15
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Psikologi Perkembangan Remaja BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA A. Konsep Penyesuaian Diri. Tuntutan akhir dari hasil pendidikan seseorang individu adalah agar individu dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari sekolah dan luar sekolah remaja memiliki sejumlah pengetahuan, ketrampilan, minat dan sikap sehingga membentuk pribadi seperti yang dimilikinya sekarang. Individu tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri. Kemampuan ini dimiliki setelah individu berinteraksi dengan lingkungannya. Dari hasil interaksi inilah lahir dan berkembangnya proses penyesuaian diri Sejak lahir sampai meninggal seorang individu merupakan organisme yang aktif. Ia aktif dengan tujuan dan aktivitas yang berkesinambungan. Ia berusaha untuk memuaskan kebutuhan- kebutuhan dan juga semua dorongan yang memberi peluang kepadanya untuk berfungsi sebagai anggota kelompoknya. Penyesuaian diri adalah suatu proses. Dan salah satu kepribadian yang sehat mentalnya ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Penyesuaian diri dalam bahasa asing dikenal dengan istilah adjusment atau personal adjusment. Menurut Schneiders yang dikutip oleh Moh.Ali dan Moh Asrori (2008) penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu : 1. Penyesuaian diri sebagai adaptasi Pengertian adaptasi pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis atau biologis. 153

BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

BAB XIPENYESUAIAN DIRI REMAJA

A. Konsep Penyesuaian Diri.Tuntutan akhir dari hasil pendidikan seseorang individu

adalah agar individu dapat menyesuaikan diri dengankebutuhan-kebutuhan hidupnya yang sesuai dengan tuntutanmasyarakat. Berdasarkan pengalaman yang diperoleh darisekolah dan luar sekolah remaja memiliki sejumlahpengetahuan, ketrampilan, minat dan sikap sehinggamembentuk pribadi seperti yang dimilikinya sekarang.Individu tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampumenyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri.Kemampuan ini dimiliki setelah individu berinteraksi denganlingkungannya. Dari hasil interaksi inilah lahir danberkembangnya proses penyesuaian diri

Sejak lahir sampai meninggal seorang individu merupakanorganisme yang aktif. Ia aktif dengan tujuan dan aktivitas yangberkesinambungan. Ia berusaha untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan juga semua dorongan yang memberi peluangkepadanya untuk berfungsi sebagai anggota kelompoknya.Penyesuaian diri adalah suatu proses. Dan salah satu kepribadianyang sehat mentalnya ialah memiliki kemampuan untukmengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadapdirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Penyesuaian diridalam bahasa asing dikenal dengan istilah adjusment ataupersonal adjusment. Menurut Schneiders yang dikutip olehMoh.Ali dan Moh Asrori (2008) penyesuaian diri dapat ditinjaudari tiga sudut pandang, yaitu :

1. Penyesuaian diri sebagai adaptasiPengertian adaptasi pada umumnya lebih mengarah pada

penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis atau biologis.

153

Page 2: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

Contohnya seorang yang biasa hidup di daerah dingin karenasesuatu hal harus pindah ke daerah yang panas maka dia harusdapat beradaptasi dengan iklim yang baru itu. Dalam hal inipenyesuaian diri cendrung diartikan sebagai usaha untukmempertahankan diri secara fisik. Oleh sebab itu jikapenyesuaian diri disamakan dengan usaha mempertahankandiri dalam arti fisik saja, bukan penyesuain dalam artipsikologis. Akibatnya, ada kompleksitas kepribadian individuserta adanya hubungan kepribadian individu denganlingkungan menjadi terabaikan. Padahal, dalam penyesuaiandiri yang sesungguhnya tidak hanya sekedar penyesuaian fisik,melainkan lebih kompleks dan lebih penting lagi adalahadanya keunikan dan keberbedaan kepribadian individu dalamhubungannya dengan lingkungan.

