24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai “ rapor “ kesehatan dan gizi (Catatan riwayat kesehatan dan gizi ) balita ( Depkes RI, 1996 ). Di Indonesia dan negara - negara lain, pemantauan berat badan balita dilakukan dengan timbangan bersahaja ( dacin ) yang dicatat dalam suatu sistem kartu yang disebut “Kartu Menuju Sehat “ (KMS). Hambatan kemajuan pertumbuhan berat badan anak yang dipantau dapat segera terlihat pada grafik pertumbuhan hasil pengukuran periodik yang dicatat dan tertera pada KMS tersebut. Naik turunnya jumlah anak balita yang menderita hambatan pertumbuhan di suatu daerah dapat segera terlihat dalam jangka waktu periodik ( bulan ) dan dapat segera diteliti lebih jauh apa sebabnya dan dibuat rancangan untuk diambil tindakan penanggulangannya secepat mungkin. Kondisi kesehatan masyarakat secara umum dapat dipantau melalui KMS, yang pertimbangannya dilakukan di Posyandu ( Pos Pelayanan terpadu ), ( Sediaoetama, 1999 ). Indikator BB / U dipakai di dalam Kartu Menuju Sehat ( KMS ) di Posyandu untuk memantau pertumbuhan anak secara perorangan. Pengertian tentang “ Penilaian status Gizi ” dan “ Pemantauan pertumbuhan ” sering dianggap sama sehingga mengakibatkan kerancuan. KMS tidak untuk memantau gizi, tetapi alat pendidikan kepada masyarakat terutama orang tua agar dapat memantau pertumbuhan anak, dengan pesan “ Anak sehat tambah umur tambah berat” ( Soekirman, 2000 ).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian KMS Balita

KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator

perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh

kembang balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga

dapat diartikan sebagai “ rapor “ kesehatan dan gizi (Catatan riwayat

kesehatan dan gizi ) balita ( Depkes RI, 1996 ).

Di Indonesia dan negara - negara lain, pemantauan berat badan balita

dilakukan dengan timbangan bersahaja ( dacin ) yang dicatat dalam suatu

sistem kartu yang disebut “Kartu Menuju Sehat “ (KMS). Hambatan kemajuan

pertumbuhan berat badan anak yang dipantau dapat segera terlihat pada grafik

pertumbuhan hasil pengukuran periodik yang dicatat dan tertera pada KMS

tersebut. Naik turunnya jumlah anak balita yang menderita hambatan

pertumbuhan di suatu daerah dapat segera terlihat dalam jangka waktu

periodik ( bulan ) dan dapat segera diteliti lebih jauh apa sebabnya dan dibuat

rancangan untuk diambil tindakan penanggulangannya secepat mungkin.

Kondisi kesehatan masyarakat secara umum dapat dipantau melalui KMS,

yang pertimbangannya dilakukan di Posyandu ( Pos Pelayanan terpadu ), (

Sediaoetama, 1999 ).

Indikator BB / U dipakai di dalam Kartu Menuju Sehat ( KMS ) di

Posyandu untuk memantau pertumbuhan anak secara perorangan. Pengertian

tentang “ Penilaian status Gizi ” dan “ Pemantauan pertumbuhan ” sering

dianggap sama sehingga mengakibatkan kerancuan. KMS tidak untuk

memantau gizi, tetapi alat pendidikan kepada masyarakat terutama orang tua

agar dapat memantau pertumbuhan anak, dengan pesan “ Anak sehat tambah

umur tambah berat” ( Soekirman, 2000 ).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

B. Tujuan Penggunaan KMS Balita

Umum : Mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan anak

balita secara optimal.

Khusus : 1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memantau

tingkat pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal.

2. Sebagai alat bantu dalam memantau dan menentukan tindakan

– tindakan untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan balita yang optimal.

3. Sebagai alat bantu bagi petugas untuk menentukan tindakan

pelayanan kesehatan dan gizi kepada balita.

( Depkes RI, 1996 )

C. Fungsi KMS Balita

1. Sebagai media untuk “ mencatat / memantau ” riwayat kesehatan balita

secara lengkap.

2. Sebagai media “ penyuluhan ” bagi orang tua balita tentang kesehatan

balita

3. Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk

menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.

4. Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita

( Depkes RI, 1996 )

Fungsi KMS ditetapkan hanya untuk memantau pertumbuhan bukan

untuk penilaian status gizi. Artinya penting untuk memantau apakah berat

badan anak naik atau turun, tidak untuk menentukan apakah status gizinya

kurang atau baik, ( Soekirman, 2000 ).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

D. Grafik pertumbuhan pada KMS

1. Dasar pembuatan

Grafik pertumbuhan KMS dibuat berdasarkan baku WHO – NCHS

yang disesuaikan dengan situasi Indonesia.

