Upload
phungmien
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Penyesuaian Diri
1. Penyesuaian Diri
Seorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu
menyesuaikandiri atau tidak mampu menyesuaikan diri. Kondisi fisik,
mental dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor
lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian
yang baik atau yang salah. Sejak lahir sampai meninggal seorang
individu merupakan organism yang aktif.Ia aktif dengan tujuan dan
aktifitas yang berkesinambungan.Ia berusaha memuaskan kebutuhan
jasmaninya.Salah satu cirri pokok dari kepribadian yang sehat mentalnya
ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara
harmoni, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.
Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai
keharmonisan pada diri sendriri dan pada lingkungannya (Sunarto dan
Hartono, 2008). Penyesuai diri pada prinsipnya yaitu suatu proses yang
mencakup respon mental dan tingkah laku. Penyesuain diri dapat
diartikan sebagai kemampuan individu dalam menghadapi tuntutan-
tuntutan, baik dalam diri maupun dari lingkungan sehingga terdapat
keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan dengan tuntutan lingkungan,
dan terciptanya keselarasan antara individu dengan realitas kehidupan
(Gufron & Risnawita, 2010).
11
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
12
Penyesuain diri ialah kemampuan individu untuk dapat
melakukan penerimaan terhadap keberadaan diri sendiri, penilaian diri
sendiri akan dijadikan dasar bagi seorang individu untuk dapat
mengambil suatu keputusan dalam rangka penerimaan terhadap diri
sendiri (Dariyo, 2007). Hurlock (dalam Gunarsa, 2003) memberikan
perumusan tentang penyesuaian diri secara lebih umum, yaitu bilamana
seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap orang lain secara umum
ataupun terhadap kelompoknya, dan ia memperlihatkan sikap serta
tingkah laku yang menyenangkan berarti ia diterima oleh kelompok atau
lingkungannya. Dengan perkataan lain, orang itu mampu menyesuaikan
sendiri dengan baik terhadap lingkungannya
Kartono (2000), penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk
mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya misalnya
seperti permusuhan, kemarahan, depresi, dan emosi negatif lain sebagai
respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis. Ali dan
Asrori (2005) penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai suatu proses
yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan
individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal,
ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan kualitas
keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan
dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.Scheneiders
menjelaskan penyesuaian diri sebagai suatu proses yang melibatkan
respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya untuk
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
13
memenuhi kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustasi dan konflik
secara sukses serta menghasilkan hubungan yang harmonis antara
kebutuhan dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia
hidup.
Menurut Fatimah (2006) penyesuaian diri merupakan suatu
proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah perilaku individu
agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungannya.
Tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai
tuntutan dan tekanan lingkungan tempat ia hidup, seperti cuaca dan
berbagai unsur alamiah lainnya. Darwin (dalam, Fatimah 2006) Semua
makhluk hidup secara alamiah telah dibekali kemampuan untuk
menolong dirinya sendiri dengan cara menyesuaikan diri dengan keadaan
lingkungan alam untuk bertahan hidup.
Dari pengertian-pengertian di atas peneliti mendefinisikan
penyesuaian diri sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang
dilakukan dengan cara tertentu untuk bereaksi terhadap tuntutan dalam
diri maupun situasi eksternal yang dihadapinya agar dapat berhasil
menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik,
serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam
diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu
berada.
2. Faktor-faktor Penyesuaian Diri
Menurut Hurlock (1991) ada empat faktor yang mempengaruhi
penyesuaian diri, yaitu :
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
14
a. Lingkungan tempat anak dibesarkan, yaitu kehidupan di dalam
keluarga. Bila dalam keluarga tersebut dikembangkan perilaku sosial
yang baik, sehingga pengalaman ini akan menjadi pedoman yang
membantu anak untuk melakukan penyesuaian diri dan sosial di luar
rumah.
b. Model yang diperoleh anak di rumah, terutama dari orang tuanya.
Anak biasanya akan meniru perilaku orang tua yang menyimpang,
maka anak akan cenderung mengembangkan kepribadian yang tidak
stabil.
c. Motivasi untuk belajar melakukan penyesuaian diri dan sosial.
