Bahan Kuliah Eliminasi Argo

  • Upload
    andrian

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    1/21

    Perubahan Proses Eliminasi

    Eliminasi dibutuhkan untuk mempertahankan homeostasis melalui

    pembuangan sisa metabolisme. Secara garis besar, pembuangan sisa metabolisme

    tersebut terbagi kedalam dua jenis yaitu pembuangan sisa metabolisme tubuh

    melalui proses miksi berupa urin dan proses defekasi berupa feses. Defekasi atau

    buang air besar adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk

    membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari

    sistem pencernaan. Miksi atau buang air kecil adalah proses pengosongan kandung

    kemih bila kandung kemih terisi (Dianawuri, !!"#

    A. Eliminasi Urine (Miksi)1. Faktor yang mempengaruhi pola eliminasi urine :

    a. $espons keinginan awal untuk berkemih

    %ebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih dapat

    menyebabkan urine banyak tertahan di dalam &esika urinaria sehingga

    mempengaruhi ukuran &esika urinaria dan jumlah pengeluaran urine.

    b. 'aya hidup

    erubahan gaya hidup dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan

    eliminasi dalam kaitannya terhadap tersedian&a fasilitas toilet.

    c. Diet dan asupan ( intake #

    )umlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi

    output urine ( jumlah urine #. rotein dan natrium dapat menentukan jumlah

    urine yang dibentuk. Minuman yang mengandung alkohol bersifatmenghambat antideuretik hormon (*D+# sehingga meningkatkan pembuangan

    urin. Sedangkan minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, coklat,

    cola dapat meningkatkan pembuangan dan ekskresi urin.

    d. Stres psikologis

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    2/21

    )ika seseorang mengalami stress, tekanan darahnya akan meningkat

    sehingga banyak darah yang menuju ginjal sehingga meningkatkan jumlah

    urine yang diproduksi. Selain itu, pada saat orang berada dalam kondisi emosi,

    maka kandung kemih akan berkontraksi sehingga mengakibatkan

    meningkatnya frekuensi keinginan berkemih.

    e. ingkat akti&itas dan tonus otot

    *kti&itas sangat dibutuhkan untuk mempertahankan tonus otot. onus otot

    yang memiliki peran penting dalam membantu proses berkemih adalah otot

    kandung kemih, otot abdomen dan pel&is. Eliminasi urine membutuhkan tonus

    otot kandung kemih yang baik untuk tonus sfingter internal dan eksternal.

    +ilangnya tonus otot &esika urinaria dapat menyebabkan kemampuan

    pengaturan berkemih menurun. +ilangnya tonus otot kandung kemih terjadi

    pada indi&idu yang menggunakan kateter untuk periode waktu yang lama.

    %arena urine secara terus menerus dialirkan keluar kandung kemih, otot-otot

    tersebut tidak pernah merenggang atau kontraksi dan dapat menjadi tidak

    berfungsi. *ktifitas yang lebih berat akan mempengaruhi jumlah urine yang

    diproduksi, hal ini disebabkan karena lebih besar metabolisme tubuh.

    f. ingkat erkembangan

    ingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola

    berkemih. +al tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih memiliki

    mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. amun, kemampuan

    dalam mengontrol buang air kecil meningkat seiring dengan pertambahan

    usia. ada usia lanjut terjadi penurunan &olume bladder dan pada wanita

    hamil kapasitas kandung kemihnya juga menurun karena adanya tekanan dari

    fetus sehingga mengakibatkan lebih sering berkemih.

    g. %ondisi enyakit

    ada pasien yang demam terjadi penurunan produksi urin karena banyak

    cairan yang dikeluarkan melalui kulit. $adangan dan iritasi organ kemih

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    3/21

    menimbulkan retensi urin. %ondisi penyakit dapat memengaruhi produksi

    urine, seperti diabetes melitus.

    h. Sosiokultural

    udaya dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine, seperti

    adanya kultur pada masyarakat tertentu yang melarang untuk buang air kecil

    di tempat tertentu atau budaya masyarakat dimana sebagian masyarakat

    hanya dapat miksi pada tempat tertutup dan sebaliknya pada masyarakat

    yang dapat miksi pada lokasi terbuka.

