48
BERMAIN DAN ANAK

Bermain Dan Anak (Revisi)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bermain Dan Anak (Revisi)

BERMAIN DAN ANAK

Page 2: Bermain Dan Anak (Revisi)
Page 3: Bermain Dan Anak (Revisi)

TUJUAN YANG INGIN DICAPAI

1) PESERTA KENAL DAN PAHAM “SIAPA” ANAK

2) PESERTA PAHAM PENGERTIAN DAN MANFAAT ANAK BERMAIN

3) PESERTA MEMAHAMI 4 TAHAP UNTUK MEMBANGUN PROGRAM MAIN YANG MEMBANGUN KECERDASAN ANAK

Page 4: Bermain Dan Anak (Revisi)

Usia 0 – 6 tahun (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas)

Usia 0 – 8 tahun (NAEYC, UNESCO)

Page 5: Bermain Dan Anak (Revisi)

Karakteristik anak usia dini

Observer/pengamat Peneliti, senang coba-coba

Peniru yang ulungKomunikatorUnik

Page 6: Bermain Dan Anak (Revisi)

Anak Pribadi yang unik dan berbeda

Anak

ayah ibu

ayah ibu ayah ibu

ayah ibu ayah ibu ayah ibu ayah ibu

Gizi, proses kelahiran, perawatan, kondisi lingkungan, rangsangan psikososial, kesehatan

Nurture/lingkungan

Nature/bawaan

Page 7: Bermain Dan Anak (Revisi)

“Anak seharusnya mampu melakukan

percobaan dan penelitian sendiri. Guru,

tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan

bahan-bahan yang tepat, tetapi yang

terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus

membangun pengertian itu sendiri, ia harus

menemukannya sendiri”.

“Anak seharusnya mampu melakukan

percobaan dan penelitian sendiri. Guru,

tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan

bahan-bahan yang tepat, tetapi yang

terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus

membangun pengertian itu sendiri, ia harus

menemukannya sendiri”.

Pernyataan Jean Piaget (1972, p. 27) :

Page 8: Bermain Dan Anak (Revisi)

“Anak membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dialaminya sendiri. Semakin banyak anak mengalami semakin ia membangun pengetahuannya”

Page 9: Bermain Dan Anak (Revisi)

Anak-anak belajar melalui permainan mereka. Pengalaman bermain yang menyenangkan dengan bahan, benda, anak lain, dan dukungan orang dewasa membantu anak-anak berkembang secara optimal.

Page 10: Bermain Dan Anak (Revisi)

Apa itu Bermain?

Bermain adalah kegiatan yang ditujukan untuk mendapatkan kesenangan. Bermain bagi anak membantu mereka memahami dan mempraktekan, kemampuan pengembangan rasa, intelektual, sosial, dan keterampilan sosial.

Bermain harus dilakukan atas inisiatif anak dan atas keputusan anak itu sendiri.

Bermain harus dilakukan dengan rasa senang sehingga semua kegiatan bermain akan menghasilkan proses belajar pada anak

Page 11: Bermain Dan Anak (Revisi)

Mengapa Anak Bermain?

•Merangsang pertumbuhan jaringan antar sel-sel dalam otak

•Belahan otak yang paling siap untuk berkembang pada tahapan usia dini adalah belahan otak kanan

•Untuk membangun pengetahuannya

•Untuk membangun persepsi positif tentang belajar sehingga tumbuh menjadi pribadi yang suka belajar

Page 12: Bermain Dan Anak (Revisi)

Apa Yang Didapat Anak Saat Bermain?

Bermain dapat mengembangkan kemampuan sosial, emosional, intelektual, fisik.

Bermain sebagai wahana untuk menyalurkan surplus energi.

