational success.

Arwana has built up a solid position in emerging markets nationwide over many years based on meticulously planned and executed nationwide sales and marketing programs. Arwana´s strengths in emerging markets include its highly efficient operations backed by tight inventory control through a strong grasp of the retail channel, product planning and marketing programs that closely meet the needs of each market.

Since 2013, several initiatives have been enacted and new ideas for projects have been encouraged for doing strategic business. Arwana is pursuing ever-faster innovation based on its mid-to-long-term strategies and by developing differentiated technologies capable of generating true value for its products. This is carried out by bolstering state-of-the-art technologies and core products, which are the core strength of Arwana´s ceramics business.

Arwana plans to continue expanding and enriching its product lines, from traditional, contemporary, to modern style products. In the Year 2013, ceramic products with Digital Printing system started to be produced and introduced to the market under the name “Digi Uno”. Digi Uno product was one of the intensification programs from the mid-term growth strategy. In doing so, Arwana aims to offer its customers a new form of satisfaction. The combinations of colors, styles, and shapes for floor and wall tiles are endless.

Arwana's business strategy and policy consider the enterprise as a whole entity interacting within a dynamic social, economic, political and competitive environment, and involve a long-term focus on corporate resources and processes to reflect the corporate vision, mission and values.

Success stories like these highlight the overall strength of the Arwana Group, and position Arwana to further accelerate expansion in sales in other fast-growing emerging markets. By constantly building the cost-conscious culture, Arwana has become a market leader in the ceramic industry and been able to bolster product sales in the ceramics business and build its position as a top brand.

Page 39: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 35

Sustainable growth in performance through intensification and extensification programs are able to support ROE growth significantly.

Pada tahun 2013 perseroan berhasil mencapai laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp235,16 miliar, atau meningkat 50,23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hasil tersebut di bawah target yang telah ditetapkan sebesar Rp240 miliar. Hal ini bukan disebabkan oleh faktor operasional tetapi semata-mata karena melemahnya nilai rupiah terhadap mata uang dolar Amerika sebesar 26%, dimana beban biaya produksi bertambah karena sebagian barang modal masih harus diimpor. Laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp379.278 miliar pada tahun 2013, atau bertumbuh sebesar 37,31% dibanding tahun sebelumnya.

In 2013, company succeeded in achieving profit for the year attributable to owners of the parent entity in the amount of Rp235.16 billion, or an increase of 50.23% compared to the previous year. This outcome is below the determined target of Rp240 billion. This is not caused by operational factor but merely due to depreciation in the exchange rate of Indonesian Rupiah to United States Dollar by 26%, in which production cost increases because part of the raw materials is imported. Earnings before interests, tax, depreciation and amortization (EBITDA) reached Rp379,278 billion in 2013, or an increase of 37.31% compared to previous year.

Operating Results & Financial Position Overview

Tinjauan Hasil Usaha & Posisi Keuangan

Pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi dapat menopang pertumbuhan ROE secara signifikan.

37,3

43,2

27,3

52,4

50,3

33,0

1.113.664

377.729

224.434

156.462

276.213

21

Pendapatan

Laba Kotor

Laba Usaha

Laba Bersih

EBITDA

Laba Bersih per Saham*

Keterangan

Revenues

Gross Profit

Income from Operations

Net Income

EBITDA

*Earning Per Share

Descriptions2013 2012 KenaikanIncrease (%)

379.278

321.297

1.417.640

32

235.164

502.200

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah*) Laba bersih per saham tahun 2012 dibagi 4 untuk perbandingan yang lebih setara dengan 2013

*)Earning per share for 2012 is divided by 4 for the purpose of equal comparison to 2013

11,2

7,1

Kuantitas Hasil Produksi Quantity of Operating Results

44,33

44,20

39,86

41,26

Penjualan

Produksi

Keterangan

Sales

Production

Descriptions2013 2012 KenaikanIncrease (%)

Dalam Jutaan m² In Million m²

Page 40: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk36

Penjualan Bersih Net Sales

Perseroan mencapai pertumbuhan penjualan bersih Rp1.417,64 miliar, melampaui angka penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar 27,3%. Pertumbuhan penjualan bersih ini disebabkan oleh meningkatnya kuantitas penjualan sebanyak 11,2%, dan harga jual mengalami kenaikan rata-rata sebesar 14,5%.

Net sales of the company grew by Rp1,417.64 billion, exceeding the net sales of previous year by 27.3%. The growth in net sales is the result of increase in sales quantity of 11.2%, and increase of sales price at an average of 14.5%.

09 09 1010 1111 1212 13 13

Volume Penjualan Sales Volume Penyebaran Penjualan(Volume)

Sales Dissemination (Volume)

39,8

6

44,3

3

27,6

7

31,7

0

12,1

9

12,6

3

27,12

22,3

6

7,47

34,9

9

25,6

6

9,33

37,8

6

26,3

9

11,4

7

10,0%17,3% 8,2%

5,3%11,2%

Java

Dalam Jutaan m2 In Million m2

OutsideJava

Page 41: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 37

Laba Kotor Gross Profit

Pada tahun 2013, laba usaha sebesar Rp321,30 miliar, naik 43,2% dibanding tahun 2012. Marjin laba usaha dapat mencapai 22,7%, meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar 20,2%, karena perseroan mampu menekan biaya pengiriman dengan sudah beroperasinya pabrik baru di Palembang disertai efisiensi biaya yang optimal walaupun disertai dengan meningkatnya beban usaha.

In 2013, income from operations was Rp321.30 billion, increased by 43.2% compared to 2012. Operating margin reached 22.7%, an increase when compared to the previous year's margin of 20.2%. This is due to the ability of the company to reduce shipping costs by the new plant in Palembang starting its operation and also optimization of cost efficiency even though with an increase in operating expense.

Laba Usaha Operating Profit

Laba kotor perseroan sebesar Rp502,20 miliar pada tahun 2013, naik 33% dari tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya harga dan kuantitas penjualan. Sebagai hasil dari manajemen biaya yang efektif, Arwana berhasil membukukan marjin yang lebih tinggi dan tetap kompetitif.

Gross profit of the company in 2013 was Rp502.20, an increase of 33% from the previous year. The increase was mainly caused by increase in sales price and sales quantity. As a result of an effective cost management, Arwana succeed in posting higher margin and staying competitive.

Beban usaha perseroan meningkat sebesar 6,1% menjadi Rp157,84 miliar pada tahun 2013. Biaya transportasi sebesar Rp103,8 miliar menjadi komponen beban usaha terbesar atau 65,8% dari total beban usaha.

The company's business expense increased by 6.1% to Rp157.84 billion in the year 2013. Transportation cost of Rp103.8 billion became the biggest component of business expense or 65.8% of the total business expense.

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

4,6Penjualan

Umum dan Administrasi

Jumlah

Revenue

Gross Profit

Income from Operations

Beban Usaha Operating Expenses

Keterangan Descriptions2013 2012 KenaikanIncrease (%)

115.894

41.944

157.838

110.759

38.064

148.823

10,2

6,1

09 0910 1011 1112 13 12 13

Margin Laba Kotor MarginLaba Usaha

Gross Profit Margin OperatingProfit Margin

34,0

%

35,4

%

20,2

%

22,7

%

29,8

%

17,9

%

31,8

%

17,0

%

31,0

%

16,3

%

Page 42: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk38

Pada tahun 2013, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp235,16 miliar, naik 50,3% dibanding tahun 2012 sebesar Rp156,46 miliar; sedangkan beban keuangan sebesar Rp7,3 miliar turun sebesar 44,8% dibanding tahun 2012 sebesar Rp13,25 miliar. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012 maka rata-rata harga jual tahun 2013 lebih tinggi 14,5%, sedangkan rata-rata kuantitas penjualan naik sebesar 11,2%.

In 2013, profit for the year attributable to owners of the parent entity amounts to Rp235.16 billion, increased by 50.3% compared to year 2012 with the amount of Rp156.46 billion; meanwhile, finance cost in the amount of Rp7.3 billion decreased by 44.8% compared to year 2012 with the amount of Rp13.25 billion. Compared to 2012, the average selling price in 2013 is higher by 14.5%, and average sales quantity increased by 11.2%.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Profit for the year attributable to owners of the parent entity

Jumlah aset pada tahun 2013 sebesar Rp1.135,24 miliar, mengalami kenaikan sebesar 21,1% dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar Rp937,36 miliar. Hal ini disebabkan adanya kenaikan aktiva tetap berupa bangunan, tanah serta mesin untuk investasi pabrik baru dan kenaikan persediaan serta kas dan setara kas.

Total assets in the 2013 amounted to Rp1,135.24 billion, increased by 21.1% compared to the previous year of Rp937.36 billion. This was attributed to the increase in fixed assets in the form of buildings, land and machineries for investment of new factory and increase in inventory as well as cash and cash equivalents.

Aset Assets

0809 10 11 12 13

Margin Laba Bersih Net Profit Margin

14,1

%

8,9

%

9,5

%

10,3

%

16,6

%

Kunjungan Calvin College ke Plant II - SerangCalvin College site tour of Plant II - Serang

Kunjungan JP Morgan & Investor ke Plant III - GresikJP Morgan & Investors site tour of Plant III - Gresik

Kunjungan Mitshubishi UJF Investment & Okasan Securities ke Plant II - SerangMitsubishi UJF Investment & Okasan Securities site tour of Plant II - Serang

Kunjungan Pedder Street Investment & Investor ke Plant II - SerangPedder Street Investment and Investors site tour of Plant II - Serang

Page 43: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 39

Jumlah kewajiban perusahaan pada tahun 2013 sebesar Rp366,76 miliar meningkat sebesar 10,3% dibanding dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan pada hutang usaha sebesar 32% dari Rp107,88 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp142,43 miliar pada tahun 2013, yang disebabkan oleh meningkatnya pembelian bahan baku dan suku cadang untuk kebutuhan operasional pabrik baru di Palembang yang mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 2013.

Company's total liabilities in 2013 amounted to Rp366.76 billion, an increase of 10.3% compared to the year before. This is due to an increase of 32% in trade payables, from Rp107.88 billion in year 2012 to Rp142.43 billion in 2013, which is due to an increase in the purchase of raw materials and spare parts for the operational needs of the new plant in Palembang, which started operating commercially on September 2013.

Kewajiban Liabilities

Jumlah ekuitas perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp768.490 miliar, mengalami peningkatan sebesar 27,1%. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan saldo laba sebesar 32,1% setelah dikurangi deviden tunai sebesar Rp73,41 miliar.

Company's total equity in 2013 amounted to Rp768,490 billion, increased by 27.1%. The increase was mainly attributed to an increase in the retained earnings by 32.1% after deducting cash dividends in the amount of Rp73,41 billion.

Ekuitas Equity

Kewajiban Lancar Current Liabilities

Keterangan Descriptions2013 Porsi /Portion (%) 2012 Kenaikan /

Increase (%)

Jumlah

Hutang bank jangka pendek

Hutang usaha

Hutang lain-lain

Biaya masih harus dibayar

Hutang pajak

Hutang jangka panjang yangjatuh tempo dalam satu tahun

Current maturity oflong-term debt

Total

Short-term bank debt

Trade payables

Other payables

Accrued expenses

Taxes payable30.284

71.092

424

107.884

621

67.373

6.565

142.435

2.357

89.854

43.792

311.781

26.778

2,1

0,8

28,8

8,6

1.448,3

32,0

279,5

33,4

44,6

12,3

-62,3

0,1

38,9

0,2

24,3

10,9

100,0

25,6

Porsi /Portion (%)

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

277.678

45,7

14,0

100,0

Kewajiban Tidak Lancar Non Current Liabilities

Keterangan Descriptions2013 Porsi /Portion (%) 2012 Kenaikan /

Increase (%)

Hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Long-term debt-net ofcurrent maturities32.35625.384 46,2 -21,559,0

Hutang Pemasok Due to suppliers-- - --

Hutang lain-lain Employee benefits liability22.51829.590 53,8 31,441,0

Jumlah Total54.87454.974 100,0 0,2100,0

Porsi /Portion (%)

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

Page 44: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk40

Pada tahun 2013, harga jual rata-rata bertumbuh 14,5% dari harga jual rata-rata di tahun 2012. Pertumbuhan harga jual tersebut bukan hanya kenaikan harga semata tetapi juga bersumber dari inovasi produksi dengan nilai tambah yang tinggi.

Keputusan menaikkan harga jual ini dilakukan pertama-tama untuk mengantisipasi rencana pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik industri sekitar 18% dibagi dalam 4 kali kenaikan dalam setahun, dimana biaya listrik memberikan sumbangan sekitar 7% dari komponen biaya produksi. Kedua, kenaikkan biaya LNG sekitar 37%, dimana biaya LNG terdiri dari 30% sampai dengan 33% dari komponen biaya produksi; ketiga menyangkut kenaikan UMR yang sangat besar sekitar 38%.

Kenaikan harga jual ini tidak mempengaruhi permintaan terhadap produk perseroan, hal ini terbukti oleh volume penjualan yang meningkat dari 39,9 juta meter persegi di tahun 2012 menjadi 44,3 juta meter persegi di tahun 2013 atau meningkat sebesar 11%. Seiring dengan naiknya harga jual dan kwantitas penjualan, maka nilai penjualan pun meningkat dari Rp1,1 triliun di tahun 2012 menjadi Rp1,4 triliun di tahun 2013 atau sebesar 27%.

In 2013, average sales price increased 14.5% from the average sales price in year 2012. The increase in sales price is not merely a price increase but also a result of product innovation with high added value.

The decision to increase the sales price was made, firstly, to anticipate government’s plan to increase the base rate of the industry’s electricity by 18% that is spread as 4 times increases in a year, in which the electricity cost contributes around 7% of the production cost components. Secondly is an increase in LNG cost by 37%, in which LNG cost consists of 30% to 33% of the production cost components; thirdly is in regards of huge increase in minimum wage (UMR) by around 38%.

This increase in sales price does not affect the demands towards company’s product, this is proven by the increasing sales volume from 39.9 millions meter square in 2012 to 44.3 millions meter square in 2013 or an increase of 11%. As the sales price and sales quantity increase, the sales value also increases from Rp1.1 trillion in 2012 to Rp1.4 trillion in 2013 or as much as 27%.

Tinjauan Dampak Kenaikan Harga Jual Overview of The Impact of Increase in Sales Price

Kemampuan perseroan membayar hutang meningkat, yang ditunjukkan dengan rasio hutang terhadap ekuitas dari 0,55 pada tahun 2012 menjadi 0,48 pada tahun 2013. Peningkatan kemampuan membayar hutang ini disebabkan oleh peningkatan kinerja operasional, di mana perseroan mampu meningkatkan Rasio Lancar dari 116,6% pada tahun 2012 menjadi 129,9% pada tahun 2013.

The ability of the company in assuming its liabilities improved, which was shown by the ratio of liability to equity from 0.55 in 2012 to 0.48 in 2013. This improvement in assuming liabilities was caused by improvement in operational performance, in which the company was able to increase its Current Ratio from 116.6% in 2012 to 129.9% in 2013.

Kemampuan Membayar Hutang Ability To Assume Liabilities

Ekuitas Equity

Keterangan Descriptions2013 Porsi /Portion (%) 2012 Kenaikan /

Increase (%)

Saldo laba

Kepentingan nonpengendali

Modal saham

Retained Earnings

Non-controlling interest

Capital Stock91.768

503.672

9.136

665.421

11.069

91.768

86,6

1,5

11,9

32,1

21,2

0,0

83,2

1,5

15,2

Jumlah Total604.808768.490 100,0 27,1100,0

Tambahan modaldisetor bersih Additional paid in capital net402232 0,0 -42,30,1

Porsi /Portion (%)

Selisih nilai transaksirestrukturisasi entitassepengendali

Difference arising fromrestructuring transactions of

entities under common control(170)- 0,0 -100,0(0,0)

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

Page 45: Arwana Citramulia AR-2013

Informasi Transaksi Materialdan Benturan Kepentingan

Information of Material Transactionand Conflict of Interests

Annual Report 2013 41

Material Commitments Related to Capital Investment

Ikatan Material atas Investasi Barang Modal

Di tahun 2013, perseroan memiliki beberapa kontrak pembelian dengan beberapa pemasok terkait dalam rangka pengembangan kegiatan usaha perseroan khususnya pada wilayah pulau Sumatera dengan membangun pabrik di Palembang yang dilaksanakan oleh entitas anak perusahaan yakni PT Arwana Anugerah Keramik melalui pembelian mesin-mesin baru dalam mata uang USD dan EUR.

Mata uang untuk investasi disesuaikan dengan mata uang yang digunakan untuk memenuhi kewajiban kepada pemasok tersebut yang bersumber dari dana internal perseroan dan pinjaman PT Bank Central Asia Tbk.

Arwana saat ini telah menerapkan kedua Standar Akuntansi tersebut diatas. Untuk Standar-standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif pada atau setelah 1 Januari 2012 diungkapkan pada catatan 37 atas laporan keuangan konsolidasi auditan. Perseroan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar yang direvisi dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi perusahaan.

Sepanjang tahun 2013, tidak ada transaksi material dan benturan kepentingan yang dilakukan.

In 2013, the company had several sales contracts with suppliers in regards with the company's business expansion activity, especially in the area of Sumatera island, in building a factory in Palembang that was carried out by the company's subsidiary entity, PT Arwana Anugerah Keramik, by purchasing new machineries in USD and EUR currency.

The currency used for the investment was adjusted according to the currency used to assume liabilities to the suppliers, which was sourced by the company's internal funds and loan from PT Bank Central Asia Tbk.

Currently, Arwana has applied both of the Accounting Standards mentioned above. For the Financial Accounting Standards that is effective on or after January 1st, 2012 is stated on notes 37 of the audited consolidated financial report. Company is evaluating and has yet determined the impact of the revised standard and its interpretation towards the company's consolidated financial report.

During 2013, there was no material transaction and conflict of interests that were being done.

0,55

0,06

25,80

0,48

0,03

99,47

2013 2012

Kemampuan Membayar Hutang Solvency

Rasio Hutang terhadap Ekuitas

Hutang Bersih terhadap EBITDA

EBITDA terhadap Beban Bunga

Keterangan

Debt to Equity Ratio

Net Debt to EBITDA Ratio

EBITDA to Interest Coverage Ratio

Descriptions

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

Page 46: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk42

Tidak ada kejadian penting material yang terjadi setelah tanggal Neraca.

Tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang berdampak terhadap perseroan.

Tidak ada perubahan perundang-undangan yang berdampak terhadap perseroan.

There was no significant events that occurred after the Balance Sheet date.

There was no change in accounting policy that impacted the company.

There was no change in regulations that impacted the company.

Kejadian penting setelah tanggal Neraca Significant Events after Balance Sheet Date

The Impact of Changes in Accounting Policy

The Impact of Changes in Regulation Against Company

Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi

Dampak Perubahan Perundang-undangan Terhadap Perusahaan

Direksi perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja a member firm of Ernst & Young Global Limited sebagai auditor eksternal sesuai dengan wewenang yang diberikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Arwana Citramulia Tbk untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan untuk tahun buku 2013.

Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja a member firm of Ernst & Young Global Limited merupakan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam. Total biaya yang dikeluarkan untuk Audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2013, termasuk Entitas Anak, adalah sebesar Rp1 miliar, tidak termasuk biaya out-of-pocket.

Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja a member firm of Ernst & Young Global Limited menjadi auditor perusahaan sejak tahun buku 2010. KAP tersebut telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik, perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja tidak memberikan jasa konsultasi lainnya kepada perseroan.

Company's Board of Directors has appointed Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja a member firm of Ernst & Young Global Limited as external auditor according to the authority given in Annual General Shareholder Meeting of PT Arwana Citramulia Tbk to do an audit on Financial Report for fiscal year 2013.

The Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja a member firm of Ernst & Young Global Limited is a Public Accounting Firm that is listed in Bapepam. The total expense that was incurred for 2013 Audit of Consolidated Financial Statements, including Subsidiaries, was Rp1 billion, not including out-of-pocket expenses.

The Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja a member firm of Ernst & Young Global Limited becomes the company's auditor since 2010. The firm has performed its duties independently according to the professional standards of public accounting, work agreement as well as the determined audit scope. The Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja does not provide consultation service to the company.

Auditor Independen Perusahaan

Company's Independent Auditor

Sebagian besar transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh perseroan dilakukan dalam IDR, oleh karena itu mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah (IDR).

Majority of the selling and purchasing activities that were carried out by the company were done in IDR; therefore, the currency that was used in compiling the consolidated financial report is Rupiah (IDR).

Mata Uang Pelaporan

Reporting Currency

Page 47: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 43

Tata KelolaPerusahaanGood Corporate Governance

Page 48: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk44

Concept and Principle

Konsep dan Landasan

Komitmen penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) di Arwana mencerminkan keyakinan Manajemen Arwana bahwa GCG merupakan kunci utama untuk mencapai kinerja usaha yang efektif, efisien dan berkelanjutan. Dengan demikian, Arwana dapat memenuhi setiap kewajibannya kepada pemegang saham, pelanggan, karyawan, mitra bisnis, masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya. Tahun 2013 merupakan tahun penekanan dan penerapan GCG di dalam organisasi Arwana agar selaras dengan tuntutan dunia usaha saat ini. Melalui Dewan Komisaris dan Direksi, GCG di Arwana dibangun dan dikembangkan di seluruh perseroan melalui kegiatan sehari-hari agar tercipta praktik bisnis yang sehat dan beretika.

Indonesia tidak memiliki undang-undang mengenai tata kelola perusahaan yang berlaku bagi semua perusahaan. Namun, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) telah menyusun Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Berdasarkan pedoman tersebut, Arwana telah menyusun dan menerapkan Tata Kelola Perusahaannya sendiri, menilai penerapannya, dan menyajikan hasilnya di dalam Laporan Tahunan ini.

Pedoman tersebut mencakup pokok-pokok berikut ini:

• Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (keterbukaan,akuntabilitas, tanggung-jawab, independensi dan kewajaran/kesetaraan).

• Etikabisnisdankodeetik(termasuknilai-nilaiperusahaan).

• Rapatpemegangsaham(termasukfungsi,kuorumdanprosedur).

• Dewan Komisaris (komposisi, pengangkatan, keahlian danintegritas, fungsi pengawasan, komite-komite pendukung dan akuntabilitas).

• Dewan Direksi (komposisi, keahlian dan integritas, fungsi,manajemen, manajemen risiko, pengendalian internal, komunikasi dan tanggung-jawab social, serta akuntabilitas).

• Permasalahanpemegangsaham.

• Permasalahan pemangku kepentingan (berkenaan dengankaryawan, rekanan usaha, publik, produk dan konsumen).

Selain itu, Pedoman tersebut menganjurkan untuk membentuk dua komite guna membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi dan memberikan advis kepada Direksi, yaitu:

• KomiteAudit.• KomiteRemunerasi.

Arwana’s commitment in Good Corporate Governance (GCG) is a reflection of the Management’s conviction that GCG is the main key in order to attain an effective, efficient and sustainable business performance. Therefore, Arwana is competent to cater to its duties to shareholders, customers, employees, business partners, communities, and other stakeholders.

Year 2013 is a year of emphasis and implementation on GCG in Arwana to ensure that it is adhering and conforming to current requirement in the business world. Through Board of Commisioners and Directors, GCG in Arwana is being raised and developed throughout the company through daily activities to create a healthy and ethical business practice.

Indonesia does not have a corporate governance code that applies to all companies. However, the National Committee on Governance Policy has formulated General Guidance for Indonesia Good Corporate Governance (Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia). Based on the guidance, Arwana formulates and implements its own Corporate Governance Guidelines, assesses the implementation, and sets out the results in this annual report.

The Guidelines cover the following main areas, including:

• Good corporate governance principles (transparency, accountability, responsibility, independence and fairness).

• Business ethics and code of conduct (including company’s values).

• Shareholders Meetings (including functions, quorum and procedures).

• The Board of Commissioners (BOC) (composition, appointment, skills and integrity, supervisory function, supporting committees and accountability).

• The Board of Directors (BOD) (composition, skills and integrity, functions, management, risk management, internal control, communication and social responsibility, and accountability).

• Shareholder issues.

• Stakeholder issues (concerning employees, business partners, public, products and customers).

In addition, the Guidelines recommends appointing two committees to support the BOC in supervising and advising the BOD, namely:

• Audit Committee.• Remuneration Committee.

Page 49: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 45

Untuk menciptakan tata kelola yang baik, perseroan telah mengidentifikasi dan menganalisa resiko yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan, yang hasilnya tertuang pada profil resiko, baik resiko karena faktor eksternal maupun internal. Mekanisme manajemen resiko dapat dijabarkan dalam lima prinsip utama, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Masing-masing prinsip tersebut telah diterapkan oleh perseroan secara konsisten, dan diuraikan secara ringkas di bawah ini:

1. Keterbukaan Prinsip keterbukaan perseroan antara lain terlihat dari hal-hal berikut: pemegang saham berhak memperoleh informasi keuangan yang relevan secara berkala dan teratur; eksternal auditor, internal auditor dan komite audit memiliki akses atas informasi dengan syarat kerahasiaan tetap dijaga; menyampaikan laporan keuangan audit dan kinerja usaha ke publik secara rutin; dan melakukan berbagai kegiatan keterbukaan informasi secara rutin setiap tahun.

2. Akuntabilitas Akuntabilitas sebagai salah satu prinsip Tata Kelola Perusahaan berkaitan dengan pertanggungjawaban pimpinan atas keputusan dan hasil yang dicapai, sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan dalam pelaksanaan tanggung jawab mengelola perseroan. Prinsip akuntabilitas digunakan untuk menciptakan sistem pengendalian yang efektif berdasarkan distribusi kekuasaan pemegang saham, direksi dan komisaris. Sistem penilaian kinerja operasional, organisasi dan kinerja perseorangan telah ditetapkan, diterapkan dan dievaluasi dengan baik.

3. Tanggung jawab Prinsip ini menuntut perseroan melakukan kegiatannya secara bertanggung jawab dengan berpegang pada praktek kehati-hatian (prudential practices) untuk menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku. Segala biaya transaksi yang berpotensi merugikan pihak ketiga seperti tersirat pada undang-undang, regulasi, kontrak maupun pedoman operasional bisnis perseroan selalu dihindari. Proses pendelegasian wewenang telah dijalankan dengan baik, serta manajer dan kepala bagian telah mempertanggunganjawabkan hasil kerja secara teratur.

4. Independensi Prinsip ini menuntut manajemen perseroan agar bertindak secara objektif dan bebas dari tekanan pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional perseroan. Proses pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif dan lepas dari kepentingan berbagai pihak yang merugikan perseroan.

5. KewajaranDengan pemberlakuan prinsip ini, semua pemegang kepentingan (pemegang saham, karyawan, pelanggan) mendapatkan perlakuan yang adil dalam mendapatkan pelayanan dan informasi dari perseroan berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran. Manajer dan karyawan dapat membedakan kepentingan perseroan dengan kepentingan pribadi. Perlakuan, pengembangan kerja tim, hubungan kerja dan pembinaan para karyawan dilakukan dengan memperhatikan hak dan kewajibannya secara adil dan wajar.

In order to raise up a good governance, the company has identified and analyzed risks that may potentially hinder goal accomplishment, which is covered in risk profile, either risks due to external or internal factor.Risk management mechanism could be summarized in five main principles: transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. Each principle has been implemented consistently by the company and is described briefly in the following:

1. TransparencyThe transparency principle of the company is designated as follow: shareholders reserve the right to obtain pertinent financial information periodically and regularly; external auditor, internal auditor, and audit committee have access to information with a condition that company’s confidentiality is being kept; providing audited financial statements and operating performance to the public regularly; and executing various information transparency events regularly every year.

2. AccountabilityAccountability as one of the Good Corporate Governance principles asscociated with responsibilities of the leader for decisions and accomplishments, in accordance with the delegated authority in managing the company. The principle of accountability is used to create an effective control system based on the distribution of authorities amongst shareholders, directors and commissioners. Performance appraisal system for operation, organization and individual performance has been established, implemented and evaluated.

3. ResponsibilityThis principle requires the company to conduct its operations with commitment based on prudential practices to ensure that the established provisions are being carried out. All transaction costs that could potentially inflict a financial loss to third parties, as implied in any law, regulation, contract or the company’s operational guidelines, are always avoided. The process of delegation of authorities has been carried out properly. Moreover, managers and department heads hold responsible for their job performance regularly.

4. IndependencyThis principle requires the company’s management to serve objectively and to be independent of any party’s pressure that are not conform to the company’s operational system. The decision-making process is carried out objectively and independent of the interest of various parties that may inflict a financial loss to the company.

5. FairnessWith the enforcement of this principle, all stakeholders (shareholders, employees, customers) receive impartial treatment in acquiring service and information from the company based on the fairnes principle. Managers and employees can mark out between the company’s interest and personal interests. Personnel handling, teamwork building, working relationship, and employee development are carried out by heeding to the right and obligation in a fair manner.

Implementation of Basic Principles

Penerapan Prinsip-prinsip Dasar

Page 50: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk46

Link of Internal and External Mechanism

Hubungan Mekanisme Internal dan Eksternal

GCG merupakan seperangkat peraturan dan sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perseroan, serta membentuk hubungan mekanisme antara pemegang saham, pengurus, pemerintah & regulator, masyarakat & para pemangku kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, yang dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Seperti terlihat pada bagan di atas, di dalam perseroan terdapat organ-organ yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Organ-organ tersebut terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan Terbatas (UUPT) pasal 1 angka 4, 5 dan 6 mengatur definisi yang dimaksud dengan ketiga organ tersebut.

GCG is a set of regulation and system that directs and controls a company, and configurates a mechanism liaison amongst shareholders, management, government and regulator, community and other internal and external stakeholders in connection with their right and obligation, and could be depicted as follow:

As indicated in the diagram above, there are several structures within the company that have their respective authority and responsibility. These structures consist of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Board of Directors. Law No. 40 of 2007 regarding Incorporated Companies Article 1 point 4, 5, and 6 modulate the definition of the three structures indicated above.

Page 51: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 47

Shareholders General Meeting

Rapat Umum Pemegang Saham

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), baik RUPS Tahunan (RUPST) maupun RUPS Luar Biasa (RUPSLB), merupakan lembaga yang memiliki wewenang tertinggi dalam tata kelola perseroan, sekaligus merupakan forum utama bagi para pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen perseroan. RUPST diselenggarakan setahun sekali sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

Mekanisme penggunaan hak suara oleh para pemegang saham saat penyelenggaraan RUPST maupun RUPSLB diatur sehingga pemegang saham dapat menggunakan hak suaranya secara langsung maupun melalui kuasa hukumnya. Pemegang saham memperoleh perlakuan yang sama dan kedudukan yang seimbang dalam menyuarakan pendapatnya.

Di tahun 2013, Arwana melangsungkan RUPST, yaitu pada tanggal 28 Maret 2013 di Hotel Peninsula, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh para pemegang saham yang mewakili 1.489.313.456 saham atau 81,15% dari semua pemegang saham dengan hak suara yang sah. Keputusan penting dan strategis yang telah dihasilkan adalah sbb:

1. Pembebasan tugas Ibu Theresia Yustina Ariany, SH; dari jabatan Komisaris Utama dan Bapak Hadi Purnama Widjaja dari jabatan Komisaris Independen,sertapengangkatanBapakEdwinPamimpinSitumorang, SH, MH; sebagai Komisaris Utama, Bapak Karsanto, MBA; sebagai Komisaris Independen, dan Bapak Hadi Purnama Widaja sebagai Direktur SDM;

2. Pengesahan laba bersih tahun buku 2012 sebesar Rp156,5 milyar, dan persetujuan pembagian dividen tunai sebesar Rp40 per saham, atau 46,92% dari laba bersih tersebut, serta sisanya ditambahkan pada Saldo Laba.

3. Persetujuan pemecahan nilai nominal saham dengan perbandingan 1:4, yang mengubah nilai nominal saham dari Rp50 menjadi Rp12,50 per saham.

Based on the Article of Association, the General Meeting of Shareholders—including both Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)—is the body that holds the highest authority in the corporate governance, and at the same time make up the primary conference for shareholders to exercise their right and authority over the Company’s management. AGMS is conducted once a year, whereas EGMS could be conducted anytime according to needs.

The mechanism of the voting rights application by shareholders during AGMS and EGMS is arranged so that shareholders could use their voting rights directly or through their proxies. Shareholders receive equal treatment and proportional standing in vocalizing their notion.

In 2013, Arwana held an AGMS on March 28th, 2013 at Peninsula Hotel, Jakarta. The event was attended by shareholders representing 1,489,313,456 shares or 81.15% of all shareholders with legitimate voting rights. The significant and strategic decisions that resulted are as follow:

1. Discharge of Mrs. Theresia Yustina Ariany, SH; from Chief Commissioner position and Mr. Hadi Purnama Widjaja from Independent Commissioner position, along with the appointing of Mr. Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH; as Chief Commissioner, Mr. Karsanto, MBA; as Independent Commissioner, and Mr. Hadi Purnama WIdjaja as Director of Human Resource;

2. Ratification of net income for the fiscal year 2012 amounted to 156,5 billion rupiah, and approval of dividend distribution in the amount of Rp40 per share, or 46,92% of the net income, and the remaining being added to the retained earnings.

3. Approval of stock split with the ratio of 1:4 that changes the par value of the share from Rp50 per share to Rp12,50 per share.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2013 di Hotel Peninsula, Jakarta pada tanggal 28 Maret 2013Annual Shareholders General Meeting 2013 in Peninsula Hotel, Jakarta on March 28th, 2013

Page 52: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk48

Board of CommisionersDewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada Direksi. Dewan Komisaris ditunjuk oleh RUPST dan di dalam UUPT dijabarkan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris.

Saat ini, Dewan Komisaris terdiri dari tiga komisaris, salah satunya sebagai Presiden Komisaris, kemudian Ketua Komite Audit, dan Ketua Komite Remunerasi. Setiap komisaris memiliki keahlian khusus, yang termasuk keahlian di bidang hukum, keuangan, dan berbagai aspek bisnis, serta pengalaman sebagai eksekutif di berbagai perusahaan. Dengan keahlian yang bervariasi dan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, kami yakin kami akan memiliki akuntabilitas dan komitmen yang kuat dari setiap Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan mereka.

Perseroan telah menjabarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris sebagai berikut :

• Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan perseroan yang dijalankan oleh Direksi, termasuk perencanaan dan pengembangan operasional, kepatuhan terhadap Anggaran Dasar Perseroan dan pelaksanaan mandat dan keputusan RUPST. Dekom tidak berwenang untuk menjalankan maupun mengelola perseroan, kecuali dalam situasi ketika seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab;

• Memberikan saran dan pendapat kepada RUPST mengenai pelaporan keuangan tahunan, rencana pengembangan perseroan, penunjukkan kantor akuntan publik sebagai auditor dan hal-hal penting serta strategis lainnya terkait dengan aksi korporasi perseroan;

• Melakukan evaluasi atas rencana kerja dan anggaran perseroan, mengikuti perkembangan perseroan, dan melakukan koordinasi dengan Direksi jika ada gejala yang menunjukkan perseroan sedang dalam masalah sehingga Direksi dapat segera mengumumkannya kepada para pemegang saham serta memberikan rekomendasi untuk langkah-langkah perbaikan yang harus ditempuh;

• Memastikan program pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan telah diterapkan dan terpelihara dengan baik sesuai peraturan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dekom dibantu oleh dua komite, yaitu Komite Audit dan Komite Remunerasi. Jika perlu, Dekom akan meminta saran dan bantuan dari penasihat profesional.

Board of Commissioners is in charge of general and/or specific oversight function in accordance with articles of association, as well as providing counsel to Board of Directors. The Board of Commissioners is appointed by AGMS and its function, authority and responsibility are spelled out in the Indonesian Corporate Law.

Currently, the BOC consists of three Commissioners, one of them as the President Commissioners, one of them as the Chairman of the Audit Committee, and another one as the Chairman of Remuneration Committee. Each Commissioner has special expertise, which includes expertise in the legal, financial, and various business aspects, as well as experience as executive in various companies. We are confident that with the mixed expertise and the clear division of duties and responsibilities, we will have accountability and strong commitment from every Commissioner in executing their oversight functions.

The company has defined duties, authorities and responsibilities of the BOC as follow :

• Conducting surveillance on the management of the company by the Directors in governing company, including operational planning and development, compliance towards Articles of Association, and implementation of mandate and AGMS decision. BOC is not authorized to manage or govern the company, except in a situation, when all members of the Board of Directors are dismissed temporarily for a reason;

• Provide instruction and opinion to AGMS regarding annual financial reporting, company’s development plan, appointment of public accounting firm as auditor and other significant and strategic matters pertaining to company’s corporate action;

• Perform evaluation on work plan and articles of association, follow the company’s progress, and coordinate with the Board of Directors when there are symptoms indicating that the company is in difficulty, so that the Board of Directors can immediately announce it to shareholders and provide recommendation for correction steps that need to be taken;

• Ensure the execution of Corporate Governance program has been implemented and maintained properly according to the regulations.

In carrying out its duties, the BOC is supported by two committees, namely the Audit Commitee and the Remuneration Commitee. If necessary, the BOC will seek advice and assistance from professional advisors.

Page 53: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 49

Board of Directors

Dewan Direksi

Dewan Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Dewan Direksi terdiri dari tiga orang, yaitu satu Direktur Utama dan dua Direktur.

Dewan Direksi diwajibkan untuk melaksanakan tugas secara profesional dan sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perseroan. Dewan Direksi bertanggung jawab menyusun kebijakan bisnis dan strategi dalam rangka manajemen perseroan.

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Direksi secara umum adalah :• Memimpin, mengelola and menjalankan perseroan sesuai

dengan tujuan perseroan dan terus berusaha meningkatkan efisiensi perseroan.

• Mengamankan, menjalankan dan menangani kekayaan perseroan.

• Mempersiapkan tepat pada waktunya rencana pengembangan korporasi, perencanaan strategis jangka panjang, anggaran tahunan dan rencana-rencana lain yang berkaitan dengan kegiatan perseroan dan menyerahkannya kepada Dewan Komisaris untuk persetujuan.

• Menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.

• Menerapkan sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan harta perseroan.

Direktur Utama bertanggung jawab dalam memadukan kebijakan dan strategi dengan sumber daya untuk mencapai tujuan perseroan, serta memastikan pelaksanaan dan pengawasan kebijakan dan strategi tersebut. Sementara direktur lainnya bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan dan strategi perseroan, serta memastikan pelaksanaan dan pengawasan pada lingkup kerja masing-masing.

Board of Directors is fully responsible for the management of the company on behalf and in the interest of the company, and representing the company, both inside and outside jurisdiction, in accordance with the stipulation of Articles of Association. The Board of Directors consists of three directors, namely one President Director and two Directors.

The Board of Directors is required to carry out their duty professionally and in compliance with the systems and procedures established by the company. Board Of Directors is accountable for preparing business policies and strategies in the framework of the company’s management.

The duties and responsibilities of the BOD in general are:

• To lead, manage and run the company in accordance with the company’s objectives and continues to improve the efficiency of the company.

• To secure, manage and manage the company’s assets.

• To prepare timely corporate development plan, long-term strategic plan, annual budget and other plans related to the activities of the company and deliver it to the Board of Commissioners for endorsement.

