25
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan yang tinggi akan survey mengenai kelautan mengakibatkan berkembang pesatnya teknologi survey hidrografi pada akhir-akhir ini, mulai dari alat-alat survey yang digunakan hingga software yang digunakan pula dalam pengolahannya. Peta laut merupakan salah satu output yang dihasilkan dari survey hidrografi tersebut, peta laut ini sama halnya dengan peta topografi pada umumnya, hanya saja apabila peta topografi memuat informasi tentang permukaan tanah ataupun daratan sedangkan peta laut memuat informasi mengenai lingkungan laut baik mencakup kedalaman dari laut tersebut, pesisir pantai dan lain sebagainya yang berhubungan dengan laut tersebut. Dalam peta topografi daratan pada umumnya terdapat kaidah-kaidah kartografi yang harus terpenuhi misalnya saja pada legenda, Layout Peta dan lain sebagainya dimana telah ditentukan seluruhnya dalam ilmu kartografi tersebut. Pembuatan peta laut yang diselenggarakan oleh pihak siapapun juga terdapat acuan yang harus dipenuhi, dalam hal ini yaitu Nautical Chart No.1 USA atu dikenal dengan U.S. Chart No.1. Dalam Chart No. 1 tersebut terdapat aturan-aturan yang harus dipenuhi dalam pembuatan peta laut serta telah disepakati secara internasiaonal. Maka secara tidak langsung peta laut di Indonesia harus memenuhi kaidah-kaidah atau aturan yang terdapat pada Chart No. 1 tersebut, begitu juga dengan negara-negara yang lainnya. Penuliasan laporan pada kesempatan kali ini didasari atas pembahasan salah satu peta laut yang ada di Indonesia dengan Chart No. 1 Tersebut diatas, apakah telah memnuhi aturan dalam Chart No. 1 tersebut ataukah terdapat unsur dalam peta yang belum memenuhi. Maka dari penjelasan tersebut perlu kiranya ditulis laporan mengenai pembahasan salah satu peta laut di Indonesia ini untuk memnuhi latar belakang tersebut serta sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah Survey Hidrografi.

BAB I II III IV

  • Upload
    alfan

  • View
    40

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan hidro

Citation preview

Page 1: BAB I II III IV

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan yang tinggi akan survey mengenai kelautan mengakibatkan berkembang

pesatnya teknologi survey hidrografi pada akhir-akhir ini, mulai dari alat-alat survey yang

digunakan hingga software yang digunakan pula dalam pengolahannya. Peta laut

merupakan salah satu output yang dihasilkan dari survey hidrografi tersebut, peta laut ini

sama halnya dengan peta topografi pada umumnya, hanya saja apabila peta topografi

memuat informasi tentang permukaan tanah ataupun daratan sedangkan peta laut

memuat informasi mengenai lingkungan laut baik mencakup kedalaman dari laut tersebut,

pesisir pantai dan lain sebagainya yang berhubungan dengan laut tersebut.

Dalam peta topografi daratan pada umumnya terdapat kaidah-kaidah kartografi yang

harus terpenuhi misalnya saja pada legenda, Layout Peta dan lain sebagainya dimana telah

ditentukan seluruhnya dalam ilmu kartografi tersebut. Pembuatan peta laut yang

diselenggarakan oleh pihak siapapun juga terdapat acuan yang harus dipenuhi, dalam hal

ini yaitu Nautical Chart No.1 USA atu dikenal dengan U.S. Chart No.1. Dalam Chart No. 1

tersebut terdapat aturan-aturan yang harus dipenuhi dalam pembuatan peta laut serta

telah disepakati secara internasiaonal. Maka secara tidak langsung peta laut di Indonesia

harus memenuhi kaidah-kaidah atau aturan yang terdapat pada Chart No. 1 tersebut,

begitu juga dengan negara-negara yang lainnya.

