Upload
gedeadi-arjana
View
118
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
contaoh
Citation preview
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
1
“_________________________________________”
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
2
Selayang Pandang Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
Awal berdirinya Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati dimulai sekitar bulan
Juni 1952, dengan dibentuknya seksi kesenian dalam organisasi KPIB yang bertempat
di Cimahi. Akan tetapi, saat itu seksi kesenian ini belum memperlihatkan
perkembangan yang berarti karena kurangnya fasilitas, tenaga pelatih, dan masyarakat
Jawa Barat yang belum begitu mengenal seksi kesenian tersebut karena kegiatan yang
dilakukan lebih bersifat intern. Keadaan ini berlangsung sampai kira-kira tahun 1961.
Pada tanggal 14 Juni 1962, sebuah tempat di Jl. Dr. Otten 17 (sekarang Dr.
Otten 15) menjadi sekretariat Keluarga Kesenian Githa Saraswati, tetapi fasilitas
gamelan masih belum dimiliki. Agar dapat tetap berorganisasi dan berkesenian,
pengurus berinisiatif meminjam gamelan di KOKAR Bandung. Hambatan ini
merupakan bahan pemikiran untuk melangkah lebih lanjut sehingga pada akhir Bulan
November 1964 terbentuklah kursus Tari Bali Githa Saraswati dimana pada hari itu
bertepatan dengan hari raya Saraswati (hari turunnya ilmu pengetahuan bagi umat
Hindu).
Untuk menjaga kelangsungan yang baik antara masyarakat dan generasi muda,
sekelompok generasi muda yang dipelopori oleh Bapak Gde Raka, Bapak Djoni
Gingsir, Ngurah Alit, dan Bapak Mertha Suteja yang tergabung dalam Keluarga
Kesenian Bali Githa Saraswati mencoba untuk menjembatani hubungan itu melalui
pengabdian seni tari Bali dalam suatu pertalian keluarga besar, dengan harapan
menjaga kelestarian dan mengembangkan seni budaya Nasional Indonesia. Dasar
pemikiran didirikannya KKB Bali Githa Saraswati adalah untuk:
Mengembangkan kebudayaan tradisional Indonesia umumnya dan seni tari Bali
khusunya.
Regenerasi dengan pembentukan kader-kader tari dan tabuh (karawitan).
Meningkatkan mutu dan turut serta mengisi khasanah kebudayaan di negeri
tercinta ini.
Walaupun Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati pada awal berdirinya telah
resmi mempunyai siswi tari dan tempat latihan, tetapi sarana berupa gamelan belum
dimiliki. Hal ini membuat semua pengurus serta siswi tari merasa sangat perlu
melengkapi sarana vital dalam organisasi. Oleh karena itu, pengurus mulai
mengumpulkan dana melalui sumbangan-sumbangan dari Pemerintah Daerah Bali,
Dept. P dan K Jakarta dan Bandung. Dana yang terkumpul hanya sebagian kecil saja
sehingga untuk mencukupi dana, mereka memperoleh tambahan dari pementasan-
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
3
pementasan yang mereka lakukan dan dari beberapa donatur. Akhirnya mulai tanggal
21 Maret 1971 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati telah memiliki fasilitas berupa
gamelan.
Awal tahun 1978 untuk pertama kalinya Keluarga kesenian Bali Githa
Saraswati mengadakan pentas massal yang melibatkan seluruh siswinya. Hal ini
dimaksudkan untuk menjadi tolok ukur baik bagi pengurus KKB Githa Saraswati
maupun bagi para siswinya dalam meningkatkan kemampuannya untuk dapat meraih
jenjang kualitas yang lebih mapan sesuai dengan perkembangan dunia seni tari Bali.
Dalam perubahan dari generasi ke generasi, berbagai usaha peningkatan selalu
dilakukan oleh Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati antara lain: Menyesuaikan
kurikulum pendidikan, meningkatkan keterampilan para pelatih serta asisten,
mengusahakan sarana penunjang lainnya yang memberi kemajuan praktis seperti
pengadaan pelatihan tari bali di Bali, pengadaan pentas massal, serta pagelaran-
pagelaran lainnya.
Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati sudah cukup banyak mempunyai
alumni yang prestasinya dapat dibanggakan dengan sering menjadi pemenang dalam
keikutsertaannya dalam Festival Tari Bali (FTB) yang diadakan oleh unit kesenian Bali
Maha Gotra Ganesha ITB, serta festival yang diadakan oleh Taman Mini Indonesia
Indah dan Widya Budaya Jakarta. Di samping itu, hal yang membanggakan hati adalah
KKB Githa Saraswati beberapa kali telah dipercaya mengisi kegiatan yang bersifat
nasional maupun internasional seperti: Roll out CN 235 di IPTN, Konferensi Asia-
Afrika, Penutupan FFI 1985 serta lainnya. Sampai sekarang, Keluarga Kesenian Githa
Saraswati masih aktif melakukan kerjasama dengan pihak-pihak lain berupa
pementasan-pementasan, baik pementasan yang bersifat komersil (pernikahan, pengisi
acara berupa tarian dalam kegiatan-kegiatan, dll) maupun yang bersifat ngayah (aktif
dalam mempersembahkan tarian-tarian saat diadakan odalan di pura-pura se-Bandung
Raya).
