28
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Akuntansi Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli akuntansi, sehingga memberikan pengetian yang berbeda sesuai pandangan mereka masing- masing. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) Akuntansi adalah keseluruhan pengetahuan dan yang berhubungan dengan penciptaan, pengolahan, penyimpulan, penganalisaan, penafsiran, dan penyajian informasi yang dapat dipercaya dan penting artinya terhadap sistematika mengenai transaksi-transaksi yang bersifat keuangan dan diperlukan oleh pimpinan untuk operasi suatu badan dan untuk laporan yang harus diajukan guna mengenai hal tadi dan guna untuk memenuhi pertanggungjawaban yang bersifat keuangan atau lainnya. Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan dan peringkaskan transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang kemudian membuat interpretasinya. Akuntansi sebagai teknologi/perekayasaan dapat diartikan sebagai rekayasa informasi dan pengendalian keuangan atau accounting is a technology, a modified statistical technology. Pengertian diatas memberi makna yang cakupannya lebih luas dan terlihat bahwa akuntansi itu tidak berbeda dari tata buku (book keeping) dimana tata buku hanyalan suatu teknik pencatatan. Selain itu defenisi melihat semua transaksi yang bersifat keuangan, transaksi keuangan dalam hal ini diartikan sebagai suatu kejadian atau keadaan yang mempunyai nilai uang dan harus tercatat sesuai dengan transaksi. 5 Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

  • Upload
    vokhue

  • View
    233

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Akuntansi

Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli akuntansi,

sehingga memberikan pengetian yang berbeda sesuai pandangan mereka masing-

masing. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12)

Akuntansi adalah keseluruhan pengetahuan dan yang berhubungan dengan penciptaan, pengolahan, penyimpulan, penganalisaan, penafsiran, dan penyajian informasi yang dapat dipercaya dan penting artinya terhadap sistematika mengenai transaksi-transaksi yang bersifat keuangan dan diperlukan oleh pimpinan untuk operasi suatu badan dan untuk laporan yang harus diajukan guna mengenai hal tadi dan guna untuk memenuhi pertanggungjawaban yang bersifat keuangan atau lainnya. Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan dan peringkaskan

transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang

kemudian membuat interpretasinya. Akuntansi sebagai teknologi/perekayasaan

dapat diartikan sebagai rekayasa informasi dan pengendalian keuangan atau

accounting is a technology, a modified statistical technology. Pengertian diatas

memberi makna yang cakupannya lebih luas dan terlihat bahwa akuntansi itu tidak

berbeda dari tata buku (book keeping) dimana tata buku hanyalan suatu teknik

pencatatan. Selain itu defenisi melihat semua transaksi yang bersifat keuangan,

transaksi keuangan dalam hal ini diartikan sebagai suatu kejadian atau keadaan

yang mempunyai nilai uang dan harus tercatat sesuai dengan transaksi.

5

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

6

2. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva operasional yang digunakan oleh setiap

perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya yang menjadi hak milik

perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan normal

perusahaan untuk menghasilkan barang maupun jasa.

Standar Akuntansi Keuangan (2007 : 16-1) memberi definisi sebagai

berikut “Aset tetap adalah aset berwujud yang : (a) dimiliki untuk digunakan

dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntakan kepada pihak

lain, atau untuk tujuan administrasi; dan (b) diharapkan untuk digunakan selama

lebih dari satu periode”.

Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap, ada

beberapa defenisi aktiva tetap yang dikemukakan oleh penulis akuntasi maupun

lembaga profesi akuntansi seperti yang diuraikan di bawah ini yaitu menurut

Mulyadi (2002 : 179) aktiva tetap adalah “kekayaan perusahaan yang memiliki

wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh

perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual

kembali”. Menurut Soemarso (2005 : 20) aktiva tetap adalah “aktiva berwujud

(tangible asset) yang (1) Masa manfaatnya lebih dari satu tahun; (2) Digunakan

dalam kegiatan perusahaan; (3) Dimiliki untuk dijual kembali dalam kegiatan

normal perusahaan serta; (4) Nilainya cukup besar”. Warren, Reeve, Fess (2005 :

492) “aktiva tetap sebagai aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif

permanen, yang dapat disebut juga dengan aktiva berwujud (tangible assets)”.

Pendapat Muhammad Fakhri (2004 : 23-2) “aktiva tetap perusahaan adalah aktiva

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

7

tetap berwujud yang terletak atau berada di Indonesia, yang dimiliki dan

dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang

merupakan objek pajak“.

Dari ketiga defenisi yang dikemukakan di atas aktiva tetap mempunyai

karakteristik sebagai berikut :

1. Mempunyai bentuk fisik

2. Digunakan secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan

3. Dimiliki tidak sebagai investasi

4. Tidak untuk dimiliki

5. Memiliki masa manfaat relatif permanen (lebih dari satu periode

akuntansi/lebih dari satu tahun)

6. Memberi manfaat di masa yang akan datang

Menurut pendapat Harahap (2002 : 22) “aktiva tetap dapat dikelompokkan

ataupun digolongkan berdasarkan substansi aktiva tetap dan dari sudut pandang

disusutkan atau tidak disusutkan”.

