32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Latar SMA N 1 Boja Kendal merupakan SMA negeri terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0601/0/1985. Letaknya strategis di Jalan Raya Bebengan No. 203 D Boja - Kabupaten Kendal Kode Pos 51381 Jawa Tengah Indonesia dan terakreditasi A (Nilai 94). SMA N 1 Boja Kendal memiliki tanah seluas 28.000 m 2 , memiliki 27 kelas (Rombel), dengan daya tampung tiap kelasnya rata-rata 32 siswa. Ekstra Kurikuler siswa yang dimiliki 11 macam secara akademik dan non akademik terdiri dari Olah Raga sebanyak 8 jenis, Seni 8 jenis, Patriotisme 4 jenis, Ketrampilan 2 jenis, waktu belajar pagi hari dari pukul 07.00 14.00. Pertama berdiri SMA Negeri 1 Boja menempati gedung SMPN 1 Boja dalam melaksanakan KBM yang dilaksanakan siang hari. Penggunaan gedung SMPN 1 Boja ini berlangsung selama 2 tahun menunggu pembangunan gedung sekolah selesai dibangun.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2010/2011 mendapat sertifikat ISO 9001:2008 sampai sekarang. 4.2 Hasil Penelitian . ... kerja sesuai kompetensi. ... (waka kurikulum,16-12-2014),

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Diskripsi Latar

    SMA N 1 Boja Kendal merupakan SMA negeri

    terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun

    1985 melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    Republik Indonesia No. 0601/0/1985. Letaknya

    strategis di Jalan Raya Bebengan No. 203 D Boja -

    Kabupaten Kendal Kode Pos 51381 Jawa Tengah –

    Indonesia dan terakreditasi A (Nilai 94). SMA N 1 Boja

    Kendal memiliki tanah seluas 28.000 m2, memiliki 27

    kelas (Rombel), dengan daya tampung tiap kelasnya

    rata-rata 32 siswa. Ekstra Kurikuler siswa yang dimiliki

    11 macam secara akademik dan non akademik terdiri

    dari Olah Raga sebanyak 8 jenis, Seni 8 jenis,

    Patriotisme 4 jenis, Ketrampilan 2 jenis, waktu belajar

    pagi hari dari pukul 07.00 – 14.00.

    Pertama berdiri SMA Negeri 1 Boja menempati

    gedung SMPN 1 Boja dalam melaksanakan KBM yang

    dilaksanakan siang hari. Penggunaan gedung SMPN 1

    Boja ini berlangsung selama 2 tahun menunggu

    pembangunan gedung sekolah selesai dibangun.

  • Sejak tahun pelajaran 2006/2007 menggunakan

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi

    kelas X, XI, XII dan tahun 2009 menjadi Sekolah

    Bertaraf Internasional (RSBI) kemudian di tahun

    2010/2011 mendapat sertifikat ISO 9001:2008 sampai

    sekarang.

    4.2 Hasil Penelitian

    4.2.1 Evaluasi Konteks

    Evaluasi konteks pada penelitian ini

    menggambarkan kondisi lingkungan pembelajaran yang

    tergambar dalam visi dan misi di SMA N 1 Boja Kendal.

    4.2.1.1 Visi dan misi SMA N 1 Boja Kendal

    a. Visi

    Terwujudnya SMA Bertaraf Internasional

    yang religius, berdaya saing global, berwawasan

    lingkungan, dan berakar pada budaya bangsa.

    b. Misi

    1) Meningkatkan ketersediaan layanan

    pendidikan di SMA N 1 Boja berupa sarana-

    prasarana dan infra struktur pendidikan

    (sekolah) dan penunjang lainnya.

  • 2) Memperluas jangkauan layanan pendidikan

    yaitu mengupayakan kebutuhan biaya

    pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat,

    dengan mencari sumber- sumber yang sah.

    3) Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi

    layanan pendidikan, sebagai upaya mencapai

    kualitas pendidikan yang berstandar

    internasional dalam rangka meningkatkan

    mutu dan daya saing di era global.

    4) Mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh

    layanan pendidikan, tanpa membedakan

    layanan pendidikan antar wilayah, suku,

    agama, status sosial, serta gender.

    5) Menjamin kepastian memperoleh layanan

    pendidikan. Adanya jaminan lulusan sekolah

    untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan

    selanjutnya atau mendapatkan lapangan

    kerja sesuai kompetensi.

    Berdasarkan data di atas dapat dikatakan

    bahwa visi dan misi tersebut telah sesuai

    Permendiknas no. 19 tahun 2007 tentang standar

    pengelolaan, bagian A, sub bagian 1dan 2 tentang visi

    dan misi.

  • 4.2.1.2 Tujuan

    a. Menumbuhkan semangat kebangsaan yang kuat

    pada warga sekolah.

    b. Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan jiwa

    patriotisme pada warga sekolah.

    c. Membentuk sikap cinta terhadap bahasa dan

    budaya daerah.

    d. Mewujudkan pengamalan agama warga sekolah

    sesuai dengan agama yang .dianut.

    e. Mewujudkan sikap toleransi beragama pada warga

    sekolah

    f. Mengembangkan budi pekerti luhur dan perilaku

    santun pada seluruh warga sekolah.

    g. Mengembangkan akhlak mulia dalam pola pikir,

    rasa, ucap, dan tindakan warga sekolah.

    h. Menanamkan sikap untuk selalu meningkatkan

    kompetensi pada tenaga kependidikan dan non

    kependidikan.

    i. Memberikan pendidikan kepada peserta didik

    untuk mengembangkan kecerdasan dalam bidang

    ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan olah raga,

    iman dan taqwa, serta kecerdasan sosial dan

    emosional.

    j. Memberikan pelayanan bimbingan kepada siswa

    untuk mengembangkan potensi dirinya.

