25
 KONSUMSI BERAS MERAH TERHADAP KENAIKAN KADAR GULA DARAH Studi Observasional Pada Pasien D Ti!e " BAB # PENDAHULUAN #$# Lata r Be la%an & Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya sehingga menimbulkan karakteristik peningkatan kadar gula darah sebagai akibat adanya abnormalitas metabolisme karbohidrat(Dyah Purnamasari, 2009). Melalui suatu surei pada tahun 200!, "rganisasi #esehatan Dunia ($%") memperkirakan !&0  juta ji'a di dunia menderita DM tipe 2. Di ndonesia, penderita diabetes menapai * juta ji'a pada tahun 200!, atau meningkat +,& dari tahun !99*. De'asa ini,  penderita DM di dunia diperkirakan sudah menapai 2*0 juta ji'a dan insidennya te rus me ni ng ka t de ng an e pa t. Pada pe nd er it a DM te rj adi ab no rmal it as metabolisme karbohidrat, maka dari itu konsumsi karbohidrat perlu mendapatkan  perhatian khusus dala m pengaturan pola makan. Pada penderita DM karbohidrat yang diberikan tidak boleh lebih dari &&- & kebutuhan energi sehari, sehingga konsumsi nasi pada penderita DM perlu dibatasi(/m unir, 1uharko 1oebardi, 20 09 ). Perbedaan antara beras me rah da n beras pu ti h berada pa da pi gmen an tosianin ya ng terdapat pada ba gi an lap isan luar be ras me rah sehi ng ga memberikan 'arna merah pada beras tersebut(Maeka'a, !99). Penelitian oleh

BAB 1 Fifi (Repaired)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 1/25

KONSUMSI BERAS MERAH TERHADAP KENAIKAN KADAR GULA

DARAH

Studi Observasional Pada Pasien D Ti!e "

BAB #

PENDAHULUAN

#$# Latar Bela%an&

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang

terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya sehingga

menimbulkan karakteristik peningkatan kadar gula darah sebagai akibat adanya

abnormalitas metabolisme karbohidrat(Dyah Purnamasari, 2009). Melalui suatu

surei pada tahun 200!, "rganisasi #esehatan Dunia ($%") memperkirakan !&0

 juta ji'a di dunia menderita DM tipe 2. Di ndonesia, penderita diabetes menapai

* juta ji'a pada tahun 200!, atau meningkat +,& dari tahun !99*. De'asa ini,

 penderita DM di dunia diperkirakan sudah menapai 2*0 juta ji'a dan insidennya

terus meningkat dengan epat. Pada penderita DM terjadi abnormalitas

metabolisme karbohidrat, maka dari itu konsumsi karbohidrat perlu mendapatkan

 perhatian khusus dalam pengaturan pola makan. Pada penderita DM karbohidrat

yang diberikan tidak boleh lebih dari &&-& kebutuhan energi sehari, sehingga

konsumsi nasi pada penderita DM perlu dibatasi(/m unir, 1uharko 1oebardi,

2009). Perbedaan antara beras merah dan beras putih berada pada pigmen

antosianin yang terdapat pada bagian lapisan luar beras merah sehingga

memberikan 'arna merah pada beras tersebut(Maeka'a, !99). Penelitian oleh

Page 2: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 2/25

3akika'a menunjukkan bah'a antioksidan antosianin dapat menurunkan kadar 

gula darah dengan meningkatkan sekresi insulin oleh panreas. 1ampai saat ini

 belum ada penelitian yang membandingkan seara langsung apakah kenaikan

kadar gula darah se'aktu pada penderita DM tipe 2 yang mengonsumsi beras

merah akan lebih rendah dibandingkan dengan yang mengonsumsi beras putih.