Penuliasan laporan pada kesempatan kali ini didasari atas pembahasan salah satu peta

laut yang ada di Indonesia dengan Chart No. 1 Tersebut diatas, apakah telah memnuhi

aturan dalam Chart No. 1 tersebut ataukah terdapat unsur dalam peta yang belum

memenuhi. Maka dari penjelasan tersebut perlu kiranya ditulis laporan mengenai

pembahasan salah satu peta laut di Indonesia ini untuk memnuhi latar belakang tersebut

serta sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah Survey Hidrografi.

Page 2: BAB I II III IV

2

1.2. Tujuan

Adapun tujuan penulisan laporan mengenai pembahasan peta laut indonesia dengan

Chart No. 1 adalah sebagai berukut;

1. Memberikan gambaran mengenai salah satu peta laut di Indonesia, dalam hal

ini adalah Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) daerah pesisir Kecamatan

Paciran Kabupaten Gresik.

2. Memberikan penjelasan analisis tentang kaidah-kaidah atau aturan-aturan

yang terdapat dalam Chart No. 1 dalam salah satu peta laut di Indonesia

tersebut.

1.3. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dalam penulisan penulisan laporan mengenai pembahasan

peta laut indonesia dengan Chart No. 1 adalah sebagaimana dijelaskan dibawah ini;

1. Mendapatkan Informasi dan gambaran tentang salah satu peta laut di

Indonesia, dalam hal ini adalah Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) daerah

pesisir Kecamatan Paciran Kabupaten Gresik.

2. Memperoleh pemahaan mengenai analisis tentang kaidah-kaidah atau aturan-

aturan yang terdapat dalam Chart No. 1 dalam salah satu peta laut di Indonesia

(Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) daerah pesisir Kecamatan Paciran

Kabupaten Gresik.)

Page 3: BAB I II III IV

3

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Peta Laut

Peta laut adalah proyeksi bumi atau sebagian muka bumi yang di gambarkan diatas bidang

datar dan digunakan untuk berlayar di laut. Peta laut dibuat sedemikian rupa sehingga

dapat dipakai untuk merencanakan suatu pelayaran baik di laut, lepas pantai maupun di

perairan umum. Peta laut merupakan salah satu alat bantu navigasi untuk keselamatan

pelayaran. Di Indonesia yang berhak menerbitkan peta laut adalah Dinas Hidro-Oseanografi

TNI AL. Ditinjau dari fisiknya Peta laut dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Peta kertas, peta yang dicetak diatas kertas.

2. Peta Elekronik.

Data dan informasi yang ada peta laut :

Bentuk garis pantai/kontur.

Kedalamam air laut

Muka surutan

Suar, pelampung, dan suar penuntun.

Jenis dasar laut

Alur pelayaran, tempat berlabuh, pintu dam pelabuhan

Daratan

Informasi peta (Nomor peta, judul peta, skala peta, koreksi peta, proyeksi peta,

peneliti peta, peringatan, edisi peta, satuan kedalaman laut)

Bahaya navigasi (Kerangka kapal, karang, gosong, ranjau, kabel bawah laut, pipa

bawah laut}

Bagian-bagian peta laut

Nomor peta, ditulis di sudut kiri atas dan sudut kanan bawah diluar garis peta

Page 4: BAB I II III IV

4

Judul peta, ditulis di tempat yang tidak mengganggu alur pelayaran

Skala peta,ditulis dibawah Judul peta/dibawah satuan kedalaman laut

Satuan kedalam peta, ditulis di sudut kiri atas dan kanan bawah diluar garis peta,

biasa dalam satuan meter, depa, atau kaki.

Koreksi peta, ditulis di kiri bawah peta

Penerbit peta, ditulis ditengah-tengah bagian bawah dari peta, tepat diluar garis

peta

Edisi peta, ditulis disamping sebelah kanan dari penerbit peta, diluar garis peta

Mawar Kompas, dibagian yang tidak mengganggu keterangan dan detail peta.

Region sistem pelampungan, ditulis dibawah judul peta, tepat dibawah skala peta.

