48
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha kuliner saat ini sedang menghadapi persaingan yang sangat ketat. Untuk dapat memenangkan persaingan tersebut harus berorientasi ke pemasaran, bukan hanya terfokus pada produk saja. Semakin tinggi tingkat persaingan, akan menyebabkan pelanggan menghadapi lebih banyak alternative produk, harga dan kualitas yang bervariasi, sehingga pelanggan akan selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa produk Kualitas pelayanan merupakan faktor dan akar penting yang mampu memberikan kepuasan bagi pelanggannya. Faktor selanjutnya yang dapat berperan penting dalam memberikan pengaruh pada kepuasan pelanggan adalah nilai bagi pelanggan. Pemberian nilai pelanggan yang lebih tinggi pada pelayanan dan produk pada suatu perusahaan akan memberikan dampak yang penting di masa datang yang dapat memberikan keberhasilan perusahaan (Siwantara, 2011). Persepsi seorang pelanggan terhadap nilai atas kualitas yang ditawarkan relatif lebih tinggi dari pesaing akan mampu memberikan pengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan (Palitali, 2007).

BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Usaha kuliner saat ini sedang menghadapi persaingan yang sangat ketat.

Untuk dapat memenangkan persaingan tersebut harus berorientasi ke pemasaran,

bukan hanya terfokus pada produk saja. Semakin tinggi tingkat persaingan, akan

menyebabkan pelanggan menghadapi lebih banyak alternative produk, harga dan

kualitas yang bervariasi, sehingga pelanggan akan selalu mencari nilai yang

dianggap paling tinggi dari beberapa produk

Kualitas pelayanan merupakan faktor dan akar penting yang mampu

memberikan kepuasan bagi pelanggannya. Faktor selanjutnya yang dapat berperan

penting dalam memberikan pengaruh pada kepuasan pelanggan adalah nilai bagi

pelanggan. Pemberian nilai pelanggan yang lebih tinggi pada pelayanan dan

produk pada suatu perusahaan akan memberikan dampak yang penting di masa

datang yang dapat memberikan keberhasilan perusahaan (Siwantara, 2011).

Persepsi seorang pelanggan terhadap nilai atas kualitas yang ditawarkan relatif

lebih tinggi dari pesaing akan mampu memberikan pengaruh terhadap tingkat

kepuasan pelanggan (Palitali, 2007).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

2

Menurut Aryani, dkk (2010:114) bahwa:

Kepuasan pelanggan merupakan kunci dalam menciptakan loyalitas

pelanggan. Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan

tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat

meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga dapat mencegah terjadinya

perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga,

mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang

diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan

efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis.

Kepuasan pelanggan menjadi parameter penting sehingga bisnis dapat

terus berkelanjutan. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan juga kebutuhan

pelanggan yang berdaya beli kuat membuat pola belanja di Indonesia saat ini

berubah dan berkembang sebagai cerminan gaya hidup yang lebih modern dan

lebih berorientasi pada rekreasi yang mementingkan aspek kesenangan,

kenikmatan dan hiburan saat berbelanja (Parwanto, 2006). Sehubungan dengan

hal tersebut, salah satu usaha yang memiliki prospek yang baik di DKI Jakarta

adalah usaha cafe. Keberadaan cafe sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang

memiliki tingkat mobilitas yang tinggi di luar rumah dengan gaya hidup yang

cenderung dinamis.

Salah satunya cafe yang berada di Jakarta yaitu North Pole Cafe yang

berada di Gandaria City Lantai 1, Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama,

Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12240, Indonesia. North

Pole Cafe yang menyajikan ice cream dan makanan Italia maupun Indonesia,

selain menjual ice cream dan makanan berat namun North Pole Cafe juga

berfokus pada menu makanan ringan seperti snack-snack dan untuk minuman

disajikan teh, soda drink maupun kopi.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

3

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepuasan

pelanggan pada North Pole Cafe. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data

regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini berguna bagi North Pole Café

mengetahui kualitas pelayanan dalam kepuasan pelanggan yang diberikan kepada

pelanggan.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis merumuskan bahwa:

a. Banyaknya café yang mempunyai strategi dalam memberikan kepuasan

pelanggan sebagai penunjang kenyaman bagi konsumen.

b. Kepuasan pelanggan dipengaruhi dari kualitas pelayanan yang baik.

c. Usaha kuliner harus fokus pada produk, harga, dan kualitas yang bervariasi

untuk mendapatkan nilai tinggi dari pelanggan.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan

b. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan

c. Untuk mengetahui pengaruh kualitas harga terhadap kepuasan pelanggan

d. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pemasaran terhadap kepuasan pelanggan

Sedangkan tujuan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat

kelulusan program Strata Satu (S1) untuk program studi Sistem Informasi pada

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri

Jakarta.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

4

1.4. Metode Penelitian

Penulisan laporan skripsi ini penulis melakukan beberapa cara untuk

mengumpulkan data yaitu :

A. Metode Observasi

Mengumpulkan dan memperoleh data melalui pengamatan secara

langsung terhadap pelanggan yaitu di North Pole Café Gandaria City.

B. Metode Wawancara

Melakukan proses tanya jawab secara langsung dengan para pelanggan

mengenai pengaruh kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan,

produk, dan harga pada North Pole Café.

C. Kuesioner

Menyebarkan kuesioner-kuesioner kepada responden (para pelanggan)

yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pengaruh

kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan, produk, dan harga pada

North Pole Café.

D. Studi Pustaka

Penulis melakukan penelitian kepustakaan untuk memperoleh aspek-aspek

dan teoritis dalam pengumpulan data dan informasi melalui buku referensi,

jurnal ilmiah dan materi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang

di tinjau dalam penyusunan skripsi.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

5

1.5. Ruang Lingkup

Dalam penulisan skripsi ini, ruang lingkup penulisan difokuskan pada

pengidentifikasi permasalahan pengaruh kepuasan pelanggan dengan metode

regresi linier berganda.

1.6. Hipotesis

Berdasarkan analisis pengaruh kepuasan pelanggan pada North Pole Café,

maka hipotesis penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah :

H1 : Kualitas Pelayanan yang mempengaruhi pelanggan terhadap kepuasan

pelanggan.

H2 : Produk dengan kualitas terbaik mempengaruhi kepuasan pelanggan.