Gambar grafik pertumbuhan dibagi dalam 5 blok sesuai dengan

golongan umur balita. Setiap blok dibentuk oleh garis tegak / skala berat

dalam kg dan garis datar skala umur menurut bulan. Blok 1 untuk bayi

berumur 0 – 12 bulan, blok 2 untuk anak golongan umur 13 – 24 bulan,

blok 3 untuk anak golongan umur 25 – 36 bulan.

Grafik pertumbuhan untuk bayi dan anak sampai dengan umur 36

bulan terdapat pada halaman dalam KMS. Sedangkan untuk anak umur 37

– 60 bulan terdapat pada halaman berikutnya yang dibagi menjadi 2 blok

yaitu blok ke 4 untuk anak umur 37 – 48 bulan dan blok ke 5 untuk anak

golongan yang umur 49 – 60 bulan.

Dalam setiap blok, grafik pertumbuhan dibentuk dengan garis merah

(agak melengkung) dan pita warna kuning, hijau dan hijau tua. Dasar

pembuatannya sebagai berikut :

a. Garis merah (agar melengkung) dibentuk dengan menghubungkan

angka angka yang dihitung dari 70 % median baku WHO – NCHS.

b. Dua pita warna kuning di atas garis merah berturut- turut terbentuk

masing - masing dengan batas atas 75 % dan 80 % median baku

WHO – NCHS.

c. Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning dibentuk masing –

masing dengan batas atas 85 % dan 90 % median baku WHO – NCHS.

d. Dua pita warna hijau tua di atasnya dibentuk msing - masing dengan

batas atas 95 % dan 100 % median baku WHO – NCHS.

e. Dua pita warna hijau muda dan kuning masing – masing pita bernilai 5

% dari baku median adalah daerah di mana anak – anak sudah

mempunyai kelebihan berat badan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

2. Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran tindak lanjut

a. Interpretasi pada sekali penimbangan

Laku berat badan Interpretasi Tindak lanjut

Di bawah garis merah

Anak kurang gizi tingkat sedang atau berat badan atau disebut kurang energi dan protein nyata ( KEP nyata )

- Perlu pemberian makanan tambahan ( PMT ) yang diselenggarakan oleh orang tua / petugas kesehatan

- Perlu penyuluhan gizi seimbang

- Perlu dirujuk untuk pemeriksanan kesehatan

Pada daerah dua pita warna kuning ( di atas garis merah )

Harus hati – hari dan waspada karena keadaan gizi anak sudah kurang meskipun tingkat ringan atau disebut KEP tingkat ringan

- Ibu dianjurkan untuk memberikan PMT pada anak balitanya di rumah

- Perlu penyuluhan gizi seimbang

Dua pita warna hijau muda dan pita warna hijau tua ( di atas pita kuning )

Anak mempunyai beraat badan cukup attau disebut gizi baik

- Beri dukungan pada ibu untuk tetap memperhatikan dan mempertahankan status gizi anak

- Beri penyuluhan gizi seimbang

Dua pita warna hijau muda, dua pita warna kuning ( paling atas ). Dsb.

Anak telah mempunyai berat badan yang lebih, semakin ke atas kelebihan berat badannya semakin banyak

- Konsultasi ke dokter - Penyuluhan gizi seimbang - Konsultasi ke klinik gizi /

pojok gizi di puskesmas

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

b. Interpretasi dua kali perimbangan atau lebih

Kecenderungan Interpretasi Tindak lanjut

Berat badan naik atau meningkat

Anak sehat, gizi cukup *)

- Perlu penyuluhan gizi seimbang

- Beri dukungan pada orang tua untuk mempertahankan kondisi anak

Berat badan tetap Kemungkinan terganggu kesehatannya dan atau mutu gizi yang dikonsumsi tidak seimbang *)

- Dianjurkan untuk memberi makanan tambahan

- Penyuluhan gizi seimbang

- Konsultasi ke dokter atau petugas kesehatan

Berat badan berkurang atau turun

Kemungkinan terganggu kesehatannya dan atau mutu gizi yang dikonsumsi tidak seimbang *)

- Dianjurkan untuk memberi makanan tambahan

- Penyuluhan gizi seimbang

- Konsultasi ke dokter atau petugas kesehatan

Titik – titik berat badan dalam KMS terputus – putus

Kurang kesadaran untuk berpartisipasi dalam pemantauan tumbuh kembang anak

Penyuluhan dan pendekatan untuk meningkatkan kesadaran berpartisipasi aktif

Keterangan :