Garis Lintang dan bujur, di kiri dan kanan secara horizontal, atas dan bawah secara

vertikal.

Syarat-syarat umum peta laut

Bagian laut, harus berisi semua bahaya-bahaya yang ada, dan gambaran yang

dapat dipercaya mengenai dalamnya air dan garis-garis dalam.

Arah-arah dan jarak-jarak harus dinyatakan sedemikian, sehingga navigasi dapat

diselenggarakan dengan seksama.

Terutama angka-angka dalam harus ada serta menyatakandalam yang terkecil

di perairan-perairan. Juga dalam-dalam yang terbesar adalah penting pula

berkenaan dengan penampang dasar laut, khusus untuk memilih tempat

berlabuh. Untuk kepentingan tersebut disamping penentuan tempat kapal

maka jenis tanahpun harus pula dinyatakan secukupnya.

Suar-suar, pelampung-pelampung, perambuan-perambuan, garis-garis haluan

dan garis-garis penuntun, tempat berlabuh harus ditulis di peta.

Bagian daratan, hendaknya tidak hanya menunjukkan bentuk dan garis-garis

pantai saja, tetapi harus juga dapat menyatakan apakah daratan itu Membaca

Page 5: BAB I II III IV

5

dan Menginterpretasi Peta Laut Kompetensi : Navigasi Pantai II – 6 rata,

berbukit-bukit, curam ataupun bergunung gunung, sedangkan batas antara

susunan tersebut harus nampak dengan jelas.

Titel peta harus menyatakan daerah yang digambarkan. Di dalam titel itu

disebutkan skalanya, ukuran-ukuran dengan mana dalam-dalam dan tinggi

gunung ditentukan, sampai bidang mana dalam itu disurutkan dan jika perlu

jarak antara bidang itu (chartdatum) dengan bidang duduk menengah (mean

level), nama kapal dan tahun perpetaan.

Bulan dan tahun penerbitan, atau cetakan ulang tercantum di bagian bawah dan

sampai tanggal berapa peta itu terakhir diperbaiki.

2.1.1. Pembagian Peta Laut menurut Skala

Peta Ikhtisar : Peta yang menggambarkan daerah yang luas dengan ukuran skala

kecil 1: 1.000.000 atau lebih kecil. Dipergunakan terutama menunjukkan variasi,

angin, arus, dan lain-lain.

Peta Haluan atau Peta Perantau : Peta dengan ukuran skala lebih besar yaitu 1 : 1

000 000 sampai dengan 1 : 600 000. Dipergunakan untuk pelayaran pada jarak yang

jauh dari pantai atau untuk menarik garis haluan.

Peta Pantai : Peta dengan ukuran skala makin besar yaitu 1: 600.000 sampai dengan

1 : 100.000. Dipergunakan untuk pelayaran antara pulau- pulau ataupun pelayaran

sepanjang pantai.

Peta Penjelas : Peta dengan ukuran skala 1 : 50 000 atau lebih besar. Dipergunakan

untuk navigasi di selat-selat atau di air pelayaran sulit/sempit.

Peta Rencana : Peta dengan ukuran skala 1 : 50.000 atau lebih besar. Namun

menggambarkan bandar-bandar, pelabuhan, tempat berlabuh. Dipergunakan oleh

kapal yang akan menyinggahi atau menuju tempat - tempat tersebut.

Page 6: BAB I II III IV

6

Semakin besar skala suatu peta, semakin banyak detail-detail perairan yang ditunjukkan

secara teliti demi keselamatan navigasi.

2.1.2. Satuan Jarak di Laut

Satuan jarak yang dipergunakan dalam bernavigasi di laut adalah Mil Laut ( International

Nautical Mile ). Panjang keliling lingkaran katulistiwa bumi adalah 40.070.368 meter,

sedangkan panjang lingkaran derajah bumi sepanjang 40.003.423 meter. Panjang rata-rata

keliling lingkaran – lingkaran besar di bola bumi adalah 40.000.000 meter.

