Upload
doantram
View
257
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 1
BAB II
PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDER 1
Persamaan diferensial adalah hubungan antara variabel bebas x, variabel tak
bebas y dan satu atau lebih koefisien diferensial y terhadap x, misalnya:
𝑥2 𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑦 sin 𝑥 = 0
𝑥𝑦𝑑2𝑦
𝑑𝑥2 + 𝑦𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑒3𝑥 = 0
Orde suatu persamaan diferensial ditentukan oleh turunan tertinggi yang
terdapat dalam persamaan tersebut.
𝑥2 𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑦 sin 𝑥 = 0 adalah persamaan diferensial orde satu
𝑥𝑦𝑑2𝑦
𝑑𝑥2 + 𝑦𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑒3𝑥 = 0 adalah persamaan diferensial orde dua
Pembentukan persamaan diferensial
Contoh: 𝑦 = 𝐴 sin 𝑥 + 𝐵 cos 𝑥 dimana A dan B = konstanta sembarang
Maka bentuk diferensialnya adalah
𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝐴 cos 𝑥 − 𝐵 sin 𝑥
𝑑2𝑦
𝑑2𝑥= −𝐴 sin 𝑥 − 𝐵 cos𝑥
Contoh 2. Bentuk persamaan diferensial dari fungsi 𝑦 = 𝑥 +𝐴
𝑥
𝑑𝑦
𝑑𝑥= 1 − 𝐴𝑥−2
Catatan:
bentuk 𝑑𝑦
𝑑𝑥 dapat ditulis sebagai 𝑦 ′
dan
bentuk 𝑑2𝑦
𝑑2𝑥 dapat ditulis sebagai 𝑦 ′′
Penyelesaian Persamaan Diferensial Biasa Order 1
1. Dengan Integrasi langsung
Jika persamaannya dapat disusun dalam bentuk 𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑓(𝑥), maka persamaan
tersebut dapat dipecahkan dengan integrasi sederhana.
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 2
Contoh 1. 𝑑𝑦
𝑑𝑥= 3𝑥2 − 6𝑥 + 5
𝑦 = ∫ (3𝑥2 − 6𝑥 + 5) 𝑑𝑥 = 𝑥3 − 3𝑥2 + 5𝑥+C
𝑦 = 𝑥3 − 3𝑥2 + 5𝑥+C
Contoh 2 𝑥 𝑑𝑦
𝑑𝑥= 5𝑥3 + 4
𝑑𝑦
𝑑𝑥= 5𝑥2 +
4
𝑥
𝑦 =5𝑥3
3+ 4𝑙𝑛𝑥 + 𝐶
Harga C tidak dapat ditentukan kecuali bila diberi tambahan keternagan
tentang fungsi tersebut. Dalam bentuknya yang masih menampilkan konstanta
C, fungsi disebut sebagai jawab umum/persamaan umum. Jika diberikan
sebuah harga y untuk sebuah harga x tertentu, maka harga C dapat dihitung
dan hasilnya disebut sebagai harga khusus.
Contoh 3. Tentukan jawab khusus bagi persamaan 𝑒𝑥 𝑑𝑦
𝑑𝑥= 4 jika diberikan
bahwa y=3 untuk x=0
𝑑𝑦
𝑑𝑥=
4
𝑒𝑥= 4𝑒−𝑥
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑦 = 4𝑒−𝑥 = −4𝑒−𝑥 + 𝐶
Dengan mengetahui bahwa y=3 untuk x=0, kita dapat menghitung C.
𝑦 = ∫4𝑒−𝑥 = −4𝑒−𝑥 + 𝐶
3 = −4𝑒−0 + 𝐶
C=7
Sehingga
𝑦 = −4𝑒−𝑥 + 7
2. Dengan pemisahan variabel
Jika persamaan yang diberikan berbentuk 𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑓(𝑥, 𝑦), maka variabel y yang
muncul di ruas kanan mencegah kita memecahkannya dengan integrasi
langsung. Karena itu kita harus mencari pemecahan yang lain.