Motivasi ini dapat ditimbulkan dari pengalaman sosial awal yang
menyenangkan, baik di rumah atau di luar rumah.
d. Bimbingan dan bantuan yang cukup dalam proses belajar
penyesuaian diri.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor
penyesuaian diri yaitu; Lingkungan tempat anak dibesarkan, yaitu
kehidupan di dalam keluarga. Bila dalam keluarga tersebut
dikembangkan perilaku sosial yang baik, sehingga pengalaman ini akan
menjadi pedoman yang membantu anak untuk melakukan penyesuaian
diri dan sosial di luar rumah, Model yang diperoleh anak di rumah,
terutama dari orang tuanya. Anak biasanya akan meniru perilaku orang
tua yang menyimpang, maka anak akan cenderung mengembangkan
kepribadian yang tidak stabil, Motivasi untuk belajar melakukan
penyesuaian diri dan sosial. Motivasi ini dapat ditimbulkan dari
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
15
pengalaman sosial awal yang menyenangkan, baik di rumah atau di luar
rumah, dan yang terakhir adalah, Bimbingan dan bantuan yang cukup
dalam proses belajar penyesuaian diri.
3. Aspek-aspek Penyesuaian Diri
Menurut Fatimah (2006) pada dasarnya, penyesuaian diri
memiliki dua aspek yaitu :
a. Penyesuaianpribadi
Penyesuaian diri pribadi adalah kemampuan seseorang untuk
menerima diri demi terciptanya hubungan yang harmonis antara
dirinya dan lingkungan sekitarnya.
b. Penyesuaian sosial
Dalam kehidupan di masyarakat terjadi proses saling
mempengaruhi satu sama lain yang terus menerus dan silih berganti
yang kemudian menimbulkan pola kebudayaan dan pola tingkah
laku yang sesuai dengan aturan, hukum, adat istiadat, nilai dan
norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Aspek-aspek penyesuaian diri menurut Desmita (2010) antara lain
yaitu;
a. Kematangan Emosional
1) Kemantapan suasana kehidupan emosional
2) Kemantapan suasana kehidupan kebersamaan dengan orang lain
3) Kemampuan untuk santai, gembira dan menatakan kejengkelan
4) Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri
sendiri
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
16
b. Kematangan intlektual
1) Kemampuan mencapai wawasan diri sendiri
2) Kemampuan memahami orang lain dan keragamannya
3) Kemampuan mengambil keputusan
4) Keterbukaan dalam mengenal lingkungan
c. Kematangan Sosial
1) Keterlibatan dalam partisipasi sosial
2) Kesediaan kerjasama
3) Kemampuan kepemimpinan
4) Sikap toleransi
5) Keakraban dalam pergaulan
d. Tanggung Jawab
1) Sikap produktif dalam mengembangkan diri
2) Melakukan perencanaan dan melaksanakannya secara fleksibel
3) Sikap altruisme, empati, bersahabat dalam hubungan
interpersonal
4) Kesadaran akan etika dan hidup jujur
5) Melihat perilaku dari segi konsekuensi atas dasar system nilai
6) Kemampuan bertindak independen
Schneiders (1964) mengungkapkan bahwa individu disebut
mempunyai penyesuaian diri yang baik bila mempunyai ketrampilan
sosial dan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain baik
dengan orang sebaya maupun dengan orang yang belum dikenalnya.
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
17
Lebih lanjut disebut ada beberapa aspek penting yang menjadi penentu
keberhasilan individu dalam penyesuaian diri di lingkunganya, yaitu;
a. Adaptation (Penyesuaian Diri)
Penyesuaian diri dipandang sebagai kemampuan
beradaptasi karna didalamnya diartikan pada konotas fisik, misalnya
untuk menghindari ketidaknyamanan akibat cuaca yang tidak
diharapkan, jadi seseorang membuat sesuatu untuk bernaung.Orang
yang penyesuaian dirinya baik, berarti individu tersebut mempunyai
hubungan yang memuaskan dengan lingkunganya.
b. Conformity (Kecocokan)
Seseorang dapat dikatakan memiliki kemempuan
penyesuaian diri yang baik jika mempunyai criteria sosial dan hati
nurani akan merasakan nyaman dalam hubungan dengan individu
lain di lingkungan sosialnya karna adanya keserasian antara tuntutan
dari luar dan kemampuan dari dalam diri individu.
c. Mastery (Penguasaan)
Kemampuan seseorang membuat rencana dan
mengorganisasikan respon diri, sehingga dapat mengeuasai dan
menanggapi segala hal masalah dengan efisian merupakan salah satu
keberhasilan individu dalam menyesuaikan diri.
d. Individual Variation (Perbedaan Individu)
Adanya perbedaan individual dan respon manusia dalam
menanggapi masalah sehingga mengakibatkan tidak semua individu
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
18
mampu menyesuaikan diri dalam lingkungan yang sama walaupun
latar belakang sosial ekonomisama.
