23
41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah format metode penelitian dengan pendekatan eksperimental. Kerangka kerja metode penelitian di atas secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 3.1. Variabel Penelitian 3.1.1 Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat, yaitu: 1). Variabel bebas (independent variabel): pelatihan penerimaan diri, manajemen stres dan motivasi a. Variasi: Ada-Tidak ada (presen-absence), yaitu: subjek diberikan pelatihan penerimaan diri, manajemen stress dan motivasi dan tidak diberikan. b. Manipulasi: Manipulasi kondisi dengan cara memberikan pelatihan penerimaan diri, manajemen stress dan motivasi kepada kelompok (KE) dan tidak memberikan pelatihan penerimaan diri, manajemen stress dan motivasi 2). Variabel terikat (dependent variabel): Harga diri (self esteem) a. Jenis pengukuran: Laporan Verbal. b. Cara pengukuran: Menetapkan pilihan yaitu dari pengukuran skala psikologis harga diri dapat dilihat dari peningkatan ataupun penurunan gain score dari masing-masing subjek penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

41

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

format metode penelitian dengan pendekatan eksperimental. Kerangka

kerja metode penelitian di atas secara rinci dapat dijelaskan sebagai

berikut:

3.1. Variabel Penelitian

3.1.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir dan hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini, maka dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas dan 1

variabel terikat, yaitu:

1). Variabel bebas (independent variabel): pelatihan penerimaan diri,

manajemen stres dan motivasi

a. Variasi: Ada-Tidak ada (presen-absence), yaitu: subjek diberikan

pelatihan penerimaan diri, manajemen stress dan motivasi dan

tidak diberikan.

b. Manipulasi: Manipulasi kondisi dengan cara memberikan pelatihan

penerimaan diri, manajemen stress dan motivasi kepada kelompok

(KE) dan tidak memberikan pelatihan penerimaan diri, manajemen

stress dan motivasi

2). Variabel terikat (dependent variabel): Harga diri (self esteem)

a. Jenis pengukuran: Laporan Verbal.

b. Cara pengukuran: Menetapkan pilihan yaitu dari pengukuran skala

psikologis harga diri dapat dilihat dari peningkatan ataupun

penurunan gain score dari masing-masing subjek penelitian.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

42

3.2 Jenis dan desain penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan yaitu

untuk mengetahui pengaruh pelatihan penerimaan diri, manajemen stres

dan motivasi terhadap peningkatan harga diri pada penderita HIV/AIDS

di kota Salatiga maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis

penelitian quasi experimental reseach. Penelitian eksperimental kuasi

meneliti hubungan sebab-akibat dan bukan hanya meneliti hubungan antar

variabel. Hal ini berarti penelitian eksperimental kuasi meneliti hubungan

kausa (cause-effect relationship) antara variabel bebas (VB) dan variabel

terikat (VT). Variabel bebas (independent variable) adalah penyebab yang

akan dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat (dependent variable)

yang adalah hasil atau akibat dari perlakukan variabel bebas. Eksperiment

kuasi (quasi experimental) merupakan penelitian yang memiliki

perlakukan, pengukuran dampak, unit eksperimen, namun tidak

menggunakan penugasan acak untuk menciptakan perbandingan dalam

rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakukan (Cook &

Campbell,1979).

3.2.2 Desain Penelitian.

Desain eksperimental kuasi dalam penelitian ini menggunakan

desain kedua kelompok yaitu Nonrandomized Pretest-Posttest Control

Group Design. Merupakan desain eksperimen yang membagi subjek

kedalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes diakan sebelum

(pre-test) setelah diberi perlakuan (post-test) kepada kedua kelompok

subjek. Tes yang diberikan pada pre-test dan post-test merupakan tes yang

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

43

sama (Seniati, 2005); (Latipun, 2002).Adapun desain penelitian adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.1.