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 3
Misalkan kita tinjau persamaan dalam bentuk 𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑓 𝑥 .𝐹(𝑦) dan dalam
bentuk 𝑑𝑦
𝑑𝑥=
𝑓(𝑥)
𝐹(𝑦), yaitu persamaan yang ruas kanannya dapat dinyatakan
sebagai perkalian atau pembagian fungsi x dan fungsi y. Untuk lebih jelas, bisa
dilihat dari beberapa contoh berikut:
Contoh 1. 𝑑𝑦
𝑑𝑥=
2𝑥
𝑦+1
Kita dapat menuliskannya sebagai:(𝑦 + 1)𝑑𝑦
𝑑𝑥= 2𝑥
Dengan mengintegrasikan kedua ruas terhadap x maka akan kita peroleh hasil:
(𝑦 + 1)𝑑𝑦
𝑑𝑥𝑑𝑥 = 2𝑥 𝑑𝑥
(𝑦 + 1)𝑑𝑦 = 2𝑥 𝑑𝑥
𝑦2
2+ 𝑦 = 𝑥2 + 𝐶
Contoh 2. 𝑑𝑦
𝑑𝑥= 1 + 𝑥 (1 + 𝑦)
Maka pemecahannya adalah sebagai berikut:
1
(1+𝑦)
𝑑𝑦
𝑑𝑥= 1 + 𝑥
Integrasikan kedua ruasnya terhadap x
∫1
(1+𝑦)
𝑑𝑦
𝑑𝑥𝑑𝑥 = ∫ 1 + 𝑥 𝑑𝑥
∫1
(1+𝑦)𝑑𝑦 = ∫ 1 + 𝑥 𝑑𝑥
ln 1 + 𝑦 = 𝑥 +𝑥2
2+ 𝐶
Cara ini bergantung pada kejelian kita untuk dapat menyatakan persamaan
dalam bentuk 𝐹 𝑦 .𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑓(𝑥). Jika hal tersebut berhasil kita lakukan maka
proses selanjutnya akan mudah, karena kita akan mendapatkan:
∫𝐹 𝑦 .𝑑𝑦
𝑑𝑥𝑑𝑥 = ∫𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
∫𝐹 𝑦 .𝑑𝑦 = ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 4
Contoh 3. 𝑑𝑦
𝑑𝑥=
1+𝑦
2+𝑥
1
1+𝑦
𝑑𝑦
𝑑𝑥=
1
2+𝑥
Integrasikan kedua ruasnya dengan x
∫1
1+𝑦
𝑑𝑦
𝑑𝑥𝑑𝑥 = ∫
1
2+𝑥𝑑𝑥
∫1
1+𝑦𝑑𝑦 = ∫
1
2+𝑥𝑑𝑥
ln(1 + y) = ln (2 + x) + C
Jika konstanta C kita tuliskan sebagai logaritma konstanta lain yakni A maka:
ln(1 + y) = ln (2 + x) + ln A
1 + y = A. (2 + x)
Latihan. Selesaikan persamaan berikut:
1. 𝑑𝑦
𝑑𝑥=
𝑦2 + 𝑥𝑦2
𝑥2𝑦 − 𝑥2
5. 𝑑𝑦
𝑑𝑥=
𝑦
𝑥
2. 𝑑𝑦
𝑑𝑥=
𝑦2 − 1
𝑥
6. 𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑦 + 2 (𝑥 + 1)
3.
𝑥𝑦𝑑𝑦
𝑑𝑥=
𝑥2 + 1
𝑦 + 1
7. 𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑥𝑦 − 𝑦
4.
𝑥𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑦 + 𝑥𝑦
3. Persamaan Homogen-dengan subtitusi y=vx
Tinjaulah persamaan 𝑑𝑦
𝑑𝑥=
𝑥+3𝑦
2𝑥, nampaknya cukup sederhana, tetapi ternyata
kita tidak dapat menyatakannya dalam bentuk faktor x dan faktor y. Sehingga
kita tidak dapat menyelesaikannya menggunakan metode pemisahan variabel.
Oleh karenanya kita lakukan substitusi y=vx, dengan v adalah fungsi x.
Jadi 𝑦 = 𝑣𝑥
Diferensiasikan terhadap x menggunakan kaidah perkalian.
𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑣
𝑑𝑥
𝑑𝑥+ 𝑥
𝑑𝑣
𝑑𝑥
𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑣. 1 + 𝑥
𝑑𝑣
𝑑𝑥= 𝑣 + 𝑥
𝑑𝑣
𝑑𝑥
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 5
Dan dari soal kita akan mendapatkan:
𝑥 + 3𝑦
2𝑥=
𝑥 + 3𝑣𝑥
2𝑥=
1 + 3𝑣
2
Persamaannya sekarang menjadi:
𝑣 + 𝑥𝑑𝑣
𝑑𝑥=
1 + 3𝑣
2
𝑥𝑑𝑣
𝑑𝑥=
1 + 3𝑣
2− 𝑣 =
1 + 3𝑣 − 2𝑣
2=
1 + 𝑣
2
𝑥𝑑𝑣
𝑑𝑥=
1 + 𝑣
2
Persamaan diatas selanjutnya bisa diselesaikan menggunakan metode
pemisahan variabel:
2
1 + 𝑣𝑑𝑣 =
1
𝑥𝑑𝑥
2
1 + 𝑣𝑑𝑣 =
1
𝑥𝑑𝑥
2 ln 1 + 𝑣 = ln 𝑥 + 𝐶 = ln 𝑥 + ln 𝐴
1 + 𝑣 2 = 𝐴𝑥
Contoh 1. Pecahkanlah: 𝑑𝑦
𝑑𝑥=
𝑥2+𝑦2
𝑥𝑦
Penyelesaian:
𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑣 + 𝑥
𝑑𝑣
𝑑𝑥
Dan 𝑥2+𝑦2
𝑥𝑦=
𝑥2+𝑣2𝑥2
𝑣𝑥 2 =1+𝑣2
𝑣
Persamaannya sekarang menjadi
𝑣 + 𝑥𝑑𝑣
𝑑𝑥=
1 + 𝑣2
𝑣
𝑥𝑑𝑣
𝑑𝑥=
1 + 𝑣2
𝑣− 𝑣 =
1 + 𝑣2 − 𝑣2
𝑣=
1
𝑣
𝑣 𝑑𝑣 =𝑑𝑥
𝑥
𝑣 𝑑𝑣 = 𝑑𝑥
𝑥
𝑣2
2 = ln 𝑥 + 𝐶
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 6
Contoh 2. Pecahkanlah persamaan 𝑑𝑦
𝑑𝑥=
2𝑥𝑦 +3𝑦2
2𝑥𝑦+𝑥2
Penyelesaian
Subtitusikan y=vx
𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑣 + 𝑥
𝑑𝑣
𝑑𝑥 dan
2𝑣𝑥2 + 3𝑣2𝑥2
𝑥2 + 2𝑣𝑥2=
2𝑣 + 3𝑣2
1 + 2𝑣
𝑣 + 𝑥𝑑𝑣
𝑑𝑥=
2𝑣 + 3𝑣2
1 + 2𝑣
𝑥𝑑𝑣
𝑑𝑥=
2𝑣 + 3𝑣2
1 + 2𝑣− 𝑣 =
2𝑣 + 3𝑣2 − 𝑣 − 2𝑣2
1 + 2𝑣=
𝑣 + 𝑣2
1 + 2𝑣
1 + 2𝑣
𝑣 + 𝑣2𝑑𝑣 =
𝑑𝑥
𝑥
1 + 2𝑣
𝑣 + 𝑣2𝑑𝑣 =
𝑑𝑥
𝑥
ln(𝑣 + 𝑣2) = ln 𝑥 + 𝐶 = ln 𝑥 + ln𝐴
(𝑣 + 𝑣2) = 𝐴𝑥
Ingat bahwa y=vx, maka v=y/x sehingga
(𝑦
𝑥+
𝑦2
𝑥2) = 𝐴𝑥
xy + 𝑦2 = 𝐴𝑥3
Latihan soal. Selesaikan persamaan berikut:
1.
𝑥2 + 𝑦2𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑥𝑦
2.
2𝑥2𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑥2 + 𝑦2
3.
