115
ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ARAB DI KELURAHAN CONDET BALEKAMBANG, JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Untuk memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosiologi (S.SOS) Oleh: Titin Widarti NIM: 105032201081 JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK (FISIP) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H./2010 M.

ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

  • Upload
    others

  • View
    28

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ARAB

DI KELURAHAN CONDET BALEKAMBANG, JAKARTA TIMUR

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP)

Untuk memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosiologi (S.SOS)

Oleh: Titin Widarti

NIM: 105032201081

JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK (FISIP)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H./2010 M.

Page 2: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

Surat Pernyataan Kesediaan

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini menyatakan bahwa saya :

Nama : Via

Profesi : Mahasiwi UIJ Jakarta

Usia : 24 Tahun

Tanggal Wawancara : 9 Januari 2010

Bersedia untuk diwawancarai dan memberikan keterangan dengan

sebenar-benarnya untuk keperluan pembuatan skripsi dengan judul “Asimilasi

Sosial-Budaya Komunitas Keturunan Arab di Kelurahan Condet

Balekambang, Jakarta Timur.” yang di susun oleh Titin Widarti sebagai

mahasiswi Fakultas FISIP UIN Jakarta.

Wawancara ini berkaitan dengan proses asimilasi Sosial-Budaya

komunitas keturunan Arab yang terjadi di kelurahan Condet Balekambang,

Jakarta Timur.

Adapun data pribadi saya dan hasil wawancara merupakan rahasia dan

semata-mata di berikan hanya untuk keperluan skripsi. Apabila di temukan data

yang masih kurang lengkap saya bersedia untuk di wawancarai kembali.

Dan apabila dalam proses wawancara terdapat ancaman dari berbagai

pihak, maka saya memutuskan untuk tidak meneruskan wawancara ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 9 Januari 2010

Interviewee Interviewer

( Via ) ( Titin )

Page 3: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

Surat Pernyataan Kesediaan

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini menyatakan bahwa saya :

Nama : Salahuddin bin Thohir bin Yahya

Profesi : Mahasiwa UIJ Jakarta

Usia : 25 Tahun

Tanggal Wawancara : 5 Januari 2010

Bersedia untuk diwawancarai dan memberikan keterangan dengan

sebenar-benarnya untuk keperluan pembuatan skripsi dengan judul “Asimilasi

Sosial-Budaya Komunitas Keturunan Arab di Kelurahan Condet

Balekambang, Jakarta Timur.” yang di susun oleh Titin Widarti sebagai

mahasiswi Fakultas FISIP UIN Jakarta.

Wawancara ini berkaitan dengan proses asimilasi Sosial-Budaya

komunitas keturunan Arab yang terjadi di kelurahan Condet Balekambang,

Jakarta Timur.

Adapun data pribadi saya dan hasil wawancara merupakan rahasia dan

semata-mata di berikan hanya untuk keperluan skripsi. Apabila di temukan data

yang masih kurang lengkap saya bersedia untuk di wawancarai kembali.

Dan apabila dalam proses wawancara terdapat ancaman dari berbagai

pihak, maka saya memutuskan untuk tidak meneruskan wawancara ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 5 Januari 2010

Interviewee Interviewer

( Salahuddin ) ( Titin )

Page 4: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

Surat Pernyataan Kesediaan

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini menyatakan bahwa saya :

Nama : Umi Selli

Profesi : Ibu Rumah Tangga

Usia : 40 Tahun

Tanggal Wawancara : 30 Januari 2010

Bersedia untuk diwawancarai dan memberikan keterangan dengan

sebenar-benarnya untuk keperluan pembuatan skripsi dengan judul “Asimilasi

Sosial-Budaya Komunitas Keturunan Arab di Kelurahan Condet

Balekambang, Jakarta Timur.” yang di susun oleh Titin Widarti sebagai

mahasiswi Fakultas FISIP UIN Jakarta.

Wawancara ini berkaitan dengan proses asimilasi Sosial-Budaya

komunitas keturunan Arab yang terjadi di kelurahan Condet Balekambang,

Jakarta Timur.

Adapun data pribadi saya dan hasil wawancara merupakan rahasia dan

semata-mata di berikan hanya untuk keperluan skripsi. Apabila di temukan data

yang masih kurang lengkap saya bersedia untuk di wawancarai kembali.

Dan apabila dalam proses wawancara terdapat ancaman dari berbagai

pihak, maka saya memutuskan untuk tidak meneruskan wawancara ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 30 Januari 2010

Interviewee Interviewer

( Umi Seli ) ( Titin )

Page 5: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

Surat Pernyataan Kesediaan

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini menyatakan bahwa saya :

Nama : Bulan Indah

Profesi : Ibu Rumah Tangga

Usia : 27 Tahun

Tanggal Wawancara : 26 Januari 2010

Bersedia untuk diwawancarai dan memberikan keterangan dengan

sebenar-benarnya untuk keperluan pembuatan skripsi dengan judul “Asimilasi

Sosial-Budaya Komunitas Keturunan Arab di Kelurahan Condet

Balekambang, Jakarta Timur.” yang di susun oleh Titin Widarti sebagai

mahasiswi Fakultas FISIP UIN Jakarta.

Wawancara ini berkaitan dengan proses asimilasi Sosial-Budaya

komunitas keturunan Arab yang terjadi di kelurahan Condet Balekambang,

Jakarta Timur.

Adapun data pribadi saya dan hasil wawancara merupakan rahasia dan

semata-mata di berikan hanya untuk keperluan skripsi. Apabila di temukan data

yang masih kurang lengkap saya bersedia untuk di wawancarai kembali.

Dan apabila dalam proses wawancara terdapat ancaman dari berbagai

pihak, maka saya memutuskan untuk tidak meneruskan wawancara ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 26 Januari 2010

Interviewee Interviewer

( Bulan Indah ) ( Titin )

Page 6: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

Surat Pernyataan Kesediaan

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini menyatakan bahwa saya :

Nama : Bapak Khalid

Profesi : Wiraswasta

Usia : 36 Tahun

Tanggal Wawancara : 26 November 2009

Bersedia untuk diwawancarai dan memberikan keterangan dengan

sebenar-benarnya untuk keperluan pembuatan skripsi dengan judul “Asimilasi

Sosial-Budaya Komunitas Keturunan Arab di Kelurahan Condet

Balekambang, Jakarta Timur.” yang di susun oleh Titin Widarti sebagai

mahasiswi Fakultas FISIP UIN Jakarta.

Wawancara ini berkaitan dengan proses asimilasi Sosial-Budaya

komunitas keturunan Arab yang terjadi di kelurahan Condet Balekambang,

Jakarta Timur.

Adapun data pribadi saya dan hasil wawancara merupakan rahasia dan

semata-mata di berikan hanya untuk keperluan skripsi. Apabila di temukan data

yang masih kurang lengkap saya bersedia untuk di wawancarai kembali.

Dan apabila dalam proses wawancara terdapat ancaman dari berbagai

pihak, maka saya memutuskan untuk tidak meneruskan wawancara ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 26 November 2009

Interviewee Interviewer

( Khalid ) ( Titin )

Page 7: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

Surat Pernyataan Kesediaan

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini menyatakan bahwa saya :

Nama : Tomy

Profesi : Wiraswasta

Usia : 25 Tahun

Tanggal Wawancara : 31 Januari 2010

Bersedia untuk diwawancarai dan memberikan keterangan dengan

sebenar-benarnya untuk keperluan pembuatan skripsi dengan judul “Asimilasi

Sosial-Budaya Komunitas Keturunan Arab di Kelurahan Condet

Balekambang, Jakarta Timur.” yang di susun oleh Titin Widarti sebagai

mahasiswi Fakultas FISIP UIN Jakarta.

Wawancara ini berkaitan dengan proses asimilasi Sosial-Budaya

komunitas keturunan Arab yang terjadi di kelurahan Condet Balekambang,

Jakarta Timur.

Adapun data pribadi saya dan hasil wawancara merupakan rahasia dan

semata-mata di berikan hanya untuk keperluan skripsi. Apabila di temukan data

yang masih kurang lengkap saya bersedia untuk di wawancarai kembali.

Dan apabila dalam proses wawancara terdapat ancaman dari berbagai

pihak, maka saya memutuskan untuk tidak meneruskan wawancara ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 31 Januari 2010

Interviewee Interviewer

( Tomy ) ( Titin )

Page 8: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

Surat Pernyataan Kesediaan

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini menyatakan bahwa saya :

Nama : Pak Benar

Profesi : Wakil Lurah

Usia : 45 Tahun

Tanggal Wawancara : 27 Januari 2010

Bersedia untuk diwawancarai dan memberikan keterangan dengan

sebenar-benarnya untuk keperluan pembuatan skripsi dengan judul “Asimilasi

Sosial-Budaya Komunitas Keturunan Arab di Kelurahan Condet

Balekambang, Jakarta Timur.” yang di susun oleh Titin Widarti sebagai

mahasiswi Fakultas FISIP UIN Jakarta.

Wawancara ini berkaitan dengan proses asimilasi Sosial-Budaya

komunitas keturunan Arab yang terjadi di kelurahan Condet Balekambang,

Jakarta Timur.

Adapun data pribadi saya dan hasil wawancara merupakan rahasia dan

semata-mata di berikan hanya untuk keperluan skripsi. Apabila di temukan data

yang masih kurang lengkap saya bersedia untuk di wawancarai kembali.

Dan apabila dalam proses wawancara terdapat ancaman dari berbagai

pihak, maka saya memutuskan untuk tidak meneruskan wawancara ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 27 Januari 2010

Interviewee Interviewer

( Benar ) ( Titin )

Page 9: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

Surat Pernyataan Kesediaan

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini menyatakan bahwa saya :

Nama : Aci

Profesi : Mahasiswi UIN

Usia : 23 Tahun

Tanggal Wawancara : 23 November 2009

Bersedia untuk diwawancarai dan memberikan keterangan dengan

sebenar-benarnya untuk keperluan pembuatan skripsi dengan judul “Asimilasi

Sosial-Budaya Komunitas Keturunan Arab di Kelurahan Condet

Balekambang, Jakarta Timur.” yang di susun oleh Titin Widarti sebagai

mahasiswi Fakultas FISIP UIN Jakarta.

Wawancara ini berkaitan dengan proses asimilasi Sosial-Budaya

komunitas keturunan Arab yang terjadi di kelurahan Condet Balekambang,

Jakarta Timur.

Adapun data pribadi saya dan hasil wawancara merupakan rahasia dan

semata-mata di berikan hanya untuk keperluan skripsi. Apabila di temukan data

yang masih kurang lengkap saya bersedia untuk di wawancarai kembali.

Dan apabila dalam proses wawancara terdapat ancaman dari berbagai

pihak, maka saya memutuskan untuk tidak meneruskan wawancara ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 23 November 2009

Interviewee Interviewer

( Aci ) ( Titin )

Page 10: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

ABSTRAK

Titin Widarti “Asimilasi Sosial-Budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan

Condet Balekambang, Jakarta Timur.

Asimilasi merupakan proses sosialisasi dalam sebuah masyarakat untuk mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari satu bangsa Indonesia yang mayoritas. Dalam kehidupan sosial-budaya yang beraneka ragam di masyarakat tentu bukan menjadi penghalang untuk terwujudnya proses asimilasi di dalamnya. Salah satu hal yang sangat penting untuk bisa berasimilasi yaitu adanya sikap toleransi dan simpati demi terwujdnya integrasi sosial.

Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan dan melalui budaya (antar golongan minoritas (keturunan Arab) dengan golongan mayoritas (masyarakat Condet Balekambang).Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Lokasi dan waktu penelitian di lakukan pada masyarakat komunitas keturunan Arab yang berada di Kelurahan Condet Balekambang, Jakarta Timur. Pengambilan data dan informasi dilakukan pada masyarakat keturunan Arab dan masyarakat Condet Balekambang.

Dalam penelitian ini menggunakan informan yang sudah di tentukan dalam melengkapi informasi tentang asimilasi Sosial-Budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang, Jakarta Timur. Dalam mendapatkan informasi dilakukan dengan metode wawancara mendalam kepada informan dan dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan dua cara pengumpulan data yaitu dengan mendatangi Kelurahan untuk mencari informasi tentang asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang serta melakukan pengamatan untuk menambah informasi penulisan skripsi ini.

Setelah mendapatkan data keseluruhan dari lapangan, penulis menganalisa data, kemudian di seleksi untuk diambil data yang khusus berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Kemudian penulis merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian.

Hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa bentuk asimilasi melalui perkawinan dan melalui budaya yang terjadi di wilayah Kelurahan Condet Balekambang telah mengakibatkan terjadinya proses asimilasi sosial-budaya di dalamnya, baik komunitas keturunan Arab maupun dengan masyarakat Condet Balekambang yang hidup dengan harmonis (toleransi dan simpati) tanpa membedakan suku, ras dan agama.

Dari hasil penelitian, penulis menemukan adanya dua kelompok etnis yang berbeda sosial dan budaya tersebut yang sudah menikah bahkan sudah tinggal dan menetap berpuluh tahun di Kelurahan Condet Balekambang.

Adat yang berbeda tidak menghalangi mereka untuk melangsungkan perkawinan, karena adanya satu kesamaan agama (Islam). Adat atau budaya yang dimiliki keturunan Arab hanya ada dalam perkawinan saja misalnya adanya malam pacar, tari syamar yang dilakukan oleh keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang, dan bermain musik marawis yang dimainkan oleh

vi

Page 11: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

vii

keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang. Asimilasi melalui perkawinan tersebut ternyata berpengaruh mengubah sikap dan perilaku mereka dalam menyesuaikan budaya (cara berbahasa, cara membuat makanan, dan cara pakaian) terutama warga keturunan sebagai kelompok minoritas yang berbaur dengan kelompok mayoritas (warga Condet Balekambang) dalam kehidupan sehari-hari. Adat pakaian yang di gunakan keturunan Arab saat menikah adalah pakaian jubah sedangkan masyarakat Condet Balekambang memakai baju kurung, bahasa yang di gunakan keturunan Arab sudah bisa berbahasa Indonesia, sedangkan dalam menyesuaikan makanan (keturunan Arab) membuatnya dengan menyesuaikan tradisi masyarakat Condet Balekambang khususnya dari Betawi misalnya masakan soto Betawi.

Jadi dari penjelasan di atas secara tidak langsung proses asimilasi telah terjadi didalamnya. Menurut warga keturunan Arab ataupun dari masyarakat Condet Balekambang dengan saling mengenal dan menyesuaikan dalam budaya masing-masing itulah yang membuat mereka bisa berasimilasi. Apa lagi menurut keturunan Arab yang berasimilasi dengan warga Condet Balekambang, masyarakat Condet memiliki adat-istiadat yang lebih unik dari keturunan Arab dan mereka juga menambahkan bahwa walaupun mereka hanya memiliki adat yang sangat khas atau unik itu hanya ada dalam perkawinan saja, namun adat tersebut juga sudah mulai menghilang dari mereka karena sudah berbaur lama dengan adat-istiadat masyarakat Condet Balekambang.

Akibat adanya proses asimilasi tersebut, secara perlahan-lahan komunitas keturunan Arab (minoritas) maupun masyarakat Condet Balekambang (mayoritas) akan berasimilasi walaupun masing-masing memiliki latar belakang sosial-budaya yang berbeda. Dan khususnya bagi masyarakat keturunan Arab akan terintegrasi mengikuti satu kebudayaan yang mayoritas yaitu kebudayaan Indonesia, khususnya kebudayaan dari masyarakat Condet Balekambang.

Kelurahan Condet Balekambang merupakan salah satu Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Keramat Jati, Kotamadya Jakarta Timur. Di daerah tersebut terdapat warga keturunan Arab yang sudah menetap dan tinggal berpuluh tahun yang berasimilasi dengan masyarakat Condet Balekambang. Hampir 15% dari jumlah penduduk Kelurahan Condet Balekambang dihuni oleh warga keturunan Arab.

Page 12: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Illahi Robbi yang telah banyak

memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya serta izin-Nya penulis

mampu melaksanakan penelitian dan menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Salam serta sholawat semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta pengikutnya.

Melalui proses yang panjang dan perjuangan yang tak singkat,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini dengan

semestinya. Dalam penulisan skripsi inipun tak luput dari kesalahan dan

ketidakpuasan yang akan terus menggema, namun dengan setitik harapan

semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan sumbangsih bagi

cakrawala pengetahuan dan senantiasa berkembang khususnya di bidang

Sosio-keagamaan, maka karya ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi yang membacanya.

Bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak serta kritikan yang sangat

membangun dalam penyusunan tugas akhir ini. Maka dalam kesempatan kali

ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

Page 13: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

1. Prof. Dr. Bachtiar selaku dekan fakultas FISIP UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Jauharotul Jamilah, M.si selaku sekretaris jurusan Sosiologi

Agama. Tak lupa terimakasih di peruntukan kepada civitas akademika

Fakultas FISIP.

3. Prof. Dr. Yusron Razak, MA selaku pembimbing yang tiada henti dan

tiada bosannya, memberikan arahan dan masukkan kepada penulis

hingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

4. Para petugas Perpustakaan Utama dan Ushuludin yang telah

memberikan sumbangsih kepada penulis saat mencari literature.

5. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada sekolah SMP Islamic

School di Kelurahan Condet Balekambang, Jakarta Timur yang telah

memberikan informasi tentang asimilasi sosial-budaya warga

keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang.

6. Bapak Benar Sigalingging S. Sos selaku seketaris lurah di Kelurahan

Condet Balekambang, Jakarta Timur. Tak lupa terima kasih kepada

seluruh responden masyarakat Condet Balekambang khususnya warga

keturunan Arab yang meluangkan waktunya untuk memberikan

informasi khususnya tentang asimilasi sosial-budaya keturunan Arab

dengan masyarakat sekitar.

Page 14: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

7. Ayahanda Ismail, Ibunda Armalis, adik-adik tersayang Via Meswita,

Sepry Chasnico dan Yulia Deswita, yang telah memberikan kasih

sayangnya dan do’anya kepada penulis dan yang telah memberikan

bantuan baik moral maupun spiritual sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Jakarta.

8. Para sahabat Nur Sakinah, Uli Zahra, Suryanah. Ahmad Syukri dan

Tommy sebagai sahabat terbaik penulis,yang telah memberikan

motivasi dalam menyelesaikan pendidikan dan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan Sosiologi Agama angkatan 2005 yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan dorongan

dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Teruntuk kakak kelas aku Sosiologi Agama angakatan 2003: kak

Yuni, Ria, Maesaroh dan kak Rahmat yang memberikan motivasi,

nasihat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis panjatkan do’a semoga

amal kabaikan yang telah di berikan kepada penulis menjadi amal sholeh

yang mendapat pahala berlipat ganda. serta di limpahkan segala keberkahan

dan kenikmatan atas bantuan dan perhatian yang telah di berikan kepada

penulis.

Page 15: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

Selain itu semoga seluruh aktifitas yang kita kerjakan diberi

kemudahan oleh Allah SWT, janganlah merasa puas dengan apa yang telah

di raih hari ini. Songsong masa depan sejak dini adalah langkah terbaik dan

semoga apa yang telah dikerjakan mendapat nilai ibadah di sisi-Nya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 17 Maret 2010

Penulis

Titin Widarti

Page 16: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 18 Juni 2010

Titin Widarti

Page 17: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini berjudul “ Asimilasi Sosial-Budaya Komunitas Keturunan

Arab Di Kelurahan Condet Balekambang, Jakarta Timur” telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 18 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada progam studi Sosiologi.

