41
48 BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak Geografis, Topografi dan Klimatologi Provinsi Jawa Tengah Secara administratif wilayah Provinsi Jawa Tengah terletak berbatasan dengan Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah Selatan, Provinsi Jawa Barat di sebelah Barat, Provinsi Jawa Timur di sebelah Timur, dan Laut Jawa di sebelah Utara (Jateng.go.id, 2012: II-1). Gambar. 3.1. Peta administratif wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng.go.id, 2012: II-1) Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang 5 o 40’ s/d 8 o 30’ (Lintang Selatan) dan 108 o 30’ s/d 111 o 30’ (Bujur Timur). Di dalam wilayah tersebut, kondisi wilayah di Provinsi ini meliputi daerah pegunungan dan dataran tinggi yang membujur sejajar dengan panjang pulau Jawa, dataran rendah dan daerah pantai yaitu pantai Utara dan Selatan. Lahan di Provinsi ini memiliki

BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

  • Upload
    dodung

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

48

BAB III

TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH

A. Letak Geografis, Topografi dan Klimatologi Provinsi Jawa Tengah

Secara administratif wilayah Provinsi Jawa Tengah terletak berbatasan

dengan Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah Selatan,

Provinsi Jawa Barat di sebelah Barat, Provinsi Jawa Timur di sebelah Timur, dan

Laut Jawa di sebelah Utara (Jateng.go.id, 2012: II-1).

Gambar. 3.1. Peta administratif wilayah Provinsi Jawa Tengah

(Jateng.go.id, 2012: II-1)

Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

5o 40’ s/d 8

o 30’ (Lintang Selatan) dan 108

o 30’ s/d 111

o 30’ (Bujur Timur). Di dalam

wilayah tersebut, kondisi wilayah di Provinsi ini meliputi daerah pegunungan dan

dataran tinggi yang membujur sejajar dengan panjang pulau Jawa, dataran rendah dan

daerah pantai yaitu pantai Utara dan Selatan. Lahan di Provinsi ini memiliki

Page 2: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

49

kemiringan bervariasi meliputi 38% lahan dengan kemiringan 0-2%, 31% lahan

dengan kemiringan 2-15%, 19% lahan dengan kemiringan 15-40%, dan 12% lahan

dengan kemiringan lebih dari 40%. (Jateng.go.id, 2012: II-2).

Provinsi Jawa Tengah memiliki ketinggian tempat yang beraneka ragam,

yaitu berupa pegunungan dan dataran tinggi yang membujur di bagian tengah serta

dataran rendah yang tersebar hampir di seluruh wilayah Jawa Tengah yang pada

umumnya berupa wilayah pantai. Ketinggian 0-99 M DPL (Di atas Permukaan Laut)

menempati sekitar 53% wilayah Jawa Tengah. (Jateng.go.id, 2012: II-2)

Tabel 3.1.

Ketinggian Wilayah di Jawa Tengah

NO Ketinggian % Luas

1 0-99 53,3

2 100-499 27,4

3 500-999 14,7

4 >1000 4,6

Untuk iklim di wilayah Jawa Tengah termasuk dalam katagori iklim tropis

basah. Suhu udara di wilayah Utara rata-rata berkisar 21,7oC- 35,8

oC dengan

kelembaban berada pada kisaran 63%-99%. Sedangkan di wilayah Selatan suhu udara

berada pada kisaran 19,4oC-31,3

oC, dengan kelembaban udara pada kisaran rata-rata

74,6%-99,1%. Curah hujan tertinggi di wilayah Utara Jawa Tengah tercatat di Stasiun

Curah Hujan Sirampog Kabupaten Brebes yaitu 263 mm. Sedangkan pertahun jumlah

intensitas tertinggi tercatat di Stasiun Hujan Bongas Kabupaten Pemalang dengan

Page 3: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

50

curah hujan 7.324 mm/tahun. Sedangkan curah hujan tertinggi untuk wilayah Selatan

tercatat di Stasiun Hujan Penjaringan Kabupaten Boyolali yaitu 610 mm, dengan

jumlah intensitas hujan 13.087 mm/tahun. (Jateng.go.id, 2012: II-5)

B. Kegiatan Rukyatulhilal dan Penetapan Awal Bulan Hijriyah di Jawa Tengah

Kegiatan penetapan awal bulan hijriyah di Provinsi Jawa Tengah sangat

beragam dan dilakukan oleh berbagai kalangan dan lapisan masyarakat. Di antara

penetapan awal bulan hijriyah yang dilakukan adalah:

1. Penetapan dengan Hisab.

Penggunaan hisab sebagai penetapan awal bulan hijriyah di Jawa Tengah

sangat beragam sekali. Di antara metode yang ada dan dipakai masyarakat

muslim Jawa Tengah adalah hisab ‘Urfi Aboge1, hisab haqīqī bi al-taqrīb

2,

hisab haqīqī bi al-tahqīq3 dan hisab Kontemporer

4.

1 Hisab ini sering disebut juga dengan hisab Jawa Islam, karena hisab ‘urfi ini perpaduan

antara tahun Hindu Jawa dengan hisab Hijriyah yang dilakukan oleh Sultan Agung Anyokro

Kusumo pada tahun 1663 M atau 1555 C (Caka). Metode hisab ini menetapkan satu daur ulang

(siklus) 8 tahun yang disebut Windu. Setiap kurun delapan tahun di tetapkan ada tiga tahun

Kabisat (Wuntu, panjang yang umurnya 355 hari) yaitu tahun-tahun ke 2, 4 dan 7 dan ada lima

tahun Bashitoh (Wastu, atau pendek yang umurnya 354 hari) yaitu tahun ke 1, 3, 5, 6, dan 8.

Aboge merupakan nama satu siklus besar (windu besar) dalam sistem Penanggalan Jawa Islam. Windu

besar sendiri ialah masa dimana setiap 120 tahun, tahun Jawa akan lebih banyak 1 hari dibandingkan

tahun Hijriyah, karena dalam 120 tahun tahun Jawa Islam mempunyai 45 tahun kabisat (120 dibagi 8 =

15, kemudian dikalikan 3), sedangkan Hijriyah urfi hanya mempunyai tahun kabisat sebanyak 44 (120

dibagi 30 = 4, kemudian dikalikan 11). Sehingga dilakukan pengurangan 1 hari setiap 120 tahun.

Sampai saat ini telah mengalami perubahan empat kali yakni, Ajumgi (tahun Alip Jum'at Legi 1555-

1674 J = 120 tahun), Amiswon (1675-1746 J = 72 tahun), Aboge (1747-1866 J = 120 tahun), dan

Asapon (1867-1986 J = 120 tahun) (Hambali (dalam Zenith), 2009: 4). Mulai permulaan tahun 1747

hingga menjelang tahun 1867, tanggal satu Suro tahun Alip jatuh pada hari Rabu Wage (Aboge). Mulai

tahun 1867 hingga menjelang tahun 1987, tanggal satu Suro tahun Alip jatuh pada hari Selasa Pon

(Asopon). Mulai permulaan tahun 1987, hingga menjelang tahun 2107, tanggal satu Suro tahun Alif

jatuh pada hari Senin Pahing (Anining) (PBNU, 2006: 49). 2 Hisab haqīqī bi al-taqrīb adalah hisab yang datangnya bersumber dari data yang telah

disusun dan telah dikumpulkan oleh Ulugh Beyk al-Samarqandy (wafat 1420 M). Data-data tersebut

Page 4: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

51

Penggunaan hisab sebagai penetapan awal bulan hijriyah di wilayah Jawa

Tengah ini tidak terlepas dari sisi sejarah, keadaan serta perkembangan ilmu

falak. Dari sisi sejarah, wilayah Jawa Tengah merupakan basis dari kerajaan

Islam terbesar di Indonesia. Di Jawa Tengah ini setidaknya ada dua kerajaan

Islam terbesar pada masanya yang pernah berkembang yaitu Kerajaan Demak

Bintoro dan Kerajaan Mataram Jawa (Surakarta).

merupakan hasil pengamatan yang berdasarkan pada teori geosentris

2. Dalam mencari ketinggian

Hilal, menurut sistem hisab ini dihitung dari titik pusat Bumi, bukan dari permukaan bumi. ketinggian