𝑥𝑦 + 𝑥2𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑥𝑦 − 𝑦2
4. Persamaan linier-penggunaan faktor integral
Persamaan diferensial biasa orde 1 dapat diselesaikan menggunakan faktor
integral apabila bentuk persamaan diferensial adalah linier. Bentuk persamaan
tersebut adalah sebagai berikut:
𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑃𝑦 = 𝑄
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 7
Dengan P,Q adalah fungsi x, P,Q=f(x), maka persamaan diselesaikan dengan
mengalikan kedua ruasnya dengan faktor integral (FI). Dimana FI= 𝑒∫𝑃𝑑𝑥
sehingga akan diperoleh:
𝑑𝑦
𝑑𝑥. 𝑒∫𝑃𝑑𝑥 + 𝑃𝑦. 𝑒∫ 𝑃𝑑𝑥 = 𝑄. 𝑒∫𝑃𝑑𝑥
Ruas kiri merupakan koefisien diferensial dari 𝑦. 𝑒∫ 𝑃𝑑𝑥, sehingga
𝑑
𝑑𝑥(𝑦. 𝑒∫𝑃𝑑𝑥 ) = 𝑄. 𝑒∫𝑃𝑑𝑥
Selanjutnya kedua ruas diintegrasikan terhadap x, sehingga diperoleh:
𝑦. 𝑒∫𝑃𝑑𝑥 = 𝑄. 𝑒∫𝑃𝑑𝑥 𝑑𝑥
Jika faktor integrasinya kita nyatakan dengan FI maka hasil diatas dapat kita
tuliskan sebagai:
𝑦.𝐹𝐼 = 𝑄.𝐹𝐼 𝑑𝑥
Catatan: beberapa bentuk penyederhanaan yang berguna dalam mencari
faktor integrasi: 𝑒𝑙𝑛𝑥 = 𝑥
Contoh 1. Pecahkanlah 𝑥𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑦 = 𝑥3
Penyelesaian:
Bentuk umum persamaan yang dapat diselesaikan menggunakan metode
faktor integrasi adalah 𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑃𝑦 = 𝑄, maka
𝑥𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑦 = 𝑥3
𝑑𝑦
𝑑𝑥+
𝑦
𝑥= 𝑥2
dengan 𝑃 =1
𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑄 = 𝑥2
Maka IF = 𝑒∫𝑃𝑑𝑥 = 𝑒∫1
𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒𝑙𝑛𝑥 = 𝑥
Sehingga pemecahan untuk persamaan diferensial diatas adalah:
𝑦.𝐹𝐼 = 𝑄.𝐹𝐼 𝑑𝑥
𝑦. 𝑥 = 𝑥2. 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥3 𝑑𝑥
𝑦. 𝑥 =𝑥4
4+ 𝐶
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 8
Contoh 2. Pecahkanlah persamaan 𝑥 − 2 𝑑𝑦
𝑑𝑥− 𝑦 = (𝑥 − 2)3
jika diberikan
bahwa y=10 bila x=4.
Penyelesaian
Bentuk umum persamaan yang dapat diselesaikan menggunakan metode
faktor integrasi adalah 𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑃𝑦 = 𝑄, maka
𝑑𝑦
𝑑𝑥−
𝑦
𝑥 − 2 = (𝑥 − 2)2
𝑃 = −1
𝑥 − 2 𝑑𝑎𝑛 𝑄 = (𝑥 − 2)2
Maka IF = 𝑒∫𝑃𝑑𝑥 = 𝑒∫−
1
𝑥−2 𝑑𝑥
= 𝑒−ln(𝑥−2) =1
(𝑥−2)
Sehingga pemecahan untuk persamaan diferensial diatas adalah:
𝑦.𝐹𝐼 = 𝑄.𝐹𝐼 𝑑𝑥
𝑦.1
(𝑥 − 2)= (𝑥 − 2)2.
1
(𝑥 − 2)𝑑𝑥 = (𝑥 − 2).𝑑𝑥
𝑦.1
(𝑥 − 2)=
1
2𝑥2 − 2𝑥 + 𝐶
Untuk x=4, y=10, maka:
10.1
(4 − 2)=
1
242 − 2.4 + 𝐶
5 = 8 − 8 + 𝐶
𝐶 = 5
Sehingga:
𝑦.1
(𝑥 − 2)=
1
2𝑥2 − 2𝑥 + 5
𝑦 = (1
2𝑥2 − 2𝑥 + 5). (𝑥 − 2)
Latihan soal. Selesaikan persamaan berikut:
1.
