22
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 1. Pengertian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Gigi tiruan sebagian lepasan / removable partial denture adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi asli tetapi tidak seluruh gigi dan struktur jaringan yang dapat dilepas pasang oleh pasien (Loney, 2011: 1). Penggantian tersebut dimaksudkan untuk mencegah perubahan degeneratif yang terjadi akibat hilangnya gigi sehingga fungsi gigi dan kesehatan mulut dapat dipertahankan (Gunadi; dkk, 1991: 13). Gigi tiruan sebagian lepasan didesain dengan menggunakan gigi asli yang masih ada sebagai retensi dan dukungan (Johnson; et all, 2016: 65). Gigi tiruan sebagian lepasan biasa diindikasikan untuk pasien yang kontra indikasi terhadap gigi tiruan cekat (Singh; et all, 2013: 4). 2. Macam-macam Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Berdasarkan basisnya, gigi tiruan sebagian lepasan dibagi menjadi tiga macam yaitu gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam / frame denture, gigi tiruan sebagian lepasan nilon termoplastik / flexi denture, dan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik (Singh; et all, 2013: 4). Frame denture adalah gigi tiruan yang basisnya terbuat dari metal / kerangka logam. Frame denture memiliki beberapa kelebihan antara lain bersifat konduktor sehingga pasien dapat merasakan panas dan dinginnya suhu makanan dan minuman, ketepatan dimensi baik saat proses pembuatan maupun selama pemakaian. Kelebihan lainnya adalah higienitas yang baik karena logam merupakan bahan yang tahan abrasi dan tidak menyerap cairan mulut sehingga sisa makanan sulit melekat (Gunadi; dkk, 1991: 218 219). Flexi denture adalah gigi tiruan yang memiliki sifat fleksibel / tidak kaku (Thumati; et all, 2013: 1380). Flexi denture diindikasikan bagi pasien yang tidak menyukai sifat rigiditas (kekakuan) jenis gigi tiruan sebagian lepasan lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

  • Upload
    others

  • View
    39

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

1. Pengertian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gigi tiruan sebagian lepasan / removable partial denture adalah gigi tiruan

yang menggantikan satu atau lebih gigi asli tetapi tidak seluruh gigi dan struktur

jaringan yang dapat dilepas pasang oleh pasien (Loney, 2011: 1). Penggantian

tersebut dimaksudkan untuk mencegah perubahan degeneratif yang terjadi akibat

hilangnya gigi sehingga fungsi gigi dan kesehatan mulut dapat dipertahankan

(Gunadi; dkk, 1991: 13).

Gigi tiruan sebagian lepasan didesain dengan menggunakan gigi asli yang

masih ada sebagai retensi dan dukungan (Johnson; et all, 2016: 65). Gigi tiruan

sebagian lepasan biasa diindikasikan untuk pasien yang kontra indikasi terhadap

gigi tiruan cekat (Singh; et all, 2013: 4).

2. Macam-macam Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Berdasarkan basisnya, gigi tiruan sebagian lepasan dibagi menjadi tiga

macam yaitu gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam / frame denture, gigi

tiruan sebagian lepasan nilon termoplastik / flexi denture, dan gigi tiruan sebagian

lepasan akrilik (Singh; et all, 2013: 4).

Frame denture adalah gigi tiruan yang basisnya terbuat dari metal /

kerangka logam. Frame denture memiliki beberapa kelebihan antara lain bersifat

konduktor sehingga pasien dapat merasakan panas dan dinginnya suhu makanan

dan minuman, ketepatan dimensi baik saat proses pembuatan maupun selama

pemakaian. Kelebihan lainnya adalah higienitas yang baik karena logam

merupakan bahan yang tahan abrasi dan tidak menyerap cairan mulut sehingga

sisa makanan sulit melekat (Gunadi; dkk, 1991: 218 – 219).

Flexi denture adalah gigi tiruan yang memiliki sifat fleksibel / tidak kaku

(Thumati; et all, 2013: 1380). Flexi denture diindikasikan bagi pasien yang tidak

menyukai sifat rigiditas (kekakuan) jenis gigi tiruan sebagian lepasan lainnya.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

5

Flexi denture tidak menggunakan cengkram tuang dan klamer sehingga

menghasilkan estetis yang baik (Fraunhofer, 2013: 43).

Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi tiruan yang basisnya

terbuat dari bahan resin akrilik. Gigi tiruan ini memiliki beberapa kelebihan

antara lain harga relatif murah, warna basis harmonis dengan jaringan sekitarnya

dan dapat direline dengan mudah (Gunadi; dkk, 1991: 220).

3. Tahap Penentuan Desain Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam menentukan desain gigi

tiruan sebagian lepasan yaitu :

a. Menentukan Klasifikasi dari Daerah Tidak Bergigi

Kennedy membagi keadaan tidak bergigi menjadi empat kelas yaitu

(Loney, 2011: 4).

1) Kelas I

Kelas I merupakan keadaan kehilangan gigi free end pada kedua sisi.

Gambar 2.1

Klasifikasi Kelas I Kennedy

(Sumber: Loney, 2011: 4)

2) Kelas II

Kelas II merupakan keadaan kehilangan gigi free end pada satu sisi.

