If you can't read please download the document
Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang
diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam
kelas. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Ampel 03 yang terletak
di Dukuh Ngaduman, Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
Penulis memilih tempat tersebut karena di SD Negeri Ampel 03 ditemukan
masalah yang relevan dengan apa yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan di
kelas IV karena hasil belajarnya tehadap mata pelajaran IPA masih rendah.
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014, yaitu
minggu terakhir bulan April 2014 dan minggu pertama bulan Mei 2014.
Tabel 3.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian
SIKLUS Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Siklus I Selasa, 29 April 2014 Rabu, 30 April 2014 Sabtu, 3 Mei 2014
Siklus II Selasa, 6 Mei 2014 Rabu, 7 Mei 2014 Sabtu, 10 Mei 2014
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV SD Negeri Ampel 03.
Siswa kelas IV SD Negeri Ampel 03 berjumlah 26 siswa, yang terdiri dari 16
siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Seluruh siswa berasal dari penduduk
sekitar SD Negeri Ampel 03, yaitu para penduduk Dukuh Ngaduman. Sebagian
besar mata pencaharian orang tuanya adalah petani dan buruh. Kesadaran belajar
siswa masih rendah dan kemampuan berpikir siswa SD Negeri Ampel 03
umumnya masih rendah. Secara garis besar, latar belakang siswa hampir sama.
Guru pengajar dalam penelitian ini adalah guru kelas IV itu sendiri, yang
bernama Sri Suyatmi, S.Pd. Beliau memiliki masa kerja selama 19 tahun 10 bulan.
Ini adalah tahun kedua beliau mengajar kelas IV di SD Negeri Ampel 03,
sebelumnya beliau mengajar di kelas I dan III.
23
3.3 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari sumber langsung dan sumber
tidak langsung. Sumber data langsung diperoleh dari sumber penelitian yaitu dari
siswa dan guru pengajar, serta bukan sumber penelitian yaitu kepala sekolah dan
guru lain. Untuk data tidak langsung penulis memperoleh data dari catatan hasil
belajar siswa berupa daftar nilai. Untuk variabel tindakan yaitu model
pembelajaran scramble, data diperoleh dari observasi terhadap langkah-langkah
guru maupun siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk
variabel hasil belajar sumber data yang digunakan adalah sumber langsung.
Sumber langsung diperoleh dari nilai evaluasi siswa selama penelitian.
3.4 Variabel yang Diselidiki
Dalam penelitian tindakan ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu
variabel terikat dan variabel bebas.
3.4.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang
sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja
dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble.
Model pembelajaran kooperatif tipe scramble adalah model pembelajaran
dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk menemukan jawaban
dari huruf atau kata yang acak, yang dapat melatih siswa untuk kerja sama,
konsentrasi dan berpikir cepat. Model pembelajaran kooperatif tipe scramble
dilaksanakan dengan langkah-langkah, yaitu menyampaikan materi pembelajaran
kepada siswa, membagi siswa menjadi kelompok heterogen yang terdiri dari 3-5
siswa, kemudian siswa bekerja dalam kelompok untuk mencocokkan kartu soal
dengan kartu jawaban yang terdiri dari kata dengan huruf acak, penyampaian dan
pembahasan hasil kerja siswa, serta pemeriksaan dan penilaian hasil kerja siswa.
24
3.4.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya
tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.
Hasil belajar adalah suatu perubahan yang dialami siswa setelah mengikuti
pembelajaran, perubahan tersebut mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif,
afektif dan psikomotor. Untuk mendapatkan hasil belajar tidak hanya dapat diukur
dengan teknik tes. Akan tetapi juga menggunakan teknik non tes. Hal ini
dikarenakan terdapat tiga aspek yang akan diukur. Untuk aspek kognitif
pengukuran menggunakan teknik tes yaitu tes hasil belajar yang dilakukan pada
akhir pembelajaran. Sedangkan untuk mengukur aspek afektif dan psikomotor
menggunakan teknik non tes yaitu observasi langsung pada saat pembelajaran
berlangsung.
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan model spiral dengan siklus yang berisi tahapan-
tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi (model Kemmis & Mc
Taggart) dalam Kasihani Kasbolah (2001: 63). Tahapan-tahapan dalam siklus
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Pada kegiatan perencanaan awal menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut
akan dilakukan. Rancangan dilakukan bersama antara penulis yang akan
mengamati proses jalannya tindakan dan guru yang akan melakukan
tindakan. Penulis dan guru pengajar mempersiapkan pokok bahasan yang
akan digunakan dalam penelitian. Kemudian penulis mulai menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA kelas IV
dengan model pembelajaran scramble. Kemudian menyusun media
pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Mempersiapkan cara
mengobservasi dan alat ukurnya serta membuat skenario tindakan guru.
