Upload
dinhkhue
View
286
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
51
BAB 3
OBYEK PENELITIAN
3.1. Struktur Organisasi Perusahaan
3.1.1 Universitas Bina Nusantara
3.1.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara
Sumber: http://arsip.infoakademika.com/info-kampus/jabodetabek/binus-
university.html
Gambar 3.1 Gedung Lama Universitas Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara (BINUS) pada awalnya adalah sebuah
lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21
Oktober 1974 dengan nama Modern Computer Course. Berkat landasan yang
52
kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini
terus berkembang.
Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya
pertumbuhan, lembaga pendidikan komputer ini berkembang menjadi
Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika
dan Teknologi Informasi. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 13 Juli
1984, ATK mendapat status Terdaftar dan berubah menjadi Akademi
Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta. Kemudian pada
tanggal 1 Juli 1985, dibuka jurusan Komputerisasi Akuntansi, dan pada
tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK
BINA NUSANTARA.
Dalam usia mudanya, sebuah prestasi emas ditoreh AMIK BINA
NUSANTARA dengan terpilih sebagai Akademi Komputer Terbaik oleh
Depdikbud melalui Kopertis Wilayah III Jakarta pada tanggal 17 Maret 1986.
Berkat makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tenaga-
tenaga andal dalam bidang teknologi informasi, pada tanggal 1 Juli 1986,
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) BINA
NUSANTARA didirikan dengan Program Strata-1 (S1) jurusan Manajemen
Informatika dan Teknik Informatika. Bersamaan dengan itu juga dibuka
jurusan Teknik Komputer (S1).
Pada tanggal 9 November 1987, AMIK BINA NUSANTARA dilebur
ke dalam STMIK BINA NUSANTARA sehingga terbentuk sebuah lembaga
yang menyelenggarakan Program Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1).
53
STMIK BINA NUSANTARA berhasil memperoleh status "Disamakan"
untuk semua jurusan dan jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan pada
tanggal 10 Mei 1993 mendapat kepercayaan untuk membuka Program
Magister Manajemen Sistem Informasi, salah satu Program Pascasarjana
pertama di Indonesia di bidang tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1996, Universitas Bina Nusantara berdiri dan
secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK BINA NUSANTARA kemudian
melebur ke dalam BINUS UNIVERSITY pada tanggal 20 Desember 1998,
sehingga BINUS UNIVERSITY memiliki : Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan Program
Pascasarjana.
Sumber: http://wp.binus.ac.id/history/
Gambar 3.2 Perkembangan Bina Nusantara
54
3.1.1.2 Lokasi Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara memiliki 5 buah kampus yang
berbeda.
a) Kampus Syahdan
Sumber: http://www.panoramio.com/photo/2725038
Gambar 3.3a Kampus Syahdan Bina Nusantara
Kampus ini terletak di Jl. K H. Syahdan No. 9, Kelurahan
Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat 11480.
Gambar 3.3b Peta Lokasi Kampus Syahdan Bina Nusantara
Sumber: http://socs.binus.ac.id/contact-us/
55
b) Kampus Anggrek
Gambar 3.4a Kampus Anggrek Bina Nusantara
Sumber: http://binus.ac.id/anggrek-campus/
Kampus ini terletak di Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk,
Jakarta Barat 11530.
Gambar 3.4b Peta Lokasi Kampus Anggrek Bina Nusantara
Sumber: http://binus.ac.id/anggrek-campus/
56
c) Kampus Kijang
Gambar 3.5a Kampus Kijang Bina Nusantara
Sumber: http://binus.ac.id/kijang-campus/
Kampus ini terletak di Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kelurahan
Kemanggisan, Jakarta Barat 11480.
Gambar 3.5b Peta Lokasi Kampus Anggrek Bina Nusantara
Sumber: http://binus.ac.id/anggrek-campus/
57
d) Kampus Alam Sutera
Gambar 3.6a Kampus Alam Sutera Bina Nusantara
Sumber: http://binus.ac.id/alam-sutera-campus/
Kampus ini terletak di Jl. Alam Sutera Boulevard No. 1, Serpong,
Tangerang 15325.
Gambar 3.6b Peta Lokasi Kampus Alam Sutera Bina Nusantara
Sumber: http://binus.ac.id/alam-sutera-campus/
58
e) Kampus JWC
Gambar 3.7a Kampus JWC Bina Nusantara
Sumber: http://binus.ac.id/jwc-campus/
Kampus ini terletak di Jl. Hang Lekir I No. 6, Senayan, Jakarta
Selatan 10270. Kampus ini hanya digunakan untuk program kuliah
internasional.
Gambar 3.7b Peta Lokasi Kampus JWC Bina Nusantara
Sumber: http://binus.ac.id/jwc-campus/
59
3.1.1.3 Visi dan Misi Universitas Bina Nusantara
a) Visi
Unggul sebagai lembaga pendidikan berbasisi teknologi informasi
yang diterima sebagai panutan, siap berkompetisi dan beradaptasi
terhadap perubahan global.
b) Misi
• Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang
pengembangan dan penerapan teknologi informasi, kemampuan
berbahasa asing, komunikasi, kepemimpinan, kemampuan berinovasi
dan kewirausahaan serta berkarakter baik.
• Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksana
kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga dapat
menghasilkan lulusan yang trampil, kreatif, dan inovatif.
• Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan pendidikan dengan
kebutuhan pembangunan sosial ekonomis dan industry secara global.
• Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun
di luar negeri, agar pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan
selalu muktahir dan tepat guna penerapannya.
• Membangun komunitas BINUSIAN yang menganut budaya nilai-nilai
dan etos kerja BINUS UNIVERSITY.