Jakarta,18 Juni 2010

Panitia Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Dr. Hendro Prasetyo, M.A. Joharotul Jamilah, M. Si. NIP. 19640719 199003 1 001 NIP. 19680816 199703 2 002

Penguji I, Anggota, Penguji II,

Joharotul Jamilah, M. Si. Ahmad Abrori, M.Si. NIP. 19680816 199703 2 002 NIP. 19760225 200501 1 005

Pembimbing,

Prof. Dr. Yusron Razak, M.A. NIP. 195910101983031003

Page 18: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ...................................................................................... i

Halaman Judul ………………………………………………………….. ii

Lembar Pernyataan ............................................................................................ iii

Halaman Pengesahan Pembimbing ........................................................ iv

Halaman Pengesahan Ujian .................................................................... v

Abstrak ...................................................................................................... vi

Kata Pengantar ........................................................................................ viii

Daftar Isi .................................................................................................. xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah........................ 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................... 11

D. Metodologi Penelitian..................................................... 12

E. Sistematika ..................................................................... 16

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Asimilasi Sosial-Budaya ................................................ 18

a. Pengertian Asimilasi Sosial-Budaya ...................... 18

b. Teori Asimilasi Pendekatan Sosiologi .................... 21

c. Hakikat Faktor Pendorong dan Penghambat

Terjadinya Asimilasi .............................................. 23

B. Komunitas Keturunan Arab ........................................... 24

a. Pengertian Komunitas ............................................. 24

b. Proses Terbentuknya Komunitas Keturunan Arab

di Indonesia .......................................................... 27

c. Realitas Asimilasi Masyarakat Keturunan Arab

di Indonesia .......................................................... 28

xi

Page 19: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

BAB III : PROFIL KEBERADAAN MASYARAKAT KETURUNAN

ARAB DI WILAYAH KELURAHAN CONDET

BALEKAMBANG, JAKARTA TIMUR

A. Gambaran Geografis Kelurahan Condet Balekambang

Jakarta Timur ................................................................. 32

B. Latar Belakang Ekonomi dan Pendidikan

Masyarakat Keturunan Arab ......................................... 35

C. Hubungan Keturunan Arab dengan Masyarakat

Pribumi .......................................................................... 40

BAB IV : ASIMILASI MASYARAKAT KETURUNAN ARAB

DENGAN MASYARAKAT CONDET BALEKAMBANG,

JAKARTA TIMUR

A. Bentuk dan Proses Asimilasi ......................................... 43

1. Asimilasi Melalui Perkawinan ................................ 43

2. Asimilasi Melalui Kebudayaan ............................... 48

B. Faktor yang Mendukung Asimilasi .............................. 51

C. Faktor yang Menghambat Asimilasi .............................. 59

D. Akibat Asimilasi ............................................................ 63

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................... 67

B. Saran-saran .................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 72

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 73

xii

Page 20: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Orang Arab di Indonesia termasuk ke dalam kategori golongan

minoritas. Sebagai keturunan Arab pada dasarnya mereka memiliki pola

kebudayaan yang berakar dari negeri Arab pula dan berbeda dengan pola

kebudayaan penduduk pribumi Indonesia.1

Kedatangan orang Arab ke Indonesia sama dengan Eropa yaitu untuk

mencari harta atau mengadu nasib dengan melakukan perdagangan kemudian

ada juga yang menjadi da’i. kehidupan mereka yang sederhana, mereka tidak

senang hidup hedonis seperti pendatang Eropa yang selalu menghabiskan

pendapatannya, sementara orang-orang Arab lebih suka menabung bahkan

mereka juga memberikan sumbangan kepada masjid, bangunan sekolah dan

lain-lain.

Meskipun kebanyakan orang Arab di Indonesia saat ini dilahirkan di

bumi Indonesia serta sejak lama bergaul secara luas, secara otomatis akan

menjadikan mereka terintegrasi ke dalam masyarakat dan kebudayaan di

Indonesia. Dari berbagai proses asimilasi yang terjadi terbukti bahwa hanya

dengan pergaulan kelompok secara luas dan intensif saja belum tentu terjadi

suatu asimilasi, kalau di antara mereka tidak ada sikap toleransi dan simpati

terhadap yang lain.

1 Selo Soemardjan, Steriotip Etnik, Asimilasi, Integrasi Sosial (Jakarta: PT

Pustaka Grafika Kita, 1988), h. 176.

1

Page 21: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

2

Fenomena ini terlihat di wilayah Kelurahan Condet Balekambang

Jakarta Timur. Di mana banyak sekali pendatang yang berasal dari

masyarakat keturunan Arab. Mereka melakukan asimilasi untuk diterima oleh

pribumi khususnya masyarakat Condet, Jakarta Timur yang pada dasarnya

kedua kelompok ini mempunyai latar belakang sosial yang berbeda.

Asimilasi sebagai proses sosial yang timbul bila ada golongan-

golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda,

saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama sehingga

kebudayaan golongan tadi masing- masing berubah sifatnya yang khas dan

juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur

kebudayaan campuran.2 Biasanya golongan-golongan yang tersangkut dalam

suatu proses asimilasi adalah suatu golongan mayoritas dan beberapa

golongan minoritas. Dalam hal itu golongan minoritas itulah yang mengubah

sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan. dan dari golongan minoritas sehingga

lambat laun kehilangan kepribadian kebudayaannya, dan masuk kedalam

kebudayaan mayoritas.

Di Indonesia konsep asimilasi pada umumnya dihubungkan dengan

masalah perkawinan antargolongan etnis. dalam rangka hubungan

antargolongan asimilasi mempunyai arti yang lebih luas. Milton Gordon,

seorang ahli sosiologi Amerika memperinci konsep ini dalam lima macam

asimilasi yang berkaitan satu sama lain yaitu:3

2 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990),

h. 255. 3 Selo Soemardjan, Steriotip Etnik, Asimilasi, Integrasi Sosial. h. 175.

Page 22: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

3

a. Asimilasi kebudayaan atau perilaku (akulturasi) yang bertalian

dengan perubahan dalam pola kebudayaan guna penyesuaian diri

dengan kelompok mayoritas.

b. Asimilasi perkawinan (amalgamasi) yang bertalian dengan

perkawinan antargolongan secara besar-besaran.

c. Asimilasi sikap yang bertalian dengan tidak adanya prasangka.

d. Asimilasi perilaku yang bertalian dengan tidak adanya

diskriminasi.

Proses asimilasi komunitas keturunan Arab di Indonesia

sesungguhnya merupakan proses sosialisasi mereka untuk

mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari satu bangsa Indonesia mayoritas.

Tanpa menghindarkan konsep asimilasi yang telah di jelaskan sebelumnya.

Penelitian asimilasi dimaksudkan sebagai proses sosial yang mengarah pada

integrasi golongan yang mempunyai sikap mental, adat kebiasaan dan

kebudayaan yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan sosiologis yang

harmonis dan bermakna dalam satu bangsa (Indonesia).

Kemudian pengertian komunitas sendiri dapat kita pahami dalam

kamus ilmiah popular, dijelaskan bahwa komunitas adalah masyarakat

setempat atau suatu populasi yang menempati suatu daerah.4 beberapa tokoh

sosiologi yaitu menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya sosiologi suatu

pengantar di jelaskan komunitas adalah “masyarakat setempat” istilah yang

menunjukan desa, kota, suku atau bangsa. Jika anggota suatu kelompok, baik

kelompok kecil atau besar hidup bersama dengan harmonis merasakan bahwa

4 Sutan Rajasa, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Karya Utama Surabaya,

2002), h. 318.

Page 23: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

4

kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang

utama, maka kelompok tersebut disebut masyarakat setempat.5

Serta tokoh sosiologi Peter Worsley menurutnya istilah komunitas

mengacu pada orang-orang yang mendiami suatu lokalitas tertentu yang

memilih semacam otonomi politis, perasaan kebersamaan, adanya keyakinan

religius yang seragam, homogenitas etnik dan juga suatu fungsi pekerjaan

tertentu yang dominan.6

Adapun ciri-ciri komunitas ialah adanya kesatuan wilayah, adat, rasa

identitas komunitas dan loyalitas terhadap komunitas sendiri. Jadi komunitas

merupakan wujud masyarakat yang konkret, yang selain memiliki ikatan

berdasarkan suatu sistem adat-istiadat yang sifatnya kontinyu, berdasarkan

rasa identitas bersama yang dimiliki semua kesatuan masyarakat, juga terikat

oleh suatu lokasi yang nyata dan kesadaran wilayah yang konkret.

Hal ini menjadi sesuatu bagian yang dialami oleh masyarakat

keturunan Arab yang berada di daerah Condet Balekambang, Jakarta Timur.

Kita akan melihat sekilas bagaimana sistem sosial budaya mereka yang

berada di lokasi penelitian yaitu di lihat dari adanya suguhan yang di

hidangkan ketika bertamu sebaiknya dihabiskan agar tidak dianggap

menghina tuan rumah. Kemudian seorang tamu sebaiknya baru meninggalkan

rumah yang di kunjunginya setelah mendapat izin (di-iya-kan) oleh tuan

rumah. Inisisatif pulang memang ada pada sang tamu, namun inisiatif

sesungguhnya ada pada pada tuan rumah. Inilah salah satu fakta kehidupan

5 Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar (Jakarta: CV Rajawali Pres, 1990), h. 162-163.

6 Peter, Worsley, Pengantar Sosiologi jilid 2 (Yogyakarta: PT.Tiara Wacana Yogya, 1992), h. 68.

Page 24: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

5

sosial masyarakat keturunan Arab yang bersumber dari pola kebudayaan

semakin banyak unsur yang berubah maka semakin posistif kebudayaan

tersebut terjadi asimilasi.7

Proses asimilasi dapat terjadi bila adanya faktor-faktor yang

mendukung seperti:8

a. Adanya sikap toleransi budaya

b. Perkawinan campuran (amalgamation)

c. Kesempatan-kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang

d. Dan sikap menghargai orang asing dan budayanya

Selanjutnya kita akan melihat beberapa aspek jaringan untuk

mempelajari asimilasi mereka diantaranya:

1. Aspek Sistem Sosial

Dari segi ciri sebagai golongan etnis ditemukan bahwa mereka

memiliki ciri biologis yang khas misalnya bentuk wajah, hidung, warna kulit

yang membedakannya dengan golongan etnis lain mereka juga membentuk

suatu saran komunikasi atau bentuk bahasa Arab walaupun bagi generasi

mudanya semakin kurang bisa mempergunakannya serta keanggotaannya

yang menjadi tanda bagi mereka dikenal sebagai susunan atau strata suatu

golongan misalnya sayid dan bukan sayid.

Sayid adalah identifikasi diri sekelompok orang Arab yang

menyatakan dirinya sebagai golongan ‘Alawiyyin. Golongan ini beranggapan

mereka keturunan anak perempuan nabi yaitu Fatimah istri Ali bin Abi thalib.

7 Selo Soemardjan, Steriotip Etnik, Asimilasi, Integrasi Sosial, h. 210. 8 Daniel Fernandez, Antropologi (Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 1996) h, 147.

Page 25: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

6

Bagi mereka yang tidak tergolong sayid berarti tidak mempunyai garis

keturunan langsung dengan Nabi Muhammad SAW.

2. Dari Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi sebagai jaringan asimilasi sangat ditekankan pada

faktor perimbangan dalam bidang perekonomian tersebut. Yang di maksud

perimbangan yaitu adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang

bagi berbagai golongan masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang

berbeda.

Sampai saat ini kegiatan ekonomi masih merupakan aktivitas yang

dominan bagi penduduk keturunan etnis Arab di Condet Balekambang Jakarta

Timur. Bentuk usaha perekonomian mereka yang terutama adalah pertokoan

bahan baju atau tekstil, berdasarkan jenis barang dagangan. disamping itu

ada juga restoran makanan Arab. Ternyata orang Arab lebih banyak berusaha

di sektor penjualan seperti sajadah, tasbih, lukisan Arab, kitab- kitab

mengenai Islam, serta barang campuran seperti sabun, pasta gigi, minyak

wangi dan lain-lain.

Mengenai kerjasama dibidang ekonomi antara penduduk golongan

etnis Arab dengan penduduk pribumi dalam penyediaan modal usaha kurang

terjadi. Begitu pula dari sektor tenaga kerja sebagai penjual di toko mereka,

masih kurang terjadi. kondisi ini bukan disebabkan tidak adanya hubungan

diantara mereka, namun usaha pertokoannya memang kurang

memerlukannya. Usaha pertokoan orang Arab masih bersifat ekonomi

keluarga sehingga pembantu hanya diambil dari bagian keluarga terdekat.

Page 26: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

7

Walaupun perimbangan usaha pertokoan antar orang keturunan Arab

dan penduduk pribumi (masyarakat Condet) belum memadai, namun dilihat

dari segi jenis barang dagangan kedua golongan penduduk memiliki dominasi

masing-masing. Orang keturunan Arab dominan atas perdagangan buku atau

kitab-kitab terutama mengenai Islam, sedangkan penduduk pribumi

khususnya masyarakat Condet Balekambang, Jakarta Timur memiliki

keahlian dalam menguasai mebel serta usaha pertukangan. Dengan demikian

terjadi perimbangan yang mendukung terjadinya proses asimilasi. Hal ini

tentu menjadi suatu indikasi yang sangat bersifat asimilatif karena merupakan

bentuk netralisasi kesempatan ekonomi berdasarkan kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki masing-masing golongan baik etnis keturunan

Arab maupun masyarakat pribumi khususnya masyarakat Condet.

3. Serta Aspek Perkawinan

Di Indonesia terutama dari berbagai suku bangsa penduduk pribumi,

perkawinan campuran (antar suku bangsa atau golongan etnis) sangat

bermanfaat bagi asimilasi asumsi tersebut sangat di fahami dan di banggakan

oleh generasi keturunan Arab di Condet Jakarta Timur saat ini. Menurut

mereka para pendahulunya datang ke Indonesia tanpa istri dan kebanyakan

berstatus belum menikah. Karena itu mereka mengambil istri dari perempuan

penduduk pribumi sehingga ikatan darah antar orang Arab dengan penduduk

pribumi suatu hal yang tidak dapat dihindari.

Page 27: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

8

Kemudian dalam masalah perkawinan muncul suatu kendala dalam

perkawinan antar golongan etnis atau suku bangsa, yakni adanya sikap

terhalangnya pernikahan anak-anak Arab dengan seseorang yang bukan

keturunan Arab.

Hal ini terlihat penolakan mereka dalam pemilihan jodoh untuk anak

perempuannya baik syarifah (sayid) maupun bukan syarifah (bukan sayid)

hasil wawancara di dapatkan informasi alasan sebagai latar belakang sikap

penolakan tersebut yaitu:

a. Mereka masih memperhatikan soal nasab atau keturunan untuk

menghindarkan penyesalan di kemudian hari.

b. Serta sebagian dari beranggapan statusnya lebih tinggi sehingga

hanya bisa menikahkan anaknya dengan yang sederajat.

Sikap tersebut tidaklah muncul dengan sendirinya, namun berakar

pada suatu perasaan yang kuat sekali dimana mereka terikat dalam kelompok

dan kebudayaannya. Selanjutnya kita akan melihat perbedaan orang Arab

yang sudah berasimilasi dengan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat

Condet Jakarta Timur. Di Indonesia adanya sikap poligami dan perceraian

mudah terjadi yang diizinkan oleh undang-undang, namun dilarang oleh adat

Hadramaut, sangat banyak terjadi dikalangan orang Arab di Nusantara.

Beberapa orang Arab mengaku bahwa kemudahan ini merupakan daya tarik

tersendiri bagi rekan-rekan mereka untuk datang ke Nusantara.9

9 L.W.G Van den Berg, Hadramut dan Koloni Arab di Nusantara (Jakarta:

Perpustakaan Nasional, 1989), h. 122.

Page 28: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

9

Menurut L.W.G Van den Berg orang-orang Arab yang sekarang ini

bermukim di Nusantara sebagian besar berasal dari Hadramaut. Orang-orang

Arab datang ke Jakarta pada akhir abad ke-18 untuk berniaga. Hadramaut

adalah seluruh pantai Arab Selatan sejak Aden hingga Tanjung Ras al-Hadd.

Kemudian dalam penggunaan bahasa percakapan mereka tidak

menggunakan bahasa Arab melainkan bahasa Melayu. Bahasa tersebut juga

mereka gunakan terhadap anak-anak mereka.

Jadi orang Arab walaupun hanya sebentar bermukim di Nusantara,

mereka berbicara dan membaca dalam bahasa Melayu sebagai bahasa ibu

yang lain hanya saja lafal mereka yang masih khas sehingga mereka masih

kurang menguasai bahasa Melayu dan lain-lain di Nusantara.

Jika kita lihat dari sejarah yang lebih luas mengenai masuknya Islam

ke Indonesia. Menjelang abad ke-13 M, masyarakat muslim sudah ada di

Samudra Pasai, Perlak, dan Palembang di Sumatra. Di Jawa, makam Fatimah

binti Maimun di Leran (Gresik) yang berangka tahun 475 H (1082 M), dan

makam-makam Islam di Tralaya yang berasal dari abad ke 13 M merupakan

bukti bahwa Islam pada waktu itu telah berkembang, termasuk kekuasan

Hindu-Jawa saat itu, Majapahit. Penyebaran Islam dilakukan melalui proses

perdagangan para pedagang muslim yang berasal dari Arab, India dan Gujarat

yang singgah di kepulauan Indonesia.10

10 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Indonesia ( Jakarta: PT. Rja Grafindo

Persada, 2001), h. 193.

Page 29: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

10

Dari berbagai penjelasan mengenai asimilasi golongan keturunan

Arab Indonesia khususnya di Condet, Jakarta Timur dapat diketahui adanya

proses asimilasi sebagai suatu proses sosialisasi mereka dalam kehidupan

masyarakat di lokasi penelitian.

Mungkin ini yang menjadi sekilas sejarah mengenai masyarakat Arab

di Indonesia, sedangkan masyarakat komunitas Arab yang berasimilasi

dengan penduduk pribumi khususnya masyarakat Condet akan dijelaskan

oleh penulis pada isi skripsi nanti. Menurut Ibnu Khaldun didalam bukunya

Syamsudin Abdullah, bahwa etnis Arab adalah etnis yang suka hidup

nomaden atau tidak menetap dan memiliki semangat kesukuan (‘ashabiyah)

yang sangat kuat.11 Begitu juga Ibnu Khaldun, Philip K. Hitti sebagaimana di

kutip oleh Fuad Baali dan Ali Wardi, menjelaskan bahwa bangsa Arab ialah

bangsa demokrat, tetapi manalaka bertemu orang-orang diluar kelompok

sukunya mereka akan menjadi etnosentris (berpusat pada kebudayaan

sendiri).12 Ashabiyah menurut Ibnu Khaldun adalah mempererat sebuah suku

atau sekelompok orang. Tetapi ketika orang-orang itu mengalami

peningkatan, ‘ashabiyah maka kelompok ini mungkin digoyang sepanjang

perjalan waktu karena adanya perselisihan dalam keluarga, penguasa,

mengarah pada konflik para pendukung serta perjuangan untuk kekuasaan

yang sudah pasti.13

11 Syamsuddin Abdulah, Agama dan Masyarakat: Pendekatan Sosiologi

Agama (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 61. 12 Fuad Baali dan Ali Wardi, Ibnu Khaldun dan Pola Pemikiran Islam

(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2003), h. 148. 13M. Amin Nurdin dan Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi (Jakarta: UIN

JAKARTA PRESS, 2006), h. 184.

Page 30: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

11

Maka penulis sangat tertarik untuk meneliti dan mengetahui lebih

mendalam lagi mengkaji masalah tersebut oleh karena itu penulis memilih

judul ”Asimilasi Sosial-Budaya Komunitas keturunan Arab dikelurahan

Condet Balekambang, Jakarta Timur”.

Dan juga untuk memenuhi syarat sebagai Sarjana Sosiologi Agama

pada Fakultas Ushuludin dan Filsafat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

B. Batasan Masalah dan Rumusan masalah

Berbicara mengenai asimilasi baik di tinjau dari segi proses maupun

yang lain. Tentulah berpengaruh sangat luas dan banyak permasalahan yang

dapat dirumuskan. Dalam hal ini penulis membatasi permasalahan pada:

Asimilasi Sosial-Budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan

Condet Balekambang, Jakarta Timur.

Dari pembatasan di atas, maka penulis merumuskan masalahnya

menjadi “Bagaimanakah proses asimilasi Sosial-Budaya komunitas keturunan

Arab dapat terjadi khususnya dengan masyarakat Condet Balekambang

Jakarta Timur?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk

memahami fenomena tentang asimilasi sosial-budaya golongan komunitas

keturunan Arab sebagai proses sosialisasi mereka dalam kehidupan

masyarakat di lokasi penelitian (Condet Balekambang, Jakarta Timur).

Page 31: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

12

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis: adapun manfaat teoritis yang di harapkan dapat

dicapai penelitian ini adalah memperkaya khazanah keilmuan yang

digunakan sebagai literatur tambahan khusus sosiologi sosial dan

sosiologi agama.

b. Manfaat praktis: adapun manfaat praktis yang diharapkan dapat

dicapai dalam penelitian ini adalah dengan mengetahui proses

terjadinya asimilasi etnis keturunan Arab di daerah Condet sebagai

bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah tersebut untuk

menciptakan integritas sosial dalam masyarakat majemuk baik dari

segi aspek sistem sosial maupun budaya.

D. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

kualitatif yaitu penelaahan kepada satu kasus secara mendetail dan mendalam

atau penelitian yang mengutamakan segi kualitas data (adanya teknik

pengumpulan data seperti wawancara).14

Metode ini pada prinsipnya mempunyai tujuan untuk menggambarkan

atau melukiskan keadaan yang terjadi pada saat sekarang. Metode deskriptif

adalah penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta dengan

melakukan interpretasi data secara cermat bertujuan untuk menggambarkan

atau diri seseorang, lembaga atau masyarakat tertentu.

14 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi, 2004), h. 252.

Page 32: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

13

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:

a. Observasi

Observasi adalah penelitian untuk memperoleh data dalam bentuk

mengamati serta mengadakan pencatatan dari hasil observasi. Dengan

metode ini peneliti mengamati secara langsung perilaku para subyek

penelitiannya. Adapun sasaran dari metode ini adalah bagaimanakah

proses asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab dapat terjadi

khususnya dengan masyarakat Condet Balekambang Jakarta Timur.

Asimilasi masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet

Balekambang terjadi melalui asimilasi perkawinan dan budaya

(menyesuaikan secara bahasa, makanan, dan cara berpakaian) walaupun

memiliki latarbelakang sosial-budaya yang berbeda. Dari hasil

pengamatan, peneliti menemukan bahwa untuk bisa beradaptasi di

masyarakat Kelurahan Condet Balekambang, masyarakat keturunan Arab

menikah dengan masyarakat Condet Balekambang yang tentunya

membawa pada perubahan pola perilaku dan sikap terutama bagi

masyarakat keturunan Arab sebagai kelompok minoritas yang berasimilasi

dengan masyarakat Condet Balekambang sebagai kelompok mayoritas.

Adanya kesamaan agama (Islam) sangatlah mempermudah

terjadinya proses asimilasi dalam menikah, walaupun ada perbedaan adat-

istiadat yang mereka gunakan saat menikah namun tidak membuat dua

komunitas tersebut merasa kesulitan dalam melansungkan pernikahan.

Komunitas keturunan Arab lebih cenderung mengikuti adat atau budaya

Page 33: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

14

masyarakat Condet Balekambang yang berasal dari daerah Jakarta

(Betawi), adat atau budaya yangdi gunakan disesuaikan dengan tata cara

agama Islam.

Asimilasi budaya campuran dari dua komunitas tersebut terlihat

dari pakaian yang mereka gunakan pada saat menikah yaitu keturunan

Arab memakai pakaian Arab (jubah) dan masyarakat Condet Balekambang

memakai pakaian adat Betawi (baju kurung).

Dari bahasa yang mereka gunakan (keturunan Arab), mereka sudah

bisa berbahasa Indonesia dan dari segi makananpun mereka telah

menyesuaikan dengan makanan pribumi khususnya mengikuti makanan

adat-istiadat dari masyarakat Condet Balekambang salah satunya adalah

mereka (keturunan Arab) membuat makanan atau masakan soto Betawi.

Data yang di peroleh dengan teknik observasi asimilasi masyarakat

keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang dan

pengumpulan data primer yaitu melalui wawancara dan informan

mendalam sebanyak 4 orang dari masyarakat keturunan Arab, 1 orang staf

wakil lurah Condet Balekambang dan 5 orang tokoh dari masyarakat

Condet Balekambang. Dalam wawancara, penulis telah mempersiapkan

beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan skripsi. Di samping itu

ada pertanyaan-pertanyaan tertulis.

Page 34: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

15

b. Interview

Interview yaitu proses mendapatkan keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap wajah antar

pewawancara dengan responden atau orang yang akan di wawancarai.

Informan yang di wawancarai oleh peneliti ialah:

1) Bapak Khalid Al- jufri, (warga keturunan Arab)

2) Salahuddin bin Thohir bin Yahya, (warga keturunan Arab)

3) Salimah Al-jufri, (warga keturunan Arab)

4) Umi Seli, (warga keturunan Arab)

5) Bulan Indah, (warga Condet Balekambang)

6) Bapak Benar, (warga Condet Balekambang)

7) Telfia, (warga Condet Balekambang)

8) Aci, (warga Condet Balekambang)

9) Tommy, (warga Condet Balekambang)

c. Dokumentasi

Untuk melengkapi data yang di perlukan dalam menyusun proposal

penelitian ini penulis menggunakan langkah pencatatan survey lapangan

yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan atau kuesioner kepada

responden yang kemudian penulis catat.

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian

adalah pedoman wawancara, tape recorder, camera dan buku catatan.

penulis juga mengumpulkan informasi melalui layanan internet, majalah,

buku-buku dan juga literature yang berkaitan dengan penulisan skripsi

yang di peroleh melalui penelitian kepustakaan.

Page 35: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

16

d. Teknik penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, penulis mengunakan buku

pedoman penulis skripsi, tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dimulai pada tanggal 11 September 2009 sampai dengan

30 April 2010, dengan lokasi penelitian di Kelurahan Condet Balekambang,

Jakarta Timur.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini mengikuti sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : Merupakan pendahuluan yang berisi latar balakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian berisi jenis dan pendekatan penelitian serta teknik

pengumpulan data yang berisi metode observasi, metode wawancara, serta

dokumentasi.

BAB II : Membahas tentang pengertian asimilasi sosial-budaya, teori

asimilasi pendekatan sosiologi, faktor pendorong dan penghambat terjadinya

asimilasi, pengertian komunitas, proses terbentuknya komunitas keturunan

Arab di Indonesia, serta realitas asimilasi masyarakat Arab di Indonesia.

BAB III : Peneliti memfokuskan pada profil keberadaan masyarakat

keturunan Arab di wilayah kelurahan Condet Jakarta Timur, yang meliputi

gambaran geografis kelurahan Condet Jakarta Timur, latar belakang ekonomi

Page 36: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

17

dan pendidikan masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat pribumi, dan

hubungan masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat pribumi.

BAB IV : Peneliti memfokuskan pada judul ini yaitu: asimilasi

masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Jakarta Timur, yang

di dalamnya meliputi: bentuk dan proses asimilasi, faktor yang mendukung

asimilasi, faktor yang menghambat asimilasi, dan akibat asimilasi.

BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran peneliti.

Page 37: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Tentang Asimilasi Sosial Budaya

1. Pengertian Asimilasi Sosial Budaya

Asimilasi adalah proses seseorang atau kelompok yang tadinya tidak

sama menjadi sama dengan kelompok lain. Pengertian asimilasi mempunyai

dua pengertian yang berbeda, yang pertama adalah membanding atau

membuat seperti dan arti yang kedua adalah mengambil dan menggabungkan.

Dari kedua pengertian di atas diambil kesimpulan bahwa, asimilasi

sebagai proses. Proses tersebut berlangsung dalam masyarakat dimana

seseorang menerima bahasa orang lain, sikap perangai, dan tingkah laku. Juga

proses yang mana individu dan kelompok saling mengambil dan bergabung

ke dalam kelompok yang lebih besar.1

Sedangkan menurut Harsojo dalam bukunya Pengantar Antropologi

asimilasi budaya adalah satu proses social yang telah lanjut yang di tandai

oleh makin berkurangnya perbedaan antara individu-individu dan antara

sikap-sikap dan proses mental yang berhubungan dengan kepentingan dan

tujuan yang sama.2

Apabila pada akulturasi, masing-masing kelompok itu telah

mengalami kontak yang langsung dan terus-menerus, saling mengambil

unsur-unsur kebudayaan tanpa masing-masing kehilangan kepribadiannya,

1 Soemardjan, Steriotip, Asimilasi, Integrasi Sosial, h. 224. 2 Harsojo, Pengantar Antropologi (Bandung:BINACIPTA, 1967), h. 191.

18

Page 38: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

19

maka asimilasi merupakan akibat dari kontak kebudayaan yang di lakukan

secara langsung dan membutuhkan waktu yang lama kemudian timbul unsur-

unsur kebudayaan yang baru, yang tidak sama dengan unsur-unsur yang lama.

Di dalam Modern Dictionary of Sosiology di sebutkan bahwa

asimilasi itu proses dimana seseorang individu atau kelompok mengambil

alih kultur dan identitas kelompok lain dan menjadikannya bagian dari

kelompok tersebut atau asimilasi suatu proses saling serap dan bercampurnya

kebudayaan yang berbeda di mana masing-masing elemen bergabung dengan

yang lainnya.3 Menurut Selo Soemardjan dalam bukunya Steriotip Etnik,

Asimilasi, Integrasi Sosial di jelaskan bahwa asimilasi budaya adalah

simulasi yang berkenaan dengan perubahan pola kebudayaan dengan adanya

proses dan hasil perubahan yang timbul melalui penerimaan dan penyesuaian

orang dari kultur yang berbeda-beda yang berlangsung secara terus-menerus.

Asimilasi suatu proses interpretasi dan fusi dimana orang atau

kelompok memperoleh kenangan (masa lalu), perasaan, dan tingkah laku dari

orang atau kelompok lain, dengan memakai pengalaman dan sejarah mereka

bersama menjadi satu dalam kehidupan kebudayaan. Tentu dapat di pahami

bahwa asimilasi sebagai proses sosial yang telah lanjut yang di tandai oleh

berkurangnya perbedaan antara individu dan antar kelompok dan makin

eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental yang berhubungan dengan

kepentingan dan tujuan yang sama.

Sebuah defenisi asimilasi budaya dikemukakan oleh Park dan

Burgess, menurut mereka asimilasi budaya ialah suatu proses interpretasi dan

3 Soemardjan, Streotip, Asimilasi Integrasi Sosiologi, h. 224-225.

Page 39: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

20

fusi (campuran atau perpaduan), melalui proses ini orang-orang dan

kelompok-kelompok sentimen-sentiment, dan sikap-sikap orang-orang atau

kelompok-kelompok lainnya, dengan berbagai pengalaman dan sejarah,

tergabung dengan mereka dalam suatu kehidupan budaya yang sama.4

Di Amerika Serikat asimilasi diangggap sebagai suatu proses linear

yang menandai hubungan antar kelompok-kelompok minoritas dan kelompok

dominan. Ia dianggap sebagai akibat pengaruh dari masyarakat pribumi atas

kelompok-kelompok minoritas. Namun dari kedua kelompok ini (minoritas

dan dominan), kelompok minoritas secara bertahap akan kehilangan identitas

etnik mereka yang membedakan mereka dari kelompok dominan.

Dalam konteks ini asimilasi menghasilkan dua akibat yaitu:

a) Kelompok minoritas kehilangan keunikannya dan menyerupai

kelompok-kelompok mayoritas.

b) Dan kelompok etnik serta kelompok mayoritas bercampur secara

homogen (bersatu), masing-masing kelompok kehilangan

keunikannya, lalu muncul suatu produk unik lainnya, suatu proses

yang disebut Belangga Pencampuran.

Dalam konteks Amerika ide ini sering disebut Amerikanisasi

(Americanization) atau Konformitas (kesesuaian) Anglo (Anglo Comformity),

atau sekedar Konformitas Pribumi (The Host Comformity), yang akan

diperoleh bila kelompok-kelompok minoritas berasimilasi sepenuhnya ke

dalam budaya dominan. Menurut Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat

4 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya (Bandung:PT

Remaja Rosdakarya, 2006), h. 159-160.

Page 40: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

21

dalam bukunya Komunikasi Antarbudaya, membedakan tujuh dimensi

asimilasi yaitu asimilasi kultural atau perilaku (akulturasi), asimilasi

struktural, asimilasi marital (hubungan perkawinan suami-istri), asimilasi

identifikasional, asimilasi penerimaan sikap, asimilasi penerimaan perilaku,

dan asimilasi kewarganegaraan.5

Asimilasi kultural atau akulturasi di tandai dengan perubahan pada

pola-pola budaya kelompok minoritas misalnya bahasa, nilai, pakaian, dan

makanan. Sementara asimilasi struktural di tandai dengan masuknya

kelompok minoritas ke dalam lembaga-lembaga masyarakat pribumi.

Menurut Gordon asimilasi struktural-lah yang akan menimbulkan asimilasi

sempurna. Proses ini akan menghasilkan asimilasi psikologis yakni hilangnya

identitas etnik kelompok.

Jadi dari pengertian asimilasi sosial-budaya dari beberapa tokoh sosial

dan budaya dapat dipahami bahwa asimilasi merupakan suatu alat yang

penting sebagai proses sosialisasi dengan latar belakang adanya kebudayaan

yang berbeda-beda yang saling bergaul secara intensif dalam waktu yang

lama hingga kebudayaan tadi berubah sifatnya yang khas dan juga unsur-

unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi kebudayaan campuran

tentu hal ini akan terjadi jika adanya sikap toleransi dan simpati terhadap

budaya lain.

2. Teori Asimilasi Pendekatan Sosiologi

Asimilasi dalam pengertian sosiologis di definisikan sebagai suatu

bentuk proses sosial di mana dua atau lebih individu atau kelompok saling

5 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya, h. 161.

Page 41: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

22

menerima pola kelakuan masing-masing sehinga akhirnya menjadi satu

kelompok baru yang terpadu.6 Sebelum memasuki proses pembauran

masing-masing pihak hidup berdampingan menurut pola kelakuannya sendiri.

Sejak mereka memutuskan untuk menjadi satu kelompok, mereka memasuki

suatu proses baru menuju penciptaan satu pola kebudayaan sebagai landasan

tunggal kehidupan mereka.

Pada proses asimilasi terjadi proses peleburan kebudayaan, sehingga

pihak-pihak atau warga-warga dari dua-tiga kelompok yang tengah

berasimilasi akan merasakan adanya kebudayaan tunggal yang dirasakan

sebagai milik bersama.

Menurut Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto proses asimilasi akan

timbul jika ada tiga unsur. Yaitu sebagai berikut:7

a. Ada perbedaan kebudayaan antara kelompok-kelompok manusia

yang hidup pada suatu waktu dan pada suatu tempat yang sama.

b. Para warga dari masing-masing kelompok yang berbeda-beda itu

dalam kenyataannya selalu bergaul secara intensif dalam jangka

waktu yang lama.

c. Dan demi pergaulan mereka yang telah berlangsung secara intensif

itu, masing-masing pihak menyesuaikan kebudayaan mereka

masing-masing sehingga terjadilah proses saling penyesuaian

kebudayaan diantara kelompok-kelompok itu.

6 D. Hendropuspito, Sosiologi Sistematik (Yogyakarta: Penerbit Kanisius,1989), h. 233.

7 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (Jakarta: Kencana, 2004), h. 62.

Page 42: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

23

Menurut Abdurrahmat Fathoni asimilasi banyak di teliti oleh sarjana

sosiolog terutama Amerika di mana masih di temukan masalah kelompok

imigran dari berbagai suku bangsa yang datang dengan kebudayaan yang

berbeda-beda.8 Sedangkan di Indonesia asimilasi banyak ditemukan pada

golongan khusus, baik yang bersuku bangsa, lapisan sosial, golongan agama,

pengetahuan mengenai seluk-beluk proses asimilasi dari tempat-tempat lain

di dunia menjadi penting sebagai bahan perbandingan.9 tentu hal ini menjadi

suatu masalah yang belum terselesaikan dan masih perlu ditemukan

solusinya.

3. Hakikat Faktor Pendorong dan Penghambat Terjadinya Asimilasi

Menurut Hendropuspito faktor pendorong terjadinya asimilasi

yaitu:10

a. Adanya perkawinan campuran (amalgamation)

b. Dan adanya perlakuan hukum yang sama (baik warga pribumi

maupun non pribumi)

Sedangkan menurut Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto asimilasi

terjadi jika:11

a. Sikap dan kesediaan saling bertoleransi

b. Kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang, memberikan

kemungkinan kepad semua pihak untuk mencapai kedudukan

tertentu berkat kemampuannya

8 Abdurrahmat Fathoni, Antropolog Sosial Budaya Suatu Pengantar (Jakarta: Rineka Cipta,2006), h. 30-31.

9 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi h.255-256. 10 Hendropuspito, Sosiologi Sistematik h. 234-235. 11 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan h. 62-

63.

Page 43: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

24

c. Dan musuh bersama dari luar, ancaman musuh bersama dari luar

diperkirakan akan memperkuat rasa persatuan di dalam masyarakat

Selain faktor-faktor yang mendukung terjadinya asimilasi, menurut

Hendropuspito ada pula beberapa faktor lain yang menghambat terjadinya

asimilasi yaitu:12

a. Perbedaan agama dan kepercayaan

b. Unsur ras dan warna kulit yang jauh berbeda antara suku yang satu

dengan yang lain misalnya ras kulit putih, hitam, dan ras kulit

kuning terbukti masih menimbulkan politik rasialis seperti di

Afrika Selatan, bahkan di Amerika Serikatpun terjadi.

c. Dan faktor psikologis, khusunya sikap superior tetap dipertahankan

oleh golongan etnis yang merasa dalam segala hal dirinya lebih

tinggi (adanya golongan mayoritas dan minoritas).

B. Komunitas Keturunan Arab

1. Pengertian Komunitas

Kata komunitas (community) berasal dari kata latin communire

(communion) yang berarti memperkuat. Dari kata ini di bentuk istilah

communitas yang artinya persatuan, persaudaran, umat/jemaat, kumpulan

bahkan masyarakat.13Secara samar-samar kata komunitas disisipi pengertian

tempat tinggal bersama. Jadi arti kata klasik, kata komunitas hidup dengan

orang-orang yang bermukim di atas sebidang tanah yang sama. Kemudian

12 Hendropuspito, Sosiologi Sistematik h. 233-234. 13 Hendropuspto, Sosiologi Sistematik, h. 56.

Page 44: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

25

“unsur tanah yang sama” dialihkan pada pengertian persaudaraan kumpulan

atau persatuan.

Komunitas bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu komunitas

geografis dan komunitas fungsional.14 Komunitas geografis ialah komunitas

dalam arti penduduk yang berdiam di suatu daerah di sebut juga dengan

komunitas lokal. Sedangkan komunitas fungsional yang tidak dibatasi oleh

daerah yang mereka huni tapi dibatasi oleh karakter atau ciri khusus,

misalnya komunitas petani, peternak dan komunitas nelayan.

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto komunitas diterjemahkan

sebagai “masyarakat setempat” yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota,

suku, atau bangsa. Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok

itu besar ataupun kecil, hidup bersama sehingga merasakan bahwa kelompok

tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama,

kelompok tersebut disebut masyarakat setempat.15

Serta menurut Selo Soemardjan sebagaimana dikutip

Soekanto,“komunitas adalah masyarakat yang bertempat tinggal disuatu

wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu di mana faktor

utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar diantara para

anggotanya, diantara para anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar

batas wilayah.16

14 Yusra Killun, Pengembangan Komunitas Muslim (Jakarta: FDK UIN Jakarta, 2007), h.

38-39. 15 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta:PT Grafindo Persada, 2006 ),

h. 132- 133. 16 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 133.

Page 45: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

26

Begitu pula menurut Hendropuspito dalam bukunya Sosiologi

Sistematik, menyatakan bahwa komunitas sosial yaitu kelompok territorial

yang membina hubungan para anggotanya dengan menggunakan sarana-

sarana yang sama untuk mencapai tujuan yang sama.17

Menurut Jim Life pengertian community ialah bentuk organisasi

sosial yang memiliki tiga karakter sebagai berikut:

1. Identitas dan rasa memiliki. Kata komunitas terkait dengan rasa

memiliki atau rasa diterima dan dihargai dalam kelompok,

sehingga melahirkan konsep komunitas.

2. Kewajiban anggota, hal ini tentu menuntut kewajiban dari

anggotanya yaitu ikut memberikan kontribusi dan berpartisipasi

dalam komunitas.

3. Dan adanya budaya komunitas, hal ini memungkinkan adanya nilai

dan menghasilkan ekspresi komunitas lokal yang memilki

karakteristik unik yang terkait dengan komunitas.

Ciri-ciri komunitas adalah adanya kesatuan hidup yang teratur dan

tetap dan bersifat teritorial, serta memiliki unsur tanah daerah yang sama

tempat kelompok itu berada.18

Dari penjelasan diatas tentang pengertian komunitas sebagaimana

yang telah diuraikan, maka kita dapat disimpulkan bahwa komunitas adalah

kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah tertentu yang terikat

rasa identitas bersama, dan saling berinteraksi antara satu dengan yang

lainnya untuk mencapai tujuan bersama.

