BAB III METODE PENELITIAN 3...Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 22

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Setting Penelitian

    Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang

    diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

    kelas. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Ampel 03 yang terletak

    di Dukuh Ngaduman, Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

    Penulis memilih tempat tersebut karena di SD Negeri Ampel 03 ditemukan

    masalah yang relevan dengan apa yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan di

    kelas IV karena hasil belajarnya tehadap mata pelajaran IPA masih rendah.

    Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014, yaitu

    minggu terakhir bulan April 2014 dan minggu pertama bulan Mei 2014.

    Tabel 3.1

    Waktu Pelaksanaan Penelitian

    SIKLUS Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

    Siklus I Selasa, 29 April 2014 Rabu, 30 April 2014 Sabtu, 3 Mei 2014

    Siklus II Selasa, 6 Mei 2014 Rabu, 7 Mei 2014 Sabtu, 10 Mei 2014

    3.2 Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV SD Negeri Ampel 03.

    Siswa kelas IV SD Negeri Ampel 03 berjumlah 26 siswa, yang terdiri dari 16

    siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Seluruh siswa berasal dari penduduk

    sekitar SD Negeri Ampel 03, yaitu para penduduk Dukuh Ngaduman. Sebagian

    besar mata pencaharian orang tuanya adalah petani dan buruh. Kesadaran belajar

    siswa masih rendah dan kemampuan berpikir siswa SD Negeri Ampel 03

    umumnya masih rendah. Secara garis besar, latar belakang siswa hampir sama.

    Guru pengajar dalam penelitian ini adalah guru kelas IV itu sendiri, yang

    bernama Sri Suyatmi, S.Pd. Beliau memiliki masa kerja selama 19 tahun 10 bulan.

    Ini adalah tahun kedua beliau mengajar kelas IV di SD Negeri Ampel 03,

    sebelumnya beliau mengajar di kelas I dan III.

  • 23

    3.3 Sumber Data

    Sumber data dalam penelitian ini berasal dari sumber langsung dan sumber

    tidak langsung. Sumber data langsung diperoleh dari sumber penelitian yaitu dari

    siswa dan guru pengajar, serta bukan sumber penelitian yaitu kepala sekolah dan

    guru lain. Untuk data tidak langsung penulis memperoleh data dari catatan hasil

    belajar siswa berupa daftar nilai. Untuk variabel tindakan yaitu model

    pembelajaran scramble, data diperoleh dari observasi terhadap langkah-langkah

    guru maupun siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk

    variabel hasil belajar sumber data yang digunakan adalah sumber langsung.

    Sumber langsung diperoleh dari nilai evaluasi siswa selama penelitian.

    3.4 Variabel yang Diselidiki

    Dalam penelitian tindakan ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu

    variabel terikat dan variabel bebas.

    3.4.1 Variabel Bebas (X)

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang

    sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja

    dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas

    dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble.

    Model pembelajaran kooperatif tipe scramble adalah model pembelajaran

    dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk menemukan jawaban

    dari huruf atau kata yang acak, yang dapat melatih siswa untuk kerja sama,

    konsentrasi dan berpikir cepat. Model pembelajaran kooperatif tipe scramble

    dilaksanakan dengan langkah-langkah, yaitu menyampaikan materi pembelajaran

    kepada siswa, membagi siswa menjadi kelompok heterogen yang terdiri dari 3-5

    siswa, kemudian siswa bekerja dalam kelompok untuk mencocokkan kartu soal

    dengan kartu jawaban yang terdiri dari kata dengan huruf acak, penyampaian dan

    pembahasan hasil kerja siswa, serta pemeriksaan dan penilaian hasil kerja siswa.

  • 24

    3.4.2 Variabel Terikat (Y)

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya

    tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh

    variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.

    Hasil belajar adalah suatu perubahan yang dialami siswa setelah mengikuti

    pembelajaran, perubahan tersebut mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif,

    afektif dan psikomotor. Untuk mendapatkan hasil belajar tidak hanya dapat diukur

    dengan teknik tes. Akan tetapi juga menggunakan teknik non tes. Hal ini

    dikarenakan terdapat tiga aspek yang akan diukur. Untuk aspek kognitif

    pengukuran menggunakan teknik tes yaitu tes hasil belajar yang dilakukan pada

    akhir pembelajaran. Sedangkan untuk mengukur aspek afektif dan psikomotor

    menggunakan teknik non tes yaitu observasi langsung pada saat pembelajaran

    berlangsung.

    3.5 Prosedur Penelitian

    Penelitian ini menggunakan model spiral dengan siklus yang berisi tahapan-

    tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi (model Kemmis & Mc

    Taggart) dalam Kasihani Kasbolah (2001: 63). Tahapan-tahapan dalam siklus

    tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Perencanaan (planning)

    Pada kegiatan perencanaan awal menjelaskan tentang apa,

    mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut

    akan dilakukan. Rancangan dilakukan bersama antara penulis yang akan

    mengamati proses jalannya tindakan dan guru yang akan melakukan

    tindakan. Penulis dan guru pengajar mempersiapkan pokok bahasan yang

    akan digunakan dalam penelitian. Kemudian penulis mulai menyusun

    rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA kelas IV

    dengan model pembelajaran scramble. Kemudian menyusun media

    pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Mempersiapkan cara

    mengobservasi dan alat ukurnya serta membuat skenario tindakan guru.