Keliling busur lingkaran besar bola bumi tersebut adalah 360º atau dalam satuan menit

menjadi sebesar 21 600 menit. Ukuran 1 mil laut sama dengan 1 menit busur lingkaran

besar rata-rata sehingga panjang 1 mil laut adalah 40.000.000 meter dibagi 21.600 =

1.851,851 meter dibulatkan menjadi 1.852 meter.

2.1.3. Skala Grafik

Untuk mengukur atau menjangka jarak dari suatu tempat ke tempat lain di peta laut

dipergunakan skala grafik peta. Skala grafik terdapat di garis-garis tepian peta sepanjang

derajah yang berada di kiri dan kanan peta dimana sepanjang garis tersebut tertera nilai-

nilai busur suatu lintang dari daerah yang dipetakan. Skala grafik merupakan skala yang

dipergunakan untuk menyatakan besarnya jarak di peta. Setiap 1 derajat busur lintang

menyatakan jarak 60 mil laut, dan 1 menit busur lintang menyatakan jarak 1 mil laut.

2.1.4. Mawar Peta

Mawar peta selalu tertera disetiap peta laut ini merupakan busur lingkaran yang

menyatakan arah dengan pernyataan notasi angka. Mawar peta mempunyai fungsi sebagai

petunjuk arah dari suatu tempat ke berbagai tempat lainnya di areal yang dipetakan. Notasi

Page 7: BAB I II III IV

7

angka adalah nilai-nilai arah yang dinyatakan dengan angka-angka busur derajat yang

dihitung mulai dari 0º ( Utara ) ke arah kanan searah putaran jarum jam menuju 90º ( Timur

), 180º ( Selatan ), 270º ( Barat ), menuju 359 º dan kembali ke 0º ( Utara = 360º ).

Notasi angka sangat dominan dipakai dalam proses perhitungan-perhitungan untuk

menentukan arah haluan kapal maupun arah baringan.

2.1.5. Hal utama yang harus ada di dalam peta laut

Hal utama yang harus ada di dalam peta laut yaitu sebagai berikut;

1. Garis batas kedalaman harus nyata dan merata. Mengenai kedalaman air ini harus

diberikan cukup jelas dan terperinci mengenai dalamnya air yang terkecil sampai

pada yang terbesar.

2. Sifat utama dari penerangan – penerangan navigasi yang utama, seperti ; suar, kapal

suar, dan lain-lain harus ada. Demikian juga benda-benda darat, garis merkah,

tempat-tempat labuh jangkar serta Tanda-tanda lainnya yang diperlukanharus ada.

3. Bagian darat tidak hanya menuujukan sifat serta bentuk garis pantai saja, tetapi

harus menyatakan pula apakah daratan itu landai, rata, berbukut, curam atau

bergunung-gunung.

4. Keterangan yang bertautan dengan arus – arus tertentu.

5. Keterangan-keterangan peta pada umumnya harus ada.

6. Kerangka- kerangka serta bahaya-bahaya navigasi yang lainnya.

Judul peta harus menggambarkan daerah yang dipetakan. Yang terpenting dalam

keterangan ini antara lain skala, tahun percetakan, tahun survey, koreksi besar terakhir dan

tahun koreksi kecil terakhir.

2.2. U.S. Chart No. 1

U.S. Chart No. 1 merupakan dasar yang memuat berbagai macam aturan baik

berupa simbol-simbol maupun yang lainnya yang menjadikan dasar acuan dalam

pembuatan peta laut baik di Indonesia maupun Negara-negara yang lainnya dimana United

Page 8: BAB I II III IV

8

State America adalah sebagai negara pelopornya, berikut adalah situs resmi yang memuat

U.S. Chart No. 1 tersebut yaitu dapat diakses pada halaman web:

http://www.nauticalcharts.noaa.gov/mcd/chartno1.htm

Adapun konten dalam Chart No. 1 ini diantaranya adalah sebagai berikut :

Document Sections and ECDIS Pages

Didalamnya terdapa preface, introduction dan lain sebagainya.

