24
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Akuntansi Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai “Sebagian besar penerimaan kas perusahaan tentu saja berasal dari hasil kegiatan nominal bisnisnya, yaitu melalui penjualan tunai (baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa), ataupun sebagai hasil penagihan piutang usaha dari pelanggan (dalam hal penjualan kredit)”. (Hery, 2009:233) a. Prosedur Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai : 1) Penerimaan Kas dari Over-The Counter Sale Saat kita hendak mulai membayar belanjaan yang kita beli (pesan). Operator mesin register kas akan menghitung jumlah keseluruhan nilai barang yang kita beli (pesan) dengan cara memasukan (meng-input) satu persatu setiap item belanjaan, lalu nilai setiap item belanjaan tersebut akan muncul di layar monitor mesin register kas beserta jumlah totalnya yang harus dibayar. Kita akan membayar jumlah keseluruhan nilai belanjaan kita berdasarkan struk yang telah dicetak dari mesin register kas tadi. (Hery, 2009:237)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Akuntansi Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai “Sebagian besar penerimaan kas perusahaan tentu saja berasal

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Akuntansi Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai

    “Sebagian besar penerimaan kas perusahaan tentu saja berasal

    dari hasil kegiatan nominal bisnisnya, yaitu melalui penjualan tunai

    (baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa), ataupun sebagai

    hasil penagihan piutang usaha dari pelanggan (dalam hal penjualan

    kredit)”. (Hery, 2009:233)

    a. Prosedur Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai :

    1) Penerimaan Kas dari Over-The Counter Sale

    Saat kita hendak mulai membayar belanjaan yang kita beli

    (pesan). Operator mesin register kas akan menghitung jumlah

    keseluruhan nilai barang yang kita beli (pesan) dengan cara

    memasukan (meng-input) satu persatu setiap item belanjaan,

    lalu nilai setiap item belanjaan tersebut akan muncul di layar

    monitor mesin register kas beserta jumlah totalnya yang harus

    dibayar. Kita akan membayar jumlah keseluruhan nilai

    belanjaan kita berdasarkan struk yang telah dicetak dari mesin

    register kas tadi. (Hery, 2009:237)

  • 2

    Gambar 2.1 Prosedur Penerimaan Kas Over-The Counter Sales

    Sumber : (Mulyadi,2017:381)

  • 3

    2) Prosedur Penerimaan Kas dari COD Sales

    Dalam hal ini, uang diterima lewat kiriman pos ketika pelanggan

    membayar tagihan mereka. Kas disini biasanya dalam bentuk checks atau

    money orders. Cek akan diterima oleh oerusahaanbersamaan dengan slip

    berita oembayran (pengiriman) uang/remittance advices. Slip ini biasanya

    merupakan bagian dari faktur tagihan yang telah dikirimkan pertama kali

    ke pelanggan pada waktu terjadinya penjualan, yang kemudian

    dikembalikan lagi oleh pelanggan yang bersangkutan bersamaan dengan

    pembayarannya. (Hery, 2009:235-236)

    Berikut merupakan skema yang melukiskan prosedur-prosedur di atas

  • 4

    :

    Gambar 2.2 COD Sales Melalui Pos

    Sumber : (Mulyadi, 2017:382)

    b. Fungsi Yang Terkait

    Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari

    penjualan tunai adalah:

    1) Fungsi Penjualan

    Fungsi penjualan bertanggung jawab sebagai penerimaan kas

    dari pembeli.

    2) Fungsi Kas

    Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.

    3) Fungsi gudang

    Fungsi ini bertanggung jawab dalam penyiapan barang yang

    dipesan pembeli. Kemudian menyerahkan barang ke bagian

    pengiriman.

    4) Fungsi pengiriman

    Fungsi ini bertanggung jawab membungkus barang dan

    menyerahkan barang yang sudah dibayar kepada pembeli.

    5) Fungsi Akuntansi

    Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi

    penjualan, penerimaan kas, dan membuat laporan penjualan.