*) Interpretasi tersebut hanya berlaku bagi balitaa yang mempunyai

berat badan normal dan kurang. Bila balita yang sudah kelebihan

berat badan sebaiknya secara khusus dikonsultasikan ke dokter.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

E. Cara Pengisian dan penggunaan KMS

1. Identitas Anak

a. Pada halaman muka KMS, isilah nama anak dan nomor pendaftaran

sesuai dengan nomor registrasi yang ada di Posyandu.

b. Pada halaman pendaftaran pertama kali di Posyandu, isilah semua

kolom indentitas anak yang tersedia pada halaman dalam KMS.

1) Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) = diisi dengan nama

posyandu tempat di mana anak didaftar

Contoh

2) Tanggal Pendaftaran = diisi dengan tanggal, bulan dan tahun anak

tersebut didaftar dan mengikuti program Posyandu pertama kali

Contoh

3) Nama anak = diisi dengan nama jelas anak yang bersangkutan

Contoh

4) Laki – laki = kolom diisi tanda apabila jenis kelamin anak

tesebut adalah laki – laki

Contoh

5) Perempuan = kolom diisi tanda apabila jenis kelamin anak

tesebut adalah perempuan

Contoh

Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) Mawar Merah

2 September 1994

B u d i

Laki – laki

Perempuan

Laki – laki

Perempuan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

6) Anak ke = diisi dengan nomor urut kelahiran anak

Contoh

7) Tanggal lahir = diisi tanggal, bulan dan tahun kelahiran anak

Contoh

Perhatian : - Bila ada kartu kelahiran, catatlah tanggal, bulan dan

tahun kelahiran anak menurut kartu kelahiran

- Bila tidak ada kartu kelahiran, catatlah tanggal

lahir anak sesuai dengan yang diingat ibunya.

- Bila ibu lupa tanggal lahir anak dan hanya tahun

umurnya, cobalah perkirakan “ bulan dan tahun ”

kelahiran anak menurut bulan Arab / bulan Jawa

atau peristiwa – peristiwa lain yang mudah diingat

yang bersamaan dengan kelahiran akannya.

8) Berat badan waktu lahir = diisi dengan berat badan anak yang

bersangkutan dalam satuan gram pada waktu dilahirkan.

Contoh :

9) Nama ayah = diisi dengan nama ayah dari anak tersebut

Pekerjaan = diisi dengan pekerjaan ayah anak tersebut

Contoh

10) Nama ibu = diisi dengan nama ibu dari anak tersebut

Anak ke 2

27 Agustus 1994

Berat Badan waktu lahir = 5.500 gram

Nama Ayah : Parto Pekerjaan : Petani

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

Pekerjaan = diisi dengan pekerjaan ibu anak tersebut

Contoh

11) Alamat = diisi dengan alamat tempat tinggal keluarganya

contoh

2. Catatan Pemberian Imunisasi

Catatan ini disediakan untuk mencatat tanggal, bulan dan tahun pemberian

imunisasi bagi bayi 0 – 12 bulan yan diberi imunisasi tertentu. Catatan

diisi langsung oleh petugas imunisasi setelah imunisasi diberikan.

a. Imunisasi BCG = diisi dengan tanggal, bulan dan tahun anak tersebut

mendapatkan imunisasi BCG pada kolom 1.

Contoh : 2 September 1994 atau ( 02 / 09 / 1994 )

b. Imunisasi DPT = diisi dengan tanggal, bulan dan tahun anak tersebut

mendapatkan imunisasi DPT kontak yang ke 1, 2, dan 3.

Contoh :

Tanggal imunisasi DPT 1 = 2 September 1994 atau ( 02 / 09 / 1994 )

dicatat tanggal pada kolom 1.

Tanggal imunisasi DPT 2 = 3 Oktober 1994 atau ( 03 / 10 / 1994 )

dicatat tanggal pada kolom 2.

Tanggal imunisasi DPT 3 = 2 Nopember 1994 atau ( 02 / 11 / 1994 )

dicatat tanggal pada kolom 3.

c. Imunisasi Polio = diisi tanggal, bulan dan tahun anak tersebut

mendapatkan imunisasi Polio kontak yang ke 1, 2, 3 dan 4.

Contoh :

Nama Ibu : Tumirah Pekerjaan : Buruh Tani

Alamat : Dukuh Krayan, Desa Waru Kidul

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

Tanggal imunisasi Polio 1 = 2 Nopember 1994 atau ( 02 / 11 / 1994)

dicatat tanggal pada kolom 1.