  • 25

    b. Pelaksanaan tindakan (acting)

    Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasi dari perencanaan

    yang telah dipersiapkan, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan

    menggunakan model pembelajaran scramble. Dalam penelitian tindakan

    kelas yang direncanakan dalam penelitian ini adalah 2 siklus. Selama

    proses pembelajaran berlangsung, guru mengajar sesuai dengan rencana

    pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh penulis.

    c. Pengamatan (observing)

    Guru kolaborator sebagai observer mengamati jalannya

    pembelajaran yang dilakukan oleh guru pengajar, mencatat setiap kegiatan

    dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran scramble.

    Kegiatan observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

    Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati aktivitas atau pelaksanaan

    tindakan guru dan respon siswa pada saat proses pembelajaran.

    d. Refleksi (reflecting)

    Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan

    atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil

    dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Setelah

    melakukan observasi, hasil observsi tersebut dianalisis oleh penulis. Hal-

    hal yang dianalisis adalah kelemahan dan keberhasilan guru saat

    menerapkan model pembelajaran scramble dengan kerja kelompok dan

    mempertimbangkan langkah selanjutnya. Kegiatan refleksi dilakukan

    bersama antara penulis, guru dan beberapa siswa.

    Guru pengajar sebagai pelaksana pembelajaran menceritakan

    pengalamannya selama melaksanakan kegiatan pembelajaran dan

    perwakilan siswa memberikan komentar dari pembelajaran yang sudah

    dilalui. Kegiatan refleksi meliputi kegiatan analisis, interpretasi dan

    evaluasi yang diperoleh saat melakukan observasi. Kesimpulan dari

    evaluasi tersebut digunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan tindakan

    pada siklus II.

  • 26

    Siklus Tindakan

    Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan 2 siklus yang meliputi

    perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi (Kemmis &

    Mc Taggart, 2001), yaitu sebagai berikut:

    a. Siklus I

    1) Perencanaan (Planning)

    Dalam perencanaan siklus I, peneliti menetapkan seluruh

    perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan

    hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

    scramble. Langkah-langkah perencanaan untuk siklus I sebagai

    berikut:

    a. Melakukan pelatihan untuk melaksanakan penelitian sesuai

    dengan rancangan yang telah disusun.

    b. Mempersiapkan media dan sarana pendukung yang

    diperlukan dalam pelaksanaan tindakan.

    c. Mempersiapkan cara observasi dan alat pengumpulnya,

    yaitu lembar observasi model pembelajaran scramble,

    lembar observasi respon dan soal evaluasi hasil belajar.

    d. Membuat skenario yang dilakukan guru dan apa yang

    dilakukan siswa dalam melakukan penelitian tindakan yang

    telah direncanakan berupa rencana pelaksanaan

    pembelajaran.

    2) Pelaksanaan (acting)

    Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3

    pertemuan. Pada siklus I materi yang diajarkan adalah hubungan

    sumber daya alam dengan lingkungan. Pada pertemuan pertama

    rencana yang disusun membahas tentang jenis-jenis sumber daya

    alam dan contohnya. Pertemuan kedua membahas penggolongan

    benda berdasarkan asalnya yaitu benda yang berasal dari

    tumbuhan, benda yang berasal dari hewan dan bahan alam tak

    hidup. Pada pertemuan ketiga dilaksanakan evaluasi akhir siklus.

  • 27

    Berikut adalah langkah-langkah model pembelajaran scramble

    pada siklus I:

    Pertemuan I (2 x 35 menit)

    a. Kegiatan Pendahuluan

    1. Salam pembuka

    2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa

    3. Guru memberikan motivasi dengan memberi pertanyaan

    kepada siswa, “Sebutkan nama-nama barang yang ada di

    atas meja kalian? Sekarang sebutkan bahan dasar barang-

    barang tersebut“.

    4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat

    materi pembelajaran yang akan berlangsung.

    5. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh

    yaitu menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu

    jawaban yang acak hurufnya dan presentasi laporan hasil

    pelaksanaan tugas

    6. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok

    b. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    1. Guru menjelaskan pengertian sumber daya alam secara

    singkat

    2. Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab

    mengenai jenis-jenis sumber daya alam

    3. Siswa dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu

    jawaban yang acak hurufnya yang memuat tentang jenis

    SDA menurut manfaatnya, ketersediaannya, dan jenisnya

    4. Siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir dan

    bertindak menurut cara masing-masing dan guru sebagai

    fasilitator

    5. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan

    memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan

  • 28

    Elaborasi

    1. Siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan

    antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya

    tentang materi jenis SDA beserta contohnya

    2. Siswa dalam kelompok bekerja sama untuk menemukan

    hasil jawaban secara cepat dan tepat

    3. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di

    depan kelas

    4. Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari

    kelompok yang presentasi didepan kelas.

    Konfirmasi

    1. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap

    kerja siswa dalam menemukan pasangan antara kartu soal

    dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang materi jenis

    sumber daya alam

    2. Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan

    menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban

    yang acak hurufnya.

