151
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah perusahaan PT. GMF AeroAsia pada awalnya adalah merupakan sebuah unit dari PT. Garuda Indonesia yang merupakan perusahaan penerbangan nasional. Pada tahun 1949, PT. Garuda Indonesia didirikan dengan misi untuk menjadi perusahaan pengangkutan yang dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata nasional. Untuk mengoptimalkan peran dan kontribusinya, PT. Garuda Indonesia menyadari bahwa ketepatan waktu, kepercayaan, dan kenyamanan adalah hal yang utama dari kesuksesan mereka. Oleh karena itu, PT. Garuda Indonesia mendirikan Maintenance Facilities Support Center, yaitu pusat perawatan pesawat pada tahun 1984 yang kemudian berkembang dengan pesat. Pengembangan dan perluasan Maintenance Facility ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Total investasi pada tujuh tahun pertama mencapai US$ 200 juta. 63% dari investasi itu dihabiskan untuk mengimpor mesin dan peralatan teknologi tingkat tinggi. Investasi ini tidaklah sia-sia karena pada tahun 1996, Maintenance Facility ini berhasil membuktikan kesuksesannya dengan menjadi unit (Strategic Business Unit) perusahaan penerbangan nasional yang mulai melayani perawatan pesawat kepada pihak ketiga. Pada bulan Agustus 2002, unit ini mulai berdiri sendiri dan menjadi anak perusahaan dari PT. Garuda Indonesia dengan nama PT. GMF AeroAsia. Dengan identitas baru ini, PT. GMF AeroAsia menjadi lebih baik lagi dalam

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah perusahaan

PT. GMF AeroAsia pada awalnya adalah merupakan sebuah unit dari

PT. Garuda Indonesia yang merupakan perusahaan penerbangan nasional. Pada

tahun 1949, PT. Garuda Indonesia didirikan dengan misi untuk menjadi

perusahaan pengangkutan yang dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata

nasional. Untuk mengoptimalkan peran dan kontribusinya, PT. Garuda

Indonesia menyadari bahwa ketepatan waktu, kepercayaan, dan kenyamanan

adalah hal yang utama dari kesuksesan mereka. Oleh karena itu, PT. Garuda

Indonesia mendirikan Maintenance Facilities Support Center, yaitu pusat

perawatan pesawat pada tahun 1984 yang kemudian berkembang dengan pesat.

Pengembangan dan perluasan Maintenance Facility ini sepenuhnya

dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Total investasi pada tujuh tahun pertama

mencapai US$ 200 juta. 63% dari investasi itu dihabiskan untuk mengimpor

mesin dan peralatan teknologi tingkat tinggi. Investasi ini tidaklah sia-sia

karena pada tahun 1996, Maintenance Facility ini berhasil membuktikan

kesuksesannya dengan menjadi unit (Strategic Business Unit) perusahaan

penerbangan nasional yang mulai melayani perawatan pesawat kepada pihak

ketiga.

Pada bulan Agustus 2002, unit ini mulai berdiri sendiri dan menjadi

anak perusahaan dari PT. Garuda Indonesia dengan nama PT. GMF AeroAsia.

Dengan identitas baru ini, PT. GMF AeroAsia menjadi lebih baik lagi dalam

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

97

memberikan pelayanan kepada kliennya dan diakui sebagai salah satu pusat

perawatan, perbaikan dan pemeriksaan pesawat yang terbaik di dunia.

PT. GMF AeroAsia merupakan perusahaan bengkel perawatan pesawat

terbang terbesar yang terdapat di Indonesia saat ini. PT. GMF AeroAsia juga

merupakan bengkel perawatan pesawat yang lengkap/One Stop Service, karena

disamping dapat memperbaiki/merawat Airframe (Badan Pesawat) juga dapat

merawat komponen dan mesin pesawat.

PT. GMF AeroAsia mengelola bisnis maintenance, repair, dan

overhaul (MRO). PT.GMF AeroAsia memiliki berbagai fasilitas perawatan

pesawat yang menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas

perkantoran, 3 hangar seluas 4.800 m2, fasilitas penyimpanan suku-cadang,

engine shop, structure & sheet metal shop, automatic test equipment, electric

motor shop, dan lain-lain.

4.2 Visi dan Misi

PT. GMF AeroAsia memiliki Visi dan Misi untuk menjalankan

usahanya, yaitu:

VISI :

2004 – 2008 : Menjadi pilihan perawatan pesawat terbang di tingkat regional.

2009 – 2013 : Menjadi pilihan konsumen dalam perawatan pesawat terbang.

2014 – 2018 : Menjadi pilihan perawatan pesawat terbang di tingkat

internasional.

MISI :

Memberikan solusi perawatan pesawat terbang yang terintegrasi dan terpercaya

untuk suatu kenyamanan dan kualitas keamanan hidup bagi umat manusia.

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

98

4.3 Struktur Organisasi

Strukur organisasi merupakan suatu penetapan dan pembagian

pekerjaan dengan pembatasan tugas-tugas, tanggung jawab dan kewajiban serta

penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi memungkinkan organisasi

dapat bekerja sama secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Melalui

struktur organisasi dapat ditunjukkan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan,

hubungan dari masing-masing fungsi tersebut, wewenang dan tanggung jawab

yang dilimpahkan serta uraian tugas pekerjaan setiap fungsi yang ada.

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

99

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. GMF AeroAsia (Sumber : Hasil wawancara)

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

100

4.3.1 Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan struktur organisasi di atas, berikut ini adalah uraian

mengenai pembagian tugas masing-masing bagian secara besar.

1. Board of Directors

Memimpin dan mengarahkan perusahaan dalam menyediakan

solusi maintenance pesawat terbang yang terintegrasi dan

terpercaya dalam menciptakan safer sky (penerbangan yang

aman).

2. Quality Assurance

Quality Assurance bertanggung jawab pada pengendalian

independen terhadap kinerja dari kualitas sistem PT. GMF

AeroAsia dan meminta perbaikan jika diperlukan oleh Chief

Executive Officer, Vice President dan General Manager. Dan

juga melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kualitas

sistem.

3. Internal Audit & Control

Memastikan semua kegiatan keuangan dan akuntansi sesuai

dengan prinsip dan prosedur akuntansi dan keuangan yang ada

dan kebutuhan perusahaan pemerintahan yang baik.

4. Line Maintenance

Mengatur A/C (Aircraft) Line Maintenance dalam cara mencapai

kualitas produk, biaya dan sasaran TAT (Turn Around Time).

Memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia dalam

melakukan pemeliharaan berdasarkan otorisasi dari keperluan

A/C yang teregistrasi yang ada pada setiap pesawat terbang.

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

101

Memastikan semua Line Maintenance yang diperlukan dan

perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk membuat

rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi

A/C yang teregistrasi dan program pemeliharaan operator.

5. Base Maintenance

Mengatur A/C Base Maintenance dalam cara mencapai kualitas

produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua sumber daya

yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan

otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan

permintaan. Memastikan semua A/C Maintenance yang

diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance

untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang

dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi.

Pada Base Maintenance terdapat 3 bagian, yaitu :

○ Boeing / Douglas

Bagian ini bertugas untuk melakukan perawatan pesawat pada

variasi tipe Boeing dan Douglas.

○ Airbus

Bagian ini bertugas untuk melakukan perawatan pesawat pada

variasi tipe Airbus.

○ Fokker

Bagian ini bertugas untuk melakukan perawatan pesawat pada

variasi tipe Fokker.

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

102

6. Engine Maintenance

Mengatur Engine Maintenance dalam cara mencapai kualitas

produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua sumber daya

yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan

otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan

permintaan. Memastikan semua Engine Maintenance yang

diperlukan dan perbaikan kerusakan saat pemeliharaan untuk

membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari

otorisasi A/C yang teregistrasi.

Pada Engine Maintenance terdapat 3 bagian, yaitu :

○ Engine Capabilities

Bagian ini bertugas untuk memeriksa semua perawatan mesin

dan perencanaan APU (Auxiliary Power Unit) sesuai dengan

maintenance program requirement dan kualitas standar para

ahli aircraft.

○ Auxiliary Power Unit (APU)

Bagian ini bertugas untuk menganalisis, mengatur, dan

mengontrol mesin pesawat agar mesin tetap dalam kondisi

baik.

○ Part Repair

Bagian ini bertugas untuk menganalisis, mengatur, mengontrol

dan memeriksa serta melakukan proses perbaikan termasuk

mesin, APU dan aircraft untuk meningkatkan kualitas produk,

biaya dan target.

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

103

7. Component Maintenance

Mengatur kegiatan pemeliharaan A/C Components and

Emergency Equipment dalam cara mencapai kualitas

produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua

sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan

pemeliharaan dengan otorisasi dari keperluan A/C yang

teregistrasi sesuai dengan permintaan. Memastikan semua

Component Maintenance yang diperlukan dan perbaikan

kerusakan saat Base Maintenance untuk membuat rancangan

dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi A/C yang

teregistrasi.

Pada Component Maintenance terdapat 4 bagian, yaitu :

○ Avionics

Bagian ini bertugas untuk mengatur produksi dan fungsi

operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft

dan komponen mesin untuk meningkatkan kualitas produk,

biaya dan target.

○ Non-Destructive Test (NDT)

Bagian ini bertugas untuk mengatur proses operasional

perawatan pesawat agar sesuai dengan non-destructive testing

dan prosedur yang berlaku.

○ Calibration

Bagian ini adalah laboratorium pengujian yang mendukung

semua fungsi produksi dengan menggunakan pemeriksaaan

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

104

yang sesuai dan peralatan pengujian untuk perawatan rutin

dari aircraft/ component/ engine/ ground support equipment.

○ Electronic Motor (ELMO)

Bagian ini bertugas untuk mengatur produksi dan fungsi

operasi untuk perawatan elektrik/ mekanik komponen aircraft

dan komponen mesin untuk meningkatkan kualitas produk,

biaya dan target.

8. Engineering Services

Mengatur fungsi Engineering Services dalam cara mencapai

kualitas produk, biaya yang efektif dan sasaran tepat waktu.

Memastikan semua data engineering yang diperlukan dan

sumber daya data tersedia dalam melakukan kegiatan

engineering untuk mencapai kebutuhan pelanggan dan

otorisasi yang ada. Memastikan semua data yang diperlukan

dalam mendukung pemeliharaan, kepercayaan dan

pengembangan dari program pemeliharaan operator dan

perbaikan kerusakan saat pemeliharaan untuk membuat

rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari

keperluan operator yang terotorisasi.

Pada Engineering Services terdapat 1 bagian, yaitu :

○ Engineering Solutions

Bagian ini bertugas untuk memberikan solusi – solusi terhadap

layanan yang diberikan, antara lain adalah memberikan

program – program yang dibutuhkan seperti maintenance

program, reliability control program, technical support,

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

105

aircraft modification, flight data services, aircraft phase in –

phase out, dan accident / incident investigation.

9. Trade & Asset Management

Mengatur fungsi Trade & Asset Management dalam cara

mencapai aset yang efektif (material) untuk mendukung PT.

GMF AeroAsia dalam pemeliharaan untuk perusahaan-

perusahaan penerbangan. Mengecek kinerja dari manajemen

aset dan persediaan dalam hal ketersediaan dalam

menyediakan material untuk melayani perusahaan-perusahaan

penerbangan.

Pada Trade & Asset Management terdapat 1 bagian, yaitu :

○ Material Service Solutions

Bagian ini bertugas untuk memberikan solusi – solusi terhadap

layanan material yang diberikan kepada perusahaan –

perusahaan penerbangan, antara lain adalah asset

management, inventory, management services, dan aircraft

parts trading.

10. Corporate Finance

Mengawasi proses keuangan PT. GMF AeroAsia, mendukung

manajemen dengan penganggaran, kalkulasi biaya dan

administrasi faktur.

11. Business Corporation & Development

Bertanggung jawab pada Business Corperation &

Development, memperoleh tugas dari pelanggan dan

meningkatkan hubungan bisnis yang baik.

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

106

12. Corporate Strategy & Development

Mengatur fungsi manajemen sumber daya manusia,

mengembangkan program peningkatan proses dan mengawasi

kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan.

Pada Corporate Strategy & Development terdapat 5

Bagian,yaitu :

○ Legal

Mengorganisir dan mengatur aspek proteksi legal Internal

dan Eksternal untuk mencapai pengembangan bisnis yang

berhubungan dengan kebijakan legal dan peraturan

pemerintahan.

○ Corporate Communication

Memastikan program komunikasi yang efektif pada

manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuan pemegang

saham atau perusahaan.

○ Human Resources Management

Mengembangkan kebijakan dan program sumber daya

manusia PT. GMF AeroAsia untuk perencanaan perusahaan,

pengembangan perusahaan, jabatan, indoktrinasi dan

pelatihan, relasi karyawan, kompensasi, keuntungan,

keamanan dan kesehatan, dan layanan karyawan.

○ Facility & General Services

Mengatur pemeliharaan dari fasilitas PT. GMF AeroAsia

dan sistem fire fighting untuk mencapai kualitas produk,

biaya dan sasaran TAT.

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

107

○ Information Technology

Mengembangkan dan memelihara Sistem Informasi

Manajemen, software dan hardware, antara lain :

Sistem Informasi Manajemen

Program Manajemen Software

Pengendalian catatan yang terkomputerisasi

termasuk sistem penyimpanan catatan yang

terkomputerisasi.

Terlibat dalam Business Process Reengineering dimana

berinisiatif dalam koordinasi dengan unit-unit dengan cara

membantu dalam merancang/merancang ulang proses

dimana unit tersebut beroperasi, memaksimalkan

penambahan nilai mereka dan meminimalkan hal lainnya.

Pada Bagian Information Technology terdapat 2 seksi, yaitu :

Information Technology Support

Mengatur dan mengendalikan implementasi fungsi

Infrastruktur Sistem IT, Sistem Aplikasi dan

Hardware berjalan dengan normal. Mengatur

administrasi proses pengadaan hardware dan

software untuk mencapai keperluan prosedur IT.

Bertanggung jawab dalam mengatur sumber daya

mereka dan bertanggung jawab atas hasil yang

didapatkan dari sumber daya mereka.

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

108

Business Process Improvement

Menganalisa dan meningkatkan Business Process

Engineering berdasarkan pada keperluan prosedur

IT. Memastikan dan memelihara

pengimplementasian dari Business Process

Engineering dengan prosedur sistem IT.

Bertanggung jawab dalam mengatur sumber daya

mereka dan bertanggung jawab atas hasil yang

didapatkan dari sumber daya mereka.

4.4 Proses Penyediaan IT Service Yang Berjalan

Proses penyediaan IT Service yang berjalan dalam perusahaan PT.

GMF AeroAsia adalah seperti yang tertera pada gambar dibawah ini.

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

109

Gambar 4.2 Proses Penyediaan IT Service (Sumber : Hasil wawancara)

Penjelasan mengenai gambar di atas adalah pada saat user mengalami

masalah yang berhubungan dengan IT service (hardware, software, network

dan lain-lain), maka user dapat menghubungi help desk via telepon.

Masalah/keluhan di input ke dalam komputer dan diidentifikasi oleh help

desk, setelah itu apabila masalah yang ada dapat diberi solusi penyelesaian

User

Help Desk

Computer

IT Support

Mengidentifikasi

Desktop User

Mencatat Keluhan

Menghubungi IT

Memberi Solusi

Memberi Solusi

Memberi Solusi

Menghubungi IT Vendor

IT Vendor

Hardware E-Mail Application

Tersedia Tersedi

a

Tersedia

Internet

Tersedia

Network

Tersedia Tersedi

a

Melaporkan Keluhan

Feed back

Feed back

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

110

oleh help desk sendiri, maka langsung diberitahukan kepada user. Namun

apabila masalahnya tidak dapat diselesaikan, maka help desk akan

menghubungi bagian IT Support untuk kemudian IT Support tersebut datang

ke lokasi user untuk langsung meninjau dan memperbaiki masalah atau

keluhan yang ada, dimana sebelumnya IT support tersebut sudah

diberitahukan oleh help desk tentang keluhan yang dihadapi oleh user. Jika

masalah atau keluhan yang ada tidak dapat ditangani oleh IT Support, maka

IT Support akan menghubungi pihak IT Vendor yang bersangkutan agar

dapat langsung diambil tindakan perbaikan. Setelah memberi solusi kepada

user, IT Support ataupun IT Vendor akan melaporkan kepada help desk.

4.5 Teknologi Informasi Saat Ini Pada PT. GMF AeroAsia

Teknologi Informasi saat ini pada PT. GMF AeroAsia terbagi atas

aplikasi, infrastruktur, services, dan manajemen, yaitu sebagai berikut :

Aplikasi Teknologi Informasi yang Digunakan Perusahaan

Aplikasi yang digunakan oleh PT. GMF AeroAsia untuk membantu

kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut :

o Engineering applications : suatu software yang digunakan di

divisi engineering untuk mendukung proses bisnis perusahaan.

Software ini dibuat pada tahun 2006 dan digunakan pada tahun

2007. Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan software ini

adalah sebesar Rp. 24.775.500,-. Software ini memiliki 3

modul, yaitu :

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

111

Engineering Evaluation Sheet

Modul ini digunakan untuk melakukan evaluasi

terhadap AD (Airworthiness Directing), SB (Service

Bulletin) yang masuk, apakah efektif dan aplicable

terhadap pesawat yang sedang bermasalah atau mesin

yang sedang dilakukan perawatan. Modul ini

digunakan oleh divisi engineering yang berjumlah 75

orang. Dimana divisi engineering dapat mengakses

informasi AD dan SB yang masuk sehingga dapat

dievaluasi dan mengetahui dengan cepat pesawat mana

yang sedang bermasalah dan dapat meningkatkan

produktifitas karyawan. Biaya yang dikeluarkan untuk

membuat modul ini adalah waktu pembuatan modul

selama 37 hari dengan man power sebanyak 1 orang

dengan biaya per hari sebesar Rp. 124.500,-, jadi total

biaya pembuatan modul sebesar (37*1*124.500) =

Rp.4.606.500,-.

Engineering Order Management

Suatu software atau aplikasi yang digunakan

untuk pembuatan engineering Order atau perintah

kerja dari engineering untuk dikerjakan di lapangan

berdasarkan AD, SB yang diterima atau finding

(kerusakan yang terjadi) di lapangan. Modul ini

digunakan oleh divisi engineering yang berjumlah 75

orang. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

112

ini adalah waktu pembuatan modul selama 40 hari

dengan man power sebanyak 2 orang dengan biaya per

hari sebesar Rp. 124.500,-, jadi total biaya pembuatan

modul sebesar (40*2*124.500) = Rp. 9.960.000,-.

Open Job Management

Suatu software atau aplikasi untuk memonitor

pekerjaan – pekerjaan yang masih ’open’ (Engineering

Order, finding and retification, routine task, dan lain -

lain) untuk dijadwalkan pengerjaannya di next

schedule maintenance. Modul ini digunakan oleh divisi

Line Maintenance Planning yang berjumlah 50 orang.

Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul ini

adalah waktu pembuatan modul selama 41 hari dengan

man power sebanyak 2 orang dengan biaya per hari

sebesar Rp. 124.500,-, jadi total biaya pembuatan

modul sebesar (41*2*124.500) = Rp. 10.209.000,-.

o HRD Application : suatu software yang digunakan di divisi

Human Resource Management untuk mendukung proses

bisnis perusahaan. Software ini dibuat pada tahun 2006 dan

digunakan pada tahun 2007. Biaya yang dikeluarkan untuk

pembuatan software ini adalah sebesar Rp. 62.125.500,-.

Software ini memiliki 5 modul, yaitu :

Sistem Informasi Training

Modul ini digunakan untuk mengetahui

pelatihan apa saja yang dibutuhkan oleh para

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

113

karyawannya pada setiap divisi agar para karyawannya

memiliki pengetahuan yang selalu baru. Modul ini

digunakan oleh divisi Human Resource Management

yang berjumlah 8 orang. Biaya yang dikeluarkan untuk

membuat modul ini adalah waktu pembuatan modul

selama 71 hari dengan man power sebanyak 1 orang

dengan biaya per hari sebesar Rp. 124.500,-, jadi total

biaya pembuatan modul sebesar (71*1*124.500) =

Rp.8.839.500,-.

SAP Personal Development

Modul ini digunakan untuk mengetahui

perkembangan dari para setiap karyawannya dalam hal

pekerjaan, apakah karyawan tersebut terus belajar dan

mengembangkan diri dalam hal pekerjaannya atau

tidak. Modul ini digunakan oleh divisi Human

Resource Management yang berjumlah 8 orang Biaya

yang dikeluarkan untuk membuat modul ini adalah

waktu pembuatan modul selama 82 hari dengan man

power sebanyak 3 orang dengan biaya per hari sebesar

Rp. 124.500,-, jadi total biaya pembuatan modul

sebesar (82*3*124.500) = Rp. 30.627.000,-.

License Offer

Modul ini digunakan untuk mengetahui setiap

teknisi yang bekerja di PT. GMF AeroAsia telah

memiliki lisensi dalam menangani mesin pesawat atau

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

114

belum, dan untuk mengetahui lisensi tersebut telah

habis masa berlakunya atau belum habis masa

berlakunya. Modul ini digunakan oleh divisi Human

Resource Management yang berjumlah 8 orang. Biaya

yang dikeluarkan untuk membuat modul ini adalah

waktu pembuatan modul selama 34 hari dengan man

power sebanyak 1 orang dengan biaya per hari sebesar

Rp. 124.500,-, jadi total biaya pembuatan modul

sebesar (34*1*124.500) = Rp. 4.233.000,-.

Career Offer

Modul ini digunakan untuk mengetahui kinerja

dari setiap karyawannya agar perusahaan dapat menilai

kinerja dari masing – masing karyawan untuk

mendapatkan jenjang karir yang lebih baik. Modul ini

digunakan oleh divisi Human Resource Management

yang berjumlah 8 orang. Biaya yang dikeluarkan untuk

membuat modul ini adalah waktu pembuatan modul

selama 36 hari dengan man power sebanyak 1 orang

dengan biaya per hari sebesar Rp. 124.500,-, jadi total

biaya pembuatan modul sebesar (36*1*124.500) =

Rp.4.482.000,-.