25
b. Pelaksanaan tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasi dari perencanaan
yang telah dipersiapkan, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran scramble. Dalam penelitian tindakan
kelas yang direncanakan dalam penelitian ini adalah 2 siklus. Selama
proses pembelajaran berlangsung, guru mengajar sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh penulis.
c. Pengamatan (observing)
Guru kolaborator sebagai observer mengamati jalannya
pembelajaran yang dilakukan oleh guru pengajar, mencatat setiap kegiatan
dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran scramble.
Kegiatan observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati aktivitas atau pelaksanaan
tindakan guru dan respon siswa pada saat proses pembelajaran.
d. Refleksi (reflecting)
Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan
atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil
dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Setelah
melakukan observasi, hasil observsi tersebut dianalisis oleh penulis. Hal-
hal yang dianalisis adalah kelemahan dan keberhasilan guru saat
menerapkan model pembelajaran scramble dengan kerja kelompok dan
mempertimbangkan langkah selanjutnya. Kegiatan refleksi dilakukan
bersama antara penulis, guru dan beberapa siswa.
Guru pengajar sebagai pelaksana pembelajaran menceritakan
pengalamannya selama melaksanakan kegiatan pembelajaran dan
perwakilan siswa memberikan komentar dari pembelajaran yang sudah
dilalui. Kegiatan refleksi meliputi kegiatan analisis, interpretasi dan
evaluasi yang diperoleh saat melakukan observasi. Kesimpulan dari
evaluasi tersebut digunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan tindakan
pada siklus II.
26
Siklus Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan 2 siklus yang meliputi
perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi (Kemmis &
Mc Taggart, 2001), yaitu sebagai berikut:
a. Siklus I
1) Perencanaan (Planning)
Dalam perencanaan siklus I, peneliti menetapkan seluruh
perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
scramble. Langkah-langkah perencanaan untuk siklus I sebagai
berikut:
a. Melakukan pelatihan untuk melaksanakan penelitian sesuai
dengan rancangan yang telah disusun.
b. Mempersiapkan media dan sarana pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan tindakan.
c. Mempersiapkan cara observasi dan alat pengumpulnya,
yaitu lembar observasi model pembelajaran scramble,
lembar observasi respon dan soal evaluasi hasil belajar.
d. Membuat skenario yang dilakukan guru dan apa yang
dilakukan siswa dalam melakukan penelitian tindakan yang
telah direncanakan berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2) Pelaksanaan (acting)
Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3
pertemuan. Pada siklus I materi yang diajarkan adalah hubungan
sumber daya alam dengan lingkungan. Pada pertemuan pertama
rencana yang disusun membahas tentang jenis-jenis sumber daya
alam dan contohnya. Pertemuan kedua membahas penggolongan
benda berdasarkan asalnya yaitu benda yang berasal dari
tumbuhan, benda yang berasal dari hewan dan bahan alam tak
hidup. Pada pertemuan ketiga dilaksanakan evaluasi akhir siklus.
27
Berikut adalah langkah-langkah model pembelajaran scramble
pada siklus I:
Pertemuan I (2 x 35 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Salam pembuka
2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa
3. Guru memberikan motivasi dengan memberi pertanyaan
kepada siswa, “Sebutkan nama-nama barang yang ada di
atas meja kalian? Sekarang sebutkan bahan dasar barang-
barang tersebut“.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat
materi pembelajaran yang akan berlangsung.
5. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh
yaitu menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu
jawaban yang acak hurufnya dan presentasi laporan hasil
pelaksanaan tugas
6. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan pengertian sumber daya alam secara
singkat
2. Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab
mengenai jenis-jenis sumber daya alam
3. Siswa dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu
jawaban yang acak hurufnya yang memuat tentang jenis
SDA menurut manfaatnya, ketersediaannya, dan jenisnya
4. Siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir dan
bertindak menurut cara masing-masing dan guru sebagai
fasilitator
5. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan
28
Elaborasi
1. Siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan
antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya
tentang materi jenis SDA beserta contohnya
2. Siswa dalam kelompok bekerja sama untuk menemukan
hasil jawaban secara cepat dan tepat
3. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas
4. Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari
kelompok yang presentasi didepan kelas.
Konfirmasi
1. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap
kerja siswa dalam menemukan pasangan antara kartu soal
dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang materi jenis
sumber daya alam
2. Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan
menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban
yang acak hurufnya.
3. Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan
pengalamannya dalam melakukan tugas dalam kelompok
dan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang
acak hurufnya tentang jenis sumber daya alam
4. Guru memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi
c. Kegiatan Penutup
1. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan
pembelajaran mengenai jenis-jenis sumber daya alam
beserta contohnya yang telah dipelajari oleh siswa
2. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya
3. Salam penutup
29
Pertemuan II (2 x 35 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Salam pembuka
2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa
3. Kegiatan prasyarat. Guru menanyakan pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya
4. Guru memberikan motivasi dengan memberi pertanyaan
kepada siswa, “Bagian hewan apa saja yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kita?“.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat
materi pembelajaran yang akan berlangsung
6. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh
yaitu menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu
jawaban yang acak hurufnya dan presentasi laporan hasil
pelaksanaan tugas
7. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan tentang kelompok benda berdasarkan
asalnya secara singkat
2. Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab
mengenai benda yang berasal dari tumbuhan, hewan dan
bahan alam tak hidup
3. Siswa dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu
jawaban yang acak hurufnya yang memuat tentang macam
benda yang berasal dari: a) tumbuhan, yaitu bahan pangan,
bahan sandang, peralatan rumah tangga dan produk
kesehatan; b) hewan, yaitu bahan pangan, bahan sandang
dan produk kesehatan; c) bahan alam tak hidup, yaitu bahan
bangunan dan peralatan rumah tangga
30
4. Guru membantu siswa dalam penyelidikan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
5. Siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir dan
bertindak menurut cara masing-masing dan guru sebagai
fasilitator
6. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan
Elaborasi
1. Siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan
antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya
tentang materi macam benda yang berasal dari tumbuhan,
hewan, dan bahan alam tak hidup
2. Siswa dalam kelompok bekerja sama untuk menemukan
hasil jawaban secara cepat dan tepat
3. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas
4. Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari
kelompok yang presentasi didepan kelas
Konfirmasi
1. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap
kerja siswa dalam menemukan pasangan antara kartu soal
dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang benda yang
berasal dari tumbuhan, hewan, dan bahan alam tak hidup
2. Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan
menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban
yang acak hurufnya
3. Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan
pengalamannya dalam melakukan tugas dalam kelompok
dan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang
acak hurufnya tentang macam benda yang berasal dari
tumbuhan, hewan, dan bahan alam tak hidup
31
c. Kegiatan Penutup
1. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan
pembelajaran mengenai macam benda yang berasal dari
tumbuhan, hewan, dan bahan alam tak hidup
2. Guru memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari
lagi materi tersebut dan materi pertemuan sebelumnya,
karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi
3. Salam penutup
Pertemuan III (2 x 35 menit)
Pada pertemuan ketiga ini dilakukan evaluasi akhir siklus.
Guru menjelaskan pada siswa tentang peraturan dalam
mengerjakan soal evaluasi, kemudian guru membagikan soal
evaluasi pada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi
dengan baik dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai
akhir. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru
bersama siswa mencocokkan hasil kerja siswa dan langsung
mengumumkan hasil nilai tes kepada siswa.
3) Pengamatan (Observing)
Dalam penelitian ini tahap pengamatan bersamaan dengan
tahap pelaksanaan. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru
kolaborator mengamati respon siswa di dalam kelas. Guru
kolaborator mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dan
mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan model pembelajaran scramble. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengamati pelaksanaan tindakan guru dan respon siswa
pada saat proses pembelajaran.
4) Refleksi (Reflecting)
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara
menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun
hasil. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru pengajar,
32
guru kolaborator (observer) dan perwakilan beberapa siswa.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tahap observasi dilakukan
refleksi untuk melakukan penilaian proses yang terjadi, masalah
yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang
dilakukan. Guru sebagai pelaksana pembelajaran menceritakan
pengalamannya selama melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan perwakilan siswa diminta untuk memberikan komentar
dari pembelajaran yang sudah dilalui oleh siswa.
Kegiatan refleksi tidak hanya terfokus pada guru pengajar
saja, akan tetapi mencakup semua aspek pembelajaran yang
dilakukan, seperti siswa dan lingkungan belajar. Kegiatan refleksi
mencakup kegiatan analisis, interpretasi dan evaluasi yang
diperoleh saat melakukan observasi. Kemudian dari kegiatan
evaluasi diambil suatu kesimpulan untuk melihat kelebihan dan
kekurangan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Kesimpulan
tersebut digunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan tindakan
pada siklus II.
b. Siklus II
Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II relatif sama
dengan langkah yang dilakukan pada siklus I. Hanya saja ditambah
dengan memperhatikan kenyataan yang ditemukan di lapangan pada
siklus I. Berikut adalah langkah-langkah tindakan pada siklus II:
1) Perencanaan
a. Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan
refleksi pada siklus I.
b. Menyusun kembali RPP untuk materi selanjutnya, lembar
observasi, soal tes hasil belajar dan sarana pembelajaran.
2) Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran pada siklus II juga terdiri dari 3
pertemuan. Pada siklus II materi yang diajarkan adalah tentang
33
hubungan sumber daya alam dengan teknologi. Pada pertemuan
pertama rencana yang disusun membahas tentang teknologi yang
digunakan untuk mengolah sumber daya tumbuhan, hewan, dan
tanah. Pertemuan kedua membahas tentang bahan baku dan bahan
jadi. Pada pertemuan ketiga ini dilaksanakan evaluasi akhir siklus.
Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran berdasarkan masalah
pada siklus II:
Pertemuan I (2 x 35 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Salam pembuka
2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa
3. Guru memberikan motivasi dengan menayangkan video
proses pengolahan kepompong ulat sutera menjadi benang
sutera. Kemudian guru memberi pertanyaan kepada siswa,
“Pakaian seragam yang kamu pakai terbuat dari apa?“.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat
materi pembelajaran yang akan berlangsung.
5. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh
yaitu menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu
jawaban yang acak hurufnya dan presentasi laporan hasil
pelaksanaan tugas
6. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan
teknologi secara singkat
2. Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab
mengenai teknologi yang digunakan untuk mengolah
sumber daya tumbuhan, hewan, dan tanah
34
3. Siswa dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu
jawaban yang acak hurufnya yang memuat tentang
teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber daya:
- tumbuhan: pengolahan padi menjadi beras, pengolahan
ubi menjadi kerupuk, mesin pembuat kertas untuk
mengolah kayu menjadi kertas, mesin pemintal untuk
mengolah kapas menjadi benang
- hewan: pengolahan bulu domba menjadi wol,
pengolahan kulit lembu menjadi gendang
- tanah: pengolahan tanah menjadi batu bata dan keramik
4. Siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir dan
bertindak menurut cara masing-masing dan guru sebagai
fasilitator
5. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan
Elaborasi
1. Siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan
antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya
tentang teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber
daya tumbuhan, hewan, dan tanah
2. Siswa dalam kelompok bekerja sama untuk menemukan
hasil jawaban secara cepat dan tepat
3. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas
4. Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari
kelompok yang presentasi didepan kelas.
Konfirmasi
1. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap
kerja siswa dalam menemukan pasangan antara kartu soal
dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang teknologi
35
yang digunakan untuk mengolah sumber daya tumbuhan,
hewan, dan tanah
2. Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan
menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban
yang acak hurufnya.
3. Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan
pengalamannya dalam melakukan tugas dalam kelompok
dan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang
acak hurufnya tentang teknologi yang digunakan untuk
mengolah sumber daya tumbuhan, hewan, dan tanah
4. Guru memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi
c. Kegiatan Penutup
1. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan
pembelajaran mengenai teknologi yang digunakan untuk
mengolah sumber daya tumbuhan, hewan, dan tanah yang
telah dipelajari oleh siswa
2. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya
3. Salam penutup
Pertemuan II (2 x 35 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Salam pembuka
2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa
3. Kegiatan prasyarat. Guru menanyakan pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya.
4. Guru memberikan motivasi dengan menujukan beberapa
bahan jadi seperti kemoceng, kertas dan permen. Memberi
pertanyaan kepada siswa, “Sebutkan bahan semula dari
benda tersebut?”.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat
materi pembelajaran yang akan berlangsung
36
6. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh
yaitu menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu
jawaban yang acak hurufnya dan presentasi laporan hasil
pelaksanaan tugas
7. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan tentang bahan baku dan bahan jadi secara
singkat
2. Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab
mengenai bahan baku dan bahan jadi
3. Siswa dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu
jawaban yang acak hurufnya yang memuat tentang bahan
baku dan bahan jadi
4. Guru membantu siswa dalam penyelidikan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
5. Siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir dan
bertindak menurut cara masing-masing dan guru sebagai
fasilitator
6. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan
Elaborasi
1. Siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan
antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya
tentang materi bahan baku dan bahan jadi
2. Siswa dalam kelompok bekerja sama untuk menemukan
hasil jawaban secara cepat dan tepat
3. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas
4. Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari
kelompok yang presentasi didepan kelas
37
Konfirmasi
1. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap
kerja siswa dalam menemukan pasangan antara kartu soal
dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang bahan baku
dan bahan jadi
2. Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan
menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban
yang acak hurufnya
3. Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan
pengalamannya dalam melakukan tugas dalam kelompok
dan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang
acak hurufnya tentang bahan baku dan bahan jadi
c. Kegiatan Penutup
1. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan
pembelajaran mengenai bahan baku dan bahan jadi yang
telah dipelajari oleh siswa
2. Guru memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari
lagi materi tersebut dan materi pertemuan sebelumnya,
karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi
3. Salam penutup
Pertemuan III (2 x 35 menit)
Pada pertemuan terakhir ini dilakukan evaluasi akhir siklus.