Akhirnya, demi tercapainya apa yang menjadi titik tolak berdirinya Githa
Saraswati, Keluarga Kesenian Bali ini dengan tangan terbuka dan sesadar-sadarnya
akan selalu menerima uluran tangan kerjasama dengan pihak mana pun dengan
dilandasi rasa kekeluargaan yang tulus.
Demikianlah sejarah singkat berdirinya Keluarga Kesenian Bali Githa
Saraswati yang mempunyai cerita panjang dalam keberlangsungan seni tari Bali di
Bandung. Semoga Githa Saraswati dapat membawakan misinya sampai kapan pun.
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
4
Nama dan Judul Kegiatan
“Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati”
Lokasi dan Waktu Penyelenggaraan
Tempat : AACC (konfirmasi)
Tanggal : Sabtu Wage Kulantir 27 Maret 2010
Pukul : 18.30-23.30
Penyelenggara
Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
5
Pendahuluan
Latar Belakang
Keluarga Kesenian Bali merupakan salah satu organisasi kekeluargaan kesenian
Bali yang menjadi pelopor pelestarian kesenian dan kebudayaan nasional, khususnya
Bali, di kota Bandung. Cikal bakal keluarga kesenian ini telah ada sejak Juni 1952 dan
secara resmi terbentuk pada November 1964 oleh mahasiswa-mahasiswa asal Bali yang
menempuh pendidikan di kota kembang. Dasar dibentuknya organisasi ini adalah untuk
mengembangkan dan melestarikan warisan kebudayaan nasional, khususnya Bali.
Dalam perkembangannya, Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati semakin
bertumbuh sebagai sentra kesenian tari Bali di Bandung dengan kelengkapan fasilitas
berupa gamelan yang dapat terpenuhi dengan susah payah oleh pengurusnya saat itu.
Meskipun demikian, hal itu belum cukup tanpa ada suatu sarana evaluasi. Evaluasi ini
adalah suatu bentuk fungsi kontrol dan aktualisasi diri atas apa yang telah didapatkan
dalam satu periode tertentu.
Pada tahun 1978, Pentas Massal pertama diselenggarakan oleh Keluarga
Kesenian Bali Githa Saraswati. Ide awalnya sangat sederhana, yaitu diperlukan suatu
tolok ukur, baik bagi pengurus Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati maupun bagi
para siswinya dalam meningkatkan kemampuannya untuk dapat meraih jenjang kualitas
yang lebih mapan sesuai dengan perkembangan dunia seni tari Bali.
Pentas massal erat kaitannya dengan pemahaman, kemampuan dan kecintaan
siswi terhadap kesenian bangsanya, khususnya tari Bali. Dengan demikian, warisan
budaya oleh generasi-generasi yang telah mendahului kita dapat tersampaikan kepada
yang lebih muda. Secara umum hal ini mempunyai dua makna, yaitu sebagai
pelestarian kebudayaan, dan kedua sebagai pencegah diakuinya kebudayaan Indonesia
oleh pihak luar. Pematenan kebudayaan nasional oleh negara lain menjadi isu yang
hangat belakangan ini. Perlu kita sadari bahwa perlindungan kita terhadap kebudayaan
kita tidak cukup hanya di perkataan atau slogan semata, melainkan perlu kita
apresiasikan dengan wujud tindakan nyata dan kita seharusnya terlibat di dalamnya,
salah satunya dengan pelaksanaan pentas massal ini.
Dalam pelaksanaan pentas massal-pentas massal sebelumnya, tidak sedikit
masalah yang telah dihadapi, mulai dari keterbatasan sumber daya panitia, pembagian
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
6
waktu panitia dengan waktu untuk kuliahnya, pemilihan tempat, dan masalah yang
selalu muncul, yaitu keterbatasan dana. Meskipun demikian, mengingat banyaknya
manfaat yang telah didapat dari pelaksanaan kegiatan ini, dengan semangat berkesenian
yang tinggi , panitia bersama sesepuh-alumni KKB Githa Saraswati, orangtua siswi,
dan pihak-pihak terkait akan berusaha agar terselenggaranya Pentas Massal 2010 ini
dapat memberikan kontribusi bagi pelestarian kebudayaan nasional.