Pada umumnya kelainan a'al pada DM tipe 2 ditandai dengan adanya gangguan

tubuh dalam merespon insulin (resistensi insulin), selanjutnya tubuh akan

 berusaha meningkatkan sekresi insulin (hiperinsulinemia), dan pada akhirnya akan

terjadi kegagalan sel beta pankreas dalam mensekresi insulin yang berakibat

terjadinya peningkatan kadar gula darah(%ardiman, 200). #adar gula darah yang

tinggi dan berlangsung lama pada penderita DM berhubungan dengan kerusakan

 jangka panjang, dis4ungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata,

ginjal, sara4, jantung, dan pembuluh darah (5ustaiani, 200). Penelitian berskala

 besar telah membuktikan bah'a pengendalian kadar gula darah seara ketat dapat

menegah atau setidaknya menunda komplikasi kronis DM.

3erapi gi6i medis merupakan salah satu terapi non 4armakologi yang sangatdirekomendasikan bagi penderita DM, terapi ini prinsipnya adalah melakukan

 pengaturan pola makan yang didasarkan pada status gi6i dan melakukan

modi4ikasi diet berdasarkan kebutuhan indiidual(/m unir, 1uharko 1oebardi,

2009). Penderita DM dianjurkan untuk menguragi porsi nasi yang dikonsumsinya,

akan tetapi untuk sebagian penderita DM pola diet seperti ini sulit dijalanai karena

Page 3: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 3/25

mereka merasa menjadi lebih epat lapar dan tidak kenyang dengan porsi nasi

yang dikurangi. 7eras merah juga memiliki kandungan serat yang lebih tinggi

dibandingkan dengan beras putih. Makanan tinggi serat mampu mengontrol

glukosa darah dan mengurangi kebutuhan insulin. Makanan tinggi serat juga

memberi rasa kenyang yang lebih lama tanpa menambah energi sehingga jarak 

'aktu timbulnya rasa lapar semakin lama. 7eras mempunyai kisaran indeks

glikemik yang luas. ndeks glikemik adalah tingkatan bahan pangan menurut

 pengaruhnya terhadap gula darah. Menurut penelitian jika penderita diabetes

mengonsumsi bahan pangan yang memiliki indeks glikemik tinggi maka kadar 

gula darahnya epat meningkat, dan sebaliknya.

Dalam penelitian ini perlu dipilih beras merah dan beras putih yang berada dalam

katagori indeks glikemik yang sama agar dapat membuktikan apakah kenaikan

kadar gula darah se'aktu pada penderita DM tipe 2 akan lebih rendah pada

konsumsi beras merah dibandingkan konsumsi beras putih karena kandungan

antosionin yang terdapat pada beras merah, sehingga beras merah dapat menjadi

alternati4 sebagai pengganti beras putih bagi penderita DM tipe 2 agar tidak epat

lapar dan dapat mengonsumsi porsi nasi yang lebih besar dibandingkan beras putih.

#$" Ruusan Masala'

#$( 8pakah kenaikan kadar gula darah se'aktu pada penderita DM tipe 2 yang

mengonsumsi beras merah akan lebih rendah dibandingkan dengan yang

mengonsumsi beras putih.

Page 4: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 4/25

#$( Tu)uan Penelitian#$($# Uu

Mengetahui perbandingan konsumsi beras merah dan beras putih terhadap

kenaikan kadar gula darah se'aktu pada pasien DM tipe 2.

#$($" K'usus

i. Mengetahui berapa kenaikan kadar gula darah se'aktu pada pasien DM

tipe 2 setelah mengonsumsi beras putih.ii. Mengetahui berapa kenaikan kadar gula darah se'aktu pada pasien DM

tipe 2 setelah mengonsumsi beras merah.

#$* Man+aat Penelitian

#$*$# Man+aat Teoritis

Menambah pengetahuan mengenai adanya perbedaan kenaikan kadar gula

darah se'aktu antara pasien DM tipe 2 yang mengonsumsi beras merah

dibandingkan dengan yang mengonsumsi beras putih.#$*$" Man+aat Pra%tis

Memberikan alternati4 beras bagi penderita DM tipe 2 yang melakukan

 pengaturan pola makan.

BAB "

TIN,AUAN PUSTAKA

"$# Diabetes Melitus

"$#$# Pen&ertian

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

seseorang yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat

Page 5: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 5/25

 penurunan sekresi insulin yang progresi4 dilatar belakangi oleh resistensi insulin

(1oegondo dkk, 2009).