18 Hendropuspito, Sosiologi Sistematik, h.57.

Page 46: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

27

2. Proses Terbentuknya Komunitas Keturunan Arab di Indonesia

Orang-orang Arab berdatangan di Jakarta pada akhir abad ke-18 untuk

berniaga. Menurut L.W.C van den Berg, orang-orang Arab yang sekarang

bermukim di Nusantara sebagian besar berasal dari Hadramaut.19

Hadramaut ialah seluruh pantai Arab Selatan, sejak Aden hingga

Tanjung Ras Al-Hadd.20 Menurut Berg, orang-orang Arab Hadramaut mulai

datang secara masal ke Nusantara pada akhir abad ke-18, pemberhentian

mereka yang pertama yaitu Aceh. Dari sana mereka lebih memilih pergi ke

Palembang dan Pontianak. Orang Arab mulai menetap di jawa setelah tahun

1820. Dan koloni-koloni mereka baru tiba di bagian Timur Nusantara tahun

1870, dan koloni Arab di Batavia, meskipun baru setengah abad umurnya,

namun sudah merupakan koloni terbesar di Nusantara, jika kita masukkan

pula para anggotanya yang lahir di Arab.

Orang-orang Arab berdatangan di Jakarta abad ke-18 untuk berniaga.

Walaupun awalnya mereka sekedar untuk berniaga, tetapi akhirnya mereka

terlibat dalam gerakan dakwah.

Dapat kita lihat daerah-daerah di Indonesia yang menjadi permukiman

dan media interaksi masyarakat keturunan Arab dan pribumi derah tersebut

adalah pulau Jawa yang terdapat enam koloni besar Arab, yaitu di Batavia,

Cirebon, Tegal, pekalongan, Semarang dan Surabaya. Salah satu contoh

19 L.W.C. Van den Berg, Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara (Jakarta: Indonesian

Netherlands Cooperation IMDIES, 1989), H. 1. 20 L.W.C. van den Berg, Hadramaut dan koloni Arab di Nusantara, h. 7.

Page 47: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

28

proses komunitas keturunan Arab yaitu daerah Batavia, di tempat tersebut di

temukan orang Arab yang berasal dari segala tempat di Hadramaut dan dari

segala lapisan masyarakat, hanya golongan sayid yang merupakan minoritas.

Sebagian besar orang Arab yang datang ke pulau Jawa dari Singapura,

terlebih dahulu singgah di Batavia, kemudian menyebar ke daerah- daerah

lain.

Sebagai akibat perkembangan itu, Batavia di jumpai hanya sedikit

keluarga yang turun-temurun sudah menghuni Nusantara, dan sebagian besar

menikah dengan wanita pribumi. unsur Arab memiliki keturunan campuran,

sehingga mereka terpaksa belajar bahasa Arab untuk bisa berkomunikasi.

Cara-cara orang Arab di Nusantara mematuhi prinsip-prinsip hukum

Islam dengan berzakat merupakan bukti bahwa semangat kemakmuran

memang sudah melembaga dalam diri mereka. Tidak seorang Arab

Hadramaut yang ketagihan minuman keras atau candu. Menabung merupakan

budaya bagi mereka, dan fakta bahwa mereka pernah menikmati

kemakmuran, sebagian dari rezki merekapun tidak lupa mereka sumbangkan

kepada masjid, sekolah, atau yayasan keagamaan lain.

Orang Arab mulai menetap di Jawa setelah tahun 1820, dan kolonoi-

koloni mereka baru tiba di bagian Timur Nusantara tahun 1870. Koloni Arab

di Batavia, meskipun baru setengah abad umurnya, sudah merupakan koloni

terbesar di Nusantara, jika kita masukkan pula para anggotanya yang lahir di

Arab.

3. Realitas Asimilasi Masyarakat Keturunan Arab di Indonesia

Page 48: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

29

Realitas Asimilasi masyarakat keturunan Arab di Indonesia dapat kita

lihat dari berbagai fakta yang ada dimasyarakat, didukung pula oleh para

peneliti Sosiologi yang melakukan penelitian seperti Selo Soemardjan dalam

bukunya Sterotip Etnik, Asimilasi, Interaksi Sosial. Realitas asimilasi

keturunan Arab ini terjadi di Surabaya, mereka memiliki suatu susunan atau

strata sebagai keanggotaan keturunan masyarakat Arab yang di sebut “sayid”

dan bukan “sayid”.

Sayid yaitu identifikasi diri kelompok orang Arab yang menyatakan

dirinya sebagai golongan ‘Alawiyyin. Golongan ini berpendapat mereka

langsung keturunan dari Nabi Muhammad SAW melalui garis keturunan anak

Nabi yakni Fatimah istri Ali bin Abi Tholib. Bagi mereka yang bukan

tergolong Sayid berarti tidak mempunyai garis keturunan langsung dengan

Nabi Muhammad SAW. Tentu hal ini menjadi salah satu yang mempengaruhi

asimilasi mereka terutama dalam perkawinan yang merupakan penyebab

terjadinya asimilasi, bagi mereka keturunan Arab jika wanita menikah dengan

orang di luar Arab maka garis keturunan mereka teputus atau tidak lagi

termasuk golongan sayid tetapi jika untuk laki-laki Arab tetap menjadi

golongan sayid.

Sedangkan koloni Arab yang berada di Pekalongan, mereka sangat

menjaga jarak dengan orang Arab yang datang dari Hadramaut. Orang Arab

campuran yang tinggal di daerah pinggiran seperti Ledok, Mipitan, Kauman,

dan Krapyak. Mereka sama sekali tidak menggunakan bahasa Arab dalam

Page 49: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

30

berkomunikasi dengan masyarakat pribumi. Mereka mencari nafkah, cara

berpakaian, dan mengikuti adat-istiadat seperti masyarakat pribumi.21

Kemudian begitu pula dalam masyarakat kota Surakarta yang

menggunakan bahasa Jawa untuk komunikasi bukan hanya etnis Jawa, tetapi

juga etnis Tionghoa dan Arab. Penelitian Markhamah terhadap penggunaan

bahasa Jawa oleh orang-orang Tionghoa di Surakarta menyimpulkan, bahwa

tuturan Ngoko dan Krama pada orang-orang Tionghoa dewasa (50 responden)

hampir tidak berbeda dengan kualitas tuturan ngoko dan krama masyarakat

Jawa.22

Interaksi melalui perkawinan dengan wanita Jawa dan pemelukan

agama Islam oleh imigran Tionghoa merupakan cara terbaik, hal ini didasari

adaya soal keuangan yakni mereka dan keturunannya dapat terbebas dari

pajak yang di berlakukan VOC bila kemudian hari dapat berasimilasi dengan

baik dalam kebudayaan Jawa. Melalui perkawinan tersebut, pengetahuan

kebudayaan, bahasa, adat-istiadat Jawa melekat pada keturunan-keturunan

hasil perkawinan mereka. Dapat kita pahami walaupun yang di jelaskan diatas

realitas asimilasi Tionghoa dengan masyarakat Surakarta namun tidak

berbeda pula asimilasi yang dialami masyarakat keturunan Arab di Surakarta,

seringnya berkomunikasi dengan masyarakat Surakarta maka penggunaan

bahasa Jawa bisa di gunakan pula oleh komunitas keturunan Arab. Begitu

21 L.W.C. van den Berg, Hadramaut dan koloni Arab di Nusantara,h. 74. 22 Rustopo, Menjadi Jawa: Orang-Orang Tionghoa dan Kebudayaan Jawa di Surakarta

(Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2007), h. 51.

Page 50: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

31

pula dengan melalui perkawinan merupakan strategi utama supaya dapat

berasimilasi dengan masyarakat pribumi khususnya masyarakat Surakarta.23

Kembali pada realitas asimilasi di Indonesia khususnya di daerah

Condet Balekambang Jakarta Timur, dapat kita ketahui bahwa asimilasi

keturunan Arab dengan masyarakat pribumi di sekitarnya berlansung dengan

baik, sikap toleransi yang mereka miliki dan juga dari ajaran agama membuat

mereka menghilangkan adanya perbedaan. Asimilasi keturunan Arab di

Condet di awali dengan adanya pernikahan orang-orang keturunan Arab

dengan masyarakat setempat (pribumi) dari inilah yang kemudian

berkembang menjadi asimilasi sosial-budaya baik dalam bahasa, keseniaan,

seta adat-istiadat yang sudah bercampur.

Untuk memperkuat lagi rasa kekeluargaan mereka maka mereka juga

ikhlas memberikan bantuan pada masyarakat sekitar misalnya pada acara

Maulid SAW dengan memberikan sajadah, mukenah, ataupun santunan untuk

anak-anak yatim. Inilah yang menjadi salah satu cara masyarakat keturunan

Arab dapat berasimilasi dengan masyarakat pribumi khususnya masyarakat

Condet.

23 Rustopo, Menjadi Jawa: Orang-Orang Tionghoa dan Kebudayaan Jawa di Surakarta,

h. 60.

Page 51: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak dan Keadaan Geografis

Kelurahan Balekambang merupakan salah satu kelurahan yang berada

di wilayah Kecamatan Kramat Jati, Kotamadya Jakarta Timur dengan batas-

batas wilayah sebagai berikut:1

Wilayah Batas- Batas Wilayah

Batas Sebelah Utara Jalan Buluh, berbatasan dengan Kelurahan

Cililitan

Batas Sebelah Timur Jalan

Raya Condet, berbatasan dengan Kelurahan

Batuampar dan Kelurahan Gedong Kecamatan

Pasar Rebo

Batas Sebelah Selatan Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo

Batas sebelah Barat Sungai Ciliwung, Wilayah Jakarta Selatan

Sumber data Kelurahan Condet Balekambang tahun 2009

Kelurahan Condet Balekambang merupakan salah satu kelurahan yang

ditetapkan sebagai cagar budaya dan buah-buahan sesuai dengan Surat

Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. D. 1-7903/A/30/1975, tertanggal 18

Desember 1975 tentang “Penetapan Kelurahan Condet Balekambang dan

1 Laporan Tahunan Kelurahan Condet Balekambang, Tentang Gambaran Umum Wilayah, (Jakarta: Oktober, 2009), h.1.

32

Page 52: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

33

Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati Wilayah Jakarta Timur,

sebagai daerah buah-buahan”.

Berdasarkan data sensus kependudukan yang di keluarkan oleh

Kelurahan, sampai bulan Oktober 2009 sebanyak 5.088 kepala keluarga (KK)

terdiri dari KK laki-laki: 4.405 KK dan KK perempuan: 683 KK, dengan

keseluruhan penduduk berjumlah 21.933 jiwa. Terdiri dari laki-laki: 11.631

jiwa dan perempuan: 10.302 jiwa. Dalam tabel berikut bisa kita lihat keadaan

jumlah penduduk di Kelurahan Condet Balekambang.2

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasar Umur dan Jenis Kelamin

Umur WNI WNA Jumlah LK PR LK PR WNA+WNI

0 – 4 2.575 1.541 1 - 4.117 5 - 9 1.258 1.369 1 - 2.628 10 – 14 1.318 1.171 - - 2.489 15 – 19 1.134 1.122 - - 2.256 20 – 24 1.022 673 - - 1.695 25 – 29 867 842 - - 1.709 30 – 34 701 655 - - 1.356 35 – 39 626 626 - - 1.252 40 – 44 539 512 - - 1.051 45 – 49 348 432 - - 780 50 – 54 441 423 1 - 865 55 – 59 389 403 - - 792 60 – 64 156 173 - - 329 65 – 69 120 148 - - 268 70 – 74 78 99 - - 177 75 - Dst 56 113 - - 169 Jumlah 11.628 10.302 3 - 21.933

Sumber data Kelurahan Condet Balekambang tahun 2009

2 Laporan Tahunan Kelurahan Condet Balekambang, Tentang Jumlah Penduduk berdasar umur dan Jenis Kelamin, h. 5.

Page 53: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

34

Jumlah prosentase penduduk menurut agama terdiri dari 97,87%

penduduk di Condet Balekambang memeluk agama Islam, 1,08% agama

Kristen Protestan, 0,92% agama Hindu, dan 0,08% agama Budha.

Luas wilayah Kelurahan Condet Balekambang adalah 167,450 hektar,

terbagi menjadi 5 RW dan 53 RT. Status tanah kelurahan Condet

Balekambang terdiri dari:

a. Tanah Negara: 22,75%

b. Tanah milik Adat: 70,08% dan

c. Tanah Wakaf: 7,16%

Dari jumlah keseluruhan luas wilayah Condet Balekambang, memiliki

tanah yang di peruntukan sebagai:

a. Perumahan: 100,47 Ha

b. Pendidikan dan Peribadatan: 6,70 Ha

c. Perkantoran: 7,53 Ha

d. Fasilitas Umum atau Balai Rakyat: 16,75 Ha

e. Pemakaman: 0,72 Ha

f. Kebun dan lain-lain: 35,28 Ha

Adapun untuk masalah tanah wakaf yang berada di wilayah tersebut

yang di prosentasekan 7,16% umumnya di pergunakan untuk bangunan

masjid dan mushola serta pemakaman umum. Sedangkan yang lainnya

digunakan untuk jalan kendaraan dan tanah kepentingan umum lainnya

misalnya untuk sekolah.

Page 54: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

35

Pada umumnya keadaan geografis Kelurahan Condet Balekambang

berbentuk tebing dengan kemiringan antara 15 sampai dengan 30 derajat.

Sebagai adanya akibat sungai Ciliwung yang melintas wilayah Kelurahan

Condet Balekambang dan lokasi ini umumnya di tumbuhi pohon buah-

buahan seperti salak, duku, melinjo, kecapi dan lainnya dan terkadang masih

terlihat binatang jenis kera dan landak, sehingga tahun 1975 Kelurahan

Balekambang ditetapkan sebagai kawasan cagar buah-buahan khas Jakarta

(Betawi) di Kelurahan Condet Balekambang yang pengawasan dan

pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah DKI Jakarta.3

Sementara itu, keadaan iklim Kelurahan Condet Balekambang seperti

suhu rata-rata pertahun adalah 27 derajat celcius dengan tingkat kelembaban

80% sampai dengan 90%. Pada bulan November sampai dengan April, arah

angin dipengaruhi oleh angin Muson Barat, dan pada bulan Mei sampai

dengan Oktober oleh angin Muson Timur. Curah hujan rata-rata sepanjang

tahun adalah 2000 militer, di mana curah hujan seperti pada umumnya

tertinggi terjadi sekitar Januari dan terendah sekitar bulan September.

B. Latar Belakang Ekonomi dan Pendidikan

1. Latar Belakang Ekonomi

Penduduk Wilayah Condet Balekambang masyarakatnya tidak hanya

terdiri dari masyarakat asli Jakarta atau dari daerah lain di Indonesia namun

kini masyarakatnya mulai berubah dengan adanya pencampuran menerima

pendatang penduduk dari Negara asing terutama dari Negara Arab, mereka

3 Laporan Tahunan Kelurahan Condet Balekambang, Tentang Gambaran Umum Wilayah, h. 2.

Page 55: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

36

berasimilasi dengan masyarakat setempat (Jakarta) baik dalam bidang sosial

ataupun budaya. Dapat kita lihat di wilayah Condet Balekambang ini

masyarakat keturunan Arab sebagian besar memiliki aktivitas sebagai

pedagang.

Seperti yang dikatakan oleh Bapak Benar Sigalinging:4

“Kalau yang saya tau mah kebanyakan kerjaan orang-orang keturunan Arab yang tinggal di sini ya sebagai pedagang minyak wangi tapi selaen itu ada juga yang kerja buka warung makanan.” Tentu hal ini mereka lakukan selain bertujuan untuk berputarnya

perekonomian mereka namun juga sebagai bentuk berasimilasinya mereka

dengan masyarakat setempat (Condet Balekambang) dan juga untuk

memperkuat ikatan persaudaraan mereka dengan masyarakat setempat dalam

transaksi jual-beli. Selain itu hal ini di dukung dengan adanya sikap toleransi

antar keduanya, inilah yang memudahkan mereka untuk berasimilasi.

Saat ini penduduk Condet Balekambang memiliki mata pencaharian

bermacam-macam, tetapi tidak ada data yang menjelaskan secara khusus

mengenai pekerjaan orang-orang keturunan Arab dengan masyarakat Condet

Balekambang.

Namun umumnya, keadaan sosial ekonomi masyarakat Condet

Balekambang merupakan kalangan menengah ke atas. Dalam laporan tahun

2009 jumlah penduduk Condet Balekambang berdasarkan mata pencaharian

yang terlihat dalam tabel di bawah ini:5

4 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010. 5 Laporan Tahunan Kelurahan Condet Balekambang, Tentang Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian, h. 11.

Page 56: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

37

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No PEKERJAAN JUMLAH PENDUDUK JIWA

1 Karyawan swasta/TNI/POLRI 4.280 2 Pedagang 5.172 3 Buruh tani 485 4 Pensiunan 2.254 5 Pertukangan 227 6 Pengangguran 89 Jumlah 12.707

Sumber data Kelurahan Condet Balekambang tahun 2009

Mayoritas penduduk Condet Balekambang adalah berprofesi sebagai

pedagang atau wiraswasta. Sekitar 4.280 dari penduduknya tercatat sebagai

karyawan swasta/TNI/POLRI, 5.172 orang sebagai pedagang, 485 orang

sebagai buruh tani, 2.254 orang sebagai pensiunan, 227 orang sebagai

pertukangan, dan sisanya 89 orang adalah pengangguran.

Kemudian masyarakat Balekambang juga memiliki sejumlah bidang

usaha untuk meningkatkan perekonomian pada masyarakat tersebut

diantaranya yaitu adanya Pembinaan Koperasi Serba Usaha (KSU). Koperasi

Serba Usaha yang ada di Kelurahan Balekambang bersama KSU agar Budaya

yang mendapat pembinaan dari Kanwil Departemen Koperasi namun

keberadaannya sampai saat ini sudah tidak aktif lagi adapun koperasi yang

ada di Wilayah Kelurahan Balekambang sebagai berikut:6

6 Laporan Tahunan Kelurahan Condet Balekambang, Tentang Pembinaan Koperasi Serba Usaha (KSU,) h. 19.

Page 57: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

38

a) Pembinaan Koperasi Serba Usaha (KSU)

No NAMA KOPERASI JUMLAH ANGGOTA 1 KSU Cagar Budaya orang 2 Lestari Mandiri 134 orang Jumlah 134 orang

Sumber data Kelurahan Condet Balekambang tahun 2009

b) Pembinaan Usaha Ekonomi Lemah

Pembinaan yang kami lakukan terhadap Usaha Ekonomi Lemah,

dalam bentuk pengarahan dan bantuan modal usaha PPMK tahun 2008

bidang ekonomi yang di gulirkan yang ada di Kelurahan Condet

Balekambang. Selanjutnya sesuai permintaan dan harapan Pemerintah

melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Propinsi DKI Jakarta.

Kami mengusulkan agar diadakan pembinaan langsung terhadap

usaha ekomomi lemah tersebut, sehingga dapat dicapai hasil menuju

kemandirian yang optimal, yang selanjutnya dapat diikut sertakan dalam

pameran atau bazar-bazar bagi Pengusaha Ekonomi Lemah. KSU yang ada di

Kelurahan Balekambang bersama KSU Cagar Budaya yang mendapat

pembinaan dari kanwil Departemen Koperasi.

2. Latar Belakang Tingkat Pendidikan

Adanya program pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah di

wilayah Kelurahan Condet Balekambang menjadi sebuah kebutuhan yang

sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan dan memberantas buta huruf

di wilayah tersebut. Masyarakat dengan antusias dan penuh kesadaran

menyekolahkan anak-anak mereka pada sekolah-sekolah yang telah dibangun

oleh pemerintah di wilayah tersebut.

Page 58: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

39

Mereka menyekolahkan anak-anak mereka dari SD sampai SLTA,

adapun untuk sampai melanjutkan ke Perguruan Tinggi masyarakat hanya

sebagian kecil saja masyarakat yang mampu melanjutkannya, salah satu yang

menyebabkan hal ini adalah karena faktor perekonomian mereka yang tidak

mampu mencukupi biaya untuk sampai pada Pendidikan Perguruan Tinggi.

Bagi mereka yang berpendidikan sampai tingkat SLTA, mencoba

membantu orang tua mereka dengan bekerja misalnya membantu orang

tuanya berjualan. Wilayah Kelurahan Condet Balekambang saat ini sudah

melakukan pendataan terhadap jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan.

Adapun jumlah murid laki-laki dan perempuan di wilayah Condet

Balekambang terlihat jelas dalam tabel di bawah ini:7

Tabel 3. Jumlah Murid Laki-Laki dan Perempuan

No PENDIDIKAN LK PR JUMLAH 1 Tidak tamat SD 312 338 650 2 Tamat SD 513 459 972 3 Tamat SLTP 1357 1134 2491 4 Tamat SLTA 682 737 1419

5 Tamat Akademi/PT

262 301 563

JUMLAH 3.126 2.969 6.095 Sumber data Kelurahan Condet Balekambang tahun 2009

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa tingkat kesadaran penduduk

akan pentingnya pendidikan cukup tinggi, sehingga banyak orang tua yang

menyekolahkan anak-anak mereka dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Dengan demikian dapat kita tarik kesimpulan bahwa tingkat kesadaran akan

7 Laporan Tahunan Kelurahan Condet Balekambang, Tentang Jumlah Murid Laki-laki dan Perempuan, h. 10.

Page 59: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

40

pentingnya pendidikan terlihat dari besarnya murid-murid yang mengenyam

pendidikan dibangku sekolah, di wilayah Condet Balekambang tersebut.

