Upload
trinhnga
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
33
BAB III
METODE PERENCANAAN
3.1 Data Umum
1. Nama jembatan : Jembatan Srigonco
2. Lokasi jembatan : Desa Srigonco, Kecamatan Bantur
3. Panjang jembatan : 60 meter
4. Lebar jembatan : 9,00 meter
5. Tinggi busur rencana : 12,0 meter
Gambar 3.1 – Lokasi perencanaan jembatan (sumber : https://www.google.co.id/maps/place/.....)
Gambar 3.2 – Denah jembatan
(Sumber : Data perencana)
Lokasi pembangunan jembatan
34
Gambar 3.3 – Potongan melintang jembatan
(Sumber : Data perencana)
Gambar 3.4 – Tampak samping jembatan
(Sumber : Data perencana)
3.2 Data Teknis Jembatan
3.2.1 Data konstruksi jembatan
1. Tipe jembatan : Jembatan busur rangka baja
2. Kelas jembatan : I
3. Jumlah jalur lalu lintas : 2 jalur
4. Lebar lantai kendaraan : 2 x 3,5 meter
5. Lebar trotoar : 2 x 1,00 meter
6. Jarak antar gelagar memanjang : 1,75 meter
7. Jarak antar gelagar melintang : 5,00 meter
8. Jumlah gelagar memanjang : 5 buah
9. Jumlah gelagar melintang : 13 buah
10. Tinggi tiang sandaran : 1,00 meter
11. Jarak antar tiang sandaran : 2,50 meter
12. Jumlah tiang sandaran : 26 buah
35
3.2.2 Data material jembatan
1. Mutu beton (fc’) : 30 MPa
2. Mutu profil baja :
Tabel 3.1 – Perencanaan mutu baja
Spesifikasi Lantai trotoar dan pipa sandaran
Pelat lantai kendaraan dan Rangka Jembatan Penggantung
Mutu baja BJ – 37 BJ – 41 BJ – 51 Kuat tarik, fu (MPa) 370 410 510 Kuat leleh, fy (MPa) 240 250 410 Berat jenis (kN/m3) 78,50 Rasio poisson, v 0,30 Modulus elastisitas, E (MPa) 200000 Modulus geser, G 80000
(Sumber : Data perencana)
3. Profil bagian – bagian jembatan busur :
a. Gelagar memanjang : Profil WF 450x200x9x14 mm
b. Gelagar melintang : Profil WF 800x300x14x26 mm
c. Gelagar induk lantai : Profil Box 900x600x20 mm
d. Penggantung
Penggantung tengah : Profil Pipe Steel SCH – 80 Ø6”
Penggantung tepi : Profil Pipe Steel SCH – 80 Ø4”
e. Gelagar rangka induk
Batang tepi : Profil WF 600x300x14x23 mm
Batang vertikal : Profil WF 600x300x14x23 mm
Batang diagonal : Profil WF 600x300x14x23 mm
f. Batang ikatan angin rangka : Profil WF 600x300x14x23 mm
g. Batang ikatan angin bawah : Profil WF 600x300x14x23 mm
4. Tumpuan jembatan : Elastomer bearing
5. Mutu sambungan
Tabel 3.2 – Perencanaan mutu sambungan Spesifikasi Baut Pelat sambung
Mutu A325 BJ – 41 Kuat tarik, fu (MPa) 825 410 Kuat leleh, fy (MPa) 585 250
(Sumber : Data perencana)
36
3.2.3 Data pembebanan
1. Beban mati
a. Tebal pelat lantai kendaraan : 0,25 meter
b. Tebal lantai trotoar : 0,20 meter
c. Tebal air hujan : 0,05 meter
d. Tebal aspal : 0,05 meter
e. Tebal deck baja : 0,50 mm
f. Berat jenis
Berat jenis beton bertulang : 24 kN/m3
Berat jenis air hujan : 9,8 kN/m3
Berat jenis aspal : 22 kN/m3
2. Beban hidup
a. Beban “T” dengan beban tiap roda: 112,5 kN
b. Beban terbagi rata “q” : 9,0 ቀ0,5 + ଵହቁ kPa
c. Beban garis “P” : 49 kN/m
d. Beban guna trotoar : 5 kPa
3.3 Peraturan yang digunakan
Dalam perencanaan jembatan busur peraturan dan pedoman yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. SNI T-03-2005 tentang Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan
2. SNI T-02-2005 tentang Pembebanan Untuk Jembatan
3. SNI 1729:2015 tentang Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja
Struktural
4. SNI 1725:2016 tentang Standar Pembebanan Untuk Jembatan
5. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyar (PUPR)
Tentang Perancangan Bantalan Elastomer Untuk Perletakan Jembatan.