Hilal sistem hisab ini berpedoman pada gerak rata-rata Bulan, yakni setiap harinya Bulan bergerak ke

arah timur rata-rata 12 derajat. Sehingga operasional hisab ini adalah dengan memperhitungkan selisih

waktu ijtimak (konjungsi) dengan waktu Matahari terbenam kemudian dibagi dua. Sebagai

konsekuensinya adalah apabila ijtimak terjadi sebelum Matahari terbenam, maka praktis Bulan (Hilal)

sudah di atas ufuk ketika Matahari terbenam. Hisab ini masih belum dapat memberikan informasi

tentang azimuth Bulan maupun Matahari (PBNU, 2006:49). Diantara pengguna hisab ini adalah

penganut kitab Fath al-Rauf al-Mannan karya Kyai Jalil Kudus dan kitab Sullam al-Nayyirain karya

Syekh Mansur al-Batawi. 3 Hisab haqīqī bi al-tahqīq menurut Syful Mujab (2007: 9-10) adalah hisab yang

perhitungannya berdasarkan data astronomis yang diolah dengan trigonometri (ilmu ukur segitiga)

dengan koreksi-koreksi gerak Bulan maupun Matahari yang sangat teliti. Dalam menyelesaikan

perhitungannya digunakan alat-alat elektronik misalnya kalkulator ataupun komputer. Dapat pula

diselesaikan dengan menggunakan daftar logaritma empat desimal maupun dengan menggunakan

Rubu' al-Mujayyāb. Hanya saja perhitungan yang diselesaikan dengan menggunakan daftar logaritma

maupun Rubu' hasilnya kurang begitu teliti. Hal ini disebabkan adanya pembulatan angka-angka invers

dari daftar logaritma, serta ketidaktepatan pembagian pada menit dan detik. Dalam menghitung

ketinggian Hilal, sistem hisab ini memperhatikan posisi observer (lintang tempat maupun bujur

tempatnya), deklinasi Bulan dan sudut waktu Bulan atau asensiorecta. Bahkan lebih lanjut

diperhitungkan pula pengaruh refraksi (pembiasan sinar)3, paralaks (beda lihat), dip (kerendahan ufuk)

dan semidiameter Bulan. Hisab haqīqī bi al-tahqīq ini mampu memberikan informasi tentang waktu

terbenamnya Matahari setelah terjadi konjungsi, ketinggian Hilal, serta azimuth Matahari maupun

Bulan untuk suatu tempat observasi. Pengguna metode ini diantaranya KH. Turaichan Adjhuri Kudus

dengan hisab Menara Kudus. 4 Untuk sistem hisab generasi ke tiga dari sistem hisab hakiki ini. pada dasarnya memiliki

kemiripan dengan sistem hisab haqīqī bi al-tahqīq, yaitu sama-sama telah memakai hisab dengan

perhitungannya berdasarkan data astronomis yang diolah dengan spherical trigonometry (ilmu ukur

segitiga bola) dengan koreksi-koreksi gerak Bulan dan Matahari yang sangat teliti (Syful Mujab: 9-10).

Adapun pembeda antara keduanya hanya data yang ditampilkan. Data-data hisab hakiki kontemporer

ini merupakan data yang sudah masak untuk diaplikasikan ke dalam rumus segitiga bola, tanpa harus

diolah terlebih dahulu seperti yang dipakai oleh sistem hisab sebelumnya. Selain itu pada sistem ini

koreksi atau pen-ta’dil-an dilakukan dengan tahapan yang banyak sekali (Sabiq, 2007: 106-107).

ORMAS Muhammadiyah merupakan penganut penggunaan hisab kontemporer ini sebagai penetapan

awal bulan Hijriyah.

Page 5: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

52

Pada masa kerajaan Demak Bintoro pernah terjadi kegiatan yang terkenal

dan berhubungan dengan ilmu falak, yaitu sejarah ketika pembangunan Masjid

Agung Demak. Pada saat pembangunannya, Sunan Kalijaga yang menetapkan

arah kiblatnya5. Selain kerajaan Demak, kerajaan Mataram juga terkenal

dengan akulturasi Kalender Jawa dengan Kalender Hijriyah yang disebut

Kalender Jawa Islam ini diprakasai oleh Sultan Agung Hanyokro Kusumo.

Salah satu konsep Kalender Jawa Islam ini adalah hisab Aboge yang sebagian

muslim di Jawa Tengah menggunakannya sebagai penetapan awal bulan

hijriyah seperti masyarakat di Dusun Golak Desa Kenteng, Ambarawa

Semarang serta di Desa Kracak Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas

(Fauzi, 2011: 49-50).

Dalam perkembangannya di wilayah Jawa Tengah juga sejak dahulu

terkenal sebagai tempat lahirnya ahli hisab falak Indonesia dengan berbagai

karyanya dalam ilmu falak. Di antara ulama ahli falak Jawa Tengah adalah KH.

Dahlan al-Samarani, KH. Abdul Jalil Kudus dengan Karyanya Kitab Fath al-

Rauf al-Mannan, KH. Turaichan Adjhuri Kudus dengan Hisab Menara-nya,

KH. Zubair Umar Al-Jailani Salatiga (Rektor pertama IAIN Walisongo

Semarang) dengan kitabnya Khulashoh al-Wafiyah, KH. Noor Ahmad Jepara

dengan salah satu Karyanya kitab Nur al-Anwar, dan masih banyak lagi.

5 Dengan mengesampingkan ke-wali-an Sunan Kalijaga, penetapan kiblat dengan metode

serupa dapat dilakukan melalui metode penetapan arah kiblat memakai konsep perhitungan Rashdul

Kiblat (bayangan kiblat). Di mana penetapannya kita hanya mengarahkan kiblat suatu tempat sesuai

dengan arah bayangan Matahari pada waktu tertentu.

Page 6: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

53

2. Penetapan dengan Rukyat.

Rukyat sebagai penetapan awal bulan hijriyah di Jawa Tengah telah

berlangsung sangat lama sekali. Salah satu yang mengidentifikasi hal tersebut

adalah konsep penetapan awal bulan hijriyah Ormas Nahdlatul Ulama (NU)

yang harus menggunakan Rukyat bi al-Fi’li (dengan mata langsung). Padahal

jika dilihat dari sejarahnya, sebagian ulama pendiri NU (ORMAS yang

didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 M/16 Rajab 1344 H) berasal dari Jawa

Tengah, seperti KHR. Asnawi (Kudus), KH. Ma’shum (Lasem), KH. Ridlwan

(Semarang), dan KH. Dahlan Abdul Qahhar (Kertosono). (Zahro, 2004: 18)

Rukyat sebagai penetapan awal bulan hijriyah di Provinsi Jawa Tengah

pada perkembangannya dilaksanakan hampir di berbagai tempat di kabupaten

dan kota. Di antara sebagian tempat yang selalu dijadikan titik pengamatan

Hilal di Provinsi Jawa Tengah adalah, Pantai Marina dan Masjid Agung Jawa

Tengah (MAJT) untuk wilayah Kota Semarang, Pondok Pesantren As-Salam

Sukoharjo, Pantai Alam Indah Kabupaten Tegal, Pantai Kartini di Kabupaten

Jepara, Pantai Logending di Kebumen, dan lain sebagainya.

Pelaksanaan rukyat sebagai metode penetapan awal bulan hijriyah di

Provinsi Jawa Tengah hampir merata di setiap daerah baik di Kabupaten

maupun Kota. Kegiatan ini dilaksanakan oleh berbagai kalangan dan organisasi,

mulai Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota, Pengadilan

Agama, Pemkab, BHRD (Badan Hisab Rukyat Daerah), Ormas-Ormas Islam,

dan sebagainya.

Page 7: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

54

Rukyat yang berkembang di Jawa Tengah, seperti halnya yang berkembang

di Indonesia. Pengguna rukyat ini terbagi dalam dua klompok yaitu rukyat lokal dan

rukyat global. Rukyat lokal atau ru’yah fī wilāyāt al-ḥukmi sebagai konsep

penetapan awal bulan hijriyah merupakan metode yang dianut mayoritas ulama,

kelompok serta lembaga di Jawa Tengah. Keadaan ini bisa dilihat dengan

banyaknya tempat-tempat yang dikondisikan untuk rukyatulHilal sebagai sarana

untuk melihat Hilal yang tersebar di setiap daerahdi Jawa Tengah. Sedangkan

pengguna rukyat global di Jawa Tengah dianut oleh Ormas Hizbut Tahrir Indonesia

(HTI)6 dan Jama’ah Hizbullah

7.