Skema Desain Ekperimen

Kelompok Pra Perlakuan Pasca

Ekperimen 0

1 X 02

Kontrol 0

1 (0) 02

Keterangan :

01 = Pengukuran sebelum diberi perlakukan

02 = pengukuran setelah diberi perlakukan

X = Perlakukan (Pelatihan penerimaan diri, manajemen stress dan

motivasi)

O =Tidak ada perlakukan atau pelatihan

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional atas variabel adalah arti dari variabel yang

digunakan dalam cara tertentu untuk mengukurnya (Kerlinger, 1993).

1. Pelatihan penerimaan diri, manajemen stres dan motivasi adalah

sebuah metode pengembangan diri yang berbentuk training dan

merupakan pelatihan mengelolah motivasi yang dirancang oleh

penulis dengan tujuan untuk membantu proses pengembangan diri,

khususnya dalam peningkatan harga diri (self esteem) para peserta

training dalam hal ini adalah penderita HIV/AIDS di kota Salatiga.

Training pelatihan penerimaan diri, manajemen stres dan motivasi

mengacu pada pendekatan aktivitas di dalam ruang dan ditunjang

dengan pendekatan aktivitas di luar ruangan yang berdasarkan pada

metode dan prinsif "Experiment Learning" yang melibatkan peserta

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

44

pelatihan secara langsung dari sisi kognitif, efektif dan psikomotorik.

Konsep Training pelatihan penerimaan diri, manajemen stres dan

motivasi terdiri dari 3 (tiga ) aspek pelatihan : penerimaan diri ,

manajemen stres, motivasi.

2. Harga diri (self esteem) adalah istilah penilaian yang mengacu pada

penilaian positif, negatif, netral dan ambigu yang merupakan bagian

dari konsep diri, tetapi bukan berarti cinta diri sendiri. Individu

dengan harga diri yang tinggi akan menghormati dirinya sendiri,

mempertimbangkan dirinya berharga, dan melihat dirinya sama

dengan orang lain. Sedangkan harga diri rendah pada umumnya

merasakan penolakan, ketidak-puasan diri, dan meremehkan diri

sendiri (Frey dan Carlock 1987).

3.4. Subjek penelitian dan sampel penelitian

3.4.1 Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah keseluruhan atau sejumlah penduduk atau

individu yang sedikit mempunyai kesamaan sifat Hadi. (1994). Menurut

Chaplin (2005) subjek adalah total semua organisme di dalam satu daerah

geografis tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis subjek,

yaitu subjek kelompok uji coba eksperimen sekaligus kelompok kontrol

(KK) dan subjek kelompok eksperimen (KE).

a. Subjek kelompok kontrol (KK)

Subjek kelompok kontrol (KK) dalam penelitian ini adalah penderita

HIV/AIDS berjumlah 35 orang, dengan kriteria sebagai berikut :

1. Telah terinfeksi HIV/AIDS kurun waktu minimal 1 tahun.

2. Telah mengikuti terapi ARV (Anti Retro Viral). Terapi wajib bagi

penderita HIV/AIDS yang telah ditetapkan WHO.

3. Berusia 22-45 tahun.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

45

4. Tingkat pendidikan minimal SLTA atau sederajat

5. Memiliki CD 4 minimal 500.

6. Berdomisili di kota Jepara Jawa-Tengah

b Subjek kelompok eksperimen (KE)

Subjek kelompok eksperimen (KE) dalam penelitian ini adalah penderita

HIV/AIDS berjumlah 35 orang ,dengan kriteria sebagai berikut:

1. Telah terinfeksi HIV/AIDS minimal kurun waktu 1 tahun

2. Telah mengikuti terapi ARV (Anti Retro Viral ). Terapi wajib bagi

penderita HIV/AIDS yang telah ditetapkan WHO.