    (Mulyadi,2017:385)

    c. Informasi yang Diperlukan Manajemen

    Informasi umum yang diperlukan manajemen dari penerimaan kas

    dari penjualan tunai yaitu:

  • 5

    1) Jumlah pendapatan dari penjualan menurut jenis produk atau

    kelompok produk selama jangka waktu tertentu.

    2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.

    3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu

    tertentu.

    4) Nama dan alamat pembeli, informasi ini diperlukan dalam

    penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi

    nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen

    dari kegiatan penjualan tunai.

    5) Kuantitas produk yang dijual.

    6) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.

    7) Otorisasi pejabat yang berwenang. (Mulyadi,2017:385).

    d. Dokumen dan Catatan yang Digunakan

    Dokumen yang digunakan untuk sistem penerimaan kas dari

    penjualan tunai adalah:

    1) Faktur penjualan tunai (FPT) : merupakan dokumen yang

    berfungsi merekam informasi yang diperlukan manajemen

    mengenai penjualan tunai. Dokumen ini diisi oleh fungsi

    penjualan yang bertanggung jawab untuk mengantarkan

    pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai

    dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan ke jurnal

    penjualan.

    2) Pita Register Kas (Cash Register Tape) : Pita register kas ini

    merupakan bukti penerimaan pembayaran dan merupakan

    dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam

    jurnal penjualan.

    3) Credit Card Sales Slip : Sebagai alat untuk menagih uang tunai

    dari bank yang mengeluarkan kartu kredit dalam melakukan

    transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu

    kredit

    4) Bill of Lading : Dokumen ini merupakan bukti penyerahan

    barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan

    angkutan umum.

  • 6

    5) Faktur Penjualan COD : Dokumen ini digunakan untuk

    merekam penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui

    bagian angkutan perusahaan, kantor pos, atau perusahaan

    angkutan umum dan dimintakan tanda tangan penerimaan barang

    dari pelanggan sebagai bukti telah diterimanya barang oleh

    pelanggan.

    6) Bukti Setor Bank : Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai

    bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh

    fungsi kas kepada fungsi akuntansi dan dipakai oleh fungsi

    akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi

    penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan

    kas.

    7) Rekap Harga Pokok Penjualan : Dokumen ini digunakan oleh

    fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang

    dijual selama satu periode.

    e. Catatan Akuntansi Yang Digunakan

    Catatan akuntansi yang digunakan pada sistem penerimaan kas dari

    penjualan tunai yaitu:

    1) Jurnal penjualan

    Digunakan untuk mencatat seluruh transaksi penjualan barang

    dagangan ke pelanggan secara kredit. (Hery, 2009:66)

    2) Jurnal penerimaan kas

    Digunakan untuk mencatat seluruuh transakasi penerimaan kas.

    Penerimaan kas langsung dari pelanggan dalam transaksi penjualan

    barang dagangan secara tunai dan penerimaan kas dari hasil

    penagihan piutang akan dicatat dalam buku jurnal ini. (Hery,

    2009:66)

    3) Jurnal umum

    Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak sering

    atau rutin, seperti pembayaran pinjaman dan penyesuaian akhir

    periode dan jurnal penutup. (Marshall B.Romney, 2015:35)

    4) Kartu persediaan

  • 7

    Setiap persediaan berdasarkan jenis barangnya akan dibuatkan

    kartu persediaan yang digunakan untuk mencatat mutasi persediaan.

    (Zaki Baridwan, 2015:159)

    f. Jaringan Prosedur

    Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari

    penjualan tunai adalah:

    1) Prosedur order penjualan

    Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari

    pembeli dan membuatkan faktur penjualan tunai untuk pembeli

    melakukan pembayaran atas barang yang dibeli ke fungsi kas serta

    memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan

    barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

    2) Prosedur penerimaan kas

    Fungsi kas menerima pembayaran atas barang dari pembeli dan

    memberikan tanda pembayaran berupa pita register kas dan cap

    “Lunas” pada faktur penjualan tunai kepada pembeli.

    3) Prosedur penyerahan barang

    Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang

    kepada pembeli.