• To implement the principles of Good Corporate Governance.

• To implement an effective internal control system in order to safeguard the vested interests and assets of the company.

The President Director is accountable for integrating the company’s policies and strategies with the resources to achieve the company’s objectives, as well as to ensure the implementation and surveillance over the policies and strategies. Meanwhile, the other directors are responsible for formulating policy and strategy, as well as ensuring implementation and supervision in their respective scope of work.

“Kepedulian para Direksi dalam menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan perseroan melalui pertumbuhan kinerja berkelanjutan berlandaskan pada “Green Industry” telah

dianugerahi berbagai penghargaan.”“The diligence of the Board of Directors in creating added value for all stakeholders in

the company, through a sustainable performance growth that is based on “Green Indus-try”, has been presented with various awards.”

Page 54: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk50

BOC and BOD MeetingsRapat Dekom dan Direksi

Rapat Dewan Komisaris dan DireksiBOC and BOD Meetings

Rapat DireksiBOD Meeting

Rapat Dewan KomisarisBOC Meeting

Rapat GabunganJoint Meeting

Jumlah Kehadiran Total Attendance

Dewan Komisaris / Board of Commissioner

Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH;

Drs. Karsanto, MBA;

Donisius Iliadi, BBA;

- 6 6

- 12 12

- 8 8

Direksi / Directors

Jumlah Rapat / Total Meetings

Tandean Rustandy, MBA;

Edy Suyanto, SE;

Ir. Rudy Sujanto;

Hadi Purnama Widjaja, Oei

13 - -

21 12 12

19 - -

19

19

-

-

-

-

Rapat Dekom diadakan minimal satu kali setiap bulan setiap saat dianggap perlu oleh satu atau lebih anggota Dekom. Kuorum untuk seluruh rapat Dekom adalah lebih dari setengah dari jumlah Komisaris. Rapat koordinasi antara Dekom dan Direksi diadakan satu kali setiap bulan.

Selain rapat internal Direksi untuk membahas masalah-masalah strategis dan operasional, kebijakan perseroan, anggaran dan hal-hal penting lainnya, dilaksanakan pula rapat gabungan Komisaris dan Direksi yang diselenggarakan secara rutin satu kali dalam satu bulan atau waktu tertentu jika diperlukan.

Rapat gabungan diselenggarakan untuk membahas perkembangan dalam rangka pengambilan keputusan berkaitan dengan rencana pelaksanaan kegiatan korporasi dan pengelolaan aset Perseroan. Notulen Rapat dibagikan kepada seluruh anggota termasuk yang berhalangan hadir.

Selama tahun 2013, rekapitulasi rapat Direksi dan Rapat Gabungan menurut kehadiran adalah sebagai berikut:

Terkait dengan independensi audit, maka Arwana mematuhi dan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku di Otoritas Jasa Keuangan mengenai independensi anggota Komite Audit.

Meetings of the BOC are conducted at least once a month whenever one or more members of the BOC deem it necessary. The quorum for all BOC meetings should be more than one-half of the total Commissioners members. Coordination meetings between the BOC and the Directors are held once every month.

Besides Board of Directors internal meetings to discuss strategic and operational issues, company policies, budgeting and other important issues, joint meetings of Directors and Commissioners are also conducted regularly once a month or at special moments if needed.

The joint meetings are held to discuss any progress in the decision making framework pertaining to the executions of corporate affairs and the supervision of the company’s assets. Minutes of meeting are distributed to all members including those who are unable to attend the meeting.

During the year 2013, the recapitulation of Directors Meeting and Joint Meeting by attendance were as follows:

With regard to audit independency, Arwana complies and conforms to the stipulation prevail in the Financial Services Authority regarding the independency of Audit Committee members.

Page 55: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 51

Committees

Komite-komite

Untuk membantu Dewan Komisaris menetapkan remunerasi bagi seluruh Direksi dan Komisaris, dibentuklah Komite Remunerasi guna memastikan bahwa penetapan remunerasi menunjang tujuan strategi bisnis dan memungkinkan perekrutan, motivasi dan retensi manajemen senior sembari memenuhi persyaratan regulasi. Pengangkatan didasarkan pada Keputusan Dewan Komisaris No 5154/ACM/XII/2013 tentang Pengangkatan Komite Remunerasi.

Komite Remunerasi terdiri dari tiga anggota, yakni seorang Komisaris Independen selaku ketua dan dua orang anggota yang dinilai independen pada saat pengangkatan. Komite Remunerasi harus menyediakan kerangka acuannya, serta menjelaskan peran dan wewenang yang dilimpahkan kepadanya oleh Dewan Komisaris. Apabila perseroan memakai jasa konsultan remunerasi, perseroan harus membuat pernyataan apakah konsultan tersebut memiliki hubungan lain dengan perseroan.

Adapun susunan anggota Komite Remunerasi menurut Keputusan Sirkuler tersebut serta frekuensi rapat sepanjang tahun 2013 dan tingkat kehadiran masing-masing anggota dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Riwayat hidup singkat masing-masing anggota adalah sebagai berikut:

Uraian riwayat hidup Donisius Illiadi, BBA, yang juga merupakan Komisaris Independen, dapat dilihat pada uraian riwayat hidup Dewan Komisaris pada halaman 26 dari Laporan Tahunan ini. Masing-masing menjabat sebagai Ketua dan Anggota Komite Remunerasi sejak tahun 2013.

Mayjen TNI (Purn) Markus Kusnowo memulai karier militer setelah lulus dari AKABRI. Beberapa jenjang pendidikan yang pernah beliau laluiantaralain:SESKOAD,SESKOTNIdanLEMHANNASRI.Berbagaijabatan yang pernah diduduki antara lain: Komandan Batalyon, Komandan Kodim, Komandan Korem, Kepala Staf Garnizun, Pangdam, Kas Kostrad, Komandan Seskoad dan Komandan Pusat Teritorial AD. Menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi di Arwana sejak tahun 2013.

To assist the Board of Commissioners in setting remuneration for all directors and commissioners, a remuneration committee is established to ensure that remuneration arrangements support the strategic aims of the business and enable the recruitment, motivation and retention of senior management while also complying with the requirements of regulation. The appointment is based on the Board of Commissioners’ Decree No. 5154/ACM/XII/2013 regarding the Appointment of Remuneration Committee.

The Remuneration Committee consists of three members, i.e. one Independend Commissioner as the chairman, and two members who are considered independent on appointment. The Remuneration Committee should make available its terms of reference, explaining its role and the authority delegated to it by the Board of Commissioners. Where remuneration consultants are appointed, a statement will be made available of whether they have any other connection with the company.

As for the structure of Remuneration Committee member, according to the Circular Decree, and the frequency of meetings during 2013 and attendance rate of individual member are exhibited on the table below:

Brief biodata of each member are as follow :

The biodata of Donisius Illiadi, BBA, who are also the Independent Commissioner, are typically presented at the description of the Board of Commissioner on page 26 of this Annual Report. Each served as Chairman and Member of the Audit Committee since 2013.

Maj. Gen. (Ret.) Markus Kusnowo started a military career after graduating from Indonesian Armed Forces Academy (AKABRI). Various levels of education that he went through are: Indonesian National Army Command and Staff College (SESKOAD), Indonesian National Defense Forces Command and Staff College (SESKO TNI), and Indonesian National Defence Institute (LEMHANNAS RI). Various positions that he has occupied are: Battalion Commander, Commander at District Military Command, Commander at Resort Military Command, Chief of Garrison Staff, Regional Commander, Chief of Staff at Army Strategic Reserve Command, Commander at Seskoad and Commander at Army Territorial Centre. Served as a member of the Remuneration Committee in Arwana since 2013.

NamaName

Tingkat Kehadiran Attandance Rate

JabatanPosition

Jumlah Kehadiran Total Attendance

Jumlah Rapat / Total Meetings

Donisius Illiadi, BBA;

Mayjen TNI (Purn ) Markus Kusnowo;

Mayjen TNI (Purn) Hatta Syafrudin, SH.

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

3

3

3

3

Komite Remunerasi Remuneration Committee

Page 56: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk52

Mayjen TNI (Purn) Hatta Syafrudin, SH berprofesi sebagai TNI AD setelah lulus AKABRI/AKMIL, dan telah menempuh berbagai pendidikan seperti Pendidikan Militer SESKOAD, SESKO TNI danLEMHANAS RI. Telah berpengalaman tugas dalam jabatan sebagaiKomandan Satuan, Perwira Staf, Guru, Dosen, Pelatih, dari jabatan Komandan Peleton hingga Panglima Kodam. Menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi di Arwana sejak tahun 2013.

Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dituangkan dalam Piagam Komite Remunerasi yang merupakan bagian dari kaidah prosedur Dewan Komisaris. Tugas dan tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.2. Meninjau jumlah remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk hak pensiun dan pembayaran kompensasi, sesuai perkembangan skala usaha, pendapatan, aset perseroan dan/atau tolok ukur/survei gaji minimal satu tahun, yang akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.3. Merekomendasikan dan memantau tingkat dan komposisi remunerasi untuk manajemen senior. Definisi manajemen senior untuk tujuan ini ditetapkan oleh Direksi tapi biasanya mencakup lapisan pertama dari Manajemen di bawah level Direksi

Kebijakan RemunerasiPerseroan memberikan perhatian lebih besar pada remunerasi berdasarkan pemikiran bahwa tingkat remunerasi harus cukup menarik minat, dapat mempertahankan serta memotivasi direksi dan manajemen senior yang memiliki kualitas yang diperlukan untuk menjalankan perseroan dengan hasil yang baik, namun perseroan akan menghindari membayar lebih besar daripada yang diperlukan untuk tujuan ini.

Target kinerja untuk Direksi ditetapkan setiap awal tahun. Komite Remunerasi menentukan apakah kondisi kinerja telah memuaskan dan dapat dilakukan pembayaran insentif tunai tahunan sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Bagian signifikan dari remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi diatur sedemikian agar dapat memperkaitkan kompensasi dengan kinerja perseroan dan perseorangan. Kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan secara reguler dengan mengacu pada perusahaan-perusahaan dalam industri umum pada posisi pasar menengah.

Untuk tahun berjalan, Komite Remunerasi telah memutuskan bahwa jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp5,99 miliar dan Rp4,47 miliar, masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012, seperti yang diungkapkan pada butir 1.d dalam Catatan atas Laporan Keuangan yang terlampir bersama ini.

Maj. Gen. (Ret.) Syafrudin Hatta, SH served at the Military Army after graduating from the military academy (AKABRI/AKMIL), and has went through a variety of qualifications such as military training at SESKO AD, SESKO TNI, and LEMHANAS RI. Has experienced in the duties at the office of the Unit Commander, Staff Officer, Teacher , Lecturer, Trainer , and served as Platoon Commander up to Regional Military Commander. Served as a member of the Remuneration Committee in Arwana since 2013.

The Remuneration Committee’s duties and responsibilities are laid down in the Charter of the Remuneration Committee that forms part of the rules of procedure of the Board of Commissioners. The duties and responsibilities are as follows:

1. To determine remuneration policies for the company’s Board of Commissioners and Directors. 2. To review the amount of remuneration of the Board of Commissioners and Directors, including pension rights and any compensation payments, according to the business scale development, revenue, company assets and/or benchmark/salary survey for a minimum of one year, to be presented in the General Meetings of Shareholders. 3. To recommends and monitors the level and structure of remuneration for senior management. The definition of senior management for this purpose is determined by the Directors but normally include the first layer of management below Director level.

Remuneration PolicyThe company paid more attention to remuneration with the underlying reason that levels of remuneration should be sufficient to attract, retain and motivate directors and senior management of the quality required to run the company successfully, but the company will avoid paying more than is necessary for this purpose.

The performance targets for the Directors are determined annually at the beginning of the year. The Committee determines whether performance conditions have been met and can adjust the pay-out of the annual cash incentive to grant the predetermined performance criteria.

A significant proportion of the Boards’ remuneration is structured so as to link rewards to corporate and individual performance. The Boards’ remuneration policy is benchmarked regularly against companies in the general industry and aims at the median market position.

For the year under review, the Remuneration Committee has decided that the amount of salaries and allowances of the Board of Commissioners and Directors are respectively Rp5.99 billion and Rp4.47 billion for 2013 and 2012, as was disclosed in point 1.d in the Notes to Financial Statements enclosed herein.

Page 57: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 53

Laporan Komite Remunerasi

Para pemegang saham yang terhormat,

Salah satu tujuan dari kebijakan remunerasi kami adalah fokus pada peningkatan kinerja perseroan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Oleh sebab itu, tujuan dari kebijakan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah untuk menarik minat, memotivasi dan mempertahankan eksekutif senior yang memiliki kecakapan tinggi, dengan latar belakang dan pola pikir global untuk suatu kepemimpinan yang sukses dan manajemen yang efektif bagi sebuah perusahaan besar.

Pada tahun 2013, Komite Remunerasi telah mengadakan analisis terhadap skenario tahunan, yang meliputi perkiraan remunerasi menurut berbagai skenario, di mana berbagai asumsi kinerja dan tindakan korporasi yang berbeda ditinjau. Komite berkesimpulan bahwa kebijakan saat ini telah terbukti berjalan dengan baik dalam hal hubungan antara tujuan strategis dan kriteria kinerja yang dipilih, dan percaya bahwa usulan perubahan Rencana Insentif Jangka Panjang akan meningkatkan perkaitan ini lebih lanjut. Komite membantu memastikan bahwa kebijakan ini tidak menimbulkan risiko yang tidak diinginkan.

Selain itu, Komite Remunerasi menganjurkan dan memantau tingkat dan komposisi remunerasi untuk Manajemen Senior. Definisi Manajemen Senior dalam hal ini ditentukan oleh Direksi, tapi biasanya meliputi lapisan pertama Manajemen di bawah Direksi. Komite juga mendelegasikan tanggung jawab untuk menetapkan remunerasi bagi seluruh karyawan, termasuk hak pensiun dan pembayaran kompensasi.

Jumlah paket remunerasi untuk Direksi dan Komisaris diperiksa oleh Auditor Eksternalberdasarkanprosedur yangdisetujuiolehKomiteAudit dan dilaporkan dalam Laporan Tahunan ini.

Atas nama Komite Remunerasi,

Remuneration Committee Report

Dear Shareholders,

One of the goals behind our remuneration policy is to focus on improving the performance of the company and enhance the value of the shareholders. Consequently, the objective of the remuneration policy for members of the Boards is to attract, motivate and retain qualified senior executives of high caliber, with a global mindset and background essential for the successful leadership and effective management of a large company.

In 2013, the Remuneration Committee has conducted annual scenario analysis. This includes the calculation of remuneration under different scenarios, whereby different company performance assumptions and corporate actions are looked at. The Committee concluded that the current policy has proven to function well in terms of a relationship between the strategic objectives and the chosen performance criteria and believes that the proposed changes to the Long-Term Incentive Plan will further improve this relationship. The Committee helps to ensure that the policy does not encourage inappropriate risk-taking.

Besides, the Remuneration Committee recommended and monitored the level and structure of remuneration for Senior Management. The definition of Senior Management for this purpose is determined by the Directors, but normally include the first layer of Management below Board level. The Committee also delegated responsibility for setting remuneration for all employees, including pension rights and any compensation payments.

The total remuneration package for Directors and Commissioners is reviewed by External Auditor based on the approved procedures by the Audit Committee and reported in this Annual Report.

On behalf of the Remuneration Committee,

Ketua / ChairmanDonisius Iliadi, BBA;

Page 58: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk54

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit & Risiko, atau sering disebut “Komite Audit” saja, yang secara efektif telah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terhadap perseroan, serta memberikan nasihat-nasihat bagi Direksi, terutama dalam melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha dan investasi sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

Peran Komite Audit sangat penting untuk tata kelola perusahaan melalui fungsi pengawasan atas proses pelaporan keuangan. Peran anggota membutuhkan waktu dan perhatian yang cukup besar dalam mengatasi berbagai risiko dan persoalan yang serius. Komite Audit mengadakan forum yang terpisah dari Manajemen sehingga Auditor dan pihak berkepentingan dapat bebas mendiskusikan masalah.

Dasar PembentukanPerusahaan membentuk Komite Audit sebagai bentuk kepatuhan terhadap Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5. Selain itu, pembentukan Komite Audit sesuai dengan keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-29/PM/2004 jo Nomor Kep-643/BL/2012 tentang Komite Audit dan keputusanDireksiBursaEfekJakartaNomorKep-305/BEJ/07-2004.

Pembentukan Komite Audit dilengkapi dengan Piagam Komite Audit yang ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Ketua Komite Audit pada tanggal 1 Juni 2013, yang menetapkan secara jelas peran dan tanggung jawab Komite Audit dan lingkup kerjanya. Ketua maupun anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Dewan Komisaris.

Komposisi dan KeanggotaanKeanggotaan Komite dharuskan berjumlah minimal tiga dan maksimal enam orang. Untuk memenuhi syarat, Komite harus terdiri dari anggota non-eksekutif di perseroan. Setidaknya satu anggota Komite Audit harus independen, dan setidaknya satu anggota Komite Audit harus memiliki kompetensi di bidang akuntansi dan/atau audit. Komite Audit bertindak secara independen baik dalam pelaksanaan tugas maupun pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Pada tahun 2013 terdapat perubahan komposisi Komite Audit berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris tanggal 29 April 2013. Anggota Komite Audit yang baru terbentuk ini terdiri dari empat orang anggota, dengan komposisi dua orang Komisaris Independen, yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang keuangan, manajemen risiko, perbankan, bisnis dan kualitas lain yang diperlukan, dan salah satunya bertindak sebagai Ketua Komite Audit; serta satu orang tenaga ahli independen yang bukan merupakan karyawan perseroan. Anggota Komite Audit yang berasal dari perseroan bertindak sebagai Sekretaris Komite Audit, yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang keuangan, akuntansi dan audit.

In performing the oversight function, the Board of Commissioners is assisted by the Audit & Risk Committee, or often referred to as “Audit Committee,” which has effectively assisted the Board in conducting oversight of the company, as well as providing counsels for the Directors, especially in conducting periodic assessment and providing recommendations on the risks of the business and investments according to the principles of good corporate governance.

The Audit Committee’s role is critical to the governance of the company through its oversight function of the financial reporting process. The member’s role demands significant time and attention in addressing multiple risks and critical issues. It provides a forum separate from management in which auditors and other interested parties can candidly discuss concerns.

Basis of FormationThe company established the Audit Committee as a form of compliance to the Rule of Capital Market Supervision Body No. IX.I.5. Moreover, the Audit Committee establishment is in accordance with the decree of the Chairman of the Capital Market Supervision Body Number Kep-29/PM/2004 referring to Number Kep-643/BL/2012 regarding Audit Committee and the decree of Jakarta Stock Exchange Director Number Kep-305/BEJ/07-2004.

The establisment of the Audit Committee is complemented with the Charter of Audit Committee signed by the President Commissioner and the Chairman of the Audit Committee on June 1, 2013, which clearly define the role and responsibilities of the Audit Committee and its scope of work. The Chairman, as well as the Audit Committee members, are appointed and discharged by the Board of Commissioners meeting.

Composition and MembershipMembership of the Committee is subject to the minimum number of three and maximum of six persons. To qualify, the committee must be composed of non-executive members of the company. At least one member of the Audit Committee shall be independent, and at least one member of the Audit Committee shall have competence in accounting and/or auditing. Audit Committee acts independently both in the execution of its duty, as well as reporting, and is responsible directly to the Board of Commissioners.

In 2013, there is an amendment in the composition of the Audit Committee based on the Circular Decree of Board of Commissioners dated April 29, 2013. This newly formed Audit Committee consists of four members, with the composition of two Independent Commissioners, who have skills and experience in finance, risk management, banking, business and other necessary qualities, and one of them acts as the Audit Committee Chairman; and one independent expert, who is not an employee of the company. Audit Committee member from the employee of the company acts as the Audit Committee Secretary, who has experience and skills in finance, accounting and auditing.

Komite Audit & Risiko Audit & Risk Committee

Page 59: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 55

Adapun susunan anggota Komite Audit menurut Keputusan Sirkuler tersebut serta frekuensi rapat sepanjang tahun 2013 dan tingkat kehadiran masing-masing anggota dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Riwayat hidup singkat masing-masing anggota adalah sebagai berikut:

Uraian riwayat hidup Karsanto, MBA dan Donisius Illiadi, BBA, yang juga merupakan Komisaris Independen, dapat dilihat pada uraian riwayat hidup Dewan Komisaris pada halaman 26 dari Laporan Tahunan ini. Masing-masing menjabat sebagai Ketua dan Anggota Komite Audit sejak tahun 2013 dan 2010.

Drs. Lukman Sidharta,MBAmemperolehgelar Sarjana EkonomidariUniversitas Islam Indonesia dan program pasca sarjana di University of Colorado di Denver, AS, serta memiliki pengalaman sebagai Direksi, Komisaris, pemimpin wilayah dan pemimpin divisi lebih dari 30 tahun, yang meliputi industri perbankan dan industri lainnya. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak tahun 2011.

Haryanto, MBA menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di Phillippine Christian University di Manila, dan telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai auditor, konsultan manajemen, financial controller, dan manajer senior akuntansi & keuangan di perusahaan-perusahaan PMDN dan PMA. Menjabat sebagai Sekretaris Komite Audit sejak tahun 2013.

Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab Komite Audit secara khusus dijelaskan dalam Piagam Komite Audit, yang meliputi:

1. Memantau efektivitas proses pengendalian internal dan audit internal

As for the structure of Audit Committee member, according to the Circular Decree, and the frequency of meetings during 2013 and attendance rate of individual member are exhibited on the table below:

Brief biodata of each member are as follows :

The biodata of Karsanto, MBA and Donisius Illiadi , BBA, who are also the Independent Commissioners, are typically presented at the description of the Board of Commissioner on page 26 of this Annual Report. Each served as Chairman and Member of the Audit Committee since 2013 and 2010 respectively.

Drs. Lukman Sidhartha, MBA obtained his Bachelor of Economics degree from the Islamic University of Indonesia and Master degree at the University of Colorado at Denver, U.S, and has experience as Director, Commissioner, head of district and division for more than 30 years, which includes the banking and other industries. Served as a Member of the Audit Committee since 2011.

Haryanto, MBA completed his post-graduate study at the Phillippine Christian University in Manila, and has had over 20 years experience as an auditor, management consultant, financial controller and senior manager of accounting and finance at domestic and foreign concerns. Served as the Secretary of the Audit Committee since 2013.

Duties and ResponsibilitiesThe duties and responsibilities of the Audit Committee are typically described in the Audit Committee Charter, which include:

1. Monitoring the effectiveness of the process of internal control and the internal audit

Susunan Anggota Membership

Frekuensi Rapat Frequency of Meetings

1147

Nama / Name Jabatan / PositionRapat Bulanan Monthly Meetings

Tahunan dan Triwulanan Annual and Quarterly

Jumlah Rapat Total Meetings

Drs. Karsanto, MBA; Ketua / Chairman

Donisius Iliadi, BBA; Anggota / Member

Drs. Lukman Sidharta, MBA; Anggota / Member

Haryanto, MBA; Sekretaris / Secretary

47 11

47 11

47

47

11

11

Jumlah Rapat / Total Meetings

Page 60: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk56

Laporan Komite Audit

Para pemegang saham yang terhormat,Peraturan dan panduan dari pemerintah dan bursa efek secara khusus mewajibkan perseroan untuk membuat pengungkapan tentang Auditor Independen dan Komite Audit. Namun, banyak dari pengungkapan ini yang tidak perlu muncul dalam Laporan Komite Audit, dan seringkali diwakili oleh pernyataan di tempat lain, di dalam Laporan Tahunan, atau di situs perseroan.

Umumnya, tuntutan investor dan perubahan perundang-undangan mendorong Direksi dari perusahaan publik untuk lebih transparan mengenai aktifitas mereka. Oleh sebab itu, sebelum Laporan Keuangan disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit sudah menerbitkan laporannya, beserta pengungkapan yang melebihi persyaratan minimum.

Oleh karena tantangan lingkungan eksternal terus berlanjut, sepanjang tahun ini Komite Audit terus fokus untuk memastikan bahwa sistem dan pengendalian perseroan berjalan efektif, responsif terhadap lingkungan eksternal dan berkembang sejalan dengan pertumbuhan perseroan (termasuk bergabungnya Plant IV di pulau Sumatra).

Audit Committee Report

Dear shareholders,Rules and guidance from regulators and stock exchanges typically require companies to make disclosures about the Independent Auditor and the Audit Committee. However, many of these disclosures do not necessarily need to appear in the Audit Committee Report, and they often appear elsewhere in the proxy statement, in the Annual Report, or on the company website.

In general, investor demand and regulatory changes are driving Board of Directors of public companies to be more transparent about their activities. Therefore, prior to the time of approval of the Financial Statements by the Board of Commissioners and Directors, the Audit Committee has issued its reports with disclosures that go beyond the minimum requirements.

As the external environment continues to be challenging, during the year the Audit Committee continued to focus on ensuring that the company’s systems and controls are operating effectively, are responsive to this external environment and are evolving in line with the company’s growth (including the integration of the Plant IV in Sumatra island). .

Pengendalian internal meliputi kebijakan dan praktek yang digunakan untuk mengawasi operasi, akuntansi, dan kepatuhan terhadap peraturan perseroan. Manajemen dan kedua fungsi Internal Audit dan AuditorEksternalmemberikanlaporankepadaKomiteAuditmengenaiefektivitas dan efisiensi pengendalian internal. 2. Mengawasi pelaporan keuangan dan akuntansiKomite Audit secara khusus menelaah laporan keuangan triwulanan dan tahunan. Selain itu, Komite Audit juga membahas estimasi akuntansi yang kompleks dan pertimbangan yang dibuat oleh Manajemen serta penerapan prinsip-prinsip akuntansi dan peraturan yang baru.

3.PengawasanterhadapAuditorEksternalKomiteAuditsecarakhususmengesahkanpemilihanAuditorEksternal(juga disebut Kantor Akuntan Publik), menelaah Laporan Keuangan Perseroan triwulanan dan mengeluarkan pendapat atas keseksamaan LaporanKeuanganTahunanPerusahaan.MenggantiAuditorEksternalsecara khusus juga memerlukan persetujuan Komite Audit.

4. Pengawasan terhadap kepatuhan peraturanKomite Audit secara khusus membahas litigasi atau risiko kepatuhan peraturan dengan Manajemen, biasanya melalui penerangan ringkas atau laporan dari Penasehat Hukum. Penasehat Hukum juga bertindak sebagai Chief Compliance Officer atau Ethics Officer yang melaporkan insiden atau risiko yang berkaitan dengan kode etik perseroan.

5. Pengawasan terhadap manajemen risikoPerseroan memiliki berbagai fungsi yang melangsungkan kegiatan untuk memahami dan menangani risiko yang mengancam pencapaian tujuan perseroan. Kebijakan dan praktek yang digunakan oleh perseroan untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan meresponi risiko (atau peluang) secara khusus dibahas dengan Komite Audit.

Internal control includes the policies and practices used to control the operations, accounting, and regulatory compliance of the company. The Management and both function of the Internal Auditing and External Auditors provide reporting to the Audit Committee regarding the effectiveness and efficiency of internal control.

2. Oversight of financial reporting and accountingThe Audit Committee typically reviews quarterly and yearly financial statements. In addition, the Committee also discuss complex accounting estimates and judgments made by the Management and the implementation of new accounting principles or regulations.

3. Oversight of the External AuditorThe Audit Committee typically approve the selection of the External Auditor (also called Public Accounting Firm), reviews the company’s Financial Statements quarterly and issues an opinion on the accuracy of the company’s yearly Financial Statements. Replacing the External Auditor typically also requires the Audit Committee approval.

4. Oversight of regulatory complianceThe Audit Committee typically discusses litigation or regulatory compliance risks with the Management, generally via briefings or reports from Legal Counsel. The Legal Counsel also acts as a Chief Compliance Officer or Ethics Officer that report incidents or risks related to the company’s code of conduct.

5. Oversight of risk managementThe company has a variety of functions that perform activities to understand and address risks that threaten the achievement of the company’s objectives. The policies and practices used by the company to identify, prioritize, and respond to the risks (or opportunities) are typically discussed with the Audit Committee.

Page 61: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 57

Dengan melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya secara efektif, Komite Audit membantu memastikan bahwa Manajemen sudah mengembangkan dan menerapkan sistem pengendalian internal sebagaimana mestinya, dan bahwa prosedur sudah berfungsi baik untuk menilai praktek dan pengendalian internal secara obyektif, serta auditor eksternal menilai praktek dan pengendalian internal Manajemen secara obyektif, dan bahwa auditor eksternal, melalui penelaahan mereka sendiri, menilai praktek pelaporan keuangan perseroan secara obyektif.

Di samping pekerjaan rutin, Komite Audit berinteraksi secara berkala dengan manajemen senior keuangan, yaitu CFO dan Financial Controller, dan memberikan komentar terhadap keputusan mereka. Ketika kasus penggelapan di dalam gudang teridentifikasi oleh Auditor Internal, dan ketika personil pembelian dicurigai oleh manajemen senior keuangan, Komite Audit telah mengatur investigasi khusus. Komite juga memeriksa tindak lanjut oleh Manajemen dan rekomendasi dariAuditorEksternal.

AuditorEksternaljugamelaporkankepadaKomiteAuditberbagaihal,seperti pandangan mereka terhadap pilihan Manajemen untuk prinsip akuntansi, penyesuaian akuntansi yang timbul dari audit mereka, perbedaan pendapat atau kesulitan yang dihadapi oleh personil Akuntansi dalam pekerjaan di lapangan, dan membahas penggelapan yang terungkap yang dilakukan oleh beberapa personil pergudangan dan seorang bagian pembelian. Komite Audit juga membantu untuk memastikanbahwaAuditorEksternalbekerjaindependen,yangberartitidak ada konflik kepentingan yang mungkin merintangi Auditor untuk mengeluarkan pendapat atas Laporan Keuangan.

Selama tahun berjalan, perseroan mengembangkan praktik menuju pendekatanmanajemenberbasis risiko yang disebut Enterprise RiskManagement. Selama tahun ini, keterlibatan Komite Audit dalam topik risiko non-keuangan meningkat secara signifikan. Sebuah pembahasan khusus tentang Manajemen Risiko dilaporkan secara terpisah pada halaman 61 Laporan Tahunan ini.

Komite Audit memiliki hubungan yang konstruktif dan terbuka dengan Manajemen dan berterima kasih atas bantuan mereka dalam tahun tersebut.

Atas nama Komite Audit,

By effectively carrying out its functions and responsibilities, the Audit Committee helps to ensure that Management properly develops and adheres to a sound system of internal controls, that procedures are in place to objectively assess Management’s practices and internal controls, and that the outside auditors, through their own review, objectively assess the company’s financial reporting practices.

In addition to the usual work of the Committee, the Audit Committee interacts regularly with senior financial management, namely the CFO and Financial Controller, and made some comments on their decisions. When incidents with embezzlement in the warehouse were identified by the Internal Auditors, and when procurement personnel were alleged by the senior financial management, special investigations have been directed by the Audit Committee. The Audit Committee reviewed the folow up by the Management and the recommendation of the External Auditors.

The External Auditors also reported to the Committee on a variety of matters, such as their views on the Management’s selection of accounting principles, accounting adjustments arising from their audits, any disagreement or difficulties encountered by the Accounting personnel in the field work, and discussed the identified fraud conducted by some warehousing and a procurement personnel. The Audit Committee also helps to ensure the External Auditor is independent, meaning no conflicts of interest exist that might interfere with the auditor’s ability to issue its opinion on the Financial Statements.

During the year under review, the company is developing its practices towards a goal of a risk-based management approach called Enterprise Risk Management. During the year, the Audit Committee involvement in non-financial risk topics increased significantly. A special disclosure of the Risk Management is reported separately on page 61 of this Annual Report.

The Committee has a constructive and open relationship with Management and we thank them for their assistance during the year.

On behalf of the Audit Committee,

Ketua / ChairmanDrs. Karsanto, MBA;

Page 62: Arwana Citramulia AR-2013

SekretarisPerseroanbertanggung jawabkepadaCEO,danbertindaksebagai liaison officer antara perseroan dengan stakeholders, yang bertanggung jawab atas kewajiban keterbukaan informasi serta menyediakan informasi bagi pasar modal.

Sekretaris Perseroan adalah posisi senior di perseroan, yakni di atas posisi manajerial. Peran Sekretaris Perseroan bukanlah sekretariat dalam arti biasa, melainkan merupakan wakil perseroan yang namanya tercantum pada dokumen-dokumen hukum, yang bertanggung jawab atas administrasi perusahaan yang efisien, khususnya yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan terkait, dan menginformasikan kepada anggota Dewan mengenai tanggung jawab hukum mereka.

Pemegang saham dapat berhubungan dengan Direksi atau Direktur secara individu c/o Sekretaris Perseroan. Sekretaris Perseroan bertanggung jawab untuk menelaah semua komunikasi pemegang saham yang dialamatkan ke Direksi atau Direktur secara pribadi untuk menentukan apakah komunikasi demikian memerlukan penelaahan, jawaban atau tindakan Direktur secara individu atau Direksi secara keseluruhan.

Sesuai ketentuan Peraturan Bapepam Nomor IX.1.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perseroan, Sekretaris Perseroan juga mengelola Daftar Khusus kepemilikan saham seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya agar jangan sampai terdapat transaksi benturan kepentingan, membuat daftar pemegang saham dengan kepemilikan 5% atau lebih, memfasilitasi penyelenggaraan RUPST dan RUPSLB, mengadakan paparan publik dan pemberitahuan pers serta mengadakan pertemuan dengan wartawan pasar modal.

Tata kelola perusahaan yang baik adalah penting sekali bagi kinerja perseroan. Oleh sebab itu, Sekretaris Perseroan membantu Direksi membuat prinsip-prinsip dan praktek tata kelola perusahaan yang baik untuk disesuaikan dengan kebutuhan perseroan serta ekspektasi para pemegang saham. Selain itu Sekretaris Perseroan juga membantu Manajemen memberikan umpan balik yang sistematis agar mampu merespon dinamika pemegang saham dan pasar modal secara tepat dan efektif.

The Corporate Secretary is responsible to the CEO, and serves as a liaison officer between the company and its stakeholders, who is responsible for information transparency and providing information for the capital market.

Corporate Secretary is a senior position in the company, above the managerial position. The role is not a secretarial one in the usual sense. The Corporate Secretary is the company’s named representative on legal documents and is responsible for the efficient administration of the company, particularly with regard to ensuring compliance with relevant legislation and regulation, and keeping Board members informed of their legal responsibilities.

Shareholders can communicate with Board of Directors of the company in care of the Corporate Secretary. The Corporate Secretary is responsible for reviewing all shareholder communications addressed to the Board of Directors or individual directors to determine whether such communications require review, response or action of an individual director or the Board at large.

In accordance with the determination of Capital Market Supervision Body (Bapepam-LK) in Rule Number IX.1.4 regarding formation of Corporate Secretary, the Corporate Secretary also in charge of maintaining Special Register on the shares ownership of Commissioners, Directors and their families in order to hinder any transaction with conflict of interests, preparing register of shareholders with 5% ownership or more, facilitating Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders, arranging public exposes and press releases as well as meeting with capital market journalists.

Good corporate governance is crucial for the performance of the company. For this reason, the Corporate Secretary assists the Board of Directors in formulating corporate governance principles and practices that will fit the company’s needs and shareholders’ expectations. Moreover, the Corporate Secretary also helps the Management in providing systematic feedback in order to be able to respond precisely and effectively to the dynamics of shareholders and capital market.

Rapat Analis, di BEI - 30 April 2013Analyst Meeting at Indonesia Stock Exchange - April 30th 2013

PT Arwana Citramulia Tbk58

Corporate Secretary

Sekretaris Perseroan

Page 63: Arwana Citramulia AR-2013

Unit Audit Internal dibentuk dalam rangka memantau dan menerapkan pengendalian internal perseroan. Perseroan menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko dengan kerangka terintegrasi yang mengacu kepada COSO dan piagam audit internal yang ditetapkan berdasarkan keputusan direksi serta sesuai dengankeputusanketuaBapepamdanLembagaKeuanganNo.KEP-496/BL/2008.

Kepala Unit Audit Internal Perseroan dijabat oleh Fajar Imam Wahyudi berdasarkan surat tanggal 1 Juni 2013. Fajar Imam Wahyudi berlatar belakang pendidikan Sarjana Akuntansi Universitas Mercu Buana Jakarta dengan pengalaman 14 tahun sebagai Internal Audit di beberapa perseroan sebelum bergabung di Arwana sejak 1 Meret 2013.

Dalam struktur organisasi, Audit Internal berada langsung di bawah Direktur Utama yang bertujuan untuk menjaga independensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Audit Internal. Dengan demikian diharapkan Unit Audit Internal dapat membantu Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG).

Fungsi utama Unit Audit Internal adalah untuk memberikan dukungan kepada Direksi guna memperbaiki sekaligus meningkatkan nilai operasi perseroan sehari-hari melalui pendekatan yang independen, obyektif dan sistematis. Oleh karena itu Unit Audit Internal melakukan serangkaian evaluasi untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan pengawasan kedisiplinan, sistem dan prosedur kerja di lingkungan kerja perseroan.

Unit Audit Internal kerap bekerja sama dengan Komite Audit guna mendiskusikan temuan-temuan baru yang sekiranya perlu mendapat perhatian dan tindakan perbaikan lebih lanjut yang secara keseluruhan berguna untuk peningkatan kinerja perseroan.

Selama tahun 2013, secara rutin Unit Audit Internal melaporkan hasil audit kepada Direktur Utama, Direksi terkait, dan Komite Audit. Laporan tersebut termasuk rekomendasi perbaikan dan pemantauan implementasi perbaikan tersebut.

Berikut ini kegiatan Unit Internal Audit selama tahun 2013 diantaranya:1. Membantu Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit dalam

penerapan GCG, sehingga fungsi internal audit bukan hanya sebagai pengawas tetapi juga sebagai partner dalam membantu divisi lain dalam rangka menerapakan GCG.

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Pengendalian Intern dan Sistem Manajemen Risiko sesuai dengan kebijakan perseroan.

3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang Keuangan, Akuntansi, Produksi, Pembelian, Sumber Daya Manusia, Pemasaran dan kegiatan lainnya.

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

5. Membuat Laporan Hasil Audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris, Direktur terkait dan Komite Audit.

6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

7. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Internal Audit yang dilakukannya.

Internal Audit Unit is formed in order to monitor and implement the company’s internal control. The company implements monitoring system and internal control that are risks-based with integrated framework that refers to COSO and internal audit charter that is established based on the decision from Board of Directors as well as the chairman of Bapepam and Financial Institution No. KEP-496/BL/2008.

The company’s Head of Internal Audit Unit position is held by Fajar Imam Wahyudi based on letter dated June 1st, 2013. Fajar Imam Wahyudi obtained Bachelor degree in Accounting from Mercu Buana University in Jakarta with 14 years of experience as Internal Audit in several companies before joining Arwana since March 1st, 2013.

In the organization structure, Internal Audit is being directly under President Director for the purpose of maintaining independence in performing the duties and responsibilities as Internal Audit. Therefore, Internal Audit Unit is expected to be able to assist Board of Directors, Board of Commissioners, and/or Audit Committee in implementing Good Corporate Governance (GCG).