Tanggal imunisasi Polio 2 = 3 Oktober 1994 atau ( 03 / 10 / 1994)

dicatat tanggal pada kolom 2.

Tanggal imunisasi Polio 3 = 2 Nopember 1994 atau ( 02 /11 / 1994)

dicatat tanggal pada kolom 3

Tanggal imunisasi Polio 4 = 5 Desember 1994 atau ( 05 / 12 / 1994 )

dicatat tanggal pada kolom 4

d. Imunisasi Campak = diisi tanggal, bulan dan tahun anak tersebut

mendapatkan imunisasi Campak.

Contoh = 5 Desember 1994 atau ( 05 / 12 / 1994 )

e. Imunisasi Hepatitis B = diisi tanggal, bulan dan tahun anak tersebut

mendapatkan imunisasi Hepatitis B kontak yang ke 1, 2 dan 3.

Contoh :

Tanggal imunisasi Hepatitis B1 = 2 Agustus 1994 atau ( 02 / 08 / 1994

) dicatat tanggal pada kolom 1.

Tanggal imunisasi Hepatitis B2 = 3 September 1994 atau ( 03 / 9 /

1994) dicatat tanggal pada kolom 2.

Tanggal imunisasi Hepatitis B3 = 5 Desember 1994 atau ( 05 / 12 /

1994 ) dicatat tanggal pada kolom 3

3. Catatan distribusi Vitamin A dosis Tinggi

Kolom pencatatan ini digunakan untuk mencatat tanggal pemberian

kapsul vitamin A yang diberikan kepada anak yang berumur 1 – 5 tahun

satu kapsul setiap 6 bulan ( Pelaksanaan dilakukan setiap bulan Februari

dan Agustus ). Tanggal diberikan ( ke 1 s/d ke 8 ) = diisi dengan tanggal,

bulan dan tahun anak tersebut mendapatkan kapsul vitamin A setiap 6

bulan sekali.

Contoh : pemberian yang ke 1 pada tanggal 12 Agustus 1995 dicatat

sebagai berikut :

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

Ke 1 : Agustus 1995 Ke 5 :

Ke 2 : Ke 6 :

Ke 3 : Ke 7 :

Ke 4 : Ke 8 :

4. Grafik Pertumbuhan Anak

a. Pengisian grafik pertumbuhan anak dimulai dengan menuliskan nama

bulan dan tahun kelahiran anak tersebut pada kolom bulan yang berada

di bawah angka 0.

Contoh :

Budi lahir bulan Agustus 1994, maka cantumkan bulan Agustus 1994

di kolom bergaris merah tebal di bawah angka 0.

b. Untuk kolom – kolom selanjutnya yang berada di bawah angka 1, 2, 3,

4 s/d 60 diisi dengan nama bulan berikutnya.

Contoh :

September, Oktober, Nopember, Desember 1994, Januari 1995, dan

seterusnya sampai pada kolom bulan ke 60.

Sumber : Depkes RI, 1996

c. Setelah anak ditimbang dan diketahui berat badannya, kemudian

tentukan titik berat badannya pada titik temu garis tegak ( sesuai

Agustus ‘94

September

Oktober

Nopember

Desember

Januari ‘95

Pebruari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

dengan bulan penimbangan ) dengan garis datar sesuai dengan berat

badan hasil penimbangan dalam kilogram

Contoh :Anak umur 9 bulan dengan berat badan 7,4 kg digambar

sebagai berikut :

Sumber : Depkes RI, 1996

d. Pada penimbangan bulan selanjutnya, setelah diketahui berat

badannya, tentukan titik temu antara garis datar yang menunjukkan

Agus

tus

‘94

Sept

embe

r

Okt

ober

Nop

embe

r

Des

embe

r

Janu

ari ‘

95

Peb

ruar

i

Mar

et

April

Mei

Juni

Juli

Agus

tus

‘95

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

berat badannya dan garis tegak yang menunjukkan umur dalam bulan.

Selanjutnya kedua titik penimbangan berat badan bulan yang lalu dan

penimbangan berat badan bulan ini dapat dihubungkan dengan garis.

