26
44 BAB III BERBAGAI HAMBATAN DAN STRATEGI DALAM PENGEMBANGAN MUSEUM NASIONAL JAKARTA A. Kendala Dalam Pengembangan Museum Nasional Jakarta Upaya melestarikan berbagai peninggalan sejarah dan kepurbakalaan sebagai kekayaan budaya dan kebanggaan nasional ditingkatkan antara lain melalui pengamanan dan perlindungan benda cagar budaya dari kemungkinan perusakan, pencurian, penyelundupan, dan perdagangan benda tersebut, serta penyuluhan mengenai pentingnya nilai peninggalan sejarah dan purbakala untuk meningkatkan kesadaran dan rasa memiliki dari masyarakat. Untuk itu, kerja sama antar lembaga pemerintah dan masyarakat di dalam maupun di luar negeri terus dikembangkan. (Agus Aris Munandar : 2011) Tugas dan peranan museum dikembangkan, tidak hanya menjadi tempat menyimpan benda peninggalan sejarah dan purbakala, tetapi juga sebagai tempat penelitian serta pendidikan budaya dan jati diri bangsa terutama bagi generasi muda. Upaya pembinaan dan pengembangan permuseuman di Indonesia masih belum dapat berjalan dengan baik. Dalam pengembangannya, pengelola Museum Nasional Jakarta memiliki berbagai kendala atau hambatan. Berikut merupakan berbagai kendala-kendala atau hambatan yang dihadapi dalam pengembangan, antara lain:

BAB III BERBAGAI HAMBATAN DAN STRATEGI DALAM … · menarik perhatian warga Indonesia dan mancanegara untuk mempelajari dan mengenal lebih jauh tentang salah satu alat musik tradisional

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

44

BAB III

BERBAGAI HAMBATAN DAN STRATEGI

DALAM PENGEMBANGAN MUSEUM NASIONAL JAKARTA

A. Kendala Dalam Pengembangan Museum Nasional Jakarta

Upaya melestarikan berbagai peninggalan sejarah dan kepurbakalaan

sebagai kekayaan budaya dan kebanggaan nasional ditingkatkan antara lain

melalui pengamanan dan perlindungan benda cagar budaya dari kemungkinan

perusakan, pencurian, penyelundupan, dan perdagangan benda tersebut, serta

penyuluhan mengenai pentingnya nilai peninggalan sejarah dan purbakala

untuk meningkatkan kesadaran dan rasa memiliki dari masyarakat. Untuk itu,

kerja sama antar lembaga pemerintah dan masyarakat di dalam maupun di

luar negeri terus dikembangkan. (Agus Aris Munandar : 2011)

Tugas dan peranan museum dikembangkan, tidak hanya menjadi

tempat menyimpan benda peninggalan sejarah dan purbakala, tetapi juga

sebagai tempat penelitian serta pendidikan budaya dan jati diri bangsa

terutama bagi generasi muda. Upaya pembinaan dan pengembangan

permuseuman di Indonesia masih belum dapat berjalan dengan baik. Dalam

pengembangannya, pengelola Museum Nasional Jakarta memiliki berbagai

kendala atau hambatan. Berikut merupakan berbagai kendala-kendala atau

hambatan yang dihadapi dalam pengembangan, antara lain:

45

1. Masyarakat

Kendala ini terjadi karena masyarakat pada umumnya masih

berfikir bahwa museum adalah tempat yang membosankan. Masyarakat

lebih memilih mall atau tempat rekreasi lainnya yang lebih

menyenangkan. Kurangnya minat masyarakat dalam pengembangan

Museum, membuat museum masih harus memperbaiki diri, agar minat

masyarakat datang ke museum meningkat. Masyarakat sekarang lebih

banyak mengarah kepada gaya hidup modern atau bersifat material,

sehingga lama kelamaan dapat melupakan sejarah budaya bangsa.

(Wawancara dengan Daromi selaku Tour Guide 1 Juni 2016)

2. SDM Permuseuman

Manajemen pengelolaan museum yang belum optimal,yakni: SDM

Museum Indonesia masih belum memadai karena masih terbatasnya

ketersediaan ahli di bidang terkait yang seringkali sangat spesifik. Baik

untuk bidang yang sangat teknis seperti konservasi; bidang kreatif seperti

desain tata pamer, edukasi, storytelling; bidang administratif dan

manajemen. Ketersediaan lembaga pengajaran Museologi di Indonesia

kini pun masih melingkup pengelolaan museum secara umum. Kendala

ini masih membutuhkan Sumber Daya Manusia yang ahli baik secara

kuantitas dan kualitas. (Wawancara dengan Oting Rudy selaku Kepala

Seksi Promosi I Juni 2016)

3. Fisik Bangunan

Kurangnya ruangan untuk menyimpan benda koleksi di Museum

Nasional membuat beberapa benda koleksi belum dapat dipamerkan.

