Upload
lydat
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
�
���
�
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, metode penelitian yaitu eksperimental. Penelitian yang
menguji adanya sebab dan akibat. Adapun sebab yang dimaksud dalam penelitian ini
yaitu perlakuan berbeda yang diberikan pada dua kelompok penelitian. Sedangkan
maksud dari akibat yaitu adanya perubahan pada kelompok penelitian setelah
mendapat perlakuan. Perlakuan yang diberikan pada dua kelompok masih dalam
cakupan pokok bahasan yang sama. Namun perlakuan yang diberikan pada masing-
masing kelompok berbeda. Setelah selesai kegiatan inti pembelajaran, siswa pada dua
kelompok diberikan tes evaluasi yang sama sebagai tes hasil belajar. Hal ini
dilakukan sebagai indikator untuk mengetahui adanya perbedaan skor hasil belajar
dari kelompok dengan perlakuan berbeda. Jadi, hasil belajar yang diperoleh
kelompok dengan perlakuan penemuan metode penemuan terbimbing dan kelompok
dengan perlakuan metode role playing dibandingkan untuk mengetahui adanya
perbedaan hasil belajar. Kegiatan membandingkan hasil belajar dari dua kelompok
dengan perlakuan yang berbeda dapat disebut dengan mengkomparasikan dua data
hasil belajar siswa.
3.1.2. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan rancangan eksperimen semu (quasi
eksperimental research). Adapun desain untuk penelitian ini yaitu Two Group
Posttest Only. Desain ini dipilih atas dasar bahwa dua kelompok pada penelitian ini
setara sebagaimana yang akan dibahas pada Tabel 3.1.
���
�
�
�
R
X1 OX1
X2 OX2
Gambar 3.1. Desain Penelitian Newman dalam Endang Mulyatiningsih (2011:89)
Keterangan :
R : Random Assigment
X1 : Perlakuan 1 (Metode Penemuan Terbimbing)
X2 : Perlakuan 2 (Metode Role Playing)
OX1 : Pengukuruan Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
OX2 : Pengukuran Hasil Belajar Kelompok Kontrol
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Dalam peneltian ini, varibel bebas1 (X1) atau perlakuan pertamanya ialah
penerapan teori belajar Dienes pada pelajaran Matematika melalui metode penemuan
terbimbing. Definisi operasional variabel bebas yang pertama ini yaitu pelaksanaan
pembelajaran Matematika yang menerapkan teori belajar Dienes yakni permainan
dengan menggunakan metode penemuan terbimbing. Sedangkan variabel bebas2 (X2)
atau perlakuan kedua ialah penerapan teori belajar Dienes pada pelajaran Matematika
melalui metode role playing. Dengan definisi operasional yakni pelaksanaan
pembelajaran Matematika yang menerapkan teori belajar Dienes yakni permainan
dengan menggunakan metode role playing.
Pada penelitian ini variabel terikatnya ialah efektivitas pembelajaran pelajaran
Matematika kelas V semester genap. Variabel ini diukur dengan perolehan skor hasil
belajar yang dilihat dari ranah kognitif pada mata pelajaran Matematika dengan
���
�
�
�
Kompetensi Dasar (KD) Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar yang diukur
dengan tes pilihan ganda.
3.3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V siswa SD Negeri Gendongan Gugus
Kanigoro Salatiga. Rincian subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1. Subjek Penelitian
Kelompok Nama Sekolah Jumlah Siswa Laki-Laki
Jumlah Siswa Perempuan
Total Siswa
Eksperimen SD Negeri Gendongan 02 Gugus Kanigoro Salatiga 14 20 34
Kontrol SD Negeri Gendongan 03 Gugus Kanigoro Salatiga 23 17 40
Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 74
orang siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama. Siswa dari SD Negeri
Gendongan 02 Salatiga merupakan kelompok eksperimen (E) dan siswa dari SD
Negeri Gendongan 03 Salatiga merupakan kelompok pengendali (P).