Man Power Planning

Modul ini digunakan untuk mengetahui

kemampuan dari para setiap karyawannya, kebutuhan

jumlah karyawan dan komposisi karyawan. Modul ini

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

115

digunakan oleh divisi Human Resource Management

yang berjumlah 8 orang. Biaya yang dikeluarkan untuk

membuat modul ini adalah waktu pembuatan modul

selama 112 hari dengan man power sebanyak 1 orang

dengan biaya per hari sebesar Rp. 124.500,-, jadi total

biaya pembuatan modul sebesar (112*1*124.500) =

Rp.13.944.000,-.

o SAP : software ERP (Enterprise Resource Planning) yang

digunakan oleh semua karyawan PT. GMF AeroAsia untuk

menjalankan proses bisnisnya. Dimana software ini dibeli

pada Agustus 2000 dan mulai digunakan pada tahun Januari

2002. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli software ini

adalah sebesar Rp. 1.739.545.000. Software ini memiliki

berbagai modul. Modul yang dipakai dalam perusahaan adalah

sebagai berikut :

Financial Accounting

Modul ini digunakan perusahaan untuk

membantu kegiatan keuangan yang ada di perusahaan

agar tetap akurat. Modul ini digunakan oleh divisi

finance yang berjumlah 12 orang. Dimana divisi

finance dapat mengakses informasi mengenai

keuangan dengan cepat dan akurat. Sehingga hal ini

dapat meningkatkan produktifitas karyawan dengan

mengurangi waktu rutinitas yang berlebihan. Biaya

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

116

yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli software

ini adalah sebesar Rp. 473.233.000.

SCM (Supply Chain Management)

Modul ini digunakan untuk menghubungkan

customers, suppliers, partners dan employees. Modul

ini digunakan oleh divisi Trade & Asset Management

yangberjumlah 20 orang untuk membantu

mengefektifkan peramalan material dari awal hingga

penerimaan pesanan pelanggan tepat pada waktunya.

Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli

software ini adalah sebesar Rp. 329.485.000.

CRM (Customer Relationship Management)

Modul ini menampilkan seluruh proses bisnis

yang berhubungan dengan customer dari pemasaran,

pembayaran, dan pengiriman informasi mengenai

produk perusahaan kepada para konsumen. Modul ini

digunakan oleh divisi Business Coorperation and

Development yang berjumlah 25 orang. Biaya yang

dikeluarkan perusahaan untuk membeli software ini

adalah sebesar Rp. 376.250.000.

Infrastruktur

Infrastruktur yang digunakan oleh PT. GMF AeroAsia untuk

membantu kegiatan operasionalnya adalah Platform (Hardware dan

Software), Portal System, Network, Internet, dan Intranet Security.

o Platform (Hardware dan Software)

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

117

Dalam menjalankan proses bisnisnya perusahaan

menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

(software) untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

Hardware adalah suatu perangkat sistem informasi yang terdiri dari

perlengkapan fisik yang melengkapi sebuah komputer, seperti

monitor, hard-disk, mouse, dan lain – lain. Software adalah suatu

perangkat lunak yang memberikan perintah kepada hardware untuk

menjalankan suatu sistem informasi. Platform ini mulai digunakan

sejak tahun 2002, yang berfungsi untuk memudahkan para karyawan

untuk melakukan pekerjaannya. PT. GMF AeroAsia menggunakan

External Resources untuk menangani platform di perusahaan sehingga

hal ini memudahkan perusahaan untuk menjalankan strategi

perusahaannya. Biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk platform

ini adalah sebesar Rp. 732.556.000,-.

o Portal System

Portal digunakan untuk mengontrol dan menggabungkan

aplikasi–aplikasi perusahaan. Portal menjadi perantara utama untuk

mengintegrasikan, menghubungkan, dan sinkronisasi web servis

dengan database dan aplikasi yang sudah ada yang mencakup seluruh

jaringan perusahaan. Secara bersamaaan dengan peran tersebut serta

fungsi yang lebih jauh, menjadikan Corporate Portal sebagai sebuah

platform yang memungkinkan kolaborasi berbasis global, akses

menyeluruh pada aplikasi-aplikasi perusahaan, data, isi portal dan

web servis, menjadi lebih efisien dalam melakukan manajemen

informasi. Portal ini mulai digunakan sejak tahun 2006. Portal dibuat

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

118

dan dikembangkan sendiri oleh PT. GMF AeroAsia, jadi total biaya

yang dikeluarkan untuk membuat portal ini adalah sebesar Rp.

93.478.000,-.

o Network

Jaringan yang menghubungkan seluruh perangkat komputer

yang terdapat di perusahaan agar saling terkoneksi dan saling

terhubung. Network berfungsi untuk memudahkan karyawan dalam

melakukan penukaran data dan informasi melalui jaringan yang

terhubung melalui komputer yang terdapat di perusahaan. Network

digunakan perusahaan sejak tahun 2002. Biaya setiap tahun yang

dikeluarkan untuk network adalah sebesar Rp. 52.143.000,-

o Internet, dan Intranet Security

Perangkat keamanan yang digunakan perusahaan untuk

melindungi data dan informasi yang terdapat di perusahaan agar tetap

aman dan tidak dapat diketahui oleh pihak – pihak luar perusahaan

yang ingin menjatuhkan perusahaan. Internet/Intranet Security

digunakan perusahaan sejak tahun 2002. Biaya setiap tahun yang

dikeluarkan untuk Internet/Intranet Security adalah sebesar Rp.

23.028.000,-.

Services

Services yang digunakan oleh PT. GMF AeroAsia untuk membantu

kegiatan operasionalnya adalah Helpdesk, Maintenance, Security

Monitoring.

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

119

o Helpdesk

Suatu aplikasi yang digunakan untuk membantu user dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi secara teknis dalam

penggunaan komputer atau aplikasi yang digunakan dalam

perusahaan. Helpdesk digunakan perusahaan sejak tahun 2002. Biaya

setiap tahun yang dikeluarkan untuk Helpdesk adalah sebesar

Rp.38.000.000,-.

o Maintenance

Suatu aplikasi yang digunakan untuk membantu user dalam

memelihara sistem yang ada di perusahaan agar dapat mengurangi

atau mencegah kesalahan – kesalahan yang timbul secara teknis dan

dapat menghambat sistem di perusahaan. Maintenance digunakan

perusahaan pada tahun 2002. Biaya setiap tahun yang dikeluarkan

untuk Maintenance adalah sebesar Rp. 42.000.000,-.

o Security Monitoring

Suatu aplikasi yang digunakan untuk memonitor pertukaran

data dan informasi yang terdapat di perusahaan agar data dan

informasi tersebut tetap aman dalam proses pertukaran data dan

informasi perusahaan. Biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk

Security Monitoring adalah sebesar Rp. 32.000.000,-.

Manajemen

Manajemen yang digunakan oleh PT. GMF AeroAsia untuk

membantu kegiatan operasionalnya adalah Planning, User Requirement,

Implementation, Training Program.

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

120

o Planning

Proses perencanaan dalam melakukan investasi teknologi

informasi mengenai aplikasi apa yang akan dibuat untuk mendukung

proses bisnis perusahaan menjadi lebih baik yang berdasarkan

teknologi informasi. Tahap perencanaan ini didiskusikan terlebih

dahulu dalam suatu rapat dengan pihak internal perusahaan dan pihak

eksternal perusahaan untuk mengetahui apakah proyek tersebut tepat

untuk dijalankan atau tidak dan membutuhkan waktu berapa lama

untuk menyelesaikan proyek tersebut. Pada tahap perencanaan, biaya

yang dibutuhkan perusahaan setiap tahunnya sebesar Rp. 48.000.000,-

yang digunakan sebagai biaya konsultasi dengan pihak vendor.

o User Requirement

Proses dalam mendeskripsikan kriteria sistem yang dibutuhkan

oleh user agar sistem yang akan dibangun dapat memenuhi kebutuhan

atau sesuai dengan keinginan user dan mengurangi kesalahan

komunikasi yang terjadi dalam membangun suatu sistem di dalam

perusahaan. Biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk User

Requirement adalah sebesar Rp. 83.000.000,-.

o Implementation

Proses merealisasikan sistem secara nyata dalam hal

menggantikan sistem lama dengan sistem yang baru atau sistem yang

sebelumnya tidak ada di perusahaan. Biaya setiap tahun yang

dikeluarkan untuk Implementation adalah sebesar Rp. 52.000.000,-.

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

121

o Training Program

Pelatihan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya agar

kemampuan dan pengetahuan dari setiap karyawan terus berkembang

dan belajar. Program pelatihan ini bertujuan agar semua karyawan

dapat dengan mengetahui aplikasi baru yang terdapat di perusahaan

dan dapat menjalankannya dengan mudah dan dapat beradaptasi

dengan mudah dalam menyesuaikan aplikasi yang lama dengan yang

baru. Biaya yang setiap tahun yang dikeluarkan untuk Training

Program adalah sebesar Rp. 62.000.000,-.

Persentase dari masing – masing sumber daya lights-on adalah

aplikasi 40%, infrastruktur 35%, services 10%, dan manajemen 15%.

Persentase Portfolio Lights-On

Aplikasi40%

Infrastruktur 35%

Services10%

Manajemen15% Aplikasi

Infrastruktur ServicesManajemen

Gambar 4.3 Persentase Portfolio Lights-on(Sumber : Hasil penelitian)

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

122

● Aplikasi Proyek Yang Sedang Direncanakan

Aplikasi proyek yang sedang direncanakan oleh PT. GMF AeroAsia

untuk membantu kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut :

o Corporate Finance

Corporate Finance adalah suatu aplikasi yang dibuat untuk

mengintegrasikan sistem keuangan dari semua divisi yang terdapat di

perusahaan agar divisi finance tidak kesulitan dalam mendapatkan

informasi mengenai keuangan perusahaan dengan cepat dan dapat

memberikan keputusan dengan cepat dalam hal yang berhubungan

dengan keuangan perusahaan. Dalam aplikasi corporate finance ini,

perusahaan dapat mengetahui arus keluar dan masuknya informasi

mengenai keuangan dari seluruh divisi atau keseluruhan perusahaan.

Total Biaya yang direncanakan untuk proyek ini adalah sebesar

Rp.437.825.000,-.

o Business Intelligent

Business Intelligent adalah aplikasi yang terintegrasi ke

seluruh bagian di perusahaan yang memberikan pengetahuan kepada

perusahaan mengenai pelanggan, pesaing, mitra bisnis, lingkungan

persaingan, dan operasi internal yang memberikan kemampuan bagi

perusahaan untuk membuat keputusan bisnis yang efektif dan

strategis. Aplikasi ini digunakan perusahaan untuk unggul dalam

dunia bisnis, karena aplikasi ini merupakan strategi bisnis dalam

menguasai pasar. Aplikasi ini memberikan banyak informasi yang

dibutuhkan perusahaan. Total biaya yang direncanakan untuk proyek

ini adalah sebesar Rp. 872.545.000,-

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

123

4.6 IS / IT Planning

Perusahaan melakukan perencanaan IS/IT untuk 3 tahun kedepan sebagai berikut :

Tabel 4.1 IS / IT Planning

Tahun Perencanaan penggunaan TI

1 Corporate Finance untuk mengintegrasikan semua proses keuangan yang ada di perusahaan.

Business Intelligent (BI) untuk mengintegrasikan seluruh informasi yang ada di perusahaan agar terhubung.

2 Aircraft Visit Management untuk mengatur informasi mengenai pesawat yang keluar dan masuk ke dalam hangar untuk diperbaiki atau untuk dilakukan pengecekan.

Maintenance Planning untuk mengatur perencanaan perawatan dari sebuah pesawat.

3 Business Transaction untuk melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan airlines.

Maintenance Program Definition untuk mendefinisikan program dari perawatan yang

4.7 Kondisi Lingkungan Industri

Dalam melakukan investasi teknologi informasi, PT GMF AeroAsia

perlu memperhatikan kondisi lingkungan industri baik eksternal maupun

internal. Dengan memperhatikan kondisi lingkungan industri, perusahaan dapat

mengambil langkah-langkah dalam menentukan strategi-strategi dalam

perusahaan. Salah satu pendekatan secara luas yang digunakan oleh perusahaan

untuk mengembangkan strategi dalam industri adalah menggunakan analisis

kompetitif.

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

124

Model persaingan Porter yang mencakup pemasok, pembeli, pesaing, para

pendatang baru, dan produk pengganti pada PT. GMF AeroAsia digambarkan

pada gambar sebagai berikut :

Data dan Informasi dari Analisis Porter PT. GMF AeroAsia, yaitu:

Konsumen

Yang menjadi konsumen PT. GMF AeroAsia tidak saja dari dalam

negeri tetapi juga dari luar negeri.

Ancaman Pendatang baru

PT ANIPT Indo Pelita

Kekuatan Penawaran dari

PemasokBoeing,AirBus,GoodYe

ar,Honey Well,Rolls Royce,Prat and

Whitney,dll

Pesaing Industri

Nordam Singapore, ST Aero Space, TAECO,

HAECO, AMECO

Kekuatan Penawaran

dari Pembeli-.KLM, Lion Air,Adam Air,Batavia, dll

Ancaman Produk Substitusi

Tidak Ada.

Gambar 4.4 Model Porter(Sumber : Hasil wawancara)

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

125

-.Konsumen dari dalam negeri diantaranya:

Garuda Indonesia, Airfast Indonesia, Batavia Air, Bouraq Airlines,

Adam Air, Jatayu Air, Lion Air, Merpati Nusantara Airlines, Mandala

Airlines, Pelita Airlines, The Indonesian Air Force, juga domestic dan

internasional air carrier lainnya.

-.konsumen dari luar negeri diantaranya:

Air Niugini, Ansett Worldwide, Boeing Capital Co, Biman

Bangladesh, Commodore Aviation(USA), Dart Aviation(France),

GECAS, Iran Asseman, Japan Airlines, Jetwing Airlines(Sri Langka),

Kabo Air(Nigeria), Korean Air, KLM, Libyan Arab Airlines,

Lufthansa, MKAir(Ghana), Malaysian Airlines, NAT Aviation(USA),

Nigeria Airways, Orient Thai Airlines, Pakistan International Airlines,

PB Air(Thailand), Phoenix Airlines(UAE), Phuket Air(Thailand),

Region Air Alpha(Singapore), Sahara Airlines(India), Spirit of

Africa(Suadn), yemen Airlines, Air China.

PT. GMF AeroAsia harus dapat memuaskan setiap konsumen,

sehingga konsumen tidak pindah pada perusahaan lain dalam

mempercayai maintenance dan service pesawat terbang.

Pesaing

Ada beberapa pesaing PT. GMF AeroAsia diantaranya : Nordam

Singapore, ST Aero Space, TAECO, HAECO, AMECO. Para pesaing

ini merupakan perusahaan yang berada di luar negeri, dan para

pesaing ini memiliki peralatan yang lebih lengkap dalam maintenance

dan servis perusahaan. Tetapi PT. GMF AeroAsia juga memiliki nilai

lebih dibandingkan para pesaingnya sehingga dalam hal ini PT. GMF

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

126

AeroAsia harus lebih baik lagi dalam melayani para konsumen dan

meningkatkan peralatan dalam maintenance dan service pesawat

konsumen.

Supplier

Supplier-supplier PT. GMF AeroAsia ( Boeing, AirBus, Rolls

Royce, GE, Honey Well, GoodYear, Michelin, Snecma, KLM, SR

Technic) memiliki posisi yang cukup kuat, dikarenakan PT. GMF

AeroAsia harus menggunakan produk-produk supplier agar dapat

menjalankan kegiatan bisnis perusahaan dalam maintenance dan

service pesawat. PT. GMF AeroAsia harus mampu menaati

kesepakatan-kesepakatan kontrak kerjasama yang sudah ditanda

tangani dengan para supplier, sehingga bisnis PT. GMF AeroAsia

dapat berjalan lancar.

Ancaman Pendatang Baru

Pendatang baru yang muncul dibisnis ini adalah PT. ANI dan PT.

Indo Pelita, karena kedua perusahaan ini sedang mengembangkan

usahanya agar dapat menyaingi PT. GMF AeroAsia, sehingga kami

menganggap bahwa kedua perusahaan ini menjadi ancaman

pendatang baru.

Barang Substitusi

Tidak ada barang substitusi yang dapat menggantikan dalam usaha

jasa service dan maintenance. Tetapi persaingan dibidang usaha ini

cukup ketat, dikarenakan persaingan dengan perusahaan luar negeri

yang memilki modal dan professional yang tinggi. Di Indonesia telah

banyak berdiri perusahaan penerbangan , oleh karena itu PT. GMF

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

127

AeroAsia harus sigap dalam melihat peluang ini, dengan cara

memberikan pelayanan , skill & SDM yg baik, sehingga perusahaan

penerbangan baik di Indonesia dan luar negeri memilih PT. GMF

AeroAsia untuk maintenance dan service pesawat.

4.8 Model Konfigurasi Value Chain Alternatif (Value Shops)

Menurut Stabell dan Fjeldstad ada 2 alternatif model konfigurasi rantai nilai

yaitu Value Shops dan Value Networks, dimana ke 2 model ini difokuskan pada

aktivitas utama (Primer) rantai nilai sedangkan aktivitas (Supporting)

pendukungnya sama dengan aktivitas pendukung pada model Porter. Penggunaan

rantai nilai dapat membantu PT. GMF AeroAsia memahami rantai nilai internal

perusahaan dibandingkan dengan pesaing sehingga lebih menguntungkan PT.

GMF AeroAsia dalam persaingan bisnis.

Gambar 4.5 Value shops(Sumber : Hasil Penelitian)

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

128

Analisa rantai nilai pada PT. GMF AeroAsia menggunakan alternatif model

konfigurasi rantai nilai yang dinamakan service businesss “value shops”, yang

cocok digunakan untuk perusahaan yang mendapatkan “nilai” (keuntungan)

dengan cara memberikan solusi bagi pelanggannya. Dalam kasus PT. GMF

AeroAsia, klien membutuhkan solusi untuk service dan maintenance pesawat.

PT. GMF AeroAsia mendapatkan keuntungan dari setiap maintenance dan servis

pesawat pelanggan.

Aktivitas-aktivitas utama value shops PT. GMF AeroAsia, antara lain :

Bisnis Acquisition

Dalam kegiatan ini perusahaan merumuskan apa yang menjadi

kebutuhan para pelanggan perusahaan PT. GMF AeroAsia. Data dan

informasi yang diperoleh adalah berdasarkan pelanggan apa saja yang

menjadi kebutuhan dan keinginan perusahaan. Hal ini akan membantu

PT. GMF AeroAsia memahami pelanggannya dan meninjau kembali apa

saja yang perlu di kembangkan perusahaan untuk menjaga selera

pelanggannya.

o Kualitas, pelanggan melihat apakah perusahaan memiliki kemampuan

yang dibutuhkan untuk merawat jenis pesawat pelanggan.

o Delivery yang baik, karena pelanggan PT. GMF AeroAsia adalah

perusahaan penerbangan maka waktu delivery merupakan hal yang

sangat penting bagi pelanggan. Semakin cepat akan semakin baik.

o Harga (Cost) yang competitive, konsumen tentu mengunakan sistem

ekonomi yang menganut “Meraih keuntungan sebanyak-banyaknya

dengan pengeluaran sekecil-kecilnya” Maka pelanggan perusahaan

akan meminta harga serendah mungkin.

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

129

Problem Specification

Dalam kegiatan ini perusahaan dapat mencari tahu apa saja yang akan

menjadi kendala perusahaan dalam memenuhi permintaan pelanggannya.

Dan melihat apakah perusahaan dapat memberikan pelayanan yang

maksimal dalam memenuhi permintaan tersebut.

o Material component yang tidak ada

o Tenaga kerja yang sedikit

o pelanggan yang terdiri dari pelanggan internasional dan Domestik.

Knowledge Application

Dalam hal ini perusahaan akan mengembangkan suatu knowledge

application perusahaan yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah-

masalah perusahaan dalam memberikan pelayanan yang baik dan

kepuasan bagi pelanggannya. Selama ini PT. GMF AeroAsia juga

menggunakan External Resources untuk mendukung pengembangan

bisnis perusahaan yang berupa jasa Consulting, outsoucing, dan menjalin

kerja sama dengan mitra bisnis sebagai strategi perusahaan

mengembangkan usahanya.

o External Resources

PT.Prentise : Outsourcing dalam memberikan konsultasi

business support seperti email, desktop, meeting planner.

DELL : Hardware, software maintenance, system security

(Data,firewall,virus).

Allocation of resource

Pada kegiatan ini perusahaan akan mencoba menerapkan strategi

baru bagi perusahaan dan menganalisa kemampuan perusahaan untuk

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

130

mengimplementasikan strategi tersebut. Perusahaan juga melakukan

analisa 5 M yang meliputi Man, Money, Material, Machine, dan

Method. Apabila terjadi kekurangan sumber daya perusahaan akan

melakukan strategy pemasaran untuk mendukung sumber daya yang

dibutuhkan seperti membuat kerja sama dengan Suplier yang berupa

consignment material dan component sehingga dapat meringankan

biaya yang ditanggung perusahaan.

Marketing Capability

Dalam kegiatan ini perusahaan melakukan iklan dan promosi

untuk mengenalkan usaha maintenance aircraft kepada pelanggan dan

masyarakat yang merupakan operator maskapai penerbangan dengan

melakukan promosi iklan pada media cetak, mengikuti airshow yang

diadakan di negara-negara lain, melakukan perjalanan atau kunjungan

kepada perusahaan penerbangan secara langsung, dan juga

menerapkan informasi melalui web.