H3 : Harga yang terjangkau berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Berdasarkan hubungan antara variabel tersebut, maka rumusan model

penelitian yaitu : Kualitas Pelayanan , Produk, Harga merupakan faktor-faktor

yang mempengaruhi kepuasan pelanggan pada North Pole Cafe.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kualitas Layanan

2.1.1 Pengertian Kualitas Layanan

Dalam melayani pelanggan secara prima kita diwajibkan untuk memberikan

layanan yang pasti handal, cepat serta lengkap dengan tambahan empati dan

penampilan menarik (Almasdi dan Jusuf Suit, 2012:88). Dengan kata lain

pelayanan yang diberikan harus berkualitas dan memenuhi harapan pelanggan.

Kualitas merupakan sebuah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Kemudian menurut Tjiptono yang dikutip oleh Sunyoto (2014: 240) menyebutkan

bahwa kualitas atau mutu pelayanan dalam indutri jasa pelayanan merupakan

suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku ditempat produk

tersebut diadakan dan penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diinginkan

dan diharapkan oleh konsumen. Selain itu Lewis & Booms dalam Tjiptono (2012:

157) mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat

layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

Sehingga kualitas layanan dapat diartikan sebagai suatu penyajian produk

atau jasa sesuai ukuran dan penyampaiannya memenuhi atau melebihi harapan

dan keinginan konsumen.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

7

2.1.2 Dimensi Kualitas Layanan

Ada berbagai dimensi dalam pelayanan yang berkualitas sebagai mana yang

diungkapkan oleh Parasuraman et al yang dikutip Sunyoto (2014: 241) yang

mengidentifikasi 10 faktor yang menentukan kualitas layanan (quality service)

yaitu:

a. Reliability

Reliability mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan

kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan

memberikan jasanya secara tepat semenjak saat pertama. Selain itu juga berarti

bahwa perusahaan yang bersangkutan memenuhi janjinya, misalnya

menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal yang disepakati.

b. Responsiveness

Responsiveness yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan

jasa yang dibutuhkan pelanggan.

c. Competence

Competence artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki

keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa

tertentu.

d. Access

Access dalam hal ini meliputi kemudahan untuk menghubungi dan ditemui. Hal

ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang

tidak terlalu lama dan saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

8

e. Courtesy

Courtesy berkaitan dengan sikap sopan santun, respek, perhatian, dan

keramahan yang dimiliki para kontak personal.

f. Communication

Communication artinya memberikan informasi kepada pelanggan pada bahasa

yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan

pelanggan.

g. Credibility

Credibility yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mecakup nama

perusahaan, reputasi perusahaan, karakterisktik pribadi kontak personal, dan

interaksi dengan pelanggan.

h. Security

Security yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi

keamanan secara fisik, keamanan finansial dan kerahasiaan.

i. Understanding/Knowing the Customer

Understanding/Knowing the Customer dalam hal ini berkaitan dengan cara atau

usaha untuk memahami akan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

j. Tangibles

Tangibles yaitu bukti langsung dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan

yang dipergunakan dan reputasi fisik dari jasa.

Namun dalam perkembangan selanjutnya, Parasuraman et al dalam Sunyoto

(2014:241) merangkum 10 dimensi tersebut menjadi 5 dimensi pokok dari

kualitas layanan yaitu:

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

9

1. Bukti langsung (tangibles)

Pada hakekatnya bukti lansung berkaitan dengan kemampuan suatu perusahaan

dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan serta

keadaan lingkungan sekitarnya merupakan salah satu cara perusahaan jasa

dalam menyajikan kualitas layanan terhadap pelanggan. Bukti langsung

meliputi fasilitas fisik (gedung, buku, rak buku, meja dan kursi, dan

sebagainya), teknologi (peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan),

penampilan pegawai dan sarana komunikasi.

2. Keandalan (reliability)

Keandalan merupakan kemampuan perusahaan memberikan pelayanan sesuai

dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai

dengan harapan pelanggan yang tercermin dari ketepatan waktu, pelayanan

yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik dan akurasi

yang tinggi.

3. Daya tanggap (responsiveness)

Daya tanggap merupakan kemauan untuk membantu pelanggan dan

memberikan jasa dengan cepat dan tepat dengan penyampaian informasi yang

jelas. Mengabaikan dan membiarkan pelanggan menunggu tanpa alasan yang

jelas menyebabkan persepsi yang negative dalam kualitas pelayanan.

4. Jaminan (assurance)

Jaminan/assurance dalam hal ini mencangkup pengetahuan, kesopan-santunan

dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya

para pelanggan kepada perusahaan.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

10

5. Empati (empathy)

Empati berkaitan dengan pemberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya

memahami keinginan konsumen dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki

suatu pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan

pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman

bagi pelanggan.

2.2 Kualitas Produk

2.2.1 Pengertian Kualitas Produk

Kualitas produk sebagai kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan

atau keinginan konsumen (Cannon dkk, 2008:286). Lebih lanjut Kotler dan

Armstrong (2008: 253) menyatakan bahwa “Product Quality is the caracteristics

of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied customer

needs”.

Artinya kualitas produk merupakan karakteristik suatu produk atau jasa

yang menanggung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.

Disisi lain Tjiptono (2012) menyebutkan bahwa:

“Kualitas produk adalah kualitas yang meliputi usaha memenuhi atau

melebihi harapan pelanggan; kualitas mencakup produk, jasa, manusia,

proses, dan lingkungan; kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah

(misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap

kurang berkualitas pada masa mendatang)”.

Kualitas produk adalah keadaan fisik, fungsi dan sifat produk bersangkutan

yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai

nilai uang yang telah dikeluarkan (Prawirosentono, 2004: 6).

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

11

Dengan demikian dapat diartikan bahwa kualitas produk merupakan

karakteristik suatu produk yang meliputi keadaan fisik, fungsi dan sifat produk

bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan

memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan.

2.2.2 Dimensi Kualitas Produk

Basu Swasta dan Irawan (2008: 37) menyebutkan bahwa kualitas produk

merupakan driver kepuasan konsumen yang pertama. Dimensi dari kualitas

produk terdiri dari enam elemen, yaitu

a. Kinerja (performance) adalah dimensi yang paling dasar yang berkaitan

dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang

dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. Konsumen akan

sangat kecewa apabila harapan mereka terhadap dimensi ini tidak terpenuhi.

Performace pada setiap produk berbeda-beda tergantung functional value yang

dijanjikan perusahaan.

b. Keandalan (reliability) adalah dimensi kualitas produk yang kedua. Dimensi

performance dan reliability secara sepintas tampak mirip tetapi memiliki

perbedaan yang jelas. Reliability menunjukkan probabilitas atau kemungkinan

produk berhasil menjalankan fungsi-fungsinya setiap kali digunakan dalam

periode waktu tertentu.

c. Fitur (feature) dapat dikatakan sebagai aspek sekunder. Feature adalah

karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk

atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk. Karena

perkembangan feature hampir tidak terbatas jalannya dengan perkembangan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

12

teknologi, maka feature menjadi target inovasi para produsen untuk

memuaskan konsumen.

d. Daya Tahan (durability) adalah keawetan menunjukkan suatu pengukuran

terhadap siklus produk, baik secara teknis maupun waktu. Produk disebut awet

kalau sudah berulang kali digunakan atau sudah lama sekali digunakan. Yang

pertama adalah awet secara teknis dan yang kedua adalah awet secara waktu.