    4) Prosedur pencatatan penjualan tunai

    Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan

    transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal

    penerimaan kas.

    5) Prosedur penyetoran kas ke bank

    Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan

    dilakukannya penyetoran dengan segera ke bank atas semua kas yang

    diterima.

    6) Prosedur pencatatan penerimaan kas

    Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan

    berdasarkan data yang dicatat ke dalam kartu persediaan. Fungsi

    akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk

    melakukan pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum

    (Mulyadi,2017:392-393).

    g. Unsur Sistem Pengendalian Intern

  • 8

    Secara garis besar, berikut ini adalah beberpa penerapan prinsip

    pengendalian internal atas penerimaan kas :

    1) Hanya karyawan tertentu saja yang secara khusus ditugaskan

    untuk menangani penerimaan kas

    2) Adanya pemisahan tugas antara individu yang menerima kas,

    mencatat/membukukan penerimaan kas, dan yang menyimpan

    kas.

    3) Setiap transaksi penerimaan kas harus didukung oleh dokumen,

    seperti slip beritaa pembayaran (pengiriman) uang/remittance

    advices (dalam kasus penerimaan uang lewat pos/ mail recipts),

    struk/cash register records (dalam kasus penerimaan uang lewat

    konter penjualan/counter recipts), dan salinan bukti setor uang

    tunai ke bank (deposit slips).

    4) Uang kas hasil penerimaan penjualan harian atau hasil penagihan

    piutang dari pelanggan harus disetor ke bank setiap hari oleh

    departemen kasir.

    5) Dilakukannya pengecekan independen atau verifikasi internal

    6) Mengikat karyawan yang menangani penerimaan kas dengan

    uang pertanggungan. (Hery, 2009:234-235)

    2. Pengeluaran Kas Dari Uang Tunai Melalui Sistem Dana Kas Kecil

    “Penyelenggara dan kas kecil untuk memungkinkan kas dengan uang tunai

    dapat diselenggarakan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi (fluctuating–

    fund–balance) dan imperst system.” (Mulyadi, 2016:529)

    a. Prosedur Sistem Pengeluaran Kas Dari Uang Tunai Melalui Sistem Dana

    Kas Kecil

    1) Pengeluaran Kas Dalam Sistem Saldo Berfluktuasi (fluctuating–fund–

    balance)

    Dalam sistem saldo berfluktuasi penyelenggara dana kas kecil

    dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

    a) Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening

    Dana Kas Kecil.

    b) Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening

    Dana Kas Kecil, sehingga setiap saldo rekening ini berfluktuasi.

  • 9

    c) Pengeisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah

    sesuai dengan keperluan, dan dicatat denga n mendebit rekening

    Dana Kas Kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening Dana Kas

    Kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu. (Mulyadi, 2016:529)

    2) Pengeluaran Kas Dalam Imprest System

    Dalam imperst system, penyelenggara dana kas kecil dilakukan

    sebagai berikut :

    a) Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat

    dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Saldo rekening Dana

    Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang ditetapkan

    sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut

    dinaikkan atau dikurangi.

    b) Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal (sehingga

    tidak mengkredit rekening Dana Kas Kecil). Bukti-bukti

    pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip

    sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil.

    c) Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah

    yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil.

    Jumlah uang yang ada ditambah dengan permintaan pengeluaran

    kas kecil yang belum dipertanggung jawabkan dan bukti

    pengeluaran dan kas kecil, harus sama dengan saldo rekening

    Dana Kas Kecil yang terantum dalam buku besar. (Mulyadi,

    2016:529)

    b. Dokumen Yang Digunakan Dalam Pengeluaran Kas Dari Uang Tunai

    Melalui Sistem Dana Kas Kecil

    Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah :

    1. Bukti Kas Keluar

    Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari

    fungsi akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam

    dokumen tersebut.

    2. Cek

    Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan

    ke bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau

    organisasi yang namanya tercantum pada cek.

  • 10

    3. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

    Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil utnuk

    meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas

    kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas

    kecil olehnya.

