15
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian UKM Agronusa Mushroom merupakan salah satu ukm yang terletak dii kota Batu yang berlokasi di Jl. Pipier No. 2 Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo Kec Bumaji Kota Batu. UKM Agronusa Mushroom merupakan sebuah usaha kecil menengah yang bergerak pada bidang pertanian, hasil pertanian yaitu jamur. UKM Agronusa Musrhoom merupakan usaha kecil menengah yang membudidayakan jamur dan mengolah jamur, UKM ini berdiri pada tahun 2000 yang awal mulanya berlokasi di daerah sawojajar. Tahun 2002 mulai menyewa tempat di daerah batu pertama membudidayakan jamur kuping. Tahun 2004 pertengahan mulai membudidayakan jamur tiram putih dengan membeli bagloknya tahun 2005 mulai membuat baglok sendiri 3.2 Metode Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan UKM Agronusa Mushroom. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui jika jumlah karyawan UKM Agronusa Mushroom pada tahun 2018 adalah sebanyak 32 orang. Sampel menurut Sugiyono (2014) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika jumlah populasi besar maka penelitian dilakukan terhadap sebagian dari populasi. Dari data yang diperoleh diketahui jika jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 karyawan sehingga seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian

UKM Agronusa Mushroom merupakan salah satu ukm yang terletak dii kota

Batu yang berlokasi di Jl. Pipier No. 2 Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo Kec

Bumaji Kota Batu. UKM Agronusa Mushroom merupakan sebuah usaha kecil

menengah yang bergerak pada bidang pertanian, hasil pertanian yaitu jamur. UKM

Agronusa Musrhoom merupakan usaha kecil menengah yang membudidayakan

jamur dan mengolah jamur, UKM ini berdiri pada tahun 2000 yang awal mulanya

berlokasi di daerah sawojajar. Tahun 2002 mulai menyewa tempat di daerah batu

pertama membudidayakan jamur kuping. Tahun 2004 pertengahan mulai

membudidayakan jamur tiram putih dengan membeli bagloknya tahun 2005 mulai

membuat baglok sendiri

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan UKM Agronusa

Mushroom. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui jika jumlah karyawan UKM

Agronusa Mushroom pada tahun 2018 adalah sebanyak 32 orang. Sampel menurut

Sugiyono (2014) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Jika jumlah populasi besar maka penelitian dilakukan terhadap

sebagian dari populasi. Dari data yang diperoleh diketahui jika jumlah populasi

dalam penelitian ini sebanyak 32 karyawan sehingga seluruh anggota populasi

digunakan sebagai sampel.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

33

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus atau

total sampling, yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian.

Landasan atau dasar dari jumlah pengambilan sampel mengacu pada pendapat dari

Arikunto (2006:120) yang mengatakan bahwa Apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi.

3.3 Metode Pengumpulan Data Dan Jenis Data

3.3.1 Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah cara pengumpulan data dengan melihat

langsung ke lapangan terhadap obyek yang diteliti.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Pengumpulan data melalui kuesioner dilaksanakan dengan membuat daftar

pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk memperoleh persepsi

responden mengenai motivasi kerja, kompensasi serta kinerja karyawan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat

dan mendokumentasi kejadian-kejadian yang terjadi di lapangan.

3.3.2 Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

34

1) Data Primer

Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama atau secara

langsung dari perusahaan untuk dijadikan bahan penelitian. Pada penelitian

ini data primer diperoleh peneliti dari survey ke UKM Agronusa

Mushroom, baik itu berupa data jawaban responden dari kuesioner dan

wawancara secara langsung dengan karyawan UKM Agronusa Mushroom

sesuai dengan kebutuhan penelitian ini.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar dan lain sebagainya dan

disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau dengan pihak lain.

3.3.3 Skala Pengukuran Data

Penelitian ini menggunakan skala likert yang mempunyai nilai skor 1

sampai skor 5. Data yang di peroleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif

untuk diketahui nilainya dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono

(2014) skala likert di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenasosial. Jawaban setiap item

instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai negatif, sedangkan untuk setiap indikatornyaakan diberi 5 pilihan

jawaban untuk setiap pertanyaan. Dalam penelitian ini setiap jawaban atas

variabel yang di gunakan sistem skor/nilai dengan dasar likert, untuk mengukur

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

35

variabel motivasi kerja, kompensasi dan produktivitas kerja karyawan. Instrumen

penelitiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skor Jawaban Item dan Variabel Motivasi Kerja, Kompensasi, Kinerja

Pilihan

Jawaban Skor

Variabel

Motivasi kerja Kompensasi Produktivitas

kerja

Sangat tidak

setuju 1 Sangat rendah Sangat buruk

Sangat r

endah

Tidak setuju 2 Rendah Buruk Rendah

Netral 3 Cukup Cukup Cukup

Setuju 4 Tinggi Baik Tinggi

Sangat setuju 5 Sangat tinggi Sangat baik Sangat Tinggi

Metode transformasi data yang digunakan adalah method of successive interval.