Bagi konsumen, awet secara waktu lebih mudah dimengerti karena sebagian

besar produk yang menjanjikan keawetan lebih menonjolkan keawetan dalam

hal waktu. Tingkat kepentingan dimensi ini berbeda untuk target pasar yang

berbeda sangat mungkin terjadi pergeseran dari waktu ke waktu karena

perubahan pasar dan persaingan.

e. Kesesuaian (conformance) menunjukkan seberapa jauh suatu produk dapat

menyamai standar atau spesifikasi tertentu. Produk yang memiliki

conformance yang tinggi berarti sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Salah satu aspek dari conformance adalah konsistensi.

f. Bentuk/Kemasan (design) adalah dimensi yang unik dan banyak menawarkan

aspek emosional dalam mempengaruhi kepuasan konsumen.

2.3 Harga

2.3.1 Pengertian Harga

Harga adalah sejumlah tagihan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari

nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki

atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2008: 345).

Kemudian Tjiptono (2008:151) memandang harga dari sudut pemasaran yaitu

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

13

satuan moneter yang ditukarkan untuk memperoleh suatu barang atau jasa. Selain

itu Harini (2008: 55) mendefinisikan harga sebagai uang (ditambah beberapa

produk) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk

dan pelayanannya.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa harga merupakan sejumlah uang

yang harus dibayarkan sebagai imbalan dalam memperoleh suatu produk atau

jasa.

2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga

Menurut Tjiptono yang dikutip oleh Nugroho (2011) menyebutkan beberapa

faktor yang mempengaruhi besarnya harga yaitu:

a. Harga jual

Harga jual merupakan harga akhir yang ditetapkan produsen akan suatu produk

setelahadanya perhitungan semua biaya produksi.

b. Kesesuaian harga

Bahwa tinggi rendahnya harga ditetapkan perusahaan sesuai dengan kualitas

produk tersebut, sehingga konsumen akan mendapatkan manfaat yang

seimbang dengan jumlah uang yang dikeluarkan.

c. Perbandingan harga

Perbandingan mengenai harga yang ditetapkan perusahaan dengan perusahaan

lain dengan produk yang sejenis atau subtitusi sehingga konsumen akan dapat

menetapkan pilihannya terhadap beberapa alternatif produk tersebut.

Selain itu Schiffman dan Kanuk (2007:173) menyebutkan dua dimensi

pengukuran harga yaitu :

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

14

1. Harga yang dipersepsikan (Perceived price)

Yaitu persepsi pelanggan terhadap harga yang diterima, apakah tinggi, rendah

atau adil.

2. Harga yang direferensikan (Reference price)

Yaitu referensi dari pelanggan sebagai dasar perbandingan untuk menilai.

2.3.3 Penetapan Harga

Agar harga yang ditetapkan sesuai dengan produk yang ditawarkan maka

perlu dilakukan metode penetapan harga. Secara umum ada dua faktor utama yang

perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga, yaitu faktor internal perusahaan

dan faktor lingkungan eksternal. Namun Tjiptono (2008:154) menyebutkan faktor

utama yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga yaitu:

a. Tujuan pemasaran perusahaan, dapat berupa maksimisasi laba,

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang

besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan,

melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lain-lain.

b. Strategi bauran pemasaran, harga merupakan salah satu dari bauran pemasaran,

oleh sebab itu hanya perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan

bauran pemasaran lainnya yaitu produk, distribusi dan promosi.

c. Biaya, merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus

ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

d. Organisasi, manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang akan

menetapkan harga.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

15

2.4 Kepuasan Pelanggan

2.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan

Menurut Sunyoto (2014: 227), “kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan

seseorang setelah membandingkan antara (kinerja atau hasil) yang dirasakan

dibandingkan dengan harapannya”. Menurut Aryani, dkk (2010:114)

menyebutkan bahwa:

“Kepuasan pelanggan merupakan kunci dalam menciptakan loyalitas

pelanggan. Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan

tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat

meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga dapat mencegah terjadinya

perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga,

mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang

diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis”.

Selain itu Sumarwan (2003:322) mendefinisikan “kepuasan konsumen

sebagai dampak dari perbandingan antara harapan nasabah sebelum pembelian

dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli

tersebut”. lebih lanjut Zulian Yamit (2013:7) medefinisikan “kepuasan pelanggan

sebagai pelanggan yang melakukan pembelian ulang atas produk dan jasa yang

dihasilkan perusahaan”.

Dengan demikian kepuasan pelanggan dapat diartikan sebagai tingkat

perasaan seseorang setelah membandingkan antara (kinerja atau hasil) yang

dirasakan dibandingkan dengan harapannya sebelum pembelian dengan yang

sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli tersebut.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

16

2.4.2 Dimensi Kepuasan Pelanggan

Menurut Consuegra dalam Sari (2016) mengemukakan bahwa dalam

mengukur kepuasan konsumen dapat dilakukan melalui 3 dimensi pokok, yaitu:

a. Kesesuaian harapan: jasa yang ditawarkan sesuai dengan harapan para

pelanggan.

b. Persepsi kinerja: hasil atau kinerja pelayanan yang diterima sudah sangat baik

atau belum.

c. Penilaian pelanggan: dari secara keseluruhan pelayanan yang diterima

pelanggan lebih baik atau tidak jika dibandingkan dengan jasa lainya yang

menawarkan jasa yang sama.

2.4.3 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan

Dalam memantau dan mengukur kepuasan pelanggan telah menjadi hal

yang sangat esensial bagi perusahaan. Menurut Sunyoto (2014: 229) menyebutkan

4 metode pengukuran kepuasan pelanggan yaitu:

a. Sistem Keluhan dan Saran

Organisasi yang berorientasi kepada pelanggan akan memudahkan pelanggan

untuk memberikan saran dan keluhan. Cara ini akan dapat memberikan

kemudahan bagi perusahaan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan

perusahaannya di mata pelanggan. Dalam ha1 ini setiap perusahaan yang

berorientasi pada pelanggan perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi

para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka.