2. Penyesuaian diri sebagai bentuk konfomitasAda juga penyesuaian diri diartikan sama dengan

konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu denganstandar atau prinsip atau norma. Memaknai penyesuaian dirisebagai usaha konformitas, mengartikan bahwa individuseakan-akan mendapat tekanan untuk harus mampumenghindarkan diri dari penyimpangan prilaku, baik secaramoral, sosial maupun emosional. Bila individu prilakunya tidaksesuai dengan tuntutan konformitas maka ia akan teramcamkarena tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

Keragaman individu menyebabkan penyesuaian diri tidakdapat dimaknai sebagai usaha konformitas. Umpamanya, polaprilaku anak yang berbakat atau genius ada yang tidak berlakuatau tidak dapat diterima oleh anak yang berkemampuan biasa.Namun demikian, tidak dapat dikatakan bahwa mereka tidakmampu menyesuaikan diri. Norma-norma sosial dan budayakadang-kadang terlalu kaku dan tidak masuk akal untukdikenakan pada anak-anak yang memiliki keunggulan tingkatintelegensi atau anak-anak berbakat. Selain itu, norma yangberlaku pada suatu budaya tertentu tidak sama dengan norma

154

Page 3: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

pada budaya yang lain sehingga tidak mungkin merumuskanserangkaian prinsip-prinsip penyesuaian diri berdasarkanbudaya yang dapat diterima secara universal. Dengandemikian, konsep penyesuaian diri sesungguhnya bersifatdinamis dan tidak dapat disusun berdasarkan konformitassosial.

3. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery)Sudut pandang berikutnya adalah bahwa penyesuaian diri

diartikan sebagai usaha penguasaan (mastery), yaitu suatukemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikanrespons dalam cara tertentu sehingga konflik-konflik ,kesulitan dan frustasi tidak terjadi. Jadi dapat diartikanpenyesuaiaan diri sebagai kemampuan penguasaan dalammengembangkan diri sehingga dorongan emosi, dan kebiasaanmenjadi terkendali dan terarah. Hal ini juga berarti penguasaandalam memiliki kekuatan-kekuatan terhadap lingkungan, yaitukemampuan menyesuaikan diri dengan realitas berdasarkancara-cara yang baik, akurat, sehat dan mampu bekerjasamadengan orang lain secara efektif dan efesien. Serta mampumemanipulasi faktor-faktor lingkungan sehingga penyesuaiandiri dapat berlangsung dengan baik.

Penyesuaian diri dimaknai sebagai penguasaanmengandung kelemahan, yaitu menyamaratakan semuaindividu, pada hal masing-masing individu memiliki perbedaandalam merespon lingkungan. Untuk ini perlu dirumuskanprinsip-prinsip penting mengenai hakekat penyesuaian diri,yaitu sebagai berikut :a. Setiap individu memiliki kualitas penyesuaian diri yang

berbeda-bedab. Penyesuaian diri sebagian besar ditentukan oleh kapasitas

internal atau kecendrungan yang telah dicapainyac. Penyesuaian diri juga ditentukan oleh faktor internal dalam

hubungannya dengan tuntutan lingkungan individu yangbersangkutan

155

Page 4: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

Dari ketiga sudut pandang tentang makna penyesuaiandiri sebagaimana didiskusikan di atas, maka penyesuaian diridapat diartikan sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan tingkahlaku yang diperjuangkan individuagar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan,ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkankualitas keselarasan antara tuntutan diri dari dalam dengantututan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.