Gambar 2.2

Klasifikasi Kelas II Kennedy

(Sumber: Loney, 2011: 4)

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

6

3) Kelas III

Kelas III merupakan keadaan kehilangan gigi yang masih ada gigi asli di

mesial dan distalnya pada satu sisi.

Gambar 2.3

Klasifikasi Kelas III Kennedy

(Sumber: Loney, 2011: 4)

4) Kelas IV

Kelas IV merupakan keadaan kehilangan gigi yang melewati midline

(garis tengah).

Gambar 2.4

Klasifikasi Kelas IV Kennedy

(Sumber: Loney, 2011: 4)

b. Menentukan Macam Dukungan dari Setiap Daerah Tidak Bergigi

Ada dua macam keadaan daerah tidak bergigi, yaitu free end dan

paradental. Free end adalah keadaan daerah kehilangan gigi berujung bebas,

sedangkan paradental adalah keadaan daerah kehilangan gigi dimana masih ada

gigi asli di bagian mesial dan distalnya (Gunadi; dkk, 1995: 310).

Dukungan untuk free end didapat dari jaringan atau kombinasi sedangkan

dukungan untuk paradental didapat dari gigi, jaringan, atau kombinasi (Gunadi;

dkk, 1995: 310).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

7

c. Menentukan Macam Penahan

Penahan merupakan bagian dari gigi tiruan sebagian lepasan yang

berfungsi memberikan retensi (Gunadi; dkk, 1991: 152). Penahan ada dua jenis

yaitu penahan langsung dan penahan tidak langsung (Gunadi; dkk, 1995: 312).

Penahan langsung / direct retainer adalah unit dari gigi tiruan sebagian

lepasan yang memberikan retensi seperti rest, cengkram, dan minor konektor.

Penahan tidak langsung / indirect retainer adalah bagian dari gigi tiruan sebagian

lepasan untuk keadaan free end yang mencegah basis bergerak menjauh dari

residual ridge (Loney, 2011: 3). Komponen indirect retainer adalah rest yang

ditempatkan menjauhi garis fulkrum (garis abutment paling posterior) (Loney,

2011: 56). Untuk menentukan penahan perlu mempertimbangkan dukungan,

stabilisasi dan estetik (Gunadi; dkk, 1995: 312).

d. Menentukan Macam Konektor

Pada gigi tiruan akrilik dan flexi denture konektor yang dipakai biasanya

berbentuk plat. Pada frame denture bentuk konektor bervariasi dan dipilih sesuai

indikasi (Gunadi; dkk, 1995: 313).

4. Penyusunan Elemen Gigi Tiruan Pada Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

a. Elemen Gigi Tiruan Anterior

Jika kehilangan gigi melewati midline (garis tengah) maka susun incisivus

1 terlebih dahulu. Jika elemen gigi tiruan masih terlalu tinggi maka kurangi

bagian ridge lap (cekungan antara servikal labial dan palatal / lingual) tanpa

mengurangi servikal karena faktor estetik (Reem, 2016: 4).

Pada beberapa kasus, elemen gigi tiruan dibur dan dibentuk sesuai dengan

gigi tetangganya tanpa kehilangan morfologinya (Reem, 2016: 4). Apabila space

sempit maka penyusunan elemen gigi tiruan dapat dibuat berjejal dan jika space

yang ada lebih luas dari elemen gigi tiruan maka penyusunan dapat dibuat

diastema (Gunadi; dkk, 1991: 207).

b. Elemen Gigi Tiruan Posterior

Elemen gigi tiruan posterior harus disusun sesuai dengan oklusi gigi

antagonisnya dan warna gigi perlu diperhatikan. Elemen gigi tiruan akrilik juga

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

8

diindikasikan untuk posterior, sedangkan elemen gigi tiruan porselen

diindikasikan untuk posterior jika gigi tiruan antagonisnya terbuat dari porselen

(Reem, 2016: 4).

Penyusunan elemen gigi tiruan berdasarkan ruangan yang tersedia bukan

berdasarkan gigi yang sebelumnya ada. Contohnya kehilangan gigi premolar 2

dan molar 1 bisa saja diganti dengan dua buah premolar 2 karena ruangannya

hanya cukup untuk dua gigi tersebut (Reem, 2016: 4). Gigi molar disusun dalam

relasi kelas I, jika relasi pada gigi anterior kelas II atau kelas III maka dibuat

celah kecil atau diberi premolar tambahan agar molar tetap oklusi kelas I

(Thomson, 2007: 255).

5. Retensi, Stabilisasi, dan Dukungan pada Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Retensi adalah kemampuan gigi tiruan untuk melawan gaya-gaya

pemindah ke arah oklusal pada saat bicara, mastikasi, tertawa, menelan, batuk,

bersin, makanan lengket, ataupun grativasi (Gunadi; dkk, 1991: 156). Retensi

pada gigi tiruan sebagian lepasan didapat dari basis (Gunadi; dkk, 1991: 153),

direct retainer, dan indirect retainer (Gunadi; dkk, 1995: 312).

