26
24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi PT Nuansa Makmur Mandiri adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa angkutan bahan peledak. PT Nuansa Makmur Mandiri (NMM) merupakan perusahaan baru di dirikan pada tanggal 21 Mei 2013. Meskipun PT Nuansa Makmur Mandiri ini perusahaan yang 3 tahun didirikan, PT Nuansa Makmur Mandiri telah dipercaya oleh perusahaan dalam negeri maupun perusahaan luar negeri dalam hal pengangkutan bahan peledak. PT Nuansa Makmur Mandiri berdiri dengan motto : QUALITY, PRIORITY, INTEGRITYsebagai acuan dalam bekerja sehinggakami mendapat kepercayaan penuh dalam mengembangkan bisnis di Angkutan Bahan Peledak ini, untuk itu kami mempersiapkan dengan tenaga tenaga ahli yang sudah berpengalaman dan bersertifikat. Dalam memenuhi semua permintaan dan pemberi tugas kerja, PT Nuansa Makmur Mandirimengedepankan syarat kerja dengan pemberi tugas kerja yang bersifat balance antara Check dan Control sehingga menghasilkan produktivitas dan kualitas kerja sesuai dengan prosedur kerja yang kami kemas kembali dalam Standar Operasional Perusahaan ( SOP ) .

BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan telah mengurus surat ijin ke Polres/Polda setempat. Jadi proses distribusi bahan peledak

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 24

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1. Tinjauan Umum Organisasi

    3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi

    PT Nuansa Makmur Mandiri adalah perusahaan swasta yang bergerak di

    bidang jasa angkutan bahan peledak. PT Nuansa Makmur Mandiri (NMM)

    merupakan perusahaan baru di dirikan pada tanggal 21 Mei 2013. Meskipun PT

    Nuansa Makmur Mandiri ini perusahaan yang 3 tahun didirikan, PT Nuansa Makmur

    Mandiri telah dipercaya oleh perusahaan dalam negeri maupun perusahaan luar

    negeri dalam hal pengangkutan bahan peledak. PT Nuansa Makmur Mandiri berdiri

    dengan motto : “QUALITY, PRIORITY, INTEGRITY” sebagai acuan dalam bekerja

    sehinggakami mendapat kepercayaan penuh dalam mengembangkan bisnis di

    Angkutan Bahan Peledak ini, untuk itu kami mempersiapkan dengan tenaga tenaga

    ahli yang sudah berpengalaman dan bersertifikat.

    Dalam memenuhi semua permintaan dan pemberi tugas kerja, PT Nuansa

    Makmur Mandirimengedepankan syarat kerja dengan pemberi tugas kerja yang

    bersifat balance antara Check dan Control sehingga menghasilkan produktivitas dan

    kualitas kerja sesuai dengan prosedur kerja yang kami kemas kembali dalam Standar

    Operasional Perusahaan ( SOP ) .

  • 25

    Gambar III.1 Foto Karyawan PT. Nuansa Makmur Mandiri

  • 26

    3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

    Berikut ini adalah gambar struktur organisasi PT Nuansa Makmur Mandiri bagian

    operasional

    Sumber : Bagian Operasional PT Nuansa Makmur Mandiri

    Gambar III.2 Struktur Organisasi Bagian Operasional PT Nuansa Makmur

    Mandiri

    Argantara Pandu Jiwa

    GENERAL

    MANAGER

    Pratiwangguno

    PROJECT

    MANAGER

    Agus Irawan

    OPERATION

    MANAGER

    Taufik Hidayat

    FIELD SUPERVISOR

    Andriansyah

    Ach. Affandi

    Dede Haryanto

    Abduk Rojak

    Ariansyah

    Yoga

    Agus CM

    FIELD OPERATOR PROCESS ENGINEER

  • 27

    Tata Kerja

    1. General Manager

    Tugas seorang general manager adalah :

    a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya;

    b. Mengelola operasional harian perusahaan

    c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis

    semua aktivitas bisnis perusahaan;

    d. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan;

    e. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran diperusahaan;

    f. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan

    dengan maksimal;

    g. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif

    dan optimal;

    h. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan;

    i. Membuat prosedur dan standar perusahaan;

    j. Membantu memenangkan setiap tender perusahaan;

    k. Membuat keputusan penting;

    l. Merencanakan dan mengeksekusi rencana strategis perusahaan jangka

    menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan;

    m. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan.

