13
37 Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut juga target behavior. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah mal angkal. Mal angka adalah perlengkapan gambar yang digunakan untuk ngemal angka atau menyablon atau mencetak angka. b. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah menulis angka. Menulis adalah menuangkan ide ke dalam bentuk visual. Angka adalah nomer, nilai untuk bilangan. 2. Defini Operasional variabel a. Variabel Bebas Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah mal angka. Mal angka adalah perlengkapan gambar yang digunakan untuk ngemal atau menyablon atau mencetak angka, yang berfungsi mencetak gambar maupun tulisan dengan hasil yang rapi. Media pembelajaran ini membantu anak tunagrahita ringan dalam pelajaran menulis angka dengan menggunakan media mal angka ini, anak belajar mengenal angka. Sehingga melalui mal angka ini dimaksudkan untuk memberikan variasi dalam cara cara mengajar, memberikan lebih banyak realitas dalam mengajar dan menghemat waktu belajar. Media pembelajaran ini terbuat dari kayu. Manfaat mal angka untuk membantu menyetak angka. Cara penggunaan media mal angka ini adalah media mal angka dsimpan diatas kertas, kemudian anak mulai mencetak angka dengan mengikuti pola yang terdapat pada media mal angka tersebut, tata cara dalam mencetak pola

BAB III METODE PENELITIAN A. 1. a. Variabel Bebasrepository.upi.edu/2662/6/S_PLB_0607071_Chapter3.pdf · A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 37

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Variabel Penelitian

    1. Definisi Konsep

    a. Variabel Bebas

    Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan

    ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut juga target behavior. Dalam

    penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah mal angkal. Mal angka adalah

    perlengkapan gambar yang digunakan untuk ngemal angka atau menyablon atau

    mencetak angka.

    b. Variabel Terikat

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

    adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah menulis angka.

    Menulis adalah menuangkan ide ke dalam bentuk visual. Angka adalah nomer,

    nilai untuk bilangan.

    2. Defini Operasional variabel

    a. Variabel Bebas

    Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah mal angka. Mal

    angka adalah perlengkapan gambar yang digunakan untuk ngemal atau

    menyablon atau mencetak angka, yang berfungsi mencetak gambar maupun

    tulisan dengan hasil yang rapi.

    Media pembelajaran ini membantu anak tunagrahita ringan dalam pelajaran

    menulis angka dengan menggunakan media mal angka ini, anak belajar mengenal

    angka. Sehingga melalui mal angka ini dimaksudkan untuk memberikan variasi

    dalam cara – cara mengajar, memberikan lebih banyak realitas dalam mengajar

    dan menghemat waktu belajar.

    Media pembelajaran ini terbuat dari kayu. Manfaat mal angka untuk membantu

    menyetak angka. Cara penggunaan media mal angka ini adalah media mal angka

    dsimpan diatas kertas, kemudian anak mulai mencetak angka dengan mengikuti

    pola yang terdapat pada media mal angka tersebut, tata cara dalam mencetak pola

  • 38

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    mal angka tersebut adalah dari atas kebawah, mal angka ditutup bagian bawahnya

    yang terlihat hanya bagian atasnya, hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan

    tata cara menulis seperti menulis dari bawah ke atas.

    b. Variabel Terikat

    Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah menulis angka.

    Menulis adalah menuangkan ide ke dalam bentuk visual. Angka adalah nomer,

    nilai untuk bilangan. Menulis angka merupakan suatu penggambaran visual

    tentang pikiran, perasaan, dan ide dengan menggunakan simbol – simbol sistem

    bahasa penulisannya untuk keperluan komunikasi atau mencatat. Kegiatan

    pembelajaran menulis angka yang dilakukan anak tunagrahita ringan mencakup

    angka dasar, angka 0 – 9.

    B. Metode Penelitian

    Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam

    mengumpulkan data untuk memperoleh pengetahuan atau pecahan suatu

    permasalahan yang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah, sistematis, dan logis.

    Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

    experimen. Metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat

    dari suatu perlakuan sebagaimana dikemukakan oleh Sukardi ( 2003 : 179 )

    menyatakan bahwa “ metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian

    yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat

    menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat “.

    Sementara Sugiyono ( 2006 : 107 ) metode penelitian eksperimen adalah “ metode

    penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

    yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

    Selanjutnya, Arikunto, S ( 2006 : 3) megemukakan pendapatnya tentang

    eksperimen sebagai berikut :

    Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat

    ( hubungan kausal ) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh

    peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan

    faktor – faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperiment selalu dilakukan

    dengan maksud untuk meihat akibat dari suatu perlakuan.

