41
63 BAB IV ANALISA DESAIN A. Analisa Judul Pengertian judul Desain Interior Sekolah Kuliner Internasional di Jakarta dengan pendekatan konsep Eklektik adalah sebagai berikut : 1. Desain - Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993; 138) - Desain berasal dari kata design dalam Bahasa Inggris memiliki arti perancangan, rancangan, desain. Jadi dapat disimpulkan desain adalah perancangan atau proses untuk suatu perwujudan. (Subarniati, 2001, hal 1) 2. Interior - Interior adalah hasil karya seni yang mengungkapkan dengan jelas akan tatanan kehidupan manusia dari satu masa melalui media ruang yang mencakup semua unsur keindahan dari berbagai aspek, sehingga akhirnya memberi kepuasan fisik dan spiritual bagi pemakainya (Suptandar,1989; hal.2) - Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot (hiasan, dsb) diruang dalam gedung (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993; 483) 3. Sekolah - Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa / murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib.Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar. (Abdullah Idi, 2011. Sosiologi Pendidikan - Individu, Masyarakat, dan Pendidikan) 4. Kuliner - Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari. Kuliner merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena setiap orang memerlukan makanan yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai dari makanan yang

BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

  • Upload
    others

  • View
    32

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

63

BAB IV

ANALISA DESAIN

A. Analisa Judul

Pengertian judul Desain Interior Sekolah Kuliner Internasional di Jakarta dengan

pendekatan konsep Eklektik adalah sebagai berikut :

1. Desain

- Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 1993; 138)

- Desain berasal dari kata design dalam Bahasa Inggris memiliki arti

perancangan, rancangan, desain. Jadi dapat disimpulkan desain adalah

perancangan atau proses untuk suatu perwujudan. (Subarniati, 2001, hal 1)

2. Interior

- Interior adalah hasil karya seni yang mengungkapkan dengan jelas akan

tatanan kehidupan manusia dari satu masa melalui media ruang yang

mencakup semua unsur keindahan dari berbagai aspek, sehingga akhirnya

memberi kepuasan fisik dan spiritual bagi pemakainya (Suptandar,1989; hal.2)

- Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot (hiasan, dsb) diruang

dalam gedung (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993; 483)

3. Sekolah

- Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa /

murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem

pendidikan formal, yang umumnya wajib.Dalam sistem ini, siswa kemajuan

melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi

menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya

termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk

remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar. (Abdullah Idi, 2011.

Sosiologi Pendidikan - Individu, Masyarakat, dan Pendidikan)

4. Kuliner

- Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi

makanan sehari-hari. Kuliner merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena setiap orang memerlukan

makanan yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai dari makanan yang

Page 2: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

64

sederhana hingga makanan yang berkelas tinggi dan mewah. Semua itu,

membutuhkan pengolahan yang serba enak. (wikipedia.com)

5. Internasional

- menyangkut bangsa atau negeri seluruh dunia.

- Antarbangsa

(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

6. Jakarta

- Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota

negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang

memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau

Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527),

Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan

Djakarta (1942-1972).

( Wikipedia.com)

7. Eklektik

- Ekletik berarti memadukan unsur terbaik yang ada dari tiap gaya. Anda

membutuhkan ruang lebih besar untuk bereksperimen dalam nuansa eklektik

yang memadukan warna, corak, dan aksesor. Kelebihan nuansa eklektik

adalah menjadikan rumah lebih segar, memikat, hangat, dan homey . Dalam

gaya/style ini, anda dituntut untuk lebih peka sehingga bisa menyeimbangkan

berbagai unsur, rupa-rupa gaya yang disisipkan pasti lebih sedap dipandang.

(Harisah, Afifah. 2007. Eklektisisme dan Arsitektur Eklektik)

- Gaya eklektik sendiri dikenal dalam desain interior sebagai gaya gado – gado,

yang merupakan paduan dari berbagai macam selera gaya.

