97
BIOLOGI LARVA

Biologi Larva

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biologi larva

Citation preview

Page 1: Biologi Larva

BIOLOGI LARVA

Page 2: Biologi Larva

TAKSONOMIPhylum : Arthropoda ChordataKlas : Crustacea Pisces Subklas : MalacostracaOrdo : Decapoda PerciformisFamilia : Panaedae Genus : PenaeusSpesies : Penaeus Monodon

Page 3: Biologi Larva

Siklus Hidup

Page 4: Biologi Larva

Distribusi (habitat)Anatomi

Perkembangan organ tubuhPakan

Teknik pembenihan

Budidaya

Page 5: Biologi Larva

Stadia Nauplius

Nauplius I Badan berbentuk bulat telur dan anggota badan

3 pasang.Nauplius IIPada ujung antena pertama terdapat seta yang

satu panjang dan yang lain pendek

Page 6: Biologi Larva

Nauplius IIIFurcal dua buah mulai terlihat masing masing degan 3 duri (spine)Nauplius IVExopoda pada antena kedua beruas ruasNaupiius VOrgan pada bagian depan tampak jelasNauplius VIPerkembangan bulu mulai makin sempurna, Duri pada furcal mulai panjang

Page 7: Biologi Larva
Page 8: Biologi Larva

Kuis

1. Kenapa Identifikasi diperlukan pada fase fase perkembangan larva , jelaskan ?

2. Bagaimana analisa anda secara umum kenapa perkembangan fase larva pada lobster lebih cepat dari pada udang windu berdasarkan distribusi habitat, tingkat survival rate serta umur dari komoditas tersebut ?

3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang perkembangan fase larva antara ikan beronang dan kerapu berdasarkan morfologi dan anatominya ?

4. Apa perbedaaan yang mendasar antara perkembangan fase larva pada crustacea dan pisces ?

Page 9: Biologi Larva

BIOLOGI LARVA

Page 10: Biologi Larva

BIOLOGI LARVA CRUSTACEA

Page 11: Biologi Larva

TATAP MUKA

MATERI POKOK PEMBELAJARAN

8 Biologi larva Kepiting9 Biologi larva Udang10 Biologi larva Lobster

Page 12: Biologi Larva

BIOLOGI LARVAKEPITING

BAKAU

Page 13: Biologi Larva

KOMPETENSI KHUSUS MATERI POKOK DAN SUB POKOK PEMBELAJARAN

Mahasiswa dapat menguraikan mengenai biologi larva kepiting

Biologi larva kepiting - Morfologi dan anatomi- Reproduksi- Tingkah laku larva- Pakan- Siklus hidup- Distribusi serta peranan dalam komunitasnya

Page 14: Biologi Larva

KLASIFIKASI (Waterman and Chase, 1960)

Phylum : ArthropodaKlas : CrustaceaSubklas : MalacostracaOrdo : EucaridaeSubordo : DecapodaFamilia : Portunidae (SC)

Xanthinidae (KL) Cancridae Potamonidae (Kat)

Page 15: Biologi Larva

Morfologi kepiting bakau (mud crab)

◊. Bentuk tubuh yang melebar dan melintang ◊. Karapas berbentuk heksagonal, pipih agak cembung ◊ .Ujung kaki terakhir berbentuk pipih ( sebagai alat pendayung) ◊. Dalam pertumbuhannya kepiting akan berganti kulit (moulting) ◊. Kepiting mempunyai sifat kanibalisme ◊. Kepiting dapat mengkonsumsi oksigen dari udara bebas

Page 16: Biologi Larva

Jenis jenis kepiting bakau

1. Scylla serrata2. Scylla Transcubarica3. Scylla Oceanica Perbedaan pada spesies ini terdapat pada MorfologiWarnahabitat

Page 17: Biologi Larva

Scylla serrata

Warna carapas kecoklatan dan mengkilatJumlah Duri di kaki lebih sedikitWarna capit kemerah merahanBentuk kaki geometrisUkuran lebar carapas maksimum 18 cmRasa daging lebih manisHabitat diperairan payauBanyak ditemukan hidup di tambak serta hutan bakau