Sesuai dengan desain yang dipilih, maka peneliti melakukan uji kesetaraan
untuk mengetahui perbedaan antara kedua kelompok. Uji kesetaraan ini guna
mengetahui kemampuan awal siswa. Dua kelompok penelitian ini sebelumnya
diberikan tes hasil belajar dengan Standart Kompetensi (SK) 5. Menggunakan
pecahan dalam pemecahan masalah yang sudah pernah siswa pelajari sebelumnya.
Analisis uji kesetaraan ini dilakukan sebagai penelitian pra eksperimental dengan
menggunakan uji beda. Syarat sebelum melakukan uji beda yaitu normal dan
homogen.
Normalitas sebuah data dapat diketahui dengan pengujian normalitas. Uji
normalitas dilakukan untuk melihat normal tidaknya penyebaran data dari variabel
penelitian. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
���
�
�
�
Kolmogorof-Smirnov pada SPSS 16.00. Signifikan Kolmogorof-Smirnov pada output
data tersebut digunakan sebagai acuan untuk mengetahui normal tidaknya sebuah
data. Jika signifikan > 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan jika
signifikan < 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2. Hasil Uji Normalitas Data Kesetaraan
Berdasarkan Tabel 3.2 terlihat bahwa 34 siswa pada kelompok eksperimen
koefisien signifikan Kolmogrov-Smirnov menunjukkan 0,183 sedangkan koefisien
signifikan Kolmogrov-Smirnov menunjukkan 0,200. Signifikan tersebut lebih besar
dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi dengan normal. Penyajian
data dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3 berikut.
3.2. Grafik Uji Normalitas Data Kesetaraan Kelompok Eksperimen
���
�
�
�
Gambar 3.3. Grafik Uji Normalitas Data Kesetaraan Kelompok Kontrol
Homogenitas dapat diketahui dengan melakukan uji homogenitas. Uji
homogenitas bertujuan untuk mengetahui homogen tidaknya kelompok-kelompok
yang digunakan untuk penelitian. Sebagai kriteria pengujian yakni jika nilai
signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa dua kelompok penelitian ini
adalah sama. Adapun hasl uji homogenitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3. Hasil Uji Homogenitas dan Uji Beda
Dari tabel signifikansi pada Levene’s Test for Equality of Variances
menunjukkan taraf signifikan 0,059 yang lebih besar dari 0,05. Maka dapat dikatakan
kedua kelompok penelitian ini homogen.
���
�
�
�
Setelah dibuktikan bahwa data normal dan homogen, maka dapat dilakukan
uji t. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3.3 pada tabel t-test for Equality of Means.
Sig. (2-tailed) menunjukkan taraf 0,619 dan 0,625. Taraf tersebut lebih dari 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa dua kelompok penelitian tidak memiliki perbedaan atau
setara.
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Melihat jenis data yang dikumpulkan penulis berkenis kuantitatif, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu teknik observasi (pengamatan) dan
tes. Observasi digunakan untuk mengamatian teori implementasi penerapan teori
belajar Dienes pada pelajaran Matematika antara metode penemuan terbimbing
dengan role playing. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
menerima pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing untuk
kelompok eksperimen dan metode role playing untuk kelompok kontrol.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
3.4.2.1. Lembar Observasi
Lembar Observasi ini dibuat untuk mengetahui atau mengamati proses
mengajar guru pada saat penelitian. Setiap nomor dalam lembar observasi meliputi
syntak pembelajaran yang sesuai dengan metode yang akan diterapkan. Dalam
penelitian ini ada dua lembar observasi. Lembar observasi yang pertama dibuat untuk
mengamati proses mengajar guru dari kelompok eksperimen yaitu guru kelas V SD
Negeri Gendongan 02 Salatiga. Lembar kedua dibuat untuk mengamati proses
mengajar guru dari kelompok kontrol yaitu guru kelas V dari SD Negeri Gendongan
03 Salatiga. Pembuatan lembar observasi pada keduanya disesuaikan dengan syntak
pembelajaran pada masing-masing kelompok. Kelompok eksperimen dengan syntak
metode penemuan terbimbing dan kelompok control disesuaikan dengan syntak
���
�
�
�
metode role playing. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat Tabel 3.4 dan
Tabel 3.5.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Kelompok Eksperimen
Syntak Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
Menjelaskan tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan Inti
Membagi petunjuk praktikum/ eksperimen.