    2. Project Manager

    a. Melakukan tender untuk memenangkan proyek

  • 28

    b. Memastikan pengiriman bahan peledak dilakukan dengan baik.

    3. Operation Manager

    a. Memastikan kendaraan pengangkut bahan peledak berjalan tepat waktu

    b. Memastikan kendaraan pengangkut bahan peledak dalam keadaan layak jalan

    c. Memastikan bahan peledak yang akan dikirim dalam keadaan baik

    4. Field Supervisor

    a. Mengurus surat perijinan pengiriman bahan peledak di Mabes Polri

    b. Memastikan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan sebelum pengiriman

    bahan peledak dilakukan.

    5. Process Engineer

    a. Mengawasi pengiriman pelaksanaan pengiriman bahan peledak

    b. Memastikan bahan peledak yang dikirim sampai tepat waktu

    c. Memastikan bahan peledak yang dikirim sampai dalam keadaan baik

    d. Mengawasi pekerjaan Field Operator

    6. Field Operator

    a. Melakukan pengiriman bahan peledak ke gudang klien

    b. Memberikan laporan kepada Field manager tentang pengiriman bahan

    peledak.

  • 29

    3.1.3. Kegiatan Usaha

    PT Nuansa Makmur Mandiri adalah perusahaan swasta yang bergerak di

    bidang jasa pengiriman bahan peledak (third party logistic) yang mendapatkan

    perijinan dari Mabes Polri.

    PT Nuansa Makmur Mandiri bertindak sebagai mediator pengiriman bahan

    peledak dari Produsen ke konsumen. Bahan peledak yang biasa di kirim berupa

    Dinamit dan accessories lainnya seperti Ammonium Nitrate, Dinamit, Detonator, dsb.

    Bahan peledak yang dikirim umumnya digunakan sebagai bahan peledak untuk

    industri pertambangan.

    Dalam kegiatan pendistribusiannya, PT Nuansa Makmur Mandiri selalu

    mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan telah mengurus surat ijin ke

    Polres/Polda setempat. Jadi proses distribusi bahan peledak ini legal dan aman karena

    telah diketahui pihak berwajib.

    Pendistribusian bahan peledak dapat dilakukan menggunakan 3 (tiga) jalur

    yaitu jalur darat, jalur laut dan jalur udara. Pengiriman melalui jalur udara biasanya

    menggunakan truk. Pengiriman melalui jalur laut menggunakan kapal laut dimana

    bahan peledak yang dikirim dimasukkan ke kontainer terlebih dahulu. Pengiriman

    melalui jalur udara bisa dilakukan melalui helikopter, namun saat ini PT Nuansa

    Makmur Mandiri belum mendapat pemesanan pengiriman bahan peledak melalui

    jalur udara.

  • 30

    3.2 Hasil Penelitian

    3.2.1 Prosedur Distribusi Bahan Peledak

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan di bagian operasional PT Nuansa

    Makmur Mandiri, berikut ini adalah flowchart yang menjelaskan tentang prosedur

    distribusi bahan peledak yang dilakukan PT Nuansa Makmur Mandiri

    PT Nuansa Makmur Mandiri Klien Mabes Polri Pihak Ketiga

    TIDAK

    Gambar III.3 Flowchart Prosedur Distribusi Bahan Peledak

    Mulai

    Selesai

    Penawaran Jasa

    Pengiriman Bahan

    Peledak via e-mail

    Menunggu

    Keputusan Klien

    Penerbitan

    Harga

    Penerbitan Surat

    Kuasa

    Penerbitan Surat

    Perintah

    Pengawalan

    Penerbitan TR

    (Telegram

    Rahasia)

    Pengambilan Barang di

    Gudang Klien

    Pengiriman Barang ke

    Gudang Pihak ke -3

    Penyerahan Barang

    Penerbitan Berita

    Acara Penyerahan

    Barang

    Penerbitan

    Invoice

  • 31

    Proses distribusi bahan peledak di PT. Nuansa Makmur Mandiri adalah berikut :

    1. PT. Nuansa Makmur Mandiri melakukan penawaran jasa pengiriman bahan

    peledak via e-mail ke klien.