  • k. Membekali siswa dengan kemampuan akademik

    maupun non akademik untuk bekal hidup dan

    meneruskan ke perguruan tinggi baik dalam

    maupun luar negeri.

    l. Membekali siswa dengan kemampuan teknologi

    dan komunikasi untuk bisa hidup di dunia global.

    m. Meningkatkan kualitas hidup warga sekolah untuk

    bisa hidup aman, bahagia, dan sejahtera.

    n. Menumbuhkan kerja sama antara warga sekolah

    dan luar warga sekolah untuk meningkatkan mutu

    pendidikan.

    4.2.1.3 Kebijakan Pemerintah

    SMA N 1 Boja Kendal sebagai lembaga

    sekolah dari SSN, RSBI, dan menetapkan visi dan misi

    lembaga sebagai kebijakan mutunya. Hal ini seperti

    dipaparkan oleh Asari, M.Pd. sebagai kepala sekolah

    sebagai berikut:

    “Kebijakan mutu yang ditetapkan menyeluruh mengarah kepada tahapan perkembangan

    sekolah dari SSN, RSBI dibutuhkan penerapan ISO 9001:2008. Kemudian dilakukan pembenahan terhadap sumber

    daya, infrastruktur, dan juga mengajak teman-teman untuk menggalang komitmen

    positif bersentuhan dengan pelayanan peserta didik. Dasar pertimbangan diambil untuk menjadikan sesuai visi misi sekolah,

  • diperlukan perbaikan menyeluruh. (Kepala Sekolah, 20-12-2014)

    Kebijakan mutu SMA N 1 Boja Kendal yang

    mengacu kepada visi dan misi sekolah juga diperkuat

    oleh beberapa staf wakil kepala sekolah seperti hasil

    wawancara dibawah ini:

    “Kebijakan mutu ditetapkan menerjemahkan kebijakan mutu umum kepala sekolah

    menuju kebijakan ideal sekolah sebagai lembaga yaitu terlaksananya visi misi sekolah

    secara 100% “. (Lukman, S.Pd sebagai waka kurikulum, 16-12-2014)

    “Kebijakan yang telah ditetapkan mengarah

    kepada manajemen sumber daya manusia dan manajemen sekolah lainnya yang mengacu kepada visi dan misi sekolah”. (Dra.

    Kami Hartati, M.Pd sebagai waka humas , 19-20-2014)

    “Kebijakan dilakukan secara menyeluruh terhadap tugas tiap unit kerja dan juga kebijakan terhadap kewenangan pengelolaan

    anggaran bermuara pada output siswa, yaitu menghasilkan lulusan andal yang mengacu

    kepada visi misi sekolah”. (Drs. Santoso, sebagai waka kesiswaan, 19-12-2014)

    Kemudian untuk perwakilan dewan guru juga

    mengatakan bahwa kebijakan mutu sekolah sesuai

    atau mengacu kepada visi dan misi sekolah seperti

    yang diungkapkan dalam wawancara penelitian ini:

    “Kebijakan mengarah pada perbaikan kurikulum di program studi yang diarahkan

  • untuk meningkatkan kekompakan guru-guru produktif, adaptif, dan normative yang bertujuan untuk menghasilkan peserta didik

    sesuai visi misi sekolah yaitu lulusan profesional, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa” (Linda Yuana, S.Pd sebagai guru,

    16-12-2014) “Kebijakan tentang perangkat kurikulum

    kelengkapan pengajaran sumber daya guru untuk meningkatkan kompetensi siswa maksimal berpatokan pada visi misi sekolah”

    (Linda Yuana, S.Pd sebagai guru, 16-12-2014) “Kebijakan sebagai ketua program studi

    hanya meneruskan kebijakan atasan meliputi kebijakan sumber daya manusia, perbaikan manajemen program studi dalam hal

    kedisiplinan untuk proses pembelajaran yang dimulai dari perbaikan inputnya menuju kualitas outputnya sesuai dengan visi misi

    sekolah” (Dra. Yulianti, sebagai guru, 16-12-2014)

    “Kebijakan yang ditetapkan secara menyeluruh dari berbagai segi seoperti sumber daya manusia, sarana prasarana,

    kurikulum pembelajaran dimana kesemuanya menuju kepada sekolah berkualitas yang

    tercermin dari visi misi dan tujuan sekolah.” (Dra. Yulianti, sebagai guru, 16-12-2014)

    Adapun hasil wawancara yang telah

    dipaparkan oleh informan dalam penelitian ini adalah

    bahwa kebijakan mutu SMA N 1 Boja Kendal mengacu

    kepada visi dan misi sekolah. Sedangkan ada informan

    lainnya menyatakan bahwa kebijakan mutu SMA N 1

    Boja Kendal masih jauh dari visi dan misi sekolah. Hal

    ini dipaparkan dalam hasil wawancara sebagai berikut.

  • “Kebijakan yang tidak jauh-jauh, yang menyangkut pemenuhan jam pelajaran 96 minggu efektif selama 3 tahun”. (Nurhadi,S.Pd

    sebagai waka manajemen mutu, 10-1-2015) “Kebijakan yang telah dilakukan pada saat ini

    belum mengarah kepada manajemen yang

    mengarah kepada pelayanan peserta didik yang seharusnya sesuai dengan mengacu

    kepada visi dan misi sekolah. Bisa dikatakan sudah ada upaya kepada visi misi, namun implementasinya masih jauh untuk hal-hal

    tersebut”. (Drs. Teguh sebagai waka sarpras, 20-12-2014)

    Hasil wawancara yang menyatakan bahwa

    kebijakan mutu SMA N 1 Boja Kendal sudah mengarah

    kepada pencapaian visi dan misi sekolah diperkuat

    pula dengan hasil observasi peneliti sebagai berikut.

