Upload
andrian
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
1/21
Perubahan Proses Eliminasi
Eliminasi dibutuhkan untuk mempertahankan homeostasis melalui
pembuangan sisa metabolisme. Secara garis besar, pembuangan sisa metabolisme
tersebut terbagi kedalam dua jenis yaitu pembuangan sisa metabolisme tubuh
melalui proses miksi berupa urin dan proses defekasi berupa feses. Defekasi atau
buang air besar adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk
membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari
sistem pencernaan. Miksi atau buang air kecil adalah proses pengosongan kandung
kemih bila kandung kemih terisi (Dianawuri, !!"#
A. Eliminasi Urine (Miksi)1. Faktor yang mempengaruhi pola eliminasi urine :
a. $espons keinginan awal untuk berkemih
%ebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih dapat
menyebabkan urine banyak tertahan di dalam &esika urinaria sehingga
mempengaruhi ukuran &esika urinaria dan jumlah pengeluaran urine.
b. 'aya hidup
erubahan gaya hidup dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
eliminasi dalam kaitannya terhadap tersedian&a fasilitas toilet.
c. Diet dan asupan ( intake #
)umlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi
output urine ( jumlah urine #. rotein dan natrium dapat menentukan jumlah
urine yang dibentuk. Minuman yang mengandung alkohol bersifatmenghambat antideuretik hormon (*D+# sehingga meningkatkan pembuangan
urin. Sedangkan minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, coklat,
cola dapat meningkatkan pembuangan dan ekskresi urin.
d. Stres psikologis
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
2/21
)ika seseorang mengalami stress, tekanan darahnya akan meningkat
sehingga banyak darah yang menuju ginjal sehingga meningkatkan jumlah
urine yang diproduksi. Selain itu, pada saat orang berada dalam kondisi emosi,
maka kandung kemih akan berkontraksi sehingga mengakibatkan
meningkatnya frekuensi keinginan berkemih.
e. ingkat akti&itas dan tonus otot
*kti&itas sangat dibutuhkan untuk mempertahankan tonus otot. onus otot
yang memiliki peran penting dalam membantu proses berkemih adalah otot
kandung kemih, otot abdomen dan pel&is. Eliminasi urine membutuhkan tonus
otot kandung kemih yang baik untuk tonus sfingter internal dan eksternal.
+ilangnya tonus otot &esika urinaria dapat menyebabkan kemampuan
pengaturan berkemih menurun. +ilangnya tonus otot kandung kemih terjadi
pada indi&idu yang menggunakan kateter untuk periode waktu yang lama.
%arena urine secara terus menerus dialirkan keluar kandung kemih, otot-otot
tersebut tidak pernah merenggang atau kontraksi dan dapat menjadi tidak
berfungsi. *ktifitas yang lebih berat akan mempengaruhi jumlah urine yang
diproduksi, hal ini disebabkan karena lebih besar metabolisme tubuh.
f. ingkat erkembangan
ingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola
berkemih. +al tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih memiliki
mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. amun, kemampuan
dalam mengontrol buang air kecil meningkat seiring dengan pertambahan
usia. ada usia lanjut terjadi penurunan &olume bladder dan pada wanita
hamil kapasitas kandung kemihnya juga menurun karena adanya tekanan dari
fetus sehingga mengakibatkan lebih sering berkemih.
g. %ondisi enyakit
ada pasien yang demam terjadi penurunan produksi urin karena banyak
cairan yang dikeluarkan melalui kulit. $adangan dan iritasi organ kemih
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
3/21
menimbulkan retensi urin. %ondisi penyakit dapat memengaruhi produksi
urine, seperti diabetes melitus.
h. Sosiokultural
udaya dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine, seperti
adanya kultur pada masyarakat tertentu yang melarang untuk buang air kecil
di tempat tertentu atau budaya masyarakat dimana sebagian masyarakat
hanya dapat miksi pada tempat tertutup dan sebaliknya pada masyarakat
yang dapat miksi pada lokasi terbuka.