60
3.1.1.4 Program Studi Universitas Bina Nusantara
Terdapat 2 tingkatan program yang disediakan oleh BINUS
UNIVERSITY yang terdiri atas:
1. Tingkat Sarjana
a. Fakultas Ilmu Komputer
• Sistem Informasi
• Teknik Informatika
• Sistem Komputer
• Komputerisasi Akuntansi
• Audit Sistem Informasi
b. Fakultas Sains dan Teknologi
• Teknik Industri
• Teknik Sipil
• Arsitektur
• Matematika
• Statistika
c. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
• Manajemen
• Akuntansi
• Manajemen Perhotelan
61
d. Fakultas Komunikasi dan Multimedia
• Desain Komunikasi Visual
• Desain Interior
• Marketing Komunikasi
e. Fakultas Humaniora
• Psikologi
• Hukum Bisnis
• Sastra China
• Sastra Inggris
• Sastra Jepang
f. Program Ganda
• Matematika dan Teknik Informatika
• Statistika dan Teknik Informatika
• Manajemen dan Sistem Informasi
• Akuntansi dan Sistem Informasi
• Teknik Industri dan Sistem Informasi
• Teknik Industri dan Manajemen
g. Online Learning
• Manajemen Pemasaran
• Akuntansi
• Sistem Informasi
• Manajemen Pemasaran (Ekstensi D3)
62
2. Tingkat Magister
a. Magister Teknik Informatika
• Peminatan Information Engineering
• Peminatan IT Infrastructure Management
b. Magister Manajemen Sistem Informasi
• Peminatan Enterprise Information Systems
• Peminatan Information Systems Valuation
Berikut ini adalah daftar himpunan mahasiswa jurusan yang ada di
BINUS UNIVERSITY, yaitu:
1. HIMPSIKO (Himpunan Mahasiswa Psikologi)
2. HIMA (Himpunan Mahasiswa Akuntansi)
3. HIMANDA (Himpunan Mahasiswa Sastra Mandarin)
4. HIMARS (Himpunan Mahasiswa Arsitektur)
5. HIMDI (Himpunan Mahasiswa Desain Interior)
6. HIMDKV (Himpunan Mahasiswa Design Komunikasi Visual)
7. HIMJA (Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang)
8. HIMKA (Himpunan Mahasiswa Komputerisasi Akuntansi)
9. HIMMARCOMM (Himpunan Mahasiswa Marketing Communication)
10. HIMMAT (Himpunan Mahasiswa Matematika)
11. HIMME (Himpunan Mahasiswa Manajemen Ekonomi)
12. HOME (Himpunan Mahasiswa Hotel Management)
13. HIMSI (Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris)
63
14. HIMSISFO (Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi)
15. HIMSTAT (Himpunan Mahasiswa Statistik)
16. HIMTEK (Himpunan Mahasiswa Teknik Komputer)
17. HIMTES (Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil)
18. HIMTI (Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika)
19. HIMTRI (Himpunan Mahasiswa Teknik Industri)
Berikut ini adalah daftar unit kegiatan mahasiswa yang ada di BINUS
UNIVERSITY, yaitu
1. BNCC (BINA NUSANTARA Computer Club)
2. BNEC (BINA NUSANTARA English Club)
Bina Nusantara English Club adalah suatu unit kegiatan mahasiswa yang
berfokus pada kegiatan pembelajaran bahasa Inggris. Organisasi
kemahasiswaan ini telah meraih sejumlah prestasi dan membuat
Universitas Bina Nusantara mendapatkan rekor The Most People Doing
Crosswords Simultaneously (jumlah terbanyak orang yang mengerjakan
teka-teki silang secara bersamaan) pada 21 Februari 2010 yang tercatat
pada Guinness World Records.
3. BNMC (BINA NUSANTARA Mandarin Club)
4. NC (Nippon Club)
5. ST. Manis (Club Theater)
6. B’Voice Radio
7. IBM
64
3.1.1.5 Struktur Organisasi Bina Nusantara
Gambar 3.8 Struktur Organisasi Bina Nusantara
Gambar 3.9 Struktur Organisasi dan Jabatan Direktorat pada
Marketing Bina Nusantara
65
3.1.1.6 Job Deskription
a) Corporate Communication Manager
• Bertanggung jawab atas penyelenggaraa press releas, pembuatan iklan
melalui sms, email, maupun web, dan juga pengiriman tim promosi ke
sebuah kegiatan.
• Menerima request dari bisnis unit untuk melakukan press release,
pembuatan iklan di internet, ataupun permintaan tim promosi untuk
sebuah kegiatan.
• Mengevaluasi hasil pekerjaan masing-masing section head.
• Menerima saran dan kritik dari bisnis unit yang request-nya sudah
terpenuhi.
b) Public Relation Section Head
• Menganalisa keburuhan press release dari bisnis unit yang me-
request.
• Merencanakan press release.
• Mengkonsultasikan hasil perencanaan press release dengan Manajer
CorComm.
• Menjalankan press release yang telah disetujui oleh Manajer
CorComm.
• Membuat laporan hasil akhir dari press release yang telah dilakukan.
66
c) E-Communication Section Head
• Menganalisa kebutuhan iklan melalui sms, email, maupun web dari
bisnis unit yang me-request.
• Merancang iklan melalui fasilitas sms, email, maupun web.
• Mengkonsultasikan hasil perencanaan iklan dengan Manajer
CorCoom.
• Membuat iklan yang telah disetujui oleh Manajer CorComm.
• Membuat laporan hasil akhir dari iklan yang telah dibuat.
d) Promotion Section Head
• Menganalisa kebutuhan timpromosi dari bisnis unit yang me-request.
• Merencanakan pembentukan tim promosi sesuai dengn kebutuhan.
• Mengkonsultasikan hasil perencanaan tim promosi dengan Manajer
CorComm.
• Mengirimkan tim promosi yang telah disetujui oleh Manajer
CorComm.
• Membuat laporan hasil akhir dari pengiriman tim promosi yang telah
dilakukan.
e) Bee TV Manager
• Memegang tanggung jawab atas pembuatan suatu iklan di Bee-TV.
• Menerima request dari bisnis unit untuk pembuatan iklan di Bee-TV.
67
• Merencanakan dan mengawasi pembuatan iklan.
• Mengevaluasi hasil iklan sebelum diserahkan ke bisnis unit yang me-
request.
• Menerima saran dan kritik dari bisnis unit yang telah menerima hasil
iklan.
f) Bee TV Section Staff
• Menganalisa kebutuhan iklan dari bisnis unit yang me-request.
• Membuat rancangan ikla sesuai dengan kebutuhan bisnis unit yang
me-request.
• Mengkonsultasikan hasil rancangan iklan dengan Manajer Bee-TV.
• Membuat iklan yang telah disetujui oleh Manajer Bee-TV.
• Membuat laporan hasil akhir dari iklan yang telah dibuat.
g) Marketing Intelligence Manager
• Menganalisa hasil laporan dari kegiatan yang telah dilakukan oleh
MarComm, CorComm, dan Bee-TV.
• Mendata kegiatan, iklan dan promosi lainnya yang dilakukan oleh
kompetitor.
• Menganalisa hasil kuisioner yang dilakukan tiap kegiatan yang diikuti.
• Merencanakan pembuatan kegiatan yang sesuai hasil analisa.
68
h) Marketing Intelligence Staff
• Mengumpulkan laporan dari kegiatan yang telah dilakukan oleh
MarComm, CorComm, dan Bee-TV.
• Menginput jawaban kuisioner dari peserta kegiatan yang diikuti.
• Mendata kompetitor.
• Mendata target pemasaran, baik SMU untuk target pasar S1, maupun
perusahaan untuk target pasar S2.
3.1.2 Corporate Marketing Communication
3.1.2.1 Sejarah Corporate Marketing Communication (CMC)
Corporate Marketing Communication atau yang biasa disingkat CMC,
merupakan suatu organisasi yang dibentuk Universitas Bina Nusantara guna
memperkenalkan Universitas Bina Nusantara berikut di dalamnya segala
informasi yang berhubungan dengan Universitas Bina Nusantara agar semakin
dikenal oleh khalayak ramai, baik itu mahasiswa maupun orang awam.
Corporate Marketing Communication di bentuk, dengan kesadaran dari CMO
(Chief Marketing Officer) Bapak Ryan Alfons Kaloh (saat ini beliau di
Mayora). Pak Ryan menyadari bahwa suatu organisasi perlu divisi yang
memikirkan brand, dan terutama dalam berkomunikasi dengan stakeholders
nya (internal maupun eksternal). Di dalam keorganisasian Corporate
Marketing Communication terdapat divisi desain dan divisi komunikasi.
69
Gambar 3.10 Corporate Marketing Communication
Sumber: Foto Pribadi
3.1.2.2 Lokasi Corporate Marketing Communication (CMC)
Ruangan Corporate Marketing Communication terletak di Lantai 1
Kampus Syahdan Bina Nusantara yaitu Jl. K H. Syahdan No. 9, Kelurahan
Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat 11480.
