29

Click here to load reader

Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

Embed Size (px)

DESCRIPTION

silahkan baca

Citation preview

Page 1: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral nasional yang

berkesinambungan (UU No.23 tahun 1992) yang bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang optimal menuju Indonesia sehat 2010.

Perawatan kesehatan masyarakat di tujukan kepada individu, keluarga dan

kelompok melalui upaya peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan,

penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan

sebagai suatu pendekatan yang komprehensif. Selain itu, masyarakat atau

komunitas juga di pandang sebagai target pelayanan kesehatan yang bertujuan

untuk mencapai kesehatan komunitas, sebagai suatu upaya peningkatan kesehatan

dan menggunakan kerja sama sebagai suatu mekanisme dalam mempermudah

pencapaian tujuan yang berarti masyarakat atau komunitas di libatkan secara aktif

untuk mencapai tujuan tersebut.

Pendidikan D-III Keperawatan merupakan bagian dari sistem pendidikan

tinggi keperawatan yang menghasilkan lulusan dengan kualifikasi perawat

profesional. Untuk mencapai hasil yang maksimal, mahasiswa dibekali oleh

pengalaman belajar salah satunya adalah berupa Praktik Kerja Lapangan.

Praktik Keperawatan Komunitas merupakan salah satu dari bentuk kegiatan

Praktik Kerja Lapangan (PKL). Praktik ini merupakan penerapan dari

pembelajaran teori Keperawatan Komunitas – I dan Keperawatan Keluarga yang

didapatkan oleh para mahasiswa selama mengikuti perkuliahan pada semester V.

1

Page 2: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

2

Perawatan Kesehatan Masyarakat (Komunitas) dan Keperawatan Keluarga

merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan merupakan gabungan dari

ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial. Dengan praktik ini

memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung berupa

pengetahuan, sikap dan perilaku di masyarakat, sesuai GBBP kegiatan ini

disebut sebagai Keperawatan Komunitas – II dan Keperawatan Keluarga.

Praktik pembelajaran ini mengajarkan pada semua mahasiswa tentang

pemberian asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan

masyarakat dengan melibatkan Peran Serta Masyarakat. Dalam konteks ini fokus

asuhan adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan penekanan

pada upaya Promotif dan Preventif, tanpa meninggalkan upaya kuratif dan

rehabilitatif dengan berkolaborasi dengan profesi lain, menggunakan pendekatan

Proses Keperawatan (Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan,

Implementasi dan Evaluasi).

Lokasi PKL Kelompok V adalah di Wilayah Kerja Puskesmas Panarung,

Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya pada RT 07 RW

VIII Kelurahan Langkai. Persiapan kegiatan praktik Keperawatan Komunitas dan

keperawatan Keluarga ini dimulai dengan perkuliahan Keperawatan Komunitas –

I dan Keperawatan Keluarga pada mahasiswa, berkoordinasi dengan Dinas

Kesehatan Kota Palangka Raya dan Puskesmas Panarung. Kegiatan PKL ini

dilaksanakan pada tanggal 4- 16 Maret 2013.

Page 3: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

3

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah PKL Keperawatan Komunitas dan keperawatan Keluarga Selama 2

(dua) minggu mahasiswa mampu mendapatkan pengalaman belajar dan mampu

melaksanakan asuhan keperawatan komunitas, asuhan keperawatan pada

kelompok khusus dan asuhan keperawatan keluarga sesuai kompetensi yang

diharapkan.

1.2.2 Tujuan Khusus

Menerapkan konsep dan ilmu yang terkait dengan keperawatan komunitas,

kelompok khusus dan keluarga

1.2.2.1 Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada komunitas, kelompok

khusus dan keluarga

1.2.2.2 Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan komunitas,

kelompok khusus dan keluarga

1.2.2.3 Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas,

kelompok khusus dan keluarga bersama-sama dengan komunitas,

kelompok khusus dan keluarga

1.2.2.4 Mahsiswa mampu melaksanakan intervensi keperawatan komunitas,

kelompok khusus dan keluarga sesuai permasalahan yang ada dengan

menggunakan stategi yang sesuai

1.2.2.5 Mahasiswa mampu melaksanakan promosi kesehatan/penkes pada

komunitas, kelompok khusus dan keluarga

1.2.2.6 Mahasiswa mampu memberdayakan komunitas, kelompok kusus dan

keluarga

Page 4: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

4

1.2.2.7 Mahasiswa mampu berkolaborasi lintas sektor dan kolaborasi skrining

kesehatan kelompok khusus

1.2.2.8 Mahasiswa mampu melaksanakan rujukan kesehatan

1.2.2.9 Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi proses dan hasil asuhan