i. %ebiasaan seseorang
Seseorang yang memiliki kebiasaan berkemih di toilet sehingga akan
mengalami kesulitan untuk berkemih dengan melalui urineal / pot urine bila
dalam keadaan sakit.
j. embedahan
embedahan berefek menurunkan filtrasi glomerulus sebagai dampak dari
pemberian obat anestesi sehingga menyebabkan penurunan jumlah produksi
urine.
k. engobatan
emberian tindakan pengobatan dapat berdampak pada terjadinya
peningkatan atau penurunan proses perkemihan. Misalnya pemberian diuretik
dapat meningkatkan jumlah urine, sedangkan pemberian obat antikolinergik
dan anthipertensi dapat menyebabkan retensi urine.
l. emeriksaan Diagnostik
emeriksaan diagnostik ini juga dapat mempengaruhi kebutuhan eliminasi
urine, khususnya prosedur 0 prosedur yang berhubungan dengan tindakan
pemeriksaan saluran kemih seperti intra &enus pyelogram (12 #. emeriksaan
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
4/21
ini dapat membatasi jumlah asupan sehingga mengurangi produksi urine.
Selain itu, tindakan sistoskopi dapat menimbulkan edema lokal pada uretra
sehingga pengeluaran urine terganggu.
m. Suhu lingkungan
%etika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga
suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga
darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal.
*pabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka
pengeluaran urine pun banyak
n. +ormon antidiuretik (*D+#
+ormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. )ika darah
sedikit mengandung air, maka *D+ akan banyak disekresikan ke dalam ginjal,
akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin yang terjadi pekat dan
jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak mengandung air, maka
*D+ yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air
berkurang pula, sehingga urin yang terjadi akan encer dan jumlahnya banyak.
2. Masalah pada Eliminasi Urine$etensi 3rine
$etensi urine merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih
(bladder# dan ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih. +al ini
menyebabkan distensi &esika urinaria atau merupakan keadaan ketika
seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap.
Dalam kondisi normal &esika urinaria memiliki daya tampung 4! 0 5!! ml,
namun dalam keadaan distensi, &esika urinaria dapat menampung urine
sebanyak 6!!! 0 5!!! ml urine.anda klinis 7
%etidaknyamanan daerah pubisDistensi &esika urinaria%etidak sanggupan untuk berkemihSering berkemih, saat &esika urinaria berisi sedikit urine. ( 4-4! ml#
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
5/21
%etidakseimbangan jumlah urine yang dikeluarkan dengan asupannyaMeningkatkan keresahan dan keinginan berkemih*danya urine sebanyak 6!!!-5!!! ml dalam kandung kemih
enyebab 7
8perasi pada daerah abdomen bawah, pel&is, &esika urinariarauma sum 0 sum tulang belakangekanan uretra yang tinggi karena otot destrusor yang lemah
Sphincter yang kuatSumbatan (striktur uretra dan pembesaran kelenjar prostat#
1nkontinensia 3rine1nkontinensia urine merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal
sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine. Secara umum,
penyebab dari inkontinensia urine adalah proses penuaan, pembesaran
kelenjar prostat, penuaaan kesadaran, serta penggunaan obat narkotik.
