44
Lampiran II BIDANG ILMU

Bidang bidang+ilmu-23+mei

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bidang bidang+ilmu-23+mei

Lampiran

II

BIDANG ILMU

Page 2: Bidang bidang+ilmu-23+mei

DESKRIPSI, TUJUAN,

STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR

DAN SARANA PENUNJANG

1. Agama

2. Humaniora

3. Sosial

4. Ekonomi

5. Hukum

6. Sains

7. Teknologi

8. Pertanian

9. Pendidikan

10. Kesehatan

1

BIDANG ILMU

Page 3: Bidang bidang+ilmu-23+mei

BIDANG AGAMA

A. Deskripsi (Umum)

Di negara Indonesia yang falsafah dan dasar negaranya adalah Pancasila,

kedudukan dan peran agama sangatlah penting dan mendasar dalam kehidupan pribadi,

keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. NKRI dengan Pancasila dan

Undang-undang Dasar 1945 memberikan perhatian yang amat besar kepada

pengembangan dan pembinaan kehidupan beragama bagi seluruh warga bangsa

Indonesia. Kehidupan yang bahagia, sejahtera, berkeadilan dan bermartabat dapat

dinikmati dalam kehidupan beragama yang konsisten dan bertoleransi.

Kajian dalam bidang Agama di perguruan tinggi difokuskan pada pembahasan

tentang (1) agama sebagai doktrin Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) agama sebagai

respon dan perangkat kehidupan umat beragama berkenaan dengan agamanya itu, yaitu

tentang hal yang diimani, dipikirkan, diamalkan dan dikembangkan, serta (3)

sekumpulan ilmu pengetahuan dari hasil ijtihad/pemikiran yang mendalam yang

bersumber dari ajaran agama untuk kemaslahatan dan kemartabatan kehidupan.

B. Tujuan (Umum)

Perguruan tinggi tertentu menjadikan bidang Agama sebagai fokus

penggarapannya. Arah penggarapan bidang Agama tersebut adalah dimantapkannya

keyakinan terhadap doktrin Ketuhanan Yang Maha Esa, pengembangan dan penerapan

konsep-konsep ilmu agama sebagai respon dan perangkat kehidupan serta sebagai

landasan moral spiritual dalam kehidupan. Tujuan umum bidang Agama di perguruan

tinggi adalah:

1. Memantapkan keyakinan terhadap agama yang dianut sebagai doktrin Ketuhanan

Yang Maha Esa;

2. Memantapkan konsep-konsep ilmu agama sebagai respon dan perangkat

kehidupan, tentang apa yang diimani, dipikirkan, diamalkan dan dikembangkan

untuk kehidupan kemanusiaan;

2

Page 4: Bidang bidang+ilmu-23+mei

3. Memantapkan dan menerapkan ilmu agama sebagai hasil pemikiran atau ijtihad

manusia sebagai landasan moral spiritual dan sumber pemecahan masalah dalam

kehidupan manusia yang berkondisi multi agama.

C. Standar Kompetensi (Umum)

Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi bidang Agama adalah kemampuan:

1. Meyakini agama yang di antaranya

sebagai doktrin kebenaran Ketuhanan Yang Maha Kuasa;

2. Menguasai konsep-konsep ilmu agama

sebagai respon dan perangkat kehidupan umat beragama terhadap agamanya, yaitu

apa yang diimani, dipikirkan, diamalkan dan dikembangkan dalam kehidupan yang

membahagiakan dan mensejahterakan;

3. Menerapkan ilmu agama sebagai hasil

pemikiran atau ijtihad manusia sebagai landasan moral spiritual dan sumber

pemecahan masalah dalam:

3.1. Kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan yang berkondisi multi agama dan

berbhinneka-tunggal-ika.

3.2. Pengembangan diri dan ilmu/teknologi/seni yang dipelajari.

D. Kompetensi Dasar (Umum)

Kompetensi dasar yang diperlukan untuk mencapai standar kompetensi di atas

adalah dimilikinya:

1. Keyakinan yang mantap tentang doktrin kebenaran Ketuhanan Yang Maha Esa

dalam agama yang dianutnya;

2. Pemahaman penguasaan bahasa dan kaidah-kaidah penafsiran isi kitab suci agama

yang dianutnya;

3. Pemahaman/penguasaan filsafat agama;

4. Pemahaman/penguasaan ilmu hermeneutika dan metodologi agama;

3

Page 5: Bidang bidang+ilmu-23+mei

5. Pemahaman/penguasaan tentang lahir dan perkembangan agama serta

perkembangan pemikiran dan peradapan beragama;

6. Pemahaman dan penerapan kehidupan beragama dengan toleransi yang tinggi

dalam kondisi masyarakat dan bangsa yang berbhinneka-tunggal-ika;

7. Pemahaman tentang relevansi agama dan ilmu agama dengan ilmu/teknologi/seni

yang terkait.

E. Perangkat (Umum)

Perangkat bagi terselenggaranya pendidikan tinggi bidang Agama adalah:

1. Program studi untuk stara program pendidikan :

1.1. Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang Agama

1.2. Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III dan D-IV) bidang Agama

2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan kemampuan bidang Agama (sebagai

mana diatur dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).

4

Page 6: Bidang bidang+ilmu-23+mei

BIDANG HUMANIORA

A. Deskripsi (Umum)

Inti istilah humaniora terletak pada kata dasar human yang berarti manusia.

Istilah-istilah dengan kata dasar human secara khusus diberi makna sebagai bidang

ilmu atau kajian atau garapan yang menjadikan manusia atau aspek-aspek kemanusiaan

tertentu sebagai fokus kegiatannya.