    2. Jika ada klien yang berminat, Pihak klien dan PT. Nuansa Makmur Mandiri

    melakukan negosiasi harga, jika negoisasi sudah disepakati maka klien

    melakukan penerbitan harga.

    3. Setelah itu, klien menerbitkan surat kuasa kepada PT. Nuansa Makmur

    Mandiri yang menyatakan bahwa klien memberikan kuasa kepada PT. Nuansa

    Makmur Mandiri untuk melakukan pengiriman bahan peledak dari gudangnya

    menuju gudang pihak ketiga.

    Gambar III.4 Surat kuasa yang diterbitkan klien

  • 32

    4. PT. Nuansa Makmur Mandiri mengurus surat perintah pengawalan di Mabes

    Polri.

    Gambar III.5 Surat Perintah Pengawalan

    5. Setelah surat perintah pengawalan selesai, PT. Nuansa Makmur Mandiri

    mengurus telegram rahasia di Mabes Polri.

    Gambar III.6 Telegram Rahasia

  • 33

    6. Setelah ada surat pengawalan daerah dan telegram rahasia, PT. Nuansa

    Makmur Mandiri mengambil bahan peledak yang akan dikirim di gudang

    klien.

    7. Setelah sampai, bahan peledak di letakkan di gudang pihak ketiga.

    8. Jika bahan peledak sudah sampai di gudang, pihak ketiga menerbitkan berita

    acara penyerahan barang.

    Gambar III.7 Surat Berita Acara Penyerahan Barang

    9. Tahap terakhir adalah penerbitan invoice oleh PT. Nuansa Makmur Mandiri

    untuk melakukan tagihan ke pihak klien.

  • 34

    3.2.2. Alat Transportasi yang digunakan PT. Nuansa Makmur Mandiri

    1. Melalui Darat

    Metode distribusi bahan peledak melalui jalur darat menggunakan kendaraan

    jenis truk.

    Untuk melakukan pengiriman bahan peledak menggunakan truk, ada hal-hal

    yang harus dipatuhi sebagai berikut

    a. Sebaiknya kendaraan yang digunakan untuk pengangkutan bahan peledak

    ialah kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar.

    b. Bahan peledak hanya boleh diangkut oleh pihak yang telah mempunyai

    izin pengangkutan bahan peledak dari yang berwajib (POLRI) serta

    menggunakan kendaraan yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan

    seperti yang telah dijelaskan dibawah ini.

    c. Truk harus tertutup, latbak dari besi plat dan dilapisi kayu bagian

    dalamnya atau dibuat dari alumunium untuk mencegah terjadinya spark,

    latbak harus cukup meyakinkan sebagai penahan muatan.

    d. Apabila diangkut menggunakan truk bak terbuka, maka bahan peledak

    harus ditaruh dalam kontainer yang ditempatkan di dalam truk dan diikat

    dengan baik sehingga tidak mudah bergeser.

    e. Truk/kendaraan harus keadaanya lebih baik terutama per-nya, chasis,

    motor, rem, lampu-lampu, steering, ban harus masih dapat berfungsi

    dengan baik dan bodi-nya bebas/bersih dari kotoran minyak, serta

  • 35

    f. dilengkapi dengan peralatan dongkrak, kunci-kunci roda, ban cadangan

    dan lain-lain.

    g. Harus mempunyai surat kelengkapan kendaraan antara lain STNK, KIR

    yang sah dan lain-lain.

    h. Bahan bakar diisi lebih dahulu sebelum kendaraan dimuati bahan peledak

    dan refueling diperjalanan dapat mungkin agar dicegah dan kalau hal ini

    terpaksa dilakukan agar diambil tindakan pencegahan agar bahaya

    kebakaran, mesin dalam keadaan berhenti dan rem tangan dipasang.

    i. Tiap truk/kendaraan dilengkapi dengan dua fire extinguisher yang

    diletakkan di dekat supir.

    j. Tidak boleh memuat bahan peledak lebih dari ²/3 dari kapasitas kendaraan.