1) Dari sudut pandang substansinya

a. Aktiva Berwujud (Tangible Assets)

Aktiva berwujud adalah aktiva yang dimiliki perusahaan yang

berwujud, atau ada secara fisik, dan tidak dimaksudkan untuk dijual

sebagai bagian dari operasi normal perusahaan sepanjang masih baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

8

Aktiva tetap berwujud dibagi beberapa bagian, antara lain :

• Tanah

• Bangunan

• Kendaraan

• Mesin

• Peralatan

• Inventaris

b. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Assets)

Aktiva tidak berwujud merupakan aktiva jangka panjang yang tidak

eksis secara fisik yang bermanfaat bagi perusahaan dan tidak untuk

dijual. Aktiva tidak berwujud terdiri dari :

• Patent

• Copyright

• Goodwill

• Trademark

• Hak cipta, dan lain-lain

2) Dari sudut pandang disusutkan atau tidak disusutkan

a. Depreciated Plant Assets, yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti

bangunan, peralatan, mesin, dan lain-lain

b. Undepreciated Plant Assets, yaitu aktiva yang tidak disusutkan seperti

tanah yang bukan lokasi tambang

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

9

3. Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap

Banyak cara yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh aktiva tetap.

Cara perolehan aktiva tetap akan mempengaruhi akuntansi dari aktiva tetap

khususnya mengenai masalah harga perolehannya yang merupakan dasar

pencatatan suatu aktiva tetap, harga perolehan tersebut meliputi seluruh biaya-

biaya dalam rangka perolehan aktiva tetap sampai aktiva tetap tersebut siap

digunakan. Menurut Smith dan Skousen (2003 : 443) ”Biaya atau harga perolehan

aktiva tetap tidak hanya meliputi harga pembelian atau nilai setaranya tetapi juga

pengeluaran lain yang diperlukan untuk memperoleh serta menyiapkan agar dapat

digunakan sesuai dengan tujuan”.

Aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dapat diperoleh dengan

berbagai cara antara lain : membeli dengan tunai, membeli dengan angsuran,

pertukaran, sewa guna usaha/leasing, penerbitan surat-surat berharga, dibangun

sendiri, dan pemberian atau hibah.

a) Membeli dengan tunai

Dalam Standar Akuntansi Keuangan dinyatakan bahwa “aktiva tetap yang

diperoleh dengan pembelian dalam bentuk siap pakai dicatat dengan harga beli

ditambah dengan biaya yang terjadi untuk menempatkan aktiva itu pada kondisi

dan tempat yang siap untuk digunakan”.

Namun tidak demikian dengan ketentuan pajak, perolehan aktiva tetap

diakui tergantung dari status hubungan antara pembeli dan penjual sebagaimana

dinyatakan Gunadi (2002 : 49) “dalam ketentuan perpajakan, tergantung dari

status hubungan antara penjual dan pembeli, sehubungan dengan pihak yang

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

10

terlibat dalam transaksi pembelian aktiva dipisahkan antara pihak yang

mempunyai hubungan istimewa dan yang tidak”.

Selanjutnya dijelaskan “harga beli aktiva antarpihak yang mempunyai

hubungan istimewa (misalnya penjual memiliki paling sedikit 25% saham badan

pembeli) dapat dihitung kembali sesuai dengan nilai pasar (wajar)”. Maksud dari

kutipan diatas adalah hubungan pembeli dan penjual dikaitkan adanya hubungan

istimewa dan ini ada terkait kepemilikan saham pada perusahaan yang

bersangkutan.

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara membeli tunai dicatat sebesar

jumlah uang yang dikeluarkan yang mencakup semua pengeluaran untuk

pembelian dan penyiapan hingga dapat dipakai sebagaimana dimaksudkan.

Apabila ada potongan harga, maka langsung dipotong harga faktur.

b) Pertukaran

Pertukaran adalah peroleh aktiva tetap dengan menyerahkan aktiva tetap

yang dimiliki untuk ditukarkan dengan aktiva tetap yang baru (baru disini bukan

berarti senantiasa belum pernah dipakai). Aktiva tetap yang ditukarkan dapat

sejenis dan tidak sejenis.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pertukaran aktiva tetap antara lain :

• Harga peroleh aktiva yang dilepas

• Harga aktiva yang diperoleh

• Nilai buku aktiva tetap yang dilepas

• Akumulasi penyusutan aktiva yang dilepas

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

11

• Harga pasar yang wajar

• Jumlah uang tunai yang diberikan atau diterima jika dengan tukar tambah

Dalam hal pertukaran aktiva ini Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : 16.6)

memberikan batasan-batasan pertukaran yaitu sebagai berikut :

Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atau pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya pos semacam ini diukur pada nilai wajar yang dilepaskan atau diperoleh, yang mana yang lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer.

