8
BAB II PERENCANAAN PROYEK A. Tinjauan Umum Pengertian proyek adalah suatu bentuk usaha yang kompleks dan merupakan kegiatan yang sifatnya berulang (continue) untuk menghasilkan suatu produk yang spesifik seperti yang telah direncanakan, sehingga apabila terdapat suatu pekerjaan yang kompleks namun tidak memiliki sifat berulang belum dapat dikatakan sebagai suatu proyek (Soeharto, 1999). Sedang kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas (Soeharto, 1999). Suatu proyek memiliki beberapa tahapan yang tertuang dalam perencanaan sebagai suatu tahap awal dari suatu pekerjaan yang mulai dari ide atau gagasan yang bersifat kritis, mendasar dan sistematis sehingga apa yang telah diusulkan dapat diaplikasikan secara nyata dalam pekerjaan proyek. Perencanaan pada dasarnya adalah sebagai suatu bentuk awal untuk menyatukan ide/gagasan dari pemilik (owner) bersama dengan tim perencanaan, sehingga didapat suatu penyelesaian atau 7

BAB 2 Perencanaan Proyek

  • Upload
    zakaria

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KP

Citation preview

8BAB IIPERENCANAAN PROYEKA. Tinjauan UmumPengertian proyek adalah suatu bentuk usaha yang kompleks dan merupakan kegiatan yang sifatnya berulang (continue) untuk menghasilkan suatu produk yang spesifik seperti yang telah direncanakan, sehingga apabila terdapat suatu pekerjaan yang kompleks namun tidak memiliki sifat berulang belum dapat dikatakan sebagai suatu proyek (Soeharto, 1999).Sedang kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas (Soeharto, 1999).Suatu proyek memiliki beberapa tahapan yang tertuang dalam perencanaan sebagai suatu tahap awal dari suatu pekerjaan yang mulai dari ide atau gagasan yang bersifat kritis, mendasar dan sistematis sehingga apa yang telah diusulkan dapat diaplikasikan secara nyata dalam pekerjaan proyek. Perencanaan pada dasarnya adalah sebagai suatu bentuk awal untuk menyatukan ide/gagasan dari pemilik (owner) bersama dengan tim perencanaan, sehingga didapat suatu penyelesaian atau kata mufakat yang diinginkan oleh kedua belah pihak. Namun dalam perencanaan sebuah konstruksi bangunan yang baik haruslah memperhatikan beberapa persyaratan/kriteria, antara lain:1. Aman, hal ini berarti bahwa beban yang nantinya akan diaplikasikan pada konstruksi yang direncanakan tidak melebihi ambang bebas yang disyaratkan. Selain itu juga perlu diperhatikan beberapa perubahan fungsi bangunan agar sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan.2. Nyaman, hal ini menyatakan suatu konstruksi yang didesain tersebut dapat memberikan kenyamanan bagi yang menggunakan, artinya bahwa konstruksi tersebut tidak mengalami kerusakan fisikdan tidak kesesuaian spesifikasi yang dapat memberikan beban moral dan psikologi bagi pengguna.3. Efisien, hal ini menyatakan sebagai suatu bentuk fungsi atau kegunaan dari konstruksi yang telah direncanakan agar dapat dimanfaatkan dan diberdayakan sebesar mungkin.4. Ekonomis, dalam hal ini ekonomis bukan hanya berarti murah namun lebih tepat diartikan sebagai suatu bentuk korelasi pengeluaran yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk dengan spesifikasi kualitas dan persyaratan yang ada.

B. Perencanaan Letak KonstruksiDalam merencanakan suatu pekerjaan konstruksi, fungsi bangunan dan kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap perletakan suatu bangunan peranen/konstruksi permanen yang direncanakan. Sebelum melakukan pekerjaan konstruksi suatu proyek maka perlu dilakukan pengamatan secara setail terhadap data proyek yang ada serta diperlukan survey terlebih dahulu terhadap kondisi lingkungan sekitar untuk memberikan gambaran awal tentang proyek yang direncanakan. Hasil survey yang didapatkan nantinya akan dijadikan suatu pedoman dan pertimbangan dasar untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya dalam pelaksanaan proyek.Menentukan letak konstruksi perlu dilakukan beberapa tinjauan atau survey yang secara umum meliputi: survey lokasi, survey topografi, survey lingkungan, dan penyelidikan tanah1. Survey lokasiSurvey lokasi dimaksudkan untuk mengetahui secara pasti situasi lokasi yang akan dipakai untuk melaksanakan proyek. Dengan melakukan Survey lokasi, perencana dapat mengetahui batas lahan yang akan digunakan untuk proyek tersebut sehingga dapat menentukan lokasi galian dan timbunan.2. Survey topografiSurvey topografi sangat membantu dalam menentukan elevasi lantai bangunan, penempatan sumur resapan, jaringan drainasi dan bentuk arsitektur bangunan, dengan demikian akan didapat suatu bentuk bangunan yang serasi dan harmonis dengan keadaan alam yang telah ada.3. Survey lingkunganSurvey lingkungan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana lingkungan dapat mendukung kelayakan suatu proyek. Dengan survey lingkungan perencana mengetahui darimana bahan atau material akan didatangkan, tenaga kerja yang akan dipakai, dan sejauh mana pengaruh keberadaan proyek tersebut terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.4. Penyelidikan tanahPenyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah yang ada di lapangan sebelum mendirikan bangunan di atas tanah tersebut. Penyelidikan tanah dilakukan setelah lokasi kedudukan bangunan diketahui secara tepat. Tujuan dilaksanakannya penyelidikan tanah adalah untuk mengetahui keadaan tanah, jenis tanah, serta sifat indeks dari parameter-parameter teknis tanah dasar bangunan. Hal ini dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jenis dan ukuran pondasi, penentuan kedalaman pondasi, besarnya daya dukung tanah terhadap beban rencana dan perkiraan penurunan yang bisa terjadi.

