ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA PLASENTA DI RSUD Dr. MOEWARDI.pdf

  • Upload
    daxclin

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    1/81

    ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P1A0 DENGAN

    PERDARAHANPOST PARTUMKARENARETENSIOSISA

    PLASENTA DI RSUD Dr. MOEWARDI

    DI SURAKARTA

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas AkhirPendidikan Diploma III Kebidanan

    Di susun oleh :

    YULIA ROSFITA SARIB09060

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2012

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    2/81

    ii

    HALAMAN PERSETUJUAN

    KARYA TULIS ILMIAH

    ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P1 A0 DENGAN

    PERDARAHANPOST PARTUMKARENARETENSIO SISA

    PLASENTA DI RSUD Dr. MOEWARDI

    DI SURAKARTA

    Disusun oleh :

    YULIA ROSFITA SARI

    NIM. B09.060

    Telah diperiksa dan disetujui

    Pada tanggal Agustus 2012

    Pembimbing

    (Ambarsari, S.ST)

    NIK. 201087048

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    3/81

    iii

    HALAMAN PENGESAHAN

    ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P1 A0 DENGAN

    PERDARAHANPOST PARTUMKARENARETENSIO SISA

    PLASENTA DI RSUD Dr. MOEWARDI

    DI SURAKARTA

    Karya Tulis Ilmiah

    Disusun oleh :

    YULIA ROSFITA SARI

    NIM. B09.060

    Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

    STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Pada tanggal : September 2012

    Penguji I Penguji II

    (Erlyn Hapsari, S. ST) (Ambarsari, S. ST)

    NIK. 2006683018 NIK. 201087048

    Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

    Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

    Ka. PRODI DIII KEBIDANAN

    (DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

    NIK.200582015

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    4/81

    iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan

    hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan

    judul Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. A P1A0 dengan Perdarahan Post

    PartumkarenaRetensioSisa Plasenta di RSUD Dr. Moewardi di Surakarta untuk

    memenuhi syarat tugas akhir sebagai syarat menyelesaikan pendidikan Ahli

    Madya Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

    bantuan, bimbingan dan dukungan dari baerbagai pihak. Untuk itu pada

    kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan terima kasih kepada :

    1.

    Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

    Surakarta.

    2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes

    Kusuma Husada Surakarta.

    3. Ibu Ambarsari, S.ST, selaku pembimbing yang telah membantu dan

    memberikan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

    4.

    Bapak Aryoseno, drg, yang telah bersedia memberi kesempatan dan ijin

    kepada penulis untuk mengambil kasus di RSUD Dr. Moewardi di

    Surakarta.

    5. Ny. A yang telah bersedia menjadi responden dalam pengambilan kasus

    dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    5/81

    v

    6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III STIKes Kusuka Husada Surakarta

    yang telah membantu dengan memberikan dorongan dalam penyusunan

    Karya Tulis Ilmiah ini.

    7. Perpustakaan Prodi D III STIKes Kebidanan Kusuma Husada Surakarta

    yang telah menyediakan literatur yang penulis perlukan.

    8.

    Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

    ini.

    Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan,

    dengan demikian saran yang membantu sangat penulis harapkan dan penulis

    terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga Karya Tulis ini bermanfaat

    bagi para pembaca pada umumnya dan tenaga kesehatan lain pada khususnya.

    Surakarta, Agustus 2012

    Penulis

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    6/81

    vi

    Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2012

    Yulia Rosfita SariB09. 060

    ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P1A0 DENGAN PERDARAHAN

    POST PARTUMKARENARETENSIOSISA PLASENTA DI RSUD DR.

    MOEWARDIDI SURAKARTA

    (xiii halaman + 68 halaman + 1 tabel + 1 gambar + 9 lampiran)

    INTISARI

    Latar Belakang : Penyebab kematian ibu yang paling utama adalah perdarahansekitar 60-70 % dibandingkan sebab-sebab lain seperti Pre-eklasi dan Eklamsi 10-

    20%, infeksi 20-30%. Perdarahan, khususnya perdarahan post partum yang

    disebabkan karena retensio sisa plasenta dimana tertinggalnya sisa plasenta atauselaput plasenta didalam rongga rahim yang mengakibatkan perdarahan post

    partum dini (early postpartum hemorrhage) atau perdarahan lambat (latepostpartum hemorrhage) yang biasanya terjadi dalam 6-10 hari pasca persalinan.Seringkali nyawa ibu tidak tertolong karena perdarahan terjadi di luar Rumah

    Sakit dan keterlambatan rujukan, sehingga tidak dapat diberikan tranfusi darah

    atau tindakan medis lainnya untuk menghentikan perdarahan

    Tujuan :Mampu memberikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ny.A

    dengan Perdarahan Post Partum karena Retensio Sisa Plasenta sesuai dengan

    manajemen kebidanan 7 langkah varney dan mampu membedakan teori dan

    praktek.

    Metode : Studi kasus yang digunakan menggunakan metode deskritif, lokasi studi

    kasus di RSUD Dr. Moewardi di Surakarta, subyek pengambilan kasus ini ibu

    nifas Ny. A P1A0 dengan Perdarahan post partum karena retensio sisa plasenta,

    waktu studi kasus pada tanggal 17-20 juli 2012, teknik pengumpulan data yang

    digunakan adalah data primer yang meliputi pemeriksaan fisik, wawancara,

    observasi dan data sekunder meliputi studi dokumentasi pasien, catatan Asuhan

    Kebidanan, kepustakaan.

    Hasil : Setelah dilakukan kuretase didapatkan hasil : keadaan umum baik,kesadaran composmentis, sisa plasenta sudah lahir lengkap, kontraksi baik, kerasdan ibu sudah merasa tenang.

    Kesimpulan : Pada studi kasus ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan

    antara teori dan pratek.

    Kata kunci :Asuhan Kebidanan, nifas, perdarahan post partumkarena retensiosisa plasenta.

    Kepustakaan :35 literatur (20022010)

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    7/81

    vii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Ada hikmah di setiap kejadian yang terjadi dalam hidup kita maka

    janganlah berburuk sangaka dengan takdir Allah.

    Hidup itu adil, ada senang ada sedih, ada member ada menerima, sebab

    hidup itu terus berputar.

    Semua yang kita rasakan itu terkadang hanya karena sugesti kita, jadi

    bersugesti positiflah setiap saat.

    PERSEMBAHAN

    Syukur Alhamdulillah akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini terselesaikan,

    walaupun tetes air mata, keringat, pikiran dan tenaga menyertai dalam pembuatan

    Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis ini saya persembahkan untuk :

    1. Syukron ya Robbi,berkat Rahmat Hidayah dan Ridho-Mu akhirnya saya dapat

    menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

    2. Bapak dan Mamah, sosok pertama dari tujuan hidup saya, yang selalu

    membangkitkan saya disaat terpuruk, yang tak pernah lelah memberikan

    nasehat dan kasih sayangnya. Terima kasih Tuhan telah Engkau lahirkan saya

    dari rahim seorang wanita yang luar biasa dan seorang ayah yang tak pernah

    lelah membanting tulang untuk memberikan yang terbaik buat putra, putrinya.

    Tanpa doa Bapak dan Mamah tercinta, mustahil diri ini mampu melewati

    masa-masa sulit untuk meraih harapan dan cita-cita.

    3. Dan juga untuk kedua kakak saya tersayang (aa Deni dan aa Yogi) yang selalu

    memberikan dorongan dan semangat untuk lalui perang besar saya ini.

    4. Sahabat-sahabat D Grenenk (Anika, Intan, Fitri, Putri, Gina) terima kasih atas

    kebersamaannya selama ini, suka maupun duka, hariku berwarna karena kalian

    semua.

    5. Seluruh teman-teman STIKes Kusuma Husada Surakarta angkatan 2009,

    terima kasih untuk kehangatan sebuah persahabatan. Memang lebih enak

    menderita rame-rame daripada sendirian, tetap semangat untuk lanjutkan

    perjuangan menjadi seorang bidan baru.

    6.

    Almamater saya tercinta.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    8/81

    viii

    CURUCULUM VITAE

    BIODATA

    Nama : Yulia Rosfita Sari

    Tempat / Tanggal Lahir : Ngawi, 04 Juli 1991

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Jln. Kenari RT 02 RW 01, Beran, Ngawi, Jawa Timur.

    RIWAYAT PENDIDIKAN

    1. SD Impres Tenukiik Lulus tahun 2003

    2. SMP Negeri 1 Atambua Lulus tahun 2006

    3. SMA Negeri 1 Atambua Lulus tahun 2009

    4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan tahun

    2009

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    9/81

    ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

    INTISARI ....................................................................................................... vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

    CURICULUM VITAE ................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ............................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

    C. Tujuan Studi Kasus ..................................................................... 3

    D.

    Manfaat Penulisan ........................................................................ 4

    E.

    Keaslian Studi Kasus ................................................................... 5

    F.

    Sistematika Penulisan .................................................................. 6

    BAB II. TINJAUAN TEORI

    A. Tinjauan Teori Medis .................................................................. 8

    1. Nifas ...................................................................................... 8

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    10/81

    x

    2. Perdarahan ............................................................................. 11

    3.

    RetensiosisaPlasenta ........................................................... 16

    B. Teori Manajemen ........................................................................ 17

    1. Pengertian .............................................................................. 17

    2.

    Data Perkembangan .............................................................. 34

    C.

    Landasan Hukum ........................................................................ 35

    D. Kerangka Konsep ........................................................................ 35

    BAB III. METODOLOGI

    A. Jenis Studi Kasus ........................................................................ 36

    B. Lokasi Studi Kasus ...................................................................... 36

    C. Subjek Studi Kasus ..................................................................... 36

    D.

    Waktu Studi Kasus ...................................................................... 37

    E.

    Instrumen Studi Kasus ................................................................ 37

    F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 37

    G. Alat-alat yang dibutuhkan ........................................................... 40

    BAB IV.TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    A. Tinjauan Kasus ............................................................................. 41

    B.

    Pembahasan .................................................................................. 61

    BAB V. PENUTUP

    A.