3. Berusia 22-45 tahun

4. Tingkat pendidikan minimal SLTA atau sederajat

5. Memiliki CD 4 minimal 500

6. Bersedia terlibat dalam pelatihan tanpa paksaan dan telah

menandatangani lembar perjanjian mengikuti pelatihan

7. Belum pernah mendapat pelatihan peningkatan harga diri

sebelumnya

8. Berdomisili di kota Salatiga Jawa-Tengah

3.4.2 Sampel dan Teknik Sampling.

Sampel adalah adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006). Menurut Chaplin (2005) sampel adalah satu jumlah

terbatas dari individu yang diambil dari populasi dan diduga representatif

sifatnya. Penelitian ini menggunakan teknik sampling Simple Random

Sampling, yaitu memilih secara acak sejumlah orang dari populasi untuk

dijadikan subjek penelitian. Pada teknik Simple Random Sampling

(Sampel Random Sederhana) proses pengambilan sampel dilakukan

dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

46

untuk menjadi anggota sampel. Jadi proses pemilihan sejumlah sampel n

dari populasi N dilakukan secara random (Arikonto, 2006).

Dalam penelitian ini peneliti menggunkan 2 jenis sampel, yaitu

sampel kelompok uji coba instrumen sekaligus kelompok kontrol (KK)

dan sampel kelompok eksperimen (KE). Pengambilan sampel untuk

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen masing-masing dilakukan

secara acak, baik untuk subjek laki-laki maupun kelompok subjek

perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Simple

Random Sampling.

Menurut Sekaran (1992) untuk penelitian eksperimen yang

sederhana, dengan pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa ditetapkan

antara 10-20 elemen, walaupun memang sebaiknya ukuran sampel 30-500

elemen. Pada penelitian kali ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan

35 subjek KK dan 35 subjek KE. Champion (1981) mengatakan sebagian

besar uji statistik selalu menyertakan rekomendasi ukuran sampel, dimana

uji-uji statistik yang ada akan sangat efektif jika diterapkan pada sampel

yang jumlahnya 30-60 atau dari 120-250.

a. Sampel kelompok kontrol

Kelompok kontrol adalah kelompok yang diberi terapi ARV tetapi tidak

mendapatkan perlakukan. Dalam pelaksanaan penelitian diberikan pre-

test dan post-test, dengan tingkat kesalahan 5 % ditentukan dengan

jumlah sampel sebanyak 35 orang.

b. Sampel kelompok eksperimen

Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi terapi ARV dan

mendapatkan perlakukan. Dalam pelaksanaan penelitian dan sekali

diberikan pre-test dan post-test. Dengan tingkat kesalahan 5 %

ditentukan dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

47

3.5. Prosedur eksperimen

3.5.1 Persiapan eksperimen

Persiapan eksperimen yang harus dilakukan peneliti sebelum

melaksanakan pelatihan, antara lain :

a. Persiapan administrasi (perijinan), yaitu di kelompok dukungan sebaya

(KDS) solidaritas Kota Salatiga

b. Persiapan alat ukur. Alat ukur yang dipersiapkan dalam penelitian ini

adalah skala harga diri yang akan diberikan pada saat pre-test dan

post-test.

c. Persiapan trainer dan co-trainer yang nantinya harus menguasai

materi dan pelaksanaan pelatihan penerimaan diri, manajemen stres

dan motivasi.

d. Persiapan alat eksperimen. Alat eksperimen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah modul pelatihan penerimaan diri, manajemen

stres dan motivasi. Materi pelatihan diberikan selama tiga pertemuan.

3.5.2 Pelaksanaan ekperimen

a. Pre-test

Dilakukan dengan memberikan skala harga diri. Tujuan pemberian

pre-test adalah untuk memperoleh skor harga diri awal sebelum

perlakuan dan menjaring subjek penelitian berdasarkan tingkat

kategori skor yang diperoleh pada saat pre-test.

b. Perlakuan.

