55
LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH KULIAH KERJA NYATA PROFESI INTEGRAL TEMATIK POSDAYA ANGKATAN 64 SEMESTER ANTARA TAHUN AKADEMIK 2012/2013 UNIVERSITAS TADULAKO PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KHUSUSNYA DI BIDANG PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS TERHADAP PELAJAR DI DESA TOGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG DESA : TOGA KECAMATAN : AMPIBABO KABUPATEN : PARIGI MOUTONG Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Universitas Tadulako Angkatan 64 Semester Antara Tahun Akademik 2012/2013 Disusun Oleh MULTISARITA STB.A 121 09 028

Ayumi Sakura

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ayumi Sakura

LAPORAN KARYA TULIS ILMIAHKULIAH KERJA NYATA PROFESI INTEGRAL TEMATIK POSDAYA

ANGKATAN 64 SEMESTER ANTARA TAHUN AKADEMIK 2012/2013UNIVERSITAS TADULAKO

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KHUSUSNYA DI BIDANG PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS TERHADAP PELAJAR DI DESA

TOGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

DESA : TOGAKECAMATAN : AMPIBABOKABUPATEN : PARIGI MOUTONG

Diajukan untuk memenuhi salah satu syaratPelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya

Universitas Tadulako Angkatan 64 Semester AntaraTahun Akademik 2012/2013

Disusun Oleh

MULTISARITA

STB.A 121 09 028

PUSAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KULIAH KERJA NYATA

LEMBAGA PENGAMBDIAN PADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2012

Page 2: Ayumi Sakura

Halaman Pengesahan

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KHUSUSNYA DI BIDANG PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS TERHADAP PELAJAR DI DESA

TOGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

NAMA : MULTISARITA

STAMBUK : A 121 09 028

DESA : TOGA

KECAMATAN : AMPIBABO

KABUPATEN : PARIGI MOUTONG

Laporan Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui

Sesuai saran-saran dosen pembimbing

Palu, 1 Oktober 2012

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Mengetahui MenyetujuiKepala Pusat Pengembangan Wilayah dan Dosen PembimbingKuliah Kerja Nyata Univ. Tadulako

Ir. Ridwan, MP Drs. Jamiluddin, M.HumNIP. 19660310 199512 1 001 NIP. 19641213 198911 1 00

Page 3: Ayumi Sakura

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan laporan karya

tulis ilmiah ini dapat dirampungkan tepat pada waktunya.

Penyusunan laporan karya tulis ilmiah ini disamping sebagai

pemaparan dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa juga

merupakan persyaratan mutlak yang harus dipenuhi demi

mempertanggung jawabkan kelangsungan program Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Profesi Integral yang telah dilaksanakan di Desa Toga Kec.

Ampibabo Kab. Parigi Moutong.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan

ini, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan dari segi tata bahasa,

cara penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu, kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua

pihak demi penyempurnaan laporan ini.

Sebagai insan akademis yang telah sekian tahun menimba ilmu di

perguruan tinggi, selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Profesi Integral

Tematik Posdaya Angkatan 64 Semester Antara 2012/2013 yang

berlokasi di Desa Toga Kecamatan Ampibabo Kab. Parigi Moutong

menyampaikan terimakasih kepada:

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 4: Ayumi Sakura

1. Rektor Universitas Tadulako Palu.

2. Seluruh Pembantu Rektor Universitas Tadulako Palu.

3. Seluruh Dekan Universitas Tadulako Palu.

4. Seluruh Staf Pengajar Universitas Tadulako Palu.

5. Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas

Tadulako Palu.

6. Pusat Pengembangan Wilayah dan Kuliah Kerja Nyata (P2WKKN)

Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tadulako

sebagai lembaga penyelenggara Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi

Integral Tematik Posdaya Angkatan 64 Semester Antara Tahun

2012/2013.

7. Seluruh Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Universitas Tadulako Angkatan 64. Atas bimbingan dan ilmu

yang telah diberikan

8. Seluruh Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Universitas Tadulako Angkatan 64.

9. Bapak selaku dosen pembimbing lapangan terbaik yang telah

memberikan bimbingan kepada penyusun dalam menyelesaikan

kegiatan KKN dan penyusunan laporan akhir ini.

10.Bapak Bakri Labandu selaku Kepala Desa Toga Kec. Ampibabo

Kab. Parigi Moutong bersama keluarga yang telah ikhlas

memberikan bantuan, perhatian dan kerjasama yang baik.

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 5: Ayumi Sakura

11.Seluruh aparat pemerintah Desa Toga Kec. Ampibabo Kab. Parigi

Moutong yang telah memberikan bantuan kerjasama dengan baik.

12.Seluruh pemuda dan masyarakat lingkungan Desa Toga Kec.

Ampibabo Kab. Parigi Moutong atas kekeluargaan, kasih sayang

dan kekerabatannya kepada mahasiswa KKN selama masa waktu

KKN di Desa.

13.Kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa KKN terima kasih atas

kekompakannya.