Nama dan Tema Kegiatan
Nama Kegiatan
“Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati”
Tema Kegiatan
“_________________________________________________”
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
7
Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Menjaga kelestarian kebudayaan tradisional Indonesia umumnya dan seni tari
Bali khususnya.
Menumbuhkan generasi muda yang sadar dan bertanggung jawab terhadap
masa depan kebudayaan bangsanya dengan menanamkan rasa cinta
kebudayaan Indonesia dan mengaktualisasikannya secara langsung.
Menumbuhkan sikap atau motivasi para siswi untuk bisa menampilkan
kesenian/ budaya daerah khususnya dan budaya nasional pada umumnya
Menunjukkan bahwa mahasiswa-mahasiswa dan siswa-siswi Bali tetap
mengikuti dan peduli terhadap kesenian/ kebudayaan Bali, meskipun tidak
sedang berada di Bali.
Tujuan Khusus
Menguji kesiapan mental dari para siswi Githa Saraswati dalam membawakan
suatu tarian di depan penonton.
Membiasakan siswi Githa Saraswati untuk tampil di depan para penonton
dalam membawakan suatu tarian.
Sebagai sarana pengukur tingkat keberhasilan dalam pengajaran dari para
pelatih kepada siswi.
Sebagai sarana persiapan Festival Tari Bali ITB 2010
Penumbuhan jiwa kreativitas siswi-siswi, pelatih, dan panitia dalam
mengadakan suatu kegiatan.
Mempererat tali silaturahmi pengurus,siswi, alumni, pelatih, orangtua siswi,
serta pihak-pihak yang peduli tehadap kesenian Bali.
Sebagai sarana penyerahan sertifikat tari Dinas Kebudayaan kepada para siswi
yang telah lulus menempuh satu tahun ajaran
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
8
Isi Acara
Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan ini berupa pagelaran seni budaya, khususnya tarian Bali oleh
siswi-siswi Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati. Jumlah tarian yang dipentaskan
sebanyak 13 (tiga belas) buah tarian, ditambah tarian Garuda Wisnu oleh panitia Pentas
Massal 2010 dan tarian Gopala oleh anak-anak lelaki yang masih duduk di bangku SD.
Dalam acara ini juga disajikan suatu kolaborasi musik modern dan musik
gamelan Bali yang akan dipersembahkan oleh panitia. Hal ini dimaksudkan untuk
menunjukkan bahwa seni Bali bersifat fleksibel dan dapat dipadukan dengan musik
modern. Selain itu, pendekatan ini juga dapat dijadikan sebagai jembatan kepada
penikmat musik yang belum terlalu mengenal musik Bali.
Untuk mempertegas tujuan dan tema acara, dekorasi yang akan ditampilkan
adalah dekorasi bernuansa Bali dengan banyak menggunakan ornamen kain prada dan
penataan panggung yang disesuaikan dengan tarian yang ditampilkan.
Berikut merupakan gambaran dan penjelasan singkat mengenai materi acara
yang akan dipersembahkan.
Tari Pendet
Tari pendet adalah tari pemujaan yang ditarikan di pura-pura. Tarian ini
menggambarkan penyambutan atas turunnya Dewa-dewa ke Marcapada (dunia
fana ini). Lama-kelaman tari ini disalin oleh para seniman sehingga dapat
dijadikan tari pertunjukan yang fungsinya sama dengan tari Panyembrama.
Meskipun demikian, tarian aslinya masih mengandung fungsi yang religius.
Tari Puspanjali
Puspanjali (puspa= bunga, anjali= menghormat) merupakan sebuah tarian
penyambutan yang ditarikan oleh sekelompok penari putri (biasanya antara 5-7
orang ). Menampilkan gerak-gerak lembut lemah gemulai yang dipadukan dengan
gerak-gerak ritmis yang dinamis, tarian ini banyak mengambil inspirasi dari
tarian-tarian upacara Rejang, dan menggambarkan sejumlah wanita yang dengan
penuh rasa hormat menyongsong kedatangan para tamu yang datang ke pulau
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
9
mereka. Tari ini diciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya (penata tari) dan I
Nyoman Windha (penata tabuh pengiring) pada tahun 1989.
Tari Panji Semirang
Tari ini mengambil tema dari cerita Pandji, melukiskan gerak-gerik yang
halus dari tokoh Candra Kirana dalam penyamarannya sebagai laki-laki untuk
mencari kekasihnya yang tercinta, Raden Inu Kertapati. Tari ini diciptakan oleh
almarhum Nyoman Kaler tahun 1942.