Berdasarkan ketentuan di atas, maka perolehan aktiva tetap dalam

pertukaran pencatatannya dilakukan sebesar nilai wajar aktiva yang diperoleh atau

disebarkan. Dalam hal ini, jika terdapat laba pertukaran, laba tersebut baru diakui

apabila aktiva tetap tersebut dijual, sebaliknya jika terdapat kerugian atas

pertukaran aktiva tetap, maka kerugian tersebut diakui sebagai kerugian.

c) Sewa Guna Usaha/Leasing

Lease adalah penyajian kontraktual yang memberikan hak bagi lesse untuk

mempergunakan aktiva yang dimiliki lessor selama suatu periode waktu tertentu.

Lessor adalah perusahaan yang memiliki aktiva tetap atau yang memberikan sewa

guna usaha. Sedangkan lesse adalah perusahaan yang menyewa guna usaha aktiva

tetap. Menurut Harahap (2002 : 170) defenisi leasing sebagai berikut “Leasing

adalah suatu cara memperoleh hak untuk menggunakan aktiva berwujud tertentuu

dalam jangka waktu tertentu”.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

12

Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : 30.1) dalam PSAK

memberikan defenisi leasing sebagai berikut :

Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang disepakati.

Sewa guna usaha dengan opsi adalah salah satu cara yang dapat

dikategorikan sebagai pembelian angsuran. Pada masa sewa guna usaha aktiva

tetap dikapitalisasi sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran ditambah nilai sisa

yang harus dibayar pada akhir sewa guna usaha.

d) Penerbitan Surat-Surat Berharga

Memperoleh aktiva tetap dapat dilakukan dengan cara menerbitkan surat

berharga yaitu berupa obligasi atau saham sendiri. Dalam hal ini aktiva tetap

tersebut dicatat sebesar harga pasar saham atau obligasi pada saat pengeluarannya.

Jika obligasi atau saham dijual dengan harga lebih tinggi atau harga lebih rendah

dari nilai pari atau nominal, hutang obligasi atau saham harus dikredit sebesar

harga pari dan selisihnya dicatat sebagai agio atau disagio.

e) Membuat Sendiri

Ada saatnya perusahaan memutuskan untuk membangun sendiri aktiva

tetap mereka. Beberapa pertimbangan yang diambil perusahaan untuk

pembangunan sendiri antara lain :

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

13

• Memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai yaitu kapasitas menganggur di

dalam perusahaan

• Anggapan menghemat biaya atau adanya cost saving yang diharapkan

perusahaan tersebut

• Keinginan untuk mendapatkan mutu yang lebih baik dari yang ada

• Untuk memenuhi kebutuhan, karena perusahaan tersebut tidak mampu

memenuhi tepat pada saat diperlukan

Untuk memperoleh aktiva tetap perusahaan dapat mengambil suatu

kebijakan atas pertimbangan sendiri untuk membuat aktiva tetap yang akan

digunakan dengan beberapa alasan seperi yang diungkapkan oleh Smith dan

Skousen yaitu (2003 : 447) “untuk menghemat biaya konstruksi, menggunakan

fasilitas yang menganggur, untuk mencapai kualitas konstruksi yang lebih tinggi”.

Biaya yang dikeluarkan untuk perolehan aktiva tetap yang dibuat sendiri adalah

seluruh biaya-biaya pembuatannya yaitu mulai dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja, biaya tida langsung yang merupakan biaya operasi sehari-hari. Jika

harga pokok dari aktiva tetap yang dibangun sendiri lebih tinggi dari harga

perolehannya dicatat menurut harga pasar maka selisihnya sebagai kerugian dan

sebaliknya bukan dihitung laba.

f) Pemberian atau Hibah

Seandainya aktiva tetap diperoleh sebagai sumbangan atau pemberian

maka tidak ada harga perolehan sebagai dasar penilaiannya, atau aktiva tetap

dicatat dengan harga pasarnya yang wajar. Meskipun pengeluaran tertentu

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

14

mungkin dilakukan atas pemberian aktiva tetap tersebut, tetapi pengeluaran itu

biasanya jauh lebih kecil dari nilai aktiva tetap yang diperoleh : Dalam PSAK,

Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : 16.7) mengemukakan tentang pencatatan aktiva

tetap yang berasal dari sumbangan sebagai berikut “Aktiva tetap yang diperoleh

dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak

dengan mengkreditkan akun modal donasi”.

4. Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan di dalam menjalankan

operasinya akan mengalami penurunan produktivitas, kecuali tanah. Menurut

Warren (2005 : 496) penurunan produktivitas ini disebabkan oleh berbagai faktor

yaitu, faktor fisik dan faktor fungsional.

a. Faktor Fisik

Faktor fisik terjadi karena kerusakan, keausan dan karena cuaca ketika

digunakan perusahaan tersebut.

b. Faktor Fungsional

Faktor fungsional terjadi karena :

1) Tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan

2) Perubahan modal, mutu dan lain-lain permintaan terhadap barang dan

jasa yang dihasilkan perusahaan

3) Kemajuan teknologi sehingga aktiva tetap tersebut tidak ekonomis

lagi, atau tidak sanggup bersaing

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

15

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007 : 16.2) “Penyusutan adalah

alokasi jumlah suatu asset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat

estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik

secara langsung maupun tidak langsung”. Tujuan dari penyusutan aktiva tetap

dalam suatu periode akuntansi juga dikemukakan oleh Hongren, Horrison,

Robinson, dan Secokusumo (2001 : 509) yaitu : “Tujuan utama dari akuntansi

penyusutan adalah untuk menentukan berapa keuntungan yang diperoleh

perusahaan, sedangkan kegunaan lainnya adalah untuk memperhitungkan

penurunan kegunaan aktiva tetap karena pemakaiannya”.

Masa manfaat menurut PSAK No. 17 (2004 : 17.2) adalah :

1. Periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan

2. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva

oleh perusahaan

Masa manfaat dapat dinyatakan dalam periode waktu, seperti bulan, tahun,

atau jasa operasi seperti jam kerja atau unit output. Pengalokasian biaya aktiva

berdasarkan pengurangan manfaat yang diperoleh dikenal dengan tiga macam

istilah yaitu, penyusutan, deplesi, dan amortisasi.

1) Penyusutan

Istilah ini digunakan sebagai aktiva tetap yang dibuat manusia dapat

digunakan berulang-ulang dalam produksi, contoh : gedung, pabrik, dan

lain-lain.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

16

2) Deplesi

Istilah ini digunakan sebagai penyusutan aktiva tetap yang berupa sumber-

sumber alam. Aktiva tersebut tidak dapat dipakai secara berulang-ulang

dan karena sifat alamiahnya justru menjadi produksi untuk dijual, contoh :

lokasi tambang.

3) Amortisasi

Istilah amortisasi untuk aktiva tidak berwujud, contoh : paten, goodwill,

dan copyright.

Melihat semua keterangan di atas dapat disimpulkan ada tiga faktor yang

harus diperhatikan dalam menentukan jumlah beban penyusutan yang diakui

setiap periode yaitu, nilai perolehan, nilai residual, dan masa manfaat.

1. Harga Perolehan (Historical Cost)

Harga perolehan aktiva tetap meliputi seluruh pengeluaran yang berkaitan

dengan perolehan dan penyajiannya agar dapat dipakai.

2. Nilai Residual atau Nilai Sisa

Nilai residual adalah jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada

saat aktiva sudah tidak digunakan lagi.

3. Masa Manfaat

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 17.2) dalam PSAK No. 17

masa manfaat adalah “periode suatu aktiva yang diharapkan digunakan

oleh perusahaan, atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan

diperoleh dari aktiva oleh perusahaan”.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

17

Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 16 (2004 : 5) penyusutan

adalah “alokasi secara sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu

aktiva sepanjang masa manfaat”.

Sesuai dengan aktiva yang akan di susutkan, maka istilah yang digunakan

berbeda-beda, berikut ini penjelasannya :

1) Depresiasi

Menurut Zaki Baridwan (2004 : 305) bahwa : “Depresiasi adalah

sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis

dialokasikan menjadi biaya setiap periode tertentu”.

Sedangkan depresiasi menurut Haryono Yusuf (2001 : 162) bahwa :

“Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap

menjadi biaya selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan

sistematis”.

Dari keterangan di atas jelas bahwa depresiasi bukanlah suatu proses

penilaian aktiva atau prosedur pengumpulan dana untuk mengganti

aktiva tetapi suatu metode untuk mengalokasikan harga perolehan

aktiva tetap ke periode-periode akuntansi.

2) Deplesi

Deplesi adalah berkurangnya harga perolehan aktiva tetap berwujud

yang tidak dapat diganti seperti sumber-sumber alam. Menurut Zaki

Baridwan (1999 : 324) bahwa deplesi adalah : “Berkurangnya harga

perolehan (cost) atau nilai sumber-sumber alam seperti tambang dan

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

18

hutan kayu yang di sebabkan oleh perubahan-perubahan (pengelolan)

sumber-sumber alam tersebut sehingga menjadi persediaan”.

Sedangkan menurut Haryono Yusuf (2001 : 205) dikatakan bahwa :

“Deplesi adalah penghapusan harga perolehan sumber alam secara

sistematis”.