keperawatan komunitas

1.2.2.10 Mahasiswa mampu mendokumentasikan hasil dan proses asuhan

keperawatan komunitas

Page 5: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas

Menurut WHO 1974, keperawatan komunitas mencakup perawatan

kesehatan keluarga juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu

masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatanya sendiri, serta memecahkan

masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang dipraktek kepada

mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain.(Mubarak, 2009 : hal

2)

Menurut American Nurses Association (1973), keperawatan komunitas

merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan

masyarakat yang di tetapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan

penduduk.

Menurut departemen kesehatan RI (1986), keperawatan kesehatan

masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan

mengikutsertakan tim kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh

tingkat kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat yang lebih tinggi.

Menurut Ruth. B. Freeman (1981), perawatan kesehatan masyarakat adalah

kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yang di

tunjukan pada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan baik sendiri

sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga kelompok khusus

Page 6: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

6

atau masyarakat, pelayanan ini mencakup spectrum pelayanan ksehatan untuk

masyarakat.

2.1.2 Tujuan keperawatan komunitas

Menurut Mubarak (2009 : 3) tujuan keperawatan komunitas adalah untuk

pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui bebagai upaya sebagai

berikut :

2.1.2.1 Pelayanan keperawatan secara langsung (Direct Care) terhadap individu,

keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas

2.1.2.2 Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general

community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan

masyarakat yang dapat mempengarahi keluarga, indibidu dan kelompok.

Selanjutnya secara spesifik di harapkan individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang di alami

2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut

3) Merumuskan serta memecahkan masalah

4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi

5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi yang

akhinya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan

secara mandiri.

2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas

Menurut Mubarak (2009:4) sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh

masyarakat, termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun

Page 7: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

7

yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan

dalam masyarakat.

2.1.3.1 Individu

Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,

psikologi, sosial dan spiritual. Di sini peran perawat komunitas adalah membantu

individu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena adanya kelemahan fisik

dan mental yang di alami, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan

menuju kemandirian.

2.1.3.2 Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga, anggota keluarga lainya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah

tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Apabila salah

satu atau beberapa gota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan

berpegaruh terhadap anggota keluarga yang lainya dan keluarga yang ada di

sekitarnya.

2.1.3.3 Kelompok khusus

Kelompok khusus adalah sekumpulan individu yang memiliki kesamaan

jenis kelamin, usia, permasalahan. Kelompok khusus yang ada di masyarakat dan

institusi dapat diklasifikasikan berdasarkan permasalahan seta kebutuhan yang

mereka hadapi, di antaranya sebagai berikut

1) Kelompok dengan kebuthan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan

dan pertumbuhan , yaitu :

(1)Kelompok ibu hamil dan ibu bersalin

(2)Kelompok bayi

Page 8: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

8

(3)Kelompok balita

(4)Kelompok anak usia sekolah

(5)Kelompok usia lanjut

2) Kelompok dengan keadaan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan keperwatan, yaitu :

(1) Penderita penyakit menular, antara lain seperti penderita penyahit kusta,

penyakit kelamin, penderita HIV/ AIDS

(2) Penderita penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus,

penyakit jantung, stroke.

(3) Kelompok cacat yang memerlukan rehabilitative, seperti kebutaan

(4) Kelompok cacat mental

(5) Kelompok cacat sosial

3) Kelompok yang punya resiko tinggi terserang penyakit, yaitu seperti

penyalah gunaan obat narkotika, wanita tuna susila, dan kelompok pekerja

tertentu

2.1.4 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas

Menurut Effendy (1998 :17) ruang lingkup praktik keperawatan kesehatan

masyarakat meliputi berbagai upaya, peningkatan kesehatan (promotif),

pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif),

pemulihan kesehatan (rehabilitative) dan mengembalikan dan memfungsikan

kembali indivudu, keluarga dan kelompok masyarakat ke lingkungan sosial dan

masyarakatnya ( resosialitatif).

Page 9: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

9

Asuhan keperawatan kesehatan masyarakat kegiatan yang ditekankan adalah

upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif,

rehabilitative, dan resosialitatif.