46

Gedung A dan gedung B Museum Nasional masih tidak cukup

menampung banyaknya koleksi yang ada, sehingga memerlukan

perawatan khusus dalam pemnempatannya. Selain itu untuk bangunan

baru pada umumnya menghadapi masalah prosedur pengadaan tanah dan

kesulitan mendapatkan arsitek di bidang permuseuman pada waktu

pembangunannya. (Wawancara dengan Oting Rudy selaku Kepala Seksi

Promosi I Juni 2016)

4. Promosi

Kurangnya promosi pada daerah-daerah di luar kota Jakarta untuk

mengenalkan Museum Nasional Jakarta kepada masyarakat luas yang

ada di Indonesia. Karena masih banyak masyrakat Indonesia yang masih

belum mengetahui Musuem Nasional, walaupun museum sudah berskala

Nasional. Pihak pengelola sudah melakukan berbagai aktivitas yang

mampu mendukung peningkatan kunjungan wisatawan, namu belum

optimal. (Wawancara dengan Oting Rudy selaku Kepala Seksi Promosi I

Juni 2016)

5. Peraturan Daerah

Perda Pembatasan lalu lintas sepeda motor ini dilakukan dengan

cara melarang sepeda motor untuk melalui lajur atau jalur pada jalan

tertentu Pasal 71 PP 32/2011 dan Pasal 78 ayat (2) huruf h Peraturan

Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun 2014

tentang Transportasi (“Perda 5/2014”) yang berlaku saat ini kurang

menguntungkan bagi Museum Nasional, dikarenakan motor telah

dilarang melintas di jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran HI

47

sejak Desember 2014. Atas larangan tersebut berimbas pada jumlah

pengunjung Museum Nasional saat ini. (Wawancara dengan Oting Rudy

selaku Kepala Seksi Promosi I Juni 2016)

6. Sumber Dana

Sumber pendanaan adalah salah satu yang dapat menyebabkan

munculnya masalah sarana, prasarana, dan tidak lancarnya kegiatan

fungsionalisasi museum. Bila museum-museum pemerintah hanya

mengandalkan dana dari pemerintah maka kebutuhan dana museum tidak

akan terpenuhi. (Wawancara dengan Oting Rudy selaku Kepala Seksi

Promosi I Juni 2016)

Dalam kendala yang dihadapi Museum Nasional Jakarta, membuat

museum selalu melakukan inovasi terbaru, agar persepsi masyarakat

tentang museum dapat berubah. Program-program kebudayaan yang

selalu diselenggarakan di Museum Nasional Jakarta menjadi salah satu

penunjang kedatangan wistawan lokal maupun asing ke museum.

48

B. Strategi Pengembangan Museum Nasional Jakarta

Museum merupakan sarana dalam pengembangan budaya dan peradaban

manusia. Dengan kata lain, museum tidak hanya bergerak di sektor budaya,

melainkan juga dapat bergerak di sektor ekonomi, politik, sosial, dan lain-lain. Di

samping itu, museum merupakan wahana yang memiliki peran strategis terhadap

penguatan identitas masyarakat.

Para ahli kebudayaan meletakkan museum sebagai bagian dari pranata

sosial dan sebagai media edukasi untuk memberikan gambaran tentang

perkembangan alam dan budaya manusia kepada publik. Dalam pengembangannya,

Museum Nasional memiliki beberapa strategi khusus untuk mengupayakan

peningkatan kunjungan wisatawan setiap tahunnya. Berikut ini beberapa strategi

yang sudah dilakukan Museum Nasional Jakarta, antara lain :

1) Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Manusia sebagai subjek pendukung sekaligus pencipta dan tujuan

pemeliharaan kebebasan untuk berkreativitas. Manusia yang berbudaya

adalah tidak reifikasi, artinya, manusia dalam permuseuman seharusnya

tidak mengukur segala sesuatu berdasarkan material semata atau kuantitas

saja, tetapi harus mampu dipersiapkan secara kualitas dan berorientasi

pada tujuan dan masa depan.

45

1

Tidak manipulasi artinya persepsi yang dibangun bukan sekedar

peran media mengkontruksikan peranan museum, tetapi timbulnya

kesadaran yang mendalam pentingnya keberadaan museum. Tidak

fragmentasi berlebihan artinya tidak terjadi kesombongan jika individu

mempunyai posisi jabatan, kedudukan, kekuasaan dalam

menyelenggarakan dan mengelola museum, tetapi perlu diwujudkan rasa

pentingnya belajar terus menerus dalam mengembangkan museum. Tidak

individualisasi artinya tidak egois dalam membangun dan

mengembangkan museum dan tidak serakah atau bertindak dalam

pengelolaan museum. (http://museumntb.com diakses 21 Mei pukul 18.00)

Aspek Manajemen dari Sumber Daya Manusia Museum Nasional,

sebagai salah satu unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan yang memegang peran penting sebagai pusat informasi

budaya dan pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa,

meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan nasional,

serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antar bangsa. Museum

Nasional tidak hanya mengembangkan diri dalam pembangunan fisik

semata, tetapi juga melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia

(SDM) di dalamnya.

Manajemen sumber daya manusia meliputi upaya peningkatan

sumber daya manusia yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam hal ini

Direktorat Permuseuman, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala di

46

antaranya Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan Tingkat Dasar,

Menengah, dan Lanjut. Pengembangan SDM museum melalui peningkatan

kegiatan pendidikan dan pelatihan adalah cara yang diberikan pengelola

museum agar SDM museum mampu melaksanakan tugasnya secara

optimal.

Museum Nasional Jakarta memiliki pegawai, diantaranya Pegawai

Negeri Sipil maupun pegawai honorer. Berikut ini merupakan tabel jumlah

pegawai yang ada di Musuem Nasional Jakarta :

Tabel 1 Jumlah Pegawai di Museum Nasional Jakarta

(Sumber: Dokumen Museum Nasional 2016)

Dengan semakin kuatnya SDM museum maka akan semakin

tercipta program-program yang menarik bagi masyarakat, pembangunan

fisik museum dan juga dukungan kebijakan pemerintah. Setiap museum

harus memiliki tenaga ahli khusus untuk membantu pengembangan

museum itu sendiri.

