Upload
doandien
View
224
Download
0
Embed Size (px)
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Diri
1. Pengertian Konsep Diri
Konsep diri menurut Calhoun dan Accocella (1990), adalah
pandangan mengenai diri sendiri. Pandangan mengenai diri sendiri
merupakan suatu proses mental yang memiliki tiga dimensi, yaitu
pengetahuan, pengharapan, dan penilaian mengenai diri sendiri.
Pengetahuan individu mengenai diri dan gambarannya memiliki arti
bahwa dalam aspek kognitif individu yang bersangkutan terdapat
informasi mengenai keadaan dirinya, seperti nama, usia, jenis kelamin,
pekerjaan dan suku bangsa. Dimensi kedua adalah harapan individu di
masa mendatang. Dimensi ini juga disebut dengan diri ideal, yaitu
kekuatan yang mendorong individu untuk menuju ke masa depan. Dimensi
terakhir, penilaian terhadap diri sendiri, merupakan perbandingan antara
pengharapan diri dengan standar diri yang akan menghasilkan harga diri.
Mead (dalam Burns, 1993), mendefinisikan konsep diri sebagai
perasaan, pandangan, dan penilaian individu mengenai dirinya yang
didapat dari hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut
Hurlock (1999), konsep diri adalah pandangan individu mengenai dirinya.
Burn (Ghufron dan Risnawati, 2010), mendefinisikan konsep diri
sebagai kesan terhadap diri sendiri secara keseluruhan yang mencakup
pendapatnya terhadap diri sendiri, pendapatnya tentang gambaran diri di
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
9
mata orang lain dan pendapatnya tentang hal-hal yang dicapai. Brooks
(dalam Rakhmat, 2013), menjelaskan konsep diri sebagai pandangan dan
perasaan mengenai diri sendiri. Persepsi mengenai diri sendiri dapat
bersifat psikis, sosial, dan fisik.
Rogers (dalam Andriani dan Ni’matuzahroh, 2013), menjelaskan
self atau konsep self adalah konsep menyeluruh yang ajeg dan terorganisir
tersusun dari persepsi ciri-ciri mengenai “I” atau “me” dengan orang lain
dan berbagai aspek kehidupan, berikut dengan nilai-nilai yang terlibat
pada persepsi itu. Konsep self menggambarkan konsepsi seseorang
mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari
dirinya. Konsep self juga menggambarkan pandangan diri dalam
kehidupan dan dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal. Konsep
self merupakan kumpulan dari perangkat-perangkat persepsi yang
menggambarkan berbagai peran.
Berdasarkan uraian konsep diri di atas menurut beberapa ahli,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep diri adalah pandangan,
perasaan dan penilaian terhadap diri sendiri secara keseluruhan yang
diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
2. Komponen Konsep Diri
Menurut Hurlock (1994), konsep diri memiliki tiga komponen
utama, yaitu:
a. Komponen perseptual
Komponen perseptual adalah image seseorang mengenai
penampilan fisiknya dan kesan yang ditampilkan pada orang lain,
komponen ini sering disebut physical self concept.
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
10
b. Komponen konseptual
Komponen konseptual adalah konsepsi seseorang mengenai
karakteristik khusus yang dimiliki, baik kemampuan dan
ketidakmampuannya, latar belakang serta masa depannya. Komponen
ini disebut psycological self concept yang tersusun dari beberapa
kualitas penyesuaian diri, seperti kejujuran, percaya diri, kemandirian,
pendirian yang teguh, dan kebalikannya dari sifat-sifat tersebut.
c. Komponen sikap
Komponen sikap adalah perasaan seseorang tentang diri
sendiri, sikap terhadap statusnya sekarang dan prospeknya di masa
depan, sikap terhadap harga diri dan pandangan diri yang dimilikinya.
Berdasarkan uraian di atas, komponen konsep diri diantaranya
adalah komponen perseptual, komponen konseptual, dan komponen
sikap.
3. Aspek-aspek Konsep Diri
Menurut Calhoun dan Acocella (1990), mengatakan konsep diri
terdiri dari tiga aspek, yaitu:
1) Pengetahuan
Pengetahuan adalah apa yang individu ketahui tentang dirinya.