𝑥𝑑𝑦
𝑑𝑥− 𝑦 = 𝑥3 + 3𝑥2 − 2𝑥
2. (1 + 𝑥2)𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 3𝑥𝑦 = 5𝑥 jika y=2 saat x=1
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 9
Contoh aplikasi dalam bidang teknik kimia
1. Three tanks of 10000 galon capacity are each arranged so that when water
is fed into the first an equal quantity of solution overflows from the first to
the second tank, likewise from the second to the third, and from the third
to some point out of the system. Agitators keep the contents of each tank
uniform in concentration. To start, let each of the tanks be full of a
solution of concentration C0 lb/gal. Run water into the first tank at 50
gpm, and let the overflows function as described above. Calculate the time
required to reduce the concentration in the first tank to C0/10. Calculate
the concentration in the other two tanks at this time.
2. Two similar vertical cylindrical tanks 6 ft in diameter and 10 ft high are
placed side by side with their bottoms at the same level. They are
connected at the bottom by a tube 2 ft long and 0,4 in ID. Tank A is full
of oil, and tank B is empty. Tank A has an outlet at the bottom, consisting
of a short tube 1 ft long and 0,4 in. in diameter. Both this outlet tube and
the connecting tube between the tanks are horizontal. Both tubes are
opened simultaneously. What is the maximum oil level reached in tank B?
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 10
5. Persamaan eksak atau penyelesaian eksak
Dari bentuk umum persamaan diferensial biasa orde 1, 𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑓(𝑥,𝑦) , PDB
dapat diselesaikan dengan penyelesaian eksak jika bentuk dapat diubah
menjadi:
𝑀𝑑𝑥 + 𝑁𝑑𝑦 = 0
Selain itu harus memenuhi persayaratan berikut:
𝑑𝑀
𝑑𝑦=
𝑑𝑁
𝑑𝑥
Untuk menyelesaikan mengikuti langkah-langkah berikut.
a. Misalkan penyelesaiannya adalah 𝜙 = 𝑓 𝑥,𝑦 , berdasarkan teori
diferensiasi, maka:
𝑑𝜙 =𝑑𝜙
𝑑𝑥𝑑𝑥 +
𝑑𝜙
𝑑𝑦𝑑𝑦
b. Ambil persamaan analog:
𝑑𝜙 =𝑑𝜙
𝑑𝑥𝑑𝑥 +
𝑑𝜙
𝑑𝑦𝑑𝑦 = 𝑀 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 + 𝑁 𝑥, 𝑦 𝑑𝑦
maka akan diperoleh hubungan
𝑑𝜙
𝑑𝑥= 𝑀,
𝑑𝜙
𝑑𝑦= 𝑁
c. Jika penyelesaian dimulai dari M, maka integrasikan M terhadap x:
𝑑𝜙
𝑑𝑥𝑑𝑥 = 𝑀𝑑𝑥 = 𝜙 = 𝑓(𝑥, 𝑦)
d. Diferensiasikan hasil yang diperoleh pada point c terhadap y untuk
mendapatkan f’(y)
e. Analogikan f’(y) dengan N untuk mendapatkan konstanta
f. Jawaban akan berupa 𝜙 = 𝑓 𝑥,𝑦 + 𝑓(𝑦)
Contoh 1. 𝑥3 − 𝑦𝑠𝑖𝑛𝑥 + (cos𝑥 + 2𝑦)𝑑𝑦
𝑑𝑥= 0
Penyelesaian:
(𝑥3 − 𝑦𝑠𝑖𝑛𝑥)𝑑𝑥 + (cos𝑥 + 2𝑦) 𝑑𝑦 = 0
Maka
(𝑥3 − 𝑦𝑠𝑖𝑛𝑥) = 𝑀 𝑑𝑎𝑛 (cos𝑥 + 2𝑦) = 𝑁
Uji M
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 11
𝑑𝑀
𝑑𝑦=
𝑑
𝑑𝑦(𝑥3 − 𝑦𝑠𝑖𝑛𝑥) = 0 − 𝑠𝑖𝑛𝑥 = − sin 𝑥
Uji N
𝑑𝑁
𝑑𝑥=
𝑑
𝑑𝑥(cos𝑥 + 2𝑦) = − sin 𝑥 + 0 = − sin 𝑥
𝑑𝑀
𝑑𝑦=
𝑑𝑁
𝑑𝑥= − sin 𝑥 ↝ 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘
Asumsikan penyelesaiannya adalah: 𝜙 = 𝑓 𝑥,𝑦
Cara 1. Mulai dari M.
