Click here to load reader
View
219
Download
1
Embed Size (px)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Akuntansi
Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli akuntansi,
sehingga memberikan pengetian yang berbeda sesuai pandangan mereka masing-
masing. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12)
Akuntansi adalah keseluruhan pengetahuan dan yang berhubungan dengan penciptaan, pengolahan, penyimpulan, penganalisaan, penafsiran, dan penyajian informasi yang dapat dipercaya dan penting artinya terhadap sistematika mengenai transaksi-transaksi yang bersifat keuangan dan diperlukan oleh pimpinan untuk operasi suatu badan dan untuk laporan yang harus diajukan guna mengenai hal tadi dan guna untuk memenuhi pertanggungjawaban yang bersifat keuangan atau lainnya. Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan dan peringkaskan
transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang
kemudian membuat interpretasinya. Akuntansi sebagai teknologi/perekayasaan
dapat diartikan sebagai rekayasa informasi dan pengendalian keuangan atau
accounting is a technology, a modified statistical technology. Pengertian diatas
memberi makna yang cakupannya lebih luas dan terlihat bahwa akuntansi itu tidak
berbeda dari tata buku (book keeping) dimana tata buku hanyalan suatu teknik
pencatatan. Selain itu defenisi melihat semua transaksi yang bersifat keuangan,
transaksi keuangan dalam hal ini diartikan sebagai suatu kejadian atau keadaan
yang mempunyai nilai uang dan harus tercatat sesuai dengan transaksi.
5
Universitas Sumatera Utara
6
2. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aktiva operasional yang digunakan oleh setiap
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya yang menjadi hak milik
perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan normal
perusahaan untuk menghasilkan barang maupun jasa.
Standar Akuntansi Keuangan (2007 : 16-1) memberi definisi sebagai
berikut Aset tetap adalah aset berwujud yang : (a) dimiliki untuk digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntakan kepada pihak
lain, atau untuk tujuan administrasi; dan (b) diharapkan untuk digunakan selama
lebih dari satu periode.
Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap, ada
beberapa defenisi aktiva tetap yang dikemukakan oleh penulis akuntasi maupun
lembaga profesi akuntansi seperti yang diuraikan di bawah ini yaitu menurut
Mulyadi (2002 : 179) aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki
wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh
perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual
kembali. Menurut Soemarso (2005 : 20) aktiva tetap adalah aktiva berwujud
(tangible asset) yang (1) Masa manfaatnya lebih dari satu tahun; (2) Digunakan
dalam kegiatan perusahaan; (3) Dimiliki untuk dijual kembali dalam kegiatan
normal perusahaan serta; (4) Nilainya cukup besar. Warren, Reeve, Fess (2005 :
492) aktiva tetap sebagai aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif
permanen, yang dapat disebut juga dengan aktiva berwujud (tangible assets).
Pendapat Muhammad Fakhri (2004 : 23-2) aktiva tetap perusahaan adalah aktiva
Universitas Sumatera Utara
7
tetap berwujud yang terletak atau berada di Indonesia, yang dimiliki dan
dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang
merupakan objek pajak.
Dari ketiga defenisi yang dikemukakan di atas aktiva tetap mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai bentuk fisik
2. Digunakan secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan
3. Dimiliki tidak sebagai investasi
4. Tidak untuk dimiliki
5. Memiliki masa manfaat relatif permanen (lebih dari satu periode
akuntansi/lebih dari satu tahun)
6. Memberi manfaat di masa yang akan datang
Menurut pendapat Harahap (2002 : 22) aktiva tetap dapat dikelompokkan
ataupun digolongkan berdasarkan substansi aktiva tetap dan dari sudut pandang
disusutkan atau tidak disusutkan.
1) Dari sudut pandang substansinya
a. Aktiva Berwujud (Tangible Assets)
Aktiva berwujud adalah aktiva yang dimiliki perusahaan yang
berwujud, atau ada secara fisik, dan tidak dimaksudkan untuk dijual
sebagai bagian dari operasi normal perusahaan sepanjang masih baik.
Universitas Sumatera Utara
8
Aktiva tetap berwujud dibagi beberapa bagian, antara lain :
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Mesin
Peralatan
Inventaris
b. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Assets)
Aktiva tidak berwujud merupakan aktiva jangka panjang yang tidak
eksis secara fisik yang bermanfaat bagi perusahaan dan tidak untuk
dijual. Aktiva tidak berwujud terdiri dari :
Patent
Copyright
Goodwill
Trademark
Hak cipta, dan lain-lain
2) Dari sudut pandang disusutkan atau tidak disusutkan
a. Depreciated Plant Assets, yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti
bangunan, peralatan, mesin, dan lain-lain
b. Undepreciated Plant Assets, yaitu aktiva yang tidak disusutkan seperti
tanah yang bukan lokasi tambang
Universitas Sumatera Utara
9
3. Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap
Banyak cara yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh aktiva tetap.
