14
BAB I PENDAHULUAN TIROIDITIS 1.1 Latar Belakan g Tiroiditis merupakan istilah yang mencakup segolongan kelaina n yang ditandai dengan adanya inflamas i tiroid. Termasuk di dalamnya keadaan yang timbul mendadak dengan disertai rasa sakit y ang hebat pada tiroid . Ti roiditis dap at dib agi ber das ar atas etio log i, pat olo gi, atau pen amp ilan kli nis nya. Penampilan klinis dilihat dari perjalanan penyakit dan ada tidaknya rasa sakit  pada kelenjar tiroid . Ber das arkan pen ampila n kli nis ter sebu t, mak a tir oidis dib agi ata s tiro idi tis akut, sub aku t, dan kronis. Ti roi dit is akut con toh nya tir oiditis infeksiosa akut, tiroiditis karena radiasi, dan tiroiditis traumatika. Tiroiditis subakut dibagi menjadi yang disertai rasa sakit seperti tiroiditis de Quervain, sedangkan yang tidak disertai rasa sakit seperti tiroiditis limfositik subakut,  post partum, dan oleh karena obat-obatan. Tiroiditis kronis meliputi tiroiditis Hashimoto, iedel, dan infeksiosa kronis. 1.2 Tu juan Penulisan !.".! Tu jua n umu m #nt uk memper ole h gambar an tentang pel aks anaan $s uha n %ep era&atan pad a kli en thy roid itis den gan men ggu nak an met ode  proses kepera&atan. !."." Tu jua n khusu s a. 'enda patkan gambar an tentan g ko nsep peny akit thyro iditis b. 'ampu membua t pen gka jian kepera &ata n pad a kli en den gan thyroiditis . 'ampu membuat diagnosa kepera&atan berdasarkan anamnesa !. 'ampu membu at re nc an a kep era&atan be rdasakan teori kepera&atan. BAB II TIN"AUAN PUSTA#A TIROIDITIS 1

BAB I Tiroiditis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 1/14

BAB I

PENDAHULUAN

TIROIDITIS

1.1 Latar Belakang

Tiroiditis merupakan istilah yang mencakup segolongan kelainan yang

ditandai dengan adanya inflamasi tiroid. Termasuk di dalamnya keadaan yang

timbul mendadak dengan disertai rasa sakit yang hebat pada tiroid. Tiroiditis

dapat dibagi berdasar atas etiologi, patologi, atau penampilan klinisnya.

Penampilan klinis dilihat dari perjalanan penyakit dan ada tidaknya rasa sakit

 pada kelenjar tiroid .

Berdasarkan penampilan klinis tersebut, maka tiroidis dibagi atas

tiroiditis akut, subakut, dan kronis. Tiroiditis akut contohnya tiroiditis

infeksiosa akut, tiroiditis karena radiasi, dan tiroiditis traumatika. Tiroiditis

subakut dibagi menjadi yang disertai rasa sakit seperti tiroiditis de Quervain,

sedangkan yang tidak disertai rasa sakit seperti tiroiditis limfositik subakut,

 post partum, dan oleh karena obat-obatan. Tiroiditis kronis meliputi tiroiditis

Hashimoto, iedel, dan infeksiosa kronis.

1.2 Tujuan Penulisan

!.".! Tujuan umum

#ntuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan $suhan

%epera&atan pada klien thyroiditis dengan menggunakan metode

 proses kepera&atan.

!."." Tujuan khusus

a. 'endapatkan gambaran tentang konsep penyakit thyroiditis

b. 'ampu membuat pengkajian kepera&atan pada klien dengan

thyroiditis

. 'ampu membuat diagnosa kepera&atan berdasarkan anamnesa

!. 'ampu membuat rencana kepera&atan berdasakan teori

kepera&atan.