B. Proses Penyesuaian DiriPenyesuaian diri adalah suatu proses untuk mencapai

keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan yang sesuaidengan lingkungan. Tidak ada pencapaian penyesuaian diriyang sempurna. Penyesuaian yang sempurna terjadi jikaindividu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya denganlingkungan di mana tidak ada lagi kebutuhan yang tidakterpenuhi dan di mana semua fungsi organisme berjalannormal. Oleh karena penyesuaian diri lebih bersifat suatuproses sepanjang hayat maka oleh sebab itu penyesuaian diriyang sempurna tidak pernah dapat dicapai. Responpenyesuaian, baik atau buruk, secara sederhana dapatdipandang sebagai upaya individu untuk mereduksi ataumenjauhi ketegangan dan untuk memelihara kondisi-kondisikeseimbangan yang lebih wajar. Dalam memenuhi kebutuhanatau keinginan cara individu merespon akan berbeda-beda.Contoh: seorang anak yang membutuhkan rasa kasih sayangdari ibunya yang terlalu sibuk dengan tugas-tugas lain. Anakakan frustasi dan berusaha sendiri menemukan pemecahanuntuk mereduksi ketegangan/kebutuhan yang belumterpenuhi. Dia mungkin mencari kasih sayang dimana-manaatau mengisap jarinya, atau bahkan tidak berupaya samasekali, atau makan secara berkelebihan, sebagai responpengganti bila kebutuhan tidak terpenuhi secara wajar.Gambaran respon individu terhadap hal pemenuhan kebutuhantersebut dapat diamati pada skema berikut ini :

156

Page 5: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

C. Karakteristik Penyesuaian DiriTidak selamanya individu berhasil dalam melakukan

penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tetentu yang menyebabkan tidak berhasilmelakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkinterdapat dalam dirinya atau mungkin di luar dirinya. Dalamhubungan dengan rintangan tersebut ada individu yang dapatmelakukan penyesuaian diri secara positif, namun ada pulaindividu yang melakukan penyesuaian diri yang salah.1. Penyesuaian diri secara positif

Individu yang mampu melakukan penyesuaian diri secarapositif ditandai hal-hal sebagai berikut :a. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosionalb. Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme

psikologisc. Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadid. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan dirie. Mampu dalam belajarf. Menghargai pengalamang. Bersikap realistik dan objektif

Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif,individu akan melakukannya dalam berbagai bentuk, antaralain :

Keb u tu h an F A

Mot ivas i R

Ke in gin an U

S Res p o n B

T - - p em ecah an b e r va r ias i

R

A

S C

I

157

Page 6: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

1) Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung.Dalam situasi ini individu secara langsung menghadapi

masalahnya dengan segala akibatnya. Ia melakukan segalatindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Misalnyaseorang mahasiswa yang terlambat dalam menyerahkan tugaskarena sakit, maka ia menghadapinya secara langsung, iamengemukakan masalahnya kepada dosennya.

2) Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)Dalam situasi ini individu mencari berbagai bahan

pengalaman untuk dapat menghadapi dan memecahkanmasalahnya. Misalnya : Seorang mahasiswa yang merasa kurangmampu dalam mengerjakan tugas, ia akan mencari bahandalam upaya menyelesaikan tugas tersebut, dengan membacabuku, konsultasi, diskusi dan sebagainya.

3) Penyesuaian dengan trial and error atau coiba-cobaDalam cara ini individu melakukan suatu tindakan coba-

coba, dalam arti kata kalau menguntungkan diteruskan dankalau gagal tidak diteruskan. Taraf pemikiran kurang begituberperan dibandingkan dengan cara eksplorasi

4) Penyesuaian dengan substitusi (mencari pengganti)Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah,

maka ia dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan mencaripengganti. Misalnya gagal nonton film di gedung bioskop, diapindah nonton tv.

5) Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diriDalam hal ini individu mencoba menggali kemampuan-

kemampuan khusus dalam dirinya, dan kemudian dikembangkansehingga dapat membantu penyesuaian diri. Misalnya seorangsiswa yang mempunyai kesulitan dalam keuangan, berusahamengembangkan kemampuannya dalam menulis. Dari u s a h amenulis ia dapat membantu mengatasi kesulitan dalam keuangan.

158

Page 7: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

6) Penyesuaian dengan belajarDengan belajar, individu akan banyak memperoleh

pengetahuan dan ketrampilan yang dapat membantumenyesuaikan diri. Misalnya seorang guru akan lebih dapatmenyesuaikan diri dengan banyak belajar tentang berbagaipengetahuan keguruan

7) Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri.Penyesuain diri akan lebih berhasil jika disertai dengan

kemampuan memilih tindakan yang tepat dan pengendaliandiri secara tepat pula. Dalam situasi ini individu berusahamemilih tindakan mana yang harus dilakukan, dan tindakanmana yang tidak perlu dilakukan. Cara inilah ang disebutinhibisi. Di samping itu, individu harus mampu mengendalikandirinya dalam melakukan tindakan.