    Peraturan KAPOLRI No.2 tahun 2008 maksimum 80% kapasitas

    kendaraan.

    k. Dinamit dan detonator tidak boleh diangkut bersama-sama dalam satu

    kendaraan, kecuali diangkut dengan menggunakan kendaraan yang sudah

    dirancang khusus sehingga memenuhi aspek keselamatan dan keamanan.

    l. Pengemudi harus diikuti oleh seorang polisi atau pengawal.

    m. Kendaraan dilengkapi dengan bendera merah ukuran 60 cm x 60 cm

    dibelakang kendaraan dan tulisan tanda “BERBAHAYA Bahan Peledak”

    yang jelas berwarna putih ukuran tinggi 20 cm. Apabila pengangkutan

    bahan peledak dilakukan dengan lebih dari satu kendaraan, maka mobil

  • 36

    yang paling belakang diberi kain berwarna merah ukuran 150 x 50 cm

    tulisan “BERBAHAYA” warna putih tinggi huruf 30cm

    n. Jarak antara dua kendaraan yang membawa bahan peledak sebaiknya 100

    m dan hal ini berlaku juga apabila dalam keadaan berhenti, jarak

    minimum 25 m.

    o. Tidak boleh berhenti kurang dari 500 m dari perkampungan penduduk.

    Kurang dari 100 m dari jalur kereta api.

    p. Pemuatan dan pembongkaran harus pada siang hari dikerjakan oleh orang-

    orang yang sudah berpengalaman/ahli. Tempat-tempat dimana bahan

    peledak akan dimuat atau diturunkan atau dibongkar harus selalu

    diusahakan merupakan tempat tertutup bagi umum. Bila terpaksa,

    pelaksanaan pembongkaran muatan bahan peledak tersebut berlangsung

    sore/malam hari antara pukul 18.00 s/d 06.00 maka penerangan yang

    dipergunakan harus dipasang cukup jauh dari bahan peledak. Lampu-

    lampu penerangan ini adalah lampu listrik dan battery dan jika

    menggunakan lampu gas harus ditempatkan lebih jauh lagi dari timbunan

    bahan peledak, minimum pada jarak 10 m.

    q. Dilarang merokok, menimbulkan api/gesekan atau memakai pakaian yang

    dapat menimbulkan listrik statis misalnya nylon, terylin pada waktu

    pembongkaran/pemuatan bahan peledak atau sepanjang perjalanan (MPR

    pasal 107 ayat 2).

    r. Selama pemuatan, perjalanan dan pembongkaran bahan peledak harus

    dijaga 24 jam.

  • 37

    s. Pada waktu terjadi gangguan cuaca seperti turun hujan dan petir, maka

    iring-iringan kendaraan pengangkut bahan peledak tersebut harus berhenti

    pada tempat yang cukup aman minimum 300 m dari rumah-rumah

    penduduk.

    t. Kendaraan yang digunakan sebagai sarana angkutan bahan peledak pada

    waktu bergerak di jalanan harus selalu dikontrol kecepatannya maksimum

    40 km/jam di dalam kota dan 60 km/jam di luar kota disesuaikan dengan

    peraturan rambu-rambu lalu lintas yang ada.

    u. Apabila bahan peledak yang ada di dalam truk terbakar, maka jangan

    sekali-kali dicoba memadamkan api. Tindakan yang dilakukan adalah

    segera menyelamatkan diri dengan menjauhi lokasi dan mengamankan

    lokasi agar tidak membahayakan sekitar kendaraan yang terbakar.

    v. Pengemudi :

    1) Mempunyai SIM, berbadan sehat, tidak pemabuk atau suka narkotik

    atau minuman lain yang berbahaya.