C. Data Tempat-Tempat Rukyat di Jawa Tengah

Kegiatan Rukyatulhilal di Jawa Tengah pada dasarnya dilakukan oleh

berbagai wilayah di setiap Kabupaten dan Kota di Provinsi ini. Kegiatan

Rukyatulhilal tersebut akan lebih baik jika diimbangi oleh lokasi yang strategis untuk

melakukannya. Di antara berbagai lokasi rukyat yang dianggap strategis oleh

berbagai wilayah di Provinsi Jawa tengah antara lain; Pantai Ujungnegoro Kabupaten

Batang, Pantai Binangun Kabupaten Rembang, Pelabuhan Kaliwungu Kabupaten

Kendal, Observatorium PP. As-Salam Kabupaten Sukoharjo, Pantai Alam Indah

Kabupaten Tegal, Pantai Logending Kabupaten Kebumen, Pantai Jatikontal

6 Metode ini diambil oleh HTI berdasar atas hadis nabi yang sahih, dan perwujudan kesatuan kaum

muslimin. HTI beranggapan bahwa di antara perwujudan persatuan kaum muslimin adalah kesatuan mereka

dalam mengawali Ramadan Syawal dab Zulhijjah sebagai wujud ketaatan mereka kepada Allah SWT. yang

telah menyatukan mereka, bukan didasarkan atas keputusan para penguasa politik (al-Misykah, 1999: 1) 7 Jama’ah Hijbullah penganut rukyat global ini diantaranya berada di Kecamatan Bulu Kota

Semarang (Ansorullah salah satu ahli hisab Jama’ah Hijbullah: 02 Januari 2014).

Page 8: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

55

Kabupaten Purworejo, Pantai Kartini Kabupaten Jepara, dan Menara Al-Husna MAJT

Kota Semarang.

1. Pantai Ujungnegoro Kabupaten Batang.

Kabupaten Batang terletak pada koordinat 6°5’46” sampai 7°11’47”

Lintang Selatan dan antara 109°40’19” sampai 110°3’6” Bujur Timur di pantai

Utara Jawa Tengah dan berada pada jalur utama pantura (yang menghubungkan

Jakarta-Surabaya) dengan luas daerah 78.864,15 Ha. Batas wilayah Kabupaten

Batang adalah sebelah Barat berbatasan dengan Kota dan Kabupaten

Pekalongan, sebelah Selatan dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten

Banjarnegara, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan sebelah

utara berbatasan dengan Laut Jawa. Kondisi wilayah Kabupaten Batang

merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan

(www.batangkab.go.id, profil: diakses 05 Januari 2014).

Kabupaten Batang yang terletak di jalur pantai Utara Pulau Jawa

(Pantura) memiliki iklim tropis dengan jumlah hari hujan pada bulan Oktober-

April dan musim kemarau pada bulan April-Oktober, dimana kedua musim ini

silih berganti sepanjang tahun. Berdasarkan 15 stasiun penangkar curah hujan,

di wilayah Kabupaten Batang memiliki perbedaan yang cukup mencolok

sepanjang tahun, yaitu; daerah atas8 mempunyai curah hujan tahunan lebih

tinggi, yaitu 4.098 mm dengan rata-rata 683 mm, jumlah hari hujan 137 hari

8 Kecamatan, Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang dan Tersono

Page 9: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

56

dengan rata-rata 23 hari. Daerah bawah9 mempunyai rata-rata curah hujan lebih

rendah, yaitu 2.277 mm dengan rata-rata 455,4 mm, jumlah hari hujan 88 hari

dengan rata-rata 18 hari. (jateng.litbang.deptan.go.id)

Dari hasil tersebut dapat disimpukan bahwa seluruh wilayah Kabupaten

Batang termasuk daerah tipe iklim basah, karena jumlah hujan 8.371 mm

dengan rata-rata 558,1 mm. Kualitas udara Kabupaten Batang termasuk bagus,

karena tidak banyak tercemari oleh polusi udara. Jarangnya aktifitas industri

dengan kondisi pedesaan yang masih banyak hutan menjadikan langit

Kabupaten Batang bersih dari polusi, baik polusi udara maupun polusi cahaya.

Gambar 3.2. Peta Kabupaten Batang Jawa Tengah

(www.batangkab.go.id: 05 Januari 2014)

Kabupaten Batang memiliki panjang pesisir pantai ± 38,75 km yang

membentang pada enam wilayah administrasi kecamatan dengan Pantai

Ujungnegoro yang terletak di Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman,

9 Kecamatan Gringsing, Limpung, Subah, Tulis, Batang, dan Warungasem

Page 10: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

57

Kabupaten Batang adalah salah satu pantai yang terletak di pesisir Utara pulau

Jawa. Pantai ini berjarak 5 km ke arah utara dari jalur pantura Semarang-Jakarta

dan terletak 14 km arah timur laut dari Kota Batang Jawa Tengah

(www.batangkab.go.id: 05 Januari 2014).

Akses menuju Pantai Ujungnegoro Kabupaten Batang ini cukup mudah.

Dari pusat Kota Batang kita menuju ke arah timur melewati jalur pantura sejauh

10 km sampai gapura Pantai Ujungnegoro yang berada di pinggir jalur pantura

Kecamatan Kandeman. Dari gerbang Pantai Ujungnegoro tersebut, kita masuk

sejauh 5 km melewati jalan desa yang kondisi jalan yang cukup bagus sampai

lokasi wisata Pantai Ujungnegoro. Banyak potensi yang bisa dikembangkan di

Pantai Ujungnegoro Kabupaten Batang ini, diantaranya adalah potensi wisata,

potensi konservasi kelautan dan perikanan, potensi religi dan kearifan lokal,

dan potensi ilmiah.10

Potensi ilmiyah Pantai Ujungnegoro Kabupaten Batang ini sering

dijadikan sebagai obyek penelitian baik dari segi pengelolaan wisatanya,

sejarahnya, potensi kelautannya dan juga sering digunakan untuk kegiatan

10

Di pantai ini terdapat Daerah Tujuan Wisata (DTW) Pantai Ujungnegoro yang dikelola oleh

Pemda setempat. Kawasan wisata yang berupa pantai dengan pemandangan yang indah mampu

menjadi daya tarik wisata, baik oleh wisatawan lokal maupun dari luar kota. Jumlah kunjungan

wisatawan mencapai 22.720 orang pertahun. Selain Daerah Tujuan Wisata, di pantai ini juga terdapat

Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Ujungnegoro-Roban yang dikelola oleh Dinas Kelautan

dan Perikanan setempat. KKLD Pantai Ujungnegoro-Roban terletak pada posisi geografis 6°52'00" LS

– 109°50'59" BT memiliki luas kawasan laut sebesar 6.800 Ha dan kawasan terestrial seluas 93,75 ha.

Pendekatan Kawasan Konservasi Laut Daerah Pantai Ujungnegoro –Roban sebagai KKLD adalah

dikarenakan kawasan ini melindungi 3 obyek penting dalam menjaga ekosistem, yaitu : (1) kawasan

Karang Kretek yang memiliki peran penting melindungi potensi sumberdaya ikan bagi nelayan

tradisional; (2) kawasan situs Syekh Maulana Magribi yang berperan dalam penyebaran agama Islam

di Batang; dan (3) kawasan wisata pantai Ujungnegoro yang memberikan andil pada perkembangan

industri pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Batang.

Page 11: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

58

pengamatan Hilal setiap tahun untuk menentukan awal bulan Hijriyah. Pantai

Ujungnegoro digunakan sebagai tempat rukyatulhilal setiap tahunnya oleh

beberapa instansi. Kegiatan rukyatulhilal rutin dilaksanakan setiap tahunnya

guna menentukan awal Rama an, Syawal dan ulhijjah oleh Kementerian

Agama setempat dengan berkoordinasi dengan Pengadilan Agama, Ormas

Islam dan Perguruan Tinggi.

Kegiatan rukyatulhilal dilaksanakan di pantai wisata Ujungnegoro

Kabupaten Batang pada koordinat 6°56’ LS dan 109°43’ BT. Kegiatan

rukyatulhilal ini dilaksanakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Batang

sebagai koordinator dengan mengikutsertakan Ormas Islam dan Pengadilan

Agama setempat. Tidak hanya oleh Kementerian Agama Kabupaten Batang

saja, namun Kementerian Agama Pekalongan yang juga berkoordinasi dengan

Ormas Islam dan Pengadilan Agama setempat juga sering melaksanakan

rukyatulhilal di pantai ini. STAIN Pekalongan semenjak berdiri tahun 1997

juga ikut andil dalam pelaksanaan rukyatulhilal di tempat ini.