Gambar 3.11 Letak Lokasi Corporate Marketing Communication
Sumber:http://online.binus.ac.id/INFORMASI.KEPADA/Mahasiswa/Direk
tori.Kampus/Kampus.Syahdan/Indonesia
70
3.1.2.3 Visi dan Misi Corporate Marketing Communication (CMC)
a) Visi Corporate Marketing Communication (CMC)
• Menciptakan suatu usaha periklanan yang dinamis dan memberi klien
keunggulan yang prima, mendukungnya dalam berkompetisi di
pasar.(Bina Nusantara = ‘world class university’)
• Mengembangkan kemampuan, keterampilan dan sikap
mental professional dalam perusahaan sesuai dengan tagline Binus
People Innovative.
• Penekanan pada kultur perusahaan pada etika berusaha, kerja sama
team dan kemampuan bersaing.
• Memberikan penekanan dalam etika berusaha dan etika biaya dalam
kebersamaan kerjasama dengan tujuan akhir hasil usaha.
b) Misi Corporate Marketing Communication (CMC)
• Menciptakan ide dan karya desain yang mempunyai
keunikan,keunggulan sesuai dengan identitas / karakter Bina
Nusantara.
• Menjadi bagian yang aktif dalam periklanan yang berperan secara
global.
• Mewujudkan usaha periklanan berkualitas yang selalu
innovative,creative, professional dan berwawasan
71
3.1.2.4 Struktur Organisasi Corporate Marketing Communication (CMC)
Corporate Marketing Communication memiliki beberapa divisi di
dalamnya yang saling berkaitan. Divisi Komunikasi terdiri dari marketing.
Marketing biasanya melakukan request design yang kemudian dilempar ke
Divisi Design. Sedangkan Divisi Design itu sendiri memiliki satu team
designer yang dikepalai oleh seorang head. Satu team terdiri dari 5 orang
dengan 1 Head.
Berikut struktur organisasi Corporate Marketing Communication
secara keseluruhan, yaitu
Gambar 3.12 Struktur Organisasi Corporate Marketing Communication
Secara Keseluruhan
72
Berikut struktur organisasi Corporate Marketing Communication berdasarkan
pembagian divisi.
Gambar 3.13 Struktur Corporate Marketing Communication
Berdasarkan Pembagian Divisi
3.1.2.5 Job Deskription Corporate Marketing Communication (CMC)
Gambar 3.14 Staff Corporate Marketing Communication
Universitas Bina Nusantara
Sumber : Foto Pribadi
73
a) Marketing Communication Manager
• Memegang tanggung jawab atas pembuatan suatu iklan dan alat
promosi.
• Menerima request dari bisnis unit untuk pembuatan iklan ataupun alat
promosi.
• Merencanakan dan mengawasi pembuatan iklan.
• Mengevaluasi hasil iklan sebelum diserahkan ke bisnis unit yang me-
request.
• Menerima saran dan kritik dari bisnis unit yang telah menerima hasil
iklan.
b) Marketing Communication Head Staff
• Menganalisa kebutuhan iklan atau alat promosi dari bisnis unit yang
me-request.
• Membuat rancangan iklan dan alat promosi sesuai dengan kebutuhan
bisnis unit yang me-request.
• Mengkonsultasikan hasil rancangan iklan maupun alat promosi dengan
Manajer MarComm.
• Membuat iklan dan alat promosi yang telah disetujui oleh Manajer
MarComm.
• Membuat laporan hasil akhir dari iklan maupun alat promosi yang
telah dibuat.
74
c) Creative Design
Creative Department berperan dalam menciptakan ide-ide kreatif
yangnantinya dituangkan dalam desain. Dalam hal ini karena di Inhouse
seperti Corporate Marketing Communication designernya hanya ada 5
orang maka dalam Creative Department ini jabatan kerja Creative
Director, Art Director, copywriter, maupun photographer bisa dijabat
rangkap oleh beberapa designer yang memilikikemampuan / skill lebih.
Head dari divisi Corporate Marketing Communication merangkap
jabatan sebagai Creative Director.
3.1.3 Analisis Kompetitor
3.1.3.1 Universitas Tarumanegara
Universitas Tarumanagara adalah salah satu universitas yang berada di
Jakarta, Indonesia. Nama universitas ini berasal dari nama kerajaan
Tarumanagara. Universitas ini berdiri pada tanggal 1 Oktober 1959 dengan
ditandai berdirinya "Perguruan Tinggi Ekonomi Tarumanagara" di bawah
naungan "Yayasan Tarumanagara" yang berdiri pada tanggal 18 Juni 1959.
Program Studi yang di tawarkan yaitu Program Sarjana yang meliputi
Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi,
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Fakultas Teknologi Informasi, dan Fakultas
Ilmu Komunikasi
75
Adapun promosi yang dilakukan oleh Universitas Tarumanegara yaitu
dapat dilihat pada koran Kompas tanggal 7 Mei 2012, pada halaman 37
Rumah Pengetahuan.
Gambar 3.15 Promosi Universitas Tarumanegara pada Kompas
76
3.1.3.2 Universitas Pelita Harapan
Universitas Pelita Harapan adalah sebuah perguruan tinggi swasta
(Kristen) yang berlokasi di beberapa tempat, Program Sarjana S-1 di
Karawaci, Kota Tangerang, Banten, Program Master di kawasan Semanggi,
Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur (Program sarjana S-1 dan S-2 Master).
Universitas Pelita Harapan merupakan salah satu universitas swasta di
Indonesia yang didirikan pada bulan Mei 1994 oleh Ir. Johannes Oentoro dan
Dr. (HC) James Riady (Grup Lippo). Awalnya UPH menempati gedung
sementara di Gedung Lippo Bank, Kedoya, Jakarta, kemudian pindah ke
gedung Menara Asia, di kota mandiri Lippo Karawaci, Tangerang. Tanggal 5
September 1994, kegiatan perkuliahan dimulai di Menara Asia dengan kurang
lebih 250 mahasiwa di 3 fakultas dan 8 jurusan, sementara pembangunan
gedung UPH Tower berjalan.
Tahun 1995, semua kegiatan perkuliahan dipindahkan ke UPH Tower. Pada
tahun yang sama, Yayasan Pelita Harapan membuka Akademi Pariwisata
Pelita Harapan dengan jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Usaha
Wisata serta Fakultas Ilmu Komunikasi. Sejalan dengan pertumbuhan jumlah
mahasiswa dan pertambahan jurusan, pembangunan gedung kuliah juga
bertambah, Gedung D (2004), Gedung E (2005), Gedung C (2006), UPH
Business School (2008).
Pada tahun 2006, UPH juga membuka kelas internasional bagi mereka
yang ingin mendapatkan gelar Sarjana di Indonesia. Sedangkan untuk
program S2 Master, UPH membuka kelas di kawasan Semanggi, Jakarta.
77
Tahun 2007, UPH membuka cabang diluar Jabodetabek, yaitu di Surabaya,
Jawa Timur dengan 6 program sarjana S-1 dan 2 program S-2 master. Dengan
menerapkan secara langsung teknologi ke dalam sistem belajar-mengajar.
Berbagai teknologi tinggi menjadi fasilitas bagi mahasiswanya, seperti Smart
Card (kartu pintar), dll.