3) Amortisasi

Menurut Henry Simamora (2002 ; 323) bahwa : “Alokasi sistematis

biaya perolehan aktiva tak berwujud selam masa manfaatnya”.

Amortisasi adalah istilah yang digunakan untuk menghapus aktiva tak

berwujud. Berbeda dengan aktiva lancer amortisasi aktiva tak

berwujud hanya mengenal satu metode yaitu metode garis lurus.

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan metode penyusutan dapat

dikelompokkan menurut kriteria (PSAK No. 17 : paragraf 9) :

1. Berdasarkan waktu

a) Metode garis lurus (straight line method)

Metode garis lurus merupakan metode yang paling banyak digunakan

karena sangat sederhana dalam penggunaannya. Dalam metode ini aktiva tetap

dianggap sama penggunaannya sepanjang waktu artinya mempertimbangkan

penyusutan sebagai fungsi waktu, bukan fungsi dari penggunaan. Beban

penyusutan besarnya sama setiap periode (kecuali ada penyesuaian-penyesuaian).

Kelemahan metode ini adalah kapasitas produksi aktiva tetap semakin lama

semakin menurun serta biaya pemeliharaan dan reperasi dari suatu peiode ke

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

19

periode berikutnya akan semakin besar, seiring dengan semakin tuanya umur

aktiva tetap tersebut.

Menurut Zaki Baridwan (2001 : 309) depresiasi yang konstan setiap

periode seolah-olah menunjukan bahwa kemampuan aktiva relatif sama dalam

suatu periode padahal aktiva tetap semakin lama mempunyai kemampuan semakin

menurun dan karenanya sangat tidak logis kalau beban penyusutan diperlakukan

sama dengan peiode sebelumnya.

Besarnya penyusutan tiap periode ditentukan dengan rumus berikut :

Dimana :

D = depreciation (beban penyusutan)

C = cost (harga perolehan)

S = salvage value (nilai residu)

n = useful life (taksiran masa manfaat)

Contoh :

Pada awal tahun 2000 PT Nusa Citra Perdana membeli sebuah aktiva tetap dengan

harga perolehan sebesar Rp 10.000.000,- Masa manfaat aktiva tersebut diestimasi

selama 5 tahun dengan nilai residu sebesar Rp 500.000,-

Dari data tersebut maka penyusutan setiap tahunnya dihitung sebagai berikut:

Penyusutan = Rp 10.000.000 – 500.000

5 = Rp 1.900.000

D = C - S

n

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

20

Besarnya penyusutan aktiva tersebut sampai dengan akhir masa manfaatnya

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Penyusutan Menurut Metode Garis Lurus

Akhir Tahun Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Rp 10.000.000

2000 1.900.000 1.900.000 8.100.000 2001 1.900.000 3.800.000 6.200.000 2002 1.900.000 5.700.000 4.300.000 2003 1.900.000 7.600.000 2.400.000 2004 1.900.000 9.500.000 500.000

Sumber : Penulis, 2011

Metode ini lebih sesuai jika dipergunakan perusahaan yang produknya dari

tahun ke tahun tidak banyak mengalami fluktuasi. Bila produksi dari tahun ke

tahun sangat bervariasi, maka penggunaan metode ini kurang sesuai, karena

pengahapusan selalu sama setiap tahun. Pada periode dimana produksinya rendah,

beban penyusutan per unit bisa menjadi lebih besar, demikian sebaliknya.

Fluktuasi beban penyusutan mempengaruhi tingkat penjualan, pada saat pasar

sedang sepi dimana produksi kecil, harga pokok produk tersebut bisa menjadi

tinggi. Demikian sebaliknya pada saat pasar sedang ramai, harga pokok justru

rendah.

b) Metode pembebanan menurun (decreasing charge depreciation)

• Metode jumlah angka tahun (sum of the year digit method)

Metode ini beban penyusutan akan menurun secara bertahap dari tahun ke

tahun, karena angka pecahan dikalikan setiap tahunnya dengan harga perolehan

dan dikurangi dengan nilai sisa. Pecahan dihitung dalam periode umur aktiva

tersebut. Pembilangannya adalah angka-angka tahun yang ikut menurun,

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

21

sedangkan penyebutnya adalah hasil jumlah angka tahun dari awal sampai akhir.