C. Perencanaan ArsitekturPerencanaan arsitektur dalam suatu proyek merupakan suatu perencanaan awal dalam mendesain suatu proyek. Dalam perencanaan arsitektur dititik beratkan pada suatu perencanaan yang selain memiliki fungsi utama terhadap konstruksi tersebut juga menekankan pada nuansa artistik/seni. Nuansa tersebut akan memberikan suasana yang membuat pengguna fasilitas konstruksi tersebut merasakan sesuatu yang lain yang mampu memberikan kepuasan batin maupun rohani yang besar. Tak lepas dari itu, perencanaan arsitektur pada suatu proyek konstruksi juga harus memperhatikan beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam melaksanakan perencanaan awal, yaitu:1. Memenuhi fungsi bangunan yang sesuai dengan spesifikasi yang telah didesain dengan perencanaan awal.2. Keamanan dan kenyamanan bangunan menjadi persyaratan mutlak pada suatu konstruksi bangunan.3. Estetika/keindahan, merupakan faktor yang dapat memberikan suatu nuansa yang dapat memberikan kepuasan baik jasmani maupun rohani/batin bagi pengguna fasilitas tersebut.4. Ekonomis, yang dimaksud ekonomis adalah kolerasi antara produk yang dihasilkan dengan fungsi/manfaat yang akan diterima. Hal ini akan dinilai melalui beberapa kriteria yang dapat memberikan fungsi dengan yang telah dihasilkan.5. Dampak lingkungan, adalah suatu kriteria yang harus diperhatikan dalam suatu proyek konstruksi yang menggambarkan hubungan antara proyek tersebut dengan lingkungan sekitar.

D. Data dan Dasar-dasar Perhitungan1. DataData yang digunakan dalam perencanaan gedung adalah sebagai berikut:a. Beban mati dan beban hidupBeban mati adalah berat semua bagian gedung yang bersifat permanen seperti lantai, atap, dinding dan lain-lain. Sedangkan beban hidup adalah beban yang tidak permanen seperti beban dari manusia.b. Beban gempaBeban gemoa adalah beban akibat pengaruh getaran gempa pada bangunan yang bekerja pada arah horizontal maupun vertikal. Beban gempa dihitung berdasarkan perencanaan ketahanan terhadap gempa.c. Beban anginbeban angin adalah beban yang diakibatkan oleh gaya tiupan angin. Beban ini dianggap bekerja tegak lurus bidang yang ditinjaunya.d. Daya dukung tanahUntuk mendapatkan data karakteristik tanah maka dilakukan penyelidikan uji di laboratorium sehingga dapat diketahui sifat-sifat tabag dan daya dukung tanah.2. Dasar-dasar perhitunganPada perencanaan struktur ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:a. Kekuatan (Strength)Kekuatan struktur bangunan sangat diperngaruhi oleh bahan yang dipakai sehingga mampu mendukung beban yang dipikulnya, tidak mudah runtuh dan aman untuk dipakai.b. Kekakuan (Stiffness)Ukuran dari kekuatan adalah defleksi, sehingga dalam perencanaan struktur bangunan tidak terjadi lendutan yang melampaui dari lendutan yang ditetapkan.c. Kestabilan (Stability)Dalam perencanaan struktur, kestabilan ditinjau dari segi fondasi yang dipakai berdasarkan penyelidikan tanah dilokasi bangunan. Dari penyelidikan tanah dapat ditentukan jenis fondasi.d. Ekonomis (Optimum design)Dalam perencanaan struktur diperhitungkan agar tidak terjadi penggunaan bahan yang berlebihan. Perencanaan disini berdasarkan atas nilai keamanan bangunan tersebut.7