1nkotinensia terdiri atas71nkotinensia Dorongan 7
Merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine tanpa
sadar, terjadi segera setelah merasa dorongan yang kuat untuk berkemih.anda-tanda inkotinensia dorongan7
• Sering miksi (miksi lebih dari jam sekali#• Sepasme kandung kemih%emungkinan penyebab
• enurunan kapasitas kandung kemih• 1ritasi pada reseptor regangan kandung kemih yang menyebabkan
spasme• Minum alkohol atau kafein• eningkatan cairan• eningkatan konsentrasi urine• Distensi kandung kemih yang berlebihan
1nkontinensia total 7Merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang
terus-menerus dan tidak dapat diperkirakan.enyebab7
• Disfungsi neurologis• %ontraksi independent dan refleks detrusor karena pembedahan• rauma atau penyakit yang mempengaruhi syaraf medula spinalis• 9istula• europatianda-tanda inkontinensial total7
• *liran konstan yang terjadi pada saat tidak diperkirakan
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
6/21
• idak ada distensi kandung kemih• octuria• engobatan inkontinensia tidak berhasil
1nkontinensia stress 7Merupakan keadaan seseorang yang mengalami kehilangan urine kurang
dari 4! ml, terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen.enyebab7
• erubahan degeneratif pada otot pel&is dan struktur penunjang yang
berhubungan dengan penuaan.• ekanan intra abdominal tinggi (obesitas#• Distensi kandung kemih• 8tot pel&is dan struktur penunjang lemah• anda-tanda inkontensia stres7• *danya urine menetes dengan peningkatan tekanan abdomen• *danya dorongan berkemih• Sering miksi (lebih dari jam sekali#
1nkotinensia $efleks 7Merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang
tidak dirasakan, terjadi pada inter&al yang dapat diperkirakan bila &olume
kandung kemih mencapai jumlah tertentu.enyebab7
• %erusakan neurologis (lesi medula spinalis#• anda-tanda 1nkontinensia refleks7• idak ada dorongan berkemih.• Merasa bahwa kandung kemih penuh.• %ontraksi atau spasme kandung kemih tidak di hambat pada inter&al
teratur.1nkontinensial fungsional 7
Merupakan keadaan seseorang yang mengalami pengeluaran urine secara
tanpa disadari dan tidak dapat diperkirakan.enyebab7
• %erusakan neurologis (lesi medula sepinalis#anda-tanda inkontinensial fungsional7
• *danya dorongan untuk berkemih
EnuresisMerupakan ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol# yang
diakibatkan karena ketidakmampuan untuk mengendalikan spinter eksterna,
sering terjadi pada anak-anak atau lansia dan umumnya terjadi pada waktu
malam hari.
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
7/21
9aktor penyebab7%apasitas &esika urinaria lebih besar dari normal2esika urinaria peka rangsang, dan seterusnya tidak dapat menampung
urine dalam jumlah besarSuasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah1nfeksi saluran kemih, perubahan fisik atau neorologis sistem
perkemihanMakanan yang banyak mengandung garam dan mineral*nak yang takut jalan gelap untuk ke kamar mandi.
. A!U"A# $EPE%A&A'A#a. Pengka ian%ebiasaan berkemih
engkajian ini meliputi bagaimana kebiasaan berkemih serta
hambatannya. 9rekuensi berkemih bergantung ada kebiasaan dan
kesempatan. 8rang biasanya berkemih pertama kali pada waktu bangun
tidur sejumlah :! ;, sebelum tidur dan berkisar waktu makan.ola berkemih
erubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan seseorang yang
mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis,
kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran kemih. erubahan pola
eliminasi terdiri atas 79rekuensi 7
Merupakan banyaknya jumlah berkemih dalam sehari. eningkatan
frekuensi berkemih dikarenakan meningkatnya jumlah cairan yang
masuk. 9rekuensi yang tinggi tanpa suatu tekanan asupan cairan dapat
disebabkan oleh sistisis. 9rekuensi tinggi dapat ditemukan juga pada
keadaan stres atau hamil.3rgensi 7
erasaan seseorang yang takut mengalami inkontinensia jika tidak
berkemih. ada umumnya, anak kecil memiliki kemampuan yang buruk
dalam mengontrol sphincter eksternal. iasanya, perasaan segera ingin
berkemih terjadi pada anak karena kurangnya pengontrolan pada
sphincter.Disuria 7
$asa sakit dan kesulitan dalam berkemih. +al ini sering ditemukan
pada penyakit infeksi saluran kemih, trauma, dan striktur uretra.
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
8/21
oliuria 7 Merupakan produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal
( 4!! ml/hari#, tanpa disertai peningkatan asupan cairan. Ditemukan
pada penyakit diabetes mellitus dan penyakit ginjal kronis.