    i. %ebiasaan seseorang

    Seseorang yang memiliki kebiasaan berkemih di toilet sehingga akan

    mengalami kesulitan untuk berkemih dengan melalui urineal / pot urine bila

    dalam keadaan sakit.

    j. embedahan

    embedahan berefek menurunkan filtrasi glomerulus sebagai dampak dari

    pemberian obat anestesi sehingga menyebabkan penurunan jumlah produksi

    urine.

    k. engobatan

    emberian tindakan pengobatan dapat berdampak pada terjadinya

    peningkatan atau penurunan proses perkemihan. Misalnya pemberian diuretik

    dapat meningkatkan jumlah urine, sedangkan pemberian obat antikolinergik

    dan anthipertensi dapat menyebabkan retensi urine.

    l. emeriksaan Diagnostik

    emeriksaan diagnostik ini juga dapat mempengaruhi kebutuhan eliminasi

    urine, khususnya prosedur 0 prosedur yang berhubungan dengan tindakan

    pemeriksaan saluran kemih seperti intra &enus pyelogram (12 #. emeriksaan

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    4/21

    ini dapat membatasi jumlah asupan sehingga mengurangi produksi urine.

    Selain itu, tindakan sistoskopi dapat menimbulkan edema lokal pada uretra

    sehingga pengeluaran urine terganggu.

    m. Suhu lingkungan

    %etika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga

    suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga

    darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal.

    *pabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka

    pengeluaran urine pun banyak

    n. +ormon antidiuretik (*D+#

    +ormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. )ika darah

    sedikit mengandung air, maka *D+ akan banyak disekresikan ke dalam ginjal,

    akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin yang terjadi pekat dan

    jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak mengandung air, maka

    *D+ yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air

    berkurang pula, sehingga urin yang terjadi akan encer dan jumlahnya banyak.

    2. Masalah pada Eliminasi Urine$etensi 3rine

    $etensi urine merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih

    (bladder# dan ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih. +al ini

    menyebabkan distensi &esika urinaria atau merupakan keadaan ketika

    seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap.

    Dalam kondisi normal &esika urinaria memiliki daya tampung 4! 0 5!! ml,

    namun dalam keadaan distensi, &esika urinaria dapat menampung urine

    sebanyak 6!!! 0 5!!! ml urine.anda klinis 7

    %etidaknyamanan daerah pubisDistensi &esika urinaria%etidak sanggupan untuk berkemihSering berkemih, saat &esika urinaria berisi sedikit urine. ( 4-4! ml#

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    5/21

    %etidakseimbangan jumlah urine yang dikeluarkan dengan asupannyaMeningkatkan keresahan dan keinginan berkemih*danya urine sebanyak 6!!!-5!!! ml dalam kandung kemih

    enyebab 7

    8perasi pada daerah abdomen bawah, pel&is, &esika urinariarauma sum 0 sum tulang belakangekanan uretra yang tinggi karena otot destrusor yang lemah

    Sphincter yang kuatSumbatan (striktur uretra dan pembesaran kelenjar prostat#

    1nkontinensia 3rine1nkontinensia urine merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal

    sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine. Secara umum,

    penyebab dari inkontinensia urine adalah proses penuaan, pembesaran

    kelenjar prostat, penuaaan kesadaran, serta penggunaan obat narkotik.

    1nkotinensia terdiri atas71nkotinensia Dorongan 7

    Merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine tanpa

    sadar, terjadi segera setelah merasa dorongan yang kuat untuk berkemih.anda-tanda inkotinensia dorongan7

    • Sering miksi (miksi lebih dari jam sekali#• Sepasme kandung kemih%emungkinan penyebab

    • enurunan kapasitas kandung kemih• 1ritasi pada reseptor regangan kandung kemih yang menyebabkan

    spasme• Minum alkohol atau kafein• eningkatan cairan• eningkatan konsentrasi urine• Distensi kandung kemih yang berlebihan