Diabetes Mellitus adalah kondisi abnormalitas metabolisme karbohidrat

yang disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) insulin, baik seara absolute (total)

maupun sebagian (%adisaputro. 1etia'an, 200).

"$#$" E!ideiolo&i

Pada tahun 2000 menurut $%" diperkirakan sedikitnya !! orang

diseluruh dunia menderita Diabetes Melitus, atau sekitar 2. dari total populasi,

insidennya terus meningkat dengan epat dan diperkirakan tahun 20+0 angka ini

menjadi + juta ji'a atau sekitar *.* dari populasi dunia, DM terdapat

diseluruh dunia, 90 adalah jenis Diabetes Melitus tipe 2 terjadi di negara

 berkembang, peningkatan prealensi terbesar adalah di 8sia dan di 84rika , ini

akibat tren urbanisasi dan perubahan gaya hidup seperti pola makan yang tidak 

sehat, di ndonesia sendiri, berdasarkan hasil iskesdas (200) dari 2**!

responden berusia : !& tahun , !0,2 mengalami toleransi glukosa tergangggu

(kadar glukosa !*0-200 mgdl setelah puasa selama * jam diberikan beban gluosa

sebanyak & gram), DM lebih banyak ditemukan pada 'anita dibanding dengan pria, lebih sering pada golongan tingkat pendidikan dan status sosial yang rendah,

daerah dengan angka penderita DM yang tertinggi adalah #alimantan 7arat dan

Maluku ;tara, yaitu !!.! sedangkan kelompok usia terbanyak DM adalah &&-*

tahun yaitu !+.&, beberapa hal yang dihubungkan dengan 4aktor resiko DM

Page 6: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 6/25

adalah "besitas, hipertensi, kurangnya aktiitas 4isik dan rendahnya komsumsi

sayur dan buah (iskesdas, 200).

Prealensi nasional DM berdasarkan pemeriksaan gula darah pada

 penduduk usia :!& tahun diperkotaan &,, prealensi kurang makan buah dan

sayur sebesar 9+,, dan prealensi kurang akti4itas 4isik pada penduduk :!0

tahun sebesar *,2 disebutkan pula bah'a prealensi merokok setiap hari pada

 penduduk :!0 tahun sebesar 2+, (Depkes, 200).

"$#$( Klasi+i%asi

#lasi4ikasi DM yang dianjurkan oleh Perkeni adalah yang sesuai dengan

anjuran klasi4ikasi DM  American Diabetes Association (8D8), klasi4ikasi

etiologi Diabetes Mellitus, menurut 8D8 (200) adalah dapat dilihat pada tabel

diba'ah ini<

Ti!e Keteran&an

Diabetes3ipe ! Diabetesang tergantung dengan insulin

disebabkan oleh kerusakan sel-sel beta

dalam pankreas sejak masa anak anak 

atau remaja

Diabetes 3ipe 2 Mulai dari yang dominan resistensi

insulin relati4 sampai yang dominan

de4ek sekresi insulin

Diabetes 3ipe lain !. De4ek genetik 4ungsi insulin

2. De4ek genetik kerja insulin

Page 7: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 7/25

+. #arena obat*. n4eksi

&. 1ebab imunologi yang jarang <

antibody insulin. esistensi nsulin. 1indroma genetik lain yang berkaitan

dengan DM (#line4elter, sindrom

3urner) Diabetes 5estasional (DM5)

#arena dampak kehamilan

Sumber: Perkeni 2006 

"$#$* Pato+isiolo&i

Patogenesis diabetes mellitus tipe 2 ditandai dengan adanya resistensi

insulin peri4er, gangguan hepatic glucosa production ( %5P) dan penurunan 4ungsi

sel =, yang akhirnya akan menuju kerusakan total sel =. Mula-mula timbulresistensi insulin kemudian disusul oleh peningkatan sekresi insulin, untuk 

mengkompensasi (mengatasi kekurangan) resistensi insulin agar kadar glukosa

darah tetap normal. >ama-kelamaan sel beta tidak sanggup lagi

mengkompesasikan resistensi insulin hingga kadar glukosa darah meningkat dan

4ungsi sel beta semakin menurun saat itulah diagnosa diabetes ditegakkan ternyata

 penurunan 4ungsi sel beta berlangsung seara progresi4 sampai akhirnya sama

sekali mampu lagi mengekresi insulin (8D8, 200).