Menurut Yusuf (2012) dan Fatimah (2006) penyesuaian diri
memiliki dua aspek yaitu :
a. Penyesuaian pribadi
Penyesuaian diri pribadi adalah kemampuan seseorang untuk
menerima diri demi terciptanya hubungan yang harmonis antara
dirinya dan lingkungan sekitarnya (Fatimah, 2006). Dengan
indikator:
1) Tidak benci terhadap orang lain
2) Tidak lari dari kenyataan
3) Percaya pada potensi dirinya
4) Emosi yang stabil
5) Tidak cemas secara berlebihan
6) Tidak mengeluh terhadap keadaan
b. Penyesuaian Sosial
Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial
ditempat individu itu hidup dan berinteraksi dengan orang lain.
Hubungan-hubungan sosial tersebut mencakup hubungan dengan
anggota keluarga, masyarakat, kampus, teman sebaya atau anggota
masyarakat luas secara umum (Yusuf, 2012).Karakteristik
penyesuaian sosial di tiga lingkungan tersebut yaitu:
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
19
1) Di lingkungan keluarga
a) Menjalin hubungan yang baik dengan para anggota keluarga
(orang tua dan saudara).
b) Menerima otoritas orangtua(mau menaati peraturan yang
ditetapkan orang tua)
c) Berusaha untuk membantu anggota keluarga, sebagai
individu maupun kelompok dalam mencapai tujuannya.
2) Di lingkungan kampus/kampus
a) Bersikap respek dan mau menerima peraturan kampus.
b) Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kampus.
c) Menjalin persahabatan dengan teman-teman di kampus.
d) Bersikap hormat kepada guru, pimpinan kampus, dan staf
lainnya.
3) Di lingkungan masyarakat
a) Mengakui dan respek terhadap hak-hak orang lain.
b) Memelihara jalinan persahabatan dengan orang lain.
c) Bersifat simpati dan altruis terhadap kesejahteraan orang
lain.
d) Bersikap respek terhadap nilai-nilai, hukum, tradisi, dan
kebijakan-kebijakan masyarakat.
Berdasarkan uraian aspek-aspek diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa dalam penelitian ini aspek yang dipakai sebagai
acuan untuk membuat alat ukur adalah aspek penyesuaian diri dari
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
20
Yusuf (2012) dan Fatimah (2006) yang meliputi 2 aspek dengan
indikatoryna, yaitu:
1) Penyesuaian Pribadi
a) Tidak benci terhadap orang lain
b) Tidak lari dari kenyataan
c) Percaya pada potensi dirinya
d) Emosi yang stabil
e) Tidak cemas secara berlebihan
f) Tidak mengeluh terhadap keadaan
2) Penyesuaian Sosial
a) Di lingkungan keluarga
b) Di lingkungan kampus/kampus
c) Di lingkungan masyarakat
B. Mahasiswa
1. Pengertian Mahasiswa
Menurut Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai
individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik
negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkatdengan perguruan
tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi,
kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaandalam bertindak.Berpikir
kritis dan bertindak dengan cepatdan tepat merupakan sifatyang
cenderungmelekat pada dirisetiapmahasiswa, yang merupakan prinsip
yang saling melengkapi.
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
21
Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang
usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan padamasa
remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi
perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah
pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2012).
2. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa
Seperti halnya transisi dari kampus dasar menuju kampus
menengah pertama yang melibatkan perubahan dan kemungkinan stres,
begitu pula masa transisi dari kampus menengah atas menuju universitas.
Dalam banyak hal, terdapat perubahan yang sama dalam dua transisi itu.
Transisi ini melibatkan gerakan menuju satu struktur kampus yang lebih
besar dan tidak bersifat pribadi, seperti interaksi dengan kelompok
sebaya dari daerah yang lebih beragam dan peningkatan perhatian pada
prestasi dan penilaiannya (Santrock, 2002).