BAB II

TIN"AUAN PUSTA#A

TIROIDITIS

1

Page 2: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 2/14

2.1 Anat$%i !an &isi$l$gi #elenjar Tir$i!

 Anatomi Kelenjar Tiroid 

%elenjar tiroid merupakan organ yang berbentuk seperti kupu-kupu

dan terletak pada leher bagian ba&ah di sebelah anterior trachea. %elenjar ini

terdiri atas dua lobus lateral yang dihubungkan oleh sebuah istmus. %elenjar 

tiroid mempunyai panjang kurang lebih ( cm serta ) cm dan berat kurang

lebih )* gr. %elenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yang berbeda

tiroksin +T, Trilodotironin +T) dan %alsitonin.

odium merupakan unsur esensial bagi tiroid untuk sintesis hormon

tiroid. /angguan utama akibat defisiensi odium adalah perubahan fungsi

tiroid. odium dikonsumsi dari makanan dan diserap dalam darah di dalam

traktus gastrointestinal. %elenjar tiroid bekerja sangat efisien dalam

mengambil odium dari darah dan kemudian memekatkannya dalam sel-sel

kelenjar tersebut. on-ion iodida akan diubah menjadi molekul odium yang

akan bereaksi dengan tirosin +suatu asam amino untuk membentuk hormon

tiroid.

Pengaturan fungsi tiroid. 0ekresi tirotropin, atau T0H +Thyriod

0timulating Hormone oleh kelenjar hipofisis akan mengendalikan kecepatan

 pelepasan hormon tiroid. 0elanjutnya, pelepasan T0H ditentukan oleh kadar 

hormon tiroid dalam darah. 1ika konsentrasi hormon tiroid dalam darah

menurun, pelepasan T0H meningkat sehingga terjadi peningkatan keluaran

T dan T). %eadaan ini merupakan suatu contoh pengendalian umpan balik 

2

Page 3: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 3/14

+feedback control. Hormon pelepasan tirotropin +TH yang disekresi oleh

hipotalamus memberikan pengaruh yang mengatur pelepasan T0H dari

hipofisis. 2ungsi utama hormon tiroid T) dan T adalah mengendalikan

aktivitas metabolik seluler. %edua hormon ini bekerja sebagai alat pacu

umum dengan mempercepat proses metabolisme. Hormon tiroid

mempengaruhi replikasi sel dan sangat penting bagi perkembangan otak.

$danya hormon tiroid dalam jumlah yang adekuat juga diperlukan untuk 

 pertumbuhan normal. 'elalui efeknya yang luas terhadap metabolisme

seluler, hormon tiroid mempengaruhi sistem organ yang penting.

%alsitonin atau tirokalsitonin merupakan hormon penting lainnya yang

disekresi oleh kelenjar tiroid. Hormon ini disekresi oleh kelenjar tiroidsebagai respon terhadap kadar kalsium plasma dengan meningkatkan jumlah

 penumpukan kalsium dalam tulang.

3fek hormon tiroid pada pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan

dan perkembangan otak selama kehidupan janin. Bila janin tidak dapat

mensekresi hormon tiroid dalam &aktu yang cukup maka pertumbuhan dan

 pematangan otak sebelum dan sesudah bayi dilahirkan akan sangat

terbelakang dan otak tetap berukuran kecil dari normal. Hormon tiroid

meningkatkan laju metabolisme sebagian besar sel tubuh. Bila produksi

hormon tiroid sangat meningkat maka hampir selalu menurunkan berat badan.

4an bila produksinya menurun hampir selalu meningkatkan nafsu makan.

%eadaan ini dapat melebihi keseimbangan perubahan kecepatan metabolisme.

3fek pada sistem kardiovaskuler hormon tiroid akan meningkatkan

aliran darah dan curah jantung, frekuensi denyut jantung, kekuatan denyut

 jantung, volume darah, dan tekanan arteri.

3fek pada respiratori, meningkatnya kecepatan metablisme akan

meningkatkan pemakaian oksigen dan pembentukan karbon dioksida. ni

akan mengaktifkan semua mekanisme yang meningkatkan kecepatan dan

kedalaman pernapasan.

3fek pada saluran cerna, meningkatkan nafsu makan dan asupan

makanan, karena hormon tiroid meningkatkan kecepatan sekresi getah

 pencernaan dan gerakan saluran cerna. 0ering terjadi diare, kekurangan

hormon tiroid dapat menimbulkan konstipasi.

3

Page 4: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 4/14

3fek pada sistem syaraf pusat. Hormon tiroid meningkatkan kecepatan

 berfikir, tapi juga sering menimbulkan disosiasi pikiran, dan sebaliknya

 berkurang hormon tiroid akan menurunkan fungsi ini.

3fek terhadap fungsi otot. Peningkatan hormon tiroid dapat

menyebabkan otot bereaksi dengan kuat, namun bila jumlah hormon ini

 berlebihan, maka otot-otot malahan menjadi lemah oleh karena berlebihnya

katabolisme protein. %ekurangan hormon tiroid menyebabkan otot sangat

lambat, tremor pada otot.