"$#$- Ko!li%asi Diabetes Mellitus

#omplikasi-komplikasi penderita diabetes melitus<

!) 1istem kardiovaskuler (peredaran darah jantung) seperti hipertensi, infarck 

miokard ( gangguan pada otot jantung).

Page 8: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 8/25

2) Mata< retinopathy diabetika, katarak

+) 1ara4< neropathy diabetika

*) Paru-paru< 37? (tuberculosis

&) 5injal< pielonefritis (in4eksi pada piala ginjal), !lumerulosklerosis (Pengerasan

 pada glomerolus).

) %ati< Sirosis "epatis (Pengerasan pada hati)

) #ulit< !angren (jaringan mati pada kulit, jaringan), ulcus (luka)

"$" Kadar Gula Dara'

"$"$# Pen&ertian

Di dalam darah kita didapati 6at gula. 5ula ini gunanya untuk dibakar agar 

mendapatkan kalori atau energy. 1ebagian gula yang ada dalam darah adalah hasil

 penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemeahan simpanan energi

dalam jaringan. 5ula yang ada diusus bisa berasal dari gula yang kita makan atau

 bisa juga hasilpemeahan 6at tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung,

kentang, roti, dan lain-lain (Djojodibroto, 200!).

5ula dalam darah terutama diperoleh dari 4raksi karbohidrat yang terdapat dalam

makanan. 5ugus@molekul gula dalam karbohidratdibagi menjadi gugus gulatunggal (monosakarida) misalnya glukosa dan 4ruktosa, dan gugus gula majemuk 

yang terdiri dari disakarida ( sukrosa# laktosa) dan polisakarida (amilum# selulosa#

 glikogen).

Proses penyerapan gula dari makanan melalui dua tahapan yaitu tahap

 pertama, setelah makanan dikunyah dalam mulut, selanjutnya akan masuk ke

Page 9: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 9/25

saluran penernaan (lambung dan usus), pada saat itu gugusan gula majemuk 

diubah menjadi gugusan gula tunggal dan siap diserap oleh tubuh. 3ahap kedua

yaitu gugusan gula tunggal melalui ribuan pembuluh keil menembus dinding

usus dan masuk ke pembuluh darah (ena porta). #adar gula dalam darah akan

dijaga keseimbangannya oleh hormone insulin yang diproduksi oleh kelenjar beta

sel panreas. Mekanisme kerja homon insulin dalam mengatur keseimbangan

kadar gula dalam darah adalah dengan mengubah gugusan gula tunggal menjadi

gugusan gula majemuk yang sebagian besar disimpan dalam hati dan dan sebagian

keil disimpan dalam otak sebagai adangan pertama. Aamun, jika kadar gula

dalam darah masih berlebihan, maka hormone insulin akan mengubah kelebihan

gula tersebut menjadi lemak dan protein melalui suatu proses kimia dan kemudian

menyimpannya sebagai adangan kedua.

5ula setiap saat didistribusikan ke seluruh tubuh sebagai bahan bakar yang

digunakan dalam seluruh aktiitas hidup. Bika dalam kondisi puasa sehingga tidak 

ada makanan yang masuk, maka adangan gugusan gula majemuk dalam hati

akan dipeah dan dilepaskan ke dalam aliran darah. Bika ternyata masih

diperlukan tambahan gula, maka adangan kedua berupa lemak dan protein juga

akan diuraikan menjadi glukosa (>any'ati, 200!). Ailai normal glukosa dalam darah adalah +,&-&,& mmol@>. (Bames, 7aker,

C 1'ain, 200). Dalam keadaan normal, kadar gula dalam darah saat berpuasa

 berkisar antara 0 mg-!20 mg, sedangkan satu jam sesudah makan akan

menapai !0 mg, dan dua jam sesudah makan akan turun hingga menapai !*0

mg (>any'ati,200!).

