Bidan - Dukun BARU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

komunitas

Citation preview

  • Kemitraan Bidan Dukun

  • Kita dapat mengatakan kondisi suatu Negara dengan melihat Status Wanita-nya

    Jawaharlal Nehru(Perdana Menteri Pertama India)

  • Latar BelakangKematian Maternal dan Perinatal msh tinggi di Indonesia, mrpk masalah yg blm terpecahkan Kurangnya perhatian IH & kel thd ANC, proses persalinan & perawatan stl persalinanSebgn besar persalinan dilakukan di rumah, dan ditolong oleh dukun, Persalinan ol dukun masih tinggi Kepercayaan thd kemampuan dukun tinggiKeputusan ada ditangan orang tua dan mertua

  • .Latar Belakang

    Petugas kesehatan perlu bekerja-sama dng dukun dlm memberikan pelayanan kesehatan maternal dan perinatal DepKes tlh menginisiasi prog kemitraan bidan& dukunUltimate goal: semua persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih

  • Latar Belakangjumlah dukun masih banyak .keberadaannya masih sangat dihormati masyarakat.

  • Latar BelakangKeberadaan bidan, rata-rata masih muda, belum dikenal masy shg perlu dicari suatu kegiatan yg dpt membuat kerjasama yg saling menguntungkan ant bidan dng dukun bayi shg pertolongan persalinan akan berpindah dr dukun bayi ke bidan kematian ibu dan bayi diharapkan dpt diturunkan.

  • TUJUANTUJUAN UMUMMenurunkan kematian ibu dan bayi dng pola kemitraan bidan dan dukun bayi.Menggeser peran dukun bayi dlm pertolongan persalinan sbg mitra bidan, yg semula sbg penolong persalinan menjadi kegiatan perawatan bayi dan ibu stl persalinan.TUJUAN KHUSUSMenciptakan tata hubungan kerja yg baik berdasarkan kemitraan ant bidan&dukun bayiMeningkatkan kesadaran Bidan perlunya mengakui dan menghargai pengetahuan, pengalaman dukun bayi.

  • Meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan dukun bayi dlm melakukan perawatan bayi, dan perawatan ibu nifas.----------TUJUAN KHUSUSMemperkenalkan kpd dukun peralatan yg lengkap & steril ntk persalinan yg aman & selamat,shg diharapkan dukun tdk lagi menolong persalinan ttp menyaran mlkkan persalinan ke Bidan.Meningkatkan pengetahuan dukun bayi dan masyr bahwa semua kehamilan dan persalinan mengan dung risiko terjadinya komplikasi.

  • Di Indonesia:2 orang ibu meninggal setiap jam Arti Kematian Ibu?+ 60.000 anak kehilangan Ibu?Kematian Bayi dan Anak lebih tinggi pada yg tidak mempunyai ibuArti ekonomi?

  • Hubungan antara AKI dengan Persalinan o/ tenaga terampilSumber : Eapro 2003Indonesia0100200300400500600700PDR LaosSolomon IslandsCambodiaPapua New GuineaMyanmarPhilippinesViet NamMongoliaDPR KoreaChinaThailandMalaysiaFijiMDR per 100,000 LB020406080100120Delivery attended by HPMDR per 100,000 LB

  • Kematian Neonatal di Indonesia4,608,000 bayi baru lahir tiap tahun100,454 kematian neonatal tiap thn275 kematian neonatal tiap hari12 kematian neonatal tiap jam1 kematian neonatal tiap 5 menit

    (Calculated based on NMR of 22/1000 live births)

  • Masalah yang sering terjadi dalam kesehatan neonatal Sebagian besar persalinan terjadi di rumahNeonatus tdk boleh keluar rumah sebelum umur 40 hari (budaya & kepercayaan)Adanya anggapan bahwa untuk mencegah kematian neonatal memerlukan teknologi canggih

  • Fenomena dua pertigaKematian neonatal merupakan 2/3 dari kematian bayiKematian perinatal merupakan 2/3 dari kematian neonatalKematian bayi baru lahir pada hari pertama merupakan 2/3 dari kematian perinatal