Page 18: Biologi Larva

SCYLLA OCEANICA

Warna carapas hijau dan agak sidikit mengkilatDuri di pinggir carapas tajamWarna capit merah muda agak kekuninganBentuk carapas dan kaki geometrisUkuran lebar carapas lebih dari 18 cmHabitat pada perairan salinitas air laut

Page 19: Biologi Larva

Scylla transcubarica

Warna carapas kecoklatan sampai hijau mengkilat

Duri di pinggir carapas tajamWarna capit kemerah merahan sampai kuningBentuk carapas dan kaki geometrisUkuran lebar carapas maksimum 18 cmHabitat di air payau

Page 20: Biologi Larva

Morfologi Kepiting jantan dan betina

JANTAN BETINA

ORGAN KELAMIN BERBENTUK SEGiTIGA YANG SEMPIT DAN MERUNCING PD BAGIAN DEPAN

UKURAN TUBUH DAN CAPIT YANG LEBIH BESAR

LEBIH AGRESIF

ORGAN KELAMIN AGAK MELEBAR DENGAN UJUNG BERBENTUK LONJONG

UKURAN LEBIH KECIL

Page 21: Biologi Larva

Anatomi kepiting

Page 22: Biologi Larva
Page 23: Biologi Larva
Page 24: Biologi Larva
Page 25: Biologi Larva
Page 26: Biologi Larva

Siklus perkembangan kepiting

Page 27: Biologi Larva

SIKLUS HIDUP KEPITING

• Kepiting dapat hidup hingga umur 3 sampai 4 tahun

• Kepiting mencapai matang kelamin umur ± 1 tahun

• Jumlah telur dapat mencapai 1,2 jt per ekor• Telur kepiting akan menetas menjadi Zoea,

megalopa, kepiting muda dan kepiting dewasa.

Page 28: Biologi Larva

REPRODUKSI

• Induk betina yang siap kawin untuk menarik pejantan mengeluarkan hormon pheromon, maka pejantan akan tertarik dan melangsungkan kopulasi

• Setelah kopulasi induk betina akan moulting• Sperma yang masuk ke induk betina akan disimpan

di spermatheca.• Gonad akan berkembang selama ± 15 hari dan akan

mengalami perubahan warna gonad dari putih susu sampai merah

Page 29: Biologi Larva

• Dengan keluarnya telur dari tubuh induk betina maka sperma bersamaan pula dikeluarkan untuk proses pembuahan

• Setelah spawning telur diambil lagi oleh induk betina yang dilekatkan di abdomen untuk proses pengeraman ± 10 hari

• Dalam proses pengeraman telur akan berubah warna dari merah sampai hitam.

Page 30: Biologi Larva

• Kepiting yang baru menetas disebut fase Zoea• Fase Zoea kepiting ada 5 tahap• Yaitu Zoea 1 3± 4 hari , dan berubah menjadi

zoea 2, 3, 4, dan 5 masing masing ± 4 hari.• Megalopa ± 6 hari• Kepiting muda

Page 31: Biologi Larva

TEKNIK PEMATANGAN OVARI

• Penyedian induk - Dapat diperoleh dari alam / budidaya. - Induk matang kelamin ukuran rata- rata 200gram, atau lebar carapas 12 cm dan pj carapas 8 cmBak pemeliharaan - Dapat berupa bak beton atau fiber dengan subtrat dasar dapat berupa pasir atau tanah Setebal ± 10 cm

Page 32: Biologi Larva

• Sistem pemeliharaan dengan sistem air mengalir 300 %/hari dan diberi aerasi

Pakan Konsumsi pakan induk akan menurun sampai

terjadi spawning (Dosis pemberian 10 % menurun )