Page 10: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 10/25

"$"$" Gula dara' !ada Diabetes Mellitus Ti!e "

Di dalam darah, kadar gula selalu 4luktuati4 bergantung pada asupan

makanan. #adar paling tinggi terapai pada satu jam sesudah makan. 1atu jam

setelah makan, gula di dalam darah akan menapai kadar paling tinggi, normalnya

tidak melebihi !0 mg per !00 darah (!0 mg@dl). #adar !0 mg@dl disebut

ambang ginjal dimana ginjal bisa menahan gula pada kadar tersebut. >ebih dari

angka tersebut ginjal tidak dapat menahan gula dan kelebihan gula akan keluar 

 bersama urin, jadilah kening yang manis. Pada diabetes terdapat masalah dengan

e4ek kerja insulin dalam hal ini memasukkan gula ke dalam sel tidak sempurna

sehingga gula darah tetap tinggi. %al ini dapat merauni dan menyebabkan rasa

lemah dan tidak sehat serta menyebabkan komplikasi dan gangguan metabolism

yang lain.

8pabila tidak bisa mendapatkan energi yang ukup dari gula, tubuh akan

mengolah 6at-6at lain di dalam tubuh untuk diubah menjadi energi. at-6at itu

adalah lemak dan protein. Penggunaan atau penghanuran lemak dan protein

menyebabkan turunnya berat badan (#ariadi, 2009).

"$"$( .a%tor/+a%tor 0an& e!en&aru'i %adar &ula dara'

8da beberapa hal yang menyebabkan gula darah naik, yaitu kurang berolah raga,

 bertambahnya jumlah makanan yang dikonsumsi, meningkatnya stress dan 4aktor 

emosi, pertambahan berat badan dan usia, serta dampak pera'atan dari obat,

misalnya steroid (EoF C #ilert, 20!0).

Page 11: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 11/25

!) "lah raga seara teratur dapat mengurangi resistensi insulin sehingga insulin

dapat dipergunakan lebih baik oleh sel-sel tubuh. 1ebuah penelitian menunjukkan

 bah'a peningkatan aktiitas 4isik (sekitar +0 menit@hari) dapat mengurangi resiko

diabetes. "lah raga juga dapat digunakan sebagai usaha untuk membakar lemak 

dalam tubuh sehingga dapat mengurangi berat badan bagi orang obesitas.

2) 8supan makanan terutama melalui makanan berenergi tinggi atau kaya

karbohidrat dan serat yang rendah dapat mengganggu stimulasi sel-sel beta

 pankreas dalam memproduksi insulin. 8supan lemak di dalam tubuh juga perlu

diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap kepekaan insulin.

+) nteraksi antara pituitary# adrenal gland# pancreas dan liver sering terganggu

akibat stress dan penggunaan obat-obatan.  5angguan organ-organ tersebut

mempengaruhi metabolism 8?3%  (hormon dari pituitary), kortisol,

gluoortioids (hormon adrenal gland ), gluagon merangsang glukoneogenesis

di lier yang  akhirnya meningkatkan kadar gula dalam darah (Mahendra,

#risnatuti, 3obing, C 8lting, 200). #urang tidur bisa memiu produksi hormone

kortisol , menurunkan toleransi glukosa, dan mengurangi hormon tiroid. 1emua itu

menyebabkan resistensi insulin dan memperburuk metabolisme (Gita %ealth,

2000).*) 1emakin bertambah usia perubahan 4isik dan penurunan 4ungsi tubuh akan

mempengaruhi konsumsi dan penyerapan 6at gi6i. 7erbagai penelitian

menunjukkan bah'a masalah gi6i pada usialanjut sebagian besar merupakan

masalah gi6i berlebih dan kegemukan@obesitas yang memiu timbulnya penyakit

degenerative termasuk diabetes mellit 

Page 12: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 12/25

"$( Diet Diabetes Mellitus

8danya serat (sayur, buah dan kaangan) memperlambat absorbsi glukosa,

sehingga dapat ikut berperan mengatur gula darah dan memperlambat kenaikan

gula darah, makanan yang epat dirombak dan juga epat diserap dapat

meningkatkan kadar gula darah, sedangkan makanan yang lambat dirombak dan

lambat diserap masuk ke aliran darah menurunkan gula darah (8lmatsier, 200).