    Kesimpulan ................................................................................... 66

    B.Saran ............................................................................................. 68

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    11/81

    xi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1. Diagnosis Perdarahan Pasca Persalinan ......................................... 14

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    12/81

    xii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1. Gambar Kerangka Konsep ........................................................ 35

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    13/81

    xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

    Lampiran 2. Surat Balasan Pengambilan Data Awal

    Lampiran 3. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

    Lampiran 4. Surat Balasan Penggunaan Lahan

    Lampiran 5. SAP Gizi Ibu Menyusui dan Leaflet

    Lampiran 6. Lembar Persetujuan Pasien

    Lampiran 7. Lembar Tindakan Kuretase

    Lampiran 8. Lembar observasi

    Lampiran 9. Lembar konsultasi

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    14/81

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Indikator kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan

    tinggi rendahnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi

    (AKB). Indonesia dilingkungan ASEAN merupakan negara dengan angka

    kematian ibu tertinggi, yang berarti kemampuan negara memberikan

    pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh

    dan lebih bermutu (Manuaba, 2007).

    Indonesia telah berhasil menurunkan AKI dari 390/100.000 kelahiran

    hidup (1992) menjadi 334/100.000 kelahiran hidup (1997). Berdasarkan

    Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) turun menjadi 228/100.000

    kelahiran hidup (2007). Meskipun telah terjadi penurunan dalam beberapa

    tahun terakhir akan tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat

    (Wilopo,2010).

    Menurut Manuaba (2008), penyebab kematian ibu yang paling utama

    adalah perdarahan sekitar 60-70% dibandingkan sebab-sebab lain seperti pre-

    eklamsia dan Eklamsia 10-20%, infeksi 20-30%, termasuk partus terlantar

    dan penyebab lain seperti emboli air ketuban dan anestisia.

    Perdarahan post partum bukanlah suatu diagnosis akan tetapi suatu

    kejadian yang harus dicari penyebabnya. Misalnya perdarahan post partum

    karena atonia uteri, perdarahan post partum oleh karena robekan jalan lahir,

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    15/81

    2

    perdarahan post partumoleh karena sisaplasenta atau oleh karena gangguan

    pembekuan darah. Sifat perdarahan pada perdarahanpost partumbisa banyak,

    bergumpal-gumpal sampai menyebabkan syok atau terus merembes sedikit

    demi sedikit tanpa henti (Sarwono, 2008).

    Perdarahan, khususnya perdarahan post partum yang disebabkan

    karena retensio sisa plasenta dimana tertinggalnya sisa plasenta atau selaput

    plasenta didalam rongga rahim yang mengakibatkan perdarahan post partum

    dini (early postpartum hemorrhage) atau perdarahanpost partumlambat (late

    postpartum hemorrhage) yang biasanya terjadi dalam 6-10 hari pasca

    persalinan. Apabila pada pemeriksaan USG diperoleh kesimpulan adanya sisa

    plasenta tahap pertama bisa dilakukan eksplorasi digital (jika servik terbuka)

    untuk mengeluarkan bekuan darah atau jaringan. Bila servik hanya dapat

    dilalui oleh instrument, lakukan evakuasi sisa plasenta dengan kuretase.

    Bidan dapat berkolaborasi dengan dokter untuk melakukan kuretase

    (Sarwono, 2008).

    Seringkali nyawa ibu tidak tertolong karena perdarahan terjadi di luar

    Rumah Sakit dan keterlambatan rujukan, sehingga tidak dapat diberikan

    tranfusi darah atau tindakan medis lainnya untuk menghentikan perdarahan.

    Berdasarkan data studi pendahuluan yang diperoleh di RSUD Dr.

    Moewardi di Surakarta (2011) terdapat 103 kasus perdarahan post partum,

    antara lain 50 kasus retensio sisa plasenta (48,54%), 17 kasus laserasi jalan

    lahir (16,51%),16 kasus retensioplasenta (15,53%) serta 20 kasus atonio uteri

    (19,42%).

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    16/81

    3

    Berdasarkan uraian masalah diatas penulis tertarik untuk menyusun

    Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. A

    P1 A0 dengan Perdarahan Post Partum karena Retensio Sisa Plasenta di

    RSUD Dr. Moewardi di Surakarta.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan

    masalah sebagai berikut: Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny.

    A P1 A0 dengan Perdarahan Post Partumkarena Retensio Sisa Plasenta di

    RSUD Dr. Moewardi di Surakarta?.

    C. Tujuan Studi Kasus

    1.

    Tujuan umum

    Penulis mampu memberikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan Ibu

    Nifas pada Ny.A P1A0 dengan Perdarahan Post Partum karena Retensio

    Sisa Plasenta sesuai dengan manajemen kebidanan 7 langkah Varney.

    2. Tujuan khusus

    a. Melaksanakan pengkajian pada ibu nifas pada Ny. A P1 A0 dengan

    perdarahanpostpartum karena retensiosisa plasenta.

    b. Mampu menginterpretasikan data yang ada sehingga mampu menyusun

    diagnosa kebidanana, masalah dan kebutuhan pada ibu nifas pada Ny. A

    P1A0dengan perdarahanpost partumkarena retensiosisa plasenta.

    c. Mampu melaksanakan identifikasi kebutuhan yang memerlukan

    penanganan segera pada asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny.A P1A0

    dengan perdarahanpost partumkarena retensiosisa plasenta.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    17/81

    4

    d.

    Mampu merencanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas pada Ny. A P1

    A0dengan perdarahanpost partumkarena retensiosisa plasenta.

    e. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas pada Ny. A P1

    A0dengan perdarahanpost partumkarena retensiosisa plasenta.

    f. Mampu melaksanakan evaluasi penanganan pada ibu nifas pada Ny. A

    P1A0dengan perdarahanpost partumkarena retensiosisa plasenta.

    g.

    Mampu membedakan antara teori dan praktek.

    h.

    Mampu memberikan alternative pemecahan masalah.

    D. Manfaat Penulisan

    1. Bagi Penulis

    Dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam memberikan

    asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perdarahan post partum karena

    retensio sisa plasenta.

    2. Bagi Profesi

    Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama pelayanan

    kebidanan pada ibu nifas dengan perdarahan post partum karena retensio

    sisa plasenta.

    3.

    Bagi Institusi

    a. Rumah Sakit

    Hasil studi kasus diharapkan dapat memberikan manfaat bagi instansi,

    yaitu RSUD Dr. Moewardi, dapat meningkatkan mutu pelayanan

    kebidanan tentang Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dengan retensio

    sisa plasenta menggambarkan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

    mengenai manajemen kebidanan.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    18/81

    5

    b.

    Pendidikan

    Diharapkan dapat memberi masukan dan menambah referensi tentang

    perdarahanpost partumkarena retensiosisa plasenta.

    E. Keaslian Studi Kasus

    1. Anik Purwantini (2006) dengan judul asuhan kebidanan pada Ny.S dengan

    perdarahan karena sisa plasenta di ruang Kenanga di RSUD Karanganyar.

    Tindakan yang diberikan adalah curetase oleh dokter.Dengan hasil,

    perdarahan berhenti setelah dilakukan kuretase dan keadaan ibu

    membaiksehingga pada hari ke 3 post kuretase ibu dapat pulang.

    2. Siti Junariyah (2005) dengan judul asuhan kebidanan pada ibu nifas

    dengan perdarahan post partum karena retensio sisa plasenta di ruang

    mawar I RSUD Dr. Moewardi di Surakarta. Tindakan yang diberikan

    adalah kuretase oleh dokter, yang sebelumnya telah dilakukan eksplorasi

    digital tetapi sisa plasenta belum dapat keluar seluruhnya. Pada hari ke 4

    post kuretase ibu dapat pulang, keadaan baik, tekanan darah 120/80

    mmHg, suhu 36,5C, nadi 76x/menit, respirasi 24x/menit, Tinggi Fundus

    Uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi keras, dan lokea rubra.

    Perbedaan antara keaslian dengan studi kasus yang penulis buat

    adalah waktu, tempat dan pasien, sedangkan persamaan keaslian dengan

    studi kasus yang penulis buat adalah sama-sama membuat laporan tentang

    asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perdarahan post partum karena

    retensiosisa plasenta.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    19/81

    6

    F. Sistematika Penulisan

    Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari tiga bab yang disusun secara

    sistematis dengan urutan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

    tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus dan

    sistematika penulisan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini berisi tentang tinjauan teori tentang pengertian nifas,

    klasifikasi masa nifas, involusio alat-alat kandungan, pengertian

    perdarahan, etiologi, diagnosis, pengertian retensio sisa plassenta,

    etiologi, diagnose, penanganan dengan menggunakan proses

    manajemen menurut 7 langkah Varney ditambah dengan data

    perkembangan SOAP, landasan hokum dan kerangka konsep.

    BAB III METODOLOGI

    Terdiri dari jenis studi kasus, lokasi studi kasus,subyek studi kasus,

    istrumen studi kasus, teknik pengumpulan data dan alat-alat yang

    dibutuhkan.

    BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini berisi tinjauan kasus dan pembahasan. Tinjauan kasus

    membahas tentang Asuhan Kebidanan Pada Ny. A dengan

    Perdarahan Post Partum karena Retensio Sisa Plasenta sesuai

    dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney dari

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    20/81

    7

    pengkajian sampai evaluasi dan data perkembangan menggunakan

    SOAP, sedangkan dalam pembahasan penulis menjelaskan tentang

    masalah-masalah atau kesenjangan antara teori dan praktek yang

    penulis temukan dilapangan.

    BAB V PENUTUP

    Berisi kesimpulan dan saran, kesimpulan ini untuk menjawab tujuan

    penulis dan merupakan inti dari pembahasan, sedangkan saran

    merupakan alternatif pemecahan masalah yang relistis dan

    operasional.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    21/81

    8

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Tinjauan Teori Medis

    1. Nifas

    a. Definisi

    Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai

    dengan 6 minggu berikutnya (JHPEIGO, 2002).

    Masa melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari menurut hitungan

    awam merupakan masa nifas. Masa ini penting sekali untuk terus dipantau.

    Nifas merupakan masa pembersihan rahim (Saleha, 2009).