8) Penyesuaian dengan perencanaan yang cermatDalam situasi ini tindakan yang dilakukan merupakan

keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan yangcermat. Keputusan diambil setelah dipertimbangkan dariberbagai segi, antara lain segi untung ruginya.

2. Penyesuaian diri yang salahKegagalan dalam melakukan penyesuaian diri secara

positif, dapat mengakibatkan individu melakukan penyesuaianyang salah. Penyesuaian diri yang salah ditandai denganberbagai bentuk tingkahlaku yang serba salah, tidak terarah,emosional, sikap yang tidak realistik, agresif, dan sebagainya.Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian diri yang salahseperti berikjut :

a. Reaksi bertahan (defence reaction)Individu berusaha untuk mempertahankan dirinya,

seolah-olah tidak menghadapi kegagalan. Ia selalu berusahauntuk menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami

159

Page 8: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

kegagalan. Bentuk khusus reaksi ini antara lain :1) Rasionalisasi, yaitu bertahan dengan mencari-cari alasan

untuk membenarkan tindakannya yang salah.2) Represi, yaitu berusaha untuk menekan pengalamannya

yang dirasakan kurang enak ke alam tidak sadar. Iaberusaha melupakan pengalamannya yang kurangmenyenangkan. Misalnya seorang pemuda berusahamelupakan kegagalan cintanya dengan seorang gadis.

3) Proyeksi, yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinyakepada pihak lain untuk mencari alasan yang dapatditerima. Misalnya seorang siswa yang tidak lulusmengatakan bahwa gurunya membenci dirinya

4) “Sour grapes” (anggur kecut), yaitu denganmemutarbalikkan kenyataan. Misalnya seorang siswa yanggagal mengetik, mengatakan bahwa mesin komputernyarusak, pada hal dia sendiri yang tidak bisa mengetik

b. Reaksi menyerang (agressive reaction)Orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah

menunjukkan tingkahlaku yang bersifat menyerang untukmenutupi kjegagalannya. Ia tidak mau menyadarikegagalannya.. Reaksi-reaksinya tampak dalam tingkahlaku :- selau membenarkan diri- mau berkuasa dalam setiap situasi- mau memiliki segalanya- bersikap senang mengganggu orang lain- menggertak baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan- menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka- menunjukkan sikap menyerang dan merusak- keras kepala dalam perbuatannya- bersikap balas dendam- memperkosa hak orang lain- tindakan yang serampangan, dan- marah secara sadis

160

Page 9: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

c. Reaksi melarikan diri (escape reaction)Dalam reaksi ini orang yang mempunyai penyesuaian diri

yang salah akan melarikan diri dari situasi yang menimbulkankegagalannya, reaksinya tampak dalam tingkahlaku sebagaiberikut : berfantasi yaitu memuaskan keinginannya yang tidaktercapai dalam bentuk angan-angan (seolah-olah sudahtercapai), banyak tidur, minum minuman keras, bunuh diri,menjadi pecandu narkotika, dan regresi yaitu kembali kepadatingkahlaku yang semodel dengan tingkat perkembangan yanglebih awal, misalnya orang dewasa yang bersikap dan berwatakseperti anak kecil dan lain-lain

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian DiriSecara keseluruhan kepribadian mempunyai fungsi

sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri. Penentuberarti faktor yang mendukung , mempengaruhi, ataumenimbulkan efek pada prose penyesuaian. Secara sekunderproses penyesuaian ditentukan oleh faktor-faktor yangmenentukan kepribadian itu sendiri baik internal maupuneksternal. Penentu penyesuian diri identik dengan faktor yangmengatur perkembangan dan terbentuknya pribadi secarabertahap. Penentu-penentu itu dapat dikelompokkan sebagaiberikut :1. Kondisi-kondisi fisik, termasuk di dalamnya keturunan,

konstitusi fisik, susunan saraf, kelenjar dan sistem otot,kesehatan, penyakit dan sebagainya. Kondisi fisik sepertipembawaan dan struktur/konstitusi fisik dan temperamenyang merupakan disposisi yang diwariskan, aspekperkembangannya secara instrinsik berkaitan erat dengansusunan/konstitusi tubuh. Sheldon mengemukakan bahwaterdapat korelasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuhdengan tipe temperamen. Contohnya orang yang tergolongektomorf yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh,ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalamaktivitas sosial, pemalu dan sebagainya. Karena struktur