Analisa rantai nilai terhadap PT. GMF AeroAsia dilakukan untuk

menjelaskan dengan detail setiap aktivitas utama perusahaan yang

memberi nilai tambah bagi konsumen, karena setiap aktivitas yang

berjalan membutuhkan biaya maka diharapkan implementasi IT/IS

yang sesuai untuk setiap aktivitas utama akan memberi keuntungan

bagi perusahaan.

Configure Solution

Dalam kegiatan ini perusahaan melakukan analisa solusi masalah

yang dihadapi untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan client

perusahaan. Dengan menerapkan beberapa perencanaan dan

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

131

implementasi solusi yang diambil sesuai hasil keputusan yang telah

dilakukan.

Execute Solution

Dalam kegiatan ini perusahaan memulai penerapan implementasi

solusi yang telah dibuat sesuai jadwal implementasi yang sudah di

rencanakan sebelumnya

4.8.1 Aktivitas nilai pendukung (Support Value Activities)

Menyediakan input dan infrastruktur yang memungkinkan aktivitas utama

berlangsung. Aktivitas nilai pendukung PT. GMF AeroAsia mencakup:

Infrastruktur

Yang termasuk didalamnya adalah Marketing, Production, Finance,

Customer Service yang digunakan untuk mendukung operasional service.

Tiga buah hangar yang terdiri dari 1 hanggar wide body dan 2 hanggar

narrow body. Secara keseluruhan memiliki 13 gedung pendukung

operasional, APRON, Run Up Bay, dan lapangan parkir karyawan diatas

tanah seluas 115 Ha.

Human Resource Management

Yang termasuk didalamnya yaitu personalia, pembayaran/gaji,

penerimaan karyawan baru, trainning, Man Power Palnning yang

digunakan untuk mendukung operasional service.

Teknologi Development

Yang termasuk didalamnya adalah production Engineering,

capability Development, TAT improvement yang digunakan untuk

mendukung operasional service.

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

132

Procurement

Yang termasuk didalamnya adalah purchasing, subcontracting,

supplier Management yang berfungsi sebagai aktivitas pendukung.

Melalui analisa rantai nilai ini perusahaan dapat mengetahui apa saja

yang diinginkan pelanggan dan memudahkan perusahaan melakukan

pengembangan strategi untuk mendukung operasional perusahaan.

Perusahaan dapat menganalisa suatu aplikasi pendukung yang tepat dan

meninjau infrastruktur yang telah dimiliki apakah telah cukup membantu

operasional perusahaan atau belum. Dari analisa ini, perusahaan masih

memiliki suatu kelemahan yaitu mengetahui kebutuhan dan keinginan

pelanggan yang dapat merespon secara langsung keluhan pelanggan, dan

persediaan component yang kurang terkontrol.

4.9. Analisis Industri

4.9.1 Evaluasi Faktor Internal

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, maka

didapatkan gambaran umum tentang faktor-faktor yang dapat menjadi

kekuatan dan kelemahan pada PT. GMF AeroAsia, yakni sebagai

berikut:

4.9.1.1 Strength (Kekuatan)

Adapun faktor-faktor internal yang teridentifikasi

sebagai kekuatan perusahaan adalah sebagai berikut :

1. PT. GMF AeroAsia merupakan repair station yang telah

mendapat sertifikasi dari CASR (Civil Aviation Safety

Regulation, otoritas penerbangan Indonesia), EASA

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

133

(European Aviation Safety Agency, otoritas penerbangan

Eropa), dan FAA (Federal Aviation Administration, otoritas

penerbangan Amerika).

2. Sistem perusahaan yang telah terintegrasi antara satu divisi

dengan divisi yang lainnya sehingga memudahkan adanya

pertukaran informasi yang up – to – date.

3. Kualitas perusahaan yang baik dengan teknisi yang sesuai

dengan standar penerbangan nasional dan internasional.

4. Satu – satunya bengkel perawatan pesawat terbang di

Indonesia dan memiliki fasilitas yang baik dan terawat secara

periodik

5. Biaya perawatan pesawat terbang yang sangat kompetitif.

4.9.1.2 Weakness (Kelemahan)

Adapun faktor-faktor internal yang teridentifikasi

sebagai kelemahan perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Perawatan Komponen masih ada yang belum sesuai dengan

keinginan pelanggan dan membutuhkan waktu perawatan yang

cukup lama, TAT (Turn Around Time, waktu perawatan

pesawat).

2. Sistem persediaan komponen yang kurang terkontrol sehingga

mengakibatkan adanya keterlambatan dalam menyelesaikan

perawatan pesawat pelanggan.

3. Hubungan perusahaan dengan pelanggan yang kurang dekat

sehingga mengakibatkan kurangnya informasi mengenai para

pelanggan seperti kebutuhan dan keinginan pelanggan yang

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

134

dapat merespon secara langsung keluhan yang dihadapi para

pelanggan mengenai fasilitas yang diberikan perusahaan

kepada para pelanggannya.

4. Sistem PT. GMF AeroAsia belum berjalan dengan efektif, hal

ini dapat dirasakan dengan banyaknya penyelesaian masalah

yang tidak terkomunikasikan dengan baik.

5. Pendokumentasian di PT. GMF AeroAsia masih belum

berjalan dengan baik.

4.9.1.3 Hasil Evaluasi Faktor Internal

Setelah melakukan analisis lingkungan internal

sehingga teridentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan,

maka faktor-faktor tersebut dapat dimasukkan dan dihitung

nilai IFAS. Nilai tersebut diperoleh dengan melakukan

pembobotan setiap faktor sesuai dengan kepentingan relatif

bagi perusahaan untuk sukses dalam industri dengan perincian

bobot 1 (tidak penting) sampai 4 (amat penting), kemudian

setiap faktor akan dinilai atau diranking berdasarkan apakah

faktor bersangkutan. Dengan mengalikan bobot dan ranking

maka akan diperoleh nilai masing-masing faktor yang akan

dijumlahkan untuk memperoleh hasil nilai total IFAS.

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

135

Tabel 4.2 Faktor Kekuatan PT. GMF AeroAsia

No. Faktor Kekuatan Perusahaan1 PT. GMF AeroAsia telah mendapat sertifikasi dari nasional dan internasional.2 Sistem perusahaan yang telah terintegrasi.3 Kualitas perusahaan yang baik.4 Satu – satunya bengkel perawatan pesawat terbang di Indonesia.5 Biaya perawatan pesawat terbang yang sangat kompetitif.

(Sumber: PT. GMF AeroAsia)

Tabel 4.3 Faktor Kelemahan PT. GMF AeroAsia

No. Faktor Kelemahan Perusahaan1 Perawatan Komponen masih ada yang belum sesuai dengan keinginan pelanggan.2 Sistem persediaan komponen yang kurang terkontrol.3 Hubungan perusahaan dengan konsumen yang kurang dekat.4 Sistem PT. GMF AeroAsia belum berjalan dengan efektif.5 Pendokumentasian di PT. GMF AeroAsia masih belum berjalan dengan baik.

(Sumber: PT. GMF AeroAsia)

Tabel 4.4 Pemberian Peringkat Faktor Internal PT. GMF AeroAsia

No. Faktor Internal Perusahaan Peringkat

1 PT. GMF AeroAsia telah mendapat sertifikasi dari nasional dan internasional. 4

2 Sistem perusahaan yang telah terintegrasi. 43 Kualitas perusahaan yang baik. 44 Satu – satunya bengkel perawatan pesawat terbang di Indonesia. 45 Biaya perawatan pesawat terbang yang sangat kompetitif. 3

6 Perawatan Komponen masih ada yang belum sesuai dengan keinginan pelanggan. 2

7 Sistem persediaan komponen yang kurang terkontrol. 18 Hubungan perusahaan dengan konsumen yang kurang dekat. 19 Sistem PT. GMF AeroAsia belum berjalan dengan efektif. 1

10 Pendokumentasian di PT. GMF AeroAsia masih belum berjalan dengan baik. 2

(Sumber: PT. GMF AeroAsia)

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

136

Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI)

Tabel 4.5 Hasil Matriks EFI pada PT. GMF AeroAsia

Strength Bobot PeringkatNilai Yang

DibobotPT. GMF AeroAsia telah mendapat sertifikasi dari nasional dan internasional.

0.273 4 1.092

Sistem perusahaan yang telah terintegrasi. 0.187 4 0.748Kualitas perusahaan yang baik. 0.143 4 0.572Satu – satunya bengkel perawatan pesawat terbang di Indonesia.

0.112 4 0.448

Biaya perawatan pesawat terbang yang sangat kompetitif.

0.079 3 0.273

Sub Total (Strength) 3.097

Weakness Bobot PeringkatNilai Yang

DibobotPerawatan Komponen masih ada yang belum sesuai dengan keinginan pelanggan.

0.064 2 0.128

Sistem persediaan komponen yang kurang terkontrol. 0.054 1 0.054Hubungan perusahaan dengan konsumen yang kurang dekat.

0.043 1 0.043

Sistem PT. GMF AeroAsia belum berjalan dengan efektif.

0.026 1 0.026

Pendokumentasian di PT. GMF AeroAsia masih belum berjalan dengan baik.

0.019 2 0.038

Sub Total (Weakness) 0.289Total EFI 1.00 3.386

Total EFI sebesar 3.386 menunjukkan posisi internal (kekuatan serta

kelemahan) PT. GMF AeroAsia kuat.

4.9.2 Evaluasi Faktor Eksternal

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, maka

didapatkan gambaran umum tentang faktor-faktor yang dapat menjadi

peluang maupun ancaman pada PT. GMF AeroAsia, yakni sebagai berikut:

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

137

4.9.2.1 Opportunity (Peluang)

Adapun faktor-faktor eksternal yang teridentifikasi sebagai peluang

bagi perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Munculnya Airlines baru di Indonesia merupakan peluang

bagi PT. GMF AeroAsia.

2. Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha.

3. PT. GMF AeroAsia akan segera menjadi perusahaan publik

(go public) sehingga akan mendapatkan dana untuk

pengembangan perusahaan.

4. Banyak perusahaan airlines memikirkan biaya perawatan,

dengan alasan kualitas, waktu perawatan pesawat dan biaya.

5. Kepedulian perusahaan airlines tentang keamanan dan

keselamatan pesawat sehingga perusahaan airlines harus

melakukan perawatan secara rutin.

4.9.2.2 Threat (Ancaman)

Adapun faktor-faktor eksternal yang teridentifikasi sebagai ancaman

bagi perusahaan adalah sebagai berikut

1. Pemberitaan yang negatif di media mengenai buruknya

perawatan pesawat terbang di Indonesia.

2. Konsumen semakin kritis terhadap aspek Quality, Cost dan

Delivery.

3. Perusahaan airlines melakukan perawatan pesawat di luar

negeri atau negara tetangga terdekat yang memiliki bengkel

perawatan pesawat terbang.

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

138

4. Situasi ekonomi Indonesia yang masih belum stabil membuat

airlines menjadi tidak liquid dan cenderung menunda

pembayaran.

5. Munculnya perusahaan – perusahaan baru dalam bidang yang

sama dengan PT. GMF AeroAsia.

4.9.2.3 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal

Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal sehingga

teridentifikasi beberapa peluang dan ancaman, maka faktor-faktor

tersebut dapat dimasukkan dan dihitung nilai EFE. Nilai tersebut

diperoleh dengan melakukan pembobotan setiap faktor sesuai dengan

kepentingan relatif bagi perusahaan untuk sukses dalam industri

dengan perincian bobot 1 (tidak penting) sampai 4 (amat penting),

kemudian setiap faktor akan dinilai atau diranking berdasarkan

apakah faktor bersangkutan. Dengan mengalikan bobot dan ranking

maka akan diperoleh nilai masing-masing faktor yang akan

dijumlahkan untuk memperoleh hasil nilai total EFE.

Tabel 4.6 Faktor Peluang PT. GMF AeroAsia

No. Faktor Peluang Perusahaan1 Munculnya Airlines baru di Indonesia.2 Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha.3 PT. GMF AeroAsia akan segera menjadi perusahaan publik (go public).

4 Banyak perusahaan airlines memikirkan biaya perawatan, dengan alasan kualitas, waktu perawatan pesawat dan biaya.

5 Kepedulian perusahaan airlines tentang keamanan dan keselamatan pesawat.

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

139

Tabel 4.7 Faktor Ancaman PT. GMF AeroAsia

No. Faktor Ancaman Perusahaan1 Pemberitaan yang negatif di media.2 Konsumen semakin kritis terhadap aspek Quality, Cost dan Delivery.3 Perusahaan airlines melakukan perawatan pesawat di luar negeri.4 Situasi ekonomi Indonesia yang masih belum stabil.

5Munculnya perusahaan – perusahaan baru dalam bidang yang sama dengan PT. GMF AeroAsia.

Tabel 4.8 Pemberian Peringkat Faktor Eksternal PT. GMF AeroAsia

No. Faktor Eksternal Perusahaan Peringkat1 Munculnya Airlines baru di Indonesia. 32 Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha. 3

3 PT. GMF AeroAsia akan segera menjadi perusahaan publik (go public). 4

4 Banyak perusahaan airlines memikirkan biaya perawatan, dengan alasan kualitas, waktu perawatan pesawat dan biaya. 3

5 Kepedulian perusahaan airlines tentang keamanan dan keselamatan pesawat. 4

6 Pemberitaan yang negatif di media. 4

7 Konsumen semakin kritis terhadap aspek Quality, Cost dan Delivery. 3

8 Perusahaan airlines melakukan perawatan pesawat di luar negeri. 49 Situasi ekonomi Indonesia yang masih belum stabil. 3

10 Munculnya perusahaan – perusahaan baru dalam bidang yang sama dengan PT. GMF AeroAsia. 3

(Sumber: PT. GMF AeroAsia)

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

140

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Tabel 4.9 Hasil Matriks EFE pada PT. GMF AeroAsia

Threat Bobot PeringkatNilai Yang

DibobotPemberitaan yang negatif di media. 0.067 4 0.268Konsumen semakin kritis terhadap aspek Quality, Cost dan Delivery.

0.044 3 0.132

Perusahaan airlines melakukan perawatan pesawat di luar negeri.

0.043 4 0.172

Situasi ekonomi Indonesia yang masih belum stabil. 0.033 3 0.099Munculnya perusahaan – perusahaan baru dalam bidang yang sama dengan PT. GMF AeroAsia.

0.024 3 0.072

Sub Total (Threat) 0.743Total EFE 1.00 3.359

Total EFE sebesar 3.359 menunjukkan PT. GMF AeroAsia memberi respon baik atau

lebih besar dari rata-rata industri terhadap peluang serta ancaman yang ada dalam

industrinya.

Oportunity Bobot PeringkatNilai Yang

DibobotMunculnya Airlines baru di Indonesia. 0.270 3 0.810Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha.

0.188 3 0.564

PT. GMF AeroAsia akan segera menjadi perusahaan publik (go public).

0.140 4 0.560

Banyak perusahaan airlines memikirkan biaya perawatan, dengan alasan kualitas, waktu perawatan pesawat dan biaya.

0.1143

0.342

Kepedulian perusahaan airlines tentang keamanan dan keselamatan pesawat.

0.085 4 0.340

Sub Total (Oportunity) 2.616

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

141

Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan suatu alat yang bersandar pada informasi yang

ditunkan dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan

kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan faktor keberhasilan eksternal dan

internal adalah kunci untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak secara efektif.

Dari matriks SWOT dapat membantu manajer mengembangkan 4 tipe strategi : SO

(kekuatan-peluang – strengths- opportunities), WO (kelemahan-peluang – weakness-

opportunities), ST (kelemahan-ancaman – weakness-threats), WT ( kelemahan-

ancaman – weakness-threats). Dari hasil evaluasi menggunakan matriks SWOT (tabel

4.9), maka dapat diidentifikasikan beberapa strategi yang dapat dijalankan perusahaan

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

142

Tabel 4.10 Hasil Matriks SWOT PT. GMF AeroAsia

STRENGHTS (S)1. PT. GMF AeroAsia telah

mendapat sertifikasi dari nasional dan internasional.

2. Sistem perusahaan yang telah terintegrasi.

3. Kualitas perusahaan yang baik.

4. Satu – satunya bengkel perawatan pesawat terbang di Indonesia.

5. Biaya perawatan pesawat terbang yang sangat kompetitif.

WEAKNESS (W)1. Perawatan Komponen

masih ada yang belum sesuai dengan keinginan pelanggan.

2. Sistem persediaan komponen yang kurang terkontrol.

3. Hubungan perusahaan dengan konsumen yang kurang dekat.

4. Sistem PT. GMF AeroAsia belum berjalan dengan efektif.

5. Pendokumentasian di PT. GMF AeroAsia masih belum berjalan dengan baik.

OPPORTUNITIES (O)1. Munculnya Airlines baru di

Indonesia.2. Penggunaan teknologi informasi

untuk mendukung usaha.3. PT. GMF AeroAsia akan segera

menjadi perusahaan publik (go public).

4. Banyak perusahaan airlines memikirkan biaya perawatan, dengan alasan kualitas, waktu perawatan pesawat dan biaya.

5. Kepedulian perusahaan airlinestentang keamanan dan keselamatan pesawat.

STRATEGI SO1. Fokus pada kerjasama

dengan perusahaan airlines dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya.(S1,S4,O1,05)

2. Fokus pada peningkatan sistem informasi untukmenarik para investor untuk menanamkan modalnya.(S2,S3,O2,O3)

3. Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan kepuasan kepada pelanggan.(S1,S3,O1,O4,O5)

4. Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.(S2,S3,O2)

STRATEGI WO1. Fokus dalam menggunakan

teknologi untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.(W1,O3,O4,O5)

2. Fokus menjalin kerjasama dengan supplier untuk mendukung material dan komponen sehingga dapat meringankan biaya. (W2,O4)

3. Fokus pada semua kegiatan maintenance (khususnya engine maintenance) berdasarkan pada Teknologi Informasi dan equipment yang disupply.(W1,W4,W5,O4,O5)

THREATS (T)1. Pemberitaan yang negatif di media.2. Konsumen semakin kritis terhadap

aspek Quality, Cost dan Delivery. 3. Perusahaan airlines melakukan

perawatan pesawat di luar negeri. 4. Situasi ekonomi Indonesia yang

masih belum stabil. 5. Munculnya perusahaan –

perusahaan baru dalam bidang yang sama dengan PT. GMF AeroAsia.

STRATEGI ST1. Meningkatkan kualitas

pelayanan dan kemampuan para teknisi.(S1,S3,T1,T2)

2. Mengembangkan citra perusahaan agar para perusahaan airlines tetap merawat dan memperbaiki pesawatnya di PT. GMF AeroAsia.(S1,S3,S4,T1,T3,T5)

3. Menekan harga

STRATEGI WT1. Mengadakan pelatihan

khusus dan terus – menerus untuk meningkatkan disiplin sumber daya manusia yang ada.(W2,W3,T1,T2)

2. Membuat sistem perencanaan material yang sesuai dengan yang dibutuhkan dalam melakukan perawatan pesawat.(W1,W4,W5,T2)

3. Menekan biaya produksi

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

143

maintenance dan service agar lebih murah, tetapi tetapkompetitif.(S3,S4,S5,T2,T3)

dengan keunggulan Teknologi Informasi untuk mendukung kegiatan bisnis.(W1,W3,T2,T3)

Matriks Internal Eksternal (IE)

Total Nilai EFE BerbobotKuat 3,00-4,00 Sedang 2,00-2,99 Lemah 1,00-1,99

4,00 3,00 2,00 1,00Tumbuh dan bina Tumbuh dan bina Pertahankan dan

Tingggi Strategi intensif Strategi Pasar : pelihara :* penetrasi pasar * penetrasi pasar * penetrasi pasar

3,00-4,00* pengembangan pasar

* pengembangan pasar * pengembangan

* pengembangan * pengembangan Produk

3,00 Produk produk

Sedang Tumbuh dan bina Pertahankan dan Panen atau divestasi

Strategi intensif pelihara :2,00-2,99 * penetrasi pasar * penetrasi pasar

* pengembangan pasar * pengembangan * pengembangan produk

2,00 Produk

Rendah Pertahankan dan Panen atau divestasi

Panen atau divestasi

pelihara :1,00-1,99 * penetrasi pasar

* pengembangan Produk

1,00Sumber : Hasil penelitian

Gambar 4.6 Matriks IE

(Sumber : Hasil penelitian)

Berdasarkan hasil evaluasi faktor eksternal dan faktor internal pada sub bab

sebelumnya, maka dapat diproyeksikan hasilnya ke dalam matriks Internal Ekstenal

sebagai tahap pencocokan strategi perusahaan, dimana nilai EFI adalah 3.386 dan nilai

EFE adalah 3.359.

Page 49: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

144

Dengan demikian daerah yang terarsir menunjukkan tindakan strategis yang

perlu PT. GMF AeroAsia lakukan yakni mempertahankan dan memelihara jenis usaha

yang telah dilakukan dengan melaksanakan:

Penetrasi pasar

Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan mempromosikan jasa

yang ditawarkan secara gencar sehingga mampu meningkatkan penjualan

dan pangsa pasar. Perusahaan harus melakukan promosi secara gencar

agar pembeli tetap loyal dengan perusahaan dan memfokuskan secara

maksimal kepada stakeholder.

Pengembangan pasar

Dalam pengembangan pasar dapat dilakukan dengan memasuki

pasar-pasar Internasional utnuk menarik perhatian konsumen.

Pengembangan produk

Dengan selalu melakukan pengembangan produk yang dalam hal

ini berupa menu menu yang berkualitas dan bervariasi sesuai dengan

kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Hal ini juga arus didukung

dengan adanya usaha promosi yang maksimal.

4.10 Arahan strategi bisnis

Menurut Benson et al (2004, p38), setiap perusahaan biasanya memiliki

arahan strategis (strategic intentions). Arahan strategi merefleksikan apa yang akan

manajemen lakukan pada masa mendatang. Dengan kata lain apa yang akan

Page 50: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

145

lakukan dalam hal perbaikan strategi atau efektifitas operasional haruslah

berdampak pada garis bawah.