    4. Bukti Pengeluaran Kas Kecil

    Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk

    mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini

    dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan

    oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil .

    5. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

    Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk

    meminta kepada Bagian Utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna

    pengisian kembali dana kas kecil. (Mulyadi, 2016:530-531)

    c. Catatan Akuntansi Yang Digunakan

    Catatan akuntnasi yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah

    :

    1) Jurnal Pengeluaran Kas

    Dalam sistem dana ks kecil, catatan akuntansi ini digunakan

    untuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan danakecil dan

    dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal

    pengeluaran kas adalah bukti kas keluar.

    2) Rigister Cek

    Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan

    untuk mencatat perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan

    pengisian kembali dan kas kecil.

    3) Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil

    Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil dipelukan

    jurnal khusus. Jurnal ini sekaligur berfungsi sebagai alat distribusi

    pendebitan yang timbul akibat pengeluaran dana kas kecil. (Mulyadi,

    2016:532-533)

    d. Fungsi Yang Terkait

    Fungsi yang terkait dalam sistem dana kas kecil adalah :

    1) Fungsi Kas

  • 11

    Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan

    otoritas atas cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas

    kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengiriman

    kembali dana kas kecil.

    2) Fungsi Akuntansi

    Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertanggung

    jawab atas :

    a) Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya

    dan persediaan.

    b) Pencatatan trasaksi pembentukan dana kas kecil.

    c) Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal

    pengeluaran kas atau register cek

    d) Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal

    pengeluaran dana kas kecil (dalam fluctuating-fund-balance

    system).

    e) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otoritas

    kepada fungsi ke dalam mengeluarkan cek sebesar yang

    tercantum dalam dokumen tersebut dan bertanggung jawab

    untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan

    dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan

    bukti kas keluar.

    3) Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil

    Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil,

    pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu

    yang ditunjuk dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.

    4) Fungsi Pemeriksa Intern

    Fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil (cash

    count) secara periodik dan pencocokan hasil perhitungannya dengan

    catatan kas. Fungsi ini juga bertanggungjawab atas pemeriksaan secara

    mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada ditanagn pemegang

    dana kas kecil.(Mulyadi, 2016:534-535)

    3. Bagan Alir Dokumen (Flowchart)

  • 12

    Menurut Marshall B.Romney (2015:67), “Bagan Alir (flowchart) adalah teknik

    analitis bergambar yang digunakan untuk menjelaskan beberapa aspek dari sistem

    informasi secara jelas, ringkas, dan logis”

    Bagan alir mencatat cara proses bisnis dilakukan dan cara dokumen mengalir

    melalui organisasi. Bagan alir juga digunakan untuk menganalisis cara

    meningkatkan proses bisnis dan arus dokumen. Simbol bagan alir dibagi ke dalam

    empat kategori sebagai berikut :

    a. Simbol input/output menunjukan input ke atau output dari sistem.

    b. Simbol pemrosesan menunjukan pengolahan data, baik secara elektronik

    atau dengan tangan.

    c. Simbol penyimpanan menunjukkan tempat data disimpan.

    d. Simbol arus dan lain-lain menunjukan arus data, dimana bagan alir

    dimulai dan berakhir, keputusan dibuat, dan cara menambah catatan

    penjelas utnuk bagan alir. (Marshall B.Romney, 2015:67)

    Tabel 2.1

    Simbol-Simbol Bagan Alir Dokumen

    Dokumen

    Simbol ini digunakan

    untuk menggambarkan

    semua jenis dokumen,

    yang merupakan

    formulir yang digunakan

    untuk merekam

    terjadinya suatu

    transaksi.

    Dokumen dan

    Tembusannya

    Simbol ini digunakan

    untuk menggambarkan

    dokumen asli dan

    tembusannya. Nomor

    dokumen dicantumkan

    di sudut kanan atas.

  • 13

    Berbagai Dokumen

    Simbol ini digunakan

    untuk menggambarkan

    berbagai jenis dokumen

    yang digunakan bersama

    dalam satu paket.