    Chart4

    67

    33

    Sheet1

    Neonatal deaths67

    Post Neonatal Deaths33

    Sheet1

    0

    0

    Sheet2

    Sheet3

  • Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Sumber : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2002-2003

  • Penyebab Kematian Neonatal di Indonesia Tahun 2001Sumber: SKRT 2001

  • Proporsi Kematian Bayi Menurut UmurSumber: SKRT 2001

  • Tempat PersalinanKota (59%)Desa (41%)

  • Proporsi Kematian NeonatalMenuruKarateristik Demografi

  • Proporsi Kematian Neonatal Menurut Karateristik Perawatan Ibu Selama Persalinan

    Chart1

    19.8

    37.4

    39.8

    2.9

    Penolong persalinan pertama

    Sheet1

    Neo -demografi

    Wilayah

    Jawa Bali66.7

    Sumatera14.4

    KTI18.9

    Pedesaan58.6

    Perkotaan41.4

    Jenis kelamin

    Laki-laki60.2

    perempuan39.8

    Umur kematian

    0-7 hari79.4

    8-29 hari20.6

    Perawatan Ibu Selama Hamil

    Jumlah kunjungan ANC

    Tidak ANC17.1

    1-322.1

    460.8

    Periksa hamil pertama kali

    0-3 bln64.6

    4-6 bln17.1

    7 bln +3.9

    Tidak periksa14.4

    Imunisasi TT ibu

    1 kali14.4

    2 kali53

    tidak pernah32.6

    Perawatan persalinan

    Penolong persalinan pertama

    Dokter19.8

    Bidan37.4

    Dukun39.8

    lain-lain2.9

    Tempat bersalin

    Rumah54.2

    PKM/Polindes4.5

    Rumah sakit36.7

    Lain-lain4.5

    Rujukan bersalin ke:

    Dokter5.8

    Bidan2.3

    Tidak dirujuk91.8

    Proses Persalinan

    Operasi SC8.1

    Partus dgn tindakan2.9

    Partus normal88.9

    Kesehatan Ibu

    Umur ibu

    Kurang 2022

    20-2938.7

    30-3935.3

    40-494

    Jarak dgn persalinan sebelumnya

    kurang 23.3

    2-32.2

    3 +19.9

    anak pertama74.6

    Jumlah kehamilan

    130.2

    229.1

    3 ke atas40.7

    Berobat jalan

    Rumah sakit8.3

    PKM/Klinik5.5

    Tenaga kes6.7

    Lainnya6.1

    Tidak berobat73.3

    Waktu ke tempat berobat

    kurang 30 mnt48.9

    30-59 mnt25.5

    60-119 mnt17

    120 mnt +8.5

    Tempat meninggal

    RS38.5

    PKM/Klinik1.1

    Tenaga kes1.7

    Rumah54.2

    Lainnya4.5

    Komplikasi kehamilan

    Sheet1

    wilayah

    Sheet2

    tempat tinggal

    Sheet3

    jenis kelamin

    umur meninggal

    Jumlah kunjungan ANC

    Periksa hamil pertama kali

    Imunisasi TT ibu

    Penolong persalinan pertama

    Tempat bersalin

    Proses persalinan

    0

    0

    0

    0

    Umur Ibu

    0

    0

    0

    0

    Jarak dengan persalinan sebelumnya

    0

    0

    0

    Jumlah kehamilan

    0

    0

    0

    0

    0

    Berobat jalan

    0

    0

    0

    0

    Waktu ke tempat berobat

    0

    0

    0

    0

    0

    Meninggal di:

    Rujukan ketika bersalin

    Chart2

    54.2

    4.5

    36.7

    4.5

    Tempat bersalin

    Sheet1

    Neo -demografi

    Wilayah

    Jawa Bali66.7

    Sumatera14.4

    KTI18.9

    Pedesaan58.6

    Perkotaan41.4

    Jenis kelamin

    Laki-laki60.2

    perempuan39.8

    Umur kematian

    0-7 hari79.4

    8-29 hari20.6

    Perawatan Ibu Selama Hamil

    Jumlah kunjungan ANC

    Tidak ANC17.1

    1-322.1

    460.8

    Periksa hamil pertama kali

    0-3 bln64.6

    4-6 bln17.1

    7 bln +3.9

    Tidak periksa14.4

    Imunisasi TT ibu

    1 kali14.4

    2 kali53

    tidak pernah32.6

    Perawatan persalinan

    Penolong persalinan pertama

    Dokter19.8

    Bidan37.4

    Dukun39.8

    lain-lain2.9

    Tempat bersalin

    Rumah54.2

    PKM/Polindes4.5

    Rumah sakit36.7

    Lain-lain4.5

    Rujukan bersalin ke:

    Dokter5.8

    Bidan2.3

    Tidak dirujuk91.8

    Proses Persalinan

    Operasi SC8.1

    Partus dgn tindakan2.9

    Partus normal88.9

    Kesehatan Ibu

    Umur ibu

    Kurang 2022

    20-2938.7

    30-3935.3

    40-494

    Jarak dgn persalinan sebelumnya

    kurang 23.3

    2-32.2

    3 +19.9

    anak pertama74.6

    Jumlah kehamilan

    130.2

    229.1

    3 ke atas40.7

    Berobat jalan

    Rumah sakit8.3

    PKM/Klinik5.5

    Tenaga kes6.7

    Lainnya6.1

    Tidak berobat73.3

    Waktu ke tempat berobat

    kurang 30 mnt48.9

    30-59 mnt25.5

    60-119 mnt17

    120 mnt +8.5

    Tempat meninggal

    RS38.5

    PKM/Klinik1.1

    Tenaga kes1.7

    Rumah54.2

    Lainnya4.5

    Komplikasi kehamilan

    Sheet1

    wilayah

    Sheet2

    tempat tinggal

    Sheet3

    jenis kelamin

    umur meninggal

    Jumlah kunjungan ANC

    Periksa hamil pertama kali

    Imunisasi TT ibu

    Penolong persalinan pertama

    Tempat bersalin

    Proses persalinan

    0

    0

    0

    0

    Umur Ibu

    0

    0

    0

    0

    Jarak dengan persalinan sebelumnya

    0

    0

    0

    Jumlah kehamilan

    0

    0

    0

    0

    0

    Berobat jalan

    0

    0

    0

    0

    Waktu ke tempat berobat

    0

    0

    0

    0

    0

    Meninggal di:

    Rujukan ketika bersalin

  • Proporsi Kematian Neonatal Menurut Karateristik Perawatan Bayi Baru Lahir

    Chart11

    8.3

    5.5

    6.7

    6.1

    73.3

    Berobat jalan

    Sheet1

    Neo -demografi

    Wilayah

    Jawa Bali66.7

    Sumatera14.4

    KTI18.9

    Pedesaan58.6

    Perkotaan41.4

    Jenis kelamin

    Laki-laki60.2

    perempuan39.8

    Umur kematian

    0-7 hari79.4

    8-29 hari20.6

    Perawatan Ibu Selama Hamil

    Jumlah kunjungan ANC

    Tidak ANC17.1

    1-322.1

    460.8

    Periksa hamil pertama kali

    0-3 bln64.6

    4-6 bln17.1

    7 bln +3.9

    Tidak periksa14.4

    Imunisasi TT ibu

    1 kali14.4

    2 kali53

    tidak pernah32.6

    Perawatan persalinan

    Penolong persalinan pertama

    Dokter19.8

    Bidan37.4

    Dukun39.8

    lain-lain2.9

    Tempat bersalin

    Rumah54.2

    PKM/Polindes4.5

    Rumah sakit36.7

    Lain-lain4.5

    Rujukan bersalin ke:

    Dokter5.8

    Bidan2.3

    Tidak dirujuk91.8

    Proses Persalinan

    Operasi SC8.1

    Partus dgn tindakan2.9

    Partus normal88.9

    Kesehatan Ibu

    Umur ibu

    Kurang 2022

    20-2938.7

    30-3935.3

    40-494

    Jarak dgn persalinan sebelumnya

    kurang 23.3

    2-32.2

    3 +19.9

    anak pertama74.6

    Jumlah kehamilan

    130.2

    229.1

    3 ke atas40.7

    Berobat jalan

    Rumah sakit8.3

    PKM/Klinik5.5

    Tenaga kes6.7

    Lainnya6.1

    Tidak berobat73.3

    Waktu ke tempat berobat

    kurang 30 mnt48.9

    30-59 mnt25.5

    60-119 mnt17

    120 mnt +8.5

    Tempat meninggal

    RS38.5

    PKM/Klinik1.1

    Tenaga kes1.7

    Rumah54.2

    Lainnya4.5

    Komplikasi kehamilan

    Sheet1

    wilayah

    Sheet2

    tempat tinggal

    Sheet3

    jenis kelamin

    umur meninggal

    Jumlah kunjungan ANC

    Periksa hamil pertama kali

    Imunisasi TT ibu

    Penolong persalinan pertama

    Tempat bersalin

    Proses persalinan

    Umur Ibu

    Jarak dengan persalinan sebelumnya

    Jumlah kehamilan

    Berobat jalan

    Waktu ke tempat berobat

    Meninggal di:

    Rujukan ketika bersalin

  • PersepsiPersepsi kemitraan berbeda-bedaKemitraan berarti dukun masih bisa menolong persalinan tetapi harus ada supervisi bidanversusKemitraan berarti persalinan harus ditolong bidan, dan dukun hanya membantu bidan serta memberi rasa aman kepada ibu melahirkan

  • Keuntungan BermitraBidan-Dukun Bermitra & Tidak Bermitra: Dukun: terutama memberi rasa aman. Bidan: pekerjaan menjadi lebih ringanMasyarakat: mendapat pelayanan yang sifatnya menyeluruh karena peran bidan dan dukun komplemen

  • Peran dalam Kehamilan

    Bidan: ANC dan mendiagnosa kehamilanDukun: memberi informasi mengenai adanya ibu hamil, alamat ibu tsbMerekomendasi dan membawa ibu hamil utk ANC minimal 4 kaliMelaporkan ke bidan mengenai kondisi berrisiko/ potensial berrisiko pada ibu hamil

  • Peran dalam PersalinanPerlu DipertahankanBidan: menolong persalinanDukun:Melapor ke bidan bila ada tanda-tanda persalinan pada seorang ibu hamilMembantu bidan mempersiapkan proses persalinanMemberi rasa aman kepada ibu, mis: mendoakan dengan ritual yg biasa dilakukan setempat memijit yg tidak membahayakan bagi ibu, membersihkan bayi baru lahir, dsb

  • Peran dalam Persalinan Harus DicegahUNTUK TIDAK DILAKSANAKAN LAGI

    Bidan: memperbolehkan dukun menolong persalinan normal, dan mensupervisi persalinan Dukun:Menolong persalinan, bila menemukan masalah pd saat menolong, mis: perdarahan, dukun akan/segera memanggil bidan menyebabkan keterlambatanMelakukan manuver berhub dng persalinan, seperti versi external pada malpresentasi

  • Peran dalam Masa NifasBidan: mencegah terjadinya infeksi post-partummemberikan imunisasi pada bayiDukun:Membantu bidan memonitor tanda2 infeksi intra-partumMerawat ibu nifas serta bayi baru lahir

  • KEMITRAAN BIDAN -DUKUNMendiskripsikan pelaksanaan kemitraan bidan-dukun,sesuai budaya& lingk setempatMendiskripsikan peran :masing2 bidan dan dukun dlm memberikan yankes maternal-perinatal petugas puskesmas, Dinkes,DepKes pusat ntk memperkuat kemitraan Menemukan strategi membangun cohesive network diantara Toma, dukun & bidan dlm melaksanakan yankes maternal dan perinatal scr bersama-sama

  • HASIL YANG DIHARAPKANJalinan kerja sama yg harmonis berazaskan kemitraanPeningkatan cak. Persalinan oleh bidan Pusk. dan Bidan desaPemanfaatan Puskesmas dan polindes sbg sarana tempat pertolongan persalinan.Tercapainya pelayanan KB sedini mungkin bagi ibu yang telah melahirkan.