Misal suatu aktiva taksiran umurnya 5 tahun, maka penyebut pecahan penyusutan

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

n n + 1 2

Contoh :

Dari contoh sebelumnya, maka penyebut pecahannya adalah :

5 5 + 1 = 15 2

Besarnya penyusutan aktiva tersebut dengan menggunakan metode ini dapat

dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.2 Penyusutan Menurut Metode Jumlah Angka Tahun

Akhir Tahun

Penyusutan Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

10.000.000 2000 5/15 x 9.500.000 = 3.166.667 3.166.667 6.833.333 2001 4/15 x 9.500.000 = 2.533.333 5.700.000 4.300.000 2002 3/15 x 9.500.000 = 1.900.000 7.600.000 2.400.000 2003 2/15 x 9.500.000 = 1.266.667 8.866.667 1.133.333 2004 1/15 x 9.500.000 = 633.333 9.500.000 500.000

Sumber : Penulis, 2011

• Metode saldo menurun / saldo menurun ganda (declining /

double declining balance method)

Metode Saldo menurun ganda adalah perhitungan beban penyusutan dalam

satu periode dengan mengalikan suatu persentase tertentu yang tetap terhadap

nilai buku aktiva tetap.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

22

Penetapan tarif penyusutan dalam metode ini dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

n S Dimana : r = 1 - C r = rate (tarif penyusutan)

Contoh :

Berdasarkan contoh sebelumnya, maka tarif penyusutan aktiva tersebut

berdasarkan metode ini adalah :

n S r = 1 - C

5 Rp 500.000 = 1 - 10.000.000 = 1 - 0.55

= 0,45

= 45%

Besarnya beban penyusutan aktiva tersebut untuk setiap tahun dengan

menggunakan metode ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.3 Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun

Akhir Tahun

Penyusutan Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

10.000.000 2000 45 % x 10.000.000 = 4.500.000 4.500.000 5.500.000 2001 45 % x 5.500.000 = 2.475.000 6.975.000 3.025.000 2002 45 % x 3.025.000 = 1.361.250 8.336.250 1.663.750 2003 45 % x 1.663.750 = 748.688 9.084.938 915.062 2004 45 % x 915.062 = 411.778 9.496.716 503.284

Sumber : Penulis, 2011

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

23

Metode saldo menurun ganda hampir sama dengan metode saldo menurun

yang mengalokasikan harga perolehan dengan tarif tetap dengan nilai buku.

Perbedaannya adalah pada penentuan tarif penyusutan. Tarif penyusutan pada

metode ini adalah dua kali dari tarif metode garis lurus dengan tidak

memperhitungkan nilai sisa. Keuntungan dari metode ini adalah apabila aktiva

tersebut rusak atau dihentikan pemakaiannya sebelum masa manfaatnya habis,

jumlah penyusutan yang telah dibebankan sudah cukup besar, sehingga kerugian

yang diderita tidak terlalu besar dibandingkan dengan metode garis lurus.

Contoh :

Dari contoh sebelumnya, diketahui masa manfaat aktiva adalah 5 tahun, maka

tarif penyusutan menurut metode garis lurus adalah : 100% x 5 = 20 %. Untuk

memperoleh tarif penyusutan saldo menurun ganda, tarif tersebut dikalikan dua.

Maka, tarif penyusutannya adalah 20 % x 2 = 40 %

Besarnya beban penyusutan aktiva tersebut untuk setiap tahun dengan

menggunakan metode ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.4 Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun Ganda

Akhir Tahun Penyusutan Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

10.000.000 2000 40% x 10.000.000 = 4.000.000 4.000.000 6.000.000 2001 40% x 6.000.000 = 2.400.000 6.400.000 3.600.000 2002 40% x 3.600.000 = 1.440.000 7.840.000 2.160.000 2003 40% x 2.160.000 = 864.000 8.704.000 1.296.000 2004 40% x 1.296.000 = 518.400 9.222.400 777.600

Sumber : Penulis, 2011

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

24

1. Berdasarkan penggunaan

a) Metode jam jasa (service hour method)

Metode di atas diasumsikan bahwa penurunan umur aktiva tetap

dihubungkan langsung dengan jumlah waktu penggunaan aktiva. Sehingga dalam

estimasi umur aktiva tersebut diperlukan taksiran usia dalam ukuran jasa jam

produksi. Besarnya beban penyusutan menurut metode di atas adalah mengalikan

jam jasa aktiva tetap dengan tingkat penyusutan per jam.

Perhitungan besar beban penyusutan per jam adalah dengan rumus berikut : Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa / Jumlah Jam Jasa

Contoh :

PT. XYZ membeli sebuah pesawat terbang dengan harga Rp. 200.000.000, - nilai

sisa 10%. Jumlah jam jasa pesawat terbang tersebut diestimasi sebesar 1000 jam.

Beban penyusutan pesawat terbang per jam dapat dihitung sebagai berikut :

Penyusutan = Rp. 200.000.000 – Rp. 20.000.000 / 1000 jam = 180.000/jam

Jika dalam tahun pertama pesawat terbang tersebut telah bekerja selama 100 jam

kerja maka beban penyusutan untuk tahun tersebut adalah : 100 jam x 180.000

jam = Rp. 18.000.000,-

b) Metode jumlah unit produksi (productive output method)

Pada dasarnya sama dengan metode jam jasa. Perbedaannya pada metode

sebelumnya menggunakan jam sebagai dasar maka pada metode unit produksi

jumlah jam tersebut digambarkan sebagai output atau produksi dalam unit. Rumus

untuk mencari besarnya penyusutan per unit adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

25

Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa / Output

Untuk mencari besarnya beban penyusutan per tahun adalah jumlah

produksi setahun dikali besarnya penyusutan per unit.