Stabilisasi / bracing / reciprocation adalah kemampuan gigi tiruan

melawan pergerakan ke arah horizontal (Gunadi; dkk, 1991: 157). Stabilisasi

pada gigi tiruan sebagian lepasan didapat dari penahan / retainer seperti

cengkram, kaitan / attachment, dll. (Gunadi; dkk, 1991: 16).

Dukungan adalah jaringan mulut yang bisa menahan dan menyangga gaya

oklusal yang diterima gigi tiruan. Pada pembuatan gigi tiruan lepasan dukungan

diperlukan agar gigi tiruan berfungsi dengan baik dan tidak menyebabkan

rusaknya jaringan keras dan lunak dalam mulut. Dukungan pada gigi tiruan

sebagian lepasan didapatkan dari rest dan basis (Gunadi; dkk, 1991: 134 – 135).

Dukungan dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Gigi Tiruan Dukungan Gigi

Gigi tiruan dukungan gigi / tooth borne partial denture / tooth supported

partial denture adalah gigi tiruan yang seluruh dukungannya diperoleh dari gigi.

Contohnya adalah gigi tiruan jembatan lepasan (removable bridge) (Gunadi; dkk,

1991: 14).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

9

b. Gigi Tiruan Dukungan Jaringan

Gigi tiruan dukungan jaringan / tissue borne partial denture adalah gigi

tiruan yang seluruh dukungannya diperoleh dari jaringan yang ada dibawahnya

(Gunadi; dkk, 1991: 14 – 15). Contohnya flexi denture (Hill, etc, 2013: 32).

c. Gigi Tiruan Dukungan Kombinasi

Gigi tiruan dukungan kombinasi / tooth tissue borne partial denture adalah

gigi tiruan yang dukungannya didapatkan dari gigi dan jaringan. Contohnya

frame denture (Gunadi; dkk, 1991: 14 – 15).

B. Flexi Denture

1. Pengertian Flexi Denture

Flexi denture adalah gigi tiruan yang memiliki sifat fleksibel / tidak kaku.

Jenis gigi tiruan ini biasa dijadikan alternatif terhadap seseorang yang kurang

nyaman terhadap bahan akrilik (Thumati; et all, 2013: 1380).

Flexi denture adalah gigi tiruan yang terbuat dari nilon termoplastik yaitu

material dengan fleksibilitas dan kekuatan yang baik, tahan panas, tahan terhadap

saliva dan zat kimia (Reddy, 2017: 16).

Nilon termoplastik pertama kali diperkenalkan pada kedokteran gigi tahun

1950-an. Nilon adalah nama generik dari salah satu jenis polimer termoplastik

yang dikenal dengan nama poliamida. Nilon poliamida dikembangkan dari hasil

penelitian W.H Carothers dan Asosiasi Du Pont Chemical Co. of America (Kohli

dan Bahtia, 2013: 20 – 21).

Bahan nilon termoplastik disusun oleh tiga formula yaitu poliamida,

polietilena tereftalat, dan polikarbonat (Naini, 2014: 54). Nilon termoplastik

adalah polimerisasi kondensasi yang dibentuk dengan mereaksikan bagian yang

sama dari diamina dan asam dikarboksilat. Unsur-unsur kimia yang dimasukkan

adalah karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen. Reaksi polimerisasinya adalah

seperti berikut : (Sharma dan Shashidhara, 2014: 58)

Gambar 2.5

Reaksi Polimerisasi Flexi Denture

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

10

2. Indikasi dan Kontra Indikasi Flexi Denture

Indikasi dari pemakaian flexi denture adalah sebagai berikut :

a. Gigi Tiruan Sementara

Flexi denture dapat diindikasikan sebagai gigi tiruan sementara. Flexi

denture biasanya dibuat sebagai gigi tiruan sementara sampai frame denture

selesai dibuat (Fraunhofer, 2013: 43).

b. Pasien Tidak Ingin Gigi Tiruan Cekat

Flexi denture dapat menjadi pilihan ketika pasien tidak menginginkan gigi tiruan

cekat (Kaira dan Dabral, 2013: 1265).

c. Pasien Hypersensitive Terhadap Bahan Gigi Tiruan Jenis Lain

Flexi denture merupakan alternatif untuk pasien yang hypersensitive

terhadap akrilik (Fraunhofer, 2013: 43) dan logam (Sharma dan Shashidhara,

2014: 59). Hal itu karena material flexi denture bebas dari kandungan monomer

dan logam sehingga tidak menimbulkan alergi (Thumati; et all, 2013: 1381).

d. Pasien Tidak Menyukai Sifat Bahan Gigi Tiruan Jenis Lain

Flexi denture diindikasikan untuk pasien yang tidak menyukai rasa metal

frame denture. Selain itu flexi denture diindikasikan untuk pasien yang tidak

menyukai kekakuan frame denture dan akrilik (Fraunhofer, 2013: 43).

e. Pasien yang Sulit Dalam Pembukaan Mulut

Flexi denture diindikasikan untuk pasien pengidap mikrostomia

(pembukaan mulut yang kecil), skleroderma (penyakit autoimun dengan

pengerasan dan penebalan kulit), atau kondisi lain yang menyebabkan

berkurangnya pembukaan mulut. Hal tersebut karena sifat kelenturannya yang

mempemudah saat insersi (Sharma dan Shashidhara, 2014: 59).

f. Pasien Memiliki Undercut pada Jaringan atau Abutment

Flexi denture dindikasikan untuk pasien yang memiliki undercut pada

jaringan seperti bilateral undercut ridge, bony exostoses besar, maxillary

tuberosity undercut dan pada abutment yang miring (Sharma dan Shashidhara,

2014: 59). Hal tersebut karena karena sifat lenturnya (Thakral; et all, 2012: 57).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

11

g. Alat Selain Gigi Tiruan

Flexi denture dapat dibuat sebagai TMJ splint dan gum veneer (protesa

yang dibuat untuk menutupi gingiva yang menyusut) (Fraunhofer, 2013: 43).