    Catatan

    Simbol ini digunakan

    untuk menggambarkan

    catatan akuntansi yang

    digunakan untuk

    mencatat data yang

    direkam sebelumnya di

    dalam dokumen atau

    formulir.

    Penghubung pada

    halaman yang sama

    Untuk memungkinkan

    aliran dokumen berhenti

    di suatu halaman

    tertentu.

    Akhir arus dokumen

    Mengarahkan pembaca

    ke simbol penghubung

    halaman yang sama yang

    bernomor seperti yang

    tercantum dalam simbol

    tersebut.

    Awal arus dokumen

    Berasal dari simbol

    penghubung halaman

    yang sama, yang

    bernomor seperti yang

    tercantum dalam simbol

    tersebut.

    Lanjutan:

  • 14

    Penghubung halaman

    berbeda

    Untuk menunjukkan

    kemana dan bagaimana

    bagan alir terkait atau

    dengan yang lainnya.

    Nomor yang tercantum

    di dalam simbol

    penghubung

    menunjukkan bagaimana

    bagan alir yang

    tercantum pada simbol

    dihalaman yang lain.

    Kegiata manual

    Untuk menggambarkan

    kegiatan manual.

    Keterangan, Komentar

    Simbol ini

    memungkinkan ahli

    simbol menambahkan

    keterangan untuk

    memperjelas pesan yang

    disampaikan dalam

    bagan.

    Arsip sementara

    Untuk menunjukan

    tempat penyimpanan

    dokumen: arsip

    sementara dan arsip

    permanen. Arsip

    sementara adalah

    dokumen yang disimpan

    dan akan diambil

    kembali. Untuk

    menunjukan urutan

    Lanjutan:

    Lanjutan:

  • 15

    pengarsipan dokumen

    digunakan simbol

    sebagai berikut:

    A=menurut abjad

    N=menurut nomor urut

    T=menurut tanggal

    Arsip permanen

    Menggambarkan arsip

    permanen yang tidak

    akan diproses lagi dalam

    sistem akuntansi yang

    bersangkutan.

    On-line komputer proses

    Menggambarkan

    pengolahan data dengan

    komputer secara on-line

    .

    Keying (typing

    verifying)

    Menggambarkan

    pemasukan data ke

    dalam komputer melalui

    on-line terminal.

    Pita magnetic

    Menggambarkan arsip

    komputer yang

    berbentuk pita

    magnertik.

    On-line storage

    Menggambarkan arsip

    komputer yang

    berbentuk on-line (di

    dalam memori

    komputer).

    Lanjutan:

  • 16

    Keputusan

    Menggambarkan

    keputusan yang harus

    dibuat dalam proses

    pengolahan data

    keputusan yang dibuat

    ditulis dalam komputer.

    Garis alir

    Menggambarkan arah

    proses pengolahan data.

    Anak panah tidak

    digambarkan jika arus

    dokumen mengarah

    kebawah dan kekanan.

    Persimpangan garis alir

    Jika dua garis alir

    bersimpangan, untuk

    menunjukan arah

    masing-masing garis,

    salah satu garis dibuat

    sedikit melengkung tepat

    pada persimpangan ke

    dua garis tersebut.

    Persimpangan garis alir

    Simbol ini digunakan

    jika dua garis alir

    bertemu dan salah satu

    garis mengikuti arus

    garis lainnya.

    Mulai/berakhir

    Untuk menggambarkan

    awal dan akhir suatu

    sistem akuntansi.

    Karena kegiatan diluar

    sistem tidak perlu

    digambarkan dalam

    Lanjutan:

  • 17

    Masuk ke sistem

    bagan alir, maka

    diperlukan simbol untuk

    menggambarkan masuk

    ke sistem yang

    digambarkan dalam

    bagan alir.

    Persimpangan garis alir

    Jika dua garis alir

    bersimpangan, untuk

    menunjukan arah

    masing-masing garis,

    salah satu garis dibuat

    sedikit melengkung tepat

    pada persimpangan ke

    dua garis tersebut.