Sebagai bidang studi pada umumnya, terutama di perguruan tinggi, humaniora

meliputi bidang yang sangat luas, seluas segenap aspek kehidupan kemanusiaan

dikurangi aspek-aspek kealaman-organik-biologisnya. Bidang-bidang kajian filsafat,

logika, agama, bahasa dan sastra, seni-budaya, ideologi-politik, ekonomi-sosial,

kesejahteraan dan keamanan, psikologi, kurikulum dan pendidikan semuanya termasuk

ke dalam klasifikasi bidang kajian humaniora. Setelah dikurangi bidang-bidang ilmu

sosial, agama, ekonomi, hukum dan pendidikan, karena masing-masing bidang itu

dibahas tersendiri, kajian tentang humaniora pada bagian ini dibatasi sehingga hanya

meliputi kajian tentang filsafat, psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya.

Sejumlah perguruan tinggi menjadikan bidang kajian yang dimaksudkan itu sebagai

fokus kegiatannya.

B. Tujuan (Umum)

Bidang humaniora mengarah kepada pengembangan dan pemantapan

pemahaman, penghayatan dan perwujudan hakikat, makna dan fungsi filsafat,

psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya dalam rangka peningkatan kualitas

kehidupan pribadi, masyarakat, bangsa dan negara dengan menjunjung tinggi jati diri

dan budaya multikultural bangsa yang maju, modern, berdaya saing tinggi dan

bermartabat. Dalam hal ini tujuan umum penggarapan bidang humaniora melalui

pendidikan tinggi adalah mengembangkan dan meningkatkan kemampuan:

1. Daya cipta, sikap dan produktifitas dalam bidang ilmu/teknologi/seni filsafat,

psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya;

5

Page 7: Bidang bidang+ilmu-23+mei

2. Perwujudan dan pengharmonisasian fungsi dan aktualisasi bidang filsafat,

psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya dalam kehidupan;

3. Analisis fenomena dan karya keilmuan/teknologi/seni filsafat, psikologi,

bahasa/sastra dan/atau seni/budaya dalam dimensi filosofis, historis, politis,

sosiologis, dan estetis (baik secara tekstual maupun kontekstual) dan memanfaatkan

hasil-hasilnya untuk berkehidupan yang berkualitas dan bermartabat.

C. Standar Kompetensi (Umum)

Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam bidang Humaniora adalah

kemampuan:

1. Memaknai dan menghayati hakikat, makna dan fungsi, keilmuan/teknologi/seni

filsafat, psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya bagi kehidupan;

2. Menerapkan makna dan fungsi keilmuan/teknologi/seni filsafat, psikologi,

bahasa/sastra dan/atau seni/budaya dalam berkehidupan;

3. Menciptakan dan menyajikan budaya seni dengan pertanggungjawaban etik, estetik

dan akademik.

4. Menganalisis hasil karya keilmuan/teknologi/seni filsafat, psikologi, bahasa/sastra

dan/atau seni/budaya dalam dimensi filosofis, historis, politis, sosiologis, dan

estetis (baik secara tekstual maupun kontekstual) untuk peningkatan kualitas

kemanfaatan karya-karya tersebut bagi kehidupan kemanusiaan.

D. Kompetensi Dasar (Umum)

Standar kompetensi bagi dicapainya kompetensi standar di atas adalah

dikuasainya:

1. Pemaknaan dan penghayatan yang tinggi dalam keilmuan/teknologi/seni filsafat,

psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya pada umumnya dan kondisi

Nusantara khususnya;

2. Daya cipta kreatif, responsif, adaptif dan produktifitas yang tinggi objek/produk

seni dan dalam keilmuan/teknologi/seni filsafat, psikologi, bahasa/sastra dan/atau

seni/budaya;

6

Page 8: Bidang bidang+ilmu-23+mei

3. Pemahaman dan penghayatan karya seni yang memperkaya pengalaman jiwa.

4. sikap toleran dan saling menghargai, rukun dan damai, beradap dan bermartabat

dalam tataran masyarakat yang multikultural.

5. Kepedulian dan dengan analisis yang tinggi terhadap karya dan/atau fenomena

kefilsafatan, ketatabahasaan/sastra, psikologi, dan/atau kesenian/kebudayaan dalam

kaitannya dengan kondisi global umumnya, dan kondisi Nusantara khususnya.

E. Perangkat (Umum)

Perangkat bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi dalam bidang

Humaniora adalah:

1. Program studi untuk strata program pendidikan:

1.1 Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang filsafat, psikologi,

bahasa/sastra dan/atau seni budaya.

1.2 Pendidikan Profesi (seperti : Pendidikan Profesi Psikolog).

1.3 Pendidikan Diploma (D-I, D-II, D-III, dan D-IV) dalam bidang bahasa/sastra

atau seni/budaya.

2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan ilmu/teknologi/seni dalam bidang

filsafat, bahasa/sastra dan/atau seni/ budaya (sebagai mana diatur dalam Standar

Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).

7

Page 9: Bidang bidang+ilmu-23+mei

BIDANG SOSIAL

A. Deskripsi (Umum)

Istilah sosial mengacu kepada hubungan atau kebertautan antara individu dalam

kehidupan manusia. Dimensi kesosialan kehidupan manusia, di samping kehidupan

keindividualannya, berkembang dan dapat dikembangkan dalam berbagai ragam yang

kesemuanya terarah bagi kemaslahatan dan kebermartabatan kehidupan yang

dimaksud. Dengan dimensi kesosialannya manusia mampu mengembangkan diri dan

memenuhi kebutuhannya.

Bidang studi ilmu-ilmu sosial meliputi kawasan yang cukup luas, termasuk di

dalamnya sosiologi, ekonomi, hukum, sejarah, antropologi, politik. Ilmu pemerintahan

dan kewarganegaraan termasuk ke dalam ilmu-ilmu sosial dimaksud. Bagian ini

mengutarakan aspek-aspek pokok tertentu ilmu-ilmu sosial dimaksud kecuali ilmu

hukum dan ekonomi yang secara khusus diuraikan tersendiri.