Untuk menentukan arahan strategi, perusahaan harus menggunakan matriks

SWOT. Dimana matriks SWOT merupakan alat yang digunakan dengan

mencocokkan faktor internal dan faktor eksternal untuk menentukan tipe strategi.

Dari hasil analisis penelitian maka arahan strategi PT. GMF AeroAsia sebagai

berikut:

Tabel 4.11 Arahan Strategi PT. GMF AeroAsia

Arahan stategis

Tujuan Arahan Strategis

Metrik Arahan Strategis Bobot

Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya.

Menyediakan layanan yang berkualitas dengan teknisi pesawat yang telah mempunyai standar nasional dan internasional.

Memberikan harga yang kompetitif dan dapat dijangkau oleh perusahaan airlines

Peningkatan jumlah perusahaan airlines yang bekerjasama untuk menangani perawatan mesin pesawat.

35

Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik para investor untuk menanamkan modalnya.

Melakukan kerjasama dengan mitra yang lain untuk meningkatkan bisnis.

Menyediakan informasi berbasiskan webagar para investordapat melihat informasi mengenai perusahaan dan tertarik untuk

Perluasan pangsa pasar

Perluasan jaringan layanan

30

Page 51: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

146

menanamkan modalnya

Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan kepuasan kepada pelanggan.

Memberikan layanan yang memuaskan kepada para pelanggan

Memberikan kenyamanan dalam melakukan perawatan pesawat kepada para pelanggan

Loyalitas para pelanggan

Menurunnya jumlah keluhan yang diterima dari para pelanggan

20

Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Menerapkan sistem kerjaberbasiskan teknologi informasi

Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dalam hal teknologi informasi

Kualitas pelayanan dan profesionalisme meningkat

Kinerja kerja yang membaik

15

4.11 Demand/Supply Planning

Setelah membuat arahan strategi, maka dibuatlah penelitian mengenai

Demand/Supply Planning yang merupakan turunan dari arahan strategi yang sudah

diteliti sebelumnya, sehingga dapat diketahui dengan jelas Demand apa saja yang

diinginkan oleh unit bisnis dari divisi IT sehingga divisi IT dapat

melaksanakannya dalam bentuk Supply.

Page 52: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

147

Tabel 4.12 Demand/Supply Planning : Fokus pada kerjasama dengan perusahaan

airlines dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya.

Demand SupplyKonteks Strategi

BisnisPerencanaan Strategi

untuk Penggunaan TI

Perencanaan Strategi untuk

Pemasok TIArahan Strategi Fokus pada kerjasama

dengan perusahaan airlines dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya.

Menyediakan fitur – fitur melalui website kepada para pelanggan mengenai keuntungan yang akandidapat perusahaan airlines jika menjalin kerjasama dengan perusahaan.

Membuat website mengenai keuntungan – keuntungan jika bekarjasma dengan perusahaan

Tujuan Strategi Menyediakan layanan yang berkualitas dengan teknisi pesawat yang telah mempunyai standar nasional dan internasional.

Memberikan harga yang kompetitif dan dapat dijangkau oleh perusahaan airlines

Menampilkan informasi mengenai tenaga – tenaga teknisi yang berkualitas dan mempunyai standar nasional dan internasional.

Menggunakan sistem berbasiskan Information Technology untuk mengurangi biaya yang tidak perlu.

Mendukung pembuatan website untuk menampilkan informasi –informasi mengenai produk yang ditawarkan.

Membuat sistem yang dapat mengurangi biaya yang tidak diperlukan.

Inisiatif Strategi Peningkatan jumlah perusahaan airlines yang bekerjasama untuk menangani perawatan mesin pesawat.

Menyediakan informasi yang lengkap mengenai keuntungan yang akan didapat perusahaan airlines jika bekerjasama dengan perusahaan.

Merancang suatu jaringan yang dapat terhubung dengan perusahaan airlines yang telah bekerjasama sehingga arus data dan informasi menjadi tidak terhambat.

Page 53: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

148

Tabel 4.13 Demand/Supply Planning : Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk

menarik para investor untuk menanamkan modalnya.

Demand Supply

Konteks Strategi

Bisnis

Perencanaan

Strategi untuk

Penggunaan TI

Perencanaan

Strategi untuk

Pemasok TI

Arahan Strategi Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik para investor untuk menanamkan modalnya.

Informasi mengenai perusahaan yang dapat diakses dengan cepat.

Mengembangkan sistem informasi yang dapat memberikan arus data dan informasi dengan cepat dan tepat.

Tujuan Strategi Melakukan kerjasama dengan mitra yang lain untuk meningkatkan bisnis.

Menyediakan informasi berbasiskan web agar para investor dapat melihat informasi mengenai perusahaan dan tertarik untuk menanamkan modalnya

Mengumpulkan dan up – to-dateterhadap informasi mengenai para mitra bisnis.

Meningkatkan layanan yang berbasiskan Information Technology kepada para investor agar tertarik menanamkan modalnya.

Menerapkan aplikasi yang berbasiskan Information Technology seperti B2B (Business to Business), dan EDI (Electronic Data Interchage)

Inisiatif Strategi Perluasan pangsa pasar

Perluasan jaringan layanan

Menyediakan aplikasi sistem informasi yang dapat menggambarkan kondisi dan kebutuhan para investor.

Membuat aplikasi BI (Business Intelligence), dan MIS (Management Information System).

Page 54: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

149

Tabel 4.14 Demand/Supply Planning : Fokus pada peningkatan layanan untuk

meningkatkan kepuasan kepada pelanggan.

Demand Supply

Konteks Strategi

Bisnis

Perencanaan

Strategi untuk

Penggunaan TI

Perencanaan

Strategi untuk

Pemasok TI

Arahan

Strategi

Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan kepuasan kepada pelanggan.

Menyediakan layanan dan keinginan dari para pelanggan

Membangun Sistem Teknologi Informasi yang dapat meningkatkan layanan kepada para pelanggan.

Tujuan

Strategi

Memberikan layanan yang memuaskan kepada para pelanggan

Memberikan kenyamanan dalam melakukan perawatan pesawat kepada para pelanggan

Memelihara dan mengumpulkan informasi mengenai keinginan dari para pelanggan.

Merancang sebuah FAQ (Frequently Asked Question) dan helpdesksecara online antara para pelanggan dan perusahaan.

Inisiatif

Strategi

Loyalitas para pelanggan

Menurunnya jumlah keluhan yang diterima dari para pelanggan

Menyediakan sebuah sistem aplikasi yang dapat menilai dan mengetahui keinginan dan keluhan seperti apa yang diinginkan pelanggan

Menerapkan sistem yang dapatmengetahui dengan cepat apa yang diinginkan para pelanggan.

Page 55: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

150

Tabel 4.15 Demand/Supply Planning : Fokus pada peningkatan teknologi

informasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Demand Supply

Konteks Strategi

Bisnis

Perencanaan

Strategi untuk

Penggunaan TI

Perencanaan

Strategi untuk

Pemasok TI

Arahan Strategi Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Menyediakan aplikasi dan pelatihan yang berhubungan dengansystem informasi dan teknologi informasi.

Mengembangkan sistem yang dapat mengetahui informasi mengenai aplikasi dan pelatihan apa yang sesuai dengan perusahaan saat ini.

Tujuan Strategi Menerapkan sistem kerja berbasiskan teknologi informasi

Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dalam hal teknologi informasi

Mengetahui informasi apliaksi dan pelatihan seperti apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Mendukung penerapan aplikasi yang dapat mengetahui sistem informasi dan pelatihan terbaru apa yang dibutuhkan perusahaan.

Inisiatif Strategi Kualitas pelayanan dan profesionalisme meningkat

Kinerja kerja yang membaik

Mengerti sistem seperti apa yang dibutuhkan perusahaan untuk mencari informasi mengenai system informasi dan pelatihan yang dibutuhkan perusahaan

Menggunakan modul sistem informasi training untuk mengetahui dengan cepat pelatihan seperti apa yang dibutuhkan oleh para karyawan.

Menggunakan modul system informasi untuk mengetahui system informasi seperti apa yang sedang dibutuhkan perusahaan.

4.12 Analisis Portfolio Light On

Page 56: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

151

4.12.1 Portfolio Aplikasi

Tabel 4.16 Penyelarasan Data Aplikasi

Wgt 35 30 20 15

Wei

ght

Foku

spad

ake

rjas

ama

deng

anpe

rusa

haan

airli

nesd

alam

men

anga

nipe

raw

atan

dan

perb

aika

npe

saw

atny

a.Fo

kusp

ada

peni

ngka

tan

siste

min

form

asiu

ntuk

men

arik

para

inve

stor

untu

km

enan

amka

nm

odal

nya.

Foku

spad

ape

ning

kata

nla

yana

nun

tuk

men

ingk

atka

nke

puas

anke

pada

pela

ngga

nFo

kusp

ada

peni

ngka

tan

tekn

olog

iin

form

asiu

ntuk

men

ingk

atka

nki

nerj

ape

rusa

haan

.

Unw

eigh

tTot

al

Wei

ghtT

otal

Engineering Evaluation

Sheet5 4 3.3 2.7 1.8 11.8 59

Engineering Order

Management5 2 2 3 2.2 9.2 46

Open Job Management 5 2.4 3 4 3 12.4 62

Sistem Informasi Training

5 3 2 2.7 3.3 11 55

SAP Personal Development 10 4 4 3 2 13 130

License Offer 5 1 1.9 2 3 7.9 39.5Carrer Offer 5 3 4 3 2 12 60Man Power Planning 10 4 3 4 4 15 150

Financial Accounting 20 3 5 3 2 13 260

SCM 15 2 1.7 3 3 9.7 145.5CRM 15 1 2 2 3 8 120

Skor Portfolio Modul Engineering Evaluation Sheet

Page 57: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

152

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (3*12 + 4*33 + 5*30)/75 = 4.24

Keakuratan = (3*5 + 4*28 + 5*42)/75 = 4.49

Skor kualitas = (4.24 + 4.49)/2 = 4.36

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (4*32 + 5*43)/75 = 4.57

Kecepatan merespon = (4*20 + 5*55)/75= 4.73

Skor tingkat layanan = (4.57 + 4.73)/2 = 4.65

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*25 + 5*50)/75 = 4.67

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (3*7+4*31+5*37)/75 = 4.4

Skor intensitas penggunaan = (4.67 + 4.4)/2 = 4.53

Penyelarasan bisnis : (4*0.35)+(3.3*0.3)+(2.7*0.2)+(1.8*0.15) = 3.2

Biaya : Rp. 4.606.500,-

Skor Portfolio Modul Engineering Order Management

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*40 + 5*35)/75 = 4.47

Keakuratan = (3*10 + 4*30 + 5*35)/75 = 4.33

Skor kualitas = (4.47 + 4.33)/2 = 4.4

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (3*15 + 4*35 + 5*25)/75 = 4.13

Kecepatan merespon = (4*30 + 5*45)/75 = 4.6

Skor tingkat layanan = (4.13 + 4.6)/2 = 4.37

Page 58: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

153

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*28 + 5*47)/75 = 4.62

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*39 + 5*36)/75 = 4.48

Skor intensitas penggunaan = (4.62 + 4.48)/2 = 4.55

Penyelarasan bisnis : (2*0.35)+(2*0.3)+(3*0.2)+(2.2*0.15) = 2.23

Biaya : Rp.9.960.000,-

Skor Portfolio Modul Open Job Management

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*45 + 5*30)/75 = 4.4

Keakuratan = (3*15 + 4*35 + 5*25) = 4.13

Skor kualitas = (4.4 + 4.13)/2 = 4.27

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (3*10 + 4*25 + 5*40)/75 = 4.4

Kecepatan merespon = (4*40 + 5*35)/75 = 4.47

Skor tingkat layanan = (4.4 + 4.47)/2 = 4.55

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*50 + 5*25)/75 = 4.33

Penggunaan aplikasi pada perusahaan =(3*5+4*40+5*30)/75= 4.33

Skor intensitas penggunaan = (4.33 + 4.33)/2 = 4.33

Penyelarasan bisnis : (2.4*0.35)+(3*0.3)+(4*0.2)+(3*0.15) = 2.99

Biaya : Rp. 10.209.000,-

Skor Portfolio Modul Sistem Informasi Training

Page 59: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

154

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (3*3 + 4*2 + 5*3 )/8 = 4

Keakuratan = (4*5 + 4*3)/8 = 4

Skor kualitas = (4 + 4)/2 = 4

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (4*4 + 5*4)/8 = 4.5

Kecepatan merespon = (4*2 + 5*6)/8 = 4.75

Skor tingkat layanan = (4.5 + 4.75)/2 = 4.63

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*4 + 5*4)/8 = 4.5

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*6 + 5*2)/8 = 4.25

Skor intensitas penggunaan = (4.5 + 4.25)/2 = 4.38

Penyelarasan bisnis : (3*0.35)+(2*0.3)+(2.7*0.2)+(3.3*0.15) = 2.69

Biaya : Rp. 8.839.500,-

Skor Portfolio Modul SAP Personal Development

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (5*4 + 4*4)/8 = 4.5

Keakuratan = (4*2 + 5*6)/8 = 4.75

Skor kualitas = (4.5 + 4.75)/2 = 4.63

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (4*2 + 5*6)/8 = 4.75

Kecepatan merespon = (4*6 + 5*2)/8 = 4.25

Skor tingkat layanan = (4.75 + 4.25)/2 = 4.5

Page 60: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

155

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*4 + 5*4)/8 = 4.5

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*4 + 5*4)/8 = 4.5

Skor intensitas penggunaan = (4.5 + 4.5)/2 = 4.5

Penyelarasan bisnis : (4*0.35)+(4*0.3)+(3*0.2)+(2*0.15) = 3.5

Biaya : Rp. 30.627.000,-

Skor Portfolio Modul License Offer

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*4 + 5*4)/8 = 4.5

Keakuratan = (4*3 + 5*5)/8 = 4.63

Skor kualitas = (4.5 + 4.63)/2 = 4.56

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (3*3 + 4*4 + 5*1)/8 = 3.75

Kecepatan merespon = (3*5 + 5*3)/8 = 3.75

Skor tingkat layanan = (3.75 + 3.75)/2 = 3.75

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (3*3 + 4*4 + 5*1)/8= 3.75

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*2 + 5*6)/8 = 4.75

Skor intensitas penggunaan = (3.75 + 4.75 )/2 = 4.25

Penyelarasan bisnis : (1*0.35)+(1.9*0.3)+(2*0.2)+(3*0.15) = 1.77

Biaya : Rp. 4.233.500,-

Skor Portfolio Modul Carrer Offer

Page 61: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

156

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*3 + 5*5)/8 = 4.63

Keakuratan = (4*4 + 5*4)/8 = 4.5

Skor kualitas = ( 4.63 + 4.5)/2 = 4.56

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (3*3 + 4*4 + 5*1)/8 = 3.75

Kecepatan merespon = (4*4 + 5*4)/8 = 4.5

Skor tingkat layanan = (3.75 + 4.5)/2 = 4.13

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*4 + 5*4)/8 = 4.5

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (3*4 + 5*4)/8 = 4

Skor intensitas penggunaan = (4.5 + 4)/2 = 4.25

Penyelarasan bisnis : (3*0.35)+(4*0.3)+(3*0.2)+(2*0.15) = 3.15

Biaya : Rp. 4.482.000,-

Skor Portfolio Modul Man Power Planning

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (3*2 + 4*5 + 5*1)/8 = 3.88

Keakuratan = (4*4 + 5*4)/8 = 4.5

Skor kualitas = (3.88 + 4.5)/2 = 4.19

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (4*3 + 5*5)/8 = 4.63

Kecepatan merespon = (4*2 + 5*6)/8 = 4.75

Skor tingkat layanan = (4.63 + 4.75)/2 = 4.69

Page 62: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

157

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*5 + 5*3)/8 = 4.38

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*3 + 5*5)/8 = 4.63

Skor intensitas penggunaan = (4.38 + 4.63)/2 = 4.5

Penyelarasan bisnis : (4*0.35)+(3*0.3)+(4*0.2)+(4*0.15) = 3.7

Biaya : Rp. 13.944.000,-

Skor Portfolio Modul Financial Accounting

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*8 + 5*4)/12 = 4.33

Keakuratan = (4*9 + 5*3)/12 = 4.25

Skor kualitas = (4.33 + 4.25)/2 = 4.29

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (3*3 + 4*4 + 5*5)/12 = 4.17

Kecepatan merespon = (3*3 + 4*4 + 5*5)/12 = 4.17

Skor tingkat layanan = (4.17 + 4.17)/2 = 4.17

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*10 + 5*2)/12 = 4.17

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*7 + 5*5)/12 = 4.42

Skor intensitas penggunaan = (4.17 + 4.42)/2 = 4.29

Penyelarasan bisnis : (3*0.35)+(5*0.3)+(3*0.2)+(2*0.15) = 3.45

Biaya : Rp. 473.233.000,-

Skor Portfolio Modul SCM

Page 63: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

158

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*5 + 5*15)/20 = 4.75

Keakuratan = (4*3 + 5*17)/20 = 4.85

Skor kualitas = (4.75 + 4.85)/2 = 4.8

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (4*7 + 5*13)/20 = 4.65

Kecepatan merespon = (4*10 + 5*10)/20 = 4.5

Skor tingkat layanan = (4.65 + 4.5)/2 = 4.58

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*6 + 5*14)/20 = 4.7

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*8 + 5*12)/20 = 4.6

Skor intensitas penggunaan = (4.7 + 4.6)/2 = 4.65

Penyelarasan bisnis : (2*0.35)+(1.7*0.3)+(3*0.2)+(3*0.15) = 2.26

Biaya : Rp. 329.485.000,-

Skor Portfolio Modul CRM

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*8 + 5*17)/25 = 4.68

Keakuratan = (4*2 + 5*23)/25 = 4.92

Skor kualitas = (4.68 + 4.92)/2 = 4.8

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (5*25)/25 = 5

Kecepatan merespon = (4*5 + 5*20)/25 = 4.8

Skor tingkat layanan = (5 + 4.8)/2 = 4.9

Page 64: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

159

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*10 + 5*15)/25 = 4.6

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*9 + 5*16)/25 = 4.64

Skor intensitas penggunaan = (4.6 + 4.64)/2 = 4.62

Penyelarasan bisnis : (1*0.35)+(2*0.3)+(2*0.2)+(3*0.15) = 1.8

Biaya : Rp. 376.250.000,-

Page 65: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

160

Tabel 4.17 Portfolio Aplikasi

Portfolio Aplikasi

Aplikasi Unit Kerja Biaya Nila

iPe

nyel

aras

an

Kua

litas

Ting

kat

Laya

nan

Intensitas Penggunaan

Ket

erga

ntug

nan

Jang

kaua

nPe

nggu

na

Engineering Evaluation

Sheet

Divisi Engineering Rp.4.606.500,- 3.2 4.36 4.65 4.67 4.4

Engineering Order

Management

Divisi Engineering Rp.9.960.000,- 2.23 4.4 4.37 4.62 4.48

Open Job Management

Divisi Line

Maintenance Planning

Rp.10.209.000,- 2.99 4.27 4.55 4.33 4.33

Sistem Informasi Training

Divisi Human

Resource Management

Rp.8.839.500,- 2.69 4 4.63 4.5 4.25

SAP Personal Development

Divisi Human

Resource Management

Rp.30.627.000,- 3.5 4.63 4.5 4.5 4.5

License Offer

Divisi Human

Resource Management

Rp.4.233.500,- 1.77 4.56 3.75 3.75 4.75

Carrer Offer

Divisi Human

Resource Management

Rp.4.482.000,- 3.15 4.56 4.13 4.5 4

Man Power Planning

Divisi Human

Resource Management

Rp.13.944.000,- 3.7 4.19 4.69 4.38 4.63

Financial Accounting

Divisi Finance Rp.473.233.000,- 3.45 4.29 4.17 4.17 4.42

SCM Divisi Material Rp.329.485.000,- 2.26 4.8 4.58 4.7 4.6

CRM Divisi Marketing Rp.376.250.000,- 1.8 4.8 4.9 4.6 4.64

Page 66: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

161

4.12.2 Portfolio Infrastruktur

Tabel 4.18 Penyelarasan Data Infrastruktur

Wgt 35 30 20 15

Wei

ght

Foku

spad

ake

rjas

ama

deng

anpe

rusa

haan

airli

nesd

alam

men

anga

nipe

raw

atan

dan

perb

aika

npe

saw

atny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nsis

tem

info

rmas

iunt

ukm

enar

ikpa

rain

vest

orun

tuk

men

anam

kan

mod

alny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nla

yana

nun

tuk

men

ingk

atka

nke

puas

anke

pada

pela

ngga

n

Foku

spad

ape

ning

kata

nte

knol

ogii

nfor

mas

iun

tuk

men

ingk

atka

nki

nerj

ape

rusa

haan

.

Unw

eigh

tTot

al

Wei

ghtT

otal

Platform (Hardware

dan Software)

30 4.4 4.3 4 3.7 16.4 492

Portal System 35 4.3 4.6 4.4 4.3 17.6 616

Network 20 4 4.9 4.6 4 17.5 350Internet/ Intranet Security

15 4.6 3.7 4.4 4.6 17.3 259.5

Skor Portfolio Platform (Hardware dan Software)

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*5 + 3*4)/9 = 3.55

Keakuratan = (3*2 + 4*3 + 5*4)/9 = 4.22

Skor kualitas = ( 3.55 + 4.22)/2 = 3.89

Tingkat layanan terbagi atas :

Page 67: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

162

Ketersediaan = (4*4 + 5*5)/9 = 4.55

Kecepatan merespon = (2*2 + 4*3 + 5*4)/9 = 4

Skor tingkat layanan = ( 4.55 + 4 )/2 = 4.28

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*5 + 5*4)/9 = 4.44

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (3*3 + 4*3 + 5*3)/9 = 4

Skor intensitas penggunaan = ( 4.44 + 4)/2 = 4.22

Penyelarasan bisnis : (4.4*0.35)+(4.3*0.3)+(4*0.2)+(3.7*0.15) = 4.18

Biaya : Rp. 732.556.000,-.