Program studi yang ditawarkan adalah Program Sarjana yang
mencakup Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan, Business School,
Fakultas Design dan Teknik Perencanaan, Fakultas Teknologi Industri,
Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Seni,
Fakultas Kedokteran dan School of Nursing, Fakultas Ilmu Komputer,
Fakultas Ilmu Kependidikan, Fakultas Sains dan Matematika, Fakultas
Psikologi, dan Fakultas Musik. Untuk Program Magister mencakup Magister
Manajemen, Teknik Sipil, Teknik Industri, Teknik Elektro, Teknologi
Pangan, Hukum, Pendidikan dan Komunikasi. Untuk Program Doktro yaitu
Doktor Hukum. Program promosi yang dilakukan oleh Universitas Pelita
Harapan meliputi press release, media coverage, advertising, dan annual
report.
78
Gambar 3.16 Promosi Advertising Universitas Pelita Harapan
3.1.3.3 London School of PR
Berbicara mengenai sekolah komunikasi, STIKOM The London
School of Public Relations - Jakarta tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga.
London School, demikian kampus ini biasa disebut, didirikan pada tahun 1992
dibawah Yayasan
Pesona Pribadi Sejahtera dan telah mendapatkan akreditasi “A" dari
Badan kreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan sertifikat ISO
9001:2008 dari URS (UK) untuk Quality Management System, sehingga
seluruh system di STIKOM LSPR – Jakarta sudah berdasarkan standar ISO.
Kampus ini telah menjadi rujukan bagi para lulusan SMA atau
sederajat yang ingin berkarir di dunia komunikasi dan industri kreatif. Lebih
dari separuh kurikulum yang digunakan oleh STIKOM LSPR – Jakarta
berbasis pada kurikulum internasional yang menggunakan silabus, jadwal,
79
ujian-ujian yang mengacu pada London Chamber of Commerce and Industry
Examination Board (UK), The City and Guilds of London Institute (UK),
Curtin University (Australia), Edith Cowan University (Australia) dan The
Hague University (Netherland).
Terdapat 5 program studi yang ditawarkan oleh STIKOM LSPR -
Jakarta, antara lain: Public Relations, Mass Communication, Marketing
Communication, Advertising dan Performing Arts of Communication. Kelima
bidang studi ini didukung oleh tenaga pengajar berkualitas, baik dalam negeri
maupun native speaker yang iantaranya berasal dari Inggris, Australia,
Kanada, Afrika, India, Malaysia, dan Filipina. Untuk itu tidak diragukan lagi
seluruh mahasiswa/i STIKOM LSPR - Jakarta akan mendapatkan pengajar
terbaik di bidangnya.
Tidak hanya unggul dalam hal kurikulum dan tenaga pengajar, lokasi
STIKOM LSPR - Jakarta tergolong strategis dan sangat mudah untuk
ditempuh oleh para mahasiswa/i. STIKOM LSPR - Jakarta memiliki tiga
kampus, yaitu kampus A untuk business studies yang berada di Intiland
Tower, Annexe, 6th Floor, Jl. Jendral Sudirman kav 32, kemudian kampus B
untuk Mass Communication, Advertising dan Performing Arts of
Communication Studies dan kampus C untuk Public Relations dan Marketing
Communication Studies yang berlokasi di Sudirman Park Jl. K.H Mas
Mansyur Kav 35, Jakarta Pusat.
STIKOM LSPR - Jakarta memiliki misi untuk menciptakan lulusan
yang kompetitif dan mampu menghadapi persaingan dalam dunia kerja. Hal
80
ini ditunjukkan dengan kelengkapan fasilitas kampus yang dimiliki. Mulai
dari laboratorium komputer dengan full akses internet, broadcast TV studio,
perpustakaan, dan radio station sehingga mahasiswa/i dapat belajar secara
praktikal seumpama dalam dunia kerja nyata. Tak hanya itu, bagi mahasiswa
yang memerlukan konsultasi, STIKOM LSPR – Jakarta juga menyediakan
pelayanan konseling gratis dan dijamin kerahasiaanya. Selain itu STIKOM
LSPR - Jakarta juga menyediakan klinik kesehatan bagi mahasiswa yang
membutuhkan perawatan medis saat beraktivitas di kampus. Tak ketinggalan
kafetaria yang dilengkapi dengan LCD TV yang menyiarkan acara-acara yang
diproduksi oleh mahasiswa/i STIKOM LSPR – Jakarta dan program-program
internasional lainnya, fasilitas hotspot diseluruh area kampus, Thesis Defense
Room, Prof. DR. Djayusman Auditorium & Performance Hall, dan musholla.
Para mahasiswa/i juga dapat refreshing dengan mengikuti berbagai
kegiatan kemahasiswaan yang ada di kampus. Mulai dari kegiatan yang masih
berhubungan dengan dunia komunikasi seperti LSPR Radio Club, LSPR
Advertising Society, LSPR News Club, LSPR Marketing Club, LSPR Public
Speaking Club, sampai kegiatan dibidang seni dan olahraga seperti LSPR
Teatro, LSPR Choir, LSPR Film & TV club, LSPR Modeling Club, SPR
Photography Club, LSPR Cares, LSPR 4C, LSPR Hockey, LSPR Basketball,
dan LSPR English Society.
Untuk mendukung kegiatan mahasiswa, STIKOM LSPR - Jakarta,
menyediakan enam centre of excellence, yaitu centre for excellence in career,
centre of excellence in English, centre of excellence, in creative
81
entrepreneurship business clinic, centre of excellence in media training, centre
of excellence in public speaking, dan centre of excellence in research.
Keberadaan centre of excellence ini diharapkan dapat membantu mahasiswa
dalam mencapai ilmu yang maksimal dan kompetitif didunia kerja.
LSPR juga melakukan promosi-promosi untuk menarik minat konsumen,
yaitu salah satunya dengan melakukan event dan di dukung oleh media
promosi seperti banner
.
Gambar 3.17 Banner LSPR
82
3.2 Prosedur Yang Berlaku
3.2.1 Proses Bisnis dan Diagram Alir
3.2.1.1 Marketing Communication
a) Prosedur Persiapan Promosi
Pada prosedur persiapan promosi dimulai dengan Promotion
Section Head melakukan pengajuan rencana jadwal promosi dan iklan
kepada Marketing Universitas Manager. Setelah disetujui maka
rencana tersebut dikembalikan ke Promotion Section Head. Bila tidak
disetujui maka Promotion Section Head terus melakukan pengajuan
sampai disetujui oleh Marketing University. Bila disetujui maka
Promotion Section Head akanmengajukan untuk promotion tools
kepada Marketing Univeristy Manager. Sebelum Marketing University
Manager akan melihat ke MIS untuk membantu dalam memutuskan
apakah akan menyetujui pengajuan promotion tools dari Promotion
Section Head. Bila tidak disetujui maka Promotion Section Head akan
kembali mengajukan permintaan promotion tools kepada Marketing
University Manager sampai disetujui. Setelah melakukan persetujuan
mengenai promotion tools marketing university manager akan
menyusun anggaran dana sesuai dengan rencana promosi dan iklan
yang akan diajukan kepada Chief Marketing Officer untuk dimintai
persetujuan. Bila tidak disetujui maka Marketing University Manager
akan mengajukan ulang anggaran dana sampai disetujui oleh CMO.
Setelah anggaran rencana promosi disetujui maka akan dilakukan
83
koordinasi oleh pihak procurement maager dan budgeting manager.
Bila keduanya sudah setuju maka akan menghasilkan koordinasi
anggaran yang akan diserahkan ke marketing university manager yang
akan melakukan perekrutan tim promosi dan diakhiri dengan
pembuatan laporan persiapan tim promosi.