Selain itu juga dapat dibuat sebagai obturator dan bruxism appliances (Handa,

2015: 135).

Kontra Indikasi dari pemakaian flexi denture adalah sebagai berikut :

a. Jarak Dimensi Vertikal Rendah

Flexi denture tidak bisa digunakan apabila jarak dimensi vertikal kurang

dari 4 mm. Hal tersebut karena elemen gigi tiruan direkatkan secara mekanik

(Singh; et all, 2013: 5).

b. Overbite Dalam

Flexi denture anterior tidak bisa digunakan pada overbite yang dalam

(lebih dari 3 mm). Overbite dalam menyebabkan flexi denture mudah bergerak

sehingga kurang stabil saat digunakan untuk mengunyah (Thakral; et all, 2012:

59).

c. Pasien Memiliki Flabby Ridge Datar

Flabby ridge (ridge lembek) yang datar memerlukan gigi tiruan sebagian lepasan

yang kaku (rigid) sehingga tidak cocok untuk pemakaian flexi denture yang

lentur (Singh; et all, 2013: 5).

3. Kelebihan dan Kekurangan Flexi Denture

Flexi denture memiliki beberapa kelebihan antara lain :

a. Estetis Baik

Basis flexi denture memiliki translusensi yang baik (Thumati; et all, 2013:

1381). Selain itu flexi denture tidak menggunakan cengkram tuang dan klamer

sehingga menghasilkan estetis yang baik (Fraunhofer, 2013: 43).

b. Basis Tipis, Ringan, dan Tidak Mudah Patah

Flexi denture terasa lebih natural dan nyaman karena basisnya tipis dan

ringan (Phinney dan Halstead, 2017: 838). Selain itu basisnya elastis sehingga

tidak mudah patah (Thumati; et all, 2013: 1381).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

12

c. Higienitas Baik

Flexi denture memiliki higienitas yang baik karena sifat penyerapan airnya

rendah sehingga meminimalisir akumulasi plak (Takabayashi, 2010: 8).

d. Biokompabilitas Sangat Baik

Biokompatibilitas merupakan kemampuan suatu bahan untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana bahan tersebut diletakkan, tidak

membahayakan tubuh, dan non-toksik. Flexi denture memiliki sifat

biokompabilitas yang sangat baik karena tanpa monomer dan metal yang bisa

menyebabkan alergi (Thumati; et all, 2013: 1381).

e. Tahan Terhadap Panas, Saliva, dan Zat Kimia

Nilon termoplastik merupakan material yang tahan terhadap panas, saliva, dan zat

kimia (Reddy, 2017: 16).

f. Tidak Memerlukan Preparasi Elemen Gigi Asli

Flexi denture tidak memerlukan preparasi gigi asli untuk sandaran oklusal seperti

pada frame denture (Handa, 2015: 134).

g. Akurasi Baik

Teknik injeksi membuat bentuk flexi denture lebih akurat dibandingkan gigi

tiruan akrilik (Handa, 2015: 134).

h. Retensi Baik

Walaupun tanpa cengkram tuang dan klamer, flexi denture memiliki retensi yang

baik karena berkontak sampai ke gingiva (Boral; et all, 2013: 51).

i. Harga Relatif Terjangkau

Biaya produksi flexi denture relatif terjangkau dibanding frame denture

(Franhoufer, 2013: 43).

j. Pembuatan Lebih Cepat

Waktu pembuatan flexi denture lebih cepat dibandingkan gigi tiruan sebagian

lepasan jenis lain (Fraunhofer, 2013: 43).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

13

k. Tekanan pada Abutment Rendah

Flexi denture tidak terlalu menekan abutment sehingga pasien merasa nyaman

(Takabayashi, 2010: 7).

Kekurangan Flexi Denture adalah sebagai berikut :

a. Mudah Diskolorasi

Flexi denture mudah berubah warna akibat kopi dan teh jika tidak di poles

dengan baik dan tidak sering dibersihkan oleh pasien (Singh; et all, 2013: 5).

