10
Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304 76 ANALISIS KINERJA JARINGAN VPN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QOS BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta 1 , Erna Kumalasari Nurnawati 2 , Catur Iswahyudi 3 1,2,3 Teknik Informatika, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRACT Virtual Private Network (VPN) is a technique which can connect multiple local networks through a public network (INTERNET) by relying on Tunneling technology. VPN network is a Virtual network or without any real connection between 2 connection points are interconnected. VPN networks as the times progressed were able to encrypt data by creating network services within the network called Tunnel. Point To Point Tunneling (PPTP) as a VPN technology assigned to provide Point-to-Point connections from source to destination, the use of Tunnels due to PPT connections across public networks to avoid outside threats about data security. Implementation of QoS testing on a network begins by testing the Throughput, which is by transferring data by using the available network, then done reading data on the amount of throughput when transferring data. The delay test is done by reading the delay using the wireshark application or it can be manually simultaneously with the data transfer process take place. While testing Packet Loss can use CMD or other applications by pinging against other computers using existing networks. In this test is done with Streaming Video media as a packet load sent and received by the server to be captured by wireshark software to determine the results of some QoS parameters. The results of the test of a network using QoS method obtained the average results in the hours of quiet conditions Throughput of 0.2176 Mbps, testing of delay of 60.40 ms (very good), jitter 0 ms (very good), 10.85% . While the average result in crowded hours condition Throughput of 0.0645 Mbps, testing of delay of 70.86 ms (very good), jitter 0ms (very good), packet loss 18.78% (medium). Most of them fall into the excellent category of TIPHON. Keywords: QoS, QoS Parameter, PPTP VPN, Video Streaming PENDAHULUAN VPN merupakan singkatan dari Virtual Private Network yaitu teknik yang dapat menghubungkan beberapa jaringan lokal melalui jaringan publik (INTERNET) dengan membuat Tunnelling (Towidjojo, 2016). VPN dapat diartikan sebagai jaringan Virtual yaitu jaringan yang tidak adanya koneksi access jaringan secara nyata antara 2 titik yang akan berhubungan selain itu sebagai jaringan rahasia (Private Network) yang dapat diartikan bahwa jaringan yang ada didalam instansi atau kantor dinas bersifat private atau rahasia yang mana tidak semua orang bisa mengaksesnya dikarenakan pada jaringan VPN data yang dikirim terenkripsi maka data akan aman meskipun melalui jaringan publik. Peneliti ini menganalisis kinerja jaringan Virtual Private Network (VPN) yang ada pada Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta (KOMINFO DIY) menggunakan parameter QoS. Pengujian menggunakan Video Streaming dengan format file Real Time Stream Protocol (RTSP), protokol Transport Real Time Protocol (RTP), dan beban file 50.708 MB dengan kapasitas bandwitch 300 Mbps, dengan pembagian dua kondisi waktu pengujian yang yakni jam sepi dan jam ramai untuk mengetahui hasil suatu informasi berupa, waktu yang dibutuhkan oleh sebuah paket data hilang terhitung dari waktu pengiriman oleh transmitter sampai saat diterima oleh reseiver (Throughput), perbedaan selang waktu kedatangan antar paket diterminal tujuan (Delay/Latency), banyaknya paket data yang hilang saat proses transmisi ke tujuan (Packet Loss), Jumlah bit yang diterima dengan sukses perdetik melalui sebuah sistem atau media komunikasi (kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data) (Jitter). Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana memantau dan analisa jaringan VPN dengan Video Streaming pada Real Time Protocol (RTP) pada format file Real Time Streaming Protocol (RTSP), Bagaimana pengaruh dan hasil yang diperoleh saat pengujian kinerja jaringan pada kondisi sepi dan ramai dengan panjang durasi file 10 menit pada beban file sebesar 50.708 MB pada jaringan teknologi VPN.

BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

76

ANALISIS KINERJA JARINGAN VPN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QOS BERBASIS VIDEO STREAMING

Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari Nurnawati2, Catur Iswahyudi3

1,2,3 Teknik Informatika, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRACT

Virtual Private Network (VPN) is a technique which can connect multiple local networks through a public network (INTERNET) by relying on Tunneling technology. VPN network is a Virtual network or without any real connection between 2 connection points are interconnected. VPN networks as the times progressed were able to encrypt data by creating network services within the network called Tunnel. Point To Point Tunneling (PPTP) as a VPN technology assigned to provide Point-to-Point connections from source to destination, the use of Tunnels due to PPT connections across public networks to avoid outside threats about data security.