B. Tujuan (Umum)

Perguruan tinggi tertentu menjadikan bidang ilmu sosial, seperti sosiologi,

sejarah, antropologi, politik, pemerintahan dan kewarganegaraan sebagai fokus

kajiannya. Kajian yang dimaksudkan itu searah dengan kajian bidang-bidang

humaniora lainnya, yaitu perwujudan hakikat, makna dan fungsi

keilmuan/teknologi/seni bidang-bidang yang dimaksud dalam rangka peningkatan

kualitas kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara mengacu kepada

budaya bangsa dan pengembangan global yang semakin kompleks. Dengan demikian

tujuan umum pendidikan ilmu-ilmu sosial di perguruan tinggi adalah:

1. Mengembangkan dan meningkatkan pemahaman teori dan praksis ilmu-ilmu sosial

yang dimaksud dan penerapannya dalam kehidupan yang membahagiakan dan

mensejahterakan;

2. Mewujudkan dan mengharmonisasikan fungsi dan aktualisasikan ilmu-ilmu sosial

yang dimaksud sesuai dengan aspek-aspek keilmuan/teknologi/seninya dalam

kehidupan sosial kemasyarakatan;

8

Page 10: Bidang bidang+ilmu-23+mei

3. Menganalisis dan mensinkronisasi serta mencari solusi atas fenomena kehidupan

sosial dalam berbagai kondisi (variasi waktu, tempat, dan sistem) dan

memanfaatkannya untuk pengembangan/peningkatan kualitas kehidupan.

C. Standar Kompetensi (Umum)

Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam ilmu-ilmu sosial adalah

kemampuan:

1. Memahami dan menghayati hakikat, makna dan fungsi keilmuan teknologi/seni

teori dan praksis ilmu-ilmu sosial dalam kaitannya dengan kehidupan sosial

kemasyarakatan;

2. Menerapkan makna dan fungsi teori dan praksis ilmu-ilmu sosial dalam praktik

kehidupan bersama dalam format keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta

kehidupan global;

3. Menganalisis, mensinkronisasi dan memberikan solusi atas berbagai kondisi

kehidupan sosial-budaya untuk pengembangan dan peningkatan kualitas kehidupan

bersama.

D. Kompetensi Dasar (Umum)

Kompetensi dasar bagi tercapainya kompetensi standar di atas adalah dimilikinya:

1. Pemahaman dan penghayatan yang tinggi atas teori dan praksis ilmu-ilmu sosial

pada umumnya, khususnya dalam kondisi Indonesia;

2. Penerapan teori dan praksis ilmu-ilmu sosial yang dimaksud sesuai dengan budaya

dan masyarakat Indonesia dengan memperhatikan perkembangan kehidupan sosial-

kemasyarakatan global;

3. Kepedulian dan daya analisis yang tinggi terhadap kondisi dan fenomena sosial

yang dihadapi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas dan kemaslahatan

kehidupan sosial kemasyarakatan.

9

Page 11: Bidang bidang+ilmu-23+mei

E. Perangkat (Umum)

Perangkat bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi bidang ilmu-ilmu

sosial adalah:

1. Program studi untuk strata program pendidikan :

1.1 Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) ilmu-ilmu sosial.

1.2 Pendidikan vokasi (D-I, D-II, dan D-III) ilmu-ilmu sosial.

2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan ilmu-ilmu Sosial yang dimaksud

(sebagai mana diatur dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).

10

Page 12: Bidang bidang+ilmu-23+mei

BIDANG EKONOMI

A. Deskripsi (Umum)

Salah satu bidang dalam studi ilmu-ilmu sosial adalah ilmu ekonomi. Ilmu

ekonomi pada dasarnya mempelajari upaya manusia baik sebagai individu maupun

masyarakat dalam rangka melakukan pilihan penggunaan sumber daya yang ada dan

terbatas guna memenuhi kebutuhan (yang pada dasarnya bersifat tidak terbatas)

manusia akan barang dan jasa.

Bidang studi ilmu ekonomi mengkaji pemanfaatan aset, kekayaan, dan sumber

daya secara efektif, efisien dan etis untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan

individu, keluarga dan masyarakat. Kondisi ekonomi masyarakat seringkali terkait

dengan kondisi budaya masyarakat yang dimaksud.

B. Tujuan (Umum)

Perguruan tinggi tertentu menjadikan bidang ilmu ekonomi tertentu seperti

manajemen, keuuangan, akuntansi, pemasaran sebagai fokus kajiannya. Arah kajian

yang dimaksudkan itu adalah peningkatan kemampuan dalam merencanakan,

mengorganisasi, melaksanakan, dan mengendalikan aset, kekayaan, dan sumber untuk

kepentingan peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan daya saing bangsa. Dalam

hal ini tujuan umum penggarapan bidang ekonomi melalui pendidikan tinggi adalah:

1. Mengembangkan dan meningkatkan pemahaman teori dan praksis ilmu-ilmu

ekonomi yang dimaksud dan penerapannya dalam kehidupan nyata yang

membahagiakan dan mensejahterakan;

2. Mewujudkan dan mengharmonisasikan fungsi dan aktualisasikan ilmu-ilmu

ekonomi yang dimaksud dalam konteks budaya bangsa dan perkembangan global;

3. Menganalisis, mensinkronisasikan dan mencari solusi atas fenomena kehidupan

ekonomi masyarakat dalam berbagai kondisi (variasi waktu, tempat, dan sistem)

dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk pengembangan/peningkatan kualitas

kehidupan rakyat bangsa dan masyarakat pada umumnya sesuai dengan budaya

bangsa menuju daya saing bangsa yang tinggi dan kehidupan yang maju, modern,

mandiri, dan bermartabat.

11

Page 13: Bidang bidang+ilmu-23+mei

C. Standar Kompetensi (Umum)

Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam ilmu-ilmu ekonomi adalah

kemampuan:

1. Memahami dan menghayati hakikat, makna, fungsi dan hukum-hukum dalam ilmu

ekonomi terkait dengan kehidupan ekonomi dan kehidupan masyarakat pada

umumnya, termasuk kebijakan pembangunan ekonomi;

2. Menerapkan makna dan fungsi teori dan praksis ilmu-ilmu ekonomi dalam praktik

kehidupan bersama yang membahagiakan, adil dan sejahtera dalam format

keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta kehidupan global;

3. Menganalisis, mensinkronisasi, mendesain dan memberikan solusi atas berbagai

fenomena atau kondisi kehidupan perekonomian yang ada, termasuk pengelolaan

aset, kekayaan dan sumber daya untuk pengembangan dan peningkatan kualitas

kehidupan bersama yang membahagiakan, mensejahterakan dan bermartabat.