2.1.4.1 Upaya promotif

Upaya promotif di lakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,

keluarga, kelompok, dan mayarakat dengan jalan memberikan:

1) Penyuluhan kesehatan masyarakat

2) Peningkatan gizi

3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan

4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan

5) Olag raga secara teratur

6) Pendidikan seks

2.1.4.2 Upaya preventif

Upaya preventif di tujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan

gangguan kesehatan terhadap individu, kelompok, dan masyarakat melalui

kegiatan :

1) Imunisasi masal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil

2) Pemeriksaan kesehatan secra berkala melalui Posyandu, Puskesmas maupun

kunjungan rumah

3) Pemberian vitamin A, yodium melaui posyandu, puskesmas atau di rumah

4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan , nifas dan menyusui

5) Upaya kuratif

6) Perawatan orang sakit di rumah

Page 10: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

10

7) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan

rumah sakit

8) Perawata ibu hamil dengan kondidi patologis di rumah, ibu bersalin dan

nifas.

2.1.4.3 Upaya rehabilitative

Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang di rawat di

rumah maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,

misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainya, di lakukan melalui kegiatan :

1) Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik

2) Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakti tertentu, misalnya TBC :

latihan nafas dan batuk

2.1.4.4 Upaya rososialitatif

Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan individu,

keluarga, dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat di antaranya

adalah yang di asingkan oleh mayarakat karena menderita suatu penyakit,

misalnya kusta, AIDS atau kelompok masyarakat khusus seperti kelompok wanita

tuna susila, wanita tuna wisma.

2.1.5 Strategi Keperawatan Komunitas

2.1.5.1 Proses kelompok (Group Process)

Seseorang dapat mengenal atau mencegah penyakit, tentunya setelah

belajar dari pengalaman sebelumnya, selain dari faktor pendidikan atau

pengetahuan individu, media massa, televisi, penyuluhan yang di lakukan oleh

petugas kesehatan. Begitu juga dengan masalah kesehatan lingkungan sekitar

masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan

Page 11: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

11

sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penanganan atau pencegahan penyakit

yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penanganan yang bersifat

individual tidak akan mampu mencegah apalagi memberantas penyakit tertentu,

maka mereka telah melakukan pendekatan pemecahan masalah kesehatan

menggunakan proses kelompok (Mubarak, 2009: 7)

2.1.5.2 Pendidikan kesehatan (health promotion)

Proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana perubahan tersebut

bukan sekedar proses transfer teori atau materi dari seseorang keorang lain dan

bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya

kesadaran diri dari individu, kelompok atau masyarakat sendiri (Mubarak 2009:7).

Menurut Comitree President On Health Education (1977) pendidikan

kesehatan adalah proses yang menjembatani kesenjangan antara imformasi

kesehatan dan praktik kesehatan yang memotivasi seseorang untuk memperoleh

informasi dan berbuat sesuatu sehingga dapat menjaga dirinya jadi lebih sehat

dengan menghindari kebiasaan buruk dan membentuk kebiasaan yang

menguntungkan kesehatan.

2.1.5.3 Kerja Sama ( partner ship)

Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat

jika tidak di tangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan

masyarakat luas. Oleh karena itu, kerjasama sangat dibutuhkan dalam dalam

upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat di atasi

dengan lebih cepat ( Mubarak 2009:8)

Page 12: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

12

2.1.6 Falsafah Keperawatan Komunitas

Menurut Effendy (1998:10), falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai

yang menjadi pedoman untuk mencapai tujuan dan dipakai sebagai pandangan

hidup. Falsafah perawatan kesehatan masyarakat adalah keyakinan terhadap nilai-

nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam asuhan keperawatan kesehatan

masyarakat baik ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

sebagai sasaran untuk mencapai tujuan keperawatan dan kesehatan dalam

memecahkan masalah yang mereka hadapi dan inilah yang menjadi pegangan

sebagai pandangan hidup dalam memberikan asuhan keperawatan.

Menurut Mubarak (2009:8), falsafah keperawatan merupakan pandangan

mendasar tentang hakikat manusia yang menjadi kerangka dasar dalam praktik

keperawatan. Keperawatan komunitas merupakan pelayan yang memberikan

perhatian terhadap pengaruh lingkungan, baik biologis, psikologis, sosial,

kultural,dan spiritual terhadap kesehatan komunitas. Selain itu, hal ini juga

memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu pada

falsafah atau paradigma keperawatan secara umum yaitu manusia merupakan titik

sentral dari setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjujung tinggi nilai-

nilai kemanusiaan. Bertolak dari pandangan itu, disusunlah paradigma

keperawatan komunitas yang terdiri dari empat komponen dasar yaitu mnusia,

kesehatan, lingkungan dan keperawatan.