Pakan yang diberikan untuk induk dapat berupa ikan, kekerangan, atau kombinasi

Page 33: Biologi Larva

• Untuk menghindari kanibalisma sebaiknya dipelihara sistem sekat

• Bak pematangan gonad diberi shelter ( untuk mengurangi intensitas cahaya) atau indoor sistem

Page 34: Biologi Larva

inkubasi

• Induk kepiting yang telurnya sudah berwarna hitam dipindah ke bak inkubasi

• Tujuannya supaya penetasan larva terkontrol• Bentuk bak bulat dengan pemberian aerasi

sedang• Selama dalam inkubasi induk tidak diberi pakan• Setelah 2-3 hari telur akan menetas biasanya

pada pagi hari

Page 35: Biologi Larva

• Telur yang baik akan menetas dalam waktu yang cepat (kurang lebih 1 jam)

• Larva yang sehat akan berenang aktif di permukaan air

• Cangkang dan telur yang tidak menetas akan tenggelam di bawah.

• Untuk memudahkan pemanenan larva permukaan air diberi cahaya

• Larva kemudian dipindah ke bak pemeliharaan larva.

Page 36: Biologi Larva

Hasil penelitianPerlakuan Perkembangan

gonadRata rata pemijahan (%)

Berat gonad (g) GSI (%)

Fish meal 100 6 35,3 18,4

Clam meal 100 20 39,5 17,5

Fish and clam meal

100 28 43 19,7

Fresh fish 100 7 35,8 17,8

Page 37: Biologi Larva

Jumlah telur daya tetas kepiting dengan pakan dengan berbeda

Perlakuan Jumlah telur x 1000 Daya tetas

Fish meal 450-800 91-95

Clam meal 550-1100 91-95

Fish and clam meal 600-1200 91-96

Fresh fish 600-950 90-95

Page 38: Biologi Larva

Penyediaan pakan larva

• Sebelum dilakukan pemeliharaan larva pakan alami harus sudah siap dalam kualitas dan kuantitasnya

• Planton yang dibutuhkan adalah nannochloropsis aculata dan brachionus plicatilis

Page 39: Biologi Larva

Kultur phytoplanton

• Kultur murni kultur ini adalah skala lab dengan membiakkan

phytoplanton murni pupuk yang digunakan adalah berupa pupuk

murni antara lain Amonium sulfat, Monopotasium phospat, urea, clewat dan EDTA

• Kultur masal Setelah kultur murni kemudian dibiakkan dalam

volume yang besar pupuk yang

Page 40: Biologi Larva

SIKLUS PERKEMBANGAN KEPITING

Page 41: Biologi Larva

Phase Zoea

- Besifat planton- Untuk hidupnya memerlukan air yang

berkualitas - Sangat peka terhadap perubahan lingkungan - Perkembangan fase zoea terdiri dari 5 tahap

yaitu : Zoea I, Zoae II, Zoae III, Zoea IV dan Zoae V

Page 42: Biologi Larva

Pemberian pakan larva kepiting Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 M CPhytoplantonBrachinus PlicaTilisArtemiaKerang

Page 43: Biologi Larva

BIOLOGI LARVA UDANG WINDU (TIGER PRAWN)

Page 44: Biologi Larva

KOMPETENSI KHUSUS MATERI POKOK DAN SUB POKOK PEMBELAJARAN

Mahasiswa dapat menguraikan mengenai biologi larva udang windu

Biologi larva udang windu - Morfologi dan anatomi- Reproduksi- Tingkah laku larva- Pakan- Siklus hidup- Distribusi serta peranan dalam komunitasnya

Page 45: Biologi Larva

KLASIFIKASI

Phylum: ArthropodaKlas : CrustaceaSubklas: MalacostracaOrdo : EucaridaeSubordo : DecapodaFamilia : PenaedaeGenus : PenaeusSpesies : Penaeus monodon