    Persimpangan garis alir

    Simbol ini digunakan

    jika dua garis alir

    bertemu dan salah satu

    garis mengikuti arus

    garis lainnya.

    Mulai/berakhir

    Untuk menggambarkan

    awal dan akhir suatu

    sistem akuntansi.

    Masuk ke sistem

    Karena kegiatan diluar

    sistem tidak perlu

    digambarkan dalam

    bagan alir, maka

    diperlukan simbol untuk

    menggambarkan masuk

    ke sistem yang

    Lanjutan:

  • 18

    digambarkan dalam

    bagan alir.

    Keluar dari sistem

    Karena kegiatan dari

    luar sistem tidak perlu

    digambarkan dalam

    bagan, maka diperlukan

    simbol untuk

    menggambarkan ke luar

    ke sistem lain.

    Sumber : Penulis, 2019

    4. Basis Data (Databsase)

    Menurut Fatansyah (15:2015) Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun

    dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau

    merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau

    perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan

    pemakai untuk proses pengambilan keputusan.

    5. Entitiy Relationship Diagram (ERD)

    Entity Relationship Diagram (ERD) untuk mendokumentasikan data

    perusahaan dengan mengidentifikasi jenis entitas (entity) dan hubungannya. . ERD

    merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan

    pada sistem secara abstrak.

  • 19

    Gambar 2.3 Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram

    Sumber :Yakub, 2014:60

    ERD terbagi atas tiga komponen, yaitu entitas (entity), atribut (attribute), dan

    relasi atau hubungan (relation).

    a. Entitas

    Adalah objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek lain,

    sebagai contoh mahasiswa,dosen,departemen. Pada setiap entitas harus

    memiliki primary key. (Susi Rmadaniyanti, 2018)

    b. Atribut

    Adalah Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang

    berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari

    atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu

    dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

    c. Relasi

    Adalah hubungan antara beberapa entitas. Sebagai contoh relasi antar

    mahaiswa dengan mata kuliah dimana setiap mahasiswa bisa mengambil

    beberapa mata kuliah dan setiap mata kuliah bisa diambil oleh lebih dari 1

    mahasiswa. (Susi Ramadaniyanti, 2018)

    1) Satu ke satu (one to one), sebuah entitas pada A berhubungan dengan

    entitas B paling banyak 1 contoh dibawah relasi pegawai dan

    departemen dimana setiap pegawai hanya bekerja pada 1 departemen.

    (Susi Ramadaniyanti, 2018)

    Gambar 2.4 Relasi One To One

    Sumber : Internet

    2) Satu ke banyak (one to many), sebuah entitas pada A berhubungan

    dengan entitas B lebih dari satu contoh dibawah adalah 1 depertemen

    memiliki banyak pegawai. (Susi Ramadaniyanti, 2018)

  • 20

    Gambar 2.5 Relasi One To Many

    Sumber : Internet

    3) Banyak ke satu (many to one), berarti setiap entitas pada himpunan

    entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada

    himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada

    himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas

    pada himpunan entitas B. (Susi Ramadaniyanti, 2018)

    Gambar 2.6 Relasi Many To One

    Sumber : Internet

    4) Banyak ke banyak (many to many), sebuah entitas pada A

    berhubungan dengan entitas B lebih dari satu dan B berhubungan dengan A

    lebih dari satu jugan. (Susi Ramadaniyanti, 2018)

    Gambar 2.7 Relasi Many To Many

    Sumber : Internet

    6. Normalisasi

    Menurut Indrajani (2017:47-48) Tujuan utama normalisasi adalah

    mengidentifikasi kesesuaian hubungan yang mendukung data untuk memenuhi

    kebutuhan perusahaan. Adapun karakteristik hubngan tersebut mencakup :

    a. Minimal jumlah atribut yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan

    perusahaan.

  • 21

    b. Atribut dengan hubungan logika yang menjelaskan function dependencies.

    c. Minimal duplikasi untuk tiap atribut.