  • 39

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    Hal senada juga dikemukakan oleh Hadari ( 1993 : 82 ) :

    Metode eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk

    mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan

    mengendalikan pengaruh variabel lain, dengan mencoba secara cermat

    untuk mengetahui hubungan sebab akbat antara gejala yang timbul

    dengan variabel yang sengaja diadakan.

    Berdasarkan pernyataan diatas, pada metode eksperimen harus ada suatu faktor

    atau kondisi yang dicobakan untuk mengetahui hasil dari suatu percobaan. Dalam

    penelitian ini sebagai faktor atau kondisi yang dicobakan terhadap subyek adalah

    pengaruh penggunaan media mal angka terhadap peningkatan kemampuan

    menulis angka anak tunagrahita ringan.

    Dalam penelitian ini rancangan eksperimen yang digunakan adalah metode

    eksperimen dengan Single Subject Research ( SSR ) yaitu penelitian eksperimen

    yang dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari suatu

    perlakuan ( intervensi ) yang diberikan kepada subjek secara berulang – ulang

    dalam waktu tertentu.

    Tawney dan Gast ( 1984 : 10 ) menjelaskan lebih lanjut, sebagai berikut :

    Single Subject Research design is an integral part of the behaviour

    analytic tradition. The term refers to a research strategy developed to

    document changes in the behaviour of individul subject. Through the

    accurate selection an utilization of the family design, it is possible to

    demonstrate a functional between intervention and a change in

    behaviour.

    Definisi di atas diartikan secara bebas bahwa Single Subject Research

    merupakan bagian yang integral dari analisis tingkah laku. SSR mengacu pada

    strategi penelitian yang dikembangkan untuk mendokumentasikan perubahan

    tentang tingkah laku subjek secara perorangan. Melalui seleksi yang akurat

    melalui pemanfaatan pola desain kelompok yang sama, hal ini memungkinkan

    untuk memperlihatkan hubungan fungsional antara perlakuan dan perubahan

    tingkah laku.

  • 40

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    C. Desain Penelitian

    Dalam penelitian dengan subjek tunggal ini ( SSR ), desain yang digunakannya

    desain A – B – A, dimana dimana desain ini dapat menunjukkan adanya hubungan

    sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Sunanto ( 2006 : 44 )

    mengemukakan :

    “ Desain A – B – A merupakan salah satu pengembangan dari desain

    dasar A – B. Mula – mula perilaku sasaran diukur secara kontinu pada

    kondisi baseline ( A – 1 ) dengan periode waktu tertenu kemudian pada

    kondisi intervensi ( B ). Berbeda dengan desain A – B, pada desain

    A – B – A setalah pengukuran pada kondisi intervensi ( B ) pengukuran

    pada kondisi baseline ke ( A2 ) ini dimaksudkan sebagai kontrol untuk

    kondisi intervensi sehingga kenyakinan untuk menarik lesimpulan ada

    hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat lebih

    kuat “.

    Prosedur pelaksanaan desain A – B – A adalah target behavior diukur secara

    kontinyu pada kondisi baseline ( A1 ) dengan periode waktu 30 menit per sesi.

    Setelah data menjadi stabil pada kondisi baseline, intervensi ( B ) diberikan

    dengan periode waktu 30 menit persesi. Pengumpulan data dilakukan secara

    kontinyu sampai data mencapai level stabil atau jelas.

    Setelah pengukuran pada kondisi intervensi, dilakukan pengukuran pada

    kondisi baseline kedua ( A – 2 ). Baseline kedua ( A – 1 ) ini dilakukan sebagai

    kontrol kondisi intervensi sehingga memungkinkan peneliti menarik kesimpulan

    bahwa terdapat hubungan yang fungsional antara variabel terikat dan variabel

    bebas. Apabila secara visual desain A-B-A digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 3.1

    Desain Penelitian A-B-A

  • 41

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    Ketetangan :

    A-1 ( Baseline-1 ) adalah kondisi awal perlakuan sasaran ( target behavior )

    sebelum seorang BA tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra mendaapatkan

    perlakuan ( intervensi ) terkait dengan kemampuan menulis angka. Fase ini

    dilakukan selama 4 sesi.

    B ( Treatment ) dimaksud dimana kondisi BA tunagrahita ringan di SLB

    Chahya Putra selama mendapatkan perlakuan ( intervensi ) dengan

    menggunakan media mal angka untuk meningktkn kemampuan menulis

    angka. Intervensi diberikan selama 8 sesi.