Page 46: Biologi Larva
Page 47: Biologi Larva

MORFOLOGI

Page 48: Biologi Larva

Perbedaan induk jantan dan betina- Pertumbuhan udang jantan lebih cepat- Kepala udang jantan lebih besar- Tubuh udang jantan lebih langsing- Lubang kelamin jantan pada terletak pada pangkal periopod ke 5- Lubang kelamin betina terletak pada pangkal periopod ke 3- Induk betina mempunyai Thelicum diantara

periopod ke 4 dan 5- Umur udang windu jantan berkisar 1,5 tahun- Umur udang betina windu berkisar 2 tahun

Page 49: Biologi Larva
Page 50: Biologi Larva
Page 51: Biologi Larva

SIKLUS HIDUP UDANG WINDU

Page 52: Biologi Larva

Siklus hidup ?Adalah suatu tahapan kehidupan dari suatu makluk hidupDasar manfaat mengetahui daur hidup suatu organisma adalah

berguna untuk mengembang biakan organisma tersebut karena didalamnya terdapat proses pemijahan perkembangan larva, pertumbuhan, perpindahan (migrasi)

Perkembangan OvariPerkembangan ovari induk betina setelah melangsungkan

kopulasiPerkembangan ovari sampai matang telur tingkat III

memerlukan waktu 15 sampai 20 hari

Page 53: Biologi Larva

Perkembangan OvariPerkembangan ovari induk betina setelah melangsungkan kopulasiPerkembangan ovari sampai matang telur tingkat III memerlukan waktu 15 sampai 20 hari

Page 54: Biologi Larva

• Tingkat I Garis ovari kelihatan hijau kehitaman. Tingkat II Ovari semakin jelas dan semakin tebal. Tingkat III Ovari meluas sampai bagian kepala. Tingkat ini adalah

tingkat terakhir sebelum udang melepaskan telurnya.. Tingkat IV Bagian ovari berwarna pucat, karena telur sudah dilepas.

Page 55: Biologi Larva

Penetasan telurInduk udang windu biasanya spawning pada

malam hari.Induk betina dengan berat 100-200 gr dapat

menghasilkan 0,5-1 juta telurPerkembangan telurTelur menetas menjadi Nauplius - Zoea – Mysis

– Post Larva – udang muda – udang dewasa

Page 56: Biologi Larva

Fase NaupliusTelur menetas menjadi nauplius setelah 12- 16 jamUkuran nauplius 0,31-0,33 mmFase nauplius berlangsung selama 45-50 jamFase nauplius terdiri dari 6 tahapPada fase ini tidak memerlukan asupan pakan dari luar

Page 57: Biologi Larva

Stadia Nauplius

Nauplius I Badan berbentuk bulat telur dan anggota badan

3 pasang.Nauplius IIPada ujung antena pertama terdapat seta yang

satu panjang dan yang lain pendek

Page 58: Biologi Larva

Nauplius IIIFurcal dua buah mulai terlihat masing masing degan 3 duri (spine)Nauplius IVExopoda pada antena kedua beruas ruasNaupiius VOrgan pada bagian depan tampak jelasNauplius VIPerkembangan bulu mulai makin sempurna, Duri pada furcal mulai panjangFase Zoea

Page 59: Biologi Larva

Fase ZoeaBentuk badan lurus, berukuran 1,2 – 2,5 mmFase ini terdapat 3 faseMulai membutuhkan pakan dari luar : SkeletonemaAtau tetraselmis

Page 60: Biologi Larva

BIOLOGI LARVA IKAN

Page 61: Biologi Larva

IKAN BERONANG

Page 62: Biologi Larva

Ikan beronang (Siganus guttatus) dalam bahasa inggris sering disebut Rabbit fish, hal ini didasarkan pada bentuk kepala dari ikan ini yang mirip kepala kelinci. 5 jenis yakni Siganus guttatus, Siganus canaliculatus, Siganus javus, Siganus vermiculatus dan Siganus virgatus

Page 63: Biologi Larva

TAKSONOMI

Phylum: ChordataKlas : PiscesOrdo : PerciformesFamili : SiganidaeGenus : SiganusSpesies : Siganus canaliculatus, S virgatus, S guttatus, S javus, dan S vermiculatus

Page 64: Biologi Larva

Siganus guttatus penyebarannya di : Sumatera : Bengkulu, Padang Deli, Jawa : P. Seribu, Cirebon, Balay, Surabaya, Kalimantan : Balik Papan, Sulawesi : Ujung Pandang, Bajo, Manado, Selayar, Maluku : Seram, P. Obo, Ternate, Ambon, dsb.