    1nkontinensia total 7Merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang

    terus-menerus dan tidak dapat diperkirakan.enyebab7

    • Disfungsi neurologis• %ontraksi independent dan refleks detrusor karena pembedahan• rauma atau penyakit yang mempengaruhi syaraf medula spinalis• 9istula• europatianda-tanda inkontinensial total7

    • *liran konstan yang terjadi pada saat tidak diperkirakan

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    6/21

    • idak ada distensi kandung kemih• octuria• engobatan inkontinensia tidak berhasil

    1nkontinensia stress 7Merupakan keadaan seseorang yang mengalami kehilangan urine kurang

    dari 4! ml, terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen.enyebab7

    • erubahan degeneratif pada otot pel&is dan struktur penunjang yang

    berhubungan dengan penuaan.• ekanan intra abdominal tinggi (obesitas#• Distensi kandung kemih• 8tot pel&is dan struktur penunjang lemah• anda-tanda inkontensia stres7• *danya urine menetes dengan peningkatan tekanan abdomen• *danya dorongan berkemih• Sering miksi (lebih dari jam sekali#

    1nkotinensia $efleks 7Merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang

    tidak dirasakan, terjadi pada inter&al yang dapat diperkirakan bila &olume

    kandung kemih mencapai jumlah tertentu.enyebab7

    • %erusakan neurologis (lesi medula spinalis#• anda-tanda 1nkontinensia refleks7• idak ada dorongan berkemih.• Merasa bahwa kandung kemih penuh.• %ontraksi atau spasme kandung kemih tidak di hambat pada inter&al

    teratur.1nkontinensial fungsional 7

    Merupakan keadaan seseorang yang mengalami pengeluaran urine secara

    tanpa disadari dan tidak dapat diperkirakan.enyebab7

    • %erusakan neurologis (lesi medula sepinalis#anda-tanda inkontinensial fungsional7

    • *danya dorongan untuk berkemih

    EnuresisMerupakan ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol# yang

    diakibatkan karena ketidakmampuan untuk mengendalikan spinter eksterna,

    sering terjadi pada anak-anak atau lansia dan umumnya terjadi pada waktu

    malam hari.

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    7/21

    9aktor penyebab7%apasitas &esika urinaria lebih besar dari normal2esika urinaria peka rangsang, dan seterusnya tidak dapat menampung

    urine dalam jumlah besarSuasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah1nfeksi saluran kemih, perubahan fisik atau neorologis sistem

    perkemihanMakanan yang banyak mengandung garam dan mineral*nak yang takut jalan gelap untuk ke kamar mandi.

    . A!U"A# $EPE%A&A'A#a. Pengka ian%ebiasaan berkemih

    engkajian ini meliputi bagaimana kebiasaan berkemih serta

    hambatannya. 9rekuensi berkemih bergantung ada kebiasaan dan

    kesempatan. 8rang biasanya berkemih pertama kali pada waktu bangun

    tidur sejumlah :! ;, sebelum tidur dan berkisar waktu makan.ola berkemih

    erubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan seseorang yang

    mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis,

    kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran kemih. erubahan pola

    eliminasi terdiri atas 79rekuensi 7

    Merupakan banyaknya jumlah berkemih dalam sehari. eningkatan

    frekuensi berkemih dikarenakan meningkatnya jumlah cairan yang

    masuk. 9rekuensi yang tinggi tanpa suatu tekanan asupan cairan dapat

    disebabkan oleh sistisis. 9rekuensi tinggi dapat ditemukan juga pada

    keadaan stres atau hamil.3rgensi 7

    erasaan seseorang yang takut mengalami inkontinensia jika tidak

    berkemih. ada umumnya, anak kecil memiliki kemampuan yang buruk

    dalam mengontrol sphincter eksternal. iasanya, perasaan segera ingin

    berkemih terjadi pada anak karena kurangnya pengontrolan pada

    sphincter.Disuria 7

    $asa sakit dan kesulitan dalam berkemih. +al ini sering ditemukan

    pada penyakit infeksi saluran kemih, trauma, dan striktur uretra.

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    8/21

    oliuria 7 Merupakan produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal

    ( 4!! ml/hari#, tanpa disertai peningkatan asupan cairan. Ditemukan

    pada penyakit diabetes mellitus dan penyakit ginjal kronis.