  • Indikator KeberhasilanPertolongan Persalinan oleh Tenaga KesehatanPertolongan Persalinan oleh DukunJumlah Desa/Dukun bayi yang melaksanakan kegiatan kemitraan Bidan dan Dukun bayiPenurunan Jumlah Kematian Ibu dan Bayi

  • Hal-hal Mendukung Terjadinya KemitraanKepekaan bidan thd kepentingan/ keinginan dukun & kepentingan ibu slm proses melahirkanTersedianya dana ntk mendukung kegiatan pertemuan antara dukun dng bidan (mis: transport dukun) Terdapatnya polindes, posyandu: sbg tempat ntk berinteraksi antara dukun dng bidan

  • Hal-hal Menghambat Terjadinya KemitraanUmur bidan relatif jauh lebih muda dari dukun kurang berpengaruh / kurang kharismatik dibandingkan dukunKemampuan bidan bersosialisasi & berkomunikasi dng masyarakat kurangAdanya perbedaan bahasa & kultur antara bidan dng masyarakat setempat Biaya pelayanan: bidan > dukun, walaupun tidak sll dmkn krn bidan dpt dibayar mll JPKN (gratis untuk si ibu melahirkan)Banyak bidan yang tidak tinggal di wilayah kerjanya

  • PERSIAPAN PELAKSANAAN KEMITRAANJadwal waktu start pelaksaanPemilihanDipilih Kec/Puskesmas/desa untuk daerah pelaksanaan).Pemilihan 5 Puskesmas, misalnyaPertemuan Kabupaten dan Propinsi untuk rencana pelaksanaanSosialisasi pelaksanaan kemitraan di Kab ke Puskesmas pelaksanaOrientasi Kemitraan kpd Bidan di Desa oleh Puskesmas

  • PERHITUNGAN PERKIRAAN BIAYAPerkiraan Biaya berdasarkan Jumlah Dukun sebanyak 400 orang, jumlah kecamatan sebanyak 14 dan jumlah desa sebanyak 157. Tidak termasuk biaya studi Banding.

    Biaya pelatihan di Puskesmas Rp. 90.000/dukunBiaya pemagangan di polindes Rp. 125.000/dukunSosialisasi/Evaluasi di Kecamatan Rp. 1.000.000/KecSosialisasi di Desa Rp. 300.000/DesaDana bergulir Rp. 100.000/Dukun

    Pelaksanaannya dapat dilaksanakan sekaligus dalam satu tahun atau bertahap 3- 4 tahun tergantung jumlah dana dan dukun yang ada.

  • Tahapan dan Langkah Langkah Pelaksanaan Kemitraan Bidan dan Dukun bayi :

    NoBentuk KegiatanTujuanPeserta/SasaranDana ( Juta)1Study bandingMengetahui pelaksanaan programKemitraan Bidan Dukun di wilayah yg telah berhasil menurunkan LindukunPengelola ProgramDan Penentu kebijakan.-2Penyusunan MateriDan Urutan kegiatanprogramTersusunnya modul pemagangan dukunDan urutan kegiatan yang diperlukan utk pelaksanaan programPengelola program, Wakil dari puskesmas,P2KP23Sosialisasi Tk. Kab.Agar program dapat diterima dan dibantu pelaksanaannyaPemKab, DPR, LSM, Camat,Linsek,KaPusk54Pertemuan Tim Pelaksana Kab. Dan PuskesmasPenjelasan Tehnis pelaksanaan pemagangan dan proses kemitraaan bidan dukun ( dana bergulir & rujukan)Ka Pusk, Bidan kordinator35Sosialisasi Tk Kec.Agar program dapat diterima dan dibantu pelaksanaannyaCamat, Kades, DukunBayi, Bidan, Toma,PKK.146Sosialisasi Tk DesaAgar program dapat diterima dan dibantu pelaksanaannyaKades, Toma, LSM, Dukun, Kader kes47,1

