39
ASUHAN KEPERAWATAN TN.Y DENGAN PERILAKU KEKERASAN AKIBAT PSIKOSA AKUT DAN SEMENTARA DI RUANG UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA CIMAHI 1). Identitas Nama Klien : Tn.Y Umur : 18 th Jenis Kelamin : L Pendidikan : Pelajar Agama : Islam Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia Alamat : Nyalindung Rt 02/01 Cianjur Status Perkawinan : Belum Kawin Diagnosa Medis :Gangguan Psikosa akut dan sementara Tgl.Masuk Rumah Sakit : 4 Juni 2007 Tgl Dikaji : 4 Juni 2007 Penanggung jawab Nama : Tn.P Umur :

askep psikosa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: askep psikosa

ASUHAN KEPERAWATAN TN.Y DENGAN PERILAKU KEKERASAN

AKIBAT PSIKOSA AKUT DAN SEMENTARA DI RUANG

UNIT GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT JIWA CIMAHI

1). Identitas

Nama Klien : Tn.Y

Umur : 18 th

Jenis Kelamin : L

Pendidikan : Pelajar

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia

Alamat : Nyalindung Rt 02/01 Cianjur

Status Perkawinan : Belum Kawin

Diagnosa Medis :Gangguan Psikosa akut dan

sementara

Tgl.Masuk Rumah Sakit : 4 Juni 2007

Tgl Dikaji : 4 Juni 2007

Penanggung jawab

Nama : Tn.P

Umur :

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Hubungan dgn Klien : Ayah Klien

Alamat : Nyalindung Rt 02/01 Cianjur .

Page 2: askep psikosa

2) Alasan Masuk

a). Berdasarkan pengakuan klien

Menurut klien saat dikaji , klien masuk RSJ karena ia ngamuk,sering

marah-marah,mengancam dengan kata-kata kasar,keluyuran malam hari

dan merusak barang –barang dan klien ingin membunuh bapaknya yang

bernama Pudin karena menurut pengakuan klien, klien selalu disiksa dan

dipukul oleh ayah tirinya yang bernama Pudin. Klien tidak mengetahui

dimana ayah kandungnya berada yang dia tahu bahwa ibu yang asli berada

di Arab Saudi . klien tinggal bersama ayah tiri dan ibu bernama Iroh.

b). Saat di kaji

Klien dengan tatapan mata tajam , berbicara keras, nada suara tinggi,

muka merah, pembicaraan ngawur, berkata-kata kasar “ aing pokokna

lamun panggih jeng Pudin arek di cacag kuurang “, menurut penuturan

klien , klien di bawa ke rumah sakit gara-gara di tuduh mencuri.

Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan

3) Faktor Prediposisi

a). Menurut status rekam medik, klien pernah mengalami gangguan jiwa ± 6

tahun yang lalu berobat kampung tetapi tdk ada perubahan dan blm pernah

berobt ke rs at pkm, sewaktu di rumah menunjukan gejala : ngamuk,

merusak barang , tidak bisa tidur, bicara ngawur , teriak-teriak, ingin

keluyuran , mudah tersinggung.

b). Dalam kelurga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa

c). Klien tdk pernah melakukn dan atau mengalami at menyaksikn

penganiayaan fisik ,seksual,penolakn dari lingkngn dan tindkn keluarga

d). Pengalaman tidak menyenangkan

Menurut klien saat ia sekolah di SMP ia memiliki pacar, dimana

hubungannya baik dan saling mencintai, namun klien sangat kecewa

ketika pacarnya memutuskannya.yg smpai skrg msh mengingtnya.

Page 3: askep psikosa

(1).Klien menyatakan merasa direndahkan oleh pacarnya dan teman-

teman wanitanya sehingga klien sering marah.

(2). Klien merasa malu kalau orang lain menghinanya.

(3). Klien mengatakan merasa direndahkan sebagai orang tidak punya

(4). Klien merasa diperlakukan tidak adil oleh ayah tirinya.

Masalah keperawatan : Harga diri rendah

Berduka disfungsional

Resti mencederai diri sendiri, orang lain &

lingkungan.