D. Kompetensi Dasar (Umum)

Kompetensi dasar bagi tercapainya kompetensi standar di atas adalah dimilikinya:

1. Pemahaman atas konsep dasar ekonomi mikro dan makro serta hukum-hukumnya;

2. Pemahaman dan penghayatan yang tinggi atas teori dan praksis ilmu-ilmu ekonomi

pada umumnya, khususnya dalam kondisi masyarakat dan budaya Indonesia;

3. Pemahaman atas kebijakan dan prioritas pembangunan ekonomi nasional, dan

perkembangan ekonomi global;

4. Kemampuan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan

pembangunan ekonomi masyarakat;

5. Penerapan teori dan praksis ilmu-ilmu ekonomi yang dimaksud sesuai dengan

budaya dan masyarakat Indonesia dengan memperhatikan perkembangan

kehidupan sosial-kemasyarakatan global;

6. Kepedulian dan daya analisis yang tinggi terhadap kondisi dan fenomena ekonomi

yang dihadapi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas dan kehidupan

ekonomi ke masyarakat;

7. Jiwa pionir mandiri, wirausaha, daya saing, dan sikap industrius;

12

Page 14: Bidang bidang+ilmu-23+mei

8. Jiwa berkreasi yang membahagiakan dan mensejahterakan kehidupan bersama.

E. Perangkat (Umum)

Perangkat bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi bidang ilmu-ilmu

ekonomi adalah:

1. Program studi untuk strata program pendidikan:

1.1 Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) ilmu-ilmu ekonomi.

1.2 Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III, dan D-IV) ilmu-ilmu ekonomi.

1.3 Pendidikan profesi: (seperti : Pendidikan Profesi Akuntan) dengan memenuhi

komponen trilogi profesinya.

2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan ilmu-ilmu sosial yang dimaksud

(sebagai mana diatur dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).

13

Page 15: Bidang bidang+ilmu-23+mei

BIDANG HUKUM

A. Deskripsi (Umum)

Salah satu bidang dalam studi ilmu-ilmu sosial adalah ilmu hukum. Ilmu hukum

sesuai dengan namanya adalah bidang kajian yang mempelajari hukum. Hukum pada

dasarnya merupakan aturan, ukuran, nilai atau nama yang secara resmi dianggap

mengikat seperti undang-undang, peraturan, adat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau

pemerintah. Pada prinsipnya hukum merupakan kenyataan dan/atau pernyataan yang

beraneka ragam, misalnya hukum pidana, perdata, kewarganegaraan, keuangan,

kehidupan berkeluarga, pemerintahan, pertanahan, dan lain-lain, untuk menjamin

adanya penyesuaian kebebasan dan kehendak seseorang dengan orang lain.

Berdasarkan asumsi ini pada dasarnya hukum mengatur hubungan antara manusia di

dalam masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip yang beraneka ragam pula.

B. Tujuan (Umum)

Bidang ilmu hukum mengarah kepada penjaminan adanya penyesuaian

kebebasan dan kehendak seseorang dengan orang lain atau pengaturan hubungan antara

manusia di dalam masyarakat berdasar prinsip-prinsip tertentu. Dalam hal ini tujuan

umum pendidikan bidang Hukum di perguruan tinggi adalah:

1. Mengembangkan dan meningkatkan pemahaman tentang

peraturan yang dibuat oleh penguasa atau pemerintah seperti: undang-undang,

peraturan, adat istiadat, peraturan yang ada dan berlaku pada umumnya dan di

Indonesia pada khususnya.

2. Mewujudkan dan mengharmonisasikan antara hukum yang

berlaku dan kebebasan dan kehendak manusia dalam kehidupan hukum

kemasyarakatan.

3. Menganalisa dan mensinkonisasikan serta mencari solusi

atas fenomena kehidupan sosial yang bertabrakan antara keinginan manusia dan

hukum yang berlaku dan memanfaatkannya untuk pengembangan/peningkatan

keharmonisasian kehidupan yang membahagiakan, mensejahterakan, adil dan

bermartabat.

14

Page 16: Bidang bidang+ilmu-23+mei

C. Standar Kompetensi (Umum)

Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam bidang Hukum adalah

kemampuan:

a. Memahami dan menghayati hakikat, makna dan fungsi teori dan praksis

aturan hukum yang ada dan berlaku dalam kaitannya dengan kehidupan

kemasyarakatan;

b. Menerapkan makna dan fungsi teori dan praksis aturan hukum dalam

praktik kehidupan bersama dalam format keluarga, masyarakat, bangsa dan negara

serta kehidupan global;

c. Menganalisis, mensinkronisasi dan memberikan solusi berdasarkan hukum

atas berbagai kondisi kehidupan sosial untuk pengembangan dan peningkatan

kualitas kehidupan bersama yang membahagiakan, mensejahterakan, adil dan

bermartabat.

D. Kompetensi Dasar (Umum)

Kompetensi dasar bagi tercapainya standar kompetensi tersebut di atas adalah

dimilikinya:

a. Pemahaman dan penghayatan yang tinggi atas teori dan praksis cabang-

cabang hukum pada umumnya, khususnya dalam kondisi Indonesia;

b. Penerapan teori dan praksis cabang-cabang ilmu hukum yang dimaksud

sesuai dengan budaya dan masyarakat Indonesia dengan memperhatikan

perkembangan kehidupan hukum kemasyarakatan global;

c. Kepedulian, daya analisis dan kemampuan solusi yang tinggi terhadap

kondisi dan fenomena hukum yang dihadapi untuk pengembangan dan peningkatan

kualitas dan kehidupan kemasyarakatan membahagiakan, mensejahterakan, adil

dan bermartabat.