Implementation of QoS testing on a network begins by testing the Throughput, which is by transferring data by using the available network, then done reading data on the amount of throughput when transferring data. The delay test is done by reading the delay using the wireshark application or it can be manually simultaneously with the data transfer process take place. While testing Packet Loss can use CMD or other applications by pinging against other computers using existing networks. In this test is done with Streaming Video media as a packet load sent and received by the server to be captured by wireshark software to determine the results of some QoS parameters.

The results of the test of a network using QoS method obtained the average results in the hours of quiet conditions Throughput of 0.2176 Mbps, testing of delay of 60.40 ms (very good), jitter 0 ms (very good), 10.85% . While the average result in crowded hours condition Throughput of 0.0645 Mbps, testing of delay of 70.86 ms (very good), jitter 0ms (very good), packet loss 18.78% (medium). Most of them fall into the excellent category of TIPHON. Keywords: QoS, QoS Parameter, PPTP VPN, Video Streaming PENDAHULUAN

VPN merupakan singkatan dari Virtual Private Network yaitu teknik yang dapat menghubungkan beberapa jaringan lokal melalui jaringan publik (INTERNET) dengan membuat Tunnelling (Towidjojo, 2016). VPN dapat diartikan sebagai jaringan Virtual yaitu jaringan yang tidak adanya koneksi access jaringan secara nyata antara 2 titik yang akan berhubungan selain itu sebagai jaringan rahasia (Private Network) yang dapat diartikan bahwa jaringan yang ada didalam instansi atau kantor dinas bersifat private atau rahasia yang mana tidak semua orang bisa mengaksesnya dikarenakan pada jaringan VPN data yang dikirim terenkripsi maka data akan aman meskipun melalui jaringan publik.

Peneliti ini menganalisis kinerja jaringan Virtual Private Network (VPN) yang ada pada Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta (KOMINFO DIY) menggunakan parameter QoS. Pengujian menggunakan Video Streaming dengan format file Real Time Stream Protocol (RTSP), protokol Transport Real Time Protocol (RTP), dan beban file 50.708 MB dengan kapasitas bandwitch 300 Mbps, dengan pembagian dua kondisi waktu pengujian yang yakni jam sepi dan jam ramai untuk mengetahui hasil suatu informasi berupa, waktu yang dibutuhkan oleh sebuah paket data hilang terhitung dari waktu pengiriman oleh transmitter sampai saat diterima oleh reseiver (Throughput), perbedaan selang waktu kedatangan antar paket diterminal tujuan (Delay/Latency), banyaknya paket data yang hilang saat proses transmisi ke tujuan (Packet Loss), Jumlah bit yang diterima dengan sukses perdetik melalui sebuah sistem atau media komunikasi (kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data) (Jitter).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana memantau dan analisa jaringan VPN dengan Video Streaming pada Real Time Protocol (RTP) pada format file Real Time Streaming Protocol (RTSP), Bagaimana pengaruh dan hasil yang diperoleh saat pengujian kinerja jaringan pada kondisi sepi dan ramai dengan panjang durasi file 10 menit pada beban file sebesar 50.708 MB pada jaringan teknologi VPN.

Page 2: BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

77

Maka batasan masalah penelitian sebagai berikut: Melakukan capture file data menggunakan metode pengujian Video Streaming pada jaringan yang terhubung Router VPN, Mensinkronkan Video Streaming menggunakan protokol RTP pada Wireshark sebagai software pengujian, Mengevaluasi hasil captur menggunakan perhitungan parameter QoS meliputi Delay, Jitter, Packet Loss, Throughput, Mengamati hasil analisa untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi terhadap layanan VPN pada parameter QoS pada jam sepi dan jam ramai, Menghitung nilai deviasi dan persentase hasil menggunakan standarisasi rumus T pada parameter Quality Of Service (QOS).