Regiment therapeutik in efektif

4). Pemeriksaan fisik

a). Tanda-tanda Vital

Td : 130/80 N : 96x/mnt

P : 20x/mnt S : 37° /axilla

b). Ukur

Tb : 160 cm BB : 58 kg

c). Sistematik

(1). Sistem pernafasan

Bentuk hidung simetris, septumnasi ditengah ,lubang hidung bersih,

tidak tampak pernafasan cuping hidung, nafas bersih, bentuk dada datar

pergerakan dada kiri dan kanan simetris, suara paru bersih , tidak ada

keluhan sesak.

(2). Sistem Kardiovaskuler

Konjungtiva merah muda ( tidak anemik ) suara jantung S1 dan S2

terdengar regular tak terdapat suara tambahan, frekuensi nadi 96 x /mnt

tidak ada keluhan nyeri dada tidak tampak sianosis, CRT 3 detik

(3). Sistem Pencernaan

Mulut, tampak bibir lembab, gigi bersih, tidak terdapat bau mulut,

tidak tampak ada pembesaran tonsil, klien dapat mengunyah , tidak ada

Page 4: askep psikosa

keluhan nyeri tekan pada perut, bentuk abdomen datar, bising usus

8x/menit, buang air besar 1x hari tidak ada keluhan.

(4). Sistem musculoskeletal.

Bentuk tangan kanan dan kiri simetris, tangan kanan ROM bebas tak

ada keluhan .begitupun dengan tangan kiri

Kaki kanan dan kiri simetris kaki kiri ROM.

5 5

Kekuatan otot 5 5

(5). Sistem Integrumen

Bentuk rambut lurus, warna hitam, rambut pendek, distribusi merata,

kulit bersih, berwarna sawo matang , tidak terdapat oedema, terdapat lesi

pada pergelangan kaki kiri dan tangan kiri.

(6). Sistem Endokrin

Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid pada palpasi leher.

(7). Sistem perkemihan

Klien BAK 3x/hari dengan lancar tidak ada keluhan blass teraba

lembek / kosong.

(8). Sistem Persyarafan

Kesadaran Komposmentis

Fungsi Nervus Kranial

N I ( Olfaktori ) : Klien dapat membedakan bau kayu putih

dengan kopi

N II : Mata kanan dan kiri dapat membaca tanpa alat

pembantu pada jarak 30 cm

N III ( Okulomotoris ) : Mata kiri dan kanan dapat digerakan ke atas

dan bawah, reflek pupil pisitif, pupil

berkontraksi pada saat pupil cahaya.

N IV ( Torklearis ) : Mata bisa digerakan ke bawah dan melirik

keluar.

Page 5: askep psikosa

N V ( Trigimenus ) : Klien dapat merasakan usapan lembut di pipi.

N VI ( Abduscen ) : Mata kanan dan kiri di gerakan kearah lateral.

N VII ( Facialis ) : Klien dapat mengerutkan dahi, membuka

mulut.

N VIII : Klien dapat mendengar suara petugas dan

menjawab pertanyaan dengan benar.

N IX ( Glosofaringeal ) : Klien dapat menelan makanan.

N ( Vagus ) : Klien dapat menelan dan bicara aktif

N XI ( Spinal asesoris ) : Klien dapat menggerakan bahu dan

menggelengkan kepala

N XIII ( Hipoglosal ) : Bentuk lidah simetris, dapat menjulurkan

lidah.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

Page 6: askep psikosa

5). Psikososial

a). Genogram

Keterangan :

Laki-laki

Perempuan

KlienTinggal Serumah

Keluarga ini merupakan keluarga inti ( nuclear family ) dimana dalam

keluarga terdapat ayah, ibu dan anak. Ayah berperan sebagai pengambil

keputusan, keluarga berada pada tahap dengan menghadapi anak remaja.

Hubungan klien dgn keluarga baik, klien diasuh oleh uanya dgn kasih sayang,

ayah klien meninggalkan tanggung jawabnya dengan menikah dengan orang

lain.

Masalah keperawatan ; Tidak ada masalah.

Page 7: askep psikosa

b). Konsep diri

(1). Citra tubuh : Klien mengatakan menyukai seluruh anggota

tubuhnya dan menerima apa adanya tentang dirinya.