    A-2 ( Baseline-2 ) kondisi pengulangan baseline setelah seorang BA

    tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra diberikan perlakuan ( intervensi )

    terkait dengan kemampuan menulis angka. Fase ini dilakukan selama 4 sesi.

    D. Subyek Dan Lokasi Penelitian

    1. Subjek penelitian

    Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah satu siswa tunagrahita ringan

    kelas 1 SDLB-C. siswa ini berinisial DJ dengan jenis kelamin laki – laki berumur

    8 tahun. Penentuan subjek yang akan diteliti sangat penting karena berhubungan

    dengan sumber data yang akan diperlukan. Subjek yang di ambil dalam penelitian

    ini, DJ dengan pertimbangan karena DJ masih dapat mengikuti pembelajaran

    akademik disekolah. Karakteristiknya yaitu mudah beralih perhatiannya, cepat

    bosan, minat belajarnya harus dipancing dengan pemberian reward, dalam hal

    menulis belum dapat menulis dengan baik, memegang pinsil terlalu kuat

    motoriknya kaku.

    Identitas Subjek

    Nama Siswa (inisial) : DJ

    Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 12 April 2006

    Usia : 8 tahun 1 bulan

    Jenis Kelamin : Laki – laki

  • 42

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    Kelas : 1 (satu)

    Alamat Siswa : Kp. Cipeundeuy Kec. Cipeundeuy Kab. Bandung

    Barat

    2. Lokasi penelitian

    Lokasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah di SDLB – C Chahya

    Putra Cipeundeuy Kab. Bandung Barat.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dilakukan guna mengumpulkan informasi atau data

    yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah berupa tes dan dokumentasi.

    Tes merupakan suatu instrument yang digunakan untuk mengetahui

    kemampuan siswa. Menurut Ridwan (2004: 76) dalam Ramadhany (2011: 43),

    “ Tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan untuk

    mengukur keterampilan pengetahuan dan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

    dimiliki oleh individu atau kelompok.”

    Tes yang diberikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    kemampuan sosial pada kedua subjek penelitian yang akan diberikan pada tiga

    fase atau tahapan, masing-masing tahapan tersebut adalah tahap baseline-1 (A-1)

    untuk mengetahui kemampuan awal subjek, lalu intervensi (B) untuk mengetahui

    ketercapaian kemampuan selama mendapatkan perlakuan, dan terakhir baseline-2

    (A-2) untuk mengetahui kemampuan kedua subjek setelah diberi perlakuan.

    Kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai 0 = siswa

    tidak dapat mengerjakan soal sama sekali. Nilai 1 = Jika siswa tidak selesai

    menuliskan angka. Nilai 2 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk

    angka yang tidak rapi. Nilai 3 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan

    bentuk angka yang sesuai

    Kemudian setelah data terkumpul maka skor akan dihitung dengan

    menggunakan persentase sebagai berikut:

  • 43

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    Persentase = Σ Skor yang diperoleh X100 %

    Σ Skor maksimal

    Teknik dokumentasi merupakan kegiatan dimana peneliti menggunakan

    dokumen-dokumen untuk mengumpulkan dan mencatat informasi tentang subjek

    penelitian. Peneliti mengumpulkan informasi mengenai kemampuan menulis

    angka subjek melalui hasil asesmen dengan guru yang bersangkutan, foto-foto dan

    hasil wawancara dengan guru kelas.

    F. Instrumen Penelitian

    Pada dasarnya dalam melakukan penelitian adalah melakukan pengukuran,

    maka dalam meneliti harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam suatu

    penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah

    alat untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam suatu

    penelitian. Menurut Sugiyono ( 2008 : 102 ) “ instrumen penelitian adalah suatu

    alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang diamati “.

    Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian.

    Instrumen penelitian merupakan bagian penting dalam penelitian karena

    berfungsi sebagai sarana untuk mengumpulkan data yang banyak menentukan

    keberhasilan suatu penelitian. Pengumpulan data merupakan sebuah prosedur

    untuk memperoleh data dalam usaha memecahkan permasalahan dengan

    menggunakan teknik tertentu. Sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul

    dan benar – benar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.

    Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes.

    Arikunto, S ( 2006 : 150 ) menyatakan “ tes adalah serentetan pernyataan atau

    latihan serta alat lain yang digunakan unutk mengukur keterampilan, pengetahun,

    intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok “.