Sehingga dari saran, pendapat dan keluhan tersebut maka akan mendorong

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

17

reaksi perusahaan untuk bereaksi dengan cepat dalam mengatasi permasalahan-

permasalahan yang muncul.

b. Ghost Shopping

Ghost Shopping merupakan suatu metode yang dilaksanakan dengan cara

mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan atau bersikap

sebagai pelanggan pembeli produk perusahaan pesaing. Kemudian ghost

shopper tersebut menyampaikan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan

kelemahan produk perusahaan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam

pembelian produk-produk tersebut. Ghost shopper akan berpura-pura membuat

masalah tertentu untuk menguji apakah wiraniaga perusahaan mampu

menangani situasi dengan baik.

c. Lost Customer Analysis

Metode ini bisa dikatakan sedikit unik. Perusahaan berusaha menghubungi para

pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok

dan yang diharapkan adalah akan diperolehnya infomasi penyebab terjadinya

hal tersebut. Informasi ini sangat bemanfaat bagi perusahaan sehingga dapat

digunakan sebagai masukan bagi perusahaan guna perbaikan pelayanan kepada

pelanggan yang ada atau bahkan menarik kembali pelanggan yang pergi serta

untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan

dan loyalitas pelanggan.

d. Survei Kepuasan Pelanggan

Perusahaan tidak dapat beranggapan bahwa sisternkeluhan dan saran dapat

menggambarkan secara lengkap kepuasan dan ketidak puasan pelanggan, oleh

karena itu perlu dilakukan survai kepada para pelanggan agar diperoleh data

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

18

yang lebih akurat dan rinci. Melalui survai, perusahaan akan memperoleh

tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggall dan sekaligus juga

memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap

pelanggannya

2.5 Penelitian Terdahulu

Tabel II.1. Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Hasil

1 Oghojafor,

B.E.

Akpoyomare

et al (2014)

Determinants Of

Customer Satisfaction

And Loyalty In The

Nigerian

Telecommunications

Industry

1. Produk, harga, promosi, dan

distribusi serta kualitas pelayanan

berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen.

2. Kepuasan konsumen, kepercayaan

dan jaringan social berpengaruh

terhadap loyalitas konsumen.

2 Ida Ayu

Inten Surya

Utami dan I

Made Jatra

(2015)

Pengaruh Kualitas

Layanan Terhadap

Kepuasan Pelanggan

Restoran Baruna Sanur

Keseluruhan variabel kualitas layanan

(bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,

jaminan, dan empati) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan

3 Fanly W.

Manus dan

Bode

Lumanauw

(2015)

The Influence Of

Product Quality, Price,

And Service Quality

On Customer

Satisfaction Of Tri

Prepaid Cards In

Wawalintouan Village

West Tondano

Kualitas produk, harga serta kualitas

layanan secara simultan dan parsial

berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pelanggan.

4 Edy

Haryanto

(2013)

Kualitas Layanan,

Fasilitas Dan Harga

Pengaruhnya Terhadap

Kepuasan Pengguna

Jasa Layanan Pada

Kantor Samsat

Manado

1. Kualitas layanan, fasilitas dan harga

secara simultan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kepuasan

pengguna jasa layanan.

2. Kualitas pelayanan, fasilitas, dan

harga secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan

pengguna jasa layanan pada kantor

Samsat Manado

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

19

5 Albertus

Ferry Rostya

Adi (2012)

Analisis Pengaruh

Harga, Kualitas

Produk, Dan Kualitas

Layanan Terhadap

Kepuasan Pelanggan

(Studi Pada Waroeng

Spesial Sambal

Cabang Lampersari

Semarang).

1. Harga, kualitas produk dan kualitas

layanan secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan.

2. Harga, kualitas produk dan kualitas

layanan secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

2.6 Kerangka Pemikiran

Dalam memenuhi harapan pelanggan perlu dilakukan pelayanan yang baik

dan tentuunya berkualitas. Menurut Lewis & Booms yang dikutip oleh Tjiptono

(2012:157) mendefinisikan “kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus

tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan”. Dari

pendapat tersebut dapat digambarkan bahwa ketika layanan yang diberikan oleh

karyawan memiliki tingkat yang bagus atau berkualitas maka akan mampu

memenuhi harapan dari setiap pelanggannya. Dengan terpenuhinya harapan dari

pelanggan maka akan memunculkan sikap yang mencerminkan kepuasan atas

pelayanan tersebut. sehingga dengan demikian dapat diasumsikan bahwa semakin

meningkatnya kualitas pelayanan yang diberikan maka akan meningkat pula

kepuasan pelanggan tersebut. Asumsi tersebut didukung oleh Adi (2012),

Haryanto (2013), Manus dan Lumanauw (2015), Utami dan Jatra (2015) serta

Akpoyomare et al (2014) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa kualitas

pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Selain itu produk yang berkualitas merupakan faktor utama yang menjadi

rekomendasi atau pilikan setiap pelanggan. Adanya produk berkualitas mampu

menarik keinginan dari pelanggan untuk membeli. Ketika produk yang dibeli

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

20

pelanggan sesuai dengan ekspektasi maupun harapan pelanggan maka pelanggan

tersebut akan merasa senang dan memungkinkan dapat membuat pelanggan

tersebut mencapai tingkat kepuasan. Dengan demikian ketika semakin

meningkatnya kualitas produk maka akan meningkat pula kesesuaian produk

tersebut dengan harapan pelanggan, sehingga dalam hal ini semakin meningkat

pula kepuasan pelanggan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunyoto (2014: 227)

yang menyatakan bahwa “kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang

setelah membandingkan antara (kinerja atau hasil) yang dirasakan dibandingkan

dengan harapannya”. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa ketika produk

yang ditawarkan semakin berkualitas maka kepuasan pelanggan akan semakin

meningakt pula. Asumsi tersebut didukung oleh Adi (2012), Manus dan

Lumanauw (2015) serta Akpoyomare et al (2014) dalam penelitiannya yang

menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Kemudian harga juga menjadi pertimangan ketika seseorang hendak

membeli suatu barang. Harga yang relatif murah menjadi alternatif pilihan dari

setiap pelanggan. Namun harga disini tentunya harus sesuai dengan produk yang

hendak dibeli. Harga adalah sejumlah tagihan atas suatu produk atau jasa, atau

jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari

memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2008:

345). Jadi ketika harga semakin tidak sesuai dengan keinginan dan kriteria dari

produk tersebut maka membuat pelanggan harus berfikir ulang untuk membeli.