  • Tahapan dan Langkah Langkah Pelaksanaan Kemitraan Bidan dan Dukun bayi :

    NoBentuk KegiatanTujuanPeserta/SasaranDana ( Juta)7Pelatihan DukunDi PuskesmasPenyegaran Ketrampilan Dukun untuk membantu penyuluhan dan merawat bayi masa nifas, serta rujukan.Dukun bayi dan Bidan368Pemagangan DukunDi PolindesPraktek mendampingi bidan dalam proses persalinan dan nifas , serta mendekatkan hubungan personal BiduBidan , dukun509Peluncuran Dana bergulirAgar Dukun mempunyai ikatan untuk merujuk kasus persalinan ke bidanDukun4010Kemitraan Bidan Dukun bayiAgar semua persalinan yang datang ke dukun dirujuk ke bidan/puskesmasBulin dan dukun11Evaluasi Tk. KecUntuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dalam pelaksanaan programCamat, Kades, DukunBayi, Bidan, Toma1412Evaluasi Tk. Kab.Untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dalam pelaksanaan programKaPusk, Bidan kordinator, Pengelola Program, Linsek, Linprog5Total Biaya216,1

  • METODE1. Magang dukun bayi di Puskesmas & polindes slm 3 bl seminggu sekali2. Sblm magang, dilakukan pendataan dukun yg masih aktip & pendekatan ntk bekerja sama.3. Dalam magang :ada penjelasan-penjelasan materiikut mendampingi dlm proses persalinanmencuci alat-alat & melihat cara sterilisasi alatmengamati alat & obat dalam lemari.Membantu merawat bayi baru lahir

    PELAKSANAAN

  • METODE ( lanjutan )4. Slm magang ada pembinaan dr Puskes mas, Kab & Propinsi5. Diakhir magang, diberikan dana bergulir mis: Rp.50.000 yg dibalas dng mengantar 10 calon ibu bersalin (Dana APBD Kab)6. Dilkk monev pelaksanaan kemitraan bidan dan dukun7. Lokakarya evaluasi kemitraan bidan dan dukun bayi

  • HASIL KEGIATANDukun dimagangkan : Hub kerja yg baik ant bidan & dukun bayiAdanya kesepakatan ant dukun dan bidan unt menolong bersama tiap calon persalinanAdanya dukungan dari Perangkat Desa/KecamatanTrand Cakupan Program meningkat

  • PERKEMBANGANKemitraan Bidan dan Dukun dikembangkan melalui :Masuk materi pra tugas dan pelatihan tehnis fungsional Bidan DesaDisampaikan dlm pembelajaran di AKBID (Program Kebidanan Komonitas)Sosialisasi ke Kab/KotaAdvokasi oleh Kab kepada Pemda setempatAdanya dukungan dana bergulir dari Pemda

  • PERKEMBANGAN (lanjutan)Bidan termotivasi menerapkan dng meman faatkan kejadian-kejadian yg pernah dialami sbg tongggak ntk melaksanakan kemitraan bidan dan dukun.Sp saat ini Kemitraan Bidan dan Dukun tlh diterapkan di desa walaupun penerapannya bervariasi.

  • KONTRIBUSI TERHADAP CAKUPAN PROGRAM%

  • Trend jumlah Kematian Maternal1997 - 2004Sumber AMP

  • Trend jumlah Kematian Neonatal1997 - 2004Sumber AMP

  • HAMBATANJumlah Dukun banyak shg tdk semua bisa diajak bermitra.Masih ada Dukun yg bandel walaupun sdh ada kesepakatan.Masih ada Dukun yg tidak mau diajak bermitra.Kemampuan komunikasi bidan msh kurangKeadaan Geografis yg tidak mendukungPenerapan sanksi tidak konsisten.

