Click here to load reader
View
214
Download
0
Embed Size (px)
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang : Kajian Teoritis, Kajian Penelitian yang Relevan,
Kerangka Berfikir.
A. Kajian Teoritis
1.Peranan Guru
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun
2005 tentang guru dan dosen disebutkan dalam pasal 2 angka 1 bahwa
guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendididik,
mengajar, melatih, membimbing, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Berdasarkan Undang-undang tersebut sangat jelas
bahwa guru merupakan key person in classroom, sehingga guru memiliki
peran yang sangat vital dan fundamental dalam membimbing,
mengarahkan, dan mendidik siswa dalam proses pembelajaran.
Sehubungan dengan fungsinya pengajar, pendidik dan
pembimbing, maka diperlukan adanya berbagai peranan bagi para guru.
Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang
terutama), sesama guru, maupun dengan staf yang lain. Dari berbagai
kegiatan interaksi belajar-mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi
peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu
13
perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar
mengajar dan berinteraksi dengan siswanya.
Menurut James W.Brown (dalam Sardiman, 2007:144) menyatakan
bahwa peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi
pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari,
mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Sedangkan menurut Pidarta
(dalam Jamil Supratiningrum,2013:26) menyatakan peranan guru /
pendidik antara lain : (1) sebagai fasilitator pendidikan; (2) pengarah/
direkter; (3) pembimbing ; (4) penegak disiplin; (5) menjadi model
perilaku yang akan ditiru siswa; (6) menjadi penilai; (7) motivator; (8)
menjadi komunikator dengan orang tua siswa dengan masyarakat.
Pengertian peranan guru yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan
bahwa peranan guru yaitu sebagai contoh, panutan, pendidik ketika berada
didalam kelas yang harus memiliki standar kualitas tertentu yaitu
mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri serta disiplin, selain sebagai
seorang pendidik atau pengajar guru harus berusaha membuat sesuatu
menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.
Selain itu seorang pendidik merupakan orang tua kedua ketika berada di
lingkungan sekolah.
Selain beberapa peranan guru yang telah diuraikan di atas harus
disadari pula tugas dan pokok seorang guru. Kewajiban guru menurut
Undang-undang No.20 Tahun 2003 dan Undang-Undang No.14 Tahun
2005 tentang guru dan dosen disebutkan dalam pasal 35 ayat (1)
mencangkup kegiatan pokok yang meliputi:
14
a. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik yang memiliki tanggung jawab utuh terhadap
hasil yang dicapai peserta didik dalam semua aspek, menjadi
tokoh, panutan bagi para peserta didik dan lingkungannya.
b. Guru Sebagai Pengajar
Di dalam tugasnya, guru membantu peserta didik yang sedang
berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya,
membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang
dipelajari.
c. Guru Sebagai Pembimbing
Guru sebagai pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing
perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang
bertanggung jawab. Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan
tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan
jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan serta
menilai kelancaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
peserta didik.
d. Guru Sebagai Pengarah
Sebagai pengarah guru harus mampu mengarahkan peserta didik
dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi,
mengarahkan peserta didik dalam mengambil suatu keputusan
terkait studinya maupun kehidupan yang lebih luas.
15
e. Guru Sebagai Pelatih
Aspek pendidikan mencangkup kognitif, afektif dan psikomotorik,
sehingga proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan
ketrampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut
guru untuk bertindak sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta
didik dalam pembentukan kompetensi dasar sesuai dengan potensi
masing-masing peserta didik.
f. Guru Sebagai Penilai
Tidak ada pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian
merupakan proses menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses
untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta
didik.
2. Strategi Pembelajaran
Menurut Kozma (Sanjaya,2007) Strategi dapat diartikan sebagai
yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada
peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Terdapat 5
komponen strategi pembelajaran yakni, kegiatan pembelajaran
pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes, dan
kegiatan lanjutan. Sedangkan menurut Yusufhadi Miarso (Martinis Yamin,
2013:15) pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan
terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif
menetap pada diri orang lain.. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan
terencana yang mengkondisikan ataupun merangsang seseorang agar bisa
belajar dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pembelajaran
16
pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu siswa
melakukan kegiatan belajar.
Tahapan Pembelajaran adalah urutan prosedur pembelajaran yang
diupayakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran atau
mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar. Tahapan-tahapan
pembelajaran yaitu sebagai berikut:
a. Pendahuluan
1) Memberitahukan tujuan pembelajaran.
2) Memberikan gambaran relevansi.
3) Memberikan gambaran pokok masalah yang akan dibahas.
4) Memberikan gambaran kegiatan yang akan dilakukan.
5) Memberikan penilaian pendahu luan melalui apresiasi.
b. Penyajian (inti)
1) Menjelaskan materi disertai contoh.
2) Memberikan kesempatan kepada murid terlibat secara aktif
3) Memberi penguatan.
4) Mengorganisir waktu, siswa, dan fasilitas belajar.
c. Penutup
1) Menyimpulkan materi pembelajaran.
2) Melaksanakan penilaian.
3) Tindak lanjut.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
merupakan interaksi pendidik dengan peserta didiknya sebagai upaya
untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar baik secara langsung
17
maupun tidak langsung. Sehingga strategi pembelajaran dapat juga
dikatakan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan
dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan dari pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Pengertian strategi pembelajaran yang dikemukakan di atas, dapat
dikatakan bahwa strategi yaitu pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat
koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung
yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional,
efesien, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
3. Macam-macam Strategi Pembelajaran PPKn
Menurut Solihatin (2012:91) ada beberapa strategi pembelajarn
yang harus dilakukan oleh seorang guru :
a. Strategi Adu Argumen
Strategi adu argument dimaksudkan untuk merangsang diskusi,
membangun argumentasi dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam
tentang berbagai isu yang kompleks.
18
b. Strategi pembelajaran Inquiry
Strategi pembelajaran Inquiry adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya
dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dan siswa.
c. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses
penelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah .
d. Strategi Peta Konsep
Strategi Peta Konsep yaitu menuntut adanya krea