15

Page 17: Bidang bidang+ilmu-23+mei

E. Perangkat (Umum)

Perangkat bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi bidang ilmu-ilmu

hukum adalah:

a. Program studi untuk strata program pendidikan :

1.1. Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang Hukum.

1.2. Pendidikan vokasi (D-I, D-II, dan D-III) bidang Hukum.

1.3. Pendidikan profesi: (seperti Pendidikan Profesi Advokat, Pendidikan

Profesi Notaris) dengan memenuhi komponen trilogi profesinya.

b. Prasarana dan sarana untuk pengembangan bidang Hukum (sebagai mana

diatur dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).

16

Page 18: Bidang bidang+ilmu-23+mei

BIDANG SAINS

A. Deskripsi (Umum)

Manusia hidup di alam semesta yang diciptakan Tuhan Yang maha Esa, sehingga

apapun terjadi perubahan di dalamnya akan mempengaruhi kehidupan kita. Untuk itu

manusia harus belajar dari alam dan harus mempelajarinya. Sehingga berkembang

bidang ilmu yang di sini disebut sains. Jadi sains adalah bidang ilmu dengan ciri

berikut ini, yaitu: (a) berhubungan dengan segi kebendaan atau materi (misalnya fisika,

kimia, astronomi) maupun makhluk hidup (sains hayati), (b) membahas segi kuantitatif

dan kualitatif (susunan dan sifat yang timbul dari susunan), dan (c) interaksi berbagai

benda dengan menggunakan pengetahuan kuantitatif dan kualitatif tersebut.

Studi tentang sains dengan kegiatan pokok pengamatan, identifikasi, investigasi,

dan eksperimen untuk dapat mendeskripsikan secara teoritis fenomena alam. Sehingga

berkembang ke arah cabang-cabang seperti Fisika, Kimia, Biologi, Ilmu Faal, Geologi,

astronomi dan antariksa, dan lain-lain. Lebih jauh, studi sains dikaitkan pula dengan

kebutuhan pengembangan dan kehidupan manusia itu sendiri dan berkembanglah studi

sains terapan yang semakin luas dari waktu ke waktu. Dalam bagian ini, hanya

dikemukakan uraian pokok berkenaan dengan bidang sains murni.

B. Tujuan (Umum)

Di perguruan tinggi, pendidikan sains diarahkan terutama untuk menyadari

kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, selain dimanfaatkan untuk meningkatkan harkat

hidup manusia, serta menjaga lingkungan. Hal ini merupakan konsekuensi bahwa

manusia adalah khalifahan di muka bumi. Untuk itu tujuan umum studi sains di

perguruan tinggi adalah mengembangkan:

1. Pemahaman tentang (a) keteraturan dalam alam semesta (termasuk makhluk di

dalamnya), (b) susunan alam semesta, (c) interaksi antar materi dan hasil yang

17

Page 19: Bidang bidang+ilmu-23+mei

ditimbulkannya, (d) proses yang berlangsung dalam interaksi antar materi, (e)

interdependensi antar makhluk di dalam alam semesta, dan (f) peran waktu terkait

dengan karakteristik dan kondisi materi dalam cabang sains yang dimaksud;

2. Memahami hakikat, peran dan fungsi manusia terkait dengan karakteristik dan

kondisi hakikat alam, dalam kaitannya dengan:

2.1 Meningkatkan kehidupan kemanusiaan yang bahagia dan sejahtera.

2.2 Tugas kekhalifahan manusia di muka bumi.

C. Standar Kompetensi (Umum)

Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi dalam bidang sains adalah

kemampuan :

1. Memahami dan menyatakan:

1.1. kuantitas benda dalam satuan;

1.2. sifat benda secara kuantitatif;

1.3. perubahan benda secara kuantitatif;

1.4. interaksi materi secara kuantitatif;

1.5. kesatuan dalam keragaman benda;

1.6. keragaman dalam kesatuan benda.

2. Memahami dan peduli atas keterkaitan dan kegunaan sains dalam cabang-

cabangnya, khususnya bagi kehidupan kemanusiaan yang bahagia dan sejahtera.

D. Kompetensi Dasar (Umum)

Kompetensi dasar bagi tercapainya standar kompetensi di atas adalah:

1. Pemahaman dan kemampuan operasional tentang: (a) konsep satuan benda, (b)

penyajian sifat benda, (c) perubahan benda, (d) konsep interaksi benda secara

kuantitatif;

2. Pemahaman/penyesuaian dalam kerangka kesatuan benda hidup dan mati;

18

Page 20: Bidang bidang+ilmu-23+mei

3. Pemahaman/penyusunan tentang relevansi tentang berbagai karakteristik dan

dinamika kondisi alam kebendaan terhadap perubahan dan kehidupan.

E. Perangkat (Umum)

Perangkat penunjang bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi dalam

bidang Sains adalah :

1. Program studi untuk strata program pendidikan:

1.1 Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) Sains.

1.2 Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III dan D-IV) Sains.

2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan bidang Sains (sebagai mana diatur

dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).

19

Page 21: Bidang bidang+ilmu-23+mei

BIDANG TEKNOLOGI

A. Deskripsi (Umum)

Kajian tentang Sains sebagaimana pokok-pokoknya telah dikemukakan terdahulu

mengarah ke berbagai cabang terapannya. Terapannya yang sangat penting dan bahkan

merupakan keharusan, sampai dengan temuan-temuan yang spektakuler, adalah di

bidang teknologi. Hampir segenap sisi kehidupan manusia mengandung di dalamnya

unsur teknologi yang menuntut penggarapan upaya teknologi yang memadai atau

bahkan canggih, memenuhi panggilan Tuhan Yang Kuasa agar manusia dapat

menguasai dunia ciptaan-Nya.

Teknologi merupakan aplikasi ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan dan

memecahkan masalah yang dihadapi manusia dalam pengembangan dan kehidupan diri

sendiri sehari-hari, kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan

kehidupan global; dan mutu dan kemaslahatan kehiudpan manusia itu sendiri

merupakan hasil pengaruh teknologi yang dikembangkan dan dihidupinya.