    2) Umur minimum 21 tahun

    3) Mengerti dan mengetahui peraturan lalu lintas.

    w. Kecepatan mobil maksimum 60km/jam.

    2. Melalui Laut

    Metode distribusi bahan peledak melalui jalur darat menggunakan kendaraan

    kapal laut. Adapun hal-hal yang harus dipenuhi untuk melakukan distribusi

    bahan peledak menggunakan kapal laut adalah

  • 38

    a. Pengangkutan bahan peledak melewati lautan dengan menggunakan

    sarana kapal laut, hanya boleh dilakukan oleh Perusahaan Pelayaran yang

    telah mempunyai izin mengangkut bahan peledak yang dikeluarkan oleh

    Pihak berwenang. Kapal harus baik dan dilengkapi dengan alat-alat

    pemadam kebakaran yang cukup.

    b. Pada saat dilakukannya pemuatan ataupun penurunan/pembongkaran

    muatan bahan peledak dari kapal tidak seorang pun diperkenankan

    menyalakan api, merokok atau berbuat sesuatu yang dapat menimbulkan

    api.

    c. Pada waktu melakukan pemuatan pembongkaran atau pemindahan bahan

    peledak harus secepat mungkin dilaksanakan pada siang hari, terkecuali

    cuaca tidak memungkinkan seperti halnya terhalang oleh keadaan laut

    yang sangat bergelombang atau badai yang deras.

    d. Harus selalu diusahakaan dan dijaga agar muatan bahan peledak tersebut

    tidak menjadi basah karena air laut ataupun hujan.

    e. Kapal tunda/tug boat maksimum boleh menarik 2 tongkang yang jaraknya

    50 m. tidak boleh dicampur dengan tongkang barang lain.

    f. Dilarang untuk menyalakam api, merokok atau memasang lampu gas

    dekat dengan bahan peledak yang sedang diangkuti itu. Larangan ini tidak

    berlaku terhadap lampu-lampu sinyal serta lampu-lampu biasa yang oleh

    ketentuan-ketentuan yang berlaku terpasang di kapal laut ataupun harus

    berada disekitar alat-alat pengangkut itu, tetapi harus selalu dijaga sejauh

    mungkin dari bahan peledak. Jenis lampu-lampu yang menggunakan

  • 39

    minyak tanah atau gas dan cairan yang mudah terbakar dilarang untuk

    digunakan dikapal itu dengan tempat bahan peledak itu diletakkan.

    g. Dilarang untuk mengangkut bersama-sama dengan bahan peledak dalam

    satu kapal barang-barang yang mempunyai sifat mudah terbakar misalnya

    alcohol, choloform, aether, terpentin, petroleum dan barang-barang

    sejenis lainnya. Dalam larangan itu tidak termasuk ter dan bahan bakar

    yang ada di kapal itu guna keperluan kapal itu sendiri.

    h. Nahkoda kapal yang membawa bahan peledak ditempatkan diluar harus

    menempatkan sebuah bendera merah yang ditempatkan pada suatu

    ketinggian yang mudah dilihat dari kapal-kapal yang sedang berada di

    sekitar kapal dengan muatan bahan peledak itu. (seperti kapal pandu dan

    sebagainya).

    i. Lokasi penempatan dan muatan harus dipilih ditempat yang cukup baik

    sehingga mudah dilemparkan ke laut apabila terjadi sesuatu.

    j. Penyimpanan harus berada di tempat yang dingin.

    k. Jarak yang aman 10 m dari kamar ketel tempat penyimpanan batu bara.

    l. Jarak aman harus diperhatikan untuk kamar-kamar penumpang.

    m. Penyimpanan tidak diperkenankan bersama-sama dengan:

    1) Bahan yang mudah terbakar

    2) Bahan-bahan yang dapat mengeluarkan panas sendiri seperti batu bara,

    kopra dan sebagainya.

  • 40

    3) Bahan yang dapat mengeluarkan gas yang mudah terbakar seperti

    karbid.