Contoh : Pada bulan berikutnya anak ditimbang dengan berat badan

8,0 kg, sehingga digambar sebagai berikut :

Agus

tus

‘94

Sept

embe

r

Okt

ober

Nop

embe

r

Des

embe

r

Janu

ari ‘

95

Pebr

uari

Mar

et

April

Mei

Juni

Juli

Agus

tus

‘95

Sumber : Depkes RI, 1996

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

e. Pada penimbangan – penimbangan selanjutnya, apabila dilakukan

setiap bulan berturut – turut maka titik – titik yang menggambarkan

berat badan itu masing – masing dihubungkan satu sama lain, sehingga

nantinya akan membentuk suatu grafik sesuai dengan arah

pertumbuhan yang terjadi.

f. Jika pada bulan ini balita tidak ditimbangdan bulan berikutnya balita

tersebut ditimbang lagi, maka titik berat badannya tersebut jangan

dihubungkan ( biarkan terputus ). Baru kemudian bulan berikutnya jika

ditimbang lahi titik berat badannya bisa dihubungkan kembali. Alasan

mengapa tidak dihubungkan dengan garis, karena kita tidak taahu berat

badan anak saat tidak ditimbang ( naik, tetap atau turun ).

Contoh :

Pada umur 10 bulan yaitu bulan Juni anak ditimbang dengan berat

badan 8,0 kg, sedang bulan Juli tidak ditimbang, tapi pada bulan

agustus ditimbang berat badannya 8,4 kg. Digambar sebagai berikut :

Agu

stus

‘94

Sep

tem

ber

Okt

ober

Nop

embe

r

Des

embe

r

Janu

ari ‘

95

Peb

ruar

i

Mar

et

Apr

il

Mei

Juni

Juli

Agu

stus

‘95

Sumber : Depkes RI, 1996

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

5. Cara Pemantauan ASI Eksklusif

KMS yang diterbitkan sejak tahun 1996/ 1997 di bawah kolom – kolom

nama bulan 0, 1, 2, 3, 4 terdapat kolom tambahan untuk mencatat

pemantauan ASI Eksklusif. Apabila bayi mendapat ASI saja sampai usia 4

bulan maka di bawah kolom 0, 1, 2, 3, 4 diisi dengan E0, E1, E2, E3, E4.

Contoh :

a. Budi setelah lahir hanya diberi ASI, maka di bawah kolom 0 diisi

dengan E0.

b. Budi sampai usia 1 bulan masih tetap hanya diberi ASI, maka di

bawah kolom 1 diisi dengan E1.

c. Budi sampai usia 2 bulan juga masih tetap hanya diberi ASI, maka di

bawah kolom 2 diisi dengan E2.

d. Demikian seterusnya apabila Budi sampai umur 4 bulan hanya

mendapat ASI saja, maka di bawah kolom 3 dan 4 ditulis berturut –

turut E3 dan E4.

e. Budi pada usia 3 bulan mulai diberi bubur susu, maka di bawah kolom

3 dan kolom 4 dan seterusnya dicoret.

Contoh apabila anak diberi ASI Eksklusif

0 1 2 3 4

E0 E1 E2 E3 E4

Sumber : Depkes RI 2000

Contoh apabila anak tidak diberi ASI Eksklusif

0 1 2 3 4

E0 E1 E2 -------- -------

Sumber : Depkes RI 2000

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

f. Apabila anak umur di atas 4 bulan dalam KMS-nya tercatat E0, E1,

E2, E3, dan E4, maka anak tersebut telah memperoleh ASI ekslusif

sesuai anjuran agaaar tetap sehat.

g. Apabila anak umur di atas 4 bulan dalam KMS – nya tidak tercatat

sampai E4 ( contoh hanya sampai E2 ) maka anak tersebut tidak

mendapat ASI eksklusif.

6. Catatan Lain

Semua kejadian yang diderita anak perlu dicatat dalam garis – garis tegak,

sesuai dengan bulan penimbangan. Catatan tersebut bisa tentang keadaan

kesehatan, makanan, keluarga dan lain –lain.

Contoh :

a. Bulan Mei 1996 anak mencret diberi oralit.

b. Bulan Juni 1996 ibunya sakit panas.

c. Bulan Juli 1996 anak tak mau makan.

d. Bulan Agustus 1996 anak dikirim ke Puskesmas.