Individu di dalam benaknya terdapat satu daftar yang menggambarkan
dirinya, kelengkapan atau kekurangan fisik, usia, jenis kelamin,
kebangsaan, suku, pekerjaan, agama dan lain-lain.
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
11
2) Harapan
Pada saat tertentu, seseorang mempunyai suatu aspek
pandangan tentang dirinya. Individu juga mempunyai satu aspek
pandangan tentang kemungkinan dirinya menjadi apa di masa depan.
Singkatnya, individu mempunyai harapan bagi dirinya untuk menjadi
diri yang ideal. Diri yang ideal sangat berbeda pada masing-masing
individu.
3) Penilaian
Dalam penilaian, individu berkedudukan sebagai penilai
tentang dirinya sendiri. Apakah bertentangan dengan 1) “siapakah
saya”, pengharapan bagi individu; 2) “seharusnya saya menjadi apa”,
standar bagi individu. Hasil penilaian tersebut disebut harga diri.
Semakin tidak sesuai antara harapan dan standar diri, maka akan
semakin rendah harga diri seseorang.
Sedangkan menurut pandangan Berzonsky (1981), aspek-aspek
konsep diri terdiri atas:
a. Aspek fisik
Aspek fisik meliputi penilaian individu terhadap segala sesuatu
yang dimilikinya yang terlihat secara fisik seperti tubuh, kesehatan dan
penampilan fisiknya.
b. Aspek psikis
Aspek psikis meliputi pikiran, perasaan dan sikap individu
terhadap dirinya sendiri.
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
12
c. Aspek sosial
Aspek sosial meliputi bagaimana peranan sosial yang
dimainkan oleh individu mencakup hubungan antara individu dengan
keluarga dan dengan lingkungan dan sejauh mana penilaian individu
terhadap peran tersebut.
d. Aspek moral
Aspek moral meliputi nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
memberi arti dan arah bagi kehidupan dirinya sendiri.
Berdasarkan uraian dari beberapa ahli di atas, aspek-aspek konsep
diri antara lain adalah pengetahuan, harapan, penilaian, fisik, psikis, sosial
dan moral. Peneliti dalam penelitian ini hanya menggunakan aspek fisik,
psikis, sosial dan moral.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Konsep diri berkembang dari sejumlah sumber yang saling berkait
antara satu sumber dengan sumber yang lain. Menurut Burns (1993),
konsep diri dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Citra diri
Citra diri berisi tentang kesadaran dan citra tubuh, yang pada
mulanya dilengkapi melalui persepsi inderawi. Hal ini merupakan inti
dan dasar dari acuan dan identitas diri yang terbentuk.
b. Kemampuan bahasa
Bahasa timbul untuk membantu proses diferensiasi terhadap
orang lain yang ada di sekitar individu, dan juga untuk memudahkan
atas umpan balik yang dilakukan oleh orang-orang terdekat.
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
13
c. Umpan balik dari lingkungan, khususnya dari orang-orang terdekat
Individu dengan citra tubuh mendekati ideal masyarakat atau
sesuai keinginan orang yang dihormatinya akan tampak mempunyai
rasa harga diri melalui penilaian-penilaian dari lingkungan.
d. Identifikasi dengan peran jenis yang sesuai dengan stereotip
masyarakat
Identifikasi berdasarkan penggolongan seks dan peranan seks
yang sesuai dengan pengalaman masing-masing individu akan
berpengaruh terhadap sejauh mana individu memberi label maskulin
atau feminin kepada dirinya sendiri.
e. Pola asuh, perlakuan dan komunikasi orang tua
Hal ini akan berpengaruh terhadap harga diri individu karena
ada ketergantungan secara fisik,emosional, dan sosial kepada orang tua
individu (terutama pada masa kanak-kanak), selain karena orang tua
juga merupakan sumber umpan balik bagi individu.
Menurut Fuhrmann (dalam Widodo, 2006), faktor yang
berpengaruh terhadap konsep diri adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi dan interaksi dalam keluarga, teman sebaya, maupun
lingkungan sosial
b. Persepsi terhadap ras, status ekonomi sosial, kebangsaan, dan
karakteristik fisik.
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
14
Evaluasi yang dilakukan oleh individu merupakan hasil dari
keseluruhan interaksi sosial dan pengalaman yang dimilikinya.