Akhirnya tidak ada kata yang lebih pantas terucap selain tertitip doa

dari kami semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan

mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Palu, 1 Oktober 2012

Penyusun,

MULTISARITA

A 121 09 028

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 6: Ayumi Sakura

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................iError! Bookmark not defined.HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iiKATA PENGANTAR.......................................................................................iiiDAFTAR ISI...................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................11.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................21.3 MAKSUD DAN TUJUAN..................................................................2

1.4 MANFAAT ……………………………………………………………......2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN...........................................................32.2 JENJANG PENDIDIKAN..................................................................32.3 KURIKULUM....................................................................................4

2.4 BAHASA ASING………………………………………………………….5 2.5 KOMPETENSI……………………………………………………………6 2.6 DESAIN PEMBELAJARAN……………………………………………..7

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI KKN3.1 SEJARAH SINGKAT DESA TOGA…………………………………….93.2 KONDISI GEOGRAFIS …………………………………………………113.3 KONDISI DEMOGRAFIS ……………………………………………….113.4 KONDISI SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI ………………………..14

BAB IV METODE PENELITIAN4.1 WAKTU DAN TEMPAT….………………………………………………164.2 ALAT DAN BAHAN………………………………………………………164.3 PROGRAM KERJA KEGIATAN………………………………………..16

BAB V PEMBAHASAN 5.1 KONDISI PENGAJARAN BAHASA INGGRIS ……………………….175.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SERTA SOLUSI PENINGKATAN

KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS……………………………………..21

BAB VI PENUTUP4.1 KESIMPULAN................................................................................304.2 SARAN...........................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA..……………………….....................................................32

LAMPIRAN...................................................................................................33

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 7: Ayumi Sakura

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan kondisi

suatu wilayah yang lebih baik dari sebelumnya dengan mengadakan

perbaikan dan pembaharuan disemua aspek salah satunya di bidang

akademik/pendidikan agar masyarakat bisa menikmati kehidupan yang

lebih tentram dan sejahtera dari keadaan sebelumnya. Era globalisasi

mewajibkan semua orang untuk menguasai Bahasa inggris karena

Bahasa inggris sebagai Bahasa international dianggap sebagai sarana

komunikasi terpenting untuk merespon tuntutan kemajuan jaman. Mulai

usia dini hingga dewasa perlu dibekali kemampuan berkomunikasi dalam

Bahasa inggris karena hal ini akan mempermudah mereka dalam

beradaptasi dengan kemajuan jaman yang syarat dengan persaingan.

Banyak cara yang dilakukan untuk membekali anak-anak belajar Bahasa

inggris, Salah satunya dengan mengikuti pendidikan informal, yaitu

bimbingan belajar. Metode ini cukup membantu dalam meningkatkan

kemampuan anak-anak khususnya pelajar Desa Toga untuk menguasai

Bahasa ingris karena dilihat dari tingkat pengetahuan mereka tentang

Bahasa inggris sangat kurang. Hal ini dipengaruhi oleh faktor intrinsik

yaitu kurangnya kemauan dan perhatian mereka untuk belajar Bahasa

inggris dan faktor ekstrinsik yaitu, kurangnya tenaga pengajar dan fasilitas

belajar yang tidak cukup memadai. Hal ini membuat mereka sangat

tertinggal jauh dari pelajar lain yang mengenyam pendidikan yang lebih

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 8: Ayumi Sakura

modern dengan fasilitas yang memadai. Metode bimbingan belajar yang

diterapkan pada mereka diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

mereka dalam menguasai Bahasa inggris agar dapat mengikuti

perkembangan jaman dengan mengandalkan kompetensi yang mereka

punya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana metode pengajaran Bahasa inggris di sekolah?

2. Bagaimana faktor yang mempengaruhi peningkatan kemampuan

Bahasa inggris di sekolah?

3. Bagaimana solusi peningkatan kemampuan bahasa inggris siswa

di sekolah?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

1. Menganalisa metode pengajaran Bahasa inggris di sekolah?

2. Menganalisa faktor yang mempengaruhi peningkatan

kemampuan Bahasa inggris di sekolah?

3. Menganalisa solusi peningkatan kemampuan bahasa inggris

siswa di sekolah.

1.4 MANFAAT

1. Membantu memberikan metode alternative pembelajaran Bahasa

inggris bagi pelajar Desa Toga.

2. Membantu meningkatkan kemampuan Bahasa inggris pelajar

Desa Toga.

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 9: Ayumi Sakura

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN

Pengertian pendidikan menurut Wikipedia Indonesia, ensiklopedia

bebas berbahasa Indonesia adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Sedangkan menurut undang- undang no. 20 tahun 2003, pendidkan

adalh usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2.2 JENJANG PENDIDIKAN

Menurut Wikipedia Indonesia, jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta

didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang akan

dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang

pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD/MI/PAKET A dan

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 10: Ayumi Sakura

SLTP/MTS/PAKET B), pendidikan menengah (SMU/SMK), dan

pendidikan tinggi.

Sedangkan menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003, jenjang

pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan

tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan

kemampuan yang akan dikembangkan. Jenjang pendidikan formal terdiri

atas pendidikan dasar dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang

sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah

tsanawiyah (MTS) atau bentuk lain yang sederajat, pendidikan menengah

(sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah

menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK) atau

bentuk lain yang sederajat dan pendidikan tinggi ( pendidikan diploma,

sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh

perguruan tinggi).

2.3 KURIKULUM

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

isi, tujuan, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

tertentu (Undang-Undang No.20 Tahun 2003). Kurikulum pendidikan

dasar wajib memuat:

1. Pendidikan agama

2. Pendidikan kewarganegaraan

3. Bahasa

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 11: Ayumi Sakura

4. Matematika

5. Ilmu pengetahuan alam

6. Ilmu pengetahuan social

7. Seni dan budaya

8. Pendidikan jasmani dan olahraga

9. Keterampilan/kejuruan

10.Muatan lokal

2.4 BAHASA ASING

Bahasa asing yang merupakan bentuk pendidikan yang

menggunakan aktivitas fisik sebagai medium, merupakan bentuk

pendidikan yang unik dan kaya akan berbagai pengalaman yang kelak

akan dibutuhkan agar dapat berpartisipasi dan dan beradaptasi dalam

dunia modern.