Perguruan tinggi dapat menjadi masa penemuan intelektual dan
pertumbuhan kepribadian. Mahasiswa berubah saat merespon terhadap
kurikulum yang menawarkan wawasan dan cara berpikir baru seperti;
terhadap mahasiswa lain yang berbeda dalam soal pandangan dan nilai,
terhadap kultur mahasiswa yangberbeda dengan kultur pada
umumnya,dan terhadap anggota fakultas yang memberikan model baru.
Pilihan perguruan tinggi dapat mewakili pengejaran terhadap hasrat yang
menggebu atau awal dari karir masa depan(Papalia dkk, 2008).
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
22
Ciri-ciriperkembangan remaja lanjutatau remaja akhir(usia 18
sampai 21 tahun)dapat dilihat dalam tugas-tugas perkembangan yaitu
(Gunarsa, 2001);
a. Menerima keadaan fisiknya;perubahan fisiologis dan organis yang
sedemikian hebat pada tahun-tahun sebelumnya, pada masa remaja
akhirsudah lebih tenang. Struktur dan penampilan fisik sudah
menetap dan harus diterima sebagaimana adanya. Kekecewaan
karena kondisi fisik tertentu tidak lagi mengganggu dan sedikit demi
sedikit mulai menerima keadaannya.
b. Memperoleh kebebasan emosional;masa remajaakhirsedang pada
masa proses melepaskan diri dari ketergantungan secara emosional
dari orang yang dekat dalam hidupnya (orangtua). Kehidupan emosi
yang sebelumnya banyak mendominasi sikap dan tindakannya mulai
terintegrasi dengan fungsi-fungsi lain sehingga lebih stabildan lebih
terkendali.Dia mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya
dengan sikap yang sesuai dengan lingkungan dan kebebasan
emosionalnya.
c. Mampu bergaul; dia mulai mengembangkan kemampuan
mengadakan hubungan sosial baik dengan teman sebaya maupun
oranglain yang berbeda tingkat kematangan sosialnya.Dia mampu
menyesuaikan dan memperlihatkan kemampuan bersosialisasi dalam
tingkat kematangan sesuai dengan norma sosial yang ada.
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
23
d. Menemukan model untuk identifikasi; dalam proses ke arah
kematangan pribadi, tokoh identifikasi sering kali menjadi faktor
penting, tanpa tokoh identifikasi timbul kekaburan akan model yang
ingin ditiru dan memberikan pengarahan bagaimana bertingkah laku
dan bersikap sebaik-baiknya.
e. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri; pengertian dan
penilaian yang objektif mengenai keadaan diri sendiri mulai
terpupuk.Kekurangan dan kegagalan yang bersumber pada keadaan
kemampuan tidak lagi mengganggu berfungsinya kepribadian dan
menghambat prestasi yang ingin dicapai.
f. Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma; nilai
pribadi yang tadinya menjadi norma dalam melakukan
sesuatutindakan bergeser ke arah penyesuaian terhadap norma di luar
dirinya.Baik yang berhubungan dengan nilai sosial ataupun nilai
moral. Nilai pribadi adakalanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai
umum (positif) yang berlaku dilingkungannya.
g. Meninggalkanreaksi dan cara penyesuaiankekanak-kanakan; dunia
remaja mulai ditinggalkan dan dihadapannya terbentang dunia
dewasa yang akan dimasuki. Ketergantungan secara psikis mulai
ditinggalkan dan ia mampu mengurus dan menentukan sendiri. Dapat
dikatakan masa ini ialah masa persiapan ke arah tahapan
perkembangan berikutnya yakni masa dewasa muda.
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
24
C. Penyesuaian Diri Mahasiswa Luar Jawa
Perbedaan lingkungan dari lingkungan asal atau sebelumnya menuju
lingkungan baru tersebut membutuhkan suatu proses untuk menyesuaikan
dengan kondisi dan situsi yang ada. Di lingkungan manapun individu berada,
maka individu tersebut berhadapan dengan harapan dan tuntutan tertentu dari
dalam diri dan lingkungan yang harus dipenuhinya.Bila individu mampu
menyelaraskan kedua hal tersebut, maka dikatakan bahwa individu tersebut
mampu menyesuaikan diri. Jadi, penyesuaian diri dapat dikatakan sebagai
cara tertentu yang dilakukan oleh individu untuk bereaksi terhadap tuntutan
dalam diri maupun situasi eksternal yang dihadapinya (Agustiani, 2006).