Pelaksanaan rukyatulhilal oleh Departemen Agama, Ormas-Ormas Islam

dan STAIN Pekalongan di Pantai Ujungnegoro ini menggunakan beberapa

peralatan bantu untuk mendukung kegiatan tersebut. Karena tidak tersedianya

fasilitas pendukung seperti sumber listrik dan untuk tujuan kepraktisan, maka

rukyatulhilal di pantai ini lebih sering menggunakan theodolit dan peralatan

sederhana lainya. (Nasrullah: 30-12-2013)

Page 12: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

59

Di pantai ini pada dasarnya terdapat dua titik yang dijadikan pengamatan

Hilal. Kedua titik tersebut digunakan untuk pengamatan Hilal. Titik pertama

yaitu bertempat di sekitar komplek Makam Syaikh Maulana Maghribi yang

masih satu komplek dengan kawasan wisata Pantai Ujungnegoro. Lokasi

rukyatulhilal di titik pertama ini cukup luas dan tinggi dengan pemandangan

yang indah. Titik pertama ini sering digunakan oleh Kementerian Agama

Batang yang berkoordinasi dengan Ormas Islam dan Pengadilan Agama

setempat. Dari hasil observasi titik pertama diketahui bahwa pandangan ke arah

ufuk Barat terhalang oleh bukit yang berada di sebelah Barat daya. Bukit ini

menghalangi pandangan mulai dari azimuth 298°30’ sampai ke arah selatan.

Titik kedua bertempat di area perkebunan dengan posisi lintang 06°53’LS

dan bujur 109°47’ BT dengan ketinggian 27,5 meter di atas permukaan laut.

Pada awalnya pelaksanaan rukyatulhilal dilaksanakan di titik pertama, namun

pada titik pertama terdapat kelemahan yaitu terhalang oleh bukit yang berada di

sebelah Barat Daya. Meskipun pada titik pertama ada tempat yang cukup tinggi,

namun bukit yang posisinya menjorok ke utara ini juga tinggi, sehingga

menghalangi pandangan dari titik pertama ini ke arah Barat. Tim Hisab STAIN

Pekalongan yang dipimpin oleh Bapak Muslih (dosen Ilmu Falak STAIN

Pekalongan) berinisiatif mencari alternatif tempat pengamatan yang lebih baik

dari titik pertama ini dan dipilihlah titik kedua. (Nasrullah: 30-12-2013)

Titik kedua terletak di area perkebunan warga yang banyak ditanami

singkong, kakao dan sengon. Pada tahun 2002, STAIN Pekalongan

Page 13: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

60

mengusulkan kepada Kementerian Agama Pusat untuk membebaskan tanah

perkebunan warga itu untuk dijadikan tempat pengamatan Hilal. Sebelum

dilakukan pembebasan tanah, datang utusan dari Kementerian Agama RI yang

pada waktu itu diwakili dari Subdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat untuk

melakukan uji kelayakan. Uji kelayakan dilaksanakan pada bulan Agustus 2002

dengan cara mengetahui arah mata angin sejati11

. (Nasrullah: 30-12-2013)

Dari hasil uji kelayakan tersebut, didapatkan hasil bahwa titik kedua

tersebut secara geografis layak untuk dijadikan tempat rukyatulhilal karena

mempunyai pandangan yang terbuka dan luas di ufuk sebelah barat mulai

246,5° ke utara. Setelah dilakukan uji kelayakan, pada tahun 200212

,

Kementerian Agama pusat membeli tanah seluas 3700 m2 dengan Sertifikat

Hak Pakai. Di atas tanah seluas 3700 m2 ini rencananya akan dibuatkan menara

setinggi 5 meter sebagai tempat pengamatan Hilal untuk menghindari gangguan

pandangan berupa pepohonan yang tumbuh di sekitar lokasi ini. (Nasrullah: 30-

12-2013)

11

Pengukuran dilakukan dengan acuan azimuth Matahari. Dengan menggunakan alat

theodolit, posisi matahari dibidik kemudian dihitung azimuthnya dengan bantuan data ephemeris.

Setelah azimuth matahari diketahui, selanjutnya theodolit diputar ke kiri sebesar nilai azimuth matahari

untuk mengetahui titik utara sejati. Setelah titik utara sejati diketahui, selanjutnya theodolit diputar

sebesar 23,5° ke utara dan 23,5° ke selatan dari nilai azimuth 270° 12

Tepatnya pada tanggal 1 November 2002.

Page 14: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

61

Gambar 3.3. Lokasi Pantai Ujungnegoro Kabupaten Batang Jawa Tengah

(Google Earth)

Menurut M. Nasrullah ( Wawancara: 30-12-2013) dalam penentuan awal

bulan hijriyah, hisab yang dipakai untuk melakukan pengamatan Hilal di Pantai

Ujungnegoro ini beraneka ragam di antaranya dengan metode hisab haqiqi bi

al-taqrib, haqiqi bi al-tahqiq dan haqiqi bi al-tadqiq (kontemporer). Di antara

kitab yang dipakai untuk menghitung posisi, keadaan dan ketinggian Hilal

antara lain; Kitab Fath al-Rauf al-Mannan, Kitab Tashil al-Mitsal, Risalah al-

Qomarain, Al-Syahru, Ephimeris Hisab Rukyat Kemenag RI, Astronomical

Jean Meeus, dll.

Page 15: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

62

Gambar 3.4. Pantai Ujungnegoro Kabupaten Batang Jawa Tengah

(dokumentasi Pribadi)

2. Pantai Binangun Kabupaten Rembang

Kabupaten Rembang terletak di ujung Timur laut Provinsi Jawa Tengah

dan dilalui jalan pantai Utara Jawa (Pantura). Letak geografis Kabupaten

Rembang pada koordinat 111o00

’-111

o30’ Bujur Timur dan 6

o30’-7

o6’ Lintang

Selatan. Secara umum kondisi wilayah berdataran rendah dengan ketinggian

tanahnya kurang lebih 70 m dpl. Secara administratif wilayah Kabupaten

Rembang berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kabupaten Tuban

Sebelah Selatan : Kabupaten Blora

Sebelah Barat : Kabupaten Pati

Page 16: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

63

Gambar 3.5. Peta wilayah Kabupaten Rembang Jawa Tengah

(www.rembangkab.go.id: 05 Januari 2014)

Banyaknya gugusan pantai di Kabupaten Rembang yang menghadap ke

laut Jawa menjadikan kabupaten ini mudah untuk melihat benda-benda yang

ada di ufuk. Kemudahan ini diantaranya bisa dipakai untuk kegiatan

rukyatulhilal (melihat Hilal). Salah satu tempat yang dijadikan tempat kegiatan

rukyatulhilal adalah Pantai Binangun yang berada di Kecamatan Lasem

Kabupaten Rembang.

Akses jalan menuju pantai Binangun ini lancar (akses jalan Pantura) dan

dekat dengan jalan raya, dengan tempat yang rapi. Akan tetapi setiap sore

pantai ini ramai pengunjung karena merupakan salah satu tempat wisata pantai

di kabupaten Rembang. Dari berbagai pengamatan Hilal, peralatan yang

digunakan oleh Tim tergolong lengkap, diantaranya; Nextar, Theodolite, Sky

Scout, Telescop dan lain sebagainya.

Selain Badan Hisab Rukyat, Kementerian Agama dan Pengadilan Agama

Rembang, masih banyak lagi profesional dari ormas Islam dan masyarakat ikut

Page 17: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

64

dalam pengamatan Hilal di tempat ini. Di antara yang terlibat adalah Majelis

Ulama Indonesia (MUI) Kab. Rembang, NU, Muhammadiyah, DMI, berbagai

Pondok Pesantren di lingkungan Kab. Rembang. Secara Individu tim ahli

dipimpin oleh Bapak DRS. H. Zaenal Hakim dan KH. Zaenal Abidin.

Gambar 3.6. Pantai Binangun Rembang Jawa Tengah

(Dokumentasi Pribadi)

3. Pelabuhan Kaliwungu Kabupaten Kendal

Letak Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan Kota

Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah sedikit banyak memberikan

pengaruh bagi perkembangan wilayah Kabupaten Kendal. Batas-batas

administratif Kabupaten Kendal adalah :

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kota Semarang

Sebelah Selatan : Kabupaten Temanggung

Sebelah Barat : Kabupaten Batang

Page 18: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

65

Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 2 (dua) daerah

dataran, yaitu daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi

(perbukitan hingga pegunungan). Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara

merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 10 meter dpl13

.

Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran tinggi

yang terdiri atas tanah perbukitan hingga pegunungan dengan ketinggian antara

10-2.579 meter dpl14

.