37
3.4 Diagram Alir Perencanaan
Proses perencanaan jembatan busur disajikan dalam diagram alir seperti
berikut :
Gambar 3.5 – Bagan alir perencanaan jembatan
38
1. Pengumpulan data perencanaan
Merupakan proses mencari informasi mengenai perencanaan, dimulai dari
pengumpulan dasar – dasar teori perencanaan, syarat – syarat atau kriteria
perencanaan, data perencanaan jembatan serta peraturan – peraturan dan literatur
yang akan dijadikan panduan dalam proses perencanaan.
2. Desain awal dan permodel jembatan
Pada proses ini merupakan proses perencanaan atau desain awal struktur
jembatan dengan merencanakan dimensi profil yang akan digunakan dan
permodel dari jembatan busur.
3. Desain pembebanan pada jembatan
Pada proses ini dilakukan perencanaan dengan memperkirakan beban –
beban apa saja yang terjadi kemudian beban tersebut dihitung berdasarkan
peraturan pembebanan yang ada.
4. Perencanaan dan analisa struktur atas jembatan
Merupakan proses menguraikan atau pengujian perencanaan yang telah
direncanakan sebelumnya.
5. Kontrol elemen struktur atas jembatan
Proses ini dilakukan pengecekan elemen jembatan apakah sudah sesuai dan
kuat dalam menahan beban yang telah ditentukan sebelumnya.
6. Mengaplikasikan hasil analisa ke dalam bentuk gambar
Perencanaan gambar kerja berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan.
Gambar meliputi gambar tampak jembatan, gambar detail sambungan.
7. Kesimpulan dan saran
Proses ini merupakan tahap akhir dari sebuah perencanaan yang berisikan
kesimpulan akhir dari perencanaan yang telah dilakukan dan saran – saran yang
diberikan penulis.
39
3.4.1 Diagram alir pembebanan struktur atas jembatan
Gambar 3.6 – Bagan alir perencanaan pembebanan jembatan
Mulai
Pembebanan
Perencanaan plat lantai kendaraan dan trotoar
1. Beban mati plat lantai kendaraan 2. Beban mati merata pada trotoar 3. Beban hidup pada lantai kendaraan 4. Beban hidup pada trotorar
Perencanaan ikatan angin
Desain awal
Beban gravitasi Beban Angin
Perencanaan Ikatan Angin
Atas 1. Beban mati :
berat sendiri profil.
2. Beban angin.
Perencanaan gelagar memanjang 1. Beban mati 2. Beban truk “T”
Perencanaan gelagar melintang 1. Beban mati 2. Akibat reaksi beban mati pada gelagar
memanjang 3. Beban truk “T”
Perencanaan ikatan angin
bawah 1. Beban mati :
berat sendiri profil.
2. Beban angin.
B A
Perencanaan gelagar induk tepi 1. Beban mati 2. Akibat reaksi beban mati pada gelagar
melintang 3. Beban lajur “D”
Perencanaan batang penggantung
40
Gambar 3.6 – (Lanjutan)
3.5 Desain Jembatan
Perencanaan jembatan direncanakan menggunakan jembatan busur rangka baja
dengan lantai kendaraan ditengah (A half – through arch). Jembatan ini mempunyai
penggantung yang digunakan untuk menyalurkan beban yang diterima lantai
kendaraan.
Pada perencanaan jembatan ini, bentang jembatan dibagi menjadi 6 bagian
yang semula 60 meter menjadi 10 m – 10 m – 10 m – 10 m – 10 m – 10 m dengan
perletakan pinned pada ujung – ujung jembatan kemudian diletakan juga perletakan
fixed but dengan memasukan kekakuan batang pada bagian tengah jembatan.
Pemilihan desain jembatan busur rangka baja dengan lantai kendaraan ditengah
dan profil yang digunakan pada perencanaan ini yaitu profil IWF, profil box, profil
pipe.
Perencanaan perletakan jembatan
Perencanaan konstruksi bangunan bawah (substructure)
Perencanaan rangka utama 1. Beban mati2. Akibat reaksi pada batang penggantung
Selesai
BA
Perencanaan portal ujung