2) Pengembangan Program Kerja

Aspek Program Museum Nasional bertujuan untuk mengembangkan

program yang inovatif dan kreatif. Untuk meningkatkan apresiasi

Pegawai PNS Honorer

Pria 63 56

Wanita 38 13

Jumlah 101 69

47

masyarakat, museum melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menunjang

peran Museum Nasional sebagai pusat studi kebudayaan dan tempat wisata

edukatif. Museum Nasional juga memiliki program khusus dalam upaya

menarik minat wisatawan berkunjung ke museum, beberapa program yang

dimaksud antara lain :

a) Pameran Tetap

Pihak museum memilih bagaimana mereka akan menyajikan

pameran tetapnya, setelah mengetahui apa yang menjadi keinginan

dan kebutuhan pengunjung. Walaupun bertindak sebagai fasilitator,

pihak museum menggunakan cara didaktik dalam penyajian

pamerannya. Metode didaktik ini menampilkan sajian yang tertata

secara sistematis dan terstruktur.

Penataan ruang pameran diperhatikan oleh pihak museum

dalam metode penyajian pameran yaitu dengan alur cerita yang

disajikan jelas, sehingga pengunjung tahu arah pergerakan mereka

setelah melihat satu sajian menuju sajian berikutnya, walaupun

tanpa arahan dari pemandu. Koleksi yang ditampilkan juga benar-

benar mewakili periode tertentu dari sejarah dimasa lalu.

(Wawancara dengan Oting Rudy Hidayat selaku Kepala Seksi

Promosi tanggal 1 Juni 2016)

b) Museum Keliling

Museum Keliling menjadi media untuk memperkenalkan

Museum Nasional sejak tahun 2014, museum terbesar di Indonesia

yang telah berusia 238 tahun. Tujuan diselenggarakannya Museum

48

Keliling memang untuk menambah pengetahuan siswa mengenai

Museum Nasional serta menambah minat siswa agar

memanfaatkan museum dan mempelajari koleksi-koleksinya

sebagai salah satu sumber ilmu.

Museum Keliling juga membantu program pemerintah

dalam upaya mendorong generasi muda untuk mencintai dan

menghargai nilai-nilai luhur warisan budaya bangsa, sekaligus

memperat dan mempersatukan bangsa. Museum Nasional Jakarta

melakukan kunjungan Museum Keliling disekolah-sekolah yang

ada didaerah Jakarta dan sekitarnya. (Wawancara dengan Oting

Rudy Hidayat selaku Kepala Seksi Promosi tanggal 1 Juni 2016)

c) Museum Goes to Mall / Museum Goes to Campus

Museum Nasional Jakarta melakukan berbagai cara untuk

memperkenalkan museum kepada masyarakat luas, contohnya

dengan cara museum goes to mall dan museum goes to campus.

Museum akan mengadakan acara ini setiap tahun pada bulan

Oktober di Mall Bintaro. Untuk mueseum goes to campus, museum

pernah bekerjasama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH). .

(Wawancara dengan Oting Rudy Hidayat selaku Kepala Seksi

Promosi tanggal 1 Juni 2016)

d) Pelatihan Kesenian Gamelan & Tari

Salah satu cara yang paling efektif bagi museum untuk

menyediakan layanan edukasi adalah dengan mengorganisir

49

acara-acara kebudayaan. Acara-acara ini dapat mengambil satu

tema khusus, dengan berbagai aktivitas didalamnya. Pelatihan

kesenian bermain gamelan dan tari ini diharapkan mampu

menarik perhatian warga Indonesia dan mancanegara untuk

mempelajari dan mengenal lebih jauh tentang salah satu alat

musik tradisional Indonesia ini dan tari tradisional Indonesia.

Untuk pelatihan tari tradisional ini Museum Nasional

Jakarta bekerjasama dengan Belantara Budaya. Sedangkan untuk

kesenian gamelan Museum Nasional Jakarta bekerjasama dengan

siswa-siswi SMP Makna Bakti yang sudah terampil memainkan

gamelan.

Rangkaian kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari sabtu dan

minggu. Begitu pula dengan pelatihan kesenian tari tradisional

yang diselenggarakan Museum Nasional di depan Ruang Pameran

Temporer Gedung B, Museum Nasional. Program ini akan

diadakan setiap Sabtu pukul 10.00-12.00 di Museum Nasional.

Museum Nasional menyelenggarakan workshop gamelan dan tari

tradisional tanpa dikenakan biaya. (Wawancara dengan Oting

Rudy Hidayat selaku Kepala Seksi Promosi tanggal 1 Juni 2016)

e) Workshop, Seminar dan Kajian Pengelolaan Permuseuman

Seperti halnya program kunjungan sekolah, kegiatan seperti

workshop dan diskusi ini merupakan program yang dilaukan di

dalam museum. Sebelum museum mengadakan kegiatan seperti

50

workshop atau diskusi, harus ditentukan terlebih tema dan sasaran

atau target yang ingin dicapai, apakah untuk pengunjung umum,

anak sekolah, atau untuk para guru misalnya. Target ini dapat

disesuaikan dengan tema yang akan diambil oleh museum.

Workshop dan Pameran Mainan Tradisional ini merupakan

salah satu yang diadakan Museum Nasional Jakarta. Workshop

pembuatan beberapa jenis permainan yang bermanfaat bagi anak-

anak dan remaja sebagai tambahan pengetahuan. Tujuannya anak-

anak dapat berpikir terbuka untuk menciptakan maupun

memodifikasi pembelajaran yang lebih kreatif. Untuk pameran,

pengunjung akan disuguhkan dan bisa merasakan langsung

permainan-permainan tradisional seperti congklak, dakon,

bekelan, cublak-cublak suweng, enggrang, dan sudamanda.