Page 13: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

13

2.2 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

2.2.1 Definisi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

Menurut Luan (2007), proses keperawatan merupakan suatu metode ilmiah

yang telah dipergunakan dalam dunia keperawatan sebagai suatu pendekatan

dalam proses menyelasaikan masalah.

Menurut Mubarak (2009:5), proses keperawatan adalah serangkaian

perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan

pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan

memelihara kesehatan seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut

dilaksanakan secara berurutan, terus-menerus, saling berkaitan dan dinamis.

Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan komunitas adalah metode

asuhan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah,

sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan

masalah kesehatan dari klien, keluarga, serta kelompok atau masyarakat.

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

2.2.2.1 Tujuan Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

Menurut Mubarak (2009:6), tujuan melaksanakan keperawatan dalam

komunitas adalah sebagai berikut:

1) Agar diperoleh asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan

efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat.

2) Agar pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dapat dilakukan secara

sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3) Meningkatkan status kesehatan masyarakat.Perawat kesehatan komunitas

harus memiliki keterampilan dasar tentang epidemiologi, penelitian,

pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik.

Fungsi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

Page 14: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

14

2.2.2.2 Menurut Mubarak (2009:6), fungsi keperawatan komunitas adalah sebagai

berikut:

1) Memberikan pedoman yang sistematis dan ilmiahbagi tenaga kesehatan

masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui

asuhan keperawatan.

2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai

dengan kebutuhannya.

3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah ,

komunikasi yang efektif dn efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.

4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan

permasalahan atau kebutuhannya, sehingga mendapatkan pelayanan yang

baik agar mempercepat proses penyembuhannya.

2.2.3 Langkah Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

2.2.3.1 Pengkajian

Pengkajian komunitas merupakan suatu proses, merupakan upaya untuk

dapat mengenal masyarakat. Warga masyarakat merupakan mitra dan

berkontribusi terhadap keseluruhan proses. Tujuan keperawatan dalam mengkaji

komunitas adalah mengidentifikasi berbagai faktor (negative dan positif) yang

memengaruhi kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi

promosi kesehatan .

Proses pengkajian ditandai dengan kegiatan sistematis mengumpulkan data

dan melakukan pemaknaan data dan informasi tersebut. Data yang dikumpulkan

berupa data kuantitatif dan kualitatif.

Ada lima kegiatan pada tahap pengkajian yaitu sebagai berikut:

1) Pengumpulan data

Page 15: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

15

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai

masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan

yang harus diambil.

2) Pengolahan data

Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya dengan cara mengklasifikasikan

data, perhitungan persentase, tabulasi data, interpretasi data.

3) Analisis data

Analisis data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan

menghubunngkan data dengan kemampuan kemampuan kognitif yang

dimiliki, sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi

oleh masyarakat.

4) Perumusan masalah kesehatan

5) Kriteria penentuan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan

diantaranya adalah perhatian masyarakat, prevalensi kejadian, berat

ringannya masalah, kemungkinan masalah untuk diatasi, tersedianya sumber

daya masyarakat dan aspek politis.

2.2.3.2 Diagnosa Keperawatan

Menurut Anderson (2006:299), diagnose keperawatan komunitas berfokus

pada suatu komunitas yang buasanya diidentifikasi sebagai suatu kelompok,

populasi atau kumpulan orang dengan sekurang-kurangnya memiliki satu

karakteritis tertentu misalnya lokasi geografik, pekerjaan, etnik atau kondisi

perumahan.

North America Nursing Diagnosis Association (NANDA) mendefinisi

diagnosa keperawatan sebagai suatu clinical judgement tentang berbagai respon

Page 16: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

16

yang diberikan oleh individu, keluarga atau komunitas terhadap berbagai masalah

baik yang actual, maupun yang potensial (doenges, 2000).

Menurut Mubarak diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran

tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata (actual) maupun

yang mungkin terjadi (potensial). Komponen utama diagnosis keperawatan

adalah:

1) Problem (Masalah)

Problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal

yang seharusnya terjadi.