Diawali guru menjelaskan pada siswa tentang peraturan dalam
mengerjakan soal evaluasi, kemudian guru membagikan soal
evaluasi pada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi
dengan baik dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai
akhir. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru
bersama siswa mencocokkan hasil kerja siswa dan langsung
mengumumkan hasil nilai tes kepada siswa.
38
3) Pengamatan
Dalam penelitian ini tahap observasi dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan untuk
mengamati tindakan guru dan respon siswa selama menerapkan
model pembelajaran scramble pada mata pelajaran IPA
berlangsung. Kegiatan pembelajaran pada siklus II terdiri dari 3
pertemuan yang masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam
pelajaran.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi kembali dilakukan oleh penulis, guru
pengajar, guru kolaborator dan perwakilan beberapa siswa setelah
melaksanakan tindakan berupa penerapan model pembelajaran
scramble. Refleksi pada siklus II difokuskan pada penilaian dari
upaya perbaikan hasil belajar yang menjadi tujuan dari tindakan
tersebut.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)
Pengumpulan data variabel model pembelajaran kooperatif tipe
scramble menggunakan teknik non tes yaitu observasi. Observasi yaitu
metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan
secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati
individu atau kelompok secara langsung. Observasi dalam penelitian ini
digunakan untuk mengamati respon siswa dan tindakan guru dalam
menerapkan pembelajaran dengan model scramble. Sehingga dapat dilihat
pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses
yang diharapkan. Observasi dilakukan oleh guru kolaborator selama proses
pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini, observer melakukan
pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi
selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
39
3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)
Untuk mengumpulkan variabel hasil belajar digunakan teknik tes.
Guru memberi tes sebagai sarana mengevaluasi siswa untuk mengukur
tingkat keberhasilan belajar siswa. Tes yang digunakan adalah tes hasil
belajar. Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan karena mengukur
penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Tes tersebut
hanya digunakan untuk mengukur aspek kognitif. Sedangkan untuk aspek
afektif dan psikomotor hasil belajar menggunakan penilaian proses yang
dilakukan oleh guru yang mengajar. Penilaian proses tersebut dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
3.6.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)
Untuk mengamati proses model pembelajaran scramble, penulis
menggunakan teknik observasi. Dalam menggunakan teknik observasi
cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan lembar observasi
sebagai instrumen. Lembar observasi yang digunakan ada dua macam,
yaitu lembar observasi kegiatan pembelajaran model scramble dan lembar
observasi respon siswa. Lembar observasi kegiatan pembelajaran model
scramble digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar siswa dan kinerja
guru dalam pembelajaran. Kisi-kisi lembar observasi tersebut dapat dilihat
pada tabel 3.2. Sedangkan lembar observasi respon siswa digunakan untuk
mengetahui respon siswa selama pembelajaran berlangsung. Adapun kisi-
kisi lembar respon siswa dapat dilihat pada tabel 3.3.
Selain dengan observasi juga menggunakan dokumentasi, untuk
memperkuat data yang diperoleh dari hasil observasi. Dokumentasi untuk
memberikan gambaran mengenai kegiatan siswa berupa foto-foto siswa
selama proses pembelajaran. Dokumen digunakan untuk melengkapi
analisis data kualitatif.
40
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Observasi Model Pembelajaran Scramble
No Aspek Indikator Rumusan
Item
1 Kegiatan
pendahuluan
− Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
− Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh dalam pembelajaran
− Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok.
1
2
3
2 Kegiatan inti
pembelajaran
(Eksplorasi,
Elaborasi,
Konfirmasi)
− Guru menjelaskan materi secara singkat − Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab
mengenai materi pembelajaran
− Siswa dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu jawaban yang acak sesuai dengan materi.
− Siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing.
− Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.
− Siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya.
− Siswa dapat menemukan hasil pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban secara cepat dan tepat.
− Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
− Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompok yang presentasi didepan kelas.
− Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa dalam menemukan pasangan antara kartu soal
dan kartu jawaban yang acak hurufnya.
− Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban
yang acak hurufnya.
− Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan pengalamannya dalam melakukan tugas dalam kelompok
dan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang
acak hurufnya.
4
5
6
7
8,9,10
11
12
13
14
15,16
17
18
3 Kegiatan
penutup − Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan
pembelajaran dengan mengacu pada hasil pembelajaran
scramble.
− Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai proses penilaian pembelajaran.
19
20
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Observasi Respon Siswa
No Aspek yang Diamati Rumusan Item
1
2
3
4
5
6
Perhatian terhadap materi yang dipelajari
Melakukan interaksi dengan guru
Aktif menemukan jawaban
Bekerja sama dengan teman
Mempresentasikan hasil temuan
Menanggapi presentasi kelompok lain
1
2,8
3,4
5
6
7
41
3.6.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)
Tes diujikan pada pertemuan akhir siklus I dan akhir siklus II
untuk mengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD
Negeri Ampel 03. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal, kunci
jawaban, pedoman penilaian dan rubrik penilaian. Digunakan juga
dokumentasi untuk memperkuat data yang diperoleh dari tes hasil belajar.
Dokumen yang dipakai adalah lembar kerja siswa dan daftar nilai siswa.
Kisi-kisi tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.4 dan untuk kisi-
kisi rubrik penilaian aspek afektif dan psikomotor pada tabel 3.5.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Sebelum Uji Validitas
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Rumusan
Item
Jumlah
Item
Memahami
hubungan
antara sumber
daya alam
dengan
lingkungan
teknologi
masyarakat.
Menjelaskan
hubungan
antara sumber
daya alam
dengan
lingkungannya.
1. Menjelaskan pengertian sumber daya alam.
2. Mengidentifikasi jenis sumber daya alam menurut manfaatnya.
3. Mengidentifikasi jenis sumber daya alam menurut ketersediaannya.
4. Mengidentifikasi jenis sumber daya alam menurut jenisnya.
5. Menggolongkan benda yang berasal dari tumbuhan.
6. Menggolongkan benda yang berasal dari hewan.
7. Menggolongkan benda yang berasal dari bahan alam tidak
hidup.
1, 2, 3
5, 7,
4, 6, 8, 9,
10
11, 12, 14
15, 16,
17*, 18, 20
19*, 21, 22
23, 24*, 25
3
2
5
3
5
4
3
Menjelaskan
hubungan antara
sumber daya
alam dengan
teknologi yang
digunakan.
1. Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan
teknologi.
2. Mengidentifikasi teknologi yang di gunakan untuk mengolah sumber
daya tumbuhan.
3. Mengidentifikasi teknologi yang di gunakan untuk mengolah sumber
daya hewan.
4. Mengidentifikasi teknologi yang di gunakan untuk mengolah sumber
daya tanah.
5. Menyebutkan contoh benda yang termasuk bahan baku.
6. Menyebutkan contoh benda yang termasuk bahan jadi.
1, 2, 3, 4,
5*, 6
7, 8, 9, 10,
12
11*, 13*,
14*, 15, 16
17, 18, 20
19, 21, 22
23*,24, 25
6
5
5
3
3
3
Keterangan: * adalah item soal yang gugur setelah di uji validitas
42
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Rubrik Penilaian Aspek Afektif dan Psikomotor
Aspek Indikator Rumusan
Item
Afektif
- Terlibat aktif dalam diskusi kelompok
- Menyatakan pendapat terhadap hasil presentasi kelompok lain
1
2
Psikomotor
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
1
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data itu valid. Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama. Uji validitas data tergantung pada jenis data yang diperoleh. Data
yang berbentuk angka menggunakan uji validitas dalam program SPSS. Dalam
penelitian ini yaitu data tentang hasil belajar siswa. Sedangkan data yang
berbentuk kualitatif divalidasi melalui triangulasi metode dan sumber. Dalam
penelitian ini yaitu data tentang tindakan guru dan respon siswa dalam penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe scramble.
3.7.1 Validitas Data Variabel Bebas (X)
Sebelum melakukan kegiatan tindakan pada materi yang telah
ditentukan, terlebih dahulu dilakukan uji coba model pembelajaran pada
kelas yang sama tetapi dengan materi yang berbeda. Uji coba model
pembelajaran scramble bertujuan untuk melatih guru dalam melaksanakan
model pembelajaran scramble sesuai prosedur yang telah ditentukan. Selain
itu, agar guru semakin terampil menggunakan model pembelajaran scramble
saat penelitian berlangsung. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai
prosedur model pembelajaran scramble pada saat dilaksanakannya uji coba.