    3. Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan

    pengalamannya dalam melakukan tugas dalam kelompok

    dan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang

    acak hurufnya tentang jenis sumber daya alam

    4. Guru memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi

    c. Kegiatan Penutup

    1. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan

    pembelajaran mengenai jenis-jenis sumber daya alam

    beserta contohnya yang telah dipelajari oleh siswa

    2. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari

    pada pertemuan selanjutnya

    3. Salam penutup

  • 29

    Pertemuan II (2 x 35 menit)

    a. Kegiatan Pendahuluan

    1. Salam pembuka

    2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa

    3. Kegiatan prasyarat. Guru menanyakan pembelajaran pada

    pertemuan sebelumnya

    4. Guru memberikan motivasi dengan memberi pertanyaan

    kepada siswa, “Bagian hewan apa saja yang dapat

    dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kita?“.

    5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat

    materi pembelajaran yang akan berlangsung

    6. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh

    yaitu menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu

    jawaban yang acak hurufnya dan presentasi laporan hasil

    pelaksanaan tugas

    7. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok

    b. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    1. Guru menjelaskan tentang kelompok benda berdasarkan

    asalnya secara singkat

    2. Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab

    mengenai benda yang berasal dari tumbuhan, hewan dan

    bahan alam tak hidup

    3. Siswa dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu

    jawaban yang acak hurufnya yang memuat tentang macam

    benda yang berasal dari: a) tumbuhan, yaitu bahan pangan,

    bahan sandang, peralatan rumah tangga dan produk

    kesehatan; b) hewan, yaitu bahan pangan, bahan sandang

    dan produk kesehatan; c) bahan alam tak hidup, yaitu bahan

    bangunan dan peralatan rumah tangga

  • 30

    4. Guru membantu siswa dalam penyelidikan dengan

    mengajukan pertanyaan-pertanyaan

    5. Siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir dan

    bertindak menurut cara masing-masing dan guru sebagai

    fasilitator

    6. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan

    memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan

    Elaborasi

    1. Siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan

    antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya

    tentang materi macam benda yang berasal dari tumbuhan,

    hewan, dan bahan alam tak hidup

    2. Siswa dalam kelompok bekerja sama untuk menemukan

    hasil jawaban secara cepat dan tepat

    3. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di

    depan kelas

    4. Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari

    kelompok yang presentasi didepan kelas

    Konfirmasi

    1. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap

    kerja siswa dalam menemukan pasangan antara kartu soal

    dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang benda yang

    berasal dari tumbuhan, hewan, dan bahan alam tak hidup

    2. Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan

    menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban

    yang acak hurufnya

    3. Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan

    pengalamannya dalam melakukan tugas dalam kelompok

    dan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang

    acak hurufnya tentang macam benda yang berasal dari

    tumbuhan, hewan, dan bahan alam tak hidup

  • 31

    c. Kegiatan Penutup

    1. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan

    pembelajaran mengenai macam benda yang berasal dari

    tumbuhan, hewan, dan bahan alam tak hidup

    2. Guru memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari

    lagi materi tersebut dan materi pertemuan sebelumnya,

    karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi

    3. Salam penutup

    Pertemuan III (2 x 35 menit)

    Pada pertemuan ketiga ini dilakukan evaluasi akhir siklus.

    Guru menjelaskan pada siswa tentang peraturan dalam

    mengerjakan soal evaluasi, kemudian guru membagikan soal

    evaluasi pada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi

    dengan baik dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai

    akhir. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru

    bersama siswa mencocokkan hasil kerja siswa dan langsung

    mengumumkan hasil nilai tes kepada siswa.

    3) Pengamatan (Observing)

    Dalam penelitian ini tahap pengamatan bersamaan dengan

    tahap pelaksanaan. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru

    kolaborator mengamati respon siswa di dalam kelas. Guru

    kolaborator mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dan

    mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat

    penerapan model pembelajaran scramble. Kegiatan ini bertujuan

    untuk mengamati pelaksanaan tindakan guru dan respon siswa

    pada saat proses pembelajaran.

    4) Refleksi (Reflecting)

    Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara

    menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan

    untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun

    hasil. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru pengajar,

  • 32

    guru kolaborator (observer) dan perwakilan beberapa siswa.

    Berdasarkan data yang diperoleh pada tahap observasi dilakukan

    refleksi untuk melakukan penilaian proses yang terjadi, masalah

    yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang

    dilakukan. Guru sebagai pelaksana pembelajaran menceritakan

    pengalamannya selama melaksanakan kegiatan pembelajaran.

    Sedangkan perwakilan siswa diminta untuk memberikan komentar

    dari pembelajaran yang sudah dilalui oleh siswa.

    Kegiatan refleksi tidak hanya terfokus pada guru pengajar

    saja, akan tetapi mencakup semua aspek pembelajaran yang

    dilakukan, seperti siswa dan lingkungan belajar. Kegiatan refleksi

    mencakup kegiatan analisis, interpretasi dan evaluasi yang

    diperoleh saat melakukan observasi. Kemudian dari kegiatan

    evaluasi diambil suatu kesimpulan untuk melihat kelebihan dan

    kekurangan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Kesimpulan

    tersebut digunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan tindakan

    pada siklus II.

    b. Siklus II

    Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II relatif sama

    dengan langkah yang dilakukan pada siklus I. Hanya saja ditambah

    dengan memperhatikan kenyataan yang ditemukan di lapangan pada

    siklus I. Berikut adalah langkah-langkah tindakan pada siklus II:

    1) Perencanaan

    a. Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan

    refleksi pada siklus I.

    b. Menyusun kembali RPP untuk materi selanjutnya, lembar

    observasi, soal tes hasil belajar dan sarana pembelajaran.