Tari Legong Keraton
Tari ini merupakan salah satu tarian keraton yang dahulu tumbuh subur di
bawah perlindungan raja-raja dan bangsawan. Tarian ini dibawakan oleh 3 (tiga)
orang penari dimana gerakan-gerakannya sangat dinamis, indah, dan abstrak
sehingga di balik itu tersembunyi sifat dramatis tentang cerita Prabu Lasem.
Tarian ini dimulai dengan tampilnya condong yang membawa peran seorang
pelayan, condong mempersiapkan alat-alat untuk berhias yang disimbolkan
dengan kipas yang kemudian dipersembahkan kepada penari legong. Kedua
penari legong ini, seseorang memerankan penari laki-laki (Prabu Lasem) dan
seorang lagi berperan seorang perempuan (Langkesari). Setelah
condongmempersembahkan kipas, ia segera meninggalkan pentas dan keluar
untuk kedua kalinya sebagai burung Garuda yang memperingatkan Prabu Lasem
supaya menghentikan menggoda Langkesari. Peringatan itu tampaknya tidak
digubris oleh Prabu Lasem sehingga akhirnya terjadilah pertengkaran antara
Prabu Lasem dengan Garuda sampai terjadi perang. Siapa yang menciptakan dan
menggubah tarian ini sampai sekarang belum diketahui.
Tari Tenun
Tari tenun menggambarkan bagaimana gerak-gerik gadis-gadis Bali yang
sedang menenun. Alat-alat yang dipergunakan mereka menimbulkan suara-suara
yang yang susul-menyusul secara teratur sehingga merupakan rangkaian sebuah
lagu. Penciptanya adalah Nyoman Ridet sekitar tahun 1960.
Tari Manukrawa
Manuk artinya burung, sedangkan rawa bisa berarti tempat yang berair
(rawa-rawa) ataupun terbang. Tarian ini menggambarkan sekelompok burung
yang suka terbang/bermain-main di air, sedang bercanda sambil membasuh
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
10
tubuhnya dengan air kibasan sayapnya yang indah. Tarian ini termasuk jenis
tarian kreasi baru, diciptakan oleh Bapak Wayan Dibia.
Tari Margapati
Kata Marga berasal dari kata Nrega yang berarti binatang, sedangkan pati
(pathi) berarti mati. Ekspresi dari tari ini diilhami oleh gambaran gerak-gerik
seekor raja hutan (singa) dibawakan dengan penuh semangat dan gagah berani
dan sigap menjadi padu dengan gending pengiringnya yang dinamis. Penciptanya
adalah almarhum Nyoman Kaler tahun 1942.
Tari Trunajaya
Tari ini adalah tarian yang berasal dari daerah Bali Utara (Buleleng) yang
melukiskan gerak-gerak seorang pemuda yang menginjak dewasa, sangat
emosional, tingkah serta ulahnya senantiasa untuk menarik/ memikat hati wanita.
Tari Trunajaya termasuk tari putra keras yang biasanya ditarikan oleh penari
putri. Tari ini semula ciptaan Pan Wandres dalam bentuk kebyar Legong dan
kemudian disempurnakan oleh I Gde Manik.
Tari Cendrawasih
Kisah yang digambarkan di dalam tarian adalah kehidupan burung
Cendrawasih di pegunungan Irian Jaya pada masa birahi. Tari duet yang ditarikan
oleh penari putri, kendatipun dasar pijakannya adalah gerak tari tradisi Bali,
beberapa pose dan gerakannya dari tarian ini telah dikembangkan sesuai dengan
interpretasi penata dalam menemukan bentuk-bentuk baru sesuai dengan tema
tarian ini. Busana ditata sedemikian rupa agar dapat memperkuat dan
memperjelas desain gerak yang diciptakan. Tarian ini di ciptakan oleh N.L.N.
Swasthi Wijaya Bandem (yang juga sebagai penata busana dari pada tarian ini)
dalam rangka mengikuti Festival Yayasan Walter Spies. penata tabuh pengiring
adalah I Wayan Beratha dan I Nyoman Widha pada tahun 1988.
Tari Cilinaya
Di dalam tradisi Bali, Cili adalah lambang kecantikan. Tarian ini
melukiskan sekelompok wanita cantik, dengan gerakannya yang lemah gemulai,
sedang menari-nari bersukaria sambil mempertontonkan kecantikan mereka. Ide
tarian ini datang dari ornamen "Cili"yang terdapat dalam hiasan lamak Bali yang
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
11
dibuat tatkala ada upacara adat atau agama. Tari ini diiringi dengan Gamelan
Gong Kebyar, diciptakan oleh I Wayan Dibia untuk Sekaa Gong Patra Kencana
Singapadu Gianyar pada tahun 1986.