Guru bertanya pada siswa tentang nama-nama bangun datar yang siswa ketahui. Guru mengarahkan dan melengkapi jawaban siswa sehingga bangun-bangun datar yang akan siswa pelajari siswa sebutkan terlebih dahulu. Guru menginformasikan pada siswa bahwa pada pembelajaran ini, siswa akan bermain dalam kelompok. Guru menjelaskan aturan main sebagai petunjuk eksperimen kepada siswa.
Guru membagi siswa dalam 6 kelompok.
Guru membagi perangkat permainan pada setiap kelompok.
Peserta didik melaksanakan eksperimen di bawah pengawasan guru.
Siswa melaksanakan permainan/eksperimen di bawah pengawasan guru
Guru menunjukkan gejala yang diamati.
Guru memberikan konfirmasi atas hasil permainan. Guru memberi hadiah pada kelompok yang memenangkan permainan. Kegiatan Penutup
Peserta didik menyimpulkan hasil ekseprimen.
Guru melaksanakan refleksi bersama dengan siswa tentang sifat-sifat bangun datar yang dipelajari sebelumnya. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa. Guru memberikan tindak lanjut lalu menutup pembelajaran.
���
�
�
�
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Kelompok Kontrol
Syntak Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai.
Guru menyampaikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan Inti
Guru memberikan scenario untuk dipelajari.
Guru bertanya pada siswa tentang nama-nama bangun datar yang siswa ketahui.
Guru mengarahkan dan melengkapi jawaban siswa sehingga bangun-bangun datar yang akan siswa pelajari siswa sebutkan terlebih dahulu.
Guru menginformasikan pada siswa bahwa pada pembelajaran ini, siswa akan bermain peran (role playing). Guru menunjukkan skenario kepada siswa.
Guru menunjuk beberapa peserta didik untuk memainkan peran di depan peserta didik lainnya.
Guru menunjuk beberapa siswa untuk memainkan peran di depan siswa lainnya.
Peserta didik yang telah ditunjuk bertugas memainkan peran di depan peserta didik lainnya.
Siswa yang telah ditunjuk bertugas memainkan peran di depan siswa lainnya.
Peserta didik yang tidak bermain peran bertugas mengamati kejadian khusus dan mengevaluasi peran masing-masing tokoh.
Siswa yag tidak bermain peran bertugas mengamati kejadian khusus dan mengevaluasi peran masing-masing tokoh.
Peserta didik merefleksi kegiatan bersama-sama.
Siswa merefleksi kegiatan bersama-sama di bawah bimbingan guru.
���
�
�
�
3.4.2.2. Tes
Jika observasi digunakan untuk mengetahui kesesuaian proses mengajar
dengan syntak, maka tes digunakan untuk mengukur kemampuan belajar siswa
setelah mendapat pengajaran. Adapun untuk menjamin bahwa instrument berupa tes
pilihan ganda yang akan digunakan merupakan instrument yang baik, maka tes
disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan proposal. Langkah yang dimaksud
antara lain: 1). Penyususnan kisi-kisi, 2). Uji coba instrumen, 3). Uji validitas dan
reliabilitas.
Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan. Dan berikut tabel
kisi-kisi instrumen soal.
Tabel 3.6. Kisi-kisi Instrument Soal
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikatot Butir Soal
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
1. Menyebutkan ciri-ciri persegi 1, 14, 19
2. Menyebutkan ciri-ciri pesegi panjang
2, 15
3.Menyebutkan ciri-ciri segitiga 3, 13, 27
4. Menyebutkan ciri-ciri belah ketupat
16
5. Menyebutkan ciri-ciri jajar genjang
10, 22
6. Menyebutkan ciri-ciri trapezium
7, 11, 28
7. Menyebutkan ciri-ciri layang-layang
20, 29
8. Menyebutkan ciri-ciri lingkaran
25
9. Menggambar bangun datar berdasarkan sifatnya.
4,5,6,8,9,12,17,18,21,23,24,26,30
���
�
�
�
Kisi-kisi instrument tersebut harus dibuktikan baik atau tidaknya. Instrumen
yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Untuk
melakukan uji validitas dan reliabilitas maka instrument yang telah disusun diuji
cobakan di sekolah yang tidak menjadi subjek penelitian. Uji coba dilakukan di kelas
V SD Negeri Sidorejo Lor 05 Salatiga. Dengan jumlah siswa 44 orang. Berdasarkan
hasil uji coba instrumen tersebut dilakukan uji validitas dan reliabel dengan bantuan
SPSS 16.00.