Workshop Membatik juga menjadi salah satu yang

dilakukan Museum Nasional Jakarta dalam melakukan strategi

pengembangan. Kegiatan ini berlokasi di lantai 1 gedung baru

Museum Nasional. Di sini akan diajari bagaimana proses

membatik dan mengkreasikan batik dengan peralatan yang sudah

desediakan oleh Museum Nasional. Kegiatan ini dilakukan setiap

sabtu, pukul 10.00 – 12.00 dan disediakan secara gratis oleh

Museum Nasional. (Wawancara dengan Oting Rudy Hidayat

selaku Kepala Seksi Promosi tanggal 1 Juni 2016)

51

f) Bekerjasama dengan Organisasi

Museum Nasional juga bekerjasama dengan

Indonesian Heritage Society (IHS), sebuah organisasi sosial

yang menawarkan kepada anggotanya kesempatan untuk

mendalami lebih jauh mengenai kekayaan warisan

budaya di Indonesia. IHS telah mendukung Museum Nasional

dalam mempromosikan pengetahuan, penghargaan dan

pemahaman tentang budaya warisan budaya Indonesia.

IHS membantu Museum Nasional terutama dalam

hal pemanduan (guidance) dalam bahasa non Inggris, dengan

jadwal sebagai berikut : English tours : Pukul 10:30 WIB setiap

hari Selasa , Pukul 10:30 WIB dan Pukul 13:30 WIB setiap hari

Kamis , setiap hari Sabtu kedua dan Sabtu terakhir setiap bulan.

French tours : Pukul 9:30 WIB setiap hari Rabu ketiga setiap

bulan. Korean tours : Pukul 9:30 WIB setiap hari Selasa

pertama dan Sabtu ketiga setiap bulan. Japanese tours : Pukul

9:30 WIB setiap hari Selasa dan Sabtu pertama setiap bulan.

Tour dalam bahasa-bahasa lain disediakan atas permintaan.

(http://www.museumnasional.or.id/ diakses 27 Mei pukul 19.00)

Selain itu Museum Nasional Jakarta juga

bekerjasama dengan berbagai perusahaan, maupun instansi

pendidikan yang bersifat resmi menggunakan surat perjanjian

kerjasama, antara pihak museum dan pihak yang ingin

52

menyelenggarakan acara di Museum Nasional Jakarta.

Contohnya seperti pelaksanaan kegiatan Fun Youth

Collaboration yang diselenggarakan mahasiswa UI pada 21

Maret 2015. Museum Nasional Jakarta juga bekerjasama dengan

perusaahan dalam fotografi yang menggunakan koleksu

museum sebagai objek foto, sehingga diperlukan surat

perjanjian kerjasama antara kedua pihak. (Sumber: Dokumen

Museum Nasional Jakarta)

3) Pembangunan Sarana dan Prasarana

Aspek Fisik yaitu bangunan gedung Museum Nasional menjadi

bagian yang dilakukan Museum Nasional dalam melakukan

pengembangan. Terbukti dengan adanya gedung A yang tidak cukup

menampung koleksi pameran, sehingga perlu diadakannya penambahan

gedung B yang dibangun sejak 1997 hingga 2007. Gedung dan ruang ini

berkaitan langsung dalam pengembangan ruang pamer dan rehabilitasi

fisik bangunan. Selama lebih dari dua abad gedung Bataviaasch

Genootschap van Kunsten en Wetenscappen digunakan sebagai museum.

Gambar 14 Gedung A Museum Nasional Jakarta

(Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016)

53

Musuem Nasional mengembangkan diri dengan bantuan dana

pemerintah. Uang itu digunakan untuk beragam keperluan, termasuk

perluasan wilayah dan pembangunan Gedung B yang mulai dibangun

sejak tahun 1996 dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono pada tanggal 20 Juni 2007. Ini diperlukan karena gedung lama

yaitu Gedung A butuh renovasi akibat lapuk terkikis masa.

Gedung B atau gedung Arca, selain diperuntukan sebagai ruang

pameran, juga digunakan untuk kantor, ruang konferensi dan

perpustakaan. Gedung B ini pun dilengkapi informasi dan diorama untuk

memudahkan pengunjung mengenal benda sejarah lebih banyak. Penataan

di Gedung B ini pun cukup lega dan layak bagi artefak yang telah berusia

berabad-abad. Eskalator dan elevator memudahkan pengunjung untuk

berpindah melihat koleksi pameran pada empat lantai di Gedung B dengan

mudah.

Gambar 15 Koleksi di Gedung B Museum Nasional Jakarta

(Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)

Pembangunan fondasi untuk gedung baru di kompleks

Museum Nasional Jakarta sudah dimulai sejak tahun 2013. Pada tahun

54

2015 pembangunan gedung tersebut akan dilanjutkan kembali, gedung

tersebut dinamakan Gedung C, dan akan terdiri dari tujuh lantai. Gedung

C akan selesai pada 2018. Penataan interior direncanakan dimulai pada

tahun 2016. Museum Nasional juga akan merevitalisasi Gedung A dan B

yang dijadwalkan selesai pada 2017. Selain pembangunan gedung C dan

revitalisasi gedung A dan B, Museum Nasional juga akan menambah

ruangan teater, toko suvenir dan juga kafe dan tempat makan untuk para

pengunjung.

Gambar 16 Pembangunan Gedung C Museum Nasional

(Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016)

Museum Nasional merencanakan akan membangun gedung

penyimpanan benda-benda bersejarah milik Museum Nasional di Taman

Mini. Tanah seluas satu hektare yang ada disana akan dijadikan gedung

penyimpanan. Dan juga akan membeli 7.000 meter persegi untuk

membangun pusat pelatihan Museum Nasional.