(www.okezone.com)

Jadi Desain Interior Sekolah Kuliner Internasional di Jakarta dengan konsep

Eklektik adalah sebuah bangunan yang menjadi tempat untuk melakukan belajar

mengajar dalam kegiatan memasak makanan dari resep nusantara maupun

mancanegara. Tempat ini akan dibangu di kawasan Jakarta Barat dengan mengambil

konsep Eklektik yaitu perpaduan dari berbagai macam gaya.

Page 3: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

65

B. Asumsi Lokasi

Dalam sebuah perancangan interior, pemilihan lokasi sangatlah penting. Karena

dengan pemilihan lokasi yang tepat maka orang akan lebih mudah dalam menemukan

dan menjangkaunya tanpa harus bersusah payah untuk sampai ditempat. Beberapa

pertimbangan dalam menetukan lokasi perancangan yang tepat baik secara fisik

maupun ekologis yang akan berpengaruh terhadap minat penggunjung. Pertimbangan

tersebut antara lain:

1. Lokasi tersebut mempunyai akses yang tinggi terhadap fasilitas perdagangan

seperti pasar modern , supermarket dan area pasar kuliner agar mudah

mendapatkan bahan makanan segar yang digunakan untuk praktek memasak.

2. Lokasi tersebut juga harus mempunyai akses terhadap fasilitas pendidikan seperti

sekolah dan universitas.

3. Lokasi tersebut merupakan salah satu tempat konsentrasi publik sehingga mudah

dijangkau.

Gambar 4.1 Asumsi Lokasi

( Sumber : Google maps, Mei 2014 )

Pemilihan lokasi ini sangat berpengaruh terhadap proyek Perancangan dan

Perencanaan Sekolah Kuliner Internasional, mengambil lokasi di Jakarta Barat.

Adapun alasan memilih lokasi dan tapak bangunan ini dikarenakan lokasi daerah

Jakarta Barat mempunyai bebrapa universitas dan area yang sedang berkembang baik

dan juga adanya pasar modern dan supermarket yang mempunyai akses mudah.

Page 4: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

66

C. Programing

1. Status Kelembagaan

Sekolah Kuliner Internasional di Jakarta ini merupakan sekolah nonformal

yang dikelola oleh lembaga swasta/pribadi, dengan manajemen mandiri sebagai

suatu institusi yang bergerak dibidang pendidikan kuliner bagi masyarakat sekitar

maupun masyarakat dari luar. Institusi ini memberikan pelayanan dibidang

pendidikan memasak masakan Indonesia, masakan oriental dan masakan

continental bagi masyarakat umum dari usia 16 tahun – 40 tahun.

2. Struktur Organisasi

Skema 4.1 Struktur Organisasi Sekolah Kuliner Internasional

( Sumber : Dokumen pribadi)

3. Sistem Operasional

a. Waktu operasional Sekolah Kuliner Internasional adalah :

i. Hari Senin – Jumat : Pukul 08.00 – 16.00 WIB

ii. Hari Sabtu – Minggu : Libur

b. Waktu operasional Restoran Sekolah Kuliner :

i. Hari Senin – Kamis : Pukul 10.00 – 22.00 WIB

ii. Hari Jumat : Pukul 13.00 – 22.00 WIB

iii. Hari Sabtu – Minggu : Pukul 10.00 – 24.00 WIB

DIREKTUR/ KEPALA SEKOLAH

SCHOOL

MANAGER CHEF PENGAJAR

PURCHASING

STAFF

ADMINISTRATION

STAFF ASSISTANT

CHEF

SECRETARY/

CHASIER

JANITOR

DISWASHER

RESTAURANT

MANAGER

SECRETARY/

CHASIER

DISWASHER

CHEF

WAITERS

Page 5: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

67

4. Program Kegiatan

a. Program Kegiatan Sekolah Kuliner

i. Kegiatan pengelolaan meliputi kegiatan menjalankan dan mengkoordinasi

seluruh kegiatan yang berjalan di Sekolah dan Restoran agar semua

kegiatan berjalan dengan baik

ii. Kegiatan Pendidikan meliputi kegiatan belajar dan mengajar yang

disampaikan dengan teori dan praktek untuk mempelajari ilmu kuliner.