Skor Portfolio Portal System

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*5 + 5*4)/9 = 4.44

Keakuratan = (3*5 + 4*4)/9 = 3.44

Skor kualitas = (4.44 + 3.44)/2 = 3.94

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (4*4 + 5*5)/9 = 4.55

Kecepatan merespon = (3*4 + 5*5)/9 = 4.11

Skor tingkat layanan = (4.55 + 4.11)/2 = 4.33

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (2*2 + 3*3 + 4*4)/9 = 3.22

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (3*2 + 4*3 + 5*4)/9 = 4.22

Skor intensitas penggunaan = (3.22 + 4.22)/2 = 3.72

Penyelarasan bisnis:(4.3*0.35)+(4.6*0.3)+(4.4*0.2)+(4.3*0.15) = 4.42

Page 68: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

163

Biaya : Rp. 93.478.000,-

Skor Portfolio Network

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (2*2 + 4*3 + 5*4)/9 = 4

Keakuratan = (3*2 + 4*3 + 5*4)/9 = 4.22

Skor kualitas = (4 + 4.22)/2 = 4.11

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (3*4 + 5*5)/9 = 4.11

Kecepatan merespon = (3*3 + 4*3 + 5*3)/9 = 4

Skor tingkat layanan = (4.11 + 4)/2 = 4.06

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (3*2 + 4*3 + 5*4)/9 = 4.22

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (3*4 + 5*5)/9 = 4.11

Skor intensitas penggunaan = (4.22 + 4.11 )/2 = 4.17

Penyelarasan bisnis : (4*0.35)+(4.9*0.3)+(4.6*0.2)+(4*0.15) = 4.39

Biaya : Rp. 52.143.000,-

Skor Portfolio Internet/Intranet Security

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (3*4 + 5*5)/9 = 4.11

Keakuratan = (3*4 + 4*5)/9 = 3.55

Skor kualitas = (4.11 + 3.55)/2 = 3.83

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (3*5 + 4*4)/9 = 3.44

Page 69: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

164

Kecepatan merespon = (3*4 + 5*5)/9 = 4.11

Skor tingkat layanan = (3.44 + 4.11)/2 = 3.78

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (3*2 + 4*3 + 5*4)/9 = 4.22

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (3*4 + 5*5)/9 = 4.11

Skor intensitas penggunaan = (4.22 + 4.11)/2 = 4.17

Penyelarasan bisnis:(4.6*0.35)+(3.7*0.3)+(4.4*0.2)+(4.6*0.15) = 4.29

Biaya : Rp. 23.028.000,-

Tabel 4.19 Portfolio Infrastruktur

Portfolio Infrastruktur

Infrastruktur Unit Kerja Biaya

Nila

iPen

yela

rasa

n

Kua

litas

Ting

katL

ayan

an

Intensitas Penggunaan

Ket

erga

ntun

gan

Jang

kaua

nPe

nggu

na

Platform (Hardware dan

Software)

Divisi TI

Rp.732.556.000,-. 4.18 3.89 4.28 4.44 4

Portal System Semua Divisi Rp.93.478.000,- 4.42 3.94 4.33 3.22 4.22

Network Divisi TI Rp.52.143.000,- 4.39 4.11 4.06 4.22 4.11

Internet/ Intranet Security

Divisi TI Rp.23.028.000,- 4.29 3.83 3.78 4.22 4.11

Page 70: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

165

4.12.3 Portfolio Services

Tabel 4.20 Penyelarasan Data Services

Wgt 35 30 20 15

Wei

ght

Foku

spad

ake

rjas

ama

deng

anpe

rusa

haan

airli

nesd

alam

men

anga

nipe

raw

atan

dan

perb

aika

npe

saw

atny

a.Fo

kusp

ada

peni

ngka

tan

siste

min

form

asiu

ntuk

men

arik

para

inve

stor

untu

km

enan

amka

nm

odal

nya.

Foku

spad

ape

ning

kata

nla

yana

nun

tuk

men

ingk

atka

nke

puas

anke

pada

pela

ngga

n

Foku

spad

ape

ning

kata

nte

knol

ogii

nfor

mas

iun

tuk

men

ingk

atka

nki

nerj

ape

rusa

haan

.

Unw

eigh

tTot

al

Wei

ghtT

otal

Helpdesk 35 3 3.3 2.2 3.3 11.8 413Maintenance 45 2.4 3.6 3.3 3.7 13 585

Security Monitoring 20 3.7 3.8 3.3 3.7 14.5 290

Skor Portfolio Helpdesk

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*4 + 5*5)/9 = 4.55

Keakuratan = (2*2 + 4*3 + 5*4)/9 = 4

Skor kualitas = (4.55 + 4)/2 = 4.28

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (4*5 + 5*4)/9 = 4.44

Kecepatan merespon = (3*4 + 5*5)/9 = 4.11

Skor tingkat layanan = (4.44 + 4.11)/2 = 4.28

Page 71: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

166

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (3*4 + 4*5)/9 = 3.55

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*4 + 5*5)/9 = 4.55

Skor intensitas penggunaan = (3.55 + 4.55)/2 = 4.05

Penyelarasan bisnis : (3*0.35)+(3.3*0.3)+(2.2*0.2)+(3.3*0.15) = 2.98

Biaya : Rp. 38.000.000,-

Skor Portfolio Maintenance

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (3*4 + 5*5)/9 = 4.11

Keakuratan = (5*4 + 5*5)/9 = 5

Skor kualitas = (4.11 + 5)/2 = 4.55

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (3*4 + 4*5)/9 = 3.55

Kecepatan merespon = (4*4 + 5*5)/9 = 4.55

Skor tingkat layanan = (3.55 + 4.55)/2 = 4.05

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (3*2 + 4*3 + 5*4)/9 = 4.22

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (2*2 + 4*3 + 5*4)/9 = 4

Skor intensitas penggunaan = (4.22 + 4)/2 = 4.11

Penyelarasan bisnis : (2.4*0.35)+(3.6*0.3)+(3.3*0.2)+(3.7*0.15)=3.14

Biaya : Rp. 42.000.000,-

Page 72: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

167

Skor Portfolio Security Monitoring

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*4 + 5*5)/9 = 4.55

Keakuratan = (3*4 + 4*5)/9 = 3.55

Skor kualitas = (4.55 + 3.55)/2 = 4.05

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (3*2 + 4*3 + 5*4)/9 = 4.22

Kecepatan merespon = (4*5 + 5*4)/9 = 4.44

Skor tingkat layanan = (4.22 + 4.44)/2 = 4.33

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*4 + 5*5)/9 = 4.55

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (3*4 + 4*5)/9 = 3.55

Skor intensitas penggunaan = (4.55 + 3.55)/2 = 4.05

Penyelarasan bisnis : (3.7*0.35)+(3.8*0.3)+(3.3*0.2)+(3.7*0.15)=3.65

Biaya : Rp. 32.000.000,-

Page 73: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

168

Tabel 4.21 Portfolio Services

Portfolio Services

Services Unit Kerja Biaya

Nila

iPen

yela

rasa

n

Kua

litas

Ting

katL

ayan

an

Intensitas Penggunaan

Ket

erga

ntun

gan

Jang

kaua

nPe

nggu

na

Helpdesk Divisi TI Rp.38.000.000,- 2.98 4.28 4.28 3.55 4.55

Maintenance Divisi TI Rp.42.000.000,- 3.14 4.55 4.05 4.22 4

Security Monitoring

Divisi TI Rp.32.000.000,- 3.65 4.05 4.33 4.55 3.55

Page 74: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

169

4.12.4 Portfolio Manajemen

Tabel 4.22 Penyelarasan Data Manajemen

Wgt 35 30 20 15

Wei

ght

Foku

spad

ake

rjas

ama

deng

anpe

rusa

haan

airli

nesd

alam

men

anga

nipe

raw

atan

dan

perb

aika

npe

saw

atny

a.Fo

kusp

ada

peni

ngka

tan

siste

min

form

asi

untu

km

enar

ikpa

rain

vest

orun

tuk

men

anam

kan

mod

alny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nla

yana

nun

tuk

men

ingk

atka

nke

puas

anke

pada

pela

ngga

n

Foku

spad

ape

ning

kata

nte

knol

ogii

nfor

mas

iun

tuk

men

ingk

atka

nki

nerj

ape

rusa

haan

.

Unw

eigh

tTot

al

Wei

ghtT

otal

Planning 15 3 3.3 3.4 3.3 13 195User

Requirement 30 3.5 3.4 3.5 3.2 13.6 408

Implementation 25 3.6 3.6 3.1 3.1 13.4 335TrainingProgram 30 3.4 3.7 3.5 3.4 14 420

Skor Portfolio Planning

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (3*8 + 4*9 + 5*12)/29 = 4.13

Keakuratan = (4*14 + 5*15)/29 = 4.51

Skor kualitas = (4.13 + 4.51)/2 = 4.32

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (2*2 + 3*15 + 4*12)/29 = 3.34

Kecepatan merespon = (4*13 + 5*16)/29 = 4.55

Page 75: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

170

Skor tingkat layanan = (3.34 + 4.55)/2 = 3.95

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (3*7 + 4*8 + 5*14)/29 = 4.24

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*13 + 5*16)/29 = 4.55

Skor intensitas penggunaan = (4.24 + 4.55)/2 = 4.38

Penyelarasan bisnis : (3*0.35)+(3.3*0.3)+(3.4*0.2)+(3.3*0.15) = 3.22

Biaya : Rp. 48.000.000,-

Skor Portfolio User Requirement

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*7 + 5*10)/17 = 4.58

Keakuratan = (3*4 + 4*5 + 5*8)/17 = 4.23

Skor kualitas = (4.58 + 4.23)/2 = 4.41

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (4*9 + 5*8)/17 = 4.47

Kecepatan merespon = (3*5 + 4*4 + 5*8)/17 = 4.17

Skor tingkat layanan = (4.47 + 4.17)/2 = 4.32

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*12 + 5*5)/17 = 4.29

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*6 + 5*11)/17 = 4.64

Skor intensitas penggunaan = (4.29 + 4.64)/2 = 4.47

Penyelarasan bisnis : (3.5*0.35)+(3.4*0.3)+(3.5*0.2)+(3.2*0.15)=3.43

Biaya : Rp. 83.000.000,-

Page 76: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

171

Skor Portfolio Implementation

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (3*6 + 4*7 + 5*4)/17 = 3.88

Keakuratan = (3*4 + 4*6 + 5*7)/17 = 4.17

Skor kualitas = (3.88 + 4.17)/2 = 4.03

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (4*10 + 5*7)/17 = 4.41

Kecepatan merespon = (4*9 + 5*8)/17 = 4.47

Skor tingkat layanan = (4.41 + 4.47)/2 = 4.44

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (3*4 + 4*6 + 5*7)/17 = 4.17

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (4*7 + 5*10)/17 = 4.58

Skor intensitas penggunaan = (4.17 + 4.58 )/2 = 4.38

Penyelarasan bisnis : (3.6*0.35)+(3.6*0.3)+(3.1*0.2)+(3.1*0.15)=3.43

Biaya : Rp. 52.000.000,-

Skor Portfolio Training Program

Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas = (4*5 + 5*12)/17 = 4.7

Keakuratan = (4*9 + 5*8)/17 = 4.47

Skor kualitas = (4.7 + 4.47)/2 = 4.59

Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = (3*5 + 4*6 + 5*7)/17 = 4.35

Kecepatan merespon = (3*6 + 4*7 + 5*4)/17 = 3.88

Page 77: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

172

Skor tingkat layanan = (4.35 + 3.88)/2 = 4.12

Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan terhadap aplikasi = (4*13 + 5*4)/17 = 4.23

Penggunaan aplikasi pada perusahaan = (3*5 + 4*7 + 5*5)/17 = 4

Skor intensitas penggunaan = (4.23 + 4)/2 = 4.12

Penyelarasan bisnis : (3.4*0.35)+(3.7*0.3)+(3.5*0.2)+(3.4*0.15)=3.51

Biaya : Rp. 62.000.000,-

Tabel 4.23 Portfolio Manajemen

Portfolio Manajemen

Manajemen Unit Kerja Biaya

Nila

iPen

yela

rasa

n

Kua

litas

Ting

katL

ayan

an

Intensitas Penggunaan

Ket

erga

ntun

gan

Jang

kaua

nPe

nggu

naPlanning

Divisi TI,

Finance, dan

HRM

Rp.48.000.000,- 3.22 4.32 3.95 4.24 4.55

User Requirement

Divisi TI dan HRM

Rp.83.000.000,- 3.43 4.41 4.32 4.29 4.64

ImplementationDivisi TI dan HRM

Rp.52.000.000,- 3.43 4.03 4.44 4.17 4.58

TrainingProgram

Divisi TI dan HRM

Rp.62.000.000,- 3.51 4.59 4.12 4.23 4

Page 78: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

173

4.13 Proses Innovation

Dalam tahap ini akan terlihat bagaimana investasi teknologi informasi yang telah

ada pada PT. GMF AeroAsia serta yang akan diinvestasikan oleh divisi TI.

Perkembangan investasi teknologi informasi yang diharapkan bukan hanya untuk

membantu proses operasional perusahaan tetapi juga mampu membuka kesempatan baru

kemajuan perusahaan sendiri.

4.13.1 Business and Technology Monitoring

Dengan memantau kemajuan teknologi informasi dan bisnis yang cukup

pesat tiap harinya, PT. GMF AeroAsia memfokuskan pada kebutuhan user akan

teknologi.

Dengan penggunan sistem informasi dan teknologi informasi dapat

mempermudah user dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

User dapat mencari, mengumpulkan, menyimpan, mengirim, memelihara,

memonitor data dan informasi.

Dengan penggunaan sistem informasi dan teknologi informasi dapat

mempercepat proses kerja serta aliran data didalam perusahaan.

Dengan penggunaan sistem informasi dan teknologi informasi dapat

mengintegrasi proses data dan informasi tersebut dengan baik.

Penggunaan sistem informasi dan teknologi informasi juga dapat

mengurangi resiko terjadinya kerusakkan data, redundancy data,

penyalahgunaan akses, kesalahan penginputan data, dan lain-lain.

Penggunaan sistem informasi dan teknologi informasi merupakan

kontributor dalam peningkatan kinerja operasional perusahaan.

Page 79: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

174

4.13.2 Innovation Visioning

Visi inovasi yang dilakukan oleh PT. GMF AeroAsia adalah :

Membangun suatu Business Intelligent di perusahaan agar mendapatkan

informasi mengenai internal perusahaan dan eksternal perusahaan

sehingga perusahaan dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang

diinginkan sehingga dapat memenangkan pasar.

Membangun suatu corporate finance agar seluruh informasi mengenai

keuangan dapat dengan mudah diketahui dan terintegrasi sehingga dapat

dengan mudah membuat suatu keputusan yang berkaitan dengan

keuangan di dalam perusahaan.

Menggunakan help desk online, dengan penggunaan help desk online,

user akan dapat menemukan pemecahan masalah yang sedang

dihadapinya.

Mengupgrade platform

Dengan mengupgrade platform dapat membantu kinerja user

dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

4.13.3 Business Context and Choises

Dalam hal ini , perusahaan menentukan pilihan dalam penentuan

investasi TI yang dirasa akan mendukung arahan strategi bisnis seperti :

Memantau kinerja karyawan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Dimana pengukuran kinerja karyawan dilakukan oleh bagian HRD.

Page 80: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

175

Mengembangkan sistem informasi dan Teknologi Informasi yang

digunakan perusahaan untuk memudahkan kegiatan operasional sehari-

hari.

Memberikan pelayanan yang memuaskan dan solusi-solusi dalam setiap

pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan.

4.13.4 Actionable Innovation

Inovasi yang dilakukan oleh PT. GMF AeroAsia adalah sebagai

berikut :

Memperkuat infrastruktur sistem informasi atau teknologi informasi

dan menyeleksi Sumber Daya Manusia yang berpotensial serta

menyiapkan hardware dan software dalam rangka meningkatkan daya

saing perusahaan.

Membangun suatu sistem yang berbasiskan teknologi informasi untuk

meningkatkan sistem yang terdapat di PT. GMF AeroAsia dalam hal

yang dapat mendukung perusahaan dalam menangani perawatan,

perbaikan, dan operasi suatu pesawat.

4.14 Proses Prioritization

Tehnik prioritization ini dilakukan untuk menilai manfaat setiap proyek

teknologi inforrmasi yang akan dikembangkan perusahaan. Proyek yang akan

dikembangkan antara lain Corporate Finance dan Business Intelligent. Penilaian

manfaat ini akan menentukan prioritas terhadap proyek-proyek tersebut sehingga

Page 81: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

176

akan ditentukan proyek yang mana yang akan diimplementasikan terlebih dahulu.

Portfolio proyek terbagi atas dua bagian yaitu dampak dan resiko. Nilai dampak

pada portfolio proyek terlebih dahulu dibuat tabel business value scorecard yang

merupakan salah satu tools dalam praktek prioritization. Skor dalam business

value scorecard dan skor dalam perhitungan nilai resiko didapat dari hasil

kuesioner.

4.14.1 Nilai Dampak dari Proyek

Tabel 4.24 Business Value Scorecard untuk Corporate Finance

Business Value Scorecard untuk

Corporate Finance

35 30 20 15

Foku

spad

ake

rjasa

ma

deng

anpe

rusa

haan

airli

nesd

alam

men

anga

nipe

raw

atan

dan

perb

aika

npe

saw

atny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nsi

stem

info

rmas

iunt

ukm

enar

ikpa

rain

vest

orun

tuk

men

anam

kan

mod

alny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nla

yana

nun

tuk

men

ingk

atka

nke

puas

anke

pada

pela

ngga

n

Foku

spad

ape

ning

kata

nte

knol

ogii

nfor

mas

iun

tuk

men

ingk

atka

nki

nerja

peru

saha

an.

Manajer Finance 4 5 4 4Manajer TI 3 4 3 4

Total 7 9 7 8Rata-rata 3,5 4.5 3.5 4

Skor 122.5 135 70 60 387.5

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dampak yang didapat 387.5.

Proyek Corporate Finance ini lebih mengarah ke arahan strategi fokus pada

Page 82: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

177

peningkatan sistem informasi untuk menarik para investor untuk menanamkan

modalnya.

Tabel 4.25 Business Value Scorecard untuk Business Intelligent

Business Value Scorecard untuk

Business Intelligent

35 30 20 15

Foku

spad

ake

rjasa

ma

deng

anpe

rusa

haan

airli

nesd

alam

men

anga

nipe

raw

atan

dan

perb

aika

npe

saw

atny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nsi

stem

info

rmas

iunt

ukm

enar

ikpa

rain

vest

orun

tuk

men

anam

kan

mod

alny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nla

yana

nun

tuk

men

ingk

atka

nke

puas

anke

pada

pela

ngga

n

Foku

spad

ape

ning

kata

nte

knol

ogii

nfor

mas

iun

tuk

men

ingk

atka

nki

nerja

peru

saha

an.

Manajer Finance 4 4 3 4Manajer Business

Corporation & Development

4 5 4 4

Manajer Corporate Strategy &

Development5 4 4 5

Manajer Quality Assurance 5 4 3 4

Manajer Internal Audit & Control 3 4 4 5

Manajer TI 4 5 4 5Total 25 26 22 27

Rata-rata 4.17 4.33 3.67 4.5Skor 145.95 129.9 73.4 67.5 416.75

Page 83: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

178

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dampak yang didapat 416.75.

Proyek Business intelligent ini lebih mengarah ke arahan strategi fokus pada

kerjasama dengan perusahaan airlines dalam menangani perawatan dan perbaikan

pesawat.

4.14.2 Nilai Resiko dari Proyek

Penilaian resiko dianggap penting untuk membantu manajemen mengambil

keputusan investasi yang tepat bagi perusahaan. Penentuan resiko dilakukan

melalui tujuh sudut pandang yaitu resiko organisasi (Organizational Risk),

ketidakpastian pendefinisian (Definitional Uncertainty), ketidakpastian teknis

(Technical Uncertainty), resiko infrastruktur sistem informasi (IS Infrastructure

Risk), resiko teknis (Technical Risk), resiko investasi (Investement Risk), resiko

proyek manajemen (Project Management Risk). Nilai resiko dari tiap-tiap proyek

adalah sebagai berikut :

1. Corporate Finance

Resiko proyek atau organisasi = (6 + 6)/2 = 6

Ketidakpastian pendefinisian = (4 + 5)/2 = 4.5

Ketidakpastian teknis = (7 + 8)/2 = 7.5

Resiko infrastruktur SI = (8 + 8)/2 = 8

Resiko teknis = (6 + 5)/2 = 5.5

Resiko investasi = (8 + 7)/2 = 7.5

Resiko manajemen proyek ( 5+ 5)/2 = 5

Jumlah resiko proyek = 44

Page 84: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

179

Biaya = Rp. 437.825.000,-

2. Business Intelligent

Resiko proyek atau organisasi = (5 + 6 + 6 + 5 + 4 + 4 )/6 = 5

Ketidakpastian pendefinisian = (3 + 4 + 3 + 4 + 4 + 4)/6 = 3.67

Ketidakpastian teknis = (5 + 6 + 5 + 5 + 6 + 6)/6 = 5.5

Resiko infrastruktur SI = (7 + 8 + 8 + 9 + 7 + 8)/6 = 7.83

Resiko teknis = (6 + 5 + 5 + 5 + 6 + 7)/6 = 5.67

Resiko investasi = (7 + 7 + 8 + 7 + 8 + 9)/6 = 7.67

Resiko manajemen proyek = (6 + 6 + 5 + 5 +5 + 5)/6 = 5.33

Jumlah resiko proyek = 40.67

Biaya = Rp. 872.545.000,-

Tabel 4.26 Penilaian Resiko Proyek

Jenis ResikoProyek

Corporate Finance

Business Intelligent

Resiko proyek 6 5Ketidakpastian pendefinisian 4.5 3.67

Ketidakpastian teknis 7.5 5.5

Resiko infrastruktur SI 8 7.83

Resiko teknis 5.5 5.67Resiko investasi 7.5 7.67

Resiko manajemen

proyek5 5.33

Total Skor 44 40.67

Page 85: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

180

4.14.3 Portfolio Proyek

Tabel 4.27 Portfolio Proyek

Nama Proyek Dampak Resiko Biaya PortfolioCorporate Finance 387.5 44 Rp.437.825.000,- Strategic

Business Intelligent 416.75 40.67 Rp.872.545.000,- Strategic

4.14.4 Analisis Resiko dan Dampak Terhadap Biaya

Analisis Resiko dan Dampak Terhadap Biaya (Rp)

44

40,6740

40,541

41,542

42,543

43,544

44,545

380 390 400 410 420 430

Dampak

Res

iko Corporate Finance

Business Intelligent

Gambar 4.7 Analisis Resiko dan Dampak Terhadap Biaya (Rp) (Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa hubungan antara dampak dan

resiko terhadap biaya adalah sebagai berikut :

Corporate Finance, memiliki dampak sebesar 387.5 dan nilai resiko sebesar 44;

dengan biaya sebesar Rp. 437.825.000,-.