    3rinaria supresi 7 erhentinya produksi urine secara mendadak. Secara normal, urine

    diproduksi oleh ginjal pada kecepatan

    menerus. %eadaan dimana ginjal tidak memproduksi urine kurang dari

    =!! ml/hari disebut anuria, namun apabila produksi urine =!! 0 4!!

    ml/hari disebut oliguria. enyebab anuria dan oliguria 7 penyakit ginjal,

    kegagalan jantung, luka bakar dan shock.

    2olume

    2olume urine yang dikeluarkan sangat ber&ariasi akan tetapipengukuran &olume urine yang dikeluarkan dihitung per 5 jam. )ika

    &olume dibawah 4!! ml atau diatas 6!! ml dalam periode 5 jam pada

    orang dewasa, maka perlu diwaspadai adanya permasalahan pada

    sistem eliminasi.

    #

    o

    Usia umlah * 2+ am

    = = 0 hari =4 0

    6 =! hari 0 bulan 4! 0 5!! ml5 bulan 0 = tahun 5!! 0 4!! ml4 = 0 6 tahun 4!! 0 tahun :!! 0 =!!! ml> > 0 =5 tahun >!! 0 =5!! ml" =5 tahun 0 dewasa =4!! ml

    =! Dewasa tua =4!! ml/kurang

    9aktor yang mempengaruhi berkemih%arakteristik urine

    ?arnaormal 7 pucat, kekuningan, kuning coklat.

    Merah gelap 7 perdarahan diginjal / ureterMerah terang 7 perdarahan %% atau uretra

    @oklat gelap 7 peningkatan bilirubin

    akibat disfungsi hati bila dikocok busa kuning.

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    9/21

    %ejernihanormal 7 transparaneningkatan protein 7 keruh atau berbusaakteri 7 pekat dan keruh

    auormal 7 *monia

    3rin berbau buah 7 DM dan

    kelaparan akibat aseton dan asam

    asetoasetik.erat jenis

    ormal berat jenis 7 =!=! 0 =! 4p+

    ormal p+ urine sedikit asam (5,4 0 :,4#3rine yang telah melewati temperatur ruangan untuk beberapa jam

    dapat menjadi alkali karena aktifitas bakterirotein 7

    ormalnya molekul 0 molekul protein yang besar seperti albumin,

    fibrinogen, globulin, tidak tersaring melalui ginjal atau keluar

    bersama urineada keadaan kerusakan ginjal, molekul-molekul tersebut tidak dapat

    tersaring dan keluar melalui urine*danya protein didalam urine disebut proteinuria sedangkan adanya

    albumin dalam urine disebut albuminuria.Darah 7

    Darah dalam urine dapat tampak jelas atau dapat tidak tampak jelas.*danya darah dalam urine disebut hematuria.

    'lukosa 7ada keadaan normal adanya sejumlah glukosa dalam urine tidak

    berarti bila hanya bersifat sementara, misalnya pada seseorang yang

    makan gula banyak tetapi akan menetap pada pasien DM*danya gula dalam urine disebut glukosuria

    %eton 7

    +asil dari oksidasi lemak yang berlebihan.%ultur urine ormalnya ketika dilakukan pemeriksaan kultur urine tidak

    ditemukan adanya kuman patogen.anda klinis gangguan elimiasi urine seperti retensi urine, inkontinensia

    uirne.emeriksaan fisik

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    10/21

    *bdomen

    embesaran, pelebaran pembuluh darah &ena, distensi bladder,

    pembesaran ginjal, nyeri tekan, tenderness, bising usus.

    'enetalia wanita

    1nflamasi, nodul, lesi, adanya sekret dari meatus, keadaan atropi

    jaringan &agina.

    'enetalia laki-laki

    %ebersihan, adanya lesi, tenderness, adanya pembesaran skrotum.

    b. ,iagnosa $epera-atan dan nter/ensi=# Diagnosa %eperawatan 7 'angguan pola eliminasi urine

    (inkontinensia#

    a# Definisi 7 kondisi dimana seseorang tidak mampumengendalikan pengeluaran urine.