Lingkungan sosial adalah keseluruhan tempat yang mengandung nilai-nilai
karakteristik dan kualitas yang khusus. Lingkungan teman sebaya adalah
tempat untuk membuat standar yang harus dimiliki individu dan wahana
untuk membuat inidividu bisa menilai bagaimana dirinya jika
dibandingkan dengan orang lain. Keluarga merupakan faktor yang
menerima dan menghargai individu atau justru menolak dan membuat
individu menjadi merasa tidak berharga.
Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri diantaranya adalah
citra diri, kemampuan bahasa, umpan balik dari lingkungan (khususnya
dari orang-orang terdekat), pandangan mengenai maskulin atau feminim
terhadap dirinya, identifikasi dan interaksi dalam keluarga, teman sebaya
maupun lingkungan sosial serta persepsi terhadap ras, status ekonomi
sosial, kebangsaan dan karakteristik fisik.
5. Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif
Menurut Megaton & Tarmizi (2010), ada dua konsep diri pada
individu, yaitu :
a. Konsep diri positif
Orang yang memiliki konsep diri positif mengetahui banyak
tentang ciri-ciri dirinya, pemahaman dan penilaian terhadap kualitas
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
15
dirinya akurat, tepat dan wajar. Mereka bisa secara sehat menerima
diriya apa adanya, bersyukur atas kelebihan dan ikhlas atas kekurangan
dirinya. Harapan dan cita-citanya masuk akal atau rasional. Mereka
juga terbuka dan tidak cemas atas kritik dan informasi keburukan atau
kebaikan dirinya. Menurut Reece & Brandt (dalam Ricketts, 2011),
ada 6 karakteristik orang yang mempunyai konsep diri positif, yaitu :
1) Berorientasi ke masa depan.
2) Mampu mengatasi masalah.
3) Mampu mengontrol emosi.
4) Mampu membantu orang lain dan menerima bantuan.
5) Mampu menerima orang lain sebagai individu yang unik dan
berbakat.
6) Menunjukkan berbagai perilaku percaya akan diri sendiri.
b. Konsep diri negatif
Menurut Ricketts (2011), orang dengan konsep diri negatif
sering mengalami kesulitan berhubungan dengan orang lain. Mereka
cenderung pesimis dan tidak percaya pada orang lain. Mereka tidak
dapat menerima pujian dari orang lain sebelum mereka mencari tahu,
ada atau tidak motif dibalik pujian tersebut. Ketika seseorang memiliki
konsep diri yang buruk, mereka dapat menunjukkan karakteristik dan
perilaku seperti :
1) Kritis dan pencemburu.
2) Terlibat dalam gosip.
3) Reaksi yang kurang baik terhadap kritik.
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
16
4) Reaksi yang kurang baik terhadap tertawa.
5) Perasaan tidak nyaman saat sendirian.
6) Tidak peduli pada sikapnya.
7) Kurang sopan.
8) Terlalu banyak penekanan pada hal-hal material.
9) Kurang mempunyai teman dekat.
10) Tidak dapat menentukan tindakannya.
11) Ada saja alasan untuk membenarkan kegagalannya.
12) Tidak bisa menepati janji.
13) Pemberontakan terhadap otoritas.
14) Melakukan hal-hal yang bodoh dengan tindakan impulsive.
B. Sense Of Community
1. Pengertian Sense Of Community
Penelitian Sarason (dalam Kloos, dkk, 2012), mengungkapkan
bahwa sense of community adalah persepsi yang sama antar satu dengan
lainnya berdasarkan ketergantungan informasi antar individu. Sense of
community terbentuk karena adanya keinginan untuk membina
ketergantungan dengan memberi atau melakukan sesuatu yang diharapkan
antar satu sama lain serta berbagi perasaan antar individu yang menjadi
bagian dari komunitas tersebut.
McMillan dan Chavis (1986), dalam penelitiannya mendefinisikan
sense of community sebagai bentuk perasaan dari para anggota yang
mempunyai kebersamaan. Adanya perasaan yang diungkapkan antar satu
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
17
sama lain memiliki pengaruh serta menimbulkan kebutuhan untuk bertemu
sebagai komitmen mereka untuk selalu bersama.