  • PERMASALAHANTidak semua dukun bisa langsung menerima program kemitraan bidan & dukun, karena merasa sumber penghasilannya diambil oleh bidan.Masih didapatkan bidan dan dukun yang tidak konsisten untuk melaksanakan kesepakatan dalam pelaksanaan kemitraan bidan dukun .Dana magang dan dana bergulir tidak mencukupi kebutuhan semua dukun.Medan sulit /daerah kantong yang tidak memungkinkan bidan datang malam hari oleh karena belum semua dukun mengirim ke tempat pelayanan.Adanya anggapan masyarakat tentang tarif persalinan oleh bidan terlalu mahal

  • UPAYA TINDAK LANJUTDengan metode pendekatan yang bervariasi agar dukun bisa menerima program kemitraan bidandukun, al : dengan bidan mengunjungi rumah dukun, menolong persalinan di rumah dukun, perbaikan sistim pembayaran pada dukun.Pendekatan ke bidan agar mau melaksanakan kemitraan secara konsisten dgn memberikan motivasi bahwa kegiatan ini pada akhirnya akan menguntungkan kedua belah pihak dan masyarakat.Usulan dana DAU dan dana mandiri dari bidan praktek swasta.Untuk medan sulit diupayakan agar dukun melaksanakan rujukan dini terencana dengan melibatkan Toma, Toga dan LSMSosialisasi oleh dukun bayi tentang tarif bersama.

  • KesimpulanKemitraan bidan-dukun adalah strategi yg reasonable untuk meningkatkan kesehatan maternal-perinatalPeran DinKes, Puskesmas, IBI perlu ditingkatkan dlm membina kemitraan bidan-dukunMasyarakat dan Toma perlu dilibatkan dlm menghadapi masalah kesehatan maternal-perinatal, salah satunya dng membantu terlaksananya kemitraan bidan-dukunMasa sekarang adalah masa transisi dimana semua penolong persalinan harus dialihkan ke tenaga kesehatan (di tingkat masyarakat: bidan)

  • KesimpulanMasa menempatkan posisi dukun bukan sebagai penolong persalinan, melainkan membantu proses kehamilan dan persalinan seaman mungkinYang masih harus diselesaikanPerlu ada guideline standar dari DepKes mengenai kemitraan, serta sosialisasi dari guideline tsb. ntk menyamakan persepsi kemitraanIBI lbh dilibatkan ntk memperkuat kemitraa & membantu mengatasi terutama masalah non-teknis yg dihadapi BDDMencegah terjadinya regenerasi dukun dng memberi kemudahan anak dukun menjadi bidan (supaya tidak menjadi dukun)

  • .Yang masih harus diselesaikanAdanya/dibuatnya peraturan lokal yg mengharuskan dilaksanakannya kemitraanPolindes dan posyandu dipakai sbg forum ntk berinteraksi antara bidan dengan dukun Pemberian reward (bukan uang, ttp kemudahan) kpd dukun yg bersedia bekerja sama dng petugas kesehatanMemperbaiki kemampuan berkomunikasi BDD, trtm untuk mereka yg masih muda dan baru Mengembangkan pesan-pesan dlm bahasa / terminologi lokal mengenai kehamilan, persalinan, nifas serta perawatan BBL ntk bekal para BDD dlm melayani kesehatan maternal-perinatal

  • PENUTUPPelaksanaan Kemitraan Bidan dan Dukun sbg upaya pemberdayaan masyarakat didalam mendukung program Kesehatan Ibu dan Anak yg dirasakan memberikan kontribusi didalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB

  • 48 ibu meninggal dalam sehariGFR 2.6*48=124.8 anak tak beribu dalam sehariBerapa anak tak beribu yang meninggal dalam sehari?Berapa keluarga yang kehilangan sumber pendapatan secara langsung maupun tak langsung?