    Komplikasi masa nifas adalah keadaan abnormal dalam masa nifas

    yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman kedalam alat genetalia pada

    waktu persalinan dan nifas (Saleha, 2009).

    b. Klasifikasi masa nifas terbagi dalam 3 periode menurut Suherni, dkk (2009),

    yaitu :

    1)Puerperuim dini, yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan

    berjalan-jalan.

    2)

    Puerperium intermedial adalah kepulihan menyeluruh alat-alat genetal,

    kira-kira antara 6-8 minggu.

    3)Remote puerperiumadalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat

    sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai

    komlikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulan

    atau tahun.

    c.

    Involusio alat-alat kandungan

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    22/81

    9

    Menurut Sarwono (2006) dalam masa nifas, alat-alat genetalia interna

    maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan

    sebelum hamil.

    Perubahan-perubahan genetalia dalam keseluruhannya disebut involusi.

    1)Uterus

    Setelah bayi dlahirkan, uterus yang selama persalinan mengalami

    kontraksi dan relaksasi, akan menjadi keras sehingga dapat menutup

    pembuluh darah besar yang bermuara pada bekas implantasi placenta.

    Ukuran uterus mengecil kembali setelah 2 hari pasca persalinan setinggi

    sekitar umbilikus, setelah 2 minggu masuk panggul, setelah 4 minggu

    kembali pada ukuran sebelum hamil.

    2)Vagina

    Pada minggu ketiga, vagina mengecil dan timbul rugae (lipatan-

    lipatan atau kerutan-kerutan) kembali.

    3)Perlukaan vagina

    Robekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada

    pemeriksaan spekulum. Sering terjadi sebagai akibat ekstrasi dengan

    cunam, terlebih apabila kepala janin harus diputar.

    4)Perubahan pada perineum

    Robekan perineum umumnya terjadi di garis tengah dan bisa

    menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat.

    5)

    Servik

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    23/81

    10

    Perubahan-perubahan yang terdapat pada servik ialah segera

    postpartum bentuk servik menganga seperti corong. Bentuk ini

    desebabkan oleh korpus uteri yang dapat mengadakan kontraksi,

    sedangkan servik tidak berkontraksi, sehingga seolah-olah perbatasan

    antara korpus dan servik uteri berbentuk seperti cincin. Warna servik

    sendiri merah dan kehitam-hitaman karena pembuluh darah,

    konsistensinya lunak.

    6)

    Endometrium

    Pada hari pertama endrometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm

    itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan

    selaput janin. Setelah 3 hari, permukaan endometrium mulai rata akibat

    lepasnya sel-sel dari bagian yang mengalami degenerasi. Sebagian besar

    endometrium terlepas.

    Regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basali,

    yang memakan waktu 2-3 minggu. Jaringan-jaringan ditempat implantasi

    plasenta mengalami proses yang sama, ialah degenerasi dan kemudian

    terlepas. Pelepasan jaringan berdegenerasi ini berlangsung lengkap.

    Dengan demikian, tidak ada pembentukan jaringan parut pada bekas

    tempat implantasi plasenta. Bila yang terakhir ini terjadi, maka ini dapat

    menimbulkan kalainan pada kehamilan berikutnya.

    2. PerdarahanPost Partum

    a.

    Definisi

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    24/81

    11

    Perdarahan post partum yaitu perdarahan yang terjadi lebih dari 500-

    600 ml dalam jangka 24 jam pertama setelah anak lahir (Sarwono, 2008).

    Menurut waktu terjadinya dibagi menjadi dua, yaitu :

    1)Perdarahan post partum primer (early postpartum hemorage) ialah

    perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah

    anak lahir.

    2)Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorage) ialah

    perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi setelah 24 jam pertama setelah

    anak lahir, biasanya antara hari ke 5 sampai 15 haripost partum.

    b.

    Etiologi

    Hal-hal yang menyebabkan perdarahan post partum adalah :

    1)Atonio uteri

    Adalah keadaan lemahnya tonus / kontraksi rahim yang menyebabkan

    uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi

    plasenta setelah bayi dan plasenta lahir (Sarwono, 2008).

    2)

    Robekan jalan lahir

    Robekan jalan lahir dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri.

    Perdarahan pasca persalinan dengan uterus yang berkontraksi baik

    biasanya disebabkan oleh robekan serviks atau vagina (Saifuddin,

    2002). Setelah persalinan harus selalu dilakukan pemeriksaan vulva dan

    perineum. Pemeriksaan vagina dan serviks dengan spekulum juga perlu

    dilakukan setelah persalinan.

    3)

    Retensio plasenta

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    25/81

    12

    Menurut Winjosastro (2005) retensio plasenta adalah keadaan dimana

    plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahir. Hal tersebut

    disebabkan oleh :

    a)Plasenta belum lepas dari dinding uterus.

    b)Plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan.

    Bila plasenta belum lepas sama sekali tidak akan terjadi

    perdarahan, tapi bila sebagian plasenta sudah lepas akan terjadi

    perdarahan dan ini merupakan indikasi untuk segera mengeluarkannya.

    Plasenta belum lepas dari dinding uterus disebabkan :

    a)

    Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta (plasenta

    adhesiva)

    b)Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab villi korialis

    menembus desidua sampai miometrium (plasenta akreta)

    c)Plasenta merekat erat pada dinding uterus oleh sebab villi korialis

    menembus sampai di bawah peritoneum (plasenta perkreta).

    Plasenta sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum keluar,

    disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah

    penanganan kala III, sehingga terjadi lingkaran kontriksi pada bagian

    bawah uterus yang menghalangi keluarnya plasenta (inkarserasio

    plasenta).

    4)Sisa plasenta

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    26/81

    13

    Sewaktu suatu bagian dari plasenta tertinggal, maka uterus tidak dapat

    berkontrasi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan

    perdarahan.

    5)Kelainan darah

    Menurut Sarwono (2008) gangguan pembekuan darah baru dicurigai bila

    penyebab yang lain dapat disingkirkan apalagi terdapat kejadian yang

    serupa dengan persalinan yang lalu.

    Pada pemeriksaan penunjang ditemukan hasil pemeriksaan faal

    hemostasis yang ab-normal. waktu perdarahan dan waktu

    hipofibrinogenemia, dan terdektesi adanya FDP (fibrin degration

    product) serta perpanjangan tes protrombin dan PTT (partial

    tromblopastin time).

    presdisposisi untuk terjadinya hal ini adalah solusio plasenta, kematian

    janin dalam kandungan, eklamsi, emboli cairan ketuban, dan epsis.

    Terapi yang dilakukan adalah dengan transfusi darah dan produknya

    seperti plasma beku segar, trombosit, fibrinogen dan heparinisasi atau

    pemberian EACA (epsilon amino caproic acid).

    Berdasarkan penyebabnya diperoleh sebaran sebagai berikut :

    a)Atonia uteri 50%-60%

    b)Retensio plasenta 16%-17%

    c)Sisa plasenta 23%-24%

    d)Laserasi jalan lahir 4%-5%

    e)

    Kelainan darah 0,5%-0,8%

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    27/81

    14

    c.

    Diagnosis

    Gambaran klinisnya merupakan perdarahan terus menerus dan

    keadaan pasien secara berangsur-angsur menjadi jelek. Denyut nadi menjadi

    cepat dan lemah, tekanan darah menurun, pasien berubah pucat dan dingin,

    dan nafasnya menjadi sesak, terengah-engah, kemudian coma serta

    meninggal.

    Tabel 2.1 diagnosis perdarahan pasca persalinan

    Gejala dan tanda

    yang selalu ada

    Gejala dan tanda-tanda

    yang kadang ada

    Diagnosis kemungkinan

    Uterus tidak

    berkontaraksi dan

    lembek

    Perdarahan segera

    setelah anak lahir

    Syok Atonia uteri

    Perdarahan segera

    Darah segar yang

    mengalir segar

    setelah bayi lahir

    Uterus

    berkontraksi baik

    Plasenta lengkap

    Pucat

    Lemah

    Menggigil

    Robekan jalan lahir

    Plasenta belum

    lahir setelah 30

    menit

    Perdarahan segera

    Uterus kontaraksi

    baik

    Tali pusat putus

    akibat traksi

    berlebihan

    Inversio uteri akibat

    tarikan

    perdarahan lanjut

    Retensio plasenta

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    28/81

    15

    Plasenta atau

    sebagian selaput(mengandung

    pembuluh darah)

    tidak lengkap

    Perdarahan segera

    uterus berkontraksi

    tetapi tinggi fundustidak berkurang

    Tertinggalnya sebagian

    plasenta

    Uterus tidak

    teraba

    Lumen vagina

    terisi massa

    Tampak tali pusat

    (jika plaenta

    belum lahir)

    Perdarahan segera

    Nyeri sedikit atau

    berat

    Syok neurogenik

    Pucat

    Inversio uteri

    Perdarahan segera

    Nyeri perut berat

    Syok

    Nyeri tekan perut

    Denyut nadi ibu

    cepat

    Robean dinding uterus

    Saiffudin (2002)

    3. Retensio sisa plasenta

    a. Definisi

    Retensio sisa plasenta adalah tertinggalnya potongan-potongan plasenta

    seperti kotiledon dan selaput plasenta yang menyebabkan terganggunya

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    29/81

    16

    kontraksi uterus sehingga sinus-sinus darah tetap terbuka dan menimbulkan

    perdarahan post partum.

    b. Etiologi

    1)Penanganan kala III yang salah

    Dengan pendorongan dan pemijatan uterus akan mengganggu mekanisme

    pelepasan plasenta dan menyebabkan pemisahan sebagian plasenta.

    2)Abnormalitas plasenta

    Abnormalitas plasenta meliputi bentuk plasenta dan penanaman plasenta

    dalam uterus yang mempengaruhi mekanisme pelepasan plasenta.

    3)

    Kelahiran bayi yang terlalu cepat

    Kelahiran bayi yang terlalu cepat akan mengganggu pemisahan plasenta

    secara fisiologis akibat gangguan dari retraksi sehingga dapat terjadi

    gangguan retensi sisa plasenta.

    c. Diagnosa

    1)Penemuan secara dini, hanya dimungkinkan dengan penemuan

    melakukan kelengkapan plasenta setelah dilahirkan. Pada kasus retensio

    sisa plasenta dengan perdarahan pasca persalinan lanjut, sebagai besar

    pasien akan kembali lagi ke tempat persalinan dengan keluhan

    perdarahan setelah 6-10 hari pulang ke rumah (Saifuddin, 2002).