    %emungkinan berhubungan dengan 7

    'angguan neuromuskulerSpasme bladder

    rauma pel&ic1nfeksi saluran kemih

    rauma medulla spinalisb# %emungkinan data yang ditemukan 7

    1nkontinensia %einginan berkemih yang segera Sering ke toilet Menghidari minum Spasme bladder Setiap berkemih kuramg dari =!! ml atau lebih dari 44! ml.

    c# ujuan yang diharapkan 7 %lien dapat mengontrol pengeluaran urine setiap 5 jam. idak ada tanda-tanda retensi dan inkontinensia urine. %lien berkemih dalam keadaan rileks.

    d# 1nter&ensi

    nter/ensi %asional=. Monitor keadaan bladder setiap

    jam. ingkatkan akti&itas dengan

    kolaborasi dokter/fisioterapi6. %olaborasi dalam bladder training5. +indari faktor pencetus

    =. Membantu mencegah

    distensi atau komplikasi. Meningkatkan kekuatan

    otot ginjal dan fungsi

    bladder

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    11/21

    inkontinensia urine seperti cemas4. %olaborasi dengan dokter dalam

    pengobatan dan keteterisasi

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    12/21

    setiap 5 jam6. erikan cairan !!! ml/hari

    dengan kolaborasi5. %urangi minum setelah jam <

    malam4. %aji dan monitor analisis urine

    elektrolit dan berat badan. *jarkan teknik latihan dengan

    kolaborasi dokter/fisioterapi". %olaborasi dalam pemasangan

    kateter

    6. Menjaga defisit cairan5. Mencegah nokturia4. Membantu memonitor

    keseimbangan cairan. Menguatkan otot pel&is". Mengeluarkan urine

    0. Eliminasi Al/iDefekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang

    kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem

    pencernaan mahkluk hidup. ola defekasi sangat bersifat indi&idu, ber&ariasi dari

    beberapa kali sehari hingga dua atau tiga kali per minggu. etapi juga dapat

    mengalami gangguan yaitu hingga hanya beberapa kali saja dalam satu minggu

    atau dapat berkali-kali dalam satu hari, biasanya gangguan tersebut diakibatkan

    oleh gaya hidup yang tidak benar dan jika dibiarkan dapat menjadi masalah yang

    lebih besar.)umlah feses yang dikeluarkan juga ber&ariasi pada setiap orang. enundaan

    defekasi yang berulang dapat menyebabkan ekspansi rectum untuk

    mengakomodasi feses yang terakumulasi dan pada akhirnya kehilangan

    sensitifitas pada keinginan defekasi. 9eces normal mengandung :4; air dan

    4; materi padat, lunak, memiliki bentuk, dan berwarna coklat terutama karena

    adanya sterkobilin dan urobilin yang berasal dari bilirubin. 9aktor lain yang

    mempengaruhi warna feses adalah kerja bakteri seperti Eschericia coli yang

    normalnya berada di usus besar. 8rang dewasa membentuk :-=! ; flatus di

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    13/21

    dalam usus besar selama 5 jam, gas tersebut terdiri dari karbodioksida, metan,

    hydrogen, oksigen, dan nitrogen.

    1. Faktor yang mempengaruhi proses de ekasia# 3sia

    3mur tidak hanya mempengaruhi karakteristik feses, tapi juga

    pengontrolannya. *nak0anak tidak mampu mengontrol eliminasinya sampai

    sistem neuromuscular berkembang antara umur 0 6 tahun. 8rang dewasa

    juga mengalami perubahan pengalaman yang dapat mempengaruhi proses

    pengosongan lambung, diantaranya adalah atony (berkurangnya tonus otot

    yang normal# dari otot-otot polos colon yang dapat berakibat pada

    melambatnya peristaltik dan mengerasnya (mengering# feses, dan

    menurunnya tonus dari otot-otot perut yang juga menurunkan tekananselama proses pengosongan lambung. eberapa orang dewasa juga

    mengalami penurunan kontrol terhadap muskulus spinkter ani yang dapat

    berdampak pada proses defekasi.

    b# Diet

    Makanan adalah faktor utama yang mempengaruhi eliminasi feses.