Tabel 3.1a Prosedur Persiapan Promosi Marketing University
84
Tabel 3.1b Prosedur Persiapan Promosi Marketing University
85
b) Prosedur Pelaksanaan Promosi Iklan
Pihak marketing manager memeriksa jadwal yang sudah
dibuat dan bila dirasakan kurang akan mengajukan anggaran tambahan
kepada Credit Marketing Officer yang bila disetujui oleh pihak
keuangan akan diteruskan ke pihak promotion section head yang akan
mengisi dan menandatangani form pemesanan iklan dan benda
promosi. Lalu pihak promosi akan meminta pihak corporate
marketing communication untuk merancang iklan dan memasangnya
di media massa. Setelah iklan dipasang maka pihak corporate
marketing communication akan membuat laporan mengenai iklan yang
sudah dilakukan dan laporan tersebut akan didatangkan ke
Management Information System.
86
Tabel 3.2 Prosedur Pelaksanaan Promosi Iklan Marketing
University
87
c) Prosedur Pelaksanaan Education Fair
Corporate Marketing Communication akan mengirimkan
penawaran education fair kepada pihak promosi yang akan
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan education fair. Setelah
dilaksanakan education fair pihak promosi akan membuat laporan
yang akan disetujui oleh pihak marketing yang setelah disetujui akan
diarsipkan oleh pihak promotion ke lotus notes. Yang ke depannya
akan digunakan oleh pihak marketing sebagai bahan analisa dan
evaluasi untuk tahun mendatang.
Tabel 3.3 Prosedur Pelaksanaan Promosi Education Fair
Marketing Universitas
88
d) Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Promosi Open House
Pertama-tama akan dilakukan koordinasi antara promotion
section head dengan building management, dekan, jurusan, dan sekjur
untuk rancangan pelaksanaan open house. Setelah dilaksanakan
koordinasi maka dari promotion section head akan membuat surat
pinjaman ruang yang akan diserahkan ke manajer BM. Lalu promotion
section head akan membuat undangan untuk jurusan dan melakukan
konfirmasi untuk konsumsi dan persiapan open house. Yang lalu akan
disetujui oleh pihak marketing manager. Setelah disetujui promotion
section head akan melakukan pemeriksaan materi dari presentasi
setelah pemeriksaan selesai akan dilaksanakan open house. Setelah
pelaksanaan kegiatan open house berakhir maka promotion section
head akan membuat laporan yang akan disetujui oleh marketing
manager. Apabila laporan disetujui maka promotion section head akan
membuat laporan yang akan disetujui oleh marketing manager.
Apabila laporan disetujui maka promotion section head akan
melakukan pengarsipan laporan yang akan berguna untuk analisa dan
ecaluasi tahun mendatang.
89
Tabel 3.4 Prosedur Pelaksanaan Promosi Open House Marketing
University
90
e) Prosedur Pelaksanaan Promosi Kunjungan Sekolah jakarta
Pihak promosi menyusun jadwal kunjungan dan mengirimkan
konfirmasi kunjungan dan surat konfirmasi ke sekolah. Akan
dilakukan pengecekan apakah tersedia mobil, bila tidak tersedia
promosi akan segera menghubungi taksi. Pihak promosi membuat dan
mempersiapkan materi presentasi dan meminta persetujuan dari
marketing manager. Apabila permohonan disetujui maka pihak
promosi akan melaksanakan presentasi di sekolah. Setelah presentasi
dilakukan pihak promosi menyerahkan laporan kegiatan. Laporan
doserahkan ke MI untuk didatangkan agar dapat digunakan oleh
marketing manager untuk analisa dan evaluasi tahun mendatang.
91
Tabel 3.5 Prosedur Pelaksanaan Promosi Kunjungan Sekolah
Jakarta Marketing University
92
f) Prosedur Pelaksanaan Promosi Kunjungan Sekolah Luar Jakarta
Pihak promosi menyusun jadwal kunjungan ke sekolah lalu
membuat dan menyerahkan slip bank of disbursement ke finance
kemudian melakukan koordinasi pemesanan tiket pesawat dan voucher
hotel dengan rektorat. Rektorat melakukan penyetujuan mengenai
koordinasi. Jika koordinasi disetujui maka pihak promosi melakukan
konfirmasi kunjungan ke sekolah. Jika koordinasi tidak disetujui maka
pihak promosi kembali melakukan koordinasi pemesanan tiket dan
voucher hotel dengan rektorat. Jika konfirmasi kunjungan disetujui
sekolah maka promosi melakukan konfirmasi jadwal outreach ke
sekolah. Pihak sekolah menerima jadwal outreach. Bila promosi
berhasil mengumpulkan 10 sekolah, jika masih kurang dari 10 maka
jadwal outreach diubah dan promosi akan melakukan konfirmasi
jadwal outreach yang baru kepada tim outreach. Jika sudah >10
sekolah maka promosi membuat surat konfirmasi mengenai jadwal
presentasi kepada tim outreach. Lalu promosi membuat dan
menyerahkan slip bank of disbursement kepada finance. Sedangkan
pihak sekolah membuat surat konfirmasi ulang jadwal dan tim
outreach kepada promosi. Pihak promosi menerima surat konfirmasi
ulang jadwal dan tim outreach dari sekolah dan melakukan koordinasi
pemesanan tiket pesawat dan voucher hotel dengan rektorat. Rektorat
akan melakukan premohonan untuk koordinasi. Jika koordinasi
disetujui maka promosi meminta tim outreach untuk melakukan
93
persiapan (untuk presentasi). Tim outreach kemudian melakukan
persiapan (untuk presentasi) di sekolah. Sekolah menerima
pelaksanaan outreach dari tim outreach. Apabila kekurangan dana
maka tim outreach menyerahkan laporan kegiatan marketing untuk
dianalisa oleh marketing dan membuat laporan kegiatan outreach lalu
tim outreach meminta persetujuan marketing dan promosi untuk
tambahan dana. Lalu marketing menerima laporan kegiatan marketing
untuk dianalisa dari tim outreach. Jika tidak disetujui, tim outreach
membuat slip BD dan memo permintaan tambahan dana kekurangan
outreach kepada promosi untuk meminta persetujuan marketing dan
promosi. Jika permintaan disetujui, admin menyerahkan laporan
kegiatan outreach untuk diperiksa lebih lanjut ke finance dan promosi.
Promosi lalu mengarsipkan laporan kegiatan outreach dalam bentuk
Lotus Notes. Ini akan digunakan promosi untuk melakukan analisa dan
evaluasi dan merekomendasikan perbaikan utnuk proses ini di tahun
yang akan datang dan mengasilkan laporan kegiatan outreach.
Promosi akan menevaluasi penawaran dari pihak sekolah. Jika
promosi memutuskan tidak ikut serta admin mengirimkan surat
penolakan ke sekolah. Jika promosi memuntuskan untuk ikut serta,
maka promosi mengirimkan surat keikutsertaan kepada sekolah dan
membuat dan menyerahkan slip bank of disbursement mengenai ecpo
kepada finance lalu melakukan koordinasi pemesanan tiket pesawat
dan voucher hotel dengan rektorat. Jika rektorat menyetujui koordinasi
94
maka promosi dan sekolah melakukan persiapan expo lalu marketing
memeriksa materi presentasi dan expo. Promosi kemudian akan
menggunakan laporan tersebut untuk dilakukan analisa dan evaluasi
dan merekomendasikan perbaikan untuk proses ini di tahun yang akan
datang dan menghasilkan laporan kegiatan outreach.