Business Intelligent, memiliki dampak sebesar 416.75 dan nilai resiko sebesar

40.67; dengan biaya sebesar Rp. 872.545.000,-.

Page 86: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

181

4.15 Proses Alignment

Proses alignment dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

masing-masing light on terhadap arahan strategi yang perusahaan dan apakah

semua light on sudah selaras dengan arahan strategi yang ada atau tidak.

4.15.1 Alignment Data – Aplikasi

Tabel 4.28 Alignment Data - Aplikasi

35 30 20 15W

eigh

t

Foku

spad

ake

rjas

ama

deng

anpe

rusa

haan

airli

nesd

alam

men

anga

nipe

raw

atan

dan

perb

aika

npe

saw

atny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nsis

tem

info

rmas

iunt

ukm

enar

ikpa

rain

vest

orun

tuk

men

anam

kan

mod

alny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nla

yana

nun

tuk

men

ingk

atka

nke

puas

anke

pada

pela

ngga

n

Foku

spad

ape

ning

kata

nte

knol

ogii

nfor

mas

iunt

ukm

enin

gkat

kan

kine

rja

peru

saha

an.

Unw

eigh

tTot

al

Wei

ghtT

otal

Pers

enta

seAl

ignm

entG

ap

Pers

enta

seH

asil

Pene

litia

n

Engineering Evaluation

Sheet5 4 3.3 2.7 1.8 11.8 59 2.95 5.28

Engineering Order

Management5 2 2 3 2.2 9.2 46 2.3 4.12

Open Job Management

5 2.4 3 4 3 12.4 62 3.1 5.55

Sistem 5 3 2 2.7 3.3 11 55 2.75 4.92

Page 87: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

182

Informasi Training

SAP Personal

Development10 4 4 3 2 13 130 6.5 11.64

License Offer

5 1 1.9 2 3 7.9 39.5 1.48 2.64

Carrer Offer 5 3 4 3 2 12 60 3 5.37

Man Power Planning

10 4 3 4 4 15 150 7.5 13.43

Financial Accounting

20 3 5 3 2 13 260 13 23.28

SCM 15 2 1.7 3 3 9.7 145.5 7.28 13.03

CRM 15 1 2 2 3 8 120 6 10.74

Unweight Total 29.4 31.9 32.4 29.3

Weight Total 1029 957 648 439.5

Persentase Alignment

Gap18.71 17.4 11.78 7.99

Persentase Hasil

Penelitian33.48 31.13 21.08 14.31

Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan

menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan

mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4

x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk aplikasi

dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan dengan weight

awal masing-masing yaitu sebagai berikut :

Engineering Evaluation Sheet = 5*20 = 100

Engineering Order Management = 5*20 = 100

Open Job Management = 5*20 = 100

Page 88: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

183

Sistem Informasi Training = 5*20 = 100

SAP Personal Development = 10*20 = 200

License Offer = 5*20 = 100

Carrer Offer = 5*20 = 100

Man Power Planning = 10*20 = 200

Financial Accounting = 20*20 = 400

SCM = 15*20 = 300

CRM = 15*20 = 300 +

Total = 2000

Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari

persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :

Engineering Evaluation Shee t = (59/2000)*100% = 2.95%

Engineering Order Managemen = (46/2000)*100% =2.3%

Open Job Management = (62/2000)*100% = 3.1%

Sistem Informasi Training = (55/2000)*100% = 2.75%

SAP Personal Development = (130/2000)*100% = 6.5%

License Offer = (39.5/2000)*100% = 1.48%

Carrer Offer =(60/2000)*100% = 3%

Man Power Planning =(150/2000)*100% = 7.5%

Financial Accounting = (260/2000)*100% = 13%

SCM =(145.5/2000)*100%=7.28%

CRM = (120/2000)*100% = 6% +

Total Alignment Gap = 55.85%

Page 89: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

184

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 55.85% maka

untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

Engineering Evaluation Sheet = (100/55.85)*2.95% = 5.28%

Engineering Order Management = (100/55.85)*2.3% = 4.12%

Open Job Management = (100/55.85)*3.1% = 5.55%

Sistem Informasi Training = (100/55.85)*2.75% = 4.92%

SAP Personal Development = (100/55.85)*6.5% = 11.64%

License Offer = (100/55.85)*1.48% = 2.64%

Carrer Offer = (100/55.85)*3% = 5.37%

Man Power Planning = (100/55.85)*7.5% = 13.43%

Financial Accounting = (100/55.85)*13% = 23.28%

SCM = (100/55.85)*7.28% = 13.03%

CRM =(100/55.85)*6% = 10.74%+

Total = 100%

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :

Engineering Evaluation Sheet : nilai persentase pengharapan diatas

modul ini adalah 5.28 lebih besar dari nilai weight awal yaitu 5. Oleh

karena itu modul ini telah selaras dengan arahan strategi.

Engineering Order Management : nilai persentase pengharapan diatas

modul ini adalah 4.12 lebih kecil dari nilai weight awal yaitu 5. Oleh

karena itu modul ini belum selaras dengan arahan strategi.

Page 90: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

185

Open Job Management : nilai persentase pengharapan diatas modul ini

adalah 5.55 lebih besar dari nilai weight awal yaitu 5. Oleh karena itu

modul ini telah selaras dengan arahan strategi.

Sistem Informasi Training : nilai persentase pengharapan diatas modul ini

adalah 4.92 lebih kecil dari nilai weight awal yaitu 5. Oleh karena itu

modul ini belum selaras dengan arahan strategi.

SAP Personal Development : nilai persentase pengharapan diatas modul

ini adalah 11.64 lebih besar dari nilai weight awal yaitu 10. Oleh karena

itu modul ini telah selaras dengan arahan strategi.

License Offer : nilai persentase pengharapan diatas modul ini adalah 2.64

lebih kecil dari nilai weight awal yaitu 5. Oleh karena itu modul ini

belum selaras dengan arahan strategi.

Carrer Offer : nilai persentase pengharapan diatas modul ini adalah 5.37

lebih besar dari nilai weight awal yaitu 5. Oleh karena itu modul ini

telah selaras dengan arahan strategi.

Man Power Planning : nilai persentase pengharapan diatas modul ini

adalah 13.43 lebih besar dari nilai weight awal yaitu 10. Oleh karena itu

modul ini telah selaras dengan arahan strategi.

Financial Accounting : nilai persentase pengharapan diatas modul ini

adalah 23.28 lebih besar dari nilai weight awal yaitu 20. Oleh karena itu

modul ini telah selaras dengan arahan strategi.

Page 91: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

186

SCM : nilai persentase pengharapan diatas modul ini adalah 13.03 lebih

kecil dari nilai weight awal yaitu 15. Oleh karena itu modul ini belum

selaras dengan arahan strategi.

CRM : nilai persentase pengharapan diatas modul ini adalah 10.74 lebih

kecil dari nilai weight awal yaitu 15. Oleh karena itu modul ini belum

selaras dengan arahan strategi.

Dilihat dari hasil perhitungan dapat diambil kesimpulan jika

hampir semua aplikasi sudah selaras dengan arahan strategi dimana

hasil penelitian sudah sesuai dengan kenyataannya. Sedangkan aplikasi

yang belum selaras dengan arahan strategi perlu mendapatkan

pertimbangan-pertimbangan dari pihak manajemen apakah aplikasi

tersebut tetap dipertahankan dengan memantapkan fungsi itu sendiri

atau ditiadakan.

Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan

dan penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan

secara vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah aplikasi

yang dianalisis adalah 11. Bobot nilai pengharapannya adalah 11 x 5 =

55. Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-

masing bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai

pengharapan. Dimana penjelasannya adalah sebagai berikut :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya.: 35 x 55 =

1925.

Page 92: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

187

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : 30 x 55 = 1650.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : 20 x 55 = 1100.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : 15 x 55 = 825.

Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 5500.

Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-

masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya : (1029/5500) x

100% = 18.71% .

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : (957/5500) x 100% =

17.4%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : (648/5500) x 100% = 11.78%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : (439.5/5500) x 100% = 7.99%.

Total Alignment Gap adalah 55.88%.

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 55.88% maka

untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

Page 93: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

188

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya : (100/55.88) x

18.71% = 33.48% .

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : (100/55.88) x 17.4% =

31.13%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : (100/55.88) x 11.78% = 21.08%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : (100/55.88) x 7.99% = 14.31%.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya dapat dilihat

bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 33.48 % dan ini

lebih kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 35 %. Dilihat

dari ini dapat disimpulkan bila semua aplikasi belum fokus pada arahan

strategi ini. Oleh karena itu pihak manajemen dapat

mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang

objektif agar semua aplikasi fokus pada kerjasama dengan perusahaan

airlines dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya dapat dilihat bobot arahan

strategi berdasarkan penelitian ternyata 31.13% dan ini lebih besar dari

Page 94: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

189

perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30 %. Dilihat dari ini dapat

disimpulkan bila semua aplikasi telah fokus pada arahan strategi

tersebut.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan dapat dilihat bobot arahan strategi

berdasarkan penelitian ternyata 21.08% dan ini lebih besar dari

perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 20%. Dilihat dari ini dapat

disimpulkan bila semua aplikasi telah fokus pada arahan strategi

tersebut.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan dapat dilihat bobot arahan strategi

berdasarkan penelitian ternyata 14.31% dan ini lebih kecil dari

perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 15%. Dilihat dari ini dapat

disimpulkan bila semua aplikasi belum fokus pada arahan strategi ini.

Oleh karena itu pihak manajemen dapat mempertimbangkan untuk

mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar semua aplikasi

fokus pada peningkatan teknlogi informasi untuk meningkatkan kinerja

perusahaan.

Page 95: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

190

4.15.2 Alignment Data – Infrastruktur

Tabel 4.29 Alignment Data - Infrastruktur

35 30 20 15

Wei

ght

Foku

spad

ake

rjas

ama

deng

anpe

rusa

haan

airli

nesd

alam

men

anga

nipe

raw

atan

dan

perb

aika

npe

saw

atny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nsis

tem

info

rmas

iunt

ukm

enar

ikpa

rain

vest

orun

tuk

men

anam

kan

mod

alny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nla

yana

nun

tuk

men

ingk

atka

nke

puas

anke

pada

pela

ngga

n

Foku

spad

ape

ning

kata

nte

knol

ogii

nfor

mas

iunt

ukm

enin

gkat

kan

kine

rja

peru

saha

an.

Unw

eigh

tTot

al

Wei

ghtT

otal

Pers

enta

seAl

ignm

entG

ap

Pers

enta

seH

asil

Pene

litia

n

Platform (Hardware dan

Software)30 4.4 4.3 4 3.7 16.4 492 25.10 28.64

Portal System 35 4.3 4.6 4.4 4.3 17.6 616 31.43 35.87Network 20 4 4.9 4.6 4 17.5 350 17.86 20.38Internet/ Intranet Security

15 4.6 3.7 4.4 4.6 17.3 259.5 13.24 15.11

Unweight Total 17.3 17.5 17.4 16.6Weight Total 605.5 525 348 249Persentase

Alignment Gap 30.89 26.78 17.76 12.70

Persentase Hasil Penelitian 35.05 30.39 20.15 14.41

Page 96: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

191

Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan

menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan

mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4

x 4.9 = 19.6. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk

infrastruktur dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan

dengan weight awal masing-masing yaitu sebagai berikut :

Platform = 30*19.6 = 588

Portal System = 35*19.6 = 686

Network = 20*19.6 = 392

Internet/Intranet Security = 15*19.6 = 294 +

Total = 1960

Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari

persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :

Platform = (492/1960)*100% = 25.10%

Portal System = (616/1960)*100% = 31.43%

Network = (350/1960)*100% = 17.86%

Internet/Intranet Security = (259.5/1960)*100% = 13.24% +

Total Alignment Gap = 87.63%

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 87.63% maka untuk

mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

Platform = (100/87.63)*25.10% = 28.64%

Portal System = (100/87.63)*31.43% = 35.87%

Page 97: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

192

Network = (100/87.63)*17.86% = 20.38%

Internet/Intranet Security = (100/87.63)*13.24% =15.11%+

Total = 100%

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :

Platform : belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal

adalah 30 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 28.64

lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan

tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar Platform

ini selaras dengan arahan strategi.

Portal System : sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight

awal adalah 35 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar

35.87.

Network : sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal

adalah 20 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 20.38.

Internet/Intranet Security : sudah selaras dengan arahan strategi dimana

nilai weight awal adalah 15 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 15.11.

Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan

penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara

vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 4.9. Jumlah infrastruktur yang

dianalisis adalah 4. Bobot nilai pengharapannya adalah 4 x 4.9 = 19.6.

Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing

Page 98: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

193

bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu

sebagai berikut :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya : 35 x 19.6 =

686.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : 30 x 19.6 = 588.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : 20 x 19.6 = 392.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : 15 x 19.6 = 294.

Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 1960.

Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-

masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya : (605.5/1960)

x 100% = 30.89% .

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : (525/1960) x 100% =

26.78%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : (348/1960) x 100% = 17.76%.

Page 99: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

194

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : (249/1960) x 100% = 12.7%.

Total Alignment Gap adalah 88.13%.

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 88.13% maka

untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya : (100/88.13) x

30.89% = 35.05% .

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : (100/88.13) x 26.78% =

30.39%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : (100/88.13) x 17.76% = 20.15%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : (100/88.13) x 12.70% = 14.41%.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya dapat dilihat

bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 35.05% dan lebih

besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 35% sehingga

dapat disimpulkan bahwa infrastruktur sudah fokus pada kerjasama

dengan perusahaan airlines.

Page 100: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

195

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya dapat dilihat bobot arahan

strategi berdasarkan penelitian ternyata 30.39% dan lebih besar dari

perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat

disimpulkan bahwa infrastruktur sudah fokus pada peningkatan sistem

informasi untuk menarik para investor untuk menanamkan modalnya.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan dapat dilihat bobot arahan strategi

berdasarkan penelitian ternyata 20.15% dan lebih besar dari perkiraan

awal bobot arahan strategi yaitu 20% sehingga dapat disimpulkan

bahwa infrastruktur sudah fokus pada peningkatan layanan untuk

meningkatkan kepuasan kepada pelanggan.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan dapat dilihat bobot arahan strategi

berdasarkan penelitian ternyata 14.41% dan lebih kecil dari perkiraan

awal bobot arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan

bahwa infrastruktur belum fokus pada peningkatan teknologi informasi

untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Pihak manajemen diharapkan

dapat mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang

objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini.

Page 101: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

196

4.15.3 Alignment Data – Services

Tabel 4.30 Alignment Data - Services

35 30 20 15

Wei

ght

Foku

spad

ake

rjas

ama

deng

anpe

rusa

haan

airli

nesd

alam

men

anga

nipe

raw

atan

dan

perb

aika

npe

saw

atny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nsis

tem

info

rmas

iunt

ukm

enar

ikpa

rain

vest

orun

tuk

men

anam

kan

mod

alny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nla

yana

nun

tuk

men

ingk

atka

nke

puas

anke

pada

pela

ngga

n

Foku

spad

ape

ning

kata

nte

knol

ogii

nfor

mas

iunt

ukm

enin

gkat

kan

kine

rja

peru

saha

an.

Unw

eigh

tTot

al

Wei

ghtT

otal

Pers

enta

seAl

ignm

entG

ap

Pers

enta

seH

asil

Pene

litia

n

Helpdesk 35 3 3.3 2.2 3.3 11.8 413 27.17 32.06Maintenance 45 2.4 3.6 3.3 3.7 13 585 38.49 45.42

Security Monitoring 20 3.7 3.8 3.3 3.7 14.5 290 19.08 22.52

Unweight Total 9.1 10.7 8.8 10.7

Weight Total 318.5 321 176 160.5Persentase Alignment

Gap27.94 28.16 15.44 14.08

Persentase Hasil

Penelitian32.63 32.89 18.03 16.44

Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan

menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan

Page 102: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

197

mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4

x 3.8 = 15.2. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk

services dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan dengan

weight awal masing-masing yaitu sebagai berikut :

Helpdesk = 35*15.2 = 532

Maintenance = 45*15.2 = 684

Security Monitoring = 20*15.2 = 304 +

Total = 1.520

Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari

persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :

Helpdesk = (413/1520)*100% = 27.17%

Maintenance = (585/1520)*100% = 38.49%

Security Monitoring = (290/1520)*100% = 19.08% +

Total Alignment Gap = 84.74%

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 84.74% maka untuk

mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

Helpdesk = (100/84.74)*27.17% = 32.06%

Maintenance = (100/84.74)*38.49% = 45.42%

Security Monitoring = (100/84.74)*19.08% = 22.52% +

Total = 100%

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :

Page 103: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

198

Helpdesk : belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal

adalah 35 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 32.06

lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan

tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar helpdesk

ini selaras dengan arahan strategi.

Maintenance : sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight

awal adalah 45 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar

45.42.

Security Monitoring : sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 20 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 22.52.

Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan

penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara

vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 3.8. Jumlah services yang

dianalisis adalah 3. Bobot nilai pengharapannya adalah 3 x 3.8 = 11.4.

Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing

bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu

sebagai berikut :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya : 35 x 11.4 =

399.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : 30 x 11.4 = 342.

Page 104: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

199

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : 20 x 11.4 = 228.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : 15 x 11.4 = 171.

Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 1140.

Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-

masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya : (318.5/1140)

x 100% = 27.94% .

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : (321/1140) x 100% =

28.16%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : (176/1140) x 100% = 15.44%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : (160.5/1140) x 100% = 14.08%.

Total Alignment Gap adalah 85.62%.

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 85.62% maka

untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

Page 105: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

200

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya : (100/85.62) x

27.94% = 32.63% .

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : (100/85.62) x 28.16% =

32.89%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : (100/85.62) x 15.44% = 18.03%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : (100/85.62) x 14.08% = 16.44%.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya dapat dilihat

bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 32.63% dan lebih

kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 35% sehingga

dapat disimpulkan bahwa services belum fokus pada kerjasama dengan

perusahaan airlines dalam menangani perawatan dan perbaikan

pesawatnya.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya dapat dilihat bobot arahan

strategi berdasarkan penelitian ternyata 32.89% dan lebih besar dari

perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat

Page 106: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

201

disimpulkan bahwa services sudah fokus pada peningkatan sistem

informasi untuk menarik para investor untuk menanamkan modalnya.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan dapat dilihat bobot arahan strategi

berdasarkan penelitian ternyata 18.03% dan lebih kecil dari perkiraan

awal bobot arahan strategi yaitu 20% sehingga dapat disimpulkan

bahwa services belum fokus pada peningkatan layanan untuk

meningkatkan kepuasan kepada pelanggan.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan dapat dilihat bobot arahan strategi

berdasarkan penelitian ternyata 16.44% dan lebih besar dari perkiraan

awal bobot arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan

bahwa services sudah fokus pada peningkatan teknologi informasi.

Page 107: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

202

4.15.4 Alignment Data – Manajemen

Tabel 4.31 Alignment Data - Manajemen

35 30 20 15

Wei

ght

Foku

spad

ake

rjas

ama

deng

anpe

rusa

haan

airli

nesd

alam

men

anga

nipe

raw

atan

dan

perb

aika

npe

saw

atny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nsis

tem

info

rmas

iunt

ukm

enar

ikpa

rain

vest

orun

tuk

men

anam

kan

mod

alny

a.

Foku

spad

ape

ning

kata

nla

yana

nun

tuk

men

ingk

atka

nke

puas

anke

pada

pela

ngga

n

Foku

spad

ape

ning

kata

nte

knol

ogii

nfor

mas

iunt

ukm

enin

gkat

kan

kine

rja

peru

saha

an.

Unw

eigh

tTot

al

Wei

ghtT

otal

Pers

enta

seAl

ignm

entG

ap

Pers

enta

seH

asil

Pene

litia

n

Planning 15 3 3.3 3.4 3.3 13 195 13.18 14.36User

Requirement

30 3.5 3.4 3.5 3.2 13.6 408 27.57 30.04

Implementation 25 3.6 3.6 3.1 3.1 13.4 335 22.64 24.67

TrainingProgram 30 3.4 3.7 3.5 3.4 14 420 28.38 30.93

Unweight Total 13.5 14 13.5 13

Weight Total 472.5 420 270 195

Persentase Alignment

Gap31.93 28.38 18.24 13.18

Persentase Hasil

Penelitian34.81 30.94 19.88 14.37

Page 108: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

203

Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan

menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan

mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4

x 3.7 = 14.8. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk

manajemen dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan

dengan weight awal masing-masing yaitu sebagai berikut :

Planning = 15 x 14.8 = 222

User Requirement = 30 x 14.8 = 444

Implementation = 25 x 14.8 = 370

Training Program = 30 x 14.8 = 444 +

Total = 1480

Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari

persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :

Planning = (195/1480) x 100% = 13.18%

User Requirement = (408/1480) x 100% = 27.57%

Implementation = (335/1480) x 100% = 22.64%

Training Program = (420/1480) x 100% = 28.38% +

Total Alignment Gap = 91.77%

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 91.77% maka

untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

Planning = (100/91.77) x 13.18% = 14.36%

Page 109: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

204

User Requirement = (100/91.77) x 27.57% = 30.04%

Implementation = (100/91.77) x 22.64% = 24.67%

Training Program = (100/91.77) x 28.38% = 30.93% +

Total = 100%

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :

Planning, nilai weight awalnya adalah 15. Sedangkan nilai pengharapan

yang didapat adalah sebesar 14.36. Oleh karena itu, planning belum

selaras dengan arahan strategi. Pihak manajemen perlu memperhatikan

keputusan agar modul ini selaras dengan arahan strategi.