Perlakuan hanya dikenakan pada kelompok eksperimen. Perlakuan

diberikan yaitu memberikan program pelatihan penerimaan diri,

manajemen stres dan motivasi sebanyak tiga kali pertemuan, selama

dua hari. Pelatihan penerimaan diri, manajemen stres dan motivasi diri

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

48

ini diberikan berdasarkan tiga aspek yang mempengaruhi harga diri

yaitu penerimaan diri, manajemen stres dan motivasi. Metode yang

digunakan adalah ceramah, diskusi, studi kasus, latihan, role play.

Pada kelompok kontrol tidak diberikan program pelatihan penerimaan

diri, manajemen stres dan motivasi

c. Post-test

Post-test dilakukan dengan cara memberikan skala harga diri kepada

subjek penelitian kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

Skala yang digunakan adalah skala yang sama juga digunakan pada

saat melakukan pre-test. Pelaksanaan post-test adalah untuk

mengetahui adanya perbedaan skala harga diri sebelum dan sesudah

pemberian perlakukan pada kelompok eksperimen dan juga

mengetahui perbedaan harga diri antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Pada saat itu juga peneliti memberikan angket

evaluasi jalannya program pelatihan untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan rangkaian penelitian yang telah melibatkan subjek

penelitian dari awal sampai akhir. Dua pekan setelah penelitian,

peneliti memberikan follow-up kepada kepada subjek eksperimen

untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telah terjadi pada

subjek, dan mengindetifikasi kendala-kendala apa saja yang dirasakan

subjek dalam menjalankan pelatihan tersebut.

3.6 Metode pengumpulan data

Untuk mendapatkan gambaran mengenai harga diri penderita

HIV/AIDS di kota Salatiga maka pengambilan data dilakukan dengan

skala psikologi sebagai alat ukur, skala psikologi memiliki karateristik

khususnya yang membedakan dengan berbagai bentuk alat pengumpulan

data yang lain seperti angket, daftar isian, inventori dan lain-lainnya.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

49

Azwar (2008) menguraikan beberapa karateristik skala sebagai alat ukur

psikologi, yaitu :

1. Stimulan berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung

mengungkapkan atribut yang hendak diukur melainkan

mengungkapkan indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.

2. Selalu berisi banyak aitem, hal ini dikarenakan atribut psikologi yang

diungkapkan secara tidak langsung lewat indikator perilaku

diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem.

3. Dalam respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban "benar"

dan "salah". Skala yang digunakan tertutup yang disusun berdasarkan

rating scale, rating scale digunakan untuk memperoleh evaluasi atau

penilaian secara kuantitatif dari kepribadian seseorang ataupun

kelompok berdasarkan penilaian pribadi. Penilaian pada seseorang atau

kelompok dilakukan dalam suatu kontinum atau setiap kategori

merupakan penilaian numerik.

Skala dibuat dalam bentuk skala likert dengan lima kategori

pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak

Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Tabel 3.2

Alat Ukur Penelitian

Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable

SS=5 SS=1

S=4 S=2

N=3 N=3

TS=2 TS=4

STS=1 STS=5

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

50

3.6.1. Skala Harga diri.

Skala ini untuk mengukur tingkat self-esteem penderita HIV/AIDS

yang dikembangkandari skala self-esteem Coopersmith (1967), mencakup

empat aspek yaitu :(1) kemampuan, (2) keberartian, (3) ketaatan, (4)

kompetensi. Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut,menunjukkan

harga diri penderita HIV/AIDS semakin tinggi, demikian juga sebaliknya.

Tabel 3.3

Tabel Blue Print Sebaran Aitem Skala Harga Diri

No Aspek No Aitem Jumlah

1 Kemampuan 1,5*,9*,13,17,21,25,29,33,37 1

10

2 Keberanian 2,6,10*,14,18*,22,26*,30*,34,38 1

10

3 Ketaatan 3,7,11*,15,19,23,27,31,35*,39 1

10

4 Kompentensi 4,8,12,16*,20,24,28*,32,36,40* 1

10

Jumlah 4

40

Ket: * merupakan aitem unfavorable

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

51

Tabel 3.4

Skala Harga diri

aspek Indikator Aitem

J

u

m

l

a

h

A

i

t

e

m F

kemampuan (power)

Bangga dan dapat mengantur

dan mengontrol diri sendiri.