    “Dalam pengamatan peneliti pada kegiatan

    belajar mengajar sehari-hari siswa selalu berada di kelas mengikuti proses pembelajaran dan setelah jam 12.00 selalu

    diadakan sholat berjamaah yang diimami salah seorang guru yang dilanjutkan dengan

    kegiatan kultum”. (Dra. Yulianti, sebagai guru, 16-12-2014)

    4.2.2 Evaluasi Input

    Evaluasi input pada penelitian ini adalah

    menggambarkan tentang pendidik, tenaga

    kependidikan, peserta didik, kurikulum, ketersedian

    sarana dan prasarana pembelajaran dalam

    pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SMA N 1 Boja

    Kendal.

  • 4.2.2.1 Pendidik

    Ditinjau dari tenaga pendidik , SMA N 1 Boja

    Kendal memiliki 47 tenaga pendidik yaitu Guru Tetap

    (PNS) maupun GTT (Guru Tidak Tetap), yang terdiri dari

    1 guru dengan kualifikasi akademik Diploma 2 (D2)

    (sedang menempuh S1), 1 guru dengan kualifikasi

    akademik Diploma 3 (D3) (sedang menempuh S1) , 39

    guru dengan kualifikasi akademik Strata 1 (S1) ( 10

    guru sedang menempuh S2); 6 guru dengan kualifikasi

    akademik Strata 2 (S2).

    Adapun hasil wawancara yang dipaparkan

    oleh informan dalam penelitian ini untuk meningkatkan

    mutu pendidikan di SMA N 1 Boja Kendal upaya yang

    dilakukan adalah sebagai berikut.

    “Dengan merekrut tenaga-tenaga pengajar yang masih bugar/ bersemangat namun berpengalaman/telah memiliki pengalaman

    yang banyak dalam pendidikan” (Ummu Azka sebagai siswa, 19-12-2014)

    Seperti yang dinyatakan oleh informan,

    keterlibatan bapak/ibu guru dalam pelaksanaan Sistem

    Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMA N 1 Boja

    Kendal adalah sebagai berikut.

    “Banyak bapak/ibu guru yang terlibat dalam

    pelaksanaan ISO 9001:2008, saya pernah terlibat sebagai sekretaris ISO, jadi ikut secara langsung mengorganisir pelaksanaaan

  • Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.” (Linda Yuana, S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

    Ketika bapak/ibu guru meningkatkan

    kualitas/mutu pengajaran di SMA N 1 Boja Kendal

    reward yang diberikan oleh bapak kepala sekolah

    adalah seperti yang dikemukan oleh informan sebagai

    berikut

    “Bapak/ibu guru ketika meningkatkan kualitas/mutu pengajaran akan menerima

    reward dalam bentuk fresh Money.” (Linda Yuana, S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

    4.2.2.2 Tenaga Kependidikan

    Ditinjau dari tenaga kependidikan, SMA N 1

    Boja Kendal memiliki 10 orang tenaga kependidikan,

    terdiri dari 6 orang dengan kualifikasi akademik

    Diploma 2 (D2), 2 orang dengan kualifikasi akademik

    Diploma 3 (D3), 2 orang dengan kualifikasi akademik

    Strata 1 (S1). Berdasarkan uraian tersebut bahwa

    kualifikasi akademik dari tenaga kependidik cukup

    memadai.

    Adapun hasil wawancara yang dipaparkan

    oleh informan dalam penelitian ini untuk meningkatkan

    mutu pendidikan di SMA N 1 Boja Kendal upaya yang

    dilakukan adalah sebagai berikut.

    “Upaya yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA N 1

  • Boja Kendal adalah dengan meningkatkan SDM dari tenaga kependidikan supaya dapat menguasai IT dengan cara diberi motivasi

    sesuai dengan program dari dinas pendidikan Kendal untuk melanjutkan kuliah yang dibiayai oleh dinas pendidikan Kendal dengan

    cara pengajuan terlebih dahulu atau dikursuskan.” (Widodo,S.H., sebagai tata

    usaha, 19-12-2014)

    4.2.2.3 Peserta Didik

    Calon siswa baru yang menjadi siswa SMA N

    1 Boja Kendal adalah lulusan dari Sekolah Menengah

    Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs). Adapun

    hasil wawancara dengan informan (waka kurikulum,16-

    12-2014), terdapat data terkait dengan kemampuan

    awal siswa berdasarkan nilai NEM terendah dan

    tertinggi 3 tahun terakhir rata-rata pada mata

    pelajaran yang diujikan secara nasional adalah sebagai

    berikut:

    4.1 Tabel NEM calon siswa baru yang diterima di SMA N 1 Boja Kendal

    Tahun Ajaran Rendah Tinggi

    2012-2013 19 37.8

    2013-2014 21 38,6

    2014-1015 20,5 37,5

  • Bapak/ibu guru memandang siswa sebagai

    “pelanggan” yang harus dilayani sebaik-baiknya. Hasil

    wawancara dengan informan sebagai berikut.