User Requirement, sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 30. Nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar

30.04. Maka User Requirement telah selaras dengan arahan strategi.

Implementation, nilai weight awalnya adalah 25. Sedangkan nilai

pengharapan yang didapat adalah sebesar 24.67. Oleh karena itu,

Implementation belum selaras dengan arahan strategi. Pihak manajemen

perlu memperhatikan keputusan agar modul ini selaras dengan arahan

strategi.

Training Program sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 30. Nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar

30.93. Maka Training program telah selaras dengan arahan strategi.

Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan

penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara

vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 3.7. Jumlah manajemen yang

Page 110: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

205

dianalisis adalah 4. Bobot nilai pengharapannya adalah 3.7 x 4 = 14.8.

Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing

bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu

sebagai berikut :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya : 35 x 14.8 =

518.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : 30 x 14.8 = 444.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : 20 x 14.8 = 296.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : 15 x 14.8 = 222.

Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 1480.

Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-

masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya : (472.5/1480)

x 100% = 31.93% .

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : (420/1480) x 100% =

28.38%.

Page 111: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

206

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : (270/1480) x 100% = 18.24%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : (195/1480) x 100% = 13.18%.

Total Alignment Gap adalah 91.73%.

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 91.73% maka

untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya : (100/91.73) x

31.93% = 34.81% .

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya : (100/91.73) x 28.38% =

30.94%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan : (100/91.73) x 18.24% = 19.88%.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan : (100/91.73) x 13.18% = 14.37%.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :

Arahan strategi - Fokus pada kerjasama dengan perusahaan airlines

dalam menangani perawatan dan perbaikan pesawatnya dapat dilihat

bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 34.81% dan lebih

kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 35% sehingga

Page 112: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

207

dapat disimpulkan bahwa manajemen belum fokus pada kerjasama

dengan perusahaan airlines dalam menangani perawatan dan perbaikan

pesawatnya.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan sistem informasi untuk menarik

para investor untuk menanamkan modalnya dapat dilihat bobot arahan

strategi berdasarkan penelitian ternyata 30.94% dan lebih besar dari

perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat

disimpulkan bahwa manajemen sudah fokus pada peningkatan sistem

informasi untuk menarik para investor untuk menanamkan modalnya.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan untuk meningkatkan

kepuasan kepada pelanggan dapat dilihat bobot arahan strategi

berdasarkan penelitian ternyata 19.88% dan lebih kecil dari perkiraan

awal bobot arahan strategi yaitu 20% sehingga dapat disimpulkan

bahwa manajemen belum fokus pada peningkatan layanan untuk

meningkatkan kepuasan kepada pelanggan.

Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan dapat dilihat bobot arahan strategi

berdasarkan penelitian ternyata 14.37% dan lebih kecil dari perkiraan

awal bobot arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan

bahwa manajemen belum fokus pada peningkatan teknologi informasi

untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Page 113: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

208

4.16 Analisis Biaya Lights - On

4.16.1 Persentase Biaya

Adapun persentase biaya yang akan digambarkan melalui diagram

dibawah ini adalah :

1. Portfolio Aplikasi

Berikut ini adalah gambar dari total persentase biaya aplikasi pada PT.

GMF AeroAsia.

Total Persentase Biaya Aplikasi (Dalam Juta Rupiah)

4,6065; 0,36%

9,96; 0,79%

10,209; 0,81%

8,8395; 0,70%

30,627; 2,42%

4,2335; 0,33%

4,482; 0,35%

13,944; 1,10%

473,233; 37,38%

329,485; 26,03%

376,25; 29,72%

Engineering Evaluation SheetEngineering Order ManagementOpen Job ManagementSistem Informasi TrainingSAP Personal DevelopmentLicense OfferCarrer OfferMan Power PlanningFinancial AccountingSCMCRM

Gambar 4.8 Total Persentase Biaya Aplikasi (Dalam Juta Rupiah)(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa aplikasi Financial

Accounting memiliki biaya paling besar, yakni Rp.473.233.000,- dengan

Page 114: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

209

persentase sebesar 37.38%. Modul ini memiliki biaya paling tinggi karena modul

ini sangat penting dalam kegiatan keuangan sehari-hari untuk menunjang bisnis

yang terjadi di perusahaan. Yang kedua adalah modul Customer Relationship

Management (CRM) dengan biaya aplikasi sebesar Rp.376.250.000,- dan

persentase biayanya sebesar 29.72%. Setelahnya adalah modul Supply Chain

Management (SCM) dengan persentase sebesar 26.03% dan biaya aplikasinya

adalah Rp.329.485.000,-. Kemudian modul SAP Personal Development, Man

Power Planning, Open Job Management, Engineering Order Management,

Sistem Informasi Training, Engineering Evaluation Sheet, dan Carrer Offer

dengan persentase masing-masing sebesar 2.42%, 1.10%, 0.81%, 0.79%, 0.70%,

0.36%, dan 0.35% dan biayanya masing-masing sebesar Rp.30.627.000,-,

Rp.13.944.000,-, Rp.10.209.000,-, Rp.9.960.000,-, Rp.8.839.500,-,

Rp.4.606.500,-, dan Rp.4.482.000,-. Dan terakhir adalah aplikasi yang memiliki

biaya yang terkecil adalah License Offer dengan persentase sebesar 0.33%.

Page 115: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

210

2. Portfolio Infrastruktur

Berikut ini adalah gambar dari total persentase biaya infrastruktur pada

PT. GMF AeroAsia.

Total Persentase Biaya Infrastruktur (Dalam Juta Rupiah)

732,556; 81%

93,478; 10%52,143; 6%

23,028; 3%

Platform Portal System Network Internet/Intranet Security

Gambar 4.9 Total Persentase Biaya Infrastruktur (Dalam Juta Rupiah)(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, portfolio infrastruktur biaya terbesar terdapat

pada Platform (Hardware dan Software) yang memiliki biaya sebesar

Rp.732.556.000,-/tahun dengan persentase 81%. Biaya untuk Portal System

sebesar Rp.93.478.000,-/tahun dengan persentase 10%. Biaya untuk Network

sebesar Rp.52.143.000,-/tahun dengan persentase sebesar 6% dan biaya yang

paling kecil adalah Internet/Intranet Security sebesar Rp.23.028.000,-/tahun

dengan persentase 3%.

Page 116: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

211

3. Portfolio Services

Berikut ini adalah gambar dari total persentase biaya services pada PT.

GMF AeroAsia.

Total Persentase Biaya Services (Dalam Juta Rupiah)

38; 34%

42; 37%

32; 29%

Helpdesk Maintenance Security Monitoring

Gambar 4.10 Total Persentase Biaya Services (Dalam Juta Rupiah)(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa Maintenance memiliki biaya

paling tinggi sebesar Rp.42.000.000,-/tahun dengan persentase sebesar 42.37%.

Kemuadian biaya untuk Helpdesk sebesar Rp.38.000.000,-/tahun dengan

persentase 38.34%. Sedangkan Security Monitoring memiliki biaya sebesar

Rp.32.000.000,-/tahun dengan persentasenya adalah 32.29%.

Page 117: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

212

4. Portfolio Manajemen

Total Persentase Biaya Manajemen (Dalam Juta Rupiah)

48; 20%

83; 34%52; 21%

62; 25%

Planning User Requirement Implementation Training Program

Gambar 4.11 Total Persentase Biaya Manajemen (Dalam Juta Rupiah)(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, portfolio manajemen biaya terbesar terdapat

pada User Requirement yang memiliki biaya sebesar Rp.83.000.000,-/tahun

dengan persentase 83.74%. Sedangkan biaya yang lainnya adalah untuk Training

Program sebesar Rp.62.000.000,-/tahun dengan persentase 62.25%, untuk

Implementation sebesar Rp.52.000.000,- dengan persentase sebesar 52.21%, dan

untuk biaya yang paling kecil adalah Planning sebesar Rp.48.000.000,- dengan

persentase 48.20%.

Page 118: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

213

4.16.2 Total Persentase Biaya Lights-On

Total Persentase Biaya Lights-On (Dalam Juta Rupiah)

12658,695; 91%

901,205; 6%

112; 1%

245; 2%

Aplikasi Infrastruktur Services Manajemen

Gambar 4.12 Total Persentase Biaya Light On (Dalam Juta Rupiah)(Sumber : Pengolahan Data)

Biaya yang dikeluarkan untuk lights-on pada PT. GMF AeroAsia terbagi

atas :

o Aplikasi yang memiliki persentase sebesar 91% dengan biaya Rp.

1.265.869.500,-.

o Infrastruktur yang memiliki persentase sebesar 6% dengan biaya

Rp. 901.205.000,-.

o Services yang memiliki persentase sebesar 1% dengan biaya Rp.

112.000.000,-

Page 119: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

214

o Manajemen yang memiliki persentase sebesar 2% dengan biaya

Rp. 245.000.000,-

4.16.3 Total Persentase Biaya Proyek

Total Persentase Biaya Proyek (Dalam Juta Rupiah)

473,825; 35%

872,545; 65%

Corporate Finance Business Intelligent

Gambar 4.13 Total Persentase Biaya Proyek (Dalam Juta Rupiah)(Sumber : Pengolahan Data)

Biaya yang dikeluarkan untuk proyek pada PT. GMF AeroAsia terbagi

atas :

o Business Intelligent yang memiliki persentase sebesar 65%

dengan biaya Rp.872.545.000,-.

o Knowledge Management yang memiliki persentase sebesar 35%

dengan biaya Rp.437.825.000,-.

Page 120: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

215

4.16.4 Total Persentase Biaya TI

Total Persentase Biaya TI (Dalam Juta Rupiah)

13916,9; 91%

1346,37; 9%

Lights-on Proyek

Gambar 4.14 Total Persentase Biaya TI (Dalam Juta Rupiah)(Sumber : Pengolahan Data)

Biaya yang dikeluarkan untuk lights-on pada PT. GMF AeroAsia sebesar

Rp. 2.524.074.500,- dengan persentase sebesar 91% dari total biaya TI dan untuk

proyek sebesar Rp. 1.310.370.000,- dengan persentase sebesar 9%.

Page 121: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

216

4.17 Persentase Tingkat Layanan

Persentase Tingkat Layanan

5% 5% 5%5%

5%

4%4%

5%4%5%5%5%5%4%

4%5%

4%5%

4%5% 5% 4%

Engineering Evaluation Sheet Engineering Order ManagementOpen Job Management Sistem Informasi TrainingSAP Personal Development License OfferCarrer Offer Man Power PlanningFinancial Accounting SCMCRM Platform (Hardware dan Software)Portal System NetworkInternet/ Intranet Security HelpdeskMaintenance Security MonitoringPlanning User RequirementImplementation Training Program

Gambar 4.15 Persentase Nilai Penyelarasan(Sumber : Pengolahan Data)

Tabel 4.32 Persentase Tingkat Layanan

Lights - On Tingkat Layanan PersentaseEngineering Evaluation Sheet 4.65 5%Engineering Order Management 4.37 5%Open Job Management 4.55 5%Sistem Informasi Training 4.63 5%SAP Personal Development 4.5 5%License Offer 3.75 4%Carrer Offer 4.13 4%

Page 122: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

217

Man Power Planning 4.69 5%Financial Accounting 4.17 4%SCM 4.58 5%CRM 4.9 5%Platform 4.28 4%Portal System 4.33 5%Network 4.06 4%Internet/Intranet Security 3.78 4%Helpdesk 4.28 4%Maintenance 4.05 4%Security Monitoring 4.33 5%Planning 3.95 4%User Requirement 4.32 5%Implementation 4.44 5%Training Program 4.12 4%

Dilihat dari gambar dan tabel diatas, yang memiliki persentase tingkat

layanan tertinggi adalah persentase yang memiliki nilai 5% dan persentase

tingkat layanan terendah adalah persentase yang memiliki nilai 4%. Perincian

dari setiap tingkat layanan adalah sebagai berikut:

Modul Engineering Evaluation Sheet dengan persentase tingkat

layanan sebesar 5%

Modul Engineering Order Management dengan persentase

tingkat layanan sebesar 5%

Modul Open Job Management dengan persentase tingkat

layanan sebesar 5%

Modul Sistem Informasi Training dengan persentase tingkat

layanan sebesar 5%

Modul SAP Personal Development dengan persentase tingkat

layanan sebesar 5%

Page 123: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

218

Modul License Offer dengan persentase tingkat layanan sebesar

4%

Modul Carrer Offer dengan persentase tingkat layanan sebesar

4%

Modul Man Power Planning dengan persentase tingkat layanan

sebesar 5%

Modul Financial Accounting dengan persentase tingkat layanan

sebesar 4%

Modul SCM dengan persentase tingkat layanan sebesar 5%

Modul CRM dengan persentase tingkat layanan sebesar 5%

Platform (Hardware & Software) dengan persentase tingkat

layanan sebesar 4%

Portal System dengan persentase tingkat layanan sebesar 5%

Network dengan persentase tingkat layanan sebesar 4%

Internet/intranet security dengan persentase tingkat layanan

sebesar 4%

Helpdesk dengan persentase tingkat layanan sebesar 4%

Maintenance dengan persentase tingkat layanan sebesar 4%

Security Monitoring dengan persentase tingkat layanan sebesar

5%

Planning dengan persentase tingkat layanan sebesar 4%

User Requirement dengan persentase tingkat layanan sebesar 5%

Implementation dengan persentase tingkat layanan sebesar 5%

Page 124: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

219

Training Program dengan persentase tingkat layanan sebesar 4%

4.17.1 Analisis Hubungan Kualitas dengan Tingkat Layanan terhadap Biaya

Portfolio Aplikasi

Total Biaya Aplikasi Tingkat Layanan dengan Kualitas (dalam Juta Rupiah)

4,6065

9,96

10,209

8,8395

30,627

4,3

4,35

4,4

4,45

4,5

4,55

4,6

4,65

4,7

3,8 3,9 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8

Kualitas

Ting

katL

ayan

an

Engineering Evaluation Sheet Engineering Order Management Open Job ManagementSistem Informasi Training SAP Personal Development

Gambar 4.16 Total Biaya Aplikasi 1 (Dalam Juta Rupiah)Tingkat Layanan/Kualitas terhadap Biaya

Page 125: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

220

Total Biaya Aplikasi Tingkat Layanan dengan Kualitas (dalam Juta Rupiah)

4,23354,482

376,25

0

1

2

3

4

5

6

4,5 4,55 4,6 4,65 4,7 4,75 4,8 4,85

Kualitas

Ting

katL

ayan

an

License Offer Carrer Offer CRM

Gambar 4.17 Total Biaya Aplikasi 2 (Dalam Juta Rupiah)Tingkat Layanan/Kualitas terhadap Biaya

Total Biaya Aplikasi Tingkat Layanan dengan Kualitas (dalam Juta Rupiah)

13,944

473,233

329,485

4

4,1

4,2

4,3

4,4

4,5

4,6

4,7

4,8

4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8 4,9 5

Kualitas

Ting

katL

ayan

an

Man Power Planning Financial Accounting SCM

Gambar 4.18 Total Biaya Aplikasi 3 (Dalam Juta Rupiah)Tingkat Layanan/Kualitas terhadap Biaya

Page 126: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

221

Hubungan tingkat layanan dengan kualitas pada biaya aplikasi

menghasilkan kategori sebagai berikut :

Tabel 4.33 Hubungan Tingkat Layanan dengan Kualitas pada Biaya Aplikasi

Aplikasi Kualitas Tingkat Layanan

Kategori Keterangan

Engineering Evaluation Sheet

4.36

4.65

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Engineering Order Management

4.4

4.37

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Open Job Management

4.27

4.55

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Sistem Informasi Training

4

4.63

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

SAP Personal Development

4.63

4.5

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

License Offer

4.56

3.75

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Carrer Offer

4.56

4.13

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Man Power Planning

4.19

4.69

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Financial Accounting

4.29

4.17

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Page 127: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

222

SCM

4.8

4.58

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

CRM 4.8

4.9

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Portfolio Infrastruktur

Total Biaya Infrastruktur Tingkat Layanan dengan Kualitas (dalam Juta Rupiah)

93,478

52,143

23,028

732,556

3,6

3,7

3,8

3,9

4

4,1

4,2

4,3

4,4

4,5

3,75 3,8 3,85 3,9 3,95 4 4,05 4,1 4,15 4,2

Kualitas

Ting

katL

ayan

an

Platform (Hardware dan Software) Portal System Network Internet/ Intranet Security

Gambar 4.19 Total Biaya Infrastruktur (Dalam Juta Rupiah)Tingkat Layanan/Kualitas terhadap Biaya

Hubungan tingkat layanan dengan kualitas pada biaya infrastruktur

menghasilkan kategori sebagai berikut :

Page 128: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

223

Tabel 4.34 Hubungan Tingkat Layanan dengan Kualitas pada Biaya Infrastruktur

Aplikasi Kualitas Tingkat Layanan

Kategori Keterangan

Platform 3.89 4.28

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Portal System 3.94 4.33

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Network 4.11 4.06

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Internet/Intranet Security 3.83 3.78

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Portfolio Services

Total Biaya Services Tingkat Layanan dengan Kualitas (dalam Juta Rupiah)

38

42

32

4

4,05

4,1

4,15

4,2

4,25

4,3

4,35

4,4

3,9 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7

Kualitas

Ting

katL

ayan

an

Helpdesk Maintenance Security Monitoring

Gambar 4.20 Total Biaya Services (Dalam Juta Rupiah)Tingkat Layanan/Kualitas terhadap Biaya

Page 129: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

224

Hubungan tingkat layanan dengan kualitas pada biaya services

menghasilkan kategori sebagai berikut :

Tabel 4.35 Hubungan Tingkat Layanan dengan Kualitas pada Biaya Services

Aplikasi Kualitas Tingkat Layanan

Kategori Keterangan

Helpdesk 4.28 4.28

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Maintenance 4.55 4.05

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Security Monitoring 4.05 4.33

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Page 130: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

225

Portfolio Manajemen

Total Biaya Manajemen Tingkat Layanan dengan Kualitas (dalam Juta Rupiah)

48

83

52

62

3,8

3,9

4

4,1

4,2

4,3

4,4

4,5

4,6

3,9 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7

Kualitas

Ting

katL

ayan

an

Planning User Requirement Implementation Training Program

Gambar 4.21 Total Biaya Manajemen (Dalam Juta Rupiah)Tingkat Layanan/Kualitas terhadap Biaya

Hubungan tingkat layanan dengan kualitas pada biaya manajemen

menghasilkan kategori sebagai berikut :

Tabel 4.36 Hubungan Tingkat Layanan dengan Kualitas pada Biaya Manajemen

Aplikasi Kualitas Tingkat Layanan

Kategori Keterangan

Planning 4.32 3.95

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

User Requirement 4.41 4.32

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Page 131: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

226

Implementation 4.03 4.44

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Training Program 4.59 4.12

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

4.18 Persentase Ketergantungan

Persentase Ketergantungan

5% 5%5%

5%5%

4%5%

5%4%5%5%5%3%4%

4%4%

4%

5%5%

5% 4% 4%

Engineering Evaluation Sheet Engineering Order ManagementOpen Job Management Sistem Informasi TrainingSAP Personal Development License OfferCarrer Offer Man Power PlanningFinancial Accounting SCMCRM Platform (Hardware dan Software)Portal System NetworkInternet/ Intranet Security HelpdeskMaintenance Security MonitoringPlanning User RequirementImplementation Training Program

Gambar 4.22 Persentase Ketergantungan(Sumber : Pengolahan Data)

Page 132: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

227

Tabel 4.37 Persentase Ketergantungan

Lights – OnNilai

Ketergantungan PersentaseEngineering Evaluation Sheet 4.67 5%Engineering Order Management 4.62 5%Open Job Management 4.33 5%Sistem Informasi Training 4.5 5%SAP Personal Development 4.5 5%License Offer 3.75 4%Carrer Offer 4.5 5%Man Power Planning 4.38 5%Financial Accounting 4.17 4%SCM 4.7 5%CRM 4.6 5%Platform 4.44 5%Portal System 3.22 3%Network 4.22 4%Internet/Intranet Security 4.22 4%Helpdesk 3.55 4%Maintenance 4.22 4%Security Monitoring 4.55 5%Planning 4.24 5%User Requirement 4.29 5%Implementation 4.17 4%Training Program 4.23 4%

Dilihat dari gambar dan tabel diatas, yang memiliki persentase nilai

ketergantungan tertinggi adalah persentase yang memiliki nilai 5% dan

persentase nilai ketergantungan terendah adalah Portal System dengan persentase

nilai 3%. Perincian dari setiap nilai ketergantungan adalah sebagai berikut:

Modul Engineering Evaluation Sheet dengan persentase nilai

ketergantungan sebesar 5%

Modul Engineering Order Management dengan persentase nilai

ketergantungan sebesar 5%

Page 133: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

228

Modul Open Job Management dengan persentase nilai

ketergantungan sebesar 5%

Modul Sistem Informasi Training dengan persentase nilai

ketergantungan sebesar 5%

Modul SAP Personal Development dengan persentase nilai

ketergantungan sebesar 5%

Modul License Offer dengan persentase nilai ketergantungan

sebesar 4%

Modul Carrer Offer dengan persentase nilai ketergantungan

sebesar 5%

Modul Man Power Planning dengan persentase nilai

ketergantungan sebesar 5%

Modul Financial Accounting dengan persentase nilai

ketergantungan sebesar 4%

Modul SCM dengan persentase nilai ketergantungan sebesar 5%

Modul CRM dengan persentase nilai ketergantungan sebesar 5%

Platform (Hardware & Software) dengan persentase nilai

ketergantungan sebesar 5%

Portal System dengan persentase nilai ketergantungan sebesar

3%

Network dengan persentase nilai ketergantungan sebesar 4%

Internet/intranet security dengan persentase nilai ketergantungan

sebesar 4%

Page 134: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

229

Helpdesk dengan persentase nilai ketergantungan sebesar 4%

Maintenance dengan persentase nilai ketergantungan sebesar 4%

Security Monitoring dengan persentase nilai ketergantungan

sebesar 5%

Planning dengan persentase nilai ketergantungan sebesar 5%

User Requirement dengan persentase nilai ketergantungan

sebesar 5%

Implementation dengan persentase nilai ketergantungan sebesar

4%

Training Program dengan persentase nilai ketergantungan

sebesar 4%

Page 135: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

230

4.18.1 Analisis Hubungan Kualitas dengan Ketergantungan terhadap Biaya

Portfolio Aplikasi

Total B iaya Aplikasi Ketergantungan dengan K ualitas (dalam Juta R upiah)

9,96

10,209

8,8395

4,6065

30,627

4,25

4,34,35

4,4

4,454,5

4,55

4,6

4,654,7

4,75

3,8 3,9 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan

Engineering Evaluation Sheet Engineering Order Management Open Job ManagementSistem Informasi Training SAP Personal Development

Gambar 4.23 Total Biaya Aplikasi 1 (Dalam Juta Rupiah)Ketergantungan/Kualitas terhadap Biaya

T otal Biaya Aplikasi Ketergantungan dengan Kualitas (dalam Juta Rupiah)

4,2335

4,482

376,25

0

1

2

3

4

5

6

4,5 4,55 4,6 4,65 4,7 4,75 4,8 4,85

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan

L icense Offer Carrer Offer CRM

Gambar 4.24 Total Biaya Aplikasi 2 (Dalam Juta Rupiah)Ketergantungan/Kualitas terhadap Biaya

Page 136: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

231

Total Biaya Aplikasi Ketergantungan dengan Kualitas (dalam Juta Rupiah)

13,944

473,233

329,485

4

4,1

4,2

4,3

4,4

4,5

4,6

4,7

4,8

4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8 4,9 5Kualitas

Kete

rgan

tung

an

Man Power Planning Financial Accounting SCM

Gambar 4.25 Total Biaya Aplikasi 3 (Dalam Juta Rupiah)Ketergantungan/Kualitas terhadap Biaya

Hubungan ketergantungan dengan kualitas pada biaya aplikasi

menghasilkan kategori sebagai berikut :

Tabel 4.38 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas pada Biaya Aplikasi

Aplikasi Kualitas Ketergantungan Kategori Keterangan

Engineering Evaluation Sheet

4.36

4.67

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance.