Integrasikan M terhadap x
𝑑𝜙
𝑑𝑥𝑑𝑥 = 𝑀𝑑𝑥 = (𝑥3 − 𝑦𝑠𝑖𝑛𝑥)𝑑𝑥 = 𝜙 =
1
4𝑥4 + 𝑦𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑓(𝑦)
Hasilnya, yakni: 𝜙 =1
4𝑥4 + 𝑦𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑓(𝑦) didiferensiasikan terhadap y,
sehingga didapatkan
𝑑𝜙
𝑑𝑦= 0 + 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑓′(𝑦)
Analogikan dengan N, untuk mendapatkan konstanta:
𝑑𝜙
𝑑𝑦= 0 + 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑓′ 𝑦 = cos𝑥 + 2𝑦
𝑓′ 𝑦 = 2𝑦
𝑓 𝑦 = 2𝑦 𝑑𝑦 = 𝑦2 + 𝐶
Maka jawaban lengkapnya adalah:
𝜙 =1
4𝑥4 + 𝑦𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑓(𝑦)
𝜙 =1
4𝑥4 + 𝑦𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑦2 + 𝐶
Cara 2. Mulai dari N
Integrasikan N terhadap y
𝑑𝜙
𝑑𝑦𝑑𝑦 = 𝑁𝑑𝑦 = (cos 𝑥 + 2𝑦)𝑑𝑦 = 𝜙 = cos 𝑥.𝑦 + 𝑦2 + 𝑓(𝑥)
Hasilnya, yakni: 𝜙 = cos𝑥. 𝑦 + 𝑦2 + 𝑓(𝑥)didiferensiasikan terhadap x, sehingga
didapatkan
𝑑𝜙
𝑑𝑥= −𝑦. sin 𝑥 + 𝑓′(𝑥)
Analogikan dengan M, untuk mendapatkan konstanta:
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 12
𝑑𝜙
𝑑𝑥= −𝑦. sin 𝑥 + 𝑓′(𝑥) = 𝑥3 − 𝑦𝑠𝑖𝑛𝑥
𝑓′ 𝑥 = 𝑥3
𝑓 𝑥 = 𝑥3 𝑑𝑥 =1
4𝑥4 + 𝐶
Maka jawaban lengkapnya adalah:
𝜙 = 𝑦 cos 𝑥 + 𝑦2 + 𝑓(𝑥)
𝜙 = 𝑦 cos𝑥 + 𝑦2 +1
4𝑥4 + 𝐶
Contoh 2. 6𝑦2𝑥 + 2𝑦3 𝑑𝑥 + 6𝑥2𝑦 + 6𝑦2𝑥 + 2𝑦 𝑑𝑦 = 0
Penyelesaian.
𝑀 = 6𝑦2𝑥 + 2𝑦3 𝑑𝑎𝑛 𝑁 = 6𝑥2𝑦 + 6𝑦2𝑥 + 2𝑦
Uji M
𝑑𝑀
𝑑𝑦=
𝑑
𝑑𝑦 6𝑦2𝑥 + 2𝑦3 = 12𝑥𝑦 + 6𝑦2
Uji N
𝑑𝑁
𝑑𝑥=
𝑑
𝑑𝑥 6𝑥2𝑦 + 6𝑦2𝑥 + 2𝑦 = 12𝑥𝑦 + 6𝑦2
𝑑𝑀
𝑑𝑦=
𝑑𝑁
𝑑𝑥= 12𝑥𝑦 + 6𝑦2 ↝ 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘
Cara 1. Mulai dari M.