    “Karena dalam lembaga pendidikan siswa adalah “konsumen” yang secara langsung

    ataupun tidak langsung menjadi ujung tombak yang merasakan jasa pendidikan maka harus dilayani sebaik-baiknya.” (Linda

    Yuana, S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

    4.2.2.4 Kurikulum

    Kurikulum merupakan Kurikulum Tingkat

    Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan dari

    standar isi. Standar isi tersebut tertuang pada

    Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi

    (SI). Berdasarkan SI tersebut, selanjutnya dituangkan

    menjadi analisis tujuan mata pelajaran, analisis

    Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD)

    atau pemetaan SK-KD, Silabus dan RPP. Dokumen

    KTSP tersebut dibagi menjadi dua: 1) dokumen I dan

    dokumen II. Dokumen I berisi landasan aturan, filosofis

    KTSP, karakter sekolah menurut muatan lokal dan

    pengembangan diri, serta struktur kurikulum.

    Gambaran jenis dokumen kurikulum.

    Penyusunan kurikulum implementatif

    termasuk dalam perencanaan mutu, sesuai dengan

    prinsip pengembangan kurikulum pada sekolah

    menengah, dikembangkan dengan memperhatikan

  • kebutuhan siswa. Kurikulum yang digunakan SMA N 1

    Boja adalah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    (KTSP) dengan mengikuti perkembangan spectrum

    kurikulum terbaru secara nasional. Kurikulum Tingkat

    Satuan Pendidikan (KTSP) didasarka pada prinsip :

    (1)berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan

    dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; (2)

    tanggap terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan

    dan Teknologi; (3) relevan dengan kebutuhan

    kehidupan; (4) menyeluruh dan berkesinambungan;

    dan (5) seimbang antara kepentingan nasional dan

    kepentingan daerah. Hal ini seperti dikatakan informan

    dalam wawancara penelitian sebagai berikut.

    “Pengembangan kurikulum sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Depdiknas, menggunakan pendekatan KBK (Kurikulum

    Berbasis Kompetensi) dengan penyempurnaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang memperhatikan sumber daya serta daya

    dukung yang ada di tingkat satuan pendidikan”. (Lukman, S.Pd sebagai waka

    kurikulum, 16-12-2014)

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

    dikembangkan di SMA N 1 Boja Kendal seperti telah

    dijelaskan sebelumnya merupakan penyempurnaan

    dari pendekatan kurikulum sebelumnya yaitu

    Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Berbagai alasan

    tentang pendekatan kurulum KBK dengan

    penyempurnaan KTSP dan dilanjutkan dengan

  • penyempurnaan mengacu pada spectrum terbaru

    diberlakukan secara nasional dapat dilihat dari

    paparan jawaban informan sebagai berikut.

    “Pendekatan kurikulum berbasis kompetensi dengan penyempurnaan KTSP seperti yang

    telah disebutkan bahwa diibaratkan satu perjalanan menuju kepada tiga tujuan, yaitu peserta didik dapat bekerja, berwirausaha,

    dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, Dengan pertimbangan ini maka pendekatan kurikulum yang digunakan

    berbasis kompetensi disesuaikan dengan tingkat satuan pendidikan”. (Nurhadi,S.Pd

    sebagai waka manajemen mutu, 10-1-2015)

    Pengembangan diri bukan merupakan mata

    pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan

    diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta

    didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

    sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap

    peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Dilakukan

    dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang

    dilaksanakan setelah KBM selesai.

    OSIS SMA N 1 Boja Kendal sebagai organisasi

    pelajar yang cukup strategis untuk pengembangan

    siswa terutama ketrampilan manajemen dan

    merupakan wadah kegiatan SMA N 1 Boja Kendal di

    sekolah. Kegiatan yang dikelola OSIS antara lain:

  • bidang penalaran, bidang bakat dan minat, bidang

    kesejahteraan, bidang humas.

    4.2.2.5 Sarana dan Prasarana

    Ruang belajar yang dimiliki SMA N 1 Boja

    Kendal 27 Kelas. Hasil wawancara dengan informan

    adalah sebagai berikut.

    “Daya tampung dan jumlah kelas (rombel) sudah sesuai 27 kelas” (Drs. Teguh, sebagai

    waka sarpras, 16-12-2014)

    Berdasarkan dokumen dan hasil pengamatan

    diperoleh data sebagai berikut:

    Tabel 4.2 Jumlah kelas di SMA N 1 Boja Kendal

    Kelas IPA IPS BAHASA

    X 3 5 1

    XI 3 5 1

    XII 3 5 1

    Hasil observasi dan penelusuran secara

    dokumentasi diketahui fasilitas yang ada di setiap

    ruang kelas adalah bangku belajar, dimana jumlah

    bangku sesuai dengan kapasitas kelas, white board

    atau papan tulis di masing-masing kelas, meja dan

    kursi guru satu set, LCD Proyektor, Soundsystem, dan

    dilengkapi dengan akses internit/WiFi. Semua fasilitas

    di kelas dalam kondisi cukup baik. Sesuai dengan

  • Permendiknas no 24 tahun 2007, bagian D tentang

    kelengkapan sarana dan prasarana, kondisi ruang

    kelas digambarkan dalam kondisi cukup nyaman.

    Tabel 4.3 Keadaan ruang labaoratorium dan ruang

    tambahan :

    No Jenis Ruang Jumlah

    Ruang

    Baik Kurang

    Baik

    Tidak

    Ada

    1 Ruang Perpustakaan 1

    2 Ruang Laboratorium :

    a. Fisika

    b. Kimia

    c. Biologi

    d. Bahasa

    e. Komputer

    1

    1

    1

    1

    1

    3 Ruang Kesenian 2

    3 Ruang Ketrampilan 1

    5 Ruang Olah Raga 3

    6 Ruang Kepala Sekolah 1

    7 Ruang Guru 1

    8 Ruang Bimbingan dan

    Konseling

    1

    9 Ruang Tata Usaha 1

    10 Ruang Aula 1

    11 Ruang Mushola 1

    12 Ruang Koperasi 6

    13 Ruang OSIS 1

    14 Ruang Pramuka 1

    15 Ruang UKS 1

    16 Gudang 2

    17 Kamar Kecil 17

  • Hasil observasi dan dokumen didukung

    dengan hasil wawancara dari informan yang

    mendukung/menunjang Implementasi SMM ISO

    9001:2008 sebagai berikut.