Perubahan warna biasanya terlihat setelah pemakaian kurang lebih satu tahun

(Handa, 2015: 134).

b. Distribusi Tekanan buruk

Distribusi tekanan buruk akibat permukaan basis yang lentur saat digunakan

mastikasi (Handa, 2015: 134).

c. Tidak Ada Dukungan Gigi

Flexi denture hanya mengandalkan dukungan jaringan untuk menahan gaya

oklusal karena tidak memiliki kekuatan yang cukup sebagai sandaran oklusal

(Boral; et all, 2013: 51).

d. Kurang Stabil Saat Mastikasi

Banyak pasien tidak menyukai flexi denture saat mastikasi karena kurang kaku

(Franhoufer, 2013: 44).

e. Elemen Gigi Tiruan Lebih Mudah Lepas dari Basis

Elemen gigi tiruan tidak direkatkan secara kimiawi dan perekatan secara mekanik

menjadi satu-satunya pilihan dengan membuat lubang diatoric pada elemen gigi

tiruan sehingga mudah lepas dari basis (Handa, 2015: 134).

f. Konduktifitas Buruk

Flexi denture tidak menghantarkan panas sehingga pasien tidak merasakan

sensasi makanannya (Sharma dan Shashidhara, 2014: 61).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

14

g. Insersi Awal Lebih Sulit

Insersi awal flexi denture sedikit berbeda dengan jenis gigi tiruan

sebagian lepasan lainnya yaitu dengan cara merendamnya dalam air panas selama

satu menit dan tunggu sampai dingin hingga bisa ditoleransi mulut pasien. Jika

pasien merasa tidak nyaman karena terlalu mencengkram, maka rendam kembali

dalam air panas dan tekuk ke arah luar. Jika cengkram terasa longgar maka

rendam dalam air panas kemudian ditekuk ke arah dalam (Sharma dan

Shashidhara, 2014: 61).

h. Proses Polishing Lebih Sulit

Flexi denture memiliki permukaan berserabut sehingga lebih sulit dipoles

dibanding jenis gigi tiruan sebagian lepasan lainnya (Boral; et all, 2013: 51).

i. Konduktifitas Buruk

Flexi denture tidak menghantarkan panas sehingga pasien tidak merasakan panas

dan dingin makanannya (Sharma dan Shashidhara, 2014: 61).

j. Tidak Dapat Mempertahankan Dimensi Vertikal

Flexi denture tidak dapat mempertahankan dimensi vertikal pada saat adanya

tekanan oklusal (Sharma dan Shashidhara, 2014: 61).

k. Sulit Direline dan Rebase

Flexi denture sulit untuk direline dan rebase dengan akrilik maupun dengan

bahan nilon itu sendiri (Singh; et all, 2013: 5)

l. Alat Produksi Mahal

Pembuatan flexi denture membutuhkan alat pressure compression unit dan alat-

alat lainnya yang mahal (Reddy, 2017: 16).

m. Resiko Resorpsi Tulang Alveolar

Sifat flexi denture yang kurang stabil saat mastikasi dapat menyebabkan resorpsi

tulang alveolar (Costa; et all, 2019: 120).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

15

4. Komponen Flexi Denture

Flexi denture terdiri dari beberapa komponen yaitu :

a. Basis Gigi Tiruan

Basis atau sadel adalah bagian gigi tiruan yang menghadap jaringan lunak

untuk memperbaiki kontur jaringan, tempat menempelnya elemen gigi tiruan, dan

menerima dukungan (Gunadi; dkk, 1991: 16). Basis rahang atas flexi denture

terdiri dari dua jenis yaitu tapal kuda dan palatal plate (Hill; et all, 2013: 34).

Palatal plate digunakan pada kasus free end (Sowter, 1985: 175 – 176). Basis

rahang bawah menggunakan lingual plate (Hill; et all: 2013: 34).

b. Elemen Gigi Tiruan

Elemen gigi tiruan adalah bagian dari gigi tiruan untuk menggantikan

elemen gigi asli yang hilang (Gunadi; dkk, 1991: 16). Perekatan elemen gigi

tiruan ke basis dilakukan secara mekanik dengan pembuatan lubang diatoric pada

elemen gigi tiruan (Handa, 2015).

c. Cengkram

Cengkram pada flexi denture tidak menggunakan cengkram tuang atau

klamer tetapi menggunakan bahan flexi denture itu sendiri (Sharma dan

Shashidhara, 2014: 60).

Macam-macam desain cengkram flexi denture antara lain :

1) Cengkram Utama (Main Clasp)

Cengkram ini menutupi beberapa milimeter kontak gigi dan gingiva

untuk retensi dan stabilisasi. Desain cengkram sering terlalu tebal sehingga

kurang nyaman saat gigi tiruan digunakan (Kaplan, 2008: 5).

Gambar 2.6 Cengkram Utama (Main Clasp)

(Sumber: Kaplan, 2008: 5)

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

16

2) Cengkram Circumferential

Cengkram Circumferential digunakan untuk gigi yang berdiri sendiri /

tidak berkontak dengan gigi tetangga dan menempel pada seluruh permukaan

gigi. Retensi yang didapat dari cengkram ini sangat baik (Kaplan, 2008: 5).

Gambar 2.7 Cengkram Circumferential

(Sumber: Kaplan, 2008: 5)

3) Cengkram Continuous Circumferential

Cengkram ini merupakan cengkram circumferential yang melibatkan lebih dari

satu gigi yang masih ada (Kaplan, 2008: 5).