Aktifitas fisik dalam Bahasa asing, tidak semata-mata media yang

dapat menjadi media penyaluran kelebihan energy, minat dan hasrat

bergerak, melainkan menjadi media untuk membangun diri; fisik-motorik,

psiko-sosial yang terintegrasi dalam budaya dan etika masa kini dan

masa depan. Keunikan yang terdapat dalam pembelajaran Bahasa asing

merupakan satu-satunya proses pembelajaran yang dapat melengkapi

proses pendidikan keseluruhan anak didik. Oleh karenanya tidak ada

pendidikan yang tidak memiliki sasaran pedagogis dan tidak ada

pendidikan yang lengkap tanpa Bahasa asing (Ateng: 2001).

Kurikilum berbasis kompetensi (KBK) Bahasa asing dibangun atas

pemetaan karakteristik kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 12: Ayumi Sakura

anak yang diorientasikan pada seperangkat kompetensi yang kelak

dicapai oleh anak harus dipandang secara keseluruhan. Kurikulum

Bahasa asing bukan hanya memuat substansi standar kompetensi,

materi, indikator, strategi pembelajaran dan rancangan evalluasi yang

diorientasikan pada upaya pengembangan kompetensi fisik-motorik,

melainkan juga secara multilateral diorientasikan pada upaya

pengembangan siswa secara utuh.

2.5 KOMPETENSI

R.M Guion dalam spencer and spencer (2003) mendefinisikan

kompetensi sebagai karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan

mengindikasikan cara-cara yang berperilaku atau berpikir dalam segala

situasi, dan berlangsung terus menerus dalam periode waktu yang lama.

Nana sudjana dalam psikolinguistik (2005) membagi kompetensi

guru menjadi 3 bagiann yaitu:

1. Kompetensi bidang kognitif, artinya kemampuan intelektual

seperti kemampuan menguasai mata pelajaran, pengetahuan

mengenai cara belajar, pengetahuan tentang belajar dan

tingkah laku individu, pengetahuan tentang cara menilai hasil

belajar siswa, dan pengetahuan umum lainya.

2. Kompetensi bidang sikap, artinya kesiapan dan kesedian guru

terhadap berbagai hal berkenaan dengan tugas dan profesinya.

Misalnya, sikap menghargai pekerjaannya, mencintai dan

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 13: Ayumi Sakura

memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang

dibinanya, sikap toleransi tarhadap sesame teman profesinya

dan kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil

pekerjaanya.

3. Kompetensi perilaku atau performance, artinya kemampuan

guru dalam berbagai keterampila/berperilaku, seperti

keterampilan menilai, membimbing, menggunakan alat bantu

pengajaran, bergaul, berkomunikasi dengan siswa, keterampilan

menumbuhkan semangat belajar siswa, keterampilan

melaksanakan administrasi kelas, dan lain-lain.

2.6 DESAIN PEMBELAJARAN

Cunningham (1985) mengemukakan bahwa desain pembelajaran

ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan

asumsi untuk masa yang akan dating dengan tujuan menvisualisasi dan

menformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan

perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan

dlam penyelesaian. Langkah-langkah dalam mendesain pembelajaran

menurut model Dick and Carrey (1985), yaitu:

1. Mengidentifikasi tujuan umum pengajaran

2. Melaksanakan analisis pengajaran

3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa

4. Merumuskan tujuan performansi

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 14: Ayumi Sakura

5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan

6. Mengembangkan strategi pembelajaran

7. Mengembangkan dan memilih material pembelajaran

8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif

9. Merevisi bahan pembelajaran dan mendesain

10.Melaksanakan evaluasisumatif

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 15: Ayumi Sakura

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

3.1SEJARAH SINGKAT DESA TOGA

Desa toga berdiri pada tahun 1964, yang merupakan pemekaran dari

Desa Tolole, Sidole, dan Desa Ogolai yang sekarang berubah nama

menjadi Desa Paranggi. Desa Toga dalam bahasa Lauje berarti Dammar

atau lampu. Kata ini timbul pada saat serdadu-serdadu Belanda dibawah

pimpinan sersan ”Marmer” dengan armada lautnya berlabuh diwaktu

malam hari, lampu dari kapal tersebut memancarkann cahaya yang terang

benderang sehingga masyarakat Sidole membahasakannya Desa Toga

hingga sekarang. Bila kata Toga tersebut diaklorasikan dalam istilah

biologi berarti tanaman obat-obatan. Sejak berdiri pada tahun 1964, Desa

Toga telah dipimpin oleh 6 kepala desa :

1. Tahun 1964 -1966 dipimpin oleh I.A Latomaria

2. Tahun 1966 – 1971 dipimpin oleh L. Sahimu

3. Tahun 1971 – 1985 dipimpin oleh Ely Yoto

4. Tahun 1985 – 2002 dipimpin oleh Atmaludin B. Dalase (2 periode)

5. Tahun 2002 – 2007 dipimpin oleh Ardi Tatowani

6. Tahun 2007 – sekarang dipimpin oleh Bakri Labandu 

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 16: Ayumi Sakura

Setelah terpilih menjadi Kepala Desa, Bapak Bakri Labandu

kemudian meramu para perangkatnya guna lebih menstabilkan jalannya

roda pemerintahan kearah yang lebih maju, adapun struktur perangkat

Desa Toga adalah :

Kepala Desa : Bakri Labandu

Sekretaris Desa : Safiudin

Kaur Pembangunan : Subhan Hj. Mubin

Kaur Pemerintahan : Damran

Kaur Keuangan : Amin

Kaur Umum : Masudin

Kaur Kesra : Muhammad S

Jalannya pemerintahan Desa juga diawasi oleh BPD (Badan

Permusyawaratan Desa) yang diketuai oleh Bapak Sa’adin dan

beranggotakan 5 orang.