Melatih keterampilan hidup (life skill). Melatih kemampuan mengatasi masalah Saat bermain anak membangun

pengetahuannya Pengetahuan fisik Pengetahuan logika matematik Pengetahuan sosial Pengetahuan diri sendiri

Saat bermain anak membangun konsep dirinya

Page 13: Bermain Dan Anak (Revisi)

Saat bermain semua indera anak bekerja aktif. Semua informasi yang ditangkap indera anak, disampaikan ke otak sebagai rangsangan, sehingga sel-sel otak aktif berkembang membentuk perkawatan.

Otak yang rimbun karena banyak perkawatan memiliki kemampuan yang baik

Page 14: Bermain Dan Anak (Revisi)

Kebutuhan Dasar Anak Yang Harus Dipenuhi agar anak fokus belajar/bermain (Abraham Maslow)

Bebas dari rasa lapar dan haus.

Rasa aman, yaitu bebas dari rasa takut dan bahaya.

Merasa diterima, dihargai dan dicintai oleh lingkungannya.

Page 15: Bermain Dan Anak (Revisi)

MENGAPA PEMBELAJARAN HARUS SUASANA MENYENANGKAN? (HASIL STUDI TENTANG FUNGSI BAGIAN-BAGIAN OTAK (DARI DR. PAMELA PHELP)

Kortek

Batang Otak

Limbik

Page 16: Bermain Dan Anak (Revisi)

3 in 1 Otak

Page 17: Bermain Dan Anak (Revisi)

• Dikenal sbg “Fight atau Flight” (pelawan atau pengecut).

• Apabila anak dlm kondisi takut, tertekan atau terancam, sel-sel batang otaknya bereaksi dan akan berkembang semakin kuat.

• Dalam kondisi ini anak tidak dapat belajar dg baik.

• Apabila anak sering dalam suasana seperti ini, ia akan berkembang menjadi pembangkang, suka memaksakan kehendak, sulit menerima pendapat orang lain, atau menjadi penakut/pengecut.

Batang Otak= Bertahan

MacLean cited in Martel, 2000

Page 18: Bermain Dan Anak (Revisi)

Limbik= Emosi

• Dikenal sebagai “tempat rasa sayang”.

• Jika anak dalam kondisi aman, nyaman, dan menyenangkan, maka sistem limbiknya dapat bekerja dengan baik.

• Dalam kondisi ini anak dapat belajar dengan baik.

• Jika anak sering memperoleh suasana seperti ini, maka ia akan berkembang menjadi anak yang selalu berfikir positif, mudah bergaul, dan mudah berunding.

MacLean cited in Martel, 2000

Page 19: Bermain Dan Anak (Revisi)

Dikenal sebagai bagian kerja sekolah atau topi berpikir.

Merupakan pusat untuk berpikir.

Jika sistem limbik menerima perasaan aman, nyaman dan menyenangkan, maka lapisan ini dapat berfungsi dengan baik.

Dalam kondisi ini, otak anak dapat berfikir dengan jernih dan bekerja secara maksimal.

Jika anak sering dalam kondisi ini, maka sel-sel otaknya akan berkembang menjadi semakin rimbun dan kuat sehingga menjadi anak yang cerdas.

Korteks= Tempat Berpikir

MacLean cited in Martel, 2000

Page 20: Bermain Dan Anak (Revisi)

Belajar dengan bermain yang menyenangkan akan membangun persepsi positif bagi anak tentang belajar, sehingga tumbuh menjadi pribadi yang suka belajar

Page 21: Bermain Dan Anak (Revisi)

Agar Dapat Melaksanakan perannya, Orang Dewasa Harus memahami: Karakteristik Anak Kebutuhan anak sesuai tahap

perkembangannya Cara anak belajar.

Page 22: Bermain Dan Anak (Revisi)

BERMAIN ANAK USIA DINI HARUS MEMENUHI KEBUTUHAN 3 JENIS MAIN Main SensorimotorMain Sensorimotor

Main PeranMain Peran

Main PembangunanMain Pembangunan (termasuk main (termasuk main keaksaraan) keaksaraan)

Page 23: Bermain Dan Anak (Revisi)

1. MAIN SENSORIMOTOR

Adalah kegiatan dimana anak bermain dengan menggunakan seluruh panca inderanya.