    Tes yang dibuat berupa tes berbentuk isian 10 soal dengan ketentuan mudah,

    sedang sampai dengan sulit. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

  • 44

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    yang dibuat sendiri, peneliti menggunakan tes isian atau essay agar siswa dalam

    menjawab soal sesuai dengan apa yang peneliti harapkan sehingga sangat tepat

    untuk mengetahui dan menilai proses berfikir siswa tunagrahita ringan.

    Langkah – langkah penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

    1. Membuat kisi – kisi

    Kisi – kisi merupakan rangkuman rancangan penyusunan butir – butir

    instrumen sesuai dengan bangun setiap variabel yang diukur.

    2. Penyusunan butir soal

    Butir soal yang dibuat disesuaikan dengan tujuan yang telah ditentukan dalam

    kisi – kisi, soal yang dibuat berjumlah 10 soal. Sebelumnya, untuk mengukur

    tingkat validitas tes dilakukan dengan cara judgement atau digunakan teknik

    penelitian oleh ahli atau guru mata pelajaran Matematika sehingga soal yang

    dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran.

    3. Kriteria penilaian

    Setelah pembuatan butir soal maka dibuat suatu penilaian pada butir soal

    tersebut. Penelitian digunakan untuk mendapat skor hasil belajar dengan

    menggunakan media mal angka sebagai data dalam peneliatian ini. Pada

    perhitungan atau penilaian butir soal digunakan dengan cara sederhana, yaitu :

    1) Nilai 0 = siswa tidak dapat mengerjakan soal sama sekali

    2) Nilai 1 = Jika siswa tidak selesai menuliskan angka

    3) Nilai 2 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang tidak

    rapi

    4) Nilai 3 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang

    sesuai

    G. Uji Validitas Instrumen

    Uji coba instrumen dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui tingkat

    validitas dari instrumen yang digunakan untuk penelitian. Setelah dilakukan uji

    coba maka kita dapat mengetahui apakah instrumen yang telah dibuat tersebut

    perlu diperbaiki atau layak tidaknya digunakan untuk penelitian ini. Untuk

    mengukur tingkat validitas, peneliti menggunakan validitas isi berupa

  • 45

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    expert – judgement dengan teknik penilaian oleh para ahli. Para ahli dalam

    penelitian ini adalah ahli dalam bidang PLB ( Pendidikan Luar Biasa ) baik guru

    maupun dosen yang telah berpengalaman. Pada penelitian ini validitas instrumen

    akan dilakukan oleh 1 orang dosen dan 2 orang guru.

    Hasil expert – judgement dikatakan valid jika perolehan skornya diatas 50%.

    Adapun perhitungannya dihitung dengan menggunakan rumus :

    Keterangan :

    F : jumlah cocok

    N : jumlah penilaian ahli

    P : persentasi

    Apabila semua item dinyatakan valid dan tidak ada yang diperbaiki maka

    instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian yang akan dilakuakan.

    ( Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran )

    Tabel 3.1

    Kisi – Kisi Instrumen Penelitian

    Untuk Mengukur Kemampuan Menulis Angka

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi

    Dasar Materi Pokok Materi Pokok

    1. Mengenal

    bilangan

    sampai 0-9

    1.3 Menulis

    lambang

    bilangan

    0-9

    Menulis angka

    0-9

    Siswa dapat

    menulis angka

    dasar 0-9

  • 46

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    H. Teknik Pengolahan Data Dan Analisis Data

    Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan persentase.

    Persentse merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan oleh para peneliti

    dan dan guru untuk mengukur perilaku dalam bidang akademik maupun sosial.

    Data yang dikumpulkan akan diolah dengan persentase, sedangkan datanya di

    analisis dengan menggunakan grafik garis sederhana ( Type Simple Line Graph )

    dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi,

    adakah tingkat kemampuan menulis angka DJ tunagrahita ringan setelah diberikan

    perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan penggunaan media mal

    angka. Sedangkan datanya dijabarkan dalam bentuk grafik atau diagram.

    Menurut Paksi ( 2000 : 150 ) “ Grafik merupakan suatu cara untuk

    menggmbarkan suatu keadaan yang bersangkutan dengan bilangan agar lebih

    mudah untuk dimengerti dan ditafsirkan “. Tujuan penggunaan grafik yaitu

    (1) membantu pengelompokkan data selama proses pengumpulan data utuk

    memudahkan pemberian penelitian, (2) dapat memperlihatkan ringkasan atau

    rangkuman berbentuk angka secara detail dan menggambarkan tingkah laku.