Namun ketika harga yang harus dibayarkan untuk memperoleh produk yang

diinginkan relatif terjangkau dan murah maka akan membuat pelanggan tersebut

merasa senang ketika memdapatkanya. Sehingga dari tingkat kesenangan tersebut

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

21

akan membaewa ke taraf kepuasan dari pelanggan tersebut. dengan demikian

dapat diasumsikan bahwa harga dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Asumsi ini didukungoleh Adi (2012), Manus dan Lumanauw (2015) serta

Akpoyomare et al (2014) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa harga

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat skema penelitian seperti terlihat pada

gambar II.1 berikut:

Gambar II.1. Kerangka Pemikiran

Kualitas Pelayanan

Dimensi/Indikator:

1. Bukti langsung

2. Keandalan

3. Daya tangkap

4. Jaminan

5. Empati

Basu Swasta dan

Irawan (2008: 37)

Harga

Dimensi/Indikator:

a. Harga jual

b. Kesesuaian harga

c. Perbandingan harga

Tjiptono dalam Nugroho

(2011)

Kualitas Produk

Dimensi/Indikator:

1. Kinerja

2. Keandalan

3. Fitur

4. Daya Tahan

5. Kesesuaian

6. Bentuk/Kemasan

Parasuraman et al dalam

Sunyoto (2014: 241)

Kepuasan Pelanggan

Dimensi/Indikator:

1. Kesesuaian harapan

2. Persepsi kinerja

3. Penilaian Pelanggan

Consuegra dalam Sari

(2016)

H1

H3

H2

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

22

2.7 Umum

North Pole Café merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ice

cream. Dimana North Pole Cafe menjual segala jenis produk yang berhubungan

dengan ice cream, tambahan produk waffle dan coffee serta appertiser. Ice cream

merupakan makanan yang banyak digemari oleh seluruh orang, karena rasanya

yang manis, lembut dan membuat mood menjadi baik bagi yang

mengkonsumsinya.

2.8 Sejarah Perusahaan

Pada tanggal 26 Desember 2014 didirikan café yang diberi nama North

Pole Café yang bergerak di bidang ice cream. Pendiri sekaligus pemilik North

Pole Café hingga saat ini dan membentuk manajemen tim adalah Ibu Priscilla

Anggerina Prabowo, Ibu Adeline Tingsantoso dan Ibu Annabel Tingsantoso.

North Pole Café mulai beroperasi dari hari Senin - Minggu pukul 10.00-22.00

Wib.

Perusahaan yang penulis pilih untuk melakukan riset adalah North Pole

Café yang beralamatkan di Jl.Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama Jakarta

Selatan, Gandaria City Mall First Floor unit 125 – 126.

North Pole Café merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang

ice cream.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

23

2.9 Struktur Oganisasi

Struktur organisasi adalah susunan sub-sub system dengan hubungan

wewenang dan tanggung jawab. Dalam organisasi terdapat struktur yang

menerapkan bagaimana tugas akan dibagikan. Berikut ini merupakan visi dan misi

North Pole Café.

Visi dan Misi

a. Menjadi café ice cream tempat berkumpul, bersantai yang nyaman dan

terkenal.

b. Dapat disukai oleh semua kalangan masyarakat ataupun semua umur

pada umumnya.

c. Memajukan sumber daya manusia yang kayak akan pengetahuan

terutama di bidang ice cream.

d. Untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan dan berkembang.

e. Untuk mencari franchisee global yang mampu menyandingkan visi

yang menguntungkan.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

24

Gambar II.2. Struktur Organisasi

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tahapan Penelitian

Keberhasilan suatu perusahaan tercermin dari kemampuannya dalam

memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan

cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang diterima dengan

pelayanan yang mereka harapkan. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya

terhadap kinerja atau hasil suatu produk.

Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat memprioritaskan North Pole Cafe

dalam memperhatikan kepuasan pelanggan terhadap konsumen. Karena saat ini, ketika

zaman sudah semakin maju, dengan semakin banyaknya informasi, selain menjadi lebih

pandai, calon konsumen semakin berhati-hati dalam menggunakan isi dompetnya untuk

berbelanja. Ketika calon konsumen memutuskan untuk membeli atau mengkonsumsi sesuatu,

semakin banyak aspek atau kriteria yang diteliti, termasuk salah satunya ialah kualitas

pelayanan, produk dan harga.

Setelah itu, konsumen dapat memberikan penilaian berdasarkan kualitas

pelayanan, produk, dan harga dalam kepuasan pelanggan, jika kinerja pelayanan lebih

rendah dari harapan, konsumen akan merasa tidak puas. Jika kinerja sesuai harapan maka

konsumen akan merasa puas, jika kinerja sampai melebihi harapan, maka konsumen akan

merasa sangat puas (delighted).

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

26

Hasil dari identifikasi masalah, maka dalam penulisan skripsi ini, penulis

melakukan berbagai tahapan untuk mencapai tujuan dalam penelitian yang

menggunakan metode Regresi Liner Berganda. Hasil dari analisa tentang pengaruh

kepuasan pelanggan pada North Pole Café ini di dapatkan faktor-faktornya sebagai

berikut :

1. Kualitas Pelayanan.

2. Produk.

3. Harga.

Dari mengidentifikasi masalah tersebut maka dalam pembuatan skripsi ini

penulis melakukan tahapan-tahapan penelitian untuk mencapai tujuan dalam

penelitian dengan menggunakan metode Regresi Liner Berganda. Adapun tahapan

penelitian yang dilakukan terdapat pada gambar III.1

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

27

Gambar III.1.

Flowchart Tahapan-tahapan Penelitian

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

28

3.2. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan

penelitian. Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian yang menggunakan suatu

metode.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data kuantitatif

Merupakan data dan informasi yang diperoleh dari North Pole Café dalam

penelitian ini yaitu pengaruh kepuasan pelanggan pada konsumen.

b. Kuesioner

Berisikan point-point tertentu yang akan membantu peneliti untuk mendapatkan

data yang valid, kemudian data yang sudah diperoleh akan di uji coba

menggunakan SPSS 22.0.

c. Perangkat keras (hardware) computer untuk pengolahan data, yaitu :

1. Micro Processor atau CPU : Intel Pentium Core i3

2. Memori : 2048 MB

3. Monitor : LCD Monitor 14”

4. Hardisk : 500 GB

5. Keyboard : 104 keys (Ps/2)

6. Mouse : Standard Mouse (Ps/2)

d. Perangkat lunak (software) yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan skripsi

ini antara lain menggunakan :

1. Sistem Operasi : Microsoft Windows 7

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

29

2. Paket Program : SPSS 16.0

3.3. Metode Pengumpulan Data, Populasi, dan Sample Penelitian

A. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap data café

yang berkaitan dengan obyek penelitian. Pengamatan dilakukan langsung

pada konsumen di North Pole Café Gandaria City Jakarta Selatan.

2. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan membaca serta mempelajari dokumen-dokumen,

literature, jurnal, dan buku-buku yang berhubungan dengan obyek penelitian.

3. Kuesioner

Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner kepada responden.

Responden adalah konsumen di North Pole Café Gandaria City Jakarta

Selatan.

B. Jenis Data

Jenis data yang dipergunakan dalam pengumpulan data untuk pembuatan

skripsi penelitian ini antara lain :

1. Data Primer

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli atau tidak melalui perantara, data ini diperoleh dengan cara

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

30

melakukan wawancara atau menyebarkan kuesioner kepada responden. Data

primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian kuesioner

oleh responden, yaitu pelanggan North Pole Café mengenai pengaruh

kepuasan pelanggan.

2. Data Sekunder

Adalah sumber yang tidak langsung memberikan data, tetapi berdasarkan

dari kajian studi pustaka atau literature berupa buku, jurnal ilmiah, media

informasi melalui web, dan data hasil observasi dilapangan sehingga yang

diperoleh berupa data sekunder.

C. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh konsumen yang datang ke

lokasi atau yang pernah mengkonsumsi makanan di North Pole Cafe Gandaria City

D. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini adalah sampel adalah konsumen yang pernah menjadi

konsumen di cafe ini dalam 2 bulan terakhir. Dimana para konsumen tersebut telah

berumur diatas 17 tahun yang menurut peneliti sudah dapat menjawab pertanyaan

kuisioner dengan baik dan benar.

E. Pengukuran Variabel

Alat ukur variabel yang digunakan adalah five point likert. Alat ini digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

31

tentang fenomena sosoial. Dalam penelitian fenomena sosoial ini telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel. ini

menggunakan skala ordinal yang merupakan angka-angka yang mengandung satuan

ukuran. ini tidak memberikan nilai absolute terhadap objek tetapi hanya memberikan

urutan, dimana objek terkecil diberi angka 1 dan seterusnya misalnya :

Sangat setuju : 5

Setuju : 4

Kurang setuju : 3

Tidak setuju : 2

Sangat tidak setuju : 1

3.4. Metode Analisis Data

A. Regresi Linier Berganda

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

Analisis regresi linier berganda yaitu suatu metode yang dipakai guna menggambarkan

hubungan suatu variabel dependen dengan dua atau lebih dari dua variabel independen

(Karundeng, 2013). Dalam hal ini variabel independent nya adalah dimensi kualitas

pelayanan (X1), produk (X2), dan harga (X3). Sedangkan variabel dependent nya

adalah kepuasan pelanggan(Y), sehingga persamaan regresi linier dengan rumus

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2 X 2 + b3 X 3

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

32

Dimana :

Y = Variabel Dependen (Kepuasan Pelanggan)

A = Konstanta (Nilai Y apabila X1, X2…..Xn = 0)

b1 = Koefisien Regresi Kualitas Pelayanan

b2 = Koefisien Regresi Produk

b3 = Koefisien Regresi Harga

X1 = Variabel Kualitas Pelayanan

X 2 = Variabel Produk

X 3 = Variabel Harga

B. Uji Parsial (Uji t)

Uji t parsial digunakan untuk mengetahui masing-masing variable independen

kualitas pelayanan, produk, dan harga terhadap kepuasan pelanggan North Pole Cafe.

C. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa besar model regresi yang

dihasilkan cocok untuk mengetahui pengaruh variabel independen kualitas pelayanan,

produk, dan harga secara bersama-sama terhadap variabel dependen kepuasan

pelanggan North Pole Café.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

33

Gambar III.2.

Pengaruh Kepuasan Pelanggan

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

34

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

4.1.1 Statistik Deskriptif

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing

variabel kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga terhadap kepuasan

pelanggan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang diberikan

kepada pelanggan North Pole Café yang berjumlah 102 pelanggan. Adapun

deskripsi dari data hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

Tabel IV.1.

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kualitas Pelayanan 102 32,00 50,00 42,0000 4,33270

Kualitas Produk 102 33,00 50,00 41,5588 3,35543

Harga 102 9,00 15,00 12,3333 1,45107

Kepuasan Pelanggan 102 19,00 30,00 25,1078 2,49319

Valid N (listwise) 102

Sumber : Data yang diolah peneliti (2017)

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa pada variabel kualitas

pelayanan memiliki nilai minimal 32 dan nilai maksimal 50 dengan nilai rata-rata

42 dan standar deviasi 4,3327. Pada variabel kualitas produk memiliki nilai

minimal 33dan nilai maksimal 50 dengan nilai rata-rata 41,5588 dan standar

deviasi 3,35543. Kemudian variabel harga memiliki nilai minimal 9 dan nilai

maksimal 15 dengan nilai rata-rata 12,3333 dan standar deviasi 1,45107.

Selanjutnya pada variabel kepuasan pelanggan memiliki nilai minimal 19 dan

nilai maksimal 30 dengan nilai rata-rata 25,1078 dan standar deviasi 2,49319.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

35

4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk mengetahui layak tidaknya kuesioner untuk dijadikan instrument

penelitian dilakukan uji validitas dan reliabilitas yang dapat dilihat sebagai

berikut.

1. Uji Validitas

Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa nilai r tabel yaitu 0,1946. Nilai

tersebut diperoleh dengan melihat tabel r dengan df = N-2 = 100 – 2 =100

dan α = 0,05 pada uji dua arah. Hasil uji validitas menunjukan bahwa untuk

semua item kuesioner memiliki nilai r hitung > r tabel. Sehingga dapat

dikatakan bahwa semua item kuesioner telah valid dan sah untuk digunakan

sebagai instrument penelitian. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada

tabel IV.2 berikut.

Tabel IV.2.