Tari Prawireng Puteri
Tarian ini belum banyak dikenal, menggambarkan prajurit yang ditarikan
oleh sekelompok wanita. Tarian ini diciptakan oleh Nyoman Suarsa dan Ketut
Gede Asnawa
Tari Kidang Kencana
Sebuah konsep tari kreasi yang mengisahkan sekelompok kidang sedang
bercengkrama dengan kawan-kawannya di hutan belantara yang sangat indah.
Suatu saat ada kesalahpahaman dan salah satunya bertingkah. Yang lain
bersepakat untuk mencelakainya. Akhir cerita, kerukunan bertambah erat dan
bersama kembali. Penata Tari I Gst. A. Ngr. Supartha, S. ST, Penata Tabuh
Wayan Beratha dan Penata Gerong I Gst. B. Arsaja, S. ST.
Tari Jaran Teji
Tarian ini ditarikan oleh 5-7 orang penari putri. Semua penari mengenakan
busana laki-laki, memakai hiasan kepala berupa destar (udeng-udengan) dan
masing-masing membawa sebuah perisai. Tarian yang memadukan gerak-gerak
tari putra dan putri dalam tari Bali, melukiskan penyamaran Dewi Sekartaji, yang
diiringi para embannya tatkala mengembara mencari jejak kekasihnya, Raden
Panji Inu Kertha Pati, yang hilang dari istananya. Sang Dewi dengan para
embannya menyamar sebagai penunggang kuda yang gagah perkasa tanpa ada
orang yang mengenalinya. Inspirasi tarian ini adalah Sanghyang Jaran, sebuah
tarian kerauhan yang disakralkan. Gerak-gerak Sanghyang Jaran kemudian
dipadukan dengan gerak-gerak tari klasik Bali dan tari Jawa. Tarian ini adalah
karya I Wayan Dibia pada tahun 1985.
Tari Gopala
Gopala adalah sebuah istilah dalam bahasa Kawi yang berarti
penggembala sapi. Berbentuk tari kelompok, dan biasanya ditarikan oleh 4
sampai 8 orang penari putra , Gopala menggambarkan tingkah laku sekelompok
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
12
penggembala sapi di suatu ladang pengembalaan. Tarian ini mengandung gerak-
gerak yang humoris dengan materi gerak yang merupakan perpaduan antara
gerak-gerik tari Bali yang sudah ada yang telah dikembangkan dengan gerak-
gerak baru. Tarian ini adalah ciptaan bersama antara I Nyoman Suarsa (penata
tari) dan I Ketut Gede Asnawa (sebagai penata iringan).
Tari Garuda Wisnu
Garuda Wisnu adalah sebuah tari garapan baru yang menggambarkan
perjalanan Dewa Wisnu, dewa kesuburan, untuk mencari tirta amerta. Dalam
usaha mendapat tirta ini Dewa Wisnu dibantu oleh burung Garuda. Dalam tarian
ini juga dilukiskan pertemuan Dewa Wisnu dengan saktinya, Dewi Laksmi, dan
kegagahan Hyang Wisnu dalam memainkan senjata cakranya. Dibawakan oleh 3
penari putra (sebagai burung Garuda) dan 2 penari putri (sebagai Dewi Laksmi
dan Dewi Wisnu). Ditampilkan pertama-kali dalam Peksiminas 1997 di Bandung
dan PKB XX 1998 di Bali. Tari ini ditata oleh I Nyoman Cerita (koreografer) dan
I Gde Arya Sugiartha (komposer).
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
13
Peserta dan Sasaran
Peserta
Peserta adalah siswi-siswi Keluarga Kesenian Githa Saraswati dengan jumlah ±
60 orang yang akan membawakan 13 (tiga belas) jenis tarian Bali. Dalam acara ini juga
akan ada suatu persembahan dari siswi, panitia, dan pelatih berupa sendra tari dan
kolaborasi musik modern dan musik tradisional Bali.
Sasaran
Acara ini menyasar pada khalayak umum, khususnya bagi mereka yang peduli
pada kesenian. Penonton tidak dibatasi umur, jenis kelamin, maupun tingkat
pendidikan. Diharapkan penonoton yang hadir ± 400 orang atau disesuaikan dengan
tempat. Untuk dapat menyaksikan acara ini, penonton tidak dipungut bayaran (gratis).
Penyelenggara
Penyelenggara acara ini adalah Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati .
Contact Person:
Gede Doko Harikusuma (08179780802)
Ida Bagus Gita Pradnyana (081805420621)
I Gede Suryana Saptawirawan (081805301247)
Sekretariat:
Jalan Dr. Otten 15 Bandung 40171
Jadwal dan Lokasi Kegiatan
Tempat :
Waktu : Sabtu Wage Kulantir, 27 Maret 2010
Pukul : 19.00-22.30
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
14
Susunan Acara
1. Tari Pendet
2. Tari Puspanjali
3. Tari Panji Semirang
4. Tari Legong Keraton
5. Tari Tenun
6. Tari Manukrawa
7. Tari Margapati
8. Tari Trunajaya
9. Tari Cendrawasih
10. Tari Cilinaya
11. Tari Prawireng Putri
12. Tari Kidang Kencana
13. Tari Jaran Teji
14. Tari Gopala
15. Tari Garuda Wisnu
16. Kolabolarasi Musik Modern dan Gamelan Bali
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
15
Susunan Kepanitiaan
Pembina:
Dr. Ir. I Wayan Suweca (Dosen Teknik Mesin ITB)
Penanggung Jawab:
I. B. Gita Pradnyana ( Matematika ITB 2006)
Ketua Pentas Massal:
Gede Doko Harikusuma ( Teknik Industri ITB 2007)
Sekretaris:
Agus Nyoman Astika ( Matematika ITB 2008)
Bendahara:
Dewa Gde Natha D ( Teknik Informatika UNIKOM 2007)
Divisi Acara:
Gede Abdi Dharma Pribadi (Teknik Pertambangan ITB 2008)
Ketut Gunarta ( Biologi ITB 2006)
Ida Putu Agus ( STKS 2007)
Divisi Hubungan Masyarakat dan Publikasi:
I Gede Suryana Saptawirawan (Teknik Tenaga Elektrik ITB 2007)
Kadek Juliana Parwanta ( Fisika ITB 2005)
I Komang Astika ( Teknik Industri Uv. Maranatha 2007)
Divisi Keamanan dan Perijinan:
Wayan Rasta (Psikologi PASIM 2007)
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
16
Divisi Dekorasi:
Putu Agus Aditya Pramana ( Fisika Teknik ITB 2008)
Divisi Perlengkapan:
Komang Wastranu ( Teknik Industri ITENAS 2008)
Lovayana ( Manajemen Uv. Maranatha 2009)
Ade Purnama M. ( Sastra Jepang Unpad 2006)
Wayan Putra (Pendidikan Geografi UPI 2003)
Divisi Pakaian Tarian dan Dana Usaha:
Made Edwin Wiraputra ( Teknik Informatika ITB 2008)
I. B. Hendra Prastiawan ( Fisika ITB 2008)
Ketut Wijaya ( Perencanaan Wilayah dan Kota ITB 2005)
Putu Adi Sembara ( UPI 2008)
Divisi Transportasi dan Dokumentasi:
Putu Arya Kencana ( STiMB 2007)
Putu Sucita Maiva Utama ( Perencanaan Wilayah dan Kota ITB 2006)
Divisi Konsumsi:
Made Toni Sanjaya ( Akuntansi UNPAD 2007)
Ketut Wahyu Yogiswara ( Uv. Pasundan 2003)
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
17
Rencana Anggaran
Pengeluaran
No Program Anggaran
Biaya
1
Kesekretariatan
Cetak 25 proposal @Rp. 25.000
Surat menyurat
Cetak 150 buah undangan @Rp. 3.000
Cetak 100 buah piagam @RP. 3.000
Alat-alat tulis dan kantor
Biaya pembuatan Laporan Pertanggungjawaban
Cetak 100 buah booklet @Rp. 5.000
Rp. 500.000
Rp. 300.000
Rp. 450.000
Rp. 300.000
Rp. 30.000
Rp. 20.000
Rp. 500.000
TOTAL Rp. 2.100.000
2
Keperluan Tempat
Sewa gedung
Keamanan
Rp. 5.000.000
Rp. 100.000
TOTAL Rp. 5.100.000
3
Hubungan Masyarakat dan Publikasi
Telepon dan komunikasi lainnya
Cetak 200 lembar poster A3 @Rp. 4.000
Cetak 700 lembar flyer @ Rp. 300
Pembuatan 3 buah spanduk 4m @ Rp. 40.000/m
Rp. 200.000
Rp. 800.000
Rp. 210.000
Rp. 480.000
TOTAL Rp. 1.690.000
4
Transportasi
Sewa pick-up
BBM
Rp. 200.000
Rp. 150.000
TOTAL Rp. 350.0000
5
Acara
Honor 20 orang penabuh @Rp. 150.000
Honor 6 orang pelatih @Rp. 200.000
Honor 3 orang penari luar @Rp. 100.000
Pembuatan 12 buah plakat/suvenir @Rp. 60.000
Sewa studio 3 jam lat kolaborasi @Rp. 70.000