The main function of Internal Audit Unit is to provide support to Board of Directors in order to improve as well as enhance the company’s daily operational value through independent, objective and systematic approach. Therefore, Internal Audit Unit performed a set of evaluation to increase effectiveness of risk management, control and supervision of discipline, work system and procedure in the company’s work environment.

Internal Audit Unit often works together with Audit Committee in order to discuss new findings that would require further attention and corrective actions that are overall beneficial in enhancing the company’s performance.

Throughout year 2013, Internal Audit Unit regularly reports audit results to President Director, related Board of Directors, and Audit Committee. Those reports include recommendations for improvements and the monitoring of the implementation of those improvements.

The following are the activities of Internal Audit Unit throughout 2013:1. Assisting Board of Directors, Board of Commissioners, and/or Audit

Committee in GCG implementation, so that the function of internal audit is not only as a supervisor but also as a partner in assisting other divisions in terms of GCG implementation.

2. Testing and evaluating the execution of Internal Control and Risk Management System according to the company’s policy.

3. Performing examination and assessment on efficiency and effectiveness in Finance, Accounting, Production, Purchasing, Human Resource, Marketing and other activities.

4. Providing input for improvements and objective information regarding activities that are examined on every level of management.

5. Generating Report of Audit Result and submitting the report to President Director, Board of Commissioners, Directors related and Audit Committee.

6. Monitoring, analyzing and reporting the implementation of the follow-up actions that have been recommended.

7. Compiling program to evaluate the quality of the Internal Audit activities that have been done.

Annual Report 2013 59

Corporate Internal AuditUnit Audit Internal

Page 64: Arwana Citramulia AR-2013

Untuk menjaga keamanan harta milik perseroan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan Manajemen yang telah ditetapkan, perseroan telah menciptakan sistem pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan peralatan yang digunakan di dalam perseroan.

Sistem pengendalian internal dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pengendalian internal, mencakup semua hal yang berkaitan dengan kontrol, termasuk kontrol keuangan, operasional dan kepatuhan.

Fungsi sistem pengendalian internal adalah membantu dan memberikan masukan kepada Manajemen mengenai:

1. Apakah pelaksanaan sistem dan prosedur serta peraturan perseroan telah dilaksanakan oleh seluruh fungsi dan berjalan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh perseroan.

2. Jaminan atas efektivitas operasional, kehandalan dan keakuratan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset perseroan serta kepatuhan terhadap kebijakan serta peraturan hukum yang berlaku.

3. Penurunan risiko terjadinya kerugian keuangan dan operasional, serta penyimpangan dan pelanggaran terhadap aspek kehati-hatian.

Bimbingan teknis mengenai sistem pengendalian internal dilakukan oleh Direksi dengan dibantu oleh Komite Audit untuk menjamin adanya sistem pengendalian yang efektif dan efisien, serta untuk menyesuaikan dengan dinamika peraturan perundang-undangan dan kebijakan perseroan dalam hal pengelolaan keuangan yang lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Sistem pengendalian internal yang telah berjalan baik selama ini telah mendukung perseroan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kantor Akuntan Publik selama ini.

To safeguard the safety of the company property, examine the accuracy and correctness of accounting data, propel efficiencies, and help promote compliance management policies that have been laid down, Arwana has created an internal control system which includes organizational structure and all of the methods and equipments used in the company.

The internal control system is designed to provide adequate assurance for the achievement of effectiveness and efficiency in accomplishing the objectives of internal control, covering all things related to controls, including the control of financial, operational and compliance.

The function of the internal control system is to help and advise the Management regarding:

1. Whether the implementation of the company’s system and procedures as well as regulations have been implemented by all functions and conform to the policies stipulated by the company.

2. Assurance for operational effectiveness, reliability and accuracy of financial reporting, safekeeping of assets, and compliance with the company’s policies and prevailing laws.

3. Reduction of risk pertaining to financial and operational disadvantages, as well as irregularities and infringement of prudential aspect.

Technical direction regarding the internal control system is given by the Directors with the help of the Audit Committee to ensure the availability of effective and efficient control system and to conform to the dynamics of the rules and legislation as well as the company policies for more transparent and accountable financial management. The internal control system which is running properly so far has supported the company earned unqualified opinions (WTP) of the Independent Auditor all this time.

PT Arwana Citramulia Tbk60

Internal Control System

Sistem Pengendalian Internal

Bukanmencari kesalahan

tapi solusi.Not looking at problems, but solutions.

Page 65: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 61

Risk Management

Manajemen Risiko

Lingkungan bisnis yang selalu berubah-ubah menimbulkan berbagai risiko bagi perseroan. Risiko adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari di dalam bisnis; namun jika dikelola dengan baik, justru bisa mendorong pertumbuhan dan memberikan peluang. Strategi bisnis kami sangat tergantung pada kemampuan mengambil risiko yang diperhitungkan dengan baik agar tidak membahayakan kepentingan para pemangku kepentingan. Manajemen risiko yang baik membuat kami mampu mencari peluang, tanggap terhadap perubahan, dan dapat mengambil keputusan dalam situasi ketidakpastian.

Sebagai bagian dari upaya menjadi perusahaan terbaik di dalam industri keramik, pada tahun berjalan kami memfokuskan diri pada strategi manajemen risiko yang telah direvisi, yang menjadikan kami selaras dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik. Dengan mengidentifikasi dan proaktif menangani risiko dan peluang, perseroan dapat melindungi dan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan, pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemerintah dan masyarakat luas.

Pada tahun ini, perseroan juga merancang dan menerapkan sistem manajemen risiko berikut mekanismenya melalui konsultan manajemen risiko yang membantu kami mengelola spektrum risiko yang lengkap berdasarkan prioritas. Sistem tersebut memberikan sarana penilaian risiko, pengendalian risiko yang umum terjadi di dalam perseroan, serta sistem dan prosedur pemantauan berikut pelaporan. Pengendalian internal untuk arus uang dan barang telah “melekat” di dalam proses bisnis standar, dan sarana telah dibangun untuk mendukung penerapannya serta memantau efektifitasnya di dalam operasional. Dengan cara ini, pengendalian internal yang ketat dapat tercapai secara efisien.

Di bawah ini adalah uraian tentang pokok-pokok struktur manajemen risiko perseroan, para pemegang peran utama dan tanggung-jawab mereka.

Komite Audit & Risiko dan Dewan KomisarisSecara berkesinambungan, risiko perusahaan di Arwana dipandu dan dipantau oleh Komite Audit & Risiko (KAR), yang telah mengangkat prinsip-prinsip tertentu untuk membantu mereka masing-masing dalam menyelenggarakan fungsi manajemen risiko perseroan. Dengan wewenang yang diberikan oleh Dewan Komisaris, KAR bertanggung-jawab untuk memberikan penilaian independen atas kecukupan dan keandalan proses manajemen risiko dan pengendalian internal maupun kepatuhan terhadap kebijakan risiko dan ketentuan peraturan.

Selaku pemegang kemudi organisasi, Direksi berrtanggungjawab penuh untuk manajemen risiko secara keseluruhan. Direksi, melalui KAR, menegakkan tanggung jawab secara menyeluruh untuk pengawasan risiko di dalam perseroan. Direksi mengesahkan strategi risiko dalam hubungan dengan, dan melalui rekomendasi dari Dewan Komisaris. Implementasi tersebut memberikan KAR tugas menangani pokok-pokok persoalan manajemen risiko dengan suatu pandangan yang komprehensif terhadap risiko yang dihadapi perseroan.

The ever-changing business environment poses various risks to the company. Risk is an unavoidable consequence of doing business, but properly managed, it drives growth and opportunity. The realization of our business strategy depends on us being able to take calculated risks in a way that does not jeopardize the direct interests of stakeholders. Sound management of risk enables us to pursue opportunities and respond to changes and take informed decisions under conditions of uncertainty.

As part of our quest to be the best company in the ceramic industry, in the year under review we focused on the implementation of the revised risk management strategy which gives us the required alignment to the principles of the Good Corporate Governance. By identifying and proactively addressing risks and opportunities, the company protects and creates value for its stakeholders, shareholders, employees, customers, regulators and society overall.

In the year, the company also designed and implemented a risk management system and its mechanisms through the help of a risk management consulting firm, who help our company in managing the full range of the risk spectrum in a prioritized manner. The system provides for risk assessment tools, controls for risks that commonly occur in the company and monitoring and reporting procedures and systems. The internal controls for the goods and money flows have been ‘built into’ standard business processes and tools have been developed to support their implementation and to monitor their effectiveness in operation. In this way, a high level of internal control is achieved efficiently.

The model below outlines the key corporate risk management structures, the key role-players and their roles and responsibilities.

The Audit & Risk Committee and the Board of CommissionersOn an ongoing basis, the corporate risk at Arwana is guided and monitored by the Audit & Risk Committee (ARC) that has adopted certain principles to assist them in executing their respective corporate risk management functions. Empowered by the Board of Commissioners (BOC), the ARC’s responsibility is to provide an independent assessment on the adequacy and reliability of the risk management processes and internal control as well as compliance with risk policies and regulatory requirements.

At the helm of the organization, the Directors are ultimately responsible for the overall management of risks. The Directors, through the ARC, maintain overall responsibility for risk oversight within the company. The Directors approves the risk strategy in liaison with, and through recommendations of, the BOC. The implementation gave the ARC tasked with risk management issues a holistic corporate view of the risks facing the company.

Page 66: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk62

Divisi Manajemen Risiko dan Unit OperasionalCorporate Risk and Internal Audit (CRIA) adalah fungsi pengendalian dan manajemen risiko yang independen, yang terdiri dari Divisi Manajemen Risiko dan Audit Internal, yang bertanggung jawab atas penerapan dan kepatuhan terhadap kerangka kerja dan kebijakan manajemen risiko yang telah disetujui. CRIA juga bertanggung jawab terhadap fasilitasi proses manajemen risiko dengan unit operasional, yang meliputi identifikasi risiko, penilaian, mitigasi dan pemantauan. Pengendalian internal didasarkan pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Divisi Manajemen Risiko adalah bagian perseroan dengan tugas khusus, yang dikepalai oleh VP Manajemen Risiko, dan bertanggung jawab kepada Direktur Operasional. VP Manajemen Risiko adalah anggota manajemen yang diundang ke Komite Audit & Risiko. Proses manajemen risiko perusahaan perlu tertanam di dalam bisnis kami guna memastikan bahwa tanggapan kami terhadap risiko masih aktuil, dinamis dan relevan. Semua risiko utama terkait dengan perubahan besar dan kegiatan penting perseroan akan tercakup di dalam proses manajemen risiko perseroan.

Pada pusat kegiatan, unit operasional bertanggung jawab untuk mengenali dan menangani risiko di dalam operasi mereka. Unit operasional juga bertanggung jawab untuk mematuhi kebijakan, panduan dan prosedur yang telah disetujui dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan pada tahun 2013 oleh masing-masing unit operasional adalah meninjau ulang pengendalian internal mereka untuk memastikan relevansi dan ketepatan. Setiap perubahan pada pengendalian internal tercermin di dalam Standar Prosedur Operasional (SOP) masing-masing.

Profil RisikoProfil risiko yang terkait dengan bisnis kami meliputi, tetapi tidak terbatas pada, tantangan-tantangan yang timbul dari: 1) Lingkungan, 2) Energi, 3) Produk, 4) Teknologi, dan 5) Sumber Daya Manusia.Kelima aspek ini merupakan risiko yang paling menonjol yang telah diidentifikasi dan dievaluasi per tanggal Laporan Tahunan dan telah ditanggapi melalui berbagai mekanisme pengendalian.

Uraian di bawah menunjukkan bahwa Arwana telah mengidentifikasi dengan jelas kelima risiko utama tersebut di atas dan telah mengambil tindakan perbaikan untuk mitigasi. Mengingat pentingnya manajemen risiko dalam mencegah perseroan dari dampak risiko tersebut, Manajemen dan seluruh komponen terkait akan bekerja meningkatkan manajemen risiko menjadi budaya perseroan. Semua unit bisnis, bagian layanan, divisi, anak perusahaan dan pemasok tunduk pada kerangka kerja manajemen risiko ini.

1. LingkunganMenangani keprihatinan lingkungan merupakan salah satu mata rantai penting dalam rentetan kecakapan industri yang berhasil. Ada sanksi perdata maupun pidana yang cukup besar terkait dengan gagalnya mengelola isu-isu lingkungan. Untuk menghindari sanksi hukum dan agar menjadi warga korporasi yang bertanggung jawab, kombinasi dari manajemen risiko lingkungan, sistem manajemen lingkungan dan pembangunan berkelanjutan telah menjadi faktor penting di dalam perusahaan kami.

The Risk Management Division and The Operating UnitsAn independent risk management and control function comprising Risk Management Division and Internal Audit function, namely Corporate Risk and Internal Audit (CRIA), is responsible for the implementation and compliance of the approved risk management framework and policies. It is also responsible for facilitation of the risk management processes with operating units which include risk identification, assessment, mitigation and monitoring. Internal controls are based on established written policies and procedures.

The Risk Management Division is a dedicated business section headed by Vice President Risk Management, who reports to the Chief Operating Officer. He is an invitee to the Audit & Risk Committee. It is required that the corporate risk management processes become embedded in our business to ensure that our responses to risk remain current, dynamic and relevant. All key risks associated with major change and significant actions by the company will fall within the processes of the corporate risk management.

At the forefront, the operating units are responsible for identification and management of risks within their operations. The operating units are also responsible for compliance of daily activities with the approved policies, guidelines and procedures. One of the key activities undertaken in 2013 by the respective operating units was the review of their internal controls to ensure relevancy and appropriateness. Any changes to the internal controls were reflected in their respective Standard Operating Procedures (SOP).

Risk ProfileRisk profiles that are associated with our business include, but are not limited to, challenges arising out of: 1) Environment, 2) Energy, 3) Products, 4) Technology, and 5) Human Capital. These are the most prominent risks that have been identified and assessed as of the disclosure date of the Annual Report and responded to through various control mechanisms.

The description below shows that Arwana has clearly identified the top five risks and taken remedial actions to mitigate them. Given the importance of risk management in preventing the company from the effects brought about, the management and all associated components will work to improve risk management into corporate culture. All business units, service departments, divisions, subsidiaries and suppliers are subject to this corporate risk management framework.

1. EnvironmentAddressing environmental concern is one important link in the chain for a successful industrial facility. There are sizeable civil and criminal liabilities associated with failing to properly manage such environmental issues. To avoid penalties and be a responsible corporate citizen, environmental risk management combined with environmental management systems and sustainable development has become the prominent elements in our company.

Page 67: Arwana Citramulia AR-2013

Untuk mengelola risiko secara efektif diperlukan pengetahuan tentang persyaratan peraturan terkini maupun mendatang mengenai lingkungan, teknik dan teknologi pemantauan dan investigasi, penurunan polusi, strategi pembangunan berkelanjutan, strategi manajemen lingkungan, serta program asuransi lingkungan. Sejak tahun 2011 kami telah menerbitkan laporan-laporan tentang lingkungan dan sosial di berbagai media massa dengan tema “Perusahaan Hijau” yang mengikhtisarkan kegiatan kami dalam bidang tersebut.

Risiko dan ketidakpastian lingkungan juga mencakup industri umum, kondisi pasar, kondisi ekonomi domestik dan internasional seperti suku bunga dan fluktuasi kurs mata uang. Risiko yang dapat menyebabkan fluktuasi pada hasil konsolidasi perseroan secara signifikan atau yang berdampak material pada keputusan pemegang saham telah diidentifikasi dan dievaluasi per tanggal Laporan Tahunan.

2.EnergiKecenderungan kenaikan harga gas alam dari Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina Gas (Pertagas) merupakan keprihatinan bagi industri keramik. Oleh karena operasional dan ekspansi strategis perseroan sangat bergantung pada pasokan gas dari PGN dan Pertagas, perseroan harus melakukan beberapa modifikasi mesin yang dapat menghemat konsumi energi gas.

Selain itu, selama beberapa tahun terakhir, manajemen risiko gas mewajibkan kami memperhatikan dengan saksama akan bahaya kebocoran gas yang dapat menyebabkan kerugian, baik terhadap tenaga kerja maupun masyarakat umum. Sistem pemantauan gas kami yang dirancang dengan tepat meyediakan solusi perangkat keras yang sesuai dan kemampuan diagnosis untuk mengendalikan kebocoran, bukan bereaksi terhadap kebocoran.

Kami juga memiliki program penilaian risiko khusus gas yang memperlengkapi karyawan dengan pengetahuan akan bahaya dan potensi risiko ketika menggunakan gas yang membuat mereka mampu segera memberi perhatian dan melakukan berbagai metodik guna mengurangi tingkat risiko, serta memastikan kepatuhan terhadap undang-undang, aturan praktek dan panduan-panduan yang relevan.

3. ProdukProduk kami sangat esensiil bagi kehidupan modern, dan kami menyadari perlunya melakukan evaluasi manajemen risiko produk dengan sungguh-sungguh sebagai bagian dari tanggung jawab kami terhadap pemangku kepentingan internal maupun eksternal. Kami berharap para anggota rantai suplai kami juga melakukan evaluasi yang serupa atas produk mereka dan mengenali dampak potensial produk mereka terhadap lingkungan, kesehatan dan kesejahteaan ekonomi global.

Kami memikirkan siklus hidup produk yang lengkap untuk mempersiapkan kerangka kerja guna memastikan bahwa produk kami - baik yang baru maupun yang dimodifikasi - dievaluasi dengan benar. Program kami berbasis risiko dan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang telah diterima oleh umum guna menjamin produk kami

Effectively managing risk requires the knowledge of current and upcoming environmental regulatory requirements, monitoring and investigation techniques and technologies, pollution reduction and sustainable development strategies, environmental management strategies, and environmental insurance programs. Since 2011, we have published environmental and social reports in several mass media with the theme “Green Company” that summarize our activities in this area.

Risks and uncertainties of the environment also include general industry, market conditions, domestic and international economic conditions, such as interest rate and currency exchange fluctuations. Risks that may cause significant fluctuations in the consolidated results of the company or have a material effect on decisions of shareholders have been identified and assessed as of the disclosure date of the Annual Report.

2. EnergyThe trend of rising natural gas prices from Perusahaan Gas Negara (PGN) and Pertamina Gas (Pertagas) is a concern for the ceramics industry. Since the company’s operations and strategic expansion is highly dependent on the supply of gas from PGN and Pertagas, the company must perform several machine modifications which can save energy consumption of gas.

Moreover, over recent years, gas risk management requires a comprehensive look at the hazards of gas leaks that could cause harm – either to members of the workforce or to the general public. Our properly designed gas monitoring systems provide suitable hardware solution and diagnostics capability for managing, rather than reacting to, gas leaks.

We have also a gas-specific risk assessment program that provides the employees with an awareness of the hazards and potential risks when using gases which enable them to undertake immediate attention as well as methodologies to reduce risk levels and ensure compliance with relevant legislation, codes of practice and guidance notes.

3. ProductOur products are essential to modern life and we recognize the need to thoroughly evaluate product risk management as part of our responsibility to our internal and external stakeholders. We expect that members of our supply chain conduct similar evaluations of their products and identify the potential impacts their products have on the environmental, health and safety aspects of the global economy.

We consider the full product life cycle to provide a framework for ensuring that our products - whether new or modified - are properly evaluated. Our program is risk based and is founded on accepted scientific principles to ensure that our products do not present the risk elements, such as operational risk, disruption risk and reputational

Annual Report 2013 63

Page 68: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk64

tidak mengandung unsur-unsur risiko, seperti risiko operasional, risiko kekacauan atau risiko reputasi, termasuk risiko memproduksi produk tidak aman yang dapat membahayakan konsumen, bahkan bila cacat tersebut disebabkan oleh perusahaan lain atau bawaan dari sub-kontraktor.

Risiko produk yang lain yang dapat muncul adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan selera konsumen dan persaingan dari kompetitor. Dengan demikian, faktor risiko yang mungkin terjadi selama pengembangan produk baru harus diidentifikasi pada tahap perencanaan proyek dan sistem manajemen risiko. Pengukuran dampak faktor-faktor risiko untuk semua proyek kini sedang dikembangkan. Manajemen kami telah bekerja sama dengan para distributor dan sub-distributor untuk mengenali risiko harga bagi komoditas mereka. Kemudian kami memproduksi produk berbasis risiko yang telah disesuaikan, yang akan mengurangi risiko-risiko tersebut dan melindungi marjin usaha.

4. TeknologiBeroperasi di lingkungan yang sangat kompetitif membuat perseroan terus bergerak—restrukturisasi, ekspansi, dan adopsi teknologi baru—semua dengan tujuan untuk tetap berada satu langkah di depan. Tetapi tindakan-tindakan ini dapat terbukti merugikan ketika diambil tanpa sepenuhnya mengukur dan merujuk pada dampaknya terhadap risiko perseroan. Arwana mengantisipasi hal tersebut dengan mengambil langkah komprehensif guna memenuhi tuntutan keamanan bisnis perseroan. Hal ini mendorong kami untuk mengembangkan strategi baru guna mendukung program perlindungan dan manajemen risiko bagi segenap perseroan.

Arwana juga dihadapkan pada tantangan untuk mengimbangi kebutuhan dan preferensi konsumen yang semakin melek teknologi informasi dan mulai beralih kepada internet dan perangkat mobile untuk layanan keuangan, mengingat kecepatan, kenyamanan dan kemudahannya. Arwana pun semakin banyak menebar teknologi maju dan sistem online, termasuk cloud computing, ponsel modern, dan teknologi smart grid. Departemen IT kami juga menangani isu perlindungan data taktis—mulai dari perlindungan data yang dipakai oleh vendor, rantai suplai, atau pihak ketiga lainnya, guna menjaga keluwesan operasional.

5. Sumber Daya ManusiaSumber Daya Manusia (SDM) merupakan sumber risiko, tetapi juga alat untuk menyampaikan pesan mengenai risiko, dan praktek manajemen SDM yang baik dapat meningkatkan fleksibilitas risiko. Saat ini, karena semakin banyak perusahaan yang mengakui pentingnya pengelolaan risiko SDM dan menghadiri acara hal ikhwal tentang tenaga kerja, kami percaya adalah tak terelakkan bagi kami untuk mulai memikirkan aplikasi yang lebih luas dari manajemen risiko SDM yang strategis untuk sepanjang tahun dan sebagai bagian dari rencana manajemen bakat-inti.

Tugas manajemen SDM dirancang untuk memperlancar hubungan kerja dengan bagian-bagian lain yang terkait mengenai kebutuhan dan perencanaan tenaga kerja, program pelatihan, analisis penggajian, tunjangan karyawan, isu manajemen risiko serta informasi dan perencanaan yang terkait. Kebutuhan bagian SDM

risk, includes the risk of producing unsafe products that can harm the consumer, even when these defects are caused by another firm or inherited from a sub-contractor.

Another product risk that may arise due to changes in consumer tastes and competition from competitors. Thus, risk factors that may occur during new product development are to be recognized in the project planning step, and a risk management system. Measuring the impact of the risk factors on all projects is being developed. Our Management has worked with the marketing channels to identify their commodity price risk exposures. We then create tailored risk-based manufacturing of products that mitigate these risks and protect operating margins.

4. TechnologyOperating in a highly competitive environment keeps the company on the move—restructuring, expanding, and adopting new technologies—all with the goal of staying one step ahead. But these actions could prove detrimental when taken without fully gauging and addressing their impact on enterprise risk. Arwana is anticipating it by taking a comprehensive approach to assessing the company’s business security requirements. This enforces us to develop supporting strategies in order to establish an enterprise-wide security and risk management program.

Arwana is also faced with the challenge of keeping pace with the needs and preferences of consumers who are getting more IT-savvy and switching to internet and mobile devices for financial services, given their speed, convenience and ease of use. Increasingly, Arwana is deploying more advanced technology and online systems, including cloud computing, mobile device, and smart grid technologies. Our IT department also handles tactical data protection issues—from securing data used among vendors, supply-chain, or other third parties to maintaining operational resiliency.

5. Human CapitalHuman capital is both a source of risk and means of addressing risk, and good HC management practices can increase risk resilience. Now that more and more companies are recognizing the importance of managing human capital risks and attending major workforce events, we believe it is inevitable that we will start to see the broader application of strategic HC risk management on a year-round basis and as part of a core talent-management agenda.

The office of HC management is designed to facilitate working relationships with departments concerning employment needs and plans, training programs, compensation analysis, employee benefits, risk management issues and related information and planning. The needs of the HC department in managing human resource and risk

Page 69: Arwana Citramulia AR-2013

Para pemegang saham melalui RUPS Tahunan telah memberikan wewenang kepada Direksi untuk menunjuk Auditor Independen untuk melakukan audit dan memberi pendapat atas laporan keuangan konsolidasi perseroan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 serta menetapkan honorarium Auditor untuk penugasan tersebut.

Dalam hal ini, Direksi telah memutuskan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surya, anggota Ernst & Young, yangditunjuk sebagai auditor independen untuk melakukan penugasan tersebut di atas. Kantor Akuntan tersebut telah ditunjuk selaku auditor independen untuk ke empat kalinya semenjak tahun 2010. Penunjukan tersebut didasarkan atas pertimbangan aspek pengalaman, kompetensi dan reputasi di masyarakat.

Besarnya honorarium Auditor Independen secara keseluruhan, termasukEntitasAnak,adalahsebesar1miliarrupiahditahunbuku2013, atau meningkat sebesar 13% dibanding tahun sebelumnya. Selain audit, Auditor Independen tersebut tidak memberikan jasa yang lain.

The shareholders through the Annual General Meeting of Shareholders has granted authority to the Director to appoint Independent Auditor to conduct the audit and express an opinion on the annual financial statements of the Company for the year ended 31 December 2013 and to determine the audit fee for the assignment.

In this regard, the Board of Directors has determined that Purwantono, Suherman & Surya, a registered public accountant and member of Ernst & Young, to be appointed as the independent auditor to conduct the assignment mentioned above. The auditing firm has been appointed as independent auditor for time fourth time since 2010 The appointment was based on experience, competency, and the firm’s reputation in the society.

The overall audit fee of the Independent Auditor, including the subsidiaries, was 1 billion rupiah for 2013, or increased by 13% compared to previous year. Besides auditing, the Independent Auditor did not render any other service.

Annual Report 2013 65

dalam mengelola sumber daya manusia dan isu manajemen risiko menuntut kepandaian yang beraneka ragam dan tanggap terhadap perubahan yang sedang berkembang dalam bidang ini.

Rencana Jangka Panjang Manajemen RisikoManajemen akan terus mempertahankan pendekatan yang hati-hati terhadap risiko perseroan dan keputusan kami seputar toleransi risiko, profil risiko dan tanggapan risiko akan mencerminkan hal ini. Perencanaan jangka panjang dilandaskan pada target pengembangan manajemen risiko perseroan dan penerapan EnterpiseRiskManagement (ERM) sertakesiapan perseroandalammenghadapi perubahan eksternal dan internal di dalam perseroan.

Kami juga akan terus memperbaiki komunikasi internal dan eksternal melalui peninjauan kembali dan pengembangan lebih lanjut proses manajemen risiko kami. Database manajemen risiko juga akan diperbarui secara terus menerus.

management issues require versatility and responsiveness to evolving changes in these areas.

Risk Management Long Term PlanThe Management will continue to maintain a prudent approach to corporate risk and our decisions around risk tolerance, risk profile and risk responses will reflect this. Long-term planning is based on the company’s risk management development targets and implementing Enterprise Risk Management (ERM) and the readiness of the company in the face of internal and external changes in the company.

We will also continue to improve our internal and external communications via a review and further development of our risk management processes. The risk management database will also be updated on an ongoing basis.

Independent Auditor

Auditor Independen

Page 70: Arwana Citramulia AR-2013

Dalam pelaksanaan GCG, perseroan mengacu pada buku-buku panduan perseroan yang secara berkala dievaluasi kembali secara komprehensif dan disempurnakan guna disesuaikan dengan parameter yang sedang berlaku. Prinsip-prinsip bisnis tertentu mengatur bisnis perseroan, keputusan dan tindakan, dan berlaku untuk perilaku individu karyawan.

Tujuan dari prinsip-prinsip ini adalah untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, serta nilai-nilai norma dan standar. Prinsip-prinsip pedoman telah disosialisasikan kepada karyawan yang diharapkan untuk menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari dan menjadi budaya perseroan.

Buku-buku panduan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Buku panduan tentang GCG yang memuat berbagai kebijakan tentang praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik. Buku panduan GCG ini adalah kristalisasi dari semua aturan yang memandu pelaksanaan praktek GCG terbaik, nilai-nilai budaya, visi dan misi. Pedoman GCG mengandung prinsip tata kelola perusahaan yang dijabarkan lebih lanjut berbagai kebijakan dan aturan pelaksanaan teknis.

2. Buku Perjanjian Kerja BersamaUntuk mendorong penyebaran praktis prinsip-prinsip bisnis, satu set buku pegangan peraturan perseroan “Perjanjian Kerja Bersama” (PKB) telah dipublikasikan. Buku ini memuat informasi mengenai topik-topik berikut: prosedur penilaian kinerja karyawan, kompensasi dan tunjangan, penilaian, kebijakan cuti, dan prosedur disipliner. Buku ini dirancang untuk memastikan bahwa karyawan mendapat perlakuan yang adil, dan digunakan untuk menginformasikan karyawan aturan, peraturan, dan kebijakan.

Karyawan dapat mengacu pada buku pegangan untuk menjawab pertanyaan dasar selama masa jabatan mereka dengan perseroan. Selain itu, manajer di perseroan dapat menggunakan buku pegangan untuk membantu mereka membuat keputusan seragam dan konsisten tentang karyawan. Seringkali buku pedoman karyawan digunakan sebagai referensi selama sesi orientasi perseroan.

3.EtikaBisnisEtika Bisnismerupakan sebuahbukupanduan yangmengatur kodeetik hubungan antara pihak internal (karyawan) dan pihak eksternal seperti pemegang saham, investor, pelanggan, pemasok, Pemerintah, masyarakat dan lingkungan. Kode etik ini tidak mencakup setiap masalah yang mungkin timbul, tapi memuat prinsip-prinsip dasar dimana semua anggota perseroan harus melakukannya sebagaimana mestinya. Arahan panduan perilaku ini disesuaikan seperlunya untuk mencerminkan perkembangan yang sedang berlangsung di dalam legislasi kode etik dan integritas bisnis.

Pokok-pokok panduan kode etik adalah sebagai berikut:1. KepatuhanMematuhi hukum, undang-undang dan peraturan, baik yang tersurat maupun yang tersirat, merupakan landasan dimana standar etika perseroan dibangun.

In implementing the GCG, the company refers to the company’s handbooks, which was periodically re-evaluated comprehensively and completed in order to bring current parameter in line. Certain business principles govern the company’s business decisions and actions, and apply equally to the behaviour of individual employees.

The objective of the principles is to ensure complying with laws and regulations, as well as with Arwana’s norms, values and standards. Principles of the guidelines have been socialized to the employees who are expected to implement them in their daily jobs and become the corporate culture.

The handbooks are as follows:1. Handbooks on GCG which contains various policies regarding Good Corporate Governance practices. GCG Guidelines are the crystallization of all rules that guide the implementation of GCG best practices, cultural values, vision and mission. GCG Guidelines contain corporate governance principles which are further elaborated in various policies and technical implementation rules.

2. Company RulesTo drive the practical deployment of the business principles, a set of handbook “Company Rules” has been published. The handbook includes information on the following topics: employee compensation and benefits, performance appraisal procedures, leave policies, and disciplinary procedures. The handbook is designed to ensure that employees receive fair treatment, and is used to inform employees of rules, regulations, and policies.

Employees can refer to the handbook to answer basic questions throughout their tenure with the company. Additionally, managers in the company can use the handbook to assist them in making uniform and consistent decisions regarding employees. Often the employee handbook is used as a reference during a company’s orientation sessions.

3. Business EthicsBusiness Ethics is a handbook that regulates code of conducts between internal parties (employees) and external parties like shareholders, investors, customers, suppliers, Government, society and the environment. The Code does not cover every issue that may arise, but it sets out basic principles whereby all company’s members must conduct them accordingly. The code of conduct directives are adapted as needed to reflect ongoing developments in codes and business integrity legislation.

The main items of the Code are as follows:1. ComplianceObeying the laws, rules and regulations, both in letter and in spirit, is the foundation on which the company’s ethical standards are built.

PT Arwana Citramulia Tbk66

Handbooks

Buku-buku Panduan

Page 71: Arwana Citramulia AR-2013

2. Benturan kepentinganAnggota perseroan harus menyadari bahwa kedudukan mereka di perseroan harus merupakan pekerjaan utama bagi mereka. Mereka harus menghindari setiap koneksi bisnis - baik langsung maupun tidak - dengan konsumen, pemasok atau kompetitor perseroan, kecuali atas nama dan untuk kepentingan perseroan.

3. Insider Trading dan Penggunaan Peluang KorporasiAnggota perseroan yang memiliki akses ke informasi rahasia tidak diperkenankan menggunakan atau memberikan informasi untuk tujuan perdagangan saham atau untuk tujuan lainnya kecuali untuk melakukan usaha perseroan. Anggota perseroan tidak boleh menggunakan hak milik Perusahaan, informasi, atau kedudukan untuk keuntungan pribadi yang tidak patut, dan anggota perseroan tidak boleh bersaing dengan perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

4. Persaingan dan Hubungan Kerja yang AdilPerseroan berusaha untuk unggul dalam persaingan secara adil dan jujur. Untuk mempertahankan reputasi perseroan yang sangat berharga, kepatuhan terhadap proses mutu perseroan, syarat-syarat untuk keamanan, dan undang-undang tentang lingkungan hidup adalah sangat penting.

5. Diskriminasi dan PelecehanPerseroan memegang teguh komitmen tentang penyediaan kesempatan kerja yang sama dalam semua aspek pekerjaan dan tidak akan mentolerir setiap diskriminasi atau pelecehan yang melanggar hukum dalam bentuk apapun juga.

6. Kesehatan dan KeamananSetiap anggota perseroan memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kesehatan tempat kerja dengan mengikuti peraturan dan praktek kesehatan serta melaporkan kecelakaan, luka serta peralatan, praktek dan kondisi yang tidak aman. Penggunaan obat-obatan terlarang atau minuman keras tidak diperbolehkan di tempat kerja.

7. Penggunaan Praktek Akuntansi yang BenarPerseroan mengharuskan pencatatan dan pelaporan informasi yang jujur dan akurat agar dapat membuat keputusan bisnis yang bertanggung jawab. Karyawan yang bertugas mengungkapkan sesuatukepadaBEIatauBapepamataukomunikasimasyarakatlainnyaharus membuat laporan yang penuh, adil, akurat, tepat waktu, dan dapat dimengerti dalam laporan dan dokumennya.

8. Rahasia Dagang dan KerahasianAnggota perseroan tidak diperkenankan mengungkapkan, menduplikat, menyimpan, atau menggunakan bagi kepentingan mereka sendiri atau kepentingan pekerjaan karyawan atau afiliasi lain dengan perseroan, semua rahasia atau informasi rahasia, formula, desain, gambar, rencana kerja, spesifikasi, proses, peralatan, penelitian, atau rahasia dagang lainnya, tanpa ijin tertulis dari perseroan. Anggota perseroan juga tidak diperbolehkan mengungkapkan informasi tentang perusahaan, produknya, kondisi keuangan, atau informasi lain, kecuali dalam rangkaian tugas pekerjaan yang biasa.

2. Conflict of InterestCompany’s members must realize that their position with the company is their primary occupation. They must avoid any direct or indirect business connection with the company’s customers, suppliers or competitors, except on the company’s behalf.

3. Insider Trading and Use of Corporate OpportunitiesCompany’s members who have access to confidential information are not permitted to use or share that information for stock trading purposes or for any other purpose except the conduct of the company’s business. No company’s members may use corporate property, information, or position for improper personal gain, and no company’s members may compete with the company directly or indirectly.

4. Competition and Fair DealingThe company seeks to outperform its competition fairly and honestly. To maintain the company’s valuable reputation, compliance with the company’s quality processes, safety requirements, and environmental regulations are essential.

5. Discrimination and HarassmentThe company is firmly committed to providing equal opportunity in all aspects of employment and will not tolerate any illegal discrimination or harassment or any kind.

6. Health and Safety Each company’s members has responsibility for maintaining a safe and healthy workplace by following safety and health rules and practices, as well as reporting accidents, injuries, and unsafe equipment, practices, and conditions. The use of illegal drugs or alcohol in the workplace is strictly prohibited.

7. Use of Proper Accounting PracticesThe company requires honest and accurate recording and reporting of information in order to make responsible business decisions. Employees who are charged with duties to make any disclosures to the IDX and Capital Market Supervision Body or to make any other public communications shall make full, fair, accurate, timely, and understandable disclosures in those reports and documents.

8. Trade Secrets and ConfidentialityCompany’s members shall not disclose, copy, retain, or use for their own benefit or the benefit of employee’s employment or other affiliations with the company, any secret or confidential information, formulas, designs, drawings, programs, specifications, processes, apparatus, research, or other trade secrets without prior written consent of the company. Nor shall any company’s members disclose information about the company, its products, financial conditions, or other information except in the normal course of his/her duties during employment.

Annual Report 2013 67

Page 72: Arwana Citramulia AR-2013

Rencana Pelaksaaan GCG Tahun DepanBerdasarkan hasil self assesment, perseroan telah menyusun rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang berdasarkan tujuan dan strategi usaha yang telah disetujui oleh setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Rencana kerja tersebut disusun dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal. Pencapaian atas kinerja perseroan dilaporkan kepada Dewan Komisaris secara berkala, sehingga memungkinkan Dewan Komisaris mengevaluasi kemajuan perseroan, menilai kinerja Direksi serta memberikan masukan dan saran.

Secara singkat rencana kerja perseroan di tahun 2014 adalah sebagai berikut:

• Meningkatkan efektivitas kerja Komite Audit.

• Memperluas audit scope yang dilakukan oleh Corporate Risk and Internal Audit (CRIA) berdasarkan compliance based dan risk based serta merekrut dua staff auditor baru yang berkompeten di divisi CRIA.

• Memperluas fokus pemantauan Divisi Manajemen Risiko yang saat ini mayoritas pada bidang operasional, akan dikembangkan pada bidang-bidang yang lain.

• Melanjutkan pelaksanaan efisiensi antara lain dengan menyempurnakan metode pelaporan ke arah pelaporan yang bersifat paperless.

• Mengembangkan Teknologi Informasi guna mendukung strategi bisnis.

• Meningkatkan keterbukaan informasi melalui situs Perseroan.

Next Year GCG Implementation PlanBased on self assessment result, the company has arranged short, medium and long-term plans based on objectives and business strategy that was approved by every members of the Board of Commissioners and Directors. Work plans have been prepared by taking notes of internal and external factors. The company’s achievement is reported to the Board of Commissioners regularly, so as to enable the Board of Commissioners to evaluate the company’s progress, to assess the Directors’ performance and to give input and recommendation.

In brief, the company’s work plan in 2014 are as follows:

• To increase of the Audit Committee’s work effectiveness

• To widen audit scope of the Corporate Risk and Internal Audit (CRIA) rested on compliance based and risk based and to recruit two competent audit staffs at CRIA division.