Sumber : Depkes RI, 1996

Sept

embe

r ‘95

Oko

ber ‘

95

Nop

tem

ber ‘

95

Des

embe

r ‘95

Janu

ari ‘

96

Febr

uari

‘96

Mar

et ‘9

6

Apr

il ‘9

6

Mei

‘96

Juni

‘96

Juli

‘96

Agu

stus

‘96

Sept

embe

r‘96

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

F. Pesan – Pesan Penyuluhan

1. Pedoman Pemberian Makanan Yang Sehat

a. Sampai umur 4 bulan, bayi dijamin tetap sehat apabila mendapat ASI

saja, tanpa perlu ditambah makanan dan minuman lain (ASI

Eksklusif).

b. Pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai bayi berumur 24 bulan ( 2

tahun) untuk membantu tumbuh kembang, memelihara dan

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi serta menjalin kasih

sayang ibu dan bayi.

c. Setelah bayi berumur 4 bulan, ASI saja tidak memenuhi kebutuhan

gizi bayi, sehingga perlu mendapat makanan pendamping ( MP – ASI )

d. MP – ASI diberikan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan umur,

pertumbuhan dan perkembangan bayi :

- Umur 4 – 6 tahun : Selain ASI bayi perlu mulai diberikan

makanan lumat

- Umur 6 – 12 bulan : Selain ASI bayi mulai diberikan

makanan lembek

- Umut 12 – 24 bulan : Selain ASI bayi mulai dapat diberikan

makanan keluarga (makanan orang

dewasa)

Pedoman pemberian makanan sehat

Umur ASI Makanan lumat

Makanan Lembek

Makanan orang

dewasa 0 – 4 bulan 4 – 6 bulan 6 – 12 bulan 12 – 24 bulan 24 bulan ke atas

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

2. Pedoman Perkembangan Balita Sehat

Sejak tahun 1995 KMS disempurnakan dan dilengkapi contoh – contoh

pesan tentang perkembangan balitaaa berbentuk 8 gambar yang meliputi

kemampuan perkembangan balita umur :

a. 3 – 6 bulan : Mengangkat kepala dengan tegak pada posisi

telungkup

b. 9 – 12 bulan : Berjalan dengan berpegangan

c. 12 – 18 bulan : Minum sendiri dari gelas tanpa tumpah

d. 18 – 24 bulan : Mencoret – coret dengan alat tulis

e. 2 – 3 tahun : Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan dan

melepas pakaian sendiri

f. 3 – 4 tahun : Mengenal dan menyebutkan paling sedikit 1 warna

g. 4 – 5 tahun : Mencuci dan mengeringkan tangan tanpa bantuan

Untuk memudahkan pelaksanaan pemantauan perkembangan balita,

jadual kegaitan pemantauan perkembangan di Posyandu adalah sebagai

berikut :

a. Pada bayi umur 0 – 11 bulan

Pemantauan perkembangan pada bayi dilakukan minimal 4 ( empat )

kali yaitu :

1. Bayi baru lahir, pemantauan perkembangan dintegrasikan dengan

kunjungan neonatal.

2. Bayi umur kurang dari 3 bulan, pemantauan perkembangan

dilakukan pada saat bayi berumut 3 bulan.

3. Bayi umur 3 – 6 bulan, pemantauan perkembangan dilakukan pada

saat bayi berumur 6 bulan

4. Bayi umur 6 – 9 bulan, pemantauan perkembangan dilakukan pada

saat bayi berumur 9 bulan

5. Bayi umur 9 – 12 bulan, pemantauan perkembangaan dilakukan

pada saat bayi berumur 12 bulan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

b. Pada anak balita 12 – 5 tahun

Pemantauan perkembangan dilakukan pada umur 12 bulan, 18

bulan, 24 bulan, 24 bulan, 30 bulan, 36 bulan, 42 bulan, 48 bulan, 54

bulan, dan 60 bulan. Pemantauan perkembangan di Posyandu

dilakukan di meja 4, sebelum kader memberikan penyuluhan.

1. Bila pada umurnya anak belum mencapai kemampuan seperti pada

gambar, pada kolom umur ditulis Stimulasi, yang berarti anak perlu

distimulasi. Kader memberi nasehat cara stimulasi kepada ibu,

sehingga ibu dapat melatih kemampuannya yang belum bisa

dicapai di rumah.

Contoh : Ani bayi umur 9 bulan, di meja 4 Posyandu oleh kader

dideteksi secara sederhana dengan mencocokkan kemampuan

perkembangannya dengan gambar kelompok umur 9 – 12 bulan.

Ani belum mampu berjalan dengan berjalan dengan berpegangan.

Pada kolom 9 bulan KMS balita kader menulis Stimulasi. Kader

memberi nasehat agar ibu Ani melatih anaknya berjalan dengan

berpegangan tangan.

2. Bila anak sudah melewati batas umur namun ia belum mampu

mencapai kemampuan seperti pada gambar, berarti anak

mengalami keterlambatan perkembangan. Tuliskan pada kolom

umur dirujuk yang berarti anak perlu dirujuk ke Puskesmas untuk

mendapatkan penanganan agar keterlambatan perkembangan dapat

diatasi.