161

Page 10: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkahlakumaka dapat diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, danotot merupakan faktor yang penting untuk prosespenyesuaian diri. Di samping itu, kesehatan dan penyakitjasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri.Kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperolehdan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah.Gangguan penyakit yang kronis dapat menimbulkankurangnya kepercayaan diri, perasaan rendah diri,ketergantungan, perasaan ingin dikasihani dan sebagainya.

2. Perkembangan dan kematangan, khususnya kematanganintelektual, sosial, moral, dan emosional. Menurut hukumperkembangan, tingkat kematangan yang dicapai berbedaantara individu, sehingga pencapaian pola-polapenyesuaian diri pun berbeda pula secara individual.Dengan kata lain, pola penyesuaian diri akan bervariasisesuai dengan tingkat perkembangan dan kematangan yangdicapai. Kondisi-kondisi perkembangan mempengaruhisetiap aspek kepribadian seperti : emosional, sosial, moral,keagamaan dan intelektual.

3. Penentu psikologis, termasuk di dalamnya pengalaman,belajar, pengkondisian, penentuan diri (self determination),frustasi dan konflik. Tidak semua pengalaman mempunyaiarti bagi penyesuaian diri. Pengalaman tertentu yangmempunyai arti dalam penyesuaian diri adalahpengalaman yang menyenangkan dan pengalamantraumatik (menyusahkan). Pengalaman yangmenyenangkan cendrung akan menimbulkan prosespenyesuaian diri yang baik, dan sebaliknya pengalamantraumatik akan menimbulkan penyesuaian yang kurangbaik atau mungkin salah suai. Selanjutnya proses belajarmerupakan suatu dasar yang fundamental dalam prosespenyesuaian diri, karena melalui belajar ini akanberkembang pola-pola respon yang akan membentukkepribadian. Sebagian besar respon-respon dan ciri-ciri

162

Page 11: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

kepribadian lebih banyak diperoleh dari proses belajar.Dalam proses penyesuaian diri, belajar merupakan suatuproses modifikasi tingkahlaku sejak fase awal danberlangsung terus sepanjang hayat dan diperkuat dengankematangan. Berikutnya dalam proses penyesuaian diri, disamping ditentukan oleh faktor tersebut di atas , orangnyaitu sendiri menentukan dirinya. Dalam diri terdapat faktorkekuatan yang mendorong orang untuk mencapai sesuatuyang baik atau buruk, untuk mencapai taraf penyesuaianyang tinggi, dan atau merusak diri. Determinasi dirimempunyai peranan yang penting dalam prosespenyesuaian diri karena mempunyai peranan dalampengendalian arah dan pola penyesuaian diri. Keberhasilanatau kegagalan penyesuaian diri akan banyak ditentukanoleh kemampuan individu dalam mengarahkan danmengendalikan dirinya. Selanjutnya efek konflik padaprilaku akan tergantung sebagian pada sifat konflik itusendiri. Ada beberapa pandangan bahwa semua konflikbersifat mengganggu atau merugikan. Namun dalamkenyataan ada juga orang yang banyak mengalami konfliktidak membawa kerusakan atau kerugian. Sebenarnyabeberapa konflik dapat bermanfaat memotivasi seseoranguntuk meningkatkan kegiatan. Cara seorang mengatasikonfliknya yaitu dengan meningkatkan usaha ke arahpencapaian tujuan yang menguntungkan secara sosial, ataumungkin sebaliknya ia memecahkan konflik denganmelarikan diri, khususnya lari ke dalam gejala-gejalaneurotis.