8dapun man4aat dari serat salah satunya membuat 'aktu pengosongan

dilambung menjadi lebih lama, setelah konsumsi serat akan menyebabkan hyme

yang berasal dari lambung berjalan lebih lambat ke usus , hal ini menyebabkan

makanan lebih lama tertahan dilambung sehingga perasaan akan kenyang setelah

makan juga panjang, keadaan ini juga memperlambat proses penernaan

karbohidarat dan lemak yang tertahan dilambung belum dapat dierna sebelum

masuk ke usus (3ala, 2009)

%asil penelitian pada he'an perobaan maupun pada manusia

mengungkapkan bah'a kenaikan kadar gula darah dapat ditekan jika karbohidrat

dikonsumsi bersama serat makanan, hal ini sangat berman4aat bagi penderita

diabetes (Ayoman, 2009).#arbohidrat atau hidrat arang adalah suatu 6at gi6i yang 4ungsi utamanya

sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan * kalori,

'alaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih

 banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada

negara sedang berkembang, di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi

Page 13: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 13/25

sekitar 0-0 dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa menapai

90, sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar *0-0,

hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih

murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun

 protein, karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung,

kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian ("stman, 200!) .

Penukar nasi umumnya digunakan sebagai makan pokok, satu porsi nasi

setara dengan H gelas atau !00 gram, mengandung !& kalori, * gram protein dan

*0 gram karbohidrat, untuk menentukan berapa kebutuhan karbohidrat total

 perhari dapat ditentukan dengan melihat kebutuhan energi sehari, jika energi

sehari adalah sebesar 2*&0 kkal, maka energi yang berasal dari karbohidrat adalah

!*0-!+ kkal atau sekitar +-*0 g karbohidrat , ! gram karbohidrat setara

dengan * kkal, kebutuhan karbohidrat 0-0 total kkal (8lmatsier, 200).

1umber karbohidrat lain dapat diperoleh dari gula merupakan salah satu

sumber karbohidrat sederhana yang diampur ke kopi, teh manis, susu dan

minuman lainnya yang banyak dikonsumsi masyarakat ontohnya ! sendok 

makan susu kental manis I ! kalori, gula termasuk dalam sumber karbohidrat

tetapi bukan sumber energi utama, sumber energi utama adalah karbohidratkompleks (Aasi, kentang, bihun, jagung, bihun, mie), penggunaan gula yang

terlalu banyak tidak dianjurkan, gula jika dikonsumsi berlebihan maka bisa

memiu berbagai masalah seperti Diabetes dan kegemukan, satu sendok makan

gula pasir sama dengan !0 gram ( 8lmatsier, 200).

Page 14: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 14/25

"$* Beras

7eras merupakan bahan makanan sebagai sumber energi bagi manusia.

1elain itu, beras juga merupakan sumber protein, itamin dan juga mineral yang

 berman4aat bagi kesehatan. 7erdasarkan 'arna beras, di ndonesia dikenal

 beberapa jenis beras seperti beras putih, beras hitam, beras ketan dan beras merah.

7eras mempunyai kisaran indeks glikemik yang luas. ndeks glikemik 

adalah tingkatan bahan pangan menurut pengaruhnya terhadap gula darah.

Menurut penelitian jika penderita diabetes mengonsumsi bahan pangan yang

memiliki indeks glikemik tinggi maka kadar gula darahnya epat meningkat, dan

sebaliknya.