    2) Pelaksanaan

    Kegiatan pembelajaran pada siklus II juga terdiri dari 3

    pertemuan. Pada siklus II materi yang diajarkan adalah tentang

  • 33

    hubungan sumber daya alam dengan teknologi. Pada pertemuan

    pertama rencana yang disusun membahas tentang teknologi yang

    digunakan untuk mengolah sumber daya tumbuhan, hewan, dan

    tanah. Pertemuan kedua membahas tentang bahan baku dan bahan

    jadi. Pada pertemuan ketiga ini dilaksanakan evaluasi akhir siklus.

    Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran berdasarkan masalah

    pada siklus II:

    Pertemuan I (2 x 35 menit)

    a. Kegiatan Pendahuluan

    1. Salam pembuka

    2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa

    3. Guru memberikan motivasi dengan menayangkan video

    proses pengolahan kepompong ulat sutera menjadi benang

    sutera. Kemudian guru memberi pertanyaan kepada siswa,

    “Pakaian seragam yang kamu pakai terbuat dari apa?“.

    4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat

    materi pembelajaran yang akan berlangsung.

    5. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh

    yaitu menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu

    jawaban yang acak hurufnya dan presentasi laporan hasil

    pelaksanaan tugas

    6. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok

    b. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    1. Guru menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan

    teknologi secara singkat

    2. Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab

    mengenai teknologi yang digunakan untuk mengolah

    sumber daya tumbuhan, hewan, dan tanah

  • 34

    3. Siswa dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu

    jawaban yang acak hurufnya yang memuat tentang

    teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber daya:

    - tumbuhan: pengolahan padi menjadi beras, pengolahan

    ubi menjadi kerupuk, mesin pembuat kertas untuk

    mengolah kayu menjadi kertas, mesin pemintal untuk

    mengolah kapas menjadi benang

    - hewan: pengolahan bulu domba menjadi wol,

    pengolahan kulit lembu menjadi gendang

    - tanah: pengolahan tanah menjadi batu bata dan keramik

    4. Siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir dan

    bertindak menurut cara masing-masing dan guru sebagai

    fasilitator

    5. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan

    memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan

    Elaborasi

    1. Siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan

    antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya

    tentang teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber

    daya tumbuhan, hewan, dan tanah

    2. Siswa dalam kelompok bekerja sama untuk menemukan

    hasil jawaban secara cepat dan tepat

    3. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di

    depan kelas

    4. Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari

    kelompok yang presentasi didepan kelas.

    Konfirmasi

    1. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap

    kerja siswa dalam menemukan pasangan antara kartu soal

    dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang teknologi

  • 35

    yang digunakan untuk mengolah sumber daya tumbuhan,

    hewan, dan tanah

    2. Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan

    menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban

    yang acak hurufnya.

    3. Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan

    pengalamannya dalam melakukan tugas dalam kelompok

    dan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang

    acak hurufnya tentang teknologi yang digunakan untuk

    mengolah sumber daya tumbuhan, hewan, dan tanah

    4. Guru memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi

    c. Kegiatan Penutup

    1. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan

    pembelajaran mengenai teknologi yang digunakan untuk

    mengolah sumber daya tumbuhan, hewan, dan tanah yang

    telah dipelajari oleh siswa

    2. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari

    pada pertemuan selanjutnya

    3. Salam penutup

    Pertemuan II (2 x 35 menit)

    a. Kegiatan Pendahuluan

    1. Salam pembuka

    2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa

    3. Kegiatan prasyarat. Guru menanyakan pembelajaran pada

    pertemuan sebelumnya.

    4. Guru memberikan motivasi dengan menujukan beberapa

    bahan jadi seperti kemoceng, kertas dan permen. Memberi

    pertanyaan kepada siswa, “Sebutkan bahan semula dari

    benda tersebut?”.

    5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat

    materi pembelajaran yang akan berlangsung

  • 36

    6. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh

    yaitu menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu

    jawaban yang acak hurufnya dan presentasi laporan hasil

    pelaksanaan tugas

    7. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok

    b. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    1. Guru menjelaskan tentang bahan baku dan bahan jadi secara