Dengan menggunakan kaidah-kaidah Sains dan Matematika, teknologi

merupakan sekumpulan proses, peralatan, metode, prosedur dan perkakas yang

digunakan untuk memproduksi barang atau jasa dalam bentuk mesin, bangunan,

fasilitas kehidupan dinamik manusia di berbagai bidang dengan melampaui perbatasan

ruang, waktu dan ragam situasi. Dengan dimensi demikian itu kajian dan rekasaya

teknologi memerlukan sumber daya manusia sebagai pengembang dan

pengguna/penerap kaidah-kaidah teknologi itu untuk memproduksi berbagai prasarana

dan sarana kehidupan manusia yang membahagiakan dan mensejahterakan.

B. Tujuan (Umum)

20

Page 22: Bidang bidang+ilmu-23+mei

Kajian dan kemampuan rekayasa bidang Teknologi yang maju, modern dan

berdaya saing tinggi memerlukan sumber daya lulusan perguruan tinggi yang aktif dan

dinamis mengembangkan dan menerapkan kemampuan teknologinya itu. Tujuan

umum pendidikan bidang teknologi di perguruan tinggi adalah:

1. mengembangkan konsep dan aplikasi teknologi sebagai proses, peralatan, metode,

prosedur dan perkakas yang dipergunakan untuk memproduksi barang dan jasa;

2. mengembangkan konsep dan aplikasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia dan memecahkan tantangan dan masalah-masalah yang dihadapi manusia.

C. Standar Kompetensi (Umum)

Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam bidang Teknologi adalah

kemampuan:

1. menguasai dan menerapkan konsep teknologi sebagai sekumpulan proses,

peralatan, metode, prosedur dan perkakas untuk digunakan dalam memproduksi

barang atau jasa;

2. menguasai dan menerapkan dasar-dasar konsep teknologi sebagai ilmu

pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan serta memecahkan masalah

kehidupan dan perkembangan manusia;

3. menganalisis, mensinkronisasi dan mencari solusi atas fenomena dan kondisi

perkembangan dan pengembangan teknologi dalam masyarakat di tanah air untuk

lebih maju dan berdaya saing dalam mengikuti perkembangan global.

D. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar untuk tercapainya standar kompetensi di atas adalah

dimilikinya:

1. pemahaman/penguasaan konsep dasar teknologi, meliputi kaidah-kaidah

Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi dalam kaitannya dengan proses teknologi

dan penerapannya dalam perancangan teknologi;

2. pemahaman/penguasaan:

2.1. ilmu bahan,

21

Page 23: Bidang bidang+ilmu-23+mei

2.1. pemilihan peralatan kerja, dan

2.1. mekanisme kerja

dalam proses dan prosedur kerja teknologi untuk menghasilkan produksi barang

dan jasa;

3. pemahaman Bahasa Inggris terkait dengan implimentasi panduan atau manual

proses/prosedur kerja teknologi;

4. pemahaman/penguasaan IT terkait dengan teknologi yang dipelajari;

5. pemahaman/penguasaan/penerapan kaidah-kaidah K3 (Kesehatan dan Keselamatan

atau Kerja) dalam proses kerja;

6. pemahaman dan kepedulian atas fenomena/kondisi perkembangan dan

pengembangan bidang Teknologi di tanah air untuk peningkatannya bagi kemajuan

bangsa.

E. Perangkat (Umum)

Perangkat untuk pengembangan bidang Teknologi adalah:

1 Program studi untuk strata program pendidikan:

1.1 Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang Teknologi.

1.2 Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III, dan D-IV) bidang Teknologi.

2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan bidang Teknologi (sebagai mana diatur

dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).

22

Page 24: Bidang bidang+ilmu-23+mei

BIDANG PERTANIAN

A. Deskripsi (Umum)

Kehidupan manusia amat tergantung pada “apa yang tumbuh di atas bumi”

sebagai karunia dari Tuhan Yang maha Kuasa. Budidaya tentang apa yang tumbuh di

atas bumi itu disebut sebagai budidaya pertanian. Dari pengolahan tanah menjadi lahan

yang subur, pemuliaan tanaman sehingga memberikan hasil yang setinggi mungkin

jumlah dan mutunya, mengolah hasil tersebut sehingga menjadi produk-produk

komoditi yang bervariasi, sampai dengan dikonsumsinya produk-produk itu oleh para

konsumen, semuanya termasuk ke dalam ranah kajian pertanian. Upaya produksi bahan

baku pertanian di daerah hulu pertama-tama bermanfaat untuk menghidupi rakyat di

daerah yang bersangkutan, sedangkan upaya untuk menjadikan bahan baku tertentu

produk-produk hilir akan mampu meningkatkan nilai tambah bagi kesejahteraan

masyarakat, bahkan meningkatkan pendapatan daerah dan devisa negara.

Budidaya pertanian melalui kajian yang mendalam dan komprehensif serta

upaya operasional teknologis yang gencar, lancar dan bernilai produktivitas tinggi

memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai ilmu, teknologi dan

manajemen yang benar-benar handal dalam bidang pertanian. Rendahnya mutu dasar

lahan pertanian di tangan SDM yang handal akan memberikan hasil yang lebih baik

daripada lahan yang pada dasarnya unggul tetapi di tangan SDM tumpul dan mandul.

B. Tujuan (Umum)

Kajian bidang pertanian di perguruan tinggi terutama terfokus pada

pengembangan SDM yang handal dan unggul dalam budidaya pertanian, mulai dari

pengolahan lahan, budidaya tanaman, pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk

pertanian yang semuanya itu berorientasi pada kehidupan keluarga dan warga

masyarakat yang bahagia dan sejahtera. Dengan budidaya pertanian secara menyeluruh

itu pertama-pertama masyarakat terpenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dan lebih

23

Page 25: Bidang bidang+ilmu-23+mei

dari itu mereka memperoleh nilai tambah bagi semakin tingginya taraf hidup mereka,

semakin berdaya saing, dan semakin bermartabat. Dengan demikian, tujuan umum

penggarapan bidang pertanian di perguruan tinggi adalah mengarah kepada:

1. peningkatan produksi pertanian melalui penerapan keilmuan dan teknologi yang

semakin meningkat;

2. peningkatan mutu sumber daya manusia dalam bidang pertanian yang mampu

menggerakkan aktivitas pemuliaan lahan dan tanaman, serta alat dan saluran

Produksi hasil pertanian dengan nilai tambah yang tinggi dan semakin meningkat;

3. menunjang program-program pertanian masyarakat untuk lebih produktif, lebih

bernilai tambah dan lebih berdaya saing.