• Expanding the scope of Risk Management Division that currently focuses mostly on operation.

• To continue improving efficiency by developing the reporting system towards paperless reporting.

• To develop Information Technology in order to support business strategy.

• To enhance information transparency via corporate website.

PT Arwana Citramulia Tbk68

“Perusahaan juga menekankanbudaya self compliance kepada semua karyawan

melalui pelatihan agar dapat diterapkansecara konsisten.”

“Company also promoted self-compliance culture to all employees through trainings for a consistent implementation.”

Page 73: Arwana Citramulia AR-2013

Informasi adalah asas pokok pasar; investor mesti diberikan informasi yang material, akurat, penuh dan tepat waktu untuk membuat keputusan investasi. Sebagai perseroan yang tercatat di pasar modal, pengungkapan Perusahaan mempunyai tanggung jawab legal. Dalam hal ini, perseroan telah mengambil tindakan untuk memperbaiki pengungkapan perseroan yang menghasilkan transparansi terhadap kebutuhan investor.

Kami menyadari bahwa dengan teknologi canggih saat ini, kita dengan mudah dapat memperoleh informasi dari seluruh dunia. Informasi menjadi penting bagi kegiatan sehari-hari. Dengan demikian, untuk memberikan informasi yang akurat, komprehensif dan tepat waktu, Arwana telah membentuk sebuah website dengan alamat www.arwanacitra.com yang dapat diakses oleh publik di dalam dan di luar negeri. Situs web Arwana telah mendapatkan respon positif dari masyarakat di sini dan luar negeri. Dengan teknologi website, penyebaran informasi, sebagai cara untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas Arwana, menjadi lebih efisien dan efektif, karena dapat diakses secara luas dengan implementasi sederhana dan murah.

Untuk mendapatkan akses penuh terhadap informasi keuangan Arwana termasuk laporan keuangan, laporan tahunan dan berbagai informasi lainnya, anda dapat mengirimkan email kepada kami di [email protected] atau mengunduhnya di website kami.

Information is a market fundamental; investors must be given a material, accurate, complete, and timely information to make investment decisions. As a listed company, the company’s disclosure carries statutory liabilities with credible sanctions. In this regards, the company has decided on measures to improve corporate disclosure that affords transparency to investor requirements.

We realized that with the current sophisticated technology, one can easily obtain information from all over the world. Information becomes necessary for daily activities. Consequently, in order to provide accurate, comprehensive and timely information, Arwana has established a website www.arwanacitra.com that is accessible to the public all over the world. Arwana website has gained positive response from the public. With web technology, information dissemination, as a way of showing Arwana transparency and accountability, becomes more efficient and effective, as it is broadly accessible by simple and inexpensive implementation.

To have full access to Arwana’s financial information including financial statements, annual reports and various other information, you can either email us on [email protected] or download it on our website.

Annual Report 2013 69

Information Disclosure In 2013

Pengungkapan Informasi 2013

13 Maret 2013, 26 Juli 2013

1

1

1

53

2

28 Maret 2013

30 April 2013

28 Maret 2013

Januari - Desember 2013

Rapat Umum Pemegang Saham TahunanAnnual Shareholder General Meeting

Rapat AnalisaAnalyst Meeting

Paparan PublikPublic Expose

Pengumuman BeritaPress Release

Laporan Keuangan di KoranFinancial Statements in Newspapers

Bentuk Kegiatan Type of Activities

Jumlah KegiatanNumber of Activities

Waktu PelaksanaanMoment of Events

Page 74: Arwana Citramulia AR-2013

13 Maret 2013 Dari Arwana : Surat Nomor 4348/ACM/CS/III/2013

Perihal : Penyampaian Laporan Keuangan Konsolidasi Asli untuk Tahun

yang berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan

2011 PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan.

Dari Arwana : Surat Nomor 4358/ACM/CS/III/2013

Perihal : Penyampaian Laporan Tahunan (“Annual Report”) Tahun 2012

Dalam Bentuk Full Colour.

From Arwana : Letter Number 4348/ACM/CS/III/2013

Subject : Submission of the Original copy of Consolidated Financial

Statements for the Year ended on December 31, 2012 and 2011 of

PT Arwana Citramulia Tbk and Subsidiaries.

From Arwana : Letter Number 4358/ACM/CS/III/2013

Subject : Submission of 2012 Annual Report in full colour.

March 13, 2013

14 Maret 2013

14 Mei 2013

Dari Arwana : Surat Nomor 4367/ACM/CS/III/2013

Perihal : Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing.

Dari Arwana : Surat Nomor 4514/ACM/CS/V/2013

Perihal : Perubahan Komite Audit PT Arwana Citramulia Tbk.

From Arwana : Letter Number 4367/ACM/CS/III/2013

Subject : Report of Company’s Payables / Liabilities Data in Foreign

Currency.

From Arwana : Letter Number 4514/ACM/CS/V/2013

Subject : Changes in Audit Committee of PT Arwana Citramulia Tbk.

March 14, 2013

May 14, 2013

25 Juli 2013 Dari Arwana : Surat Nomor 4654/ACM/CS/VII/2013

Perihal : Penyampaian Laporan Keuangan Konsolidasi Asli untuk Tahun

yang berakhir pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2013.

From Arwana : Letter Number 4654/ACM/CS/VII/2013

Subject : Submission of Original copy of Consolidated Financial

Statements for the Year ended on June 30, 2013.

July 25, 2013

3 September 2013 Dari Arwana : Surat Nomor 4798/ACM/CS/IX/2013

Perihal : Penjelasan atas Laporan Tahunan 2012 PT Arwana Citramulia Tbk

dan Anak Perusahaan.

From Arwana : Letter Number 4798/ACM/CS/IX/2013

Subject : Explanation on 2012 Annual Report of PT Arwana Citramulia

Tbk and Subsidiaries.

September 3, 2013

26 Juli 2013 Dari Arwana : Surat Nomor 4656/ACM/CS/VII/2013

Perihal : Penyampaian Bukti Koran Laporan Keuangan Konsolidasi PT

Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang

Berakhir pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2013 dan 2012.

From Arwana : Letter Number 4656/ACM/CS/VII/2013

Subject : Submission of Evidence for Publication of Consolidated

Financial Statements of PT Arwana Citramulia Tbk and

Subsidiaries for the Year ended on June 30, 2013 and 2012.

July 26, 2013

30 Desember 2013 Dari Arwana : Surat Nomor 5154/ACM/CS/XII/2013

Perihal : Keterbukaan Informasi Tentang Pengangkatan Komite

Remunerasi PT Arwana Citramulia Tbk.

From Arwana : Letter Number 5154/ACM/CS/XII/2013

Subject : Information Disclosure on the Appointment of Remuneration

Committee of PT Arwana Citramulia Tbk.

December 30, 2013

Plant IV

PT Arwana Citramulia Tbk70

Correspondence with Financial Services Authority

Korespondensi dengan Otoritas Jasa Keuangan

Page 75: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 71

Tanggung JawabSosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 76: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk72

Arwana menerapkan prinsip-prinsip dan praktek CSR di dalam kegiatan rutin operasional. CSR membuat perseroan lebih inovatif, produktif dan kompetitif, terutama dalam hal menunjang efisiensi usaha, memperbaki manajemen risiko serta mempererat hubungan dengan karyawan dan masyarakat.

Salah satu prinsip dasar kegiatan CSR Arwana adalah sukarela dan memenuhi harapan masyarakat melebihi ketentuan hukum. Agenda ini terutama difokuskan pada dua program berikut: (A) Perusahaan Hijau dan (B) Pengembangan Masyarakat Setempat.

Arwana implemented CSR principles and practices in its routine operational activities. CSR makes the company more innovative, productive and competitive, particularly in supporting operational efficiency, improved risk management, as well as enhanced relationships with employees and communities.

One of the basic principles of Arwana's CSR movement is being voluntary and meeting social expectations above and beyond the law. The agenda is mainly focused on the following two programs: (A) Green Company and (B) Community Development.

Donor DarahBlood Donation

Pengobatan GratisFree Medical

Page 77: Arwana Citramulia AR-2013

Perusahaan HijauGreen Company

Annual Report 2013 73

Perusahaan hijau adalah perusahaan yang memiliki tujuan “hijau”, yaitu dampak industri terhadap lingkungan, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Arwana berkomitmen tinggi untuk menjadi perusahaan hijau karena pemanasan global. Arwana telah tiga kali meraih “Penghargaan Industri Hijau,” yakni tahun 2011, 2012 dan 2013, yang diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia.

Arwana adalah perusahaan yang ramah lingkungan. Konsumen perlu tahu bahwa produk hijau lebih aman, lebih baik, dan membeli produk hijau dapat menurunkan rekening energi. Investor pun perlu tahu bahwa produk dan teknologi hijau adalah usaha yang baik dan berwawasan jangka panjang.

Sehubungan dengan implementasi prinsip hijau ini, beberapa langkah konkret telah diambil, yang meliputi:

1. Kebijakan dan ProgramArwana telah mengembangkan kebijakan dan program yang didukung oleh standar dan sistem audit. Setiap manajer Arwana bertanggung jawab untuk memberikan penilaian dampak terhadap kelestarian lingkungan, keselamatan kerja, dan kesehatan. Semua karyawan diharapkan dapat bertanggung jawab secara pribadi atas tindakan mereka, terlibat dalam inisiatif memperbaiki, mengembangkan dan menetapkan standar.

Proses produksi di Arwana dipandu oleh Kode Etik Pemasok, yang membantu perseroan memastikan bahwa fasilitas pabrik maupun pemasok memenuhi peraturan yang berlaku mengenai kinerja lingkungan dan standar internasional. Undang-undang terkait dengan produk yang semakin ketat telah mempengaruhi organisasi manufaktur di seluruh dunia. Arwana memiliki track record yang baik dalam menyeimbangkan antara keberlanjutan usaha, praktik terbaik dan standar minimum undang-undang.

Di samping itu, pabrik Arwana selalu meningkatkan pabrikasi, material dan instalasi dengan mengejar beberapa sertifikasi yang diterbitkan oleh lembaga nasional maupun organisasi internasional untuk standardisasi seperti Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI), Proper Biru dan Proper Hijau, SIRIM dan ISO, termasuk ISO 14001 untuk sistem manajemen lingkungan. Para manajer menggunakan sertifikasi-sertifikasi hijau ini untuk meningkatkan produktivitas.

2. Sumber Daya Manusia Arwana melakukan pelatihan-pelatihan secara rutin agar sumber daya manusia Arwana benar-benar memiliki kesadaran untuk memperhatikan faktor lingkungan. Arwana juga memperlengkapi karyawan dan masyarakat setempat dengan sejumlah peralatan yang mereka butuhkan untuk menciptakan “budaya konservasi” di dalam masyarakat.

Selain itu, Arwana membentuk “tim hijau” yang akan menjadi katalis perubahan. Tim hijau ini diharapkan dapat melibatkan semua pihak, baik karyawan, para pemasok dan distributor, maupun masyarakat sekitar pabrik. Menjalin kemitraan dengan para aktivis lingkungan dan pelaku bisnis lain yang sama-sama memiliki semangat untuk melestarikan alam.

Green company is a company that has a “green” purpose, such as the long and short term impact the industry has on the environment. Arwana is highly committed to be a green company due to global warming. Arwana has obtained “Green Industry Award” for three times, namely in 2011, 2012 and 2013, which was directly presented by the President of Republic of Indonesia.

Arwana is an environmentally friendly company. Consumers should know that green products are safer, better, and buying green products can reduce energy bill. Investors should also be made aware that green products and technologies are good business and a long-term prospect.

In connection with the implementation of the green principle, several tangible actions have been taken, which includes:

1. Policies and ProgramsArwana has developed a set of policies and programs that are supported by standards and audit systems. Each manager in Arwana is accountable to give an assessment on the environmental impact, occupational safety and health. All employees are expected to take personal responsibility for their actions, involved in initiatives to improve, develop and set the standards.

Our manufacturing processes are guided by Supplier Code of Conduct, which helps the company ensure that its own facilities and suppliers comply with applicable regulations regarding environmental performance as well as universal standards. Ever increasing levels of product-related legislation are affecting manufacturing organisations across the world. Arwana has a strong track record in delivering a balance between business sustainability, best practice and minimum legislative standards. 

Besides that, our factory always works on improving production, materials and installation by pursuing several certifications issued by the national institutions as well as international organizations for standardization such as Certificate of Indonesian National Standard (SPPT-SNI), Blue Proper and Green Proper, SIRIM and ISO, including ISO 14001 for environmental management systems. Managers make use of these green certifications to increase productivity. 2. Human ResourceArwana conducts regular trainings so that the human resource of Arwana truly mindful of the environmental factor. Arwana also provides the employees and the local community with a number of tools they need to create a “culture of conservation” in the community.

Moreover, Arwana has set up “green teams” to be the catalysts of change. The green teams are supposed to involve all parties, such as employees, suppliers and distributors, and the communities in the vicinity of the plants. Establishes partnerships with environmental activists and other businesses who share a passion for preserving the nature.

Page 78: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk74

Sumber daya manusia dalam tim hijau dapat menetapkan dasar-dasar pengetahuan dan pelatihan yang diperlukan untuk pelestarian lingkungan, seperti udara dan air bersih, efisiensi energi, ruang kerja yang lebih bersih dan rapih, dan kualitas masyarakat yang berkelanjutan. “Pekerjaan hijau” dirancang untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan retensi dan menarik profesional yang semakin mencari tempat kerja yang hijau dan berkelanjutan.

3. Konservasi air dan limbahKonservasi air dan limbah pabrik mendapat perhatian yang serius di Arwana, termasuk pembuatan kolam ikan tawar sebagai tempat penampungan air dan infrastruktur berbasis air lainnya. Tujuannya adalah mencegah air limbah dari pabrik mencemari lingkungan serta membantu mengamankan simpanan sumber air bersih untuk habitat setempat dan menampung migrasi aliran air.

Program lain untuk melindungi air dari kerusakan dan merevitalisasi ekosistem adalah “Go Green.” Sekitar setengah dari lokasi pabrik Arwana ditanami pohon-pohon, seperti pohon nangka, mangga, sukun, pepaya, sirsak, alpukat dll. Pada waktunya, pohon-pohon tersebut tumbuh dan menstabilkan tanah, membersihkan udara dan menjernihkan air, memberikan keteduhan, tempat bernaung, bahkan buah-buahan untuk menyehatkan komunitas. Perseroan dan karyawannya, terutama mereka yang menanam pohon, tidak hanya mendapat manfaat dari dampak ekologis, tetapi juga merasakan kepuasan yang akan membentang jauh ke hari esok.

4. Efisiensi-energiMenghadapi gejala krisis energi dan bahan bakar serta makin tingginya harga minyak dunia, Arwana melakukan penghematan energi dengan mencari energi alternatif yang ramah lingkungan. Pengurangan pemakaian energi akan membuat biaya energi turun dan berakhir dengan penghematan ongkos untuk konsumen, serta kemampuan untuk mencapai pengurangan emisi secara nyata dengan biaya yang rendah.

Menyadari hal ini, Arwana telah memilih penggunaan “teknologi hijau.” Selain dapat memajukan pengelolaan lingkungan dan sumber daya yang berkelanjutan, teknologi hijau juga dapat membantu menghemat pemakaian energi, serta menghasilkan panas yang berguna untuk keperluan lain (heat recovery). Keramik yang dihasilkan teknologi ini juga membuat jumlah energi yang dibutuhkan untuk memanaskan atau mendinginkan bangunan menjadi berkurang.

Transportasi adalah sektor yang menyumbang gas rumah kaca paling banyak karena kendaraan bermotor menghasilkan emisi gas yang dapat mencemari udara. Arwana berupaya mengurangi energi dalam transportasi produk dengan membangun beberapa pabrik yang berbeda lokasi dan lebih dekat ke distributor.

5. Pengelolaan limbah dan sampahDalam pengelolaan limbah dan sampah, Arwana menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Reduce adalah pengurangan pemakaian bahan dan energi; reuse adalah penggunaan kembali limbah padat sisa proses produksi; dan recycle adalah pengolahan kembali limbah padat (produk rusak). Sebagai hasilnya, Arwana tidak memiliki limbah produksi (zero waste), karena semua limbah digunakan kembali atau didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat.

Human resource in the green teams can specify the knowledge base and trainings needed to preserve environmental resources, such as clean air and water, energy efficiency, cleaner and tidier workplace, and sustainable quality of community. “Green jobs” are mapped out to improve productivity, improve retention and attract professionals who are increasingly looking for green and sustainable workplace.

3. Conservation of water and wasteConservation of water and industrial waste gets a serious concern in Arwana, including the construction of freshwater fishponds to collect the water and other water-based infrastructures. The purpose is to prevent waste water from the factories contaminating the environment, as well as to secure deposits of the clean water resource for local habitat, and to accommodate migration of the water flow.

Another program to conserve water and revitalize the ecosystem is “Go Green.” Half of the surrounding of Arwana’s plant sites is used to grow many kinds of trees, such as jackfruit, mango, breadfruit, papaya, soursop, avocado etc. The trees, in time, grow and stabilize soil, cleanse the air and purify the water, give shade, shelter, and even fruits to nourish the community. The company and its employees, especially those who plant the trees, not only benefits from the ecological impact, but also feel the satisfaction that will last and stretch far into tomorrow.

4. Energy-efficiencyTo deal with the tendency of energy and fuel crisis as well as higher world’s oil prices, Arwana reduces energy consumption by looking for an alternative for a more environmentally friendly energy. Reducing energy use will lead to a lower energy costs and result in a financial cost saving to consumers, and ability to achieve real emission reduction at low cost.

Realizing this, Arwana prefers the exertion of “green technology.” In addition to promote sustainable management of environment and resources, the green technology can also help retrench energy consumption, as well as to produce heat useful for other purposes (heat recovery). The ceramic produced from this technology can also make the amount of energy required to heat or cool the building being reduced.

Transportation is the sector that contributes the most in the greenhouse gas emission since motor vehicles generate gas emission that could pollute the air. Arwana seeks to reduce energy used in transporting products by building several plants with different locations and be closer to distributors.

5. Waste ManagementIn managing the waste and garbage, Arwana applies the concept of 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Reduce is the reduction in usage of materials and energy; Reuse is the reprocess of the rest solid waste from the production process, and Recycle is the re-processing of solid waste (defective products). As a result, Arwana has no production waste (zero waste), as all waste is reused or recycled into useful products.

Page 79: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 75

Untuk mengurangi sampah, karyawan dianjurkan mengurangi mencetak dokumen, karena kertas menyumbang sekitar 35% sampah yang dihasilkan oleh perseroan. Penggunaan kertas di kantor Arwana setiap tahun semakin berkurang karena beralih ke dokumen digital yang lebih mudah dikirim dan ditandatangani, bahkan diharapkan dapat tercapai paperless dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Karyawan dan masyarakat setempat dibiasakan untuk meletakkan tempat sampah di semua tempat strategis, serta membedakan antara sampah organik yang dapat dijadikan kompos dan sampah anorganik yang dapat didaur ulang. Daur ulang dan pengomposan dipandang sebagai lebih ramah lingkungan dibandingkan praktek tradisional ditanam atau dibakar.

Hasil Konkret Hasil uji laboratorium lembaga Proper dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa limbah cair, gas dan debu di pabrik Arwana telah memenuhi baku mutu lingkungan, serta upaya efisiensi energi dan air masing-masing telah mencapai 50%. Hal ini menunjukkan bahwa Arwana telah berhasil mengecilkan dampak lingkungan melalui pengurangan tingkat emisi, penghematan energi dan air, daur ulang, zero waste, penghijauan dan pengomposan, yang memberikan kontribusi besar dalam menjaga kelestarian alam.

Bahwasanya menerapkan praktek “hijau” tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga karyawan dan perseroan. Ada perbedaan yang signifikan dalam produktivitas antara perusahaan hijau dan konvensional. Para karyawan telah menambahkan keterampilan dan pengetahuan dasar yang baru pada kapabilitas mereka, dan memiliki motivasi yang lebih tinggi. Ini menyebabkan produktivitas perusahaan meningkat.

Tujuan program Pengembangan Masyarakat Setempat adalah memberdayakan individu maupun kelompok masyarakat dengan cara memperlengkapi mereka dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengadakan perubahan pada komunitas mereka sendiri. Fokus utamanya adalah pembangunan ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Kami percaya bahwa ini merupakan komponen utama dalam pembangunan yang berkelanjutan. Ada beberapa tambahan aktivitas yang mendatangkan penghasilan dimasukkan pada agenda tahun ini.

To reduce the garbage, the employees are encouraged to alleviate printing documents, as paper accounts for approximately 35% of the garbage generated by the company. The usage of paper in Arwana’s office becomes less and less every year because of the switch to electronic documents which are easier to be sent and signed; on top of that, Arwana is expected to go paperles in a very short time.

The employees and local communities are accustomed to put gargabe can at all strategic points, and to mark off organic garbage that can be composted, as well as non-organic garbage that can be recycled. Recycling and composting are viewed as more environmentally friendly than traditional practice of burying or burning.

Concrete Results The laboratory test from the Proper institution of the State Ministry of Environment shows that the waste water, gas and dust in the factories of Arwana meet the environmental quality standards; in the same way, the undertaking of energy and water efficiency has reached 50% each. This shows that Arwana has managed to minimize environmental impact by reducing emissions, saving energy and water, recycling, zero waste, greening and composting, which contributes greatly in conservation of the nature.

Verily, implementing “green” practice, not only benefits the environment, but also the employees and the company. There are significant differences in productivity between green and conventional company. The employees have added new skills and knowledge base to their capabilities, and possess higher motivation. These resulted in higher productivity for the company.

Our Community Development program seeks to empower individuals and groups of people by providing them with the skills they need to affect change in their own communities. Great emphasis was placed on economic development, healthcare and education. We believe that these are the key components of sustainable development. Several new income-generating activities was complemented to the program this year.

Plant I Plant II

Plant III

Plant IV

Page 80: Arwana Citramulia AR-2013

Pengembangan Masyarakat Setempat Community Development

PT Arwana Citramulia Tbk76

Sebagaimana sering kami katakan di Arwana: “We are not superman, we are superteam.” Untuk mengidentifikasi kebutuhan, masalah, aspirasi dan potensi yang ada pada masyarakat di sekitar lingkungan pabrik, Arwana bekerja sama dengan pemerintah daerah, warga, dan pemangku kepentingan masyarakat lainnya. Selaku fasilitator, Arwana memberi tugas-tugas khusus kepada tim CSR untuk membangun dan memelihara hubungan serta memberikan bantuan kepada masyarakat berdasarkan target yang disepakati bersama.

Secara keseluruhan, Arwana telah mengeluarkan sekitar 3% dari laba bersih perusahaan untuk mendanai program pengembangan masyarakat. Lahan utama bagi upaya pengembangan masyarakat Arwana meliputi :

1. Pembangunan ekonomiSalah satu misi Arwana adalah menciptakan iklim usaha yang menyerap tenaga lokal dan mengembangkan usaha skala menengah yang terkait. Sebab itu, selain menyediakan peluang kerja yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat, pada tahun 2013 Arwana juga menyelenggarakan beberapa kegiatan yang mendatangkan penghasilan bagi masyarakat setempat. Masyarakat setempat bukan sekedar dibantu agar bisa menciptakan lebih banyak pekerjaan berikut prasarananya, tetapi juga agar bisa mengaktifkan keterampilan yang ada, memperbarui pola pikir, dan melihat masalah dengan pemikiran baru. Beberapa kegiatan yang sudah dijalankan antara lain: bagi kaum pria yang belum mendapatkan pekerjaan, Arwana membekali mereka dengan peralatan potong rambut supaya mereka bisa mengisi waktu menganggur dengan bekerja sebagai pemotong rambut hingga mereka mendapatkan pekerjaan tetap. Sedangkan bagi kaum wanita, Arwana memberikan mesin jahit agar mereka bisa menjadi lebih produktif. Kami berharap agar berbagai jenis usaha akan tumbuh dan berkembang di sekitar pabrik, sehingga kehadiran Arwana membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

2. Layanan kesehatanArwana membangun kemitraan dalam masyarakat untuk memajukan konsep pola hidup sehat, menambah akses kepada obat-obatan, dan mencari solusi yang berkelanjutan terhadap tantangan kesehatan. Tanpa meningkatkan kesehatan masyarakat, kita tidak bisa membantu mereka bekerja maksimal. Agar dapat membangun negeri, orang perlu merasa senang dan sehat.

As we often say at Arwana : We are not superman, we are superteam. To identify the needs, problems, aspirations and available potential of the communities in the vicinity of the plants, Arwana works in partnership with local governments, residents, and other community stakeholders. As a facilitator, Arwana assigns CSR teams with special tasks to establish ties and maintain relationships and to provide assistance to the communities based on mutually agreed targets.

Overall, Arwana has spent around 3% of company’s net profit to fund the community development program. The underlying areas for Arwana's community development efforts encompass the following:

1. Economic developmentOne of the missions of Arwana is to create friendly business atmosphere that encourages local labor employment and stimulate the developing of medium-sized businesses. Accordingly, aside from provision of sustainable employment opportunities for the local society, in 2013, Arwana also carries out several income generating activities for local people. They are supported not only to create more jobs and infrastructure, but also to become fundamentally able to mobilize existing skills, improve mindsets, and think differently about problems.

Some of the activities that have been carried out, among others: for men who are jobless, Arwana provides them with hair cutting kits so that they could utilize their unemployed time by providing haircut service until they found a new permanent job. Whereas for women, Arwana provides sewing machines so that they can become more productive. We hope that various types of businesses will grow and flourish in the vicinity of the factories; thus, allowing Arwana’s presence to bring greater benefits to the communities.

2. HealthcareArwana is building partnerships in communities to promote healthy lifestyles, increase access to medicines and find sustainable solution to the health challenges. Without improving their health, we cannot help the community to do the best in the workplace. In order to develop a country, people need to feel good and be healthy.

Bedah RumahHousing Renovation

Pembangunan JembatanBridge construction

Pengobatan GratisFree Medical

Page 81: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 77UmrohUmrah

Dengan dukungan TNI, secara berkala Arwana mendatangkan dokter ke daerah-daerah miskin di sekitar pabrik, dan memberikan pengobatan gratis dua bulan sekali. Masyarakat setempat sangat antusias dengan adanya kegiatan CSR ini karena merasa sangat terbantu dalam meringankan beban. Jumlah warga yang datang berobat meningkat dari 1.780 pasien di tahun 2012 menjadi 1.868 pasien di tahun 2013.

Mengingat semakin mahalnya biaya khitan saat ini, Arwana juga menggelar acara khitanan massal, yang diikuti oleh 80 anak yang berasal dari keluarga kurang mampu di lingkungan sekitar pabrik Arwana, sementara tahun 2012 yang berpartisipasi cuma 56 anak. Kegiatan yang diadakan setiap tahun ini dilaksanakan secara berkoordinasi dengan pesantren-pesantren, yang telah lama terjalin hubungan baik dengan Arwana.

Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, Arwana juga melakukan acara donor darah setiap tahun. Sebanyak 1.585 orang mendonorkan darahnya pada tahun 2013. Acara donor darah ini dilaksanakan rutin tiga bulan sekali dan diikuti oleh hampir semua karyawan Arwana serta melibatkan masyarakat sekitar. Beberapa anggota Manajemen Arwana juga hadir untuk menunjukkan dukungan moral dan mendorong lebih banyak orang untuk melakukan hal yang serupa.

3. PendidikanArwana bekerja dengan para pendidik dan pemerintah untuk mendukung masyarakat yang kurang terlayanani serta memiliki kesempatan terbatas dalam pendidikan dan pelatihan. Baik melalui sponsor, beasiswa, maupun penggalangan dana, dalam bidang apapun, program ini adalah tentang belajar dan mengajar keterampilan dan pengetahuan untuk meningkatkan kehidupan orang.

Selama 2013, Arwana mendukung lembaga pendidikan dengan mensponsori renovasi gedung sekolah, memberikan beasiswa untuk anak-anak karyawan, khususnya siswa yang berprestasi baik mulai dari SD hingga SMP dan SMA, berpartisipasi dalam program penggalangan dana pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil, serta mendistribusikan banyak perlengkapan dan perabotan sekolah.

With the support of the military, Arwana regularly brings in doctors to the impoverished areas in the plant neighborhood, and provide free medical services once every two months. Local people are very enthusiastic about this CSR activity since they feel greatly relieved from the burden. The number of people who came for treatment increased from 1,780 patients in 2012 to 1,868 patients in 2013.

Given the current high cost of circumcision, Arwana also administered mass circumcision ceremonies, which was participated by 80 children who came from underprivileged families around the neighborhood of Arwana’s plants, whilst in 2012 there were only 56 participants. This yearly activity is arranged in cooperation with Islamic boarding schools, which have long-standing relationships with Arwana.

Partnering with Indonesian Red Cross organization, Arwana also conducts blood donation program every year. There were a total of 1,585 people donated their blood in 2013. The blood donation program are held regularly every three months and participated by almost all of Arwana’s employees by involving surrounding communities. Some of Arwana’s Management members were also present to show moral support and encourage more people to do the same.

3. EducationArwana works with educators and government to support the under-served communities that have limited educational opportunity and training resources. Whether it is through sponsorships, scholarships, or fundraising; in whatever field, the program is about teaching and learning skills and knowledge to improve the lives of people.

During 2013, Arwana supported the educational institutions by sponsoring renovation of school buildings; provided scholarships for internal parties, which are granted to good performing students of elementary school up to junior and senior high schools; participated in education fundraising program for the children in remote area, and distributed many school supplies and furnitures.

Bedah RumahHousing Renovation

Pembagian Alat TulisSchool Donation Supplies

Bakti SosialSocial Service

Page 82: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk78

4. Renovasi PerumahanDi Arwana, sebagian besar dana pengembangan masyarakat digunakan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah menciptakan komunitas yang lebih sehat. Bergandengan dengan TNI, Arwana membangun kembali rumah  tidak layak huni (RTLH) menjadi rumah tempat tinggal yang layak melalui program Bedah Rumah. Selain itu, bekerja sama dengan pemasok dan kontraktor lokal, Arwana juga memberikan bantuan kepada keluarga perkotaan agar dapat memiliki unit rumah sosial yang terjangkau.

Program ini disinergikan dengan program pembangunan daerah dengan prioritas pada penanggulangan kemiskinan dan masalah keterbelakangan lainnya. Kemiskinan menjadi fokus pembangunan, karena kemiskinan tidak hanya mengurangi akses masyarakat untuk mendapatkan sumber penghidupan, namun juga meningkatkan kerawanan sosial. Sejak diluncurkan awal tahun 2010 hingga akhir tahun 2013 lalu sudah ada 33 unit  RTLH milik warga tidak mampu yang direnovasi oleh  Arwana.

Arwana berharap, langkah ini juga diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tinggal di rumah-rumah kumuh di sekitar perseroan. Bedah Rumah diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang serta menghasilkan kemandirian masyarakat yang berkelanjutan dan berdampak positif terhadap kinerja pemerintah.

5. Kegiatan bakti sosial lainnyaSejak diadakannya acara “Arwana Peduli” pada tahun 2007, acara tersebut telah berkembang setiap tahun. Pada tahun 2013, sebanyak 115 karyawan bekerja secara sukarela lebih dari enam jam dengan beberapa yayasan sosial ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Kami melakukan kunjungan sosial ke panti asuhan, anak-anak miskin dan panti jompo dua atau tiga kali setahun, serta menyumbangkan makanan, pakaian, mainan anak, obat-obatan dan perabot rumah tangga berkat kedermawanan karyawan sukarelawan kami yang menawarkan waktu dan sumbangan mereka untuk mendukung bakti sosial ini.

Untuk membantu karyawan dan warga setempat yang ingin menuju kampung halaman merayakan hari raya Idul Fitri 1434 H, Arwana menyelenggarakan acara “Mudik Bersama Arwana,” yang merupakan agenda rutin tahunan. Tahun ini Arwana memberangkatkan peserta mudik sebanyak 346 orang dengan 6 bis jurusan Semarang, Yogyakarta, dan Solo atas tanggungan Arwana.

Demikianlah, pada akhirnya program Pengembangan Masyarakat Setempat 2013 bisa berjalan lancar meski terdapat kekurangan di sana-sini. Namun, dari kekurangan itulah kami belajar menjadi lebih baik di masa mendatang. Sikap antusiasme  masyarakat yang mendapat bantuan, sungguh mengesankan dan berharga bagi kami. Langkah demi langkah, ketika Arwana berinteraksi dengan alam dan orang di sekitar, tergores tinta dalam sejarah perjalanan hidup Arwana dan orang lain. Dari sana akan tampak dengan siapa Arwana berinteraksi. “Life is about building a history,” demikian ditulis oleh filsuf George Herbert Mead di awal abad ke-20.

4. Housing renovationIn Arwana, funds for community development are mostly used to help low-income people create healthier communities. Arwana team up with the military to rebuilt uninhabitable houses into houses that are fit for living through Housing Renovation program. Besides partnering with local suppliers and contractors, Arwana also gives a hand to urban families in order to own affordable social housing units.

This program is synergized with the province development program, with the poverty alleviation and other underdevelopment issues as the priority. Poverty becomes the central project because poverty does not only subtract people’s access to resources, but also increases social insecurity. Since its initial stage in early 2010 up to the end of 2013 there are already 33 uninhabitable housing units owned by the underprivileged residents renovated by Arwana.

Arwana presumes that other companies will follow suit, so that there will be no more people living in run-down neighborhood around the company. The housing renovation is expected to extend long-term benefits as well as to develop self-sustainable community, and to give a positive impact on the performance of the government.

5. Other social servicesSince the launch of “Arwana Care” program in 2007, it has grown year after year. In 2013, 115 employees volunteered more than six hours with some charitable organizations participating in these activities. We have made social visits to orphanages, underprivileged children, and old folks two or three times a year, and donated food, clothing, kid toys, medicine and home furnishings thanks to the generosity of our employee volunteers who offer their time and donations to support these worthwhile social services.

To help employees and local residents who wanted to go home village to celebrate Idul Fitri 1434 H, Arwana organized “Homecoming Together with Arwana,” which was conducted annually. This year Arwana dispatched as many as 346 participants going home with 6 bus heading for Semarang, Yogyakarta, and Solo at the expense of Arwana.

Thus, the Community Development program in 2013 went well despite imperfections here and there. However, we learn from the imperfections how to be better in the future. The enthusiastic gesture from people who receive the help, are fascinating and valuable to us. Step by step, as Arwana interacts with the nature and surrounding community, it has made a mark in the history of the lifelong journey of Arwana and others. From there, it would be readily seen as to whom Arwana interacts with. “Life is about building a history,” as the philosopher George Herbert Mead wrote in the early 20th century.

Page 83: Arwana Citramulia AR-2013

Annual Report 2013 79

LaporanKeuanganKeuanganFinancial Statements

Page 84: Arwana Citramulia AR-2013

Tanggung Jawab atas Laporan TahunanResponsibility on the Annual Report

Surat pernyataan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan.

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Arwana Citramulia Tbk dan anak Perusahaan tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perseroan.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Thus this representation letter is made accordingly.

Representation Letter of the member of Board of Commissioners and Directors regarding the responsibility of Annual Report 2013 of PT Arwana Citramulia Tbk and Subsidiaries.

We, the undersigned, certify that all information in the Annual Report 2013 of PT Arwana Citramulia Tbk and Company’s subsidiaries has been presented thoroughly and we are fully responsible of the validity of the content of the company’s annual report.

Tandean Rustandy, MBA;

Edy Suyanto, SE; Hadi Purnama Widjaja, Oei

Dewan DireksiBoard of Directors

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Chief Executive Officer

Chief Human Resource OfficerChief Operating Officer

Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH;President Commissioner

Drs. Karsanto, MBA;Independent Commissioner

Donisius Iliadi, BBA;Independent Commissioner

PT Arwana Citramulia Tbk80

Page 85: Arwana Citramulia AR-2013

Tanggung Jawab atas Laporan KeuanganResponsibility on the Financial Statements

Tandean Rustandy, MBA;Chief Executive Officer

Edy Suyanto, SE; Hadi Purnama Widjaja, OeiChief Operating Officer Chief Human Resource Officer

Jakarta, 18 February 2014 Jakarta, February 18 2014

Surat pernyataan Direksi tentang tanggung jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan.

Representation Letter of Board of Directors regarding the responsibility of Consolidated Financial Statements for years ended on December 31, 2013 and 2012 of PT Arwana Citramulia Tbk and Subsidiaries.

Kami yang bertanda tangan dibawah ini: We, the undersigned:

Nama / Name : Tandean Rustandy, MBA;Jabatan / Position : Chief Executive OfficerAlamat / Address : Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24; Kembangan Selatan; Jakarta 11610

Nama / Name : Edy Suyanto, SE;Jabatan / Position : Chief Operating OfficerAlamat / Address : Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24; Kembangan Selatan; Jakarta 11610

Nama / Name : Hadi Purnama Widjaja, OeiJabatan / Position : Chief Human Resource OfficerAlamat / Address : Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24; Kembangan Selatan; Jakarta 11610

Menyatakan bahwa :• Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian

laporan keuangan konsolidasi PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan.

• Laporan keuangan konsolidasi PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

• Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasi PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar.

• Laporan keuangan konsolidasi PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.

• Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Declare that :• We are responsible for the preparation and presentation of the

consolidated financial statement of PT Arwana Citramulia Tbk and Subsidiaries.

• The consolidated financial statements of PT Arwana Citramulia Tbk and subsidiaries have been prepared and presented in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia.

• All information has been fully and correctly disclosed in PT Arwana Citramulia Tbk and subsidiaries consolidated financial statement.

• The consolidated financial statements of PT Arwana Citramulia Tbk and Subsidiaries do not contain any incorrect information of material facts nor do they omit material information or facts.

• We are responsible for the internal control system of PT Arwana Citramulia Tbk and subsidiaries.

This is our declaration, which has been made truthful.