(2). Identitas diri : Klien mengatakan ia adalah sebagai anak laki-laki

dan ia masih sekolah di SMP.

(3). Peran : Klien sebelum dirawat berperan sebagai anak

pertama dari dua bersaudara namun beda bapak.

(4). Ideal diri : Klien berharap segera sembuh dan orang – orang

tidak takut lagi sama dia, klien pun berharap bisa

kerja kembali sehingga tidak ada orang yang akan

merendahkan dia.

(5). Harga diri : Saat dikaji klien mengatakan malu sama orang –

orang , karena menurut dia selalu dihina oleh

teman-tamanya sehingga dia merasa rendah diri,

klien selalu dikucilkan oleh keluarga, klien

diperlakukan tidak adil oleh ayah tirinya,klien

kurang kasih sayang dari keluarganya

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

c). Hubungan Sosial

(1). Klien mengatakan dalam keseharianya dalam keluarga lebih dekat

pada ibunya daripada bapaknya. Karena sampai sekarang klien tidak

pernah mengenal bapaknya sendiri, ibu kandungnyapun berada di luar

negeri.

(2). Sebelum sakit klien selalu aktif di masyarakt ttp stlh dirwt tdk mau

berhubngn dgn orang lain krn merasa malu dan merasa di cemoohkn.

Masalh keperawm : harga diri rendah

Page 8: askep psikosa

d). Spiritual

(1). Nilai keyakinan

Klien saat dikaji mengatakan beragama islam dan merasa malu kepada

Allah SWT atas dosa-dosa yang telah ia perbuat dan ingin segera

sembuh.masyarakat sekitar klien mengangap bahwa penyakitnya tdk

bisa dismbhkn dan memalukan.

(2). Kegiatan Beribadah

Pasien rajin beribadah tidak pernah ketinggalan untuk salat lima waktu

Seblm dirawat,ttp setlh dirawat tdk pernah solat dgn alasn malas.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

6). Status Mental

a). Penampilan

Penanpilan klien cukup rapi, rambut tidak acak-acakan berpakaian

sesuai dengan yang diberikan perawat sesuai dengan baju dan celana.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

b) Pembicaraan

Pembicaraan klien bernada tinggi, keras, mendominasi pembicaraan

cepat, agresif dalam berbicara, berbicara kasar bersifat ancaman,

membentak, klien sempat difiksasi di runag isolasi karena klien mengamuk.

Masalah keperawatan : perilaku kekerasan.

c). Aktivitas motorik

Klien tampak tegang, gelisah, menggerak-gerak tangannya seolah

ingin memegang sesuatu.

Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan.

d). Alam perasaan

Klien mengatakan sedih tentang keadaan sekarang. Klien mengatakan

rindu pada ibunya yang berada di Arab Saudi tapi klien tidak bisa

menemuinya karena jauh, klien tidak bisa berbuat apa-apa.

Page 9: askep psikosa

Masalah keperawatan : ketidak berdayaan

e). Afek

Emosi klien labil, cepat berubah-ubah mudah tersinggung cepat marah

Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan

f). Interaksi selama wawancara

Selama wawancara klien menatap tajam, kontak mata ada. mudah

tersinggung, mudah marah, pembicaraan kooperatif.

Masalh keperawtn : perilaku kekerasan

g). Persepsi

Saat dikaji klien tidak mengalami halusinasi, lihat, dengar maupun

rasa

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

h). Proses pikir

Dalam pembicaraan klien selalu sesuai dengan isi pembicaraan yaitu ingin

membeli sepeda motor.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

i). Isi pikir

Saat dikaji klien tdk memiliki obsesi . phobia, hipokondria pikiran imagis.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

j). Tingkat kesadaran

Saat dikaji klien mampu mengenal tempat, waktu dan orientasi terhadap

orang

Masalah keperawatan : tidak ada masalah.

k). Memori

1) Jangka panjng : Klien tidak ingat kapan ia masuk ke rumah sakit ,

tapi klien ingat orang yang mengantar ke rumah sakit yaitu ayah tirinya

dan saudaranya.

2) Jangka pendk :Klien masih dapat mengingat anggota keluarga dan

saudara-saudaranya semggu yg lalu menengoknya.