Uji coba ini juga bertujuan untuk guru kolaborator dalam mengobservasi
kegiatan pembelajaran model scramble.
43
Pembelajaran scramble mendapatkan respon positif dari siswa
walaupun baru pertama kali diterima. Dalam pembelajaran siswa belum
terbiasa sehingga waktu yang diperlukan lebih lama, banyak waktu yang
terbuang. Berdasarkan uji coba yang dilakukan, guru pengajar sudah dapat
melaksanakan pembelajaran sesuai prosedur model pembelajaran scramble,
maka penulis sudah siap untuk melaksanakan penelitian. Guru kolaborator
juga sudah siap dalam melaksanakan observasi dalam penelitian.
Uji coba ini juga dimaksudkan untuk memvalidasi lembar observasi.
Sebelum digunakan untuk mengobservasi tindakan pada kegiatan
pembelajaran model scramble, lembar observasi divalidasi dengan angket
yang diisi oleh beberapa siswa. Item yang dikatakan valid adalah item yang
ada kesesuaian antara lembar observasi yang diisi oleh penulis dan angket
yang diisi oleh siswa. Dari hasil validitas mengunakan triangulasi tersebut
didapatkan 20 instrumen yang valid dalam lembar observasi model
pembelajaran scramble.
3.7.2 Validitas Data Variabel Terikat (Y)
Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi
tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas
menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
Instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang akan diukur.
Uji validitas dalam penelitian ini juga dilaksanakan di SD Negeri
Ampel 03 oleh siswa kelas V yang berjumlah 21 siswa. Uji validitas dan
reabilitas instrumen siklus I dan II dilaksanakan pada tanggal 26 April dan 3
Mei 2014. Instrumen tes yang akan diuji terdiri dari 25 item yang berbentuk
pilihan ganda untuk masing-masing siklus. Tujuan dari pelaksanaan uji coba
instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan
dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Pengujian validitas
untuk instrumen soal evaluasi ini dibantu menggunakan program SPSS 16.0
for Windows. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara
44
mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah
dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation). Batasan
validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
r < 0,20 : Tidak ada validitas
0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah
0,40 ≤ r < 0,60 : Validitas sedang
0,60 ≤ r < 0,80 : Validitas tinggi
0,80 ≤ r < 1,00 : Validitas sempurna
Menurut Azwar (2011: 30) batasan yang digunakan untuk menentukan
validitas instrumen dalam penelitian ini adalah 0.20.
Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas.
Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini
menggunakan rumus alpha-Cronbach. Batasan instrumenn dikatakan
reliabel bila hasil pengukuran relatif jika dikenakan pada suatu objek.
Berikut adalah batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas.
Tabel 3.6
Batasan Tingkat Reliabilitas
No Koefisien Reliabilitas Kategori
1 ≤ 0, 7 Reliabilitas Rendah
2 0,7 0,9 Reliabilitas memuaskan
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen evaluasi siklus I
dapat dilihat pada tabel 3.7 dan 3.8 berikut.
45
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Evaluasi Siklus I
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Soal01 11.7143 30.514 .507 .877
Soal02 11.5238 30.762 .550 .876
Soal03 11.6667 30.933 .440 .879
Soal04 11.8571 31.729 .285 .884
Soal05 11.8095 31.662 .294 .884
Soal06 11.6667 30.533 .515 .877
Soal07 11.7619 31.290 .360 .882
Soal08 11.7143 31.114 .396 .881
Soal09 11.5714 30.957 .474 .878
Soal10 11.7143 30.814 .452 .879
Soal11 11.6190 29.948 .649 .873
Soal12 11.4762 31.462 .441 .879
Soal13 12.0000 30.500 .567 .876
Soal14 11.7143 31.314 .360 .882
Soal15 11.5714 30.757 .515 .877
Soal16 11.7143 30.314 .545 .876
Soal18 11.7143 29.914 .621 .874
Soal20 12.0476 30.548 .596 .875
Soal21 11.7143 29.914 .621 .874
Soal22 11.8571 30.829 .449 .879
Soal23 11.8095 31.262 .365 .882
Soal25 11.7619 30.490 .506 .877
46
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Evaluasi Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.883 22
Hasil uji validitas butir soal siklus I dari 25 butir soal, diketahui
bahwa ada 22 butir soal yang dinyatakan valid dan ada 3 butir soal yang
dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 23, dan 25. Sedangkan
soal yang tidak valid adalah soal nomor 17, 19, dan 24. Dan dari hasil uji
reliabilitas lembar evaluasi siklus I diperoleh nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,883 hal tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas berada
pada tingkat bagus.
Sedangkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel 3.9 dan 3.10 berikut.
47
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Evaluasi Siklus II
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Soal01 10.0476 24.348 .485 .849
Soal02 10.0000 24.900 .375 .854
Soal03 9.9524 24.648 .438 .851
Soal04 10.1905 24.362 .498 .849
Soal06 10.0476 25.048 .341 .855
Soal07 10.0476 24.848 .382 .853
Soal08 10.0476 25.448 .261 .858
Soal09 9.9048 25.290 .316 .856
Soal10 10.0000 24.200 .521 .848
Soal12 10.0000 24.300 .500 .849
Soal15 9.8571 24.829 .437 .851
Soal16 10.0476 24.248 .505 .848
Soal17 10.0000 24.200 .521 .848
Soal18 10.0000 24.300 .500 .849
Soal19 10.1429 24.829 .390 .853
Soal20 10.3333 25.033 .420 .852
Soal21 10.0000 23.300 .715 .840
Soal22 10.0952 24.490 .455 .851
Soal24 10.1429 23.829 .600 .845
Soal25 10.0000 25.600 .234 .859
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Evaluasi Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.857 20
48
Pada uji validitas butir soal siklus II dari 25 butir soal, diketahui
bahwa ada 20 butir soal yang dinyatakan valid dan 5 butir soal yang
dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4,
6, 7, 8, 9, 10, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, dan 25. Sedangkan soal
yang tidak valid adalah soal nomor 5, 11, 13, 14, dan 23. Hasil uji
reliabilitas evaluasi siklus I diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,857
hal tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas pada tingkat bagus.
3.7.3 Uji Taraf Kesukaran Soal
Menurut Arikunto (2012: 223), soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan
soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:
P =
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal:
0,00 – 0,30 = soal sukar
0,30 – 0,70 = soal sedang
0,70 – 1,00 = soal mudah
Hasil uji taraf kesukaran soal pra siklus, siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.11
Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Pra Siklus
No. Taraf Kesukaran Jumlah soal
1. Mudah 5
2. Sedang 13
3. Sukar 2
49
Tabel 3.12
Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus I
No. Taraf Kesukaran Jumlah soal
1. Mudah 4
2. Sedang 16
3. Sukar 2
Tabel 3.13
Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus II
No. Taraf Kesukaran Jumlah soal
1. Mudah 1
2. Sedang 18
3. Sukar 1
3.8 Analisis Data
Setelah data terkumpul, data dianalisis dan diolah untuk membuktikan
kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif. Data yang
diperoleh akan dianalisis dalam bentuk-bentuk kata atau penjelasan yaitu data
deskriptif kualitatif dan dalam bentuk angka yaitu data kuantitatif.
Hasil observasi tindakan guru dan respon siswa dalam model pembelajaran
scramble akan dianalisis dengan langkah reduksi dan pemaparan data. Reduksi
data meliputi proses memilih, memusatkan, menyederhanakan, meringkas, dan
mengubah data yang terekam atau tertulis di lapangan. Tidak hanya merangkum
data saja, tapi juga mengubah data untuk dimengerti sesuai pokok masalah yang
dituju. Data hasil reduksi dipaparkan dalam bentuk paragraf-paragraf yang saling
berhubungan dan diperjelas melalui matriks grafik atau diagram. Pemaparan data
berfungsi untuk membantu kita merencanakan tindakan selanjutnya.
Data hasil tes belajar siswa akan dianalisis dengan statistik diskriptif, yaitu
membandingkan, verifikasi dan dihubungkan dengan penelitian data sebelum
tindakan dan data nilai tes setelah dilaksanakan tindakan (siklus 1 dan siklus 2).
Setelah melalui tahapan-tahapan penelitian, maka untuk selanjutnya penarikan
kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan
penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan secara sistematis dan diberi
makna.
50
3.9 Indikator Keberhasilan
Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan
kelas ini, digunakan acuan indikator keberhasilan berikut:
1. Variabel tindakan dikatakan berhasil apabila 80% (≥ 16 langkah)
langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe scramble telah
dilakukan oleh guru.
2. Untuk variabel hasil belajar, pencapaian nilai KKM= 70 pada 80% siswa.
Dapat dikatakan berhasil apabila setiap siswa telah mencapai nilai ≥ 70
dan dikatakan tuntas secara klasikal jika sebanyak 80% siswa telah
mencapai nilai 70.