Symbol Sections

Berisi tentang aturan-aturan simbol yang dibagi berdasarkat berikut ini:

GENERAL

A. Chart Number, Title, Marginal Notes

B. Positions, Distances, Directions, Compass

TOPOGRAPHY

C. Natural Features

D. Cultural Features

E. Landmarks

F. Ports

Page 9: BAB I II III IV

9

G. (Not currently used)

HYDROGRAPHY

H. Tides, Currents

I. Depths

J. Nature of the Seabed

K. Rocks, Wrecks, Obstructions, Aquaculture

L. Offshore Installations

M. Tracks, Routes

N. Areas, Limits

O. (Not currently used)

NAVIGATION AIDS AND SERVICES

P. Lights

Q. Buoys, Beacons

R. Fog Signals

S. Radar, Radio, Satellite Navigation Systems

T. Services

U. Small Craft (Leisure) Facilities

Page 10: BAB I II III IV

10

BAB III

HASIL DAN ANALISA

3.1 Hasil

3.1.1 Peta Laut

Peta laut yang kami gunakan pada kesempatan kali ini adalah peta Lingkungan Pantai

Indonesia (LPI) daerah pesisir Kecamatan Paciran, bertepatan di Kabupaten Gresik yang

berbatasan dengan Kabupaten Lamongan. Berikut kami berikan gambar dari Peta LPI

daerah pesisir Kecamatan Paciran, yang selanjutnya diteruskan dengan pembahasan unsur-

unsur peta di dalamnya dibahas dalam sub bab selanjutnya ;

Page 11: BAB I II III IV

11

3.1.2 Judul Peta, Nomor Peta, dan Datum

Pada judul peta laut ini terdapat keterangan berupa judul (1), skala (2), nomor seri

peta skala nasional (3), dan edisi dari peta laut ini (4). Seperti yang ditunjukkan pada

gambar berikut ini.

Selain itu juga terdapat informasi mengenai datum (1), pembuat peta lingkungan

pantai indonesia Paciran ini (2), proyeksi yang digunakan (3) dan satuan tinggi serta selang

kontur (4).

Diperlukannya juga beberapa informasi-informasi mengenai keterangan-

keterangan seperti daerah ranjau yang harus dihindari dalam penyajian peta laut. Seperti

yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Page 12: BAB I II III IV

12

Page 13: BAB I II III IV

13

Page 14: BAB I II III IV

14

3.1.3 Posisi, Arah, Jarak, dan Kompas

Untuk menentukan posisi, arah, dan jarak maka diperlukan sebuah titik kontrol.

Terdapat keterangan mengenai titik kontrol pada peta lingkungan pantai indonesia ini.

Salah satunya yang terdapat pada peta ini adalah titik kadaster seperti yang terlihat pada

gambar dibawah ini.

Selain itu juga terdapat kompas pada peta laut ini untuk sebagai acuan pada peta

ini. Pada kompas ini terdapat 3 utara yaitu utara sebenarnya, utara grid (UTM), dan utara

magnetik. Utara grid dan utara magnetik ditunjukan untuk pusat peta ini.

Page 15: BAB I II III IV

15

3.1.4 Natural features, cultural features, landmarks, dan port

Pada peta ini terdapat beberapa jenis kenampakan alam yaitu kenampakan alam

yang alami dan kenampakan alam buatan. Salah satu kenampakan alam yang bukan buatan

manusia adalah garis pantai (Coastline). Gambar berikut ini menunjukkan kenampakan

garis pantai yaitu berupa garis yang tergambar sepanjang garis pantai.

Selain garis pantai terdapat juga pantai bakau pada peta lingkungan pantai

indonesia ini. Bakau ini terdapat disepanjang garis pantai. Pantai bakau ini termasuk

kenampakan alam alami yang ada pada peta ini.