C. Standar Kompetensi

Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam bidang Pertanian adalah

kemampuan:

1. mengenal dan mengidentifikasi karakteristik lahan dan berbagai tanaman untuk

bidang tertanian tertentu;

2. mengenal dan mengidentifikasi komoditas hasil pertanian dan karakteristik industri

pertanian;

3. menerapkan kaidah-kaidah ilmu dan teknologi untuk pengolahan lahan, pemuliaan

dan pengendalian mutu tanaman serta produktivitasnya, pengolahan dan

pengawetan, serta pemasaran hasil pertanian;

4. menerapkan K3LH: Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup,

khususnya di bidang pertanian;

5. menganalisis, mensinkronisasi dan mencari solusi atas fenomena dan kondisi

pertanian di tanah air untuk lebih meningkatkan mutu pertanian di tanah air dan

budaya saing.

D. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar untuk tercapainya standar kompetensi di atas adalah

dimilikinya:

24

Page 26: Bidang bidang+ilmu-23+mei

1. pemahaman/penguasaan dalam sifat dan variasi komoditas hasil pertanian dan

karakteristik industri pertanian;

2. pemahaman/penguasaan atas identifikasi dan pengendalian mikro organisme dalam

pengaruhnya terhadap tanaman dan produk pertanian;

3. pemahaman/penguasaan atas penggunaan berbagai bahan pengawet dan

regulasinya;

4. pemahaman/penguasaan atas konsep mutu dan pengendalian hasil pertanian dan

produk hasil pertanian;

5. pemahaman/penguasaan atas penerapan K3LH bidang pertanian;

6. kepedulian terhadap perkembangan dan peningkatan mutu pertanian rakyat dan

upaya peningkatannya.

E. Perangkat (Umum)

Sarana bagi terselenggaranya pendidikan tinggi bidang Pertanian adalah:

1. Program studi untuk strata program pendidikan:

1.1. Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang Pertanian.

1.2. Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III, dan D-IV) bidang Pertanian.

2. Prasarana dan Sarana untuk pengembangan ilmu dan teknologi bidang Pertanian

(sebagai mana diatur dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).

25

Page 27: Bidang bidang+ilmu-23+mei

BIDANG PENDIDIKAN

A. Deskripsi (Umum)

Pendidikan merupakan biang kajian, pengembangan dan garapan yang menjadi

faktor dominan dalam tumbuh-kembangnya kehidupan dan kebudayaan manusia dari

jaman ke jaman. Teori, praksis dan praktik pendidikan mengenai segenap bidang

kehidupan, sepenuh kehidupan manusia, seluas alam terkembang, dan sepanjang masa.

Semua orang dan seluruh warganegara secara langsung dikenai oleh praktik

pendidikan. Dalam kaitan ini pemerintah mengatur penyelenggaraan pendidikan di

tanah air melalui UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta

peraturan perundangan turunannya dan aturan perundangan lain yang relevan.

Teori, praksis dan praktik pendidik mengacu kepada ranah garapan bidang

pendidikan dalam segenap jalur, jenjang dan jenisnya bedasarkan aturan standar yang

ditetapkan dalam rangka penjaminan mutu keberhasilan upaya pendidikan. Pendidikan

diarahkan pada pengembangan potensi individu secara optimal dan pencerdasan dalam

segenap bidang kehidupan yang berkebudayaan maju, modern, berdaya saing tinggi

dan bermartabat.

Pendidik yang ditugasi untuk menyelenggarakan upaya pendidikan demikian itu

adalah pendidikan yang mampu memberikan pelayanan pendidikan sampai pada

tingkat pelayanan profesi yang memenuhi tuntutan ketiga komponen ”trilogi profesi”

pendidik, meliputi (a) komponen dasar keilmuan pendidikan, yaitu ilmu pendidikan

komponen substansi profesi, (b) substansi dan metodologi pembelajaran dalam

berbagai bidang ilmu/teknologi/ agama/seni dan pelayanan pengembangan pribadi,

serta (c) komponen praktik pembelajaran/pelayanan.

B. Tujuan (Umum)

Bidang pendidikan, dalam tataran teori, praksis dan garapannya, di perguruan

tinggi yang tergabung di dalam Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)

pada dasarnya terfokus pada (1) komponen pendidik dan tenaga kependidikan serta

peserta didik, dan (2) komponen isi dan unsur-unsur operasional serta pengelolaan

26

Page 28: Bidang bidang+ilmu-23+mei

pendidikan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Dalam hal ini tujuan umum

penggarapan bidang pendidikan yang dilakukan melalui pendidikan tinggi adalah

mengembangkan dan memantapkan:

1. Kualifikasi dan mutu pendidik dan tenaga kependidikan untuk memberikan

pelayanan kepada peserta didik secara optimal dalam segenap jalur, jenjang dan

jenis pendidikan.

2. Isi dan unsur-unsur operasional serta pengelolaan yang menjadi substansi

penguasaan pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalankan tugasnya di

bidang pendidikan.

C. Standar Kompetensi (Umum)

Standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang dihasilkan oleh

pendidikan tinggi adalah kemampuan :

1. Akademik keilmuan yang diperoleh melalui program pendidikan akademik (S1:

Sarjana, S2: Magister, dan S3: Doktor Pendidikan);

2. Ke-profesi-an pendidik yang diperoleh melalui program pendidikan profesi setelah

program Sarjana (Pendidikan Profesi Guru, Pendidikan Profesi Konselor), dengan

memenuhi komponen trilogi profesinya.