Annual Report 2013 81

Page 86: Arwana Citramulia AR-2013

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page has been intentionally left blank

Page 87: Arwana Citramulia AR-2013

PT Arwana Citramulia Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries

Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/Consolidated financial statements as of December 31, 2013 and for the year then ended with independent auditors’ report

Page 88: Arwana Citramulia AR-2013
Page 89: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT ARWANA CITRAMULIA TBK

AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

WITH INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

Daftar Isi/Table of Contents Halaman/Page

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.………..……..... 1-2 ……..Consolidated Statement of Financial Position Consolidated Statement of Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.……….. 3-4 …………………………..Comprehensive Income

Consolidated Statement

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ……………… 5 ……………………………...of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian …………………………. 6-7 …………… Consolidated Statement of Cash Flows Notes to the Consolidated Financial Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ………... 8-89 ………………………………………… Statements

****************************

Page 90: Arwana Citramulia AR-2013
Page 91: Arwana Citramulia AR-2013
Page 92: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2013 (Expressed in Rupiah)

31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 Notes December 31, 2012

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 32.139.868.157 2d,2t,4,30 45.047.439.149 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek - 5,30 5.000.000.000 Short-term investment Piutang usaha 2e,2t,6, Trade receivables 13,30 Pihak-pihak berelasi 288.363.137.413 2h,29 207.199.884.195 Related parties Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan Third parties - net of penurunan nilai piutang 16.733.912.589 11.804.495.932 allowance for impairment Piutang lain-lain 1.283.829.152 2t,7,30 602.828.173 Other receivables Persediaan 56.150.531.321 2f,8,13,18 52.092.182.453 Inventories Pajak dibayar di muka 3.554.120.150 17a 20.729.452 Prepaid taxes Biaya dibayar di muka 1.078.279.013 2g,9 770.316.963 Prepaid expenses Aset lancar lain-lain 5.801.954.804 10 1.299.139.412 Other current assets

TOTAL ASET LANCAR 405.105.632.599 323.837.015.729 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan - neto 7.446.843.597 2p,17f 6.165.613.923 Deferred tax assets - net Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets - net of sebesar Rp387.354.243.908 accumulated depreciation of pada tahun 2013 dan Rp387,354,243,908 in 2013 and Rp329.998.840.842 Rp329,998,840,842 in pada tahun 2012 705.760.636.024 2i,2j,11,13,18 598.524.658.117 2012 Aset tidak lancar lain-lain 16.931.689.840 2t,12,30 8.832.482.508 Other non-current assets

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 730.139.169.461 613.522.754.548 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 1.135.244.802.060 937.359.770.277 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole. 1

Page 93: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

As of December 31, 2013 (Expressed in Rupiah)

31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 Notes December 31, 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang jangka pendek: 2t,13,30 Short-term debts: Utang bank 6.564.788.640 423.588.015 Bank loans Utang pembiayaan konsumen 94.270.114 202.205.254 Consumer financing payable Utang usaha kepada Trade payables to pihak ketiga 142.434.670.278 2t,14,30 107.884.327.257 third parties Utang lain-lain 2.262.581.567 2t,15,30 418.825.612 Other payables Beban akrual 89.854.392.638 2t,16,30 67.373.288.930 Accrued expenses Utang pajak 43.792.326.265 2p,17b 30.284.303.270 Taxes payable Utang jangka panjang yang Current maturities of jatuh tempo dalam satu tahun: 2t,18,30 long-term debts: Utang bank 12.259.826.898 34.585.070.000 Bank loans Utang kepada pemasok 14.517.705.216 36.410.041.522 Due to suppliers Utang pembiayaan konsumen - 96.404.196 Consumer financing payable

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 311.780.561.616 277.678.054.056 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts - net of tempo dalam satu tahun: 2t,18,30 current maturities: Utang bank 25.384.615.384 32.355.684.044 Bank loans Liabilitas imbalan kerja 29.589.741.531 2n,19 22.517.852.771 Employee benefits liability

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT JANGKA PANJANG 54.974.356.915 54.873.536.815 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 366.754.918.531 332.551.590.871 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners kepada pemilik Entitas Induk of the Parent Entity Modal saham Capital stock Modal dasar - 12.000.000.000 Authorized - 12,000,000,000 saham dengan nilai nominal shares at par value of Rp12,5 per saham pada Rp12.5 per share in 2013 tahun 2013 dan 3.000.000.000 and 3,000,000,000 shares saham dengan nilai nominal at par value of Rp50 per share Rp50 per saham pada tahun 2012 in 2012 Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 7.341.430.976 saham 7,341,430,976 shares pada tahun 2013 dan in 2013 and 1,835,357,744 1.835.357.744 pada tahun 2012 91.767.887.200 21 91.767.887.200 in 2012 Tambahan modal disetor - neto 232.182.177 1b,2l,2r,22 401.985.495 Additional paid-in capital - net Selisih nilai transaksi Difference arising from restructuring restrukturisasi entitas transactions of entities under sepengendali - 2r (169.803.318) common control Saldo laba 665.421.375.309 503.672.147.607 Retained earnings

Neto 757.421.444.686 595.672.216.984 Net Kepentingan nonpengendali 11.068.438.843 2b,20 9.135.962.422 Non-controlling interests

TOTAL EKUITAS 768.489.883.529 604.808.179.406 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 1.135.244.802.060 937.359.770.277 EQUITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole. 2

Page 94: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013

(Disajikan dalam Rupiah)

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME

For the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in Rupiah) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,

Catatan/ 2013 Notes 2012

PENJUALAN NETO 1.417.640.229.330 2h,2m,24,29 1.113.663.603.211 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 915.440.031.237 2h,2m,25,29 735.935.077.763 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 502.200.198.093 377.728.525.448 GROSS PROFIT Laba penjualan aset tetap 499.489.455 2i,11 373.868.765 Gain on sale of fixed assets Beban penjualan (115.894.447.709) 2m,26 (110.759.464.712) Selling expenses Beban umum dan administrasi (41.943.822.431) 2m,26 (38.064.213.192) General and administrative expenses

Rugi selisih kurs - neto (24.999.245.384) 2o (5.843.644.642) Loss on foreign exchange - net Pendapatan lain-lain 1.465.372.017 1.116.510.974 Other income Beban lain-lain (30.627.300) (117.484.906) Other expenses

LABA USAHA 321.296.916.741 224.434.097.735 INCOME FROM OPERATIONS

Pendapatan keuangan 2.370.164.882 1.088.763.571 Finance income Beban keuangan (7.317.479.164 ) 13,18,27 (13.251.326.556) Finance costs

LABA SEBELUM INCOME BEFORE BEBAN PAJAK 316.349.602.459 212.271.534.750 INCOME TAX

BEBAN (MANFAAT) PAJAK 2p,17d INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Kini 79.932.918.250 55.927.961.750 Current Tangguhan (1.281.229.674) (2.340.776.130) Deferred

Beban pajak - neto 78.651.688.576 53.587.185.620 Income tax expense - net

LABA TAHUN BERJALAN 237.697.913.883 158.684.349.130 PROFIT FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAINNYA - - INCOME

TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE BERJALAN 237.697.913.883 158.684.349.130 INCOME FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALAN YANG PROFIT FOR THE YEAR DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik Entitas Induk 235.163.537.462 156.462.317.607 Owners of the Parent Entity Kepentingan nonpengendali 2.534.376.421 2b,20 2.222.031.523 Non-controlling interests

TOTAL 237.697.913.883 158.684.349.130 TOTAL

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole. 3

Page 95: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

KONSOLIDASIAN (lanjutan) UntukTahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME (continued)

For the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in Rupiah) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,

Catatan/ 2013 Notes 2012 TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE BERJALAN YANG DAPAT INCOME FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik Entitas Induk 235.163.537.462 156.462.317.607 Owners of the Parent Entity Kepentingan nonpengendali 2.534.376.421 2b,20 2.222.031.523 Non-controlling interests

TOTAL 237.697.913.883 158.684. 349.130 TOTAL

LABA PER SAHAM YANG EARNINGS PER SHARE DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO PEMILIK ENTITAS INDUK 32 2q,28 21 OWNERS OF THE PARENT ENTITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole. 4

Page 96: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah)

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Entity

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Modal Saham Difference Ditempatkan dan Arising from Kepentingan Disetor Penuh/ Tambahan Modal Restructuring Nonpengendali/ Capital Stock Disetor - Neto/ Transactions Saldo Laba/ Non- Catatan/ - Issued Additional Paid-in of Entities under Retained Neto/ controlling Total Ekuitas/ Notes and Fully Paid Capital - Net Common Control Earnings Net Interests Total Equity

Saldo tanggal 31 Desember 2011 91.767.887.200 401.985.495 (169.803.318) 383.916.984.880 475.917.054.257 7.256.230.899 483.173.285.156 Balance as of December 31, 2011 Dividen kas 20,23 - - - (36.707.154.880 ) (36.707.154.880 ) (389.300.000) (37.096.454.880 ) Cash dividend Total Laba Rugi Komprehensif - - - 156.462.317.607 156.462.317.607 2.222.031.523 158.684.349.130 Total Comprehensive income Setoran modal dari kepentingan Stock subscription from non-controlling nonpengendali interest in pada Entitas Anak 1c,20 - - - - - 47.000.000 47.000.000 a Subsidiary

Saldo tanggal 31 Desember 2012 91.767.887.200 401.985.495 (169.803.318) 503.672.147.607 595.672.216.984 9.135.962.422 604.808.179.406 Balance as of December 31, 2012 Dividen kas 20,23 - - - (73.414.309.760 ) (73.414.309.760 ) (629.400.000) (74.043.709.760 ) Cash dividend Penerapan Pernyataan Standar Adoption of Statement of Akuntansi Keuangan 38 Financial Accounting (Revisi 2012) - (169.803.318 ) 169.803.318 - - - - Standards 38 (Revised 2012) Total Laba Rugi Komprehensif - - - 235.163.537.462 235.163.537.462 2.534.376.421 237.697.913.883 Total Comprehensive income Setoran modal dari kepentingan Stock subscription from non-controlling nonpengendali interest in pada Entitas Anak 1c,20 - - - - - 27.500.000 27.500.000 a Subsidiary

Saldo tanggal 31 Desember 2013 91.767.887.200 232.182.177 - 665.421.375.309 757.421.444.686 11.068.438.843 768.489.883.529 Balance as of December 31, 2013

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

5

Page 97: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in Rupiah)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,

Catatan/ 2013 Notes 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 1.331.537.625.011 1.093.961.434.783 Cash receipts from customers Penerimaan dari pendapatan bunga 2.370.164.882 1.088.763.571 Receipts of interest income Pembayaran kas kepada pemasok Cash paid to suppliers and dan karyawan dan untuk beban employees and for other operasi lainnya (974.712.839.033) (807.530.723.466) operational expenses Pembayaran atas: Payments of: Pajak (74.307.308.576) (37.454.844.063) Taxes Beban bunga (6.009.605.785) (12.368.741.761) Interest expense

Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by aktivitas operasi 278.878.036.499 237.695.889.064 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 707.607.223 11 3.576.029.951 Proceeds from sale of fixed assets Perolehan aset tetap (143.578.816.339) 11 (53.620.113.961) Acquisitions of fixed assets Pembayaran uang muka Payment of advance pembelian aset tetap (15.845.621.750) (6.849.036.380) for purchase of fixed assets

Kas neto yang digunakan Net cash used in investing untuk aktivitas investasi (158.716.830.866) (56.893.120.390) activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Perolehan utang bank jangka panjang 30.000.000.000 - Proceeds from long-term bank loan Perolehan utang bank jangka pendek 6.141.200.625 - Proceeds from short-term bank loan Setoran modal dari kepentingan Stock subscription from non-controlling nonpengendali pada Entitas Anak 27.500.000 47.000.000 interest in a Subsidiary Pembayaran dividen kas Cash dividends paid by oleh Perusahaan (73.414.309.760) 23 (36.707.154.880) the Company Pembayaran utang jangka panjang: Payment of long-term debts: Utang bank (59.322.561.762) (77.243.143.575) Bank loans Utang kepada pemasok (35.349.566.392) (17.023.523.842) Due to suppliers Utang pembiayaan konsumen (521.639.336) (388.722.507) Consumer financing payable Pembayaran dividen kas oleh Entitas Anak kepada Cash dividends paid by Subsidiaries kepentingan nonpengendali (629.400.000) 20 (389.300.000) to non-controlling interests Pembayaran utang bank Payment of jangka pendek - (14.087.048.390) short-term bank loans

Kas neto yang digunakan untuk Net cash used in aktivitas pendanaan (133.068.776.625) (145.791.893.194) financing activities

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole. 6

Page 98: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)

For the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in Rupiah)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,

Catatan/ 2013 Notes 2012

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS (12.907.570.992) 35.010.875.480 CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 45.047.439.149 4 10.036.563.669 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 32.139.868.157 4 45.047.439.149 AT END OF YEAR Informasi atas aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas diungkapkan dalam Catatan 34.

Information on non-cash activities is disclosed in Note 34.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole. 7

Page 99: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1. U M U M a. Pendirian perusahaan

PT Arwana Citramulia Tbk (“Perusahaan”)

didirikan dengan nama PT Arwana Citra Mulia berdasarkan akta notaris Raden Santoso No. 21 tanggal 22 Februari 1993, yang telah diubah berdasarkan akta notaris Imam Santoso, S.H., No. 147 tanggal 26 Oktober 1993 dan No. 105 tanggal 15 November 1993, antara lain mengenai perubahan nama Perusahaan menjadi PT Arwana Citramulia. Akta pendirian Perusahaan dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-14065.HT.01.01.TH.93 tanggal 20 Desember 1993 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 95 Tambahan No. 5576 tanggal 27 November 1997.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 225 tanggal 28 Maret 2013, mengenai pemecahan saham dengan rasio 1 (lama):4 (baru) dan mengubah nominal saham dari nominal Rp50 menjadi Rp12,5 per saham. Perubahan terakhir tersebut telah didaftarkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-17102 tanggal 3 Mei 2013 (Catatan 21).

1. GENERAL

a. The Company’s establishment

PT Arwana Citramulia Tbk (the “Company”) was established under the name PT Arwana Citra Mulia based on the notarial deed No. 21 dated February 22, 1993 of Raden Santoso, as amended by notarial deeds No. 147 dated October 26, 1993 and No. 105 dated November 15, 1993 of Imam Santoso, S.H., which covered, among others, the change in the Company’s name to PT Arwana Citramulia. The Company’s articles of association and its amendments were approved by the Ministry of Justice in its decision letter No. C2-14065.HT.01.01.TH.93 dated December 20, 1993, and were published in Supplement No. 5576 of State Gazette No. 95 dated November 27, 1997.

The Company’s articles of association has been amended from time to time, the latest amendment of which was made by notarial deed No. 225 dated March 28, 2013 of Misahardi Wilamarta, S.H., concerning the execution of a 4-for-1 stock split, reducing the par value of its share capital from Rp50 to Rp12.5 per share. The latest amendment was registered with the Ministry of Law and Human Rights in its decision letter No. AHU-AH.01.10-17102 dated May 3, 2013 (Note 21).

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri keramik dan menjual hasil produksinya di dalam negeri. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24, Kembangan, Jakarta Barat dan pabriknya berlokasi di Jatiuwung, Tangerang, Banten.

According to Article 3 of the Company’s articles of association, its scope of activities consists of the manufacture and sale of ceramic tiles for the local market. The Company’s head office is located in Sentra Niaga Puri Indah Block T2 No. 24, Kembangan, West Jakarta, and its plant is located in Jatiuwung, Tangerang, Banten.

Perusahaan mulai beroperasi secara

komersial sejak tanggal 1 Juli 1995. The Company started commercial operations

on July 1, 1995.

PT Suprakreasi Eradinamika adalah entitas induk terakhir dari Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”).

PT Suprakreasi Eradinamika is the ultimate parent entity of the Company and Subsidiaries (collectively referred to hereafter as the “Group”).

8

Page 100: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1. U M U M (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran umum saham perusahaan b. The Company’s public offering

Pada tanggal 28 Juni 2001, Perusahaan memperoleh surat pemberitahuan efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1595/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 125.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran Rp120 setiap saham. Berdasarkan Surat Direksi Bursa Efek Jakarta No. S-2998/BEJ-EEM/07/2001 tanggal 12 Juli 2001, Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) efektif pada tanggal 17 Juli 2001.

On June 28, 2001, the Company received the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM), through his letter No. S-1595/PM/2001, of the initial public offering of 125,000,000 shares of stock with a par value of Rp100 per share, at the offering price of Rp120 per share. Based on letter No. S-2998/BEJ-EEM/07/2001 dated July 12, 2001 of the Director of the Jakarta Stock Exchange, the Company was granted approval to list all of its shares of stock on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) effective on July 17, 2001.

Pada tanggal 25 Oktober 2002, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I No. S-2343/PM/2002 dari Ketua BAPEPAM dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 356.753.150 saham dengan harga penawaran sebesar Rp100 setiap saham. Berdasarkan Surat Direksi Bursa Efek Jakarta No. S-2529/BEJ-EEM/11-2002 tanggal 7 November 2002, Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mencatatkan sahamnya sebanyak 356.753.150 saham di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) efektif pada tanggal 21 November 2002.

On October 25, 2002, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the BAPEPAM, through his letter No. S-2343/PM/2002, of the Rights Issue offering of 356,753,150 shares at the offering price of Rp100 per share. Based on letter No. S-2529/BEJ-EEM/11-2002 dated November 7, 2002 of the Director of the Jakarta Stock Exchange, the Company was granted approval to list the 356,753,150 shares on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) effective on November 21, 2002.

c. Susunan Entitas Anak c. The Company’s Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai kepemilikan lebih dari 50% pada Entitas Anak berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the Company has ownership of more than 50% in the following Subsidiaries:

Tahun Beroperasi Persentase (%) Secara Kepemilikan/ Tahun Komersial/ Percentage (%) Total Aset/ Penyertaan/ Commencement of Jenis Usaha/ of Ownership Total Assets Nama Entitas Anak/ Domisili/ Year of Commercial Nature

Name of Subsidiary Domicile Acquisition Operations of Business 2013 2012 2013 2012

PT Arwana Nuansakeramik Jakarta 2000 2000 Industri keramik/ 99,90 99,90 455.932.658.983 415.517.934.553 (ANK) Manufacture of ceramic tiles PT Sinar Karya Duta Abadi Jakarta 2001 2002 Industri keramik/ 99,89 99,89 454.411.006.354 379.479.635.389 (SKDA) Manufacture of ceramic tiles PT Primagraha Keramindo Jakarta 2001 1995 Distribusi keramik/ 65,00 65,00 325.076.451.939 235.653.747.337 (PGK) Distribution of ceramic tiles PT Arwana Anugerah Jakarta 2011 2013 Industri keramik/ 99,85(*) 99,85(*) 239.061.471.398 83.952.422.188 Keramik (AAK) Manufacture of

ceramic tiles (*) terdiri dari 50% pemilikan langsung dan 49,85% pemilikan tidak langsung melalui SKDA/consist of 50% of direct ownership and 49.85% indirect ownership through SKDA.

9

Page 101: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1. U M U M (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Susunan Entitas Anak (lanjutan) c. The Company’s Subsidiaries (continued)

Berdasarkan akta notaris Martin Agustinus Willamarta, S.H., No. 48 tanggal 8 Agustus 2012, pemegang saham AAK setuju untuk meningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp47.500.000.000 yang terdiri dari 475.000 lembar saham. Dari peningkatan tersebut, Perusahaan mengambil bagian sebanyak 232.505 lembar saham atau sebesar Rp23.250.500.000, sedangkan sisanya sebanyak 237.495 lembar saham atau sebesar Rp23.749.500.000 diambil oleh SKDA dan PT Suprakreasi Eradinamika (“SKED”, entitas induk terakhir) masing-masing sebesar Rp23.702.500.000 dan Rp47.000.000.

Based on notarial deed No. 48 dated August 8, 2012 of Martin Agustinus Wilamarta, S.H., AAK’s shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital stock to become Rp47,500,000,000 which consists of 475,000 shares. From this increase, the Company subscribed to 232,505 shares or Rp23,250,500,000 while the remaining 237,495 shares or Rp23,749,500,000 were subscribed by SKDA and PT Suprakreasi Eradinamika (“SKED”, ultimate parent entity) for Rp23,702,500,000 and Rp47,000,000, respectively.

Berdasarkan akta notaris Miki Tanumiharja, S.H., No. 29 tanggal 5 Desember 2013, pemegang saham AAK setuju untuk meningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp75.000.000.000 yang terdiri dari 750.000 lembar saham. Dari peningkatan tersebut, Perusahaan mengambil bagian sebanyak 137.500 lembar saham atau sebesar Rp13.750.000.000, sedangkan sisanya sebanyak 137.500 lembar saham atau sebesar Rp13.750.000.000 diambil oleh SKDA dan SKED masing-masing sebesar Rp13.722.500.000 dan Rp27.500.000.

Based on notarial deed No. 29 dated December 5, 2013 of Miki Tanumiharja, S.H., AAK’s shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital stock to become Rp75,000,000,000 which consists of 750,000 shares. From this increase, the Company subscribed to 137,500 shares or Rp13,750,000,000 while the remaining 137,750 shares or Rp13,750,000,000 were subscribed by SKDA and SKED for Rp13,722,500,000 and Rp27,500,000, respectively.

ANK memiliki pabrik keramik yang berlokasi di Serang, Banten. SKDA memiliki pabrik keramik yang berlokasi di Wringin Anom, Gresik, Jawa Timur. AAK memiliki pabrik keramik yang berlokasi di Ogan Ilir, Palembang, Sumatra Selatan.

ANK’s ceramic tile plant is located in Serang, Banten. SKDA’s ceramic tile plant is located in Wringin Anom, Gresik, East Java. AAK’s ceramic tile plant is located in Ogan Ilir, Palembang, South Sumatra.

10

Page 102: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1. U M U M (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan komisaris, direksi, komite audit dan karyawan

d. Commissioners, directors, audit committee and employees

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 225 pada tanggal 28 Maret 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

In the stockholders’ extraordinary meeting the minutes of which were covered by notarial deed No. 225 dated March 28, 2013 of Misahardi Wilamarta, S.H., the composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2013 is as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners President Komisaris Utama/Independen : Edwin Pamimpin Situmorang : Commissioner/Independent Komisaris Independen : Karsanto : Independent Commissioner Komisaris Independen : Donisius Iliadi : Independent Commissioner

Direksi Board of Directors Direktur Utama : Tandean Rustandy : President Director Direktur : Edy Suyanto : Director Direktur : Hadi Purnama Widjaja : Director

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 60 pada tanggal 30 Maret 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

In the stockholders’ extraordinary meeting the minutes of which were covered by notarial deed No. 60 dated March 30, 2011 of Misahardi Wilamarta, S.H., the composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 is as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners President Komisaris Utama/Independen : Theresia Yustina Ariany : Commissioner/Independent Komisaris Independen : Hadi Purnama Widjaja : Independent Commissioner Komisaris Independen : Donisius Iliadi : Independent Commissioner

Direksi Board of Directors Direktur Utama : Tandean Rustandy : President Director Direktur : Edy Suyanto : Director

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:

Ketua : Donisius Iliadi : Chairman Anggota : Haryanto : Member Anggota : Lukman Sidharta : Member

11

Page 103: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1. U M U M (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan komisaris, direksi, komite audit dan karyawan (lanjutan)

d. Commissioners, directors, audit committee and employees (continued)

Pembentukan komite audit telah dilakukan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”BAPEPAM-LK”) No. IX.1.5. Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Direksi dan Komisaris Grup adalah sekitar Rp5,99 miliar dan Rp4,47 miliar masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. Seluruh imbalan kerja yang diterima oleh Direksi dan Komisaris Grup bersifat jangka pendek.

The formation of the audit committee is in accordance with the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) rule No. IX.1.5.

Salaries and other compensation benefits of the Directors and Commissioners of the Group amounted to approximately Rp5.99 billion and Rp4.47 billion in 2013 and 2012, respectively. All compensation benefits of the Directors and Commissioners of the Group are classified as short-term compensation benefits.

Grup memiliki sejumlah 2.041 dan 1.712 karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 18 Februari 2014.

The Group had 2,041 and 1,712 permanent employees (unaudited) as of December 31, 2013 and 2012, respectively. The Group’s management is responsible for the preparation of the accompanying consolidated financial statements that were completed and authorized to be issued on February 18, 2014.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah

disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) serta Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam Catatan 2r di bawah ini, standar akuntansi tentang kombinasi bisnis entitas sepengendali yang telah direvisi, diterapkan efektif pada tanggal 1 Januari 2013.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulation No. VIII.G.7 on the Guidelines for Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the BAPEPAM-LK. As disclosed in Note 2r below, revised accounting standard on business combination for entities under common control has been adopted effective January 1, 2013.

12

Page 104: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyajian laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements (continued)

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan konsep akrual dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian di bawah ini.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the following notes to the consolidated financial statements.

Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan arus kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

The consolidated statement of cash flows presents cash flows classified into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are presented using the direct method.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 2r.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those applied in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012, except for the adoption of a revised Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) effective January 1, 2013 as disclosed in Note 2r.

Mata uang pelaporan yang digunakan pada penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah (Rp), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional masing-masing dan transaksi-transaksi yang dicatat di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah (Rp), which is also the Company’s functional currency. Each entity in the Group determines its own functional currency and all items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Entitas Anak yang dimiliki oleh Perusahaan dengan persentase pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak lainnya.

The consolidated financial statements include the accounts of the Subsidiaries which are more than 50% owned, directly or indirectly through another Subsidiary, by the Company.

13

Page 105: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

All material intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) with Subsidiaries have been eliminated.

Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lainnya, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:

A subsidiary is fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continues to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another subsidiary, more than half of the voting power of an entity. Control also exists when the parent entity owns half or less of the voting power of an entity when there is:

(a) kekuasaan yang melebihi setengah

hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

(b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

(c) kekuasaan untuk menunjuk atau

mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

(d) kekuasaan untuk memberikan suara

mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

(a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;

(b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;

(c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

(d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.

Kepentingan nonpengendali (KNP) mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Non-controlling interests (NCI) represent the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the parent entity, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the parent entity.

14

Page 106: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika kerugian ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan: • menghentikan pengakuan aset

(termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak;

• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada;

• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if the losses create an NCI deficit balance. In case of loss of control over a subsidiary, the Company: • derecognizes the assets (including

goodwill) and liabilities of the subsidiary;

• derecognizes the carrying amount of any NCI;

• derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any;

• recognizes the fair value of the consideration received;

• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan

• mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

• recognizes the fair value of any investment retained;

• recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

• reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

c. Kombinasi bisnis c. Business combinations

Kombinasi bisnis dicatat dengan

menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.

15

Page 107: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi bisnis (lanjutan) c. Business combinations (continued)

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.

When the Company acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. The assessment includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang

dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi.

Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali sampai penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

If the business combination is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss. Any contingent consideration to be transferred by the acquirer is recognized at fair value at the acquisition date.

Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, are recognized in accordance with PSAK 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.

16

Page 108: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi bisnis (lanjutan) c. Business combinations (continued)

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGUs”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu

UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and a part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.

d. Setara kas d. Cash equivalents

Deposito berjangka dengan jangka waktu

3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan utang diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan Letters of Credit (L/C) dianggap sebagai “Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya” yang disajikan sebagai bagian dari aset lancar lain-lain pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement, which are not restricted nor pledged as collateral for debts, are classified as “Cash Equivalents”. Time deposits that are pledged as collateral for Letters of Credit (L/C) are considered as “Restricted Time Deposits”, which are presented as part of other current assets in the consolidated statement of financial position.

e. Cadangan penurunan nilai piutang e. Allowance for impairments of receivables

Cadangan penurunan nilai ditentukan berdasarkan kebijakan yang disajikan pada Catatan 2t.

The allowance is determined based on the policies outlined in Note 2t.

17

Page 109: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Persediaan f. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the weighted-average method. Allowance for inventory losses is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.

g. Biaya dibayar di muka g. Prepaid expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat.

Prepaid expenses are amortized over their benefical periods.

h. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi h. Transactions with related parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup, jika:

A related party is a person or entity that is related to the Group, if:

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya

mempunyai relasi dengan Grup, jika: (i) memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas Grup; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas

Grup; atau (iii) merupakan personil manajemen

kunci Grup atau entitas induk dari Perusahaan.

a. A person or a close member of that person's family is related to the Group, if that person: (i) has control or joint control over the

Group; (ii) has significant influence over the

Group; or (iii) is a member of the key management

personnel of the Group or of a parent entity of the Company.

b. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika

memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan Grup adalah anggota

dari kelompok usaha yang sama. (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari Grup (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana Grup adalah anggota nya).

(iii) entitas dan Grup adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

b. An entity is related to the Group if any of the following conditions applies: (i) The entity and the Group are members

of the same group. (ii) One entity is an associate or joint

venture of the Group (or an associate or joint venture of a member of a group of which the Group is a member).

(iii) Both entity and the Group are joint

ventures of the same third party.

18

Page 110: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

(lanjutan) h. Transactions with related parties

(continued)

(iv) Grup adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a.

(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf a(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(iv) The Group is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

(v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group.

(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in point a.

(vii) A person identified in point a(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity)

Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 29.

All significant transactions with related parties are disclosed in Note 29.

i. Aset tetap i. Fixed assets

Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets, if the recognition criteria are met. Likewise, when performing regular major inspections for faults is a condition for continuing to operate an item of fixed assets, the cost of each major inspection is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged to current operations.

19

Page 111: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Aset tetap (lanjutan) i. Fixed assets (continued)

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation is calculated on the straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 16 - 20 Buildings and infrastructures Mesin dan peralatan pabrik 4 - 18 Machineries and equipment Peralatan dan perabotan kantor 4 - 8 Furniture and office equipment Kendaraan 4 - 8 Vehicles Perlengkapan teknik dan laboratorium 4 Technical and laboratory equipment

Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan.

Construction in progress is stated at cost and is presented as part of fixed assets in the consolidated statement of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya

perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and is not depreciated.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to operations in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap direviu, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at the end of the reporting period.

20

Page 112: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Penurunan nilai aset non-keuangan j. Impairment of non-financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut.

The Group assesses at each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

k. Biaya pinjaman k. Borrowing costs

Biaya pinjaman dibebankan pada saat terjadinya. Biaya pinjaman dikapitalisasi apabila dapat secara langsung dikaitkan dengan perolehan, pembangunan atau produksi dari aset tertentu (qualifying asset). Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai ketika aktivitas untuk mempersiapkan pembangunan aset untuk dipergunakan atau dijual sesuai tujuannya sedang berlangsung dan pengeluaran serta biaya pinjaman sedang terjadi. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan aset tersebut siap digunakan sesuai tujuannya. Apabila nilai tercatat dari aset tersebut melebihi jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan, maka rugi penurunan nilai diakui.

Borrowing costs are generally expensed as incurred. Borrowing costs are capitalized if they are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset. Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the asset for its intended use or sale are in progress and the expenditures and borrowing costs are being incurred. Borrowing costs are capitalized until the assets are ready for their intended use. If the resulting carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized.

l. Biaya emisi efek ekuitas

Biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dan hak memesan efek terlebih dahulu dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari penawaran efek tersebut.

l. Stock issuance costs Costs incurred in connection with the public offerings of shares and rights issue are deducted from the additional paid-in capital derived from such offerings.

m. Pengakuan pendapatan dan beban m. Revenue and expense recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”).

Pendapatan dari penjualan diakui bila risiko

dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah dipindahkan kepada pembeli.

Beban diakui pada saat terjadinya.

Revenue from sales is recognized at the time the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer.

Expenses are recognized when they are incurred.

21

Page 113: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Imbalan kerja karyawan

Grup mencatat liabilitas imbalan kerja yang tidak didanakan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK 24 (Revisi 2010), ”Imbalan Kerja”.

n. Employee benefits

The Group recognizes its unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”) and PSAK 24 (Revised 2010), on “Employee Benefits”.

PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja, yang meliputi imbalan kerja jangka pendek (misalnya pembayaran cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan imbalan kerja jangka panjang (misalnya cuti-berimbalan jangka panjang dan imbalan kesehatan pasca-kerja). Grup telah memilih “10% corridor method” untuk pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial. Grup juga melakukan pengakuan liabilitas dan beban ketika karyawan telah memberikan layanan dan entitas mengkonsumsi manfaat ekonomi yang timbul dari layanan tersebut. Biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode projected-unit-credit.

PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both short-term (e.g., paid annual leave, paid sick leave) and long-term (e.g., long-service leave, post-employment medical benefits). The Group has chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains or losses. The Group also requires the recognition of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service. The cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected-unit-credit method.

Grup mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program manfaat pasti pada saat kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap total karyawan yang mengikuti program manfaat pasti atau apabila terdapat perubahan terhadap ketentuan-ketentuan program manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program manfaat pasti, atau akan memenuhi ketentuan untuk manfaat yang lebih rendah). Laba atau rugi dari kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini liabilitas program manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.

The Group recognizes gains or losses on the curtailment of a defined benefit plan when the curtailment occurs (when there is a commitment to make a material reduction in the number of employees covered by a plan or when there is an amendment of the defined benefit plan terms such that a material element of future services to be provided by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits). The gain or loss on curtailment comprises any resulting change in the present value of defined benefit obligation and any related actuarial gains or losses and past service cost that had not previously been recognized.

22

Page 114: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing Grup mempertimbangkan indikator utama

dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.

o. Foreign currency transactions and balances The Group considers the primary indicators and

other indicators in determining its functional currency, if indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgment to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah menggunakan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the last prevailing rates as of such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

The rates of exchange used were as follows: 31 Desember/December 31,

2013 2012

1 Euro Eropa (Euro) 16.830 12.810 1 European euro (Euro) 1 Dolar Amerika Serikat (US$) 12.189 9.670 1 United States dollar (US$) 1 Dolar Singapura (SIN$) 9.628 7.907 1 Singapore dollar (SIN$) 100 Yen Jepang (JP¥) 116 112 100 Japanese yen (JP¥)

p. Pajak penghasilan badan p. Corporate income tax

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

Deferred tax is calculated at the tax rate that has been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date.

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as tax losses carry-forward, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to equity.

23

Page 115: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pajak penghasilan badan (lanjutan) p. Corporate income tax (continued)

Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam total neto untuk masing-masing perusahaan tersebut.

For each of the consolidated entities, the tax effects of temporary differences and tax losses carry-forward, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima, atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

An amendment to a tax obligation is recorded when an assessment is received or, if appealed, when the result of the appeal is determined.

q. Laba bersih per saham

Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan total rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

q. Earnings per share

The amount of earnings per share is calculated by dividing the profit for the year attributable to the owners of the parent entity by the weighted-average number of issued and fully paid shares.

r. Restrukturisasi entitas sepengendali

r. Restructuring transactions of entities under common control

Efektif 1 Januari 2013, Grup menerapkan PSAK 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2012), pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali tidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Grup atau entitas individual yang berada dalam Grup yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan, asset atau liabilitas yang dialihkan harus dicatat berdasarkan nilai buku yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interest). Dalam metode penyatuan kepentingan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung pada periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan sedemikian rupa seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.

Effective January 1, 2013, the Group has adopted PSAK 38 (Revised 2012), “Business Combination for Entities under Common Control”. Based on this PSAK, the transfer of asset, liability, shares and other ownership instruments among entities under common control does not result in any gain or loss to the Group or individual entity within the same Group. Since the restructuring transaction among entities under common control does not change the economic substances of the ownerships of the asset, liability, shares or other ownership instruments which are being transferred, the transferred asset or liability should be recorded based on book value using the pooling-of-interests method. Under the pooling-of-interests method, the financial statement items of the restructured entity for the period of which the restructuring occurs and for any comparative periods presented should be presented as if the restructuring had occurred since the restructured entity is under common control.

24

Page 116: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Restrukturisasi entitas sepengendali

(lanjutan) r. Restructuring transactions of entities under

common control (continued)

Seluruh saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada saat penerapan awal PSAK 38 (Revisi 2012), harus direklasifikasi ke akun “Tambahan Modal Disetor - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian; oleh karenanya, selisih antara nilai yang di transfer dengan nilai buku yang berasal dari transaksi restrukturisasi yang sebelumnya disajikan sebagai bagian dari “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada tahun 2012, direklasifikasi menjadi bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor - Neto” pada tahun 2013.

The balance of “Difference arising from restructuring transactions of entities under common control” at the initial implementation of PSAK 38 (Revised 2012), should be reclassified to “Additional Paid-in Capital - Net” in the consolidated statement of financial position; therefore, the difference between the transfer amount and the book value derived from prior restructuring transactions which was presented as “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control” in 2012, was reclassified to “Additional Paid-in Capital - Net” in 2013.

s. Pelaporan segmen

Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

s. Segment reporting

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged in providing certain products (business segment), which component is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo antar grup dan transaksi antar grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.

t. Instrumen keuangan

Grup telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

t. Financial instruments The Group has adopted PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

25

Page 117: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan i. Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode pelaporan.

Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at the end of each reporting period.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.

Pada tanggal 31 Desember 2013, aset keuangan Grup mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset tidak lancar lain-lain - uang jaminan. Grup telah menetapkan bahwa seluruh aset keuangan dikategorikan sebagai pinjaman dan piutang. Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, aset keuangan tersedia untuk dijual dan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.

As of December 31, 2013, the Group’s financial assets included cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, and other non-current assets - security deposits. The Group has determined that all those financial assets are categorized as loans and receivables. As of December 31, 2013, the Group did not have any financial assets at fair value through profit or loss, available-for-sale financial assets and held-to-maturity investments.

26

Page 118: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Subsequent measurement Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, dikurangkan dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value which, in the case of liabilities at amortized cost, is net of directly attributable transaction costs.

Pada tanggal 31 Desember 2013, liabilitas keuangan Grup mencakup utang jangka pendek, utang usaha kepada pihak ketiga, utang lain-lain, beban akrual dan utang jangka panjang.

As of December 31, 2013, the Group’s financial liabilities included short-term debts, trade payables to third parties, other payables, accrued expenses, and long-term debts.

Grup telah menetapkan bahwa seluruh liabilitas keuangan dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup tidak mempunyai liabilitas keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, atau derivatif yang dibentuk sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

The Group has determined that all of those financial liabilities are categorized as liabilities at amortized cost. As of December 31, 2013, the Group did not have any financial liabilities at fair value through profit or loss or derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.

27

Page 119: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, liabilities at amortized cost are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Keuntungan atau kerugian harus diakui dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

28

Page 120: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

iv. Nilai wajar instrumen keuangan

(lanjutan) iv. Fair value of financial instruments

(continued)

Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment

Grup menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Grup terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.

The Group adjusts the price in the more observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Group’s own credit risks associated with the instruments are taken into account.

v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari

instrumen keuangan v. Amortized cost of financial

instruments

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Group assesses at each consolidated statement of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

29

Page 121: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) vi. Impairment of financial assets

(continued)

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi

• Financial assets carried at amortized cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics, and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, total kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman atau piutang yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a “loans and receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

30

Page 122: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) vi. Impairment of financial assets

(continued)

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)

• Financial assets carried at amortized cost (continued)

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan total kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Grup. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.

31

Page 123: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

vii. Penghentian pengakuan aset dan

liabilitas keuangan vii. Derecognition of financial assets and

liabilities

Aset keuangan Financial assets

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Grup memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

32

Page 124: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian estimasi dan asumsi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.

Pertimbangan Judgments

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi

Grup, manajemen telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap total yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian:

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following judgments, apart from those including estimations and assumptions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

a. Penentuan mata uang fungsional

Manajemen telah membuat pertimbangan dalam penentuan mata uang fungsional. Mata uang fungsional dari Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban produksi.

a. Determination of functional currency

Management has made judgment on the determination of functional currency. The functional currency of the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of manufacturing.

b. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan pada Catatan 2t.

b. Classification of financial assets and financial liabilities The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2t.

33

Page 125: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

c. Cadangan atas penurunan nilai piutang

usaha

Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi adanya pelanggan yang tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit saat ini dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga (jika tersedia) dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total cadangan atas penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.

c. Allowance for impairment of trade receivables The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customers and the customers’ current credit status based on any third-party credit reports (if available) and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount of the allowance for impairment of trade receivables. Further details are disclosed in Note 6.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut:

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are discussed below:

a. Penentuan nilai wajar dari aset keuangan

dan liabilitas keuangan a. Determination of fair values of financial

assets and financial liabilities

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair value. The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.

34

Page 126: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

b. Estimasi masa manfaat aset tetap b. Estimating useful lives of fixed assets

Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas.

The Group estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives of fixed assets is based on the Group’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above.