iii. Kegiatan penjualan meliputi kegiatan yang berada di restoran yaitu mejual

berbagai jenis makanan dan minuman hasil masakan chef ataupun

masakan siswa yang layak untuk dijual.

iv. Kegiatan pendukung meliputi kegiatan pameran yang diadakan oleh siswa.

v. Kegiatan servis meliputi semua kegiatan pelayanan bagi pengunjung

restoran, staff, siswa dan gedung itu sendiri. Kegiatan tersebut antara lain :

menjaga keamanan gedung, kebersihan gedung, dan pelayanan dalam

bidang logistik.

b. Pola Kegiatan Manusia

i. Pola Kegiatan Siswa

Skema 4.2 Pola Kegiatan Siswa

( Sumber : Analisa Pribadi 2014)

ENTRANCE RUANG

KELAS

RUANG PENYIMPANAN

PERPUSTAKAAN

KANTIN/RESTORAN

DATANG/

PULANG(SE)

Page 6: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

68

ii. Pola kegiatan pengajar

Skema 4.3 Pola Kegiatan Pengajar

( Sumber : Analisa Pribadi 2014)

iii. Pola Kegiatan Direktur dan Karyawan

Skema 4.4 Pola Kegiatan Direktur dan Staff

( Sumber : Analisa Pribadi 2014)

iv. Pola Kegiatan Karyawan Restoran

Skema 4.5 Pola Kegiatan Karyawan Restoran

( Sumber : Analisa Pribadi 2014)

v. Pola Kegiatan Pengunjung Restoran

Skema 4.6 Pola Kegiatan Pengunjung Restoran

( Sumber : Analisa Pribadi 2014)

ENTRANCE RUANG

PENGAJAR

RUANG

KELAS

ISOMA

DATANG/

PULANG(SE) ENTRANCE

RUANG

DIREKTUR/

KARYAWAN

ISOMA

DATANG/

PULANG(SE)

DATANG/

PULANG(ME) ENTRANCE RESTORAN

ISOMA

DAPUR

DATANG/

PULANG(ME) ENTRANCE RESTORAN/

BAKERY SHOP

MAKAN/

MENGOBROL

Page 7: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

69

vi. Pola Kegiatan Servis

Skema 4.7 Pola Kegiatan Servis

( Sumber : Analisa Pribadi 2014)

5. Program Ruang

Dari kegiatan-kegiatan diatas terlihatlah kebutuhan ruangan yang harus

disediakan pada Sekolah Kuliner Internasional . Menurut jenis ruangnya dapat

dibagi menjadi :

a. Ruang Publik

i. Lobby

ii. Resepsionist

iii. Restaurant and Bakery Shop

iv. Aula

b. Ruang Semi Publik

i. Ruang Kelas ( Oriental, Indonesia,dan Kontinental)

ii. Ruang Penyimpanan Bahan Masakan

iii. Loker Siswa

c. Ruang Privat

i. Ruang Direktur

ii. Ruang Staff ( Karyawan dan Pengajar )

d. Ruang Servis

i. Toilet Laki – laki dan Perempuan

ii. Toilet Restaurant

iii. Pantry

iv. Dapur Restaurant

DATANG/

PULANG

LOADING

DOCK BANGUNAN - PANTRY

- LOUNGE

- RESEPSIONIST

- RUANG KELAS

- RESTORAN

- RUANG STAFF

- AULA

- RUANG

PENYIMPANAN

- TOILET

ISOMA

Page 8: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

70

6. Sirkulasi Ruang

Sirkulasi ruang pada Sekolah Kuliner Internasional di Jakarta menggunakan

sirkulasi ruang Grid . Sirkulasi grid terdiri dan bentuk-bentuk dan ruang-ruang di

mana posisinya dalam ruang dan hubungan antar ruang diatur oleh pola atau

bidang grid tiga dimensi.