Contoh : 3 bulan berikutnya Ani berumur 12 bulan, kembali

dibawa ke Posyandu dan meja 4 Posyandu oleh kader dideteksi

secara sederhana dengan mencocokkan kemampuan

perkembangannya dengan gambar kelompok umur 9 – 12 bulan.

Ternyata Ani belum bisa berjalan dengan berpegangan tangan,

berarti mengalami keterlambatan perkembangan. Pada kolom umur

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

12 bulan KMS balita, kader menuliskan dirujuk sebab anak perlu

dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan agar

keterlambatan perkembangan dapat diatasi.

3. Bila kemampuan anak sesuai dengan gambar, berarti kemampuan

anak sesuai dengan umurnya. Kader memberitahu agar ibu selalu

memberi perhatian dan kasih sayang kepada anak.

Contoh : Sari bayi umur 2 tahun, di meja 4 Posyandu oleh kader

dideteksi secara sederhana dengan mencocokkan kemampuan

perkembangannya dengan gambar kelompok umur 2 – 3 tahun.

Ternyata Sari telah mampu berdiri dengan satu kaki, berarti

kemampuan perkembangan Sari sesuai dengan umurnya. Maka

kader memberi tahu ibu Sari untuk memperhatikan tumbuh

kembang anak. Gizi dan kesehatannya serta tetap melatih anaknya

agar mencapai kemampuan perkembangan sesuai dengan umurnya.

3. Pesan – Pesan Mengatasi Diare

a. Bila anak diare atau mencret jangan diamkan dan jangan dianggap

biasa. Untuk mencegah keadaan fatal akibat diare yang dapat

mengakibatkan kematian, hanya dapat dilakukan dengan memberikan

banyak cairaan atau banyak minum.

b. Ketika anak diare :

1) Segera beri minuman yang ada di rumah lebih banyak, misalnya air

masak, air teh, air tajin, kuah sayur, sari buah segar, air kelapa atau

larutan gula garam dan larutan oralit ( bila ada ).

2) Makanan terus diberikan kepada anak yang sedang diare dan :

Anak masih menyusu, Asi diteruskan, lebih sering anak diberi ASI

semakin baik.

3) Anak yang sudah diberikan makanan tambahan, lanjutkan seperti

biasa, sebaiknya makanannya dibuat lembik dan tidak banyak

mengandung serat.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

4) Bawa ke petugas kesehatan puskesmas sambil diberikan minuman

apabila :

a. Tidak membaik dalam 2 hari

c. Diare semakin bertambah atau terus menerus

d. Disertai muntah berkali – kali

e. Tinjanya ada darah

f. Ada demam

g. Tidak mau makan dan minum

h. Bila ditemukan satu di antara enam tanda bahaya di atas,

penderita harus segera dirujuk atau dibawa ke sarana pelayanan

kesehatan untuk mendapatkan terapi lebih lanjut. Khusus untuk

penderita diare dengan gizi buruk dirujuk untuk pengobatan

4. Pedoman Imunisasi

a. Setiap anak, sebelum umur 1 ( satu ) tahun, harus sudah mendapat

imunisasi lengkap.

b. Jika ada balita yang sampai umur 12 bulan belum memperoleh

imunisasi, dianjurkan agar anak segera dibawa ke Posyandu atau

Puskesmas untuk mendapat imunisasi.

c. Jika ada balita yang sudah pernah mendapat imunisasi tetapi belum

lengkap, anjurkan ibu agar membawa anaknya ke posyandu /

puskesmas untuk diberi imunisasi lengkap.

d. Jika anak sudah mendapat imunisasi lengkap ibunya perlu diberi

pujian.

e. Manfaat imunisasi

Untuk melindungi anak balita dari beberapa penyakit infeksi yang

berbahaya.

f. Yang perlu mendapat imunisasi

Semua anak umur 0 – 12 bulan harus mendapat imunisasi.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

g. Macam imunisasi

h. BCG untuk mencegah penyakit TBC.

i. DPT untuk mencegah penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.

j. Campak untuk mencegah penyakit Campak.

k. Hepatitis B untuk mencegah penyakit Hepatitis.

l. Tempat memperoleh imunisasi di : Posyandu, Puskesmas pembantu,

Puskesmas keliling, Puskesmas, dan Rumah sakit.