(http://www.beritasatu.com/ diakses 20 Juli pukul 20.00)

55

Museum Nasional Jakarta juga memiliki fasilitas tambahan

guna menunjang kebutuhan wisatawan yang datang berkunjung. Fasilitas

yang dimiliki Museum Nasional Jakarta , antara lain :

a) Perpustakaan

Museum Nasional memiliki koleksi sekitar 7.000 buku terdiri

dari jurnal, buletin, ensiklopedia dan buku-buku tentang kebudayaan

indonesia dan Kebudayaan Negara-negara di dunia, sebagian koleksi

merupakan koleksi dari Batavias Geenotscape Van Kunsten en

Wetwnscapen (1877).

b) Kids Corner

Kids Corner merupakan fasilitas khusus untuk anak-anak yang

berkunjung ke Museum Nasional, di area ini anak-anak dapat

mengolah daya kreativitasnya melalui media-media yang telah tersedia

diantaranya : angkung, mainan tradisional, puzzle, menggambar,

melukis, membatik, memakai baju adat nusantara dan kegiatan lainnya.

c) Auditorium

Auditorium berada di gedung Arca tepatnya di basemen 1,

dengan luas 552 m² mampu menampung hingga 300 orang. Digunakan

untuk berbagai kegiatan seperti seminar, diskusi, workshop dan

kegiatan lainnya.

56

d) Ruang Pameran Temporer

Museum Nasional mempunyai dua Ruang Pameran

Temporer berada di Gedung Arca di lantai 1 dan di Gedung Gajah.

e) Toko Cinderamata & Makanan/Minuman

Museum Nasional menyediakan toko cinderamata

berupa buku, kartupos, kain dan lain-lain sebagai kenang-kenangan

sehabis kunjungan ke ruang-ruang pameran, juga makanan kecil dan

minuman pelepas dahaga. Toko-toko tersebut dibuka selama hari dan

jam kunjungan museum.

f) Parkir Kendaraan

Museum Nasional menyediakan tempat parkir kendaraan

di basement 1 dan 2 di gedung baru (Gedung Arca) yang dapat

menampung sekitar 200 kendaraan kecil/sedang, kecuali bus. Untuk

bis wisata dapat di parkir di halaman gedung lama, maksimal 5

bus. Di halaman belakang Museum sementara dapat juga digunakan

dan dapat menampung sekitar 10 bus wisata.

g) Musholla

Museum Nasional menyedikan tempat ibadah bagi wisatawan

yang akan hendak melakukan ibadah, letaknya berada dibasement 1.

57

C. Data Kunjungan Wisatawan

Strategi pegembangan yang dilakukan Museum Nasional Jakarta

berdampak positif bagi kunjungan wisatawan yang datang ke museum. Berikut ini

merupakan tabel kunjungan wisatawan yang ada dari tahun 2013 sampai dengan

2016 yang menunjukan peningkatan.

Tabel 2 Data Pengunjung Museum Nasional Jakarta tahun 2013

(Sumber: Dokumen Museum Nasional 2013)

Pada tahun 2013 jumlah kunjungan yaitu terdapat 192.166 wisatawan yang

datang ke Museum Nasional Jakarta. Namun pada setiap bulannya masih

mengalami penaikan kunjungan wisatawan dan juga penurunan kunjungan

wisatawan.

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES

ANAK-ANAK

1 Umum 965 849 1558 1364 1044 2015 1203 1230 1594 1613 1589 2548 17.572

2 TK/ SD 1445 4130 5134 3944 2160 3347 204 142 1951 3127 4241 8374 38.199

3 SLTP 996 3627 3951 1297 1368 1511 144 77 755 1669 1979 2438 19.812

DEWASA

4 SLTA 445 955 707 1253 403 785 0 240 468 1153 1454 2249 10.112

5 Mahasiswa 0 0 250 0 215 251 0 0 0 157 325 0 1.198

6 Organisasi 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

7 Wis. Mancanegara 971 2385 2067 1795 1902 2311 2128 2241 3455 2680 2692 2254 26.881

8 Wis. Nusantara 2735 3396 5173 4194 3333 6111 3115 3786 6460 5110 6220 8353 57.986

KHUSUS

9 Tamu Negara 51 47 34 28 35 76 138 72 14 42 74 24 635

10 Pameran *) 0 500 0 0 0 0 0 9600 0 500 5000 5000 20.600

11 Karya Tulis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Penelitian 1 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 3 12

13 Praktek kerja/OJT 19 21 10 7 14 7 0 12 9 5 10 54 168

14 Ceramah ilmiah/ Seminar 0 0 0 0 300 350 150 100 100 200 100 0 1.300

15 Lain-lain 40 500 600 2100 2450 3150 500 2400 400 4100 1150 900 18.290

JUMLAH 7668 15912 19485 15983 13225 19916 7583 10301 15206 19856 19834 27197 192.166

43065

Catatan : Jakarta, Desember 2013

*) tidak dimasukkan dalam total tahunan Kabid. Kemitraan dan Promosi

DATA PENGUNJUNG MUSEUM NASIONAL INDONESIA

TAHUN 2013

NO. PENGUNJUNGBULAN

JUMLAH

Triwulan I

58

Tabel 3 Data Pengunjung Museum Nasional Jakarta tahun 2014

(Sumber: Dokumen Museum Nasional 2014)

Pada tahun 2014 jumlah kunjungan di Museum Nasional Jakarta

mengalami peningkatan yaitu 245.848 wisatawan. Dapat dilihat dari data tabel

kunjungan wisatawan tahun 2014, kunjungan yang paling banyak ada pada

wisatawan nusantara dan pada kunjungan anak-anak sekolah dari tingkat SD,

SMP, SMA.