Page 10: askep psikosa

3) Klien mampu menyebutkan nama perawat yang dikenakan saat

dikaji ( daya ingat saat ini )

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

l). Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien dapat berkonsentrasi pada pembicaraan dan mampu berhitung

sederhana yaitu 1+3 = 4

Masalah keperawatan : tidak ada masalah.

m). Kemampuan penilaian

Klien dapat mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang lain

ketika dimatanya ada kotoran ia mencoba membersihkannya dan akan cuci

muka.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah.

n). Daya tilik diri

Klien menyadari mengalami gangguan jiwa dan saat ini klien sadar berada

di rumah sakit jiwa karena sedang dalam perawatan.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

7). Kebutuhan persiapan pulang

a. Makan

Klien makan 3x / hari dgn mandiri, jenis makanan sesuai menu yang

diberikan tidak ada keluhan tentang makanan.

b. BAB / BAK

Klien BAB 1x / hari di wc tanpa bantuan dan mampu merapikn pakaian

kembali serta membershknya.

c. Berpakaian

Klien dapat memakai pakaian sendiri

d. Mandi

Klien mandi 2x / hari dengan menggunakan sabun dan menggososk gigi

dengan pasta gigi tanpa bantuan.

Page 11: askep psikosa

e. Istirahat tidur

Klien biasa tidur malam pukul 21.00 s/d 05.00 WIB dan tidur siang pukul

13.00 s/d 05.00 WIB.

a. Klien dapat minum obat tanpa keluhan sesuai dosis dan advice

yang diberikan dan stlh pulg nanti akan minum obat dgn teratur.

Masalah keperawatan : tak ada masalah.

g. pemeliharaan kesehatn ; stlh pulang akan berobat dan kontrol ke poli jiwa

secra teratur.

h. Aktivitas di dalam rumah: stlh pulang dr rsj klien mau membantu

orang tuanya di rumah

Mslh keperawtn : tdk ada masalah

i. Aktivitas diluar rumah ; klien mengatakn stlh pulang dr rsj akn belanja dan

bayar listrik tdk akan malu oleh orang lain

Mslh keperwtn : tdk ada masalah

8). Aspek Medis

Diagnosa Medis : F 23 ( Gangguan Psikosa akut dan sementara )

Therapi : 4 Juni 2007

a). Triheksifenidil ( thf 3x1 tab) 2 mg

b). Chorpromazine 100 mg 1 x1 tab / oral

c). Haloperidol 5 mg 3x1

d). Diazepam inj 1 amp IV

9). Daftar Masalah keperawatan

a.Resti mencederai orang lain, diri sendiri dan lingkungan

b. Perilaku kekerasan

c.Harga diri rendah

Page 12: askep psikosa

Analisa Data

ANALISA DATA

DATA MASALAHDS: Klien mengatakan pernah

mengamuk, menurut keluarga klien suka ngamuk, mengancam orang yang ada dihadapannya di rumah klien suka keluar malam sambil berteriak-teriak,merusak barang dan ingin keluyuran.

DO: Tatapan mata klien tajam, berbicara keras, nada tinggi pembicaraan ngawur serta kasar mengancam akan membunuh bapaknya.

Resiko mencederai orang lain diri sendiri dan lingkungan.

DS :Klien sering direndahkan dihina sebagai orang yang tidak punya oleh pacarnya maupun oleh teman-temannya, klein merasa diperlakukan tidak adil oleh ayah tirinya

DO : Klien tampak tiduran bila ada orang mudah tersinggung, marah ,sedih dan menangis.