    Menurut Sunanto ( 2005 : 36-37 ) terdapat beberapa komponen yang harus

    dipenuhi dalam grafik garis antara lain sebagai berikut :

    1. Absis adalah sumbu X merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan satuan variabel bebas ( misalnya sesi, hari, tanggal )

    2. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukkan satuan variabel terikat ( misalnya persen, frekuensi, durasi )

    3. Titik awal merupakan pertemuan antara sumbu X dan Y sebagai titik awal suatu variabel bebas dan terikat

    4. Skala garis – garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukkan ukuran ( misalnya : 0%, 25%, 50%, 75%, 100% )

    5. Label kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen. Misalnya baseline atau treatment

    6. Garis perubahan kondisi, yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan kondisi ke kondisi

    7. Judul grafik, judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

  • 47

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    1. Pengolahan data

    Dalam penelitian penggunaan media mal angka untuk menigkatkan

    kemampuan menulis angka pada anak tunagrahita ringan ini perhitungan

    pengolahan datanya menggunakan persentase (%) yng merupakan suatu

    pengukuran variabel untuk mengukur perilaku dalam bidang akademik maupun

    sosial yang pada skripsi ini digunaskan untuk mengukur dalam bidang

    akademmiknya. Tujuan menggunakan persentase karena akan mencari skor hasil

    tes sebelum dan setelah diberikannya intervensi, dengan cara menghitung skor

    yang dikerjakan, kemudian dibagi jumlah skor atau skor keseluruhan dikali 100%.

    Persentase = tes yang dikerjakan dengan benar

    100%jumlah soal

    2. Analisis data

    Analisis data merupakan tahap terakhir sebelum menarik kesimpulan. Menurut

    Sunanto pada penelitian dengan kasus tunggal biasanya digunakan statistik

    deskriptif yang sederhana.

    Setelah terkumpul, selanjutnya data dianalisis dengan perhitungan tertentu

    yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Perhitungan ini dilakukan

    dengan menganalisis data setiap kondisi dan antarkondisi.

    Analisis dalam kondisi memiliki komponen yang meliputi:

    a. Panjang kondisi

    Panjang kondisi adalah banyaknya data dalam kondisi yang juga

    menggambarkan banyaknya sesi dalam kondisi tersebut.

    b. Kecenderungan arah

    Kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data

    dalam kondisi di mana banyaknya data yang berada di atas dan di bawah garis

    yang sama banyak.

  • 48

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    c. Tingkat stabilitas (level stability)

    Menunjukkan tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. Tingkat

    kestabilan dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data yang berada di

    dalam rentang 50% di atas dan di bawah mean.

    d. Tingkat perubahan (level change)

    Tingkat perubahan menunjukkan besarnya perubahan data antara dua data.

    Tingkat perubahan merupakan selisih antara data pertama dengan data terakhir.

    e. Jejak data (data path)

    Jejak data merupakan perubahan dari data satu ke data lain dalam suatu kondisi

    dengan tiga kemungkinan yaitu menaik, menurun, dan mendatar.

    f. Rentang

    Rentang adalah jarak antara data pertama dengan data terakhir sama halnya

    pada tingkat perubahan (level change).

    Sedangkan komponen – komponen analisis antar kondisi dalam menganalisis

    antar kondisi meliputi komponen sebagai berikut:

    a. Variabel yang diubah

    Merupakan variabel terikat atau sasaran yang difokuskan.

    b. Perubahan kecenderungan arah dan efeknya

    Merupakan perubahan kecenderungan arah grafik antara kondisi baseline dan

    intervensi.

    c. Perubahan stabilitas dan efeknya

    Stabilitas data menunjukkan tingkat kestabilan perubahan dari sederetan data.

    d. Perubahan level data

    Menunjukkan seberapa besar data diubah.

    e. Data yang tumpang tindih

    Data yang tumpang tindih antara dua kondisi terjadi akibat dari keadaan data

    yang sama pada kedua kondisi.

    Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data tersebut

    adalah:

    a. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-1.

    b. Menskor hasil penilaian pada kondisi treatmen/intervensi.

  • 49

    Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

    c. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-2.

    d. Membuat tabel penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada kondisi

    baseline-1, kondisi intervensi, dan kondisi baseline-2.

    e. Membandingkan hasil skor pada kondisi baseline-1, skor intervensi, dan skor

    pada kondisi baseline-2.

    f. Membuat analisis dalam bentuk grafik garis sehingga dapat dilihat secara

    langsung perubahan yang terjadi dari ketiga fase.

    g. Membuat analisis kondisi dan antar kondisi.