C. Hubungan Keturunan Arab dengan Masyarakat Pribumi

Hubungan keturunan Arab dengan masyarakat pribumi khususnya

masyarakat Condet Balekambang atau disebut juga dengan interaksi sosial

sering di identikan dengan adanya perasaan bersama di antara para pelakunya

serta di dalamnya terdapat suatu hubungan sosial antara individu ataupun

kelompok masyarakat, yang diakibatkan adanya interaksi sosial tersebut yang

menghasilkan sebuah sikap saling memerlukan antar satu dengan yang

lainnya.

Dalam hal ini hubungan yang saling membutuhkan dan saling

melengkapi terlihat pada masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat

sekitarnya di kelurahan Condet Balekambang.

Yang di jadikan indikator terhadap sikap saling membtuhkan kedua

komunitas tersebut yakni berada dalam kegiatan kemasyarakatan yang

berhubungan dengan nilai yang berada dalam masyarakat (sifat saling

membantu) misalnya partisipasi dalam kerja bakti, dan dalam hal menjaga

keamanan dan kenyamanan (tugas ronda) di wilayah tersebut.

Dari hasil pengamatan, penulis mendapatkan informasi baik dari

masyarakat keturunan Arab maupun masyarakat Condet Balekambang yang

menceritakan keikutsertaan mereka dalam kerja bakti maupun dalam

menjalankan tugas ronda.

Page 60: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

41

Kegiatan kerja bakti dilakukan secara bersama-sama baik keturunan

Arab maupun masyarakat Condet Balekambang, beberapa orang dari warga

keturunan Arab bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk kerja bakti

bersama untuk kepentingan umum.

Namun jika tidak bisa mengikuti kerja bakti maka mereka bisa

memberikan sumbangan. Mereka melakukan hal ini dengan alasan kesibukan

mereka dalam aktivitas kerja misalnya sebagai pedagang. Kalaupun ada yang

ikut kerja bakti bersama masyarakat Condet Balekambang, mereka ini

memang tidak sibuk dengan pekerjaannya serta sejak kecil sudah terbiasa

untuk melakukan pekerjaan tersebut bersama masyarakat Condet

Balekambang.

Menurut informan Salahudin bin Thohir bin Yahya:8

“Menurut gue sih sebagai bagian dari masyarakat sini ya seneng aja kalo diajak sama masyarakat sini buat kerja bakti, kalo ada waktu dan nggak sibuk sama kerjaan gue sih ikut aja.” Sedangkan kegiatan menjaga keamanan dan kenyamanan (tugas

ronda) yang dilakukan setiap malam di kelurahan Condet Balekambang

merupakan kegiatan yang menguntungkan baik bagi warga keturunan Arab

maupun warga Condet Balekambang, kegiatan ini di lakukan demi menjaga

keamanan lingkungan bersama dan memiliki satu tujuan yaitu rasa aman dan

nyaman untuk tinggal dan menetap di wilayah tersebut.

8 Wawancara Pribadi dengan Salahuddin bin Thohir bin Yahya, Condet Balekambang, 5 Januari 2010.

Page 61: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

42

Menurut informan Bapak Benar Sigalingging:9

“Kalo masalah tugas ronda ya memang saya sangat nganjurin banget bahkan udah ngajak warga disini baik keturunan Arab atau warga Condet, ayo bareng-bareng kita tugas ronda malem buat ngejaga agar lingkungan kita aman dan nyaman gitu.” Dari hasil observasi dan wawancara di lapangan dapat di ambil

kesimpulan bahwa hubungan sosial antara keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang terlihat dalam melakukan kerja bakti dan

kegiatan menjaga keamanan (tugas ronda ) yang di lakukan secara bersama-

sama baik masyarakat keturunan Arab maupun masyarakat Condet

Balekambang yang bertujuan untuk kepentingan umum, partisipasi antar

kedua belah pihak terjadi sangat baik.

9 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010.

Page 62: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

BAB IV

ASIMILASI MASYARAKAT KETURUNAN ARAB DENGAN

MASYARAKAT CONDET BALEKAMBANG

A. Bentuk dan Proses Asimilasi

Komunitas keturunan Arab di sebut sebagai golongan minoritas yang

berbaur atau berasimilasi dengan masyarakat Condet Balekambang sebagai

golongan mayoritas. Hubungan sosial yang terjadi antar keduanya melalui

bentuk dan proses asimilasi. Bentuk dari asimilasi adalah:1

1. Asimilasi melalui perkawinan (amalgamasi)

2. Asimilasi melalui kebudayaan atau perilaku perubahan dalam pola

kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan kelompok mayoritas

(baik secara bahasa, pakaian, dan makanan)

Kedua bentuk asimilasi diatas akan sangat berpengaruh dalam proses

terjadinya asimilasi.

Asimilasi melalui perkawinan, merupakan sebuah ikatan suci yang

sudah terjadi antara masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet

Balekambang. Kesamaan agama (Islam) sudah tentu menjadi salah satu faktor

yang memudahkan terjadinya proses asimilasi terutama dalam perkawinan

tersebut. Seperti yang sudah di jelaskan dalam bab satu sebelumnya bahwa

masyarakat keturunan Arab memiliki susunan atau strata suatu golongan

misalnya sayid dan bukan sayid.

1 Selo Soemardjan, Steriotip Etnik, Asimilasi, Integrasi Sosial, h. 175.

43

Page 63: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

44

Sayid adalah identifikasi diri sekelompok orang Arab yang

menyatakan dirinya sebagai golongan ‘Alawiyyin. Golongan ini beranggapan

mereka keturunan anak perempuan nabi yaitu Fatimah istri Ali bin Abi thalib.

Bagi mereka yang tidak tergolong sayid berarti tidak mempunyai garis

keturunan langsung dengan Nabi Muhammad Saw. Strata sayid di atas sangat

berkaitan terutama bagi komunitas keturunan Arab yang melangsungkan

asimilasi perkawinan dengan masyarakat Condet Balekambang, bagi

keturunan Arab strata sayid bertujuan agar garis keturunan mereka tidak

terputus. Sedangkan strata tidak sayid tidak berpengaruh atau berkaitan bagi

garis keturunan Arab dalam melangsungkan asimilasi perkawinan dengan

masyarakat Condet Balekambang.

Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan, ditemukan adanya warga

keturunan Arab yang tergolong sayid yang menjelaskan bahwa mereka

memiliki keluarga yang menikah dengan warga Condet Balekambang (anak

laki-laki keturunan Arab yang menikah dengan warga Condet), hal ini

menurut mereka (keturunan Arab) bertujuan untuk menjaga garis keturunan

mereka.

Seperti yang diungkapkan oleh Umi Seli:2

“Kalo anak perempuan saya mau nikah, dia harus nikah dengan laki-laki Arab, tapi kalo anak laki-laki saya menikah terserah dia mau milih nikah dari keturunan Arab atau gak dari keturunan Arab.” Sedangkan bagi masyarakat keturunan Arab yang tidak tergolong

sayid, tidak mempermasalahkan anak mereka harus menikah dengan siapa

(baik dari keturunan Arab maupun sebaliknya).

2 Wawancara Pribadi dengan Umi Seli, Condet Balekambang, 30 Januari 2010.

Page 64: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

45

Menurut mereka Allah SWT telah menciptakan hamba-hambanya dari

berbagai suku dan bangsa untuk saling mengenal, bahkan sampai menikahpun

tidak harus dari keturunan Arab.

Seperti yang dikatakan oleh Salimah Al-Jufri:3

“Saya mah ngasih kebebasan aja ma anak-anak untuk nikah sama sapa aja, mau dari keturunan Arab atau nggak dari keturunan Arab yaa nggak masalah.”

Kemudian dalam melangsungkan adat pernikahan keturunan Arab

dengan masyarakat Condet Balekambang kita akan menemukan adanya

perpaduan budaya campuran (asimilasi budaya sekaligus proses asimilasi

yang sudah terjadi di dalamnnya) dari masyarakat Arab dan Betawi (Condet

Balekambang). Asimilasi melalui perkawinan yang mereka gunakan

disesuaikan dengan tatacara dalam Islam salah satunya adanya peminangan.

Sedangkan adat tambahan dari keturunan Arab yaitu adanya (malam

pacar) yaitu malam sebelum hari akad calon pengantin perempuan melakukan

tradisi yang biasa di lakukan calon pengantin perempuan pada tradisi Arab

yaitu pasang pacar di kuku calon mempelai perempuan yang dilakukan

kerabat dekat dari perempuan terutama teman-teman dari mempelai

perempuan (yang dilakukan keturunan Arab dengan masyarakat Condet

Balekambang) yang secara bergantian memasangkan pacar di kuku calon

pengantin sambil mendoakannya.

Kemudian terdapat pula adanya (tarian syamar) yaitu tarian orang

Arab yang hanya di lakukan oleh kaum laki-laki saat resepsi pernikahan,

mereka biasanya menari japin sambil memutarkan badannya mengikuti irama

3 Wawancara Pribadi dengan Salimah Al- Jufri, Condet Balekambang, 30 Januari 2010.

Page 65: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

46

gendang (yang dilakukan oleh keturunan Arab dengan warga Condet

Balekambang). Adanya malam pacar dan tarian syamar, terungkap dari

pernyataan baik informan dari keturunan Arab maupun informan dari

masyarakat Condet Balekambang.

Seperti yang diungkapkan oleh Salahuddin bin Thohir bin Yahya:4

“Emang bener kalo lagi da acara nikahan dari orang-orang keturunan Arab ma orang pribumi, yang namanya malem pacar dan tarian syamar udah jadi tradisi orang-orang kita yang wajib di adain.” Sama halnya yang diungkapkan oleh Ibu Bulan Indah:5

“Yang saya tahu malem pacar dan nari syamar itu memang ada di acara nikahan orang-orang keturunan Arab yang udah di siapin ma mereka buat ngeramein acara nikahan apalagi di situkan kita bisa tahu ternyata ya masih ada adat Arab yang menarik untuk bisa kita lihat dan pelajari.” Selanjutnya adanya permainan musik marawis yang di meriahkan

dalam acara pernikahan tersebut, baik orang-orang keturunan Arab maupun

masyarakat Condet Balekambang bersama-sama bermain memainkan musik

marawis tersebut.

Seperti yang diungkapkan oleh Via:6

“Temen saya ada yang kawin ma keturunan Arab, biar mereka bisa ngeramein acara nikahan itu biasanya mereka memang nggak lepas dari yang namanya nampilin maen musik marawis.”

4 Wawancara Pribadi dengan Salahuddin bin Thohir bin Yahya, Condet Balekambang, 5 Januari 2010. 5 Wawancara Pribadi dengan Ibu Bulan Indah, Condet Balekambang, 26 Januari 2010. 6 Wawancara Pribadi dengan Via, Condet Balekambang, 9 Januari 2010.

Page 66: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

47

Sama halnya yang di katakan oleh saudara Tomy:7

“kalo pada dateng ke acara nikahan keturunan Arab, bakal di temuin adanya orang-orang kite yang ikut-ikutan maen marawis ma orang-orang keturunan Arab.” Serta adanya pakaian yang digunakan keturunan Arab saat menikah

adalah pakaian jubah, sedangkan dari masyarakat Condet Balekambang

menggunakan adat Betawi.

Seperti yang di ungkapkan oleh Via:8

“Biasanya yang saya liat kalo laki-laki keturunan Arab nikah ma orang pribumi, laki-lakinya biasanya makai baju jubah sedangkan kalo cewenya yaa makai baju Betawi.” Dengan berasimilasinya dua komunitas tersebut melalui pernikahan

dan melalui budaya, maka di dalamnya sudah terjadi proses asimilasi dengan

saling menyesuaikan diri untuk bisa menerima perbedaan budaya masing-

masing terutama bagi masyarakat Condet Balekambang sebagai kelompok

minoritas yang berbaur dengan masyarakat Condet Balekambang sebagai

kelompok mayoritas.

Selain asimilasi adat atau budaya perkawinan yang telah di jelaskan

diatas, masih ada satu lagi adat yang akan kita temukan dalam proses

asimilasi adat pernikahan laki-laki keturunan Arab dengan wanita Betawi

(Condet Balekambang). Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan, di

temukan adanya warga keturunan Arab yang menjelaskan bahwa pernikahan

yang terjadi antara laki-laki keturunan Arab dengan wanita Betawi (Condet

Balekambang) dalam persiapan pernikahan, barang-barang yang di butuhkan

7 Wawancara Pribadi dengan Tomy, Condet Balekambang, 31 Januari 2010. 8 Wawancara Pribadi dengan Via, Condet Balekambang, 9 Januari 2010.

Page 67: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

48

seperti pakaian pengantin, tempat tinggal mereka dan lain-lain. Semuanya di

siapkan oleh calon pengantin laki-laki dari keturunan Arab.

Seperti yang di paparkan oleh Bapak Khalid:9

“Udah jadi kewajiban calon pengantin laki-laki, buat nyiapin segala macem barang-barang yang dibutuhkan kalo udah siap mau nikah.” Sedangkan Bentuk asimilasi melalui kebudayaan yang dimaksud

adalah perubahan pola kebudayaan dengan menyesuaikan diri dengan

kelompok mayoritas seperti cara berpakaian, berbahasa, dan cara membuat

makanan. Bentuk asimilasi kebudayaan yang telah di jelaskan tersebut akan

menjadi hal penting untuk mengetahui terjadinya proses asimilasi di

dalamnya.Dalam hubungannya dengan penelitian terhadap masyarakat

keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang di wilayah tersebut,

masih perlu di buktikan kebenarannya. Guna keperluan tersebut akan

dilakukan observasi dari kedua belah pihak. Dari segi yang akan di paparkan

di atas (makanan, pakaian, upacara pernikahan, serta bahasa) akan di jadikan

ukuran mencari jawaban permasalahannya.

Dari segi makanan dan pakaian, masyarakat keturunan Arab telah

beradaptasi pada makanan Indonesia begitupun cara berpakaian merekapun

sudah mengikuti pakaian Indonesia, khususnya sudah mengikuti tradisi dari

masyarakat Condet Balekambang.

9 Wawancara Pribadi dengan Bapak Khalid, Condet Balekambang, 26 November 2009.

Page 68: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

49

Bentuk asimilasi kebudayaan diatas terungkap dari pernyataan

beberapa informan yang menceritakan bagaimana mereka bisa (proses)

berasimilasi antara warga keturunan Arab dengan masyarakat Condet

Balekambang.

Seperti yang diungkapkan informan Bapak Khalid:10

“Karna saya udah lama tinggal di daerah Condet ini, jadi kalo adat apapun baik dari cara berpakaian atau ngebuat makanan ya udah ngikutin tradisi orang-orang disini.” Sama halnya yang di ungkapkan oleh Umi Seli:11

“Kalo saya buatin makanan atau masakan yaa udah ngikutin tradisi di masyarakat sini, gitu juga kalo cara kita pada berpakaian nggak ada yang beda kok sama aja dengan warga sini.” Sedangkan mengenai bahasa yang di gunakan masyarakat keturunan

Arab dalam berkomunikasi dengan masyarakat Condet Balekambang, mereka

menggunakan bahasa Indonesia.

Seperti yang diungkapkan oleh Salahuddin bin Thohir bin Yahya:12

“Kalo gue sih ngobrol ma temen-temen atau sapa aja ya gue samain aja sama mereka makai bahasa Indonesia.” Sedangkan bagi masyarakat Condet Balekambang menurut mereka

berkomunikasi dengan bahasa Indonesia sangat memudahkan mereka untuk

bisa berbicara. Hal ini menurut mereka disebabkan karena antar mereka mau

berasimilasi dengan saling bersikap toleransi dan simpati, salah satunya

dalam berbahasa.

10 Wawancara Pribadi dengan Bapak Khalid, Condet Balekambang, 26 November 2009. 11 Wawancara Pribadi dengan Umi Seli, Condet Balekambang, 30 Januari 2010. 12 Wawancara Pribadi dengan Salahuddin bin Thohir bin Yahya, Condet Balekambang, 5 Januari 2010.

Page 69: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

50

Seperti yang diungkapkan Tomy:13

“Nggak ada kesulitan kalo ngomong ma orang-orang keturunan Arab soalnya mereka kan udah bisa dan terbiasa nyesuein pake bahasa Indonesia.” Sama halnya yang diungkapkan Ibu Bulan Indah:14

“Saya punya temen keturunan Arab, dia itu bisa berbahasa Arab tapi kalo dia lagi ngobrol sama saya ya dianya nyamain pake bahasa Indonesia yang kebetulan dia udah bisa dan lebih seneng berbahasa Indonesia.” Dari gambaran di atas dapat diambil kesimpulan bahwa baik

masyarakat keturunan Arab maupun masyarakat Condet Balekambang,

berbaur bersama (berasimilasi) melalui perkawinan dan menyesuaikan diri

melalui budaya (bahasa, makanan, pakaian), dari dua bentuk asimilasi

tersebut di dalamnya sudah terjadi proses asimilasi baik dari masyarakat

keturunan Arab maupun dari masyarakat Condet Balekambang. Dengan

adanya proses asimilasi menyebabkan terjadinya perubahan perilaku

kebudayaan kelompok minoritas (keturunan Arab) kepada kelompok

mayoritas (masyarakat Condet Balekambang).

Proses asimilasi mengarah pada perubahan perilaku masyarakat

keturunan Arab yang terlihat dari sikap menerimanya perbedaan adat-istiadat

dari masyarakat Condet Balekambang. Dengan berasimilasinya melalui

perkawinan dari dua komunitas tersebut, mereka sudah bisa menerima

perbedaan adat atau budaya masing-masing yang digunakan seperti adanya

adat malam pacar, tarian syamar yang dilakukan oleh keturunan Arab

bersama masyarakat Condet Balekambang, bermain musik marawis, dan 13 Wawancara Pribadi dengan Tomy, Condet Balekambang, 31 Januari 2010. 14 Wawancara Pribadi dengan Ibu Bulan Indah, Condet Balekambang, 26 Januari 2010.

Page 70: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

51

berpakaian (jubah) yang digunakan keturunan Arab sedangkan masyarakat

Condet Balekambang mengggunakan adat Betawi.

Serta dalam berkomunikasi bahasa kedua komunitas tersebut bersama-

sama menggunakan bahasa Indonesia. Sebagai kelompok minoritas yang

tinggal dan menetap berpuluh tahun berbaur dengan masyarakat Condet

Balekambang, adat atau budaya dari masyarakat keturunan Arab hanya

terlihat dalam adat perkawinan saja namun adat tersebutpun sudah mulai di

tinggalkan oleh mereka karena mereka sudah berasimilasi mengikuti adat-

istiadat dari masyarakat Condet Balekambang. Jadi adanya perbedaan etnis

tidak menghambat masyarakat keturunan Arab dan masyarakat Condet

Balekambang untuk berasimilasi.

B. Faktor Yang Mendukung Asimilasi

Asimilasi sebagai proses sosialisasi antara komunitas keturunan Arab

dengan masyarakat Condet Balekambang akan berjalan dengan baik jika

diantara dua komunitas tersebut memiliki factor-faktor yang mendukung

asimilasi. Faktor-faktor yang mendukung terjadinya asimilasi yaitu:

1. Adanya sikap toleransi budaya

2. Perkawinan campuran dan

3. Adanya kesamaan agama15

Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan, ditemukan adanya

ketiga faktor diatas yang menjadi pendukung proses terjadinya asimilasi

masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang.

15 Selo Soemardjan, Streotip Etnik Asimilasi, Integrasi Sosial, h. 197.

Page 71: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

52

Dengan adanya faktor toleransi budaya atau sikap saling menghargai

adat-istiadat seperti dalam berbahasa, cara membuat makanan, dan cara

berpakaian menjadi faktor yang memudahkan terjadinya proses asimilasi

antara masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang

dilokasi penelitian. sikap toleransi budaya tersebut terungkap dari pernyataan

beberapa informan.