Saya percaya dapat

mewujudkan semua cita-cita

saya. 1

Saya meyakini bahwa kelak

saya akan mendapatkan apa

yang saya impikan 2

Dukungan yang diberikan

orang lain membuat saya

merasa berbesar hati. 3

Banyak gagasan saya yang

didukung oleh teman-teman. 4

Terkadang saya merasa rendah

diri dengan keadaan saya

Saya adalah orang yang

memiliki tujuan hidup yang

jelas 6

Seringkali muncul rasa ragu

bahwa saya mampu melewati

semua kesulitan hidup 7

Saya berusaha selalu belajar

untuk menjadi orang yang

lebih baik 8

Tidak banyak orang yang

menghargai keberadaan saya.

Terkadang saya kurang yakin

apakah saya mampu

melakukan hal-hal yang

diharapkan orang lain kepada

saya.

Keberartian (Significance)

Perduli,perhatian,kasih

sayang.

Dalam keadaan apa pun, saya

berusaha bersyukur terhadap 1

1

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

52

semua yang pernah terjadi

dalam hidup saya Saya kerap sedih saat

menerima cemoohan akan

keadaan diri saya dari orang

lain.

Saya menjalani sisa hidup

saya dengan penuh semangat 1

3 Fokus hidup saya adalah

menjadi orang yang mampu

memberikan lebih banyak

kebaikan buat orang lain

1

4

Saya merasa keterbatasan saya

membuat saya tidak mampu

memberikan yang terbaik buat

orang lain

Banyak aktivitas saya lakukan

dengan melibatkan teman-

teman yang mendukung saya

1

6

Saya bukan orang yang

dianggap mampu oleh

lingkungan saya

Saya sering bertanya pada diri

sendiri, dalam hal apa saya

mampu berguna bagi orang

lain.

Saya bangga dengan apa

adanya diri saya sekarang. 1

9 Saya berharap orang lain

mampu menerima saya apa

adanya

Ketaatan

Perilaku sesuai etika dan

moral

Saya tidak ingin melakukan

hal buruk hanya karena apa

yang sudah terjadi dalam

hidup saya. 2

1

Saya memperbaiki hidup saya

berdasarkan nilai-nilai

kebaikan yang saya yakini

2

2

Mentaati norma adalah salah

satu hal yang saya lakukan

sebagai usaha menjadi orang

yang lebih baik

2

3

Banyak hal saya lakukan

sesuai kata hati saya,

meskipun itu bertentangan

dengan norma yang ada

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

53

Saya paham bahwa saya harus

menghindari hal-hal yang

pernah membuat hidup saya

menjadi kelam

2

5

Saya mentaati peraturan

karena percaya hal tersebut

menuntun saya menjadi orang

yang lebih baik

2

6

Saya merasa merasa berharga

ketika mampu menampilkan

perilaku yang baik, taat dan

teratur

2

7

Kegagalan di masa lalu

terkadang membuat saya tidak

mampu meraih prestasi secara

maksimal.

Saya terlibat dalam banyak

kegiatan sosial sebagai bentuk

dukungan saya agar orang lain

tidak melakukan kesalahan

seperti yang pernah saya

lakukan dahulu

2

9

Saya sering bertanya pada diri

sendiri, dalam hal apa saya

mampu berguna bagi orang lain.

Kompetensi

Mampu, bertahan, tangguh,

dan kuat

Saya mampu berbuat lebih

banyak kebaikan

dibandingkan orang lain

3

1

Saya meyakini bahwa

berprestasi adalah sesuatu

yang mampu dilakukan oleh

orang seperti saya.