Sebuah grid diciptakan oleh dua pasang garis sejajar yang tegak lurus yang

membentuk sebuah pola titik-titik teratur pada pertemuannya. Apabila

diproyeksikan dalam dimensi-ketiga, maka pola grid berubah menjadi satu set unit

ruang modular berulang.

Bagian-bagian grid dapat bergeser untuk mengubah kontinuitas visual maupun

kontinuitas ruang yang melampaui daerahnya.

Gambar 4.2 Organisasi Grid

(Sumber : http://dimensiinterior.petra.ac.id, 2014)

Bentuk sirkulasi grid sangat sesuai jika diterapkan pada Sekolah Kuliner

Internasional yang memiliki dua pintu entrance. Karena di Sekolah ini memiliki

dua kegiatan utama yang berbeda yaitu kegiatan bagi pengunjung restoran dan

kegiatan bagi siswa yang sedang belajar. Penataan ruang terpusat pada area aula

yang berada di tengah bangunan. Tidak semua ruangan berhubungan satu sama

lain. Contoh : ketika ada siswa yang memiliki jadwal memasak masakan

Indonesia , siswa tersebut tidak perlu memasuki ruang kelas lainnya.

7. Hubungan Antar Ruang

Proses penentuan pola hubungan antar ruang bertujuan untuk

mendapatkan hubungan dan pola organisasi baik secara makro maupun

mikro, yang didasarkan pada hasil analisis adalah sebagai berikut:

Page 9: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

71

LOBBY

RESTAURANT

RUANG KELAS ORIENTAL

RESEPSIONIS

KANTOR STAFF

RUANG KELAS INDONESIA

RUANG PENGAJAR

RUANG DIREKTUR

TOILET

AULA

RUANG PENYIMPANAN

RUANG KELAS CONTINENTAL

DAPUR RESTAURANT

Berhubungan langsung

Tidak berhubungan

Berhubungan tidak langsung

Skema 4.8 Pola Hubungan Antar Ruang

( Sumber : Analisa Pribadi 2014)

8. Zoning dan Grouping

Penentuan zonning dan grouping dalam sebuah bangunan disesuaikan dengan

fungsi dan aktivitas manusia yang menggunakan bangunan tersebut. Perencanaan

yang tepat akan memudahkan dan mendukung aktivitas manusia di dalamnya.

Page 10: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

72

Bangunan Sekolah Kuliner Internasional dapat dibagi menjadi beberapa group

pengguna yang berhubungan dengan sifat ruang, kegiatan pengguna dan

penggunanya yaitu:

a. Publik, merupakan ruangan yang langsung berhubungan dengan khalayak

ramai atau pengunjung umum tanpa di batasi secara protokoler atau

administrasi.

b. Semi Publik, merupakan ruangan yang bersifat resmi baik dari segi

pengguna maupun kegiatan penggunanya.

c. Privat, merupakan daerah yang tertutup untuk umum dan hanya

berhubungan dengan kegunaan dan pengguna ruang.

d. Service, merupakan area dimana pengunjung dapat memanfaatkan ruangan

tersebut, seperti lavatory.