Seperti yang diungkapkan oleh informan Salimah Al- Jufri:16

“Buat gue yang penting bergaul ma masyarakat disini sih tinggal gimana kita saling ngargain aja deh, ya mau dari cara berbahasa, cara berpakain ampe ngebuat makanan ya ngikutin tradisi masyarakat di sini aja.” Sama halnya yang diungkapkan oleh informan Bapak Benar

Sigalingging:17

“Menurut saya sih bergaul ma keturunan Arab di daerah sini ya saling toleran aja ma masing-masing budaya, kan enak kalo sama-sama akur.” Selanjutnya faktor yang mendukung asimilasi melalui perkawinan

campuran yaitu perkawinan yang terjadi antara masyarakat keturunan Arab

dengan masyarakat Condet Balekambang. Sikap saling menghargai atau

menerima etnis yang berbeda dalam sebuah perkawinan tentu akan sangat

memudahkan terjadinya asimilasi.

16 Wawancara Pribadi dengan Salimah Al-Jufri, Condet Balekambang, 30 Januari 2010. 17 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010.

Page 72: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

53

Dari hasil penelitian, penulis mendapatkan informasi dari masyarakat

keturunan Arab maupun masyarakat Condet Balekambang yang menceritakan

sikap dari dua komunitas tersebut yang saling terbuka (toleransi) dalam

menerima perkawinan yang berbeda etnis.

Seperti yang diungkapkan oleh informan Aci:18

“Menurut saya nggak ada masalah ya kalopun ada orang kita yang kawin ma keturunan Arab, yang penting mereka kan sama-sama suka dan punya satu aqidah yang sama gitu” Sedangkan menurut informan Umi Seli:19

“Saya ngerasa seneng aja kalo da masyarakat di luar keturunan Arab ada yang mau nikah ma keturunan Arab, kalopun kita beda budaya toh bukan berarti kita nggak boleh nikah kan.” Sama halnya yang diungkapkan Bapak Benar:20

“Menurut saya biarin aja ya kalo ada orang keturunan Arab yang mau nikah sama masyarakat sini, kan itu pilihan mereka yang mau nikah sama sapa aja.”

Dan yang terakhir yaitu adanya kesamaan agama ((Islam). Dalam

kehidupan sehari-hari faktor agama menjadi suatu hal yang sangat penting

menjadi pendorong terwujudnya asimilasi sosial yang baik. Adanya nilai,

ajaran etika sosial dan perilaku keagamaan yang dimiliki oleh tiap-tiap

individu bertujuan untuk terciptanya hubungan yang harmonis antara

keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang serta dengan

adanya agama menghilangkan perbedaan diantara mereka baik dari segi etnis

maupun budaya yang memang sama-sama memiliki latar belakang yang

berbeda.

18 Wawancara Pribadi dengan Aci, Condet Balekambang, 23 November 2009. 19 Wawancara Pribadi dengan Umi Seli, Condet Balekambang, 30 Januari 2010. 20 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010.

Page 73: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

54

Islam sebagai agama yang memiliki ajaran yang universal banyak

dianut oleh masyarakat keturunan Arab ataupun masyarakat Condet

Balekambang yang sebagian besar berasal dari masyarakat Betawi, dalam

ajaran Islam terdapat berbagai doktrin dan ajaran yang harus dilakukan dan

ditaati oleh masing-masing individu, sehingga memunculkan adanya ikatan

tali persaudaraan dan sikap kekeluargaan antara indidu yang satu dengan

yang lainnya.

Salah satu sifat yang masih membudaya dan sudah menjadi tradisi

antara masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang

ialah kegiatan keagamaan yang masing-masing saling mengamalkan ilmu

agamanya sebagai bentuk kerjasama dalam mensyiarkan ajaran Islam di

lingkungan masyarakat setempat.

Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa faktor agama

khususnya agama Islam merupakan faktor yang paling kuat, karena dengan

adanya kegiatan keagamaan ini dapat mewujudkan suatu persatuan dan

kesatuan antara masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet

Balekambang yang memiliki perbedaan adat-istiadat budaya. Kegiatan

keagamaan yang dilakukan seperti Maulid Nabi SAW, merayakan Hari Raya

Idul Fitri dan Idul Adha.

Kegiatan yang di selenggarakan secara bersamaan seperti peringatan

Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan setiap tahun di Kelurahan

Condet Balekambang merupakan salah satu acara tahunan yang tidak bisa

dipisahkan oleh kedua masyarakat tersebut. Kegiatan ini tentu melibatkan

panitia gabungan dari orang-orang keturunan Arab dengan masyarakat

Page 74: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

55

Condet Balekambang, Dalam kegiatan ini jelas terlihat kerjasama antara

masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang. Kedua

kelompok masyarakat tersebut saling tolong menolong memberikan bantuan

baik material maupun jasa untuk terlaksananya acara tersebut dengan lancar.

Bantuan material dapat dilihat dalam acara tersebut yaitu masyarakat

keturunan Arab tidak lupa memberikan bantuan kepada anak-anak yatim

piatu khususnya pada masyarakat Condet Balekambang yang ada di

sekitarnya, begitupun masyarakat Condet Balekambang yang memiliki rizki

yang banyak ikut berpartisipasi memberikan bantuannya kepada anak-anak

yatim, bantuan yang di berikan biasanya berupa uang dan sembako yang di

berikan kepada anak-anak yatim. Bantuan ini biasanya di salurkan melalui

yayasan sosial di Kelurahan Condet Balekambang yang bernama Al- Hawi.

Sedangkan bantuan dalam bentuk jasa antara masyarakat keturunan

Arab dengan masyarakat Condet Balekambang bekerjasama dalam

menyiapkan konsep acara, mereka saling bertukar pikiran atau pendapat

bagaimanakah acara Maulid Nabi Muhammad SAW dapat berjalan dengan

lancar.

Dari pengamatan di lokasi penelitian, penulis menemukan beberapa

informasi yang berkaitan dengan asimilasi kegiatan keagamaan yang di

lakukan oleh masyarakat keturunan Arab dan masyarakat Condet

Balekambang.

Page 75: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

56

Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara Tomy:21

“Kalo lagi ada Maulid Nabi SAW, bukan orang kita aja yang pada ngikut dalam acara itu tapi ada juga orang-orang keturunan Arab termasuk para habaib yang ngisi ceramah trus ada santunan anak yatim dan penampilan marawis yang di tampilin ma orang-orang kita yang gabung dengan keturunan Arab”

Sama halnya yang diungkapkan oleh Aci:22

“Emang biasanya yang saya tau kalo ada Maulid Nabi SAW orang-orang keturunan Arab pada ngasih sembako ama santunan anak yatim, biasanya mereka ngasih buat tetangga sini yang deket rumahnya dengan mereka gitu.” Kegiatan keagamaan lainnya seperti perayaan Idul Fitri dan Idul Adha

yang dilakukan oleh masyarakat keturunan Arab bersama masyarakat Condet

Balekambang. Pada Perayaan Idul Fitri masyarakat keturunan Arab berbaur

bersama dengan masyarakat Condet Balekambang untuk saling

bersilahturahmi dan bermaafan.

Seperti yang dikatakan oleh Bapak Khalid:23

“Bagi saya, ya udah jadi kebiasaan kita ya orang-orang keturunan Arab buat ngunjungi para tetangga disini untuk saling bermaafan, gitu juga masyarakat disini ada juga yang pada dateng kerumah saya untuk bermaaf-maafan.” Sama halnya yang di katakan oleh Bapak Benar Sigalingging:24

“Kalo lebaran memang udah jadi tradisi kita buat bermaaf-maafan sama sapa aja termasuk orang-orang keturunan Arab, lagi pula kadang malah mereka duluan yang minta maaf sama kita.” Kemudian pada perayaan Idul Adha, masyarakat keturunan Arab dan

masyarakat Condet Balekambang saling bekerjasama menyambut hari raya

tersebut. Asimilasi warga keturunan Arab dengan masyarakat Condet

21 Wawancara Pribadi dengan Tomy, Condet Balekambang, 31 Januari 2010. 22 Wawancara Pribadi dengan Aci, Condet Balekambang, 23 November 2009. 23 Wawancara Pribadi dengan Bapak Khalid, Condet Balekambang, 26 November 2009. 24 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010.

Page 76: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

57

Balekambang terlihat dari adanya masyarakat Condet Balekambang yang ikut

menjual (pembantu) hewan Qurban bersama keturunan Arab.

Seperti yang dikatakan oleh Salahudin:25

“Gue sih seneng dan trimakasih banget buat temen-temen gue yang udah bantu gue ngejualin hewan-hewan qurban di daerah Condet ini.” Sama halnya yang diungkapkan oleh Tomy:26

“Kalo ada keturunan Arab yang minta bantuin ngejualin hewan qurban ya saya mau aja, toh udah jadi pekerjaan saya kalo setiap Idul Adha ngebantu masyarakat di sini ngejual hewan-hewan qurban gitu.” Dalam menyambut Hari Raya tersebut masyarakat keturunan Arab

dengan masyarakat Condet Balekambang yang memiliki usaha sebagai

pengusahha sapi dan kambing perah bersama-sama menjual hewan qurban,

yang akan dijual untuk menyambut Hari Raya tersebut.

Di bawah ini akan kita lihat laporan dari Kelurahan Condet

Balekambang nama-nama pengusaha sapi dan kambing perah pada tahun

2009.

Tabel 4. Nama-Nama Pengusaha Sapi dan Kambing Perah

Di Wilayah Kelurahan Condet Balekambang Kecamatan Kramat Jati

Kota Administrasi Jakarta Timur

Jenis Ternak Ket No Nama Alamat Sapi Kambing

1 Haironih Jl. Pangeran RT. 006/02

7 Ekor - Sapi perah

2 M. Amin Jl. Kramat Growak RT. 007/05

14 Ekor - Sapi perah

3 H. Saamin Jl. AMD 28 RT. 12 Ekor - Sapi perah

25 Wawancara Pribadi dengan Salahuddin bin Thohir bin Yahya, Condet Balekambang, 5 Januari 2010. 26 Wawancara Pribadi dengan Tomy, Condet Balekambang, 31 Januari 2010.

Page 77: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

58

004/05 4 Habib

Salim Jl. Gardu Kober RT. 008/05

80 Ekor 400 Ekor Sapi dan kambing

5 Nanto JL. AMD 28 RT. 004/05

24 Ekor - Sapi perah

Jumlah 137 Ekor

400 Ekor

Sumber Data Kelurahan Condet Balekambang Tahun 2009.

Dari tabel di atas jenis ternak sapi berjumlah 137 ekor dan kambing

perah berjumlah 400 ekor hewan ini dijual pada musim haji atau bertepatan

pada hari raya Idul Adha.27

Dari gambaran diatas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang

mendukung asimilasi masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet

Balekambang di lokasi penelitian ialah (1) adanya sikap toleransi budaya atau

sikap saling menghargai dalam adat-istiadat seperti dalam berbahasa, cara

membuat makanan, dan cara berpakaian mereka terutama bagi masyarakat

keturunan Arab yang sudah mengikuti adat atau budaya dari masyarakat

Condet Balekambang, namun sebaliknya bagi masyarakat Condet

Balekambang tetap menghargai mereka sebagai etnis yang juga memiliki

budaya berbeda, (2) adanya perkawinan campuran yaitu dari hasil penelitian

ditemukan orang-orang keturunan Arab yang menikah dengan masyarakat

Condet Balekambang, bagi mereka perkawinan yang terjadi dengan

perbedaan etnis menjadi suatu hal baru untuk bisa saling mengenal dan

menerima adat-istiadat yang berbeda, serta (3) adanya kesamaan agama

(Islam) menjadi faktor yang sangat penting terwujudnya asimilasi yang

27 Laporan Tahunan Kelurahan Condet Balekambang, Daftar Nama-Nama Pengusaha Sapi dan Kambing Perah, h. 36.

Page 78: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

59

terjadi bagi masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet

Balekambang yang sebagian besar beragama Islam.

Berasimilasinya dua komunitas tersebut terlihat dalam kegiatan

keagamaan yang di lakukan secara bersama-sama seperti dalam acara Maulid

Nabi SAW, hari Raya Idul Fitri dan hari Raya Idul Adha yang penuh dengan

suasana kebersamaan antara mereka. Ketiga faktor diatas yang terjadi dalam

berasimilasi tentu akan mengarah untuk terwujudnya integrasi sosial.

C. Faktor Yang Menghambat Terjadinya Asimilasi

Proses sosialisasi asimilasi masyrakat keturunana Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang tidak akan berjalan lancar bila diantara dua

komunitas tersebut masih terdapat faktor yang menghambat mereka untuk

berasimilasi.

Menurut Hendropuspito dalam bukunya Sosiologi Sistematik,

menjelaskan bahwa faktor yang menghambat asimilasi adalah:28

1. Unsur ras dan warna kulit yang jauh berbeda antara suku yang

satu dengan yang lainnya (ras kulit hitam, putih, dan ras kulit

kuning) serta

2. Faktor psikologis (sikap superior dari golongan etnis yang merasa

dalam segala hal merasa dirinya lebih tinggi)

Dari hasil pengamatan, penulis mendapatkan informasi terutama dari

masyarakat Condet Balekambang yang merasakan adanya hambatan dalam

berasimilasi dengan masyarakat keturunan Arab yaitu adanya perbedaan

28 Hendropuspito, Sosiologi Sistematik, h. 233-234.

Page 79: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

60

unsur ras dan warna kulit di antara mereka. Bagi masyarakat Condet

Balekambang yang berbaur dengan keturunan Arab, orang–orang keturunan

Arab di nilai oleh masyarakat Condet Balekambang sebagai komunitas yang

menyombongkan diri dari unsur ras dan warna kulit yang berbeda yaitu

orang-orang keturunan Arab yang merasa dirinya lebih bagus bentuk fisiknya

dan warna kulitnya dari pada orang-orang pribumi khususnya dengan

masyarakat Condet Balekambang. Tetapi hal ini terjadi hanya pada sebagian

kecil saja dari warga keturunan Arab, dimana perasaan atau sikap seperti ini

biasanya di lakukan oleh anak-anak keturunan Arab yang suka mengejek

anak-anak pribumi.

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Bulan Indah:29

“Kalo yang saya tau ya memang anak-anak keturunan Arab itu ada sebagian yang memang suka iseng ngejek temen-temennya khususnya anak-anak pribumi misalnya katanya kalo orang Arab tu hidung mancung dan wajahnya cakep-cakep di banding ma orang kita gitu.” Sama halnya yang dikatakan oleh Bapak Benar Sigalingging:30

“Biasenye sih anak-anak keturunan Arab yang pada belagu dengan fisiknya atau ngersa lebih cakep dah dari orang-orang kita, mereka pada iseng aje ngata-ngatain anak pribumi tapi biarin aja dah namanya juga anak-anak, nggak usah ditanggepin.” Serta faktor berikutnya yang menghambat asimilasi adalah adanya

faktor psikologis. Faktor psikologis adalah sikap superior dari golongan etnis

yang merasa dalam segala hal dirinya lebih tinggi. Sikap seperti ini umumnya

ditunjukkan oleh orang-orang keturunan Arab kepada masyarakat Condet

Balekambang. Sikap yang ditunjukkan salah satunya adalah melekatnya 29 Wawancara Pribadi dengan Ibu Bulan Indah, Condet Balekambang, 26 Januari 2010. 30 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010.

Page 80: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

61

identitas para habaib dalam diri mereka, yang ingin selalu dihargai atau di

hormati orang-orang pribumi khususnya dengan masyarakat Condet

Balekambang.

Dari hasil pengamatan penulis mendapatkan informasi adanya orang-

orang keturunan Arab yang memiliki sikap superior yang berasimilasi dengan

masyarakat Condet Balekambang. Sikap superior ini di identikan adanya

panggilan habaib bagi orang-orang keturunan Arab yang dimanfaatkan oleh

mereka agar di hormati atau disegani oleh masyarakat Condet Balekambang.

Hal ini terungkap dari beberapa pernyataan dari masyarakat Condet

Balekambang yang disampaikan kepada penulis.

Seperti yang diungkapkan oleh Aci:31

“Kalo saya sih kurang suka aja ngeliat orang-orang kita tu yang terlalu berlebihan ngormati orang-orang keturunan ditambah kadang-kadang ada masyarakat sini yang sebenernya nggak tau sebutan habaib tu khusus buat sapa, kebanyakan setiap orang Arab itu di bilang mereka habaib gitu, ya jelaslah keawaman mereka tentang habaib di manfatin deh ma keturunan Arab yang mungkin agar di segeni ma orang-orang kita padahal mereka bukanlah habaib.”

Begitu juga yang diungkapkan oleh Via:32

“Yaa sebenernya sebutan habaib itukan memang untuk orang-orang keturunan yang mungkin bener-bener masih ada silsilah dengan Nabi, tapi sayangnya ada sebagian orang-orang keturunan Arab itu yang manfaatin gunain sebutan habaib cuma karna mau di segani oleh masyarakat disini.” Sama halnya yang diungkapkan oleh Bapak Benar Sigalingging:33

“Orang-orang keturunan Arab itu ya bangga banget kalo di panggil sebutan habaib sama orang-orang kita, biasanya kalo ada acara Maulid orang-orang kita ya pada rebutan nyium tanggan mereka, saking ngormati mereka gitu.”

31 Wawancara Pribadi dengan Aci, Condet Balekambang, 23 November 2009. 32 Wawancara Pribadi dengan Via, Condet Balekambang, 9 Januari 2010. 33 Wawancara Pribadi dengan Bapak Benar Sigalingging, Condet Balekambang, 27 Januari 2010.

Page 81: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

62

Dari gambaran diatas dapat diambi kesimpulan bahwa faktor yang

menghambat asimilasi masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat

Condet Balekambang di lokasi penelitian ialah (1) adanya perbedaan unsur

ras dan warna kulit yang berbeda, perbedaan tersebut membuat masyarakat

Condet Balekambang merasa sedikit tersinggung dengan perkataan dari

sebagian masyarakat keturunan Arab bahwa masyarakat keturunan Arab

adalah etnis yang sempurna (bagus) dari segi fisik mereka dibandingkan

dengan masyarakat Condet Balekambang, hal ini dinilai oleh masyarakat

Condet Balekambang sebagai sikap yang menyinggung perasaan (masyarakat

Condet) dan sikap yang menghambat mereka untuk berasimilasi.

Serta (2) adanya sikap superior dari golongan etnis yang merasa dalam

segala hal dirinya lebih tinggi. Sikap tersebut terlihat dari sikap sebagian

masyarakat keturunan Arab yang ingin di hormati atau disegani oleh

masyarakat Condet Balekambang, yang biasanya sikap tersebut tertuju

kepada para habaib dari keturunan Arab. Identitas habaib yang melekat pada

keturunan Arab ini dimanfaatkan oleh mereka (keturunan Arab) agar orang-

orang pribumi khususnya masyarakat Condet Balekambang mencintai mereka

seperti mencintai Nabi SAW.

Sikap tersebut biasanya terlihat pada sebagian masyarakat keturunan

Arab, namun bagi masyarakat Condet Balekambang tidak terlalu

mempermasalahkan kedua hal di atas. yang terpenting bagi masyarakat

Condet Balekambang adalah perbedaan etnis tidak membuat mereka terpecah

belah dalam masyarakat.

Page 82: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

63

Jadi walaupun proses asimilasi sedikit terhambat oleh kedua hal

diatas, namun di butuhkan adanya sikap dari dua komunitas tersebut untuk

menghilangkan sikap negatif yang ada dalam diri mereka dan dengan

berasimilasinya mereka secara perlahan-lahan mau tidak mau proses asimilasi

akan tetap berjalan.

D. Akibat Asimilasi

Adanya sikap toleransi dan simpati yang ditunjukkan oleh warga

keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang ataupun sebaliknya

dalam berasimilasi, maka secara perlahan-lahan atau bertahap kelompok

minoritas (keturunan Arab) akan kehilangan identitas etnik mereka dalam

budaya (berbahasa, membuat makanan, dan cara berpakaian) yang

membedakan mereka dari kelompok mayoritas (masyarakat Condet

Balekambang).

Menurut Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya

Komunikasi Antar Budaya, salah satu akibat dari asimilasi adalah kelompok

minoritas kehilangan keunikannya dan menyerupai kelompok mayoritas.34

Pernyataan tersebut terjadi pada komunitas keturunan Arab sebagai

kelompok minoritas yang berasimilasi dengan masyarakat Condet

Balekambang sebagai kelompok mayoritas, dimana komunitas keturunan

Arab kehilangan ciri khas atau keunikkan adat-istiadatnya. Sebagai etnis yang

memiliki adat-istiadat timur tengah yang kemudian menyerupai atau

berasimilasi dengan adat-istiadat dari masyarakat Condet Balekambang.

34 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya, h.161.