2) Etiologi(Penyebab)

Menunjukan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat

memberikan arah terhadap intervensi keperawatan, meliputi:

(1) Perilaku individu, keluarga, kelompok atau masyarakat

(2) Lingkungan fisik, biologis, psikologis dan social.

(3) Interaksi perilaku dan lingkungan

(4) Sign and Symptom (tanda dan gejala)

Merupakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosis serta

serangkaian petujuk timbulnya masalah.

Diagnosis keperawatan komunitas menurut Mueke terdiri atas:

Masalah, sehat, dan sakit

Karakteristik populasi

Karakteristik lingkungan

2.2.3.3 Perencanaan

Page 17: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

17

Perencanaan dimulai dengan kegiatan memformulasi tujuan dan sasaran

sebagai suatu proses permulaan kegiatan mendesain program asuhan keperawatan

komunitas.

Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperwatan

yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis

keperawatan yang yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai

dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya

kebutuhan klien. Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat yang

dikhususkan berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan.

2.2.3.4 Pelaksanaan

Implementasi adalah fase tindakan dari proses keperawatan yang terkait

dengan pelaksanaan rencana yang berfokus pada komunitas. Implementasi

berguna untuk mencapai tujuan dan objektif , tetapi hal yang lebih penting adalah

bahwa implementasi intervensi keperawatan berfungsi untuk meningkatkan,

memelihara, atau memulihkan kesehatan, mencegah penyakit dan memfasilitasi

rehabilitas.

Prinsip umum yang digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada

keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

1) Inovatif

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta berdasar pada iman dan taqwa.

2) Integrasi

Page 18: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

18

3) Perawat kesehatan masyarakat harus bekerjasama dengan semua profesi, tim

kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan

atas kemitraan.

4) Rasional

5) Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus

menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana

program yang telah disusun.

6) Mampu dan Mandiri

7) Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan

kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen

dibidangnya.

8) Ugen

9) Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas

kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan

keperawatan yang diberikan akan tercapai.

2.2.3.5 Evaluasi

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan

keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara

proses dengan pedoman. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan

membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dengan perilaku

kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan massyarakat. Kegiatan

yang dilakukan dalam penilaian adalah sebagai berikut :

1) Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang

telah diterapkan.

Page 19: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

19

2) Menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai

dengan pelaksanaan.

3) Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan

selanjutnya apabila masalah belum teratasi.

Pada setiap aktivitas perawat melakukan evaluasi proses yang mengacu

kepada rencana asuhan keperawatan yang telah ditetapkan. Secara stimulant

perawat juga melakukan evaluasi dampak berdasarkan indikator yang ditetapkan

sesuai sasaran. Evaluiasi terhadap hasil dilakukan berdasarkan kriteria dan

indikator sesuai tujuan yang ingin dicapai.

Sejalan dengan landasan teoritis dalam menjalin kemitraan dengan

komunitas, program evaluasi didasarkan pada prinsip yang dikemukakan yaitu:

Memperkuat program

Tujuan kita adalah promosi kesehatan dan peningkatan kepercayaan diri

komunitas. Evaluasi membantu pencapaian tujuan ini dengan cara

menyediakan proses yang sistematik dan berkelanjutan.

Menggunakan pendekatan multiple

Selain pendekatan multidisiplin, metode evaluasi mungkin banyak dan

bermacam-macam.

Merancang evaluasi untuk memenuhi isu nyata

Program berbasis dan berfokus komunitas yang berakar pada komunitas

nyata dan berdasarkan pengkajian komunitas, harus memiliki rancangan

evaluasi untuk mengukur kriteria mengenai pentingnya program tersebut

bagi komumnitas.

Menciptakan proses partisipasi

Page 20: Bab 1 Laporan Belum Jadi Pkl

20

Apabila anggota komunitas merupakan bagian dari pengkajian, analisis,

perencanaan, dan implementasi mereka pun harus menjadi mitra dalam

evaluasi.

Memungkinkan fleksibilitas

Pendekatan evaluasi harus fleksibel dan perspektif jika tidak akan sulit

mendokumentasikan munculnya perubahan yang seringkali meningkat

secara tajam dan kompleks.

Membangun kapasitas

Proses evaluasi selain mengukur hasil akhir, harus meningkatkan

keterampilan, pengetahuan, dan perilaku individu yang terlibat didalamnya.

Hal ini sangat serupa dengan konteks professional dan nonprofesipnal.