Kunjungan wisatawan pada tahun 2015 juga mengalami kenaikan

kunjungan wisatawan. Dari bulan Januari hingga Mei 2015 mengalami kenaikan,

namun sekitar bulan Juni 2015 hingga Sepetember 2015 mengalami penurunan,

dan pada bulan Oktober 2015 hingga Desember 2015 mengalami kenaikan

kunjungan wisatawan.

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES

ANAK-ANAK

1 Umum 1688 1489 2440 1945 1044 2513 1068 2487 2038 1730 3202 3737 25.381

2 TK/ SD 3025 3757 4946 3250 2981 2511 216 437 2323 3446 5716 4095 36.703

3 SMP 538 2818 3190 1785 1511 1118 0 0 382 2281 5987 5258 24.868

4 SMA 258 1925 2981 1965 1036 1322 0 0 352 1118 1921 3719 16.597

DEWASA

5 Mahasiswa 0 0 183 0 0 0 0 0 50 345 437 689 1.704

6 Organisasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Wis. Mancanegara 2887 3193 3287 1947 1808 2082 2072 3164 3626 3326 3380 2572 33.344

8 Wis. Nusantara 4929 5080 8196 6149 3666 8233 3544 7584 7648 7798 11570 12961 87.358

KHUSUS

9 Tamu Negara/Khusus 23 0 10 0 34 0 0 44 5 21 253 34 424

10 Pameran/Museum Keliling*) 0 0 0 500 0 0 0 0 875 3950 0 0 5.325

11 Akhir Pekan di Museum *) 0 0 0 0 437 896 0 0 0 0 0 0 1.333

12 Karya Tulis/Penelitian 5 5 2 1 0 2 1 2 0 0 1 0 19

13 Praktek kerja/OJT 49 16 12 12 13 8 13 26 11 10 11 11 192

14 Ceramah ilmiah/ Seminar 0 0 0 250 300 0 0 118 0 0 150 0 818

15 Media/Lembaga 2 9 6 4 2 6 9 5 4 2 1 0 50

16 Lain-lain 1200 1000 1600 1350 5400 0 150 1500 2390 1600 350 850 17.390

JUMLAH 14604 19292 26853 19658 17795 17795 7073 15367 18829 21677 32979 33926 245.848

Catatan : Jakarta, Januari 2015

*) tidak dimasukkan dalam total tahunan Kabid. Kemitraan dan Promosi

DATA PENGUNJUNG MUSEUM NASIONAL INDONESIA

TAHUN 2014

NO. PENGUNJUNGBULAN

JUMLAH

59

Tabel 4 Data Pengunjung Museum Nasional Jakarta tahun 2015

(Sumber: Dokumen Museum Nasional 2015)

Dilihat dari tabel data kunjungan wisatawan periode 2015 sampai

dengan 2016, setiap bulannya Museum Nasional Jakarta terus mengalami

peningkatan. Hal tersebut memungkinkan Museum Nasional Jakarta untuk terus

berkembang dengan berbagai tantangan didalamnya. Dengan mengupayakan

melakukan berbagai macam aktivitas yang mengundang banyak wisatawan lokal

maupun asing datang ke museum.

Pada tahun 2016 ini kunjungan wisatawan meningkat pada bulan Maret

2016. Pengunjung Museum Nasional Jakarta terdiri dari kunjungan belajar siswa,

instansi, organisasi, penelitian, kunjungan kenegaraan, masyarakat umum dan

komunitas serta wisatawan mancanegara. Pengunjung Museum Nasional Jakarta

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES

ANAK-ANAK

1 Umum 2.626 1.894 2.378 2.433 2.239 1.364 2.503 2.346 2.311 3.320 2.840 4.101 30.355

2 TK/PAUD 295 105 476 101 443 127 37 - 131 813 412 142 3.082

3 SD 2.363 5.562 6.500 4.545 3.337 1.728 495 462 2.869 3.273 4.328 4.657 40.119

4 SMP 3.337 3.110 2.751 2.819 2.852 1.497 294 364 1.555 5.041 5.249 5.846 34.715

5 SMA 1.276 1.700 686 565 655 497 - 155 788 1.255 1.451 1.929 10.957

DEWASA

6 Mahasiswa 324 203 955 198 871 165 - - 128 341 433 185 3.803

7 Organisasi -

8 Wis. Mancanegara 3.301 2.843 2.474 2.463 2.720 1.930 2.246 3.652 3.064 2.695 3.302 3.638 34.328

9 Wis. Nusantara 8.711 7.093 7.541 7.239 8.937 5.518 7.924 8.831 9.144 12.265 10.985 12.891 107.079

KHUSUS

10 Tamu Negara 45 24 25 65 26 12 63 61 14 75 61 149 620

11 Pameran/Museum Keliling*) -

12 Akhir Pekan di Meseum *) - - - 346 377 - - - 514 270 1.507

13 Karya Tulis/Penelitian 1 13 5 4 6 1 1 6 1 38

14 Praktek kerja/OJT 16 21 8 20 30 33 10 31 10 10 16 16 221

15 Ceramah ilmiah/Seminar - - - 116 - 259 160 - - - 100 635

16 Media/Lembaga 9 13 7 60 43 4 3 17 35 27 7 2 227

17 Lain-lain 144 722 886 510 4.811 900 107 1.361 721 2.222 3.603 4.968 20.955

JUMLAH 22.447 23.291 24.700 21.139 26.968 14.040 13.842 17.281 20.771 31.343 32.787 38.525 287.134

Catatan :

TAHUN 2015

DATA PENGUNJUNG MUSEUM NASIONAL INDONESIA

*) tidak dimasukkan dalam total tahunan

Jakarta, Desember 2015

Kabid. Kemitraan dan Promosi

NO. PENGUNJUNGBULAN

JUMLAH

60

setiap tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2013 Museum Nasional

Jakarta dikunjungi sebanyak 192.166 pengunjung, tahun 2014 sebanyak 245.848

sedangkan tahun 2015 pengunjung telah mencapai 287.134 terdiri dari wisatawan

lokal dan mancanegara.