3fek pada tidur. %arena efek yang melelahkan dari hormon tiroid pada

otot dan sistem syaraf pusat, maka penderita hipertiroid seringkali merasa

kelelahan terus menerus tetapi karena efek ekstasi dari hormon tiroid pada

sinaps, timbul kesulitan tidur. 0ebaliknya, somuolen yang berat merupakan

gejala khas dari hipertiroidisme, disertai dengan &aktu tidur yang

 berlangsung selama !" jam sampai ! jam sehari.

3fek hormon tiroid pada fungsi seksual. Pada pria, berkurangnya

hormon tiroid menyebabkan hilangnya libido dan sebaliknya sangat

 berlebihannya hormon ini seringkali menyebabkan impotensi. Pada &anita,

kekurangan hormon tiroid seringkali menyebabkan timbulnyamenoragia dan

 polimenore.

2.2 De'inisi Tir$i!itis

Tiroiditis merupakan peradangan akut kelenjar tiroid, dapat dikaitkan

dengan supurasi yang disebabkan oleh bakteri +stafilococcus, B-stafilococcus

dan pneumokokus atau dapat bersifat non-supuratif dan sekunder akibat

virus atau mekanisme imunologik.

Tiroditis merupakan inflamasi akut yang mengenai seluruh kelenjar 

tiroid, yang mungkin disebabkan oleh filtrasi sel neutrofil yang disusul oleh

sel-sel limfosit dan histiosit. jenis radang ini jarang ditemukan. (Quervein,

 Frizt. 1868-1940)

Tiroiditis menahun adalah penyakit autoimun yang disertai kenaikan

kadar antibody tiroid di dalam darah.

4

Page 5: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 5/14

 a!ien T"#roditi!

2.( #lasi'ikasi Tir$i!itis

!. Tiroiditis 0ubakut

Tiroiditis sub akut dapat berupa tiroiditis garanula matosa sub akut

+tiroiditis de 5uervam atau tiroiditis tanpa nyeri +silent thiroiditis atautiroiditis limpfositik sub akut. Tiroiditis granulomatosa sub akut

merupakan kelainan inflamasi pada kelenjar tiroid yang terutama terjadi

 pada &anita berusia antara * hingga (* tahun. %elainan ini ditemukan

sebagai pembengkakan nyeri pada leher bagian anterior, dan berlangsung

selama ! atau " bulan dan kemudian menghilang spontan tanpa gejala sisa.

Tiroiditis ini sering terjadi setelah infeksi respiratorius. %elenjar tiroid

membesar secra simetris dan kadang-kadang terasa nyeri. %ulit diatasnya

sering tampak kemerah dan terasa hangat. Pasien merasa sulit menelan dan

mengalami gangguan rasa nyaman, iritabilitas, kegelisahan insoumnia dan

 penurunan berat badan yang kesemuanya merupakan manifestasi dari

hipertiroidisme sering dijumpai, dan banyak pasien juga merasakan gejala

demam serta menggigil. Tiroiditis tanpa nyeri +tiroiditis limposifik sub

akut sering terjadi pada periode pasca partus dan diperkirakan disebabka

oleh autoimun.

". Tiroiditis $kut'erupakan kelainan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur,

mikrobakteri atau parasit pada kelenjar tiroid. 0tafhylococcus aureus, dan

stafhylocaccus lain merupakan penyebab yang paling sering dijumpai.

0ecara khas, penyakit ini menyebabkan nyeri serta pembengkakan leher 

 pada bagian anterior, panas, disfagia, dan dispocia. 2aringitis atau gejala

sakit leher sering dirtemukan. Pemeriksaan dapat menunjukkan rasa

hangat, eritema +kemerahan dan nyeri tekan pada kelenjar tiroid. Tetapi

5

Page 6: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 6/14

tioriditis akut mencakup pemberian preperat antibiotik dan penggantian

cairan. Tindakan insisi dan drainase diperlukan jika terdapat abses.

). Tiroiditis kronis +tiroiditis hashimoto

Tiroiditis kronis yang paling sering dijumpai pada &anita berusia

)* hingga (* tahun diberi nama penyakit hashimoto atau tiroiditis limfosik 

kronis. Terjadi penyusupan limfosit +sejenis sel darah putih ke dalam

kelenjar tiroid.