Siganus canaculatus penyebarannya di : Sumatera : Padang, Jawa : Ujung Kulon, Teluk Banten, P. Seribu, Maluku : Ternate, Bacan.

Siganus vulpinus penyebarannya di : Kalimantan : Birabirahan, Sulawesi : Masalembo, Ujung Pandang, Manado, Maluku : Ternate, Kajoa, Ambon, Seram, Irian : Manokwari.

Page 65: Biologi Larva

Sirganus virgatus penyebarannya di : Sumatera : Pariaman, Padang, Bangka, Belitung, Jawa : P. Seribu, Bawean, Kalimtan : Sundakan, Sulawesi : Ujung Pandang, Bajo.

Siganus corallinus penyebarannya di : Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku.

• Siganus chrysapilos penyebarannya di : Jawa : P. Seribu, Kalimantan : Sundakan, Sulawesi : Ujung Pandang, Manado, Slayar, Nusa Tenggara : Sumbawa, Maluku : P. Obi, Roti, Ambon dan sekitarnya.

• Siganus spinus penyebarannya di : Sumatera : Bengkulu, Padang, Tapak Tuan, Jawa : P. Serinu, Pacitan, Karang Bolong, Prigi, Sulawesi : Ujung Pandang. Bajo, Manado, Nusa Tenggara, Timor; Bali, Maluku dan sekitarnya.

Page 66: Biologi Larva

Siganus vermiculatus penyebarannya di : Sumatera : Bengkulu, Padang, Sibolga, Nias, Jawa : P. Seribu, Semarang, Kalimantan : Balik Papan dan Sundakan, Sulawesi : Ujung Pandang, Bulukumba, Manado, Sangihe, Maluku : Halmahera, Morotai, Ternate, Bacan, Ambon, Nusa Tenggara, Timor.

• Siganus puellus penyebarannya di : Jawa : P. Seribu, Sulawesi : Ujung Pandang, Maluku dan sekitarnya.

• Siganus javus penyebarannya di : Sumatera : Deli, Sibolga, Bengkulu, Bangka, Belitung, Jawa : Jakarta, Cirebon, Semarang, Jepara, Surabaya, Pasuruan, madura, Kalimantan : Stagen, Balik Papan, Sulawesi : Ujung Pandang, Bajo.

• Siganus lineatus penyebarannya di : Maluku : Ternate, Morotai, Ambon dan sekitarnya.

Page 67: Biologi Larva

• Habitat Ikan beronang (Siganus guttatus) sebagian besar hidup dipantai yang banyak ditumbuhi tumbuhan air seperti lamun, namun juga sering dijumpai hidup di daerah yang memiliki hutan bakau serta kadang masuk ke muara sungai bersamaan dengan air pasang. Hal ini dikarenakan ikan beronang tergolong sebagai ikan herbivore (pemakan tumbuhan). Ikan beronang (Siganus guttatus) sangat peka terhadap perubahan lingkungan, memiliki kebiasaan hidup bergerombol dan aktiv pada siang hari (diurnal)

Page 68: Biologi Larva

Morfologi

Larva baru menetas (D-0) - Mempunyai 2 gelembung minyak dan cadangan kuning telur, letak sejajar dengan kepala - Mata dan mulut belum terbuka - terbentuk cupulae di bagian tubuhnyaLarva umur 3 hari (D-3) - Cadangan kuning telur sudah habis - mulut dan mata sudah membuka dengan uk 94,5 mikrometer - saluran pencernaan mulai terbentuk