3rinaria supresi 7 erhentinya produksi urine secara mendadak. Secara normal, urine
diproduksi oleh ginjal pada kecepatan
menerus. %eadaan dimana ginjal tidak memproduksi urine kurang dari
=!! ml/hari disebut anuria, namun apabila produksi urine =!! 0 4!!
ml/hari disebut oliguria. enyebab anuria dan oliguria 7 penyakit ginjal,
kegagalan jantung, luka bakar dan shock.
2olume
2olume urine yang dikeluarkan sangat ber&ariasi akan tetapipengukuran &olume urine yang dikeluarkan dihitung per 5 jam. )ika
&olume dibawah 4!! ml atau diatas 6!! ml dalam periode 5 jam pada
orang dewasa, maka perlu diwaspadai adanya permasalahan pada
sistem eliminasi.
#
o
Usia umlah * 2+ am
= = 0 hari =4 0
6 =! hari 0 bulan 4! 0 5!! ml5 bulan 0 = tahun 5!! 0 4!! ml4 = 0 6 tahun 4!! 0 tahun :!! 0 =!!! ml> > 0 =5 tahun >!! 0 =5!! ml" =5 tahun 0 dewasa =4!! ml
=! Dewasa tua =4!! ml/kurang
9aktor yang mempengaruhi berkemih%arakteristik urine
?arnaormal 7 pucat, kekuningan, kuning coklat.
Merah gelap 7 perdarahan diginjal / ureterMerah terang 7 perdarahan %% atau uretra
@oklat gelap 7 peningkatan bilirubin
akibat disfungsi hati bila dikocok busa kuning.
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
9/21
%ejernihanormal 7 transparaneningkatan protein 7 keruh atau berbusaakteri 7 pekat dan keruh
auormal 7 *monia
3rin berbau buah 7 DM dan
kelaparan akibat aseton dan asam
asetoasetik.erat jenis
ormal berat jenis 7 =!=! 0 =! 4p+
ormal p+ urine sedikit asam (5,4 0 :,4#3rine yang telah melewati temperatur ruangan untuk beberapa jam
dapat menjadi alkali karena aktifitas bakterirotein 7
ormalnya molekul 0 molekul protein yang besar seperti albumin,
fibrinogen, globulin, tidak tersaring melalui ginjal atau keluar
bersama urineada keadaan kerusakan ginjal, molekul-molekul tersebut tidak dapat
tersaring dan keluar melalui urine*danya protein didalam urine disebut proteinuria sedangkan adanya
albumin dalam urine disebut albuminuria.Darah 7
Darah dalam urine dapat tampak jelas atau dapat tidak tampak jelas.*danya darah dalam urine disebut hematuria.
'lukosa 7ada keadaan normal adanya sejumlah glukosa dalam urine tidak
berarti bila hanya bersifat sementara, misalnya pada seseorang yang
makan gula banyak tetapi akan menetap pada pasien DM*danya gula dalam urine disebut glukosuria
%eton 7
+asil dari oksidasi lemak yang berlebihan.%ultur urine ormalnya ketika dilakukan pemeriksaan kultur urine tidak
ditemukan adanya kuman patogen.anda klinis gangguan elimiasi urine seperti retensi urine, inkontinensia
uirne.emeriksaan fisik
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
10/21
*bdomen
embesaran, pelebaran pembuluh darah &ena, distensi bladder,
pembesaran ginjal, nyeri tekan, tenderness, bising usus.
'enetalia wanita
1nflamasi, nodul, lesi, adanya sekret dari meatus, keadaan atropi
jaringan &agina.
'enetalia laki-laki
%ebersihan, adanya lesi, tenderness, adanya pembesaran skrotum.
b. ,iagnosa $epera-atan dan nter/ensi=# Diagnosa %eperawatan 7 'angguan pola eliminasi urine
(inkontinensia#
a# Definisi 7 kondisi dimana seseorang tidak mampumengendalikan pengeluaran urine.