Penegakan diagnostiknya dilakukan berdasarkan gambaran

histopatologis kelenjar tiroid yang mengalami inflamasi. Berbeda dengan

tiroiditis akut, bentuk yang kronis ini biasanya tidak disertai nyeri, gejala

 penekanan ataupun rasa panas, aktifitas kelenjar tiroid biasanya normal

atau rendah dan bukan meningkat.

2.) Eti$l$gi

3tiologi dari tiroiditis dibagi berdasarkan klasifikasi

!. Tiroiditis subakut

Tiroiditis jenis ini sampai sekarang belum jelas diketahui

 penyebabnya, pada umumnya diduga oleh virus. Pada beberapa kasus

dijumpai antibody autoimun.

". Tiroiditis akut supuratif 

Bakteri penyebab tiroiditis akut biasanya stafhylococcus aureus,

stafhylocaccus hemolyticus dan pneumococcus. nfeksi dapat terjadi

melalui aliran darah, penyebaran langsung dari jaringan sekitarnya, saluran

getah bening, trauma langsung dan duktuk tiroglosus yang persisten,

kelainan yang terjadi dapat disertai terbentuknya abses atau tanpa abses.

$bses ini dapat menjurus ke mediastinum, bahkan dapat pecah ke trakea

dan esophagus.

). Tiroiditis hashimoto

#ntuk alasan yang tidak diketahui, tubuh mela&an dirinya sendiridalam suatu reaksi autoimun, membentuk antibodi yang menyerang

kelenjar tiroid. Penyakit ini 6 kali lebih sering terjadi pada &anita dan bisa

terjadi pada orang-orang yang memiliki kelainan kromosom tertentu,

seperti sindroma Turner, sindroma 4o&n dan sindroma %leinefelter.

. Tiroiditis limfosotik laten

Penyebabnya tidak diketahui. Terjadi penyusupan limfosit +sejenis

sel darah putih ke dalam kelenjar tiroid.

2.* +ani'estasi #linis

6

Page 7: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 7/14

1. Tiroiditis $kut

a. 7yeri dan pembengkakan leher anterior, demam, disfagia.

 b. 2aringitis atau nyeri faring sering timbul.

c. Penurunan atau kenaikan berat badan yang tidak diketahui

 penyebabnya

d. asa lesu dan lemah.

e. 4epresi, gelisah atau cemas.

 f. %ehangatan, eritema dan nyeri tekan kelenjar tiroid.

$. Tiroiditis 0ubakut

a. $ntenia yang nyata

 b. Panas, malaise

c. asa saklit di leher, dapat meluas ke atas sampai angulus mandibula

atau ke daun telinga pada satu atau kedua sisi leher.

d. Tiroid membesar secara simetris.

e. 'ulanya penderita bisa mempunyai gejala hipertiroidisme dengan

 palpitasi, agitasi, dan keringat.

f. Peka rangsang, gelisah, insomnia, dan penurunan berat badan yang

merupakan manifestasi hipertiroidisme.

g. Tidak ada oftalmopati.

h. Tanda-tanda klinis toksisitas termasuk takikardi, tremor, dan

hiperrefleksia bisa dijumpai.

%. Tiroiditis %ronik 

a. Tiroiditis Hasihimoto biasanya dengan goiter dan pada pasien yang

eutiroid atau yang menderita hipotiroidisme ringan

 b. 4istribusi seksual &anita dibanding pria adalah 8!.

c. Prosesnya tidak sakit dan penderita bisa tidak sadar akan adanya goiter 

kecuali bila jadi sangat besar.

d. Pasien lebih tua dapat muncul dengan tiroidisme berat &alau kelenjar 

tiroid yang kecil atrifik lunak.

2., #$%-likasi

!. Hipotiroidisme 9 Hipertiroidisme

". %erusakan pita suara +bisu).  4' tipe !

.  Penyakit $ddison

(.  :eukemia

;.  0klerosis multiple

<.  %anker gastrik 

7

Page 8: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 8/14

2. Pat/0as #e-era0atan

2. Pe%eriksaan Penunjang

1. T dan T) serum

".  Tiroksin bebas

).  %adar T0H serum

.  $mbilan isodium radioskopi

Pemeriksaan fungsi tiroid dapat dilakukan pada tingkat hipotalamus,

hipofise, tiroid, serum atau jaringan perifer. Pemeriksaan yang paling sering

dilakukan adalah pemeriksaan kadar T)  dan T  serum dan T)  resin uptake.