Westheimer dan Kahne (dalam Rovai, 2002), mendefinisikan sense
of community sebagai hasil dari interaksi orang-orang yang mempunyai
kesamaan minat dan tujuan. Sementara Graves (dalam Rovai, 2002),
berpendapat sense of community adalah sebuah lingkungan tempat orang-
orang berinteraksi secara berkesinambungan, terus menerus merefleksikan
apa saja yang dilakukan oleh kelompok dan selalu menghormati perbedaan
individu untuk kepentingan kelompok.
Mendieta, Jacinto & Fuentes (2012), mendefinisikan sense of
community sebagai persepsi yang sama dengan anggota komunitas
lainnya, pengakuan saling ketergantungan antara anggota komunitas,
keinginan untuk mempertahankan saling ketergantungan tersebut, yaitu
berperilaku dengan orang lain seperti kita mengharapkan mereka untuk
berperilaku yang sama dengan kita, dan perasaan bahwa semua merupakan
bagian dari struktur sosial yang unggul dan stabil dimana komunitas saling
ketergantungan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
sense of community adalah perasaan yang dimiliki anggota dalam
komunitas yang meliputi rasa saling memiliki, rasa pentingnya keberadaan
anggota di dalam komunitas dan kepercayaan bahwa kebutuhan anggota
akan terpenuhi di dalam komunitas melalui adanya komitmen untuk terus
bersama.
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
18
2. Elemen-elemen Sense Of Community
Mc Millan dan Chavis (dalam Kloos, dkk, 2012) menemukan ada
empat elemen dalam sense of community, yaitu:
a. Membership (Keanggotaan)
Membership merupakan perasaan memiliki atau menjadi
bagian dari keterhubungan secara personal. Menurut Backman &
Secord (dalam McMillan dan Chavis, 1986), dalam membership
mencakup beberapa aspek yang saling bekerjasama, yaitu:
1) Boundaries (Batasan-batasan)
Batas-batasan, mengacu pada perlunya mendefinisikan apa
yang termasuk anggota dan non anggota. Untuk komunitas
melibatkan kesamaan pribadi atau tujuan bersama. Batasan-batasan
bersifat jelas atau samar-samar ditandai dan mungkin kaku.
2) Sense of belonging and identification (Perasaan memiliki dan
identifikasinya)
Hal ini memperdalam rasa kepemilikan anggota dan
identifikasi diri dengan komunitas. Merasa dirinya diterima oleh
anggota komunitas dan mendefinisikan identitas pribadi dalam hal
keanggotaan di komunitas seperti menjadi anggota komunitas.
3) Emotional safety (Keselamatan emosional)
Sebuah komunitas dengan batas-batas yang jelas, anggota
akan merasakan keselamatan emosional. Hal ini berarti memiliki
rasa aman dari tindak kejahatan di lingkungan komunitas,
hubungan aman untuk berbagi perasaan dan kekhawatiran antar
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
19
anggota komunitas. Keselamatan emosional memerlukan proses
saling membuka diri antar anggota komunitas.
4) Personal investmen (Investasi pribadi)
Seseorang yang merasa aman dan nyaman akan membuat
investasi pribadi di komunitas. Investasi menunjukkan komitmen
jangka panjang untuk komunitas, seperti menjadi bagian dari
komunitas, atau menghabiskan waktu untuk komunitas. Hal ini
juga dapat melibatkan resiko emosional.
5) Common symbol system (Memiliki kesamaan simbol)
Simbol umum membantu menentukan batas-batas,
mengidentifikasi anggota dan non anggota.. Contohnya seperti
bendera, warna dan simbol yang digunakan.
b. Influence (Pengaruh)
Pengaruh merupakan elemen kedua yang mengacu pada
kekuatan anggota kepada kelompok dan adanya timbal balik kelompok
pada anggotanya. Anggota lebih tertarik pada kelompok dimana
mereka merasa berpengaruh atau diperlukan. Anggota yang paling
berpengaruh dalam kelompok adalah mereka yang dibutuhkan dan
nilai-nilai atau pendapat mereka selalu digunakan. Mereka yang
berusaha untuk mendominasi atau menjalankan kekuasaan terlalu kuat
sering terisolasi. Hal ini berakar pada komitmen bersama dari setiap
individu untuk kelompok, tidak hanya dikenakan pada individu.