    “ketersediaan teknologi untuk peningkatan mutu belajar siswa telah sesuai, setiap kelas

    lengkap dengan LCD proyektor, akses internet WiFi” (Drs. Teguh, sebagai waka sarpras, 16-12-2014)

    “Komputer yang ada di laboratorium komputer untuk pembelajaran siswa 41 unit,

    dan untuk perpustakaan siswa ada 3 unit” (Drs. Teguh, sebagai waka sarpras, 16-12-2014)

    “Penambahan sarana dan prasana dan penambahan buku di perpustakaan” (Mundi Hastuti,S.Pd., sebagai koordinator

    perpustakaan, 19-12-2014) “Pendanaan program jangka panjang dan

    jangka pendek di perpustakaan.” (Mundi Hastuti,S.Pd sebagai koordinator perpustakaan, 19-12-2014)

    Dari hasil wawancara dengan informan upaya

    sekolah menyediakan atau memperbaiki sarpras adalah

    sebagai berikut,

    “Upaya sekolah untuk dapat memperbaiki

    sarpras dengan mengalokasikan dana BOS pada RAPBS” (Drs. Teguh, sebagai waka

    sarpras, 16-12-2014)

    Kendala yang dihadapi dalam Implementasi

    SMM ISO 9001:2008 adalah sebagai berikut,

  • “Keterbatasan besarnya jumlah dana dengan kebutuhan” (Drs.Teguh, sebagai waka sarpras, 16-12-2014)

    “Sarana dan prasarana di perpustakaan yang kurang mendukung misalnya ruang kurang luas, saluran internet kurang lancar,

    komputer siswa kurang, dan koleksi buku masih kurang.” (Mundi Hastuti,S.Pd

    koordinator perpustakaan, 19-12-2014)

    4.2.3 Evaluasi Proses

    Evaluasi proses pada penelitian ini adalah

    menggambarkan kinerja guru SMA N 1 Boja Kendal

    dalam mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu

    ISO 9001: 2008 dalam pembelajaran yang meliputi;

    perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran

    dan evaluasi dalam pembelajaran. Hasil yang diperoleh

    dari hasil pengamatan komponen proses melalui

    wawancara dan studi dokumen, selanjutnya

    dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dalam

    evaluasi proses.

    4.2.3.1 Perencanaan Pembelajaran

    Penting sekali bagi seorang guru dalam

    membuat perencanaan sebelum mengimplementasikan

    pembelajaran. Kegiatan-kegiatan dari perencanaan

    pembelajaran yang dilakukan oleh para guru SMA N 1

    Boja Kendal tampak dalam perangkat pembelajaran

    yang meliputi program tahunan berdasarkan kalender

  • pelajaran, program semester yang dituangkan dalam

    jadwal pembelajaran, silabus mata pelajaran dan RPP

    yang dilengkapi instrumen penilaian, bahan ajar dan

    instrumen evaluasi yang dituangkan dalam kisi-kisi.

    Dari hasil wawancara dengan informan dalam

    perencanaan pembelajaran untuk

    mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008 adalah

    sebagai berikut,

    “Semakin termotivasinya bapak/ ibu guru

    untuk membuat perangkat pembelajaran sebelum mengajar karena adanya reward yang diberikan sekolah kepada bapak/ibu

    guru ketika sudah melaksanakannya, namun masih ada yang belum termotivasi untuk membuat rencana pembelajaran dan

    perangkat pembelajaran lain.” (Asari, M.Pd., sebagai kepala sekolah, 20-12-2014)

    4.2.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran

    Proses pembelajaran yang dimaksud dalam

    penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran di SMA

    N 1 Boja Kendal tahun pelajaran 2014/2015. Process

    pembelajaran dilaksanakan enam hari dalam seminggu

    yang telah disusun oleh bagian kurikulum, di mulai

    dari hari senin sampai dengan sabtu, kecuali hari libur.

    Jadwal pembelajaran yang dilaksanakan dimulai dari

    jam 07.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB. Penentuan

    guru mata pelajaran disesuaikan dengan spesifikasi

    pendidikan guru.

  • Pengamatan terhadap guru dalam

    mengimplementasikan pembelajaran, diperoleh bahwa

    pembelajaran dimulai tepat waktu. Kepala SMA N 1

    Boja Kendal memberikan contoh datang jauh lebih

    awal, sehingga sebagian besar guru datang tepat waktu

    walaupun masih ada yang terlambat antara 5-10 menit

    pada jam pertama. Sebagian besar durasi pembelajaran

    dilaksanakan sesuai dengan volume jam yang

    dijadwalkan.