Gambar 2.8 Cengkram Continuous Circumferential

(Sumber: Kaplan, 2008: 5)

4) Cengkram Kombinasi

Cengkram ini adalah kombinasi dari cengkram circumferential dan

cengkram utama yang komponennya melalui occlusal table dan bertindak

sebagai rest-seat. Cengkram kombinasi memberikan stabilisasi dan kekuatan

dengan cara menghubungkan komponen palatal / lingual ke bukal (Kaplan,

2008: 5).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

17

Gambar 2.9

Cengkram Kombinasi

(Sumber: Kaplan, 2008: 5)

5) Cengkram Spur

Cengkram Spur adalah cengkram yang berbentuk segitiga mengikuti papilla

interdental dan bertumpu pada undercut abutment (Star, 2012: 3).

Gambar 2.10

Cengkram Spur

(Sumber: Taladium, 2013: 1)

6) Cengkram Anchor atau Finger

Cengkram Anchor digunakan untuk rahang atas dengan undercut yang besar pada

jaringan lunak (Steven, 2014: 18).

Gambar 2.11

Cengkram Anchor

(Sumber: Taladium, 2013: 1)

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

18

7) Cengkram Splint Wrap - Around

Cengkram Splint Wrap - Around diindikasikan pada undercut abutment yang

besar (Star, 2012: 4).

Gambar 2.12

Cengkram Splint Wrap - Around

(Sumber: Star, 2012: 4)

8) Cengkram Reach Around

Cengkram ini harus dibuat tebal sehingga tidak nyaman saat digunakan (Kaplan,

2008: 6).

Gambar 2.13

Cengkram Reach Around

(Sumber: Kaplan, 2008: 5)

5. Desain Flexi Denture

Wuragian mengelompokkan desain flexi denture menjadi tiga jenis yaitu :

(Wurangian, 2010: 66 – 67)

a. Flexi Denture Bilateral

Flexi denture bilateral didesain untuk kehilangan gigi pada dua sisi rahang

(bilateral).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

19

Gambar 2.14

Flexi Denture Bilateral

(Sumber: Wuragian, 2010: 66)

b. Flexi Denture Unilateral / Boomer Bridge

Flexi denture unilateral diindikasikan hanya untuk satu sisi rahang. Ideal

dibuat sebagai gigi tiruan nesbit (gigi tiruan yang menggantikan 1 – 3 gigi

posterior) dan flipper (gigi tiruan yang menggantikan 1 – 3 gigi anterior).

Gambar 2.15

Flexi Denture Unilateral

(Sumber: Wuragian, 2010: 67)

c. Flexi Denture Kombinasi Logam

Flexi denture dapat dikombinasikan dengan kerangka logam untuk meningkatkan

kekuatan dan stabilitas gigi tiruan.

Gambar 2.16

Flexi Denture Kombinasi Logam

(Sumber: Wuragian, 2010: 68)

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

20

6. Retensi, Stabilisasi, dan Dukungan pada Flexi Denture

Retensi dan stabilisasi pada flexi denture didapat dari cengkram (Hill; et

all, 2013: 32) dan basis (Gunadi; dkk, 1991: 153). Cengkram flexi denture

menggunakan bahan yang sama dengan basisnya yaitu nilon termoplastik serta

berkontak pada gingiva dan elemen gigi asli (Negrutiu; et all, 2005: 298). Basis

mendapatkan retensi dan stabilisasi dari jaringan (Sharma dan Shashidhara, 2014:

59).

Jenis dukungan pada flexi denture adalah gigi tiruan dukungan jaringan

dimana seluruh dukungannya diperoleh dari jaringan (Hill; et all, 2013: 32). Hal

itu karena karena flexi denture tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk

dijadikan rest sebagai dukungan gigi (Boral; et all, 2013: 51).

7. Prosedur Pembuatan Flexi Denture

Prosedur pembuatan flexi denture adalah sebagai berikut :

a. Penerimaan dan Persiapan Model Kerja

Model kerja diterima dari dokter gigi dan dibersihkan dari nodul.

b. Duplicating

Model kerja diduplikasi dengan alginate dan dicor dengan dental stone kemudian

dirapikan menggunakan trimmer (Boral; et all, 2013: 50).

c. Pembuatan Galangan Gigit dan Penanaman di Artikulator

Pada model kerja dibuatkan galangan gigit, dioklusikan kemudian dipasang di

artikulator (Singh dan Gupta, 2012: 304).

d. Penyusunan Elemen Gigi Tiruan dan Waxing

Elemen gigi tiruan disusun pada daerah yang tidak bergigi dan wax

diperluas sampai sepertiga elemen gigi asli (Boral; et all, 2013: 50). Ketebalan

wax pada bagian palatal 1,2 – 1,5 mm, sayap bukal / labial 1,2 – 2 mm, cengkram

1 – 1,5 mm, dan lingual 1,7 – 2 mm (Star, 2012: 5).

e. Flasking cuvet bawah

Model kerja ditanam dalam flask / cuvet bawah menggunakan dental stone

(Boral; et all, 2013: 50).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

21

f. Spruing

Sprue berdiameter ± 9 mm dihubungkan ke bagian paling distal pola

malam (Flexident, 2013: 4). Sprue harus lurus dan sprue konektor lebih kecil dari

sprue utama (Boral; et all, 2013: 50).