3

2

Prestasi yang saya raih

menghapus semua rasa malu

akan masa lalu saya

3

3

Meskipun telah berusaha, saya

kerap gagal memenuhi

harapan orang-orang yang

saya sayangi.

Tak pernah surut langkah saya

membuktikan diri bahwa saya

mampu berprestasi seperti

orang lain

3

5

Banyak tujuan hidup saya

tidak tercapai karena saya

kerap mundur saat menemui

kesulitan

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

54

Saya tidak ingin berhenti

berusaha mewujudkan mimpi-

mimpi saya

3

7

Saya memperjuangkan cita-

cita saya agar menjadi

kenyataan.

3

8

Kegagalan di masa lalu

terkadang membuat saya tidak

mampu meraih prestasi secara

maksimal.

Semangat saya tetap membara

untuk memberikan yang

terbaik bagi orang lain yang

membutuhkan bantuan saya

Skala harga diri ini telah diuji cobakan pada penderita HIV/AIDS

pada lokasi Kota yang berbeda. Peneliti memilih tempat melakukan uji

coba atau try out di Kota Jepara Jawa Tengah pada komunitas KDS Jepara

Plus di Rumah Sakit Umum Kartini Jepara dengan responden 50 orang.

3.6.2 Uji Coba Skala

Dari hasil ujicoba atau try out instrumen yang telah dilakukan

terhadap 40 aitem pernyataan yang ada dalam skala harga diri,dan

diberikan pada 50 0rang responden. Terdapat 13 aitem yang gugur dan 27

aitem yang valid dengan rentan skor antara 83 sampai dengan 181.

Coefisien alpha cronbach dari 27 aitem adalah 873 dari skala harga diri.

Sebaran aitem yang memenuhi syarat dan yang gugur disajikan dengan

tabel dibawah ini.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

55

Tabel 3.5

Sebaran aitem valid dan aitem gugur skala harga diri

N

o Ciri Aitem Valid Aitem gugur

J

u

m

l

a

h

1 Kemampuan (power) 1,5,9,13,17,21,25,29,37 33 1

0

2 Keberartian(significance) 2,6,14,18,26,34,38 10,22,30 1

0

3 Ketaatan(virtue) 3,7,15,19,27,31,39 11,23,35 1

0

4 Kompetensi(competency) 12,20,32,40 4,8,16,24,28,36 1

0

Jumlah 27 13 4

0

3.6.3. Modul Pelatihan dan Evaluasi Pelatihan

Modul pelatihan disusun berdasarkan materi yang telah

disesuaikan dengan tujuan efektivitas program pelatihan penerimaan diri,

manajemen stres dan motivasi terhadap peningkatan harga diri penderita

HIV/AIDS dikota Salatiga , yaitu melalui tiga aspek yang mempengaruhi

harga diri, yaitu self-acceptance (penerimaan diri), stress management

(manajemen stres), motivation (motivasi ). Metode yang digunakan dalam

pelatihan ini adalah ceramah, diskusi, studi kasus, latihan, role play dan

permainan. Program pelatihan akan dilakukan selama tiga kali pertemuan.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

56

Tabel 3.6 Rincian Materi

Pelatihan penerimaan diri, manajemen stres dan motivasi pada

peningkatan harga diri penderita HIV/AIDS

Di kota Salatiga

Session Tujuan Metode Durasi KET Session I Penerimaan diri “Ku istimewa” 1.Lembar kerja Format M.1.1 Peserta menulis Pada kertas yang Merupakan -Kelebihan -Kekurangan -Potensi -Kendala 2.Refleksi diri 3.Materi Penerimaan diri

Sesion II ’Masalah siapa

takut !!! Manajemen stres

1.Lembar kerja Format M.2.1 Peserta menulis Sumber stres Dalam dirinya. 2.Materi Bagaimana Mengelolah stres 3.Testimony Disampaikan Oleh seorang ODHA

1.Meningkatkan pemahaman Peserta tentang siapa dirinya 2.Peserta dapat menerima Keadaan dirinya 3.Menjadi pribadi yang

berguna Bagi orang lain.