    Hasil wawancara dengan informan untuk

    mendukung/menunjang pelaksanaan SMM ISO

    9001:2008 dalam pengajaran bapak/ibu guru di SMA N

    1 Boja Kendal adalah sebagai berikut:

    “Yang mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen adalah terorganisirnya semua dokumen pembelajaran sehingga guru akan

    dengan mudah mendapatkan rekan jejak proses pembelajarannya.” (Linda Yuana,S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

    Hasil wawancara dengan informan yang

    dilakukan bapak/ibu guru ketika meninggalkan

    pelajaran sebelum selesai adalah sebagai berikut:

    “Memberikan tugas kepada para siswa

    berdasarkan materi pelajaran yang disampaikan pada hari itu.” (Pinky sebagai

    siswa, 19-12-2014) “Mereview materi kembali dan memberikan ringkasan atau kesimpulan dari apa yang

    diajarkan di kelas, memberikan 1 atau 2 pertanyaan yang bersangkutan dengan materi

  • yang baru saja dibahas.” (Ummu Azka sebagai siswa, 19-12-2014)

    Cara bapak/ibu guru menyampaikan materi

    pembelajaran menurut hasil wawancara dengan

    informan adalah sebagai berikut:

    “Guru menyampaikan materi berbeda-beda, sesuai dengan karakteristik masing-masing,

    ada yang menggunakan LCD untuk menyampaikan materi, ada juga yang membiarkan siswanya agar aktif dan

    membahas/berdiskusi tentang materi tersebut.” (Ummu Azka sebagai siswa, 19-12-

    2014) “Ada yang menyampaikan dengan kuis sebelum menyampaikan materi atau sesudah

    menyampaikannya.” (Pinky sebagai siswa, 19-12-2014)

    4.2.3.3 Evaluasi Pembelajaran

    Penilaian hasil belajar dilakukan oleh guru,

    sekolah dan pemerintah. Hasil observasi dan

    pendekatan dokumentasi yang dilakukan, ditemukan

    informasi tentang pelaksanaan evaluasi yang dilakukan

    oleh para guru. Evaluasi yang dilaksanakan dalam

    pembelajaran dilaksanakan setidaknya ada empat

    tahap evaluasi yaitu, pertama: evaluasi dilakukan

    dalam bentuk ulangan harian, setelah satu kompetensi

    dasar diajarkan. Evaluasi ini merupakan evaluasi yang

    dilakukan guru. Kedua, evaluasi yang dilakukan pada

    pertengahan semester dalam bentuk ulangan tengah

  • semester dilaksanakan pada minggu ke delapan dari

    minggu efektif. Ketiga, evaluasi dilakukan persemester

    atau setiap enam bulan sekali. Pelaksanaan evaluasi di

    akhir semester ini terjadwal secara khusus dan

    merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh

    sekolah dan dibuktikan dengan penyerahan Laporan

    Hasil Belajar (LHB), Keempat adalah evaluasi oleh

    pemerintah dalam bentuk Ujian Akhir Nasional (UAN).

    Hasil wawancara dengan informan tentang

    evaluasi belajar adalah sebagai berikut:

    “Evaluasi belajar dilaksanakan setelah setiap KD diajarkan berupa Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester dilaksanakan

    setelah minggu kedelapan dari minggu efektif, Ulangan Semester dilaksanakan setelah semua KD telah dilaksanakan pembelajaran

    yang dibuktikan dengan laporan belajar/rapot.”(Lukman, S.Pd., sebagai waka

    kurikulum, 16-12-2014)

    4.2.4 Evaluasi Produk

    4.2.4.1 Kelengkapan Dokumen Pembelajaran dan

    Kinerja Guru

    Berdasarkan uraian sebelumnya, sebagian

    besar unsur yang membentuk kinerja telah dilakukan

    oleh guru SMA N 1 Boja Kendal, mekipun tidak secara

    keseluruhan dilaksanakan dengan baik tetapi sebagian

    besar unsur tersebut telah dilaksanakan dengan baik.

  • Guru telah merancang pembelajaran dengan cukup

    baik. Adapun hambatan /kendala dalam pelaksanaan

    SMM ISO 9001:2008 dalam pengajaran bapak/ibu guru

    di SMA N 1 Boja Kendal disampaikan oleh informan

    dalam wawancaranya adalah sebagai berikut:

    “Kendala yang dihadapi adalah time manajement atau pembagian waktu, karena

    adanya jam tatap muka yang penuh/padat ditambah lagi tugas tambahan yang menyita waktu jadi sangat sulit untuk meluangkan

    waktu dalam me-manage dokumen yang dimiliki.” (Linda Yuana, S.Pd., 19-12-2014)

    4.2.4.2 Prestasi Peserta Didik

    Hasil rekapitulasi nilai rata-rata yang

    diperoleh oleh siswa kelas XII 3 tahun terakhir pada

    saat UAN menurut informan waka kurikulum

    Lukman,S.Pd dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

    Tabel 4.4 Nilai rata-rata hasil UAN 3 tahun terakhir

    Tahun Ajaran Rendah Tinggi

    2011-2012 28,0 47,3

    2012-2013 28,6 47,8

    2013-2014 30,5 48,5

    Melihat rata-rata yang diperoleh 3 tahun

    terakhir setelah UAN menunjukkan bahwa evaluasi

    belajar terlaksana dengan baik dan setiap tahunnya

    semakin meningkat hasil rata-ratanya.

  • Hasil wawancara dengan informan waka

    kurikulum Lukman,S.Pd, selain meningkatnya hasil

    belajar UAN tahun Ajaran 2013-2014 juga diperoleh

    prestasi akademik maupun non akademik. Dapat

    dilihat pada tabel 4.5 untuk Prestasi Akademik dan 4.6

    Prestasi Non Akademik

    Tabel 4.5 Hasil Prestasi Akademik yang telah diraih

    dalam tiga tahun terakhir

    .Tabel 4.6 Hasil prestasi non akademik yang telah

    diraih dalam tiga tahun terakhir

    Tahun Olah

    Raga

    (kali)

    Seni

    (kali)

    Patriotisme

    (kali)

    Ketrampilan

    (kali)

    Jumlah

    2012 20 11 4 2 37

    2013 16 17 6 - 38

    2014 57 14 1 - 72

    Motivasi belajar yang selalu diberikan sekolah

    untuk meningkatkan prestasi belajar menurut hasil

    wawancara dengan informan adalah sebagai berikut:

    “Dengan cara memberitahukan prestasi kakak kelas sebelumnya, sehingga para siswa dapat

    termotivasi untuk meraih prestasi seperti

    Tahun Jumlah (kali)

    2012 8

    2013 7

    2014 19

  • kakak kelasnya atau lebih baik, dan dengan memberikan bea siswa kepada para siswa yang meraih peringkat terbaik di setiap

    kelasnya.” (Pinky sebagai siswa, 19-12-2014) “Adanya lagu Indonesia Raya sebelum KBM dimulai dan lagu Bagimu Negeri setelah KBM

    sehingga para siswa lebih semangat karena merasa bahwa mereka belajar bukan untuk

    SMA N 1 Boja Kendal saja, melainkan untuk Indonesia, serta penyampaiam motivasi dari guru di kelas dan pembina upacara di hari

    Senin.” (Ummu Azka sebagai siswa, 19-12-2014)

    4.3 Pembahasan

    Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan

    cara mendiskusikan temuan-temuan penelitian

    berdasarkan pandangan peneliti dan kondisi ideal

    menurut teori dan peraturan yang relevan terkait

    dengan Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

    9001:2008.

    4.3.1 Evaluasi Konteks

    Berdasarkan hasil wawancara langkah-

    langkah penyelenggaraan sekolah dalam menjalankan

    Misi SMA N 1 Boja Kendal masih sejalan dengan

    visinya. Visi bukan hanya sekedar rumusan tujuan dari

    sebuah institusi, terlebih lagi merupakan gambaran

    keinginan bersama dari seluruh masyarakat sebuah

  • organisasi. Visi yang telah ada di SMA N 1 Boja Kendal

    merupakan gambaran keinginan bersama dari setiap

    masyarakat pelaku dalam institusi atau para

    pemangku kebijakan. Tentunya Visi akan terwujud jika

    misi-misi yang telah dirumuskan merupakan suatu

    langkah yang sistematis yang mengarah pada

    perwujudan visi yang ada. Visi dan misi yang

    diciptakan dan dipahami dengan baik dan benar dalam

    sebuah organisasi tentunya akan menciptakan budaya

    kerja yang pada akhirnya akan membentuk budaya

    personel dalam institusi tersebut.

    Ditinjau dari Benon (2010: 13) “Quality

    learning is a function of the three elements that can

    improve quality in education, and these include the

    teacher, the learner, and the curriculum”. Sedangkan

    Ditinjau dari Isjoni (2006: 22-23), dalam pembangunan

    pendidikan hendaknya diarahkan kepada beberapa

    sektor yang merupakan kebutuhan mendasar, karena

    langsung memberikan dampak terhadap peningkatan

    mutu pendidikan.

    Kebijakan mutu yang ditetapkan menyeluruh

    mengarah kepada tahapan perkembangan sekolah dari

    SSN, RSBI dibutuhkan penerapan ISO 9001:2008.

    Kemudian dilakukan pembenahan terhadap sumber

    daya, infrastruktur, dan juga mengajak teman-teman

  • untuk menggalang komitmen positif bersentuhan

    dengan pelayanan peserta didik. Dasar pertimbangan

    diambil untuk menjadikan sesuai visi misi sekolah,

    diperlukan perbaikan menyeluruh, menghasilkan

    lulusan andal yang mengacu kepada visi misi sekolah.

    Kebijakan yang telah dilakukan pada saat ini

    belum mengarah kepada manajemen yang mengarah

    kepada pelayanan peserta didik yang seharusnya

    sesuai dengan mengacu kepada visi dan misi sekolah.

    Dengan evaluasi ini SMA N 1 Boja berusaha untuk

    dapat memperbaiki manajemen mutunya supaya

    Sertifikat ISO 9001:2008 tetap dapat diraihnya,

    walaupun upaya itu masih jauh dari sempurna.

    4.3.2 Evaluasi Input

    Berdasarkan hasil wawancara dalam lembaga

    pendidikan siswa adalah “konsumen” yang secara

    langsung ataupun tidak langsung menjadi ujung

    tombak yang merasakan jasa pendidikan maka sekolah

    merekrut tenaga-tenaga pengajar yang masih bugar/

    bersemangat namun berpengalaman/telah memiliki

    pengalaman yang banyak dalam pendidikan.

    Keterlibatan guru secara langsung dalam mengorganisir

    pelaksanaaan sistem manajemen mutu. Ketika

    bapak/ibu guru meningkatkan kualitas/mutu

    pengajaran di SMA N 1 Boja Kendal reward yang

  • diberikan oleh bapak kepala sekolah adalah dalam

    bentuk fresh Money.”

    Upaya yang dilakukan sekolah untuk

    meningkatkan mutu pendidikan di SMA N 1 Boja

    Kendal adalah dengan meningkatkan SDM dari tenaga

    kependidikan supaya dapat menguasai IT dengan cara

    diberi motivasi sesuai dengan program dari dinas

    pendidikan Kendal untuk melanjutkan kuliah yang

    dibiayai oleh dinas pendidikan Kendal dengan cara

    pengajuan terlebih dahulu atau dikursuskan.

    Ketersediaan teknologi untuk peningkatan

    mutu belajar siswa telah sesuai, setiap kelas lengkap

    dengan LCD proyektor, akses internet WiFi. Komputer

    yang ada di laboratorium komputer untuk

    pembelajaran siswa 41 unit, dan untuk perpustakaan

    siswa ada 3 unit. Penambahan sarana dan prasana dan

    penambahan buku di perpustakaan adalah untuk

    merealisaikan dana BOS pada RAPBS. Kendala yang

    dihadapi dalam Implementasi SMM ISO 9001:2008

    adalah sebagai keterbatasan besarnya jumlah dana

    dengan kebutuhan, adapun sarana dan prasarana di

    perpustakaan yang kurang mendukung misalnya ruang

    kurang luas, saluran internet kurang lancar, komputer

    siswa kurang, dan koleksi buku masih kurang.