    4) Asam galian yang cair seperti asam belerang dan asam chloride

    5) Barang-barang dari penumpang.

    n. Ruangan yang dipakai harus mudah dicapai dalam perjalanan dan harus

    selalu ditutup.

    o. Penyimpanan harus jangan bergerak selama dalam perjalanan.

    3. Melalui Udara

    Metode distribusi bahan peledak melalui jalur udara menggunakan

    kendaraan helikopter.

    Adapun hal-hal yang harus dipenuhi untuk melakukan distribusi bahan peledak

    menggunakan helikopter adalah

    a. Dilarang membawa bahan peledak jenis dinamit dan detonator bersama-

    sama didalam satu helikopter, kecuali telah diyakini bahwa pengangkutan

    bersama telah memenuhi syarat keselamatan dan keamanan.

    b. Bahan peledak jenis dinamit agar dibawa dengan memakai sling dan

    dijaga agar jangan sampai jatuh dalam perjalanannya kecuali karena

    dianggap disengaja dalam keadaan emergency, jarak aman 5 meter.

    c. Detonator ditempatkan didalam helicopter dalam box khusus dan jangan

    sekali-sekali ditempatkan diruang kabin dari pilot.

  • 41

    d. Jangan membawa penumpang bersama-sama dengan bahan peledak

    kecuali orang yang ditugaskan untuk menangani bahan peledak itu

    disamping crew helikopter.

    e. Dilarang membawa bahan/barang-barang yang mudah terbakar bersama-

    sama dengan bahan peledak.

    f. Dilarang merokok atau membawa fire arms di dalam helikopter yang

    memuat bahan peledak.

    g. Dilarang mengisi bahan bakar helikopter yang telah dimuati bahan

    peledak.

    Kendaraan yang digunakan untuk pengiriman melalui darat biasanya

    menggunakan truk. PT. Nuansa Makmur Mandiri masih menggunakan jasa

    penyewaan truk untuk melakukan distribusi. Sedangkan untuk pengiriman melalui

    jalur laut biasanya menggunakan kapal laut namun bahan peledak tersebut diletakkan

    di dalam kontainer. Kontainer tersebut merupakan milik klien yang digunakan selama

    proses distribusi melalui jalur laut.

    Untuk melakukan distribusi, minimum pengiriman bahan peledak yang

    bisa di distribusikan adalah 300 kg. sedangkan untuk Maksimum pengiriman tidak

    terbatas.

  • 42

    3.2.3. Jenis Bahan Peledak yang Di Distribusikan

    1. Ammonium Nitrate

    Ammonium Nitrate adalah salah satu dari sekian banyak jenis bahan baku

    peledakan di mana komponen terbesarnya terdiri dari AN yang

    dicampur dengan bahan bakar (fuel oil).

    Gambar III.8. Ammonium Nitrate

    2. Detonator

    Detonator adalah alat peledak utama yang dipergunakan untuk meledakkan

    sejumlah bahan peledak lainnya dengan gelombang detonasi.

    Gambar III.9. Detonator

  • 43

    3. Dinamit

    Dinamit adalah bahan peledak yang dibuat dari Nitroglycerine Base dan

    atau Non Nitroglycerine atau Water Base. Bentuknya seperti sosis dan

    mempunyai sumbu di tengahnya. Dinamit Merupakan jenis bahan peledak

    yang hanya bisa meledak jika diledakkan oleh detonator.

    Gambar III.10. Dinamit

    3.2.4. Estimasi Waktu Pengiriman Bahan Peledak

    Waktu pengiriman tidak dapat ditetapkan namun biasanya memakan waktu sekitar

    satu sampai dua minggu. Lamanya waktu pengiriman tergantung pada kondisi cuaca,

    keadaan kendaraan dan keadaan di jalan. Jika tidak terjadi gangguan maka bahan

    peledak akan sampai dengan cepat. Sebaliknya jika terjadi hal-hal yang tidak

    diinginkan maka semakin lama bahan peledak tersebut sampai.