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :Untuk mengetahui nilai yang dihasilkan parameter QoS dengan berpedoman pada rumus standarisasi THIPON untuk melakukan pengujian dua kondisi waktu yang berbeda, Untuk mengetahui traffic kinerja jaringan untuk client pada Instansi luar kepatihan, dengan bandwidth yang ada 300 Mbps pada ISP JMEDIA dan ISP JMN, Mengidentifikasi permasalahan saat nilai indeks parameter QoS bernilai jelek atau buruk sebagai pengembangan kualitas jaringan saat jam sepi dan jam ramai.

Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini, antara lain:Sebagai bahan evaluasi Dinas terkait dengan mempertimbangkan adanya software analisa traffic dan monitoring traffic layanan Quality Of Service (QoS) sebagai Standarisasi jaringan yang ada, Sebagai saran Dinas Kominfo untuk konsisten dalam penggunaan capacity bandwidth sebagai layanan access data dan transaksi data dan memfiltering perangkat-perangkat yang tidak terconfigurasi. Agar tidak terjadi tumpukan data yang akan mengganggu kualitas jaringan, Sebagai acuan bagi yang akan membangun jaringan melalui media tunnel dengan menggunakan teknologi VPN, Sebagai kajian penelitian yang lain bagi penelitian yang sama, Sebagai bahan evaluasi bagi Dinas terkait dalam meningkatkan peforma atau upgrade skema sistem jaringan saat melihat nilai dan traffic yang akan dianalisa dari segi Quality Of Service (QoS) ataupun Arsitektur jaringannya.

(Fadloli, 2014) Menganalisa hasil dari perbandingan menggunakan metode Quality Of Service (QoS) berbasis jaringan VPN menggunakan Protokol PPTP dan L2TP untuk layanan Video Streaming. Mengacu pada parameter yang diterapkan pada standart TIPHON hasil yang didapat lebih dominan teknologi PPTP dengan kategori nilai sangat bagus. Sebagai blangkah untuk pemberian saran peningkatan kualitas layanan dan agar memilih teknologi VPN yang baik dalam semua standarisasi jaringan yang ada.

(Bobanto, dkk, 2014) di dalam penelitiannya dijelaskan secara detail mengenai arsitektur jaringan, serta media penghubung yang digunakan di PT. Kawanua Internetindo Manado, nilai bandwidth yang diberikan sebesar 1 Mbps yang diukur dengan aplikasi MRTG, dan menfokuskan penelitian terhadap website facebook.com dan detik.com, didapatkan nilai delay untuk facebook.com 103 ms “bagus“, sedangkan detik.com 62 ms “sangat bagus”. Nilai packetloss untuk facebook.com 1,9% “bagus“ dan untuk detik.com 0,9% “sangat bagus“, yang diukur dengan aplikasi BizNet Speed Meter dan Axence NetTolls.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, topik yang di bahas pada laporan skripsi kali ini tentang analisa kinerja jaringan VPN dengan metode QoS berbasis Video Streaming padaRTP dengan standar TIPHON yang berlokasi di Dinas Kominfo Yogyakarta Kompleks Kepatihan. Sehingga peneliti menggunakan media video streaming untuk mengetahui hasil dari parameter QOS untuk mengetahui conversion hasil angka media voic dan video pada jaringan VPN. Pada penelitian kali ini jaringan VPN yang berada pada Dinas Kominfo Yogyakarta dengan router VPN sebagai media koneksi untuk pengukuran kinerja jaringan secara RTP yang mana digunakan diatas UDP. Menggunakan metode QOS berbasis VoIP supaya dapat mengetahui nilai terima sinyal suara digital yang berupa paket-paket data dengan Protocol IP. Dimana kita ketahui bahwa komputer merupakan suatu perangkat digital yang melakukan pengolahan data dalam bentuk bit (binary digital). Sebagai software penelitian untuk mendapatkan hasil kinerja jaringan pada router VPN kali ini menggunakan wireshark. Saat ini Dinas KOMINFO Yogyakarta menggunakan software MRTG dalam memantau QOS dalam parameter ukur menghitung delay, packet loss, jitter, througput dengan waktu periodik selama 3 bulan sekali. Pada dinas KOMINFO belum menerapkan sistem analisis dan monitoring QOS pada jaringan VPN. Perhitungan monitoring dan analisis kinerja jaringan VPN menggunakan metode penelitian QOS secara periodik. Maka penulis berencana untuk melakukan penelitian analisisQOS pada jaringan VPNPPTPberbasisVoIP dan Video Streaming berdasar setandar ITU-T dan TIPHONdengan standarisasi penghitungan akhir rumus T.