Dengan demikian, individu mempengaruhi kelompok yang lebih luas
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
20
atau masyarakat, dan masyarakat yang mempengaruhi pandangan dan
tindakan orang tersebut.
c. Integration and fulfillment of needs (Integrasi dan pemenuhan
kebutuhan)
Perasaan bahwa kebutuhan anggota akan dipenuhi oleh sumber
daya yang diterima melalui keanggotaan dalam kelompok. Pemenuhan
kebutuhan dihasilkan dari interaksi anggota yang dapat menghasilkan
dinamika hubungan memberi dan menerima.
Mempengaruhi hubungan antar individu dan kelompok secara
keseluruhan, menyangkut persatuan hubungan antar anggota. Integrasi
memiliki dua aspek: nilai-nilai bersama dan pertukaran sumber daya.
Nilai-nilai bersama didapat melalui keterlibatan antar anggota dalam
kegiatan di komunitas.
Kebutuhan dapat bersifat fisik (misalnya, untuk keamanan)
atau psikososial (misalnya, untuk dukungan emosional, bersosialisasi,
atau latihan kepemimpinan). Integrasi ini mirip dengan saling
ketergantungan dan berada pada sumber daya dalam perspektif
ekologi.
d. Shared emotional connection (Hubungan emosional bersama)
Hubungan emosional bersama dalam suatu komunitas yang
terbentuk dari interaksi positif, berbagi cerita dan pengalaman yang
dilakukan bersama. Semakin banyak orang berinteraksi, semakin besar
kemungkinan anggota membentuk hubungan yang erat, yang
kemudian mengarah keterikatan yang lebih kuat.
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
21
Hubugan emosional bersama merupakan komitmen dan
keyakinan bahwa anggota harus berbagi dan akan menceritakan
sejarah mereka, tempat-tempat yang umum, waktu untuk bersama-
sama dan kesamaan pengalaman. McMillan dan Chavis (1986)
menganggap ini "elemen definitif untuk masyarakat yang benar".
Anggota komunitas dapat mengenali ikatan bersama melalui
perilaku, ucapan, atau isyarat lain. Namun, ikatan itu sendiri lebih
dalam, bukan hanya soal perilaku. Hubungan emosional bersama
diperkuat melalui pengalaman anggota lain, seperti perayaan, ritual
bersama, menghormati anggota, dan berbagi cerita.
Menurut Rovai (2002), elemen-elemen yang terdapat pada
sense of community adalah sebagai berikut:
a. Semangat
Semangat, menunjukkan pengakuan keanggotaan dalam
sebuah komunitas dan perasaan persahabatan, dan ikatan yang
berkembang di kalangan anggota komunitas karena mereka
menikmati satu sama lain dan berharap untuk menghabiskan waktu
bersama-sama. Semangat komunitas memungkinkan anggota
komunitas untuk menantang dan untuk memelihara satu sama lain.
b. Kepercayaan
Kepercayaan adalah perasaan bahwa anggota komunitas
dapat dipercaya dan kemauan untuk mempercayai anggota lain.
Kepercayaan terdiri dari dua komponen: kredibilitas dan kebajikan.
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
22
Kredibilitas adalah harapan bahwa anggota lain di komunitas dapat
diandalkan. Kebajikan adalah sejauh mana anggota benar-benar
tertarik pada kesejahteraan anggota lain di komunitas dan
termotivasi untuk membantu anggota lain dalam kehidupan
mereka.
c. Interaksi
Interaksi anggota merupakan elemen penting, tetapi bukan
solusi lengkap untuk pengembangan sense of community. Jika
anggota mengungkapkan informasi pribadi, semakin orang lain
akan membalas dan lebih banyak orang tahu tentang satu sama
lain, semakin besar kemungkinan mereka untuk membangun
kepercayaan, mencari dukungan dan kepuasan sehingga
meningkatkan sense of community.
Jadi, berdasarkan uraian elemen sense of community menurut
beberapa ahli yang telah dijelaskan sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa elemen rasa komunitas meliputi keanggotaan, pengaruh,
integrasi dan pemenuhan kebutuhan, hubungan emosional bersama,
semangat, kepercayaan dan interaksi. Namun, dalam penelitian ini
peneliti hanya menggunakan elemen keanggotaan, pengaruh, integrasi
dan pemenuhan kebutuhan dan hubungan emosional bersama.