3.2.1.2 Corporate Communication
a) Prosedur Media Relation
Dimulai dengan Pengajuan Form Media Relation oleh
section head, lalu bila form tidak lengkap dikembalikan ke setion
head. Bila tidak bermasalah, media relation officer akan
melakukan penyiapan data pers dan briefing dan mengirimkan
draft ke corcomm manager untuk dicek. Bila ditolak, akan
dikirimkan kembali ke media relation officer, bila diterima media
relation officer akan mengirimkan undangan dan follow up untuk
konfirmasi draft ke media. Lalu media relation officer akan
menyiapkan seperti: Souvenir, Marketin Kit & Space khusus
Jurnalis, lalu mendampingi media dan terakhir media relation
officer akan mengarsipkan kehadiran media.
95
Tabel 3.6 Prosedur Media Relation 1
96
b) Prosedur Permintaan Promosi
Dimulai dengan Pengajuan Form Permintaan Tim
Promosi oleh unit yang bersangkutan ke analyst yag lalu di
teruskan ke manager. Bila manager menolak, form akan dikirim
ke analyst lalu diteruskan ke unit yang bersangkutan. Bila
manager menyetujui form tersebut, maka analyst akan
menjadwalkan tim promosi, lalu melakukan pengujian kesiapan
tim promosi. Setelah siap, analyst akn melakukan briefing
deskripsi pekerjaan yang baru. Setelah itu, tim promosi akan
melakukan kegiatan/tes promosi, lalu hasil tes promosi akan
dikirim ke unit yang bersangkutan untuk dibuatkan laporan.
97
Tabel. 3.7 Prosedur Permintaan Promosi 1
98
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakam metode penelitian kualitatif ,
dimana instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, yang artinya peneliti
harus terjun langsung melaksanakan penelitian, mengkreasi sendiri instrumen baik
interview maupun observasi , sehingga kehadiran peneliti adalah syarat mutlak.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metodelogi kualitatif, dengan tekhnik
pengumpulan data sebagai berikut :
3.3.1 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu mengumpulkan data atau informasi dengan
cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan
mendalam. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data premier yang ditujukan
kepada informan penelitian ini.
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan informan yaitu
Bapak Suryanto selaku Manager Devisi Marcomm Corporate Marketing
Communication yang dilakukan pada tanggal 16 Juni 2012 dikantor beliau di
Ruangan Corporate Marketing Communication Lantai 1, Jl. K H. Syahdan No. 9,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat 11480. Wawancara
dilakukan selama 20 menit. Wawancara tersebut dilakukan untuk mendapatkan
informasi mengenai strategi promosi yang dilakukan Corporate Marketing
Communication yang di terapkan pada Universitas Bina Nusantara untuk menarik
minat konsumen.
99
Instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti sebagai alat bantu
dalam wawancara adalah pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan – pertanyaan
yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, sehingga mempermudah untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang diajukan. Selain itu
dibutuhkan juga buku , alat tulis dan tape recorder yang dapat membantu pelaksanaan
wawancara menjadi lancar.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Suryanto
selaku Manager Divisi Marcomm Corporate Marketing Communicatio. Dimana
penulis melakukan penelitian selama 3 ( tiga ) bulan , pada periode Maret 2011 – Juni
2011. Sejak tahun 2006 beliau sudah bergabung di direktorat marketing Universitas
Bina Nusantara. Perjalanan karir beliau di mulai sebagai Public Relations staff untuk
Universitas, kemudian menjadi seorang promotion staff, dan terakhir pada tahun 2010
menjabat sebagai Manager bagian Marcomm Corporate Marketing Communication
sampai sekarang.
Pada wawancara ini peneliti berusaha mencari tahu tentang sejarah singkat
berdirinya dan visi misi dari Corporate Marketing Communication. Dari hasil
wawancara yang didapatkan beliau menceritakan bahwa Corporate Marketing
Communication di bentuk, dengan kesadaran dari CMO (Chief Marketing Officer)
yaitu Bapak Ryan Alfons Kaloh (saat ini beliau berada di Mayora). Pak Ryan
menyadari bahwa suatu organisasi perlu divisi yang memikirkan brand yaitu
Universitas Bina Nusantara, dan terutama dalam berkomunikasi dengan stakeholders
nya (internal maupun eksternal). Oleh karena itu mulailah di bentuk Corporate
Marketing Communication untuk mempromosikan Universitas Bina Nusantara.
100
Sedangkan visi dan misi dari Corporate Marketing Communication itu sendiri
adalah secara divisi, tidak ada. Karena visi dari Corporate Marketing Communication
akan mengikuti visi dari brand itu sendiri yaitu Universitas Bina Nusantara.
Sedangkan Misi dari Corporate Marketing Communication adalah membantu brand
yaitu Universitas Bina Nusantara dalam mencapai visi-nya, melalui kegiatan-
kegiatan, maupun perencanaan komunikasi yang strategis.
Selanjutnya peneliti bertanya tentang promosi-promosi apa saja yang telah
dilakukan oleh Corporate Marketing Communication untuk mempromosikan
Universitas Bina Nusantara yaitu acara silaturahmi yang sifatnya PR, contohnya
memberikan training untuk guru-guru..
Kepada penulis , Manager Marcomm Corporate Marketing Communication, mengatakan, “promosi yang cukup rutin dilakukan adalah pemasangan iklan di koran, radio, dan billboard. Sementara dari sisi event, Corporate Marketing Communication menyelenggarakan seminar-seminar, workshop ataupun pameran. Promosi ini terbukti dengan adanya opini-opini positif yang di dapatkan dari media cetak maupun media internet”. Tentang strategi promosi yang di jalankan divisi Marcomm Corporate
Marketing Communication, narasumber menyatakan yaitu strategi promosi yang
dijalankan oleh Corporate Marketing Communication mengacuh pada unsur
marketing mix atau promotion mix, yaitu:
1. Advertising
Kotler dan Amstrong mengemukakan jenis media utama iklan terdiri dari
koran , televisi, surat langsung, radio, majalah, luar ruang dan internet. Setiap
media memiliki sifat atau karakteristik dan kelebihan masing – masing. Selain
101
media utama terdapat juga media iklan alternatif yang merupakan media potensial
dengan menggunakan setiap ruang untuk memasang iklan, (Kotler & Amstrong,
2004: 653).
Narasumber mengatakan untuk kegiatan Advertising, Corporate
Marketing Communication melakukan komunikasi brand via advertising di
koran, radio, majalah dan internet untuk mempromosikan Universitas Bina
Nusantara serta kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Universitas Bina
Nusantara.
Media partner , dalam mempromosikan Universitas Bina Nusantara,
Corporate Marketing Communication bekerja sama dengan media radio, koran,
dan majalah. Menurut Manager Marcomm Corporate Marketing Communication
dari hasil wawancara ,radio, koran, dan majalah dipilih sebagai media partner
karena sesuai target yang ingin di capai oleh Corporate Marketing
Communication, dimana target merupakan dosen, orang tua, active student,
pemerintah, yang akan digeneralisasi dalam kategori Publik, radio merupakan
media partner yang tiap hari dikonsumsi publik
2. Personal Selling
Menurut Indriyo Gitosudarmo, “personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak langsung diharapkan terjadi hubungan yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya” (Sunyoto, 2012: 160).