Metode suksesif interval merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data

interval. Data ordinal sebenarnya adalah data kualitatif atau bukan angka

sebenarnya. Data ordinal menggunakan angka hanyalah sebagai simbol data

kualitatif. Analisis jalur membutuhkan perhitungan matematis di dalamnya,

maka dari itu perlu adanya transformasi dari skala ordinal menjadi interval.

3.4 Batasan istilah dan pengukuran variabel

3.4.1 Batasan Istilah

Penulisan batasan istilah pada penelitian ini bertujuan untuk menghindari adanya

perbedaan pemahaman judul antara penulis dan pembaca, maka penulis

menyusun batasan istilah sebagai berikut:

a. Kinerja Karyawan

Produktivitas kerjakaryawan adalah pencapaian hasil kerja yang diperoleh

dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan. Kuantitas,

Kualitas dan Ketepatan waktu menjadi tolak ukur untuk mengetahui

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

36

produktivitas kerja dari karyawan. Indikator produktivitas kerja yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

1) Kuantitas Pekerjaan adalah suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam

jumlah tertentu. Jumlah target dalam satu bulan yang harus di capai yaitu

60,000 produksi

2) Kualitas Pekerjaan adalah suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu

dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan.

3) Ketepatan Waktu adalah tingkat suatu aktivitas yang diselesaikan pada

waktu yang ditentukan.

b. Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu atau

karyawan untuk mencapai tujuan dengan adanya dorongan untuk memenuhi

kebutuhan. Teori yang digunakan untuk indikator dari motivasi dari Abraham

Maslow dalam bangun (2012), ada lima tingkatan teori yang digunakan untuk

mengukur indikator dalam penelitian ini adalah kebutuhan fisiologis,

kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosisal, kebutuhan akan pengahragaan, dan

kebutuuhan aktualisasi diri . Indikator dari motivasi adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling dasar dalam kehidupan

manusia. Manusia dalam hidupnya lebih mengutamakan fisiologis,

kebutuhan ini merupakan kebutuhan paling mendasar bagi hidup manusia

antara lain, kebutuhan makan, minum tempat tinggal, dan istirahat.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

37

2. Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan ingin rasa aman baik dari

lingkungan dan orang-orang.

3. Kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial dibutuhkan untuk berinteraksi sosial, serta diterima

dalam pergaulan kelompok pekerja

4. Kebutuhan Penghargaan

Penghargaan dapat diberikan baik dari lingkungan kerja dan pimpinan

5. Aktualisasi Diri

Pemenuhan kebutuhan ini untuk pengembangan kemampuan karyawan

yang diselenggarakan oleh pimpinan perusahaan dalam bentuk pelatihan

c. Kompensasi

Kompensasi adalah imbalan yang diterima karyawan dalam suatu peruahaan

atas jasa dan pekerjaan yang telah dilakukannya dimana dalam hal ini adalah

kompensasi langsung. Seperti Gaji, Bonus, Tunjangan Hari raya dan

penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. Indikator dari kompensasi

adalah sebagai berikut:

1. Gaji

Gaji adalah suatu balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan

berdasarkan waktu yang telah disepakati.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

38

2. Bonus

Bonus adalah sejumlah uang yang ditambahkan ke gaji karyawan, hal ini

diperuntukkan bagi karyawan sebagai hadiah karena mereka telah

melakukan pekerjaan dengan baik.

3. Tunjangan hari raya

Tunjangan Hari Raya adalah hak pendapatan pekerja yang wajib

dibayarkan oleh Perusahaan kepada pekerja menjelang Hari Raya

Keagamaan yang berupa uang atau barang.

4. Penghargaan bagi karyawan yang berprestasi

Penghargaan bagi karyawan yang berprestasi adalah pendapatan berbentuk

uang atau barang yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa atas

prestasi yang dicapai karyawan.

3.4.2 Pengukuran Variabel

1. Kinerja Karyawan

Variabel kinerja karyawan (Y) diukur melalui pendekatan skala likert dengan

menggunkan indikator sebagai berikut:

a. Kuantitas pekerjaan.

b. Kualitas pekerjaan.

c. Ketepatan waktu.