Jumlah dan waktu dari beban yang dicatat untuk setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Grup akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang dicatat.

The amounts and timing of recorded expenses for any year will be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Group’s fixed assets will increase the recorded operating expenses and decrease non-current assets.

35

Page 127: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

c. Realisasi dari aset pajak tangguhan c. Realizability of deferred tax assets

Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Estimasi ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.

The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.

d. Estimasi cadangan untuk kerugian

penurunan nilai atas piutang d. Estimating allowance for impairment of

receivables

Apabila terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Grup mengestimasi cadangan untuk penurunan nilai atas piutang usaha yang secara khusus diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut.

If there is an objective evidence that an impairment has been incurred on trade receivables, the Group estimates the allowance for impairment related to its trade receivables that are specifically identified as doubtful for collection. The level of allowance is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectibility of the accounts.

36

Page 128: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

d. Estimasi cadangan untuk kerugian

penurunan nilai atas piutang (lanjutan) d. Estimating allowance for impairment of

receivables (continued)

Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Grup dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.

In these cases, the Group uses judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of the Group’s relationship with the customers and the customers’ credit status based on third-party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce the Group’s receivables to the amounts that it expects to collect. These specific reserves are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated.

Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang yang secara individual signifikan, Grup juga meneliti cadangan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit pelanggan mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan piutang yang diberikan kepada pelanggan. Cadangan secara kolektif ini dihitung berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari pelanggan dalam kelompok kolektif, penurunan kinerja pasar dimana pelanggan beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari pelanggan.

In addition to specific allowance against individually significant receivables, the Group also assesses a collective impairment allowance against credit exposure of its customers which are grouped based on common credit characteristic, which group, although not specifically identified as requiring a specific allowance, has a greater risk of default than when the receivables were originally granted to customers. This collective allowance is based on historical loss experience using various factors such as historical performance of the customers within the collective group, deterioration in the markets in which the customers operate, and identified structural weaknesses or deterioration in the cash flows of the customers.

37

Page 129: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

e. Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja

lainnya e. Estimation of pension cost and other

employee benefits

Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari liabilitas pensiun ditentukan dengan menggunakan metode projected-unit-credit. Penilaian aktuaris termasuk membuat variasi asumsi yang terdiri dari, antara lain, tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana pensiun yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi laba atau rugi aktuarial neto pada akhir masa periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari mana yang lebih tinggi antara nilai kini dari liabilitas manfaat pasti dan nilai wajar dari dana pensiun pada tanggal tersebut. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Grup percaya bahwa asumsi mereka adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Grup atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan liabilitas pensiun dan imbalan kerja jangka panjang lainnya. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.

The cost of defined benefit plan and present value of the pension obligation are determined using the projected-unit-credit method. Actuarial valuation includes making various assumptions which consist of, among other things, discount rates, expected rates of return on plan assets, rates of compensation increases and mortality rates. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the higher of the present value of the defined benefit obligation and the fair value of plan assets at that date. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and their long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experience or significant changes in its assumptions may materially affect the costs of and obligations for pension and other long-term employee benefits. All assumptions are reviewed at each reporting date.

38

Page 130: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:

4. CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Kas Cash on hand Dolar Amerika Serikat United States dollar (US$6.518 pada tahun 2013 dan (US$6,518 in 2013 and US$7.476 pada tahun 2012) 79.447.938 71.809.420 US$7,476 in 2012) Rupiah 65.824.929 94.971.505 Rupiah

Total kas 145.272.867 166.780.925 Total cash on hand

Bank Cash in banks Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 3.113.072.443 3.274.899.844 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.085.831.385 661.793.400 (Persero) Tbk PT Bank Jasa Jakarta 5.998.449 5.147.088 PT Bank Jasa Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.346.817 1.939.284 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Dolar Amerika Serikat United States dollar PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk (US$136.835 pada tahun 2013 (US$136,835 in 2013 and dan US$176.064 pada tahun 2012) 1.667.878.107 1.691.514.113 US$176,064 in 2012)

Euro Eropa European euro PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk (Euro 7.162 pada tahun 2013 (Euro 7,162 in 2013 and dan Euro7.458 pada tahun 2012) 120.468.089 93.276.022 Euro7,458 in 2012)

Total bank 5.994.595.290 5.728.569.751 Total cash in banks

Deposito berjangka Time deposits

Rupiah Rupiah PT Bank UOB Indonesia Tbk 20.000.000.000 39.152.088.473 PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.000.000.000 - (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia 2.000.000.000 - PT Bank ICBC Indonesia

Total kas dan setara kas 32.139.868.157 45.047.439.149 Total cash and cash equivalents

Deposito berjangka dalam rupiah memperoleh

tingkat bunga tahunan berkisar antara 9% sampai dengan 10% pada tahun 2013 (2012: 6,5% sampai dengan 7,5%).

The time deposits in rupiah earned interest at annual rates ranging from 9% to 10% in 2013 (2012: from 6.5% to 7.5%).

Semua rekening bank dan deposito berjangka ditempatkan pada bank pihak ketiga.

All cash in banks and time deposits are placed in third-party banks.

39

Page 131: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

5. INVESTASI JANGKA PENDEK

Pada tahun 2012, investasi jangka pendek merupakan penempatan dana pada PT Mega Asset Management sejumlah Rp5.000.000.000. Penempatan dana tersebut memiliki jangka waktu enam bulan dan memperoleh bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 8,5%.

5. SHORT-TERM INVESTMENT

In 2012, short-term investment represented placement of funds in PT Mega Asset Management totaling Rp5,000,000,000. The placement of funds matured in six months and earned interest at the annual rate of 8.5%.

PT Mega Asset Management merupakan pihak ketiga.

PT Mega Asset Management is a third party.

6. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

6. TRADE RECEIVABLES

The details of trade receivables by customer are as follows:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) Related parties (Note 29) PT Catur Sentosa Adiprana Tbk 244.053.595.820 177.299.070.693 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk PT Caturadiluhur Sentosa 19.293.242.939 1.797.866 PT Caturadiluhur Sentosa PT Catur Hasil Sentosa 12.728.640.931 9.463.432.309 PT Catur Hasil Sentosa PT Catur Logamindo Sentosa 11.834.703.806 10.094.699.166 PT Catur Logamindo Sentosa PT Catur Mitra Sejati Sentosa 452.953.917 1.270.210.739 PT Catur Mitra Sejati Sentosa PT Catur Karda Sentosa - 9.070.673.422 PT Catur Karda Sentosa

Total 288.363.137.413 207.199.884.195 Total

Pihak ketiga Third parties PT Citra Indah Mitra Pratama 4.640.136.225 3.658.292.979 PT Citra Indah Mitra Pratama CV Laris Jaya 1.684.980.710 1.019.818.342 CV Laris Jaya Baso Kadir-MKS 1.326.345.900 42.504.000 Baso Kadir-MKS PT Bangunan Jaya Prima 1.153.152.471 1.223.581.642 PT Bangunan Jaya Prima PT Berdikari Budi Baik - 2.071.175.865 PT Berdikari Budi Baik PT Sumber Flora Khatulistiwa - 800.572.983 PT Sumber Flora Khatulistiwa Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 milliar) 8.431.264.313 3.508.735.250 Others (each below Rp1 billion)

Total 17.235.879.619 12.324.681.061 Total Cadangan penurunan nilai (501.967.030) (520.185.129) Allowance for impairment

Neto 16.733.912.589 11.804.495.932 Net

Seluruh piutang usaha Grup merupakan saldo piutang usaha dalam rupiah.

All of the Group’s trade receivables are denominated in rupiah.

40

Page 132: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

The aging of trade receivables is presented below:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Pihak-pihak berelasi Related parties Belum jatuh tempo 276.094.601.101 150.000.000.000 Current Telah jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 10.914.747.437 26.763.841.332 1 - 30 days 31 sampai 60 hari 1.018.914.774 2.421.477.645 31 to 60 days 61 sampai 90 hari 91.567.687 22.979.468.041 61 to 90 days Lebih dari 90 hari 243.306.414 5.035.097.177 More than 90 days

Total 288.363.137.413 207.199.884.195 Total

Pihak ketiga Third parties Belum jatuh tempo 15.388.144.156 8.000.000.000 Current Telah jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 822.481.558 2.920.379.258 1 - 30 days 31 sampai 60 hari 508.651.883 680.144.309 31 to 60 days 61 sampai 90 hari 58.122.012 310.650.637 61 to 90 days Lebih dari 90 hari 458.480.010 413.506.857 More than 90 days

Total 17.235.879.619 12.324.681.061 Total Cadangan penurunan nilai (501.967.030) (520.185.129) Allowance for impairment

Neto 16.733.912.589 11.804.495.932 Net

Analisis mutasi saldo cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

An analysis of the movements in the balance of the allowance for impairment is as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Saldo awal tahun 520.185.129 394.554.328 Balance at beginning of year Penambahan/(pengurangan) (18.218.099) 125.630.801 Addition/(deduction)

Saldo akhir tahun 501.967.030 520.185.129 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan

penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.

Management is of the opinion that the above allowance for impairment is adequate to cover possible losses that may arise from the non-collection of receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2013, piutang usaha

milik Grup sebesar Rp247.681.450.373 (2012: Rp239.430.016.074), yang termasuk piutang usaha antar perusahaan yang dieliminasi dalam konsolidasi sebesar Rp285.931.124.637 (2012: Rp208.251.554.862) digunakan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 13 dan 18).

As of December 31, 2013, trade receivables of the Group amounting to Rp247,681,450,373 (2012: Rp239,430,016,074) and intercompany trade receivables of Rp285,931,124,637 (2012: Rp208,251,554,862) eliminated in consolidation are pledged as collateral for short-term and long-term debts (Notes 13 and 18).

41

Page 133: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES Piutang lain-lain terdiri dari: Other receivables consist of:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Piutang dari karyawan 276.846.772 419.810.887 Receivables from employees Lain-lain 1.006.982.380 183.017.286 Others

Total piutang lain-lain 1.283.829.152 602.828.173 Total other receivables

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa piutang lain-lain telah mencerminkan nilai realisasi netonya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang lain-lain tersebut.

Based on the review of each of the other receivables at the end of the year, the Group’s management is of the opinion that the receivables are realizable at the above amounts and no provision for impairment is necessary.

8. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

8. INVENTORIES Inventories consist of:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Barang jadi 10.478.072.764 20.100.763.161 Finished goods Barang dalam proses 3.696.651.976 3.571.602.014 Work in process Bahan baku 15.663.233.185 9.379.329.297 Raw materials Perlengkapan suku cadang 17.959.885.786 12.823.316.039 Spare parts Bahan pembantu 8.352.687.610 6.217.171.942 Indirect materials

Total persediaan 56.150.531.321 52.092.182.453 Total inventories

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi fisik persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi netonya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.

Based on the review of the physical condition of the inventories at the end of the year, the Group’s management is of the opinion that inventories are realizable at the above amounts and no provision for inventory losses is necessary.

Persediaan tersebut di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all-risks) pada PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Jasa Tania Tbk. dan PT Asuransi Rama, dengan total nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp41.000.000.000 pada tahun-tahun 2013 dan 2012. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

Inventories are covered by insurance against losses from fire, flood and other risks (all-risks) with PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Jasa Tania Tbk. and PT Asuransi Rama, with total coverage of Rp41,000,000,000 for the years 2013 and 2012. The Group’s management believes that the above insurance is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Pada tanggal 31 Desember 2013, persediaan milik Grup sebesar Rp46.415.864.363 (2012: Rp47.786.019.197) digunakan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 13 dan 18).

As of December 31, 2013, the Group’s inventories amounting to Rp46,415,864,363 (2012: Rp47,786,019,197) are pledged as collateral for short-term and long-term debts (Notes 13 and 18).

42

Page 134: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari:

9. PREPAID EXPENSES This account consists of:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Asuransi 841.062.456 770.316.963 Insurance Lain-lain 237.216.557 - Others

Total biaya dibayar di muka 1.078.279.013 770.316.963 Total prepaid expenses

10. ASET LANCAR LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari: 10. OTHER CURRENT ASSETS

This account consists of:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Uang muka pembelian persediaan 2.546.853.391 395.490.778 Advance for purchase of supplies Uang muka pembelian mesin - 903.648.634 Advances for purchase of machinery Lain-lain 3.255.101.413 - Others

Total aset lancar lain-lain 5.801.954.804 1.299.139.412 Total other current assets

Uang muka digunakan untuk pembelian suku cadang mesin produksi. Seluruh uang muka tersebut merupakan uang muka yang akan diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.

The advances were made for the purchase of spare parts for production machine. All of the advances will be settled within one year.

11. ASET TETAP Mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:

11. FIXED ASSETS The movements of this account are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/Year ended December 31, 2013

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Keterangan Balance Additions Deductions Reclassifications Balance Description

Biaya Perolehan Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 23.658.308.137 1.004.872.651 - - 24.663.180.788 Land Bangunan dan prasarana 135.321.615.823 55.644.221.552 238.935.434 26.326.320.564 217.053.222.505 Buildings and infrastructures Mesin dan peralatan pabrik 671.893.823.232 87.544.074.549 231.840.000 40.278.614.231 799.484.672.012 Machineries and equipment Peralatan dan perabot kantor 5.635.203.908 1.128.016.443 31.271.400 - 6.731.948.951 Furniture and office equipment Kendaraan 9.375.642.291 3.156.549.980 1.465.645.545 - 11.066.546.726 Vehicles Perlengkapan teknik dan Technical and laboratorium 16.033.970.773 3.662.777.380 - - 19.696.748.153 laboratory equipment

Sub-total 861.918.564.164 152.140.512.555 1.967.692.379 66.604.934.795 1.078.696.319.135 Sub-total

Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress Bangunan dan prasarana 26.326.320.564 - - (26.326.320.564) - Buildings and infrastructures Mesin dan peralatan pabrik 40.278.614.231 14.418.560.797 - (40.278.614.231) 14.418.560.797 Machineries and equipment

Sub-total 66.604.934.795 14.418.560.797 - (66.604.934.795) 14.418.560.797 Sub-total

Total biaya perolehan 928.523.498.959 166.559.073.352 1.967.692.379 - 1.093.114.879.932 Total cost

43

Page 135: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/Year ended December 31, 2013

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Keterangan Balance Additions Deductions Reclassifications Balance Description

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 48.755.709.570 9.013.959.135 238.935.434 - 57.530.733.271 Buildings and infrastructures Mesin dan peralatan pabrik 261.196.007.385 44.863.000.885 231.840.000 - 305.827.168.270 Machineries and equipment Peralatan dan perabot kantor 4.914.325.901 395.376.778 8.706.236 - 5.300.996.443 Furniture and office equipment Kendaraan 4.602.007.599 1.329.817.096 1.280.092.941 - 4.651.731.754 Vehicles Perlengkapan teknik dan Technical and laboratorium 10.530.790.387 3.512.823.783 - - 14.043.614.170 laboratory equipment

Total akumulasi penyusutan 329.998.840.842 59.114.977.677 1.759.574.611 - 387.354.243.908 Total accumulated depreciation

Nilai Buku Neto 598.524.658.117 705.760.636.024 Net Book Value

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012/Year ended December 31, 2012

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Keterangan Balance Additions Deductions Reclassifications Balance Description

Biaya Perolehan Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 15.959.769.783 7.698.538.354 - - 23.658.308.137 Land Bangunan dan prasarana 132.457.113.820 - 756.030.655 3.620.532.658 135.321.615.823 Buildings and infrastructures Mesin dan peralatan pabrik 617.464.002.701 12.328.960.170 8.320.886.624 50.421.746.985 671.893.823.232 Machineries and equipment Peralatan dan perabot kantor 5.495.447.509 139.756.399 - - 5.635.203.908 Furniture and office equipment Kendaraan 7.518.742.726 3.037.611.838 1.180.712.273 - 9.375.642.291 Vehicles Perlengkapan teknik dan Technical and laboratorium 23.837.522.386 259.545.000 8.063.096.613 - 16.033.970.773 laboratory equipment

Sub-total 802.732.598.925 23.464.411.761 18.320.726.165 54.042.279.643 861.918.564.164 Sub-total

Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress Bangunan dan prasarana 3.620.532.658 26.326.320.564 - (3.620.532.658) 26.326.320.564 Buildings and infrastructures Mesin dan peralatan pabrik 50.421.746.985 40.278.614.231 - (50.421.746.985) 40.278.614.231 Machineries and equipment

Sub-total 54.042.279.643 66.604.934.795 - (54.042.279.643) 66.604.934.795 Sub-total

Total biaya perolehan 856.774.878.568 90.069.346.556 18.320.726.165 - 928.523.498.959 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 43.009.465.825 6.502.274.400 756.030.655 - 48.755.709.570 Buildings and infrastructures Mesin dan peralatan pabrik 225.449.171.630 41.356.849.908 5.610.014.153 - 261.196.007.385 Machineries and equipment Peralatan dan perabot kantor 4.463.048.782 451.277.119 - - 4.914.325.901 Furniture and office equipment Kendaraan 4.394.294.030 992.644.607 784.931.038 - 4.602.007.599 Vehicles Perlengkapan teknik dan Technical and laboratorium 14.567.847.752 3.930.531.768 7.967.589.133 - 10.530.790.387 laboratory equipment

Total akumulasi penyusutan 291.883.828.019 53.233.577.802 15.118.564.979 - 329.998.840.842 Total accumulated depreciation

Nilai Buku Neto 564.891.050.549 598.524.658.117 Net Book Value

Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

The details of construction in progress is as follows:

Persentase Estimasi waktu penyelesaian/ Biaya penyelesaian/ Percentage of perolehan/ Estimated date Jenis aset completion Cost of completion Type of assets 31 Desember 2013 December 31, 2013 Januari 2014/ Mesin dan peralatan pabrik 98% 14.418.560.797 January 2014 Machineries and equipment

44

Page 136: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Persentase Estimasi waktu penyelesaian/ Biaya penyelesaian/ Percentage of perolehan/ Estimated date Jenis aset completion Cost of completion Type of assets 31 Desember 2012 December 31, 2012 Bangunan dan prasarana 85% 26.326.320.564 Mei 2013/ Buildings and infrastructures Mesin dan peralatan pabrik 43% 40.278.614.231 May 2013 Machineries and equipment

Total 66.604.934.795 Total

Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dibebankan pada operasi sebagai berikut:

Depreciation for the years ended December 31, 2013 and 2012 was charged to operations as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Beban pokok penjualan - beban pabrikasi 57.069.311.265 51.283.913.246 Cost of goods sold - manufacturing overhead Beban umum dan General and administrative administrasi (Catatan 26) 1.527.230.116 1.563.995.713 expenses (Note 26) Beban penjualan (Catatan 26) 518.436.296 385.668.843 Selling expenses (Note 26)

Total beban penyusutan 59.114.977.677 53.233.577.802 Total depreciation

Rincian penjualan aset tetap pemilikan langsung adalah sebagai berikut:

The details of sales of fixed assets under direct ownership are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Biaya perolehan 1.967.692.379 18.320.726.165 Cost Akumulasi penyusutan (1.759.574.611) (15.118.564.979) Accumulated depreciation

Nilai buku neto 208.117.768 3.202.161.186 Net book value Hasil penjualan 707.607.223 3.576.029.951 Proceeds

Laba penjualan aset tetap 499.489.455 373.868.765 Gain on sale of fixed assets

Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian pada tahun 2013.

No borrowing costs were capitalized to construction in progress in 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2013 nilai wajar aset tetap tanah, bangunan dan prasarana dan mesin dan peralatan pabrik adalah sejumlah Rp204.885.673.551, dimana nilai wajar tersebut berbeda secara material dari nilai tercatatnya.

As of December 31, 2013, the fair value of land, buildings and infrastructures, and machineries and equipment totaling Rp204,885,673,551, is materially higher than the carrying value of these assets.

45

Page 137: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Aset tetap Grup, kecuali tanah, diasuransikan

terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all-risks) pada PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jasa Tania Tbk., dan PT Asuransi Rama sebesar Rp889.857.350.000 pada tahun 2013. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

The Group’s fixed assets, except land, are covered by insurance against fire, flood and other risks (all-risks) with PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jasa Tania Tbk., and PT Asuransi Rama for Rp889,857,350,000 in 2013. The Group’s management believes that the above insurance is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap milik Grup dengan total nilai buku sebesar Rp498.86 miliar (2012: Rp521,69 miliar) digunakan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dan utang jangka panjang (Catatan 13 dan 18).

The Group’s fixed assets with a total net book value of Rp498,86 billion in 2013 (2012: Rp521.69 billion) are pledged as collateral for short-term and long-term debts (Notes 13 and 18).

12. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari:

12. OTHER NON-CURRENT ASSETS This account consists of:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Uang muka pembelian aset tetap 15.845.621.750 7.848.905.602 Advances for purchase of fixed assets Uang jaminan 542.492.280 432.992.280 Security deposits Lainnya 543.575.810 550.584.626 Others

Total aset tidak lancar lain-lain 16.931.689.840 8.832.482.508 Total other non-current assets

Pada tanggal 31 Desember 2013, uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka sehubungan dengan pembelian tanah di Mojokerto, Jawa Timur. Aset tidak lancar lain-lain - lainnya terutama merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan di tahun 2008.

As of December 31, 2013, the advances for purchase of fixed assets represent down payments for purchase of land located in Mojokerto, East Java. Other non-current assets - others mainly represent overpayment of income tax in 2008.

Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013.

Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the values of fixed assets as of December 31, 2013.

46

Page 138: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13. UTANG JANGKA PENDEK

Utang jangka pendek merupakan utang kepada pihak ketiga yang terdiri dari:

13. SHORT-TERM DEBTS Short-term debts are liabilities to third parties, as

follows:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Utang bank Bank loans PT Bank Central Asia Tbk 6.564.788.640 - PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 423.588.015 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Total utang bank 6.564.788.640 423.588.015 Total bank loans

Utang pembiayaan konsumen Consumer financing payable PT BCA Finance 94.270.114 202.205.254 PT BCA Finance

Total utang jangka pendek 6.659.058.754 625.793.269 Total short-term debts

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Pinjaman dari BNI merupakan pencairan atas

fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh Perusahaan dan ANK dengan ketentuan sebagai berikut:

The loans from BNI represent drawdowns from the following working capital credit facilities obtained by the Company and ANK:

a. Fasilitas pinjaman modal kerja diperoleh

Perusahaan dengan total pagu kredit sebesar Rp10.000.000.000 untuk tahun 2012. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2013. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, fasilitas pinjaman ini belum diperpanjang.

a. Working capital loan facility obtained by the Company with a total maximum amount of Rp10,000,000,000 in 2012. The loans were due on June 29, 2013. Until the date of completion of the consolidated financial statements, there is no extension for the credit facility.

Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak ada saldo terutang dari fasilitas kredit ini.

As of December 31, 2012, there was no outstanding loan balance from this credit facility.

a. Fasilitas pinjaman modal kerja diperoleh

ANK dengan total pagu kredit sebesar Rp35.000.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2013. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian fasilitas pinjaman ini belum diperpanjang.

b. Loan facilities obtained by ANK with a total maximum amount of Rp35,000,000,000. The loans were due on June 29, 2013. Until the date of completion for consolidated financial statements there is no extension for the credit facility.

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp423.588.015.

As of December 31, 2012, the outstanding loans from this facility amounted to Rp423,588,015.

47

Page 139: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM DEBTS (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)

Pinjaman dari BNI dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik ANK (Catatan 6, 8 dan 11), jaminan perusahaan dari Perusahaan, jaminan pribadi dari Tandean Rustandy, pihak berelasi.

The loans are collateralized by ANK’s trade receivables, inventories and fixed assets (Notes 6, 8 and 11), the corporate guarantee of the Company and the personal guarantee of Tandean Rustandy, a related party.

Pinjaman dari BNI ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,5% pada tahun 2013 (2012: 9,25%).

The loans from BNI bore interest at the annual rate of 10.5% in 2013 (2012: 9.25%).

Berdasarkan perjanjian kredit dengan BNI,

Perusahaan dan ANK diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan diwajibkan menjaga rasio-rasio keuangan tertentu.

Under the loan agreements with BNI, the Company and ANK must comply with several covenants and maintain certain financial ratios.

Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan dan ANK telah memenuhi seluruh ketentuan rasio-rasio keuangan.

As of December 31, 2012, the Company and ANK have complied with the requirement to maintain certain financial ratios.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada bulan November 2010, SKDA memperoleh kredit modal kerja dari BCA dengan pagu kredit sebesar Rp25.000.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 8 November 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 8 Agustus 2014. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,25% pada tahun 2013 dan 2012. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha senilai Rp50.000.000.000, persediaan senilai Rp20.000.000.000 dan aset tetap milik SKDA senilai Rp130.500.000.000 (Catatan 6, 8 dan 11). Pada tanggal 4 Juli 2012, SKDA juga memperoleh fasilitas bank garansi dari BCA sebesar Rp11.500.000.000 dan USD4.000.000. Jangka waktu penggunaan fasilitas bank garansi tersebut akan berakhir pada tanggal 5 November 2014.

In November 2010, SKDA obtained a working capital credit facility from BCA with a maximum amount of Rp25,000,000,000. The loan drawn from the facility was originally due on November 8, 2013 but has been extended to August 8, 2014. The loan bore interest at the annual rate of 10.25% in 2013 and 2012. The loan from BCA is collateralized by SKDA’s trade receivables amounting to Rp50,000,000,000, inventories amounting to Rp20,000,000,000 and fixed assets amounting to Rp130,500,000,000 (Notes 6, 8 and 11). On July 4, 2012, SKDA also obtained a bank guarantee facility from BCA amounting to Rp11,500,000,000 and USD4,000,000. The availability period of the bank guarantee facility will end on November 5, 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat saldo terutang dari fasilitas kredit ini.

As of December 31, 2013 and 2012, there was no outstanding loan balance from this credit facility.

48

Page 140: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM DEBTS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)

PGK memperoleh kredit modal kerja dari BCA, dengan pagu kredit sebesar Rp25.000.000.000. Tanggal jatuh tempo dari pinjaman ini sampai dengan tanggal 11 November 2014. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% pada tahun 2013 (2012: 9%).

PGK obtained a working capital credit facility from BCA with a maximum amount of Rp25,000,000,000. The maturity date of the loan is on November 11, 2014. The loan bore interest at the annual rate of 10% in 2013 (2012: 9%).

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo terutang dari fasilitas kredit ini sebesar Rp6.564.788.640, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012 tidak ada saldo terutang dari fasilitas kredit ini.

As of December 31, 2013, the outstanding loan from this facility amounted to Rp6,564,788,640, while as of December 31, 2012, there was no outstanding loan balance from this credit facility.

Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan atas nama Perusahaan, tanah dan bangunan atas nama Budyanto Totong, satuan rumah susun atas nama Lily Suryana Setiawan, pihak-pihak berelasi, dan piutang usaha PGK minimal senilai Rp36.000.000.000 (Catatan 6 dan 11).

The loan was collateralized by the Company’s land and building, land and building of Budyanto Totong, shophouse of Lily Suryana Setiawan, related parties, and trade receivables of PGK with a minimum value of Rp36,000,000,000 (Notes 6 and 11).

PGK juga memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) sebesar USD1.000.000 dari BCA. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 November 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 fasilitas tersebut belum digunakan.

PGK also obtained a Letter of Credit (L/C) facility amounting to USD1,000,000 from BCA. This facility has been extended to November 11, 2014. As of December 31, 2013 and 2012, the facility has not been used.

Berdasarkan perjanjian kredit dengan BCA, PGK diwajibkan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. a. Current ratio (CR) minimal 1 kali b. Interest Bearing Debt/Equity maksimal 2,00

kali c. EBITDA/Interest minimal 2,00 kali.

Under the loan agreements with BCA, PGK must maintain certain financial ratios. a. Current ratio (CR) at the minimum of 1 time b. Debt to Equity Ratio (DER) at the maximum of

2.00 times c. EBITDA/Interest at the minimum of 2.00 times.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, SKDA dan PGK telah memenuhi seluruh ketentuan dan kewajiban di atas.

As of December 31, 2013 and 2012, SKDA and PGK have complied with all of the above convenants and requirements.

49

Page 141: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM DEBTS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)

Pada tanggal 4 Juli 2012, AAK memperoleh fasilitas bank garansi dan kredit modal kerja dari BCA dengan pagu kredit masing-masing sebesar USD1.000.000 dan Rp25.000.000.000. Kredit modal kerja dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 9%. Fasilitas tersebut di atas tersedia sampai dengan tanggal 4 Juli 2014.

Pinjaman kredit modal kerja dijamin dengan tanah, bangunan, mesin dan peralatan pabrik dan persediaan milik SKDA, dan tanah, bangunan dan mesin dan peralatan pabrik milik AAK (Catatan 8 dan 11).

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak ada saldo terutang dari fasilitas kredit ini.

On July 4, 2012, AAK obtained bank guarantee and working capital credit facilities from BCA with maximum amounts of USD1,000,000 and Rp25,000,000,000, respectively. The working capital loan bore interest at the annual rate of 9% in 2012. The facilities were available up to July 4, 2014. The loan is collateralized by SKDA’s land, building, machineries and equipment and inventory, and AAK’s land, building and machineries and equipment (Notes 8 and 11). As of December 31, 2013 and 2012, there was no outstanding loan balance from these credit facilities.

PT BCA Finance

PT BCA Finance

Pada tanggal 3 Mei 2013, PGK memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp109.060.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian satu buah kendaraan sebesar Rp155.800.000. Pinjaman ini diangsur secara bulanan sampai dengan tanggal 3 April 2014. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 11). Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo utang pembiayaan konsumen adalah sebesar Rp37.042.235.

On May 3, 2013, PGK obtained a loan from a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp109,060,000 which was used to finance the acquisition of a vehicle amounting to Rp155,800,000. This loan is paid in monthly installments until April 3, 2014. The loan is collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 11). As of December 31, 2013, the consumer financing payable balance is Rp37,042,235.

Pada tanggal 18 Juli 2013, PGK memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp113.050.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian satu buah kendaraan sebesar Rp161.500.000. Pinjaman ini diangsur secara bulanan sampai dengan tanggal 18 Juni 2014. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 11). Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo utang pembiayaan konsumen adalah sebesar Rp57.227.879.

On July 18, 2013, PGK obtained a loan from a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp113,050,000 which was used to finance the acquisition of a vehicle amounting to Rp161,500,000. This loan is paid in monthly installments until June 18, 2014. The loan is collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 11). As of December 31, 2013, the consumer financing payable balance is Rp57,227,879.

50

Page 142: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM DEBTS (continued)

PT BCA Finance (lanjutan) PT BCA Finance (continued)

Pada tanggal 29 Juni 2012, PGK memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp321.800.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian dua buah kendaraan sebesar Rp401.600.000. Pinjaman ini telah diangsur secara bulanan mulai tanggal 20 Juli 2012 sampai dengan tanggal 20 Juli 2013. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 11). Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp202.205.254.

On June 29, 2012, PGK obtained a loan from a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp321,800,000 which was used to finance the acquisition of two vehicles totaling Rp401,600,000. This loan is paid in monthly installments starting from July 20, 2012 until July 20, 2013. The loan was collateralized by the vehicles acquired from the proceeds of the loan (Note 11).

As of December 31, 2012 the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp202,205,254.

14. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA Utang usaha terutama merupakan utang atas

pembelian bahan baku dan suku cadang dari pemasok dengan rincian sebagai berikut:

14. TRADE PAYABLES TO THIRD PARTIES Trade payables mainly represent liabilities arising

from the purchase of raw materials and spare parts from suppliers, the details of which are as follows:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Dolar Amerika Serikat United States dollar PT Ferro Mas Dinamika PT Ferro Mas Dinamika (US$2.388.532 pada tahun 2013 (US$2,388,532 in 2013 and dan US$1.818.506 pada tahun 2012) 29.113.817.343 17.584.953.020 US$1,818,506 in 2012) PT Colorobbia Indonesia PT Colorobbia Indonesia

(US$345.096 pada tahun 2013 dan (US$345,096 in 2013 and US$939.838 pada tahun 2012) 4.206.369.105 9.088.233.460 US$939,838 in 2012) PT China Glaze Indonesia PT China Glaze Indonesia (US$360.177 pada tahun 2013 dan (US$360,177 in 2013 and (US$402.691 pada tahun 2012) 4.390.201.983 3.894.021.970 US$402,691 in 2012) Zibo Fuxing Ceramic Zibo Fuxing Ceramic Pigment&Glaze Co., Ltd Pigment&Glaze Co., Ltd (US$264.667) 3.226.026.063 - (US$264,667) Foshan Wantage Company Ltd. Foshan Wantage Company Ltd. (US$205.491 pada tahun 2013 dan (US$205,491 in 2013 and US$226.118 pada tahun 2012) 2.504.732.846 2.186.561.060 (US$226,118 in 2012) PT Mahkota Indonesia PT Mahkota Indonesia (US$188.273 pada tahun 2013 (US$ 188,273 in 2013 and dan US$183.775 pada tahun 2012) 2.294.854.618 1.777.104.250 US$183,775 in 2012) PT System Indonesia PT System Indonesia (US$162.049 pada tahun 2013 dan (US$162,049 in 2013 and US$66.057 pada tahun 2012) 1.975.211.602 638.771.190 US$66,057 in 2012) PT Lamberti Indonesia PT Lamberti Indonesia (US$148.810 pada tahun 2013 dan (US$148,810 in 2013 and US$31.360 pada tahun 2012) 1.813.845.090 303.251.200 US$31,360 in 2012) PT Justus Kimiaraya PT Justus Kimiaraya (US$146.207 pada tahun 2013 dan (US$146,207 in 2013 and US$33.400 pada tahun 2012) 1.782.117.794 322.978.000 US$33,400 in 2012) PT Sinar Abadi Pritindo PT Sinar Abadi Pritindo (US$131.979) 1.608.695.238 - (US$131,979) Weceramax International Ltd. Weceramax International Ltd. (US$119.397 pada tahun 2013 dan (US$119,397 in 2013 and US$96.407 pada tahun 2012) 1.455.335.533 932.255.690 US$96,407 in 2012)

51

Page 143: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

14. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA (lanjutan)

14. TRADE PAYABLES TO THIRD PARTIES (continued)

31 Desember/December 31,

2013 2012

PT Sicer Indonesia PT Sicer Indonesia (US$117.954 pada tahun 2013 dan (US$117,954 in 2013 and

US$200.752 pada tahun 2012) 1.437.736.216 1.941.271.840 US$200,752 in 2012) Nitto Ganryokogyo Co., Ltd Nitto Ganryokogyo Co., Ltd (US$104.400 pada tahun 2013 dan (US$104,400 in 2013 and US$58.200 pada tahun 2012) 1.272.531.600 562.794.000 (US$58,200 in 2012) PT Molds & Dies Indonesia PT Molds & Dies Indonesia (US$93.753 pada tahun 2013 dan (US$93,753 in 2013 and US$100.342 pada tahun 2012) 1.142.759.680 970.307.140 US$100,342 in 2012) PT Indokemika Jaya Tama PT Indokemika Jaya Tama (US$82.299 pada tahun 2013 dan (US$82,299 in 2013 and US$43.335 pada tahun 2012) 1.003.139.456 419.049.450 US$43,335 in 2012) PT Kasmaji Pratama Supplytama PT Kasmaji Pratama Supplytama (US$185.180) - 1.790.690.600 (US$185,180) Lain-lain (US$1.050.543 pada tahun 2013 Others dan US$1.494.132 pada tahun 2012, (US$1,050,543 in 2013 masing-masing dibawah and US$1,494,132 in 2012, Rp1 milliar) 12.805.070.275 14.448.256.440 each below Rp1 billion) Rupiah Rupiah CV Makmur Sejahtera Abadi 5.092.702.215 3.125.940.923 CV Makmur Sejahtera Abadi PT Sentosa 4.445.975.556 5.069.786.450 PT Sentosa PT Supracor Sejahtera 4.339.031.582 4.793.641.600 PT Supracor Sejahtera CV Watu Nusantara Permai 3.381.695.517 2.258.281.514 CV Watu Nusantara Permai PT Satyamitra Kemas Lestari 3.376.733.180 4.624.026.330 PT Satyamitra Kemas Lestari CV Sapta Sarana 3.225.654.831 2.843.844.287 CV Sapta Sarana PT Multibox Indah 2.867.011.400 493.150.350 PT Multibox Indah UD Hadi Jaya 2.612.517.139 2.835.635.821 UD Hadi Jaya PT DMD Bersaudara 2.476.482.990 - PT DMD Bersaudara CV Siska Aneka Tambang 2.452.284.475 2.084.883.553 CV Siska Aneka Tambang PT Mitra Indo Jaya 2.242.323.641 1.761.760.716 PT Mitra Indo Jaya PT Intinusa Mitra Sukses 1.919.888.142 1.466.247.249 PT Intinusa Mitra Sukses PT SMM 1.583.162.436 - PT SMM CV Indostone Chemical 1.426.335.679 2.569.334.567 CV Indostone Chemical CV Bagja 1.087.537.305 717.735.374 CV Bagja UD Gunung Fajar Abadi 794.273.615 1.222.856.658 UD Gunung Fajar Abadi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 milliar) 21.412.384.013 14.507.144.380 Others (each below Rp1 billion)

Euro Eropa European euro PT Ferro Mas Dinamika PT Ferro Mas Dinamika

(Euro62.608) 1.053.700.050 - (Euro62,608) Lain-lain (Euro221.009 pada tahun 2013 Others dan Euro19.068 pada tahun 2012, (Euro221,009 in 2013 and masing-masing dibawah Euro19,068 in 2012,

Rp1 milliar) 3.719.587.113 244.261.080 each below Rp1 billion)

Dolar Singapura (SIN$82.542 pada tahun Singapore dollar 2013 dan SIN$46.557 pada tahun (SIN$82,542 in 2013 2012) 794.716.389 368.126.199 and SIN$46,557 in 2012)

Yen Jepang (JP¥845.568 pada tahun Japanese yen 2013 dan JP¥320.439 pada tahun (JP¥845,568 in 2013 2012) 98.228.568 37.170.896 and JP¥320,439 in 2012)

Total utang usaha kepada pihak ketiga 142.434.670.278 107.884.327.257 Total trade payables to third parties

52

Page 144: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

14. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA (lanjutan)

14. TRADE PAYABLES TO THIRD PARTIES (continued)

Rincian umur utang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The aging schedule of trade payables to third parties is as follows:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Kurang dari 31 hari 41.083.836.274 35.843.032.517 Less than 31 days 31 sampai 60 hari 46.186.622.099 30.769.587.122 31 to 60 days 61 sampai 90 hari 31.228.342.804 20.585.599.300 61 to 90 days Lebih dari 90 hari 23.935.869.101 20.686.108.318 Over 90 days

Total utang usaha kepada pihak ketiga 142.434.670.278 107.884.327.257 Total trade payables to third parties

Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha pihak ketiga tersebut.

All of the third-party trade payables are unsecured.