Narasumber mengatakan untuk mempromosikan Universitas Bina
Nusantara, Corporate Marketing Communication melakukan tatap muka terlebih
102
dahulu, dengan mengadakan meeting dengan client untuk mempromosikan
Universitas Bina Nusantara. Corporate Marketing Communication Universitas
Bina Nusantara untuk menarik minat konsumen yaitu, hubungan antara pihak
Corporate Marketing Communication dengan pihak sponsor, media partner.
Sebelum melakukan kesepakatan kerja sama , Corporate Marketing
Communication melakukan pertemuan dengan klien , untuk menjelaskan dan
mempresentasikan hal – hal apa saja yang berlaku dalam kerja sama tersebut.
3. Public Relations
Oleh W.Emerson Reck, public relations adalah kelanjutan dari proses
penetapan kebijaksanaan,penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang
disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau
lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua
pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya
pengertian dan penghargaan yang sebik-baiknya. (Saputra & Rulli, 2011: 2).
Pada penelitian ini Corporate Marketing Communication Universitas Bina
Nusantara tidak memiliki public relations (humas) secara khusus, karena ini
merupakan organisasi marketing komunikasi dimana semua divisi memegang
peran sebagai public relations. Dalam mempromosikan Universitas Bina
Nusantara, semua staff CMC Universitas Bina Nusantara khususnya bagian
marketing komunikasi berperan sebagai public relations, dimana bertugas
berhubungan langsung dan melakukan kerja sama dengan pihak klien ( sponsor,
media partner ).
103
Dari sisi Public Relations, Corporate Marketing Communication
melakukan pendekatan dengan media (media relations) dengan mengundang
media untuk meliput kegiatan yang dilakukan oleh Universitas Bina Nusantara,
contohnya seminar-seminar. Dari sisi Sales Promotion, CMC terlibat dalam
pameran pendidikan besar yang sifatnya rutin tiap tahun, yaitu mengadakan
pameran karya-karya mahasiswa Universitas Bina Nusantara dari setiap jurusan,
dan mengundang perusahan-perusahan yang berkaitan dengan pameran untuk ikut
serta menilai hasil-hasil karya BINUSIAN, contohnya mengundang perusahaan
IBM untuk menilai pameran hasil karya mahasiswa Teknik Informatika atau
Industri.
4. Direct Marketing
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang
terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing,
komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan
tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik
melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat konsumen.
Menurut narasumber, Corporate Marketing Communication juga
melakukan promosi melalui fax, telepon, maupun kunjungan langsung ke pihak
cilent. Hal ini dilakukan oleh Corporate Marketing Communication guna
mendapatkan respon yang lebih cepat dari client.
104
5. Sales Promotion
Menurut Hamdani pengertian promosi penjualan adalah semua kegiatan
yang dimaksudkan untuk meningkatkan produk dari produsen sampai pada
penjualan akhirnya, misalnya dengan spanduk,brosur. Promosi penjualan dapat
diberikan kepada konsumen, perantara maupun tenaga penjual (Sunyoto, 2012:
158).
Dari sisi Sales Promotion, Bapak Suryanto mengatakan Corporate
Marketing Communication melakukan penjualan secara langsung yaitu dengan
membagikan brosur-brosur kepada konsumen secara langsung, dan juga
mempresentasikan secara singkat tentang Universitas Bina Nusantara serta
program-programnya pada saat di adakan kegiatan.
Seminar-seminar yang dilakukan oleh Corporate Marketing
Communication untuk mempromosikan Universitas Bina Nusantara juga sangat
bermanfaat, karena dengan adanya kerja sama antara Universitas Bina Nusantara
dengan perusahan-perusahan, bisa membentuk citra positif Universitas Bina
Nusantara dimata stakeholdernya.
Dalam mempromosikan Universitas Bina Nusantara, Corporate
Marketing Communication memilih mempromosikan lewat media online yaitu
Facebook BINUS, Twitter BINUS dan Website BINUS. Hal ini dilakukan
Corporate Marketing Communication karena era sekarang, teknologi secara
global semakin berkembang, sehingga setiap orang bisa dengan mudah surfing di
dunia maya, sehingga melalui media online, Corporate Marketing
105
Communication bisa terus melancarkan promosi Universitas Bina Nusantara dan
dapat menjangkau semua khalaya.
Venue atau tempat berlangsungnya suatu acara sangat menunjang
kesuksesan suatu acara. Event-event untuk Promosi Universitas Bina Nusantara
yang dilakukan Corporate Marketing Communication lebih sering berlokasi di
Gedung Universitas Bina Nusantara itunya sendiri. Untuk Pemilihan Universitas
Bina Nusantara sebagai tempat untuk melaksanakan event sangatlah tepat , apa
lagi event ini dilaksanakan untuk mempromosikan Universitas Bina Nusantara.
Agar proses promosi dapat berjalan lancar dibutuhkan alat promosi untuk
publikasi. Penggunaan alat promosi seperti poster dan billboard merupakan alat
promosi yang ampuh dalam mempromosikan Universitas Bina Nusantara. Poster
di pasang di tempat event berlangsung. Sedangkan pemasangan Billboard dilihat
lagi dari lokasinya dan yang mejadi pusat aktivitas masyarakat.
3.3.2 Observasi
Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi langsung dengan ikut serta
terjun melaksanakan kegiatan promosi. Kegiatan promosi yang diselenggarakan
Corprate Marketing Communication untuk mempromosikan Universitas Bina
Nusantara salah satunya adalah dengan membuat event. Event diselenggarakan
dengan mengkaitkan unsur promotion mix.
106
1. Personal Selling
Sebelum mengadakan suatu event, yang pertama kali dilakukan oleh pihak
Corporate Marketing Communication yaitu melakukan personal selling dengan
menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan yang bisa membagikan
pengalaman serta mengedukasi dan juga sekalian mempromosikan product barang
dan jasa dari perusahaan mereka. Sebelum melakukan kesepakatan kerja sama ,
Corporate Marketing Communication melakukan pertemuan dengan klien , untuk
menjelaskan dan mempresentasikan hal – hal apa saja yang berlaku dalam kerja
sama tersebut. Setelah adanya kesepakatan kerja sama maka dimulai dengan
menyusun jadwal, setelah jadwal sudah fix, maka melakukan pemesanan venue
atau tempat dilaksanakan suatu event.
2. Public Relations
Setelah semua selesai, maka langkah selanjutnya yaitu dengan unsur
Public Relations, yaitu membuat media brief. Media brief bertujuan untuk
mengumpulkan informasi terkait dengan event atau acara yang akan di
selenggarakan, yang nantinya bertujuan untuk pembuatan press release. Dan
pembuatan press release di tujukan kepada media yang akan di undang untuk
meliput event yang diselenggarakan, sehingga media dapat mengetahui konsep
dan tujuan di selengarakan event tersebut.
107
Gambar 3.18 Contoh Press Release
3. Direct Marketing
Tahap selanjutnya adalah dengan unsur direct marketing. Yaitu dengan
membuat undangan dan mengirimkan ke media-media, melalui faksimili baik TV,
radio, majalah dan koran, yang bertujuan untuk meliput event yang akan
diselenggarakan.
108
Gambar 3.19 Contoh Undangan Untuk Media
4. Advertising
Kegiatan promosi dalam acara ini sangatlah terlihat dimana terdapat
spanduk dan poster yang dipasang di gedung kampus Universitas Bina Nusantara,
dan juga pemasangan banner yang ada di sekitar lokasi acara. Advertising juga
dilakukan melalui sosial media melalui web BINUS, facebook BINUS, dan
109
twitter BINUS. Serta memasang banner dan spanduk yang diletakkan di lokasi
tempat event berlangsung.