Dari pembagian beberapa jenis ruang diatas, maka dapat dijadikan factor

pertimbangan dalam menentukan zooning dan grouping. Zonning dan grouping

dari bangunan Sekolah Kuliner Internasional ini dapet dilihat pada gambar

dibawah ini :

Gambar 4.3 Zoning

( Sumber : Analisa Pribadi 2014)

Keterangan Gambar :

: PRIVATE

: PUBLIK

: SERVICE

: SEMI PUBLIK

Page 11: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

73

Gambar 4.4 Grouping

( Sumber : Analisa Pribadi 2014)

Keterangan Gambar :

: PRIVATE

: PUBLIK

: SERVICE

: SEMI PUBLIK

D. Konsep Desain

1. Ide Gagasan

Ide gagasan yang dimunculkan dalam Desain Interior Sekolah Kuliner

Internasional ialah ingin membangun sebuah tempat yang didalamnya memiliki

fungsi edukasi tentang ragam kuliner yang ada di Indonesia maupun luar negeri.

Dengan memiliki fasilitas dan pelajaran memasak yang lengkap, siswa tidak perlu

kursus di tempat yang berbeda yang hanya mempelajari bakery dan pastry saja

atau masakan Indonesia dan luar negeri saja.

Untuk itu bangunan ini didirikan dengan fasilitas yang lengkap seperti kelas

kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak

hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini memiliki fasilitas publik berupa

restoran yang memiliki fungsi beragam bagi pengunjung khusus restoran dan bagi

siswa yang sedang belajar disini.

Dengan penataan interior yang sesuai dengan keanekaragaman kuliner dari

berbagai daerah di seluruh dunia maka perancangan proyek ini akan menggunakan

penggabungan dari berbagai unsur tersebut dan dikemas dengan konsep eklektik.

Page 12: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

74

2. Tema

Tema desain yang digunakan adalah eklektik dikarenakan banyak kurikulum

yang dipelajari. Konsep eklektik yang digunakan adalah gabungan dari tema

tradisional Indonesia, tradisional jepang, tradisional eropa dan modern. Setiap

ruangan pelajaran dan praktik didesain sesuai asalnya yang dimaksud adalah

untuk ruang masakan indonesia didesain dengan konsep tradisonal indonesia,

untuk ruang pelajaran masakan western didesain dengan konsep ruang tradisional

barat dan sebagainnya.

Interior dengan gaya eklektik merupakan desain gabungan dari berbagai gaya,

masa, warna, tekstur, dan pola. Karena gaya eklektik adalah kombinasi dari

banyak hal dan gaya yang berbeda dalam satu ruangan atau rumah maka

kombinasi itu harus benar-benar cocok dan campurannya pun harus sangat baik.

Hanya ada satu aturan dalam menciptakan dekorasi gaya eklektik yakni semuanya

harus terlihat konsisten dan harmonis. Gaya yang berbeda dapat menciptakan

kontras tertentu tetapi pastikan bahwa semuanya akan terlihat menyatu. Gunakan

warna, pola, dan aksen untuk mengikat semuanya secara bersama-sama.Dengan

menggunakan konsep ini diharapkan setiap ruangan dapat menyajikan suasana

selayaknya materi yang dipilih.

3. Karakter dan Suasana Ruang

Suasana yang diambil adalah suasana selayaknya materi yang dipilih. Seperti

halnya untuk kelas masakan oriental akan menggunakan ruang praktek dengan

gaya asia modern. Kemudian untuk kelas masakan continental seperti eropa akan

menggunakan konsep English Country. Kasual dan Cozy, dapur dengan gaya

desain English Country menggabungkan gaya tradisional untuk memberikan

kesan gaya rumah petanian yang kuat. Untuk ruangan selain ruang kelas seperti

halnya lobby, restoran dan aula mengunakan penggabungan dari suasana –

suasana tersebut.

4. Pola Penataan Ruang

Pola penataan ruang disusun berdasarkan funsi-fungsi dan sifat yang sama.

Seperti penataan ruang yang sesuai alur, maka penataan furniture nya pun juga

disesuaikan dengan kebutuhan dan juga besar kecilnya volume furniture yang ada.