    singkat

    2. Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab

    mengenai bahan baku dan bahan jadi

    3. Siswa dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu

    jawaban yang acak hurufnya yang memuat tentang bahan

    baku dan bahan jadi

    4. Guru membantu siswa dalam penyelidikan dengan

    mengajukan pertanyaan-pertanyaan

    5. Siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir dan

    bertindak menurut cara masing-masing dan guru sebagai

    fasilitator

    6. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan

    memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan

    Elaborasi

    1. Siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan

    antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya

    tentang materi bahan baku dan bahan jadi

    2. Siswa dalam kelompok bekerja sama untuk menemukan

    hasil jawaban secara cepat dan tepat

    3. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di

    depan kelas

    4. Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari

    kelompok yang presentasi didepan kelas

  • 37

    Konfirmasi

    1. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap

    kerja siswa dalam menemukan pasangan antara kartu soal

    dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang bahan baku

    dan bahan jadi

    2. Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan

    menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban

    yang acak hurufnya

    3. Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan

    pengalamannya dalam melakukan tugas dalam kelompok

    dan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang

    acak hurufnya tentang bahan baku dan bahan jadi

    c. Kegiatan Penutup

    1. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan

    pembelajaran mengenai bahan baku dan bahan jadi yang

    telah dipelajari oleh siswa

    2. Guru memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari

    lagi materi tersebut dan materi pertemuan sebelumnya,

    karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi

    3. Salam penutup

    Pertemuan III (2 x 35 menit)

    Pada pertemuan terakhir ini dilakukan evaluasi akhir siklus.

    Diawali guru menjelaskan pada siswa tentang peraturan dalam

    mengerjakan soal evaluasi, kemudian guru membagikan soal

    evaluasi pada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi

    dengan baik dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai

    akhir. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru

    bersama siswa mencocokkan hasil kerja siswa dan langsung

    mengumumkan hasil nilai tes kepada siswa.

  • 38

    3) Pengamatan

    Dalam penelitian ini tahap observasi dilakukan bersamaan

    dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan untuk

    mengamati tindakan guru dan respon siswa selama menerapkan

    model pembelajaran scramble pada mata pelajaran IPA

    berlangsung. Kegiatan pembelajaran pada siklus II terdiri dari 3

    pertemuan yang masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam

    pelajaran.

    4) Refleksi

    Kegiatan refleksi kembali dilakukan oleh penulis, guru

    pengajar, guru kolaborator dan perwakilan beberapa siswa setelah

    melaksanakan tindakan berupa penerapan model pembelajaran

    scramble. Refleksi pada siklus II difokuskan pada penilaian dari

    upaya perbaikan hasil belajar yang menjadi tujuan dari tindakan

    tersebut.

    3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

    3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

    3.6.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)

    Pengumpulan data variabel model pembelajaran kooperatif tipe

    scramble menggunakan teknik non tes yaitu observasi. Observasi yaitu

    metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan

    secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati

    individu atau kelompok secara langsung. Observasi dalam penelitian ini

    digunakan untuk mengamati respon siswa dan tindakan guru dalam

    menerapkan pembelajaran dengan model scramble. Sehingga dapat dilihat

    pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses

    yang diharapkan. Observasi dilakukan oleh guru kolaborator selama proses

    pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini, observer melakukan

    pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi

    selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

  • 39

    3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)

    Untuk mengumpulkan variabel hasil belajar digunakan teknik tes.

    Guru memberi tes sebagai sarana mengevaluasi siswa untuk mengukur

    tingkat keberhasilan belajar siswa. Tes yang digunakan adalah tes hasil

    belajar. Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan karena mengukur

    penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Tes tersebut

    hanya digunakan untuk mengukur aspek kognitif. Sedangkan untuk aspek

    afektif dan psikomotor hasil belajar menggunakan penilaian proses yang

    dilakukan oleh guru yang mengajar. Penilaian proses tersebut dilakukan

    selama proses pembelajaran berlangsung.

    3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

    3.6.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)

    Untuk mengamati proses model pembelajaran scramble, penulis

    menggunakan teknik observasi. Dalam menggunakan teknik observasi

    cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan lembar observasi

    sebagai instrumen. Lembar observasi yang digunakan ada dua macam,

    yaitu lembar observasi kegiatan pembelajaran model scramble dan lembar

    observasi respon siswa. Lembar observasi kegiatan pembelajaran model

    scramble digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar siswa dan kinerja

    guru dalam pembelajaran. Kisi-kisi lembar observasi tersebut dapat dilihat

    pada tabel 3.2. Sedangkan lembar observasi respon siswa digunakan untuk

    mengetahui respon siswa selama pembelajaran berlangsung. Adapun kisi-

    kisi lembar respon siswa dapat dilihat pada tabel 3.3.

    Selain dengan observasi juga menggunakan dokumentasi, untuk

    memperkuat data yang diperoleh dari hasil observasi. Dokumentasi untuk

    memberikan gambaran mengenai kegiatan siswa berupa foto-foto siswa

    selama proses pembelajaran. Dokumen digunakan untuk melengkapi

    analisis data kualitatif.

  • 40

    Tabel 3.2

    Kisi-Kisi Observasi Model Pembelajaran Scramble

    No Aspek Indikator Rumusan

    Item

    1 Kegiatan

    pendahuluan

    − Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

    − Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh dalam pembelajaran

    − Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok.

    1

    2

    3

    2 Kegiatan inti

    pembelajaran

    (Eksplorasi,

    Elaborasi,

    Konfirmasi)

    − Guru menjelaskan materi secara singkat − Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab

    mengenai materi pembelajaran

    − Siswa dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu jawaban yang acak sesuai dengan materi.

    − Siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing.

    − Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.

    − Siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya.

    − Siswa dapat menemukan hasil pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban secara cepat dan tepat.

    − Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

    − Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompok yang presentasi didepan kelas.

    − Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa dalam menemukan pasangan antara kartu soal

    dan kartu jawaban yang acak hurufnya.

    − Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban

    yang acak hurufnya.

    − Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan pengalamannya dalam melakukan tugas dalam kelompok

    dan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang

    acak hurufnya.

    4

    5

    6

    7

    8,9,10

    11

    12

    13

    14

    15,16

    17

    18

    3 Kegiatan

    penutup − Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan

    pembelajaran dengan mengacu pada hasil pembelajaran

    scramble.

    − Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai proses penilaian pembelajaran.

    19

    20

    Tabel 3.3

    Kisi-Kisi Observasi Respon Siswa

    No Aspek yang Diamati Rumusan Item

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Perhatian terhadap materi yang dipelajari

    Melakukan interaksi dengan guru

    Aktif menemukan jawaban

    Bekerja sama dengan teman

    Mempresentasikan hasil temuan

    Menanggapi presentasi kelompok lain

    1

    2,8

    3,4

    5

    6

    7

  • 41

    3.6.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)

    Tes diujikan pada pertemuan akhir siklus I dan akhir siklus II

    untuk mengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD

    Negeri Ampel 03. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal, kunci

    jawaban, pedoman penilaian dan rubrik penilaian. Digunakan juga

    dokumentasi untuk memperkuat data yang diperoleh dari tes hasil belajar.

    Dokumen yang dipakai adalah lembar kerja siswa dan daftar nilai siswa.

    Kisi-kisi tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.4 dan untuk kisi-

    kisi rubrik penilaian aspek afektif dan psikomotor pada tabel 3.5.

    Tabel 3.4

    Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Sebelum Uji Validitas

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi

    Dasar Indikator

    Rumusan

    Item

    Jumlah

    Item

    Memahami

    hubungan

    antara sumber

    daya alam

    dengan

    lingkungan

    teknologi

    masyarakat.

    Menjelaskan

    hubungan

    antara sumber

    daya alam

    dengan

    lingkungannya.

    1. Menjelaskan pengertian sumber daya alam.

    2. Mengidentifikasi jenis sumber daya alam menurut manfaatnya.

    3. Mengidentifikasi jenis sumber daya alam menurut ketersediaannya.

    4. Mengidentifikasi jenis sumber daya alam menurut jenisnya.

    5. Menggolongkan benda yang berasal dari tumbuhan.

    6. Menggolongkan benda yang berasal dari hewan.

    7. Menggolongkan benda yang berasal dari bahan alam tidak

    hidup.

    1, 2, 3

    5, 7,

    4, 6, 8, 9,

    10

    11, 12, 14

    15, 16,

    17*, 18, 20

    19*, 21, 22

    23, 24*, 25

    3

    2

    5

    3

    5

    4

    3

    Menjelaskan

    hubungan antara

    sumber daya

    alam dengan

    teknologi yang

    digunakan.

    1. Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan

    teknologi.

    2. Mengidentifikasi teknologi yang di gunakan untuk mengolah sumber

    daya tumbuhan.

    3. Mengidentifikasi teknologi yang di gunakan untuk mengolah sumber

    daya hewan.

    4. Mengidentifikasi teknologi yang di gunakan untuk mengolah sumber

    daya tanah.

    5. Menyebutkan contoh benda yang termasuk bahan baku.

    6. Menyebutkan contoh benda yang termasuk bahan jadi.

    1, 2, 3, 4,

    5*, 6

    7, 8, 9, 10,

    12

    11*, 13*,

    14*, 15, 16

    17, 18, 20

    19, 21, 22

    23*,24, 25

    6

    5

    5

    3

    3

    3

    Keterangan: * adalah item soal yang gugur setelah di uji validitas

  • 42

    Tabel 3.5

    Kisi-Kisi Rubrik Penilaian Aspek Afektif dan Psikomotor

    Aspek Indikator Rumusan

    Item

    Afektif

    - Terlibat aktif dalam diskusi kelompok

    - Menyatakan pendapat terhadap hasil presentasi kelompok lain

    1

    2

    Psikomotor

    - Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

    1

    3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

    Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

    data itu valid. Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang

    seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila

    digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan

    data yang sama. Uji validitas data tergantung pada jenis data yang diperoleh. Data

    yang berbentuk angka menggunakan uji validitas dalam program SPSS. Dalam

    penelitian ini yaitu data tentang hasil belajar siswa. Sedangkan data yang

    berbentuk kualitatif divalidasi melalui triangulasi metode dan sumber. Dalam

    penelitian ini yaitu data tentang tindakan guru dan respon siswa dalam penerapan

    model pembelajaran kooperatif tipe scramble.

    3.7.1 Validitas Data Variabel Bebas (X)

    Sebelum melakukan kegiatan tindakan pada materi yang telah

    ditentukan, terlebih dahulu dilakukan uji coba model pembelajaran pada

    kelas yang sama tetapi dengan materi yang berbeda. Uji coba model

    pembelajaran scramble bertujuan untuk melatih guru dalam melaksanakan

    model pembelajaran scramble sesuai prosedur yang telah ditentukan. Selain

    itu, agar guru semakin terampil menggunakan model pembelajaran scramble

    saat penelitian berlangsung. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai

    prosedur model pembelajaran scramble pada saat dilaksanakannya uji coba.