Gambar 3.20 Poster Seminar Studium
5. Sales Promotion
Dengan terselenggaranya event, bukan saja dari pihak klien yang
melakukan promosi, tetapi pihak Corporate Marketing Communication juga
melakukan penjualan langsung (sales promotion) terhadap produk Universitas
Bina Nusantara, dengan menampilkan produk-produk dari Universitas Bina
Nusantara dengan mengadakan presentasi singkat pada saat event berlangsung.
110
Gambar 3.21 Attandance List dan Souvenir
Sesuai dengan teori AIDA, yaitu Interest, Desire, dan Action dapat dilihat dari
Antusias audience sangat besar, terlihat dari jumlah para pendaftar event, yang dapat
di review dari attandance list yang di sediakan pihak Corporate Marketing
Communication. Tujuan di adakan event, yaitu untuk sesuai target untuk menjual
produk-produk Universitas Bina Nusantara, juga menjaga dan menumbuhkan citra
dan image yang positif dimata konsumen dan calon konsumen serta stake holdernya.
Dengan melakukan observasi tersebut , penulis menyimpulkan event yang di
selenggarakan untuk mempromosikan Universitas Bina Nusantara ini dapat di
katakan berhasil, terlihat dari antusias audience yang cukup banyak. Maka strategi
promosi yang dilakukan oleh tim promosi Corporate Marketing Communication
Universitas Bina Nusantara dapat dikatakan berhasil dan mencapai target.
111
Di bawah ini beberapa penunjang pendukung promosi Universitas Bina
Nusantara yang kiranya Corporate Marketing Communication bisa lebih kreatif dan
bisa mengembangkan kegiatan-kegiatan promosinya:
a) Direct Mail
Direct mail adalah salah satu strategi promosi yang dilakukan Corporate
Marketing Communication Universitas Bina Nusantara menggunakan media online.
Universitas Bina Nusantara memiliki webiste resmi di alamat www.binus.ac.id.
Website ini berisi tentang semua informasi tentang Universitas Bina Nusantara, dari
program yang di tawarkan, program CSR yang dilakukan Universitas Bina Nusantara,
sampai Media Release menyangkut seminar-seminar hasil kerja sama yang dilakukan
Universitas Bina Nusantara dengan Sponsor.
Gambar 3.22 Website Universitas Bina Nusantara
112
Universitas Bina Nunsantara juga mempunyai jaringan sosial online lainnya
yaitu FaceBook (http://www.facebook.com/universitas.bina.nusantara) dengan
username BINUS UNIVERSITY dan jaringan Twitter
(http://www.twitter.com/BINUS_UNIV) dengan account @binus_univ. Jaringan
sosial ini di buat agar memudahkan tim marketing komunikasi Corporate Marketing
Communication Universitas Bina Nusantara untuk memberikan promo serta
informasi mengenai seluruh kegiatan Universitas Bina Nusantara. Karena melihat
perkembangan jaman sekarang dimana para remaja lebih sering menggunakan
jaringan – jaringan tersebut untuk berkomunikasi.
Gambar 3.23 Facebook Universitas Bina Nusantara
113
Gambar 3.24 Twitter Universitas Bina Nusantara
Selain melalui website, facebook, dan twitter, promosi Universitas Bina
Nusantara juga dilakukan melalui Bee TV, yaitu media TV komunitas yang di miliki
oleh Universitas Bina Nusantara, sebagai media televisi kampus yang berbasis
streaming.
Gambar 3.25 Web Bee TV
114
Gambar 3.26 Twitter Binus TV
b) Material Promo
Publikasi tidak akan berjalan lancar tanpa alat promosi ( material promo ).
Dalam mempromosikan Universitas Bina Nusantara ini pihak Corporate Marketing
Communication menggunakan alat publikasi lainnya seperti poster, spanduk, banner,
serta membuat bulettin BINUS.
Gambar 3.27 Bulettin Universitas Bina Nusantara
115
Gambar 3.28 Spanduk Universitas Bina Nusantara
3.3.3 Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari, mendalami dan mengutip teori
– teori dari beberapa literatur yang berkaitan denngan permasalahan dalam penelitian
ini. Dengan studi kepustakaan ini penulis dapat memperdalam pengetahuan mengenai
masalah yang sedang diteliti dan menerangkan landasan teoritis yang dijadikan dasar
pemikiran penulis. Sumber – sumber yang digunakan penulis adalah buku – buku
yang menunjang topik penelitian ini.
3.4 Permasalahan Yang Dihadapi
Setelah melakukan interview dengan Bapak Suryanto selaku manager
Marcomm Corporte Marketing Communication, kendala yang di hadapi dalam
melakukan promosi yaitu banyaknya pilihan media yang dikarenakan segmentasi
market.
116
Kegiatan promosi yang dilakukan Corporate Marketing Communication
adalah berupa berbagai macam event. Salah satunya adalah seminar. Tugas utama
dari tim promosi pada acara ini adalah menjual produk yaitu Universitas Bina
Nusantara , maka tugas dari tim promosi adalah mempromosikan Universitas Bina
Nusantara, melakukan kerja sama dengan media yaitu untuk meliput event yang
diselenggarakan, membuat spanduk – spanduk untuk setiap event, dan menjalin
hubungan baik dengan klien. Hal ini juga berkaitan dengan teori AIDA, yaitu
Attantion, dimana diharapkan event dapat menarik konsumen baik itu internal
maupun eksternal.
Menjalin hubungan dengan klien bertujuan untuk dapat melihat produk mana
yang sedang booming dan produk yang akan launching sehingga kita dapat mengajak
klien tersebut untuk bekerja sama namun harus tetap berdasarkan visi dan misi
Universitas Bina Nusantara.
Dalam menyelenggarakan event, tim promosi mengundang media untuk
meliput event tersebut, namun terkadang media yang hadir untuk meliput sangat
sedikit, bahkan terkadang tidak ada satupun media yang hadir untuk meliput.
3.5 Usulan Pemecahan Masalah
Seperti yang di katakan oleh Bapak Suryanto, untuk pemecahan masalah yang
di hadapi mengenai banyaknya pilihan media untuk melakukan promosi, maka pihak
Corporate Marketing Communication diharapkan lebih selektif dalam memilih media
yang paling banyak di konsumsi oleh publik. Penulis mengusulkan agar pihak
117
Corporate Marketing Communication lebih selektif melihat peluang dalam
melakukan promosi.
Dengan permasalahan yang di hadapi, pihak Corporate Marketing
Communication mengusulkan untuk lebih menjalin dan menjaga hubungan baik
dengan berbagai media. Agar pada saat pihak Corporate Marketing Communication
menyelenggarakan event, lebih besar keinginan media untuk menghadiri event
tersebut. Adapun pendekatan yang dilakukan yaitu dengan mengundang media secara
langsung melalui via telepon, karena pada saat ini, undangan media dilakukan hanya
melalui faximili, dan untuk kata yang di sampaikan sangat terbatas, sehingga media
yang menerima undangan tersebut kadang kurang jelas dengan event tersebut.
Dengan undangan melalui telepon, pihak Corporate Marketing Communication dapat
lebih menjelaskan kepada media perihal event yang di selenggarakan, walaupun via
telepon prosesnya lebih lama, tetapi tingkat pencapaian targetnya jauh lebih besar.