D. Kompetensi Dasar (Umum)

Kompetensi dasar bagi tercapainya standar kompetensi di atas adalah

dimilikinya:

1. Pemahaman/penguasaan teori dan praksis kependidikan oleh pendidik dan tenaga

kependidikan;

2. Penguasaan materi bidang studi atau bidang pelayanan dan operasional

pembelajarannya oleh pendidik dalam bidang dan setting pendidikan tertentu;

3. Penguasaan unsur-unsur pengembangan dan pengelolaan satuan pendidikan

tertentu oleh tenaga kependidikan;

27

Page 29: Bidang bidang+ilmu-23+mei

4. Pengalaman praktik dan kerja lapangan tersupervisi terkait dengan tugas

spesifiknya dalam bidang studi atau bidang pelayanan atau pengelolaan dalam

setting pendidikan tertentu oleh pendidik dan tenaga kependidikan;

5. Keahlian khusus profesi pendidik yang diperoleh melalui program pendidikan

profesi setelah program sarjana.

E. Perangkat (Umum)

Penunjang bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi dalam bidang

Pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Program pendidikan akademik sarjana sebagai landasan bagi program pendidik

(khususnya bagi guru dan konselor), program pendidikan akademik pascasarjana

pendidikan (magister dan doktor pendidikan);

2. Program pendidikan profesi pendidik (seperti Pendidikan Profesi Guru dan

Pendidikan Profesi Konselor);

3. Perangkat untuk pengembangan keilmuan pendidikan dan kemampuan

pembelajaran bidang studi atau bidang pelayanan atau pengelolaan serta

kemampuan pengalaman praktik dan kerja lapangan (sebagai mana diatur dalam

Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).

28

Page 30: Bidang bidang+ilmu-23+mei

BIDANG KESEHATAN

A. Deskripsi (Umum)

Kajian bidang Kesehatan sangat terkait dengan cabang kajian Sains, khususnya

tentang makhluk hidup terutama manusia dan hewan. Sains terapan menyangkut

karakteristik dan dinamik kondisi organis-biologis tubuh manusia dan hewan, lebih

khusus tentang struktur dan unsur-unsur organismenya, semuanya mengembangkan

kajian tentang kesehatan. Arah kajian ini adalah upaya untuk mengindentifikasi kondisi

kenormalan struktur dan fungsi unsur-unsur organisme, menjaga dan memfasilitasi

upaya rehabilitasi disfungsi unsur-unsur yang dimaksud, yang terwujud dalam bentuk

layanan kesehatan yang menjadi sarana signifikan dalam kehidupan manusia yang

bahagia dan sejahtera, menemui karunia dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

Bidang kajian ini membahas tentang kesehatan secara luas sesuai dengan

hakikatnya yang memiliki landasan akademik dan keprofesian yang menuntut antara

lain sikap dan perilaku serta keahlian profesi meliputi keterampilan interpersonal,

teknikal dan intelektual. Lebih jauh, kajian yang sampai pada keahlian profesi itu

menuntut dipenuhi ketiga komponen “trilogi” profesi, yaitu komponen dasar keilmuan

kesehatan, substansi profesi kesehatan, dan praktik profesi kesehatan.

B. Tujuan (Umum)

Tujuan umum pendidikan bidang kesehatan di perguruan tinggi adalah mencetak

tenaga kesehatan sampai tingkatnya yang profesional, berkualitas, bertanggung jawab,

peka dan peduli sesamanya serta mampu mandiri dan mendapatkan pekerjaan, serta

juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri, dalam bidang kedokteran

nagari, rohani/kejiwaan, kebidanan, pembuatan obat-obatan, dan juga kedokteran

hewan.

29

Page 31: Bidang bidang+ilmu-23+mei

C. Standar Kompetensi (Umum)

Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi bidang kesehatan adalah

kemampuan:

1. Memberikan pelayanan kesehatan primer (primary health care) dengan pendekatan

kesehatan masyarakat;

2. Menghormati kehidupan manusia dari awal pembuahan/janin sampai meninggal

dunia;

3. Menghormati semua guru, teman sejawat, pasien dan keluarganya, tenaga medis,

paramedis dan nonmedis;

4. Mampu belajar sepanjang hayat untuk mengembangkan riset guna pengembangan

iptek di bidang kesehatan yang dapat meningkatkan mutu, relevansi dan

aplikasinya untuk masyarakat;

5. Mampu berkolaborasi dan bersaing di tingkat nasional dan internasional.

D. Kompetensi Dasar (Umum)

Kompetensi dasar yang diperlukan untuk mencapai standar kompetensi di atas

adalah dimilikinya:

1. Keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan sikap profesional dalam melakukan

diagnosa, prognosa dan terapi (pengobatan) secara tepat dan benar;

2. Kemampuan menganalisis pasien dengan pendektan individu, keluarga dan

komunitas dengan mempertimbangkan faktor lingkungan tempat mereka tinggal

dan bekerja, mengingat pasien adalah bagian dari komunitas dan lingkungan;

3. Pemahaman kemampuan pengobatan pasien, pencegahan dan sumber penyakit,

media transmisi serta agen penyakit;

4. Pengetahuan dan keterampilan yang terintegrasi melakukan diagnosa yang tepat

dan benar, serta keterampilan merawat serta pelayanan prima.

E. Perangkat (Umum)

Perangkat bagi terselenggaranya pendidikan tinggi bidang Kesehatan adalah:

30

Page 32: Bidang bidang+ilmu-23+mei

1. Program pendidikan:

1.1 Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang Kesehatan.

1.2 Pendidikan profesi ( seperti Pendidikan Profesi Dokter; Pendidikan Profesi

Psikiater; Pendidik Profesi Apoteker) dengan memenuhi ketiga komponen

trilogi profesinya.

1.3 Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III, dan D-IV) bidang Kesehatan.

2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan kemampuan

bidang Kesehatan (sebagai mana diatur dalam Standar Prasana dan Sarana yang

disusun tersendiri).

31