Page 16: BAB I II III IV

16

Sungai juga merupakan kenampakan alam yang ada pada peta ini. Berikut gambar

yang menunjukaan sungai bengawan solo.

Page 17: BAB I II III IV

17

Cultural features yang terdapat pada peta lingkungan pantai indonesia Paciran

adalah permukiman seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Terdapat juga salah satu contoh landmark yang ada pada peta ini yaitu pembangkit

listrik. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 18: BAB I II III IV

18

Selain itu terdapat tambatan kapal pada peta ini berikut gambar yang menunjukkan

tambatan kapal tersebut.

3.1.5 Rocks, Wrecks, Obstructions

Terdapat bukit pasir pada peta lingkungan pantai indonesia paciran ini. Berikut

gambar yang menunjukkan bukit pasir.

Page 19: BAB I II III IV

19

3.1.6 Instalasi Offshore

Bentuk instalasi offshore pada peta laut divisulaisasikan berupa gambar dengan

warna ungu dengan beberapa contoh yang ada peta ini yaitu kabel dalam air

3.1.7 Kedalaman Laut

Keterangan yang terkait dengan kedalaman merupakan hal yang penting dalam

penyajian peta laut. Keterangan pada peta ini hanya menggunakan kontur laut seperti pada

gambari dibawah ini.

Page 20: BAB I II III IV

20

Page 21: BAB I II III IV

21

3.2 Analisa Penyajian Peta Laut

3.2.1 Analisa Penyajian Chart Number, Title, Marginal Note, dan DatumPada peta lingkungan pantai indonesia dalam menyajikan chart number, judul

peta, serta keterangan-keterangan atau informasi tepi yang berkaitan dengan

simbol-simbol atau area-area yang mempunyai keterangan catatan khusus

sudah sesuai dengan aturan chart no.1 karena pada peta laut terdapat

informasi-informasi tepi yang berkaitan dengan keterangan-ketrangan dan

symbol-simbol yang ada pada peta laut. Selain itu penyajian nomor indeks peta,

koordinat pada grid-grid peta, kegunaan peta, serta sistem proyeksi yang

digunakan sudah sesuai dengan aturan chart no.1.Penyajian datum (datum

horizontal) pada peta laut sudah sesuai dengan aturan chart no.1 yaitu dengan

mencatumkan datum yang digunakan dan datum tersebut sesuai dengan area

negara atau wilyah tersebut.

3.2.2 Analisa Penyajian posisi, jarak, arah dan kompasUntuk penyajian posisi seperti satuan yang digunakan (meter) serta keterangan-

keterangan informasi mengenai posisi secara geografis khususnya arah

orientasi sudah sesuai dengan aturan yang ada pada chart no.1. Untuk

penyajian arah dalam bentuk kompas sudah sesuai karena di dalam peta laut

terdapat arah-kompas dan bahkan terdapat keterangan-keterangan arah utara

sebenarnya, utara grid dan utara magnetis yang penting dan perlu di dalam

penyajian peta laut. Dan untuk keseluruhan penyajian posisi, jarak arah dan

kompas sudah sesuai dengan aturan chart no.1

3.2.3 Analisa Penyajian Natural Features, Culutural Features, Landmarks,danPorts

Penyajian visual peta laut untuk kenampakan alam seperti garis-garis pantai

yang telah disurvei, sungai serta kenampakan-kenampakan alam yang lainnya

Page 22: BAB I II III IV

22

sudah sesuai dengan aturan chart no.1. Untuk penyajian visual cultural features

seperti permukiman-permukiman, penyajian visual landmarks seperti

bangunan dan tempat beribadah sudah sesuai dengan aturan chart no.1 karena

penyajian visual untuk cultural features untuk permukiman yakni berupa

symbol sesuai dengan aturan chart no.1. begitu juga dengan penyajian visual

untuk landmarks pembangkit listrik sudah sesuai dengan aturan chart no.1

karena penyajian visual berupa symbol.