3. Faktor-faktor Sense Of Community
McMillan dan Chavis (1986) menyatakan ada lima hal yang
mampu meningkatkan sense of comunity, yaitu:
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
23
a. Keterikatan
Keterikatan dilambangkan dengan para anggota memiliki
kesamaan bahasa, pakaian, dan ritual yang menunjukan mana yang
memiliki keterikatan dengan komunitasnya dan mana yang tidak.
b. Keamanan emosi
Keamanan emosi merupakan rasa aman atau keterbukaan
untuk mengetahui perasaan satu dengan yang lainnya diantara para
anggota. Keamanan tersebut lebih dari emosional; komunitas,
misalnya, memberikan keamanan fisik dan meningkatkan
kebersamaan dalam keamanan ekonomi.
c. Rasa saling memiliki dan identifikasi
Rasa saling memiliki dan identifikasi merupakan harapan
atau kepercayaan dan rasa diterima didalam sebuah komunitas.
Melibatkan perasaaan menjadi bagian dari komunitas serta dapat di
terima oleh komunitas.
d. Investasi pribadi
Investasi pribadi adalah kontribusi diri dan komitmen yang
diberikan untuk komunitas.
e. Simbol umum
Simbol umum yang berfungsi menciptakan dan memelihara
rasa keterkaitan dalam komunitas. McMillan dan Chavis (1986)
menyatakan bahwa para anggota dari sebuah komunitas harus
memiliki kuasa untuk memberi pengaruh kepada aktivitas yang
dilakukan oleh kelompok, karena jika tidak para anggota itu tidak
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
24
termotivasi untuk berpartisipasi dalam komunitas. Kelima hal
tersebut saling berperan dalam terbentuknya keanggotan dalam
komunitas (Kloos, dkk., 2012).
Berdasarkan uraian di atas hal-hal yang mampu
meningkatkan sense of community adalah keterikatan, keamanan
emosi, rasa saling memiliki dan identifikasi, investasi pribadi dan
simbol umum.
4. Manfaat Adanya Sense Of Community
Memiliki sense of community yang kuat tampaknya terkait
dengan berbagai hasil positif bagi individu dan masyakat baik di
tingkat geografis dan relasional. Di lingkungan rumah, manfaat bagi
orang yang memiliki sense of community yang kuat adalah memiliki
perasaan aman terhadap keselamatannya, lebih berpartisipasi dalam
kegiatan masyarakat dan dapat membantu orang lain dengan sukarela
(Schweitzer dalam Beske, 2007). Memiliki sense of community yang
kuat juga dapat meningkatkan kesejahteraan individu, kebahagiaan
individu yang meningkat, penurunan perasaan khawatir dan self
efficacy yang lebih tinggi (Davidson & Cotter dalam Beske, 2007).
C. Komunitas
1. Pengertian Komunitas
Istilah kata komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang
berasal dari kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
25
banyak orang. Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa
organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan
habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu
didalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya,
preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa
(Agoes dalam Kusumastuti, 2014).
Komunitas (community) adalah sebuah kelompok sosial yang
terdiri dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya
memiliki ketertarikan dan habitat yang sama, komunitas dalam konteks
manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah
kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas
yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang
berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”.
Menurut Mac Iver (Mansyur, 1994) community diistilahkan
sebagai persekutuan hidup atau paguyuban dan dimaknai sebagai suatau
daerah masyarakat yang ditandai dengan beberapa tingkatan pertalian
kelompok sosial satu sama lain. Keberadaan komunitas biasanya didasari
oleh lokalitas dan sentiment community.
Menurut Mac Iver (Soekanto, 2012), unsur-unsur dalam sentiment
community adalah:
a. Seperasaan
Unsur seperasaan muncul akibat adanya tindakan anggota
dalam komunitas yang mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok
dikarenakan adanya kesamaan kepentingan.
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
26
b. Sepenanggungan
Sepenanggungan diartikan sebagai kesadaran akan peranan dan
tanggung jawab anggota komunitas dalam kelompoknya.
c. Saling memerlukan
Unsur saling memerlukan diartikan sebagai perasaan
ketergantungan terhadap komunitas baik yang sifatnya fisik
maupun psikis.