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor
setiap item soal dengan skor total item. Sedangkan teknik yang digunakan adalah
corrected item total correlation dengan dinotasikan (r). Uji validitas ini akan diukur
dengan menggunakan corrected item total corelation dengan menggunakan program
SPSS
Uji validitas masing–masing soal evaluasi ini dilihat dari korelasi antara skor–
skor butir soal dengan skor totalnya. Jumlah responden yang digunakan untuk uji
instrument menentukan nilai corrected item-total correlation (r) pada r tabel. Nilai
tersebut lalu digunakan sebagai standar untuk melihat soal yang valid dan tidak valid
dengan mencocokkannya dengan nilai corrected item-total correlation yang muncul
pada Output program SPSS.
Penetapan butir soal yang valid digunakan acuan ketentuan yakni, nilai
corrected item-total correlation (r) pada r tabel untuk jumlah responden 44 orang
yakni 0, 297 dengan taraf signifikan 5%. Nilai tersebut lalu dicocoknya dengan
corrected item-total correlation (r) yang muncul pada Output SPSS. Nilai yang � 0,
297 menyatakan bahwa soal tersebut tidak valid. Sementara nilai yang � 0, 297
menyatakan bahwa soal tersebut valid.
Maka berdasarkan ketentuan itu dari 30 butir soal yang diujikan, diperoleh 26
soal yang valid dan 4 soal yang tidak valid. Rincian hasil pengujian validitas dengan
menggunakan SPSS 16.00 dapat dilihat pada lampiran. Berikut data hasil validitas.
���
�
�
�
Tabel 3.7. Data Hasil Uji Validitas
No. Indikator Butir Soal Hasil Uji Validitas
Valid Tidak Valid
1. Menyebutkan ciri-ciri persegi
1, 14, 19 19 1, 14
2. Menyebutkan ciri-ciri pesegi panjang
2, 15 2 15
3. Menyebutkan ciri-ciri segitiga
3, 13, 27 3, 27 13
4. Menyebutkan ciri-ciri belah ketupat
16 16 -
5. Menyebutkan ciri-ciri jajar genjang
10, 22 10, 22 -
6. Menyebutkan ciri-ciri trapezium
7, 11, 28 7, 11, 28 -
7. Menyebutkan ciri-ciri layang-layang
20, 29 20, 29 -
8. Menyebutkan ciri-ciri lingkaran
25 25
9.
Menggambar bangun datar berdasarkan sifatnya.
4,5,6,8,9,12,17,18,21,23,24,26,30
4,5,6,8,9,12,
17,18,21,23,
24,26,30
-
Uji reabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang
dikembangkan oleh George dan Mallery dalam Azwar (2005:29) untuk menentukan
tingkat reabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut :
� � 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < � < 0,8 : dapat diterima
0,8 < � � 0,9 : reabilitas bagus
� > 0,9 : reliabilitas memuaskan
���
�
�
�
Instrument yang digunakan dalam penelitian selain uji validitas juga ada uji
reliabilitas. Berdasarkan teknik alpha, nilai reliabilitas yang dapat diterima harus
lebih dari 0,7. Berikut data hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 16.00.
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha memberikan
koefisien reliabilitas sebesar 0,842 dengan jumlah soal 30 item. Hasil analisis tersebut
menunjukkan bahwa instrument layak digunakan mengukur variabel penelitian.
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan uji t yang dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPPS 16. Uji t dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan efektivitas
yang signifikan pada penerapan teori belajar Dienes antara metode penemuan
terbimbing dan role playing. Namun sebelum menguji t kedua kelompok tersebut,
dilakukan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu sebagai uji prasyarat.