Cara perolehan aktiva tetap akan mempengaruhi akuntansi dari aktiva tetap
khususnya mengenai masalah harga perolehannya yang merupakan dasar
pencatatan suatu aktiva tetap, harga perolehan tersebut meliputi seluruh biaya-
biaya dalam rangka perolehan aktiva tetap sampai aktiva tetap tersebut siap
digunakan. Menurut Smith dan Skousen (2003 : 443) Biaya atau harga perolehan
aktiva tetap tidak hanya meliputi harga pembelian atau nilai setaranya tetapi juga
pengeluaran lain yang diperlukan untuk memperoleh serta menyiapkan agar dapat
digunakan sesuai dengan tujuan.
Aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dapat diperoleh dengan
berbagai cara antara lain : membeli dengan tunai, membeli dengan angsuran,
pertukaran, sewa guna usaha/leasing, penerbitan surat-surat berharga, dibangun
sendiri, dan pemberian atau hibah.
a) Membeli dengan tunai
Dalam Standar Akuntansi Keuangan dinyatakan bahwa aktiva tetap yang
diperoleh dengan pembelian dalam bentuk siap pakai dicatat dengan harga beli
ditambah dengan biaya yang terjadi untuk menempatkan aktiva itu pada kondisi
dan tempat yang siap untuk digunakan.
Namun tidak demikian dengan ketentuan pajak, perolehan aktiva tetap
diakui tergantung dari status hubungan antara pembeli dan penjual sebagaimana
dinyatakan Gunadi (2002 : 49) dalam ketentuan perpajakan, tergantung dari
status hubungan antara penjual dan pembeli, sehubungan dengan pihak yang
Universitas Sumatera Utara
10
terlibat dalam transaksi pembelian aktiva dipisahkan antara pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dan yang tidak.
Selanjutnya dijelaskan harga beli aktiva antarpihak yang mempunyai
hubungan istimewa (misalnya penjual memiliki paling sedikit 25% saham badan
pembeli) dapat dihitung kembali sesuai dengan nilai pasar (wajar). Maksud dari
kutipan diatas adalah hubungan pembeli dan penjual dikaitkan adanya hubungan
istimewa dan ini ada terkait kepemilikan saham pada perusahaan yang
bersangkutan.
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara membeli tunai dicatat sebesar
jumlah uang yang dikeluarkan yang mencakup semua pengeluaran untuk
pembelian dan penyiapan hingga dapat dipakai sebagaimana dimaksudkan.
Apabila ada potongan harga, maka langsung dipotong harga faktur.
b) Pertukaran
Pertukaran adalah peroleh aktiva tetap dengan menyerahkan aktiva tetap
yang dimiliki untuk ditukarkan dengan aktiva tetap yang baru (baru disini bukan
berarti senantiasa belum pernah dipakai). Aktiva tetap yang ditukarkan dapat
sejenis dan tidak sejenis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pertukaran aktiva tetap antara lain :
Harga peroleh aktiva yang dilepas
Harga aktiva yang diperoleh
Nilai buku aktiva tetap yang dilepas
Akumulasi penyusutan aktiva yang dilepas
Universitas Sumatera Utara
11
Harga pasar yang wajar
Jumlah uang tunai yang diberikan atau diterima jika dengan tukar tambah
Dalam hal pertukaran aktiva ini Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : 16.6)
memberikan batasan-batasan pertukaran yaitu sebagai berikut :
Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atau pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya pos semacam ini diukur pada nilai wajar yang dilepaskan atau diperoleh, yang mana yang lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer.
Berdasarkan ketentuan di atas, maka perolehan aktiva tetap dalam
pertukaran pencatatannya dilakukan sebesar nilai wajar aktiva yang diperoleh atau
disebarkan. Dalam hal ini, jika terdapat laba pertukaran, laba tersebut baru diakui
apabila aktiva tetap tersebut dijual, sebaliknya jika terdapat kerugian atas
pertukaran aktiva tetap, maka kerugian tersebut diakui sebagai kerugian.
c) Sewa Guna Usaha/Leasing
Lease adalah penyajian kontraktual yang memberikan hak bagi lesse untuk
mempergunakan aktiva yang dimiliki lessor selama suatu periode wak