    2)Perdarahan berlangsung terus menerus atau berulang.

    3)Pada palpasi di dapatkan fundus uteri masih teraba yang lebih besar dari

    yang diperkirakan.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    30/81

    17

    4)

    Pada pemeriksaan dalam didapat uterus yang membesar, lunak, dan dari

    ostium uteri keluar darah (Wiknjosastro, 2006).

    d. Penanganan

    1)Penemuan secara dini, hanya dimungkinkan dengan melakukan

    pemeriksaan kelengkapan plasenta setelah dilahirkan.

    2)Berikan antibiotik yang adekuat.

    3)Berikan uterotonik, oksitosin, dan / atau metergin.

    4)

    Lakukan ekplorasi digital (bila servik terbuka) dan mengeluarkan bekuan

    darah atau jaringan. Bila servik hanya dapat dilalui alat kuretase, lakukan

    evakuasi sisa plasenta dengan kuretase.

    5)Bila kadar Hb < 8 gr% beri tranfusi darah, bila kadar Hb > 8 gr% berikan

    sulfas ferosus 600 mg/hari selama 10 hari (Saifuddin, 2002).

    B. Teori Manajemen

    1. Pengertian

    Pengertian manajemen kebidanan adalah pemecahan masalah yang

    dipergunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

    berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam tahapan

    yang akurat untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Varney,

    2004).

    Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah yang berurutan

    dimana setiap langkah disempurnakan secara sistematis, proses dimulai dari

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    31/81

    18

    pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah

    menurut Varney (2004) tersebut adalah sebagai berikut :

    a. Langkah I : Pengkajian

    Pengkajian adalah langkah pertama yang dipakai dalam menerapkan

    asuhan kebidanan pada pasien dan merupakan kebidanan pada pasien dan

    merupakan suatu proses sistematis dalam pengumpulan data-data

    (Nursalam, 2004).

    1)

    Data Subyektif

    Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai

    suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data tersebut dapat

    ditentukan oleh perawat secara independen tetapi melalui suatu

    interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2004).

    a)

    Identitas klien

    (1)Nama

    Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari

    agar tidak keliru dalam memberikan penanganan (Retna, 2008).

    Untuk membedakan klien, mengetahui dan mengenal pasien

    (Alimul, 2006).

    (2) Umur

    Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti

    kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental

    dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih 35 tahun

    rentan sekali untuk terjadi pardarahan dalam masa nifas (Retna,

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    32/81

    19

    2008). Untuk mengetahui umur ibu dan untuk mengetahui faktor

    resiko yang ada hubungannya dengan umur ibu (Monica, 2005).

    (3) Agama

    Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk

    membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa (Retna,

    2008). Untuk memberi motivasi pasien sesuai dengan agamanya

    (Alimul, 2006).

    (4)

    Suku / Bangsa

    Berpengaruh pada adat-istiadat atau kebiasaan sehari-hari

    (Retna, 2008). Untuk mengetahui faktor bawaan atau ras pasien

    (Priharjo, 2006).

    (5) Pendidikan

    Untuk mengetahui tingkat pendidikan yang nantinya penting

    dalam memberikan pendidikan kesehatan atau KIE pada klien

    sesuai dengan tingkat pendidikan (Ambarwati, 2008).

    Tingkat pendidikan kesehatan diberikan sesuai tingkat

    pendidikan pasien (Priharjo, 2006).

    (6)

    Pekerjaan

    Untuk mengetahui dan mengukur tingkat social ekonominya,

    karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut

    (Retna, 2008). Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh

    pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan atau untuk

    mengetahui tingkat sosial ekonomi (Manuaba, 2008).

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    33/81

    20

    (7)

    Alamat

    Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila

    diperlukan (Retna, 2008). Untuk mengetahui tempat tinggal

    pasien dan keadaan lingkungan sekitarnya (Manuaba,

    2008).

    b)Keluhan utama

    Keluhan yang terjadi pada ibu nifas dengan perdarahan post partum

    karena retensio sisa plasenta adalah mengalami perdarahan yang

    lebih banyak, pasien mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin,

    menggigil (Saifuddin, 2006).

    c)Riwayat menstruasi

    Menarche umur berapa, haid teratur atau tidak, siklus berapa lama,

    lama haid, banyak darah, sifat darah (cair atau ada bekuan,

    warnanya, baunya), dismenorhoe atau tidak, haid yang terakhir

    (Saifuddin, 2006).

    d)

    Riwayat perkawinan

    Untuk mengetahui status perkawinannya, lama perkawinan, syah

    atau tidak, sudah berapa kali menikah, berapa jumlah anaknya

    (Wiknjosastro, 2006).

    e)Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

    (1)

    Riwayat kehamilan

    Untuk mengetahui ada gangguan seperti muntah-muntah,

    hipertensi, perdarahan waktu hamil muda (Wheeler, 2004).

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    34/81

    21

    (2)

    Riwayat persalinan

    Untuk mengetahui persalinan spontan atau buatan, lahir aterm,

    preterm, posterm, ada perdarahan waktu persalinan, di tolong

    siapa, dimana tempat persalinan (Wheeler, 2004).

    Riwayat persalinan mempengaruhi pada ibu nifas dengan

    laserasi jalan lahir karena apabila ibu pernah mengalami proses

    persalinan karena biasanya ibu akan lebih siap dalam proses

    persalinan yang berikutnya (Suherni, 2008).

    (3) Riwayat Nifas

    Untuk mengetahui apakah pernah mengalami perdarahan,

    infeksi, bagaimana proses laktasi dan apakah ada jahitan pada

    perenium (Manuaba, 2008).

    Riwayat nifas berpengaruh pada ibu nifas dengan laserasi jalan

    lahir karena apabila ibu sudah pernah mengalami masa nifas

    dengan laserasi maka ibu tidak merasa kaget dengan rasa nyeri

    pada luka jahitan perineum (Suherni, 2008).

    (4) Riwayat Anak

    Untuk mengetahui jenis kelamin, jumlah anak, hidup atau mati,

    berat badan waktu lahir (Farrer, 2002).

    (5) Riwayat keluarga berencana

    Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil pernah

    menggunakan KB atau tidak, jika pernah berapa lamanya,

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    35/81

    22

    berapa tahun dan jenis kontrasepsi yang digunakan (Varney,

    2004).

    f) Riwayat penyakit

    (1) Riwayat penyakit yang lalu

    Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya

    riwayat atau penyakit akut, kronis seperti : jantung, DM,

    hipertensi, asma yang dapat mempengaruhi pada masa nifas

    (Retna, 2008).

    (2)

    Riwayat penyakit sekarang

    Data-data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya

    penyakit yang diderita pada saat ini yang ada hubungannya

    dengan masa nifas dan bayinya. Seperti ibu sedang mengalami

    flu, batuk atau diare (Retna, 2008).

    (3) Riwayat penyakit keluarga

    Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya

    pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien

    dan bayinya, yaitu apabila ada penyakit keluarga yang

    menyertainya (Retna, 2008).

    g)Psikososial

    Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap bayinya, wanita

    mengalami banyak perubahan emosi / psikologi selama masa nifas

    sementara ia menyesuaikan diri menghadapi menjadi seorang ibu

    (Retna, 2008).

    h)

    Riwayat sosial

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    36/81

    23

    Riwayat sosial menurut Suherni, dkk (2008) adalah :

    (1)

    Dukungan keluarga

    Bagaimana dukungan ibu atau keluarga terhadap ibu.

    (2) Pantangan makanan

    Adakah kesulitan atau gangguan dalam pemenuhan kebutuhan

    sehari-hari misalnya pola makan.

    i) Pola kebiasaan sehari-hari sebelum dan selama hamil.

    (1)

    Nutrisi

    Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk

    keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas

    terutama bila menyusui akan meningkat 25 %, karena berguna

    untuk proses kesembuhan karena setelah melahirkan dan untuk

    memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi.

    Semua itu akan meningkat beberapa kali dari kebutuhan biasa.

    Makanan yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur,

    tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung

    alkohol, nikotin serta bahan pengawet atau berwarna. Disamping

    itu makanan harus mengandung sumber tenaga (energi), sumber

    pembangun (protein), sumber pengatur dan pelindung adalah

    mineral, vitamin dan air (Retna, 2008).

    (2) Pola Istirahat

    Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal

    antara lain mengurangi jumlah ASI yang diproduksi,

    memperlambat proses involusio uteri dan memperbanyak

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    37/81

    24

    perdarahan, menyebabakan depresi dan ketidakmampuan

    merawat bayi dan diri sendiri (Retna, 2008).

    (3) Eliminasi

    BAB harus ada dalam 3 hari post partum dan BAK harus

    dilakukan spontan dalam 6 jam post partum (Sarwono,

    2005).

    (4)

    Personal Hygiene

    Membersihkan daerah kemaluan setiap kali habis buang air kecil

    atau buang air besar dan ganti pembalut setiap kali habis buang

    air kecil dan buang air besar (Retna, 2008).

    2) Data Obyektif

    Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh

    tenaga kesehatan (Nursalam, 2004), yang meliputi :

    a)Pemeriksaan fisik

    Dilakukan dengan cara memeriksa keadaan umum ibu

    (Manuaba, 2007). Meliputi :

    (1)

    Keadaan umum

    Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, sedang atau

    buruk (Saifuddin, 2002). Keadaan umum pada ibu nifas dengan

    perdarahan post partum karena retensio sisa plasenta adalah

    sedang (Suherni, 2008).

    (2)

    Kesadaran

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    38/81

    25

    Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah

    composmenthis, somnolen atau koma (Saifuddin, 2002). Tingkat

    kesadaran pada ibu nifas dengan perdarahan post partum karena

    retensio sisa plasenta adalah composmentis(Manuaba, 2007).