%emungkinan berhubungan dengan 7
'angguan neuromuskulerSpasme bladder
rauma pel&ic1nfeksi saluran kemih
rauma medulla spinalisb# %emungkinan data yang ditemukan 7
1nkontinensia %einginan berkemih yang segera Sering ke toilet Menghidari minum Spasme bladder Setiap berkemih kuramg dari =!! ml atau lebih dari 44! ml.
c# ujuan yang diharapkan 7 %lien dapat mengontrol pengeluaran urine setiap 5 jam. idak ada tanda-tanda retensi dan inkontinensia urine. %lien berkemih dalam keadaan rileks.
d# 1nter&ensi
nter/ensi %asional=. Monitor keadaan bladder setiap
jam. ingkatkan akti&itas dengan
kolaborasi dokter/fisioterapi6. %olaborasi dalam bladder training5. +indari faktor pencetus
=. Membantu mencegah
distensi atau komplikasi. Meningkatkan kekuatan
otot ginjal dan fungsi
bladder
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
11/21
inkontinensia urine seperti cemas4. %olaborasi dengan dokter dalam
pengobatan dan keteterisasi
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
12/21
setiap 5 jam6. erikan cairan !!! ml/hari
dengan kolaborasi5. %urangi minum setelah jam <
malam4. %aji dan monitor analisis urine
elektrolit dan berat badan. *jarkan teknik latihan dengan
kolaborasi dokter/fisioterapi". %olaborasi dalam pemasangan
kateter
6. Menjaga defisit cairan5. Mencegah nokturia4. Membantu memonitor
keseimbangan cairan. Menguatkan otot pel&is". Mengeluarkan urine
0. Eliminasi Al/iDefekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang
kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem
pencernaan mahkluk hidup. ola defekasi sangat bersifat indi&idu, ber&ariasi dari
beberapa kali sehari hingga dua atau tiga kali per minggu. etapi juga dapat
mengalami gangguan yaitu hingga hanya beberapa kali saja dalam satu minggu
atau dapat berkali-kali dalam satu hari, biasanya gangguan tersebut diakibatkan
oleh gaya hidup yang tidak benar dan jika dibiarkan dapat menjadi masalah yang
lebih besar.)umlah feses yang dikeluarkan juga ber&ariasi pada setiap orang. enundaan
defekasi yang berulang dapat menyebabkan ekspansi rectum untuk
mengakomodasi feses yang terakumulasi dan pada akhirnya kehilangan
sensitifitas pada keinginan defekasi. 9eces normal mengandung :4; air dan
4; materi padat, lunak, memiliki bentuk, dan berwarna coklat terutama karena
adanya sterkobilin dan urobilin yang berasal dari bilirubin. 9aktor lain yang
mempengaruhi warna feses adalah kerja bakteri seperti Eschericia coli yang
normalnya berada di usus besar. 8rang dewasa membentuk :-=! ; flatus di
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
13/21
dalam usus besar selama 5 jam, gas tersebut terdiri dari karbodioksida, metan,
hydrogen, oksigen, dan nitrogen.
1. Faktor yang mempengaruhi proses de ekasia# 3sia
3mur tidak hanya mempengaruhi karakteristik feses, tapi juga
pengontrolannya. *nak0anak tidak mampu mengontrol eliminasinya sampai
sistem neuromuscular berkembang antara umur 0 6 tahun. 8rang dewasa
juga mengalami perubahan pengalaman yang dapat mempengaruhi proses
pengosongan lambung, diantaranya adalah atony (berkurangnya tonus otot
yang normal# dari otot-otot polos colon yang dapat berakibat pada
melambatnya peristaltik dan mengerasnya (mengering# feses, dan
menurunnya tonus dari otot-otot perut yang juga menurunkan tekananselama proses pengosongan lambung. eberapa orang dewasa juga
mengalami penurunan kontrol terhadap muskulus spinkter ani yang dapat
berdampak pada proses defekasi.
b# Diet
Makanan adalah faktor utama yang mempengaruhi eliminasi feses.