2. Berdasarkan kriteria lainnya

a) Metode kelompok dan gabungan (combine and group method)

Pada pembahasan sebelumnya, diasumsikan bahwa beban penyusutan

dihubungkan dengan aktiva individual dan diperlakukan sebagai unit yang

terpisah. Praktik ini disebut dengan penyusutan per unit. Dari sudut pandang

praktis, dimungkinkan untu menghitung penyusutan atas sekelompok aktiva

solah-olah kelompok aktiva tersebut adalah satu aktiva. Prosedur pengalokasian

harga perolehan kelompok disebut dengan penyusutan kelompok ketika aktiva-

aktiva dalam kelompok tersebut sejenis atau misalkan semua mobil van

perusahaan dan penyusutan gabungan. Jika aktiva-aktiva dalam kelompok tersebut

berbeda-beda (misalnya meja, kursi dan komputer perusahaan).

b) Metode Anuitas (annuity method)

Dalam metode ini aktiva tetap dianggap sebagai aktiva yang akan

memberikan kontribusi selama umur teknisnya. Harga perolehan dari aktiva

tersebut dianggap sebagai present value yang akan didiskontokan atau jasa yang

akan diberikannya secara merata selama umur teknisnya. Menurut metode ini

penyusutan merupakan angka bunga yang diperhitungkan atas harga perolehan

aktiva yang belum disusutkan ditambah akumulasi penyusutan. Angka yang

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

26

dibebankan ke akumulasi penyusutan merupakan beban bersih (biaya perusahaan)

yang menunjukkan peningkatan tiap tahun sehingga totalnya sama dengan harga

pokok dikurangi nilai residu. Metode ini sangat cocok digunakan dalam mencatat

besarnya penyusutan aktiva tetap yang diperoleh secara leasing

c) Sistem persediaan (inventory system)

Dalam metode ini, penyusutan dihitung dengan menambah persediaan

awal aktiva yang tersedia dengan perolehan aktiva tetap selama periode berjalan,

kemudian dikurangi persediaan akhir aktiva tetap tersebut. Metode ini biasanya

dipakai untuk menilai sejumlah aktiva tetap yang nilainya relatif kecil, seperti

perkakas, peralatan dan lain-lain. Metode persediaan ini cukup ringkas digunakan,

namun tidak sistematis dan tidak rasional. Disamping itu juga sulit menentukan

nilai sesungguhnya dari aktiva tetap tersebut pada akhir tahun.

5. Penyajian Aktiva Tetap dalam Laporan Keuangan

Menurut buku Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 1.3) laporan keuangan

yang lengkap meliputi komponen-komponen berikut ini :

1) Neraca

2) Laporan laba rugi

3) Laporan perubahan ekuitas

4) Laporan arus kas

5) Catatan atas laporan keuangan

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

27

Aktiva tetap perusahaan disajikan dalam laporan keuangan pada

komponen neraca dan berada pada sisi debit neraca. Menurut penulis Harahap

(2002 : 123), bentuk penyajian aktiva tetap di dalam neraca yang umumnya sering

digunakan oleh perusahaan adalah :

1. Di neraca hanya mencantumkan nilai buku saja atau nilai cost aktiva tetap

masing-masing dan kemudian dikurangi akumulasi penyusutan secara

global.

2. Informasi yang lebih lanjut dapat dibuat dalam catatan atas laporan

keuangan. Disini dapat dibuat nilai cost masing-masing dan akumulasi

penyusutan masing-masing.

3. Informasi lebih lanjut dan lengkap dapat dilihat melalui lampiran daftar

aktiva tetap.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

28

Tabel 2.5 Penyajian Aktiva Tetap di Neraca

PT. MAJU

Neraca 31 Desember 200A

(Rp)

ASET

KEWAJIBAN dan EKUITAS

Aset Lancar : Kas dan setara kas Rp. xxx Surat berharga Rp. xxx Piutang usaha Rp. xxx Piutang dagang Rp. xxx Persediaan Rp. xxx Perlengkapan Rp. xxx Asuransi dibayar dimuka Rp. xxx Jumlah Aset Lancar Rp. xxx Aset Tidak Lancar : Tanah Rp. xxx Gedung Rp. xxx Peralatan Rp. xxx Akumulasi penyusutan Rp. xxx Jumlah Aset Tidak Lancar Rp. xxx Jumlah Aset Rp. xxx

Kewajiban Lancar : Hutang wesel Rp. xxx Hutang usaha Rp. xxx Hutang bank jangka pendek Rp. xxx Hutang gaji Rp. xxx Hutang bunga Rp. xxx Jumlah Kewajiban Lancar Rp. xxx Kewajiban Tidak Lancar : Hutang obligasi Rp. xxx Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Rp. xxx Ekuitas : Modal disetor Rp. xxx Laba ditahan Rp. xxx Ekuitas - Bersih Rp. xxx Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Rp. xxx