Engineering Order Management

4.4

4.62

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance.

Open Job Management

4.27

4.33

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance.

Sistem Informasi Training

4

4.5

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance.

Page 137: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

232

SAP Personal Development

4.63

4.5

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance.

License Offer

4.56

3.75

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance.

Carrer Offer

4.56

4.5

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance.

Man Power Planning

4.19

4.38

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance.

Financial Accounting

4.29

4.17

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance.

SCM

4.8

4.7

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance.

CRM 4.8

4.6

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance.

Portfolio Infrastruktur

To tal B iaya In frastruktu r K etergantung an deng an K ualitas (dalam Ju ta R upiah)

732,556

93,478

52,14323,028

0

1

2

3

4

5

6

3,75 3,8 3,85 3,9 3,95 4 4,05 4,1 4,15 4,2

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan

Platform (Hardware dan Software) Portal System Network Internet/ Intranet Security

Gambar 4.26 Total Biaya Infrastruktur (Dalam Juta Rupiah)Ketergantungan/Kualitas terhadap Biaya

Page 138: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

233

Hubungan ketergantungan dengan kualitas pada biaya infrastruktur

menghasilkan kategori sebagai berikut :

Tabel 4.39 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas pada Biaya Infrastruktur

Aplikasi Kualitas Ketergantungan Kategori Keterangan

Platform 3.89 4.44

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Portal System 3.94 3.22

Stabil Biaya yang dikeluarkan untuk maintenance dan peningkatan diusahakan seminimal mungkin.

Network 4.11 4.22

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Internet/Intranet Security 3.83 4.22

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Page 139: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

234

Portfolio Services

To ta l B ia ya Se rv ic e s K e te rg a n tu n g a n d e n g a n K u a lita s (d a la m J u ta R u p ia h )

3 8

4 23 2

0

1

2

3

4

5

6

3,9 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan

He lpdesk Main tenance Security Moni tor ing

Gambar 4.27 Total Biaya Services (Dalam Juta Rupiah)Ketergantungan/Kualitas terhadap Biaya

Hubungan ketergantungan dengan kualitas pada biaya services

menghasilkan kategori sebagai berikut :

Tabel 4.40 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas pada Biaya Services

Aplikasi Kualitas Ketergantungan Kategori Keterangan

Helpdesk 4.28 3.55

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Maintenance 4.55 4.22

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Security Monitoring 4.05 4.55

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Page 140: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

235

Portfolio Manajemen

Total Biaya Manajemen Ketergantungan dengan Kualitas (dalam Juta Rupiah)

48

83

52

62

4,144,164,184,2

4,224,244,264,284,3

4,32

3,9 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7

Kualitas

Kete

rgan

tung

an

Planning User Requirement Implementation Training Program

Gambar 4.28 Total Biaya Manajemen (Dalam Juta Rupiah)Ketergantungan/Kualitas terhadap Biaya

Hubungan ketergantungan dengan kualitas pada biaya manajemen

menghasilkan kategori sebagai berikut :

Tabel 4.41 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas pada Biaya Manajemen

Aplikasi Kualitas Ketergantungan Kategori Keterangan

Planning 4.32 4.24

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

User Requirement 4.41 4.29

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Implementation 4.03 4.17

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak

Page 141: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

236

dibutuhkan.

Training Program 4.59 4.23

Excellent Kualitas aplikasi perlu dimonitor dan dibutuhkan biaya maintenance. Tetapi investasi baru, mungkin tidak dibutuhkan.

Keterangan kategori :

o Abandon adalah aplikasi tersebut harus dihapuskan karena tidak

membawa damapak yang positif bagi perusahaan.

o Crisis adalah aplikasi tersebut harus diperbaiki kualitasnya

khususnya bila alignment-nya tinggi. Ini dapat dilakukan dengan

cara menambah sumber daya yang diperlukan yang mendukung

aplikasi tersebut.

o Noncritical, stabilize adalah salah satu kategori aplikasi dikatakan

cukup karena itu investasinya sedikit saja pada perawatan dan

peningkatan kinerja.

o Improve only is needed adalah aplikasi yang berada pada tahap ini

sudah bagus jadi keluarkan biaya hanya pada kondisi emergency

atau bila sumber daya sudah hampir habis.

o Excellent, monitor adalah tahap dimana diperlukan memantau

aplikasi terhadap kualitasnya. Jika perlu keluarkan biaya untuk

menjaga tingkat kualitas, tetapi investasi baru tidak perlu

dilakukan.

Page 142: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

237

4.19 Strategi Investasi

4.19.1Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Tingkat Layanan dan Kualitas

0 0 0 0

2.524

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Biaya

Abaikan Stabil Excellent

Kategori

Total Biaya Lights-on berdasarkan tingkat layanan dan kualitas (Dalam Juta Rupiah)

Gambar 4.29 Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Tingkat Layanan dan KualitasDari hasil grafik total biaya lights-on yang berdasarkan pada tingkat

layanan dan kualitas, maka :

o Kategori “Excellent” memiliki jumlah biaya terbesar sebesar Rp.

2.524.074.500,- yang terdiri dari Engineering Evaluation Sheet,

Engineering Order Management, Open Job Management, Sistem

Informasi Training, SAP Personal Development, License Offer,

Carrer Offer, Man Power Planning, Financial Accounting, SCM,

CRM, Platform (Hardware & Software), Portal System, Network,

Internet/intranet security, Helpdesk, Maintenance, Security

Monitoring, Planning, User Requirement, Implementation, dan

Training Program.

Page 143: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

238

o Kategori “Stabil” sudah bagus jadi keluarkan biaya hanya pada

kondisi emergency atau bila sumber daya sudah hampir habis,

memiliki jumlah biaya terendah.

o Kategori “Abaikan, Krisis Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan”

memiliki jumlah biaya terendah.

4.19.2 Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Ketergantungan dan Kualitas

0 0 93,478 0

2430,5965

0

500

1000

1500

2000

2500

Biaya

Abaikan Stabil Excellent

Kategori

Total Biaya Lights-on berdasarkan Nilai Ketergantungan dan kualitas (Dalam Juta Rupiah)

Gambar 4.30 Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Ketergantungan dan Kualitas

Dari hasil grafik total biaya lights-on yang berdasarkan pada

ketergantungan dan kualitas, maka :

o Kategori “Excellent” memiliki jumlah biaya terbesar sebesar Rp.

2.430.596.500,- yang terdiri dari Engineering Evaluation Sheet,

Page 144: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

239

Engineering Order Management, Open Job Management, Sistem

Informasi Training, SAP Personal Development, License Offer,

Carrer Offer, Man Power Planning, Financial Accounting, SCM,

CRM, Platform (Hardware & Software), Network,

Internet/intranet security, Helpdesk, Maintenance, Security

Monitoring, Planning, User Requirement, Implementation, dan

Training Program.

o Kategori “Stabil” memiliki jumlah biaya sebesar Rp. 93.478.000,-

yang terdiri dari Portal System.

o Kategori “Abaikan, Krisis Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan”

memiliki jumlah biaya terendah.

4.20 Manajemen Agenda

Manajemen agenda merupakan suatu tolak ukur dari implementasi

investasi teknologi informasi pada suatu perusahaan didasarkan pada

management agenda New Information Economics. Selain itu penilaian

manajemen agenda diukur berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada manajer

TI dan para manajer bisnis, dilakukan untuk melihat keterkaitan atau hubungan

antara manajer TI dan manajer bisnis dalam membuat suatu rencana bisnis dan

TI untuk merealisasikan strategi yang ada di dalam perusahaan. Strategi dapat

diwujudkan dengan kontribusi TI, dan akan memberi nilai lebih pada perusahaan

dibanding dengan para pesaingnya. Berikut ini adalah tabel manajemen agenda

yang mendukung manajer dalam pengambilan keputusan.

Page 145: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

240

Manajemen Agenda 1 : Menentukan sasaran

Pertanyaan Manajemen Y/TApakah rencana bisnis dan TI sepenuhnya terkait dan terpadu ?

Y

Apakah seluruh pengeluaran TI (pengembangan, operasi, perawatan, layanan) selaras dengan strategi bisnis

Y

Manajemen Agenda 2 : Bertanya dengan pertanyaan yang tepat

Pertanyaan Manajemen Y/TRight decision

Apakah investasi sudah pada tempat yang tepat ?

Y

Apakah perusahaan dapat menghilangkan biaya TI yang tidak perlu ?

Y

Right action

Dapatkan perusahaan mengurangi biaya dari kegiatan yang kinerjanya buruk ?

Y

Dapatkah perusahaan mengubah strategi bisnis kita pada tindakan TI yang menghasilkan hasil yang tepat

Y

Right result

Apakah kita mendapatkan hasil dan nilai yang cukup dari semua sumber daya operational

Y

Dapatkah kita mengontrol secara efektif biaya TI?

Y

Manajemen Agenda 3 : Menghubungkan dengan lapisan bawah

Pertanyaan Manajemen Y/TApakah kita tahu arahan strategi kita? Y

Manajemen Agenda 4 : Memahami biaya dan sumber daya

Pertanyaan Manajemen Y/TAdakah analisis biaya operasional dari sudut pandang portfolio ?

Y

Adakah penaksiran kegiatan operasional oleh penyelarasan strategis ?

Y

Adakah penaksiran kegiatan operasional oleh kualitas / tingkat layanan?

Y

Page 146: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

241

Apakah diketahui seberapa besar investasi TI untuk layanan ? untuk manajemen?

Y

Manajemen Agenda 5 : Fokus pada sesuatu yang benar

Pertanyaan Manajemen Y/TApakah kegiatan TI dan rencana penggunaan sumber daya diprioritaskan, dilaksanakan dan diukur berdasarkan hubungan mereka dan kontribusinya pada hasil bisnis ?

Y

Apakah peran manajer jelas terdefinisi untuk menjamin partisipasi wajar dan menghindar ketiadaan hubungan yang tercipta akibat budaya yang ada ?

Y

Apakah semua kegiatan TI dan pengeluaran organisasi pada sumber daya dan proses portfolio ditujukan untuk penilaian dampak, pengelolaan kinerja, penilaian tingkat kualitas dan layanan dan kesepakatan sumber daya?

Y

Manajemen Agenda 6 : Mengadopsi proses yang efektif untuk

menghasilkan tindakan

Pertanyaan Manajemen Y/TPerencanaan kebutuhan/pasokan-apakah perusahaan meningkatkan dampak strategis dan operasional pada investasi TI-nya?

Y

Inovasi-apakah perusahaan punya inovasi yang bagus melalui TI pada produk, proses dan kinerja?

Y

Prioritisasi-apakah perusahaan memilih investasi yang paling bernilai tinggi?

Y

Penyelarasan-apakah perusahaan mendapat peningkatan dari kegiatan TI-nya?

Y

Pengelolaan budaya-apakah perusahaan mampu untuk mengoptimalkan kontribusi TI pada kinerja TI maupun bisnis?

Y

Page 147: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

242

Manajemen Agenda 7 : Menangani masalah-masalah yang umum terjadi

pada praktek

Pertanyaan Manajemen Y/TApakah budaya kita merintangi manajer bisnis dan TI untuk mereka bekerja sama?

Y

Sanggupkah proses pengelolaan TI bekerja baik dengan proses manajemen perusahaan seperti penganggaran?

Y

Dapatkah manajer bisnis bersuara bulat tentang kebutuhan mereka dan apa yang harus dilakukan TI untuk memuaskan mereka?

Y

Manajemen Agenda 8 : Membuat keputusan yang jitu

Pertanyaan Manajemen Y/TApakah kasus bisnis yang digunakan mencerminkan dukungan pada arahan strategi bisnis?

Y

Apakah proses prioritisasi saat ini berdasarkan arahan strategi bisnis?

Y

Apakah tim manajemen faham keseluruhan portfolio pengembangan aplikasi ?

Y

Apakah kita memeriksa dengan seksama siklus anggaran operasional, dan membuang komponen yang kinerjanya buruk?

Y

Manajemen Agenda 9: Perencanaan untuk mendapatkan hasil yang benar

Pertanyaan Manajemen Y/TApakah perencanaan bisnis secara nyata memperhatikan inovasi TI sebagai input dan konsekuensi TI sebagai output?

Y

Organisasi TI dikenal di industri sebagai kontributor penting pada strategi perusahaan dan operasional yang unggul.

Y

Berdasarkan tabel manajemen agenda dapat dijelaskan bahwa :

Manajemen Agenda 1 :

Page 148: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

243

Proses perencanaan bisnis dan teknologi informasi pada PT. GMF

AeroAsia secara penuh terintegrasi dan terhubung, dimana teknologi informasi

mampu membantu terlaksananya perencanaan bisnis untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Dengan adanya teknologi informasi dan perencanaan bisnis yang

terintegrasi membuat PT. GMF AeroAsia dapat menjalankan bisnisnya dengan

baik dan dapat sejalan dengan arahan strategi perusahaan. Biaya yang

dialokasikan untuk teknologi informasi sangat penting dan harus tepat agar dapat

mendukung dan sejalan dengan perencanaan bisnis atau strategi bisnis

perusahaan.

Manajemen Agenda 2 :

Investasi teknologi informasi yang sudah dilakukan perusahaan saat ini

sudah pada tempat yang tepat. Hal ini dapat dilihat dari suatu hasil teknologi

informasi yang selaras dengan arahan strategi perusahaan. Pihak manajemen

perusahaan juga sudah mengambil tindakan untuk menghilangkan biaya

teknologi informasi yang tidak perlu dengan cara memantau secara efektif setiap

pengeluaran teknologi informasi yang akan dilakukannya secara detail dalam

perencanaan teknologi informasi sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya

dari kegiatan yang kinerjanya buruk. Pada perencanaan teknologi informasi,

pihak manajemen memotong biaya seefektif mungkin tetapi dengan memberikan

alternatif-alternatif yang menguntungkan banyak pihak.

Manajemen Agenda 3 :

Semua karyawan dari PT. GMF AeroAsia mengetahui dan memahami

arahan strategi bisnis perusahaan karena segala sesuatu kegiatan yang dilakukan

Page 149: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

244

di dalam perusahaan sejalan dengan arahan strategi yang dijalankan perusahaan.

Sehingga hal ini mempengaruhi bottom-line perusahaan.

Manajemen Agenda 4 :

Dalam menganalisis biaya operasional, perusahaan melakukan analisis

dengan melihat dari portfolio perusahaan, karena dengan penggunaan portfolio

maka perusahaan dapat mengetahui nilai penyelarasan, tingkat layanan, kualitas,

ketergantungan dan breadth suatu lights-on perusahaan. Dengan mengetahui

nilai – nilai tersebut maka perusahaan dapat dengan mudah memperkirakan

kegiatan operasional dengan tehnik alignment data. Perusahaan juga dapat

mengetahui alokasi biaya yang digunakan untuk layanan dan biaya yang

digunakan untuk manajemen perusahaan.

Manajemen Agenda 5:

Kegiatan teknologi informasi selama ini yang terdapat di perusahaan

menggunakan sumber daya yang diprioritaskan, dilaksanakan dan diukur

berdasarkan hubungan mereka dan kontribusinya pada hasil bisnis. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan hasil yang tepat yang sesuai dengan arahan

strategi yang terdapat di perusahaan. Semua kegiatan yang dilakukan teknologi

informasi dan pengeluaran perusahaan pada sumber daya dan proses portfolio

ditujukan untuk penilaian dampak, pengelolaan kinerja, penilaian tingkat kualitas

dan layanan dan kesepakatan sumber daya. Dimana ini akan mempengaruhi

pihak manajemen dalam mengambil keputusan baik jangka pendek maupun

jangka panjang.

Manajemen Agenda 6 :

Page 150: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

245

Perusahaan dapat meningkatkan dampak strategis dan operasional pada

investasi teknologi informasi di perusahaan dengan tehnik demand / supply

planning, pada tehnik ini dapat dilihat rencana strategi bisnis teknologi informasi

dan pasokan teknologi informasi yang akan digunakan/direncanakan. Selain itu

pihak manajemen punya inovasi yang bagus melalui teknologi informasi pada

produk, proses dan kinerja. Ini dapat memberikan dampak yang bagus bagi

perusahaan. Perusahaan menilai dampak dan hasil investasi yang ada dengan

menggunakan tehnik New Information Economics. Salah satunya adalah tehnik

prioritisasi. Tehnik ini digunakan untuk menganalisa investasi teknologi

informasi dengan memahami dampak dan resiko yang dihadapi sehingga

perusahaan dapat menilai investasi teknologi informasi yang mana yang

memiliki dampak dan resiko yang tinggi. Selain itu perusahaan dapat memahami

apakah lights-on yang digunakan sudah selaras dengan strategi bisnis yang ada

atau belum. Dan yang terakhir yang sama pentingnya adalah pengelolaan

budaya. Dengan pengelolaan budaya, perusahaan mampu untuk mengoptimalkan

kontribusi TI pada kinerja TI maupun bisnis. Dan ini dapat meningkatkan

operasional perusahaan

Manajemen Agenda 7 :

Selama ini budaya kita merintangi manajer bisnis dan TI untuk mereka

bekerja sama karena setiap budaya dalam diri seseorang tentunya berbeda. Oleh

karena itu untuk menyatukan setiap pemikiran dan tujuan diharapkan semua

karyawan mematuhi budaya perusahaan agar semua yang dicita-citakan

perusahaan tercapai. Jika semua karyawan mematuhi semua budaya perusahaan

maka tentunya proses pengelolaan TI dengan proses manajemen perusahaan

Page 151: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00245-MNSI-Bab4.pdf · operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin

246

seperti penganggaran dapat berjalan dengan baik. Dan tidak hanya itu manajer

bisnis dapat berkerja sama dengan manajer TI akan kebutuhan mereka.

Manajemen Agenda 8 :

Masalah bisnis yang dihadapi oleh PT. GMF AeroAsia tentunya

mencerminkan dukungan pada arahan strategi karena apapun yang dilakukan

perusahaan berdasarkan pada arahan strategi perusahaan. Salah satunya adalah

proses prioritisasi. Selain itu pihak manajemen tentunya memahami keseluruhan

portfolio pengembangan aplikasi untuk membuat keputusan perencanaan TI yang

tepat yang berdasarkan pada arahan strategi tersebut.

Manajemen Agenda 9 :

Perencanaan bisnis yang dilakukan pihak manajemen secara nyata

memperhatikan inovasi TI sebagai input dan konsekuensi TI sebagai output.

Dengan ini perusahaan dapat mengambil kesempatan dari perubahan bisnis yang

terjadi serta dapat meningkatkan perkembangan perusahaan. Organisasi TI dalam

perusahaan merupakan kontributor penting pada strategi perusahaan dan

operasional yang unggul. Ini juga merupakan kunci sukses suatu perusahaan

dalam meningkatkan kinerja perusahaan.