    Normalisasi adalah suatu teknik formal yang dapat digunakan dalam

    perancangan basis data. Peranan normalisasi dalam hal ini adalah penggunaan

    pendekatan bootom-up dan teknik validasi. Teknik validasi digunakan untuk

    memeriksa apakah struktur relasi yang dihasilkan oleh ER modelling itu baik atau

    tidak baik.

    a. Beberapa bentuk normalisasi diantaranya yaitu :

    b. First Normal Form (1NF) atau Normalisasi Tingkat 1

    c. Second Normal Form (2NF) atau Normalisasi Tingkat 2

    d. Third Normal Form (3NF) atau Normalisasi Tingkat 3

    e. Boyce-Codd Normal Form(BCNF)

    f. Four Normal Form (4NF)

    g. Five Normal Form (5NF)

    7. Microsoft Visual Basic 2015

    Menurut Jubielle Enterprise (2015) “Microsoft Visual Basic atau dikenal

    dengan VB adalah bahasa pemrograman event-driven generasi ketiga dan integrated

    development environment (IDE) dari Microsoft yang mulai diperkenalkan pada

    tahun 1991”.(Zaini ,2018:51).

    Komponen-komponen yang ada pada tampilan microsoft Visual Basic 2015

    yaitu :

    a. Menu Bar, dipakai dalam memilih tugas-tugas tertentu seperti membuka

    project, yang terdiri dari menu file, edit, view dst.

    b. Main Toolbar, shortcut untuk menu yang sering dipakai pada menu bar.

    c. Solution Explorer, window yang berisi struktur tree dari project yang

    sedang dikerjakan.

    d. Form Designer, window untuk merancang user interface dari aplikasi.

    e. Toolbox, window yang berisi komponen-komponen yang digunakan untuk

    memperkaya user interface.

    f. Code Editor, untuk menuliskan source code dari program.

    g. Properties, untuk melihat / mengedit sifat dari object yang sedang dipilih.

    h. Form Layout, menunjukan tampilan form bersangkutan disaat runtime.

    (Susi Ramadaniyanti, 2018)

  • 22

    8. Microsoft SQL Server

    “Microsoft SQL Server adalah RDBMS bekinerja tinggi yang dirancang untuk

    mendukung pengolahan transaksi bervolume tinggi (seperti pemasukan pesanan

    online, inventori, akuntansi dan manufakturing), juga sebagai platform untuk data

    werehaouse dan aplikasi pendukung keputusan (seperti aplikasi analisis

    penjualan).” (Bambang Hariyanto, 2008:205)

    SQL Server menyediakan banyak client, kakas dan antarmuka jaringan untuk

    sistem operasi. SQL Server merupakan bagian paket terpadu Microsoft BackOffice

    yang menyediakan kakas terpadu yang lengkap untuk mendukung aplikasi enterpise

    yang meliputi kakas pengembangan, kakas manajemen sistem, komponen sistem

    tersebar dan sebagainya.(Bamabang Hariyanto, 2008:205-206)

  • 23

    B. Hasil Penelitian Terdahulu

    Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

    Aspek

    Judul

    Ilham Ramadhan

    A03150067

    Sistem Informasi

    Akuntansi Penerimaan

    Dan Pengeluaran Kas

    Menggunakan Microsoft

    Visual Basic 2015 Pada

    Lembaga Pendidikan

    PAUD Rumah Belajar

    Senyum Banjarmasin

    Utara

    Zaini

    A03150082

    Sistem Informasi Akuntansi

    Penerimaan Kas dari

    Penjualan Tunai

    Menggunakan Visual Basic

    2015 pada Shireen Bakery di

    Banjarmasin

    Ihsa Septiara

    D020316010

    Sistem Informasi

    Akuntansi Penerimaan

    Dan Pengeluaran Kas

    Menggunakan Microsoft

    Visual Basic 2015 Pada

    UD Andy Alumunium Di

    Banjarmasin

    Institusi

    Yang

    Diteliti

    Lembaga Pendidikan

    PAUD Rumah Belajar

    Senyum Banjarmasin

    Utara

    Shireen Bakery Di

    Banjarmasin

    UD Andy Alumunium Di

    Banjarmasin

    Periode

    Alisis

    Januari, Februari, Maret

    2018

    April, Mei, Juni 2018 Januari, Februari, Maret

    2019

    Rumusan

    Masalahan

    1. Bagaimana Sistem

    Informasi Akuntansi

    Penerimaan dan

    Pengeluaran yang tepat

    pada PAUD Rumah

    Belajar Senyum ?