Pemeriksaan T) resin uptake dilakukan untuk menilai perubahan konsentrasi

 protein serum yang dapat merubah ikatan T) dan T, T merupakan hormon

yang lebih poten. Perubahan tiro=ine-binding globulin +TB/ dan prealbumin

dapat merubah konsentrasi T bebas, dan sedikit merubah T).

Peningkatan kadar T  biasanya sesuai dengan keadaan klinis

hipertiroid berat, sedangkan pemeriksaan T)  lebih sensitif dalam menentukan

hipertiroid ringan. adioimmunoassay T0H dan tes stimulasi dapat membantu

8

Penyakit $utoimun>irusBakteri

/angguan Produksi T)dan TPenurunan T0H serum

:aju endap darah

menin kat

Peradangan Tiroid

%etidak seimbangan

 7utrisi

 7 eriHi ertermi

Page 9: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 9/14

membedakan hipertiroid primer dan sekunder. Pemeriksaan nodul tiroid

mungkin memerlukan biopsi jarum dan eksplorasi bedah.

2.3 Penatalaksanaan +e!is

!. Preparat antimicrobial dan penggantian cairan

". nsisi bedah dan drainase bila terdapat abses

). %ontrol inflamasi

. Preparat anti-inflamasi nonsteroid +70$4 untuk menghilangkan nyeri

leher 

(. Preparat penyekat-beta untuk mengontrol gejala hipertiroidisme

;. %ortikosteroid oral untuk menghilangkan nyeri dan mengurangi

 pembengkakan? biasanya tidak mempengaruhi penyebab yang mendasari.

(&au'"man, iane dan *oAnn . +ale#. $000)

 emeda"an Kelenjar Tiroid /ada a!ien T"#roiditi!

BAB (

#ONSEP ASUHAN #EPERA4ATAN

TIROIDITIS

(.1 Pengkajian #e-era0atan

9

Page 10: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 10/14

1. i&ayat kesehatan

a. %eluhan #tama

%eluhan yang ditimbulkan dari pasien tiroiditis adalah nyeri akibat

 peradangan yang terjadi pada area sekitar faring.

 b. i&ayat %esehatan 0ekarang

Pasien merasakan nyeri pada bagian leher dan terkadang disertai

dengan gangguan menelan dan komunikasi verbal.

c. i&ayat %esehatan 'asa :alu

$pakah pasien dulu pernah menderita penyakit yang sama atau

 penyakit gangguan hormon tiroid lainnya.

d. i&ayat %esehatan %eluarga

$pakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama

atau penyakit gangguan hormon tiroid lainnya.

". Pola 2ungsi %esehatana. $ktifitas atau istirahat

/ejala 8 nsomnia, otot lemah, gangguan koordinasi,kelelahan otot.

Tanda 8 $trofi otot.

 b. 0irkulasi

/ejala 8 Palpitasi, nyeri dada +angina.

Tanda 8 disritma +vibrilasi atrium, irama gallop, mur-mur,

 peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang

  berat. Takikardi saat istirahat, sirkulasi kolaps, syok +krisis

  tiroksikosisi.

c. 3liminasi

/ejala 8 #rine dalam jumlah banyak, perubahan dalam feces,

diare.

d. ntegritas ego

/ejala 8 'engalami stres yang berat +emosional, fisik

Tanda 8 3mosi labil +euforia sedang sampai delirium, depresi

e. 'akanan dan cairan

/ejala 8 %ehilangan berat badan mendadak, nafsu makan

meningkat, makan banyak, makannya sering kehausan,

mual, muntah.

Tanda 8 Pembesaran tiroid, goiter, edema non pitting terutama

daerah pretibial.f. 7eurosensori

Tanda 8 Bicara cepat dan parau, gangguan status mental, perilaku

  +bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, tremor 

  pada tangan, hiperaktif refleks tendon dalam +TP.

g. 7yeri@kenyamanan

/ejala 8 7yeri orbital, fotofobia.

h. Pernapasan

Tanda 8 2rekuensi pernapasan meningkat, takipnea, dispea, edema

 paru +pada krisis tirotoksikosis.

i. %eamanan

/ejala 8 Tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan,

10

Page 11: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 11/14

  alergi terhadap iodium +mungkin digunakan saat

 pemeriksaan.

Tanda 8 0uhu meningkat di atas )<,A, diaforesis kulit halus,

hangat dan kemerahan

 j. 0eksualitasTanda 8 Penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten.