Makanan yang cukup selulosa, serat penting untuk memperbesar &olume
feses. Makanan tertentu pada beberapa orang sulit atau tidak bisa dicerna.
%etidakmampuan ini berdampak pada gangguan pencernaan, di beberapa
bagian jalur dari pengairan feses. Makan yang teratur mempengaruhi
defekasi dan makan yang tidak teratur dapat mengganggu keteraturan pola
defekasi. 1ndi&idu yang makan pada waktu yang sama setiap hari
mempunyai suatu keteraturan waktu, respon fisiologi pada pemasukan
makanan dan keteraturan pola akti&itas peristaltik di colon.
c# 1ntake cairan
emasukan cairan juga mempengaruhi eliminasi feses. %etika
pemasukan cairan yang adekuat ataupun pengeluaran misalnya urine,
muntah yang berlebihan untuk beberapa alasan, tubuh melanjutkan untuk
mereabsorbsi air dari chyme ketika lewat di sepanjang colon. Dampaknya
chyme menjadi lebih kering dari normal, menghasilkan feses yang keras.
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
14/21
Ditambah lagi berkurangnya pemasukan cairan memperlambat perjalanan
chyme di sepanjang intestinal, sehingga meningkatkan reabsorbsi cairan dari
chyme.
d# *kti&itas dan tonus ototonus otot abdomen , pel&is, dan diafragma yang baik akan sangat
membantu proses defekasi. *kti&itas dari otot-otot tersebut dapat
merangsang peristaltik yang memfasilitasi pergerakan chime sepanjang
colon. 8tot-otot yang lemah merupakan akibat dari berkurangnya latihan
(eBercise#, imobilitas atau gangguan fungsi syaraf. 8tot-otot yang lemah
sering tidak efektif pada peningkatan tekanan intra abdominal selama proses
defekasi atau pada pengontrolan defekasi.
e# sikologis
%eadaan stress, cemas, takut dan marah dapat mempengaruhi
defekasi. enyakit-penyakit tertentu termasuk diare kronik, seperti ulcus
pada collitis, bisa disebabkan karena tekanan komponen psikologi. 8rang
yang cemas atau marah dapat meningkatkan akti&itas peristaltik dan
frekuensi diare. Selain itu, orang yang depresi bisa memperlambat motilitas
intestinal, yang berdampak pada konstipasi.
f# engobatan
eberapa obat memiliki efek samping yang dapat berpengaruh
terhadap eliminasi yang normal. eberapa obat dapat menyebabkan diare,
sedangkan prosedur pemberian morphin dan codein, menyebabkan
konstipasi. eberapa obat secara langsung mempengaruhi eliminasi, seperti
laBati&e adalah obat yang merangsang akti&itas usus dan memudahkan
eliminasi feses. 8bat-obatan ini melunakkan feses, mempermudah defekasi.
8bat-obatan tertentu seperti dicyclomine hydrochloride ( entyl#, menekanakti&itas peristaltik dan kadang-kadang digunakan untuk mengobati diare.
g# 'aya hidup
'aya hidup mempengaruhi eliminasi feses pada beberapa cara.
elatihan buang air besar pada waktu dini dapat memupuk kebiasaan
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
15/21
defekasi pada waktu yang teratur,seperti setiap hari setelah sarapan, atau
bisa juga digunakan pada pola defekasi yang ireguler. %etersediaan dari
fasilitas toilet, kegelisahan tentang bau, dan kebutuhan akan privacy juga
mempengaruhi pola eliminasi feses. %lien yang berbagi satu ruangan dengan
orang lain pada suatu rumah sakit mungkin tidak ingin menggunakan bedpan
karena privacy dan kegelisahan akan baunya.
h# rosedur diagnostik
%lien yang akan dilakukan prosedur diagnostik biasanya dipuasakan
dahulu agar tidak dapat buang air besar kecuali setelah makan.
i# enyakit
eberapa penyakit pencernaan dapat menimbulkan diare dankonstipasi.