"$*$# Inde%s &li%ei% 

ndeks glikemik adalah tingkatan bahan pangan menurut pengaruhnya terhadap

gula darah. Ailai indeks glikemik bahan pangan dikelompokkan menjadi rendah

(J&&), sedang (&&-0), dan tinggi (:0). 7erdasarkan kandungan amilosa, beras

dapat dibedakan menjadi beras ketan (kadar amilosa !0-20), beras beramilosa

sedang (kadar amilosa 20-2&), dan beras beramilosa tinggi (:2&). ndeksglikemik beras beberapa arietas yang dirangkum oleh 8. Masnia'ati dari

 beberapa sumber disajikan pada 3abel !

Page 15: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 15/25

8nggapan bah'a beras beramilosa tinggi memiliki indeks glikemik rendah

ternyata tidak selalu benar. 7eras arietas 7atang Piaman dan ?ili'ung yang

 berkadar amilosa tinggi memiliki indeks glikemik yang tinggi pula. 1ebaliknya,

 beras dengan indeks glikemik rendah tidak hanya beramilosa tinggi, tetapi juga

yang beramilosa sedang seperti beras arietas ?iherang. ndeks glikemik bahan

 pangan dipengaruhi oleh kadar amilosa, protein, lemak, serat, dan daya erna pati.

Daya erna pati merupakan kemampuan pati untuk dapat dierna dan diserap

dalam tubuh. #arbohidrat yang lambat diserap menghasilkan kadar glukosa darah

yang rendah dan berpotensi mengendalikan kadar glukosa darah.

Page 16: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 16/25

"$*$" Beras Mera'

7eras merah umumnya dikonsumsi tanpa melalui proses penyosohan,

tetapi hanya digiling menjadi beras peah kulit, kulit arinya masih melekat pada

endosperm. #ulit ari beras merah ini kaya akan minyak alami, lemak esensial dan

serat (1antika, 8., dan o6akurniati., 20!0).

Perbedaan antara beras merah dan beras putih berada pada pigmen

antosianin yang terdapat pada bagian lapisan luar beras merah sehingga

memberikan 'arna merah pada beras tersebut(Maeka'a, !99). Penelitian oleh

3akika'a menunjukkan bah'a antioksidan antosianin dapat menurunkan kadar 

gula darah dengan meningkatkan sekresi insulin oleh panreas.

Page 17: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 17/25

"$- Keran&%a Teori

Diabetes

Malitus

Resistensi

Kenaikan KadarGula Darah

Umur

Olahraga

Obat-obatan

Stress

Page 18: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 18/25

"$1 Keran&%a Konse!

Serat Karbohidrat Protein Lemak

Indeks

Asupan

Kenaikan Kadar

Gula Darah

eras Merah

Page 19: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 19/25

"$2 Hi!otesis

#enaikan kadar gula darah se'aktu pada penderita DM tipe 2 yang mengonsumsi

 beras merah akan lebih rendah dibandingkan dengan yang mengonsumsi beras

 putih.

BAB (

Metode Penelitian

($# ,enis Penelitian dan Ran3an&an Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian obserasional analitik dengan pendekatan ross setional.

($" 4ariabel dan De+inisi O!erasional

($"$# 4ariabel

+.2.!.! Gariabel bebas < #onsumsi beras merah

Page 20: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 20/25

+.2.!.2 Gariabel gantung < #adar gula darah se'aktu

($"$" De+inisi o!erasional<

($"$"$# Konsusi beras era'

#onsumsi beras merah adalah penderita DM tipe 2 yang mengonsumsi

nasi merah sebagai makanan utama.

1kala< Aominal

"$"$"$ Kadar &ula dara'

#adar gula darah disini adalah kadar gula darah se'aktu yang diambil satu

 jam sesudah makan karena kadar gula darah paling tinggi terapai pada satu jam

sesudah makan.

1kala< Aominal

($( Po!ulasi dan Sa!el

($#$ Po!ulasi

($#$# Po!ulasi Tar&et

Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah seluruh pasien DM tipe 2 di

kota 1emarang.

($#$" Po!ulasi Ter)an&%au

Page 21: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 21/25

Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah seluruh pasien DM tipe 2

yang tergabung dalam Persatuan Diabetes ndonesia (P/18D8) abang kota

1emarang.

