21
ASUHAN PASIEN DENGAN LUMBAL PUNGSI

Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

ASUHAN PASIEN DENGAN LUMBAL PUNGSI

Page 2: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

PENGERTIAN

adalah upaya pengeluaran cairan serebrospinal dengan memasukan jarum ke dalam ruang subarakhnoid. (Brunner and Suddarth’s, 1999) 

Page 4: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

TUJUAN

pemeriksaan cairan serebrospinal mengukur & mengurangi tekanan

cairan serebrospinal menentukan ada tidaknya darah pd

cairan serebrospinal mendeteksi adanya blok subarakhnoid

spinal memberikan antibiotic intrathekal ke

dlm kanalis spinal terutama kasus infeksi.

Page 5: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

INDIKASI

- Kejang- Paresis atau paralisis N VI- Pasien koma- Ubun – ubun besar menonjol- Kaku kuduk dg kesadaran menurun- Tuberkolosis milier

Page 6: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

KONTRA INDIKASI

- Syock/renjatan- Infeksi local di sekitar pungsi lumbal- Peningkatan teka intracranial (tumor,

space occupying lesion,hedrosefalus)- Ggn pembekuan darah yg belum diobati

Page 7: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

KOMPLIKASI

- Sakit kepala- Infeksi- Iritasi zat kimia thd selaput otak- Jarum pungsi patah- Herniasi- Tertusuknya saraf oleh jarum

pungsi

Page 8: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

ALAT DAN BAHAN

1. Sarung tangan steril2. Duk luban3. Kassa steril, kapas dan plester4. Antiseptic: povidon iodine dan alcohol 705. Troleey6. Baju steril7. Jarum punksi ukuran 19, 20, 23 G.8. Manometer spinal

Page 9: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

ALAT DAN BAHAN

9.  Two way tap10.  Alcohol dalam lauran antiseptic untuk

membersihkan kulit.11. Tempat penampung csf steril x 3 (untuk

bakteriologi, sitologi dan biokimia)12.  Plester13. Depper14. Jam yang ada penunjuk detiknya15. Tempat sampah.

Page 10: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

BONE MARROW ASPIRATION PROCEDURE

Page 11: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

Anestesi local 1. Spuit dan jarum untuk memberikan obat

anestesi local2.  Obat anestesi loka (lidokian 1% 2 x ml),

tanpa epinefrin3.  Tempat sampah

Page 12: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

PERSIAPAN PASIEN

Pasien diposisikan tidur lateral pada ujung tempat tidur dengan lutut ditarik ke abdomen.

Catatan : bila pasiennya obesitas, bisa mengambil posisi duduk di atas kursi, dengan kursi dibalikan dan kepala disandarkan pada tempat sandarannya.

Page 13: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi
Page 14: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

Position the patient in the lateral

recumbent position with hips,

knees, and chin flexed toward the

chest in order to open the

interlaminar spaces

LUMBAR PUNCTURE PROCEDURE

Page 15: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

PROSEDUR

1. Lakukan cuci tangan steril2. Persiapkan dan kumpulkan alat-alat3. Jamin privacy pasien4. Bantu pasien dalam posisi yang tepat, yaitu

pasien dalam posisi miring pada salah satu sisi tubuh. Leher fleksi maksimal (dahi ditarik kearah lutut), eksterimitas bawah fleksi maksimum (lutut di atarik kearah dahi), dan sumbu kraniospinal (kolumna vertebralis) sejajar dengan tempat tidur.

Page 16: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

5. Tentukan daerah pungsi lumbal diantara vertebra L4 dan L5. Pungsi dapat pula dilakukan antara L4 dan L5 atau antara L2 dan L3 namun tidak boleh pada bayi

6. Lakukan tindakan antisepsis pada kulit di sekitar daerah pungsi radius 10 cm dengan larutan povidon iodine diikuti dengan larutan alcohol 70 % dan tutup dengan duk steril di mana daerah pungsi lumbal dibiarkan terbukaTentukan kembali daerah pungsi dengan menekan ibu jari tangan yang telah memakai sarung tangan steril selama 15-30 detik yang akan menandai titik pungsi tersebut selama 1 menit.

Page 17: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

7. Anestesi lokal disuntikan ke tempat tempat penusukan dan tusukkan jarum spinal pada tempat yang telah di tentukan. Masukkan jarum perlahan – lahan menyusur tulang vertebra sebelah proksimal dengan mulut jarum terbuka ke atas sampai menembus durameter. Jarak antara kulit dan ruang subarakhnoi berbeda pada tiap anak tergantung umur dan keadaan gizi. Umumnya 1,5 – 2,5 cm pada bayi dan meningkat menjadi 5 cm pada umur 3-5 tahun. Pada remaja jaraknya 6-8 cm.

Page 18: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

8. Lepaskan stylet perlahan – lahan dan cairan keluar. Untuk mendapatkan aliran cairan yang lebih baik, jarum diputar hingga mulut jarum mengarah ke cranial. Ambil cairan untuk pemeriksaan.

9. Cabut jarum dan tutup lubang tusukkan dengan plester

10. Rapihkan alat-alat dan membuang sampah sesuai prosedur rumah sakit

11. Cuci tangan

Page 19: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

PERAWATAN PASCA LP (LEWIS,HEITKEMPER AND DIRKSEN, 2000. P 1603).

Pasien berbaring datar dg hanya hanya 1 bantal selama 6 – 12 jam.

Observasi tempat penusukan apakah ada kebocoran. Observasi pasien mengenai orientasi, gelisah, perasaan mengantuk, mual, irritabilitasserebral (dan melaporkannyakepada dokter.

Anjurkan pasien melaporkan adanya nyeri kepala dan memberikan analgerik sesuaiprogram.Melaporkan ke dokter bila ada hal yang tidak bisa diatasi.

membantu pasien mempertahankan posisi lateral rekumben dengan lutut fleksi.

Menjamin prinsip/ teknik aseptik secara ketat. Memberi label specimen CSF.

Memonitor status cairan, neurologis dan tanda-tanda vital..

Page 20: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

CRITICAL THINGKING

Masalah keperawatan Sebelum LP Selama LP Setelah LP

Page 21: Asuhan pasien dengan lumbal pungsi

TUGAS

BUATLAH RENCANA KELOMPOK DARI DIAGNOSA TSB