  • 44

    Tabel III.1

    Tabel Estimasi Waktu Pengiriman Bahan Peledak berdasarkan Jarak yang di Tempuh

    No Asal Barang Tujuan Waktu Pengiriman

    1 Subang Bandung 3 Hari

    2 Jakarta Samarinda 7 Hari

    3 Bandung Aceh 7 Hari

    4 Sanggata Bengalon 8 Hari

    5 Subang Rinjani 5 Hari

    Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pendistribusian bahan peledak

    umumnya memakan waktu satu sampai dua minggu, tergantung dari jarak yang

    ditempuh dan kondisi di lapangan.

    3.2.5. Biaya Distribusi Bahan Peledak

    Biaya distribusi yang ditetapkan oleh PT. Nuansa Makmur Mandiri tergantung dari

    hal-hal berikut

    1. Jenis bahan peledak yang akan di kirim

    2. Banyaknya jumlah bahan peledak

    3. Jenis kendaraan yang digunakan

    4. Jarak yang ditempuh untuk mengirimkan bahan peledak

  • 45

    Kisaran harga distribusi bahan peledak yang ditetapkan PT.Nuansa Makmur Mandiri

    adalah sekitar Rp.40.000.000 – Rp.400.000.000. penetapan tarif tersebut dikarenakan

    ada banyak surat yang diurus.

    Biaya yang dikeluarkan PT. Nuansa Makmur Mandiri untuk satu kali distribusi

    biasanya digunakan untuk membayar kepolisian, gudang, dan akomodasi yang

    digunakan selama proses distribusi.

    3.2.6. Data Pengiriman Bahan Peledak di PT. Nuansa Makmur Mandiri Periode

    Januari-Maret 2016

    Tabel III.2

    Project PT. Nuansa Makmur Mandiri Pada Bulan Januari 2016

    No Tanggal Project Item Asal Barang Tujuan Barang

    Sampai

    1 2 Januari

    2016

    AECI Ammonium

    Nitrate

    BBRI KPC 14 Januari

    2016

    2 5 Januari

    2016

    TDE Ammonium

    Nitrate

    Sanggata Bengalon 21 Januari

    2016

    3 7 Januari

    2016

    AECI Ammonium

    Nitrate 300

    ton

    TDE

    Pendingin

    MSJ Blok

    A

    9 Januari

    2016

    4 18 Januari

    2016

    CV BC

    Borneo

    Ammonium

    Nitrate

    Dahana

    Subang

    CV BC

    Borneo

    24 Januari

    2016

    5 18

    Januari

    2016

    CV

    Gaharu

    Ammonium

    Nitrate

    Pindad

    Bandung

    CV

    Gaharu

    24

    Januari

    2016

    6 30

    Januari

    2016

    AECI Dinamit Pendingin

    dan KM

    29

    PT FKP 4

    Februari

    2016

  • 46

    Tabel III.2

    Project PT. Nuansa Makmur Mandiri Pada Bulan Februari 2016

    No Tanggal Project Item Asal

    Barang

    Tujuan Barang

    Sampai

    1 3

    Februari

    2016

    AECI Detonator BBRI KPC 28

    Februari

    2016

    2 5

    Februari

    2016

    DNX Dinamit Dahana

    Subang

    Berau &

    Rinjani

    11

    Februari

    2016

    3 9

    Februari

    2016

    TDE Ammonium

    Nitrate

    Sanggata Bengalon 23

    februari

    2016

    4 12

    Februari

    2016

    TDE Ammonium

    Nitrate

    Ex. Import KPC 17

    februari

    2016

    5 16

    Februari

    2016

    DNX Detonator Dahana

    Subang

    Bandung 18

    Februari

    2016

    6 22

    Februari

    2016

    AECI Ammonium

    Nitrate

    TDE KM

    29

    KPC 27

    Februari

    2016

    7 25

    Februari

    2016

    AECI Ammonium

    Nitrate 1

    Kontainer

    Thorco

    Hilde/ Ex

    Import

    KPC 29

    Februari

    2016

    8 26

    Februari

    2016

    MNK Dinamit Pel.