Integrasikan M terhadap x
𝑑𝜙
𝑑𝑥𝑑𝑥 = 𝑀𝑑𝑥 = (6𝑦2𝑥 + 2𝑦3)𝑑𝑥 =𝜙 = 3𝑥2𝑦2 + 2𝑦3𝑥 + 𝑓(𝑦)
Hasilnya, yakni: 𝜙 = 3𝑥2𝑦2 + 2𝑦3𝑥 + 𝑓(𝑦) didiferensiasikan terhadap y,
sehingga didapatkan
𝑑𝜙
𝑑𝑦= 6𝑥2𝑦 + 6𝑦2𝑥 + 𝑓′(𝑦)
Analogikan dengan N, untuk mendapatkan konstanta:
𝑑𝜙
𝑑𝑦= 6𝑥2𝑦 + 6𝑦2𝑥 + 𝑓′(𝑦) = 6𝑥2𝑦 + 6𝑦2𝑥 + 2𝑦
𝑓′ 𝑦 = 2𝑦
𝑓 𝑦 = 2𝑦 𝑑𝑦 = 𝑦2 + 𝐶
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 13
Maka jawaban lengkapnya adalah:
𝜙 = 3𝑥2𝑦2 + 2𝑦3𝑥 + 𝑓(𝑦)
𝜙 = 3𝑥2𝑦2 + 2𝑦3𝑥 + 𝑦2 + 𝐶
Cara 2. Mulai dari N
Integrasikan N terhadap y
𝑑𝜙
𝑑𝑦𝑑𝑦 = 𝑁𝑑𝑦 = (6𝑥2𝑦 + 6𝑦2𝑥 + 2𝑦)𝑑𝑦 = 𝜙 = 3𝑥2𝑦2 + 2𝑦3𝑥 + 𝑦2 + 𝑓(𝑥)
Hasilnya, yakni: 𝜙 = 3𝑥2𝑦2 + 2𝑦3𝑥 + 𝑦2 + 𝑓(𝑥) didiferensiasikan terhadap x,
sehingga didapatkan
𝑑𝜙
𝑑𝑥= 6𝑥𝑦2 + 2𝑦3 + 𝑓′(𝑥)
Analogikan dengan M, untuk mendapatkan konstanta:
𝑑𝜙
𝑑𝑥= 6𝑥𝑦2 + 2𝑦3 + 𝑓′(𝑥) = 6𝑦2𝑥 + 2𝑦3
𝑓′ 𝑥 = 0
𝑓 𝑥 = 0 𝑑𝑥 = 0 + 𝐶
Maka jawaban lengkapnya adalah:
𝜙 = 3𝑥2𝑦2 + 2𝑦3𝑥 + 𝑦2 + 𝑓(𝑥)
𝜙 = 3𝑥2𝑦2 + 2𝑦3𝑥 + 𝑦2 + 𝐶
Latihan.
1.
2.
Persamaan Bernouli
Kelompok ini memiliki bentuk umum
𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑃𝑦 = 𝑄𝑦𝑛
Dengan P dan Q, adalah fungsi x (atau konstanta)
Langkah penyelesaiannya adalah:
Bagi kedua ruas dengan 𝑦𝑛 . Langkah ini akan memberikan
𝑦−𝑛𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑃𝑦1−𝑛 = 𝑄
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 14
Kemudian misalkan 𝑧 = 𝑦1−𝑛, sehingga dengan mendiferensiasikan
𝑑𝑧
𝑑𝑥 kita
akan mendapatkan:
𝑑𝑧
𝑑𝑥= (1 − 𝑛)𝑦−𝑛
𝑑𝑦
𝑑𝑥
Jika kita kalikan 𝑦−𝑛 𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 𝑃𝑦1−𝑛 = 𝑄 dengan (1-n) maka kita akan
mendapatkan:
(1 − 𝑛)𝑦−𝑛𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 1 − 𝑛 𝑃𝑦1−𝑛 = (1 − 𝑛)𝑄
Dengan mengingat bahwa 𝑧 = 𝑦1−𝑛 dan
𝑑𝑧
𝑑𝑥= (1 − 𝑛)𝑦−𝑛 𝑑𝑦
𝑑𝑥 maka persamaan
diatas dapat kita tuliskan sebagai:
𝑑𝑧
𝑑𝑥+ 𝑃1𝑧 = 𝑄1
Dengan P1 dan Q1 adalah fungsi x. Selanjutnya kita dapat menyelesaian
persamaan tersebut diatas dengan faktor integrasi.