Page 69: Biologi Larva

Larva umur 10 hari (D-10) - Duri punggung mulai berkembang dan pigmentasi seluruh mulai tampak - Panjang total tubuh 4,05 mm

Larva umur 15hari (D-15) - Duri punggung dan dada mulai tumbuh memanjang - Panjang tubuh sekitar 5,01 mm

Larva umur 18 hari (D-18) - Duri punggung dan dada mulai terlihat mereduksi - sudah mulai terbentuk sirip punggung - pigmentasi mulai merata diseluruh tubuh

Page 70: Biologi Larva

Larva umur 30 hari (D-30)

- Duri punggung dan dada sudah mereduksi sempurna - sudah terbentuk ikan sempurna - Panjang total tubuh sekitar 18,21 mm

Page 71: Biologi Larva

Ganti Air

Umur0 2 11 15 21 25 30 35 40

Gambar . Penggantian air, jenis dan waktu pemberian pakan larva

Chlorella spRotifer

Naupli Artemia

Artemia Dewasa

Daging Cacah

10–20 % 30–60 % 80 %

Page 72: Biologi Larva

IKAN KERAPU

Page 73: Biologi Larva

TAKSONOMI

KLASIFIKASI

Phylum: ChordataKlas : PiscesOrdo : PerciformesFamilia : SerranidaeGenus : ChromileptesSpesies : Chromileptes altivelis

Page 74: Biologi Larva

Penyebaran habitat

Di Indonesia ikan kerapu bebek banyak didapati di daerah perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru dan Ambon dengan salah satu indikator adanya kerapu di daerah berkarang . Kerapu berkembang baik pada terumbu karang .Dalam siklus hidup, kerapu bebek muda hidup diperairan karang pantai dengan kedalaman 3-5 m dan kerapu dewasa hidup pada kedalaman 40 – 60 m .

Ikan kerapu bebek merupakan jenis ikan bertipe hermaprodit protogini, Ikan Kerapu bebek merupakan hewan karnivor

Page 75: Biologi Larva

Morfologi

Larva yang baru menetas (D-0) - bersifat pasif - karena mulut dan matanya belum membuka - panjang total 1,69-1,79 mm - Mempunyai kuning telur dan 1 gelembung minyak. Letak yolk sack cenderung dibelakang kepala Fase Penyerapan kuning telur 63 jam dan gelembung minyak 65 jam setelah menetas

Larva umur 4 hari (D4) - Sudah terjadi pembentukan sirip punggung dan dada - Jaringan usus sudah terbentuk sampai anus - Mulut sudah membuka dengan ukuran sekitar 75 mikron

Larva umur 10 hari - sudah terjadi pigmentasi di daerah pangkal ekor - sudah terjadi calon duri sirip dada dan punggung - panjag total badan sekitar 4,3 mm

Page 76: Biologi Larva

Larva umur 19 hari

- Duri sirip punggung semakin panjang - Panjang tubuh sekitar 6,15

Larva umur 28 hari

- Duri sirip punggung dan dada mulai mereduksi - Mulai terjadi bintik bintik hitam merata pada tubuh

Page 77: Biologi Larva

Larva umur 28 hari

- sudah terjadi pigmentasi pada tubuh - Duri pada sirip dada sudah mereduksi tapi duri punggung masih terlihat

Larva umur 45 hari - Jumlah bintik bintik hitam sudah merata di seluruh tubuh - Duri pada sirip dada dan punggung sudah mereduksi - Perbentukan organ tubuh sudah sempurna

Page 78: Biologi Larva

Strategi pemberian pakan dan pengelolaan air

0 2 10 15 20 35

Waktu Pemeliharaan

Tanpa ganti air

10 – 50 % ganti air

50 – 100 % ganti air

Siphon 2x/mgRotifer diperkaya 2

– 10 Ind/mlNaupli artemia diperkaya &

zooplankton

Page 79: Biologi Larva

Ikan Bandeng(Chanos-chanos)

Page 80: Biologi Larva

TAKSONOMI

KLASIFIKASI

Phylum: ChordataKlas : PiscesOrdo : GonorhynchiformisFamilia : ChanidaeGenus : ChanosSpesies : Chanos-chanos

Page 81: Biologi Larva

Habitat dan penyebaran

- Ikan bandeng mempunyai sebaran yang luas - Hidup di pantai pantai mulai dari bagian selatan

jepang sampai Australia, pantai timur afrika, madagaskar, dan pulau pulau di samudra pasifik.