Uji Validitas

No Item r hitung Keterangan

Variabel Kualitas Pelayanan

1 0.587 Valid

2 0.583 Valid

3 0.634 Valid

4 0.605 Valid

5 0.601 Valid

6 0.532 Valid

7 0.486 Valid

8 0.531 Valid

9 0.632 Valid

10 0.599 Valid

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

36

Variabel Kualitas Produk

1 0.471 Valid

2 0.682 Valid

3 0.530 Valid

4 0.399 Valid

5 0.479 Valid

6 0.388 Valid

7 0.576 Valid

8 0.648 Valid

9 0.474 Valid

10 0.433 Valid

Variabel Harga

1 0.756 Valid

2 0.796 Valid

3 0.783 Valid

Variabel Kepuasan Pelanggan

1 0.461 Valid

2 0.536 Valid

3 0.713 Valid

4 0.736 Valid

5 0.455 Valid

6 0.598 Valid

Sumber : Data yang diolah peneliti (2017)

2. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini menunjukan nilai Crombach’s

Alpha untuk semua variabel diatas 0,6. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa kuesioner telah memenuhi uji reliabilitas. Hasil uji selengkapnya

dapat dilihat pada tabel IV.3 berikut:

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

37

Tabel IV.3

Uji Reliabilitas

No Variabel Crombch's Alpha Keterangan

1 Variabel Kualitas Pelayanan 0.782 Reliabel

2 Variabel Kualitas Produk 0.691 Reliabel

3 Variabel Harga 0.674 Reliabel

4 Variabel Kepuasan Pelanggan 0.616 Reliabel

Sumber : Data yang diolah peneliti (2017)

4.1.3 Uji Regresi Linear Berganda

Sebelum data dapat dianalisa lebih lanjut dengan uji regresi linear berganda

maka perlu dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik yang meliputi:

1. Uji Normalitas

Untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak

diperlukan uji normalitas. Dimana data yang baik merupakan data yang

berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilakukan dengan uji

Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

Tabel IV.4.

Uji Normalitas dengan Kolmogorov- Smirnov

Unstandardized

Residual

N 102

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 1,73139448

Most Extreme Differences Absolute ,054

Positive ,026

Negative -,054

Test Statistic ,054

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Sumber : Data yang diolah peneliti (2017)

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

38

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-

tailed0 yaitu 0,200. Nilai signifikan tersebut lebih dari 0,05. Sehingga dapat

dikatakan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal. Selain itu dari

grafik Normal Probability Plot menujukkan data yang hanya menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis tersebut. yang artinya data

berdistribusi normal. Adapun grafik Normal Probability Plot dapat dilihat

pada gambar IV.1 berikut:

Gambar IV.1.

Normal Probability Plot

Sumber : Data yang diolah peneliti (2017)

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dapat dilihat dengan nilai tolerance dan nilai VIF,

dimana jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka dapat

dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Model regresi yang baik yaitu

model yang tidak mengandung multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas

dapat dilihat pada tabel IV.5 berikut:

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

39

Tabel IV.5.

Uji Multikolinieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Kualitas Pelayanan ,610 1,639

Kualitas Produk ,539 1,855

Harga ,601 1,664

Sumber : Data yang diolah peneliti (2017)

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance untuk

semua variabel independen lebih dari 0,1 dan nilai VIF < 10. Artinya tidak

terjadi korelari antar variabel independen. Sehingga dapat dikatakan bahwa

model regresi terbebas dari unsur multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model

regresi dapat dilakukan dengan uji Glejser. Dimana ketika nilai Sig. > 0,05

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat

dilihat pada tabel IV.6 berikut:

Tabel IV.6.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,569 1,353 ,420 ,675

Kualitas Pelayanan ,000 ,031 ,002 ,015 ,988

Kualitas Produk ,014 ,043 ,046 ,336 ,737

Harga ,015 ,094 ,020 ,157 ,876

Sumber : Data yang diolah peneliti (2017)

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

40

Dari ketiga uji prasyarat asumsi klasik diatas diperoleh bahwa model regresi

telah memenuhi uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas

sehingga analisis regresi linear dapat dilakukan. Hasil uji regresi linear berganda

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel IV.7 berikut:

Tabel IV.7.

Hasi Uji Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,813 2,238

Kualitas Pelayanan ,202 ,052 ,351

Kualitas Produk ,168 ,071 ,226

Harga ,472 ,155 ,275

Sumber : Data yang diolah peneliti (2017)

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat dilihat nilai konstanta dan nilai

betanya yang kemudian dapat disubtitusikan kepersamaan regresi berikut.

Y = a + b1X1 + b2 X 2 + b3 X 3

Y = 3,813 + 0,351 X1 + 0,225 X2 + 0,275 X3

Persamaan tersebut memiliki arti sebagai berikut:

1. Nilai konstanta yaitu a = 3,813 yang menunjukan bahwa ketika variabel

kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga bernilai kontan (nol) maka

kepuasan pelanggan memiliki nilai sebesar 3,813.

2. Nilai koefisien regresi b1 = 0,351 menunjukkan bahwa ketika variabel

kualitan pelayanan mengalami peningkatan satu skor maka kepuasan

pelanggan akan meningkat sebesar 0,351 skor.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

41

3. Nilai koefisien regresi b2 = 0,225 menunjukkan bahwa ketika variabel

kualitan produk mengalami peningkatan satu skor maka kepuasan

pelanggan akan meningkat sebesar 0,225 skor.

4. Nilai koefisien regresi b3 = 0,275 menunjukkan bahwa ketika variabel harga

mengalami peningkatan satu skor maka kepuasan pelanggan akan

meningkat sebesar 0,275 skor.

4.1.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji t, uji F dan uji

R square. Hasil uji hipotesis selengkapnya diuraikan pada bagian berikut ini.

1. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh masing-

masing variabel kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga terhadap

kepuasan pelanggan. Hasil analisis data dengan menggunakan uji t dapat

dilihat pada tabel IV.8 berikut:

Tabel IV.8.

Ringkasan Hasil Uji t

No Interaksi T hitung Sig. Keterangan Keputusan

1 X1→Y 3,910 0,000 0,000 < 0,05 H1 diterima

2 X2→Y 2,367 0,020 0,020 < 0,05 H2 diterima

3 X3→Y 3,037 0,003 0,003 < 0,05 H3 diterima

Sumber : Data yang diolah peneliti (2017)

Hasil analisa uji t diatas dapat dijelaskan bahwa:

a. Kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan

Interaksi antara variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan

diperoleh nilai t hitung = 3,910 dengan signifikansi 0,000. Karena nilai

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

42

Sig. 0,000 < 0,05 maka H1 diterima yang artinya kualitas pelayanan

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

b. Kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan

Interaksi antara variabel kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan

diperoleh nilai t hitung = 2,367 dengan signifikansi 0,020. Karena nilai

Sig. 0,020 < 0,05 maka H1 diterima yang artinya kualitas produk

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

c. Harga terhadap kepuasan pelanggan

Interaksi antara variabel harga terhadap kepuasan pelanggan diperoleh

nilai t hitung = 3,037dengan signifikansi 0,003. Karena nilai Sig. 0,003 <

0,05 maka H1 diterima yang artinya harga berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel

kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga secara bersama-sama terhadap

kepuasan pelanggan. Hasil analisis data dengan menggunakan uji F dapat

dilihat pada tabel IV.9 berikut:

Tabel IV.9.