Sumber : Soemarso S.R. (2004 : 228)

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

29

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :

1. Nurlela A. (2004)

Judul penelitian “Pengakuan dan Pengukuran Aktiva Tetap pada

Perusahaan Jasa Angkutan Darat Antar Kota Antar Provinsi Di

Lingkungan Dinas Perhubungan Medan-Sumatera Utara”. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa pada dasarnya, proses pengakuan awal yang

dilakukan oleh perusahaan terhdap bus-busnya sudah memadai, namun

proses pencatatan dan perlakuan akuntansi selama penggunaan aktiva tetap

yang belum sempurna menimbulkan kesulitan dalam hal pengukuran nilai

aktiva tetap dalam laporan keuangan perusahaan pada akhir periode

akuntansi.

2. Tampubolon (2005)

Judul penelitian “Analisa Penggunaan, Penghentian Aktiva Tetap, dan

Penyajiannya dalam Laporan Keuangan pada PT. Musim Mas Medan”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan perusahaan dalam

menentukan capital expenditure atau revenue expenditure dalam hal biaya

pemeliharaan dan perawatan, yaitu dengan mengelompokkan dan

pemeliharaan aktiva perusahaan dalam empat bagian. Dalam menghitung

penyusutan perusahaan menggunakan metode garis lurus. Kebijakan

perusahaan untuk masalah penghentian aktiva tetap temasuk cara

penghentian, pengalokasian biaya yang terjadi pada saat penghentian, dan

lain-lain sdh cukup baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

30

Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu

Nama

Judul Penelitian

Perumusan Masalah

Hasil Penelitian

Ramot Nurlela A. 2004

Erni M. Tampubolon 2005

Pengakuan dan Pengukuran Aktiva Tetap pada Perusahaan Jasa Angkutan Darat Antar Kota Antar Provinsi Di Lingkungan Dinas Perhubungan Medan-Sumatera Utara

Analisa Penggunaan, Penghentian Aktiva Tetap, dan Penyajiannya dalam Laporan Keuangan pada PT. Musim Mas Medan

Bagaimana perlakuan akuntansi dalam hal pengakuan dan pengukuran aktiva tetap pada perusahaan jasa angkutan darat antar kota antar provinsi di lingkungan Dinas Perhubungan Medan-Sumatera Utara dan apakah perlakuan akuntansi tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia? Apakah penggunaan, penghentian aktiva tetap dan penyajiannya dalam laporan keuangan telah sesuai dengan PSAK No. 16?

Pada dasarnya, proses pengakuan awal yang dilakukan oleh perusahaan terhdap bus-busnya sudah memadai, namun proses pencatatan dan perlakuan akuntansi selama penggunaan aktiva tetap yang belum sempurna menimbulkan kesulitan dalam hal pengukuran nilai aktiva tetap dalam laporan keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi.

Kebijakan perusahaan dalam menentukan capital expenditure atau revenue expenditure dalam hal biaya pemeliharaan dan perawatan, yaitu dengan mengelompokkan dan pemeliharaan aktiva perusahaan dalam empat bagian. Dalam menghitung penyusutan perusahaan menggunakan metode garis lurus. Kebijakan perusahaan untuk masalah penghentian aktiva tetap temasuk cara penghentian, pengalokasian biaya yang terjadi pada saat penghentian, dan lain-lain sdh cukup baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

31

C. Kerangka Konseptual

Gambar di bawah ini untuk merumuskan permasalahan sesuai dengan latar

belakang masalah penelitian, penulis menguraikan kerangka konseptual dalam

permasalahan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Sumber : Penulis, 2011

AKTIVA TETAP PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, TBK.

Perolehan Aktiva Tetap

Pengeluaran Setelah Perolehan Aktiva Tetap

Pelepasan Aktiva Tetap

Penyusutan Aktiva Tetap

Penyajian Aktiva Tetap Dalam Laporan Keuangan Sesuai SAK

Universitas Sumatera Utara

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28710/4/Chapter II.pdf · Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli

32

Penjelasan Kerangka Konseptual :

Kebijakan akuntansi aktiva tetap yaitu kebijakan dalam pemilihan prinsip-

prinsip, dasar-dasar, konvensi, peraturan dan prosedur yang diterapkan oleh

perusahaan untuk menentukan :

1. Cara perolehan aktiva tetap

2. Pengeluaran aktiva tetap

3. Metode penyusutan aktiva tetap

4. Penarikan aktiva tetap

5. Pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap

6. Penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan

Sehingga kebijakan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yaitu

PSAK No. 16 dan PSAK No. 17.

Universitas Sumatera Utara