    (3) Tekanan darah

    Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi dengan di nilai

    hipertensi dengan satuan mmHg (Saifuddin, 2002). Batas

    normalnya tensi untuk ibu nifas normal adalah 90/60 130/90

    mmHg (Prawirohardjo, 2005). Pada kasus tekanan darah 110/70

    mmHg ( Saifuddin, 2002 ).

    (4) Suhu

    Suhu badan waktu inpartu tidak melebihi dari 37,20C, sesudah

    partus dapat naik 0,50C dari keadaan normal tetapi tidak

    melebihi 380C (Retna, 2008). Normalnya 36,60C 37,60C

    (Perry, 2005). Pada kasus suhu ibu 360 C ( Wiknjosastro, 2002

    ).

    (5)

    Nadi

    Untuk mengetahui denyut nadi pasien dengan menghitung

    dalam 1 menit, sedangkan normalnya denyut nadi dalam 1 menit

    adalah 60-100 x/menit (Saifuddin, 2002). Pada kasus nadi ibu

    80x/menit ( Saifuddin, 2002 ).

    (6)

    Respirasi

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    39/81

    26

    Untuk mengetahui pernafasan pasien dalam waktu 1 menit.

    Sedangkan normalnya pernafasan dalam 1 menit adalah 16-20

    x/menit (Saifuddin, 2002). Pada kasus respirasi 22x/menit (

    Saifuddin, 2002).

    (7) Berat badan

    Untuk mengetahui adanya kenaikan berat badan selama hamil,

    penambahan badan rata-rata 0,3 0,5 kg/minggu, tetapi nilai

    normal untuk penambahan berat badan selama kehamilan 912

    kg (Theresa, 2008).

    (8)

    Tinggi badan

    Untuk mengetahui tinggi badan klien kurang dari 145 cm atau

    tidak, termasuk resiko tinggi atau tidak (Alimul, 2004).

    (9)

    Lila

    Untuk mengetahui lingkar lengan ibu 23,5 cm atau tidak,

    termasuk resti atau tidak (Alimul, 2004).

    b)Pemeriksaan sistematis

    (1) Inspeksi

    Adalah pemeriksaan dengan melihat pasien dari ujung rambut

    sampai ujung kaki (Nursalam, 2004).

    (a)

    Kepala, meliputi :

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    40/81

    27

    1.

    Rambut

    Untuk menilai warna, kelebatan, distribusi, dan

    karakteristik lainnya (Alimul, 2006).

    2. Muka

    Keadaan muka pucat atau tidak, apakah terdapat kelainan

    atau oedema (Anita, 2008).

    3.

    Mata

    Conjungtiva anemis atau tidak, sklera ikterik atau tidak

    (Alimul, 2006).

    4. Hidung

    Untuk mengetahui keadaan hidung ada polip atau tidak

    (Alimul, 2006).

    5. Telinga

    Untuk mengetahui bagaimana keadaan dau telinga, liang

    telinga dan timpani serta ketajaman pendengaran

    (Alimul, 2006).

    6. Mulut dan gigi

    Untuk mengetahui keadaan mulut apakah bersih atau ada

    caries dan ada karang gigi atau tidak (Saifuddin, 2002).

    (b)

    Leher

    Apakah ada pembesaran kelenjar thyroid atau kelenjar getah

    bening (Retna, 2008).

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    41/81

    28

    (c)

    Dada dan Axilla

    1.

    Mammae

    Simetris atau tidak, konstitensi, ada pembengkakan atau

    tidak, putting menonjol atau tidak, lecet atau tidak

    (Retna, 2008).

    2. Axilla

    Adakah benjolan atau tidak, adakah nyeri saat ditekan

    atau tidak (Retna, 2008).

    (d) Genetalia dan perineum

    Pengeluaran lochea (jenis, warna, jumlah, bau), oedema,

    peradangan, keadaan jahitan, nanah, tanda-tanda infeksi

    pada luka jahitan dan kebersihan perineum (Suherni, dkk,

    2008).

    (e)

    Anus

    Adanya haemoroid atau tidak dan adanyavaricesatau tidak

    (Manuaba, 2007).

    (f) Eksteremitas

    Untuk mengetahui ada tidaknya oedema, varicesdan reflek

    patella (Anita, 2008).

    (2) Palpasi

    Yaitu suatu teknik yang menggunakan indera peraba tangan dan

    jari (Nurasalam, 2004).

    (a) Leher

    Apakah ada pembesaran kelenjar thyroidatau kelenjar getah

    bening (Nursalam, 2004).

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    42/81

    29

    (b)

    Dada

    Untuk mengetahui adanya benjolan pada payudara, nyeri

    tekan ada atau tidak, ada kelainan bentuk atau tidak,

    bengkak ada atau tidak, terdapat nyeri tekan (Nursalam,

    2004).

    (c) Perut

    Untuk mengetahui adanya sub involusio, kontraksi uterus

    keras (Salmah, 2002).

    (3) Perkusi

    Adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk atau

    membandingkan kanan atau kiri pada daerah permukaan tubuh

    (Nursalam, 2004). Pada kasus ibu nifas dengan perdarahan post

    partum karena retensio sisa plasenta pemeriksaan perkusi

    digunakan untuk mengetahui reflek patella (Arita, 2008).

    (4)

    Auskultasi

    Adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang

    dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop

    (Nursalam, 2004). Pada kasus ibu nifas dengan perdarahan post

    partum karena retensio sisa plasenta pemeriksaan auskultasi

    digunakan untuk mendengarkan denyut jantung pasien dan

    tekanan darah pasien (Saifuddin, 2002).

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    43/81

    30

    c)

    Pemeriksaan penunjang

    Pemeriksaan yang tidak dapat diketahui dengan cara pemeriksaan

    fisik meliputi pemeriksaan laboratorium dan roentgen

    (Wiknjosastro,02005).

    b.Langkah II : Interpretasi Data

    Interpretasi data (data dari hasil pengkajian) mencangkup diagnosa

    masalah dan kebutuhan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di

    intpretasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosa dan masalah spesifik

    (Varney, 2004).

    1)Diagnosa kebidanan

    Merupakan diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek

    kebidanan dan memenuhi standar diagnosa kebidanan (Varney, 2004).

    Diagnosa yang dapat ditegakkan pada ibu nifaspost partum adalah Ny.

    X P A umur tahun dengan perdarahan post partum karena

    retensiosisa plasenta.

    Data Dasar :

    Data subjektif

    Ibu mengeluh lemah, limbung dan berkeringat dingin, Ibu mengatakan

    cemas dengan keadaannya (Saifuddin, 2002).

    Data objektif

    a)

    KU ibu sedang

    b)TTV : TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, S : 360C, RR: 22 x/menit

    c)Sisa plasenta belum lahir.

    d)

    Terdapat perdarahan pervaginam setelah bayi lahir + 500 cc

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    44/81

    31

    e)

    Kontraksi uterus lemah (saifuddin, Wiknjosastro, 2002 ).

    2)

    Masalah

    Masalah atau hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien dari hasil

    dari pengkajian (Varney, 2004). Masalah yang muncul pada ibu nifas

    dengan perdarahan post partum karena retensio sisa palsenta adalah

    kecemasan terhadap keadaan yang dialami ibu karena perdarahan

    (Halloway, 2003).

    3)Kebutuhan

    Adalah hal-hal yang dibutuhkan pasien dan belum teridentifikasi dalam

    diagnosa dan masalah yang di dapatkan dengan melakukan analisa data

    (Wheeler, 2004). Kebutuhan yang diberikan pada ibu nifas dengan

    perdarahan post partum karena retensio sisa plansenta menurut Varney

    (2004) adalah :

    a) Informasi tentang keadaan ibu.

    b)

    Informasi tentang tindakan yang akan dilakukan oleh bidan.

    c)Dorongan moril dari keluarga dan tenaga kesehatan.

    d)Pemenuhan kebutuhan cairan.

    e)

    Penghentian perdarahan.

    c. Langkah III : Diagnosa Potensial

    Dalam langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa

    potensial berdasarkan rangkaian masalah atau diagnosa yang sekarang

    hanya merupakan antisipasi, pencegahan bila memungkinkan, menunggu

    sambil waspada dan bersiap-siap bila benar terjadi dan penting melakukan

    asuhan yang aman (Varney, 2004).

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    45/81

    32

    Diagnosa potensial :

    Potensial terjadi infeksi puerperium : Pada tindakan manual plasenta.

    Potensial terjadisyok haemorrage : Karena adanya perdarahan post partum

    karena retensiosisa plasenta (Wiknjosastro, 2007).

    d.Langkah IV : Antisipasi dan Tindakan segera

    Tindakan ini dilakukan jika ditemukan adanya diagnosa potensial

    dengan tujuan agar dapat mengantisipasi masalah yang mungkin muncul

    sehubungan dengan keadaan yang dialaminya (Varney, 2004). Dalam kasus

    ibu nifas dengan perdarahan post partum karena retensio sisa plasenta,

    antisipasi yang dilakukan adalah pemberian infus drip oksitosin 20 IU dalam

    500 cc cairan infus dan antibiotik serta dilakukan plasenta manual

    (Saifuddin, 2002).

    e.

    Langkah V : Rencana Asuhan

    Ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya, langkah ini merupakan

    kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diantisipasi. Pada langkah ini

    informasi data yang tidak lengkap dan dapat dilengkapi (Varney, 2004).

    Menurut Saifuddin (2002), dalam membuat rencana tindakan

    diusahakan untuk memberikan kenyamanan pada ibu dan disisi lain bidan

    dapat melakukan observasi dan pengobatan sebagai berikut :

    1)Lakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta.

    2)Beri antibiotik yang adekuat.

    3)Beri uterotonika, oksitosin atau metergin.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    46/81

    33

    4)

    Lakukan eksplorasi digital (bila servik terbuka) dan keluarkan bekuan

    darah atau jaringan.

    5)Lakukan evakuasi sisa plasenta dengan kuretase bila servik hanya dapat

    dilalui alat kuretase.