(Tabel 5 Data Pengunjung Museum Nasional tahun 2016

(Sumber: Dokumen Museum Nasional Jakarta 2016)

Museum Nasional menargetkan satu juta pengunjung untuk tahun 2017

mendatang. Apabila masih ada kendala atau hambatan yang belum terpenuhi

bagaimana bisa museum bersaing dengan tempat wisata yang lebih diminati

masyarakat. Dalam setahun pengunjung Museum Nasional hanya mencapai angka

100.000 orang. Masih kalah jauh dengan jumlah pengunjung mal yang mencapai

angka 30.000 tiap akhir pekan. ( http://properti.kompas.com/ diakses 9 Juli pukul

15.00)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES

ANAK-ANAK

1 Umum 3.569 1.926 2.189 1.514 9.198

2 TK/PAUD 187 838 7.714 21.284

3 SD 1.684 4.680 6.364

4 SMP 2.478 4.821 7.299

5 SMA 725 1.400 12.545 2.125

DEWASA

6 Mahasiswa 224 - - - 224

7 Organisasi -

8 Wis. Mancanegara 2.234 2.734 2.709 1.752 9.429

9 Wis. Nusantara 9.712 8.639 31.531 7.297 57.179

KHUSUS

10 Tamu Negara 34 88 99 92 313

11 Pameran/Museum Keliling*) -

12 Akhir Pekan di Meseum *) -

13 Karya Tulis/Penelitian 2 1 6 9

14 Praktek kerja/OJT 680 464 252 237 1.633

15 Ceramah ilmiah/Seminar 104 104

16 Media/Lembaga 4 1 46 51

17 Lain-lain 1.017 394 15.241 6.630 23.282

JUMLAH 22.550 26.090 64.618 25.236 - - - - - - - - 138.494

Catatan :

TAHUN 2016

DATA PENGUNJUNG MUSEUM NASIONAL INDONESIA

*) tidak dimasukkan dalam total tahunan

Jakarta, Maret 2015

Kabid. Kemitraan dan Promosi

NO. PENGUNJUNGBULAN

JUMLAH

61

D. Pemecahan Masalah Dalam Pengembangan Museum Nasional Jakarta

Dalam perkembangannya, Museum Nasional Jakarta mengalami

beberapa hambatan atau kendala. Untuk mengatasi hambatan tersebut perlu

pemecahan masalah atau solusi. Solusi untuk menjawab semua hambatan

agar tidak menganggu aktivitas dalam pekembangan Museum Nasional

Jakarta agar dapat menarik wisatawan lebih banyak untuk berkunjung ke

museum. Solusi tersebut antara lain :

1. Masyarakat

Kendala tersebut dapat diselesaikan dengan kegiatan yang

inovatif dan kreatif, agar masyarakat mengapresiasi museum. Di

samping itu perlu dilakukan kajian pengunjung seperti kotak kritik

dan saran pengunjung untuk mengetahui ekspektasi masyarakat

terhadap museum. Sasaran pembinaan dan pengembangan

permuseuman di Indonesia menargetkan peningkatan fungsi dan peran

seluruh komponen yang mendukung tugas-tugas museum sebagai

lembaga tempat studi, pendidikan, dan rekreasi.

Masyarakat sendiri semakin lama sudah dapat menilai bahwa

museum merupakan suatu lembaga yang bertujuan melestarikan

benda-benda bersejarah yang ada. Lewat museum masyarakat dapat

belajar serta berekreasi. Terutama untuk kegiatan yang sering

diadakan museum dapat menambah kunjungan wisatawan yang

datang untuk berpartisipasi mengikuti kegiatan yang ada dimuseum.

(Wawancara dengan Maltha selaku wisatawan 1 Juni 2016)

62

2. SDM Permuseuman

Manajemen yang belum optimal, dapat diatasi melalui

pelatihan dibidang permuseuman baik melalui pelatihan dalam negeri

maupun di luar negeri. Dengan cara memberikan para siswa-siswi atau

mahasiswa-mahasiswi melakukan praktek kerja dimuseum, agar dapat

belajar tentang museum serta koleksinya yang ada di Museum

Nasional Jakarta, serta memberikan beasiswa pendidikan untuk

Spesialis Keahlian Museum kepada anak-anak Indonesia yang ingin

melestarikan budaya Indonesia lewat Museum.

Kerjasama antara lembaga pendidikan yang ada khususnya

dibidang ahli permuseuman sangat perlu dioptimalkan untuk

kelanjutan pengembangan museum dimasa depan. Dengan begitu

semakin banyak Sumber Daya Manusia yang berkualitas dapat bekerja

dimuseum.

3. Fisik Bangunan

Upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan tindakan

perawatan khusus untuk bangunan museum tersebut, disamping itu

dilakukan perluasan dalam rangka pengembangan museum. Untuk

gedung museum yang baru dan akan didirikan perlu diadakan

pendekatan dengan berbagai pihak untuk memperoleh kemudahan

memperoleh areal tanah yang memenuhi persyaratan museum.