Page 13: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

75

5. Elemen Pembentuk Ruang

a. Lantai

Untuk menunjang konsep yang diambil pada Desain Interior Sekolah

Kuliner Internasional dan sesuai dengan syarat lantai sebuah sekolah kuliner

maka pada elemen lantai menggunakan bahan – bahan seperti non- glossy

ceramic tile dengan ukuran 40x40cm yang diaplikasikan pada ruang praktek

agar lantai tidak licin, marmer ukuran 60x60cm dipasang pada aula, dan

glossy ceramic tile berpola pada restoran.

Keramik pada restoran dan aula disusun secra berpola agar menarik.

Warna – warna yang digunakan menggunakan warna putih, coklat dan abu –

abu yang mewakili konsep eklektik.

Gambar 4.5 Marmer

(Sumber : www.assets.kompas.com)

Gambar 4.6 Keramik

(Sumber : www.assets.kompas.com)

Page 14: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

76

Gambar 4.7 Keramik berpola

(Sumber : dokumentasi pribadi 2014)

b. Dinding

Pada Sekolah Kuliner Internasional material dinding yang digunakan

adalah wallpaper bertekstur yang mencirikan sekolah tersebut pada ruang

public, untuk ruangan kelas menggunakan cat dinding yang berwarna bersih

seperti putih, cream, dan coklat muda.

Pada sebagian ruang seperti restoran dan resepsionis menggunakan

dinding batu bata ekspos serta dengan panel-panel kayu mahoni dan jati yang

difinishing melamik atau politure, disusun secara vertical dan horizontal. Batu

bata ekspos akan memberikan kesan tradisional , unik, hangat pada bangunan.

Gambar 4.8 Dinding Cat Tembok

(Sumber : tristarculinaryinstitute.com 2014)

Gambar 4.9 Panel Kayu dan Bata Ekspos

(Sumber : google.com 2014)

Page 15: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

77

c. Ceiling

Material ceiling yang digunakan pada ruang kelas, lobby, dan resepsionis

adalah gypsum finishing cat cream dan dipadupadankan dengan panel kayu

yang dipasangi lampu flourenscent. Pada area restoran material ceiling yang

diaplikasikan adalah atap kayu mahoni yang memiliki nilai estetik pada

seratnya.

Gambar 4.10 Ceiling Kayu Mahoni

(Sumber : dokumentasi pribadi 2014)

Gambar 4.11 Ceiling Gypsum dan Panel Kayu

(Sumber : dokumentasi pribadi 2014)

6. Pengisi Ruang

a. Bentuk

Bentuk yang digunakan adalah bentuk yang sesuai tema Eklektik. Eklektik

disini adalah penggabungan dari konsep tradisional Indonesia, tradisional

jepang, tradisional eropa dan modern. Maka akan ada bentuk bersifat rumit,

tegas, dan simetris yang diaplikasikan pada lantai, dinding, ceiling dan

furniture.

Page 16: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

78

b. Warna

Warna yang akan digunakan adalah warna – warna yang cerah dan bersih

pada kelas praktek. Seperti warna putih, cream, coklat, merah, hijau, hitam,

abu-abu, dan kuning. Sedangkan pada aula dan restoran menggunakan warna –

warna yang berkesan hangat, seperti warna coklat, merah, dan jingga.

c. Material

Pemakaian material pada furnitur dan elemen pembentuk ruang adalah

material yang sesuai dengan konsep yang diambil yaitu kayu, batu bata

ekspos, dan steinless steal

7. Interior Sistem

a. Sistem Pencahayaan

Pada elemen pencahayaan menggunakan pencahayaan alami yang berupa

bukaan-bukaan seperti jendela dan skylight. Namun selain itu juga memakai

pencahayaan buatan seperti lampu downlight, spotlight serta lampu TL 5 yang

berguna untuk penerangan terpusat, menyebar atau hanya digunakan sebagai

pemantulan saja sebagai elemn estetis.