1.Peserta mengerti apa itu Stres

2.Mengerti apa yang menjadi Sumber stress

3.Dapat mengelolah stres Dengan baik

4.Mendapat penguatan dari Testimony yang

disampaikan Oleh teman

yang mengalami

Permasalahan yang sama.

Menulis

pada empat

lembar

kertas warna

di iringi

music FGD

F

focus Group

disscution

Ceramah

F

FGD

Focus Group

Disscution

Ceramah

e

tesstimony

P

penguatan

90 menit

90 menit

Session III “Aku Pasi Bisa “ Motivasi 1.Ice Breaking

1.Mengerti apa dan bagaimana

Motivasi 2.Belajar memotivasi diri 3.Bangkit dari segala ketidak Mampuan dengan stigma

FGC F

F

f

90 menit

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

57

Fasilitator

Membuka

sesi

Dengan

bertanya

Pada

peserta apa Itu

motivasi

dan

bagiman

memiliki mot

ivasi 2.M

enonton

Video

Paralympic

games 3.P

enyampaian

Materi

tentang

Motivasi

bertahan

Hidup bagi

penderita

HIV/AIDS

Dan diskriminasi sebagai Seorang ODHA

focus group D

disscution

melihat T

tanyangan V

video

C

ceramah

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

58

Tabel.3.7

Blue Print Angket Evaluasi

Angket Evaluasi

Nama :

Umur :

Petunjuk :

Berilah tanda silang (X)pada pilihan jawaban yang paling sesuai dengan

anda.Jawaban anda sangat berharga untuk program pembelajaran

kami.Terima kasih atas jawaban anda.

Aspek yang diukur ,Pernyataan

S

B B C T

C Materi Pelatihan Session I Materi Pelatihan Session II Materi Pelatihan Session III Kejelasan materi yang disampaikan fasilitator Kemenarikan materi yang disampaikan fasilitator

Penguasaan materi oleh fasilitator Penguasaan menjawab masalah oleh fasilitator

Keterampilan fasilitator memandu diskusi Penggunaan media sebagai alat bantu Kemanfaatan materi bagi peserta Fasilitas pendukung (modul) Games Sarana dan prasana Kenyamanan Pencapaian tujuan sasaran Tuliskan kritik dan saran yang anda peroleh selama pelatihan ini :

Keterangan :

SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

59

TC : Tidak Cukup

STC : Sangat Tidak Cukup

3.6.4 Observasi dan dokumentasi

Observasi dan dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data-

data faktual selama sesi pelatihan penerimaan diri, manajemen stres dan

motivasi misalnya bagaimana tingkat keseriusan subjek dalam

mendengarkan ceramah, diskusi ataupun melihat tanyan video yang

diberikan selama pelatihan, serta bagaimana kemampuan subjek untuk

melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi yang diberikan.

Tujuan observasi adalah mengontrol agar ekperimen berjalan

sesuai dengan prosedur yang peneliti inginkan dan mengetahui pengaruh

pelatihan terhadap kondisi subjek. Peneliti menempatkan dua orang co-

trainer sebagai observer pada masing-masing kelompok ekperimen dan

kelompok kontrol. Dokumentasi dilakukan guna mendapat data tambahan

untuk keperluan penelitian. Dokumentasi berupa modul pelatihan yang

akan digunakan dalam ekperimen. Foto juga digunakan sebagai data

tambahan dalam penelitian. Foto yang berisi pelaksanaan ekperimen dapat

berfungsi sebagai pelengkap dalam laporan penelitian.