15. UTANG LAIN-LAIN 15. OTHER PAYABLES Utang lain-lain terdiri dari: Other payables consist of:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Uang muka penjualan 1.002.660.809 116.299.319 Sales advance Utang kepada kontraktor 961.330.714 - Payable to contractor Asuransi 129.256.415 127.942.506 Insurance Lain-lain 169.333.629 174.583.787 Others

Total utang lain-lain 2.262.581.567 418.825.612 Total other payables

16. BEBAN AKRUAL

Beban akrual terdiri dari: 16. ACCRUED EXPENSES

Accrued expenses consist of accruals for:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Ongkos angkut 49.943.759.128 39.034.470.134 Freight Listrik, air, gas dan telepon 37.761.967.875 25.948.508.967 Electricity, water, gas and telephone Jasa profesional 1.003.999.996 899.750.000 Professional fees Bunga 462.859.309 289.290.132 Interest Lain-lain 681.806.330 1.201.269.697 Others

Total beban akrual 89.854.392.638 67.373.288.930 Total accrued expenses

53

Page 145: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17. PERPAJAKAN 17. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka terutama merupakan pajak pertambahan nilai masukan milik AAK.

a. Prepaid taxes mainly represent AAK’s value added tax.

b. Utang pajak terdiri dari: b. Taxes payable consist of:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Utang pajak penghasilan badan (setelah dikurangi dengan pajak dibayar di muka sebesar Corporate income tax payable Rp51.047.794.528 pada tahun (net of tax prepayments of 2013 dan Rp32.668.447.673 Rp51,047,794,528 in 2013 and pada tahun 2012) 28.885.123.722 23.259.514.077 Rp32,668,447,673 in 2012) Utang pajak penghasilan: Income taxes payable: Pasal 21 1.835.653.155 994.332.585 Article 21 Pasal 23 25.181.665 31.880.560 Article 23 Pasal 25 4.301.335.393 2.740.862.189 Article 25 Pasal 26 4.010.619 6.876.003 Article 26

Pasal 4 (2) 12.479.360 - Article 4 (2) Pajak pertambahan nilai - neto 8.728.542.351 3.250.837.856 Value added tax - net

Total utang pajak 43.792.326.265 30.284.303.270 Total taxes payable

c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan estimasi penghasilan kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statement of comprehensive income, and estimated taxable income of the Company is as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Laba sebelum beban pajak menurut Income before income tax per laporan laba rugi consolidated statement of

komprehensif konsolidasian 316.349.602.459 212.271.534.750 comprehensive income

Dikurangi laba Entitas Anak Deduct income of Subsidiaries sebelum beban pajak (295.478.843.323) (197.535.015.132) before income tax

Laba yang belum direalisasi Unrealized profit atas penjualan persediaan 1.143.912.104 3.604.506.584 from sales of inventories

Laba komersial Perusahaan sebelum Income before income tax attributable beban pajak 22.014.671.240 18.341.026.202 to the Company

Beda tetap Permanent differences Beban-beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal Non-deductible expenses Representasi dan sumbangan 572.267.971 459.497.396 Representation and donation Kesejahteraan karyawan 390.394.940 515.940.072 Employee benefits in kind Penyusutan 65.872.396 - Depreciation Koreksi tagihan restitusi Claim for tax refund correction dan denda pajak 2.302.114 - and penalties Penghasilan yang pajaknya Income already subjected bersifat final to final tax Bunga (251.645.789) (92.579.277) Interest

54

Page 146: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended

December 31,

2013 2012

Beda temporer Temporary differences Penyisihan imbalan kerja 1.582.284.841 1.487.080.238 Provision for employee benefits Penyusutan aset tetap 258.072.385 6.099.392 Depreciation of fixed assets

Estimasi penghasilan (rugi) kena pajak: Estimated taxable income (tax loss):

Perusahaan 24.634.220.098 20.717.064.023 Company Entitas Anak Subsidiaries PT Arwana Nuansakeramik 142.373.435.672 120.026.193.820 PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi 141.144.725.004 73.813.673.165 PT Sinar Karya Duta Abadi PT Primagraha Keramindo 9.973.931.572 9.154.917.266 PT Primagraha Keramindo PT Arwana Anugerah Keramik 6.713.140.780 (180.934.583) PT Arwana Anugerah Keramik Kompensasi rugi fiskal dari Tax loss carry-forward PT Arwana Anugerah Keramik (180.934.583 ) - of PT Arwana Anugerah Keramik

Total estimasi penghasilan kena pajak 324.658.518.543 223.530.913.691 Total estimated taxable income

d. Perhitungan beban pajak kini dan tangguhan adalah sebagai berikut:

d. The computation of the current and deferred income taxes is as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended

December 31,

2013 2012

Estimasi penghasilan kena pajak (dibulatkan) Estimated taxable income (rounded-off) Perusahaan 24.634.220.000 20.717.064.000 Company

Entitas Anak Subsidiaries PT Arwana Nuansakeramik 142.373.435.000 120.026.193.000 PT Arwana Nuansakeramik

PT Sinar Karya Duta Abadi 141.144.725.000 73.813.673.000 PT Sinar Karya Duta Abadi

PT Primagraha Keramindo 9.973.931.000 9.154.917.000 PT Primagraha Keramindo

PT Arwana Anugerah Keramik 6.532.206.000 (180.934.000) PT Arwana Anugerah Keramik

55

Page 147: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended

December 31,

2013 2012

Beban pajak kini Current income tax expense Perusahaan (*) 4.926.844.000 5.179.266.000 Company (*) Entitas Anak Subsidiaries

PT Arwana Nuansakeramik 35.593.358.750 30.006.548.250 PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi 35.286.181.250 18.453.418.250 PT Sinar Karya Duta Abadi

PT Primagraha Keramindo 2.493.482.750 2.288.729.250 PT Primagraha Keramindo PT Arwana Anugerah Keramik 1.633.051.500 - PT Arwana Anugerah Keramik

Total beban pajak kini 79.932.918.250 55.927.961.750 Total current income tax expense

Beban (manfaat) pajak tangguhan Deferred income tax expense (benefit)

Perusahaan Company Penyisihan imbalan kerja (395.571.210) (371.770.060) Provision for employee benefits Penyusutan aset tetap (64.518.096) (1.524.848) Depreciation of fixed assets

(460.089.306) (373.294.908)

Entitas Anak Subsidiaries Penyusutan aset tetap 581.109.877 179.053.197 Depreciation of fixed assets Rugi fiskal 45.233.645 (45.233.645) Tax loss carry-over Pengurangan (Penambahan) atas cadangan penurunan Decrease (increase) of nilai piutang 22.263 (31.407.700) impairment of receivables Transaksi sewa guna usaha - 10.213.953 Finance lease transactions Penyisihan imbalan kerja (1.372.400.980) (1.007.274.270) Provision for employee benefits Penyesuaian atas liabilitas Adjustment to deferred tax pajak tangguhan - aset tetap 196.126.638 (171.706.111) liability - fixed assets Penyesuaian atas liabilitas Adjustment to deferred tax pajak tangguhan - liability - finance

transaksi sewa guna usaha 10.213.953 - lease transaction Penyesuaian atas aset pajak tangguhan - Adjustment to deferred tax

cadangan penurunan nilai asset - piutang 4.532.262 - impairment of receivables

(535.162.342) (1.066.354.577)

Konsolidasi Consolidation Keuntungan yang belum

direalisasi atas transaksi Unrealized gains on antar perusahaan (285.978.026) (901.126.646) intercompany transaction

Manfaat pajak tangguhan - neto (1.281.229.674) (2.340.776.130) Deferred income tax benefit - net

Beban pajak - neto 78.651.688.576 53.587.185.620 Income tax expense - net

* pada tahun 2013, dihitung dengan menggunakan tarif pajak 20%, yang

mana lebih rendah 5% dari tarif pajak umum (Catatan 17h). * in 2013, computed using the tax rate of 20%, which is 5% lower than the regular tax rate (Note 17h).

56

Page 148: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

e. Perhitungan utang pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

e. The computation of income tax payable as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Beban pajak kini Current income tax expense Perusahaan 4.926.844.000 5.179.266.000 Company Entitas Anak Subsidiaries

PT Arwana Nuansakeramik 35.593.358.750 30.006.548.250 PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi 35.286.181.250 18.453.418.250 PT Sinar Karya Duta Abadi

PT Primagraha Keramindo 2.493.482.750 2.288.729.250 PT Primagraha Keramindo PT Arwana Anugerah Keramik 1.633.051.500 - PT Arwana Anugerah Keramik

Total beban pajak kini 79.932.918.250 55.927.961.750 Total current income tax expense

Pajak penghasilan dibayar di muka Prepayments of income tax Perusahaan Company Pasal 22 110.521.000 213.953.160 Article 22 Pasal 23 - 1.018.226 Article 23 Pasal 25 4.755.889.343 3.677.855.183 Article 25

Entitas Anak Subsidiaries Pasal 22 1.536.236.000 932.025.837 Article 22 Pasal 23 9.545.654 6.022.801 Article 23 Pasal 25 44.635.602.531 27.837.572.466 Article 25

Total pajak penghasilan dibayar di muka 51.047.794.528 32.668.447.673 Total prepayments of income tax

Utang pajak penghasilan badan Corporate income tax payable Perusahaan 60.433.657 1.286.439.431 Company Entitas Anak Subsidiaries PT Sinar Karya Duta Abadi 18.457.601.167 7.441.409.617 PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Nuansakeramik 8.374.112.152 13.457.955.399 PT Arwana Nuansakeramik PT Arwana Anugerah Keramik 1.527.793.500 - PT Arwana Anugerah Keramik

PT Primagraha Keramindo 465.183.246 1.073.709.630 PT Primagraha Keramindo

Total utang pajak penghasilan Total corporate income badan 28.885.123.722 23.259.514.077 tax payable

Estimasi penghasilan kena pajak di atas, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 akan dilaporkan pada masing-masing Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2013 milik Perusahaan dan Entitas Anak yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

The above amounts of estimated taxable income for the year ended December 31, 2013 will be reported in the Company’s and Subsidiaries’ respective 2013 annual income tax returns to be submitted to the Tax Office.

57

Page 149: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

f. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

f. The details of deferred tax assets and liabilities are as follows:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Perusahaan Company Liabilitas imbalan kerja 2.278.660.235 1.883.089.025 Employee benefits liability Cadangan penurunan nilai piutang 13.794.804 13.794.804 Allowance for impairment of receivables

2.292.455.039 1.896.883.829

Entitas Anak Subsidiaries Liabilitas imbalan kerja 5.118.775.148 3.746.374.168 Employee benefits liability Cadangan penurunan nilai piutang 111.696.953 116.251.478 Allowance for impairment of receivables Penyusutan aset tetap - 326.587.029 Depreciation of fixed assets Rugi fiskal - 45.233.645 Tax loss carry-forward

5.230.472.101 4.234.446.320

Konsolidasi Consolidation Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi Unrealized gains on antar perusahaan 1.187.104.672 901.126.646 intercompany transactions

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liability Perusahaan Company Penyusutan aset tetap 802.324.776 866.842.872 Depreciation of fixed assets

Entitas Anak Subsidiaries

Penyusutan aset tetap 460.863.439 - Depreciation of fixed assets

Aset pajak tangguhan - neto Deferred tax assets - net Perusahaan 1.490.130.263 1.030.040.957 Company Entitas Anak 4.769.608.662 4.234.446.320 Subsidiaries Konsolidasi 1.187.104.672 901.126.646 Consolidation

7.446.843.597 6.165.613.923

Manajemen Grup berpendapat bahwa aset

pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak dimasa yang akan datang.

The management of the Group believes that the above deferred tax assets are fully recoverable through future taxable income.

58

Page 150: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

g. Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan memperhitungkan laba sebelum beban pajak berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak - neto adalah sebagai berikut:

g. The reconciliation between income tax expense computed by multiplying the income before income tax per consolidated statements of comprehensive income by the applicable tax rate and the net income tax expense is as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended

December 31,

2013 2012

Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Income before income tax per consolidated konsolidasian 316.349.602.459 212.271.534.750 statement of comprehensive income

Beban pajak penghasilan Income tax expense dengan tarif pajak at the applicable yang berlaku 79.087.400.615 53.067.883.687 tax rate

Pengaruh atas beda tetap Effect of permanent differences Perusahaan 194.797.908 220.714.548 Company Entitas Anak 390.328.200 470.293.496 Subsidiaries

Penyesuaian atas liabilitas Adjustment to deferred tax pajak tangguhan - aset tetap 196.126.638 (171.706.111) liability - fixed assets

Penyesuaian atas liabilitas Adjustment to deferred tax pajak tangguhan - liability - finance

transaksi sewa guna usaha 10.213.953 - lease transaction

Penyesuaian atas aset Adjustment to deferred tax pajak tangguhan - asset - finance

transaksi sewa guna usaha 4.532.262 - lease transaction

Pengaruh insentif pajak sebesar 5% Effect of 5% tax incentive yang diperoleh Perusahaan (1.231.711.000) - to the Company

Beban pajak - neto 78.651.688.576 53.587.185.620 Income tax expense - net

59

Page 151: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

h. Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008, mengatur tentang perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia yang dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor.

h. Government Regulation No. 81/2007 on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”, which has been effective since January 1, 2008, provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate of 5% lower than the highest income tax rate under Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed on the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public are 40% or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 (three hundred) parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares.

Ketentuan sebagaimana dimaksud harus

dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.

These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies within six months in one tax year.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2013, berdasarkan surat keterangan No. OPR-12/ADTR/012014 yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo (biro administrasi efek) tanggal 13 Januari 2014, Perusahaan telah memenuhi kriteria tersebut dan oleh karenanya telah menerapkan penurunan tarif pajak ini terhadap beban pajak kini untuk tahun 2013.

For the year ended December 31, 2013, based on notification letter No. OPR-12/ADTR/012014 dated January 13, 2014 issued by PT Adimitra Transferindo (securities administration bureau), the Company has complied with the requirements and, therefore, has applied the reduced tax rate in determining its 2013 current income tax expense.

60

Page 152: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

18. UTANG JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM DEBTS

Utang jangka panjang merupakan utang kepada pihak ketiga yang terdiri dari:

Long-term debts are liabilities to third parties and consist of:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Utang bank Bank loans PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas kredit investasi 10.865.384.616 43.750.000.000 Investment credit facility PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas kredit investasi - Investment credit facilities - net of setelah dikurangi biaya provisi unamortized debt yang belum diamortisasi 26.779.057.666 23.190.754.044 commission fees

Total utang bank 37.644.442.282 66.940.754.044 Total bank loans

Utang kepada pemasok 14.517.705.216 36.410.041.522 Due to suppliers Utang pembiayaan konsumen Consumer financing payable PT Mitsui Leasing Capital Indonesia - 58.803.321 PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT BII Finance - 37.600.875 PT BII Finance

Total utang jangka panjang 52.162.147.498 103.447.199.762 Total long-term debts

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Less current maturities: Utang bank 12.259.826.898 34.585.070.000 Bank loans Utang kepada pemasok 14.517.705.216 36.410.041.522 Due to suppliers Utang pembiayaan konsumen - 96.404.196 Consumer financing payable

Total 26.777.532.114 71.091.515.718 Total

Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun 25.384.615.384 32.355.684.044 Long-term portion

Bunga tahunan yang dikenakan atas utang bank

jangka panjang adalah sebagai berikut: Interest rates per annum on the long-term bank

loans are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended

December 31,

2013 2012

PT Bank Central Asia Tbk 9% - 9.50% 9% PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 9.25% 9,25% PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Mitsui Leasing Capital Indonesia - 9,97% PT Mitsui Capital Leasing Indonsia PT BII Finance - 9,97% PT BII Finance

61

Page 153: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

18. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) SKDA memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan total pagu kredit sebesar Rp95.000.000.000 yang telah diterima SKDA pada tanggal 8 November 2010. Pinjaman dari fasilitas ini akan diangsur secara triwulanan mulai tanggal 8 Februari 2011 sampai dengan 8 November 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp6.250.000.000 (2012: Rp43.750.000.000). Pinjaman dari BCA tersebut dijamin dengan piutang usaha senilai Rp50.000.000.000, persediaan senilai Rp20.000.000.000 dan aset tetap milik SKDA senilai Rp130.500.000.000 (Catatan 6, 8 dan 11). Selama tahun 2013 SKDA telah melakukan pembayaran cicilan pokok sebesar Rp37.500.000.000.

SKDA obtained an investment credit facility from BCA with a maximum amount of Rp95,000,000,000 the proceeds of which were received by SKDA on November 8, 2010. The loan is payable in quarterly installments starting from February 8, 2011 to November 8, 2014. As of December 31, 2013, the outstanding balance of the loan amounted to Rp6,250,000,000 (2012: Rp43,750,000,000). The loan from BCA is collateralized by SKDA’s trade receivables amounting to Rp50,000,000,000, inventories amounting to Rp20,000,000,000 and fixed assets amounting to Rp130,500,000,000 (Notes 6, 8 and 11). During 2013, SKDA had paid the loan installments totaling Rp37,500,000,000.

Pada tanggal 4 Juli 2012, AAK memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu kredit sebesar Rp130.000.000.000. Jangka waktu pencairan pinjaman ini sampai dengan akhir 15 Oktober 2018. Pinjaman ini terutang dalam 60 cicilan triwulanan yang dimulai sejak, mana yang lebih dahulu, enam bulan dari tanggal pencairan tersebut atau 31 Januari 2014.

Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan, mesin dan peralatan pabrik dan persediaan milik SKDA, dan tanah, bangunan dan mesin dan peralatan pabrik milik AAK (Catatan 8 dan 11).

Pada tanggal 31 Desember 2013 saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar Rp30.000.000.000.

On July 4, 2012, AAK obtained an investment credit facility from BCA with a maximum amount of Rp130,000,000,000. This facility is available to be withdrawn at the latest at the end of October 15, 2018. The loan is payable in 60 quarterly installments starting from six months after the loan drawdown or January 31, 2014, whichever date is earlier. The loan is collateralized by SKDA’s land, building, machineries and inventory, and AAK’s land, building and machineries (Notes 8 and 11).

As of December 31, 2013, the outstanding balance of the loan amounted to Rp30,000,000,000.

Berdasarkan perjanjian kredit dengan BCA, SKDA dan AAK diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban, antara lain menjaga rasio-rasio keuangan tertentu:

(1) Current ratio (CR) minimal 1 kali (2) Debt to Equity Ratio (DER) maksimal

2,00 kali (3) EBITDA/(bunga+pokok) minimal 1,5

kali.

Under the loan agreement with BCA, SKDA and AAK must comply with several covenants and requirements, such as maintain certain financial ratios:

(1) Current ratio (CR) at the minimum of 1 time (2) Debt to Equity Ratio (DER) at the maximum

of 2.00 times (3) EBITDA/(interest+principal) at the minimum

of 1.5 times.

62

Page 154: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

18. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, SKDA dan AAK telah memenuhi seluruh ketentuan dan kewajiban di atas.

As of December 31, 2013 and 2012, SKDA and AAK have complied with all of the above convenants and requirements.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh

fasilitas kredit investasi dari BNI dengan pagu kredit sebesar Rp13.931.000.000. Pinjaman dari fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai modifikasi mesin produksi dan bangunan serta prasarana lainnya. Pinjaman dari fasilitas ini akan diangsur secara triwulanan sampai dengan tanggal 8 Mei 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman ini sebesar Rp1.394.442.282 (2012: Rp4.154.392.282).

Selama tahun 2013 Perusahaan telah melakukan pembayaran cicilan pokok sebesar Rp2.759.950.000.

In 2008, the Company obtained an investment credit facility from BNI with a maximum amount of Rp13,931,000,000. The loan from this facility was used to finance the modification of production machineries, plant building and other infrastructure. The loan is payable in quarterly installments until May 8, 2014. As of December 31, 2013, the outstanding balance of the loan amounted to Rp1,394,442,282 (2012: Rp4,154,392,282). During 2013, the Company had paid loan installments totaling Rp2,759,950,000.

ANK juga memperoleh beberapa fasilitas pinjaman dari BNI:

ANK also obtained the following loan facilities from BNI:

a. Fasilitas kredit investasi dan fasilitas Letter

of Credit (L/C) sebesar Rp27.321.155.000 (diperoleh pada tahun 2010). Hasil pencairan pinjaman dari fasilitas kredit investasi digunakan untuk membiayai renovasi bangunan pabrik, sarana dan prasarana serta penambahan mesin-mesin dan peralatan pabrik. Pinjaman ini diangsur secara triwulan sampai dengan tanggal 30 Oktober 2014. Pada tahun 2013 pinjaman telah sepenuhnya dilunasi.

Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo pinjaman ini sebesar Rp19.036.361.762, dan telah dilunasi pada tahun 2013.

a. Investment credit facility and Letter of Credit (L/C) facility amounting to Rp27,321,155,000 (obtained in 2010). The proceeds of the loan drawn from the investment credit facility were used to finance renovation of plant building and other infrastructure, and acquisition of additional machineries and plant equipment. The loan was set to be paid in quarterly installments until October 30, 2014. In 2013, the loan was fully paid.

As of December 31, 2012, the outstanding balance of the loan amounted to Rp19,036,361,762, which was fully paid in 2013.

b. Fasilitas kredit investasi sebesar

Rp164.665.000.000 (diperoleh di tahun 2007). Hasil pencairan pinjaman dari fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik keramik ANK. Pinjaman ini diangsur secara triwulan mulai bulan Mei 2007 sampai dengan bulan Februari 2013. Pada tahun 2012 telah sepenuhnya dilunasi.

b. Investment credit facility amounting to Rp164,665,000,000 (obtained in 2007). The proceeds of the loan drawn from the facility were used to finance the construction of ANK’s ceramic tile plant. The loan was originally set to be paid in quarterly installments starting from May 2007 to February 2013 but was fully paid in 2012.

63

Page 155: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

18. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)

Pinjaman dari BNI tersebut dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik ANK (Catatan 6, 8 dan 11), jaminan perusahaan dari Perusahaan dan jaminan pribadi dari Tandean Rustandy, pihak berelasi.

The above loans from BNI are collateralized by ANK’s trade receivables, inventories and fixed assets (Notes 6, 8 and 11), corporate guarantee of the Company, and the personal guarantee of Tandean Rustandy, a related party.

Berdasarkan perjanjian kredit dengan BNI, Perusahaan dan ANK diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban antara lain menjaga rasio-rasio keuangan tertentu:

Under the loan agreements with BNI, the Company and ANK must comply with several covenants and requirements, such as maintain certain financial ratios:

(1) Current ratio (CR) minimal 1 kali (2) Debt to Equity Ratio (DER) maksimal 2,50

kali (3) Debt Service Coverage (DSR) minimal

100%.

(1) Current ratio (CR) at the minimum of 1 time (2) Debt to Equity Ratio (DER) at the maximum of

2.50 times (3) Debt Service Coverage (DSR) at the minimum

of 100%.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup telah memenuhi seluruh ketentuan dan kewajiban di atas.

As of December 31, 2013 and 2012, the Group has complied with all of the above convenants and requirements.

Utang Kepada Pemasok Due to Suppliers

Utang kepada pemasok terutama merupakan utang kepada Sacmi Hong Kong., atas pembelian mesin dan peralatan milik ANK.

The amounts due to suppliers mainly represent the payable to Sacmi Hong Kong., representing the acquisition cost of machinery and equipment of ANK.

PT Mitsui Capital Leasing Indonesia PT Mitsui Capital Leasing Indonesia

Pada tanggal 1 Agustus 2011, PGK memperoleh fasilitas kredit dari PT Mitsui Capital Leasing Indonesia sebesar Rp208.368.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian 1 buah kendaraan sebesar Rp237.000.000. Pinjaman ini diangsur secara bulanan mulai tanggal 24 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 24 Juli 2013. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 11).

On August 1, 2011, PGK obtained a loan from a credit facility from PT Mitsui Capital Leasing Indonesia amounting to Rp208,368,000 which was used to finance the acquisition of a vehicle amounting to Rp237,000,000. This loan is payable in monthly installments starting from August 24, 2011, until July 24, 2013. The loan is collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 11).

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang dari fasilitas kredit ini sebesar Rp58.803.321.

As of December 31, 2012, the outstanding loan balance drawn from this credit facility amounted to Rp58,803,321.

64

Page 156: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

18. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

PT BII Finance PT BII Finance

Pada tanggal 8 Agustus 2011, PGK memperoleh tambahan fasilitas kredit dari PT BII Finance sebesar Rp133.128.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan sebesar Rp146.050.000. Pinjaman ini diangsur secara bulanan mulai tanggal 8 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 8 Juli 2013. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 11).

On August 8, 2011, PGK obtained additional loan from a credit facility from PT BII Finance amounting to Rp113,128,000 which was used to partly finance the acquisition of a vehicle amounting to Rp146,050,000. This loan was paid in monthly installments starting from August 8, 2011 until July 8, 2013. The loan was collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 11).

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp37.600.875.

As of December 31, 2012, the outstanding loan drawn from the credit facility amounted to Rp37,600,875.

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Grup, mencatat liabilitas imbalan kerja untuk seluruh karyawan tetap yang berhak berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Liabilitas imbalan kerja ini tidak didanai.

The Group provides benefits to its qualified employees based on the provisions of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The benefits are unfunded.

Tabel berikut ini merangkum komponen-

komponen atas beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan total yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas imbalan kerja yang dihitung oleh aktuaris independen (PT Dian Artha Tama) dalam laporannya bertanggal 9 Januari 2014 untuk tahun 2013 dan bertanggal 9 Januari 2013 untuk tahun 2012 untuk Perusahaan, ANK, SKDA dan PGK.

The following tables summarize the components of employee benefits expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income and amounts recognized in the consolidated statement of financial position as employee benefits liability as determined by an independent firm of actuaries (PT Dian Artha Tama) in its reports dated January 9, 2014 for 2013 and dated January 9, 2013 for 2012 for the Company, ANK, SKDA and PGK.

a. Beban imbalan kerja a. Employee benefits expense

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended

December 31,

2013 2012

Biaya jasa kini 4.911.306.137 4.893.358.478 Current service cost Biaya bunga 2.323.722.833 1.554.806.981 Interest cost Kerugian aktuarial 629.674.155 303.216.466 Actuarial loss Biaya jasa lalu 9.766.171 9.766.171 Past service cost

Beban imbalan kerja 7.874.469.296 6.761.148.096 Employee benefits expense

65

Page 157: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

b. Liabilitas imbalan kerja b. Employee benefits liability

31 Desember/December 31,

2013 2012

Present value of defined Nilai kini liabilitas imbalan pasti 39.582.975.097 39.531.294.426 benefits obligation Biaya jasa lalu yang belum diakui (12.230.405) (21.996.576) Unrecognized past service cost Kerugian aktuarial yang belum diakui (9.981.003.161) (16.991.445.079) Unrecognized actuarial losses

Liabilitas imbalan kerja 29.589.741.531 22.517.852.771 Employee benefits liability

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Movements in present value of the defined benefits obligation are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Saldo awal tahun 39.531.294.426 25.913.449.695 Balance at beginning of year Biaya jasa kini 5.076.859.750 4.893.358.478 Current service cost Biaya bunga 2.323.722.833 1.554.806.981 Interest cost Kerugian aktuarial dari liabilitas (6.380.767.763) 8.414.650.050 Actuarial loss on obligation Pembayaran selama tahun berjalan (968.134.149) (1.244.970.778) Payments during the year

Saldo akhir tahun 39.582.975.097 39.531.294.426 Balance at end of year

Rincian nilai kini liabilitas imbalan pasti, pada tanggal 31 Desember 2013 dan periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

The details of the present value of the defined benefits obligation as of December 31, 2013 and as of the end of each of the immediately preceding prior four years are as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2009/ December 31, 2013 December 31, 2012 December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Nilai kini liabilitas Present value of defined imbalan pasti 39.582.975.097 39.531.294.426 25.913.449.695 14.830.097.908 10.332.284.556 benefits obligation Penyesuaian liabilitas Experience adjustment program 7.227.631.383 1.931.562.314 (372.450.419 ) 232.087.674 (573.782.875 ) on liabilities

Perubahan sebesar satu persentase pada tingkat diskonto akan berdampak sebagai berikut:

One percentage point change in the assumed discount rate would have had the following effects:

31 Desember/December 31,

2013 2012

Kenaikan Increase Liabilitas imbalan kerja 29.040.401.974 22.141.900.849 Employee benefit liability Biaya jasa kini 4.352.200.409 4.258.272.059 Current service cost

Penurunan Decrease Liabilitas imbalan kerja 30.160.613.905 23.039.484.432 Employee benefit liability Biaya jasa kini 5.589.924.176 5.674.124.636 Current service cost

Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan

kerja karyawan telah cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003.

Management believes that the employee benefits liability is sufficient in accordance with the requirements of Labor Law No. 13/2003.

66

Page 158: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Asumsi dasar yang digunakan dalam

menentukan liabilitas penyisihan imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

• Tingkat diskonto: 9% per tahun pada tahun

2013 dan 6% per tahun pada tahun 2012 • Discount rate: 9% per annum in 2013 and 6%

per annum in 2012

• Tingkat kematian: menggunakan Commissioners Standard Ordinary (CSO) – 1980

• Mortality rate: using Commissioners Standard Ordinary (CSO) – 1980

• Tingkat kenaikan gaji: 10% per tahun pada tahun 2013 dan 2012

• Usia pensiun: 55 tahun

• Salary increment rate: 10% per annum in 2013 and 2012

• Retirement age: 55 years

20. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 20. NON-CONTROLLING INTERESTS Rincian total ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada kepentingan nonpengendali Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:

The details of total equity attributable to non-controlling interests of consolidated Subsidiaries are as follows:

31 Desember/December 31,

2013 2012

PT Primagraha Keramindo 10.318.763.825 8.536.708.311 PT Primagraha Keramindo PT Sinar Karya Duta Abadi 354.342.551 264.621.517 PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Nuansakeramik 315.762.547 287.268.295 PT Arwana Nuansakeramik PT Arwana Anugerah Keramik 79.569.920 47.364.299 PT Arwana Anugerah Keramik

Total ekuitas yang dapat di atribusikan Total equity attributable to kepada kepentingan nonpengendali non-controlling interests Entitas Anak yang dikonsolidasikan 11.068.438.843 9.135.962.422 of consolidated Subsidiaries

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp2.534.376.421 pada tahun 2013 (2012: Rp2.222.031.523).

Total net earnings attributable to non-controlling interests of consolidated Subsidiaries amounted to Rp2,534,376,421 in 2013 (2012: Rp2,222,031,523).

ANK, SKDA dan PGK telah membayar dividen kas kepada kepentingan nonpengendali sejumlah Rp629.400.000 pada tahun 2013 (2012: Rp389.300.000).

ANK, SKDA and PGK paid cash dividends to non-controlling interests totaling Rp629,400,000 in 2013 (2012: Rp389,300,000).

67

Page 159: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

21. MODAL SAHAM

Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sesuai dengan pencatatan PT Adimitra Transferindo, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:

21. CAPITAL STOCK

Based on the records maintained by the shares registrar, PT Adimitra Transferindo, the composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:

31 Desember 2013/December 31, 2013

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of kepemilikan/ shares issued Percentage Total/ Pemegang saham and fully paid of ownership Amount Stockholders

Credit Suisse AG Singapore Credit Suisse AG Singapore Trust Account Client Monotena 1.244.000.000 16,94% 15.550.000.000 Trust Account Client Monotena UBS AG, Singapura - Non-Treaty UBS AG, Singapore - Non-Treaty Omnibus Account - 2091144090 898.782.000 12,24 11.234.775.000 Omnibus Account - 2091144090 PT Suprakreasi Eradinamika 1.022.100.000 13,92 12.776.250.000 PT Suprakreasi Eradinamika Credit Suisse AG SG BR S.A Credit Suisse AG BR S.A Manotena Universal Manotena Universal SA-2023904192 540.000.000 7,36 6.750.000.000 SA-2023904192 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang Public (each below 5% dari 5%) 3.636.548.976 49,54 45.456.862.200 ownership)

Total 7.341.430.976 100% 91.767.887.200 Total

31 Desember 2012/December 31, 2012

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of kepemilikan/ shares issued Percentage Total/ Pemegang saham and fully paid of ownership Amount Stockholders

Credit Suisse AG Singapore Credit Suisse AG Singapore Trust Account Client Monotena 457.500.000 24,93% 22.875.000.000 Trust Account Client Monotena UBS AG, Singapura - Non-Treaty UBS AG, Singapore - Non-Treaty Omnibus Account - 2091144090 220.000.000 11,99 11.000.000.000 Omnibus Account - 2091144090 PT Suprakreasi Eradinamika 255.000.000 13,89 12.750.000.000 PT Suprakreasi Eradinamika HSBC - Fund Services Clients HSBC - Fund Services Clients A/C 500 243.999.880 13,29 12.199.994.000 A/C 500 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang Public (each below 5% dari 5%) 658.857.864 35,90 32.942.893.200 ownership)

Total 1.835.357.744 100,00% 91.767.887.200 Total

68

Page 160: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

21. MODAL SAHAM (lanjutan) 21. CAPITAL STOCK (continued) Pada tanggal 28 Maret 2013, Perusahaan

melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1 (lama):4 (baru), mengubah modal dasar dari 3.000.000.000 lembar saham menjadi 12.000.000.000 lembar saham serta nilai nominal per saham dari Rp50 per saham menjadi Rp12,5 per saham. Perubahan ini diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 225 tanggal 28 Maret 2013. Perdagangan saham dengan nilai nominal baru tersebut di Bursa Efek Indonesia dilakukan mulai tanggal 8 Juli 2013.

As of March 28, 2013, the Company executed a 4-for-1 stock split, changing the authorized share capital from 3,000,000,000 shares to become 12,000,000,000 shares and the par value per share from Rp50 to Rp12.5 per share. These changes were notarized under deed No. 225 dated March 28, 2013 of Misahardi Wilamarta, S.H. Trading of shares with the new par value per share in the Indonesia Stock Exchange started on July 8, 2013.

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO Akun ini terdiri dari:

22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET This account consists of:

Agio saham dari penawaran umum Additional paid-in capital perdana pada tahun 2001 2.500.000.000 from the initial public offering in 2001 Additional paid-in capital Agio saham dari penerbitan dividen from the issuance of stock dividend saham pada tahun 2006 2.173.449.960 in 2006

4.673.449.960

Biaya emisi efek dari: Shares issuance costs on: Penawaran umum perdana pada tahun 2001 1.924.936.285 Initial public offering in 2001 Penawaran umum terbatas pada tahun 2002 2.346.528.180 Rights issue in 2002

Total biaya emisi 4.271.464.465 Total shares issuance costs

Neto , pada tanggal 31 December 2012 401.985.495 Net, as of December 31, 2012 Penerapan PSAK 38 (Revisi 2012) (169.803.318) Adoption of PSAK 38 (Revised 2012)

Neto , pada tanggal 31 December 2013 232.182.177 Net, as of December 31, 2013

Efektif 1 Januari 2013, Grup menerapkan PSAK 38 (Revisi 2012) yang mengatur pengklasifikasian kembali akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” kedalam akun “Tambahan Modal Disetor - Neto”.

Effective January 1, 2013, the Group adopted PSAK 38 (Revised 2012) which required the reclassification of the balance of the account “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” to “Additional Paid-in Capital - Net”.

Dalam Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 126 tanggal 28 April 2006, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen saham sebanyak 12.074.722 lembar saham dengan nilai sebesar Rp3.380.922.166 atau Rp280 per lembar sahamnya. Selisih antara nilai pasar dan nilai nominal sebesar Rp2.173.449.960 dikreditkan pada akun “Tambahan Modal Disetor - Neto”.

In the stockholders’ extraordinary meeting the minutes of which are covered by notarial deed No. 126 dated April 28, 2006 of notary Misahardi Wilamarta, S.H., the stockholders approved the declaration of 12,074,722 shares as stock dividend, which shares have a total market value of Rp3,380,922,166 or Rp280 per share. The difference between the market price and par value amounting to Rp2,173,449,960 was credited to “Additional Paid-in Capital - Net”.

69

Page 161: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO (lanjutan)

22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET (continued)

Pada tanggal 27 Desember 2002, Perusahaan membeli 44.731.792 saham PT Sinar Karya Duta Abadi (SKDA), yang merupakan 60,47% dari saham yang dikeluarkan oleh SKDA, dari PT Suprakreasi Eradinamika (SKED) dan PT Agung Abadi Mandiri Sejati (AAMS), pihak-pihak berelasi, masing-masing sebesar Rp11.157.948.000 dan Rp11.207.948.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp2.240.781.216 antara harga pengalihan dengan nilai buku SKDA dikreditkan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

On December 27, 2002, the Company acquired 44,731,792 shares of PT Sinar Karya Duta Abadi (SKDA) representing 60.47% of the outstanding shares of SKDA, from PT Suprakreasi Eradinamika (SKED) and PT Agung Abadi Mandiri Sejati (AAMS), related parties, for Rp11,157,948,000 and Rp11,207,948,000, respectively, or Rp500 per share. The difference amounting to Rp2,240,781,216 between the transfer price and book value of SKDA was credited to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.

Pada bulan Agustus 2001, Perusahaan

melakukan peningkatan kepemilikan pada SKDA dari 18,08% menjadi 39,42% dengan harga perolehan sebesar Rp14.584.104.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp290.441.008 antara harga perolehan dengan nilai buku SKDA dibebankan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

In August 2001, the Company increased its ownership in SKDA from 18.08% to 39.42%, through the purchase of shares at a price of Rp14,584,104,000 or Rp500 per share. The difference amounting to Rp290,441,008 between the purchase price and the book value of SKDA was charged to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.

Pada tanggal 6 Desember 2001, Perusahaan membeli 540.000 saham ANK yang merupakan 0,90% dari saham yang dikeluarkan oleh ANK, dari SKED, pihak berelasi, dengan harga pengalihan sebesar Rp270.000.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp5.973.293 antara harga pengalihan dengan nilai buku ANK dikreditkan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

On December 6, 2001, the Company acquired 540,000 shares of ANK representing 0.90% of the outstanding shares of ANK, from SKED, a related party, at a transfer price of Rp270,000,000 or Rp500 per share. The difference amounting to Rp5,973,293 between the transfer price and the book value of ANK was credited to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.

Pada bulan April 2001, Perusahaan membeli

15.000 saham PGK yang merupakan 60,00% dari saham yang dikeluarkan oleh PGK, dari PT Primatama Arthamakmur, pihak berelasi, dengan harga pengalihan sebesar Rp1.500.000.000 atau Rp100.000 setiap saham. Selisih sebesar Rp891.677.366 antara harga pengalihan dengan nilai buku PGK dikreditkan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

In April 2001, the Company acquired 15,000 shares of PGK representing 60.00% of the outstanding shares of PGK, from PT Primatama Arthamakmur, a related party, at the transfer price of Rp1,500,000,000 or Rp100,000 per share. The difference amounting to Rp891,677,366 between the transfer price and the book value of PGK was credited to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.

Pada bulan Desember 2000, Perusahaan membeli 34.100.000 saham ANK, yang merupakan 56,83% dari saham yang dikeluarkan oleh ANK, dari AAMS dan SKED, pihak-pihak berelasi, masing-masing sejumlah 24.190.000 dan 9.910.000 saham dengan harga pengalihan sebesar Rp17.050.000.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp3.017.794.185 antara pengalihan dengan nilai buku ANK dibebankan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

In December 2000, the Company acquired 34,100,000 shares of ANK, representing 56.83% of the outstanding shares of ANK, from AAMS and SKED, related parties, consisting of 24,190,000 shares and 9,910,000 shares, respectively, at the transfer price of Rp17,050,000,000 or Rp500 per share. The difference amounting to Rp3,017,794,185 between the transfer price and book value of ANK was charged to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.