    6)Beri tranfusi darah bila Hb < 8 gr% dan berikan sulfas ferosis 60 mg/hari

    selama 10 hari.

    f. Langkah VI : Pelaksanaan (Implementasi)

    Menurut Varney (2004), pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh

    seperti yang diuraikan pada langkah kelima, dilaksanakan secara efisien dan

    aman. Pada langkah ini seorang bidan merumuskan rencana tindakan yang

    sebelumnya telah didiskusikan dengan pasien dan kemudian membuat

    kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya. Pelaksanaan ini dilakukan

    seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

    lainnya.

    g.Langkah VII : Evaluasi

    Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan ibu nifas

    dengan perdarahan post partum karena retensio sisa plasenta yang sudah

    diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan sebagaimana rencana tersebut

    dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya

    (Varney, 2004). Di dalam evaluasi diharapkan memperoleh hasil :

    1)Keadaan umum dan TTV normal.

    2)

    Sisa plasenta sudah lahir lengkap.

    3)Kontraksi uterus baik.

    4)

    Perdahan berkurang.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    47/81

    34

    (Varney, 2004)

    2. Data Perkembangan

    Didalam memberikan asuhan lanjutan digunakan tujuh langkah Varney,

    sebagai catatan perkembangan dilakukan asuhan kebidanan SOAP dalam

    pendokumentasian (Varney, 2004).

    Menurut Hellen Varney (2004) sistem pendokumentasian asuhan

    kebidanan dengan menggunakan SOAP yaitu :

    S (Subyektif) : Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data

    klien melalui anamnesa

    O (Obyektif) : Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan fisik

    klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lain yang

    dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment

    A (Asessment) : Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa interprestasi

    data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi.

    a. Diagnosa / masalah

    b. Antisipasi diagnosa lain / masalah potensial

    c. Tindakan segera oleh bidan / dokter, konsultasi /

    kolaborasi serta rujukan sebagai langkah 2, 3, dan 4

    Varney

    P (Planning) : Menggambarkan pendokumentasian tindakan dan evaluasi

    dari perencaan, berdasarkan assessment.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    48/81

    35

    C.Landasan Hukum

    Standar profesi merupakan landasan berpijak secara normal dan parameter

    atau alat ukur untuk menentukan keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan klien

    dan menjamin asuhan yang diberikan.

    Dalam KEPMENKES RI No.900/MENKES/VII/2002 pasal 16 yaitu

    pertolongan persalinan abnormal yang mencakup letak sungsang, partus macet

    kepala didasal panggul, ketuban pecah dini (KPD) tanpa infeksi, perdarahan post

    partum, laserasi jalan lahir, distoksia karena inersia uteri primer, post term dan pre

    term (Kepmenkes, 2002).

    D.Kerangka Konsep

    INPUT PROSES OUTPUT

    Ibu nifas

    dengan retensio

    sisa plasenta.

    Asuhan Kebidanan

    menurut 7 langkah

    Varney :

    1. Pengkajian Data

    2. Interpretasi Data

    3. Diagnosa Masalah

    4. Tindakan Segera

    5.

    Perencanaan6. Pelaksanaan

    7. Evaluasi

    Hasil Asuhan

    Kebidanan, yaitu :

    1. Keadaan umum dan

    TTV normal

    2. Sisa plasentan sudah

    lahir lengkap

    3. Kontraksi uterus baik

    4.

    Perdarahan berkurang.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    49/81

    36

    BAB III

    METODOLOGI

    A. Jenis Studi Kasus

    Jenis studi kasus yang digunakan pada laporan ini adalah studi kasus

    dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney dengan

    rancangan laporan menggunakan metode laporan diskriptif yaitu

    menggambarkan suatu keadaan secara obyektif (Notoadmojo, 2002).

    Studi kasus adalah melakukan laporan yang rinci tentang seseorang atau

    suatu unit selama kurun waktu tertentu (Notoadmojo, 2002). Kasus yang

    diamati penulis dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah ibu dengan perdarahan

    post partumkarena retensiosisa plasenta.

    B. Lokasi Studi Kasus

    Lokasi studi kasus adalah tempat dimana studi kasus ini dilaksanankan

    ( Nursalam, 2005 ). Lokasi yang akan digunakan untuk studi kasus pada

    Karya Tulis Ilmiah ini adalah di RSUD Dr. Moewardi di Surakarta.

    C.

    Subyek Studi Kasus

    Subyek studi kasus adalah siapakah orang atau golongan mana yang

    menjadi sasaran dalam pelaksanaan pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2010).

    Subyek studi kasus dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah Ny. A

    P1A0 dengan perdarahanpost partumkarena retensiosisa plasenta.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    50/81

    37

    D. Waktu Studi Kasus

    Waktu studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis

    untuk memeperoleh data studi kasus yang akan dilaksanakan

    (Budiarto,02004). Waktu studi kasus dalam penyusunanan Karya Tulis Ilmiah

    ini dilakukan pada tanggal 17 sampai 20 juli .

    E. Instrumen Studi Kasus

    Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

    pengumpulan data ( Notoadmodjo, 2002). Instrumen yang digunakan untuk

    pengambilan data dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dengan

    menggunakan format Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.

    F. Teknik Pengumpulan Data

    Adapun teknik pengambilan data yang digunakan, meliputi :

    1. Data primer

    Data primer merupakan materi atau kumpulan fakta yang

    dikumpulkan sendiri oleh penulis pada saat berlangsungnya suatu

    penelitian (Candra, 2004). Data ini meliputi data subyektif yaitu identitas

    diri, keluhan utama, data kebidanan, data kesehatan, dan kebiasaan sehari-

    hari, data psikososial dan agama serta data obyektif yaitu hasil

    pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus.

    Teknik pengambilan data primer meliputi :

    a. Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan fisik ini bertujuan untuk menentukan status

    kesehatan klien, mengidentifikasi masalah kesehatan dan mengambil

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    51/81

    38

    data dasar (Nursalam, 2004). Pemeriksaan fisik dilakukan berurutan

    mulai dari kepala sampai kaki (head to toe) pada Ny. A P1A0 dengan

    perdarahanpost partumkarena retensiosisa plasenta. Pada pemeriksaan

    di dapat keadaan umum cukup, kesadaran somnolen, TTV : TD: 90/70

    mmHg, N: 80x/menit, S: 36,50 C, R: 20x/menit, TFU setinggi pusat,

    kontraksi lemah, PPV: darah + 500 cc, Hb 9,5 gr%.

    b.

    Wawancara

    Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk

    mengumpulkan data dimata peneliti mendapatkan keterangan atau

    bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face)

    (Notoadmojo, 2005). Pada kasus wawancara dilakukan secara langsung

    pada Ny. A P1A0dengan perdarahanpost partumkarena retensio sisa

    plasenta, suami dan keluarga.

    c. Observasi

    Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan

    mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden penulis

    untuk mencari perubahan atau hal-hal yang diteliti. Dalam metode ini,

    instrumen yang dapat digunakan antara lain : lembar observasi, panduan

    pengamatan atau lembar checklist (Hidayat, 2007). Observasi dilakukan

    secara langsung pada Ny. A P1 A0 dengan perdarahan post partum

    karena retensiosisa plasenta di RSUD Dr. Moewardi di Surakarta yang

    berpedoman pada format asuhan kebidanan pada ibu nifas untuk

    mendapatkan data. Pada kasus ini observasi ditujukan pada TTV, PPV,

    kontraksi dan kandung kemih.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    52/81

    39

    2.

    Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pemeriksaan

    atau tetapi diperoleh dari keterangan keluarga, lingkungannya,

    mempelajari status dan dokumentasi pasien, catatan dalam kebidanan dan

    studi (Notoatmodjo, 2005). Data sekunder diperoleh dari :

    a. Dokumentasi pasien

    Dokumentasi pasien adalah semua bentuk sumber informasi yang

    berhubungan debgan dokumentasi baik dokumentasi resmi maupun

    dokumentasi tidak resmi (Notoadmojo, 2005). Dalam pen gambilan

    studi kasus ini menggunakan dokumentasi dari Rekam Medis (RM) dan

    data keperawatan untuk memudahkan informasi data medik yang ada di

    RSUD Dr. Moewardi.

    b.

    Catatan Asuhan Kebidanan

    Catatan asuhan kebidanan adalah manajemen kebidanan

    menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan menyeluruh dari

    kepala kliennya, yang merupakan suatu proses manajemen kebidanan

    yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas

    yang melalui tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang disusun secara

    sistematis untuk mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar

    sesuai dengan keputusan tindak klinik yang dilakukan dengan tepat,

    efektif (Yulis, 2009). Catatan asuhan kebidanan dalam Proposal Karya

    Tulis Ilmiah ini menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu nifas.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    53/81

    40

    c.

    Studi Kepustakaan

    Studi kepustakaan adalah memperoleh berbagai berita beripa

    teori-teori, generalisasi maupun kensep yang dikemukakan oleh

    berbagai ahli dan buku-buku sumber yang ada (Notoadmojo, 2005).

    Studi kasus kepustakaan diambil dari referensi tahun 2002 sampai

    2010.

    G. Alat-alat yang dibutuhkan

    Dalam proses penelitian studi kasus,penulis menggunakan alat-alat

    untuk membantu penanganan dalam kasus ini. Alat-alat yang dibutuhkan

    antara lain :

    1. Vital sign (Stetoskop, tensi, thermometer, arloji).

    2.

    Handscoen panjang dan schort.

    3. Infus set, spuit dan obat-obatan.

    4. 1 set kuretase

    5.

    Klem mangkok.

    6.

    Kassa dan tampon steril.

    7.

    Heating set.

    8. Alat sibin dan pispot.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    54/81

    41

    BAB IV

    TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    Ruang : Mawar I

    Tanggal Masuk : 17 Juli 2012

    No Register : 01137518

    A. Tinjauan Kasus

    1. Pengkajian

    Tanggal 17 Juli 2012 Pukul 09.00 WIB

    a. Identitas Pasien

    Nama : Ny. A Nama Suami : Tn. W

    Umur : 22 tahun Umur : 25 tahun

    Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

    Agama : Islam Agama : Islam

    Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

    Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

    Alamat : Kwarasan RT 02 RW 07 Grogol, Sukoharjo

    b.