    Makanan yang cukup selulosa, serat penting untuk memperbesar &olume

    feses. Makanan tertentu pada beberapa orang sulit atau tidak bisa dicerna.

    %etidakmampuan ini berdampak pada gangguan pencernaan, di beberapa

    bagian jalur dari pengairan feses. Makan yang teratur mempengaruhi

    defekasi dan makan yang tidak teratur dapat mengganggu keteraturan pola

    defekasi. 1ndi&idu yang makan pada waktu yang sama setiap hari

    mempunyai suatu keteraturan waktu, respon fisiologi pada pemasukan

    makanan dan keteraturan pola akti&itas peristaltik di colon.

    c# 1ntake cairan

    emasukan cairan juga mempengaruhi eliminasi feses. %etika

    pemasukan cairan yang adekuat ataupun pengeluaran misalnya urine,

    muntah yang berlebihan untuk beberapa alasan, tubuh melanjutkan untuk

    mereabsorbsi air dari chyme ketika lewat di sepanjang colon. Dampaknya

    chyme menjadi lebih kering dari normal, menghasilkan feses yang keras.

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    14/21

    Ditambah lagi berkurangnya pemasukan cairan memperlambat perjalanan

    chyme di sepanjang intestinal, sehingga meningkatkan reabsorbsi cairan dari

    chyme.

    d# *kti&itas dan tonus ototonus otot abdomen , pel&is, dan diafragma yang baik akan sangat

    membantu proses defekasi. *kti&itas dari otot-otot tersebut dapat

    merangsang peristaltik yang memfasilitasi pergerakan chime sepanjang

    colon. 8tot-otot yang lemah merupakan akibat dari berkurangnya latihan

    (eBercise#, imobilitas atau gangguan fungsi syaraf. 8tot-otot yang lemah

    sering tidak efektif pada peningkatan tekanan intra abdominal selama proses

    defekasi atau pada pengontrolan defekasi.

    e# sikologis

    %eadaan stress, cemas, takut dan marah dapat mempengaruhi

    defekasi. enyakit-penyakit tertentu termasuk diare kronik, seperti ulcus

    pada collitis, bisa disebabkan karena tekanan komponen psikologi. 8rang

    yang cemas atau marah dapat meningkatkan akti&itas peristaltik dan

    frekuensi diare. Selain itu, orang yang depresi bisa memperlambat motilitas

    intestinal, yang berdampak pada konstipasi.

    f# engobatan

    eberapa obat memiliki efek samping yang dapat berpengaruh

    terhadap eliminasi yang normal. eberapa obat dapat menyebabkan diare,

    sedangkan prosedur pemberian morphin dan codein, menyebabkan

    konstipasi. eberapa obat secara langsung mempengaruhi eliminasi, seperti

    laBati&e adalah obat yang merangsang akti&itas usus dan memudahkan

    eliminasi feses. 8bat-obatan ini melunakkan feses, mempermudah defekasi.

    8bat-obatan tertentu seperti dicyclomine hydrochloride ( entyl#, menekanakti&itas peristaltik dan kadang-kadang digunakan untuk mengobati diare.

    g# 'aya hidup

    'aya hidup mempengaruhi eliminasi feses pada beberapa cara.

    elatihan buang air besar pada waktu dini dapat memupuk kebiasaan

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    15/21

    defekasi pada waktu yang teratur,seperti setiap hari setelah sarapan, atau

    bisa juga digunakan pada pola defekasi yang ireguler. %etersediaan dari

    fasilitas toilet, kegelisahan tentang bau, dan kebutuhan akan privacy juga

    mempengaruhi pola eliminasi feses. %lien yang berbagi satu ruangan dengan

    orang lain pada suatu rumah sakit mungkin tidak ingin menggunakan bedpan

    karena privacy dan kegelisahan akan baunya.

    h# rosedur diagnostik

    %lien yang akan dilakukan prosedur diagnostik biasanya dipuasakan

    dahulu agar tidak dapat buang air besar kecuali setelah makan.

    i# enyakit

    eberapa penyakit pencernaan dapat menimbulkan diare dankonstipasi.

    j# *nestesi dan pembedahan

    *nestesi umum dapat menghalangi impuls parasimpatis, sehingga

    kadang-kadang menyebabkan ileus usus. %ondisi ini dapat berlangsung

    selama 5-5> jam.

    k# yeri

    engalaman nyeri waktu buang air besar seperti adanya hemoroid,

    fraktur os pubis, episiotomi akan mengurangi keinginan untuk buang air

    besar

    l# %erusakan sensorik dan motorik

    %erusakan spinal cord dan injuri kepala akan menimbulkan penurunan

    stimulus sensorik untuk defekasi.