U.S. Charts No.1 :

Keterangan yang ada pada peta :

3.2.4 Analisa Penyajian Kedalaman LautDalam peta lingkungan pantai indonesia kecamatan paciran ini menyajikan

kedalaman laut dengan informasi kontur laut sudah sesuai,hal ini terlihat

dengan adanya angka-angka kedalaman yang tertera pada peta laut.

3.2.5 Analisa Penyajian Rocks, Wrecks, Obstructions

Untuk penyajian secara visual rocks berupa simbol-simbol dan simbol-simbol

tersebut seuai dengan aturan chart no.1. Untuk penyajian wrecks dan

obstructions tidak terdapat pada peta ini.

Page 23: BAB I II III IV

23

3.2.6 Analisa Penyajian Instalasi Offshore

Penyajian keterangan-keterangan instalasi-instalasi offshore baik berupa simbol

maupun keterangan berupa informasi sudah sesuai dengan kaidah chart no.1.

hal ini dapat dilihat dari simbol-simbol yang digunakan baik itu simbol kabel-

kabel bawah laut sudah sesuai dengan aturan yang terdapat pada chart no.1

U.S. Charts No.1 :

Keterangan pada peta :

Page 24: BAB I II III IV

24

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

Peta laut adalah proyeksi bumi atau sebagian muka bumi utamanya adalah bagian

atau lingkungan lait yang di gambarkan diatas bidang datar, dalam pembuatan peta

laut ini harus memenuhi kaidah-kaidah kartografi yang ada serta aturan secara

internasional yaitu U.S. Chart No.1.

U.S. Chart No. 1 merupakan dasar yang memuat berbagai macam aturan baik

berupa simbol-simbol maupun yang lainnya yang menjadikan dasar acuan dalam

pembuatan peta laut.

Dari peta lingkungan pantai indonesia (LPI) daerah pesisir Kecamatan Paciran yang

kami dapatkan, berdasarkan analisa yang ada peta tersebut sebagian besar telah

memenuhi atran yag ada dalam U.S. Chart No. 1 sepertihalnya pada simbol simbol

bangunan, kabel laut, garis kontur serta penampakan alam yang ada dalam peta

laut tesebut akan tetapi terdpat hal-hal yang masih kurang sebagimana

dicontohkan kurang jelasnya keberadaan simbol Rock, Wreck, Obstruction dan

informasi kedalaman laut yang kurang.

4.2. Saran

Adapun saran-saran yang kami dapatkan dalam pengerjaan analisis mengenai peta

lingkungan pantai indonesia (LPI) daerah pesisir Kecamatan Paciran yaitu;

Kepada seganap dewan dosen, asisten dosen dan jajarannya kami harapkan dapat

memberi kritik dan koreksi agar dijadikan perbaikan dalam pengerjaan selanjutnya

serta ucpan terimakasih kami sampaikan atas bimbingan yang diberikan.

Dalam pembuatan peta laut baik peta lingkungan pantai, lingkungan laut,

bathimetry maupun peta yang lainnya sebaiknya selalu memperhatikan kartografi

yang ada serta aturan-aturan yang ada di dalam U.S. Chart No. 1.

Page 25: BAB I II III IV

25

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, 2012, Peta Laut, diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Peta_laut (26

Februari 2015)

Leonardadi Bestari, 2012, Membaca dan Menginterpretasi Peta Laut, diambil dari

http://leonardadibestari.blogspot.com/2012/10/membaca-dan-menginterpretasi-peta-

laut.html (26 Februari 2015)

Lalaukan, 2013, Mengenal Peta Laut / Nautical Chart, diambil dari

http://lalaukan.blogspot.com/2013/12/mengenal-peta-laut-nautical-chart.html (26

Februari 2015)

NOAA OFFICE AND COAST SURVEY, 2013, U.S. Chart No. 1 , diambil dari

http://www.nauticalcharts.noaa.gov/mcd/chartno1.htm (24 Februari 2015)