Harga diri rendah

DS : Klien mengatakan akan membunuh bapaknya kalau bertemu “ aing pokokna lamun panggih jeung pudin arek di cacag kuurang “

DO : Klien berbicara keras nada tinggi mendominasi pembicaraan berperilaku agresif bersifat ancaman, berkata membentak, klien tampak gelisah, emosi labil ,mudah tersinggung, mudah marah

Perilaku kekerasan

Page 13: askep psikosa

POHON MASALAH

Resiko mencederai orang lain, diri sendiri atau lingkungan

Perilaku kekerasan/amuk

Gangguan Konsep diri harga diri rendah

Ketidak berdayaan Berduka disfungsional

2. Diagnosa Keperawatan

Dari data diatas didapatkan diagnosa sebagai berikut :

a. Perilaku kekerasan

b. Resiko mencederai orang lain diri sendiri dan

lingkungan

c. Gangguan konsep diri

Page 14: askep psikosa

BAB I PENDAHULUAN

r Belakang

A. Tujuan

B. Metode Telaahan

C. Sistematika penulisan

BAB II Tinjauan teoritis

2.1 Konsep dasar

2.2 Pengertian psikosa akut dan sementara

2.3 Pengertian perilaku kekerasan dan marah

2.4 Tanda dan gejala gangguan psikosa

2.5 Psikodinamika

2.6 Dampak perilaku kekerasan terhadap kebutuhan dasar manusia.

BAB III Tinjauan Kasus Asuhan Keperawatan

Tn.Y dengan perilaku akut dan sementara di Ruang Rajawali

Rumah Sakit Jiwa Cimahi

BAB IV

PERENCANAAN IMPLEMENTASI

EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN

BAB V Penutup

1.1 Kesimpulan

1.2 Saran

Daftar Pustaka

Page 15: askep psikosa

Table 4.1

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien : Tn.YNo.RM :Dx Medis : Gangguan Psikosa Akut dan Sementara.

No Tanggal No. DiagnosaKeperawatan

Catatan Perkembangan Paraf

1. 5 Juni 2007 DP 1 TUK 7 S : Klien mengatakan sudah tidak marah lagi sama ayahnya. Kalau seandainya pulang klien mengatakan akan minta maaf kepadanya.

O : Ekspresi wajah tenangKlien dapat mendemontrasi ulang cara mengatasi marah Secara verbal Secara fisik Secara spiritual

A: Klien dapat mendemontrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan . resiko mencederai orang lain dan lingkungan tdak terjadi.

P : TUK 7 tercapai pertahankan intervensi

Nirna

DP 1 TUK 8 S :O : Keluarga tidak datang ke RSA : TUK 8 belum terlaksanaP Lakukan home visited an lakukan

intervensi Tuk 8

Nirna

2 6 Juni 2007 DP 1 TUK 7 S : Klien mengatakan sudah tidak marah lagi sama ayahnya. Klien mengatakan “ saya sudah sehat jiwa raga dan alhamdulilah tenang “

O: Ekspresi wajah tenangA: Klien dapat mendemontrasikan cara

mengontrol perilaku kekerasan . resiko mencederai orang lain dan lingkungan tidak terjadi.

P: TUK 7 tercapai pertahankan intervensi.DP 1 TUK 8 S :

O : Keluarga tidak datang ke RS

Page 16: askep psikosa

A : TUK 8 belum terlaksanaP : Lakukan home visited an lakukan intervensi

Tuk 8

3 7 Juni 2007 DP 1 TUK 7 S :Klien mengatakan sudah tidak marah lagi sama ayahnya. Klien menagtakan “ saya sudah sehat jiwa raga dan alhamdulilah tenang “

O : Ekspresi wajah tenangA:Klien dapat mendemontrasikan cara

mengontrol perilaku kekerasan . resiko mencederai orang lain dan lingkungan tidak terjadi

P : TUK 7 tercapai pertahankan intervensiDP 1 TUK 8 S :

O : Keluarga tidak datang ke RSA : TUK 8 belum terlaksanaP : Lakukan home visited an lakukan intervensi TUK 8.

Page 17: askep psikosa

BAB VPEMBAHASAN

Dalam melakukan proses Asuhan Keperawatan Jiwa pada Tn. Y dengan

perilaku kekerasan akibat psikosa akut dan sementara yang dilaksanakn dari tanggal 4

s/d 7 juni 2007. dalam pelaksanaannya menerapkan konsep-konsep atau teori-teori

keperawatan yang ada menurut penulis sesuai dengan keadaan klien saat itu dengan

harapan akan menghasilkan atau mencapai tujuan ( goal ) dari pemberi asuhan

keperawatan secara baik.