70

Page 162: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO (lanjutan)

22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo neto akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp169.803.318 seperti dijelaskan di atas di gabung kedalam akun “Tambahan Modal Disetor - neto pada tanggal 1 Januari 2013.

The net balance amounting to Rp169,803,318 as of December 31, 2012 of the “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” account as described above was closed to the “Additional Paid-in Capital - Net” account on January 1, 2013.

23. DIVIDEN KAS

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 28 Maret 2013, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp40 per saham atau sebesar Rp73.414.309.760. Perusahaan telah membayar dividen kas tersebut pada bulan Juni 2013.

23. CASH DIVIDEND In the stockholders’ annual general meeting held on March 28, 2013, the stockholders approved the payment of cash dividend of Rp40 per share or totaling Rp73,414,309,760. The Company paid the cash dividend in June 2013.

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 20 April 2012, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp20 per saham atau sebesar Rp36.707.154.880. Perusahaan telah membayar dividen kas tersebut pada bulan Juli 2012.

In the stockholders’ annual general meeting held on April 20, 2012, the stockholders approved the payment of cash dividend of Rp20 per share or totaling Rp36,707,154,880. The Company paid the cash dividend in July 2012.

24. PENJUALAN NETO Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:

24. NET SALES The details of net sales are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Penjualan Sales Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) 1.289.340.769.927 1.015.695.581.870 Related parties (Note 29)

Pihak ketiga 136.304.851.576 104.232.995.951 Third parties

Total penjualan kotor 1.425.645.621.503 1.119.928.577.821 Total gross sales

Potongan dan retur penjualan (8.005.392.173) (6.264.974.610) Sales returns and discounts

Penjualan neto 1.417.640.229.330 1.113.663.603.211 Net sales

Total penjualan kepada PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, pihak berelasi, sebesar Rp1.095.149.309.956 dan Rp867.548.144.500 merupakan 77,25% dan 77,90% dari jumlah penjualan neto konsolidasi, masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 (Catatan 29). Selain pelanggan di atas, tidak terdapat lagi penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasi pada tahun 2013 dan 2012.

Sales to PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, a related party, amounted to Rp1,095,149,309,956 and Rp867,548,144,500 representing 77.25% and 77.90% of the consolidated net sales in 2013 and 2012, respectively (Note 29). Except for the above customer, no sales to an individual customer exceeded 10% of the consolidated net sales in 2013 and 2012.

71

Page 163: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

25. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Bahan baku yang digunakan 306.522.117.047 271.479.575.790 Raw materials used Upah buruh langsung 27.319.869.246 21.177.020.147 Direct labor Beban pabrikasi 572.100.404.509 462.549.575.962 Manufacturing overhead

Total beban produksi 905.942.390.802 755.206.171.899 Total production cost

Persediaan barang dalam proses Work in process Awal tahun 3.571.602.014 2.192.093.488 At beginning of year

Akhir tahun (3.696.651.976) (3.571.602.014) At end of year

Beban pokok produksi 905.817.340.840 753.826.663.373 Cost of goods manufactured

Persediaan barang jadi Finished goods Awal tahun 20.100.763.161 2.209.177.551 At beginning of year Akhir tahun (10.478.072.764) (20.100.763.161) At end of year

Beban pokok penjualan 915.440.031.237 735.935.077.763 Cost of goods sold

Pada tahun 2013 dan 2012, tidak ada pembelian dari masing-masing pemasok yang melebihi 10% dari penjualan neto.

In 2013 and 2012, no purchases from any individual suppliers exceeded 10% of net sales.

26. BEBAN PENJUALAN DAN BEBAN UMUM

DAN ADMINISTRASI Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:

26. SELLING AND GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

The details of operating expenses are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended

December 31,

2013 2012

Beban penjualan Selling expenses Pengangkutan dan pengiriman 103.802.337.743 96.931.098.238 Transportation and loading Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 6.504.361.126 5.472.145.125 Salaries, wages and employee benefits Promosi dan iklan 1.651.107.022 2.784.486.176 Promotion and advertising Transportasi 893.841.896 504.325.288 Transportation Penyusutan aset tetap (Catatan 11) 518.436.296 385.668.843 Depreciation of fixed assets (Note 11) Perlengkapan kantor 486.971.843 266.202.108 Office supplies Sumbangan dan representasi 432.331.294 323.117.588 Donations and representation Lain-lain 1.605.060.489 4.092.421.346 Others

Total 115.894.447.709 110.759.464.712 Total

72

Page 164: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

26. BEBAN PENJUALAN DAN BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan)

26. SELLING AND GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended

December 31,

2013 2012

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 19.033.829.844 19.653.895.746 Salaries, wages and employee benefits Perlengkapan kantor 8.440.678.925 1.678.348.066 Office supplies Sumbangan dan representasi 3.501.569.651 803.580.754 Donations and representation Jasa profesional 2.258.448.092 6.733.635.878 Professional fees Perjalanan dinas dan transportasi 2.156.336.830 1.806.200.621 Travelling and transportation Telekomunikasi 1.988.430.886 273.192.264 Communication Penyusutan aset tetap (Catatan 11) 1.527.230.116 1.563.995.713 Depreciation of fixed assets (Note 11) Listrik dan air 366.080.665 367.725.440 Electricity and water Asuransi 188.174.815 351.996.111 Insurance Pemeliharaan dan perbaikan 96.581.326 136.901.350 Repairs and maintenance Lain-lain 2.386.461.281 4.694.741.249 Others

Total 41.943.822.431 38.064.213.192 Total

Total beban usaha 157.838.270.140 148.823.677.904 Total operating expenses

27. BEBAN LAIN-LAIN - BEBAN KEUANGAN

Akun ini terdiri dari:

27. OTHER EXPENSES - FINANCE COSTS This account consists of:

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Beban bunga Interest expense Utang bank 4.843.977.043 11.770.066.550 Bank loans Utang pembiayaan konsumen 1.339.212.920 25.206.130 Consumer financing payable Beban administrasi bank 1.134.289.201 1.456.053.876 Bank administration charges Total beban lain-lain - Total other expenses - beban keuangan 7.317.479.164 13.251.326.556 finance costs

28. LABA BERSIH PER SAHAM Laba bersih per saham dihitung dengan

membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dengan rata-rata tertimbang total saham yang beredar pada tahun bersangkutan.

28. EARNINGS PER SHARE The amount of the earnings per share is calculated

by dividing profit for the year attributable to the owners of the Parent Entity by the weighted-average number of shares outstanding during the year.

73

Page 165: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

28. LABA BERSIH PER SAHAM (lanjutan) 28. EARNINGS PER SHARE (continued)

Pada tanggal 28 Maret 2013 Perusahaan melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1 (lama) : 4 (baru), mengubah nominal per saham dari Rp50 menjadi Rp12,5 per saham. Perdagangan saham dengan nilai nominal baru tersebut di Bursa Efek Indonesia dilakukan mulai tanggal 8 Juli 2013. Dengan adanya pemecahan saham tesebut, laba bersih per saham Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dihitung kembali berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar setelah pemecahan saham sebagai berikut:

On March 28, 2013, the Company executed a 4-for-1 stock split, changing the par value per share from Rp50 to Rp12.5 per share. Trading of shares with the new par value per share in the Indonesia Stock Exchange started on July, 8 2013. With this stock split, the Group’s earnings per share for the year ended December 31, 2012 is recalculated using the weighted-average number of shares after the stock split, as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012/Year ended December 31, 2012

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Profit for the year attributable to Entitas Induk 156.462.317.607 owners of the Parent Entity Total rata-rata tertimbang saham Weighted-average number of shares setelah pemecahan saham 7.341.430.976 after stock split Laba bersih per saham 21 Earnings per share

29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

29. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan

transaksi penjualan kepada pihak-pihak berelasi, yang dikategorikan sebagai pihak-pihak berelasi lainnya, dengan rincian sebagai berikut:

The Group, in its regular conduct of business, engaged in sales transactions with related parties, which categorized as other related parties, the details of which follow:

Tahun yang berakhir pada tanggal Persentase dari total penjualan 31 Desember/Year ended neto konsolidasi/Percentage December 31, to consolidated net sales

2013 2012 2013 2012

Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties PT Catur Sentosa Adiprana Tbk 1.095.149.309.956 867.548.144.500 77,25% 77,90% PT Catur Sentosa Adiprana Tbk PT Catur Hasil Sentosa 60.469.549.652 49.912.494.965 4,27 4,48 PT Catur Hasil Sentosa PT Catur Logamindo Sentosa 60.511.835.241 49.769.717.035 4,27 4,47 PT Catur Logamindo Sentosa PT Caturadiluhur Sentosa 65.855.936.622 43.493.663.741 4,65 3,91 PT Caturadiluhur Sentosa PT Catur Mitra Sejati Sentosa 7.354.138.456 4.971.561.629 0,52 0,45 PT Catur Mitra Sejati Sentosa

Total penjualan 1.289.340.769.927 1.015.695.581.870 90,96% 91,21% Total sales

Piutang usaha dari transaksi penjualan kepada

pihak-pihak berelasi tersebut sebesar Rp288.363.137.413 pada tahun 2013 (2012: Rp207.199.884.195), yang pada tanggal 31 Desember 2013 mencerminkan 25,40% (2012: 22,10%) dari total aset konsolidasian, disajikan sebagai “Piutang Usaha” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 6).

The related trade receivables arising from the sales transactions with related parties amounting to Rp288,363,137,413 in 2013 (2012: Rp207,199,884,195), which represent 25.40% in 2013 (2012: 22.10%) of the consolidated total assets are presented under “Trade Receivables” in the consolidated statement of financial position (Note 6).

74

Page 166: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

29. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Transaksi penjualan kepada pihak-pihak berelasi dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat yang disepakati bersama dengan pihak-pihak berelasi, yang juga diberlakukan bila transaksi dilakukan dengan pihak ketiga.

Sales to related parties were made under terms and conditions agreed with the related parties, similar to those granted to third parties.

Pihak-pihak berelasi yang disebut di atas dikendalikan oleh personil manajemen kunci yang sama dengan PGK.

The above-mentioned related parties are controlled by the same key management personnel with PGK.

30. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 30. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat yang mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Grup.

The following table sets out the carrying values, which approximate the fair values, of the Group’s financial assets and liabilities.

31 Desember/December 31,

2013 2012

Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas 32.139.868.157 45.047.439.149 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek - 5.000.000.000 Short-term investment Piutang usaha 305.097.050.002 219.004.380.127 Trade receivables Piutang lain-lain 1.283.829.152 602.828.173 Other receivables

Total 338.520.747.311 269.654.647.449 Total

Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Aset tidak lancar lain-lain - uang jaminan 542.492.280 432.992.280 Other non-current assets - security deposits

Total 339.063.239.591 270.087.639.729 Total Liabilitas Keuangan Lancar Current Financial Liabilities Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar Liabilities at fair value atau biaya perolehan yang diamortisasi or amortized cost Utang jangka pendek Short-term debts Utang bank 6.564.788.640 423.588.015 Bank loans Utang pembiayaan konsumen 94.270.114 202.205.254 Consumer financing payable Utang usaha kepada pihak ketiga 142.434.670.278 107.884.327.257 Trade payables to third parties Utang lain-lain 2.262.581.567 418.825.612 Other payables Beban akrual 89.854.392.638 67.373.288.930 Accrued expenses Utang jangka panjang yang Current maturities of jatuh tempo dalam satu tahun long-term debts Utang bank 12.259.826.898 34.585.070.000 Bank loans Utang kepada pemasok 14.517.705.216 36.410.041.522 Due to suppliers Utang pembiayaan konsumen - 96.404.196 Consumer financing payable

Total 267.988.235.351 247.393.750.786 Total

Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Liabilities Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Liabilities at fair value Utang jangka panjang setelah dikurangi or amortized cost Bagian yang jatuh tempo dalam satu Long-term debts - tahun net of current maturities Utang bank 25.384.615.384 32.355.684.044 Bank loans

Total 293.372.850.735 279.749.434.830 Total

75

Page 167: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

30. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 30. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan dan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties), bukanlah dalam penjualan yang dipaksakan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi. Untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan, Grup menggunakan hierarki seperti yang dijelaskan di bawah ini. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:

The fair values of the financial assets and liabilities are defined and presented at the amount at which the instruments could be exchanged in a current transaction between willing parties, other than in a forced sale or liquidation. The Group determines the fair value of its financial instruments using the hierarchy as described below. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:

a. Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek a. Short-term financial assets and liabilities Instrumen keuangan jangka pendek dengan

jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, utang jangka pendek, utang usaha kepada pihak ketiga, utang lain-lain, beban akrual dan utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less (cash and cash equivalents, short-term investment, trade receivables, other receivables, short-term bank loans, trade payables to third parties, other payables, accrued expenses and current maturities of long-term debts) approximate their carrying amounts due to their short-term nature.

b. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang b. Long-term financial assets and liabilities Instrumen keuangan jangka panjang terdiri

dari aset tidak lancar lain-lain - uang jaminan dan utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Nilai wajar dari aset tidak lancar lain-lain tidak dapat diukur dengan handal karena tidak adanya jangka waktu realisasi yang jelas, sehingga metode penilaian tidak praktis untuk dilakukan, sedangkan nilai wajar dari utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun diukur dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.

Long-term financial instruments consist of other non-current assets - security deposits and long-term debts - net of current maturities. The fair value of the other non-current assets can not be measured reliably since they have no fixed realization period; therefore, valuation method is not practicable to be done, while the fair value of long-term debts - net of current maturities is measured by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.

76

Page 168: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

30. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 30. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: • Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada

harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis.

• Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

• Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

The Group uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments: • Level 1: Fair values measured based on

quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.

• Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly.

• Level 3: Fair values measured based on valuation techniques for which inputs which have a significant effect on the recorded fair values are not based on observable market data.

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES

Liabilitas keuangan utama Grup terdiri dari utang bank dan utang usaha. Tujuan utama dari liabilitas keuangan adalah untuk meningkatkan permodalan dalam menunjang operasi dan investasi Grup. Grup memiliki beberapa jenis aset keuangan, seperti kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lain-lain yang timbul langsung dari kegiatan usahanya.

The Group’s principal financial liabilities consist of bank loans and trade payables. The main purpose of the financial liabilities is to raise financing for the Group’s operations and investments. The Group has various financial assets such as cash and cash equivalents, short-term investment, trade receivables, other receivables and other non-current assets, which arise directly from its operations.

Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga komoditas. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk, liquidity risk, and commodity price risk. The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

i. Manajemen Risiko i. Risk management

Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga Grup terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Grup kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.

The Group’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk.

77

Page 169: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

i. Manajemen Risiko (lanjutan) i. Risk management (continued)

Untuk modal kerja dan pinjaman investasi, Grup berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara selalu melakukan pengawasan terhadap tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.

For working capital and investment loans, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by continuously monitoring the interest rates in the market.

Risiko mata uang asing Foreign currency risk

Mata uang pelaporan Grup adalah rupiah. Grup dapat menghadapi risiko mata uang asing karena biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat, euro Eropa, dolar Singapura dan yen Jepang. Apabila pembelian Grup di dalam mata uang selain rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantitas/jumlah dan/atau pemilihan waktu, Grup harus menghadapi risiko mata uang asing.

The Group’s reporting currency is the rupiah. The Group faces foreign currency risk as the costs of certain key purchases are denominated in foreign currencies, such as U.S. dollar, European euro, Singapore dollar and Japanese yen. To the extent that the purchases of the Group are denominated in currencies other than the rupiah, and are not evenly matched in terms of quantity/volume and/or timing, the Group has exposure to foreign currency risk.

Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing.

The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure.

Setara dengan Rupiah/ Equivalent in Rupiah 18 Februari 2014 (Tanggal Laporan Auditor)/ February 18, 2014 Mata Uang Asing/ 31 Desember 2013/ (Auditors' Report Foreign Currency December 31, 2013 Date)

Aset Assets Kas dan setara kas US$ 143.353 1.747.326.045 1.695.292.578 Cash and cash equvalents Euro 7.162 120.468.089 116.067.372

Total aset 1.867.794.134 1.811.359.950 Total assets

Liabilitas Liabilities Utang usaha kepada Trade payables to pihak ketiga US$ 5.909.627 72.032.444.442 69.887.248.902 third parties Euro 283.617 4.773.287.163 4.596.297.102 SIN$ 82.542 794.716.389 773.913.792 JPY 845.568 98.228.568 98.085.888 Beban akrual US$ 2.119.946 25.840.021.794 25.070.481.396 Accrued expenses Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam Current maturities of satu tahun - utang long-term debts - due kepada pemasok Euro 840.150 14.132.532.816 13.615.769.153 to suppliers

Total liabilitas 117.671.231.172 114.041.796.233 Total liabilities

Liabilitas neto 115.803.437.038 112.230.436.283 Net liabilities

78

Page 170: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

i. Manajemen Risiko (lanjutan) i. Risk management (continued)

Risiko mata uang asing (lanjutan) Foreign currency risk (continued)

Sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini, nilai mata uang rupiah telah mengalami perubahan berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:

The rupiah currency has changed in value based on the middle rates of exchange published by Bank Indonesia as shown below:

31 Desember/ 18 Februari/ December 31, February 18, Mata Uang Asing 2013 2014 Foreign Currency

Euro (Euro1) 16.830 16.206 Euro (Euro1) Yen Jepang (JP¥100) 116 116 Japanese yen (JP¥100) Dolar A.S. (US$1) 12.189 11.826 U.S. dollar (US$1) Dolar Singapura (SIN$) 9.628 9.376 Singapore dollar (SIN$)

Jika aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 disajikan dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 18 Februari 2014, maka liabilitas neto dalam mata uang asing, sebagaimana yang disajikan di atas, akan turun sekitar Rp3,6 miliar.

Had the assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2013 been reflected using the above middle rates of exchange as of February 18, 2014, the net foreign currency-denominated liabilities, as presented above, would have decreased by approximately Rp3.6 billion.

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan penempatan deposito di bank. Untuk meringankan risiko ini, Grup ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers and deposits being placed in banks. To mitigate this risk, the Group has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Grup akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Grup, penyisihan khusus mungkin dibuat jika utang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan jika terjadi keterlambatan dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Group contacts the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group proceeds to commence legal proceedings. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Group ceases the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default.

79

Page 171: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

i. Manajemen Risiko (lanjutan) i. Risk management (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Untuk mengurangi risiko gagal bayar bank atas penempatan deposito Grup, Grup memiliki kebijakan hanya akan menempatkan deposito pada bank-bank yang memiliki reputasi yang baik.

To mitigate the default risk of banks on the Group’s deposits, the Group has policies to place its deposits only in banks with good reputation.

Eksposur atas risiko kredit mempengaruhi aset keuangan berikut ini:

The exposure to credit risk affects the following financial assets:

Bruto/Gross (*)

Pinjaman yang diberikan dan piutang: Loans and receivables: Kas dan setara kas 32.139.868.157 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables Pihak-pihak berelasi 288.363.137.413 Related parties Pihak ketiga 16.733.912.589 Third parties Piutang lain-lain 1.283.829.152 Other receivables Aset tidak lancar lain-lain - uang jaminan 542.492.280 Other non-current assets - security deposits

Total 339.063.239.591 Total

(*) Grup tidak memiliki jaminan apapun ataupun perjanjian saling hapus dengan pelanggan mereka, termasuk akun-akun bank.

(*) The Group does not hold any collateral nor has any offsetting arrangement with its customers, including on bank accounts.

Risiko likuiditas Liquidity risk

Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui total fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.

The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Grup secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus menjaga kestabilan hari utang dan hari piutangnya.

The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously maintains its payables and receivables days’ stability.

80

Page 172: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

i. Manajemen Risiko (lanjutan) i. Risk management (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan:

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on original contractual undiscounted amounts to be paid:

Nilai tercatat Biaya transaksi pada tanggal/ Kurang dari/ Lebih dari/ atas utang/ Carrying value Below Over Debt issuance as of 31 Desember/ 1 tahun/year 1-5 tahun/years 2-3 tahun/years 3-5 tahun/years 5 tahun/years cost December 2012

Utang jangka pendek/Short-term debts Utang bank/Bank loans 6.564.788.640 - - - - - 6.564.788.640 Utang pembiayaan konsumen/ Consumer financing payable 94.270.114 - - - - - 94.270.114 Utang usaha kepada pihak ketiga/Trade payables to third parties 142.434.670.278 - - - - - 142.434.670.278 Utang lain-lain/Other payables 2.262.581.567 - - - - - 2.262.581.567 Beban akrual/Accrued expenses 89.854.392.638 - - - - - 89.854.392.638 Utang jangka panjang/Long-term debts Utang bank/Bank loans 12.259.826.898 25.384.615.384 - - - - 37.644.442.282 Utang kepada pemasok/Due to suppliers 14.517.705.216 - - - - - 14.517.705.216

Total/Total 267.988.235.351 25.384.615.384 - - - - 293.372.850.735

Risiko harga komoditas

Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Grup terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku utama seperti bahan baku keramik “body” dan “glaze”. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.

Kebijakan Grup untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat persediaan bahan baku keramik “body” dan “glaze” secara optimal untuk meyakinkan produksi yang berkelanjutan. Selain itu, Grup juga mengurangi risiko ini dengan selalu melakukan pembandingan harga dari beberapa pemasok untuk mendapatkan barang dengan harga yang paling menguntungkan.

Commodity price risk

The Group’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of the major raw materials, such as tiles body and glaze. The prices of these raw materials are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.

The Group’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining the optimum inventory level of tiles body and glaze to ensure continuous production. In addition, the Group may seek to mitigate its risks by doing price comparison from several suppliers to get the most favorable price.

81

Page 173: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

ii. Manajemen modal ii. Capital management

Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat, dan maksimalisasi nilai pemegang saham.

Beberapa instrumen utang bank yang dimiliki oleh Grup mensyaratkan rasio keuangan atas rasio leverage maksimum. Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak kreditur bank.

Selain itu, Grup juga dipersyaratkan oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas yang berlaku efektif sejak tanggal 16 Agustus, 2007 untuk mengalokasikan dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh. Pada tanggal 31 Desember 2013, persyaratan ini belum dipenuhi oleh Grup. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Grup dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya. Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang. Tujuan Grup adalah mempertahankan rasio ekuitas terhadap utang sebesar maksimum 2,50 pada tanggal 31 Desember 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2013, akun-akun Grup yang membentuk rasio ekuitas terhadap utang adalah sebagai berikut:

The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholder value. Some of the Group’s debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. In addition, the Group has complied with all capital requirements by bank creditors.

The Group is also required by the Corporation Law which was effective on August 16, 2007, to allocate and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. As of December 31, 2013, this requirement was not yet fulfilled by the Group. This externally imposed capital requirement will be considered by the Group in the next Stockholders’ Annual General Meeting.

Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-to-equity ratio. The Group’s objective is to maintain its debt-to-equity ratio at a maximum of 2.50 as of December 31, 2013.

As of December 31, 2013, the Group’s debt-to-equity ratio accounts are as follows:

Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar Liabilities at fair value atau biaya perolehan yang diamortisasi or amortized cost Utang jangka pendek: Short-term debts: Utang bank 6.564.788.640 Bank loans Utang pembiayaan konsumen 94.270.114 Consumer financing payable Utang jangka panjang yang Current maturities of jatuh tempo dalam satu tahun long-term debts Utang bank 12.259.826.898 Bank loans Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts - net of tempo dalam satu tahun current maturities Utang bank 25.384.615.384 Bank loans

Total Liabilitas 44.303.501.036 Total Liabilities Total Ekuitas 768.489.883.529 Total Equity Rasio utang terhadap ekuitas 0,06 Debt-to-equity ratio

82

Page 174: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

32. INFORMASI SEGMEN Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Grup menggunakan segmen usaha dan segmen geografis.

32. SEGMENT INFORMATION Based on the financial information used by the management in evaluating segment performance and determination of resource allocation, the Group determined its business segment and geographical segment.

Segmen usaha industri keramik dan distribusi keramik dikelola oleh badan hukum yang terpisah. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

The manufacture of ceramic tiles and the distribution thereof are managed by separate entities. All inter-segment transactions have been eliminated.

Informasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:

Information based on business segment follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/Year ended December 31, 2013

Industri/ Distribusi/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Manufacturing Distribution Elimination Consolidated

Penjualan Neto Net Sales Penjualan ekstern 47.743.381.297 1.369.896.848.033 - 1.417.640.229.330 External sales Penjualan antar segmen 1.369.166.769.543 - (1.369.166.769.543 ) - Inter-segment sales

Total penjualan 1.416.910.150.840 1.369.896.848.033 (1.369.166.769.543 ) 1.417.640.229.330 Total sales

Hasil segmen - laba kotor 485.148.353.219 21.800.263.563 (4.748.418.689) 502.200.198.093 Segment income - gross profit Beban usaha (145.085.457.924) (12.815.812.216) 63.000.000 (157.838.270.140 ) Operating expenses Lain-lain - neto (21.279.697.225) 625.790.922 (2.411.104.909 ) (23.065.011.212 ) Miscellaneous income (expense) - net

Laba usaha 318.783.198.070 9.610.242.269 (7.096.523.598) 321.296.916.741 Income from operations Pendapatan keuangan 2.349.252.895 20.911.987 - 2.370.164.882 Finance income Beban keuangan (6.691.640.658) (625.838.506) - (7.317.479.164 ) Finance costs Beban pajak - neto (77.425.064.682) (2.413.728.566) 1.187.104.672 (78.651.688.576 ) Income tax expense - net

Laba sebelum kepentingan nonpengendali atas Income before non-controlling laba neto Entitas Anak interests in net earnings of yang dikonsolidasikan 237.015.745.625 6.591.587.184 (5.909.418.926) 237.697.913.883 consolidated Subsidiaries Informasi Lainnya Other Information Aset segmen 1.933.610.901.527 325.076.451.939 (1.123.442.551.406) 1.135.244.802.060 Segment assets Liabilitas segmen 458.727.386.210 295.594.269.583 (387.566.737.262 ) 366.754.918.531 Segment liabilities Perolehan aset tetap 165.008.235.811 1.550.837.541 - 166.559.073.352 Acquisitions of fixed assets Beban penyusutan dan Depreciation and amortization amortisasi 58.266.890.248 848.087.429 - 59.114.977.677 expenses

83

Page 175: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 32. SEGMENT INFORMATION (continued)

Informasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Information based on business segment follows: (continued)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012/Year ended December 31, 2012

Industri/ Distribusi/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Manufacturing Distribution Elimination Consolidated

Penjualan Neto Net Sales Penjualan ekstern 42.203.051.974 1.071.460.551.237 - 1.113.663.603.211 External sales Penjualan antar segmen 1.061.733.432.794 - (1.061.733.432.794 ) - Inter-segment sales

Total penjualan 1.103.936.484.768 1.071.460.551.237 (1.061.733.432.794) 1.113.663.603.211 Total sales

Hasil segmen - laba kotor 362.848.865.730 18.484.166.303 (3.604.506.585) 377.728.525.448 Segment income - gross profit Beban usaha (138.953.010.670) (9.870.667.234) - (148.823.677.904 ) Operating expenses

Laba usaha 223.895.855.060 8.613.499.069 (3.604.506.585) 228.904.847.544 Income from operations Lain-lain - neto (4.745.322.235) 206.857.658 67.714.768 (4.470.749.809 ) Miscellaneous income (expense) - net Pendapatan keuangan 1.064.291.164 24.472.407 - 1.088.763.571 Finance income Beban keuangan (12.520.785.566) (730.540.990) - (13.251.326.556 ) Finance costs Beban pajak - neto (52.301.902.264) (2.186.410.002) 901.126.646 (53.587.185.620 ) Income tax expense - net

Laba sebelum kepentingan nonpengendali atas Income before non-controlling laba neto Entitas Anak interests in net earnings of yang dikonsolidasikan 155.392.136.159 5.927.878.142 (2.635.665.171) 158.684.349.130 consolidated Subsidiaries Informasi Lainnya Other Information Aset segmen 1.502.863.517.634 235.653.747.337 (801.157.494.694) 1.135.244.811.015 Segment assets Liabilitas segmen 331.993.679.175 211.263.152.164 (210.705.240.468) 332.551.590.871 Segment liabilities Perolehan aset tetap 89.033.045.137 1.036.301.419 - 90.069.346.556 Acquisitions of fixed assets Beban penyusutan dan Depreciation and amortization amortisasi 52.544.527.074 689.050.728 - 53.233.577.802 expenses Informasi menurut segmen geografis adalah

sebagai berikut: Information based on geographical segment follows:

a. Penjualan segmen (penjualan neto): a. Segment revenue (net sales):

Total Industri/ Distribusi/ Segmen/ Manufacturing Distribution Segment Total

2013 2013 Jawa 20.892.242.996 932.383.065.561 953.275.308.557 Java Luar Jawa 26.851.138.301 437.513.782.472 464.364.920.773 Outside Java

Total penjualan segmen 47.743.381.297 1.369.896.848.033 1.417.640.229.330 Total segment revenue

2012 2012 Jawa 15.585.544.969 685.408.891.978 700.994.436.947 Java Luar Jawa 26.617.507.005 386.051.659.259 412.669.166.264 Outside Java

Total penjualan segmen 42.203.051.974 1.071.460.551.237 1.113.663.603.211 Total segment revenue

84

Page 176: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 32. SEGMENT INFORMATION (continued)

b. Aset segmen: b. Segment assets: Industri/ Distribusi/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Manufacturing Distribution Elimination Consolidated

2013 2013 Jawa Barat 1.240.141.378.693 325.076.451.939 (1.123.445.497.369) 441.772.333.263 West Java Jawa Timur 454.410.997.399 - - 454.410.997.399 East Java Sumatra Selatan 239.061.471.398 - - 239.061.471.398 South Sumatra

Total aset segmen 1.933.613.847.490 325.076.451.939 (1.123.445.497.369) 1.135.244.802.060 Total segment assets

2012 2012 Jawa Barat 1.123.383.882.245 235.352.273.667 (801.157.494.694) 557.578.661.218 West Java Jawa Timur 379.479.635.389 301.473.670 - 379.781.109.059 East Java Sumatra Selatan - - - - South Sumatra

Total aset segmen 1.502.863.517.634 235.653.747.337 (801.157.494.694) 937.359.770.277 Total segment assets

c. Perolehan aset tetap: c. Acquisitions of fixed assets:

Total Industri/ Distribusi/ Segmen/ Manufacturing Distribution Segment Total

2013 2013 Jawa Barat 26.985.561.938 1.550.837.522 28.536.399.460 West Java Jawa Timur 3.788.015.096 - 3.788.015.096 East Java Sumatra Selatan 134.234.658.796 - 134.234.658.796 South Sumatra

Total perolehan Total acquisitions of aset tetap 165.008.235.830 1.550.837.522 166.559.073.352 fixed assets

2012 2012 Jawa Barat 82.018.729.528 1.036.301.419 83.055.030.947 West Java Jawa Timur 7.014.315.609 - 7.014.315.609 East Java Sumatra Selatan - - - South Sumatra

Total perolehan Total acquisitions of aset tetap 89.033.045.137 1.036.301.419 90.069.346.556 fixed assets

33. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING 33. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS

a. Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan dan SKDA menandatanngani perjanjian utang piutang dengan AAK, dimana Perusahaan dan SKDA akan memberikan pinjaman dengan total nilai yang tidak melebihi Rp180.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik AAK di Palembang. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga dan akan jatuh tempo dalam waktu 60 (enam puluh) bulan sejak ditandatangani perjanjian ini sampai dengan 23 Desember 2018.

a. On December 23, 2013, the Company and SKDA entered into a loan agreement with AAK to grant AAK loans totaling Rp180,000,000,000 which will be used to finance the construction of AAK’s factory located in Palembang. The loans are non-interest bearing and will mature in 60 months from the date of the agreement until December 23, 2018.

85

Page 177: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

33. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo piutang Perusahaan dan SKDA serta utang terkait yang dicatat AAK adalah sebesar Rp97.999.125.000, telah dieliminasi di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

As of December 31, 2013, the loans receivable of the Company and SKDA and the corresponding loans payable of AAK amounting to Rp97,999,125,000 were eliminated in the consolidated statement of financial position.

b. Pada tanggal 1 Agustus 2013, PGK dan

AAK menandatangani perjanjian sewa menyewa, dimana PGK akan menyewa ruangan dari AAK, dengan total nilai sewa adalah sebesar Rp20.000.000 untuk dua tahun. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo biaya sewa PGK dan pendapatan sewa AAK sebesar Rp20.000.000, telah dieliminasi di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

b. On August 1, 2013, PGK and AAK entered into a lease agreement, whereby PGK rented office space from AAK, with total rental of Rp20,000,000 covering two years. PGK’s rent expense and AAK’s rent income amounting to Rp20,000,000 in 2013 were eliminated in the consolidated statement of comprehensive income.

c. Pada tanggal 4 Januari 2013, AAK dan ANK

menandatangani perjanjian sewa menyewa, dimana AAK akan menyewa ruangan dari ANK, dengan total nilai sewa adalah sebesar Rp126.000.000 untuk enam tahun. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo biaya sewa AAK dan pendapatan sewa ANK sebesar Rp20.000.000, telah dieliminasi di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

c. On January 4, 2013, AAK and ANK entered into a lease agreement, whereby AAK rented office space from ANK, with total rental of Rp126,000,000 covering six years. AAK’s rent expense and ANK’s rent income amounting to Rp20,000,000 in 2013 were eliminated in the consolidated statement of comprehensive income.

d. Pada tanggal 4 Januari 2013, PGK dan

SKDA menandatangani perjanjian sewa menyewa, dimana PGK akan menyewa ruangan dari SKDA, dengan total nilai sewa adalah sebesar Rp144.000.000 untuk enam tahun. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo biaya sewa PGK dan pendapatan sewa SKDA sebesar Rp23.000.000, telah dieliminasi di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

d. On January 4, 2013, PGK and SKDA entered into a lease agreement, whereby PGK rented office space from SKDA, with total rental of Rp144,000,000 covering six years. PGK’s rent expense and SKDA’s rent income amounting to Rp23,000,000 in 2013 were eliminated in the consolidated statement of comprehensive income.

e. Pada tanggal 1 Januari 2001, Perusahaan,

ANK dan SKDA masing-masing menandatangani perjanjian penunjukan PGK sebagai distributor utama penjualan produk lokal Perusahaan, ANK dan SKDA, yang telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.

e. On January 1, 2001, each of the Company, ANK and SKDA entered into agreements with PGK appointing PGK as the main distributor of the Company’s, ANK’s and SKDA’s products for the domestic market, which agreements have been extended several times, the latest extension of which is until December 31, 2015.

86

Page 178: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

33. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

f. Pada tanggal 13 Desember 2011, PGK

menunjuk PT Catur Sentosa Adiprana Tbk sebagai sub distributor penjualan lokal keramik yang berlaku sejak tanggal 1 Desember 2011 sampai dengan tanggal 1 Desember 2016.

g. Pada tanggal 13 Desember 2011, PGK

menunjuk PT Catur Karda Sentosa sebagai sub distributor penjualan lokal keramik yang berlaku sejak tanggal 15 November 2011 sampai dengan tanggal 15 November 2016.

h. Pada tanggal 13 Desember 2011, PGK

menunjuk PT Caturadiluhur Sentosa sebagai sub distributor penjualan lokal keramik yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 1 Januari 2017.

f. On December 13, 2011, PGK appointed PT Catur Sentosa Adiprana Tbk as sub-distributor of its ceramics for the domestic market for the period from December 1, 2011 until December 1, 2016.

g. On December 13, 2011, PGK appointed

PT Catur Karda Sentosa as sub-distributor of its ceramics for the domestic market for the period from November 15, 2011 until November 15, 2016.

h. On December 13, 2011, PGK appointed

PT Caturadiluhur Sentosa as sub-distributor of its ceramics for the domestic market for the period from January 1, 2011 until January 1, 2017.

34. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI

ARUS KAS 34. NON-CASH ACTIVITIES

Informasi pendukung laporan arus kas

konsolidasian sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

Supplementary information to the consolidated statement of cash flows relating to non-cash activities follows:

2013 2012

Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Non-cash activities: Perolehan aset tetap melalui: Acquisition of fixed assets credited to: Utang kepada pemasok 14.418.560.797 36.047.632.595 Due to supplier Utang pembiayaan konsumen 317.300.000 401.600.000 Consumer financing payable Penggunaan uang muka pembelian Application of advances against the billing aset tetap 8.244.396.216 - for purchase of fixed assets

35. PERISTIWA SETELAH PERIODE

PELAPORAN 35. SUBSEQUENT EVENTS

a. Pada tanggal 22 Januari 2014, PGK

memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp107.800.000 yang digunakan untuk membiayai sebagian pembelian satu buah kendaraan sebesar Rp154.000.000. Pinjaman ini diangsur secara bulanan sampai dengan tanggal 22 Desember 2014. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut.

a. On January 22, 2014, PGK obtained a loan from a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp107,800,000 which was used to partly finance the acquisition of a vehicle amounting to Rp154,000,000. This loan is payable in monthly installments until December 22, 2014. The loan is collateralized by the vehicles acquired from the proceeds of the loan.

87

Page 179: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

35. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

35. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

b. Pada tanggal 24 Januari 2014, SKDA

memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk berupa: (1) Fasilitas kredit lokal, dengan total pagu

kredit sebesar Rp20.000.000.000; (2) Fasilitas omnibus L/C, dengan total

pagu kredit sebesar USD1.500.000; (3) Fasilitas bank garansi dengan total

Rp15.500.000.000 dan USD6.000.000. Seluruh fasilitas bersifat jangka pendek dan akan berakhir pada tanggal 5 November 2014.

b. On January 24, 2014, SKDA obtained some credit facilities from PT Bank Central Asia Tbk, as follows: (1) Local credit facility, with maximum amount

of Rp20,000,000,000; (2) Omnibus L/C facility, with maximum

amount of USD1,500,000; (3) Bank guarantee facility, with maximum

amount of Rp15,500,000,000 and USD6,000,000.

All facilities are available until November 5, 2014.

36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH

DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif sampai dengan 1 Januari 2015:

The following are several accounting standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective until January 1, 2015:

• PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

• PSAK 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK 65.

• PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”

PSAK ini menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.

• PSAK 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements” This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that can be reclassified to profit or loss are to be presented separately from items that will never be reclassified.

• PSAK 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements” This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK 65.

• PSAK 24 (Revised 2013), “Employee

Benefits” This PSAK removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures and requires only simple clarifications and disclosures.

88

Page 180: Arwana Citramulia AR-2013

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

• PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”

PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (Revisi 2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

• PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 (Revisi 2009), PSAK 12 (Revisi 2009) dan PSAK 15 (Revisi 2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.

• PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”

PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.

• PSAK 65, “Consolidated Financial Statements” This PSAK replaces the portion of PSAK 4 (Revised 2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, and establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

• PSAK 67, “Disclosure of Interest in Other

Entities” This PSAK includes all of the disclosures that were previously required under PSAK 4 (Revised 2009), PSAK 12 (Revised 2009) and PSAK 15 (Revised 2009). These disclosures relate to an entity’s interests in other entities.

• PSAK 68, “Fair Value Measurement” This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.

Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Grup.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.

89