    2. Bagaimana rancang

    bangun program aplikasi

    Sistem Informasi

    Akuntansi Penerimaan

    dan Pengeluaran pada

    PAUD Rumah Belajar

    Senyum ?

    1. Bagaimana Sistem

    informasi akuntansi

    penerimaan kas dari

    penjualan tunai yang tepat

    untuk Shireen Bakery di

    Banjarmasin ?

    2. Bagaimana Membangun

    sistem informasi akuntansi

    penerimaan kas kas dari

    penjualan tunai

    menggunakan Microsoft

    Visual Basic 2015 Shireen

    Bakery di Banjarmasin?

    1. Bagaimanakah sistem

    akuntansi Penerimaan

    Dan Pengeluaran Kas

    dari transaksi tunai yang

    tepat untuk UD Andy

    Alumunium ?

    2. Bagaimanakah sistem

    informasi akuntansi

    Penerimaan Dan

    Pengeluaran Kas

    menggunakan Microsoft

    Visual Basic 2015

    sebagai front end dan

    database Microsoft SQL

    Server 2014 sebagai back

    end pada UD Andy

    Alumunium ?

    Tujuan

    Penelitian

    1. Untuk mengetahui

    bagaimana SIA

    1. Untuk mengetahui

    bagaimana membangun

    1.Untuk mengetahui

    sistem akuntansi

  • 24

    penerimaan dan

    pengeluaran kas pada

    PAUD Rumah Belajar

    Senyum.

    2. Untuk mengetahui

    bagaimana membangun

    aplikasi penerimaan dan

    pengeluaran kas pada

    PAUD Rumah Belajar

    Senyum.

    sistem informasi akuntansi

    penerimaan kas dari

    penjualan tunai yang tepat

    dan sesuai untuk Shireen

    Bakery di Banjarmasin

    2. Untuk mengetahui

    bagaimana membangun

    sistem informasi akuntansi

    penerimaan kas dari

    penjualan tunai

    menggunakanMicrosoft

    Visual Basic2015 pada

    Shireen Bakery di

    Banjarmasin

    Penerimaan Dan

    Pengeluaran Kas dari

    transaksi tunai yang tepat

    untuk UD Andy

    Alumunium.

    2. Untuk menghasilkan

    sistem informasi

    akuntansi Penerimaan

    Dan Pengeluaran Kas

    menggunakan Microsoft

    Visual Basic 2015

    sebagai front end

    database SQL Server

    2014 sebagai back end

    pada UD Andy

    Alumunium.

    Sumber : Ilham Ramadhan 2018, Zaini 2018, Penulis 2019

    Adapun persamaan dan perbedaaan dengan penelitian terdahulu adalah sebagai

    berikut:

    1. Persamaan

    a. Sama-sama meneliti tentang membuat program Sistem Informasi

    Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas.

    b. Penulis menggunakan bahasa program Visual Basic 2015.

    c. Penulis menggunakan database SQL Server 2014.

    d. Pengumpulan data dengan metode pengamatan langsung, wawancara serta

    dokumentasi.

    2. Perbedaan :

    a. Tahun penelitian penulis melakukan penelitian pada tahun 2019,

    sedangkan penelitian terdahulu tahun 2018 dan tahun 2018.

    b. Tempat penelitian penulis pada UD Andy Alumunium, sedangkan

    penelitian terdahulu pada PAUD Rumah Belajar Senyum dan Shireen

    Bakery Banjarmasin.

    Jenis perusahaan yang diteliti penulis adalah Usaha Dagang, sedangkan penelitian terdahulu

    pada Lembaga pendidikan dan perusahaan manufaktur.