($"$ Sa!el

1ampel penelitian diambil dengan menggunakan metode consecutive

 sampling ,

($"$# Kriteria in%lusi

+.2.!.! Penderita DM tipe 2 yang mengonsumsi nasi merah sebagai makanan

utama

+.2.!.! Penderita DM tipe 2 usia +&-0 tahun

($"$" Kriteria e%s%lusi

+.2.2.! Penderita DM tipe 2 yang menggunakan injeksi insulin short ating

sebelum makan

($* Instruen Penelitian

Data primer didapatkan dari pasien DM tipe 2 dengan menggunakan kuisioner.

($- 5ara Penelitian

($-$#$ Peren3anaan

Page 22: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 22/25

Dilakukan dengan menyusun studi pustaka, studi pendahuluan berupa penarian

in4ormasi, merumuskan masalah, kemudian disusun dalam bentuk proposal.

($-$"$ Pela%sanaan

Meliputi<

+.&.2.!. Pengumpulan data primer dari pasien DM tipe 2 yang tergabung dalam

Persatuan Diabetes ndonesia (P/18D8) abang kota 1emarang.

+.&.2.2. 8nalisa %asil

Data yang diperoleh dianalisis pengolahan data dengan ara

($-$( Ta'a! Pela!oran

Pada tahap a'al, laporan penelitian disusun, dipresentasikan dalam bentuk #arya

3ulis lmiah dan masukan setelah ujian #arya 3ulis lmiah dijadikan bahan untuk 

 penyempurnaan akhir.

($1 Te!at dan 6a%tu Penelitian

($1$# Te!at Penelitian

($1$" 6a%tu Penelitian

($2 Analisa Hasil

Page 23: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 23/25

Data %asil penelitian dianalisa, meliputi pengeditan, pentabulasian,

 pengelompokan data menurut ariabel menggunakan analisis perhitungan rasio

 prealensi dan disertai dengan penetapan interal keperayaan.

Penentuan rasio prealensi (P) sebagai berikut<

/4ek (K) /4ek (-)

Eaktor resiko (K) 8 7

Eaktor resiko (-) ? D

#eterangan<

8 I #onsumsi 7eras Merah K #enaiakan #adar 5ula Darah rendah

7 I #onsumsi 7eras Merah K #enaiakan #adar 5ula Darah tinggi

? I #onsumsi 7eras Putih K #enaiakan #adar 5ula Darah rendah

D I #onsumsi 7eras Putih K #enaiakan #adar 5ula Darah tinggi

;ntuk mengetahui besarnya P digunakan rumus<

P I 8@(8K7) < ?(?KD)

Menurut 1astroasmoro (2002) interpretasi hasil dari rasio prealensi sebagai

 berikut<

+..! 7ila rasio prealensi I !, berarti #onsumsi beras merah bukan merupakan

Page 24: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 24/25

4aktor resiko terhadap kejadian rendahnya #enaikan #adar 5ula Darah dengan

kata lain bersi4at netral.

+..2 7ila rasio prealensi : ! dan rentang interal keperayaan tidak 

menakup angka !, berarti #onsumsi beras merah merupakan 4aktor resiko

untuk kejadian rendahnya #enaikan #adar 5ula Darah

+..+ 7ila interal keperayaan J ! dan rentang interal keperayaan tidak 

menakup angka !, berarti #onsumsi beras merah merupakan 4aktor protekti4 

 pada rendahnya #enaikan #adar 5ula Darah.

+..*. 7ila nilai interal keperayaan rasio prealensi menakup angka !,

 berarti pada populasi yang di'akili oleh sampel tersebut mungkin nilai

 prealensinya I ! sehingga belum dapat disimpulkan bah'a #onsumsi beras

merah merupakan 4aktor resiko maupun 4aktor protekti4.

;ntuk mengetahiu besarnya interal keperayaan (#) digunakan rumus<

# 9& I P (! L!,9@F2)  

# I nteral keperayaan

P I asio Prealensi

F2 I 1tatistik kali kuadrat, untuk mengukur hubungan antar ariable

Page 25: BAB 1 Fifi (Repaired)

7/21/2019 BAB 1 Fifi (Repaired)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-fifi-repaired 25/25