Melihat kekuatan dari Museum Nasional, yaitu, berskala

nasional, berada di pusat kota (Jakarta), memiliki koleksi sekitar

63

141.899 benda, memiliki berbagai kegiatan kebudayaan untuk

memajukan masyarakat, maka kekurangan ruangan untuk menyimpan

benda koleksi dapat diatasi melalui pembangunan gedung dengan

usulan kepada pemerintah pusat melalui APBN. Pada saat ini sedang

Museum Nasional Jakarta sedang berproses membangun gedung C

untuk menambah penempatan koleksi pameran. (Wawancara dengan

Oting Rudy selaku Kepala Seksi Promosi 1 Juni 2016)

4. Promosi

Menumbuhkan kembali minat wisatawan untuk belajar

mengenal peninggalan–peninggalan sejarah ilmu pengetahuan dan

budaya, salah satunya dengan mengunjungi Museum Nasional Jakarta.

Melalui pendekatan promosi ke daerah-daerah seluruh Indonesia

maupun ke setiap sekolah atau instansi pemerintah.

Dengan melakukan kegiatan museum keliling, kegiatan yang

bersifat kebudayaan seperti berlatih gamelan maupun tari tradisional

dapat menambah minat wisatawan untuk belajar dan berkunjung ke

museum. Sehingga masyarakat dapat berfikir museum tidak hanya

sebagai tempat penyimpanan benda kuno, namun sebagai sarana

edukasi dan rekreasi yang dapat menambah pengetahuan. (Wawancara

dengan Oting Rudy selaku Kepala Seksi Promosi 1 Juni 2016)

5. Peraturan Daerah

Bekerjasama dengan pemerintah, khususnya untuk perda yang

melarang kendaraan bermotor lewat di depan Jl. Merdeka Barat, Pasal

71 PP 32/2011 dan Pasal 78 ayat (2) huruf h Peraturan Daerah Provinsi

64

Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Transportasi (“Perda 5/2014”) yang sangat merugikan museum,

karena sebagian wisatawan yang berkunjung merupakan pelajar yang

menggunakan sepeda motor.

Perda harus mampu mendukung setiap aspek, baik secara

ekonomi sosial maupun budaya tidak terkecuali mendukung pariwisata

nasional. Pengelola museum juga dapat berpartisipasi memberikan

petujuk arahan kepada wisatawan agar dapat mengetahui letak lokasi

parkir yang ada. (Wawancara dengan Okta selaku wisatawan)

6. Sumber Dana

Upaya untuk mengatasi kendala ini adalah setiap museum

dapat memasarkan dirinya untuk mencari sponsor dan donatur. Dengan

bekerjasama pada organisasi swasta yang melibatkan museum sebagai

medianya. Oleh karenanya museum-museum di Indonesia harus

berusaha mencapai terobosan-terobosan yang kreatif.

Perubahan paradigma dan perkembangan peran edukasi membuat museum

menyadari pentingnya untuk memberi perhatian terhadap apa yang menjadi

kebutuhan pengunjung museum saat ini, dan masyarakat yang berpotensi menjadi

pengunjung museum mereka. Oleh karena itu museum kemudian memasukkan

metode dan strategi pemasaran ke dalam pengelolaan museumnya. Strategi

pemasaran museum saat ini dianggap dapat menjadi salah satu jalan keluar dari

permasalahan yang dihadapi oleh museum berkaitan dengan upaya membuka

akses kepada masyarakat luas untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman

di museum, sekaligus memenuhi kebutuhan pengunjung.

65

Dalam pemasaran museum, ada tiga langkah yang mempengaruhi

pembuatan strategi pemasaran, yaitu segmentasi (segmentation), penentuan pasar

sasaran (targeting) dan posisi produk dalam benak konsumen (positioning).

Namun, karena museum merupakan lembaga yang menawarkan layanan jasa

kepada masyarakat, maka pendekatan dan strategi pemasaran yang dapat

diterapkan oleh museum adalah pemasaran jasa (marketing service). Layanan jasa

museum memiliki karakteristik tersendiri, yang menjadi ukuran sebuah pelayanan

di museum. Karakteristik ini akan diintegrasikan ke dalam teori pemasaran

museum, yaitu konsep bauran pemasaran (marketing mix) untuk menentukan

strategi pemasaran yang tepat bagi sebuah museum. (http://www.academia.edu/

diakses 16 Juli pukul 18.00)

Tantangan yang dihadapi untuk membuat museum yang hidup, apalagi

masyarakat dengan lingkungannya memang tidaklah mudah, tetapi tetap harus

dilakukan usaha yang maksimal. Penghayatan tentang dasar serta tujuan

penyelenggaraan dan pengelolaan museum tentu harus diperhatikan dan dipahami

secara komprehensif dengan implementasi sikap yang diorientasikan pada

kepentingan public, pemahaman dan karakteristik sosial budaya daerah, dan terus

up to date dengan seluruh hal yang aktual bagi masyarakat dan lingkungannya

serta kajian yang serius dan terus menerus terhadap museum. Hal ini tentu berkait

dengan pokok permuseuman, di mana pengelola dan penyelenggaran museum tak

lepas dengan museum itu sendiri, museum terkait dengan koleksi, dan koleksi

dinikmati oleh publik. Dengan demikian, yang tidak boleh dilupakan dan perlu

segera diwujudkan adalah membentuk leadership dalam permuseuman. (Moh.

Amir Sutaarga : 1997/1998)