Contoh 1. 𝑑𝑦
𝑑𝑥+
1
𝑥𝑦 = 𝑥𝑦2
Penyelesaian:
𝑑𝑦
𝑑𝑥+
1
𝑥𝑦 = 𝑥𝑦2
𝑦−2𝑑𝑦
𝑑𝑥+
1
𝑥𝑦−1 = 𝑥
Dalam hal ini 𝑧 = 𝑦1−𝑛 = 𝑦1−2 = 𝑦−1 sehingga
𝑑𝑧
𝑑𝑥= (−1)𝑦−2 𝑑𝑦
𝑑𝑥
Kalikan persamaan tersebut dengan (1-n) yakni (-1) agar suku pertamanya
menjadi 𝑑𝑧
𝑑𝑥:
𝑦−2𝑑𝑦
𝑑𝑥+
1
𝑥𝑦−1 = 𝑥
−𝑦−2𝑑𝑦
𝑑𝑥−
1
𝑥𝑦−1 = −𝑥
Sehingga diperoleh:
𝑑𝑧
𝑑𝑥−
1
𝑥𝑧 = −𝑥
Bentuk ini kemudian diselesaikan dengan faktor integrasi: dimana P=−1
𝑥 dan
Q=-x
Teknik Kimia UNWAHAS
Matematika Teknik Kimia II 15
FI= 𝑒∫ 𝑃𝑑𝑥 = 𝑒∫−1
𝑥𝑑𝑥 = 𝑒−𝑙𝑛𝑥 = 𝑒𝑙𝑛
1
𝑥 =1
𝑥
𝑧. 𝐹𝐼 = 𝑄.𝐹𝐼 𝑑𝑥
𝑧.1
𝑥= −𝑥.
1
𝑥𝑑𝑥
𝑧
𝑥= −𝑑𝑥 = −𝑥 + 𝐶
𝑧 = −𝑥2 + 𝐶𝑥
Karena 𝑧 = 𝑦−1 maka
𝑦−1 = −𝑥2 + 𝐶𝑥
𝑦 = (−𝑥2 + 𝐶𝑥)−1
Contoh 2. 2𝑦 − 3𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑦4𝑒3𝑥
Penyelesaian
2𝑦 − 3𝑑𝑦
𝑑𝑥= 𝑦4𝑒3𝑥
𝑑𝑦
𝑑𝑥−
2
3𝑦 =
−𝑦4𝑒3𝑥
3
𝑦−4𝑑𝑦
𝑑𝑥−
2
3𝑦−3 =
−𝑒3𝑥
3
Misalkan 𝑧 = 𝑦1−𝑛 = 𝑦1−4 = 𝑦−3 sehingga
𝑑𝑧
𝑑𝑥= (−3)𝑦−4 𝑑𝑦
𝑑𝑥
Dengan mengalikan kedua ruasnya dengan (1-n) yakni -3 maka persamaannya
menjadi:
−3𝑦−4𝑑𝑦
𝑑𝑥+ 2𝑦−3 = 𝑒3𝑥
Persamaan tersebut sama dengan:
𝑑𝑧
𝑑𝑥+ 2𝑧 = 𝑒3𝑥
Bentuk ini kemudian diselesaikan dengan faktor integrasi: dimana P=2 dan
Q=𝑒3𝑥
FI= 𝑒∫ 𝑃𝑑𝑥 = 𝑒∫2𝑑𝑥 = 𝑒2𝑥
𝑧. 𝐹𝐼 = 𝑄.𝐹𝐼 𝑑𝑥
𝑧. 𝑒2𝑥 = 𝑒3𝑥 . 𝑒2𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒5𝑥 𝑑𝑥 =𝑒5𝑥
5+ 𝐶