Page 3: BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

78

Gambar 1 Denah lokasi Kominfo dan Jaringan

Gambar 1 Objek yang akan diteliti mengenai analisis kinerja jaringan VPN diKantor

DinasKomunikasi dan Informatika (KOMINFO) Yogyakarta menggunakan metode QOS berbasis Video Streaming Protokol RTP pada software Wireshark dengan penghitungan akhir menggunakan standar rumus T.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai akselerator pembangunan akan bisa terwujud apabila infrastruktur TIK sebagai tempat berjalannya lalu lintas data tersedia dengan baik. Saat ini ada lebih dari 2000 client atau komputer yang terhubung dengan jaringan Dinas pemerintahan Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Yogyakarta. Adapun jalur koneksi terhubung ke 119 titik tersebut terdiri dari :

1. 76 titik menggunakan jalur Fiber Optik (FO) 2. 41 titik menggunakan jalur Wireless, termasuk 12 BTS 3. 1 titik dengan menggunakan kabel coaxial (Perpustakaan Malioboro) 4. 1 titik menggunakan VPN (Keperda Jakarta) Dinas KOMINFO menggunakan layanan jaringan internet yang disediakan oleh Sarana

Insan Muda Selaras (JMN), dengan bit rate sebesar 300 Mbps. Sedangkan untuk alokasi bandwitch pada jaringan dinas pemerintahan Komunikasi dan Informatika Yogyakarta sebesar 190 Mbps. METODE PENELITIAN

Setelah melakukan pengamatan terhadap kebutuhan jaringan komputer pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Yogyakarta maka penulis mulai dalam tahapan analisa dengan menggunakan aplikasi monitoring dan analisa Wiresark pada jaringan VPN berbasis Video Streaming dengan metode QoS. Parameter QoS yang digunakan untuk mengukur kinerja jaringan pada VPN meliputi Delay, Packet Loss, Jitter, Troughput. Hasil didapat dari pengujianrouter VPN pada kantor Dinas instansi luar kepatihan sehingga memperoleh hasil baik atau tidak. Untuk dijadikan bahan pertimbangan dan pengamatan kinerja jaringan dalam bentuk Trafik, untuk mengetahui perlunya perbaikian atau optimalisasi pada jaringan VPN. Sebagai langkah membangun jaringan skala luas dengan tujuan menghubungkan seluruh kantor cabang Dinas KOMINFO Yogyakarta menjadi satu jaringan.

Page 4: BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

79

Gambar 2 Topologi Virtual Tunneling

Rancangan topologi dinas kominfo kepatihan sering adanya perbaruan. Topologi 2

menggunakan 2 ISP seperti yang sudah dijelaskan pada keterangan diatasnya. Masing-masing ISP memiliki peran masing-masing tapi semua ISP bekerja bersamaan atau tidak ada yang dinonaktifkan. ISP JMEDIA memiliki peran ganda dengan IP 103.255.15.4 publik server dengan tunneling VPN seperti halnya dimana 1 ISP trouble ataupun mengalami dapat digantikan dengan ISP JMN untuk local server dengan IP publik 103.255.15.2 menggunakan private network sebagai keamanannya, sedangkan ISP JMN hanya sering difungsikan sebagai local server area kepatihan atau dinas kominfo instansi didalam saja tapi tidak menutup kemungkinan juga sebagai ISP Instansi luar kepatihan.