Berdasarkan uraian di atas komunitas adalah sebuah kelompok
sosial yang di dalamya terdapat organisme dari berbagai lingkungan, yang
memiliki ketertarikan, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan,
risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
2. Komunitas SFaC (Scooter Fans Club) Purwokerto
SFaC (Scooter Fans Club) Purwokerto berdiri sejak 29 Juli 1996
dengan jumlah anggota hingga kini sebanyak 204 anggota. Jumlah anggota
komunitas SFaC Purwokerto setiap tahunnya selalu berubah karena ada
anggota yang masuk dan keluar atau meninggal dunia, anggota yang
keluar dari SFaC Purwokerto karena pindah keluar kota. Latar belakang
dari setiap anggota komunitas SFaC Purwokerto sangat berbeda-beda dari
pendidikan, usia, jenis kelamin dan pekerjan. Untuk dapat bergabung
dalam komunitas SFaC Purwokerto, calon anggota diwajibkan untuk
memiliki vespa, melakukan touring minimal 200 kilometer dari
Purwokerto ke kota lain yang telah di tentukan oleh panitia selama
beberapa hari serta mengumpulkan tanda tangan atau cindera mata dari
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
27
setiap komunitas vespa yang ada disetiap daerah yang dilewati sampai ke
kota tujuan dengan minimal tanda tangan atau cindera mata yang telah
ditentukan kemudian kembali ke Purwoketo lalu diadakan penyematan
sebagai anggota komunitas SFaC Purwokerto. Touring yang dilakukan
bertujuan untuk memperkuat solidaritas antar calon anggota komunitas
dan untuk menjalin silaturahmi terhadap komunitas-komunitas yang di
datangi.
a. Visi dan Misi SFaC Purwokerto
1) Visi SFaC Purwokerto adalah melestarikan budaya Purwokerto
dengan menggunakan vespa.
2) Misi SFaC Purwokerto adalah :
i. Melestarikan vespa yang ada di Purwokerto
ii. Memperkuat solidaritas pecinta vespa di Purwokerto
iii. Mematuhi Peraturan Lalu Lintas
b. Kegiatan – kegiatan SFaC Purwokerto
Kegiatan-kegiatan yang ada di komunitas SFaC Purwokerto
diantaranya yaitu :
1) Kopdar
2) Riding
3) Touring
4) Family gathering
5) Menghadiri undangan dari komunitas lain
6) Mengadakan acara vespa di Purwokerto
7) Bakti sosial saat terjadi bencana alam
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
28
D. Hubungan Antara Sense Of Community Dengan Konsep Diri Pada
Anggota Komunitas SFaC Purwokerto.
Anggota komunitas harus mengerti satu sama lain, menjaga satu sama
lain dan menghormati satu sama lain. Hal tersebut harus dimiliki oleh sebuah
komunitas bertujuan untuk anggota komunitas memiliki hubungan yang baik.
Hubungan yang baik dapat memberikan perasaan positif satu sama lain pada
anggota sehingga menumbuhkan perasaan saling menghormati dan memiliki.
Dalam diri individu sendiri, untuk memiliki perasaan positif, saling
menghargai, menghormati dan memiliki dibutuhkan konsep diri yang baik.
Anggota komunitas SFaC Purwokerto memiliki perasaan senang, puas
dan bangga terhadap dirinya sendiri saat menggunakan vespa, saat berkumpul
dengan anggota lain dan saat mereka mampu membantu sesama anggota lain
yang sedang mengalami masalah.
Keadaan tersebut membuat para anggota komunitas SFaC Purwokerto
memiliki penilaian dan pandangan terhadap dirinya dalam bersosialisasi di
komunitas vespa yang mereka ikuti. Penilaian dan pandangan terhadap diri
sendiri adalah konsep diri. Rakhmat (2013), mengatakan konsep diri adalah
pandangan dan perasaan individu tentang dirinya baik yang sifatnya
psikologis, sosial maupun fisik.