Adapun Desa Toga sesuai dengan pembinaan masyarakat, memiliki

4 (empat) Dusun/Rukun Keluarga dengan totalitas penduduk berjumlah

1.500 jiwa dan mayoritas penduduknya beragama islam. Berikut nama-

nama Dusun :

1. Dusun I

2. Dusun II

3. Dusun III

4. Dusun

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 17: Ayumi Sakura

3.2 KONDISI GEOGRAFIS

Desa Toga merupakan salah satu desa yang ada di wilayah

kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong dengan luas wilayah

meliputi:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ogolugus

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tolole

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sidole

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Tomini.

Adapun jenis tanaman potensial yang tumbuh di Desa Toga adalah

coklat, kelapa, padi, dll. Kondisi alam yang sangat subur merupakan

prospek yang sangat baik untuk masa depan. Selain dibidang pertanian,

mayarakat Desa Toga juga menjadi nelayan untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari mereka.

3.3KONDISI DEMOGRAFIS

a. Tabel I Jumlah Keluarga

Jumlah KK Laki-Laki KK Perempuan Jumlah

Total

Jumlah KK

Tahun ini

340 KK 19 KK 359 KK

Jumlah KK

Tahun lalu

330 KK 16 KK 346 KK

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 18: Ayumi Sakura

b. Tabel II Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk buta aksara 5 orang

Jumlah penduduk sedang

SD/sederajat

160 orang

Jumlah penduduk tamat

SD/sederajat

70 orang

Jumlah penduduk tidak tamat

SD/sederajat

10 orang

Jumlah penduduk sedang

SLTP/sederajat

80 orang

Jumlah penduduk tamat

SLTP/sederajat

15 orang

Jumlah penduduk sedang

SLTA/sederajat

65 orang

Jumlah penduduk tamat

SLTA/sederajat

12 orang

Jumlah penduduk tamat D-1 3 orang

Jumlah penduduk tamat D-2 20 orang

Jumlah penduduk tamat S-1 15 orang

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 19: Ayumi Sakura

c. Tabel III Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Mata

Pencarian Menurut sektor

Sektor Pertanian 311 orang

Sektor Perkebunan 201 orang

Sektor Peternakan -

Sektor Perikanan 50 orang

Sektor Industry Kecil Dan

Kerajinan Rumah Tangga 47 orang

Sumber Data : Kantor Desa Toga

d. Tabel IV. Jumlah Sarana dan Prasarana yang Dimiliki oleh

Desa Toga

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh desa Toga

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

NoSarana dan

Prasarana

Jumlah Unit

1 Taman kanak-kanak 1

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 20: Ayumi Sakura

2 a. SD Negeri 1

b. SD Swasta 1

3 SMP NEGERI -

4 SMA Swasta -

5 Mesjid/Mushola 4

6 Puskesmas 1

7 Kantor Desa 1

Sumber:Data Monografi Desa

e. Tabel V Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Kesejahteraan

Keluarga

Jumlah Keluarga prasejahtera 20 Keluarga

Jumlah Keluarga sejahtera 1 46 Keluarga

Jumlah Keluarga sejahtera 2 36 Keluarga

Jumlah Keluarga sejahtera 3 13 Keluarga

Jumlah Keluarga sejahtera 3 plus

Jumlah Kepala Keluarga 333 Keluarga

3.4KONDISI SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 21: Ayumi Sakura

Masyarakat Desa Toga secara sosial budaya termasuk masyarakat

yang memiliki budaya gotong royong yang cukup tinggi. Budaya saling

bantu-membantu satu sama lain begitu kuat tanpa memiliki adanya

perbedaan latar belakang, suku, tingkat pendidikan maupun tingkat

ekonomi, mereka saling bahu membahu membantu sesama demi

terwujudnya masyarakat yang madani. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan

atau acara-acara pesta yang diadakan, budaya saling membantu dan

budaya kekeluargaan sangat terlihat jelas. Begitu juga untuk kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah Desa, masyarakat menunjukkan

dukungan dan partisipasinya, seperti kegiatan gotong royong dan

pertemuan (rapat) yang diadakan pemerintah desa. Khusus untuk

kegiatan kerja bakti atau gotong royong dalam kepentingan bersama,

masyarakat desa Toga rutin melaksanakannya pada hari Jum’at.

Adapun penduduk yang bermukim di desa Toga sebagian besar

adalah masyarakat yang pada umumnya merupakan masyarakat

setempat dan masyarakat pendatang, yaitu suku Jawa dan Bugis.

Mayoritas masyarakat di desa Toga adalah adalah suku Kaili, dan juga

terdapat suku Bugis dan Jawa.

Untuk di bidang Ekonomi, dengan membaiknya sistem transportasi

dan perdagangan telah mengangkat kondisi perekonomian dan

kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan masyarakat

membangun dan merenovasi bangunan rumah masing-masing dan

membangun sarana umum. Tingkat pengangguran sangat kecil, karena

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 22: Ayumi Sakura

pada umumnya angkatan kerja dapat bekerja meskipun sebatas kerja

pada pekerjaan keluarga (orang tua) terutama dibidang perkebunan,

nelayan dan perdagangan serta lebih khusus masuknya program

Pengembangan Kecamatan( PPK ) dibuat suatu program pembangunan

kecamatan disektor pendidikan,instansi masyarakat dan kesehatan.