SERVER A

ROUTER VPN PPTP

103.255.15.4

ROUTER DINARA

103.255.15.2

ROUTER KEPATIHAN

ROUTER MIKROTIK

ASR 103.255.15.1

SERVER B

ROUTER MIKROTIK

QOS CCR

SWITCH PUBLIK

CISCO 2960

CISCO 2960

INSTANSI A

KEPATIHAN A

CORE SWITCH

KEPATIHAN B

SERVER LOKAL

PC

PC

PC PCPC

PC

PC

PC

INSTANSI B

PC

PC

ISP

JMEDIA

ISP

JMN

Gambar 3 Topologi keseluruhan jaringan VPN

Pada 3 merupakan topologi keseluruhan yang ada di kantor kepatihan instansi

pemerintahan daerah istimewa yogyakarta, terdapat beberapa hardware pada data center

Page 5: BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

80

kantor Dinas KOMINFO, terlihat pada gambar terdapat 2 ISP yang digunakan saat ini sebagai jalur access di kantor kepatihan dan instansi luar kepatihan.

Pada gambar topologi 3 diatas menjelaskan bahwa di KOMINFO menggunakan 2 ISP yaitu ISP JMEDIA dan ISP JMN, masing-masing ISP memiliki kegunaan yang berbeda, untuk ISP JMEDIA memberikan jalur access jaringan keseluruh kantor Instansi dan person di dalam maupun luar kepatihan, sedangkan ISP JMN memberi jalur access jaringan di luar kepatihan saja, namun ke dua ISP berfungsi bersamaan yang artinya ISP JMEDIA sebagai cadangan arus jaringan luar kepatihan apabila ISP JMN sedang mengalami trouble atau ISP JMEDIA trouble.

Keterangan pembagian bandwitch : Table 1 nama dari 2 ISP

Isp Jmedia Luar Kepatihan (instansi) Router VPN (103.255.15.4)

Isp JMN Lingkup Kepatihan (karyawan)

Router Dinara (103.255.15.2)

Dalam topologi 3 memaparkan bahwa kondisi dari ISP JMEDIA sebagai koneksi mikrotik

ASR dengan IP 103.255.15.1 menuju ke mikrotik QOS CCR, fungsi dari mikrotik ini sebagai bandwitchmanagemen dan untuk menghubungkan server A, server B, router untuk client dan instansi di luar kepatihan, disana terdapat switch publik cisco 2960 sebagai perangkat penghubung. Setelah adanya peranan switch publik dipasang padamasing-masing router dihubungkan ke switch publik yaitu router dinara dengan IP 103.255.15.2 yang digunakan untuk admin kepatihan dan lingkup instansi luar kepatihan saja. Sebagai bahan penelitian di Kantor Dinas KOMINFO menggunakan jalur access yang mlewati router VPN, dikarenakan fungsi dan pemanfaatanya lebih kompleks pada penyaluran hak access pada perorangan maupun instansi di dalam kepatian dan luar kepatihan data dari luar masuk router VPN tersebut untuk di transfer ke switch publik diolah pada server. Sistem keamanan pada router VPN menggunakan Tunneling dalam IP Client Servernya IP yang digunakan untuk Router VPN 103.255.15.4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada metode yang diterapkan kali ini melakukan identifikasi terhadap jaringan VPN dengan menggunakan jalur access yang terhubung pada router VPN dan jangkauan VPN sebagai access untuk menganalisa layanan QOS terhadap access jaringan yang teriterfrensi pada media PPTP untuk pengguna VPN. Parameter yang digunakan untuk menentukan QOSdengan meliputi pengukuran Troughput, Delay, Jitter dan Packet Loss.

Hasil pengukuran yang dilakukan selama 6 hari, dimulai pada tanggal 11 juli 2017 sampai 16 juli 2017, dimana setiap harinya pengambilan data sebanyak dua sesi waktu dan jumlah pengujian sebanyak 10 kali dalam satu sesinya, dilakukan pada waktu pagi yaitu dari jam 08.00-11.00 dan sore yaitu dari jam 15.00-17.00.

Untuk menganalisis delay, jitter, packet loss dan troughput menggunakan software wireshark dengan metode pengukuran Video Streaming berbasis standar ITU-T pada jaringan VPN PPTPyaitu dengah mengirimkan sebuah paket dan membebaninya menggunakan ukuran packet tertentu dengan caramelakukan pengujian streaming video online pada server, menggunakan software VLC player kepada IP untuk setiap prangkat dan menunggu respon dari node pengirim (source) kepada node penerima (destination) di layer-layer IP pada skema jaringan VPN yang akan di ukur. Kemudian mengambil informasi nilai parameter QoS dari lalulintas paket data yang berupa protokol RTP pada wireshark dan mengumpulkan serta merekam informasi lalu lintas paket data yang selanjutnya dicatat menjadi sebuah hasil dari pengukuran.