Ringkasan Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 325,043 3 108,348 35,070 ,000b

Residual 302,770 98 3,089

Total 627,814 101

Sumber : Data yang diolah peneliti (2017)

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

43

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa nilai f hitung = 35,070

denegan signifikansi 0,000. Karena nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

3. Uji R Square (Koefisien Determinasi)

Hasil analisis data dengan menggunakan uji R square dapat dilihat

pada table IV.10 berikut:

Tabel IV.10.

Ringkasan Uji R Square

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,720a ,518 ,503 1,75770

Sumber : Data yang diolah peneliti (2017)

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa nilai R Square = 0,518

(51,8%). Artinya bahwa variabel kualitas pelayanan, kualitas produk dan

harga mampu menjelaskan variansi kepuasan pelanggan sebesar 51,8 %

sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1. Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

Berdasarkan hasil analisis dengan uji t diperoleh bahwa interaksi antara

variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan mempunyai nilai t

hitung = 3,910 dengan signifikansi 0,000. Karena nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka H1

diterima yang artinya kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pelanggan. Kemudian koefisien regresi bernilai positif (b1 = 0,351) yang

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

44

artinya terdapat hubungan searah, dimana ketika kualitas pelayanannya meningkat

maka akan meningkat pula kepuasan pelanggan. Penerimaan hipotesis ini

dikarenakan pelayanan merupakan hal yang secara langsung berkaitan sikap

pelanggan. Dimana ketika pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang

diharapkan oleh pelanggan dan terkesan menuruti semua keinginan pelanggannya

maka akan membuat pelanggan tersebut merasa senang dan merujuk pada sikap

yang puas. Kualitas pelayanan disini berkaitan dengan tingkat kesopanan, daya

tanggap, perhatian, kesungguhan, jaminan, interaksi dan keahlian dalam melayani.

Sehingga apabila poin-poin tersebut terpenuhi dan sesuai dengan ekspektasi

pelanggan maka kepuasan pelanggan akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian Adi (2012), Haryanto (2013), Manus dan Lumanauw (2015),

Utami dan Jatra (2015) serta Akpoyomare et al (2014) dalam penelitiannya yang

menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan.

4.2.2. Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan

Berdasarkan hasil analisis dengan uji t diperoleh bahwa interaksi antara

variabel kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan mempunyai nilai t hitung =

2,367 dengan signifikansi 0,020. Karena nilai Sig. 0,020 < 0,05 maka H1 diterima

yang artinya kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan. Kemudian koefisien regresi bernilai positif (b2 = 0,226) yang artinya

terdapat hubungan searah, dimana ketika kualitas produknya meningkat maka

akan meningkat pula kepuasan pelanggan. Penerimaan hipotesis ini dikarenakan

produk yang berkualitas merupakan faktor utama yang menjadi rekomendasi atau

pilikan setiap pelanggan. Adanya produk berkualitas mampu menarik keinginan

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

45

dari pelanggan untuk membeli. Ketika produk yang dibeli pelanggan sesuai

dengan ekspektasi maupun harapan pelanggan maka pelanggan tersebut akan

merasa senang dan sangat memungkinkan dapat membuat pelanggan tersebut

mencapai tingkat kepuasan. Kualitas produk dalam hal ini berkaitan dengan mutu,

rasa, banyaknya pilihan, penyajian, bahan dasar, kesediaan menu spesial,

kesesuaian pesanan dan kebersihan. Sehingga dengan terpenuhinya poin-poin

tersebut dengan sesuai ekspektasi/harapan pelanggan maka akan memunculkan

sikap kepuasan pelanggan. Dengan demikian ketika semakin meningkatnya

kualitas produk maka akan semakin meningkat pula kepuasan pelanggan. Hasil

penelitian ini sejalan degan penelitian yang dilakukan oleh Adi (2012), Manus

dan Lumanauw (2015) serta Akpoyomare et al (2014) dalam penelitiannya yang

menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

4.2.3 Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan

Berdasarkan hasil analisis dengan uji t diperoleh bahwa interaksi antara

variabel harga terhadap kepuasan pelanggan mempunyai nilai t hitung =

3,037dengan signifikansi 0,003. Karena nilai Sig. 0,003 < 0,05 maka H1 diterima

yang artinya harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Kemudian koefisien regresi bernilai positif (b1 = 0,275) yang artinya terdapat

hubungan searah, dimana dengan semakin sesuainya harga maka akan semakin

meningkat kepuasan pelanggan. Penerimaan hipotesis ini dikarenakan harga

merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan ketika seseorang hendak

membeli suatu barang. Harga yang relatif murah menjadi alternatif pilihan dari

setiap pelanggan. Namun harga disini tentunya harus sesuai dengan produk yang

hendak dibeli. Harga disini berkaitan dengan keterjangkauan harga jual,

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

46

kesesuaian harga dengan produk dan kesesuaian dengan produl sejenis dengan

merek lain. Jadi ketika harga semakin tidak sesuai dengan keinginan dan kriteria

dari produk tersebut maka membuat pelanggan harus berfikir ulang untuk

membeli. Namun ketika harga yang harus dibayarkan untuk memperoleh produk

yang diinginkan relatif terjangkau dan murah maka akan membuat pelanggan

tersebut merasa senang ketika memdapatkanya. Sehingga dari tingkat kesenangan

tersebut akan membawa ke taraf kepuasan dari pelanggan tersebut. dengan

demikian dapat diasumsikan bahwa harga dapat mempengaruhi kepuasan

pelanggan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adi

(2012), Manus dan Lumanauw (2015) serta Akpoyomare et al (2014) yang

menyatakan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

47

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian

sebelumnya adalah:

1. Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

North Pole Café. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig. 0,000 < 0,05.

2. Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan North

Pole Café. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig. 0,020 < 0,05.

3. Harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan North Pole

Café. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig. 0,003 < 0,05.

4. Kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan North Pole Café. Hal

ini dapat dilihat dari nilai sig. 0,000 < 0,05.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Dari nilai R square yang diperoleh yaitu 0,518 (51,8%) artinya masih ada

variabel yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan sebesar 48,2%,

sehingga bagi peneliti selanjutnya diharap dapat menambah lebih banyak

lagi variabel yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id...mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

48

2. Diharap dapat memperhatikan kepuasan pelanggannya karena dengan

pelanggan yang puas maka apa yang menjadi harapan dari bisnisnya

tercapai guna meningkatkan penjualan. Strategi yang dapat digunakan

dalam meningkatkan kepuasan pelanggan yaitu dengan meningkatkan

kualitas pelayanan dan kualitas produknya serta menyesuaikan harga agar

lebih terjangkau.