Anak menangkap rangsangan melalui panca inderanya dan menghasilkan gerakan sebagai reaksinya

Selama anak berhubungan dengan kegiatan yang melibatkan seluruh indera, misalnya dengan main mengisi dan mengosongkan, mengisi, menendang, meremas, maka anak sedang dalam tahap menguatkan panca inderanya.

Page 24: Bermain Dan Anak (Revisi)

• Bila seluruh indera bekerja secara maksimal maka anak akan mampu menyerap seluruh informasi yang berguna untuk mengoptimalkan potensi dalam dirinya.

•Anak perlu disediakan berbagai permainan yang Anak perlu disediakan berbagai permainan yang dapat merangsang seluruh inderanya. dapat merangsang seluruh inderanya.

•Main sensorimotor merupakan dasar untuk Main sensorimotor merupakan dasar untuk membangun perkembangan kognitif anak.membangun perkembangan kognitif anak.

Page 25: Bermain Dan Anak (Revisi)

KEBUTUHAN MAIN SENSORIMOTOR TERPENUHI BILA

Anak diberi kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan, bermacam-macam warna, bentuk, ukuran, tekstur, baik di dalam maupun di luar ruangan.

Anak diberi kesempatan untuk bergerak secara bebas, dengan bermain di halaman, di lantai, di meja/kursi atau di tempat-tempat lain yang memungkinkan, yang aman dan nyaman.

Page 26: Bermain Dan Anak (Revisi)

Manfaat main sensorimotor

Panca indera anak dirangsang untuk mendapat informasi, ketika anak bersentuhan dengan orang lain, benda/alat main, dan dirinya sendiri, serta lingkungan sekitarnya. Misalnya anak dapat menemukan perbedaan kasar dan halus, licin dan kesat, dengan menggunakan indera peraba.

Kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang lebih terarah dan bermakna semakin berkembang. Contoh: Anak dapat menuang air ke dalam botol, Anak dapat melukis dengan jari.

Mempertebal sambungan antar neuron. (melalui stimulasi pada penglihatan, pendengaran, perabaan, bau, dan pengecapan akan memperkaya pengalaman anak, dan memperkuat persepsi/pemahaman anak ttg sst hal)

Page 27: Bermain Dan Anak (Revisi)

Gerakan, merekatkan kedua belahan otak yang memungkinkan anak menggunakan kedua belahan otak untuk menyampaikan informasi antara belahan otak kanan dan kiri. Alasan inilah yang menyebabkan anak usia dini harus bergerak untuk bisa belajar. Mereka bisa memperhatikan dan belajar jika mereka bebas untuk bergerak; duduk diam merupakan tekanan dan menghambat kemampuan mereka untuk menyerap seluruh informasi baru.

Gerakan, merekatkan kedua belahan otak yang memungkinkan anak menggunakan kedua belahan otak untuk menyampaikan informasi antara belahan otak kanan dan kiri. Alasan inilah yang menyebabkan anak usia dini harus bergerak untuk bisa belajar. Mereka bisa memperhatikan dan belajar jika mereka bebas untuk bergerak; duduk diam merupakan tekanan dan menghambat kemampuan mereka untuk menyerap seluruh informasi baru.

Page 28: Bermain Dan Anak (Revisi)

2. Main Peran (main pura pura/fantasi)

Main Peran adalah: Main Peran adalah: saat dimana anak saat dimana anak berpura-pura berpura-pura menjadi seseorang menjadi seseorang atau sesuatu yang atau sesuatu yang berbeda dari berbeda dari dirinya.dirinya.

Melalui main peran Melalui main peran anak belajar anak belajar memahami dunia memahami dunia sekitar dan belajar sekitar dan belajar mempraktekkan mempraktekkan kegiatan yang ada kegiatan yang ada dalam kehidupan dalam kehidupan sebenarnya.sebenarnya.