Parameter-parameter QOS yang diukur dalam penelitian Skripsi ini adalah bandwidth, througput, delay dan packet loss pada jaringan VPN mengunakan metode streaming video untuk mengcapture protokol RTP pada wiresark. Adapun aktifitas yang dilakukan dan topologi yang ada pada Dinas Komunikasi dan informatika Yogyakarta.

Page 6: BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

81

Gambar 4 Simulasi Packet Tracer jaringan Dinas Kominfo Yogyakarta

Pada gambar 4 simulasi packet tracer terlihat ada dua jaringan yang saling terkait pada

masing-masing ISP jaringan kepatihan dan jaringan VPN luar instansi kepatihan. Untuk bahan analisa kali ini yang digunakan adalah jaringan VPN karena terkait dengan instansi luar kepatihan, sehingga perlu diminimalisir jika adanya masalah yang terjadi dalam layanan QoSnya. Kapasitas bandwitch yang digunakan kedua ISP 420 Mbps yang dibagi untuk 2 jaringan yang berbeda untuk ISP JMN 210 Mbps dan untuk ISP JMEDIA 210 Mbps. Saat melakukan stadi kasus observasi telah didapatkan data bahwa kedua ISP sangat multifungsi jika salah satu dari ISP mengalami Troubleshoot akan segera adanya pembagian bandwitch dari satu ISP dengan melakukan settingan dari Router VPN 103.255.15.4 dan Router Dinara 103.255.15.2.Pengujian dilakukan sebanyak 10 kali yaitu dengan melakukan streaming video online dengan software pemutar VLC player yang telah terhubung dengan server.

Pada hasil pengujian yang dilakukan penelitian mengenai analisis kinerja jaringan VPN berbasis Video Streaming untuk menguji layanan parameter QoS dengan menggunakan standar rumus T-Test. Nilai rata-rata pada masing-masing pengujian,berikut hasil nilai yang diperoleh :

Tabel 2 Rata-rata Pengujian pada jaringan VPN kondisi Sepi

Kondisi Sepi Rata-rata Nilai Keterangan

Throughput 0.2178 MBit/s -

Delay 60.40 ms Sangat Bagus

Jitter 0 ms Sangat Bagus

Packet Loss 10.85% Sedang

Tabel 3 Rata-rata Pengujian pada jaringan VPN kondisi Ramai

Kondisi Ramai Rata-rata Nilai Keterangan

Throughput 0.0645 MBit/s -

Delay 70.84 ms Sangat Bagus

Jitter 0 ms Sangat Bagus

Packet Loss 18.78 % Sedang

Penghitungan rata-rata dari 6 kali untuk 3 hari sepi dan 3 hari ramai dengan melakukan

pengujian sebanyak 60 kali capturan dengan beban file Video Stream sebesar 50.708 Mb didapat nilai pada tabel IV.50 untuk kondisi sepi dari nilai troughput 0.2178 MBit/s dengan pengiriman packet yang tertunda Delay sebesar 60.40 ms, jitter 0 ms dan packet loss 10.85 %

Page 7: BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

82

sedangkan pengujian pada kondisi ramai pada tabel IV.51 didapat nilai rata-rata throughput 0.0645 MBit/s, Delay 70.84 ms, Jitter 0 ms, 18,78 %.

Tabel 4 Hasil Nilai Uji T terhadap Kondisi Sepi

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata output pengujian jam ramai 23.67593333 sedangkan jam sepi 20.1695 seperti yang telah di tunjukan pada baris mean. Hipotesis yang digunakan adalah two-tail, maka dapat diketahui nilai t sebesar 0.113 dengan P value sebesar 0.457, oleh karena P value lebih besar dari alfa 5% maka keputusannya Terima H0 (tolak H1). Dari hasil analisis statistik uji hipotesis diatas, kita meyimpulkan pengujian jam ramai menghasilkan output lebih besar dari pada jam sepi maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari analisa statistik uji hipotesis T-Test terhadap kualitas layanan jaringan VPN di Kantor Dinas Kominfo Yogyakarta dengan menggunakan metode Quality Of Service (QoS) dapat disimpulkan bahwa kualitas jaringan saat kondisi sepi lebih baik dari pada kualitas jaringan saat kondisi ramai.