Mengingat wilayah Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua)

daerah dataran, maka kondisi tersebut mempengaruhi kondisi iklim wilayah

Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara yang didominasi

oleh daerah dataran rendah dan berdekatan dengan Laut Jawa, maka kondisi

iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas dengan suhu rata-rata 27o C.

Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan yang merupakan daerah

pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di daerah tersebut cenderung

lebih sejuk dengan suhu rata-rata 25o C.

13

Daerah ini meliputi Kecamatan Weleri, Rowosari, Kangkung, Cepiring, Gemuh, Ringinarum,

Pegandon, Ngampel, Patebon, Kendal, Brangsong, dan Kaliwungu. 14

Meliputi Kaliwungu Selatan, Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Singorojo, Boja dan

Limbangan.

Page 19: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

66

Gambar 3.7. Peta Wilayah Kabupaten Kendal Jawa Tengah

(www.kendalkab.go.id: 05 Januari 2014)

Pelabuhan Kaliwungu yang menjadi tempat rukyatulhilal di Kabupaten

Kendal, terletak pada wilayah Kabupaten Kendal bagian Utara yang ketinggian

tempat 0-10 meter dpl, dengan kondisi iklim cendrung lebih panas dengan suhu

rata-rata 27o C. Kondisi jalan menuju tempat rukyat relatif dekat dan mudah

terjangkau dengan jarak 4,2 km dari jalan alteri Kaliwungu. Akan tetapi kondisi

jalan banyak yang rusak, sehingga ketika musim hujan jalan sangat licin dan

banyak genangan air.

Pelabuhan Kaliwungu terletak di Desa Wonorejo, Kec. Kaliwungu Kab.

Kendal dengan koordinat 6°55’05,07” LS dan 110°17’13,66” BT. Tekanan

udara di tempat ini mencapai 20-25°C dengan ketinggian 2 M dpl. Pelabuhan

ini dibangun pada tahun 2001 pada masa Bupati H. Hendy Boedoro, SH, M.Si.,

dengan luas 58 ha. Kondisi Pelabuhan Kaliwungu sebagai tempat melihat Hilal,

pelabuhan Kaliwungu digunakan pertama kali oleh BHRD Kabupaten Kendal

Page 20: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

67

dan Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Kabupaten Kendal pada tahun

2008 (Abshor: 30-12-2013).

Gambar 3.8. Pelabuhan Kaliwungu Kabupaten Kendal Jawa Tengah

(dokumentasi pribadi)

4. Observatorium PP. As-Salam Kabupaten Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Sukoharjo terletak pada

posisi 110o 42’ 06.79” Bujur Timur – 110

o 57’ 33.70” Bujur Timur dan 7

o32’

17.00” Lintang Selatan –7o 49’ 32.00” Lintang Selatan. Batas wilayah

Kabupaten Sukoharjo meliputi

Sebelah Utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar

Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar

Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan

Kabupaten Wonogiri

Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten.

Page 21: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

68

Secara administrasi Kabupaten Sukoharjo terbagi menjadi 12 kecamatan

yang terdiri atas 150 desa dan 17 kelurahan, dengan Ibukota Kabupaten yang

terletak di Kecamatan Bendosari yang berjarak 12 km dari Kota Surakarta.

Kabupaten Sukoharjo memiliki luas wilayah keseluruhan sebesar 46.666 Ha

atau sekitar 1,43% luas wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Kemiringan lahan di Kabupaten Sukoharjo yang memiliki kemiringan

datar (0-2%) seluas 36.443 Ha, bergelombang (2 -15%) seluas 8.609,25 Ha,

curam (15-40%) seluas 1.088,75 dan sangat curam seluas 525 Ha. Kabupaten

Sukoharjo berada pada ketinggian wilayah antara 125 – 80 dpl. Tempat

tertinggi di atas permukaan air laut adalah Kecamatan Polokarto yaitu 125 m

dpl, dan yang terendah adalah Kecamatan Grogol yaitu 80 m dpl.

Gambar 3.9. Peta Wilayah Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah

(www.sukoharjokab.go.id: 05 Januari 2014)

Kabupaten Sukoharjo beriklim tropis dan bertemperatur sedang. Suhu

udara di Kabupaten Sukoharjo berkisar antara 24 C (suhu terendah) sampai

Page 22: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

69

dengan 29 C. Sedangkan kelembaban udara yang terjadi bervariasi dari 75 %

sampai dengan 92%.

Di tengah Kota Kabupaten Sukoharjo ini, observatorium pengamatan

Hilal PPMI Assalam berada. Tempat ini berada pada koordinat geografis

7o33’12.1” Lintang Selatan dan 110

o46’16,2” Bujur Timur. Posisi tempat PP.

Assalam ini berada di daerah perkotaan dengan akses menuju tempat rukyat

lancar dan ramai. PP. Assalam ini pula, bersebelahan dengan Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Ketinggian tempat observasi rukyat PP. Assalam ini

mencapai ketinggian 111 m dpl.

Secara kontruksi, tempat yang digunakan oleh PP. Assalam ini sangat

refresentatif dan tergolong canggih. Ini dikarenakan tempat yang dipakai

rukyatulhilal tersebut di desain khusus untuk observasi benda-benda langit.

Walaupun di tengah kota keberadaan tempatnya berada di atas dan

memudahkan melihat ufuk. Dikarenakan bangunan tempatnya berlantai enam

dengan posisi observasi di lantai lima dan enam.

Gambar 3.10. Lokasi tempat Rukyat PP Assalam Sukoharjo

(dokumentasi pribadi)

Page 23: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

70

Adapun peralatan yang dipakai di tempat observatorium ini tergolong

sangat lengkap, dimulai dari alat yang sangat sederhana sampai teleskop

canggih. Peserta pengamatan Hilal di PP. Assalam ini sangat beragam dan

banyak. Diantara tim pengamatan Hilal terdiri dari CASA (Club Astronomi

Santri Assalam) yang dipimpin oleh Bapak AR Sugeng Riyadi yang sekaligus

penanggung jawab Observatorium Assalam ini, Kemenag Kabupaten dan Kota

se-Solo Raya15

, Universitas-Universitas se-Solo Raya, Ormas NU,

Muhammadiyah dan lain sebagainya.

5. Pantai Alam Indah Kota Tegal

Kota Tegal yang terletak di sebelah Barat Provinsi Jawa Tengah memiliki

luas wilayah 38,50 kilometer. Pemerintahannya terdiri atas empat wilayah

kecamatan, yaitu Kecamatan Margadana, Kecamatan Tegal Barat, Kecamatan

Tegal Timur dan Kecamatan Tegal Selatan. Kota Tegal memiliki beberapa

tempat wisata bahari yang menarik dan cocok untuk dikunjungi dalam mengisi

liburan bersama keluarga maupun kerabat. Wisata bahari yang terkenal di Tegal

adalah Pantai Alam Indah (PAI) yang didirikan pada tahun 1971. Pantai Alam

Indah (PAI) terletak di pesisir pantai Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah, dengan

luas sekitar 17 Hektar (tegalkota.go.id: 06-01-2014).

Pantai Alam Indah Tegal memiliki koordinat 6°51'6,3" LS, dan 109° 08'

34,1" BT dan memiliki azimut tempat batas wilayah Selatan sebesar

15

Solo Raya ini biasa disebut SUBOSUKA WONOSRATEN yaitu Surakarta, Boyolali,

Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten. Daerah ini dianggap sebagai daerah strategis

Solo Raya.

Page 24: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

71

253°26’23,19’’. Wilayah Pantai Alam Indah di kotamadya Tegal memilik

kondisi airnya yang relatif tenang dan kondisi alamnya yang masih alami.

Pantai Alam Indah Tegal berada di pesisir pantai Kota Tegal yang termasuk

dalam Kelurahan Mintaragen Kecamatan Tegal Timur.

Lokasi pantai Alam Indah ini cukup luas, hingga mencapai 5 Ha. Bentuk

pantai yang datar dan bersih memanjang sampai sepanjang 1000 meter. Di

kawasan pantai ini terdapat juga bangunan-bangunan tua peninggalan angkatan

laut yang dahulu dipakai sebagai tempat pelatihan opsir. Salah satunya adalah

terdapatnya menara Distrik Navigasi yang mempunyai ketinggian (h) ± 30 m

yang biasa digunakan sebagai sarana pembantu dalam observasi Hilal.