Rp. 3.000.000
Rp. 1.200.000
Rp. 300.000
Rp. 720.000
Rp. 210.000
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
18
TOTAL Rp. 5.430.000
6
Pakaian Tari
Sewa pakaian 60 penari @Rp. 75.000
Jasa rias 60 penari @Rp. 20.000
Perlengkapan alat-alat rias 60 penari @Rp. 20.000
Rp. 4.500.000
Rp. 1.200.000
Rp. 1.200.000
TOTAL Rp. 6.900.000
7
Logistik
Bahan-bahan dekorasi
Panggung (tentative)
Sound system
Banten
Alat-alat dekorasi
Rp. 2.000.000
Rp. 1.400.000
Rp. 200.000
Rp. 200.000
TOTAL Rp. 3.800.000
8
Konsumsi
Konsumsi snack 8x latihan @Rp. 100.000
Konsumsi lat. Gabungan; nasi 100 orang @Rp. 7.000
Konsumsi gladi bersih; nasi 100 orang @Rp. 7.000
Konsumsi Hari-H; nasi 100 orang @Rp. 9.000
Rp. 800.000
Rp. 700.000
Rp. 700.000
Rp. 900.000
TOTAL Rp. 3.100.000
TOTAL ANGGARAN PENGELUARAN Rp. 28.470.000
Pemasukan
No Rencana Pemasukan Jumlah
1 Kas KKB Githa Saraswati Rp. 2.000.000
2 Masukan 60 siswi @ Rp. 250.000 Rp. 15.000.000
3 Penggalian Dana Rp. 12.470.000
TOTAL RENCANA PEMASUKAN Rp. 28.470.000
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
19
Penawaran Sponsorship
Kami ucapkan terimakasih atas apresiasi yang Anda berikan terhadap proposal
kami. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami mengundang perusahaan/institusi Anda
untuk turut berpartisipasi dalam suatu ikatan kerjasama yang menarik dan saling
menguntungkan.
Mengapa Anda Perlu Berpartisipasi Dalam Kegiatan Ini?
Pentas Massal 2010 merupakan suatu kegiatan strategis yang melibatkan
berbagai komponen dalam masyarakat, dari tingkat anak-anak hingga tingkat dewasa.
Ikut berartisipasi dalam kegiatan ini berarti Anda mempromosikan/ memperkenalkan
perusahaan/instansi Anda melalui pemasangan logo di semua media publikasi kami,
seperti spanduk, baligo, poster, leaflet, kaos panitia dan lainnya. Selain itu partisipasi
perusahaan/instansi Anda merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian
kebudayaan nasional dan daerah, khususnya seni tari Bali.
Apa yang Akan Anda Peroleh?
Peduli terhadap kebudayaan nasional dan daerah, khususnya seni tari Bali, akan
meningkatkan kredibilitas sosial perusahaan/instansi Anda di mata masyarakat.
Acara ini merupakan sarana dalam mempererat persaudaraan antara pelaku
maupun penikmat seni tari Bali, selain itu acara ini juga disaksikan oleh
masyarakat umum. Perusahaan, instansi, ataupun Anda memiliki kesempatan
untuk membentuk citra yang positif dalam acara ini.
Berikut ini jenis-jenis partisipasi yang kami tawarkan:
A. SPONSOR TUNGGAL
Sponsor tunggal adalah satu-satunya pihak yang diberi kehormatan menjadi
pendukung utama dan bekerjasama dengan panitia dalam penyelenggaraan seluruh
rangkaian kegiatan Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati.
Kewajiban:
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
20
Menanggung sembilan puluh persen dari seluruh biaya penyelenggaraan
kegiatan Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati, yaitu sebesar 90
% x Rp 27.970.000,00 =Rp 25.173.000,00
Hak
Pemasangan dan/atau penyebutan nama dan/atau logo sponsor pada:
Baligo sebanyak 1 buah
Spanduk sebanyak 4 buah
Poster
Leaflet
Media radio
Tanda peserta dan panitia
Catatan: Jika telah ada perusahaan/instansi yang bersedia menjadi sponsor
tunggal, maka panitia tidak menerima lagi sponsor yang lain.