    2. Masalah pada eliminasi bo-ela# %onstipasi

    %onstipasi merupakan gejala, bukan penyakit, yaitu menurunnya

    frekuensi * disertai dengan pengeluaran feces yang sulit, keras dan harus

    mengedan yang berlebih. * keras dapat menyebabkan nyeri rectum,

    karena feces berada di intestinal lebih lama, sehingga banyak air diserap.

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    16/21

    %onstipasi sering disebabkan oleh pola defekasi yang tidak diatur,

    penggunaan laksatif yang lama, stres psikologis, obat-obatan, kurang

    akti&itas, usia.

    b# 9ecal imfaction

    Masa feces yang keras dilipatan rektum yang diakibatkan oleh retensi

    dan akumulasi material feses yang berkepanjangan (konstipasi yang tidak

    berakhir#. ada tahap impaction berat, tumpukan feces sampai pada kolon

    sigmoid. iasanya disebabkan oleh konstipasi berulang, intake cairan yang

    kurang, kurang akti&itas, diet rendah serat, pasien dalam keadaan lemah,

    bingung, tidak sadar, kelemahan tonus otot dan pemeriksaan yang dapat

    menimbulkan konstipasi. anda-tanda yang ditemui adalah tidak * ,

    anoreksia, kembung/kram dan nyeri rektum.c# Diare

    %eluarnya feses yang tidak berbentuk atau feses yang berupa cairan

    dan meningkatkan frekuensi buang air besar akibat cepatnya chyme

    melewati usus besar, sehingga usus besar tidak mempunyai waktu yang

    cukup untuk menyerap air. 1ritasi di dalam kolon merupakan fakta tambahan

    yang menyebabkan meningkatkan sekresi mukosa. Diare dapat disebabkan

    karena stres fisik, obat-obatan, alergi, penyakit kolon, dan iritasi intestinal.

    d# 1nkontinensia

    +ilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan

    gas yang melalui spinter anus akibat kerusakan fungsi spinter atau

    persyarafan di daerah anus. enyebabnya karena penyakit-penyakit

    neuromuskuler, trauma spinal cord, tumor spinter anus eksterna.

    e# %embung

    9latus yang berlebihan di daerah intestinal sehingga menyebabkan

    distensi intestinal, dapat disebabkan karena konstipasi, penggunaan obat-

    obatan (barbiturat, penurunan ansietas, penurunan akti&itas intestinal#,

    mengkonsumsi makan yang banyak mengandung gas.

    f# +emorroid

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    17/21

    elebaran, dilatasi &ena pada dinding rectum sebagai akibat

    peningkatan tekanan didaerah tersebut. enyebabnya adalah konstipasi

    kronis, peregangan maksimal saat defekasi, kehamilan, dan obesitas.

    . Asuhan $epera-atana# engkajian

    ola defekasi 7 frekuensi, pernah berubaherilaku defekasi 7 penggunaan laksatif, cara mempertahankan pola.

    Deskripsi feses 7 warna, bau, dan tekstur.Diet 7 makanan mempengaruhi

    defekasi, makanan yang biasa dimakan,

    makanan yang dihindari, dan pola makan yang

    teratur atau tidak.@airan 7 jumlah dan jenis minuman/hari*kti&itas 7 kegiatan sehari-hari%egiatan / akti&itas yang spesifik.