5. Pedoman Keluarga Berencana

a. Setiap pasangan usia subur agar merencanakan kehamilan / persalinan

pada masa yang paling tepat, yaitu pada waktu istri berusia 20 – 30

tahun, dengan memperhatikan jarak antara 2 kelahiran, yaitu 2 – 4

tahun.

b. Bagi pasangan usia subur yang akan menunda atau menjarangkan

kehamilan, agar menggunakan car / metode konstrasepsi yang sesuai.

c. Alat kontrasepsi dapat diperoleh pada tempat pelayanan KB, antara

lain :

1. Puskesmas, Puskesms pembantu ( Pustu )

2. Balai Kesehatan Ibu dan Anak

3. Pos Kesehatan ABRI

4. Dokter praktek swasta

5. Bidan praktek swasta

6. Pondok bersalin desa

7. Rumah sakit pemerintah atau swasta

G. Pendidikan Kader

Tingkat pendidikan formal kader berperan penting dalam pengelolaan

Posyandu khususnya dalam hal pencatatan dan pelaporan. Hal ini

dimungkinkan karena kader dengan pendidikan formal yang tinggi akan lebih

cepat dan mudah mengerti serta memahami segala sesuatu yang diperolehnya

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

baik pada waktu mengikuti kursus maupun waktu melaksanakan kegiatan di

Posyandu. KMS masih sulit dimengerti kecuali bagi mereka yang

berpendidikan formal cukup tinggi, pernyataan Waloedjo, 1982.

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang berlangsung seumur

hidup dalam rangka mengalihkan pengetahuan oleh seseorang kepada orang

lain ( Siagian Sondang, 1991 ).

H. Keaktifan Kader

Keaktifan kader di Posyandu dapat mempengaruhi terhadap

kemampuanya dalam mengisi Kartu Menuju Sehat ( KMS ), hal ini

kemungkinan disebabkan pada kader yang aktif akan mendapat kesempatan

yang lebih banyak untuk mengikuti pembinaan rutin atau mengikuti kursus

gizi, termotivasi untuk lebih aktif dan akan lebih lama menjadi kader.

Dengan demikian kader yang aktif mempunyai kesempatan yang lebih

banyak untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan memperoleh pengalaman

jika dibandingkan dengan kader yang tidak aktif. ( Depkes RI, 2001 )

I. Kemampuan Kader

Adalah hasil yang diperoleh dari ketrampilan kader dalam pengisian

KMS dan memasukkan data hasil penimbangan balita ke dalam grafik

pertumbuhan secara lengkap dan benar.

Tiga bagian penting dalam pemantauan pertumbuhan adalah :

a. Ada kegiatan penimbangan yang dilakukan terus menerus secara teratur

b. Ada kegiatan mengisikan data berat badan anak ke dalam KMS

c. Ada penilaian naik dan tidak naik berat badan anak sesuai dengan arah

garis pertumbuhannya.

Untuk meningkatkan kegiatan dan kualitas pemantauan pertumbuhan

diperlukan pemahaman dan penguasaan materi pertumbuhan dan status gizi

bagi kader. Kegiatan pemantauan pertumbuhan belum dilaksanakan dengan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

Pendidikan

Keaktifan Kader

- Umur Kader - Jenis Kelamin - Status Perkawinan - Status Sosial Ekonomi - Lamanya menjadi kader

Faktor – faktorYang Mempengaruhi

pengisian KMS Balita

baik dan hasilnya belum dimanfaatkan secara optimal bagi upaya perbaikan

gizi ( Depkes RI, 2003 )

Keberadaan kader di wilayah banyak berasal dari tingkat pendidikan

dasar sehingga kemampuan sumber daya sangat terbatas, status ekonomi yang

rendah membuat kader lebih terkonsentrasi untuk ikut membantu suami

mencari nafkah di bandingkan dengan tugas kader untuk membantu melayani

kegiatan di posyandu, apalagi untuk meningkatkan kemampuan sumber

dayanya.

J. Kerangka Teori

Pendekatan kerangka teori adalah konsep umum yang digunakan untuk

mendiagnosis perilaku, di mana perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor di

antaranya : Predisposisi ( Predisposing factors ) yaitu mencakup pengetahuan

dan sikap masyarakat terhadap hal – hal yang berkaitan dengan kesehatan,

sistem nilai yang dianut oleh masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial

ekonomi dan sebagainya ( Notoatmodjo, 2000 )

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balitadigilib.unimus.ac.id/files//disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah

K. Kerangka Konsep

L. Hipotesis

1. Ada hubungan tingkat pendidikan dengan kemampuan dalam pengisian

KMS

2. Ada hubungan keaktifan kader dengan kemampuan dalam pengisian KMS

Pendidikan Kader

Kemampuan dalam pengisian KMS

Keaktifan Kader