Page 29: Bermain Dan Anak (Revisi)

Jenis main peran

a. Main peran makroSeorang anak dikatakan sedang main peran makro apabila ia berperan menjadi seseorang atau sesuatu diluar dirinya, misalnya anak berperan menjadi guru, pelayan toko, perawat, kupu-kupu, atau harimau. Dengan kata lain main peran makro adalah main peran dimana anak berlaku sebagai aktor.

Page 30: Bermain Dan Anak (Revisi)

Seorang anak dikatakan bermain peran mikro apabila peran yang ada dipikirannya diwakilkan pada benda atau sesuatu yang lain. Misalnya : anak menggunakan pensil sebagai pesawat dan menirukan suara pesawat;

Anak menggunakan boneka harimau kemudian digerak-gerakan dan anak mengeluarkan suaranya seperti seekor harimau.

Dalam main peran mikro, anak bertindak seperti seorang dalang yang mengatur peran dari benda yang dimainkannya. (anak berperan sebagai sutradara)

B. Main Peran Mikro

Page 31: Bermain Dan Anak (Revisi)

Manfaat Main peran Mengembangkan kemampuan sosial-

emosional anak Sebagai terapi penyembuhan bagi anak

yg mempunyai pengalaman traumatik.

Page 32: Bermain Dan Anak (Revisi)

Lanjutan Mengembangkan Motorik (Gerakan Kasar/Halus)

Ketika main peran, anak-anak belajar mengembangkan keterampilan otot-otot kecil, misalnya antara lain: saat anak menjadi kasir maka ia akan terlibat pada kegiatan menulis, membereskan peralatan, dll

Gambar : anak sedang menakar biji-bijian

Page 33: Bermain Dan Anak (Revisi)

lanjutanMengembangkan Kognitif (Daya Pikir)

Dalam main peran, kognitif anak berkembang ketika anak dapat memainkan benda atau alat sesuai dengan fungsinya(mis: menggunakan hair dryer untuk mengeringkan rambut).

Dalam main peran, kemampuan berpikir abstrak anak juga berkembang (ketika anak menggunakan benda yang mirip dng benda yg sesungguhnya, atau menggunakan benda yang tidak mirip dng benda yg sesungguhnya, atau bahkan tidak menggunakan benda).

Page 34: Bermain Dan Anak (Revisi)

lanjutanMengembangkan Kemampuan Bahasa

Dalam bermain peran, kemampuan berbahasa anak dapat berkembang dengan baik karena anak berkomunikasi dengan temannya dalam memainkan sebuah peran.

Kemampuan keaksaraan juga berkembang, contoh, antara lain : anak berpura-pura menulis resep obat ketika berperan sebagai dokter, berpura-pura menuliskan menu makanan ketika berperan sebagai pelayan restoran dan berpura-pura menghitung uang pada saat berperan sebagai kasir.

Page 35: Bermain Dan Anak (Revisi)

Main PembangunanMain Pembangunanaadalah jenis kegiatan dalah jenis kegiatan main yang main yang memungkinkan anak memungkinkan anak membuat suatu karya membuat suatu karya nyata dari nyata dari gagasan/pemikirannygagasan/pemikirannya.a.

Dalam kegiatan main ini, anak mungkin membuat, membentuk, atau mengubah sesuatu dari bahan atau alat yang digunakan.

3. 3. Main PembangunanMain Pembangunan Pada pendidikan

anak usia dini, proses membuat karya lebih penting dari pada hasilnya.

Hasil karya anak dipengaruhi oleh kematangan berpikir, jumlah latihan, dan pengalaman dengan ide yang dibuatnya.