4. Kondisi lingkungan, khususnya keluarga dan sekolah.Berbagai lingkungan anak seperti keluarga dan polahubungan di dalamnya, sekolah, masyarakat, kultur, danagama berpengaruh terhadap penyesuaian diri anak.

a. Pengaruh rumah tangga dan keluargaDari sekian banyak faktor yang mengkondisikan

163

Page 12: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

penyesuaian diri, faktor rumah tangga dan keluargamerupakan faktor yang sangat penting, karena interaksi sosialyang pertama diperoleh anak adalah dalam keluarga.Kemampuan interaksi sosial ini kemudian akan dikembangkandi masyarakat.

b. Hubungan orang tua dan anak. Pola hubungan antara orangtua dengan anak akan mempunyai pengaruh terhadapproses penyesuaian diri anak. Beberapa pola hubungan yangdapat mempengaruhi penyesuaian diri antara lain :1) Menerima (acceptance), yaitu situasi hubungan di mana

orang tua menerima anaknya dengan baik. Sikappenerimaan ini dapat menimbulkan suasana hangatdan rasa aman bagi anak.

2) Menghukum dan disiplin yang berlebihan. Dalam polaini, hubungan orang tua dengan anak bersifat keras.Disiplin yang ditanamkam orang tua terlalu kaku danberlebihan sehingga dapat menimbulkan suasanapsikologis yang kurang menguntungkan anak.

3) Memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan(over protection). Perlindungan dan pemanjaan secarasepintas seolah-olah memberikan perasaan amanterhadap anak, tetapi sesungguhnya secara psikologisyang sifatnya mendasar justru menimbulkan perasaantidak aman, kecemburuan, gugup, kurang percaya diri,dan jenis kesulitan lainnya dalam penyesuian diri anak.Anak yang terlalu dimanja biasanya mengembangkansifat memusatkan segala sesuatunya kepada dirinyasendiri, memanjakan diri sendiri, dan ciri kepribadianlainnya yang cendrung mementingkan diri sendirisehingga sifat ini akan berpengaruh dalam berinteraksidan penyesuaian diri anak.

4) Penolakan (rejection). Penolakan yaitu pola hubungandi mana orang tua menolak kehadiran anaknya. Denganpenolakan orang tua , anak akan merasa dirinya tidak

164

Page 13: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

berharga, tidak berguna, tidak bermartabat, meskipunsebenarnya ingin atau bahkan sudah berbuat sebaik-baiknya menurut ukuran mereka. Dari beberapapenelitian menunjukkan bahwa penolakan orang tuaterhadap anaknya dapat menimbulkan hambatandalam penyesuaian diri.

c. Hubungan saudara. Suasana hubungan saudara yang penuhpersahabatan, koperatif, saling menghormati, penuh kasihsayang, mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuktercapainya penyesuaian yang lebih baik. Sebaliknyasuasana permusuhan, perselisihan, iri hati, kebencian dansebagainya dapat menimbulkan kesulitan dan kegagalanpenyesuaian diri.

d. Lingkungan sekolah. Sekolah mempunyai peranan sebagaimedia untuk mempengaruhi kehidupan intelektual, sosial,dan moral siswa. Apalagi bagi siswa SD, sering kali figurguru sangat disegani, dikagumi, dan dituruti. Tidak jarangsiswa SD lebih mendengarkan dan menuruti apa yangdikatakan oleh gurunya daripada oleh orang tuanya. Olehsebab itu, proses sosialisasi yang dilakukan melalui iklimkehidupan sekolah yang diciptakan oleh guru dalaminteraksi edukatifnya sangat berpengaruh terhadapperkembangan penyesuaian diri anak

e. Lingkungan masyarakat. Keadaan lingkungan masyarakatdi mana individu berada merupakan kondisi yangmenentukan proses dan pola-pola penyesuaian diri.Kenyataan menunjukkan bahwa tidak sedikitkecendrungan ke arah penyimpangan prilaku dankenakalan remaja, sebagai salah satu bentuk penyesuaiandiri yang tidak baik, berasal dari pengaruh lingkunganmasyarakat. Pergaulan yang salah di kalangan remaja dapatmempengaruhi pola-pola penyesuaian dirinya.