Grafik Perbandingan Rata-Rata QoS pada jaringan VPN

Hasil data grafik ini diketahui dari membandingkan kedua hasil pengujian, pengujian kondisi jam ramai dan kondisi jam sepi dengan cara melakukan uji T pada rata-rata masing-masing tabel pada pengamatan hasil nilai sari parameter QoS (Delay, Jitter, Troughput, Packet Loss). Penghitungan dilakukan dengan mengabungkan hasil rata-rata dari dua pengamatan yang dilakukan dalam kondisi yang berbeda dalam satu jaringan yang terhubung dengan router VPN pada instansi Dinas Komunikasi Dan Informatika Yogyakarta, mengacu dari hasil pengambilan data selama 3 hari dengan dilakukannya pengcapturan berdasarkan keadaan client saat mengakses streaming video diwaktu sepi dan ramai.

Grafik Rata-Rata 2 kondisi

Grafik Rata-Rata QoS Jam Sepi

Gambar 5 Grafik hasil pengujian jam sepi

KONDISI RAME KONDISI SEPI

WEDEW4E3E 0.0645 0.2178

Mean 23.67593333 20.1695

Variance 1668.345706 1213.872791

Observations 3 3

Pooled Variance 1441.109248

Hypothesized Mean Difference 0

df 4

t Stat 0.113126086

P(T<=t) one-tail 0.457690443

t Critical one-tail 2.131846786

P(T<=t) two-tail 0.915380886

t Critical two-tail 2.776445105

Page 8: BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

83

Grafik Rata-Rata QoS Jam Ramai

Gambar 6 Grafik hasil pengujian jam ramai

Dari gambar 5 dan 6 dapat disimpulkan bahwa pada pengujian kualitas jaringan kondisi

sepi dan ramai berbeda, dapat diketahui dari perbandingan parameter QoS yang digunakan, yaitu throughput, delay, jitter, dan packet loss. Berikut adalah hasil perbandingan parameternya:

1. Perbandingan Throughput

Dari diagram hasil perbandingan dapat diketahui bahwa nilai throughput pada kondisi sepi sebesar 0.2178 MBit/s, sedangkan untuk kondisi Ramai diperoleh nilai sebesar 0.0645 MBit/s. Kesimpulan: semakin besar nilai throughput yang diperoleh maka kualitas jaringan semakin bagus.

2. Perbandingan Delay

Dari diagram hasil perbandingan dapat diketahui bahwa nilai delay pada kondisi ramai sebesar 70.84 ms, sedangkan untuk kondisi sepi diperoleh nilai sebesar 60.40 ms. Kesimpulan: semakin besar nilai delay yang diperoleh maka kualitas jaringan semakin jelek.

3. Perbandingan Jitter

Dari diagram hasil perbandingan dapat diketahui bahwa nilai jitter pada kondisi ramai sebesar 0 ms, sedangkan untuk kondisi sepi diperoleh nilai sebesar 0 ms. Kesimpulan: semakin besar nilai jitter yang diperoleh maka kualitas jaringan semakin jelek.

4. Perbandingan Packet Loss

Dari diagram hasil perbandingan dapat diketahui bahwa nilai packet loss pada kondisi ramai sebesar 18.78 %, sedangkan untuk kondisi sepi diperoleh nilai 10.85%. Kesimpulan: semakin besar nilai packet loss yang diperoleh maka kualitas jaringan semakin jelek

Page 9: BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

84

Grafik Perbandingan Rata-Rata QoS

Gambar 7 Grafik Rata-Rata

Pada Gambar 7 grafik rata-rata perbandingan terhadap pengujian data QOS dapat di sampaikan bahwa dari 4 parameter yang di ukur terhadap kualitas jaringan VPN yang terdapat di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika memiliki hasil yang siqnifikan dengan pengamatan pada kondisi sepi grafik yang diperoleh sangat rendah yang berarti hasil yang didapat sangat baik, sedangkan pada kondisi ramai grafik yang didapat menunjukan sangat tinggi sehingga dapat di kategorikan jelek, grafik diatas menunjukan hasil keseluruhan dari pengujian terhadap transaksi paket yang diuji berbasis Video Streaming menggunakan software wireshark yang ditangkap dalam bentuk protokol Real Time Protokol (RTP).