(.2 Diagn$sa #e-era0atan

4iagnosa kepera&atan yang muncul pada kasus tiroiditis 8

!. 7yeri berhubungan dengan proses inflamasi

". Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi

). Perubahan nutirsi 8 %urang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

 proses penyakit

(.( Inter5ensi #e-era0atan

N$Diagn$sa

#e-era0atan

Tujuan 6

#riteria HasilInter5ensi Rasi$nal

! 7yeri

 berhubungan

dengan proses

inflamasi

0etelah

mendapatkan

asuhan

kepera&atan

selama ) = "

 jam diharapkan 8

!. 7yeri

 berkurang,

skala *-"

". Tidak ada

tanda-tanda

kesakitan,

!. %aji lokasi dan

skala nyeri

". $jarkan

manajemen

nyeri, teknik 

napas dalam,

dan imajinasi

). Pantau kondisi

 pasien tiap " jam

. %olaborasi

untuk pemberian

analgetik 

!. #ntuk  

mengetahui

lokasi dan

 berapa skala

nyeri

". #ntuk mengatasi

rasa nyeri yang

dialami

). #ntuk  

mengetahui

kondisi pasien

dan mencegah

terjadinya

komplikasi yang

tidak diinginkan

11

Page 12: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 12/14

. 4apat membantu

mengurangi rasa

nyeri

" Hipertermi

 berhubungan

dengan proses

inflamasi

0etelah

mendapatkan

asuhan

kepera&atan

selama ) = "

 jam diharapkan 8

!. 0uhu tubuh

normal +);.(-

)<.( * 

". Tidak ada

tanda

dehidrasi

). 'ukosa bibir 

lembab

!. Berikan

kompres panas

". $njurkan klien

untuk 

menggunakan

 baju yang dapat

menyerap

keringat

). 'onitoring

vital sign

. %olaborasi

untuk pemberian

obat

!. 4apat

membantu

 proses

 penurunan

 panas yang

dialami pasien

". %arena kondisi

tubuh yang

lembab memicu

 pertumbuhan

 jamur sehingga

 beresiko

menimbulkan

komplikasi

). 0ebagai

indicator untuk 

mengetahui

 perkembangan

hipertermi

. 'embantu

menuunkan

suhu tubuh

 pasien

). Perubahan

nutirsi kurang

dari keb.tubuh

 berhubungan

0etelah

mendapatkan

asuhan

 jepera&atan

!. $&asi

 pemasokan

diet,berikan

makan sedikit

!. #ntuk  

menghindari

mual dan

muntah dan

12

Page 13: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 13/14

dengan proses

 penyakit

selama ) = "

 jam diharapkan 8

!. Porsi makan

kembali

normal

". BB normal

). Pemeriksaan

lab.normal

dan tidak  

menunjukan

tanda-tanda

malnutrisi

tapi sering

". Berikan

 pera&atan mulut

sebelum makan

). $njurkan klien

makan dalam

 posisi duduk 

tegak 

. %olaborasi

dengan tim giCi

memenuhi

keb.nutrisi

 pasien

". 'enghilangkan

rasa tidak enak 

). 'encegah

tersedak 

. #ntuk  

memenuhi

kebutuhan

nutrisi pasien

(.) I%-le%entasi #e-era0atanmplementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam

rencana kepera&atan. Tindakan kepera&atan mencakup tindakan independent

+mandiri dan kolaborasi

!. Tindakan mandiri adalah aktifitas kepera&atan yang didasarkan pada

kesimpulan atau keputusan sendiri dan bukan merupakan petunjuk atau

 perintah dari petugas kesehatan lain.

". Tindakan kolaborasi adalah tindakan yang didasarkan hasil keputusan

 bersama seperti dokter dan petugas kesehatan lain

mplementasi juga merupakan pelaksaan perencanaan kepera&atan

oleh pera&at. 0eperti tahap tahap yang lain dalam proses kepera&atan, fase

 pelaksana terdiri dari beberapa kegiatan antara lain 8

a. >alidasi+pengesahan rencana kepera&atan

 b. 'enulis@mendokumentasikan rencana kepera&atan

c. 'emberikan asuhan kepera&atan

d. 'elanjutkan pengumpulan data

13

Page 14: BAB I Tiroiditis

8/19/2019 BAB I Tiroiditis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-tiroiditis 14/14

(.*  E5aluasi #e-era0atan

+eru-akan -

14