    Anamnesa (data Subyektif)

    1) Keluhan Utama

    Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang pertama pada tanggal

    17 Juli 2012, pukul 06.00 WIB, merasakan nyeri pada luka jahitan,

    mengeluh lemah, mengantuk, menggigil dan mengeluarkan darah

    segar dari jalan lahir serta 4-5 kali ganti pembalut.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    55/81

    42

    2)

    Riwayat Menstruasi :

    a)

    Menarche : Ibu mengatakan haid pertama umur 13

    tahun.

    b) Siklus : Ibu mengatakan siklus haid + 28 hari.

    c) Lama : Ibu mengatakan lama haid + 6 7 hari.

    d) Banyaknya : Ibu mengatakan banyaknya 2 3 kali

    ganti pembalut.

    e)

    Teratur/tidak teratur : Ibu mengatakan menstruasinya teratur

    setiap bulannya.

    f)

    Sifat Darah : Ibu mengatakan berwarna merah

    kecoklatan, terkadang ada gumpalan.

    g) Dismenorhoe : Ibu mengatakan pada saat haid tidak

    nyeri hingga mengganggu aktivitasnya .

    3) Riwayat perkawinan

    a) Kawin Syah, 1 kali

    b)

    Kawin I umur 21 tahun dengan suami umur 24 tahun, lamanya 1

    tahun, dan belum mempunyai anak.

    4)

    Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.

    NoTgl/

    thn partus

    Tempat

    partus

    Umur

    kehamilanJenis partus Penolong

    Anak NifasKeadaan

    anak

    sekarangJenis BB PB Kead laktasi

    1 Hamil Sekarang

    5) Riwayat Hamil ini

    a)

    HPHT : 13 Oktober 2011

    b)

    HPL : 20 Juli 2012

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    56/81

    43

    c)

    Keluhan-keluhan pada :

    Trimester I : Ibu mengatakan selalu mual dan muntah di pagi

    hari

    Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

    Trimester III : Ibu mengatakan sering BAK dan pegel-pegel.

    d) ANC

    Ibu mengatakan selama hamil ini memeriksakan kehamilannya ke

    bidan sebanyak 9 secara teratur.

    Trimester 1 : 2 kali

    Trimester 2 : 3 kali

    Trimester 3 : 4 kali

    e) Penyuluhan yang pernah didapat

    Ibu mengatakan mendapatkan penyuluhan tentang tanda bahaya

    kehamilan pada saat usia kehamilan 16 minggu.

    f) Imunisasi TT : 3 kali

    TT1: Capeng 1 kali

    TT2: pada usia kehamilan 16 minggu

    TT3: pada usia kehamilan 20 minggu.

    6)

    Riwayat Persalinan

    a)

    Tempat persalinan : RSUD Dr. Moewardi

    Penolong : Bidan

    b) Tanggal/ jam bersalin : 17 Juli 2012 Pukul 06.00 WIB

    c)

    Jenis kelamin : Laki-laki

    d)BB/PB : 3100 gram / 50 cm

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    57/81

    44

    e)

    Jenis persalinan : Spontan

    f)

    Penyulit saat melahirkan : tidak ada

    g)Plasenta : Lahir spontan Pukul 06.15 WIB

    Ibu mengatakan berat plasenta 500 gram, keadaan plasenta tidak

    lengkap masih tertinggal selaput plasenta.

    h)

    Jumlah perdarahan

    Kala I : 30 cc

    Kala II : 50 cc

    Kala III : 180 cc

    Kala IV : 240 cc

    500 cc

    i)

    Lama persalinan :

    Kala I : 11 jam

    Kala II : 30 menit

    Kala III : 15 menit

    Kala IV : 2 jam

    Total : 12 jam 45 menit

    7)

    Riwayat Keluarga Berencana

    Ibu mengatakan sampai saat ini belum pernah menggunakan alat

    kontrasepsi jenis apapun.

    8)

    Riwayat Penyakit

    a) Riwayat penyakit sekarang

    Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit seperti

    batuk, demam atau flu.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    58/81

    45

    b)

    Riwayat penyakit sistemik

    (1)

    Jantung

    Ibu mengatakan tidak merasa berdebar-debar, tidak mudah lelah

    saat beraktivitas ringan dan tidak mengeluarkan keringat dingin

    pada telapak tangan.

    (2)Ginjal

    Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri pada pinggang

    sebelah kanan atau kiri, tidak sakit saat BAK.

    (3)

    Asma/TBC

    Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas dan batuk sampai

    kurang lebih 3 minggu.

    (4)Hepatitis

    Ibu mengatakan pada kuku, mata dan kulitnya tidak pernah

    berwarna kuning.

    (5)DM

    Ibu mengatakan tidak mudah haus, lapar dan tidak sering BAK

    dimalam hari lebih dari 7 kali.

    (6)

    Hipertensi

    Ibu mengatakan tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi

    lebih dari 140/90 mmHg.

    (7)Epilepsi

    Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kejang yang disertai

    keluar busa dari mulut.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    59/81

    46

    (8)

    Lain-lain

    Ibu mengatakan tidak punya penyakit lain seperti malaria,

    AIDS dan PMS.

    c) Riwayat penyakit Keluarga

    Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun dari keluarga

    suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular

    (seperti epilepsi, TBC, Hepetitis) dan riwayat penyakit menurun

    (seperti jantung, asma, DM, Hipertensi).

    d) Riwayat keturunan kembar

    Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun dari keluarga

    suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar.

    e) Riwayat Operasi

    Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi apapun.

    9)

    Pola kebiasaan sehari-hari

    a) Nutrisi

    Diet makanan : Ibu mengatakan makan 2 kali sehari dan minum

    +7-8 gelas/hari.

    Perubahan pola makan

    Sebelum nifas : Ibu makan 2 sehari dengan porsi sedang menu

    nasi 1 piring, lauk tahu dan 1 potong ikan serta

    sayur, minum 7-8 gelas/hari.

    Selama nifas : Ibu mengatakan makan 1 kali dengan porsi

    sedikit menu nasi 1/2 piring, lauk daging, sayur

    dan minum 1 gelas air teh.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    60/81

    47

    b)

    Pola Eliminasi

    Sebelum nifas : Ibu mengatakan BAB 1 x/hari, BAK 6-7 x/hari.

    Selama nifas :Ibu mengatakan belum BAB, setelah melahirkan

    baru BAK 1 kali.

    c) Pola Istirahat / tidur

    Sebelum nifas : Ibu mengatakan tidur siang 1 jam dan tidur

    malam 67 jam.

    Selama nifas : Ibu mengatakan belum bisa tidur setelah

    persalinan.

    d) Keadaan Psikologi : ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya.

    e) Riwayat sosial budaya

    (1)Dukungan kungan keluarga

    Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung kelahiran bayinya.

    (2)

    Keluarga lain yang tinggal serumah

    Ibu mengatakan tinggal bersama suaminya.

    (3)Pantangan makanan

    Ibu mengatakan tidak ada pantangan makan selama hamil dan

    saat ini.

    (4)

    Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan

    Ibu mengatakan ada sepasaran bayi.

    f) Penggunaan obatobatan/jamu/Rokok

    Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan

    hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan, tidak minum

    jamu dan merokok tapi suami merokok.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    61/81

    48

    c.

    Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

    Tanggal 17 Juli 2012 Pukul 09.30 WIB

    1) Status Generalis

    a) Keadaan Umum : cukup

    b) Kesadaran :samnolen

    c)

    TTV : TD : 90/70 mmHg N : 80 x/menit

    S : 36,5C R : 20 x/menit

    d) TB : 160 cm

    e)

    BB sebelum hamil : 49 kg

    f) BB sekarang : 60 kg

    g)

    LLA : 26 cm.

    2)

    Pemeriksaan Sistematis

    a) Kepala

    (1)Rambut : Bersih, tidak rontok, tidak berketombe.

    (2)Muka : Bersih, tidak ada odema

    (3) Mata

    (a)Oedema : Tidak ada Odema

    (b)

    Conjungtiva : Warna Merah muda

    (c)

    Sklera : Putih.

    (4) Hidung : Bersih, tidak ada benjolan.

    (5) Telinga : Bersih, tidak ada serumen.

    (6) Mulut/gigi/gusi : Bersih,tidak ada stomatitis, tidak ada caries,

    gusi tidak mudah berdarah.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    62/81

    49

    b)

    Leher

    (1)

    Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar

    gondok.

    (2) Tumor : Tidak ada benjolan.

    (3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar

    limfe.

    c)

    Dada dan Axilla

    (1)

    Jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan

    (2) Paru : tidak dilakukan pemeriksaan

    (3)

    Mammae

    (a)

    Pembesaran : normal

    (b)Tumor : Tidak ada benjolan.

    (c)Simetris : simetris kanan dan kiri.

    (d)

    Areola :Hyperpigmentasi.

    (e)

    Puting susu : Menonjol

    (f) Kolostrum : Sudah keluar, warma kekuningan-kuningan,

    jumlah + 10 cc.

    (4)Axilla

    (a)Benjolan : Tidak ada benjolan di axilla.

    (b)

    Nyeri : Tidak nyeri tekan.

    (5) Ekstremitas

    (a) Varices : tidak ada varices.

    (b)Oedema : tidak ada oedema.

    (c)

    Reflek patella : positif kanan, kiri

    (d)Betis merah/ lembek/ keras : betis dalam keadaan normal.

    (e)

    Hofman sign : negatif

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    63/81

    50

    3)

    Pemeriksaan Khusus obstetric (Lokalis)

    a)

    Abdomen

    (1) Inspeksi

    (a)Pembesaran : normal.

    (b)Linea alna/nigra :Linea nigra.

    (c)

    Strie albican/livide : Strie Livide.

    (d)

    Kelainan : Tidak ada

    (2)

    Palpasi

    (a)Kontraksi : lemah.

    (b)

    TFU : Setinggi Pusat.

    (c)

    Kandung kemih : kosong

    b) Anogenital

    (1)Vulva Vagina

    (a)

    Varices : Tidak ada varices di vulva

    vagina.

    (b)Luka : Tidak ada luka di vulva vagina.

    (c)Kemerahan : Ada, vulva merah muda.

    (d)Nyeri : Tidak nyeri tekan vulva vagina.

    (e)Pengeluaran pervaginam : Darah 500 cc.

    (2)

    Perineum

    (a) Keadaan luka : Tampak adanya hecting

    perineum, derajat II.