Page 36: Bermain Dan Anak (Revisi)

Bahan Main Bahan Main Pembangunan Pembangunan

Bahan Sifat Cair/Bahan Alam

Bahan Pembangunan TerstrukturPenggunaan dikontrol oleh bentuk bahan main(balok, pasel, balok warna)

Penggunaan bahan ditentukan oleh anak-anak(krayon, pensil, playdough, air, pasir, dll)

Page 37: Bermain Dan Anak (Revisi)

1. Mendukung keberhasilan anak disekolah nantinya.

2. Mendorong kemampuan anak dalam berbahasa, logika matematika, dan bersosialisasi

3. Mengembangkan kreatifitas dan imajinasi anak

4. Memperkuat koordinasi tangan dan mata, motorik halus dan kasar.

5. Mengembangkan kemampuan visul-spasial

Manfaat Main PembangunanManfaat Main Pembangunan

Page 38: Bermain Dan Anak (Revisi)

CONTOH MAIN PEMBANGUNAN

Page 39: Bermain Dan Anak (Revisi)

Main Pembangunan Terstruktur

Page 40: Bermain Dan Anak (Revisi)

MAIN KEAKSARAAN

Keaksaraan tidak hanya ditandai dengan kemampuan anak membaca dan menulis huruf atau kata-kata, tetapi yang terpenting anak memahami setiap kata dan kalimat dalam tulisan.

Keaksaraan harus ada dalam kegiatan sehari-hari anak sebagai pengalaman yang menyenangkan.Semua media yang ada di sekitar anak adalah bahan belajar keaksaraan bagi anak.

Page 41: Bermain Dan Anak (Revisi)

Kemampuan yang diperlukanuntuk membaca

Mengenal bentuk Mengenal perbedaan bunyi Mengenal rangkaian (pola) Mengenal perbedaan intonasi

Page 42: Bermain Dan Anak (Revisi)

Kemampuan yang diperlukan untuk menulis

Mengenal bentuk Mengenal perbedaan bunyi

huruf Mengenal rangkaian (pola) Kekuatan jari-jari tangan Kelenturan gerakan pergelangan tangan

Page 43: Bermain Dan Anak (Revisi)

Kegiatan yang mendukung kemampuan keaksaraan pada anak, antara lain:

Mengocok air sabun dengan alat pengocok telur Meremas: daun, koran bekas, parutan kelapa, ublek,

tanah lempung, playdough, dll. Mencetak playdough, tanah liat, pasir basah dengan

cetakan huruf Kegiatan menggunting: kertas dengan berbagai

ketebalan, daun, atau bahan lainnya. Meronce warna, bentuk, ukuran Membuat coretan pada kertas besar dengan crayon

atau spidol. Membuat coretan dengan batang kayu di tanah atau

pasir Melukis dengan cat jari Menjepit biji-bijian atau buah-buahan terbuat dari

kayu dengan wadah dan penjepit.

Page 44: Bermain Dan Anak (Revisi)

lanjutan Bernyanyi lagu dengan irama sederhana

yang diulang-ulang

Membacakan buku yang sudah dikenal anak

Bermain dengan berbagai bentuk

Memancing kartu huruf sesuai nama sendiri

Mencetak huruf dengan playdough sesuai dengan namanya

dll

Page 45: Bermain Dan Anak (Revisi)

Variabel Penentu Mutu Main

• Cukup waktu untuk bermain (60 mnt)• Ruang yang cukup (tidak penuh sesak

& alat mudah dijangkau)• Alat/bahan untuk mendukung

kegiatan bermain (cukup, dan sesuai dengan tahap perkembangan anak)

• Dukungan/bantuan guru/orangtua• Minimal 3 kesempatan main untuk

setiap anak.

Page 46: Bermain Dan Anak (Revisi)
Page 47: Bermain Dan Anak (Revisi)

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERMAIN ANAK Persentasi waktu dalam jenis main 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100Usia 0-1 ------------------------------sensorimotor--------------------------

1-2 --------sensorimotor ----------------------------------------simbolik

2-3 ---------sensorimotor -----------simbolik----------- pembangunan

3-4 ---------sensorimotor-------------simbolik-----------pembangunan

4-5 ----sensorimotor-------------simbolik------------pembangunan-----

5-7 -sensorimotor--------simbolik-----------------pembangunan--------

7+ sensorimotor------simbolik------------------pembangunan--------- ke main dengan aturan ke membaca

Page 48: Bermain Dan Anak (Revisi)