    Stres 7 stres berkepanjangan atau

    pendek, koping untuk menghadapi atau

    bagaimana menerima.embedahan/penyakit menetap.emeriksaan fisik

    *bdomen 7 distensi, simetris, gerakan

    peristaltik, adanya massa pada perut,

    tenderness.$ektum dan anus 7 tanda-tanda inflamasi,

    perubahan warna, lesi, fistula, hemoroid,

    adanya massa, tenderness.%eadaan feses 7 %onsistensi, bentuk,

    bau, warna, jumlah, unsur abnormal dalam

    feses, lendir.emeriksaan diagnostik

    *nuskopiroktosigmoidoskopi

    $ontgen dengan kontrasb) ,iagnosa kepera-atan dan inter/ensi

    =# 'angguan eliminasi bowel 7 konstipasi (aktual/risiko#Definisi 7 kondisi dimana seseorang mengalami perubahan

    pola yang normal dalam berdefekasi dengan karakteristik

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    18/21

    menurunnya frekuensi buang air besar dan feses yang

    keras.

    %emungkinan berhubungan dengan 7

    1mobilitas

    Menurunya akti&itas fisik1leusStres%urang pri&asiMenurunnya mobilitas intestinal

    erubahan atau pembatasan diet.%emungkinan data yang ditemukan 7

    Menurunnya bising ususMual

    yeri abdomen*danya massa pada abdomen bagian kiri bawah

    erubahan konsistensi feses, frekuensi buang buang air besar.%emungkinan klinis terjadinya pada 7

    *nemia+ipotiroiddismeDialisa ginjal

    embedahan abdomenaralisis

    @edera spinal yang lamaujuan yang diharapkan 7

    asien kembali ke pola normal dari fungsi bowel

    erjadinya perubahan pola hidup untuk menurunkan faktorpenyebab konstipasi.

    1nter&ensi

    nter/ensi %asional=. @atat dan kaji kembali warna,

    konsitensi, jumlah dan waktu

    buang air besar

    =. engkajian dasar untuk

    mengetahui adanya masalah

    bowel. %aji dan catat pengerasan

    usus

    . Deteksi dini penyebab

    konstipasi6. )ika terjadi fecal impaction

    lakukan pengeluaran manual

    atau lakukan gliserin klimas

    6. Membantu mengeluarkan

    feses

    5. %onsultasikan dengan dokter

    tentang pemberian laksatif,

    enema, pengobatan

    5. Meningkatkan eliminasi

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    19/21

    4. erikan cairan adekuat 4. Membantu feses lunak

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    20/21

    . Monitor dan cek elektrolit,

    intake dan output cairan6. %olaborasi dengan dokter

    pemberian cairan 12, oral,

    dan makanan lunak5. erikan antidiare, tingkatkan

    intake cairan4. @ek kulit bagian perineal dan

    jaga dari gangguan integritas. erikan pendidikan

    kesehatan tentang7@airanDiet8bat-obatan

    erubahan gaya hidup

    4. 9rekuensi buang air besar

    yang meningkat

    menyebabkan iritasi kulit

    sekitar anus

    . Meningkatkan pengetahuan

    dan mencegah diare

    6# 'angguan eliminasi bowel 7 inkontinensiaDefinisi 7 kondisi dimana pasien mengalami

    perubahan pola dalam buang air besar dengan

    karakteristik tidak terkontrolnya pengeluaran feses.

    %emungkinan berhubungan dengan7

    Menurunnya tingkat kesadaran'angguan spinter anus'angguan neuromuskuler9etal impaction

    %emungkinan data yang ditemukan7idak terkontrolnya pengeluaran fesesaju yang kotor oleh feses

    %ondisi klinis kemungkinan terjadi pada71njuri spinalcord

    embedahan ususStroke

    rauma pada daerah pel&is3sia tua

  • 8/19/2019 Bahan Kuliah Eliminasi Argo

    21/21

    ujuan yang diharapkan7asien dapat mengontrol pengeluaran fesesasien kembali pada pola eliminasi normal

    1nter&ensi

    nter/ensi %asional=. entukan penyebab

    inkontinensia. %aji penurunan masalah *DA

    yangberhubungan dengan

    masalah inkontinensia6. %aji jumlah dan karakteristik

    inkontinensia5. *tur pola makan dan sampai

    berapa lama terjadinya buang

    air besar4. Aakukan bowel training

    dengan kolaborasi fisioterapis