3.7. Instrumen penelitian

3.7.1 Instrumen pengambilan data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam artian lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah untuk diolah (Arikunto,2006). Instrumen

pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi harga

diri.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

60

3.8 Validitas dan reliabilitas penelitian

3.8.1 Validitas instrumen penelitian

Salah satu unsur terpenting dalam penelitian adalah menentukan

validitas dan reliabilitas suatu alat ukur. Alat ukur yang baik harus

memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas yang ditunjukan dengan

tingginya validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut (Azwar, 2008),

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan alat ukur dapat melakukan fungsi ukurnya dan

seberapa jauh kecermatan alat ukur itu dapat mengungkapan dengan jitu

gejala-gejala atau bagian-bagian yang hendak di ukur (Azwar, 2008).

Prinsif validitas ukur adalah mengkorelasikan skor aitem dengan

skor total, sedangkan untuk kriteria validitas digunakan kriteria yang

menyebutkan bahwa sesuatu alat test tersebut valid apabila memiliki

koefisien korelasi ≥0,30 (Azwar, 2008). Teknik yang digunakan untuk

perhitungan validitas skala harga diri adalah dengan menggunakan

korelasi product moment dari pearson dengan menggunakan program

komputer SPSS Statistic 17.0 for windows.

Dari 40 aitem berdasarkan tabel uji validitas terdapat 13 aitem yang tidak

valid hal ini dapat dilihat dengan membandingkan R tabel dan R hitung

sehingga tedapat 27 aitem yang valid.

3.8.2 Reliabilitas instrumen penelitian

Reliabilitas alat ukur menunjukan sejauh mana hasil pengukuran

dengan alat tersebut dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan mempunya

taraf kepercayaan yang tinggi apabila alat ukur tersebut mampu

memberikan hasil yang tetap atau ajeg (Azwar, 2008). Untuk menghitung

reliabilitas skala harga diri digunakan teknik koefisien alfa cronbach

dengan menggunakan program komputer SPSS 17.0 for windows.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

61

Cronbach's

Alpha

N of Items

.873 27

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation

83.6000 203.959 14.28143

3.9 Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh akan diolah dengan

menggunakan metode statistik, karena data yang diperoleh merupakan

angka-angka sehingga perhitungan statistik dapat memberikan hasil yang

obejektif. Dengan metode statistik juga dapat ditarik kesimpulan yang

dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, karena berdasarkan

perhitungan yang teratur, tepat dan teliti (Ancok, 1987). Jenis penelitian

ini adalah penelitian eksperimental, sehingga prosedur perhitungan yang

dilakukan adalah menganalisis pengaruh VB terhadap VT dengan

menggunakan teknik analisis statistik Independent sampel t-test atau biasa

disebut uji t dengan menggunakan program SPSS Statistic 17.0 for

windows.

3.9.1 Tahapan analisis data

Dalam penelitian eksperimental ini kegiatan analisis data meliputi

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengolah data

- Mengecek kelengkapan jawaban pada lembar instrumen.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

62

- Melakukan pengkategorian usia dan jenis kelamin dalam KK

maupun KE

- Menghitung skor total pre-test dan post-test yang diperoleh subjek

dalam KK maupun KE

- Melakukan pengkategorian nilai pre-test dan post-test dengan

metode nilai mutlak.

1. Menganalisis data

- Memasukan data ke dalam komputer untuk dilanjutkan diproses

secara statistik.

- Menghitung skor total pre-test dan post-test, skor tertinggi, skor

terendah, mean dan standar deviasi

- Menentukan interval berdasarkan jumlah aitem yang digunakan

- Menyusun kategori berdasarkan pada interval yang diperoleh

- Menghitung selisih antara skor post-test dengan pre-test (gain score)

- Melakukan analisis statistik dengan uji-t secara dependent pada pre-

test dan post-test kelompok eksperiment (KE) dan uji t secara

independent pada post-test kelompok eksperimen (KE) dan post-test

kelompok kontrol (KK)

- Membandingkan nilai

- Menentukan degrees of freedom (df) dan menentukan levelf of

significance (los)

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9278/3/T2_832011012_BAB III.pdf · perempuan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

63