Page 83: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

64

Salah satu ciri khas dari keturunan Arab adalah bisa berbahasa Arab,

namun bergaul dengan masyarakat Condet Balekambang membuat mereka

perlahan-lahan meninggalkan bahasa Arab dan mereka lebih memilih

menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan masyarakat

Condet Balekambang.

Dari hasil penelitian, penulis mendapatkan beberapa pernyataan

terutama dari masyarakat keturunan Arab sebagai kelompok minoritas yang

langsung merasakan akibat dari asimilasi namun juga berpengaruh bagi

masyarakat Condet Balekambang sebagai kelomopok mayoritas yang

merasakan akibat dari asimilasi.

Seperti yang di katakan oleh informan Bapak Khalid:35

“Bagi saya ya memang karna udah lama tinggal di daerah ini ya tentunya yang namanya adat-istiadat sendiri nggak slamanya bisa bertahan, buktinya aja bahasa yang saya pake bukan bahasa Arab tapi malah bahasa Betawi, gitu.” Sama halnya menurut Salimah Al-Jufri:36

“Kalo masalah adat gue sama kluarga sih udah ngikutin adat masyarakat Condet ,misalnya aja kalo dulu gue masih bisa ngerasain makanan khas Arab kalo sekarang sih dah nyesuein sama makanan msyarakat sini.” Sedangkan menurut informan Aci:37

“Yang Aci tau kenal sama orang-orang keturunan Arab, adat atau budaya mereka biasanya cuma keliatan pas ada acara kawinan aja, selebihnya mereka pada ngikutin tradisi orang-orang kita katanya mereka sih budaya kita itu lebih unik dibandingi budaya mereka.”

35 Wawancara Pribadi dengan Bapak Khalid, Condet Balekambang, 26 November 2009. 36 Wawancara Pribadi dengan Salimah Al-Jufri, Condet Balekambang, 30 Januari 2010. 37 Wawancara Pribadi dengan Aci, Condet Balekambang, 23 November 2009.

Page 84: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

65

Sama halnya yang di ungkapkan oleh Via:38

“Sebenernya warga keturunan Arab yang tinggal di daerah ini mereka itu nggak punya budaya yang khas seperti kita soalnya mereka kan udah turun-temurun berbaur sama masyarakat Condet, jadi mereka tinggal nyamain aja dah sama budaya kita.” Dari gambaran diatas dapat diambil kesimpulan bahwa akibat dari

asimilasi yaitu kelompok minoritas (keturunan Arab) kehilangan ciri khas

atau keunikannya dalam adat-istiadat Arab yang kemudian berasimilasi

menyerupai adat atau budaya kelompok mayoritas (masyarakat Condet

Balekambang).

Masyarakat keturunan Arab sebagai kelompok minoritas pada

dasarnya mempunyai budaya Timur Tengah (Arab) namun sudah tinggal dan

menetapnya mereka berpuluh-puluh tahun terutama di daerah Condet

Balekambang mengakibatkan hilangnya budaya mereka secara perlahan-

lahan dan mulai menyesuaikan diri dengan budaya masyarakat Condet

Balekambang. Misalnya saja mereka memiliki budaya sendiri dalam

membuat makanan khas Arab namun dengan menetapnya mereka di wilayah

Condet membuat mereka menyesuaikan adat membuat makanan khas

masyarakat Condet Belekambang (adat Betawi) serta dalam berbahasapun

dengan masyarakat Condet keturunan Arab menggunakan bahasa Jakarta

(Betawi).

Dari hasil penelitian, penulis mendapatkan informasi bahwa jelas

yang merasakan akibat dari asimilasi adalah warga keturunan Arab. Dari

pemaparan warga keturunan Arab adat atau budaya yang mereka miliki

tidaklah membuat mereka terikat sepenuhnya untuk berada pada budaya khas 38 Wawancara Pribadi dengan Via, Condet Balekambang, 9 Januari 2010.

Page 85: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

66

mereka dari Arab, bahkan mereka sadar bahwa tinggal dan menetap di suatu

daerah atau wilayah akan bertemu dengan beragam etnis yang tentunya akan

mempengaruhi sikap mereka dalam menerima perbedaan budaya bahkan akan

mulai kehilangan budaya sendiri yang kemudian akan mengikuti budaya dari

masyarakat Condet Balekambang (budaya Betawi). Sedangkan pemaparan

dari masyarakat Condet terhadap keberadaan masyarakat keturunan Arab di

wilayah mereka ditanggapi sebagai kelompok minoritas yang berasimilasi

atau berbaur lebih menyesuaikan dengan budaya masyarakat Condet

Balekambang.

Keunikan adat-istiadat masyarakat Condet Balekambang yang berasal

dari Betawi membuat warga keturunan Arab tertarik untuk bisa berbaur dan

bisa menerima perbedaan adat-istiadat tersebut. Begitupun sebaliknya

masyarakat Condet bisa menerima kehadiran keturunan Arab di wilayahnya

sebagai etnis yang berasimilasi dengan mereka. Dengan adanya perbedaan

etnis baik bagi masyarakat keturunan Arab ataupun masyarakat Condet

Balekambang tentu akan mempengaruhi sikap mereka untuk bisa saling

menerima perbedaan adat-istiadat terutama dari masyarakat Condet

Balekambang.

Page 86: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masyarakat Kelurahan Condet Balekambang (Jakarta Timur)

merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai etnis maupun suku bangsa

yang tinggal dan menetap di daerah tersebut. Hampir 15% dari jumlah

penduduk Kelurahan Condet Balekambang dihuni oleh masyarakat keturunan

Arab yang menetap dan berbaur bersama-sama masyarakat Condet

Balekambang dengan menjalin hubungan sosial yang harmonis atau saling

bertoleransi dan simpati tanpa membedakan suku, ras, dan agama. Sehingga

memunculkan hubungan timbal balik atau ketergantungan yang saling

menguntungkan antara kedua belah pihak.

Masyarakat keturunan Arab yang berada di Kelurahan Condet

Balekambang sudah berasimilasi secara baik dengan masyarakat Condet

Balekambang, baik itu pendatang ataupun penduduk setempat. Asimilasi

merupakan sebuah pemberian status kepada WNA khususnya warga

keturunan Arab sebagai kelompok yang minoritas yang lahir dan puluhan

tahun tinggal serta berbaur (berasimilasi) di Kelurahan Condet Balekambang

sebagai kelompok masyarakat mayoritas di daerah tersebut.

Komunitas keturunan Arab sebagai kelompok minoritas yang

berasimilasi dengan masyarakat Condet Balekambang melalui asimilasi

perkawinan. Dan melalui asimilasi kebudayaan (penyesuaian kelompok

minoritas dalam berbahasa, cara membuat makanan, dan cara berpakaian

67

Page 87: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

68

yang mengikuti kelompok mayoritas). Asimilasi perkawinan berkaitan erat

dengan asimilasi kebudayaan, dimana dari hasil pengamatan yang penulis

lakukan di temukan adanya bentuk dari kedua asimilasi tersebut yang terjadi

pada masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang.

Perbedaan budaya tidaklah menghambat mereka untuk bisa berasimilasi

dalam perkawinan, tetapi sebaliknya akan muncul dari dua komunitas

tersebut untuk bisa saling mengenal adat atau budaya masing-masing.

Dengan adanya sikap saling mengenal dan menyesuaikan budaya yang

berbeda baik komunitas keturunan Arab maupun masyarakat Condet

Balekambang secara tidak langsung mereka telah melakukan proses asimilasi

di dalamnya. Asimilasi perkawinan yang terjadi antara masyarakat keturunan

Arab maupun masyarakat Condet Balekambang menimbulkan pola perubahan

pada tingkah laku antar keduanya terutama dari komunitas keturunan Arab

yang berasimilasi mengikuti budaya masyarakat Condet Balekambang. Pola

perubahan tingkah laku keturunan Arab terlihat dalam kehidupan sehari-hari

mereka misalnya saja dalam berbahasa mereka menggunakan bahasa

Indonesia, dalam membuat makananpun mereka sudah mengikuti makanan

khas adat-istiadat dari masyarakat Condet Balekambang, serta cara

berpakaian merekapun disamakan dengan cara berpakaian masyarakat Condet

Balekambang. Dari penjelasan diatas merupakan informasi yang penulis

dapatkan dari masyarakat keturunan Arab yang menceritakan bahwa mereka

adalah kelompok minoritas yang berasimilasi mengikuti adat atau budaya

masyarakat Condet Balekambang sebagai kelompok mayoritas yang berada di

wilayah tersebut.

Page 88: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

69

Sedangkan bagi masyarakat Condet Balekambang sendiri adat atau

budaya keturunan Arab yang dapat mereka ikuti hanya ada dalam budaya

perkawinan Arab saja (seperti tarian syamar, adanya malam pacar, berpakaian

jubah, dan acara nikahan yang dimeriahkan dengan musik marawis). Bagi

masyarakat keturunan Arab walaupun mereka hanya memiliki budaya dalam

perkawinan saja, namun budaya perkawinan itupun tidak semua warga

keturunan Arab yang masih memegang kuat tradisi dalam perkawinan

tersebut. Hal ini disebabkan karena mereka lebih mengikuti berasimilasi

budaya dari masyarakat masyarakat Condet Balekambang (budaya Betawi).

Berprosesnya asimilasi antar kedua komunitas tersebut tidak terlepas

dari sikap mereka yang saling bertoleransi dan simpati walaupun keduanya

memiliki latarbelakang sosial-budaya yang berbeda. Salah satu faktor yang

membuat mereka bisa saling bertoleransi dalam sosial-budaya adalah adanya

peran agama di dalamnya, baik masyarakat keturunan Arab dan masyarakat

Condet Balekambang ternyata memiliki kesamaan agama (Islam) yang

kemudian membuat mereka saling toleransi. Namun berasimilasinya

komunitas keturunan Arab dengan masyarakat Condet Balekambang tidak

terlepas pula dari adanya faktor hambatan antar mereka seperti yang telah

dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya yaitu adanya unsur ras dan warna kulit

yang berbeda serta sikap superior dari golongan etnis yang merasa dalam

segala hal dirinya lebih tinggi.

Dari kedua hambatan asimilasi tersebutlah yang cenderung berada

pada sikap dari sebagian kecil masyarakat keturunan Arab, namun kedua hal

diatas bagi masyarakat Condet Balekmabang, mereka tidak mau

Page 89: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

70

mempermasalahkan hal tersebut yang menurut mereka bisa mengganggu

integritas sosial di wilayah Condet Balekambang. Lagi pula menurut

masyarakat Condet Balekambang sikap saling mengejek tersebut hanya

dilakukan oleh anak-anak keturunan Arab yang masih bisa dimaafkan. Akibat

dari asimilasi tentu lebih dirasakan terutama dari masyarakat keturunan Arab

sebagai kelompok minoritas yang berasimilsi dengan masyarakat Condet

Balekambang sebagai kelompok mayoritas.

Menurut masyarakat keturunan Arab berasimilasinya mereka dengan

masyarakat Condet Balekambang selain karena mereka sudah tinggal

berpuluh tahun di wilayah tersebut namun juga karena mereka tidak memiliki

budaya yang kuat yang berasal dari Timur Tengah, Indonesia yang kaya akan

budaya terutama dari masyarakat Condet Balekambang yang membuat

mereka berasimilasi dengan masyarakat Condet Balekambang dan itupun

terjadi dengan kesadaran diri mereka yang tinggal dan menetap di wilayah

tersebut yang mau tidak mau secara perlahan-lahan kedua komunitas itu akan

saling berasimilasi. Walaupun ciri khas budaya dari masyarakat keturunan

Arab akan hilang.

Jadi menurut masyarakat Condet Balekambang kehadiran masyarakat

keturunan Arab yang berada di wilayah Condet Balekambang sudah

merupakan bagian masyarakat yang harus di hargai untuk bisa berasimilasi

dengan masyarakat sekitar walaupun berasal dari etnis yang berbeda.

Sebaliknya bagi masyarakat keturunan Arab, mereka merasa tenang dan

nyaman bisa tinggal dan berasimilasi dengan masyarakat Condet

Balekambang baik secara sosial maupun budaya yang bahkan mereka bisa

Page 90: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

71

sama-sama mengenal perbedaan sosial-budaya masing-masing serta

berasimilasinya dua komunitas tersebut berharap terjadinya asimilasi diantara

mereka bisa mewujudkan integritas sosial yang baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penelitian maka penelitian ini

mencoba untuk menyampaikan beberapa saran guna mempercepat proses

asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet

Balekambang, Jakarta Timur khususnya dengan masyarakat sekitar dalam

rangka terwujudnya integrasi nasional di masyarakat tersebut.

1) Adanya peran bersama, baik masyarakat sekitar maupun pemerintah

daerah Condet Balekambang dalam proses asimilasi, bersatu untuk

mewujudkan integrasi sosial dengan menghindari sifat-sifat negatif

seperti sifat ekslusivisme. Serta

2) Sebagian bagian dari WNI, maka di perlukan adanya peran dan

keikutsertaan warga keturunan Arab berasimilasi dalam berbagai bidang

kegiatan seperti di bidang sosial, agama, ekonomi, maupun di bidang

pendidikan yang ada di Kelurahan Condet Balekambang, Jakarta Timur.

Page 91: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah, Syamsuddin. Agama dan Masyarakat: Pendekatan Sosiologi Agama.

Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Baali, Fuad dan Wardi, Ali. Ibnu Khaldun dan Pola Pemikiran Islam. Jakarta:

Pustaka Firdaus, 2003.

Fathoni, Abdurrahmat. Antropolog Sosial Budaya Suatu Pengantar. Jakarta:

Rineka Cipta, 2006.

Fernandez, Daniel. Antropologi. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 1996.

Harsosjo. Pengantar Antropologi. Bandung: BINACIPTA, 1967.

Hendropuspito, D. Sosiologi Sistematik. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1989.

Killun, Yusra. Pengembangan Komunitas Muslim. Jakarta: FDK UIN Jakarta,

2007.

Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990.

Mulyana, Deddy dan Rakhmat, Jalaluddin. Komunikasi Antarbudaya. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Nurdin, M Amin dan Abrori, Ahmad. Mengerti Sosiologi. Jakarta: UIN

JAKARTA PRESS, 2006.

Narwoko, J. Dwi, dan Suyanto, Bagong. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.

Jakarta: Kencana, 2004.

Rajasa, Sutan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Karya Utama Surabaya, 2002.

72

Page 92: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

73

Rustopo, Menjadi Jawa: Orang-Orang Tionghoa dan Kebudayaan Jawa di

Surakarta. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2007.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: CV. Rajawali Pers,

1990.

-----------------------. Kamus Sosiologi (Edisi Baru). Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1993.

-----------------------. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Grafindo Persada,

2006.

Soemardjan, Selo. Steriotip Etnik, Asimilasi, Integrasi Sosial. Jakarta: PT Pustaka

Grafika Kita, 1988.

Sudjangi. Kajian Agama dan Masyarakat. Jakarta: Departemen Agama RI, Badan

Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 1993.

Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi, 2004.

L.W.G, Van den Berg. Hadramut dan Koloni Arab di Nusantara. Jakarta:

Perpustakaan Nasional, 1989

Worsley, Peter. Pengantar Sosiologi jilid 2. Yogyakarta: PT.Tiara Wacana

Yogya, 1992.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2001.

Wawancara Pribadi dengan Aci. Condet Balekambang, 23 November 2009.

Wawancara Pribadi dengan Bulan Indah. Condet Balekambang, 26 Januari 2010.

Wawancara Pribadi dengan Pak Benar. Condet Balekambang, 27 Januari 2010.

Page 93: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

74

Wawancara Pribadi dengan Pak Khalid, Condet Balekambang, 26 November

2009.

Wawancara Pribadi dengan Salahuddin bin Thohir bin Yahya. Condet

Balekambang, 5 Januari 2010.

Wawancara Pribadi dengan Salimah Al-Jufri. Condet Balekambang, 30 Januari

2010.

Wawancara Pribadi dengan Tomy. Condet Balekambang, 31 Januari 2010.

Wawancara Pribadi dengan Umi Seli. Condet Balekambang, 30 Januari 2010.

Wawancara Pribadi dengan Via. Condet Balekambang, 9 Januari 2010.

Page 94: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT KETURUNAN ARAB

Nama : Bapak Khalid

Umur : 40 Tahun

Profesi : Wiraswasta

Tgl Wawancara: 26 November 2009

1. T: Bagaimanakah pendapat anda terhadap tingkah laku masyarakat Condet

Balekambang dalam kehidupan sehari-hari?

J: Mereka sangat baik menerima kita sebagai masyarakat keturunan Arab dan

kitapun berbaur dengan baik terhadap mereka.

2. T: Apakah ada hubungan kerjasama antara masyarakat keturunan Arab

dengan masyarakat Condet Balekambang?

J: ada, hubungan itu terlihat dalam hal kerjasama dalam bidang jasa misalnya

memberikan bantuan untuk pembangunan masjid di wilayah ini.

3. T: Menurut anda, pembauran di wilayah ini telah terjadi di bidang apa saja?

Berikan contohnya!

J: pembaurannya terjadi di bidang keagamaan, misalnya kegiatan saling

mengunjungi satu dengan yang lain saat hari raya Idul fitri. Di bidang sosial

misalnya pernikahan keturunan Arab dengan orang pribumi, pada bidang

kebudayaan, kita masyarakat keturunan Arab sudah tidak menggunakan

bahasa Arab dan anak-anak saya sudah mengikuti gaya hidup masyarakat

setempat dan di bidang ekonomi, misalnya adanya masyarakat Condet

Balekambang yang bekerja dengan keturunan Arab seperti menjual buku-

buku agama,dan menjual alat musik marawis.

1

Page 95: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

2

4. T: Apakah sebagai keturunan Arab anda merasa membatasi pergaulan dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: selama saya tinggal di sini tidak ada pembatasan dalam bergaul dengan

masyarakat sekitar.

5. T: Apakah keluarga anda dalam memilih sekolah bebas di mana saja?

J: ya, dari dulu saya tidak pernah mengatur anak-anak saya harus sekolah

dimana, mereka bebas memilih sekolah dimana saja.

6. T: Adakah adat-istiadat Arab yang masih di pertahankan keluarga anda? Jika

ada hal apa saja yang dapat di lihat?

J: tidak ada keluarga saya sudah mengikuti adat-istiadat masyarakat di

wilayah ini.

7. T: Adakah kebudayaan masyarakat Condet Balekambang yang sudah

mempengaruhi kehidupan keluarga anda?

J: ada, misalnya dari cara berpakaian, bahasa, makanan sudah mengikuti adat-

istiadat Indonesia.

8. T: Apakah mungkin kebudayaan Arab akan bertahan di Indonesia?

J: saya rasa tidak, kebudayaan Arab lama-lama akan hilang karena

berbaurnya dengan adat-istiadat Indonesia, misalnya saja dari segi bahasa,

anak-anak saya tidak dapat berbahasa Arab lagi karena mengikuti bahasa

Indonesia dalam sehari-hari.

9. T: Apakah pernah terjadi konflik antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: tidak ada konflik yang terjadi.

Page 96: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

3

10. T: Apakah menurut anda pembauran masyarakat keturunan Arab merupakan

langkah yang tepat untuk terwujudnya integrasi sosial?

J: ya. Karena untuk mendapatkan kewarganegaraan, makanya kami menikah

dengan orang pribumi agar menjadi warga Indonesia. Langkah yang kami

ambil adalah langkah yang tepat untuk pembauran dengan masyarakat di

wilayah ini dan di terima baik, hal ini menimbulkan terjadinya integrasi.

Page 97: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

4

WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT KETURUNAN ARAB

Nama : Umi Seli

Umur : 59 Tahun

Profesi : Ibu Rumah Tangga

Tgl Wawancara: 30 Januari 2010

1. T: Bagaimanakah pendapat anda terhadap tingkah laku masyarakat Condet

Balekambang dalam kehidupan sehari-hari?

J: tingkah laku mereka baik terhadap kami dalam kehidupan sehari-hari,

semuanya berbaur dengan keluarga saya.

2. T: Apakah ada hubungan kerjasama antara masyarakat keturunan Arab

dengan masyarakat Condet Balekambang?

J: ya ada, seperti kegiatan belajar mengaji bersama ibu-ibu di setiap RT.

3. T: Menurut anda, pembauran di wilayah ini telah terjadi di bidang apa saja?

Berikan contohnya!

J: pada bidang keagamaan seperti mengikuti pengajian ibu-ibu di setiap RT

dan mengikuti acara Maulid Nabi SAW, dan di bidang sosial seperti

mengikuti acara hajatan pernikahan di masyarakat dan menghadiri ta’ziyah

bila ada yang meninggal.