j# *nestesi dan pembedahan
*nestesi umum dapat menghalangi impuls parasimpatis, sehingga
kadang-kadang menyebabkan ileus usus. %ondisi ini dapat berlangsung
selama 5-5> jam.
k# yeri
engalaman nyeri waktu buang air besar seperti adanya hemoroid,
fraktur os pubis, episiotomi akan mengurangi keinginan untuk buang air
besar
l# %erusakan sensorik dan motorik
%erusakan spinal cord dan injuri kepala akan menimbulkan penurunan
stimulus sensorik untuk defekasi.
2. Masalah pada eliminasi bo-ela# %onstipasi
%onstipasi merupakan gejala, bukan penyakit, yaitu menurunnya
frekuensi * disertai dengan pengeluaran feces yang sulit, keras dan harus
mengedan yang berlebih. * keras dapat menyebabkan nyeri rectum,
karena feces berada di intestinal lebih lama, sehingga banyak air diserap.
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
16/21
%onstipasi sering disebabkan oleh pola defekasi yang tidak diatur,
penggunaan laksatif yang lama, stres psikologis, obat-obatan, kurang
akti&itas, usia.
b# 9ecal imfaction
Masa feces yang keras dilipatan rektum yang diakibatkan oleh retensi
dan akumulasi material feses yang berkepanjangan (konstipasi yang tidak
berakhir#. ada tahap impaction berat, tumpukan feces sampai pada kolon
sigmoid. iasanya disebabkan oleh konstipasi berulang, intake cairan yang
kurang, kurang akti&itas, diet rendah serat, pasien dalam keadaan lemah,
bingung, tidak sadar, kelemahan tonus otot dan pemeriksaan yang dapat
menimbulkan konstipasi. anda-tanda yang ditemui adalah tidak * ,
anoreksia, kembung/kram dan nyeri rektum.c# Diare
%eluarnya feses yang tidak berbentuk atau feses yang berupa cairan
dan meningkatkan frekuensi buang air besar akibat cepatnya chyme
melewati usus besar, sehingga usus besar tidak mempunyai waktu yang
cukup untuk menyerap air. 1ritasi di dalam kolon merupakan fakta tambahan
yang menyebabkan meningkatkan sekresi mukosa. Diare dapat disebabkan
karena stres fisik, obat-obatan, alergi, penyakit kolon, dan iritasi intestinal.
d# 1nkontinensia
+ilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan
gas yang melalui spinter anus akibat kerusakan fungsi spinter atau
persyarafan di daerah anus. enyebabnya karena penyakit-penyakit
neuromuskuler, trauma spinal cord, tumor spinter anus eksterna.
e# %embung
9latus yang berlebihan di daerah intestinal sehingga menyebabkan
distensi intestinal, dapat disebabkan karena konstipasi, penggunaan obat-
obatan (barbiturat, penurunan ansietas, penurunan akti&itas intestinal#,
mengkonsumsi makan yang banyak mengandung gas.
f# +emorroid
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
17/21
elebaran, dilatasi &ena pada dinding rectum sebagai akibat
peningkatan tekanan didaerah tersebut. enyebabnya adalah konstipasi
kronis, peregangan maksimal saat defekasi, kehamilan, dan obesitas.
. Asuhan $epera-atana# engkajian
ola defekasi 7 frekuensi, pernah berubaherilaku defekasi 7 penggunaan laksatif, cara mempertahankan pola.
Deskripsi feses 7 warna, bau, dan tekstur.Diet 7 makanan mempengaruhi
defekasi, makanan yang biasa dimakan,
makanan yang dihindari, dan pola makan yang
teratur atau tidak.@airan 7 jumlah dan jenis minuman/hari*kti&itas 7 kegiatan sehari-hari%egiatan / akti&itas yang spesifik.