Data sejarah pelaksanan rukyatulhilal di Pantai Alam Indah Tegal

menurut H. Faturrohim16

(24-12-2013) berawal dari tuntutan kewajiban

rukyatulhilal pada setiap bulannya terutama pada penentuan awal Rama an,

Syawal dan ulhijjah. Di Kota Tegal terdapat tiga pantai yang terkenal di

kalangan masyarakat, yaitu pantai Alam Indah Tegal, Pantai Purwahamba Indah

Tegal, dan Pantai Radar Angkatan Udara RI Tegal. Akan tetapi dari ketiga

tempat itu dipilihlah pantai Alam Indah Tegal sebagai tempat yang sering

digunakan untuk rukyatulhilal dengan pertimbangan, antara lain:

a) Keadaan pantai yang lebih menjorok ke Utara sehingga lebih menjangkau

untuk melihat ke arah Selatan ufuk.

b) Keadaan posisi pantai yang tidak terdapat penghalang di sepanjang ufuk.

16

Lajnah Falakiyah PCNU Tegal

Page 25: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

72

c) Di pantai Alam Indah Tegal terdapat menara Distrik Navigasi (Menara

dengan ketinggian ± 40 m dpl.) sebagai sarana pembantu dalam pelaksanaan

rukyatulhilal.

Gambar 3.11. Lokasi tempat Rukyat PAI Tegal

(dokumentasi pribadi)

Fathurrohman menuturkan bahwa pelaksanaan rukyatulhilal di Pantai

Alam Indah Tegal pada dasanya telah dilalukan sejak tahun 1997, akan tetapi

pelaksanaan rukyat dengan sepengetahuan PBNU dilaksanakan sejak tahun

2006. Sebab sejak tahun itu setiap diadakan rukyat selalu melaporkan hasil

rukyat kepada PBNU.

Adapun tim rukyat di Pantai Alam Indah Tegal merupakan tim

gabungan, yakni dari Lajnah Falakiyah PCNU Tegal, BHRD Tegal, Kemenag

Tegal, PCNU Brebes dan Pemalang. Selama kegiatan rukyat peralatan rukyat

yang biasa dipakai di tempat rukyat ini adalah dengan menggunakan theodolit,

gawang lokasi dan teropong binokuler.

Page 26: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

73

Posisi Pantai Alam Indah ini terletak di pinggir kota di mana akses

transportasi untuk menuju ke pantai tersebut sangat mudah terjangkau. Sebab

akses jalan berada di tepi jalan raya Pantura. Tempat rukyat ini memiliki

fasilitas tempat bersinggah untuk para tim rukyat dan para tamu undangan

ketika diadakan rukyat. Tempat tersebut merupakan salah satu ruangan operator

menara Distrik Navigasi yang digunakan sebagai tempat untuk melihat Hilal.

Gambar 3.12. Menara Distrik Navigasi PAI Tegal

(dokumentasi pribadi)

6. Pantai Logending Kabupaten Kebumen

Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah yang terletak di bagian selatan. Secara geografis, Kabupaten Kebumen

terletak pada posisi 7° 27’ – 7° 50’ Lintang Selatan dan 109° 22’ – 109° 50’

Bujur Timur. Secara administratif berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Timur : Kabupaten Purworejo

Sebelah Barat : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap

Page 27: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

74

Wilayah Kabupaten Kebumen terletak pada elevasi 0 – 997.5 meter dari

permukaan air laut. Luas wilayah Kabupaten Kebumen sebesar 128.111,50

hektar atau 1.281, 11 km2 terdiri dari 26 kecamatan yang terbagi menjadi 11

kelurahan dan 449 desa. Sebagian besar wilayahnya berupa dataran rendah dan

sebagian merupakan daerah pantai dan pegunungan. Dari luas wilayah

Kabupaten Kebumen tercatat 39.745,00 hektar (31,02%) sebagai lahan sawah

dan 88.366,50 hektar (68,98%) sebagai lahan kering. (kebumenkab.go.id)

Wilayah Kabupaten Kebumen, sebagaimana daerah lain di Indonesia

mempunyai iklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim

kemarau. Tercatat curah hujan terbesar 3.062,00 mm. Suhu terendah terjadi di

stasiun pemantauan Wadaslintang sebesar 14,50 C, rata-rata kelembaban udara

setahun 80,00% dan kecepatan angin 1,39 meter/detik. Pada ketinggian 5m-91m

dpl dan temperature rata-rata 24,40oC, menyebabkan Kebumen berselimutkan

iklim tropis yang diwarnai pergantian musim penghujan dan kemarau. Letak

geografis Kebumen sebenarnya menempatkannya sebagai jalur perdagangan

yang strategis di jalur pantai selatan. (kebumenkab.go.id)

Page 28: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

75

Gambar 3.13. Peta Kabupaten Kebumen

(kebumenkab.go.id)

Di antara obyek wisata di Kabupaten Kebumen adalah gugusan pantai

Ayah. Selain obyek wisata, gugusan pantai Ayah ini juga menjadi tempat

berlangsungnya kegiatan ilmiah rukyatulhilal (melihat Hilal) yang diadakan

Kementerian Agama dan BHRD Kabupaten Kebumen. Salah satu gugusan

pantai ayah yang dijadikan tempat rukyatulhilal sebagai salah satu sarana

penetapan awal bulan hijriyah adalah Pantai Logending.

Pantai yang menghadap ke Samudra Indonesia ini berlokasi di koordinat

7° 43’55” Lintang Selatan dan 109° 23’26.9” Bujur Timur. Kondisi dan akses

jalan menuju tempat rukyat lancar dan berbukit serta sangat jauh dari pusat

Kota. Kondisi sarana dan prasarana yang dipakai walaupun masih minim masih

terdapat bangunan milik pemerintah daerah yang nyaman dan dapat

dipergunakan untuk kegiatan merukyat. Peralatan yang dimiliki hanya berupa

Page 29: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

76

theodolite (milik Kemenag Kab. Kebumen) dan teleskop manual serta SLR

milik perorangan.

Gambar 3.14. Pantai Logending Kebumen

(Dokumentasi Pribadi)

Organisasi dan pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan dan

tempat rukyat di pantai Logending ini adalah Kementerian Agama Kab.

Kebumen yang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti ahli falak dari

RHI (Rukyatul Hilal Indonesia). Sedangkan untuk berbagai pihak yang biasa

terlibat dalam setiap kegiatan rukyat di pantai ini sangat beragam, diantaranya;

tokoh masyarakat setempat, Kemenag Kab. Cilacap, Kemenag Kab.

Banjarnegara, Kemenag Kab. Purworejo, Kemenag Kab. Banyumas, Ormas

Nahdlatul Ulama, RHI, STAIN Purwokerto, STIS Kebumen, dan lain

sebagainya.

Page 30: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

77

7. Pantai Jatikontal Kabupaten Purworejo

Secara geografis, Kabupaten Purworejo merupakan bagian dari Provinsi

Jawa Tengah, yang terletak pada posisi antara 109o 47’ 28” – 110

o 8’ 20” Bujur

Timur dan 7o 32’ – 7

o 54” LintangSelatan. Luas daerah adalah 1.034,82 km

2

yang terdiri dari +2/5 daerah dataran dan 3/5 daerah pegunungan dengan batas-

batas wilayah adalah (purworejokab.go.id):

Sebelah Utara : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang

Sebelah Timur : Kabupaten Kulonprogo Provinsi DIY

Sebelah Selatan : Samudra Hindia

Sebelah Barat : Kabupaten Kebumen

Secara administratif, Kabupaten Purworejo meliputi 16 kecamatan yang

terdiri dari 469 desa dan 25 kelurahan. Dari enam belas kecamatan di

Kabupaten Purworejo, kecamatan terjauhadalah Kecamatan Bruno dengan jarak

35 km dari pusat kota, dan kecamatan terdekat dari Purworejo adalah

Kecamatan Banyuurip dengan jarak dari pusat kota 4 km. Seluruh

kecamatanyang ada di Kabupaten Purworejo telah terjangkau angkutan umum.

(purworejokab.go.id)

Keadaan rupa bumi17

(topografi) daerah Kabupaten Purworejo secara

umum dapat diuraikan sebagai berikut :

17

Sedangkan kemiringan lereng atau kelerengan di Kabupaten Purworejo dapat

dibedakansebagai berikut; Kemiringan 0 – 2% meliputi bagian selatan dan tengah wilayah

Kabupaten Purworejo. Kemiringan 2 – 15% meliputi sebagian Kecamatan Kemiri, Bruno,

Bener, Loano, dan Bagelen. Kemiringan 15 – 40% meliputi bagian utara dan timur wilayah

Page 31: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

78

a) Bagian selatan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara

0 – 25 m dpl.

b) Bagian utara merupakan daerah berbukit-bukit dengan ketinggian antara 25

– 1050 m dpl.