5. Kultural dan Agama. Proses penyesuaian diri anak mulaidari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat secara

165

Page 14: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

bertahap dipengaruhi oleh faktor budaya dan agama.Agama berkaitan erat dengan faktor budaya. Agamamemberikan sumbangan nilai-nilai, keyakinan, praktikyang memberikan makna sangat mendalam, tujuan, sertakestabilan dan keseimbangan hidup individu. Agamamemberikan suasana psikologis tertentu dalammengurangi konflik, frustasi dan ketegangan lainnya.Agama juga memberikan suasana damai dan tenang bagiindividu. Sebagaimana faktor agama, faktor budaya jugamemiliki pengaruh yang berarti bagi perkembanganpenyesuaian diri individu.. Hal ini terlihat jika dilihat dariadanya karakteristik budaya yang diwariskan kepadaindividu melalui berbagai media dalam lingkungankeluarga, sekolah, maupun masyarakat. Selain itu, tidaksedikit konflik pribadi, kecemasan, frustasi, serta berbagaiprilaku neorotik atau penyimpangan prilaku yangdisebabkan oleh budaya di sekitarnya.

E. Implikasi Proses Penyesuaian Diri Remaja TerhadapPenyelenggaraan Pendidikan

Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadapperkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsipengajaran juga fungsi pendidikan (transformasi norma). Dalamkaitannya dengan pendidikan ini, peranan sekolah pada hakekatnyatidak jauh dari peranan keluarga, yaitu sebagai rujukan dan tempatperlindungan jika anak didik mengalami masalah. Oleh karena itudi setiap sekolah ditunjuk wali kelas yaitu guru-guru yang membantuanak didik jika mereka menghadapi kesulitan dalam pelajarannyadan konselor sekolah untuk membantu anak didik yang mempunyaimasalah pribadi, dan masalah penyesuaian diri baik terhadap dirinyasendiri maupun terhadap tuntutan sekolah.

Intervensi pendidikan atau upaya-upaya yang dapatdilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remajakhususnya di sekolah seperti yang dikemukakan Sunarto danB. Agung Hartono (199:239) adalah sebagai berikut :

166

Page 15: BAB XI PENYESUAIAN DIRI REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

1. Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa“betah” (at home) dan kondusif bagi anak didik, baik secarasosial, fisik maupun akademis.

2. Menciptakan suasana belajar mengajar yangmenyenangkan bagi anak.

3. Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baikprestasi belajar, sosial, maupun aspek pribadinya.

4. Menggunakan metode dan alat mengajar yangmenimbulkan gairah belajar

5. Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesarmotivasi belajar

6. Ruangan kelas yang memenuhi syarat-syarat kesehatan7. Peraturan/tata tertib yang jelas dan dipahami siswa8. Teladan dari para guru dalam segala segi pendidikan9. Kerja sama dan saling pengertian dari para guru dalam

melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah10. Pelaksanaan program bimbingan konseling yang sebaik-

baiknya11. Situasi kepemimpinan yang penuh saling pengertian dan

tanggungjawab pada siswa maupun para guru.12. Hubungan yang baik dan penuh pengertian antara sekolah

dengan orang tua siswa dan masyarakatKarena di sekolah guru merupakan figur pendidik yang penting

dan besar pengaruhnya terhadap penyesuaian siswanya, makadituntut sifat guru yang efektif, yakni sebagai berikut :1. Memberi kesempatan (alert), tampak antusias dan

berminat dalam aktivitas siswa dan kelas.2. Ramah dan optimistik3. Mampu mengontrol diri, tidak mudah kacau (terganggu),

dan teratur tindakannya4. Senang kelakar, mempunyai rasa humor5. Mengetahui dan mengakui kesalahan-kesalahannya sendiri6. Jujur dan objektif dalam memperlakukan siswa7. Menunjukkan pengertian dan rasa simpati dalam bekerja

dengan siswanya

167