Kesenjangan –kesenjangan yang ditemukan penulis selama melaksanakan

Asuhan Keperawatan pada Tn. Y antara lain :

1. Pengkajian

Dalam tahap awal proses keperawatan penulis memulainya dengan menjalin

thrust antara perawat-klien, sehingga penulis berhasil mengumpulkan data

sesuai dengan yang diperlukan kemudian data tersebut di kelompokan,

dianalisa, kemudian dibuat diagnosa keperawatan .

2. Diagnosa Keperawatan

Dari hasil analisa didapatkan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan

BAB II yaitu :

a. Resiko mencederai orang lain, diri sendiri dan lingkungan

berhubungan dengan perilaku kekerasan

b. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah

c. Harga diri rendah berhubungan dengan ketidakberdayaan.

3. Perencanaan

Pada tahap kedua ini penulis menyusun sesuai dengan permasalahan yang

ada sesuai dengan keadaan klien saat itu. Dalam tahap perencanaan ini penulis

Page 18: askep psikosa

tidak begitu mengalami kesulitan dikarenakan sumber/literature yang memuat

rencana tindakan keperawatan jiwa sudah memiliki standar Asuhan

Keperawatan secara nasional maupun Asuhan Keperawatan lingkup Rumah

Sakit / instansi setempat . begitupun untuk rencana Asuhan Diagnosa ketiga .

4. Implementasi

Dalam melaksanakan tindakan keperawatan penulis tidak lepas dari rencana

yang telah disusun yang sebelumnya di telaah terlebih dahulu tentang

kesesuaian dengan kebutuhan klien saat akan dilakukan tindakan.

Dalam proses pelaksanaan tindakan penulis mendapat dukungan yang

positif dari perawat ruangan dan pembimbing Akademi, bahkan dari klien

sendiri, sehingga apa yang direncanakan dapat terimplementasikan secara

keseluruhan.

Hambatan dalam implementasi tindakan keperawatan hampir tidak ada

walaupun untuk melengkapi data dan melaksanakan tindakan memerlukan

waktu yang sangat lama dan keluarga klien pada saat selama kami berada di

Rumah Sakit Jiwa Cimahi keluarga klien tidak datang untuk menjenguk klien

sehingga pelaksaan Tuk 8 tidak terpenuhi.

5. Evaluasi

Pada tahap akhir proses keperawatan , sesuai dengan tinjauan teoritis yang ada

penulis melakukan evaluasi / penilaian terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan

yaitu proses evaluasi atau formatif. Yang didokumentasikan pada catatan

keperawatan dan melakukan evaluasi sumatif terhadap tujuan yang telah ditetapkan

dalam perencanaan baik itu tujuan khusus maupun tujuan umum dimana setelah

dievaluasi ketiga diagnosa teratasi pada hari keempat.

Page 19: askep psikosa

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

1. Definisi

Gangguan hubungan sosial merupakam suatu gangguan hubungan

interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel

yang menimbulakan perilaku maladaptif dan menggangu fungsi seseorang

dalam hubungan sosial.

2. Rentang Respon Sosial

Respon adaptif Respon Maladaptif

Menyendiri ( Solitude ) Kesepian Manipulasi

Otonomi Menarik diri Impulsive

Kebersamaan Ketergantungan Narcisme

Saling Ketergantungan

a. Menyendiri ( Solitude )

Merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang

telah di lakukan di lingkungan sosialnya dan juga suatu cara mengevaluasi

diri untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

Page 20: askep psikosa

b. Otonomi merupakan kemampuan individu dalam menentukan dan

menyampaikan ide-ide ,pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.

c. Kebersamaan merupakan suatu kondisi dalam hubungan sosial interpersonal

dimana individu mampu untuk saling memberi dan menerima.

d. Saling ketergantungan merupakan suatu hubungan saling tergantung antara

individu dengan orang lain dalam rangka membina hubungan interpersonal.

3. Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat di temukan dengan wawancara :

a. Pasien menceritakan perasaan kesepian atau di tolak oleh orang lain.

b. Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain.

c. Pasien mengatakan hubungan yang tidak aman berada dengan orang

lain.

d. Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu

e. Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan

f. Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup.