Secara umum Kabupaten Purworejo mempunyai iklim tropis dengan dua

musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau yang datang setiap enam

bulan silih berganti. Suhu rata-rata 20oC – 32

oC. Sedangkan kelembaban rata-

rata antara 70 – 90% dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember sebesar

9.291 mm, diikuti bulan Januari sebesar 7.849 mm. (purworejokab.go.id)

Gambar 3.15. Peta wilayah Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

(www.purworejokab.go.id)

Kabupaten Purworejo. Kemiringan > 40% meliputi sebagian Kecamatan Bagelen, Kaligesing,

Loano, Gebang, Bruno, Kemiri, dan Pituruh.

Jenis tanah di Kabupaten Purworejo terdiri dari tanah konsosiasi alluvial hidromorf;

konsosiasi alluvial kelabu; Asosiasi gley humus dan alluvial kelabu;komplek latosol coklat

tua,latosol coklat kemerahan dan litosol; Asosiasi latosol coklat kemerahan dan latosol coklat

tua. Komplek latosol merah kuning,latosol coklat tua dan litosol; konsosiasi regosol coklat;

konsosiasiregosol kelabu.

Page 32: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

79

Salah satu daerah pantai yang berada di Kabupaten Purworejo adalah

pantai Jatikontal. Pantai ini berada di koordinat 7o53’11.2” lintang Selatan dan

110o00

o01,2” Bujur Timur. Secara kawasan berada di wilayah Desa Jatikontal

Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo. Pantai ini oleh BHRD Kabupten

Purworejo dijadikan tempat rukyatulhilal dimulai pada tahun 2011.

Gambar 3.16. Pantai Jatikontal Purworejo Jawa Tengah

(www.purworejokab.go.id)

Akses menuju pantai Jatikontal ini mudah dijangkau karena di pantai ini

pula terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Alat yang selalu digunakan

pengamatan rukyat selama ini hanya sebuah theodolite milik BHRD Purworejo.

Walaupun demikian, apresiasi berbagai organisasi, ormas Islam dan masyarakat

terhadap pelaksanaan rukyat sangat antusias. Di antara pelaksana rukyat di

Pantai Jatikontal Purwodadi ini adalah BHRD Purworejo, NU, Muhammadiyah,

IKADI, Perguruan Tinggi (seperti STAI An-Nawawi), Pondok Pesantern

sekitar, juga Pemkab Purworejo.

Page 33: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

80

8. Pantai Kartini Kabupaten Jepara

Jepara salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang terletak di

pantura timur Jawa Tengah, di mana bagian barat dan utara dibatasi oleh laut.

Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan. Wilayah

Kabupaten Jepara juga meliputi kepulauan Karimunjawa18

, yakni gugusan

pulau-pulau di Laut Jawa.

Letak Wilayah Jepara sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah

terletak pada: 110°9`48, 02″ sampai 110°58`37,40″ Bujur Timur 5°43`20,67″

sampai 6°47`25, 83″ Lintang Selatan. Dengan batas-batas : Sebelah Barat Laut

Jawa, Sebelah Utara: Laut Jawa, Sebelah Timur: Kabupaten Kudus & Pati

Sebelah Selatan: Kabupaten Demak. (jeparakab.go.id)

Pada saat monsun Barat (Desember, Januari dan Februari), cuaca di

Kabupaten Jepara relatif mendung karena musim penghujan pada umumnya

yang memang akan selalu terjadi di Indonesia. Temperatur (suhu) yang tinggi

terjadi pada bulan Oktober, yaitu antara 25o C sampai dengan 33

o C. Suhu

paling rendah terjadi pada bulan Juli, yaitu antara 19o C sampai dengan 30

o C.

Kelembaban19

udara rata-rata di Jepara sekitar 64% sampai dengan 87%.

(jeparakab.go.id)

18

Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar

wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa. Penyeberangan ke kepulauan

ini dilayani oleh kapal ferry yang bertolak dari Pelabuhan Jepara. Karimunjawa juga terdapat lapangan

terbang perintis yang didarati pesawat berjenis kecil dari Semarang. 19

Secara umum kelembaban (Relative Humidity) adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan jumlah uap air yang ada di udara dan dinyatakan dalam persen dari jumlah uap air

maksimum dalam kondisi jenuh.

Page 34: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

81

Curah hujan rata-rata per tahun di Jepara cukup tinggi. Curah hujan yang

tinggi tersebut dikarenakan evaporasi (penguapan) dari lautan yang cukup

tinggi. Untuk monsun Barat (MB), curah hujan di Jepara rata-rata per tahun

adalah 1919 mm. Untuk monsun Timur (MT), curah hujan rata-ratanya adalah

107 mm. curah hujan rata-rata di daerah Jepara pada umumnya memang relatif

lebih tinggi daripada daerah lain. (jeparakab.go.id)

Gambar 3.17. Peta Kabupaten Jepara Jawa Tengah

(www.jeparakab.go.id)

Pantai Kartini20

Jepara adalah salah satu pantai dan obyek wisata alam

yang terkenal di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Pantai yang berada

di koordinat lintang 6° 35' 19.68" LS dan bujur 110° 38' 40.01" BT, sekitar 2,5

km ke arah barat dari Pendopo Kabupaten Jepara dan seluas kurang lebih 3,5

20

Pantai ini juga merupakan bukti sejarah yang tidak akan lepas dari kehidupan pribadi tokoh

emansipasi wanita R.A Kartini. Pantai yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah kediaman (Pendopo

Kabupaten) di mana ia dibesarkan ini memang dulu menjadi daerah tujuan wisata bagi keluarga atau

kerabat kabupaten untuk beristirahat dan melepas lelah. Di pantai ini pula R.A Kartini pada masa

kecilnya sering bermain-main dan bercanda ria bersama-sama saudaranya. Akhirnya, sebagai

ungkapan penghargaan dan untuk mengingat kebesaran perjuangan R.A Kartini, maka pantai tersebut

dinamakan Pantai Kartini.

Page 35: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

82

hektar ini memiliki pemandangan alam yang indah. Keberadaannya didukung

pula oleh obyek wisata Pulau Panjang dan Pulau Karimun Jawa yang terletak

tidak jauh dari lokasi pantai. Pantai Kartini berada sekitar 2 km dari pusat kota,

sehingga cukup mudah untuk dijangkau. Tepatnya terletak di Desa Bulu,

Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah.

Dalam hal ini, selain sebagai tempat wisata, pantai Kartini juga selalu

digunakan untuk kegiatan rukyatulhilal. Lokasi yang mudah dijangkau dan

kondisi udara yang relatif bersih karena tidak ada polusi udara dari pabrik itu,

membuat pantai ini menjadi salah satu titik rukyatulhilal provinsi Jawa Tengah.

Di pantai ini Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang

berkoordinasi dengan Kementerian Agama Kabupaten Jepara secara berkala

melakukan pengamatan Hilal di pantai ini. Selain kedua intansi tersebut,

Kementerian Agama Kudus dan Pati, Pengadilan Agama Kabupaten Jepara,

Kudus dan Pati, UIN Walisongo Semarang, UNISNU Jepara, STAIN Kudus,

PCNU Jepara, Kudus dan Pati, serta ormas Islam sekitar lainya melakukan

rukyatulhilal di pantai Kartini.

Page 36: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

83

Gambar 3.18. Lokasi Pengamatan Pantai Kartini Jepara Jawa Tengah

9. Menara Al-Husna MAJT Kota Semarang

Letak dan kondisi geografis, Kota Semarang21

memiliki posisi astronomi di

antara garis 6o50’ – 7

o10’ Lintang Selatan dan garis 109

o35’ – 110

o50’ Bujur Timur.

21

Kota Semarang dengan luas wilayah 373,70 Km2 secara administratif terbagi menjadi 16

Kecamatan dan 177 Kelurahan. Dari 16 Kecamatan yang ada, terdapat 2 Kecamatan yang mempunyai

wilayah terluas yaitu Kecamatan Mijen, dengan luas wilayah 57,55 Km2 dan Kecamatan Gunungpati,

dengan luas wilayah 54,11 Km2. Kedua Kecamatan tersebut terletak di bagian selatan yang merupakan

wilayah perbukitan yang sebagian besar wilayahnya masih memiliki potensi pertanian dan perkebunan.