g. Investing Cuvet Atas

Cuvet bawah dan atas ditutup, dikunci dengan baut dan mur lalu dicor dengan

dental stone (Boral; et all, 2013: 50).

h. Boiling Out

Boiling out dilakukan dengan cara memasukkan cuvet ke dalam air panas

selama 3 – 5 menit lalu dibuka dan mould space disemprot dengan steam jet

cleaner. Setelah itu buat lubang diatoric pada elemen gigi tiruan dan pasang

kembali ke cuvet (Singh dan Gupta, 2012: 304).

i. Penyemprotan Separating Agent

Semprot separating agent ke mould space dan tunggu hingga kering, tutup

cuvet dan pastikan cuvet pada posisi metal-to-metal. Setelah itu letakkan cuvet

pada pressure compression unit (Singh dan Gupta, 2012: 304).

j. Injecting

Injecting merupakan proses injeksi bahan nilon termoplastik ke dalam

mould space.

Ada beberapa tahap injecting yaitu : (Singh dan Gupta, 2012: 304 – 305)

1) Semprot cartridge dengan silicone spray agar bahan nilon termoplastik tidak

melekat pada cartridge.

2) Masukkan bahan nilon termoplastik kedalam cartridge.

3) Panaskan cartridge pada electric cartridge furnace dengan waktu dan suhu

sesuai aturan pabrik.

4) Keluarkan cartridge dari electric cartridge furnace dan letakkan keatas cuvet

yang telah terpasang di pressure compression unit. Proses ini harus kurang

dari satu menit agar bahan nilon termoplastik tidak mengeras sebelum masuk

ke dalam mould space.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

22

5) Inject bahan nilon termoplastik ke cuvet menggunakan pressure compression

unit, tunggu 3 – 5 menit lalu keluarkan dan dinginkan cuvet selama 15 – 20

menit.

k. Deflasking

Deflasking adalah proses melepaskan flexi denture dari cuvet dan investment

(Singh dan Gupta, 2012: 305).

l. Cut Off Sprue

Cut off sprue adalah proses pemotongan sprue yang menempel pada gigi

tiruan. Sprue dipotong dengan tang potong atau bur disk sehingga didapatkan

protesa kasar (Singh dan Gupta, 2012: 305).

m. Finishing

Finishing adalah proses merapikan gigi tiruan dengan mata bur stone hijau dan

merah (Singh dan Gupta, 2012: 305).

n. Polishing

Polishing adalah proses pemolesan gigi tiruan menggunakan mesin poles

yang merupakan tahap akhir pembuatan flexi denture. Tahap pertama

menggunakan sikat hitam dan pumice yang dilanjutkan tahap kedua

menggunakan wheel dan tripoli coklat (Singh dan Gupta, 2012: 305).

C. Oklusi

1. Pengertian Oklusi

Oklusi adalah hubungan antara gigi-gigi di rahang atas dan rahang bawah

saat mulut dalam keadaan tertutup (Itjiningsih, 1991: 26). Oklusi dapat dilihat

saat gigi-gigi rahang atas dan bawah berkontak tanpa dihalangi makanan atau

benda lain (Thomson, 2007: 1). Komponen utama dari oklusi gigi manusia adalah

gigi-gigi, sistem neuromuskular, dan sistem kraniofasial (Zarb, 2002: 9).

Oklusi berperan penting dalam proses mastikasi dan fonetik. Oklusi

dipengaruhi oleh diet, genetik, dan perawatan gigi (Thomson, 2007: 6 – 7).

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

23

2. Macam-macam Oklusi

Oklusi dibagi menjadi dua macam yaitu oklusi sentris dan oklusi aktif.

Oklusi sentris adalah hubungan kontak maksimal gigi-gigi rahang atas dan

rahang bawah saat mandibula dalam keadaan relasi sentris. Oklusi aktif adalah

hubungan kontak antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah dimana gigi-gigi

rahang bawah mengadakan gerakan ke depan, ke belakang, dan ke lateral

(Itjiningsih, 1991: 26).

3. Ciri-ciri Oklusi Normal

Pada tahun 1972 Lawrence F. Andrews menyimpulkan ciri-ciri oklusi

normal sebagai berikut : (Andrews, 1972: 296 – 309)

a. Hubungan yang Tepat dari Gigi-gigi Molar

Cusp mesio-bukal molar 1 rahang atas berada pada groove bukal molar 1

rahang bawah. Permukaan distal dari cusp disto-bukal molar 1 rahang atas

berkontak dengan permukaan mesial dari cusp mesio-bukal molar 2 rahang

bawah.

b. Angulasi Gigi-gigi Tepat

Angulasi yang dimaksud adalah angulasi mesio-distal dari panjang axis

mahkota, bukan keseluruhan gigi. Pada gigi selain molar, angulasi dilihat dari

mid-developmental ridge yaitu permukaan vertikal yang paling tengah dan

menonjol di bagian labial atau bukal. Pada gigi molar angulasi dilihat dari

vertikal groove pada permukaan bukal.

c. Inklinasi Gigi-gigi Tepat

Inklinasi yang dimaksud adalah inklinasi labio-lingual atau buko-lingual dari

panjang axis mahkota, bukan keseluruhan gigi.

d. Tidak Adanya Rotasi Gigi-gigi

Gigi-gigi bebas dari rotasi karena menggangu oklusi gigi tetangganya.

e. Kontak Akurat dari Gigi-gigi Individual

Titik kontak dari setiap gigi harus rapat dan tidak ada jarak.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

24

f. Bidang Oklusal

Bidang oklusal yang normal adalah datar dengan curve of spee sedikit

melengkung. Dalam perawatan orthodonti, bidang oklusal datar adalah sebuah

tujuan karena bidang oklusal curve of spee cenderung membuat gigi rahang

bawah crowded dan deepbite.