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 WAKTU DAN TEMPAT

Bimbingan belajar degan tujuan meningkatkan minat dan

pengatahuan bahasa inggris pelajar Desa toga dilaksanakan pada

tanggal 23, 25 juli dan tanggal 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 15 Agustus

2012. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 13 kali bertempat di mesjid Al-

Ikhlas Desa Toga Kecamatan Ampibabo.

4.2 ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan bimbel berupa:

1. Materi yang diajarkan kepada Pelajar SD

2. Ruangan

3. Alat tulis menulis

4. Kamera

5. Media gambar

4.3 PROGRAM KERJA KEGIATAN

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 23: Ayumi Sakura

Materi yang diajarkan fokus pada penguasaan Kosa kata, yaitu

kata kerja (verb,) kata benda (noun). Selain penguasaan kosa kata,

mereka juga diajarkan percakapan yang digunakan sehari-hari seperti

ucapan salam (greeting), dan menyakan kabar, ungkapan terima kasih

(expression of gratitude). Kegiatan ini menggunakan motode belajar

sambil bermain, hal ini dilakukan agar mereka merasa senang dan tidak

bosan ketika belajar Bahasa inggris.

BAB V

PEMBAHASAN

Tidak dapat disangkal, di era globalisasi Bahasa inggris menjadi

sarana komunikasi bagi masyarakat berbagai bangsa dan budaya. Di

setiap negara, penggunanya juga tumbuh beragam. Dalam petumbuhan

ini ada yang dianggap atau menganggapnya sebagai Bahasa standar,

dalam proses standarisasi, bahakan ada yang tidak termasuk keduanya.

Kemampuan berkomunikasii dalam Bahasa inggris sangat penting.

Terutama dalam menghadapi globalisasi informasi, perkembangan ilmu

pengetahuan dan pasar bebas. Penguasaan Bahasa inggris akan

membantu dalam meningkatkan peluang kerja, kompensasi, dan

peningkatan karir. Selain itu penguasaan Bahasa inggris juga akan dapat

meningkatkan kepercayaaan diri dalam pergaulan internasional. Sehingga

pada akhirnya akan memajukan bangsa Indonesia.

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 24: Ayumi Sakura

Pengajaran Bahasa inggris pada anak-anak yang berumurk 12 tahun

kebawah didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertimbangan pertama

didasarkan atas temuan penelitian, Cameron (2001) mengemukakan

bahwa anak – anak yang berumur 12 tahun kebawah memiliki potensi

yang luar biasa untuk dapat menguasai Bahasa tertentu dan mereka

memiliki tingkat penguasaan diluar yang kita bayangkan. Pada usia

tersebut anak-anak mamapu mempelajari dua atau tiga Bahasa dengan

cepat atau mudah.

Cameron (2001) secara umum mengemukakan bahwa anak-anak

memiliki kemampuan belajar Bahasa asing yang lebih baik daripada orang

dewasa, yang secara umum menunjukan bahwa belajar Bahasa asing

pada usia dini lebih baik daripada usia lanjut. Hal ini dikarenakan

beberapa hal, yaitu:

1. Tidak ada anomia

Perasaan tidak percaya diri karena takut berbuat kesalahan

(anomania) pada anak-anak relative tidak ada dibandingkan usia

remaja atau dewasa. Sehingga mereka akan sangat mudah untuk

latihan pengucapan kata-kata dalam Bahasa inggris tanpa rasa

takut ditertawakan atau di ejek teman-temannya.

2. Masalah waktu

Waktu yang dipergunakan anak-anak untuk belajar Bahasa

inggris dan latihan-latihan lebih banyak dibandingkan usia remaja

atau dewasa. Karena pemikiran mereka belum kompleks

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 25: Ayumi Sakura

dibandingkan anak usia remaja atau dewasa sehingga mereka

dapat lebih focus dalam belajar.

3. Situasi belajar

Semakin mudah usia seorang anak, semakin ia berada dalam

situasi belajar yang menyenangkan, karena ia mempunyai

kesempatan untuk mengasosiasikan bunyi dengan situasinya dan

belajar mengkombinasikan situasi dengan alat Bahasa untuk

mengekspresikan sesuatu dalam situasi yang informal, misalnya

sambil bermain.

Pertimbangan kedua yang mendasari pengajaran Bahasa inggris

pada palajar SD adalah adanya keprihatinan berbagai kalangan terhadap

kemampuan berkomunikasi Bahasa inggris lulusan sekolah menengah

yang tidak menggembirakan. Salah satu argumen yang diduga sebagai

penyebab kegagalan tersebut adalah lambatnya siswa memulai belajar

Bahasa inggris. Oleh karena itu, penullis memilih Pelajar SD sebaga

target utama untuk mengajarkan Bahasa inggris karena diharapkan

lulusan SD setidaknya cukup mengenal Bahasa inggris sehingga

memudahkan mereka nantinya ketika melanjutkan kesekolah menengah.

Secara teori, upaya untuk memulai mengajarkan Bahasa inggris pada

pelajar SD merupakan langkah terbaik dan bijak.