    (b) Lainlain : Tidak ada

    (3)

    Anus

    (a) Haemorhoid : Tidak ada haemorhoid.

    (b)

    Lain

    lain : Tidak ada.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    64/81

    51

    (4)

    Inspekulo

    (a)

    Vagina : Tidak dilakukan.

    (b)Portio : Tidak dilakukan.

    d. Pemeriksaan Penunjang

    1) Pemeriksaan laboratorium : Hb : 9,5 gr%

    2) Pemeriksaan penunjang lain : Tidak dilakukan.

    2.

    Interpretasi Data

    Tanggal 17 Juli 2012 Pukul 09.40 WIB

    a. Diagnosa Kebidanan

    Ny. A P1 A0 umur 22 tahun 3 jam post partum dengan retensio sisa

    plasenta.

    Data dasar

    Data Subyektif:

    1) Ibu mengatakan banyak mengeluarkan darah encer dari vagina

    2) Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang pertama pada tanggal

    17 Juli 2012, pukul 06.00 WIB, merasakan nyeri pada luka jahitan,

    mengeluh lemah.

    3)

    Ibu mengatakan sudah 4-5 kali ganti pembalut.

    Data Obyektif

    1) KU : cukup

    2) Kesadaran :samnolen.

    3)

    TTV : TD : 90/70 mmHg S : 36,5C

    N : 80 x/menit R : 20 x/menit.

    4)

    Kontraksi : Lemah.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    65/81

    52

    5)

    TFU : setinggi pusat.

    6)

    Plasenta lahir tidak lengkap, masih tertinggal selaput plasenta.

    7) Hb : 9, 5 gr%

    8) Pengeluaran darah encer + 500 cc.

    b. Masalah

    Ibu mengatakan merasa lemah, mengantuk, mengigil dan merasa cemas

    dengan pengeluaran darah yang banyak dari kemaluannya.

    c.

    Kebutuhan

    Memberikan dukungan moril pada ibu, pemenuhan kebutuhan cairan,

    penghentian perdarahan dan pengeluaran sisa plasenta.

    3. Diagnosa Potensial

    Potensial terjadisyok haemorrhage.

    4. Antisipasi

    a. Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemasang infuse RL drip

    oksitosin 20 IU.

    b. Lakukan kuretase.

    5. Rencana Tindakan

    Tanggal 17 Juli 2012 Pukul 09.47 WIB

    a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

    b. berikan dukungan moril.

    c.

    Minta keluarga menandatangani inform consend.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    66/81

    53

    d.

    Lakukan katerisasi.

    e.

    Siapkan alat kuretase dan lakukan kuretase.

    f. beri oksigen 2 liter/menit.

    g. Kolaborasi dengan dokter, advis dokter :

    1) Rehidrasi atau cairan : memasang infuse RL drip ergometrin 0,2 mg

    20 tpm.

    2)

    Berikan antibiotika : Amoxilin 500 mg 3x1, Metergin tablet 3x1,

    Viliron 2x1

    6. Pelaksanaan

    Tanggal 17 Juli 2012 Pukul 09.50 WIB

    a.

    Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa

    perdarahan yang telah dialaminya disebabkan karena masih tertinggalnya

    sisa plasenta.

    b.

    Memberikan dukungan moril pada ibu.

    c. Meminta keluarga menandatangani inform consend.

    d. Melakukan katerisasi.

    e.

    Menyiapkan alat kuretase dan melakukan kuretase.

    f. Memberikan oksigen 2 liter/menit.

    g. Berkolaborasi dengan dokter, advis dokter untuk :

    1)

    Rehidrasi atau cairan : memasang infuse RL drip ergometrin 0,2 mg

    20 tpm.

    2) Memberikan antibiotika : Amoxilin 500 mg 3x1, Metergin tablet 3x1,

    Viliron 2x1.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    67/81

    54

    7. Evaluasi

    Tanggal 17 Juli 2012 Pukul 10.36 WIB

    a. Ibu sudah mengerti tentang hasil pemeriksaan yang telah

    disampaikan.

    b. Ibu sudah tenang dan bersedia di kurtetase

    c. Keluarga sudah menandatangani inform consend

    d.Kandung kemih kosong

    e.

    Kuretase sudah dilakukan, hasil kesan kavum uteri sudah bersih, sisa

    selaput plasenta sudah dikeluarkan.

    f.

    Terpasang oksigen 2 liter/menit.

    g.Sudah dilakukan kolaborasi dengan dokter dan ibu telah diberikan infuse

    RL drip ergometrin 0,2 mg 20 tpm dan pemberian antibiotika : Amoxilin

    500 mg 3x1, Metergin tablet 3x1, Viliron 2x1

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    68/81

    55

    DATA PERKEMBANGAN I

    Tanggal 18 Juli 2012 Pukul 08.00 WIB

    S : Subyektif

    1. Ibu mengatakan mules pada perutnya.

    2. Ibu mengatakan darah yang keluar dari kemaluannya seperti menstruasi

    biasa.

    3.

    Ibu mengatakan badannya masih lemas.

    4. Ibu mengatakan takut turun dari tempat tidur karena takut jahitannya lepas.

    5. Ibu mengatakan air susunya sudah mulai keluar dan bersedia menyusui

    bayinya.

    6. Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, BAK 3-4 kali sehari.

    O : Obyektif

    1.

    Keadaan umum : baik.

    Kesadaran : composmentis.

    2. TTV : TD 100/70 mmHg, N : 80 x/menit, R : 24 x/menit, S : 36,7oC

    3. TFU 2 jari bawah pusat

    4. Kontraksi baik

    5.

    Luka jahitan perineum basah

    6. ASI sudah keluar, warna kekuning-kuningan.

    7. Terpasang infus RL 20 tpm.

    8. Perdarahan + 75 cc , lochea rubra.

    A : Assesment

    Ny. A P1 A0, umur 22 tahun, 1 hari post partum pasca kuretase karena retensio

    sisa plasenta.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    69/81

    56

    P : Planning

    Tanggal 18 Juli 2012 Pukul 08.20 WIB

    1. Kaji keadaan umum ibu dan TTV setiap 30 menit sekali.

    2. Anjurkan ibu untuk makan dan minum serta tidak pantang makanan.

    3.

    Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini, miring kiri, miring kanan, duduk, berdiri

    dan berjalan.

    4. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on demand atau setiap 2 jam

    sekali pada payudara yang berbeda.

    5. Beri terapi pengobatan dari dokter

    6.

    Observasi kontraksi uterus, perdarahan, dan TFU setiap 3 kali sehari

    7. Jelaskan tentang keadaan ibu saat ini

    Evaluasi

    Tanggal 18 Juli 2012 Pukul 08.40 WIB

    1.

    Keadaan umum baik, kesadaran composmentis

    TTV : TD 100/70 mmHg, N : 80 x/menit, R : 24 x/menit, S : 36,7oC.

    2. Ibu sudah makan dan minum serta tidak pantang makana.

    3. Ibu bersedia untuk mobilisasi dini, miring kanan, kiri, duduk, berdiri dan

    berjalan.

    4.

    Ibu bersedia untuk menyusui bayinya secara on demand atau setiap 2 jam

    sekali secara bergantian.

    5. Infuse RL drip ergometrin 0,2 mg 20 tpm dan pemberian antibiotika :

    Amoxilin 500 mg 3x1, Metergin tablet 3x1, Viliron 2x1, sulfas ferosus 60

    mg/hari selama 10 hari.

    6.

    Kontraksi uterus keras, TFU : 2 jari di bawah pusat, perdarahan + 75 cc

    7. Ibu mengatakan tidak merasa cemas dengan keadaannya saat ini.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    70/81

    57

    DATA PERKEMBANGAN II

    Tanggal 19 Juli 2012 Pukul 12.05 WIB

    S : Subyektif

    1. Ibu mengatakan sangat bahagia dapat menyusui bayinya dan merawat bayinya.

    2. Ibu mengatakan kondisinya saat ini sudah lebih baik.

    3. Ibu mengeluh perutnya mules

    4. Ibu mengatakan obat yang diberikan dokter sudah habis diminum.

    5.

    Ibu mengatakan bersedia memberikan ASI secara on deman atau setiap 2 jam

    sekali.

    6.

    Ibu mengatakan sudah bisa miring kanan, kiri dan duduk.

    7. Ibu mengatakan BAK 3-4 kali sehari dan BAB 1 kali sehari

    O : Obyektif

    1.

    Keadaan umum : baik

    Kesadaran : composmentis

    2. TTV : TD 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, R : 20 x/menit, S : 36,8oC

    3.

    TFU 3 jari dibawah pusat

    4.

    Terpasang infus RL 20 tpm.

    5.

    Kontraksi baik.

    6. Luka jahitan perineum masih basah

    7. Perdarahan + 20 cc, Lochea rubra

    A : Assesment

    Ny. A P1A0 umur 22 tahun, 2 hari Post Partum pasca kuretase karena retensio

    sisa plasenta.

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    71/81

    58

    P : Planning

    Tanggal 19 Juli 2012 Pukul 12.15 WIB

    1. Jelaskan kondisi ibu saat ini.

    2. Observasi KU dan vital sign ibu tiap 3 kali sehari.

    3. Observasi TFU, kontraksi uterus, dan perdarahan tiap 3 kali sehari.

    4. Berikan terapi sesuai advis dokter.

    Evaluasi

    Tanggal 19 Juli 2012 Pukul 12.25 WIB

    1.

    Keadaan umum ibu baik, kesadaran : composmentis.

    2.

    TTV : TD 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, R : 20 x/menit, S : 36,8oC

    3. TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, perdarahan 20 cc

    4. Infuse RL 20 tpm dan pemberian antibiotika : Amoxilin 500 mg 3x1,

    Metergin tablet 3x1, Viliron 2x1

  • 7/24/2019 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. A P 1 A 0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA RETENSIO SISA P

    72/81

    59

    DATA PERKEMBANGAN III

    Tanggal 20 Juli 2012 Pukul 09.00 WIB

    S : Subjektif

    1. Ibu mengatakan keadaannya baik

    2. Ibu mengatakan hari ini berencana pulang

    O : Objektif

    1.

    Kuretase tanggal 17 Juli 2012