B. SPONSOR UTAMA
Sponsor utama adalah pihak yang diberi kehormatan menjadi pendukung
kegiatan dengan kewajiban menanggung 60% (enam puluh persen) dari total biaya,
yaitu sebesar sebesar Rp 16.782.000,00
Hak
Pemasangan dan/atau penyebutan nama dan/atau logo sponsor pada:
Baligo sebanyak 1 buah
Spanduk sebanyak 4 buah
Poster
Leaflet
Tanda peserta dan panitia
C. SPONSOR PENDAMPING
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
21
Sponsor pendamping adalah pihak yang diberi kehormatan menjadi pendukung
kegiatan dengan kewajiban menanggung 30% (tiga puluh persen) dari total biaya
sebesar Rp 8.391.000,00
Hak
Pemasangan dan/atau penyebutan nama dan/atau logo sponsor pada:
Spanduk sebanyak 4 buah
Poster
Leaflet
Tanda peserta dan panitia
D. SPONSOR KHUSUS
Sponsor khusus adalah pihak yang bersedia menjadi pendukung acara dengan
bentuk partisipasi berupa penyediaan :
1. Baligo
Ukuran : (4 x 3) m
Jumlah : satu buah
Tempat pemasangan : depan Kampus ITB , Jl. Ganesha no.10
Ruang sponsor : (30 x 30 ) cm
Harga : Rp 500.000,00
Waktu pemasangan : 10 hari
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
22
2. Spanduk
Ukuran : (7 x 1) m
Jumlah : 4 buah
Tempat Pemasangan :
di gerbang depan ITB
di gerbang belakang ITB
di depan tugu Soekarno ITB
di panggung Festival (aula timur ITB)
Ruang sponsor : ( 40 x 40 ) cm
Harga : Rp 400.000,00
Waktu Pemasangan : 1 minggu sebelum waktu penyelenggaraan hingga
kegiatan selesai
3. Poster FTB XV
Ukuran : kertas A3
Jumlah : 500 lembar
Ruang sponsor : ( 5 x 5 ) cm
Harga : Rp 2.000.000,00
4. Tanda Pengenal Panitia dan Peserta
Bahan dan ukuran : kertas foto ukuran 10 x 15 cm
Ruang sponsor : ( 2 x 2 ) cm
Jumlah : 200 buah
Harga : Rp 200.000,00
5. Leaflet FTB XIII
Bahan/ ukuran : kertas HVS (15 x 10) cm
Ruang sponsor : ( 2 x 2 ) cm
Jumlah : 200 lembar
Harga : Rp 300.000,00
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
23
6. Kaos Panitia
Jumlah : 100 buah
Ruang sponsor : ( 6 x 10 ) cm
Ukuran : all size
Harga : Rp 3.500.000,00
7. Spot Publikasi Radio
Lama penyiaran : 60 detik untuk setiap kali penyiaran 25 kali penyiaran
selama 7 hari
Porsi sponsor : maksimum 10 detik
Harga : Rp 800.000,00
Materi : disediakan panitia
Lay-out di atas dapat berubah dengan tidakmempengaruhi besarnya ruang
sponsor
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
24
E. DONATUR
Donatur adalah pihak yang mengatasnamakan pribadi atau institusi yang
bersedia berpartisipasi tanpa ikatan promosi. Panitia menyediakan halaman ucapan
terima kasih didalam buku acara (leaflet) sebagai tanda ikut berpartisipasi dalam
penyelenggaraan kegiatan Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa
Saraswati.
F. LAIN -LAIN
Bentuk-bentuk media promosi lain bagi sponsor yang berminat, disamping
bentuk-bentuk penawaran partisipasi diatas, dapat diterima oleh panitia dengan
kesepakatan bersama sepanjang bentuk-bentuk tersebut mungkin dipenuhi oleh panitia.
Prosedur Partisipasi
1. Perusahaan/instansi yang berminat menjadi sponsor mengisi lembar sponsorship
dari panitia.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai partisipasi dapat dirundingkan dengan panitia.
3. Apabila ada lebih dari satu pihak yang berminat menjadi sponsor tunggal, pihak
pertama yang menghubungi panitia lebih dahulu akan mendapat prioritas
pertama.
4. Partisipan dapat menyampaikan bentuk partisipasinya kepada panitia dengan
menghubungi :
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
25
Sekretariat Panitia
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
Asrama Mahasiswa Bali Viyata Tirthagangga
Jalan Dr. Otten no. 15 Bandung 40171
Contact Person:
Gede Doko Harikusuma (08179780802)
Ida Bagus Gita Pradnyana (081805420621)
I Gede Suryana Saptawirawan (081805301247)
Rekening:
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
26
Penutup
Demikian Proposal Kegiatan Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa
Saraswati yang kami susun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan selama
kepanitiaan. Besar harapan kami Bapak/Ibu sekalian dapat memberikan bantuan materi
untuk menyukseskan kegiatan ini agar dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan
semoga rencana kegiatan yang kami susun dapat berjalan dengan lancar.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan baik secara moral maupun material untuk terselenggaranya acara ini.
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
27
Lembar Pengesahan
Bandung, Desember 2009
Ketua Panitia Pentas Massal 2010 Sekretaris Pentas Massal 2010
KKB Githa Saraswati KKB Githa Saraswati
Gede Doko Harikusuma Agus Nyoman Astika
Mengetahui,
Pembina Ketua
KKB Githa Saraswati KKB Githa Saraswati
Dr. Ir. I Wayan Suweca Ida Bagus Gita Pradnyana
Pentas Massal 2010 Keluarga Kesenian Bali Githa Saraswati
28
Lampiran