Gambar 4.12 Jenis Lampu

(Sumber : www.rajalampu.com)

b. Sistem Penghawaan

Pada kelas – kelas praktek dan ruang kantor akan memakai penghawaan

buatan (Air conditioner dan Exhause Fan). Hal ini bertujuan untuk

menghindari masuknya dan terkontaminasinya udara di ruangan dengan udara

luar yang dapat mempengaruhi bau bahan masakan. Pembuangan panas dan

asap dibuang melalui exhaust yang dipasang diplafon. Sedangkan pada aula

Page 17: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

79

dan restoran akan memakai penghawaan alami dari bukaan pintu, ventilasi dan

jendela.

c. Akustik

Penempatan beberapa sound system pada pojok-pojok atas ruangan.

Sebagai media peredam bunyi juga menggunakan bahan dinding yang berpori-

pori yang tidak terlalu padat seperi bata ekspose, kayu serta fabric (kain/

karpet)

d. Sistem Sampah

Sampah pembuangan buangan dari ruang praktek memasak dapur akan

disalurkan melalui shaft sampah yang ada pada masing – masing ruang

praktek memasak dan dapur. Selanjutnya menuju ke tempat penampungan dan

akan dibuang menuju TPA oleh petugas kebersihan setiap harinya.

e. Sistem Air Bersih

Air bersih akan ditampung pada penampungan air bawah yang kemudian

dipompa ke penampungan air atas untuk kemudian distribusikan kemasing –

masing bangunan dan ruang.

f. Sistem Air Kotor

Air kotor hasil buangan dari wastafel, toilet, dapur dan floor drain

disalurkan menuju IPAL menggunakan pipa kemudian diteruskan menuju

saluran kota.

8. Sistem Keamanan

a. CCTV

Untuk dapat melihat kondisi keseluruh ruangan, maka menggunakan

keamanan berupa kamera cctv yang diletakan di berbagai sudut ruangan dan

terhubung langsung diruang manager.

Page 18: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

80

Gambar 4.13 CCTV

(Sumber : www.google.com 2014)

b. Fire Alarm

Untuk menghadapi jika terjadi kebakaran maka akan menggunakan alarm

kebakaran agar orang-orang yang berada di dalam gedung mengetahui apabila

ada hal-hal yang menimbulkan kebakaran dan karena berbahaya maka mereka

akan segera keluar ruangan.

Gambar 4.14 Fire Alarm

(Sumber : www.google.com 2014)

Page 19: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari perencanaan Desain Interior Sekolah Kuliner Internasional di Jakarta ini

memiliki kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengertian Desain Interior Sekolah Kuliner Internasional di Jakarta dengan

konsep Eklektik adalah sebuah bangunan yang menjadi tempat untuk melakukan

belajar mengajar dalam kegiatan memasak makanan dari resep nusantara maupun

mancanegara. Tempat ini akan dibangu di kawasan Jakarta Barat dengan

mengambil konsep Eklektik yaitu perpaduan dari berbagai macam gaya.

2. Salah satu tujuan utama dalam perancangan Sekolah Kuliner Internasional adalah

untuk memperkenalkan dan mengembangkan minat masyarakat khususnya

generasi muda terhadap bidang kuliner. Perealisasian perancangan sekolah ini

akan dapat meningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang kuliner di

Indonesia sehingga citra perkulineran Indonesia dimata dunia dapat maju

selangkah demi selangkah ke arah yang lebih positif.

3. Pemilihan lokasi proyek Perancangan dan Perencanaan Sekolah Kuliner

Internasional, mengambil lokasi di Jakarta Barat dikarenakan lokasi daerah

Jakarta Barat mempunyai beberapa universitas dan area yang sedang berkembang

baik dan juga adanya pasar modern dan supermarket yang mempunyai akses

mudah.