Pembanding Layanan Video Streaming

Uji menggunakan Layanan Video On Demand Pengujian dilakukan dengan remote access pada pc client menggunakan software

teamreviewer 12. Pada pc client dilakukan streaming dan dipantau lewat pc admind untuk dilakukan capture protokol RTP sebagai langkah mencari hasil nilai dari parameter QoS.

Tabel 5 Layanan Video On Demand

No. Video On demand

URL Delay Jitter Throughput Packet Loss

1. www.youtube.com 183,31 ms 0 ms 1.580 Mbit/s -1100%

2. 184.72.239.149/VLC 70.84 ms 0 ms 0.0645 Mbit/s 18.78 %

Hasil yang didapat pada tabel 5 Pengujian menggunakan Layanan Video On Demand

menggunakan youtube.com mendapatkan hasil delay 18.31 ms, jitter 0 ms, Throughput 1.580 Mbit/s, packet loss -1100 %. Sedangkan 184.72.239.149 pada website VLC.com menghasilkan Delay 70.84 ms, jitter 0 ms, Throughput 0.0645 Mbit/s, Packet Loss 18.78 %. Pada pengujian ini menggunakan software Wireshark dan sebagai remote access menggunakan software teamviewer 12. Pengcapturan dilakukan dari port 53508 ke port 52366.

Page 10: BERBASIS VIDEO STREAMING Yuda Ragusta1, Erna Kumalasari

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 1 Desember 2017 ISSN:2338-6304

85

Layanan Live Streaming

Tabel 6 Layanan Live Streaming

No. Live Streaming

Layanan Delay Jitter Throughput Packet Loss

1. Tv Online 1,653 ms 0 ms 1.485 Mbit/s 82.88%

2. Radio Online 397.28 ms 0 ms 0.153 Mbit/s -3500%

Hasil yang didapat pada tabel 6 Pengujian menggunakan Layanan Live Streaming

menggunakan TV Online mendapatkan hasil delay 1.653 ms, jitter 0 ms, Throughput 1.485 Mbit/s, packet loss 82.88 %. Sedangkan Radio Online Jogja Streamers menghasilkan Delay 397.28 ms, jitter 0 ms, Throughput 0.153 Mbit/s, Packet Loss -3500 %. Pada pengujian ini menggunakan software Wireshark dan sebagai remote access menggunakan software teamviewer 12. Pengcapturan dilakukan dari port 53508 ke port 52366.

Layanan Real Time Streaming

Tabel 7 Layanan Real Time Streaming

No. Real Time Streaming

Layanan Delay Jitter Throughput Packet Loss

1. Skype 890.75 ms 0 ms 0.087 Mbit/s -118%

2. VoIP 990.27 ms 0 ms 0.098 Mbit/s -127%

Hasil yang didapat pada tabel 7 Pengujian menggunakan Layanan Real Time Streaming

menggunakan Skype mendapatkan hasil delay 890.75 ms, jitter 0 ms, Throughput 0.087 Mbit/s, packet loss -118 %. Sedangkan Radio VoIP menghasilkan Delay 990.27 ms, jitter 0 ms, Throughput 0.098 Mbit/s, Packet Loss -127 %. Pada pengujian ini menggunakan software Wireshark dan sebagai remote access menggunakan software teamviewer 12. Pengcapturan dilakukan dari port 56224 ke port 55356. DAFTAR PUSTAKA Bobanto., dkk (2014).Analisis Kualitas Layanan Jaringan Internet (Studi Kasus PT. Kawanua

Internetindo Manado), UNSRAT:Manado. Fadloli I (2014). Perbandingan Jaringan VPN pada protokol PPTP dan L2TP berbasis Layanan

VoIP. Universitas Bina Nusantara (Binus). Jakarta. Twidjojo (2016). Mikrotik Kungfu (kitab 2). jasakom.com.