Menurut Mead (dalam Burns, 1993), konsep diri merupakan perasaan,
pandangan dan penilaian individu mengenai dirinya sendiri yang diperoleh
dari hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Di dalam komunitas, setiap
anggota terkadang dihadapkan pada suatu masalah seperti adanya perbedaan
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
29
pendapat sesama anggota ataupun perbedaan tujuan dalam komunitas. Di
dalam komunitas perlu dikembangkan jaringan sosial diantara para
anggotanya guna mendorong kemampuan kolektif untuk mencapai
kepentingan bersama, sehingga dapat terbangun kekompakan dan solidaritas
dalam suatu komunitas (Karina dan Suryanto, 2012). Hubungan sosial yang
positif dalam suatu komunitas hanya akan dapat terwujud apabila terdapat
penerimaan sosial yang tinggi diantara para anggotanya. Salah satu kondisi
yang menyebabkan individu diterima oleh lingkungan sosialnya adalah sifat
kepribadian yang dapat menimbulkan penyesuaian sosial yang baik seperti
jujur, setia, tidak mementingkan kepentingan diri sendiri dan ekstraversi
(Hurlock, dalam Suryanto 2012).
Adanya perbedaan pendapat dalam komunitas dapat memicu
terjadinya konflik yang membuat anggota dalam komunitas tersebut
kehilangan rasa kebersamaannya. Hal ini akan membuat sense of community
dalam komunitas tersebut hilang. Menurut McMillan dan Chavis (1986)
mengatakan bahwa sense of community adalah bentuk perasaan dari para
anggota yang mempunyai kebersamaan, adanya perasaan yang diungkapkan
antar satu sumber dan yang lain mempunyai pengaruh satu dan yang lainnya
serta mempunyai kebutuhan untuk bertemu sebagai komitmen mereka untuk
selalu bersama.
Anggota komunitas yang memiliki konsep diri positif akan memiliki
perasaan senang saat bersama anggotanya yang lain karena dapat saling
bertukar pendapat dan informasi satu sama lain. Anggota komunitas dengan
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
30
konsep diri yang baik akan lebih mampu menentukan tujuan bersama yang
sesuai untuk komunitasnya.
Uraian di atas menunjukkan bahwa konsep diri dan sense of
community pada anggota komunitas SFaC Purwokerto saling berhubungan.
Adanya konsep diri yang baik akan membuat sense of community pada
anggota komunitas menjadi baik.
E. Kerangka Berfikir
Anggota komunitas SFaC Purwokerto merasa dirinya senang, bangga,
dan puas ketika menggunkan vespa, berkumpul bersama anggota komunitas,
mampu membantu anggota lain, merasa dirinya diterima oleh anggota lain,
pendapatnya di dengar oleh anggota lain dan memiliki tujuan yang sama, yaitu
menjalin silaturhami, bertukar informasi seputar vespa, memperkuat
solidaritas diantara pengguna vespa khususnya di Purwokerto dan menambah
eksistensi vespa di Purwokerto.
Anggota komunitas SFaC Purwokerto merasa hobinya lebih
tersalurkan ketika tergabung dalam komunitas, merasa mendapatkan jati
dirinya dan mendapatkan teman-teman dengan kesukaan yang sama sehingga
mempermudah dalam bertukar informasi. Disadari atau tanpa disadari, hal
tersebut membuat anggota komunitas vespa memiliki kesamaan dalam tingkah
laku, yaitu saling menyapa anggota lain dan pengguna vespa dijalanan, dan
saling menolong pengguna vespa yang mengalami kendala di perjalanan.
Adanya persamaan tingkah laku dan perasaan yang dimiliki oleh
anggota komunitas SFaC Purwokerto menggambarkan adanya sense of
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017
31
community pada anggota komunitas yang terbentuk dari konsep diri yang baik
dari setaip anggotanya. Saibilah (dalam Maharani, dkk, 2012), mengatakan
konsep diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil
pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan
dengan realitas dunia.
Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir
F. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini,
yaitu : "Ada hubungan antara sense of community dengan konsep diri pada
anggota komunitas SFaC (Scooter Fans Club) Purwokerto".
Anggota Komunitas
SFaC
(Scooter Fans Club)
Di Purwokerto
SENSE OF
COMMUNITY
1. Keanggotaan
2. Pengaruh
3. Integrasi Dan
Pemenuhan Kebutuhan
4. Hubungan Emosional
Bersama
KONSEP DIRI
1. Fisik
2. Psikis
3. Moral
4. Sosial
Hubungan antara Sense of Community..., Fariz Dzulqarnain, Fakultas Psikologi UMP, 2017