  • Pengembangan kurikulum sesuai dengan

    pedoman yang ditetapkan Depdiknas, menggunakan

    pendekatan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)

    dengan penyempurnaan KTSP (Kurikulum Tingkat

    Satuan Pendidikan) yang memperhatikan sumber daya

    serta daya dukung yang ada di tingkat satuan

    pendidikan. Pendekatan kurikulum berbasis

    kompetensi dengan penyempurnaan KTSP seperti yang

    telah disebutkan bahwa diibaratkan satu perjalanan

    menuju kepada tiga tujuan, yaitu peserta didik dapat

    bekerja, berwirausaha, dan dapat melanjutkan ke

    jenjang pendidikan tinggi, Dengan pertimbangan ini

    maka pendekatan kurikulum yang digunakan berbasis

    kompetensi disesuaikan dengan tingkat satuan

    pendidikan.

    Ditinjau dari Djatmiko dan Jumaedi (2011: 7-

    9) mengatakan bahwa ISO 9001:2008 memiliki 8

    prinsip/klausal dan kunci sukses agar penerapan

    sistem manajemen mutu berjalan efektif. Kedelapan

    prinsip tersebut adalah (1) berfokus pada pelanggan

    (customer focus) (2) Kepemimpinan (leadership); (3)

    Keterlibatan Karyawan/semua orang dalam organisasi

    (4) Pendekatan Proses; (5) Pendekatan sistem pada

    manajemen; (6) Peningkatan yang berkesinambungan;

    (7) Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan;

    (8) Hubungan pelanggan yang bermanfaat bagi kedua

  • pihak; kerjasama yang saling menguntungkan dengan

    pengguna lulusan.

    Dengan penerapan sistem manajemen mutu

    berjalan efektif 8 klausal kunci, maka SMA N 1 Boja a

    menjadi sekolah yang semakin maju.

    4.3.3 Evaluasi Proses

    Berdasarkan hasil wawancara ditinjau dari

    Gaspersz (2008: 268) yaitu merupakan sekumpulan

    prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar

    untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin

    kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau

    jasa) terhadap kebutuhan persyaratan tertentu yang

    ditentukan oleh pelanggan dan organisasi.

    Semakin termotivasinya bapak/ibu guru

    untuk membuat perangkat pembelajaran sebelum

    mengajar karena adanya reward yang diberikan sekolah

    kepada bapak/ibu guru ketika sudah

    melaksanakannya, namun masih ada yang belum

    termotivasi untuk membuat rencana pembelajaran dan

    perangkat pembelajaran lain. Dengan Sistem

    Manajemen maka terorganisirnya semua dokumen

    pembelajaran sehingga guru akan dengan mudah

    mendapatkan rekan jejak proses pembelajarannya

  • Cara bapak/ibu guru menyampaikan materi

    berbeda-beda, sesuai dengan karakteristik masing-

    masing, ada yang menggunakan LCD untuk

    menyampaikan materi, ada juga yang membiarkan

    siswanya agar aktif dan membahas/berdiskusi tentang

    materi tersebut, ada yang menyampaikan dengan kuis

    sebelum menyampaikan materi atau sesudah

    menyampaikannya. Apabila bapak/ibu guru

    berhalangan hadir dalam pembelajaran, maka

    bapak/ibu guru memberikan tugas kepada para siswa

    berdasarkan materi pelajaran yang disampaikan pada

    hari itu. Evaluasi belajar dilaksanakan setelah setiap

    KD diajarkan berupa Ulangan Harian, Ulangan Tengah

    Semester dilaksanakan setelah minggu kedelapan dari

    minggu efektif, Ulangan Semester dilaksanakan setelah

    semua KD telah dilaksanakan pembelajaran yang

    dibuktikan dengan laporan belajar/rapot.

    4.3.4 Evaluasi Produk

    Berdasarkan hasil wawancara Produk

    kelulusan 3 tahun terakhir semakin meningkat, hasil

    prestasi belajar baik akademik maupun non akademik

    semakin 3 tahun terakhhir juga semakin meningkat.

    Motivasi yang diberikan bapak/ibu guru kepada siswa

    dengan cara memberitahukan prestasi kakak kelas

    sebelumnya, sehingga para siswa dapat termotivasi

  • untuk meraih prestasi seperti kakak kelasnya atau

    lebih baik, dan dengan memberikan bea siswa kepada

    para siswa yang meraih peringkat terbaik di setiap

    kelasnya. Motivasi bapak/ibu guru dalam perangkat

    pembelajaran juga semakin meningkat walaupun masih

    ada bapak/ibu guru yang belum melaksanakan dengan

    baik.

    Ditinjau dari Hadari Nawawi (2005: 46)

    bahwa: Manajemen Mutu adalah Manajemen fungsional

    dengan pendekatan yang secara terus menerus

    difokuskan pada peningkatan kualitas, agar produknya

    sesuai dengan standar kualitas dari masyarakat yang

    dilayani dalam pelaksanaan tugas pelayanan umum

    (public servise) dan pembangunan masyarakat

    (community development)”.

    Dengan adanya Manajemen Mutu akan

    meningkatkan motivasi bapak/ibu guru sehingga

    prestasi akademik maupun non akademik yang diraih

    semakin meningkat.