2. Motivasi (X1)

Variabel motivasi diukur melalui skala likert dengan menggunakan indikator

sebagai berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

39

a. Kebutuhan fisilogis

b. Kebutuhan rasa aman

c. Kebuutuhan sosial

d. Kebutuhan akan pengahargaan

e. Aktualisasi diri

3. Kompensasi (X2)

Variabel kompensasi (X2) diukur melalui pendekatan skala likert dengan

menggunakan indikator sebagai berikut:

a. Gaji

b. Bonus

c. Tunjangan hari raya

d. Penghargaan bagi karyawan yang berprestasi

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode

deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif pada

penelitian ini yaitu merupakan metode yang digunakan analisis data terutama untuk

melihat gambaran secara umum penelitian ciri-ciri atau karakteristik responden dan

variabel serta mendeskripsikan data variabel penelitian. Metode deksriptif kuantitatif

merupakan pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan dilanjutkan

dengan analisis data melalui prosedur statistik untuk menguji kebenaran hipotesis

penelitian yang telah diajukan sebelumnya, kemudian dilengkapi dengan penjelasan

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

40

secara deskriptif mengenai fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan sehingga

dapat tercermin keadaan yang sesungguhnya (Wahyono, 2017).

Prosedur statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis jalur (path

analysis). Analisis jalur memerlukan prasyarat analisis yaitu uji validitas, uji

reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji

multikolenieritas dengan penjelasan sebagai berikut:

1.5.1 Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Menurut Perdana (2016) uji validitas adalah suatu alat pengujian terhadap

instrument penelitian yang dibentuk dan disusun sedemikian rupa untuk mengukur

ketepatan, kecermatan dan sah nya suatu instrument penelitian yang berupa kuesioner.

Uji validitas dengan program SPSS merupakan teknik pengujian yang sering

digunakan para peneliti yaitu menggunakan Korelasi Bivariate Pearson (Produk

Momen Pearson). Analisis Bivariate Pearson ini dilakukan dengan mengkorelasikan

masing-masing skor butir dengan skor total. Skor total adalah akumulasi atau

penjumlahan dari keseluruhan butir. Butir-butir pertanyaan yang berkorelasi signifikan

dengan skor total menunjukkan butir-butir tersebut mampu memberikan penjelasan

terhadap sesuatu yang ingin diungkap. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r

positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

41

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil

suatu pengukuran dapat dipercaya, suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama,

diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri

subyek memang belum berubah (Matodang, 2004). Menurut Perdana (2016) uji

reliabilitas merupakan alat untuk menguji atau mengukur kepercayaan instrument

kuesioner yang merupakan indikator dari variable atau konstruk untuk mengetahui

konsistensi dari sebuah alat ukur dan konsisten jika pengukuran tersebut diulang dari

waktu ke waktu. Metode yang sering digunakan dalam penelitian yaitu dengan

menggunakan nilai Cronbach’s Alpha. Jika nilai Cronbach’s Alpha > rtabel , maka

butir-butir instrument penelitian tersebut reliabel atau dapat dipercaya.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian data untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Menurut Perdana (2016) uji normalitas dimaksudkan

untuk memperlihatkan bahwa ada sampel diambil dari populasi yang berdistribusi

normal. Teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas, antara lain Uji

Kolgomorov-Smirnov dan dengan grafik. Uji Kolmogorov-Smirnov Test melalui

program SPSS 23 for windows. Apa bila nilai Asymp. Sig. suatu variabel lebih besar

dari level of significant 5% (> 0.050) maka variabel tersebut berdistribusi normal,

sedangkan jika nilai Asymp. Sig. suatu variabel lebih kecil dari level of significant 5%

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

42

(< 0.050) maka variabel tersebut tidak terdistribusi normal. Menggunkanan uji grafik

yaitu normal tidaknya suatu data dapat dideteksi juga lewat plot grafik histogram, jika

bulatan pada pp plot mengikuti garis kenormalan data dan histogram membentuk kurva

landai maka data berdistribusi normal.

b. Uji Lineritas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai

hubungan linear atau tidak. Menurut Hadis (2015) uji linearitas data bertujuan untuk

mengetahui linear atau tidaknya masing-masing variabel bebas terhadap variabel

terikat. Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear menggunakan test of

linearity program SPSS. Menurut Wibowo (2016) untuk menentukan apakah sebaran

skor antara kedua variabel yang kita uji linier, maka perlu dilihat nilai p (Sig) dengan

p linearity. Jika nilai p lebih besar dari 0.05 (p>0.05) maka sebaran data dianggap tidak

linier, sebaliknya jika nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0.05) maka sebaran data dianggap

linier. Acuan kedua yaitu Fhitung deviation from linearity, jika nilai Fhitung deviation from

linearity < Ftabel maka sebaran data dianggap linier, sebaliknya jika nilai jika nilai Fhitung

deviation from linearity > Ftabel maka sebaran data dianggap tidak linier.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua

pengamatan di dalam model regresi yang mana regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi heteroskedasitas Denziana et al, (2014). Pengambilan keputusan yaitu dengan

cara:

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

43

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu pola tertentu yang

teratur (begelombang melebar kemudian menyempit), maka dapat disimpulkan

bahwa terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik yang menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas.

d. Uji Multikolinearitas

Menurut Perdana (2016) uji multikolinearitas merupakan alat uji model regresi

untuk menemukan adanya korelasi atau hubungan yang kuat antar variable bebas.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang kuat diantara variabel

bebas. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan uji regresi, berdasarkan nilai VIF

(Variance Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kriteria yang digunakan adalah:

1. Jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah

multikolinearitas.

b. Jika nilai Tolerance ≥ 0,10, maka maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

masalah multikolinearitas

1.5.2 Analisis Jalur (Path Analysis)

Menurut Juanim (2004) analisis jalur adalah bagian dari model regresi yang dapat

digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar satu variabel dengan

variabel lainya. Sistem hubungan sebab akibat tersebut menyangkut dua jenis variabel

yaitu variabel bebas variabel yang biasa di simbolkan dengan huruf X1, X2,... Xm, dan

variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi yaitu variabel yang biasa disimbolkan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

44

dengan huruf Y1, Y2,…. Yn. Pengaruh pada analisis jalur yaitu pengaruh eksogen

variabel terhadap endogen variabel yang dapat berupa pengaruh langsung dan tidak

langsung. Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

model satu persamaan struktural (A Single Equation Path Model /A Single Regression

Equation). Model ini merupakan model yang mengambarkan hubungan kausal antara

X1, X2, X3, X4 terhadap Y, biasanya dengan bentuk model ini peneliti hanya ingin

melihat pengaruh variabel eksogen (X1, X2,X3, X4) terhadap variabel endogen (Y),

disamping melihat pengaruhnya secara bersama-sama, peneliti juga ingin mengetahui

variabel mana yang memiliki pengaruh terbesar Juanim (2004). Langkah analisis jalur

menurut Sarwono (2011)

1. Membuat diagram jalur atau hubungan struktural antara variabel eksogen dan

endogen pada penelitian serta persamaan strutruralnya.

2. Menghitung korelasi antar variabel, koefisien jalur serta koefisien determinasi.

3. Menghitung pengaruh faktor lain Pyε dengan menggunakan rumus:

ρYXԐ = √(1 − 𝑅2𝑦(𝑥1𝑥2…𝑘

4. Menguji Koefisien Jalur :

a. Melakukan pengujian secara simultan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Membuat hipotesis:

H0 = 0

(Tidak terdapat pengaruh secara simultan atau serempak antara variabel

motivasi dan kompensasi terhadap variabel kinerja )

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

45

H1 = PYXi≠0

(Terdapat pengaruh secara simultan atau serempak antara variabel motivasi dan

kompensasi terhadap variabel kinerja)

Syarat Pengambilan Keputusan:

1. Berdasarkan Nilai Probabilitas

Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima

Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak

2. Berdasarkan nilai Nilai Fhitung dan Ftabel

Jika Fhitung < Ftabel, , maka H0 diterima

Jika Fhitung > Ftabel, , maka H0 ditolak

b. Melakukan pengujian secara parsial dengan langkah-langkah sebagai berikut

Membuat hipotesis:

H0 : PYXi = 0 atau koefisien jalur tidak signifikan.

(Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel motivasi dan

kompensasi terhadap variabel kinerja).

H1 : PYXi ≠ 0 atau koefisien jalur tidak signifikan.

(Terdapat pengaruh secara parsial variabel motivasi dan kompensasi terhadap

variabel kinerja).

Syarat Pengambilan Keputusan:

1. Berdasarkan Nilai Probabilitas

Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima

Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi ...eprints.umm.ac.id/60389/3/BAB III.pdf · reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas

46

2. Melakukan trimming jika diperlukan, apabila terjadi trimming maka perhitungan

harus diulang dengan menghilangkan jalur yang menurut pengujian tidak bermakna

(no significant).

Berikut ini merupakan hubungan struktural antara variabel eksogen dan endogen

pada penelitian:

Gambar 3.1 Hubungan Struktural antara X1, X2, dan Y

Berdasarkan Gambar 3.1 bahwa diagram jalur menggunkan model satu

persamaan struktural hanya terdiri dari sebuah substruktur (yang juga merupakan

struktur lengkapnya), yang berisi dua buah variabel eksogen X1, X2, dan sebuah

variabel endogen, yaitu Y, persamaan struktural untuk diagram jalur tersebut adalah

Y= ρYX1X1+ ρYX2X2+ ε

2. Berdasarkan nilai Nilai Thitung dan Ttabel

Jika thitung < ttabel, , maka H0 diterima ,

Jika thitung > ttabel, , maka H0 ditolak

Kinerja

Motivasi (X1)

Kompensasi

(X2)

Ԑ