4. T: Apakah sebagai keturunan Arab anda merasa membatasi pergaulan dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: tentu tidak, bagi saya karena sudah lama tinggal di daerah ini mau tidak

mau harus bergaul dengan masyarakat sekitar.

5. T: Apakah keluarga anda dalam memilih sekolah bebas di mana saja?

Page 98: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

5

J: ya, saya tidak membatasi anak-anak dalam memilih sekolah, mereka bebas

memilih sekolah.

6. T: Adakah adat-istiadat Arab yang masih di pertahankan keluarga anda? Jika

ada hal apa saja yang dapat di lihat?

J: tidak ada, malahan keluarga saya sudah seperti orang asli di wilayah ini.

7. T: Adakah kebudayaan masyarakat Condet Balekambang yang sudah

mempengaruhi kehidupan keluarga anda?

J: ada, seperti dalam hal makanan, pakaian, pernikahan dan bahasa sudah

mengikuti budaya masyarakat Condet Balekambang ini.

8. T: Apakah mungkin kebudayaan Arab akan bertahan di Indonesia?

J: menurut saya lambat laun akan hilang, misalnya saja kalau dahulu keluarga

saya hanya mengenal makanan khas dari Arab yang disebut kebuli yang

terbuat dari daging kambing, namun sekarang sudah mengikuti makanan

adat-istiadat masyarakat Condet Balekambang.

9. T: Apakah pernah terjadi konflik antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: belum pernah terjadi konflik.

10. T: Apakah menurut anda pembauran masyarakat keturunan Arab merupakan

langkah yang tepat untuk terwujudnya integrasi sosial?

J: tentu, menurut saya pembauran dengan masyarakat Condet Balekambang

adalah langkah yang tepat agar tidak ada perbedaan dalam masyarakat demi

terwujudnya integrasi.

Page 99: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

6

WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT KETURUNAN ARAB

Nama : Salimah Al- Jufri

Umur : 23 Tahun

Profesi : Mahasiswi BSI Jakarta

Tgl Wawancara: 30 Januari 2010

1. T: Bagaimanakah pendapat anda terhadap tingkah laku masyarakat Condet

Balekambang dalam kehidupan sehari-hari?

J: baik mereka menerima kami dengan baik.

2. T: Apakah ada hubungan kerjasama antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: ada, hubungan kerjasama kami terjalin baik dengan warga sekitar misalnya

hubungan kerjasama tersebut biasanya cenderung dalam bidang keagamaan

saja. Jadi adanya hubungan emosional keagamaan yang sudah tertanam

puluhan tahun yang lalu, ketika para habaib yang menyebarkan dan

mengajarkan pendidikan agama Islam kepada masyarakat Condet

Balekambang yang kemudian meneruskan tugas para habaib tersebut.

3. T: Menurut anda, pembauran di wilayah ini telah terjadi di bidang apa saja?

Berikan contohnya!

J: menurut saya pembauran tersebut terjadi di bidang budaya misalnya

pembauran tersebut terlihat dalm hal kesenian, yaitu kesenian halabu atau

marawis yang merupakan perpaduan kesenian Betawi dengan Arab. Dan di

bidang keagamaan misalnya adanya kegiatan Maulid Nabi Muhammad Saw

bersama masyarakat sekitar.

Page 100: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

7

4. T: Apakah sebagai keturunan Arab anda merasa membatasi pergaulan dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: tidak, saya tetap bergaul dengan masyarakat di sini seperti keluarga sendiri.

5. T: Apakah keluarga anda dalam memilih sekolah bebas di mana saja?

J: ya, keluarga saya memberikan kebebasan kepada saya untuk sekolah

dimana saja.

6. T: Adakah adat-istiadat Arab yang masih di pertahankan keluarga anda? Jika

ada hal apa saja yang dapat di lihat?

J: tidak ada, keluarga saya sudah berbaur dengan adat-istiadat pribumi baik

berbahasa, berpakaian, maupun makanan.

7. T: Adakah kebudayaan masyarakat Condet Balekambang yang sudah

mempengaruhi kehidupan keluarga anda?

J: ada, seperti dalam pernikahan, makanan, berbahasa sudah berbaur dengan

masyarakat Condet Balekambang.

8. T: Apakah mungkin kebudayaan Arab akan bertahan di Indonesia?

J: saya pikir kebudayaan Arab lama-lama akan hilang karena sudah berbaur

dengan masyarakat Condet Balekambang seperti pernikahan keturunan Arab

yang menggunakan adat-istiadat Jakarta.

9. T: Apakah pernah terjadi konflik antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: setahu saya belum pernah terjadi.

10. T: Apakah menurut anda pembauran masyarakat keturunan Arab merupakan

langkah yang tepat untuk terwujudnya integrasi sosial?

Page 101: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

8

J: benar, menurut saya pembauran antara komunitas keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang sattu langkah yang sangat tepat terwujudnya

integrasi.

Page 102: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

9

WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT KETURUNAN ARAB

Nama : Salahuddin bin Thohir bin Yahya

Umur : 23 Tahun

Profesi : Mahasiswi UIJ Jakarta

Tgl Wawancara: 9 Januari 2010

1. T: Bagaimanakah pendapat anda terhadap tingkah laku masyarakat Condet

Balekambang dalam kehidupan sehari-hari?

J: tingkah laku mereka sangat baik, kitapun bergaul dengan baik terhadap

mereka.

2. T: Apakah ada hubungan kerjasama antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: J: ada, hubungan kerjasama tersebut biasanya terjadi dalam hal memberikan

santunan untuk anak-anak yatim, dan kerjasama lainnya seperti pelaksanaan

kerja bakti bersama-sama dengan masyarakat setempat.

3. T: Menurut anda, pembauran di wilayah ini telah terjadi di bidang apa saja?

Berikan contohnya!

J: pembauran terjadi di bidang pendidikan, dimana mereka dalam memilih

sekolah atau berkuliah bebas dimana saja. Kemudian di bidang agama

misalnya merayakan hari-hari besar Islam seperti peringatan hari raya Idul

Adha bersama dengan masyarakat sekitar, dan di bidang ekonomi ada juga

masyarakat Condet Balekambang bekerja dengan masyarakat keturunan Arab

misalnya menjual hewan qurban, menjadi supir pribadi, berdagang minyak

wangi serta menjadi pembantu rumah tangga.

Page 103: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

10

4. T: Apakah sebagai keturunan Arab anda merasa membatasi pergaulan dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: sama sekali tidak, saya selalu bersikap terbuka ketika bergaul dengan

mereka dalam kehidupan sehari-hari.

5. T: Apakah keluarga anda dalam memilih sekolah bebas di mana saja?

J: ya, keluarga saya membebaskan saya untuk bersekolah dimana saja baik

sekolah umum maupun agama.

6. T: Adakah adat-istiadat Arab yang masih di pertahankan keluarga anda? Jika

ada, hal apa saja yang dapat di lihat?

J: tidak ada, keluarga saya sudah berbaur dengan adat-istiadat masyarakat di

sini.

7. T: Adakah kebudayaan masyarakat Condet Balekambang yang sudah

mempengaruhi kehidupan keluarga anda?

J: ada, misalnya perpaduan budaya antara Arab dengan masyarakat sekitar

yaitu kesenian marawis yang terbentuk dari perpaduan kesenian masing-

masing kelompok yang disesuaikan dengan adat-istiadat masyarakat Condet

Balekambang.

8. T: Apakah mungkin kebudayaan Arab akan bertahan di Indonesia?

J: kemungkinan tidak, menurut saya lambat laun akan hilang baik dari segi

makanan, berbahas, maupun cara berpakaian yang sudah berbaur dengan adat-

istiadat masyarakat Jakarta.

9. T: Apakah pernah terjadi konflik antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

Page 104: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

11

J: semenjak saya tinggal di wilayah Condet Balekambang tidak pernah terjadi

konflik.

10. T: Apakah menurut anda pembauran masyarakat keturunan Arab merupakan

langkah yang tepat untuk terwujudnya integrasi sosial?

J: ya, karena jika tiadak ada pembauran antara keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang mungkin akan terjadi konflik antar ras.

Page 105: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

12

WAWANCARA DENGAN TOKOH MASYARAKAT

Nama : Tomy

Umur : 24 Tahun

Profesi : Karyawan swasta

Tgl Wawancara: 31 Januari 2010

1. T: Bagaimanakah pendapat anda terhadap tingkah laku masyarakat keturunan

Arab dengan masyarakat Condet Balekambang dalam kehidupan sehari-hari?

J: menurut saya tingkah laku kedua belah pihak baik.

2. Menurut anda faktor apakah yang membuat masayrakat keturunan Arab tinggal

dan menetap di wilayah ini?

J: menurut saya karena faktor bisnis ekonomi seperti menjual pakaian muslim

dan berjualan minyak wangi.

3. T: Adakah hubungan kerjasama antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: ada, hubungan kerjasama mereka misalnya kerjasama antara masyarakat

pribumi yang ikut berdagang minyak wangi dengan keturunan Arab.

4. T: Menurut anda, pembauran di wilayah ini telah terjadi di bidang apa saja?

Berikan contohnya!

J: pembauran di wilayah ini terjadi di bidang kebudayaan misalnya masyarakat

Condet Balekambang mengadopsi kebudayan keturunan Arab seperti adanya

musik marawis atau yang biasa di sebut halabu. Di bidang sosial misalnya

acara pernikahan, dan di bidang keagamaan warga keturunan Arab membuka

majlis taklim atau pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu di wilayah ini, dan

perayaan Maulid Nabi,

Page 106: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

13

5. T: Apakah dalam kegiatan bermasyarakat warga keturunan Arab dengan

masyarakat sekitar berbaur atau ikut berpartisipasi? Jika ada dalam hal apa

saja?

J: ya, mereka berbaur bersama dan berpartisipasi tetapi tidak dalam semua

kegiatan. Hal ini di karenakan kesibukan mereka yang masing-masing bekerja

seperti berdagang, membuka penampungan TKW yang di kirim kenegara

mereka. Biasanya mereka berpartisipasi dalam hal upacara keagamaan

misalnya ikut berqurban pada hari raya Idul Adha dan memberikan santunan

kepada anak-anak yatim ketika Maulid Nabi Saw.

6. T: Apakah pernah terjadi konflik antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: tidak pernah ada konflik, sebaliknya kita dapat melihat dari sikap atau

tingkah laku mereka yang bisa menempatkan diri bergaul dengan masyarakat

sekitar secara harmonis.

7. T: adakah manfaat keberadaan masyarakat keturunan Arab terhadap kehidupan

keberagamaan di wilayah Condet Balekambang?

J: ada, mereka secara sukarela memberikan santunan untuk anak-anak yatim

kemudian mereka membantu masyarakat Condet Balekambang untuk bisa

belajar mengaji.

8. T: Apakah menurut anda pembauran masyarakat keturunan Arab merupakan

langkah yang tepat untuk terwujudnya integrasi sosial?

J: ya, bagi saya ini adalah langkah yang tepat terwujudnya integrasi. Selama

merka berperilaku baik, tidak masalah apalagi jika saling bertukar kebudayaan.

Mereka sebagai warga negra merupakan tamu di negara kita, kita terima

Page 107: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

14

kedatangan mereka dalm arti positif misalnya mereka berpartisipasi dalm

kegiatan keamanan dan kenyaman lingkungan di wilayah ini.

Page 108: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

15

WAWANCARA DENGAN TOKOH MASYARAKAT

Nama : Aci

Umur : 22 Tahun

Profesi : Mahasiswa UIN Jakarta

Tgl Wawancara: 10 Oktober 2009

1. T: Bagaimanakah pendapat anda terhadap tingkah laku masyarakat keturunan

Arab dengan masyarakat Condet Balekambang dalam kehidupan sehari-hari?

J: tingkah laku mereka baik terhadap masyarakat di wilayah ini.

2. Menurut anda faktor apakah yang membuat masayrakat keturunan Arab tinggal

dan menetap di wilayah ini?

J: menurut saya karena penerimaan yang baik masyarakat setempat pada setiap

pendatang.

3. T: Adakah hubungan kerjasama antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: ada, masyarakat keturunan Arab bekerjasama dalam membantu

pembangunan masjid dan sebaliknya warga kita ada juga yang menjadi

pembantu rumah tangga dengan keturunan Arab

4. T: Menurut anda, pembauran di wilayah ini telah terjadi di bidang apa saja?

Berikan contohnya!

J: Pada bidang keagamaan masyarakat keturunan Arab berbaur bersama

masyarakat sekitar menyambut hari raya Islam misalnya baik keturunan Arab

maupun masyarakat Condet Balekambang bersama-sama berqurban pada hari

Page 109: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

16

raya Idul Adha. Dan di bidang budaya misalnya kami telah mengadopsi

sebagian kebudayaan Arab seperti adanya marawisan dalam pernikahan.

5. T: Apakah dalam kegiatan bermasyarakat masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat sekiatr berbaur atau ikut berpartisipasi? Jika ada dalam hal apa

saja?

J: ya, mereka berbaur dan berpartisipasi yang sangat terlihat dalam hal menjaga

keamanan dan ketentraman bersama masyarakat sekitar, dan terkadang mereka

juga ikut melakukan kerja bakti bersama-sama masyarakat sekitar.

6. T: Apakah pernah terjadi konflik antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: tidak pernah terjadi konflik, baik keturunan Arab maupun masyarakat

Condet Balekambang.

7. T: adakah manfaat keberadaan masyarakat keturunan Arab terhadap kehidupan

keberagamaan di wilayah Condet Balekambang?

J: ada, masyarakat keturunan Arab dengan ketulusan hati memberikan bantuan

kepada masyarakat yang membutuhkan misalnya bertepatan pada acara Maulid

Nabi Saw mereka tidak hanya memberikan santunan pada anak-anak yatim

tetapi juga memberikan sembako pada masyarakat Condet Balekambang.

8. T: Apakah menurut anda pembauran masyarakat keturunan Arab merupakan

langkah yang tepat untuk terwujudnya integrasi sosial?

J: ya, ini merupakan langkah yang tepat dalam pencapaian sebuah integrasi

sosial, saling bersikap menghargai dan menghormati perbedaan-perbedaan

seperti ras maupun adat-istiadat dan juga untuk menghindari terajdinya konflik

di masyarakat.

Page 110: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

17

WAWANCARA DENGAN TOKOH MASYARAKAT

Nama : Bulan indah

Umur : 26 Tahun

Profesi : Guru PAI (Global Islamic School)

Tgl Wawancara: 26 Januari 2010

1. T: Bagaimanakah pendapat anda terhadap tingkah laku masyarakat keturunan

Arab dengan masyarakat Condet Balekambang dalam kehidupan sehari-hari?

J: menurut saya perilaku mereka baik-baik saja dengan masyarakat Condet

Balekambang.

2. Menurut anda faktor apakah yang membuat masayrakat keturunuan Arab

tinggal dan menetap di wilayah ini?

J: menurut saya karena faktor ekonomi. Rata-rata mereka bekerja sebagai

pedagang dan warga keturunan Arab juga memiliki profesi sebagai penghasil

TKW.

3. T: Adakah hubungan kerjasama antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: ada, kerjasama mereka terlihat dari tenaga kerja yang mempekerjakan

masyarakat Condet Balekambang dengan keturunan Arab misalnya sebagai

pedagang minyak wangi, makanan Arab yang sudah berbaur dengan adat-

istiadat masyarakat Condet, dan menjual buku-buku agama Islam dengan

sistem kepercayaan.

Page 111: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

18

4. T: Menurut anda, pembauran di wilayah ini telah terjadi di bidang apa saja?

Berikan contohnya!

J: menurut saya pembauran tersebut terjadi di bidang pendidikan, misalnya

terdapat pemeratan pendidikan yang sama baik bagi masyarakat ketruunan

Arab maupun masyarakat Condet Balekambang, di dalamnya mereka baerbaur

tanpa ada perbedaan. Dan di bidang agama masyarakat keturunan Arab

membuka pengajian dan majlis taklim yang di ikuti pula oleh masyarakat

Condet Balekambang serta kegiatan Idul Adha.

5. T: Apakah dalam kegiatan bermasyarakat masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat sekitar berbaur atau ikut berpartisipasi? Jika ada dalam hal apa

saja?

J: ya, mereka berbaur bersama dalam kegiatan masyarakat seperti acara

selamatan atau hajatan dalam pernikahan. Pertisipasi keturunan Arab biasanya

memberikan sumbangan untuk acara tersebut.

6. T: Apakah pernah terjadi konflik antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: tidak ada konflik antar kedua belah pihak, keduanya saling bersikap

toleransi.

7. T: adakah manfaat keberadaan masyarakat keturunan Arab terhadap

kehidupan keberagamaan di wilayah Condet Balekambang?

J: ada. Secara lansung keberadaan keturunan Arab bermanfaat dengan

berkembangnya yayasan pendidikan agama salah satunya adalah yayasan

Global Islamic School.

Page 112: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

19

8. T: Apakah menurut anda pembauran masyarakat keturunan Arab merupakan

langkah yang tepat untuk terwujudnya integrasi sosial?

J: ya. Bagi saya ini adalah langkah yang sangat tepat agar tidak ada perbedaan

baik ras, budaya, pendidikan maupun ekonomi.

Page 113: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

20

WAWANCARA DENGAN TOKOH MASYARAKAT

Nama : Pak Benar

Umur : 45 Tahun

Profesi : Seketaris Lurah

Tgl Wawancara: 27 Januari 2010

1. T: Bagaimanakah pendapat anda terhadap tingkah laku masyarakat keturunan

Arab dengan masyarakat Condet Balekambang dalam kehidupan sehari-hari?

J: perilaku keturunan Arab menurut saya bergaul dengan baik terhadap

masyarakat Condet Balekambang begitu juga sebaliknya.

2. Menurut anda faktor apakah yang membuat masayrakat keturunuan Arab

tinggal dan menetap di wilayah ini?

J: karena faktor ekonomi yaitu sebagian besar keturunan Arab berprofesi

sebagai pedagang, ada juga yang berprofesi sebagai penghasil TKW.

3. T: Adakah hubungan kerjasama antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: ada, hubungan kerjasama masyarakat Condet Balekambang dengan

keturunan Arab dapat di lihat dalam hal pekerjaan misalnya ada yang menjadi

supir pribadi, satpam dan lainnya.

4. T: Menurut anda, pembauran di wilayah ini telah terjadi di bidang apa saja?

Berikan contohnya!

Page 114: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

21

J: di bidang agama misalnya adanya kegiatan menyambut hari raya Idul Fitri

antar kedua belah pihak saling mengunjungi satu sama lain dan Maulid Nabi

SAW. Serta di bidang ekonomi misalnya banyak pedagang Arab yang

bekerjasama dengan masyarakat pribumi misalnya berjualan alat-alat musik

marawis, dan menjual buku-buku agama.

5. T: Apakah dalam kegiatan bermasyarakat masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat sekitar berbaur atau ikut berpartisipasi? Jika ada dalam hal apa

saja?

J: ya, mereka berbaur dan berpartisipasi misalnya kegiatan dalam hal kerja

bakti dan menjaga keamanan serta kenyamanan (tugas ronda) lingkungan

bersama masyarakat di wilayah ini.

6. T: Apakah pernah terjadi konflik antara masyarakat keturunan Arab dengan

masyarakat Condet Balekambang?

J: selama ini baik keturunan Arab maupun masyarakat Condet balekambang

selalu hidup rukun dan tidak pernah terjadi konflik antar keduanya.

7. T: adakah manfaat keberadaan masyarakat keturunan Arab terhadap

kehidupan keberagamaan di wilayah Condet Balekambang?

J: ya ada. Secara langsung berbaurnya keturunan Arab maupun masyarakat di

wilayah ini dalam keberagamaan menimbulkan hal positif yaitu makin

berkembangnya syiar Islam di wilayah ini yang di bawa para habaib keturunan

Arab dan mereka juga memberikan bantuan untuk pembangunan masjid.

8. T: Apakah menurut anda pembauran masyarakat keturunan Arab merupakan

langkah yang tepat untuk terwujudnya integrasi sosial?

Page 115: ASIMILASI SOSIAL-BUDAYA KOMUNITAS KETURUNAN ......Asimilasi sosial-budaya komunitas keturunan Arab di Kelurahan Condet Balekambang merupakan bentuk asimilasi yang terjadi melalui perkawinan

22

J: tentu, menurut saya berbaurnya keturunan Arab dengan masyarakat Conde

Balekambang langkah yang tepat agar perbedaan antar keduanya tidak terlihat

terlalu mencolok serta tidak ada lagi sifat ekslusivisme antar kedua belah

pihak.