- Bandeng adalah ikan asli laut tapi dapat hidup sampai perairan tawar

- Siklus hidup pada usia muda banyak diperairan pantai dan induk memijah dilautan dalam.

Page 82: Biologi Larva

Morfologi

Larva yang baru menetas (D-0) - bersifat pasif - karena mulut dan matanya belum membuka - panjang total 1,69-1,79 mm - Mempunyai kuning telur dan gelembung minyak.

Page 83: Biologi Larva

Pretest

1. Apa yang anda ketahui tentang larva ? Dan apa bedanya dengan benih ?

2. Dalam mempelajari Biologi Larva pengetahuan apa yang harus diketahui untuk mendukung keberhasilan kegiatan budidaya perikanan ?

Page 84: Biologi Larva

KUIS

1. Dalam tahap perkembangan larva crustacea mana yang lebih maju dan sebutkan urutannya antara kepiting, udang dan lobster, mengapa demikian jelaskan

2. Jelaskan mengapa mempelajari siklus hidup suatu organisma menjadi dasar keberhasilan dalam kegiatan budidaya.

Page 85: Biologi Larva

KAKAP MERAH (Lutjanus argentimaculatus)

KlasifikasiPhylum : ChordataKlas : Pisces Ordo : PerciformisFamilia : Lutjanidae Genus : LutjanusSpesies : Lutjanus argentimaculatus

Page 86: Biologi Larva

Morfologi

- Larva yang baru menetas (D-0) - bersifat pasif - karena mulut dan matanya belum membuka - Mempunyai kuning telur dan gelembung minyak. - Pada ikan kakap letak gelembung minyak cenderung berada pada ujung mendekati bagian kepala atau bagian depan

Page 87: Biologi Larva

Larva umur 2 hari (D-2) - Terbentuk pigmentasi pada mata kemudian dibarengi dengan terbukanya mulut. - larva mulai berusaha mencari dan memangsa pakan yang ada di sekitarnya. Pada saat ini, cadangan kuning telur mulai menipis.

Page 89: Biologi Larva

KUIS

1. Dalam tahap perkembangan larva crustacea mana yang lebih maju dan sebutkan urutannya antara kepiting, udang dan lobster, mengapa demikian jelaskan

2. Jelaskan mengapa mempelajari siklus hidup suatu organisma menjadi dasar keberhasilan dalam kegiatan budidaya.

3. Pada tahap tahap perkembangan larva perlu dilakukan identifikasi , jelaskan

Page 90: Biologi Larva

TUGAS TERSTRUKTUR

1. BIOLOGI LARVA RAJUNGAN2. BIOLOGI LARVA IKAN SEBELAH3. BIOLOGI LARVA GURITA4. BIOLOGI LARVA IKAN TUNA5. BIOLOGI LARVA IKAN PARI6. BIOLOGI LARVA IKAN BERONANG7. BIOLOGI IKAN KUWE

Page 91: Biologi Larva

A. Klasifikasi Morfologi dan anatomi Reproduksi Life behaviour B. Perkembangan larva Tahap – tahap perkembangan Perkembangan organ luar Perkembangan organ dalam Pakan

Page 92: Biologi Larva

PRESENTASITATAP MUKA KULIAH KE 6 DAN 7DI BAGI MENJADI 6 KELOMPOK

Page 93: Biologi Larva

Perkembangan larva beronang

Page 95: Biologi Larva

Pakan alami Brachionus plicatilis

Page 96: Biologi Larva
Page 97: Biologi Larva

Pakan alami Brachionus plicatilis