4. Pengertian Maloklusi

Maloklusi adalah kondisi dimana adanya penyimpangan dari relasi normal

antara gigi-gigi di satu lengkung rahang atau antagonisnya (Premkumar, 2008:

122). Maloklusi adalah penyimpangan dari oklusi, biasanya berasal dari

keturunan (Burke dan Cherney, 2015: 1 – 2). Menurut Lischer, ada beberapa

faktor penyebab maloklusi antara lain malformasi rahang, malrelasi lengkung

gigi, dan malposisi gigi (Lischer, 1912: 85).

5. Klasifikasi Maloklusi Angle

Klasifikasi maloklusi angle dibuat oleh Edward Angle pada tahun 1899

dengan melihat hubungan antero-posterior lengkung gigi permanen atas dan

bawah. Klasifikasi ini terbagi atas tiga kelas yaitu : (Foster, 1999: 32)

a. Maloklusi Kelas I

Maloklusi kelas I adalah keadaan dimana cusp mesio-bukal molar 1

beroklusi dengan groove bukal molar 1 rahang bawah. Terlihat crowding,

spacing, maupun malposisi gigi individual.

b. Maloklusi Kelas II

Maloklusi kelas II adalah keadaan dimana cusp mesio-bukal molar 1

rahang atas beroklusi lebih ke mesial dari groove bukal molar 1 rahang bawah.

Kelas ini disebut juga sebagai “hubungan postnormal”.

Angle membagi kelas ini menjadi dua divisi, yaitu kelas II divisi 1 dan

kelas II divisi 2. Kelas II divisi 1 memiliki hubungan molar kelas II dengan gigi

insisivus 1 rahang atas proklinasi dan overjet besar. Kelas II divisi 2 memiliki

hubungan molar kelas II dengan incisivus 1 atas proklinasi dan overbite besar

sedangkan gigi incisivus 2 atas bisa proklinasi atau retroklinasi.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasanrepository.poltekkes-tjk.ac.id/140/3/6. . BAB II INI BENER baruedit.pdf · Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah gigi

25

c. Maloklusi Kelas III

Maloklusi kelas III adalah keadaan dimana cusp mesio-bukal molar 1

rahang atas beroklusi lebih ke distal dari groove bukal molar 1 rahang bawah.

Kelas ini disebut juga sebagai “hubungan prenormal”.

Angle membagi kelas ini menjadi dua jenis yaitu kelas III true dan kelas

III pseudo. Kelas III true adalah keadaan dimana rahang bawah maloklusi kelas

III dari posisi istirahat ke oklusi sentris. Kelas III pseudo adalah keadaan dimana

gigi-gigi incisivus berkontak prematur sebelum mencapai oklusi sentris.

6. Klasifikasi Malposisi Gigi Individual Lischer

Pada tahun 1912, Benno Edward Lischer membuat klasifikasi malposisi

gigi individual. Lischer menggunakan akhiran “versi” pada kata yang

diindikasikan penyimpangan dari posisi normal, seperti mesioversi yang berarti

keadaan gigi yang lebih ke mesial dari posisi normal (Lischer, 1992: 92).

Klasifikasi ini terdiri dari sepuluh keadaan malposisi gigi individual

antara lain mesioversi, distoversi, linguoversi, labioversi, dan bukoversi. Selain

itu ada infraversi (keadaan gigi lebih ke inferior atau menjauh dari garis oklusi),

preversi (keadaan impaksi gigi), supraversi (keadaan gigi lebih ke superior atau

melewati garis oklusi), torsoversi (keadaan rotasi / berputarnya gigi pada aksis

panjangnya), dan transversi (perubahan pada urutan posisi atau transposisi dua

gigi) (Lischer, 1992: 92).

7. Rotasi Gigi

Rotasi gigi / torsoversi adalah pergerakan gigi berputar di sekeliling

sumbu panjangnya (Seikel; et all, 2010: 318). Rotasi gigi termasuk salah satu

jenis malposisi gigi yang dapat terjadi pada semua gigi (Scott dan Irish, 2017:

243).

Berdasarkan etiologi, rotasi gigi dibagi menjadi dua yaitu rotasi sebelum

erupsi dan setelah erupsi. Rotasi sebelum erupsi terjadi akibat trauma pada

rahang, kista, tumor, dan gigi supernumerary. Rotasi sesudah erupsi disebabkan

oleh crowding, diastema, dan kebiasaan buruk seperti mengisap jempol (Harfin;

et all, 2017: 5).