Tanda dan gejala isolasi sosial yang di temukan dengan observasi.

a. Pasien banyak diam dan tidak mau bicara

b. Pasien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang

dekat

c. Pasien tampak sedih,ekspresi datar dan dangkal.

d. Kontak mata kurang.

4. Diagnosa Keperawatan

Page 21: askep psikosa

Bila dilihat dari hasil pengkajian di atas diagnosa yang dapat di tegakan adalah :

Isolasi sosial

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN KURANG PERAWATAN DIRI

1. Definisi

a. Kurang perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi

akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk

melakukan aktivitas perawatan diri menurun.

b. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat

kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan

toileting ( B.A.B) DAN ( B.A.K ) secara mandiri.

2. 2. Rentang Respon Sosial

Respon adaptif Respon Maladaptif

Menyendiri ( Solitude ) Kesepian Manipulasi

Otonomi Menarik diri Impulsive

Kebersamaan Ketergantungan Narcisme

Saling Ketergantungan

Page 22: askep psikosa

e. Menyendiri ( Solitude )

Merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang

telah di lakukan di lingkungan sosialnya dan juga suatu cara mengevaluasi

diri untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

f. Otonomi merupakan kemampuan individu dalam menentukan dan

menyampaikan ide-ide ,pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.

g. Kebersamaan merupakan suatu kondisi dalam hubungan sosial interpersonal

dimana individu mampu untuk saling memberi dan menerima.

h. Saling ketergantungan merupakan suatu hubungan saling tergantung antara

individu dengan orang lain dalam rangka membina hubungan interpersonal.

3. Untuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah kurang perawatan diri

maka tanda dan gejala dapat di peroleh melalui : Observasi

a. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan :

Rambut kotor

Gigi kotor

Kulit berdaki dan bau

Kuku panjang dan kotor

b. Ketidakmampuan berhias / berdandan , ditandai dengan :

Rambut acak-acakan

Pakaian kotor dan tidak rapi

Pakaian tidak sesuai

Pada pasien laki-laki tidak bercukur

Page 23: askep psikosa

Pada pasien perempuan tidak berdandan.

c. Ketidak mampuan makan secara mandiri, ditandai dengan :

Ketidakmampua mengambil makan sendiri

Makan berceceran

Makan tidak pada tempatnya.

d. Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri, ditandai dengan :

BAB / BAK tidak pada tempatnya

Tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/ BAK

4. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data yang didapat ditetapkan diagnosa keperawatan

Kurang perawatan diri :

Kebersihan diri

Berdandan

Makan

BAB / BAK

Page 24: askep psikosa

ASUHAN KEPERAWATANPASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Disampaikan padaSosialisasi Penerapan SAK Jiwa

Oleh : Nirna Julaeha

Page 25: askep psikosa

3. Tanda dan gejala

a.Mengkritik diri sendiri

b.Perasaan tidak mampu

c.Pandangan hidup yang pesimis

d.Penurunan produktivitas

e.Penolakan terhadap kemampuan diri

f.Kurang memperhatiakn peraatan diri

g.Berpakaian tidak rapi

h.Selera makan kurang

i.Tidak berani menatap lawan jenislebih banyak menunduk

j.Bicara lambat dengan nada rendah.

4. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data di atas, yang di dapat melalui observasi wawancara atau

pemeriksaan fisik, bahkan melalui sumber sekunder maka perawat dapat

menegakan diagnosa keperawatan.

Page 26: askep psikosa

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Asuhan keperawatanDengan pasien harga diri rendah

1. Definisi

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga , tidak berarti dan rendah diri

yang berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan kemauan

diri.

2. Rentang Respon

Respon adaptif Respon Maladaptif

Aktualisasi konsep diri harga diri kerancuan Depersonalisasi Diri positif rendah identitas

a. Aktualisasi diri

Pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang

pengalaman nyata yang sukses dan dapat di terima

b. Konsep diri positif

aApabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri

dan menadari hal-hal positif maupun yang negative dari dirinya

c. Harga diri rendah

individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa lebih rendah dari

orang lain.

d. Kerancuan identitas

Page 27: askep psikosa

Kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa kanak-kanak ke

dalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa dewasa yang

harmonis

e. Depersonalisasi

Perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan

dengan kecemasan , kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan

orang lain.