5.1 KONDISI PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR

NEGERI (SDN) SAAT INI

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 26: Ayumi Sakura

Secara formal dalam pendidikan nasional, pendidikan Bahasa inggris

diajarkan mulai dari SD sampai keperguruan tinggi dengan alokasi waktu

2 jam pelajaran setiap minggu untuk siswa sekolah dasar, 4 jam pelajaran

setiap minggu untuk Sekolah menengah dan 2 atau 3 SKS untuk

perguruan tinggi. Sistem pengajaran Bahasa inggris seperti ini sudah

berlangsung lebih kurang 30 tahun seperti yang tercermin dari kurikulum

1974, 1984, 1994, dan 2004.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Madrasah ibtidaiyya

Desa Toga, minimnya kemampuan siswa dalam Bahasa inggris

disebabkan kurangnya minat anak-anak untuk belajar/menguasai Bahasa

inggris serta kurangnya motivasi dan dukungan dari orang tua dalam

peningkatan kemampuan Bahasa inggris anak-anak mereka. Bahkan tidak

sedikit orang tua yang acuh terhadap pendidikan anak-anak mereka.

Mereka tidak memprioritaskan pendidikan anak mereka dan beranggapan

bahwa pendidikan yang terpenting adalah sebatas mampu membaca,

menulis, dan menghitung. Selain itu, penyebab ketidakmampuan mereka

adalah sistem pendidikan Bahasa inggris di sekolah tersebut kurang

mendukung. Hal ini dapat dilihat dari:

1. Guru jarang berbicara dengan menggunakan Bahasa inggris

didalam kelas sehingga mereka jadi tidak terbiasa mendengar

orang lain berbahasa inggris.

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 27: Ayumi Sakura

2. Pelajaran terlalu ditekankan pada tata Bahasa ( bukan pada

percakapan). Dalam hal ini, guru mengajar monoton karena

terpaku pada buku teks.

3. Minimnya fasilitas yang ada disekolah sehingga murid-murid tidak

dapat belajar secara optimal.

4. Bahasa inggris di SD/MTI masih sebagai pelajaran muatan lokal,

bukan mata pelajaran wajib.

5. Tidak ada pengangkatan guru PNS untuk Bahasa inggris.

6. Guru Bahasa inggris di SDN/MTI kebanyakan adalah guru kelas

yang berperan ganda sebagai guru Bahasa inggis atau guru

honorer yang khusus mengajar Bahasa inggris dengan honor

yang sangat minim.

5.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN SOLUSI PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS MADRASAH IBTIDAIYYAH DESA TOGA.Bahasa inggris di SDN/MTI Desa Toga sejauh ini pelaksanaannya

belum sesuai dengan harapan, sehingga membutuhkan kajian ulang

terhadap pembelajaran Bahasa inggris itu baik yang menyangkut materi,

metodologi, sarana dan prasarana, serta strategi pelaksanaan. Baik itu

strategi dalam aspek kebijakan, materi, tes, peningkatan kemampuan

guru, maupun aspek-aspek pendukung lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kemampuan

Bahasa inggris siswa SDN/MTI Desa Toga dapat dilihat dalam gambar di

bawah ini:

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Pemerintah Guru

Page 28: Ayumi Sakura

Gambar 4.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kemampuan Bahasa inggris siswa SDN/MTI Desa Toga

1. Faktor guru

Proses pembelajaran akan terlaksana dengan baik jika guru

memiliki kompetensi dan professional dibidangnya. Tapi pada

kenyataanya, saat ni masih banyak guru Bahasa inggris yang

kurang kompeten dan professional dalam mengajar Bahasa inggris

termasuk guru Bahasa inggris yang mengajar di SDN/MTI Desa

Toga, hal ini dipengaruhi salah satunya oleh kurangnya

wawasan/pengetahuan yang luas. Akhirnya hasil pembelajaran pun

tidak sesuai dengan target dan aturan yang ada dalam kurikulum.

Untuk memperoleh guru yang kompeten, maka:

I. Tenaga pengajar Bahasa inggris harus di seleksi secara ketat

dengan persyaratan seperti:

a. Memilliki ijazah sarjana pendidikan Bahasa inggris

b. Memilliki indeks prestasi diatas 2,75

c. Kreatif dan sabar

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Kemampuan Bahasa inggris

Lingkungan Sekolah

Metode Pembelajaran

Anak didik dan Orang Tua

Page 29: Ayumi Sakura

d. Mengetahui psikologi anak didik

II. Adanya pelatihan guru

Calon guru yang akan mengajar perlu mengikuti pelatihan

agar calon guru yang akan mengajar memiliki pemahaman dan

pengetahuan yang cukup memadai untuk mengajar Bahasa

inggris di SDN/MTI khusunya di daerah pelosok/desa. Adapun

materi yang dapat diberikan dalam pelatihan meliputi: teori

tentang perkembangan Bahasa anak, metode pengajaran

Bahasa inggris untuk anak-anak seperti metode drilling, games,

dan role playing, merancang media pengajaran yang cocok,

teknik mengevaluasi keberhasilan belajar dan praktek mengajar.

III. Pemberian reward bagi guru

Hal ini akan meningkatkan motivasi mengajar seorang

guru. Guru akan merasa dihargai ketika pihak sekolah ataupun

pemerintah memberikan umpan balik yang setimpal dengan

kinerja mereka. Karena selama ini pihak sekolah khususnya,

kurang memperhatikan kesejahteraan guru Bahasa inggris

dikarenakan pelajaran Bahasa inggris hanya dianggap di

anggap sebagai muatan local yang tidak terlalu penting

dibandingkan dengan mata pelajaran wajib lainnya.

2. Faktor kebijakan pemerintah

Bahasa inggris hanya sebagai pelajaran muatan lokal yang

bersifat tidak wajib yang berlaku di SDN/MTI yang di ajarkan dari

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 30: Ayumi Sakura

kelas IV sampai VI termasuk SDN/MTI yang berada di Desa Toga.