Berdasar pengertian di atas peneliti mendefinisikan penyesuaian diri
sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang dilakukan dengan
cara tertentu untuk bereaksi terhadap tuntutan dalam diri maupun situasi
eksternal yang dihadapinya agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-
kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan
kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan
dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.
Dari keseluruhan mahasiswa di Universitas Muhammadiyah
Purwokerto terdapat mahasiswa yang berasal dari luar jawa, misalnya saja
berasal dari Sumatera, Batam dan Kalimantan.Mereka berimigrasi dari tempat
asal mereka dan tinggal di Purwokerto untuk menempuh studi di Universitas
Muhammadiyah Purwokerto. Lingkungan dan budaya yang baru dimana
individu tersebut berada dan berinteraksi akan membutuhkan penyesuaian diri
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
25
agar mamu menematkan diri dan bergaul dengan masyarakat sekitar dan
memenuhi kebutuhannya secara harmonis. Sehingga penyesuaian diri penting
dimiliki oleh mahasiswa yang berasal dari luar jawa agar mampu
menyelaraskan diri dengan keadaan masyarakat disekitarnya dengan berbagai
aktivitas dan kebutuhan yang harus dijalankannya, begitu juga dengan
peranan yang dimilikinya sebagai seorang mahasiswa.
Penyesuaian diri di lingkungan kampus adalah suatu usaha atau proses
yang dilakukan seorang mahasiswa dalam keadaan dilingkungan kampus
yang baru dikenalnya. Hal ini bertujun untuk mencapai suatu hubungan yang
harmonis antara lingkungan kampus yang baru dengan individu tersebut
untuk mencapai hasil penyesuaian diri yang optimal. Harlock (1991)
mengemukakan proses penyesuaian diri optimal yaitu :
1. Penampilan nyata
Penampilan yang dipilih individu sesuai dengan normal yang
berlaku untuk dirinya maupun untuk kelompoknya, berarti individu dapat
memenuhi harapan kelompok dan dia diterima menjadi anggota kelompok
tersebut
2. Penyesuaian diri terhadap kelompok
Bahwa individu mampu menyesuaikan diri secara baik dengan
setiap kelompoknya yang dimasukinya, baik teman sebaya maupun orang
dewasa.
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
26
3. Sikap sosial
Individu mampu menunjukan sikap yang menyenangkan terhadap orang
lain, ikut berpartisipasi dan menjalankan perannya dengan baik dalam
kegiatan sosial
4. Kepuasan pribadi
Ditandai adanya rasa puas dan perasaan bahagia karena dapat ikut ambil
dalam aktifitas kelompoknya dan mampu menemukan diri sendiri apa
adanya dalam situai sosial.
D. Kerangka Berfikir
Gambar 1 Skema kerangka Berfikir
Mahasiswa Universitas Muhammadiah Purwokerto
Mahasiswa Luar Jawa
1.Penyesuaian Kepribadian
a. Tidak benci terhadap orang lain
b. Tidak lari dari kenyataan
c. Percaya pada potensi dirinya
d. Emosi yang stabil
e. Tidak cemas secara berlebihan
f. Tidak mengeluh terhadap keadaan
2.Penyesuaian Sosial
1.Di lingkungan keluarga
2. Di lingkungan kampus
3.Di lingkungan masyarakat
Penyesuaian Diri
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016
27
Penyesuaian diri pada mahasiswa yang berasal dari luar Jawa
diperlukan untuk mampu menyelaraskan diri dengan keadaan masyarakat
disekitarnya dengan berbagai aktivitas dan kebutuhan yang harus
dijalankannya, begiru juga dengan peranan yang dimilikinya sebagai seorang
mahasiswa.Ketika seorang mahasiswa yang berasa dari luar jawa memiliki
aspek-aspek penyesuaian diri maka mahasiswa itu dapat dikatakan memiliki
penesuaian diri.Semakin banya aspek penyesuaian diri dimiliki oleh
seseoranga maka semakin baik penyesuaian diri yang dimilikinya.Untuk
mengukur seberapa jauh penyesuaian diri mahasiswa luar jawa, terdapat dua
aspek diantaranya penyesuaian pribadi dan penyesuaian social.Oleh karena
itu diadakan penelitian tentang penyesuaian diri mahasiswa luar Jawa di
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Studi Deskripstif tentang…, Dika Maulana Yusuf, Fakultas Psikologi UMP, 2016