    Uji coba ini juga bertujuan untuk guru kolaborator dalam mengobservasi

    kegiatan pembelajaran model scramble.

  • 43

    Pembelajaran scramble mendapatkan respon positif dari siswa

    walaupun baru pertama kali diterima. Dalam pembelajaran siswa belum

    terbiasa sehingga waktu yang diperlukan lebih lama, banyak waktu yang

    terbuang. Berdasarkan uji coba yang dilakukan, guru pengajar sudah dapat

    melaksanakan pembelajaran sesuai prosedur model pembelajaran scramble,

    maka penulis sudah siap untuk melaksanakan penelitian. Guru kolaborator

    juga sudah siap dalam melaksanakan observasi dalam penelitian.

    Uji coba ini juga dimaksudkan untuk memvalidasi lembar observasi.

    Sebelum digunakan untuk mengobservasi tindakan pada kegiatan

    pembelajaran model scramble, lembar observasi divalidasi dengan angket

    yang diisi oleh beberapa siswa. Item yang dikatakan valid adalah item yang

    ada kesesuaian antara lembar observasi yang diisi oleh penulis dan angket

    yang diisi oleh siswa. Dari hasil validitas mengunakan triangulasi tersebut

    didapatkan 20 instrumen yang valid dalam lembar observasi model

    pembelajaran scramble.

    3.7.2 Validitas Data Variabel Terikat (Y)

    Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi

    tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas

    menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur.

    Instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

    mengukur apa yang akan diukur.

    Uji validitas dalam penelitian ini juga dilaksanakan di SD Negeri

    Ampel 03 oleh siswa kelas V yang berjumlah 21 siswa. Uji validitas dan

    reabilitas instrumen siklus I dan II dilaksanakan pada tanggal 26 April dan 3

    Mei 2014. Instrumen tes yang akan diuji terdiri dari 25 item yang berbentuk

    pilihan ganda untuk masing-masing siklus. Tujuan dari pelaksanaan uji coba

    instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan

    dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Pengujian validitas

    untuk instrumen soal evaluasi ini dibantu menggunakan program SPSS 16.0

    for Windows. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara

  • 44

    mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah

    dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation). Batasan

    validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

    r < 0,20 : Tidak ada validitas

    0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah

    0,40 ≤ r < 0,60 : Validitas sedang

    0,60 ≤ r < 0,80 : Validitas tinggi

    0,80 ≤ r < 1,00 : Validitas sempurna

    Menurut Azwar (2011: 30) batasan yang digunakan untuk menentukan

    validitas instrumen dalam penelitian ini adalah 0.20.

    Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas.

    Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu

    menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf

    ketepatan dan ketelitian hasil. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini

    menggunakan rumus alpha-Cronbach. Batasan instrumenn dikatakan

    reliabel bila hasil pengukuran relatif jika dikenakan pada suatu objek.

    Berikut adalah batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas.

    Tabel 3.6

    Batasan Tingkat Reliabilitas

    No Koefisien Reliabilitas Kategori

    1 ≤ 0, 7 Reliabilitas Rendah

    2 0,7 0,9 Reliabilitas memuaskan

    Hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen evaluasi siklus I

    dapat dilihat pada tabel 3.7 dan 3.8 berikut.

  • 45

    Tabel 3.7

    Hasil Uji Validitas Instrumen Evaluasi Siklus I

    Item-Total Statistics

    Scale Mean if

    Item Deleted

    Scale Variance if

    Item Deleted

    Corrected Item-

    Total Correlation

    Cronbach's

    Alpha if Item

    Deleted

    Soal01 11.7143 30.514 .507 .877

    Soal02 11.5238 30.762 .550 .876

    Soal03 11.6667 30.933 .440 .879

    Soal04 11.8571 31.729 .285 .884

    Soal05 11.8095 31.662 .294 .884

    Soal06 11.6667 30.533 .515 .877

    Soal07 11.7619 31.290 .360 .882

    Soal08 11.7143 31.114 .396 .881

    Soal09 11.5714 30.957 .474 .878

    Soal10 11.7143 30.814 .452 .879

    Soal11 11.6190 29.948 .649 .873

    Soal12 11.4762 31.462 .441 .879

    Soal13 12.0000 30.500 .567 .876

    Soal14 11.7143 31.314 .360 .882

    Soal15 11.5714 30.757 .515 .877

    Soal16 11.7143 30.314 .545 .876

    Soal18 11.7143 29.914 .621 .874

    Soal20 12.0476 30.548 .596 .875

    Soal21 11.7143 29.914 .621 .874

    Soal22 11.8571 30.829 .449 .879

    Soal23 11.8095 31.262 .365 .882

    Soal25 11.7619 30.490 .506 .877

  • 46

    Tabel 3.8

    Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Evaluasi Siklus I

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .883 22

    Hasil uji validitas butir soal siklus I dari 25 butir soal, diketahui

    bahwa ada 22 butir soal yang dinyatakan valid dan ada 3 butir soal yang

    dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4,

    5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 23, dan 25. Sedangkan

    soal yang tidak valid adalah soal nomor 17, 19, dan 24. Dan dari hasil uji

    reliabilitas lembar evaluasi siklus I diperoleh nilai Cronbach’s Alpha

    sebesar 0,883 hal tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas berada

    pada tingkat bagus.

    Sedangkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen

    evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel 3.9 dan 3.10 berikut.

  • 47

    Tabel 3.9

    Hasil Uji Validitas Instrumen Evaluasi Siklus II

    Item-Total Statistics

    Scale Mean if

    Item Deleted

    Scale Variance if

    Item Deleted

    Corrected Item-

    Total Correlation

    Cronbach's

    Alpha if Item

    Deleted

    Soal01 10.0476 24.348 .485 .849

    Soal02 10.0000 24.900 .375 .854

    Soal03 9.9524 24.648 .438 .851

    Soal04 10.1905 24.362 .498 .849

    Soal06 10.0476 25.048 .341 .855

    Soal07 10.0476 24.848 .382 .853

    Soal08 10.0476 25.448 .261 .858

    Soal09 9.9048 25.290 .316 .856

    Soal10 10.0000 24.200 .521 .848

    Soal12 10.0000 24.300 .500 .849

    Soal15 9.8571 24.829 .437 .851

    Soal16 10.0476 24.248 .505 .848

    Soal17 10.0000 24.200 .521 .848

    Soal18 10.0000 24.300 .500 .849

    Soal19 10.1429 24.829 .390 .853

    Soal20 10.3333 25.033 .420 .852

    Soal21 10.0000 23.300 .715 .840

    Soal22 10.0952 24.490 .455 .851

    Soal24 10.1429 23.829 .600 .845

    Soal25 10.0000 25.600 .234 .859

    Tabel 3.10

    Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Evaluasi Siklus II

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .857 20

  • 48

    Pada uji validitas butir soal siklus II dari 25 butir soal, diketahui

    bahwa ada 20 butir soal yang dinyatakan valid dan 5 butir soal yang

    dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4,

    6, 7, 8, 9, 10, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, dan 25. Sedangkan soal

    yang tidak valid adalah soal nomor 5, 11, 13, 14, dan 23. Hasil uji

    reliabilitas evaluasi siklus I diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,857

    hal tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas pada tingkat bagus.

    3.7.3 Uji Taraf Kesukaran Soal

    Menurut Arikunto (2012: 223), soal yang baik adalah soal yang tidak

    terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak

    merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan

    soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

    bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:

    P =

    Keterangan:

    P = indeks kesukaran

    B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

    JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

    Kriteria tingkat kesukaran soal:

    0,00 – 0,30 = soal sukar

    0,30 – 0,70 = soal sedang

    0,70 – 1,00 = soal mudah

    Hasil uji taraf kesukaran soal pra siklus, siklus I dan siklus II dapat

    dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 3.11

    Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Pra Siklus

    No. Taraf Kesukaran Jumlah soal

    1. Mudah 5

    2. Sedang 13

    3. Sukar 2

  • 49

    Tabel 3.12

    Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus I

    No. Taraf Kesukaran Jumlah soal

    1. Mudah 4

    2. Sedang 16

    3. Sukar 2

    Tabel 3.13

    Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus II

    No. Taraf Kesukaran Jumlah soal

    1. Mudah 1

    2. Sedang 18

    3. Sukar 1

    3.8 Analisis Data

    Setelah data terkumpul, data dianalisis dan diolah untuk membuktikan

    kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

    deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif. Data yang

    diperoleh akan dianalisis dalam bentuk-bentuk kata atau penjelasan yaitu data

    deskriptif kualitatif dan dalam bentuk angka yaitu data kuantitatif.

    Hasil observasi tindakan guru dan respon siswa dalam model pembelajaran

    scramble akan dianalisis dengan langkah reduksi dan pemaparan data. Reduksi

    data meliputi proses memilih, memusatkan, menyederhanakan, meringkas, dan

    mengubah data yang terekam atau tertulis di lapangan. Tidak hanya merangkum

    data saja, tapi juga mengubah data untuk dimengerti sesuai pokok masalah yang

    dituju. Data hasil reduksi dipaparkan dalam bentuk paragraf-paragraf yang saling

    berhubungan dan diperjelas melalui matriks grafik atau diagram. Pemaparan data

    berfungsi untuk membantu kita merencanakan tindakan selanjutnya.

    Data hasil tes belajar siswa akan dianalisis dengan statistik diskriptif, yaitu

    membandingkan, verifikasi dan dihubungkan dengan penelitian data sebelum

    tindakan dan data nilai tes setelah dilaksanakan tindakan (siklus 1 dan siklus 2).

    Setelah melalui tahapan-tahapan penelitian, maka untuk selanjutnya penarikan

    kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan

    penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan secara sistematis dan diberi

    makna.

  • 50

    3.9 Indikator Keberhasilan

    Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan

    kelas ini, digunakan acuan indikator keberhasilan berikut:

    1. Variabel tindakan dikatakan berhasil apabila 80% (≥ 16 langkah)

    langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe scramble telah

    dilakukan oleh guru.

    2. Untuk variabel hasil belajar, pencapaian nilai KKM= 70 pada 80% siswa.

    Dapat dikatakan berhasil apabila setiap siswa telah mencapai nilai ≥ 70

    dan dikatakan tuntas secara klasikal jika sebanyak 80% siswa telah

    mencapai nilai 70.