Stres 7 stres berkepanjangan atau
pendek, koping untuk menghadapi atau
bagaimana menerima.embedahan/penyakit menetap.emeriksaan fisik
*bdomen 7 distensi, simetris, gerakan
peristaltik, adanya massa pada perut,
tenderness.$ektum dan anus 7 tanda-tanda inflamasi,
perubahan warna, lesi, fistula, hemoroid,
adanya massa, tenderness.%eadaan feses 7 %onsistensi, bentuk,
bau, warna, jumlah, unsur abnormal dalam
feses, lendir.emeriksaan diagnostik
*nuskopiroktosigmoidoskopi
$ontgen dengan kontrasb) ,iagnosa kepera-atan dan inter/ensi
=# 'angguan eliminasi bowel 7 konstipasi (aktual/risiko#Definisi 7 kondisi dimana seseorang mengalami perubahan
pola yang normal dalam berdefekasi dengan karakteristik
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
18/21
menurunnya frekuensi buang air besar dan feses yang
keras.
%emungkinan berhubungan dengan 7
1mobilitas
Menurunya akti&itas fisik1leusStres%urang pri&asiMenurunnya mobilitas intestinal
erubahan atau pembatasan diet.%emungkinan data yang ditemukan 7
Menurunnya bising ususMual
yeri abdomen*danya massa pada abdomen bagian kiri bawah
erubahan konsistensi feses, frekuensi buang buang air besar.%emungkinan klinis terjadinya pada 7
*nemia+ipotiroiddismeDialisa ginjal
embedahan abdomenaralisis
@edera spinal yang lamaujuan yang diharapkan 7
asien kembali ke pola normal dari fungsi bowel
erjadinya perubahan pola hidup untuk menurunkan faktorpenyebab konstipasi.
1nter&ensi
nter/ensi %asional=. @atat dan kaji kembali warna,
konsitensi, jumlah dan waktu
buang air besar
=. engkajian dasar untuk
mengetahui adanya masalah
bowel. %aji dan catat pengerasan
usus
. Deteksi dini penyebab
konstipasi6. )ika terjadi fecal impaction
lakukan pengeluaran manual
atau lakukan gliserin klimas
6. Membantu mengeluarkan
feses
5. %onsultasikan dengan dokter
tentang pemberian laksatif,
enema, pengobatan
5. Meningkatkan eliminasi
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
19/21
4. erikan cairan adekuat 4. Membantu feses lunak
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
20/21
. Monitor dan cek elektrolit,
intake dan output cairan6. %olaborasi dengan dokter
pemberian cairan 12, oral,
dan makanan lunak5. erikan antidiare, tingkatkan
intake cairan4. @ek kulit bagian perineal dan
jaga dari gangguan integritas. erikan pendidikan
kesehatan tentang7@airanDiet8bat-obatan
erubahan gaya hidup
4. 9rekuensi buang air besar
yang meningkat
menyebabkan iritasi kulit
sekitar anus
. Meningkatkan pengetahuan
dan mencegah diare
6# 'angguan eliminasi bowel 7 inkontinensiaDefinisi 7 kondisi dimana pasien mengalami
perubahan pola dalam buang air besar dengan
karakteristik tidak terkontrolnya pengeluaran feses.
%emungkinan berhubungan dengan7
Menurunnya tingkat kesadaran'angguan spinter anus'angguan neuromuskuler9etal impaction
%emungkinan data yang ditemukan7idak terkontrolnya pengeluaran fesesaju yang kotor oleh feses
%ondisi klinis kemungkinan terjadi pada71njuri spinalcord
embedahan ususStroke
rauma pada daerah pel&is3sia tua
8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo
21/21
ujuan yang diharapkan7asien dapat mengontrol pengeluaran fesesasien kembali pada pola eliminasi normal
1nter&ensi
nter/ensi %asional=. entukan penyebab
inkontinensia. %aji penurunan masalah *DA
yangberhubungan dengan
masalah inkontinensia6. %aji jumlah dan karakteristik
inkontinensia5. *tur pola makan dan sampai
berapa lama terjadinya buang
air besar4. Aakukan bowel training
dengan kolaborasi fisioterapis