Maka untuk meningkatkan kemampuan anak-anak dalam

penguasaan Bahasa inggris, pemerintah harus menyejajarkan mata

pelajaran Bahasa inggris dengan mata pelajaran lainnya. Minimal

pendidikan Bahasa inggris dapat di ajarkan pada seluruh siswa

baik kelas I hingga kelas VI, sehingga mereka dapat mempelajari

Bahasa inggris dan mempersiapkan diri belajar Bahasa inggris

ketingkat yang lebih tinggi.

3. Faktor lingkungan sekolah

Dukungan pihak sekolah sangat menunjang jika sarana dan

prasarana bisa dipenuhi untuk mencapai target kesempurnaan

pebelajaran. Sejauh ini pembelajaran Bahasa inggris di SDN/MTI

desa Toga kurang memadai, guru hanya mengajar dengan gaya

monoton tanpa menggunakan media audio ataupun visual

sehingga membuat anak didik merasa bosan untuk belajar Bahasa

inggris. Minimal pihak sekolah menyediakan fasilitas yang dapat

mendukung proses belajar mengajar dalam kelas seperti,

memasang gambar dwi Bahasa yaitu menggunakan Bahasa inggris

dan Bahasa Indonesia, tape recorder dan lain-lain.

4. Faktor anak didik dan motivasi orang tua

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 31: Ayumi Sakura

Kemampuan dan kemajuan intelegensi anak didik tidak

terlepas dari motivasi orang tua. Ketika anak didik dibimbing dan

didukung dengan baik oleh orang tuanya, secara tidak langsung hal

ini menjadi dasar bagi anak didik untuk belajar lebih giat dan aktif.

Meskipun seorang guru berusaha mengajar dengan mengeluarkan

seluruh kemampuannya untuk kemajuan anak didiknya, tetapi

motivasi belajar anak didik kurang, hal ini akan menjadi kendala

dalam mengembangkan skill anak didik. Untuk itu orang tua di

harapkan dapat memberikan motivasi dan dukungan yang besar

untuk peningkatan kemampuan Bahasa inggris anak-anak mereka.

Motivasi belajar seorang anak juga penting dalam hal ini.

Dalam kegiatan pembelajaran, “perhatian” berperan amat penting

sebagai langkah awal yang akan memacu aktivitas-aktivitas

berikutnya. Dengan adanya ”perhatian”, seseorang berupaya

memusatkan pikiran, perasaan emosional atau segi fisik dan unsur

psikisnya kepada sesuatu yang menjadi tumpuan perhatiannya.

Gage dan Berliner (1984) mengungkapkan,”tanpa adanya

perhatian tidak mungkin terjadi belajar.” Jadi, seorang siswa yang

menaruh minat terhadap materi pelajaran, biasanya perhatiannya

akan lebih intensif dan kemudian timbul motivasi dalam dirinya

untuk mempelajari materi pelajaran tersebut.

Dengan demikian, motivasi belajar bisa berasal dari dalam diri

seorang anak itu sendiri (motivasi internal) atau berasal dari luar

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 32: Ayumi Sakura

diri pribadi siswa (motivasi eksternal) yaitu pengaruh dari

lingkungan sekitarnya seperti seperti teman, keluarga, dll. Kedua

jenis motivasi ini saling berkaitan dalam membantuk motivasi yang

dapat menggerakan seorang siswa untuk belajar.

Jelaslah sudah pentingnya motivasi belajar bagi siswa. Ibarat

seseorang menjalani hidup dan kehidupannya tidak dilandasi

motivasi maka hanya kehampaanlah yang diterimanya dari hari—

kehari. Tapi dengan adanya motivasi yang tumbuh kuat dalam diri

seseorang maka hal itu akan menjadi modal penggerak utama

dalam menjalani kehidupan hingga nyawa sesorang berhenti

berhembus. Begitu pula dengan siswa, selama ia menjadi seorang

pelajar maka selama itu pula membutuhkan motivasi belajar guna

keberhasilan proses pembelajarannya.

5. Metode pembelajaran/pengajaran

Anak-anak usia SD mudah merasa jenuh dengan kegiatan

belajar yang monoton, yang hanya terpaku pada buku teks. Untuk

itu metode pembelajaran Bahasa inggris harus dikaji lebih dalam

lagi untuk meningkatkan motivasi anak-anak dalam belajar dan

pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan Bahasa inggris

mereka. peranan guru sangat penting dalam hal ini, seorang guru

harus dapat menciptakan metode-metode

pembelajatan/pengajaran yang baru bagi murid-muridnya.

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 33: Ayumi Sakura

Pengajaran dengan metode drilling banyak digunakan dalam

penyampaian materi Bahasa inggris. Metode pengajaran drilling

adalah suatu metode pengajaran yang melatih anak didik untuk

menghafal suatu kata/ungkapan/kalimat dengan cara mengulang-

ulang kata/ungkapan/kalimat tersebut.

Disamping menggunakan metode drilling, metode permainan

atau game dengan beberapa alat peraga juga digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar. Metode ini diperlukan sebagai

pendukung dan pelengkap dari metode drilling.

Role playing atau bermain peran juga digunakan dalam proses

pembelajaran. Dalam metode ini, peserta diminta untuk berakting di

depan kelas dan peran yang di mainkan tergantung tema

pembelajaran.