4. Organisasi Ruang

Sekolah Kuliner Internasional di Jakarta memiliki beberapa fasilitas, diantaranya:

a. Lobby

b. Resepsionis

c. Ruang Direktur

d. Ruang Staff

e. Ruang Pengajar

f. Ruang Penyimpanan

g. Ruang Kelas Praktek dan teori ( Indonesia, Oriental, dan Kontinental)

h. Aula

i. Restoran

j. Toilet

Page 20: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

82

k. Dapur

5. Ide Gagasan dan Tema

Ide gagasan yang dimunculkan dalam Desain Interior Sekolah Kuliner

Internasional ialah ingin membangun sebuah tempat yang didalamnya memiliki

fungsi edukasi tentang ragam kuliner yang ada di Indonesia maupun luar negeri.

Dengan memiliki fasilitas dan pelajaran memasak yang lengkap, siswa tidak perlu

kursus di tempat yang berbeda yang hanya mempelajari bakery dan pastry saja

atau masakan Indonesia dan luar negeri saja. Dengan penataan interior yang sesuai

dengan keanekaragaman kuliner dari berbagai daerah di seluruh dunia maka

perancangan proyek ini akan menggunakan penggabungan dari berbagai unsur

tersebut dan dikemas dengan konsep eklektik.

B. SARAN

Desain Interior Sekolah Kuliner Internasional ini diharapkan mampu memberikan

manfaat bagi para pembaca dalam meningkatkan perkembangan apresiasi desain

interior dalam usaha memaksimalkan dan mempermudah aktivitas di dalam suatu

bangunan, serta memberikan alternatif desain yang berbeda dalam penyelesaian

desain dengan cara menggabungkan dan memadupadankan desain yang aktraktif

melalui konsep Eklektik dalam mencitrakan suasana sebuah bangunan.

Desain InteriorSekolah Kuliner Internasional ini diharapkan mampu memberikan

masukan dan perubahan ke arah yang lebih baik. Penulis membuka kritik dan saran

yang bersifat membangun kepada semua pihak agar dapat memberikan karya yang

lebih baik nantinya.

Page 21: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

83

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alamsyah, Y. 2008. Bangkitnya Kuliner Tradisional. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Ching, F.D.K. 1993. Arsitektur : Bentuk Ruang dan Tatanan ( Edisi Kedua ). Erlangga.

Jakarta

Harisah, A. 2007. Eklektisisme dan Arsitektur Eklektik

Panero, J. dan Martin, Z. 2003. Dimensi Manusia & Ruang Interior. Jakarta : Penerbit

Erlangga.

Poerdawarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indosesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Swasty, W. 2010. A-Z Warna Interior Rumah Tinggal. Jakarta : Griya Kreasi

Widayat, R. 2010. Kumpulan Istilah Desain Interior. Surakarta. FSSR Publishing

Internet :

www.assets.kompas.com 23 April 2014, 13.30 WIB

www.facebook.com/lifestlyestudio 21 April 2014, 13.30 WIB

www.google.com 5 April 2014, 13.30 WIB

www.kimatsu.com/airconditioners.htm, 3 April 2014, 14.31 WIB

www.rajalampu.com 23 April 2014, 13.30 WIB

www.tristarculinaryinstitute.com 5 April 2014, 13.30 WIB

www.thecirclephotography.com 21 April 2014, 13.30 WIB

www.wikipedia.com 5 April 2014, 13.30 WIB

Page 22: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

84

Page 23: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

85

Page 24: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

86

Page 25: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

87

Page 26: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

88

Page 27: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

89

Page 28: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

90

Page 29: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

91

Page 30: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

92

Page 31: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

93

Page 32: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

94

Page 33: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

95

Page 34: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

96

Page 35: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

97

Page 36: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

98

Page 37: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

99

Page 38: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

100

Page 39: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

101

Page 40: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

102

Page 41: BAB IV ANALISA DESAIN A. - abstrak.uns.ac.id · kuliner Indonesia, kelas kuliner oriental, dan kelas kuliner continental. Tidak Tidak hanya dalam fasilitas edukasi , pada proyek ini

103