Sedangkan kecamatan yang mempunyai luas terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan, dengan luas

wilayah 5,93 Km2 diikuti oleh Kecamatan Semarang Tengah, dengan luas wilayah 6,14 Km2. Batas wilayah

administratif Kota Semarang sebelah barat adalah Kabupaten Kendal, sebelah timur dengan Kabupaten

Demak, sebelah selatan dengan Kabupaten Semarang dan sebelah utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan

panjang garis pantai mencapai 13,6 kilometer. Kota Semarang memiliki posisi geostrategis karena berada

pada jalur lalu lintas ekonomi pulau Jawa, dan merupakan koridor pembangunan Jawa Tengah yang terdiri

dari empat simpul pintu gerbang yakni koridor pantai Utara; koridor Selatan ke arah kota-kota dinamis seperti

Kabupaten Magelang, Surakarta yang dikenal dengan koridor Merapi-Merbabu, koridor Timur ke arah

Kabupaten Demak/Grobogan; dan Barat menuju Kabupaten Kendal. Dalam perkembangan dan pertumbuhan

Jawa Tengah, Semarang sangat berperan terutama dengan adanya pelabuhan, jaringan transport darat (jalur

kereta api dan jalan) serta transport udara yang merupakan potensi bagi simpul transportasi Regional Jawa

Page 37: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

84

Secara topografis Kota Semarang terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah dan

daerah pantai, dengan demikian topografi Kota Semarang menunjukkan adanya

berbagai kemiringan dan tonjolan. Daerah pantai 65,22% wilayahnya adalah dataran

dengan kemiringan 25% dan 37,78 % merupakan daerah perbukitan dengan

kemiringan 15-40%. Wilayah Kota Semarang berada pada ketinggian antara 0

sampai dengan 348,00 meter dpl (di atas permukaan air laut). Secara topografi

terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan, sehingga memiliki wilayah

yang disebut sebagai kota bawah dan kota atas. Pada daerah perbukitan mempunyai

ketinggian 90,56 - 348 mdpl.22

(semarangkota.go.id)

Kota bawah merupakan pantai dan dataran rendah yang memiliki

kemiringan antara 0% sampai 5%, sedangkan dibagian Selatan merupakan daerah

dataran tinggi dengan kemiringan bervariasi antara 5%-40%. Secara lengkap

ketinggian tempat di Kota Semarang dapat dilihat pada tabel berikut ini

(semarangkota.go.id):

NO Bagian Wilayah Ketinggian (MDPL)

1 Daerah Pantai 0,75

2 Daerah Dataran Rendah

- Pusat Kota 2,45

- Simpang Lima 3,49

Tengah dan Kota Transit Regional Jawa Tengah. Posisi lain yang tak kalah pentingnya adalah kekuatan

hubungan dengan luar Jawa, secara langsung sebagai pusat wilayah nasional bagian tengah 22

yang diwakili oleh titik tinggi yang berlokasi di Jatingaleh dan Gombel, Semarang Selatan, Tugu,

Mijen, dan Gunungpati, dan di dataran rendah mempunyai ketinggian 0,75 mdpl.

Page 38: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

85

3 Daerah Perbukitan

- Candi Baru 90,56

- Jatingaleh 136,00

- Gombel 270,00

- Mijen 253,00

- Gunung Pati Barat 259,00

- Gunung Pati Timur 348,00

Kota Semarang sangat dipengaruhi oleh keadaan alamnya yang membentuk

suatu kota yang mempunyai ciri khas yaitu terdiri dari daerah perbukitan, dataran

rendah dan daerah pantai. Dengan demikian topografi Kota Semarang menunjukkan

adanya berbagai kemiringan tanah berkisar antara 0 persen sampai 40 persen

(curam) dan ketinggian antara 0,75 – 348,00 mdpl. (semarangkota.go.id)

Gambar 3.19. Peta Kota Semarang Jawa Tengah

(www.semarangkota.go.id)

Page 39: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

86

Secara klimatologi, Kota Semarang seperti kondisi umum di Indonesia,

mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan

monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara

Barat Laut (NW) menciptakan musim hujan dengan membawa banyak uap air dan

hujan. Sifat periode ini adalah curah hujan sering dan berat, kelembaban relatif

tinggi dan mendung. Lebih dari 80% dari curah hujan tahunan turun di periode ini.

Dari Juni hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara (SE) menciptakan

musim kemarau, karena membawa sedikit uap air. Sifat periode ini adalah sedikit

jumlah curah hujan, kelembaban lebih rendah, dan jarang mendung.23

(semarangkota.go.id).

Salah satu obyek wisata religi yang berada di Kota Semarang adalah

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). MAJT ini berada dikawasan Semarang

timur, tepatnya berlokasi di Jalan Gajah Raya Kelurahan Sambirejo, Kecamatan

Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Masjid yang mulai dibangun

pada hari Jumat, tanggal 6 September 2002 tersebut sarana prasarana yang

mempunyai daya tarik tersendiri yaitu bangunan bernama Menara Al-Husna

Tower yang tingginya 99 meter.

23

Berdasarkan data yang ada, curah hujan di Kota Semarang mempunyai sebaran yang tidak merata

sepanjang tahun, dengan total curah hujan rata-rata 9.891 mm per tahun. Ini menunjukkan curah hujan khas

pola di Indonesia, khususnya di Jawa, yang mengikuti pola angin monsun SENW yang umum. Suhu

minimum rata-rata yang diukur di Stasiun Klimatologi Semarang berubah-ubah dari 21,1 °C pada September

ke 24,6 °C pada bulan Mei, dan suhu maksimum rata-rata berubah-ubah dari 29,9 °C ke 32,9 °C.

Kelembaban relatif bulanan rata-rata berubah-ubah dari minimum 61% pada bulan September ke maksimum

83% pada bulan Januari. Kecepatan angin bulanan rata-rata di Stasiun Klimatologi Semarang berubah-ubah

dari 215 km/hari pada bulan Agustus sampai 286 km/hari pada bulan Januari. Lamanya sinar matahari, yang

menunjukkan rasio sebenarnya sampai lamanya sinar matahari maksimum hari, bervariasi dari 46% pada

bulan Desember sampai 98% pada bulan Agustus.

Page 40: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

87

Bagian dasar dari menara ini terdapat studio Radio Da’is (Dakwah Islam).

Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan

Islam, salah satu isinya terdapat Al-Qur’an Raksasa (Mushaf Akbar24

) karya

santri Pondok Pesantren Al-Asy’aryyah Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo

(Pendiri KH. Muntaha Al-Hafidz). di lantai 18 terdapat Kafe yang lantainya

dapat berputar 360 derajat. Di lantai 19 yaitu untuk menara pandang dilengkapi

dengan 5 teropong yang dapat melihat Kota Semarang. ada awal Rama an

1427 H25

, teropong di masjid ini untuk pertama kalinya digunakan untuk

melihat rukyatulhilal yang dilihat oleh Tim Rukyah Jawa Tengah dengan

menggunakan teropong canggih.

Gambar 3.20. Menara Al-Husna MAJT

(Dokumen Pribadi)

24

Disebut Mushaf Akbar karena ukuran yang besar yaitu 145 cm x 95 cm . 25

Observasi Tanggal 12 Juli 2013.

Page 41: BAB III TEMPAT-TEMPAT RUKYAH DI JAWA TENGAH A. Letak …eprints.walisongo.ac.id/7504/4/115112079_Bab3.pdf · Secara geografis letak wilayah Provinsi Jawa Tengah berada diantara lintang

88

Secara fisik dan akses, Menara Al-Husna MAJT yang berlokasi geografis

6°59'4" Lintang Selatan dan 110°26'47" Bujur Timur tersebut sangat refresentatif

sekali. Hal tersebut dikarenakan akses jalan yang mudah dan bangunan yang

mendukung serta lengkap. Di dalam Menara al-Husna terdapat tempat yang didesain

khusus untuk rukyatulhilal. Tempat khusus tersebut dilengkapi berbagai sarana

pendukung untuk observasi langit termasuk teropong canggih.

Pelaksanaan rukyatulhilal di tempat ini hampir selalu dilaksanakan setiap

akhir bulan hijriyah Rama an, Syawal dan ulhijjah yang dikoordinir oleh Kanwil

Kementerian Agama Wilayah Jawa Tengah. Berbagai kalangan dan elemen yang

berpengaruh, tokoh masyarakat, civitas akademika, ormas-ormas Islam, pegiat Ilmu

Falak dan lain sebagainya melakukan pengamatan Hilal di Menara Al-Husna ini,

diantaranya; BAI MAJT, Kemenag Kota Semarang, Ormas NU, Muhammadiyah,

UIN Walisongo, RHI Jateng dan lain sebagainya.

Gambar 3.21. Kegiatan Rukyatulhilal di Menara Al-Husna MAJT

(Dokumen Pribadi)