    Balikpapan

    MNK 4 Maret

    2016

  • 47

    Tabel III.3

    Project PT. Nuansa Makmur Mandiri Pada Bulan Maret 2016

    No Tanggal Project Item Asal

    Barang

    Tujuan Barang

    Sampai

    1 2 Maret

    2016

    AECI Ammonium

    Nitrate

    BBRI KPC 12 Maret

    2016

    2 3 Maret

    2016

    AECI Ammonium

    Nitrate

    KNI

    Bontang

    MSJ 19 Maret

    2016

    3 5 Maret

    2016

    AECI Dinamit BBC/

    Ex.Impor

    KPC 7 Maret

    2016

    4 7 Maret

    2016

    TDE Ammonium

    Nitrate

    Sanggata Bengalon 20 Maret

    2016

    5 7 Maret

    2016

    AECI Ammonium

    Nitrate

    KNI

    Bontang

    KPC 24 Maret

    2016

    Berdasarkan data tabel project PT Nuansa Makmur Mandiri dari bulan

    Januari-Maret 2016, Bahan peledak yang paling banyak didistribusikan adalah

    ammonium nitrate. Bahan peledak paling banyak di distribusikan ke daerah di luar

    pulau jawa, seperti kalimantan.

    3.2.7. Kendala yang Dihadapi Selama Proses Distribusi

    Kendala yang biasa dihadapi selama proses distribusi yang dialami PT. Nuansa

    Makmur Mandiri adalah

  • 48

    1. Adanya orang-orang yang tidak berkepentingan

    Yang dimaksud orang-orang yang tidak berkepentingan ialah pencuri. Bahan

    peledak bukanlah barang yang murah, maka dari itu pencuri mengincar bahan

    peledak untuk dicuri kemudian dijual kembali.

    2. Masalah kendaraan

    Kendala yang kedua terdapat pada kendaraan yang digunakan untuk

    melakukan proses distribusi. Kendala yang terjadi pada kendaraan umumnya

    kendaraan yang di gunakan untuk jalur darat seperti truk. Kendala utamanya

    adalah kerusakan mesin saat melakukan proses distribusi dan kebocoran ban.

    Akibat dua masalah tersebut proses distribusi terganggu karena kendaraan

    harus diperbaiki dahulu baru bisa melanjutkan perjalanan

    3. Cuaca

    Kendala terakhir yang dihadapi PT. Nuansa Makmur Mandiri adalah cuaca.

    Cuaca sangat berpengaruh terhadap proses distribusi terutama jika

    menggunakan jenis transportasi kapal laut. Kapal tidak bisa berlayar apabila

    cuaca sedang buruk dan angin laut yang kencang. Maka dari itu jika ada

    kendala cuaca, pengiriman bahan peledak dapat tertunda sampai cuaca di laut

    stabil.

  • 49

    3.2.8. Cara Menghadapi Kendala Selama Proses Distribusi

    1. Sesuai dengan kendala pertama yang dihadapi PT. Nuansa Makmur Mandiri

    yaitu adanya pencurian bahan peledak. Maka, solusi yang dapat

    dilakukan adalah saat melakukan distribusi, PT. Nuansa Makmur Mandiri

    mendapat pengawalan dari anggota kepolisian agar pendistribusian bahan

    peledak tidak mengalami kecurian.

    2. Solusi untuk menghadapi kendala yang kedua ialah melakukan pengecekan

    kendaraan sebelum kendaraan melakukan distribusi. Dapat juga dilakukan

    perawatan rutin selama sebulan dua kali agar memastikan kendaraan yang

    digunakan aman untuk digunakan. Membawa ban cadangan dan menghindari

    jalan yang rusak dapat menjadi solusi agar ban tidak bocor selama perjalanan.

    3. Untuk masalah cuaca, PT.Nuansa Makmur Mandiri tidak dapat berbuat

    banyak karena keadaan alam bisa berubah setiap saat. Namun sebelum kapal

    berangkat, perusahaan melihat kondisi cuaca terlebih dahulu. Apabila cuaca

    dirasa membahayakan, maka pendistribusian bahan peledak umumnya ditunda

    sampai cuaca membaik.