Empat aspek dalam pembelajaran Bahasa inggris, yaitu

reading, writing, speaking, dan listening harus dapat terpenuhi

dalam metode pembelajaran. Ketiga metide diatas dapat

diaplikasikan dalam kegiatan belajar yang lebih menarik, seperti:

1. Reading

Selain murid diminta untuk membaca buku teks, guru

dapat membagikan kartu-kartu yang telah bertuliskan kata

dalam Bahasa inggris pada setiap siswa dikelas. Kemudian

guru memanggil salah satu siswa yang tidak memperoleh

kartu untuk membaca sebuah bacaan yang telah disiapkan

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 34: Ayumi Sakura

yang memuat semua kata yang ada dalam kartu yang

dipegang oleh siswa lain. Ketika siswa membaca salah satu

kata yang dipegang oleh salah satu siswa lain, maka siswa

yang memegang kartu harus berdiri, menunjukan kartu

tersebut dan menggantikan untuk membaca bacaan

tersebut. Dalam hal ini semua siswa memiliki kesempatan

untuk membaca.

2. Writing

Guru dapat mengajar siswa diluar kelas, seperti

ketaman, lapangan atau ketempat lain yang berhubungan

dengan tema pembelajaran saat itu. Guru dapat

memberikan instruksi untuk mencatat hal-hal/benda-benda

yang mereka lihat. Jika tidak memungkinkan untuk

mengajar siswa keluar kelas, guru dapat menyediakan

gambar-gambar yang menarik. Selain itu siswa juga dapat

diminta untuk mencari benda-benda yang berbeda dari dua

gambar yang sama, merangkai puzzle dan lain-lain.

3. Speaking

Selain mengulang apa yang dikatakan guru, siswa

dapat diminta untuk membuat percakapan kecil dengan

teman disampingnya. Kegiatan speaking juga dapat

dikombinasikan dengan permainan melempar bola. Ketika

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 35: Ayumi Sakura

bola jatuh ditangan seorang siswa, siswa tersebut harus

menyebutkan kata yang berkaitan dengan tema

pembelajaran saat itu.

4. Listening

Dengan menggunakan tape recorder, kegiatan listening

dapat berjalan. Guru dapat merekam suaranya, kemudian

siswa diminta untuk mencatat/melingkar kata atau gambar

dari kata tersebut. Selain itu siswa juga dapat belajar lagu

yang menggunakan Bahasa inggris dan kemudian dapat

dinyanyikan dalam kelas.

Masih banyak metode pembelajaran lain yang dapat diciptakan guru

untuk peningkatan daya tarik siswa dalam belajar. Semuanya

membutuhkan kreativitas seorang guru. Maka diharapkan para guru dapat

meningkatkan kreativitasnya dalam rangka peningkatan kemampuan

Bahasa inggris anak didik.

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 36: Ayumi Sakura

BAB VI

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan di Desa Toga

Kec. Ampibabo diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan Bahasa inggris

pelajar SD dan SMP desa Toga tertinggal jauh dibanding pelajar lain yang

mengenyam pendidikan Bahasa inggris yang lebih modern, innovative

dan didukung oleh fasilitas yang memadai. Hal ini dikarenakan minimnya

faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemampuan Bahasa inggris

mereka. Faktor-faktor tersebut yaitu, metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru, motivasi, dukungan, dan perhatian dari orang tua,

kesadaran anak didik.

Untuk itu diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan faktor-faktor

tersebut, seperti perbaikan dan peningkatan metode pembelajaran yang

ada dengan berbagai metode yang dapat meningkatkan semangat belajar

anak-anak, kerjasama orang tua untuk memberikan motivasi dan

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 37: Ayumi Sakura

dukungan bagi anak-anaknya, penigkatan sarana dan prasarana untuk

menunjang peningkatan kegiatan belajar Bahasa inggris di sekolah, dan

peningkatan kualitas guru.

4.2 SARAN

Hendaknya kegiatan bimbingan belajar seperti ini dapat terus

dilakukan secara terjadwal sehingga anak didik bisa meningkatkan

pengetahuan mereka tentang Bahasa inggris dan dapat bersaing dengan

anak didik lain yang mendapatkan fasilitas dan metode belajar yang

modern sehingga mereka tidak ketinggalan jauh lagi. Motiva, dukungan,

dan perhatian orang tua juga sangat penting dalam peningkatan

pengetahuan anak mereka. Selain itu, sekolah dimana para anak didik

mengenyam pendidikan juga memberikan dukungan dalam kegiatan

belajar mengajar Bahasa inggris di kelas dengan menyediakan fasilitas-

fasilitas penunjang kegiatan belajar. Dan para guru perlu meningkatkan

mutu atau kualitas mengajar agar para anak didik dapat menyerap dengan

baik pelajaran yang disampaikan.

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 38: Ayumi Sakura

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, Uno B.2006. Orientasi dalam psikologi pembelajaran.

Jakarta:PT.Bumi Aksara.

http://tunas63.wordpress.com/2009/11/06/karya-tulis-ilmiah-pendidikan-

membangun-motivasi-belajar-siswa/ Tanggal akses 2 Oktober 2012

http://id.wikipedia .org/wiki/pendidikan tanggal akses 2 Oktober 2012

http://pendidikan.net/ tanggal akses 3 Oktober 2012

http://kursusinggris.wordpress.com tanggal akses 29 Oktober 2012

http://www.depdiknas.go.id tanggal akses 29 Oktober 2012

http://www.republika.co.id tanggal akses 1 Oktober 2012

Mar’at, Samsunuwiyati.2005.psikolinguistik.Bandung:PT.Refika Aditama

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 39: Ayumi Sakura

LAMPIRAN

KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR SISWA SDN DAN MADRASAH

IBTIDAIYYAH DESA TOGA

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64

Page 40: Ayumi Sakura

Laporan Karya Tulis Ilmiah KKN Profesi Integral Angk. 64